PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI BAGIAN BAGIAN TUBUH HEWAN DAN
KEGUNAANNYA MELALUI PENGAMATAN MEDIA GAMBAR PADA TINGKAT SISWA
KELAS 2 SDN SUKARAME 06
Siti Hasanah
NIM: 812425583
Email : [email protected] Siswa dalam
memahami bagian-bagian tubuh hewan dan kegunaannya di kelas 2 SDN
Sukarame 06 belum dapat mencapai hasil yang diharapkan dalam arti
masih banyak siswa nilainya di bawah KKM yaitu hanya sebanyak 12
siswa yang mampu menyelesaikan soal dengan memperoleh nilai 70 ke
atas dengan porsentase 43%. Hal ini diakibatkan karena dalam proses
kegiatan belajar mengajar tidak menggunakan alat peraga (media
gambar).Karya Ilmiah ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan
siswa dalam memahami bagian-bagian tubuh hewan dan kegunaannya
melalui pengamatan gambar. Adapun subjek penelitian ini adalah
siswa kelas 2 SDN Sukarame 06 Kecamatan Caringin Kabupaten Garut.
Hasil perbaikan pembelajaran menunjukkan tingkat pemahaman siswa
mengenai materi pelajaran meningkat yaitu pada siklus I sebesar 64%
dan pada siklus II sebesar 100%.Berdasarkan hasil perbaikan
pembelajaran yang telah dilaksanakan pada pelajaran IPA tentang
bagian-bagian tubuh hewan dan kegunaannya, maka dalam penyampain
materi harus jelas, harus bisa mengatur waktu seefesien mungkin,
dan harus bisa menggunakan media gambar yang sesuai supaya siswa
dapat memahami materi yang disampaikan guru. Setelah melakukan
refleksi pada setiap siklus maka kesimpulan karya ilmiah ini adalah
dengan menggunakan metode pengamatan media gambar pada materi
bagian-bagian tubuh dan kegunaannya dapat meningkatkan pemahaman
siswa dan hasilnyapun tuntas.Kata kunci : Kemampuan memahami,
bagian-bagian tubuh hewan, pengamatan media
gambarPendahuluanA.Latar Belakang MasalahPendidikan merupakan suatu
proses untuk menanamkan nilai-nilai, memperluas pengetahuan,
meningkatkan keterampilan pada diri siswa, sehingga dapat berperan
di dalam masyarakat baik dimasa sekarang maupun dimasa yang akan
datang. Oleh karena itu, pendidikan yang dilaksanakan di sekolah
harus berorientasi ke depan.
Agar maksud tersebut dapat terwujud maka perlu dilakukan
peningkatan pada proses pembelajaran di setiap jenjang pendidikan.
Pembelajaran tidak hanya menghasilkan orang-orang yang sekedar
paham sesuatu saja, tapi diharapkan yang mampu mengambil keputusan
atau memecahkan permasalahan yang muncul dalam kehidupannya.
Keberhasilan pembelajaran dapat terlihat dengan dikuasainya
pembelajaran oleh siswa. Oleh karena itu, materi pembelajaran
hendaknya disajikan dengan cara yang menarik sehingga rasa ingin
tahu siswa terhadap materi meningkat. Keberhasilan pembelajaran
tergantung bagaimana interaksi antara guru dan siswa. Interaksi
guru dan siswa dapat berjalan dengan baik bila guru kompeten dalam
mengelola kelas. Dalam hal mengelola kelas langkah awal yang perlu
diketahui guru adalah dengan siapa atau siswa yang bagaimana yang
akan dihadapi. Tanpa paham tentang peserta didik yang akan
difasilitasi mustahil guru dapat memilih strategi pembelajaran yang
tepat dan materi yang sesuai.
Menurut Weber (Sri Anitah W,dkk, 2008 : 10.5) mengemukakan tiga
pengertian dari pengelolaan kelas. Ketiga pengelolaan kelas
tersebut adalah : Pertama, pengelolaan kelas adalah serangkaian
kegiatan yang dilakukan guru untuk mendorong munculnya tingkah laku
siswa yang diharapkan dan menghilangkan tingkahlaku yang tidak
diharapkan. Kedua, pengelolaan kelas adalah serangkaian kegiatan
yang dilaksanakan guru untuk mengembangkan hubungan interpersonal
yang baik dan iklim sosio emosional kelas yang positif. Ketiga,
pengelolaan kelas adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan guru
untuk menciptakan dan memelihara organisasi kelas yang efektip.
Bertitik tolak dari hasil pengkajian terhadap tes mata pelajaran
Ilmu Pengatahuan Alam kelas dua semester satu
permasalahan-permasalahan tersebut diantaranya mengenai : konsep
bagian-bagian tubuh hewan dan kegunaannya ternyata dari proses
pembelajaran belum sesuai dengan harapan. Dari jumlah siswa 28
orang, yang mengikuti tes evaluasi mata pelajaran IPA dalam konsep
bagian-bagian tubuh hewan dan kegunaannya, hanya 12 orang yang
mampu menyelesaikan soal dengan memperoleh nilai 70 ke atas dengan
persentase 43%, berarti ada 57% siswa belum tuntas.1. Identifikasi
Masalah
Berdasarkan pengalaman diatas, kemudian peneliti melakukan
refleksi untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan proses
pembelajaran yang telah berlangsung.
Menurut J. Mappiare (Ilyas Ismail,2008 : 53) Proses belajar
mengajar itu sendiri berintikan kegiatan belajar, dalam arti dalam
proses belajar mengajar harus mampu mengupayakan bagaimana siswa
belajar. Karena inti dari proses belajar mengajar adalah siswa
belajar maka efektivitasnya sangat bergantung pada efektivitas
siswa dalam belajar.
Setelah peneliti melakukan refleksi pembelajaran maka kondisi
pembelajaran yang terjadi dikelas diantaranya:
a. Rendahnya tingkat pemahaman siswa terhadap materi
pembelajaran.
b. Kurangnya motivasi siswa pada saat pembelajaran
c. Kurang evesiennya waktu dalam proses kegiatan
pembelajaran.
2. Analisis Masalah
Berdasarkan permasalahan yang terjadi pada mata pelajaran IPA,
peneliti menemukan beberapa faktor diantaranya :
a. Kurangnya penjelasan materi dari guru.
b. Kurangnya pengkondisian siswa dalam proses pembelajaran.
c. Guru belum bisa mengatur waktu dalam proses pembelajaran.3.
Alternatif dan Prioritas Pemecahan MasalahBerdasarkan
masalah-masalah yang muncul diatas, maka peneliti membuat
alternatif pemecahan masalah diantaranya guru harus:a. sudah
menguasai materi yang akan disampaikan kepada siswa.
b. dapat mengondisikan siswa yang kurang aktif dengan
caramemberi kesempatan bertanya dan menjawab pertanyaan.
c. bisa mengondisikan siswa waktu yang tepat dalam kegiatan
pembelajaran.B.Rumusan Masalah .
Berdasarkan latarbelakang masalah kesulitan yang dialami siswa,
makarencana perbaikan pembelajaran pada mata pelajaran IPA adalah
Bagaimana upaya peningkatan kemampuan memahami tubuh hewan dan
kegunaannya melalui pengamatan media gambar pada tingkat siswa
kelas dua sekolah dasar?. C.Tujuan Penelitian Perbaikan
Pembelajaran
Tujuan penelitian perbaikan pembelajaran IPA, pada penelitian
ini adalah:
1. Untuk mendeskripsikan bagaimana upaya peningkatan pemahaman
siswa di kelas dua sekolah dasar terhadap materi bagian-bagian
tubuh hewan dan kegunaannya melalui pengamatan media gambar.
2. Bagaimana upaya peningkatan pemahaman siswa terhadap bagian
tubuh hewan dan kegunaannya melalui pengamatan media
gambar.D.Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran Penelitian ini
diharapkan bermanfaat sebagai berikut:
1. Bagi siswa
a. Menemukan sikap kreatif dan percaya diri dalam memecahkan
masalah.
b. Meningkatkan pemahaman siswa selama berlangsungnya
pembelajaran.
c. Meningkatkan aktivitas siswa selama proses pembelajaran.
2. Bagi Guru
a. Memperoleh pengalaman langsung dalam melaksanakan penelitian
perbaikan pembelajaran mulai dari merencanakan, melaksanakan,
mengobservasi dan refleksi.
b. Mendapat kesempatan untuk berperan aktif dalam mengembangkan
pengetahuan dan keterampilan serta mengelola pembelajaran yang
tepatt.
c. Dapat memperbaiki proses pembelajaran sehingga hasilnya lebih
baik.
d. Meningkatkan kinerja guru sehingga berkembang secara
profesional.
3. Bagi SekolahPenelitian perbaikan pembelajaran memberiikan
sumbangan yang positif terhadap kemajuan sekolah yang tercermin
dari peningkatan kemampuan profesional para guru, serta kondusifnya
iklim pendidikan disekolahKajian PustakaA.Meningkatkan Daya Tarik
Mata Pelajaran IPA
Guru harus memiliki terobosan baru tentang cara mengajarkan IPA
yang menarik dan mudah dimengerti anak didik. Hal pertama kali yang
harus diperhatikan adalah penampilan guru itu sendiri ketika
menghadapi anak didiknya. Ia harus rapi, mudah tersenyum, ramah
kepada setiap anak didik yang menunjukan bahwa ia siap mengajar.
Hal ini penting karena penampilan guru akan mempengaruhi kesiapan
anak didik menerima pelajaran.
Kedua, adalah kemampuan berkomunikasi.Ketika guru berkomunikasi
dengan anak didik usahakan selalu menemukan sikap positif dan
meningkatkan perhatian anak didik sehingga mereka memiliki anggapan
bahwa IPA itu menyenangkan dan mudah dimengerti.Komunikasi dengan
mereka tidak hanya meliputi komunikasi verbal tetapi juga non
verbal seperti kontak mata, ekspresi wajah dan sebagainya. Jika
komunikasi telah dikuasai, maka penggunaan media gambar akan mudah
digunakan, bermanfaat dan akan bisa dipraktekkan oleh setiap
anak.Keberhasilan suatu pembelajaran tergantung bagaimana interaksi
antara guru dan siswa. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Asyari
(2006 : 37)Untuk pembelajaran IPA yang menjadi fokus dalam
pembelajaran adalah : adanya interaksi antara siswa dengan objek
atau alam secara langsung. Oleh karena itu, guru sebagai
fasilitator perlu menciptakan kondisi dan menyediakan sarana agar
siswa dapat mengamati dan memahami objek IPA.Dengan demikian siswa
yang dapat menemukan konsep dan membangunnya dalam struktur
kognitifnya.B. Media Pembelajaran IPAMenurut Heinich (Sri Anitah
W,dkk, 2008 : 6,3) media merupakan alat saluran komunikasi. Media
berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata
medium yang secara harfiah berarti perantara, yaitu perantara
sumber pesan (a source) dengan penerima pesan (a receiver). Heinich
mencontohkan media ini, seperti film, televisi, diagram, bahan
tercetak (printed material), computer, dan instruktur. Contoh media
tersebut bisa dipertimbangkan sebagai media pembelajaran jika
membawa pesan-pesan (messages) dalam rangka mencapai tujuan
pembelajaran. Heinich juga mengaitkan hubungan antara media dengan
pesan dan metode dalam proses pembelajaran.Dengan demikian media
memiliki fungsi yang jelas, yaitu memperjelas, memudahkan, dan
membuat pesan kurikulum yang akan disampaikan oleh guru kepada
peserta didik sehingga dapat memotivasi belajarnya dan mengefisien
proses belajar.Media pembelajaran yang dikemas dengan baik dapat
menarik siswa dan memotivasi siswa untuk belajar serta mengingatkan
kembali akan pengetahuan dan keterampilan yang sudah di pelajari,
media pembelajaran pun dapat menghubungkan kembali antara
konsep-konsep yang sudah diketahui dengan konsep-konsep yang akan
dipelajari. Dengan demikian, keberadaan media pembelajaran dapat
bermanfaat bagi siswa untuk memperoleh informasi dan memperjelas
informasi.Media pembelajaran IPA merupakan alat yang sangat
dibutuhkan oleh guru IPA untuk membantu siswa dalam memahami suatu
konsep belajar IPA.
Menurut Irianto (2008 : 93) menyatakan bahwa media pembelajaran
yang dapat digunakan guru untuk membantu membelajarkan siswa SD
dalam belajar IPA antara lain :
1. Benda-benda kongkrit
Benda kongkrit adalah benda apa adanya atau benda asli tanpa
perubahan. Dengan menggunakan benda kongkrit kualitas pembelajaran
IPA, siswa akan meningkat karena siswa tidak hanya belajar produk
IPA tetapi juga memperoleh pengetahuan IPA. Melalui keterampilan
proses sains. Contoh media kongkrit adalah media tiga dimensi
seperti makhluk hidup (hewan dan tumbuhan), benda padat seperti
batu, benda cair seperti air dan benda gas seperti asap. Contoh
media kongkrit lainnya seperti kelereng, bola dan sebagainya.2.
Lingkungan AlamUntuk mengenal lingkungan alam siswa dibawa ketempat
dimana objek yang akan dipelajari berada atau hidup. Metode belajar
seperti ini sering disebut sebagai metode karya wisata. Misalnya
siswa dibawa kekebun sekolah untuk mengamati pengaruh gaya
gravitasi terhadap benda-benda dibumi.3. KIT IPAPerangkat IPA ini
terdapat di dalam suatu peti. Peti ini alat bantu belajar IPA yang
sering dijumpai didalam sebuah laboratorium. Alat-alat laboratorium
ini dapat digunakan oleh guru untuk didemonstrasikan.
Selain itu, Media pembelajaran adalah segala alat pengajaran
yang digunakan guru sebagai perantara untuk menyampaikan
bahan-bahan instruksional dalam proses belajar mengajar sehingga
memudahkan pencapaian tujuan pengajaran tersebut. (Mulyani
Sumantri, Johar Permana 1998-1999 : 177)Jenis-jenis media antara
lain jenis visual, audio visual, dan media asli atau tiga
dimensi:
a. Media Visual contohnya : gambar, papan, proyeksi.b. Media
Audio contohnya : Casette, tape recorder, radio.c. Media Audio
Visusal contohnya : TV, Video Cassette.
d. Media Asli atau tiga dimensi contohnya : Specimen,
laboratorium, museum, community, study, special learning trips dan
model.
Salah satu media yang sering digunakan ketika media pembelajaran
adalah media tiga dimensi. Media tiga dimensi adalah model dan
tiruan, model adalah tiruan tiga dimensional dari beberapa objek
nyata yang terlalu besar, terlalu jauh, terlalu kecil, terlalu
mahal, terlalu jarang, terlalu ruwet dan untuk dipelajari siswa
dalam wujud aslinya. (A. Tafsir, dkk, 2009 : 49).Pelaksanaan
Perbaikan PembelajaranA. Subjek, Tempat, dan Waktu Penelitian
1. Subjek Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran adalah siswa kelas
II tahun pelajaran 2012-2013 Semester 1 yang berjumlah 28 orang
siswa terdiri dari 10 orang siswa laki-laki dan 18 orang siswa
perempuan.
2. Tempat pelaksanaan perbaikan pembelajaran ini dilaksanakan di
kelas II Sekolah Dasar Negeri Sukarame 6 Kampung Cidomas RT/RW
02/08 Desa Sukarame UPTD Pendidikan Dasar Kecamatan Caringin
Kabupaten Garut, dengan mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam.3.
Waktu pelaksanaan penelitian perbaikan pembelajaran dilaksanakan
mulai tanggal 22 Oktober sampai 29 Oktober 2012. Adapun waktu
pelaksanan penelitian perbaikan pembelajaran seperti pada tabel di
bawah ini:
Tabel 1
Jadwal Rencana Perbaikan Pembelajaran
NoKelas, Tempat, dan Alamat MengajarMata PelajaranSiklus I
Tanggal dan Jam PelajaranSiklus II Tanggal dan Jam Pelajaran
1Kelas II Sukarame 06IPA22-10-2012,
08.05-08.40
(1 x 35 menit)29-10-2012,
08.05-08.40
(1 x 35 menit)
Karakter siswa di SDN Sukarame 06 itu berbeda-beda, ada anak
yang tidak memperhatikan pelajaran ketika guru menerangkan, ada
juga sebagian anak yang tekun dan memperhatikan pelajaran.B. Desain
Prosedur Perbaikan Pembelajaran
Langkah-langkah yang ditempuh dalam program perbaikan mata
pelajaran IPA secara singkat pada siklus I dan Siklus II tergambar
sebagai berikut :
Siklus I
a. Rencana Perbaikan
1. Membuat Rencana Perbaikan Pembelajaran Siklus I.2.
Menyediakan media pembelajaran.
3. Menyiapkan lembar pengamatann.
b. Pelaksanaan Perbaikan
1. Kegiatan Awal
Mengondisikan siswa dalam situasi belajar.
Melaksanakan apersepsi.
Menyampaikan tujuan pembelajaran.2. Kegiatan Inti
Siswa mengamati gambar kucing pada karton yang ditempel di papan
tulis.
Guru menjelaskan tentang bagian-bagian tubuh hewan dan
kegunaannya.
Siswa menyimak penjelasan guru.
Siswa bersama guru melakukan tanya jawab tentang bagian-bagian
tubuh hewan dan kegunaannya.
Guru membagi siswa ke dalam beberapa kelompok diskusi.
Guru membagikan lembar kerja kepada setiap kelompok.
Guru menjelaskan cara mengerjakan lembar kerja.
Siswa mengerjakan LKS.
Perwakilan siswa melaporkan hasil diskusi kelompok. Guru bersama
siswa membahas hasil diskusi.3. Kegiatan Akhir
Dengan bersama guru, siswa menyimpulkan materi yang telah
dipelajarinya.
Melakukan tes akhir.
Melakukan penilaian.
Melakukan tindak lanjut dengan caramemberikan pesan moral supaya
siswa rajin belajar di rumah.
c. Alat Pengumpul Data
1. Lembar Pengamatan.2. Lembar Kerja Siswa.
3. Lembar evaluasi.
d. RefleksiBerdasarkan data yang terkumpul dari hasil tindakan
perbaikan yang telah dilaksanakan menunjukkan bahwa penguasaan
siswa terhadap materi pelajaran IPA meningkat, meskipun belum
optimal.
Siklus II
a. Rencana Perbaikan
1. Membuat rencana perbaikan pembelajaran siklus II.
2. Menyediakan media pembelajaran.
3. Menyiapkan lembar pengamatann.
b. Pelaksanaan Perbaikan
1. Kegiatan Awal
Mengondisikan siswa dalam situasi belajar.
Melaksanakan apersepsi.
Menyampaikan tujuan pembelajaran.
2. Kegiatan Inti
Siswa mengamati gambar kucing pada karton yang ditempel di papan
tulis.
Guru menjelaskan tentang bagian-bagian tubuh hewan dan
kegunaannya.
Siswa menyimak penjelasan guru.
Siswa bersama guru melakukan tanya jawab tentang bagian-bagian
tubuh hewan dan kegunaannya.
Guru membagi siswa ke dalam beberapa kelompok diskusi.
Guru membagikan lembar kerja kepada setiap kelompok.
Guru menjelaskan cara mengerjakan lembar kerja.
Siswa mengerjakan LKS.
Perwakilan siswa melaporkan hasil diskusi kelompok.
Guru bersama siswa membahas hasil diskusi.
3. Kegiatan Akhir
Melakukan tindak lanjut pembelajaran dengan caramemberiikan
pesan moral supaya siswa rajin belajar di rumah dan diberi
tugas.
c. Alat Pengumpul Data
1. Lembar Pengamatan2. Lembar Kerja Siswa.
3. Lembar evaluasi.
d. Refleksi
Berdasarkan data yang terkumpul dari hasil tindakan perbaikan
yang telah dilaksanakan pada siklus II menunjukkan bahwa penggunaan
media pembelajaran yang tepat dapat meningkatkan pemahaman siswa
pada pelajaran IPA tentang bagian-bagian tubuh hewan dan
kegunaannya.
C. Teknik Analisis DataTeknik pengumpulan data dilakukan dengan
menggunakan lembar observasi.Tabel 2
Lembar Pengamatan Perbaikan Pembelajaran Siklus IMata Pelajaran:
Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas/Semester: 2/1
Hari/Tanggal: Senin, 22 Oktober 2012
Waktu: 1 x 35 menit
Tujuan Perbaikan: Meningkatkan pemahaman siswa tentang
bagian-bagian tubuh hewan dan kegunaannya dengan benar.NoAspek yang
DiamatiDilaksanakanKomentar
YaTidak
IPengamatann KBM
A. Pendahuluan
1. Mempersiapkan siswa untuk belajar
2. Memotivasi siswa untuk mengikuti pelajaran
3. Menyampaikan tujuan pembelajaran(((
IIB. Kegiatan Inti
1. Menyampaikan materi pelajaran secara jelas, rinci dan
sistematis.
2. Menggunakan alat peraga/media pembelajaran yang relevan
dengan materi.
3. Menggunakan metode pembelajaran secara bervariasi.
4. Guru memberiikan contoh untuk memperjelas materi yang
disampaikan.
5. Mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok.
6. Memandu siswa dalam mengerjakan tugas kelompoknya.
7. Semua kelompok melaporkan hasil kerja kelompok.
8. Setiap kelompok diberikan kesempatan untuk bertanya atau
memberikan tanggapan kepada hasil kelompok-kelompok lain.
9. Memberikan evaluasi.
10. Memberi penghargaan pada kelompok yang pekerjaannya
bagus.((((((((((
IIIC. Penutup
1. Memberikan penguatan kepada siswa dari penjelasan-penjelasan
yang sudah dijelaskan selama proses belajar mengajar.
2. Membimbing siswa menyimpulkan pelajaran.
3. Memberikan tugas untuk dikerjakan di rumah.((
(
Bungbulang, 22 Oktober 2012
Supervisor 2
Hj. Mimin, S.Pd.SD
NIP. 19581111978032004Tabel 3Lembar Pengamatan Perbaikan
Pembelajaran Siklus IIMata Pelajaran: Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas/Semester: 2/1
Hari/Tanggal: Senin, 29 Oktober 2012
Waktu: 1 x 35 menit
Tujuan Perbaikan: Melalui pengamatan gambar, siswa mampu
meningkatkan pemahaman tentang bagian-bagian tubuh hewan dan
kegunaannya dengan benar.NoAspek yang
DiamatiDilaksanakanKomentar
YaTidak
IPengamatann KBM
A. Pendahuluan
1. Mempersiapkan siswa untuk belajar
2. Memotivasi siswa untuk mengikuti pelajaran
3. Menyampaikan tujuan pembelajaran(((
IIB. Kegiatan Inti
1. Menyampaikan materi pelajaran secara jelas, rinci dan
sistematis.
2. Menggunakan alat peraga/media pembelajaran yang relevan
dengan materi.
3. Menggunakan metode pembelajaran secara bervariasi.
4. Guru memberikan contoh untuk memperjelas materi yang
disampaikan.
5. Mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok.
6. Memandu siswa dalam mengerjakan tugas kelompoknya.
7. Semua kelompok melaporkan hasil kerja kelompok.
8. Setiap kelompok diberikan kesempatan untuk bertanya atau
memberikan tanggapan kepada hasil kelompok-kelompok lain.
9. Memberikan evaluasi.
10. Memberi penghargaan pada kelompok yang pekerjaannya
bagus.((((((((((
IIIC. Penutup
1. Memberikan penguatan kepada siswa dari penjelasan-penjelasan
yang sudah dijelaskan selama proses belajar mengajar.
2. Membimbing siswa menyimpulkan pelajaran.
3. Memberikan tugas untuk dikerjakan di rumah.(((
Bungbulang, 29 Oktober 2012
Supervisor 2
Hj. Mimin, S.Pd.SD
NIP. 19581111978032004Hasil Penelitian dan PembahasanA.
Deskripsi Hasil Penelitian dan Perbaikan Pembelajarana. Siklus
I
1. Deskripsi
Pembelajaran siklus I dilaksanakan pada hari senin tanggal 22
Oktober 2012 dengan jumlah siswa 28 orang.Pembelajaran siklus I
berpedoman pada rencana perbaikan pembelajaran yang telah disusun
dengan materi bagian-bagian tubuh hewan dan kegunaannya. Pada tahap
apersepsi guru memancing siswa untuk mengungkapkan pengetahuan awal
dengan pertanyaan tentang pengalaman sehari-hari yang berkaitan
dengan bagian-bagian tubuh hewan dan kegunaannya, pertanyaan
sebagai berikut :
a) Siapa yang dapat menyebutkan nama binatang?
b) Coba sebutkan apa saja bagian-bagian tubuh kucing?
c) Siapa yang tahu di mana tempat kehidupannya kucing?
d) Baiklah anak-anak pelajaran kita hari ini tentang
bagian-bagian tubuh hewan dan kegunaannya,perhatikan
baik-baik!Setelah pelaksanaan evaluasi hasil yang diperoleh siswa
yang memperoleh nilai diatas 70 sebanyak 18 orang dengan persentase
64%. Siswa cukup memahami materi pelajaran IPA tentang
bagian-bagian tubuh hewan dan kegunaannya, akan tetapi masih ada
beberapa orang siswa yang mendapat nilai kurang. Perolehan nilai
akhir secara keseluruhan dapat dilihat dalam tabel berikut ini
:Tabel 4Perolehan Nilai Evaluasi Akhir Siklus I Pelajaran IPANoNama
SiswaPra SiklusSiklus I
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.Abdul Rahman. A
Ade Gunawan
Aldi Maulana
Alya Ayudita
Andini
Arsyad Syahrur. A
Bintang
Hengki Ramdani
Hotimah
Ilham Nugraha
Ira Indriani
Irfan Ansori
Mirnawati
Nabila Lidia Hastuti
Nurjanah
Nurfaridah
Oktapiani Sopia. R
Ridwan
Robi
Seni Nurani
Siska Puspita
Siti Munawaroh
Ujang Riki
Wildan Faisal
Windi Widianingsih
Yanti
Yuniyati
Apinan Ainun Najiah70
100
100
60
80
90
100
60
60
70
80
40
60
40
50
60
60
50
60
70
70
40
60
70
60
40
60
10070
100
100
80
90
90
100
70
70
70
90
60
70
60
60
60
60
60
60
80
80
60
70
80
60
60
70
100
Jumlah18602080
Rata-rata66,4374,29
Nilai Tertinggi100100
Nilai Terendah4060
Tabel 5Persentase Pemahaman Siswa pada Mata Pelajaran IPA untuk
Nilai 70 ke AtasNoNilaiPra SiklusSiklus I
Jumlah SiswaPersentase (%)Jumlah SiswaPersentase (%)
1.100414414
2.9014311
3.8027414
4.70518725
5.6010361036
6.5027
7.40414
8.30
9.20
10.10
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik di bawah ini
:Grafik 1
Persentase Pemahaman siswa pada mata pelajaran IPApada Pra
Siklus dan Siklus I untuk Nilai 70 ke atas
2. Refleksi Perbaikan pembelajaran yang telah dilakukan pada
siklus I belum tercapai dengan baik, masih terdapat
kekurangan-kekurangan yang harus diperbaiki.Berdasarkan hasil
evaluasi maka perlu lagi ada peningkatan yang dilakukan peneliti
dalam menyaipkan media pembelajaran yang lebih menarik.b. Siklus
II
1. Deskripsi
Pembelajaran siklus II dilaksanakan pada hari Senin tanggal 29
Oktober 2012. Materi yang akan dibahas tetap yaitu mengenai
bagian-bagian tubuh hewan dan kegunaannya. Pada tahap apersepsi
guru memberikan pertanyaan untuk melatih siswa mengungkapkan
pengetahuan awalnya.Pada tahap ini siswa aktif mengemukakan
pendapatnyaPada pelaksanaan evaluasi akhir, hasil yang diperoleh
siswa yang memperoleh di atas 70 sebanyak 28 orang dengan
persentase 100% menunjukkan hasil yang memuaskan.
Perolehan nilai evaluasi akhir secara individu dapat dilihat
dalam tabel berikut ini :Tabel 6Perolehan nilai evaluasi siklus I
dan siklus II pelajaran IPANoNama SiswaSiklus ISiklus II
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.Abdul Rahman. A
Ade Gunawan
Aldi Maulana
Alya Ayudita
Andini
Arsyad Syahrur. A
Bintang
Hengki Ramdani
Hotimah
Ilham Nugraha
Ira Indriani
Irfan Ansori
Mirnawati
Nabila Lidia Hastuti
Nurjanah
Nurfaridah
Oktapiani Sopia. R
Ridwan
Robi
Seni Nurani
Siska Puspita
Siti Munawaroh
Ujang Riki
Wildan Faisal
Windi Widianingsih
Yanti
Yuniyati
Apinan Ainun Najiah70
100
100
80
90
90
100
70
70
70
90
60
70
60
60
60
60
60
60
80
80
60
70
80
60
60
70
10080
100
100
80
90
100
100
70
80
80
100
70
70
70
70
100
80
70
80
100
80
70
80
100
80
70
90
100
Jumlah20802360
Rata-rata74,29 84,29
Nilai Tertinggi100100
Nilai Terendah6070
Tabel 7Persentase Pemahaman Siswa Pada Mata Pelajaran IPA untuk
nilai 70 ke atas pada Siklus I dan Siklus IINoNilaiSiklus ISiklus
II
Jumlah SiswaPersentase (%)Jumlah SiswaPersentase (%)
1.100414932
2.9031127
3.80414932
4.70725829
5.601036
6.50
7.40
8.30
9.20
10.10
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik di bawah ini
Grafik 4.2
Persentase Pemahaman Siswa pada Mata Pelajaran IPA Pada Siklus I
dan Siklus II untuk Nilai 70 ke Atas
2. Refleksi Perbaikan pada siklus II yang dilakukan peneliti
sudah berhasil, siswa cukup memahami materi pelajaran yang
disampaikan. Oleh karena itu peneliti bertekad akan menerapkan
hal-hal yang positif yang sudah dicapai.B. Hasil Penelitian
Perbaikan Pembelajaran
Berdasarkan hasil deskripsi, pengamatan, dan refleksi pada
setiap siklus maka dapat dikemukakan pembahasan sebagai berikut
:
a. Siklus I
Perbaikan pembelajaran IPA yang telah dilakukan pada siklus I
belum tercapai dengan baik, dalam hasil evaluasi masih ada siswa
yang mendapat nilai kurang.Nilai evaluasi akhir siswa tertinggi 100
dan terendah 40, dengan persentase 64 %. Upaya guru yang dilakukan
dalam perbaikan berikutnya adalah : menyiapkan media pembelajaran
yang lengkap.
b. Siklus II
Perbaikan pembelajran IPA yang telah dilakukan peneliti pada
siklus II menunjukkan hasil yang memuaskan. Dari hasil yang
diperoleh siswa yang memperoleh nilai di atas 70 sebanyak 18 orang
dengan persentase 64 % pada siklus I meningkat menjadi semua siswa
yang berjumlah 28 orang di atas 70 dengan persentase 100 %,
menunjukkan hasil yang memuaskanKesimpulan dan Saran Tindak
LanjutA. Kesimpulan
Berdasarkan hasil perbaikan pembelajaran yang telah dilaksanakan
pada pelajaran IPA tentang bagian-bagian tubuh dan kegunaannya,
maka dalam menyampaikan materi harus jelas sehingga siswa dapat
memahami materi yang disampaikan oleh guru. Guru harus memberikan
perhatian dan bimbingan selama proses pembelajaran berlangsung.
Guru pun harus bisa mengatur waktu seefisien mungkin dalam kegiatan
pembelajaran.Setelah melakukan refleksi dari pra siklus, siklus I
dan siklus II dengan menggunakan metode pengamatan gambar dalam
materi bagian-bagian tubuh dan kegunaannya pada siklus II pemahaman
siswa semakin meningkat dan hasilnyapun sudah tuntas.B. Saran
Tindak LanjutBerdasarkan kesimpulan di atas, ada beberapa hal yang
sebaiknya dilaksanakan guru dalam meningkatkan hasil belajar siswa.
Maka peneliti menyampaikan saran-saran sebagai berikut :
1. Guru harus dapat menguasai materi yang akan disampaikan.
2. Guru harus memberikan motivasi pada siswa yang kurang
aktif.
3. Guru harus bisa menggunakan waktu seefisien mungkin.
4. Guru harus menggunakan media pembelajaran yang dapat
mendukung terhadap pembelajaran siswa.
5. Guru harus bisa mengarahkan, membimbing, dan memfasilitasi
siswa dalam kegiatan belajar.Daftar Pustaka
Asyari, Mushichach. (2006). Penerapan Pendekatan STM. Jakarta:
Dirjen Dikti. Dekdiknas.Irianto, Margo Dede. (2008). Pendidikan IPA
di Sekolah Dasar. Kampus Cibiru: Universitas Pendidikan
Indonesia.
Ismail, Ilyas Muh. (2008). Ilmu Pendidikan Praktis, Jakarta:
Ganeca Exact.
Nuryantini, Yeti Ade.(2004). Pandai Belajar Sains. Bandung:
Regina.
Setiawan, Denny, dkk. (2011). Komputer dan Media Pembelajaran.
Jakarta: Universitas Terbuka.Sumatri, Mulyani, Permana Johar.
(1999). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Depdikbud.Tafsir A,dkk.
(2009). Pengembangan Wawasan Profesi Guru. Bandung: Fakultas
Tarbiah dan Keguruan UIN Sunan Gunung Jati.Wardani, I.G.A.K
Wihardit, dkk. (2004). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Pusat
Penerbit Universitas Terbuka.
Winata, Putera, Udin, dkk. (2004). Strategi Belajar Mengajar.
Jakarta: Pusat Penerbit Universitas Terbuka.W Anitah Sri,dkk.
(2008). Strategi Pembelajaran di SD. Jakarta: Universitas Terbuka.
Yuliartiningsih Sri Margaretha. (2008). Pendidikan IPA di Sekolah
Dasar. Kampus Cibiru: Universitas Pendidikan Indonesia.
20
_1447398582.xlsChart1
0.43Pra SiklusPra Siklus
0.64Siklus ISiklus I
Sheet1
Pra Siklus43%
Siklus I64%
To resize chart data range, drag lower right corner of
range.
_1447398579.xlsChart1
0.64Siklus ISiklus I
1Siklus IISiklus II
Sheet1
Siklus I64%
Siklus II100%
To resize chart data range, drag lower right corner of
range.