BAB I PENDAHULUAN Penyakit Ginjal Kronik (PGK) merupakan salah satu masalah utama dalam pelayanan kesehatan baik di negara maju maupun berkembang. Penyakit ginjal kronis (PGK) merupakan suatu permasalahan dalam bidang nefrologi dengan angka kejadian yang masih cukup tinggi, dengan etiologi yang luas dan kompleks. Penyakit ginjal kronis sering ditemukan pada stadium terminal karena pada awalnya penyakit ginjal timbul tanpa keluhan maupun gejala klinis. 1 Penyakit Ginjal Kronik (PGK) atau Chronic Kidney Disease (CKD) sangat berbahaya karena penyakit ini dapat berlangsung lama dan mematikan serta menghabiskan biaya yang cukup banyak. 2 PGK merupakan gangguan fungsi renal yang progesif dan irreversibel dimana kemampuan tubuh yang gagal untuk mempertahankan metabolisme dan keseimbangan cairan dan elektrolit, menyebabkan uremia (retensi urea dan sampah nitrogen lain dalam darah). Ini dapat disebabkan penyakit sistemik seperti Diabetes Mellitus (DM), glomerulonefritis kronis, pielonefritis, hipertensi yang tidak dapat dikontrol, obstruksi traktus urinarius, infeksi, medikasi atau agen toksik (timah, kadmium, merkuri, kromium). 2 Fungsi ginjal dapat ditentukan dengan menghitung GFR. Semakin rendah nilai GFR, maka semakin berat penurunan fungsi ginjal. 3,4 Pasien dengan penyakit ginjal kronis harus 1
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BAB I
PENDAHULUAN
Penyakit Ginjal Kronik (PGK) merupakan salah satu masalah utama dalam
pelayanan kesehatan baik di negara maju maupun berkembang. Penyakit ginjal
kronis (PGK) merupakan suatu permasalahan dalam bidang nefrologi dengan angka
kejadian yang masih cukup tinggi, dengan etiologi yang luas dan kompleks. Penyakit
ginjal kronis sering ditemukan pada stadium terminal karena pada awalnya penyakit
ginjal timbul tanpa keluhan maupun gejala klinis.1
Penyakit Ginjal Kronik (PGK) atau Chronic Kidney Disease (CKD) sangat
berbahaya karena penyakit ini dapat berlangsung lama dan mematikan serta
menghabiskan biaya yang cukup banyak.2 PGK merupakan gangguan fungsi renal
yang progesif dan irreversibel dimana kemampuan tubuh yang gagal untuk
mempertahankan metabolisme dan keseimbangan cairan dan elektrolit,
menyebabkan uremia (retensi urea dan sampah nitrogen lain dalam darah). Ini dapat
disebabkan penyakit sistemik seperti Diabetes Mellitus (DM), glomerulonefritis
kronis, pielonefritis, hipertensi yang tidak dapat dikontrol, obstruksi traktus urinarius,
infeksi, medikasi atau agen toksik (timah, kadmium, merkuri, kromium).2
Fungsi ginjal dapat ditentukan dengan menghitung GFR. Semakin rendah
nilai GFR, maka semakin berat penurunan fungsi ginjal.3,4 Pasien dengan penyakit
ginjal kronis harus dievaluasi dengan lebih teliti untuk menetapkan jenis penyakit
ginjal, untuk mengetahui adanya penyakit penyerta, derajat penyakit dengan menilai
fungsi ginjal, dan komplikasi yang terkait dengan derajat fungsi ginjal.3
Dengan deteksi dini pada penyakit ginjal kronik diharapkan dapat melakukan
penataksanaan secara dini untuk menghambat terjadinya gagal ginjal, dan
komplikasi lain. Komplikasi lain yang sering timbul akibat dari penyakit ginjal kronik
adalah anemia, gagal jantung, hipertensi, penyakit tulang, impotensi, gangguan
menstruasi dan kematian. Sering penderita PGK underdiagnosed atau undertreated
sehingga deteksi dan penanganan dini tidak bisa dilaksanakan.1
1
BAB II
LAPORAN KASUS
I. Identitas Pasien
Nama : SP
Tanggal lahir : 13/10/55
Umur : 60 tahun
Status pernikahan : Sudah menikah
Pekerjaan : TNI AD
Alamat : DS Manggabe besar, Krawang
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Tanggal Masuk Ruangan : 30 Mei 2015 Pukul 19.03 WIB
II. Anamnesa
Anamnesa dilakukan secara alloanamnesis terhadap anak pasien pada tanggal 3
Juni 2015, pukul 10.00 WIB di Bangsal 3 PU RSPAD.
Keluhan Utama: Pasien datang ke RS dengan keluhan lemas sejak 2 minggu
SMRS.
III. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke IGD RSPAD pada tanggal 30 Mei 2015 pukul 03.00. Pasien
datang dengan keluhan lemas sejak 2 minggu SMRS. Lemas dirasakan pada
seluruh tubuhnya. Pasien tidak bisa melakukan aktivitas sehari-hari seperti
sebelumnya. Pasien hanya terbaring di tempat tidur. Anak pasien mengatakan
kondisi pasien terlihat menurun dan pasien juga tidak mau makan selama 2 minggu
ini. Terdapat penurunan berat badan pada pasien. Anak pasien tidak mengetahui
berapa penurunan berat badan pasien.
Terdapat batuk pada pasien. Batuk sejak 2 minggu SMRS. Batuk berdahak putih
bening. Terdapat demam pada pasien. Hilang timbul. Anak pasien tidak pernah 2
mengukur berapa suhu demamnya. Tidak ada pilek. Pasien belum meminum obat
apapun. Tidak ada keluhan mual dan muntah pada pasien. BAK pasien dikatakan
tidak sebanyak biasnya. BAB pasien normal. Anak pasien mengatakan kaki pasien
sempat bengkak 4 minggu SMRS dan sudah menghilang. Bengkak terdapat di
kedua kaki pasien dan tidak disertai nyeri.
Pasien memiliki riwayat stroke 2 tahun yang lalu dan sempat di rawat di RSPAD dan
sudah dinyatakan sembuh. Pasien memiliki riwayat hipertensi sejak 2 tahun yang
lalu. Pasien mengonsumsi obat Amlodipine 10 mg (1x1). Anak pasien mengatakan
bahwa pasien tidak teratur meminum obat tersebut. Paien juga memiliki riwayat
diabetes sejak 2 tahun yang lalu. Pasien tidak mengonsumsi obat apapun untuk
diabetesnya. Pasien belum pernah memiliki keluhan seperti ini sebelumnya dan di
keluarga pasien tidak ada yang memiliki keluhan seperti pasien.
IV. Riwayat Penyakit Dahulu
Anak pasien mengatakan pada pada tahun 2013 pasien menderita stroke dan
dirawat di Unit Stroke RSPAD.
V. Riwayat Penyakit Keluarga
Keluarga pasien tidak ada yang mempunyai keluhan atau riwayat penyakit yang
sama dengan pasien.
VI. Riwayat Pengobatan
Pasien mengonsumsi amlodipine untuk hipertensinya namun tidak teratur.
VII. Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum : Tampak sakit berat
Kesadaran : Apatis
Tanda-tanda vital
Tekanan darah :
Nadi :
Pernafasan :
Suhu :3
BMI :
Berat badan :
Tinggi badan :
Kepala
Bentuk : Normocephal
Rambut : Hitam, distribusi merata, tidak mudah dicabut
Simetri muka : Simetris
Mata
Palpebra : Edema -/-
Konjungtiva : Pucat -/-
Sklera : Ikterik -/-
Kornea : Jernih
Pupil : Bulat, Isokor +/+, Reflek cahaya langsung +/+ dan tidak
langsung +/+
Arcus senilis : Ada +/+
Lensa : Normal, Keruh -/-
Visus : Tidak diperiksa
Gerakan bola mata : Normal ke segala arah
Tekanan bola mata : Normal perpalpasi
Telinga
Bentuk : Normal
Liang : Lapang
Serumen : +/+
Mukosa : Normal
Selaput pendengaran : Intak
Gangguan pendengaran : Tidak ada
Hidung
Bentuk : Normal 4
Deviasi Septum : –
Sekret : -/-
Concha : Hipertrofi -/-, hiperemis -/-, edema -/-
Mulut
Mukosa : Normal, Sianosis -/-
Tonsil : Normal T1/T1
Faring : Hiperemis -/-
Leher
Simetris
Tidak tampak pembesaran kelenjar tiroid
Tidak ada deviasi trakea
Tidak teraba pembesaran KGB
JVP 5-2 cm H2O
Thoraks
Pulmo:
I = Normochest, retraksi -/-, sela iga tidak melebar
P = Taktil vokal fremitus simetris.
P = Sonor pada kedua lapang paru, Batas paru hati normal pada linea
midclvavicula dextra ICS VI
A = Suara nafas vesikuler (+/+), Rhonki (-/-) , Wheezing (-/-)
Cor:
I = Iktus cordis tidak terlihat
P = Iktus cordis tidak teraba, thrill (-), heave (-)
P = Batas atas ICS III linea parasternal sinistra, Batas kiri ICS V linea
axila anterior sinistra, Batas kanan ICS IV linea parastemal dextra
A = Bunyi jantung I dan II reguler, Gallop -/-, Murmur -/-
Abdomen
I = Datar, caput medusa (-), massa (-)5
A = Bising usus (+) normal
P = Timpani pada seluruh lapang abdomen
P = Dinding perut supel, turgor kulit baik, nyeri tekan (-). Hepar dan lien
tidak teraba.
Ekstremitas
Akral hangat
Edema (-/-)
CRT < 2 detik
Eritema (-/-)
Sianosis (-/-)
Clubbing finger (-/-)
VIII. Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan laboratorium
Jenis
Pemerik
saan
30-05-
15
03-
06-15
04-06-
15
06-06-
15
08-06-
15
10-06-
15
15-06-
15
Nilai
Rujuka
n
Hematol
ogi
Hemoglo
bin
13.4 11.4 11.4 - 10.1 10.7 - 13-
18g/dL
Hemat
okrit
41 33 33 - 30 32 - 40-52%
Eritrosit 4.4 3.7 3.7 - 3.3 3.7 - 4.3-6.0
juta/µL
Leukosit 12020 1016
0
9090 - 9880 20,060 - 4,800-
10,800/
µL
Trombos
it
244000 18
4000
18
7000
- 18300
0
4
99000
- 150,000
-6
400,000
/µL
MCV 92 88 88 - 90 86 - 80-96 fL
MCH 30 31 31 - 30 29 - 27-32
pg
MCHC 33 35 35 - 34 33 - 32-
36g/dL
Kimia
Klinik
Albumin - - 3.3 - - - -
Ureum 344
Duplo
250 125 131 98 62 111 20-50
mg/dL
Kreatinin 12.9 8.1 5.5 6.3 5.6 3.9 6.6 0.5-1.5
mg/dL
Gula
darah
(Sewaktu
)
130 - - - 82 122 <140
mg/dL
Kalsium - - 6.8 - - 9.3 8.2 3.4-7.0
mg/dL
Fosfor - - - - - 4.6 2.5-5.0
mg/dL
Magnesi
um
- - 0.99 - - 1.8-3.0
meq/l
Natrium 153 144 145 135 140 140 139 135-147
mmol/L
Kalium 5.9 4.9 7.0 4.9 4.3 4.2 4.3 3.5-5.0
mmol/L
Klorida 117 110 106 101 105 104 105 95-105
mmol/L
Aseton Negatif
7
Analisa
Gas
Darah
Ph 7.221
Pco2 34.9
Po2 149.3
Bikarbon
at
14.2
Kelebiha
n basa
-11.9
Saturasi
o2
98.9%
Imunose
rologi
Anti HIV Non
reaktif
HBsAg Non
reaktif
Anti HCV Reaktif
Urinalisi
s
Urine
lengkap
Warna Kuning
Kejernih
an
Keruh
Ph 6.0
Berat
jenis
1.025
Protein +/
positif
8
Glukosa +/
positif
Bilirubin -/
negatif
Nitrit -/
negatif
Keton -/
negatif
Urobilino
gen
-/
negatif
Eritrosit 3-2-3
Leukosit 10-15-
10
Silinder -/
negatif
Kristal -/
negatif
Epitel +/
Positif
Lain-lain Bakteri
+/
Positif
+
Pemeriksaan radiologi
Ro Thoraks AP
Posisi simetris
Jantung kesan tak membesar
Aorta elongasi
Kedua hilus tak menebal
Mediastinum superior tak melebar
Trakea ditengah9
Infiltrat di perihiler kiri
Sinus kostofrenikus dan diafragma baik
Tulang-tulang kesan intak
Kesan:
Aorta elongasi
Infiltrat perihiler kiri DD/ pneumonia
USG Abdomen
Hepar : besar dan bentuk normal, permukaan rata, tepi tajam
Echostructure homogwn, tidak dapat lesi fokal
Pembuluh darag dan sistim bilier tidak melebar
Kd. Empedu : besar dan bentuk normal, dinding tidak menebal
Tidak tampak batu ataupun sludge
Pancreas : Besar dan bentuk normal, echostructure homogen
Tidak tampak lesi lokal
Duktus pankreatikus tidak melebar
Lien : Besar dan bentuk normal, echostructure homogen
Tidak tampak lesi lokal
V lienalis tidak melebar
Ginjal kanan : besar dan bentuk
Ekhogenitas parenkim meningkat
Diferensiasi cortex dan medulla tidak jelas
Sistim pelviokalises tidak melebar
Tidak tampak batu
Tampak lesi kistik di pole atas dengan diameter +/- 2,6cm
Ginjal kiri : besar dan bentuk normal
Ekhogenitas parenkim meningkat
Differensiasi cortex dan medulla jelas
Sistim pelviokalses tidak melebar
Tidak tampak lesi lokal ataupun batu
Buli-buli : tidak terisi penuh; kesan dinding tidak menebal dan tidak tampak batu
Prostat : besar dan bentuk normal, echostructure homogen10
Tidak tampak lesi fokal
Tidak tampak pembesaran KGB para aorta
Kesan:
Parenkimal renal disease bilateral grade II-III
Simple cyst pole atas ginjal kanan
Organ-organ intra abdominal lainnya dalam batas normal
Hormon T3/T4/TSH
T3 RIA 0.2 ng/ml (0.8-2.0 ng/ml)
FT4 RIA 1.4 ng/dl (0.7-1.8 ng/dl)
TSH RIA 3.33 µlU/ml (0.3-5.0 µlU/ml)
Pemeriksaan MRI
Kesan:
Multipel infark kronik di periventrikel lateral bilateral, thalamus bilateral, kapsula
eksterna kiri, temporal kanan dan pons
Perdarahan di thalamus kiri
Bercak iskemik di subkortikal temporal kanan
Ventrikulomegali lateral bilateral III dan IV
Atrofi cerebri
IX. Resume
Paisen datang dengan keluhan lemas sejak 2 minggu SMRS. Lemas dirasa di
seluruh badan. Pasien juga memiliki batuk berdahak, dahak bening sejak 2 minggu
SMRS. Demam + hilang timbul. Kaki pasien bengkak 4 minggu SMRS, bengkak di
kedua kaki dan tidak disertai nyeri, sudah menghilang. BAK pasien lebih sedikit dari
biasanya. BAB normal. Riwayat Hipertensi dan Diabetes sejak tahun 2013. Riwayat
Stroke tahun 2013.
Pada pemeriksaan fisik didapat tekanan darah 160/80, pemeriksaan lain di dapat
dalam batas normal.
11
Pada pemeriksaan penunjang pada lab didapat kadar ureum kreatinin yang tinggi
344/12.9 dan GDS>140.
Pemeriksaan USG abdomen
Parenkimal renal disease bilateral grade II-III
Simple cyst pole atas ginjal kanan
Ro thoraks AP
Aorta elongasi
Infiltrat perihiler kiri DD/ pneumonia
MRI kepala
Multipel infark kronik di periventrikel lateral bilateral, thalamus bilateral, kapsula
eksterna kiri, temporal kanan dan pons
Perdarahan di thalamus kiri
Bercak iskemik di subkortikal temporal kanan
Ventrikulomegali lateral bilateral III dan IV
Atrofi cerebri
Pada pasien telah dilakukan hemodialisis dan pemasangan CDL.
X. Daftar Masalah
1. CKD stage V
2. Susp Pneumonia
3. Stroke infark + hemoragik
4. Diabetes Melitus tipe 2
5. Hipertensi
XI. Pengkajian
1. CKD stage V
Anamnesis: keluhan lemas sejak 2 minggu SMRS
BAK pasien yang lebih sedikit dari biasanya
PF: dalam batas normal
Pemeriksaan penunjang:12
Lab Ureum/kreatinin yang tinggi 344/12.9
Pemeriksaan USG abdomen
Parenkimal renal disease bilateral grade II-III
Simple cyst pole atas ginjal kanan
2. Susp pneumonia
Anamnesis: batuk berdahak, disertai demam
PF: dalam batas normal, Rh -/-, Wh -/-
Pemeriksaan penunjang:
Ro thoraks AP
Aorta elongasi
Infiltrat perihiler kiri DD/ pneumonia
3. Stroke infark + hemoragik
Anamnesis: Lemas sejak 2 minggu SMRS
Riwayat hipertensi serta diabetes melitus yang tidak terkontrol
Riwayat stroke tahun 2013
PF: Apatis, tidak ada kontak, tidak bisa berkomunikasi dengan keluarga
pasien
Pemeriksaan penunjang:
MRI kepala
Multipel infark kronik di periventrikel lateral bilateral, thalamus bilateral,
kapsula eksterna kiri, temporal kanan dan pons
Perdarahan di thalamus kiri
Bercak iskemik di subkortikal temporal kanan
Ventrikulomegali lateral bilateral III dan IV
Atrofi cerebri
4. Diabetes melitus tipe 2
Anamnesis: riwayat diabetes melitus 2 tahun yang lalu
Pemeriksaan penunjang:
Pemeriksaan GDS pasien yang >14013
Pemeriksaan yang perlu dilakukan
Glukosa puasa dan glukosa 2 jam PP
5. Hipertensi
Anamnesis: riwayat hipertensi 2 tahun yang lalu dan penggunaan Amlodipine
yang tidak teratur
PF: Tekanan darah tinggi 160/100
XII. Penatalaksanaan
CKD stage V : Hemodialisis
Bicnat
As Folat
Nefrisol
Hipertensi : Valsartan
Diabetes :
XIII. Follow Up
Tanggal Follow up
03-06-2015 S: alloanamnesis, demam -. Ada kontak mata namun bila
diajak bicara belum nyambung, muntah darah -. Masih terlihat
lemas
O: TSB/ apatis
TD: 160/80
N: 80x
RR: 20x
S: 36 C
Mata: konjunctiva pucat -/-,Sklera ikterik -/-
Jantung: BJ I-II regular, murmur -, gallop –
Paru: Vesikuler +/+, Rhonki -/-, whezzing -/-
14
Abdomen: bising usus + normal
Ekstremitas: edema -/-
A: CKD dengan ensepalopati uremikum
Pneumonia dd massa paru kiri
P: Lab 3/6/15
Ur: 250 leukosit: 10160
Kr: 8.1 trombosit:184000
GDS:115
Pasang NGT
IVFD 2A 2000 cc/24jam
Levofloxacin 1x750mg per 48 jam (selang sehari)
Omeprazole 1x40mg IV
Sucralfat syr 3x15cc AC
As folat 1x5mg PO
Bicnat 3x1tab
Diet blender
Rencana USG Ginjal
Cek Ur/Kr/Na/K/Ca/P/Alb
Rencana pasang CDL
04-06-2015 S: alloanamnesis, Ada kontak mata namun bila diajak bicara
belum nyambung. Masih terlihat lemas. CDL sudah terpasang.
Terdapat rembesan darah pada CDL kemarin malam.
Sekarang darah sudah berhenti
O: TSB/ apatis
TD: 160/90
N: 90x
RR: 20x
S: 36 C
SpO2: 99% tanpa oksigen
Mata: konjunctiva pucat -/-,Sklera ikterik -/-
Jantung: BJ I-II regular, murmur -, gallop –
15
Paru: Vesikuler +/+, Rhonki -/-, whezzing -/-
Abdomen: bising usus + normal
Ekstremitas: edema -/-
A: CKD dengan ensepalopati uremikum
Pneumonia
P:
Lab 4/6/15
Hb: 11.4 Ht: 33
Ca: 6.8 Mg: 0.99
Na/K/Cl: 145/7.0/106
Ur/Kr: 125/5.5
Albumin 3.3
Menunggu hasil USG ginjal
Rencana cek T3/T4/TSH
Koreksi Ca Mg
IVFD 2A 2000 cc/24jam
Levofloxacin 1x750mg per 48 jam (selang sehari)
Omeprazole 1x40mg IV
Sucralfat syr 3x15cc AC
As folat 1x5mg PO
Bicnat 3x1tab
Diet blender 600 kal/hari
Nefrisol 2x100
Comofusin hepar 500cc
Rencana HD 2 hari lagi, sebelumnya periksa Ur/Kr
05-06-2015 S: alloanamnesis, Pasien masih tampak lemas. Belum bisa
diajak bicara. BAK lancar 1000cc
O: TSB/ apatis
TD: 130/90
N: 100x
RR: 18x
16
S: 36 C
SpO2: 99% tanpa oksigen
Mata: konjunctiva pucat -/-,Sklera ikterik -/-
Jantung: BJ I-II regular, murmur -, gallop –
Paru: Vesikuler +/+, Rhonki -/-, whezzing -/-
Abdomen: bising usus + normal
Ekstremitas: edema -/-
A: CKD dengan ensepalopati uremikum
Pneumonia
P:
Lab post koreksi Ca Mg
Albumin: 3.0
Ca: 9.8 Mg: 3.12
Na/K/Cl: 136/4.5/101
HD kembali tgl 6/6/15
Sebelum HD cek Ur/Kr
IVFD 2A 2000 cc/24jam
Levofloxacin 1x750mg per 48 jam (selang sehari)
Omeprazole 1x40mg IV
Sucralfat syr 3x15cc AC
As folat 1x5mg PO
Bicnat 3x1tab
Diet blender 600 kal/hari
Nefrisol 2x100
Comofusin hepar 500cc
08-06-2015 S: alloanamnesis, Pasien masih tampak lemas. Pasien
terbangun bila malam hari dan akan tertidur di pagi hari. Urin
500cc
O: TSB/ apatis
TD: 150/100
N: 90x
17
RR: 18x
S: 36 C
SpO2: 95% tanpa oksigen
Mata: konjunctiva pucat -/-,Sklera ikterik -/-
Jantung: BJ I-II regular, murmur -, gallop –
Paru: Vesikuler +/+, Rhonki -/-, whezzing -/-
Abdomen: bising usus + normal
Ekstremitas: edema -/-
A: CKD dengan ensepalopati uremikum
Pneumonia
P:
Rencana konsul neurologi
Menunggu hasi Ur/ Kr post HD
Rencana pemeriksaan T3/T4/TSh
IVFD NaCl: RL /12jam selang seling
Levofloxacin 1x750mg per 48 jam (selang sehari)
Omeprazole 1x40mg IV
Sucralfat syr 3x15cc AC
As folat 1x5mg PO
Bicnat 3x1tab
Diet blender 1000 kkal/hari
Nefrisol 3x200
Comofusin hepar 500cc
Balance cairan + 500cc
09-06-2015 S: alloanamnesis, Pasien terbangun bila malam hari. Urin
semalam 1000cc
O: TSB/ apatis
TD: 160/100
N: 100x
RR: 20x
S: 36 C
18
SpO2: 99% tanpa oksigen
Mata: konjunctiva pucat -/-,Sklera ikterik -/-
Jantung: BJ I-II regular, murmur -, gallop –
Paru: Vesikuler +/+, Rhonki -/-, whezzing -/-
Abdomen: bising usus + normal
Ekstremitas: edema -/-
A: CKD dengan ensepalopati uremikum
Pneumonia
P:
Menunggu hasil T3/T4/TSH
Rencana HD hari ini
Cek Ur/Kr/Na/K/Ca/Mg/GDS post HD
Neurologi: pemeriksaan MRI
IVFD NaCl: RL /12jam selang seling
Levofloxacin 1x750mg per 48 jam (selang sehari)
Omeprazole 1x40mg IV
Sucralfat syr 3x15cc AC
As folat 1x5mg PO
Bicnat 3x1tab
Diet blender 1200 kkal/hari
Nefrisol 3x200
Comofusin hepar 500cc
Balance cairan + 500cc
10-06-2015 S: alloanamnesis, Pasien terbangun bila malam hari. Belum
ada kontak dengan keluarga. Urin semalam 1000cc
O: TSB/ apatis
TD: 160/100
N: 100x
RR: 20x
S: 36 C
SpO2: 99% tanpa oksigen
19
Mata: konjunctiva pucat -/-,Sklera ikterik -/-
Leher: teraba massa di coli anterior 3x5x5cm
Jantung: BJ I-II regular, murmur -, gallop –
Paru: Vesikuler +/+, Rhonki -/-, whezzing -/-
Abdomen: bising usus + normal
Ekstremitas: edema -/-
A: CKD dengan ensepalopati uremikum
Pneumonia
Susp. struma
P:
Menunggu hasil T3/T4/TSH
Menunggu hasil Ur/Kr/Na/K/Ca/Mg/GDS post HD
Neurologi: pemeriksaan MRI
Kultur sputum/darah
Menunggu hasl USG ginjal
IVFD NaCl: RL /12jam selang seling
Comofusin hepar 500cc/24 jam
Levofloxacin 1x750mg per 48 jam (selang sehari)
Evaluasi setelah terdapat hasil kultur
Omeprazole 1x40mg IV
Sucralfat syr 3x15cc AC
As folat 1x5mg PO
Bicnat 3x1tab
Diet blender 1200 kkal/hari
Protein 70 g/hari
Nefrisol 3x200
Balance cairan + 500cc
11-06-2015 S: alloanamnesis, Pasien terbangun bila malam hari. Pasien
sudah mulai bisa diajak dengan keluarga. Urin semalam
900cc
O: TSS/ apatis
20
TD: 160/100
N: 90x
RR: 20x
S: 36 C
SpO2: 99% tanpa oksigen
Mata: konjunctiva pucat -/-,Sklera ikterik -/-
Leher: teraba massa di coli anterior 3x5x5cm
Jantung: BJ I-II regular, murmur -, gallop –
Paru: Vesikuler +/+, Rhonki -/-, whezzing -/-
Abdomen: bising usus + normal
Ekstremitas: edema -/-
A: CKD dengan ensepalopati uremikum
Pneumonia
Susp. struma
P:
Menunggu hasil T3/T4/TSH
Neurologi: pemeriksaan MRI
Menunggu hasil Kultur sputum/darah
USG ginjal
Parenkimal renall disease gr II-III
Simple cyst pole atas ginjal kanan
Lab post HD
Ur/Kr: 62/3.9
Ca: 9.3
Mg: 1.88
GDS:82
Na/K/Cl: 140/4.2/104
IVFD NaCl: RL /12jam selang seling
Comofusin hepar 500cc/24 jam
Levofloxacin 1x750mg per 48 jam (selang sehari)
Evaluasi setelah terdapat hasil kultur
21
Omeprazole 1x40mg IV
Sucralfat syr 3x15cc AC
As folat 1x5mg PO
Bicnat 3x1tab
Diet blender 1200 kkal/hari
Protein 70 g/hari
Nefrisol 3x200
Balance cairan + 500cc
12-06-2015 S: alloanamnesis, Pasien terbangun bila malam hari. Sudah