Deskripsi: Perawakan kareo padi menyerupai ayam betina kecil. Ukurannya sekitar 30 cm. Wajah, tenggorokan, dada dan perut bagian atas berwarna putih. Bagian belakang tubuh hitam. Perut bagian bawah hingga tunggir ber- warna merah kecoklatan. Paruh berwarna kuning atau hijau pucat dengan pangkal paruh berwarna merah muda atau jingga. Iris mata berwarna merah. Kaki panjang berwarna kuning atau hijau-kelabu. Hidup di bawah kerimbunan semak atau rumput-rumput rawa. Sesekali muncul dari kerimbunan semak belukar ke tempat terbuka atau memanjat ke atas tajuk semak belukar. Sering menjentikan ekornya, terutama ketika berjalan. Aktif terutama saat pagi dan sore hari. Memiliki suara yang ke- ras dan ribut. Mencari makan dengan cara berjalan di atas rumput-rum- put/tumbuhan air terapung atau turun ke darat. Tergolong satwa om- nivora yang memakan tumbuhan air, biji-bijian, serangga, telur siput dan ikan kecil. Secara umum, kareo padi dikategorikan sebagai burung air. Menyukai habitat dengan semak belukar yang rapat di dekat perairan. Jenis yang umum dijumpai di lahan basah, tetapi juga kerap dijumpai di persawahan dan kebun. Tersebar mulai dari India hingga Cina Selatan, Asia Tenggara, Kepulauan Filipina dan Indonesia (Sun- da Besar, Bali, Nusa Tenggara dan Su- lawesi). Di Tenggarong, kareo padi da- pat dijumpai hampir di semua areal berawa-rawa (lahan basah) yang masih tersisa di kota ini. Tempat terbaik un- tuk melihat burung ini adalah semak- semak rawa Rapak Mahang dan persa- wahan di Tenggarong seberang. Nama: Kareo padi, burak-burak, hahayaman (Indo-nesia/Daerah); White-breasted Waterhen (Inggris) Kareo padi Amaurornis phoenicurus Oleh: IVAN YUSFI NOOR Kepala Bidang Inventarisasi Daya Dukung & Daya Tampung SDA & LH, P3E Kalimantan Klasifikasi: Amaurornis phoenicurus Pennant, 1769 ditempatkan dalam Kelas Aves, Ordo Gruiformes, Famili Rallidae dan Genus Amaurornis Reichenbach, 1853. Foto: Ivan Yusfi Noor Foto: Ivan Yusfi Noor Foto: Ivan Yusfi Noor