KIMIA Kelompok Karbohidrat Kelas: XII IPA 2 1. Avief Aulia Rachman 2. Fahmi Irfan Wahas 3. Fildzah Shabrina 4. Ibnu Tri Laksono 5. Ksatrio Pinayung Rizky 6. Reny Anggraeny 7. Syasya Shanida
KIMIA
Kelompok Karbohidrat Kelas: XII IPA 2
1. Avief Aulia Rachman
2. Fahmi Irfan Wahas
3. Fildzah Shabrina
4. Ibnu Tri Laksono
5. Ksatrio Pinayung Rizky
6. Reny Anggraeny
7. Syasya Shanida
Karbohidrat ('hidrat dari karbon',) atau sakarida (dari bahasa Yunani σάκχαρον,
sákcharon, berarti "gula") adalah segolongan besar senyawa organik yang paling melimpah di
bumi. Karbohidrat memiliki berbagai fungsi dalam tubuh makhluk hidup, terutama sebagai
bahan bakar (misalnya glukosa), cadangan makanan (misalnya pati pada tumbuhan dan
glikogen pada hewan), dan materi pembangun (misalnya selulosa pada tumbuhan, kitin pada
hewan dan jamur). Pada proses fotosintesis, tetumbuhan hijau mengubah karbon dioksida
menjadi karbohidrat.
Secara biokimia, karbohidrat adalah polihidroksil-aldehida atau polihidroksil-keton,
atau senyawa yang menghasilkan senyawa-senyawa ini bila dihidrolisis. Karbohidrat
mengandung gugus fungsi karbonil (sebagai aldehida atau keton) dan banyak gugus hidroksil.
Pada awalnya, istilah karbohidrat digunakan untuk golongan senyawa yang mempunyai
rumus CH2O n, yaitu senyawa-senyawa yang n atom karbonnya tampak terhidrasi oleh n
molekul air.
Karbohidrat berasal dari hidrat suatu karbon dengan rumus empiris Cx(H2O)y,
merupakan polihidroksi-aldehid (-C=O) polihidroksi–keton (-C-C=O(COH) dan turunannya.
Gambar Karbohidrat dan Gugus fungsional yang ada dalam karbohidrat
Karbohidrat yang dibangun oleh polihidroksi dan gugus aldehid disebut dengan
aldosa, sedangkan yang disusun oleh polihidroksi dan gugus keton dikenal dengan ketosa.
Molekul karbohidrat yang paling sederhana adalah polihidroksi aldehida dan
polihidroksi keton yang mempunyai tiga hingga enam atom karbon. Atom C memiliki
kerangka tetrahedral yang membentuk sudut 105,9oC menyebabkan molekul karbohidrat
cukup sulit berbentuk rantai lurus. Berdasarkan kerangka tetrahedral inilah, molekul
polihidroksi ini lebih stabil dalam struktur siklik.
Bagan Rantai lurus dan bentuk siklik dari karbohidrat
Karbohidrat sederhana dibangun oleh 5 (lima) atom C disebut dengan pentosa.
Sedangkan yang dibangun oleh 6 (enam) atom C dikenal dengan heksosa. Selain dibentuk
oleh sejumlah atom C yang mengandung gugus polihidroksi, strukturnya karbohidrat semakin
kompleks dengan adanya atom karbon asimetri, yaitu atom karbon yang mengikat empat
atom atau molekul yang berbeda pada struktur tetrahedralnya. Kehadiran C asimetri
menyebabkan molekul karbohidrat bersifat optik aktif, yaitu mampu memutar bidang cahaya
terpolarisasi. Pada karbohidrat juga dijumpai keisomeran optik, molekul-molekul yang
komposisinya identik tetapi berbeda orientasinya dalam ruang dan keaktifan optiknya.
Karbohidrat yang paling sederhana ditemukan di alam mengandung tiga atom C
disebut triosa. Jika dengan gugus aldehida dinamakan aldotriosa (HOCH2-CHOH-CHO) dan
dan dengan gugus keton disebut dengan ketotriosa (HOCH2-CO-CH2OH).
Atas dasar jumlah rantai monomernya maka karbohidrat dapat digolongkan menjadi
tiga yaitu monosakarida, Oligosakarida dan polisakarida.
Pemecahan karbohidrat menghasilkan monosakarida dan disakarida, terutama
glukosa. Melalui proses glikolisis, glukosa segera terlibat dalam produksi adenosin tri
phospat (ATP), pembawa energi sel.
Struktur karbohidrat terdiri dari karbon, hidrogen, dan oksigen. Karbohidrat
dihasilkan melalui sintesis tumbuhan dari karbon dioksida (CO2) yang berasal dari oksigen
dan air dengan bantuan sinar matahari.
Penggolongan Karbohidrat
Karbohidrat dapat digolongan menjadi dua (2) macam yaitu karbohidrat sederhana
dengan karbohidrat komplek atau dapat pula menjadi tiga (3) macam, yaitu :
Monosakarida (karbohidrat tunggal)
Kelompok monosakarida dibedakan menjadi dua (2) macam, yaitu pentosa yang
tersusun dari lima (5) atom karbon (arabinosa, ribose, xylosa) dan heksosa yang tersusun dari
enam (6) atom karbon (fruktosa/levulosa, glukosa, dan galaktosa).
Sebagian besar monosakarida dikenal sebagai heksosa, karena terdiri atas 6-rantai
atau cincin karbon. Atom-atom hidrogen dan oksigen terikat pada rantai atau cincin ini secara
terpisah atau sebagai gugus hidroksil (OH). Ada tiga jenis heksosa yang penting dalam ilmu
gizi, yaitu glukosa, fruktosa, dan galaktosa. Ketiga macam monosakarida ini mengandung
jenis dan jumlah atom yang sama, yaitu 6 atom karbon, 12 atom hidrogen, dan 6 atom
oksigen. Perbedaannya hanya terletak pada cara penyusunan atom-atom hidrogen dan
oksigen di sekitar atom-atom karbon. Perbedaan dalam susunan atom inilah yang
menyebabkan perbedaan dalam tingkat kemanisan, daya larut, dan sifat lain ketiga
monosakarida tersebut. Monosakarida yang terdapat di alam pada umumnya terdapat dalam
bentuk isomer dekstro (D). gugus hidroksil ada karbon nomor 2 terletak di sebelah kanan.
Struktur kimianya dapat berupa struktur terbuka atau struktur cincin. Jenis heksosa lain yang
kurang penting dalam ilmu gizi adalah manosa. Monosakarida yang mempunyai lima atom
karbon disebut pentosa, seperti ribosa dan arabinosa
Glukosa, dinamakan juga dekstrosa atau gula anggur, terdapat luas di alam dalam jumlah
sedikit, yaitu di dalam sayur, buah, sirup jagung, sari pohon, dan bersamaan dengan
fruktosa dalam madu. Glukosa memegang peranan sangat penting dalam ilmu gizi.
Glukosa merupakan hasil akhir pencernaan pati, sukrosa, maltosa, dan laktosa pada
hewan dan manusia. Dalam proses metabolisme, glukosa merupakan bentuk karbohidrat
yang beredar di dalam tubuh dan di dalam sel merupakan sumber energi.
Fruktosa, dinamakan juga levulosa atau gula buah, adalah gula paling manis. Fruktosa
mempunyai rumus kimia yang sama dengan glukosa, C6H12O6, namun strukturnya
berbeda. Susunan atom dalam fruktosda merangsang jonjot kecapan pada lidah sehingga
menimbulkan rasa manis.
Galaktosa, tidak terdapat bebas di alam seperti halnya glukosa dan fruktosa, akan tetapi
terdapat dalam tubuh sebagai hasil pencernaan laktosa.
Manosa, jarang terdapat di dalam makanan. Di gurun pasir, seperti di Israel terdapat di
dalam manna yang mereka olah untuk membuat roti.
Pentosa, merupakan bagian sel-sel semua bahan makanan alami. Jumlahnya sangat kecil,
sehingga tidak penting sebagai sumber energi.
Struktur glukosa dan fruktosa digunakan sebagai dasar untuk membedakan antara
gula reduksi dan gula non-reduksi. Penamaan gula reduksi ialah didasarkan pada adanya
gugus aldehid (–CHO pada glukosa dan galaktosa) yang dapat mereduksi larutan Cu2SO4
membentuk endapan merah bata. Adapun gula non-reduksi ialah gula yang tidak dapat
mereduksi akibat tidak adanya gugus aldehid seperti pada fruktosa dan sukrosa/dektrosa yang
memiliki gugus keton (C=O).
Stereoisomer Monosakarida
Seperti diketahui bentuk stereoisomer itu ada 2 macam, yaitu isomer optic dan isomer
geometri. Isomer geometri dikenal dengan bentuk cis-trans, contohnya asam fumarat dan
maleat, sedangkan isomer yang biasanya terdapat pada karbohidrat berupa isomer optic.
Molekul monosakarida mempunyai atom karbon asimetris, yaitu atom karbon yang mengikat
gugus berlainan pada tiap ikatan kovalennya, sehingga dapat membentuk 2 senyawa yang
merupakan bayangan cermin bagi yang lain.
Dua senyawa yang merupakan pasangan bayangan cermin seperti ini disebut pasangan
enansiomer dan mempunyai sifat yang hamper sama, di antaranya titik didih, titik beku, dan
daya larut dalam berbagai zat pelarut.
Oligosakarida (tersusun dari beberapa monosakarida)
Kelompok ini terdiri dari banyak jenis, seperti disakarida, trisakarida, tetrasakarida,
dll. Namun paling banyak dipelajari ialah kelompok disakarida yang terdiri dari maltosa,
laktosa dan sukrosa (dekstrosa). Dua dari jenis disakarida ini termasuk gula reduksi (laktosa
dan maltosa) sedangkan sukrosa tidak termasuk gula reduksi (nonreducing).
Ada empat jenis disakarida, yaitu sukrosa atau sakarosa, maltosa, laktosa, dan
trehaltosa. Trehaltosa tidak begitu penting dalam milmu gizi, oleh karena itu akan dibahas
secara terbatas. Disakarida terdiri atas dua unit monosakarida yang terikat satu sama lain
melalui reaksi kondensasi. kedua monosakarida saling mengikat berupa ikatan glikosidik
melalui satu atom oksigen (O).
Sukrosa atau sakarosa dinamakan juga gula tebu atau gula bit. Secara komersial gula pasir
yang 99% terdiri atas sukrosa dibuat dari keuda macam bahan makanan tersebut melalui
proses penyulingan dan kristalisasi. Gula merah yang banayk digunakan di Indonesia
dibuat dari tebu, kelapa atau enau melalui proses penyulingan tidak sempurna. Sukrosa
juga terdapat di dalam buah, sayuran, dan madu.
Maltosa (gula malt) tidak terdapat bebas di alam. Maltosa terbentuk pada setiap
pemecahan pati, seperti yang terjadi pada tumbuh-tumbuhan bila benih atau bijian
berkecambah dan di dalam usus manusia pada pencernaan pati.
Laktosa (gula susu) hanya terdapat dalam susu dan terdiri atas satu unit glukosa dan satu
unit galaktosa. Kekurangan laktase ini menyebabkan ketidaktahanan terhadap laktosa.
Laktosa yang tidak dicerna tidak dapat diserap dan tetap tinggal dalam saluran
pencernaan. Hal ini mempengaruhi jenis mikroorgnaisme yang tumbuh, yang
menyebabkan gejala kembung, kejang perut, dan diare.
Trehalosa seperti juga maltosa, terdiri atas dua mol glukosa dan dikenal sebagai gila
jamur. Sebanyak 15% bagian kering jamur terdiri atas trehalosa. Trehalosa juga terdapat
dalam serangga.
Serealia.
Oligosakarida terdiri atas polimer dua hingga sepuluh monosakarida.
Rafinosa, stakiosa, dan verbaskosa adalah oligosakarida yang terdiri atas unit-unit
glukosa, fruktosa, dan galaktosa. Ketiga jenis oligosakarida ini terdapat du dalam biji
tumbuh-tumbuhan dan kacang-kacangan serta tidak dapat dipecah oleh enzim-enzim
perncernaan.
Fruktan adalah sekelompok oligo dan polisakarida yang terdiri atas beberapa unit
fruktosa yang terikat dengan satu molekul glukosa. Fruktan terdapat di dalam serealia,
bawang merah, bawang putih, dan asparagus. Fruktan tidak dicernakan secara berarti.
Sebagian ebsar di dalam usus besar difermentasi.
Polisakarida (tersusun lebih dari 10 monosakarida)
Karbohidrat kompleks ini dapat mengandung sampai tiga ribu unit gula sederhana yang
tersusun dalam bentuk rantai panjang lurus atau bercabang. Jenis polisakarida yang penting
dalam ilmu gizi adalah pati, dekstrin, glikogen, dan polisakarida nonpati.
Pati merupakan simpanan karbohidrat dalam tumbuh-tumbuhan dan
merupakan karbohidrat utama yang dimakan manusia di seluruh dunia. Pati terutama
terdapat dalam padi-padian, biji-bijian, dan umbi-umbian. Jumlah unit glukosa dan
susunannya dalam satu jenis pati berbeda satu sama lain, bergantung jenis tanaman
asalnya. Bentuk butiran pati ini berbeda satu sama lain dengan karakteristik tersendiri
dalam hal daya larut, daya mengentalkan, dan rasa. Amilosa merupakan rantai panjang
unit glukosa yang tidak bercabang, sedangkan amilopektin adfalah polimer yang
susunannya bercabang-cabang dengan 15-30 unit glukosa pada tiap cabang.
Dekstrin merupakan produk antara pada perencanaan pati atau dibentuk
melalui hidrolisis parsial pati. Dekstrin merupakan sumber utama karbohidrat dalam
makanan lewat pipa (tube feeding). Cairan glukosa dalam hal ini merupakan campuran
dekstrin, maltosa, glukosa, dan air. Karena molekulnya lebih besar dari sukrosa dan
glukosa, dekstrin mempunyai pengaruh osmolar lebih kecil sehingga tidak mudah
menimbulkan diare.
Glikogen dinamakan juga pati hewan karena merupakan bentuk simpanan karbohidrat di
dalam tubuh manusia dan hewan, yang terutama terdapat di dalam hati dan otot. Dua
pertiga bagian dari glikogen disimpan dalam otot dan selebihnya dalam hati. Glikogen
dalam otot hanya dapat digunakan untuk keperluan energi di dalam otot tersebut,
sedangkan glikogen dalam hati dapat digunakan sebagai sumber energi untuk keperluan
semua sel tubuh. Kelebihan glukosa melampaui kemampuan menyimpannya dalam
bentuk glikogen akan diubah menjadi lemak dan disimpan dalam jaringan lemak.
Selulosa terdapat dalam tumbuhan sebagai bahan pembentuk dinding sel. Dalam tubuh
kita selulosa tidak dapat dicernakan karena kita tidak mempunyai enzim yang dapat
menguraikan selulosa. Dengan asam encer tidak dapat terhidrolisis, tetapi oleh asam
dengan konsentrasi tinggi dapat terhidrolisis menjadi selobiosa dan D-glukosa. Selobiosa
adalah suatu disakarida yang terdiri atas dua molekul g;ukosa yang berikatan glikosidik
antara atom carbón 1 dengan atom carbón 4.
Secara umum kelompok ini terdiri dari tiga (3) jenis yaitu :
Homopolisakarida Yaitu polisakarida yang tersusun atas satu jenis dari
monosakarida yang diikat oleh ikatan glikosida, seperti galactan, mannan,
fructosans, dan glucosans
Heteropolisakarida
Polisakarida mengandung N (chitin)
Karbohidrat itu sifat kimianya berhubungan dengan sama gugus -OH, gugus aldehida dan
keton.
Peran Karbohidrat
1. Sumber Energi
Fungsi utama karbohidrat adalah menyediakan energi bagi tubuh. Karbohidrat
merupakan sumber utama energi bagi penduduk di seluruh dunia, karena banyakdi dapat di
alam dan harganya relatif murah. Satu gram karbohidrat menghasilkan 4 kkalori. Sebagian
karbohidrat di dalam tubuh berada dalam sirkulasi darah sebagai glukosa untuk keperluan
energi segera; sebagian disimpan sebagai glikogen dalam hati dan jaringan otot, dan sebagian
diubah menjadi lemak untuk kemudian disimpan sebagai cadangan energi di dalam jaringan
lemak. Seseorang yang memakan karbohidrat dalam jumlah berlebihan akan menjadi gemuk.
2. Peran dalam biosfer
Fotosintesis menyediakan makanan bagi hampir seluruh kehidupan di bumi, baik secara
langsung atau tidak langsung.
Pada proses fotosintesis, karbon dioksida diubah menjadi karbohidrat yang kemudian
dapat digunakan untuk mensintesis materi organik lainnya. Karbohidrat yang dihasilkan oleh
fotosintesis ialah gula berkarbon tiga yang dinamai gliseraldehida 3-fosfat.
3. Peran sebagai bahan bakar dan nutrisi
Karbohidrat menyediakan kebutuhan dasar yang diperlukan tubuh makhluk hidup.
Monosakarida, khususnya glukosa, merupakan nutrien utama sel. Misalnya, pada vertebrata,
glukosa mengalir dalam aliran darah sehingga tersedia bagi seluruh sel tubuh. Sel-sel tubuh
tersebut menyerap glukosa dan mengambil tenaga yang tersimpan di dalam molekul tersebut
pada proses respirasi selular untuk menjalankan sel-sel tubuh. Selain itu, kerangka karbon
monosakarida juga berfungsi sebagai bahan baku untuk sintesis jenis molekul organik kecil
lainnya, termasuk asam amino dan asam lemak.
Manusia tidak dapat mencerna selulosa sehingga serat selulosa yang dikonsumsi
manusia hanya lewat melalui saluran pencernaan dan keluar bersama feses. Serat-serat
selulosa mengikis dinding saluran pencernaan dan merangsangnya mengeluarkan lendir yang
membantu makanan melewati saluran pencernaan dengan lancar .
4. Peran sebagai cadangan energi
Beberapa jenis polisakarida berfungsi sebagai materi simpanan atau cadangan, yang
nantinya akan dihidrolisis untuk menyediakan gula bagi sel ketika diperlukan. Pati
merupakan suatu polisakarida simpanan pada tumbuhan. Tumbuhan menumpuk pati sebagai
granul atau butiran di dalam organel plastid, termasuk kloroplas. Dengan mensintesis pati,
tumbuhan dapat menimbun kelebihan glukosa. Glukosa merupakan bahan bakar sel yang
utama, sehingga pati merupakan energi cadangan.
5. Peran sebagai materi pembangun
Organisme membangun materi-materi kuat dari polisakarida struktural. Misalnya,
selulosa ialah komponen utama dinding sel tumbuhan. Selulosa bersifat seperti serabut, liat,
tidak larut di dalam air, dan ditemukan terutama pada tangkai, batang, dahan, dan semua
bagian berkayu dari jaringan tumbuhan. Kayu terutama terbuat dari selulosa dan polisakarida
lain, misalnya hemiselulosa dan pektin. Sementara itu, kapas terbuat hampir seluruhnya dari
selulosa.
Polisakarida struktural penting lainnya ialah kitin, karbohidrat yang menyusun kerangka
luar (eksoskeleton) arthropoda (serangga, laba-laba, crustacea, dan hewan-hewan lain
sejenis). Kitin murni mirip seperti kulit, tetapi akan mengeras ketika dilapisi kalsium
karbonat. Kitin juga ditemukan pada dinding sel berbagai jenis fungi.
Sementara itu, dinding sel bakteri terbuat dari struktur gabungan karbohidrat
polisakarida dengan peptida, disebut peptidoglikan. Dinding sel ini membentuk suatu kulit
kaku dan berpori membungkus sel yang memberi perlindungan fisik bagi membran sel yang
lunak dan sitoplasma di dalam sel.
Karbohidrat struktural lainnya yang juga merupakan molekul gabungan karbohidrat
dengan molekul lain ialah proteoglikan, glikoprotein, dan glikolipid. Proteoglikan maupun
glikoprotein terdiri atas karbohidrat dan protein, namun proteoglikan terdiri terutama atas
karbohidrat, sedangkan glikoprotein terdiri terutama atas protein. Proteoglikan ditemukan
misalnya pada perekat antarsel pada jaringan, tulang rawan, dan cairan sinovial yang
melicinkan sendi otot. Sementara itu, glikoprotein dan glikolipid (gabungan karbohidrat dan
lipid) banyak ditemukan pada permukaan sel hewan. Karbohidrat pada glikoprotein
umumnya berupa oligosakarida dan dapat berfungsi sebagai penanda sel. Misalnya, empat
golongan darah manusia pada sistem ABO (A, B, AB, dan O) mencerminkan keragaman
oligosakarida pada permukaan sel darah merah.
6. Pemberi Rasa Manis pada Makanan
Karbohidrat memberi rasa manis pada makanan, khususnya mono dan disakarida. Gula
tidak mempunyai rasa manis yang sama. Fruktosa adalag gula yang paling manis. Bila tingkat
kemanisan sakarosa diberi nilai 1, maka tingkat kemanisan fruktosa adalah 1,7; glukosa 0,7;
maltosa 0,4; laktosa 0,2. Gula invert merupakan hasil hidrolisis sukrosa yaitu campuran
glukosa dan sukrosa.
7. Penghemat Protein
Bila karbohidrat makanan tidak mencukupi, maka protein akan digunakan untuk
memenuhi kebutuhan energi, dengan mengalahkan fungsi utamanya sebagai zat pembangun.
Sebaliknya, bila karbohidrat makanan mencukupi, protein terutama akan digunakan sebagai
zat pembangun.
8. Pengatur Metabolisme Lemak
Karbohidrat mencegah terjadinya oksidasi lemak yang tidak sempurna, sehingga
menghasilkan bahan-bahan keton berupa asam asetoasetat, aseton, dan asam beta-hidroksi-
butirat. Bahan-bahan ini dibentuk menyebabkan ketidakseimbangan natrium dan dehidrasi.
pH cairan menurun.
9. Membantu Pengeluaran Feses
Karbohidrat membantu pengeluaran feses dengan cara emngatur peristaltik usus dan
memberi bentuk pada feses. Selulosa dalam serat makanan mengatur peristaltik usus. Serat
makanan mencegah kegemukan, konstipasi, hemoroid, penyakit-penyakit divertikulosis,
kanker usus besar, penyakiut diabetes mellitus, dan jantung koroner yang berkaitan dengan
kadar kolesterol darah tinggi. Laktosa dalam susu membantu absorpsi kalsium. Laktosa lebih
lama tinggal dalam saluran cerna, sehingga menyebabkan pertumbuhan bakteri yang
menguntungkan.
10. Sebagai Penyusun Asam Nukleat
Salah satu penyusun utama dari asam nukleat adalah karbohidrat
Struktur dan Konfigurasi Karbohidrat
Karbohidrat atau sakarida terdapat gugus hidroksil (-OH), gugus aldehida atau gugus
keton. Berdasarkan gugus-gugus fungsi yang ada tersebut maka karbohidrat dapat
didefinisikan sebagai senyawa polihidroksialdehida atau polihidroksiketon, atau senyawa
yang dihidrolisis dari keduanya.
Bentuk glukosa dan fruktosa yang utama dalam larutan bukanlah rantai terbuka
melainkan dalam bentuk cincin. Gugus karbonil yang ada pada semua karbohidrat sangat
reaktif dan dapat membentuk hemiasetal atau asetal dengan senyawa lain. Misalnya aldehida
dapat bereaksi dengan alkohol ( X-OH) untuk membentuk hemiasetal. Begitu pula keton
dapat bereaksi dengan alkohol membentuk hemiketal.
Cincin enam piranosa, seperti sikloheksana, tidak terletak dalam satu bidang karena
geometri tetrahedral atom-atom karbonnya yang jenuh. Itulah sebabnya cincin piranosa
mengambil konformasi kursi dan perahu.
Substituen-substituen pada atom karbon pada cincin mempunyai dua orientasi : aksial
dan ekuatorial. Ikatan-ikatan aksial hampir tegak lurus pada bidang cincin, sedangkan ikatan-
ikatan ekuatorial hampir paralel terhadap bidang ini.
-D- glukopiranosa terutama terdapat dalam bentuk kursi, sebab semua posisi aksial
ditempati oleh atom-atom hidrogen. Gugus-gugus hidroksil (-OH) dan CH2OH yang lebih
besar lebih banyak muncul dipinggir yang rintangannya kurang.
Analisis Karbohidrat
Beberapa sifat kimia yang berhubungan erat dengan gugus fungsi yang terdapat pada
molekulnya, yaitu gugus -OH, gugus aldehida dan gugus keton dapat menjadi dasar analisis
senyawa ini.
Sifat Mereduksi
Dalam suasana basa monosakarida dan beberapa disakarida mempunyai sifat dapat
mereduksi. Sifat sebagai reduktor ini dapat digunakan untuk keperluan identifikasi
karbohidrat dan analisis kuantitatif. Sifat mereduksi disebabkan oleh adanya gugus aldehida
atau keton bebas dalam molekul karbohidrat. Sifat ini tampak pada reaksi reduksi ion-ion
logam misalnya ion Cu2+ dan ion Ag+.
Pembentukan Furfural
Dalam larutan asam yang encer, walaupun dipanaskan, monosakarida umumnya
stabil. Tetapi apabila dipanaskan dengan asam kuat yang pekat, monosakarida menghasilkan
furfural atau derivatnya. Reaksi pembentukan furfural ini adalah reaksi dehidrasi atau
pelepasan molekul air dari suatu senyawa. Pentosa-pentosa hampir secara kuantitatif semua
terdehidrasi menjadi furfural. Dengan dehidrasi heksosa-heksosa menghasilkan
hidroksimetilfurfural. Oleh karena furfural atau derivatnya dapat membentuk senyawa yang
berwarna apabila direaksikan dengan alfa- naftol atau timol, reaksi ini dapat dijadikan reaksi
pengenal untuk karbohidrat.
Pereaksi Molisch
Pereaksi Molisch terdiri atas larutan - naftol dalam alkohol. Apabila pereaksi ini
ditambahkan pada larutan glukosa misalnya, kemudian secara hati-hati ditambahkan asam
sulfat pekat. terbentuk dua lapisan zat cair. Pada batas antara kedua lapisan itu akan terjadi
warna ungu karena terjadi reaksi kondensasi furfural dengan - naftol. Walaupun reaksi ini
tidak spesifik untuk karbohidrat, namun dapat digunakan sebagai reaksi pendahuluan dalam
analisis kualitatif karbohidrat. Hasil negatif merupakan bukti bahwa tidak ada karbohidrat.
Pembentukan Osazon
Semua karbohidrat yang mempunyai gugus aldehida atau keton bebas akan
membentuk osazon bila dipanaskan bersama fenilhidrazin berlebih. Osazon yang terjadi
mempunyai bentuk kristal dan titik lebur yang khas bagi masing-masing karbohidrat. Hal ini
penting artinya karena dapat digunakan untuk mengidentifikasi karbohidrat dan merupakan
salah satu cara untuk membedakan beberapa monosakarida, misalnya antara glukosa dan
galaktosa yang terdapat dalam urine wanita yang sedang dalam masa menyusui. Pada reaksi
antara glukosa dengan fenilhidrazin, mula-mula terbentuk D- glukosafenilhidrazon, kemudian
reaksi berlanjut hingga terbentuk D-glukosazon. Glukosa, fruktosa dan manosa dengan
fenilhidrazin menghasilkan osazon yang sama. Dari ketiga struktur monosakarida tersebut
tampak bahwa posisi gugus -OH dan atom H pada atom karbon nomor 3, 4 dan 5 sama.
Dengan demikian osazon yang terbentuk mempunyai struktur yang sama.
Pembentukan Ester
Adanya gugus hidroksil pada karbohidrat memungkinkan terjadinya ester apabila
direaksikan dengan asam. Monosakarida mempunyai beberapa gugus -0H dan dengan asam
fosfat dapat menghendakinya menghasilkan ester asam fosfat. Ester yang penting dalam
tubuh kita adalah -D-glukosa-6-fosfat dan -D-fruktosa1,6-difosfat. Kedua jenis ester ini
terjadi dari reaksi monosakarida dengan adenosintrifosfat (ATP) dengan bantuan enzim
tertentu dalam tubuh kita. Proses esterifikasi dengan asam fosfat yang berlangsung dalam
tubuh kita disebut juga proses fosforilasi. Pada glukosa dan fruktosa, gugus fosfat dapat
terikat pada atom C nomor 1, 2, 3, 4 atau 6. Pada -D-Glukosa-6-fosfat, gugus fosfat terikat
pada atom karbon nomor 6, sedangkan pada -D-fruktosa1-6 difosfat dua gugus fosfat terikat
pada atom karbon nomor 1 dan 6. Gugus hidroksil dari monosakarida bereaksi dengan asam
fosfat membentuk ester sebagai berikut :
OH- OH-
-CH2OH + HO - P = O CH2 – O - P = O + H2O
OH OH
Dari reaksi ini tampak gugus fosfat yang diikat oleh atom masih mempunyai sifat
asam karena masih ada atom H yang dilepaskan sebagai ion H+. Oleh karena itu -D-glukosa
-6 fosfat disebut asam -D-fruktopiranosa-6-fosfat.
Isomerisasi
Kalau dalam larutan asam encer monosakarida dapat stabil tidak demikian halnya
apabila monosakarida dilarutkan dalam basa encer. Glukosa dalam larutan basa encer akan
berubah sebagian menjadi fruktosa dan manosa. Ketiga monosakarida ini ada dalam keadaan
keseimbangan. Demikian pula apabila yang dilarutkan itu fruktosa atau manosa,
keseimbangan antara ketiga monosakarida akan tercapai juga. Reaksi ini dikenal sebagai
transformasi Lobry de Bruin van Eckenstein yang berlangsung melalui proses enolisasi.
Dari struktur glukosa, fruktosa dan manosa tampak bahwa ada kesamaan posisi gugus -OH
dan atom H pada atom karbon nomor 3, 4 dan 5. Diketahui bahwa ketiga senyawa ini
membentuk osazon yang sama.
Pembentukan Glikosida
Apabila glukosa direaksikan dengan metilalkohol, menghasilkan dua senyawa. Kedua
senyawa ini dapat dipisahkan satu dari yang lain dan keduanya tidak memiliki sifat aldehida.
Keadaan ini membuktikan bahwa yang menjadi pusat reaksi adalah gugus -OH yang terikat
pada atom karbon nomor 1. Senyawa yang terbentuk adalah suatu asetal dan disebut secara
umum glikosida. Ikatan yang terjadi antara gugus metil dengan monosakarida disebut ikatan
glikosida dan gugus -OH yang bereaksi disebut gugus -0H glikosidik.
Metilglikosida yang dihasilkan dari reaksi glukosa dengan metilalkohol disebut juga
metilglukosida. Ada dua senyawa yang terbentuk dari reaksi ini, yaitu metil--D-glukosida
atau metil--D-glukopiranosida dan metil-R-D-glukosida atau metil (3-D-glukopiranosida.
Kedua senyawa ini berbeda dalam hal rotasi optik, kelarutan serta sifat fisika lainnya. Dengan
hidrolisis, metilglikosida dapat diubah menjadi karbohidrat dan metilalkohol.
Glikosida banyak terdapat dalam alam, yaitu pada tumbuhan. Bagian yang bukan
karbohidrat dalam glikosida ini dapat berupa metilalkohol, gliserol atau lebih kompleks lagi
misalnya sterol. Di samping itu antara ssama monosakarida dapat terjadi ikatan
glikosidik,misalnya pada sukrosa terjadi ikatan -glukosida-beta fruktosida.
Derivat Karbohidrat
a. Asam-asam
Gugus fungsi pada monosakarida apabila mengalami oksidasi menjadi gugus
karboksilat. Asam yang dibentuk disebut sebagai derivat monosakarida. Contoh oksidasi
glukosa menghasilkan asam glukonat, asam glukarat dan asam glukuronat. D-asam glukarat
mungkin tidak terbentuk dalam tubuh kita, tetapi dapat terjadi pada oksidasi glukosa dengan
asam kuat, seperti halnya pembentukan asam musat dari galaktosa.
Asam glukuarat mudah larut dalam air, sedangkan asam musat sukar larut. Asam
glukonat dan asam glukuronat terdapat dalam tubuh kita sebagai hasil metabolisme glukosa.
Asam glukuronat dapat mengikat senyawa yang membahayakan tubuh atau bersifat racun.
Dengan cara pengikatan ini senyawa tersebut dapat dikurangi daya racunnya dan mudah
dikeluarkan dari dalam tubuh melalui urine. Proses ini disebut detoksikasi. Dari ketiga asam
tersebut hanya asam glukuronat yang masih mempunyai sifat mereduksi. Secara umum asam
yang masih mempunyai gugus aldehida atau gugus –OH glikosidik disebut asam uronat
b. Gula Amino
Ada tiga senyawa yang penting dalam kelompok ini, yaitu D-Glukosamina, D-
galaktosamina dan D-manosamina. Pada umumnya senyawa-senyawa ini berikatan dengan
asam uronat dan merupakan bagian dari mukopolisakarida. Asam hialuronat adalah suatu
polimer yang terdiri atas unit-unit disakarida. Tiap unit terbentuk dari satu molekul N-
asetilglukosamina dan 1 molekul asam glukuronat.
c. Alkohol
Baik gugus aldehida maupun gugus keton pada monosakarida dapat direduksi menjadi
gugus alkohol dan senyawa yang terbentuk adalah polihidroksi alkohol. Berikut ini adalah
contoh reaksi reduksi beberapa monosakarida. Glukosa akan terbentuk sorbitol, dari manosa
terbentuk manitol, sedangkan fruktosa akan membentuk manitol dan sorbitol. Reaksi reduksi
ini dapat dilakukan dengan Natrium amalgam atau dengan gas hidrogen pada tekanan tinggi
dan dengan katalis logam.
Soal dan pembahasan1. Suatu senyawa dapat memberikan endapan Cu2O dengan pereaksi fehling (bereaksi
positif terhadap fehling), tetapi tidak mengubah warna iodium emnjadi biru. Zat tersebut bila dihidrolisis dapat menghasilkan dua macam karbohidrat yang berlainan. Zat tersebut adalah…
a. Maltosab. Laktosac. Sakarosa*d. Amilume. Selulosa
Jawab:Zat yang bereaksi positif terhadap pereaksi fehling adalah zat yang
mengandung gugus fungsi aldehid. Zat yang tidak mengubah iodium menjadi biru, berarti zat itu bukan amilum. Hidrolisis zat menghasilkan 2 macam karbohidrat yang berlainan, berarti zat tersebut merupakan disakarida yaitu sakarosa.
2. Pereaksi apa yang dapat menghasilkan cincin ungu dalam uji karbohidrat?a. Fehlingb. Benedictc. Barfoedd. Molisch*e. Tauber
Jawab:Pereaksi Molisch terdiri atas larutan naftol dalam alkohol. Apabila pereaksi ini
ditambahkan pada larutan glukosa misalnya, kemudian secara hati-hati ditambahkan asam sulfat pekat, akan terbentuk dua lapisan zat cair. Pada batas antara kedua lapisan itu akan terjadi warna ungu karena terjadi reaksi kondensasi antara furfural dengan naftol. Walaupun reaksi ini tidak spesifik untuk karbohidrat, namun dapat digunakan sebagai reaksi pendahuluan dalam analisis kualitatif karbohidrat. Hasil negatif merupakan suatu bukti bahwa tidak ada karbohidrat. Tes ini berguna untuk mengetahui pengaruh asam terhadap sakarida. Satu cincin merah-ungu menunjukkan adanya karbohidrat.
3. Zat berikut ini mengandung selulosa, kecuali…a. Katunb. Kertasc. Jeramid. Nilon*e. Kayu
Jawab:Nilon merupakan zat yang mengandung asam sulfat.
4. Polisakarida yang menyusun dinding sel tanaman adalah…a. Sakarosab. Amilumc. Glikogend. Laktosae. Selulosa*
Jawab:Selulosa merupakan komponen utama penyusun dinding sel tanaman.
5. Diantara karbohidrat berikut didalam air tidak terhidrolisis adalah…a. Fruktosa*b. Maltosac. Laktosad. Amilume. Selulosa
Jawab:Didalam monosakarida terdapat fruktosa, glukosa, dan galaktosa yang tidak
dapat dihidrolisis menjadi karbohidrat yang lebihs sederhana.
6. Salah satu karbohidrat yang paling banyak diproduksi adalah…a. Laktosab. Glukosac. Sakarosa*d. Maltosae. Fruktosa
Jawab: Salah satu karbohidrat yang paling banyak diproduksi adalah sakarosa yang
merupakan gula tebu.
7. Pereaksi yang sering digunakan untuk identifikasi glukosa dalam urine adalah…a. Fehlingb. Benedict*c. Barfoedd. Molische. Tauber
Jawab:Apabila dalam urine terdapat asam urat atau kreatinin, kedua senyawa ini dapat
mereduksi pereaksi Fehling, tetapi tidak dapat mereduksi pereaksi Benedict. Di samping itu pereaksi Benedict lebih peka daripada pereaksi Fehling. Penggunaan pereaksi Benedict juga lebih mudah karena hanya terdiri atas satu macam larutan, sedangkan pereaksi Fehling terdiri atas dua macam larutan.
8. Glukosa dan fruktosa berbeda secara struktur sebab…a. Glukosa aldehid dan fruktosa eterb. Glukosa keton dan fruktosa aldehidc. Glukosa aldehid dan fruktosa keton*d. Glukosa aldehid dan fruktosa etere. Glukosa amina dan fruktosa asam
Jawab:Berdasarkan gugus karbonilnya dibagi menjadi:
Aldosa(gugus aldehid): glukosa dan galaktosa Ketosa(gugus keton): Fruktosa
9. Laktosa mempunyai rumus molekul yang sama dengan…a. Glukosab. Maltosac. Levulosad. Galaktosae. Eritrosa
Jawab:
Bahan Pereaksi
Fehling I2
I Ungu Ungu
II Merah bata Biru
III Biru Kuning
IV Biru muda Kuning muda
V Biru Kuning muda
10. Data hasil eksperimen 5 bahan makanan dengan pereaksi iodium dan fehling. Bahan yang mengandung amilum adalah nomor…
a. Ib. II*c. IIId. IVe. V
Jawab:Bahan makanan yang apabila diberi pereaksi iodium dan berwarna biru, maka
bahan tersebut mengandung amilum.
11. Pernyataan berikut yang benar tentang polisakarida adalah…a. Struktur molekul glikogen dapat bercabang dengan titik cabang pada (1→ 4)
glikosidab. Ikatan antar monomer didalam pati adalah ikatan b (1→ 4) glikosidac. Selulosa tidak dapat dicerna oleh manusia sebab memiliki ikatan b (1→ 4)
glikosida*d. Jika kedalam pati ditambahkan iodium akan terbentuk warna cokelat dari
iodomilume. Pati dan selulosa memiliki monomer yang sama yaitu b – glaktosa
Jawab:
12. Di antara zat berikut yang dapat dipolimerisasikan adalah ….
a. Etanolb. Etanalc. Etenad. Etanoate. Aseton
Jawab:
13. Terdapat lima buah polimer:1) Poliviinilasetat2) Selulosa3) Poliisoprena4) polivinil klorida5) polietena
Berikut ini yang termasuk polimer alam adalah .…a. 1 dan 2b. 1 dan 3c. 2 dan 3d. 3 dan 4e. 4 dan 5
Jawab:
14. Suatu polimer memiliki struktur sebagai berikut.
Polimer tersebut tergolong ….a. polimer rantai linearb. kopolimer cangkokc. kopolimer beraturand. kopolimer bloke. polimer rantai lurus dan bercabang
Jawab:
15. Salah satu senyawa heksosa mempunyai rumus struktur berikut.
Senyawa tersebut mempunyai nama ….a. Laktosab. Glukosac. Fruktosad. Arabinosa
e. GalaktosaJawab:
16. Jika disakarida, C12H22O11 dihidrolisis dalam larutan HCl encer terbentuk monosakarida:C12H22O11 + H2O H+ ⎯⎯→C6H12O6 + C6H12O6
Jika disakarida itu laktosa, monosakarida yang terbentuk adalah ….a. glukosa dan glukosab. glukosa dan galaktosac. fruktosa dan galaktosad. glukosa dan fruktosae. fruktosa dan fruktosa
Jawab:
17. Satuan struktural: Terdapat dalam polimer….a. Selulosab. nilonc. proteind. poliestere. karbohidrat
Jawab:
18. Bentuk molekul piranosa adalah suatu lingkar dengan cincin beranggotakan enam. Senyawa berikut yang tidak dapat membentuk suatu piranosa adalah…
a.
b.
c.
d.
e.
Jawab:
19. Polikarbonat dibuat dari reaksi bisfenol A (BPA) dengan fosgen (COCl2):
Polimerisasi terjadi secara ….a. adisi kb. kondensasic. radikal bebasd. ionie. kationikJawab:
20. Senyawa disakarida berikut bila mengalami hidrolisis akan menghasilkan 2 molekul D-glukosa...
a. Maltosa*b. Sukrosac. Laktosad. Fruktosae. Sellulosa
Jawab:Maltosa akan menghasilkan 2 molekul D-glukosa jika dihidrolisis.