Top Banner
Meirta Yolanda Sitepu : Karakteristik Penderita Tb Paru Relapse Yang Berobat Di Balai Pengobatan Penyakit Paru- Paru (Bp4) Medan Tahun 2000-2007, 2009. USU Repository © 2009 KARAKTERISTIK PENDERITA TB PARU RELAPSE YANG BEROBAT DI BALAI PENGOBATAN PENYAKIT PARU-PARU (BP4) MEDAN TAHUN 2000-2007 SKRIPSI Oleh : MEIRTHA YOLANDA SITEPU NIM 061000304 FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2009
117

KARAKTERISTIK PENDERITA TB PARU RELAPSE YANG BEROBAT … · Tuberkulosis (TB) Paru masih menjadi masalah kesehatan baik di Indonesia maupun di dunia dan merupakan penyebab utama kematian.

Feb 17, 2020

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: KARAKTERISTIK PENDERITA TB PARU RELAPSE YANG BEROBAT … · Tuberkulosis (TB) Paru masih menjadi masalah kesehatan baik di Indonesia maupun di dunia dan merupakan penyebab utama kematian.

Meirta Yolanda Sitepu : Karakteristik Penderita Tb Paru Relapse Yang Berobat Di Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru (Bp4) Medan Tahun 2000-2007, 2009. USU Repository © 2009

KARAKTERISTIK PENDERITA TB PARU RELAPSE YANG BEROBAT DI BALAI PENGOBATAN PENYAKIT PARU-PARU (BP4)

MEDAN TAHUN 2000-2007

SKRIPSI

Oleh :

MEIRTHA YOLANDA SITEPU NIM 061000304

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

2009

Page 2: KARAKTERISTIK PENDERITA TB PARU RELAPSE YANG BEROBAT … · Tuberkulosis (TB) Paru masih menjadi masalah kesehatan baik di Indonesia maupun di dunia dan merupakan penyebab utama kematian.

Meirta Yolanda Sitepu : Karakteristik Penderita Tb Paru Relapse Yang Berobat Di Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru (Bp4) Medan Tahun 2000-2007, 2009. USU Repository © 2009

KARAKTERISTIK PENDERITA TB PARU RELAPSE YANG BEROBAT DI BALAI PENGOBATAN PENYAKIT PARU-PARU (BP4)

MEDAN TAHUN 2000-2007

S K R I P S I

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Kesehatan Masyarakat

Oleh :

MEIRTHA YOLANDA SITEPU NIM. 061000304

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2009

Page 3: KARAKTERISTIK PENDERITA TB PARU RELAPSE YANG BEROBAT … · Tuberkulosis (TB) Paru masih menjadi masalah kesehatan baik di Indonesia maupun di dunia dan merupakan penyebab utama kematian.

Meirta Yolanda Sitepu : Karakteristik Penderita Tb Paru Relapse Yang Berobat Di Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru (Bp4) Medan Tahun 2000-2007, 2009. USU Repository © 2009

HALAMAN PENGESAHAN

Skripsi Dengan Judul

KARAKTERISTIK PENDERITA TB PARU RELAPSE YANG BEROBAT DI BALAI PENGOBATAN PENYAKIT PARU-PARU (BP4)

MEDAN TAHUN 2000-2007

Yang dipersiapkan dan dipertahankan oleh :

Telah Diuji dan Dipertahankan Dihadapan Tim Penguji Skripsi Pada Tanggal 13 Januari 2009

Dinyatakan Telah Memenuhi Syarat Untuk Diterima

Tim Penguji Ketua Penguji Penguji I

MEIRTHA YOLANDA SITEPU NIM. 061000304

Prof.dr. Sori Muda Sarumpaet, MPH drh. Rasmaliah, M.Kes NIP : 132 084 988 NIP : 390 009 523

Penguji II Penguji III

dr. Achsan Harahap, MPH Drs. Jemadi, M.Kes NIP : 130 318 031 NIP : 131 996 168

Medan, Februari 2009 Fakultas Kesehatan Masyarakat

Universitas Sumatera Utara Dekan,

dr. Ria Masniari Lubis, Msi NIP : 131 124 053

Page 4: KARAKTERISTIK PENDERITA TB PARU RELAPSE YANG BEROBAT … · Tuberkulosis (TB) Paru masih menjadi masalah kesehatan baik di Indonesia maupun di dunia dan merupakan penyebab utama kematian.

Meirta Yolanda Sitepu : Karakteristik Penderita Tb Paru Relapse Yang Berobat Di Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru (Bp4) Medan Tahun 2000-2007, 2009. USU Repository © 2009

ABSTRAK

Tuberkulosis (TB) Paru masih menjadi masalah kesehatan baik di Indonesia maupun di dunia dan merupakan penyebab utama kematian. Tahun 2002 dilaporkan jumlah penderita TB Paru Bacil Tahan Asam/BTA+ di Indonesia dari jumlah penduduk 236.355.303 terdapat 581.847 penderita dengan proporsi sebesar (0,24%). Angka ini menunjukkan Indonesia di peringkat ke tiga setelah India dan Cina. Untuk mengetahui karakteristik penderita TB Paru Relapse yang berobat di Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru (BP4 )Medan tahun 2000-2007, dilakukan penelitian deskriptif dengan desain Case Series dan dilanjutkan analisa statistik Chi-Square. Populasi dan Sampel adalah 111 data penderita TB Paru (total sampling). Trend penderita TB Paru Relapse tahun 2000-2007 cenderung menurun dengan persamaan garis y = 26.46-2,80x. Proporsi penderita TB Paru Relapse tahun 2000 (23,4%), umur 15-55 (92,8%), jenis kelamin laki-laki (68,9%), agama Islam (23,1%), suku Jawa (44,1), pendidikan SLTP/Sederajat (36,0%), pekerjaan wiraswasta (47,7%), status perkawinan kawin (70,3%),PMO keluarga (87,4%), kepatuhan berobat patuh (79,3%), konversi sputum tahap intensif (81,5 %), konversi sputum tahap lanjutan (87,0), tempat berobat terdahulu puskesmas (70,3%),Hasil akhir pengobatan sembuh/pengobatan lengkap (75,7%). Tidak ada perbedaan proporsi umur, jenis kelamin, PMO berdasarkan hasil akhir pengobatan. Ada perbedaan proporsi tahap pengobatan intensif ,tahap pengobatan lanjutan, kepatuhan berobat, Pengawas Menelan Obat (PMO) berdasarkan hasil akhir pengobatan.Tidak ada perbedaan proporsi Pengawas Menelan Obat (PMO) berdasarkan kepatuhan berobat. Kepada pihak Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru (BP4) Medan agar melakukan penyuluhan kepada penderita dan Pengawas Menelan Obat (PMO) supaya penderita dapat menjalani pengobatan secara teratur sampai sembuh Kata kunci: TB Paru ,Relapse, Karakteristik Penderita

Page 5: KARAKTERISTIK PENDERITA TB PARU RELAPSE YANG BEROBAT … · Tuberkulosis (TB) Paru masih menjadi masalah kesehatan baik di Indonesia maupun di dunia dan merupakan penyebab utama kematian.

Meirta Yolanda Sitepu : Karakteristik Penderita Tb Paru Relapse Yang Berobat Di Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru (Bp4) Medan Tahun 2000-2007, 2009. USU Repository © 2009

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Meirtha Yolanda Sitepu

Tempat/Tanggal Lahir : Medan, 11 September 1985

Agama : Kristen Protestan

Status Perkawinan : Belum Kawin

Alamat : Jl. Gaperta Ujung Gg Bakti NO 33 Medan

Riwayat Pendidikan

Tahun 1991 – 1997 : SD Tunas Kartika I Medan

Tahun 1997 – 2000 : SLTP Negeri 18 Medan

Tahun 2001 – 2003 : SMU Khatolik Budi Murni 1 Medan

Tahun 2003 – 2006 : Akademi Kebidanan Deli Husada Deli Tua

Tahun 2006 – 2008 : FKM USU Medan

Page 6: KARAKTERISTIK PENDERITA TB PARU RELAPSE YANG BEROBAT … · Tuberkulosis (TB) Paru masih menjadi masalah kesehatan baik di Indonesia maupun di dunia dan merupakan penyebab utama kematian.

Meirta Yolanda Sitepu : Karakteristik Penderita Tb Paru Relapse Yang Berobat Di Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru (Bp4) Medan Tahun 2000-2007, 2009. USU Repository © 2009

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat

kasih dan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul

”Karakteristik Penderita TB Paru Relapse Yang Berobat di Balai Pengobatan

Penyakit Paru-Paru (BP4) Medan Tahun 2000-2007 ”. Skripsi ini adalah salah

satu syarat yang ditetapkan untuk memperoleh gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat

di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara.

Penulisan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan dan dukungan dari berbagai

pihak, untuk itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih

kepada :

1. Ibu dr. Ria Masniari Lubis, M.Si selaku Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat

Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Prof. dr. Sori Muda Sarumpaet, MPH, selaku ketua Departemen

Epidemiologi FKM USU dan selaku Dosen Pembimbing I yang telah banyak

meluangkan waktu dan pikirannya dalam memberikan petunjuk, saran, dan

bimbingan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.

3. Ibu drh. Rasmaliah, Mkes, selaku Dosen Pembimbing II yang telah banyak

meluangkan waktu dan pikirannya dalam memberikan petunjuk dan

bimbingannya kepada penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.

Page 7: KARAKTERISTIK PENDERITA TB PARU RELAPSE YANG BEROBAT … · Tuberkulosis (TB) Paru masih menjadi masalah kesehatan baik di Indonesia maupun di dunia dan merupakan penyebab utama kematian.

Meirta Yolanda Sitepu : Karakteristik Penderita Tb Paru Relapse Yang Berobat Di Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru (Bp4) Medan Tahun 2000-2007, 2009. USU Repository © 2009

4. Bapak dr. Achsan Harahap, MPH, selaku Dosen Penguji I yang telah banyak

memberikan masukan dan kritikan demi kesempurnaan penulisan skripsi ini.

5. Bapak Drs. Jemadi, M.Kes, selaku Dosen Penguji II yang telah banyak

memberikan sumbangan pikiran dan masukan demi kesempurnaan skripsi ini.

6. Seluruh Dosen dan Staf Departemen Epidemiologi FKM USU Medan.

7. Bapak dr. H. Adlan N. Lufti S.Sp.P, Selaku Kepala Balai Pengobatan Penyakit

Paru-Paru (BP.4) yang telah memberikan izin untuk melakukan penelitian ini.

8. Terima kasih kepada Papa Drs. SM.Sitepu, MHum, mama Dra. M.Sembiring,

MPd, serta adik-adikku Melinda dan Michi yang paling kusayangi yang selalu

memberikan semangat dan doa kepada penulis.

9. Teman-temanku : Mey, Bang Agus, Alin, Bang Alvian, Kak Imel, Bang Dedy,

Bang Budi dan seluruh rekan peminatan epidemiologi yang tidak dapat

disebutkan satu persatu, terima kasih buat motivasi dan kebersamaannya.

Akhirnya penulis berharap skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi para

pembaca dan dapat dijadikan acuan bagi penelitiaan selanjutnya. Semoga Tuhan yang

Maha Kuasa senantiasa menyertai kita semua. Amin.

Medan, Januari 2009

Penulis

Meirtha Yolanda Sitepu

Page 8: KARAKTERISTIK PENDERITA TB PARU RELAPSE YANG BEROBAT … · Tuberkulosis (TB) Paru masih menjadi masalah kesehatan baik di Indonesia maupun di dunia dan merupakan penyebab utama kematian.

Meirta Yolanda Sitepu : Karakteristik Penderita Tb Paru Relapse Yang Berobat Di Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru (Bp4) Medan Tahun 2000-2007, 2009. USU Repository © 2009

DAFTAR ISI

Halaman Halaman Pengesahan ................................................................................. i Abstrak ....................................................................................................... ii Riwayat Hidup Penulis .............................................................................. iii Kata Pengantar .......................................................................................... iv Daftar Isi .................................................................................................... vi Daftar Tabel ............................................................................................... ix Daftar Gambar ........................................................................................... xi BAB 1 PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang .......................................................................... 1 1.2. Perumusan Masalah ................................................................... 4 1.3. Tujuan Umum ........................................................................... 4 1.3.1. Tujuan Umum ................................................................... 4 1.3.2. Tujuan Khusus .................................................................. 5 1.4. Manfaat Penelitian ..................................................................... 6

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Tuberkulosis Paru Relapse ........................................... 7 2.2. Etiologi ...................................................................................... 7 2.3. Patogenesis ................................................................................ 7 2.3.1. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi terjadinya TB Paru Relapse .............................................................................. 8 2.4. Klasifikasi Tuberkulosis ............................................................ 8 2.4.1. Tuberkulosis Paru ............................................................. 8 2.4.2. Tuberkulosis Ekstra Paru .................................................. 9 2.5. Gejala Tuberkulosis Paru ........................................................... 10 2.5.1. Gejala Sistemik ................................................................. 10 2.5.2. Gejala Respiratorik ........................................................... 10 2.6. Diagnosa Tuberkulosis Paru ...................................................... 11 2.6.1. Pemeriksaan Bakteriologis ................................................ 11 2.6.2. Pemeriksaan Radiologis .................................................... 12 2.6.3. Pemeriksaan Laboratorium ................................................ 12 2.6.4. Pemeriksaan Uji Tuberkulin .............................................. 13 2.7. Pengobatan Tuberkulosis Paru ................................................... 13

Page 9: KARAKTERISTIK PENDERITA TB PARU RELAPSE YANG BEROBAT … · Tuberkulosis (TB) Paru masih menjadi masalah kesehatan baik di Indonesia maupun di dunia dan merupakan penyebab utama kematian.

Meirta Yolanda Sitepu : Karakteristik Penderita Tb Paru Relapse Yang Berobat Di Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru (Bp4) Medan Tahun 2000-2007, 2009. USU Repository © 2009

2.7.1. Tahap Pengobatan ............................................................. 13 2.7.2. Kategori Pengobatan ......................................................... 14 2.7.3. Hasil Akhir Pengobatan ..................................................... 15 2.7.4. Pengawas Menelan Obat (PMO) ........................................ 16 2.8. Epidemiologi Tuberkulosis Paru Relapse ................................... 17 2.8.1. Distribusi Penderita Tubrekulosis Paru Relapse ................. 17 2.8.2. Faktor Determinan Tuberkulosis Paru Relapse .................. 18 2.9. Pencegahan Tuberkulosis Paru ................................................... 22 2.9.1. Pencegahan Pertama ......................................................... 22 2.9.2. Pencegahan Kedua ............................................................ 23 2.9.3. Pencegahan Ketiga ............................................................ 23 BAB 3 KERANGKA KONSEP 3.1. Kerangka Konsep ...................................................................... 24 3.2. Defenisi Operasional ................................................................. 24 BAB 4 METODE PENELITIAN 4.1. Jenis Penelitian .......................................................................... 28 4.2. Lokasi dan Waktu Penelitian ..................................................... 28 4.2.1. Lokasi Penelitian ............................................................... 28 4.2.2. Waktu Penelitian ............................................................... 28 4.3. Populasi dan Sampel Penelitian ................................................. 28 4.3.1. Populasi ............................................................................ 28 4.3.2. Sampel .............................................................................. 28 4.4. Metode Pengumpulan Data ........................................................ 29 4.5. Teknik Analisa Data .................................................................. 29 BAB 5 HASIL PENELITIAN 5.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ........................................... 30 5.2. Tenaga Kesehatan Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru (BP4) Medan ........................................................................................ 30 5.3. Distribusi Penderita TB Paru Relapse Berdasarkan Tahun ......... 31 5.4. Sosiodemografi Penderita TB Paru Relapse ............................... 32 5.4.1. Pengawas Menelan Obat (PMO) Penderita TB Paru Relapse 34 5.4.2. Kepatuhan Berobat Penderita TB Paru Relapse ................. 35 5.4.3. Konversi Sputum Tahap Intensif dan Lanjutan Penderita TB Paru Relapse ................................................. 35 5.4.4. Tempat Berobat Terdahulu Penderita TB Paru .................. 36 5.4.5. Hasil Akhir Pengobatan Penderita TB Paru Relapse .......... 37 5.5. Analisa Statistik ......................................................................... 38 5.5.1. Proporsi Konversi Sputum Tahap Intensif Berdasarkan

Hasil akhir Pengobatan ..................................................... 38 5.5.2. Proporsi Konversi Sputum Tahap Lanjutan Berdasarkan

Page 10: KARAKTERISTIK PENDERITA TB PARU RELAPSE YANG BEROBAT … · Tuberkulosis (TB) Paru masih menjadi masalah kesehatan baik di Indonesia maupun di dunia dan merupakan penyebab utama kematian.

Meirta Yolanda Sitepu : Karakteristik Penderita Tb Paru Relapse Yang Berobat Di Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru (Bp4) Medan Tahun 2000-2007, 2009. USU Repository © 2009

Hasil Akhir Pengobatan .................................................... 39 5.5.3. Proporsi Umur Berdasarkan Hasil Akhir Pengobatan ........ 40 5.5.4. Proporsi Jenis Kelamin Berdasarkan Hasil Akhir Pengobatan 41 5.5.5. Proporsi Kepatuhan Berobat Berdasarkan Hasil Akhir Pengobatan ....................................................................... 42 5.5.6. Proporsi Pengawas Menelan Obat (PMO) Berdasarkan Hasil Akhir Pengobatan .............................................................. 43 5.5.7. Proporsi Pengawas Menelan Obat (PMO) Berdasarkan Kepatuhan Pengobatan ....................................................... BAB 6 PEMBAHASAN 6.1. Penderita TB Paru Relapse dan Kecendurungan Berdasarkan Tahun ........................................................................................ 45 6.2. Sosiodemografi Penderita TB Paru Relapse ............................... 46 6.2.1. Umur ................................................................................. 46 6.2.2. Jenis Kelamin ................................................................... 47 6.2.3. Agama .............................................................................. 48 6.2.4. Suku ................................................................................. 49 6.2.5. Pendidikan ........................................................................ 50 6.2.6. Pekerjaan .......................................................................... 51 6.2.7. Status Perkawinan ............................................................. 52 6.2.8. Pengawas Menelan Obat (PMO) ....................................... 53 6.2.9. Kepatuhan Berobat ............................................................ 54 6.2.10. Konversi Sputum ............................................................ 55 6.2.11. Tempat Berobat Terdahulu .............................................. 56 6.2.12. Hasil Akhir Pengobatan .................................................. 57 6.3. Konversi Sputum Tahap Intensif Berdasarkan Hasil Akhir Pengobatan ................................................................................ 58 6.4. Konversi Sputum Tahap Lanjutan Berdasarkan Hasil Akhir Pengobatan ................................................................................. 59 6.5. Umur Berdasarkan Hasil Akhir Pengobatan ............................... 60 6.6. Jenis Kelamin Berdasarkan Hasil Akhir Pengobatan .................. 61 6.7. Kepatuhan Berobat Berdasarkan Hasil Akhir Pengobatan .......... 62 6.8. Pengawas Menelan Obat (PMO) Berdasarkan Hasil Akhir Pengobatan ................................................................................. 63 6.9. Pengawas Menelan Obat (PMO) Berdasarkan Kepatuhan Berobat 65 BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN 7.1. Kesimpulan ............................................................................... 67 7.2. Saran ......................................................................................... 68 DAFTAR PUSTAKA

Page 11: KARAKTERISTIK PENDERITA TB PARU RELAPSE YANG BEROBAT … · Tuberkulosis (TB) Paru masih menjadi masalah kesehatan baik di Indonesia maupun di dunia dan merupakan penyebab utama kematian.

Meirta Yolanda Sitepu : Karakteristik Penderita Tb Paru Relapse Yang Berobat Di Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru (Bp4) Medan Tahun 2000-2007, 2009. USU Repository © 2009

LAMPIRAN

Master Data Print Out SPSS Surat Survei Pendahuluan Survei Selesai Penelitian

DAFTAR TABEL

Tabel 5.1. Distribusi Tenaga Kesehatan di Balai Pengobatan Penyakit

Paru-Paru (BP4) Medan Tahun 2000-2007 ....................... 30 Tabel 5.2. Distribusi Proporsi Penderita TB Paru Relapse Berdasarkan

Tahun Yang Berobat Di Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru (BP4) Medan Tahun 2000-2007 ............................... 31

Tabel 5.3. Distribusi Proporsi Penderita TB Paru Relapse Berdasarkan

Sosiodemografi di Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru (BP4) Medan Tahun 2000-2007 ....................................... 32

Tabel 5.4. Distribusi Proporsi Penderita TB Paru Relapse Berdasarkan

Pengawas Menelan Obat (PMO) di Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru (BP4) Medan Tahun 2000-2007 ........ 34

Tabel 5.5. Distribusi Proporsi Penderita TB Paru Relapse Berdasarkan

Kepatuhan Berobat di Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru (BP4) Medan Tahun 2000-2007 ............................... 35

Tabel 5.6. Distribusi Proporsi Penderita TB Paru Relapse Berdasarkan

Konversi Sputum Tahap Intensif dan Lanjutan di Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru (BP4) Medan Tahun 2000-2007 ................................................................................ 36

Tabel 5.7. Distribusi Proporsi Penderita TB Paru Relapse Berdasarkan

Tempat Berobat Terdahulu di Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru (BP4) Medan Tahun 2000-2007 ......................... 37

Tabel 5.8. Distribusi Proporsi Penderita TB Paru Relapse Berdasarkan

Hasil Akhir Pengobatan di Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru (BP4) Medan Tahun 2000-2007 ......................... 37

Page 12: KARAKTERISTIK PENDERITA TB PARU RELAPSE YANG BEROBAT … · Tuberkulosis (TB) Paru masih menjadi masalah kesehatan baik di Indonesia maupun di dunia dan merupakan penyebab utama kematian.

Meirta Yolanda Sitepu : Karakteristik Penderita Tb Paru Relapse Yang Berobat Di Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru (Bp4) Medan Tahun 2000-2007, 2009. USU Repository © 2009

Tabel 5.9. Distribusi Proporsi Konversi Sputum Tahap Intensif

Berdasarkan Hasil Akhir Pengobatan di Balai pengobatan Penyakit Paru-Paru (BP4) Medan Tahun 2000-2007 .......... 38

Tabel 5.10. Distribusi Proporsi Konversi Sputum Tahap Lanjutan

Berdasarkan Hasil Akhir Pengobatan di Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru (BP4) Medan Tahun 2000-2007 .......... 39

Tabel 5.11. Distribusi Proporsi Umur Berdasarkan Hasil Akhir

Pengobatan Penderita TB Paru Relapse di Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru (BP4) Medan Tahun 2000-2007 ................................................................................... 40

Tabel 5.12. Distribusi Proporsi Jenis Kelamin Berdasarkan Hasil Akhir

Pengobatan Penderita TB Paru Relapse di Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru (BP4) Medan Tahun 2000-2007 .................................................................................. 41

Tabel 5.13. Distribusi Proporsi Kepatuhan Berobat Berdasarkan Hasil

Akhir Pengobatan di Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru (BP4) Medan Tahun 2000-2007 ......................................... 42

Tabel 5.14. Distribusi Proporsi Pengawas Menelan Obat (PMO)

Berdasarkan Hasil Akhir Pengobatan di Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru (BP4) Medan Tahun 2000-2007 .......... 43

Tabel 5.15. Distribusi Proporsi Pengawas Menelan Obat (PMO)

Berdasarkan Kepatuhan Berobat di Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru (BP4) Medan Tahun 2000-2007 .......... 44

Page 13: KARAKTERISTIK PENDERITA TB PARU RELAPSE YANG BEROBAT … · Tuberkulosis (TB) Paru masih menjadi masalah kesehatan baik di Indonesia maupun di dunia dan merupakan penyebab utama kematian.

Meirta Yolanda Sitepu : Karakteristik Penderita Tb Paru Relapse Yang Berobat Di Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru (Bp4) Medan Tahun 2000-2007, 2009. USU Repository © 2009

DAFTAR GAMBAR

Gambar 6.1. Diagram Bar dan Garis Distribusi Proporsi Penderita TB Paru

Relapse Berdasarkan Tahun di Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru (BP4) Medan Tahun 2000-2007 ............................. 45

Gambar 6.2. Diagram Pie Distribusi Proporsi Penderita TB Paru Relapse

Berdasarkan Umur di Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru (BP4) Medan Tahun 2000-2007 ............................................. 46

Gambar 6.3. Diagram Pie Distribusi Proporsi Penderita TB Paru Relapse

Berdasarkan Jenis Kelamin di Balai Pengobatan Penyakit Paru (BP4) Medan Tahun 2000-2007 ..................................... 47

Gambar 6.4. Diagram Pie Distribusi Proporsi Penderita TB Paru Relapse

Berdasarkan Agama di Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru (BP4) Medan Tahun 2000-2007 ............................................. 48

Gambar 6.5. Diagram Pie Distribusi Proporsi Penderita TB Paru Relapse

Berdasarkan Suku di Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru (BP4) Medan Tahun 2000-2007 ............................................. 49

Gambar 6.6. Diagram Pie Distribusi Proporsi Penderita TB Paru Relapse

Berdasarkan Pendidikan di Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru (BP4) Medan Tahun 2000-2007 ..................................... 50

Gambar 6.7. Diagram Pie Distribusi Proporsi Penderita TB Paru Relapse Berdasarkan Pekerjaan di Balai Pengobatan Penyakit Paru-

Paru (BP4) Medan Tahun 2000-2007 ..................................... 51

Page 14: KARAKTERISTIK PENDERITA TB PARU RELAPSE YANG BEROBAT … · Tuberkulosis (TB) Paru masih menjadi masalah kesehatan baik di Indonesia maupun di dunia dan merupakan penyebab utama kematian.

Meirta Yolanda Sitepu : Karakteristik Penderita Tb Paru Relapse Yang Berobat Di Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru (Bp4) Medan Tahun 2000-2007, 2009. USU Repository © 2009

Gambar 6.8. Diagram Pie Distribusi Proporsi Penderita TB Paru Relapse Berdasarkan Status Perkawinan di Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru (BP4) Medan Tahun 2000-2007 ............................ 52

Gambar 6.9. Diagram Pie Distribusi Proporsi Penderita TB Paru Relapse

Berdasarkan Pengawas Menelan Obat (PMO) Di Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru (BP4) Medan Tahun 2000-2007 ....................................................................................... 53

Gambar 6.10. Diagram Pie Distribusi Proporsi Penderita TB Paru Relapse

Berdasarkan Kepatuhan Berobat Di Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru (BP4) Medan Tahun 2000-2007 .............. 54

Gambar 6.11. Diagram Bar Distribusi Proporsi Penderita TB Paru Relapse

Berdasarkan Konversi Sputum Tahap Intensif dan Lanjutan di Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru (BP4) Medan Tahun 2000-2007 .............................................................................. 55

Gambar 6.12. Diagram Pie Distribusi Proporsi Penderita TB Paru Relapse

Berdasarkan Tempat Berobat Terdahulu Di Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru (BP4) Medan Tahun 2000-2007 .............. 56

Gambar 6.13. Diagram Pie Distribusi Proporsi Penderita TB Paru Relapse

Berdasarkan Hasil Akhir Pengobatan di Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru (BP4) Medan Tahun 2000-2007 .............. 57

Gambar 6.14. Diagram Bar Proporsi Konversi Sputum Tahap Intensif

Berdasarkan Hasil Akhir Pengobatan di Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru (BP4) Medan Tahun 2000-2007 .............. 58

Gambar 6.15. Diagram Bar Proporsi Konversi Sputum Tahap Lanjutan

Berdasarkan Hasil Akhir Pengobatan di Balai Pengobatan Penyakit Paru –Paru (BP4) Medan Tahun 2000-2007 ............. 59

Gambar 6.16. Diagram Bar Proporsi Umur Berdasarkan Hasil Akhir

Pengobatan di Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru (BP4) Medan Tahun 2000-2007 ....................................................... 60

Gambar 6.17. Diagram Bar Proporsi Jenis Kelamin Berdasarkan Hasil Akhir

Pengobatan di Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru (BP4) Medan Tahun 2000-2007 ....................................................... 61

Page 15: KARAKTERISTIK PENDERITA TB PARU RELAPSE YANG BEROBAT … · Tuberkulosis (TB) Paru masih menjadi masalah kesehatan baik di Indonesia maupun di dunia dan merupakan penyebab utama kematian.

Meirta Yolanda Sitepu : Karakteristik Penderita Tb Paru Relapse Yang Berobat Di Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru (Bp4) Medan Tahun 2000-2007, 2009. USU Repository © 2009

Gambar 6.18. Diagram Bar Proporsi Kepatuhan Berobat Berdasarkan Hasil Akhir Pengobatan di Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru (BP4) Medan Tahun 2000-2007 ............................................. 62

Gambar 6.19. Diagram Bar Proporsi Pengawas Menelan Obat (PMO)

Berdasarkan Hasil Akhir Pengobatan di Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru (BP4) Medan Tahun 2000-2007 .............. 63

Gambar 6.20. Diagram Bar Proporsi Pengawas Menelan Obat (PMO)

Berdasarkan Kepatuhan Berobat di Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru (BP4) Medan Tahun 2000-2007 .............. 65

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pembangunan kesehatan pada hakekatnya bertujuan untuk meningkatkan

kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud

derajat kesehatan masyarakat yang optimal di seluruh wilayah Republik Indonesia.

Adapun salah satu pokok program pembangunan kesehatan tersebut adalah program

pemberantasan penyakit menular dan imunisasi yaitu untuk menurunkan angka

kesakitan, kecacatan, dan kematian dari penyakit menular serta mengurangi dampak

sosial akibat penyakit agar tidak menjadi masalah kesehatan.1

Dewasa ini banyak penyakit menular yang telah mampu diatasi bahkan ada

yang telah dibasmi berkat kemajuan teknologi, akan tetapi masalah penyakit menular

masih tetap dirasakan oleh sebagian besar penduduk negara berkembang salah

satunya adalah penyakit Tuberkulosis Paru (TB Paru).2

Page 16: KARAKTERISTIK PENDERITA TB PARU RELAPSE YANG BEROBAT … · Tuberkulosis (TB) Paru masih menjadi masalah kesehatan baik di Indonesia maupun di dunia dan merupakan penyebab utama kematian.

Meirta Yolanda Sitepu : Karakteristik Penderita Tb Paru Relapse Yang Berobat Di Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru (Bp4) Medan Tahun 2000-2007, 2009. USU Repository © 2009

Penyakit Tuberkulosis Paru (TB Paru) merupakan salah satu penyakit menular

yang telah di kenal lebih dari satu abad yang lalu, yakni sejak diketemukannya kuman

penyebab TB Paru oleh Robert Koch tahun 1882 di Berlin, namun sampai saat ini

penyakit TB Paru masih merupakan masalah kesehatan baik di Indonesia maupun di

dunia dan merupakan penyebab utama kematian.3,4

Tuberkulosis Paru (TB Paru) telah menginfeksi sepertiga penduduk dunia,

menurut World Health Organisation (WHO) insiden TB Paru berkisar 8 juta

penduduk di seluruh dunia per tahun dan hampir 3 juta orang meninggal akibat TB

Paru setiap tahun (WHO 1993).5

Data WHO tahun 1996, menunjukkan bahwa Insidence Rate (IR) TB Paru di

beberapa negara ASEAN seperti Malaysia sebesar 62,7 per 100.000 penduduk,

Filipina sebesar 400,5 per 100.000 penduduk, Singapura sebesar 25,6 per 100.000

penduduk, Thailand sebesar 67,1 per 100.000 penduduk sedangkan di Indonesia

sebesar 67,7 per 100.000 penduduk. Angka ini menunjukkan bahwa pada tahun 1996

penyakit TB Paru tertinggi di Filipina.6

Pada tahun 1999, WHO menyatakan bahwa Prevalensi TB Paru di Indonesia

sekitar 715.000, di mana proporsi Basil Tahan Asam/BTA+ dengan Prevalence Rate

(PR) 240 per 100.000 penduduk dan Cause Spesifik Death Rate (CSDR) TB Paru

17,5 per 100.000 penduduk per tahun dengan Case Fatality Rate (CFR) 24,5 %.7

Pada tahun 2002 di laporkan jumlah penderita TB Paru Bacil Tahan

Asam/BTA+ di India dari 1.140.455.260 penduduk terdapat 1.820.369 orang

penderita dengan proporsi sebesar (0,16%), di China dari 1.326.526.462 penduduk

1

Page 17: KARAKTERISTIK PENDERITA TB PARU RELAPSE YANG BEROBAT … · Tuberkulosis (TB) Paru masih menjadi masalah kesehatan baik di Indonesia maupun di dunia dan merupakan penyebab utama kematian.

Meirta Yolanda Sitepu : Karakteristik Penderita Tb Paru Relapse Yang Berobat Di Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru (Bp4) Medan Tahun 2000-2007, 2009. USU Repository © 2009

terdapat sebanyak 1.447.947 orang penderita dengan proporsi sebesar (0,11%), dan di

Indonesia dari jumlah penduduk 236.355.303 terdapat 581.847 penderita dengan

proporsi sebesar (0,24%). Angka ini menunjukkan Indonesia di peringkat ke-3 dunia

dalam jumlah kasus TB Paru setelah India dan China.8

Menurut Surkesnas tahun 2004 menyatakan Indonesia Timur adalah kawasan

paling banyak penderita TB Paru BTA+, dengan Prevalence Rate sebesar 189 per

100.000 penduduk, sedangkan Prevalence Rate Nasional 186 per 100.000 penduduk.

Bila secara regional, maka Prevalence Rate untuk Jawa-Bali sebesar 67 per 100.000,

Insidence Rate sebesar 63 per 100.000 penduduk sedangkan Sumatera Prevalence

Rate sebesar 160 per 100.000 penduduk.9

Pada tahun 2000 di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dilaporkan

dari jumlah penduduk 3.343.651 terdapat 38 kasus penderita TB Paru Relapse.

Sedangkan di Propinsi Jawa Timur dengan jumlah penduduk 36.294.280 terdapat 409

kasus penderita TB Paru Relapse.10,11

Berdasarkan data Profil Kesehatan Propinsi Sumatera Utara tahun 2006

tercatat dari 18.955 jumlah penderita TB Paru terdapat 215 (1,13%) jumlah penderita

TB Paru Relapse, sedangkan jumlah penderita TB Paru Relapse tertinggi di seluruh

Kabupaten/Kota terdapat di Kabupaten Simalungun yaitu dari 953 jumlah penderita

TB Paru terdapat 25 orang jumlah penderita TB Paru Relapse dengan proporsi

sebesar (11,63%).12

Dari data yang ada di Profil Kesehatan Kota Medan tahun 2006 tercatat di

seluruh Puskesmas dan Rumah Sakit di Kota Medan jumlah penderita TB Paru

Page 18: KARAKTERISTIK PENDERITA TB PARU RELAPSE YANG BEROBAT … · Tuberkulosis (TB) Paru masih menjadi masalah kesehatan baik di Indonesia maupun di dunia dan merupakan penyebab utama kematian.

Meirta Yolanda Sitepu : Karakteristik Penderita Tb Paru Relapse Yang Berobat Di Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru (Bp4) Medan Tahun 2000-2007, 2009. USU Repository © 2009

sebanyak 2.769 orang, dan proporsi yang dinyatakan kambuh (relapse) sebesar 16

orang (0,57%).13

Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru merupakan unit pelaksana teknis Dinas

Kesehatan Propinsi Sumatera Utara yang menyelenggarakan upaya kesehatan paru

serta mengatasi masalah kesehatan paru masyarakat secara menyeluruh dan terpadu

dalam satu wilayah kerja. Jumlah penderita TB Paru Relapse berdasarkan data

Rekam Medik di BP4 Medan tahun 2000-2007 yaitu pada tahun 2000 sebanyak 26

orang (23,4%), pada tahun 2001 mengalami penurunan sebanyak 21 orang (18,9%),

tahun 2002 sebanyak 18 orang (16,2%), tahun 2003 menurun sebanyak 15 orang

(13,5%), tahun 2004 sebanyak 9 orang (8,1%), pada tahun 2005 mengalami

penurunan menjadi 4 orang (3,6%), tahun 2006 mengalami peningkatan menjadi 13

orang (11,7%), dan pada tahun 2007 mengalami penurunan menjadi 5 orang (4,5%),

sehingga di peroleh data penderita TB Paru Relapse tahun 2000-2007 sebanyak 111

orang. Berdasarkan uraian diatas terjadinya kasus kambuh (relapse) pada Penderita

TB Paru yang menjalani pengobatan ulang (retreatment) di BP4 Medan disebabkan

oleh karena pengobatan yang tidak teratur serta kombinasi obat yang dapat

menimbulkan terjadinya resistensi (Drug resistance tuberkulosis /DR-TB) dan (Multi

drug resistence/MDR-TB).14

Penelitian yang dilakukan Zulkarnain (2005) menemukan, bahwa penderita

TB Paru dengan kasus kambuh (relapse) yang resisten terhadap kuman

Mycobacterium tuberkulosis di Kabupaten Deli Serdang tahun 2004 dari 11 orang

Page 19: KARAKTERISTIK PENDERITA TB PARU RELAPSE YANG BEROBAT … · Tuberkulosis (TB) Paru masih menjadi masalah kesehatan baik di Indonesia maupun di dunia dan merupakan penyebab utama kematian.

Meirta Yolanda Sitepu : Karakteristik Penderita Tb Paru Relapse Yang Berobat Di Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru (Bp4) Medan Tahun 2000-2007, 2009. USU Repository © 2009

penderita TB Paru relapse terdapat 10 orang (90,9%) yang mengalami DR-TB dan 1

orang (9,10%) yang mengalami MDR-TB.15

Berdasarkan latar belakang diatas maka perlu dilakukan penelitian tentang

karakteristik penderita TB Paru Relapse yang berobat di BP4 Medan tahun 2000-

2007.

1.2. Perumusan Masalah

Belum diketahuinya karakteristik penderita TB Paru Relapse yang berobat di

BP4 Medan tahun 2000-2007.

1.3. Tujuan Penelitian

1.3.1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui karakteristik penderita TB Paru Relapse yang berobat di

BP4 Medan.

1.3.2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui kecenderungan penderita TB Paru Relapse yang berobat di

BP4 (Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru) Medan dari tahun 2000-2007.

b. Untuk mengetahui distribusi proporsi penderita TB Paru Relapse berdasarkan

sosiodemografi (umur, jenis kelamin, suku, agama, pekerjaan, pendidikan,

dan status perkawinan).

c. Untuk mengetahui distribusi proporsi penderita TB Paru Relapse berdasarkan

pengawas menelan obat (PMO).

Page 20: KARAKTERISTIK PENDERITA TB PARU RELAPSE YANG BEROBAT … · Tuberkulosis (TB) Paru masih menjadi masalah kesehatan baik di Indonesia maupun di dunia dan merupakan penyebab utama kematian.

Meirta Yolanda Sitepu : Karakteristik Penderita Tb Paru Relapse Yang Berobat Di Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru (Bp4) Medan Tahun 2000-2007, 2009. USU Repository © 2009

d. Untuk mengetahui distribusi proporsi penderita TB Paru Relapse berdasarkan

tempat berobat terdahulu.

e. Untuk mengetahui distribusi proporsi penderita TB Paru Relapse berdasarkan

hasil akhir pengobatan.

f. Untuk mengetahui distribusi proporsi penderita TB Paru Relapse berdasarkan

konversi sputum tahap intensif dan lanjutan.

g. Untuk mengetahui distribusi proporsi penderita TB Paru Relapse berdasarkan

kepatuhan berobat

h. Untuk mengetahui perbedaan konversi sputum tahap intensif berdasarkan

distribusi proporsi hasil akhir pengobatan.

i. Untuk mengetahui perbedaan konversi sputum tahap lanjutan berdasarkan

distribusi proporsi hasil akhir pengobatan

j. Untuk mengetahui perbedaan umur berdasarkan distribusi proporsi hasil akhir

pengobatan

k. Untuk mengetahui perbedaan jenis kelamin berdasarkan distribusi proporsi

hasil akhir pengobatan.

l. Untuk mengetahui perbedaan distribusi proporsi kepatuhan berobat

berdasarkan hasil akhir pengobatan.

m. Untuk mengetahui perbedaan distribusi proporsi Pengawas Menelan Obat

(PMO) berdasarkan hasil akhir pengobatan.

n. Untuk mengetahui perbedaan distribusi proporsi Pengawas Menelan Obat

(PMO) berdasarkan kepatuhan berobat.

Page 21: KARAKTERISTIK PENDERITA TB PARU RELAPSE YANG BEROBAT … · Tuberkulosis (TB) Paru masih menjadi masalah kesehatan baik di Indonesia maupun di dunia dan merupakan penyebab utama kematian.

Meirta Yolanda Sitepu : Karakteristik Penderita Tb Paru Relapse Yang Berobat Di Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru (Bp4) Medan Tahun 2000-2007, 2009. USU Repository © 2009

1.4. Manfaat Penelitian

1.4.1. Sebagai bahan informasi dan masukan bagi pihak Balai Pengobatan Penyakit

Paru-Paru (BP4) Medan dalam program pencegahan dan penanggulangan TB

Paru Relapse

1.4.2. Sebagai salah satu syarat bagi penulis untuk mencapai gelar Sarjana

Kesehatan Masyarakat (SKM) di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas

Sumatera Utara.

1.4.3. Sebagai bahan referensi dan masukan bagi pihak yang membutuhkan dan

yang ingin melanjutkan penelitian tentang tuberkulosis.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Defenisi Tuberkulosis Paru Relapse

Tuberkulosis Paru adalah penyakit menular langsung yang disebabkan oleh

kuman tuberkulosis (Mycobacterium tuberculosis), yang sebagian besar kuman

tuberkulosis menyerang paru, tetapi dapat juga mengenai organ tubuh lainnya.

Sedangkan Tuberkulosis Paru Relapse adalah penderita TB Paru yang sebelumnya

Page 22: KARAKTERISTIK PENDERITA TB PARU RELAPSE YANG BEROBAT … · Tuberkulosis (TB) Paru masih menjadi masalah kesehatan baik di Indonesia maupun di dunia dan merupakan penyebab utama kematian.

Meirta Yolanda Sitepu : Karakteristik Penderita Tb Paru Relapse Yang Berobat Di Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru (Bp4) Medan Tahun 2000-2007, 2009. USU Repository © 2009

mendapatkan pengobatan tuberkulosis dan telah dinyatakan sembuh kemudian datang

kembali lagi berobat dengan hasil pemeriksaan dahak Basil Tahan Asam/BTA+.15

2.2. Etiologi

TB Paru Relapse disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis yang

panjangnya 1-4 µm dan lebarnya antara 0,3-0,6 µm. Kuman akan tumbuh optimal

pada suhu sekitar 37º C dengan tingkat PH optimal pada 6,4-7,0.16

Kuman ini berbentuk batang, mempunyai sifat khusus yaitu tahan terhadap

asam pada pewarnaan, oleh karena itu disebut pula sebagai Basil Tahan Asam (BTA).

Kuman tuberkulosis cepat mati dengan sinar matahari langsung, tetapi dapat bertahan

hidup berhari-hari sampai berbulan-bulan di tempat yang gelap dan lembab. Dalam

jaringan tubuh kuman ini dapat dormant, tertidur lama selama beberapa tahun.15

2.3. Patogenesis

Sumber Penularan adalah penderita TB BTA+ yang dapat menularkan kepada

orang yang berada disekitarnya atau disekelilingnya terutama kontak erat dengan

penderita. Pada waktu batuk atau bersin penderita menyebarkan kuman ke udara

dalam bentuk droplet nuklei. Partikel yang mengandung kuman ini dapat bertahan di

udara bebas selama 1-2 jam, tergantung ada tidaknya sinar ultraviolet, ventilasi yang

baik dan kelembaban. Dalam suasana yang lembab dan gelap, kuman dapat bertahan

berhari-hari sampai berbulan-bulan.17

Orang dapat terinfeksi kalau droplet tersebut terhirup kedalam saluran

pernafasan. Selama kuman TB masuk kedalam tubuh manusia kuman tersebut dapat

7

Page 23: KARAKTERISTIK PENDERITA TB PARU RELAPSE YANG BEROBAT … · Tuberkulosis (TB) Paru masih menjadi masalah kesehatan baik di Indonesia maupun di dunia dan merupakan penyebab utama kematian.

Meirta Yolanda Sitepu : Karakteristik Penderita Tb Paru Relapse Yang Berobat Di Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru (Bp4) Medan Tahun 2000-2007, 2009. USU Repository © 2009

menyebar dari paru ke bagian tubuh lainnya melalui sistem peredaran darah, sistem

saluran limfe, saluran nafas atau langsung ke bagian-bagian tubuh lainnya.18

2.3.1. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi terjadinya TB Paru Relapse :

a. Harus ada infeksi

b. Jumlah basil sebagai penyebab infeksi harus cukup.

c. Virulensi yang tinggi dari basil tuberkulosis.

d. Daya tahan tubuh yang menurun memungkinkan basil berkembang biak dan

keadaan ini menyebabkan timbulnya kembali penyakit TB Paru.

e. Perilaku kebiasaan merokok dan meminum alkohol.

f. Pengobatan yang terlalu pendek

g. Kemungkinan resistensi obat.16,19

2.4. Klasifikasi Tuberkulosis

2.4.1. Tuberkulosis Paru

TB Paru adalah tuberkulosis yang menyerang jaringan paru, tidak termasuk

pleura (selaput paru). Berdasarkan hasil 3 kali pemeriksaan dahak, radiologis atau

kultur Mycobacterium tuberkulosis. TB ini dibagi atas :

a. Tuberkulosis Paru BTA Positif

i. Sekurang-kurangnya 2 dari 3 spesimen dahak SPS (Sewaktu-Pagi-Sewaktu)

hasilnya BTA positif.

Page 24: KARAKTERISTIK PENDERITA TB PARU RELAPSE YANG BEROBAT … · Tuberkulosis (TB) Paru masih menjadi masalah kesehatan baik di Indonesia maupun di dunia dan merupakan penyebab utama kematian.

Meirta Yolanda Sitepu : Karakteristik Penderita Tb Paru Relapse Yang Berobat Di Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru (Bp4) Medan Tahun 2000-2007, 2009. USU Repository © 2009

ii. Satu spesimen dahak SPS hasilnya BTA positif dan foto rontgen dada

menunjukkan gambaran TB aktif.

b. Tuberkulosis Paru BTA Negatif

Pemeriksaan 3 spesimen dahak SPS hasilnya BTA negatif dan foto rontgen

dada menunjukkan gambaran TB aktif. TB Paru BTA negatif rontgen positif di bagi

berdasarkan tingkat keparahan penyakitnya yaitu bentuk berat dan ringan. Bentuk

berat bila gambaran foto rontgen dada memperlihatkan gambaran kerusakan paru

yang luas dan keadaan umum penderita buruk.

2.4.2. Tuberkulosis Ekstra Paru

TB yang menyerang organ tubuh lain selain paru misalnya pleura, selaput

otak, selaput jantung (pericardium, kelenjar limfe, tulang, persedian, kulit, usus,

ginjal, saluran kencing, alat kelamin dan lain-lain). TB Ekstra Paru dibagi

berdasarkan pada tingkat keparahan penyakitnya, yaitu:

a. TB Ekstra Paru Ringan

Misalnya : TB kelenjar limfe, pleuritis eksudativa unilateral, tulang (kecuali

tulang belakang) sendi dan kelenjar adrenal.

b. TB Ekstra Paru Berat

Misalnya : meningitis, milier, perikarditis, peritonitis, pleoritis eksudativa

duplex, TB tulang belakang, TB usus, TB saluran kencing dan alat kelamin.15

2.5. Gejala Tuberkulosis Paru

Page 25: KARAKTERISTIK PENDERITA TB PARU RELAPSE YANG BEROBAT … · Tuberkulosis (TB) Paru masih menjadi masalah kesehatan baik di Indonesia maupun di dunia dan merupakan penyebab utama kematian.

Meirta Yolanda Sitepu : Karakteristik Penderita Tb Paru Relapse Yang Berobat Di Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru (Bp4) Medan Tahun 2000-2007, 2009. USU Repository © 2009

Keluhan yang dirasakan penderita TB Paru dapat bermacam-macam atau

malah tanpa keluhan sama sekali. Gejala klinik TB Paru dapat dibagi atas 2 golongan,

yaitu : gejala sistemik dan gejala respiratorik.

2.5.1. Gejala Sistemik

a. Demam

Demam merupakan gejala pertama dari TB Paru, biasanya timbul pada sore

dan malam hari disertai keringat mirip demam influenza yang segera mereda. Demam

dapat hilang timbul dan makin lama makin panjang masa serangannya. Demam dapat

mencapai suhu tinggi yaitu 40º- 41ºC.

b. Malaise

Karena TB Paru bersifat radang menahun maka dapat terjadi rasa tidak enak

badan, pegal-pegal, nafsu makan berkurang, badan makin kurus, sakit kepala, mudah

lelah dan pada wanita kadang-kadang dapat terjadi gangguan siklus haid.

2.5.2. Gejala Respiratorik

a. Batuk

Batuk baru timbul apabila proses penyakit telah melibatkan bronkus,

selanjutnya akibat adanya peradangan pada bronkus batuk akan menjadi produktif.

Batuk produktif ini berguna untuk membuang produk-produk ekskresi peradangan.

Dahak dapat bersifat mukoid atau purulen.

Page 26: KARAKTERISTIK PENDERITA TB PARU RELAPSE YANG BEROBAT … · Tuberkulosis (TB) Paru masih menjadi masalah kesehatan baik di Indonesia maupun di dunia dan merupakan penyebab utama kematian.

Meirta Yolanda Sitepu : Karakteristik Penderita Tb Paru Relapse Yang Berobat Di Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru (Bp4) Medan Tahun 2000-2007, 2009. USU Repository © 2009

b. Batuk Darah

Batuk darah terjadi akibat pecahnya pembuluh darah. Batuk darah tidak selalu

timbul akibat pecahnya aneurisma pada dinding kavitas, dapat juga terjadi karena

ulserasi pada mukosa bronkus.

c. Sesak Nafas

Gejala ini di temukan pada penyakit yang lanjut dengan kerusakan paru yang

cukup luas. Pada awal penyakit gejala ini tidak pernah didapat.

d. Nyeri Dada

Gejala ini timbul apabila sistem persarafan yang terdapat di pleura terkena, gejala

ini dapat bersifat lokal atau pleuritik.8,16

2.6. Diagnosa TB Paru

Penetapan diagnosis TB Paru hampir sama pada semua tingkatan umur.

Adapun pemeriksaan yang dilakukan untuk menentukan diagnosis TB Paru adalah

sebagai berikut:

2.6.1. Pemeriksaan Bakteriologis

Tanda pasti penderita TB Paru ditetapkan dengan pemeriksaan kultur yang

membutuhkan waktu sekitar 6-8 minggu. Pemeriksaan dahak 3 kali, identik dengan

pemeriksaan kultur pemeriksaan dahak ini lebih cepat dan lebih murah. Pemeriksaan

tersebut berupa pemeriksaan mikroskopis dari dahak yang telah dibuat sediaan hapus

dan diwarnai secara Ziehl Neelsen. Bila kuman BTA dijumpai 2 kali dari 3 kali

pemeriksaan penderita disebut penderita BTA+ menular. Jumlah kuman yang

ditemukan merupakan informasi yang sangat penting karena berhubungan dengan

Page 27: KARAKTERISTIK PENDERITA TB PARU RELAPSE YANG BEROBAT … · Tuberkulosis (TB) Paru masih menjadi masalah kesehatan baik di Indonesia maupun di dunia dan merupakan penyebab utama kematian.

Meirta Yolanda Sitepu : Karakteristik Penderita Tb Paru Relapse Yang Berobat Di Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru (Bp4) Medan Tahun 2000-2007, 2009. USU Repository © 2009

derajat penularan penderita maupun dengan beratnya penyakit. Sebagian di Negara-

negara berkembang, pemeriksaan dahak secara mikroskopik merupakan satu-satunya

cara dimana diagnosis TB Paru dapat dipastikan.3

Pencatatan hasil pembacaan berdasarkan skala IUATLD (International Union

Against Tuberculosis and Lung Disease) tahun 2000 adalah sebagai berikut:

1. Tidak ditemukan BTA dalam 100 lapang pandang disebut negatif

2. Ditemukan 1-9 BTA dalam 100 lapang pandang, hasilnya meragukan

3. Ditemukan 10-99 BTA dalam 100 lapang pandang disebut + atau (1+)

4. Ditemukan 1-10 BTA dalam 1 lapang pandang disebut ++ atau (2+)

5. Ditemukan > 10 BTA dalam I lapang pandang disebut +++ atau (3+)15

2.6.2. Pemeriksaan Radiologis (Foto Rontgen)

Pada saat ini pemeriksaan radiologis dada merupakan cara praktis untuk

menemukan lesi tuberkulosis. Pemeriksaan ini memang membutuhkan biaya lebih

dibandingkan pemeriksaan sputum. Pemeriksaan khusus yang kadang-kadang juga

diperlukan adalah bronkografi yakni untuk melihat kerusakan bronkus atau paru yang

disebabkan oleh TB. Pemeriksaan ini umumnya dilakukan bila penderita akan

menjalani pembedahan paru.16,17,20

2.6.3. Pemeriksaan Laboratorium

a. Darah

Pemeriksaan darah kurang mendapat perhatian karena hasilnya kadang-

kadang meragukan. Pada saat TB aktif, akan didapatkan jumlah leukosit yang sedikit

Page 28: KARAKTERISTIK PENDERITA TB PARU RELAPSE YANG BEROBAT … · Tuberkulosis (TB) Paru masih menjadi masalah kesehatan baik di Indonesia maupun di dunia dan merupakan penyebab utama kematian.

Meirta Yolanda Sitepu : Karakteristik Penderita Tb Paru Relapse Yang Berobat Di Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru (Bp4) Medan Tahun 2000-2007, 2009. USU Repository © 2009

meninggi dengan diferensiasi pergeseran ke kiri. Jumlah limfosit masih dibawah

normal.

b. Sputum

Pemeriksaan sputum sangat penting karena dengan ditemukannya kuman

BTA, diagnosis TB sudah dapat dipastikan. Sputum yang baik untuk di periksa

adalah sputum yang kental dan purulen (mucopurulen) berwarna hijau kekuning-

kuningan dengan volume 3-5 ml tiap pengambilan. Hasil pemeriksaan dinyatakan

positif apabila sedikitnya dua dari tiga SPS BTA hasilnya positif. Bila hanya ada satu

spesimen yang positif perlu diadakan pemeriksaan lebih lanjut dengan foto rontgen.

2.6.4. Pemeriksaan Uji Tuberkulin

Uji tuberkulin dilakukan dengan cara Mantoux test. Tuberkulin yang dipakai

yaitu Purifeid Protein Derivativa (PPD). Test tuberkulin positif jika indurasi > 10

mm, pembacaannya dilakukan setelah penyuntikan yaitu 48-72 jam.3 Test Mantoux

dengan 0,1 ml protein murni turunan tuberkulin di suntikkan intradermal ke

permukaan volar lengan bawah (sehingga terbentuk gelembung).19

2.7. Pengobatan TB Paru

2.7.1. Tahap Pengobatan

Obat anti tuberkulosis diberikan dalam bentuk kombinasi dari beberapa jenis

obat dalam jumlah yang cukup dan dosis yang tepat selama 6-8 bulan supaya semua

kuman dapat dibunuh. Pengobatan TB diberikan dalam 2 tahap, yaitu :

a. Tahap Intensif

Page 29: KARAKTERISTIK PENDERITA TB PARU RELAPSE YANG BEROBAT … · Tuberkulosis (TB) Paru masih menjadi masalah kesehatan baik di Indonesia maupun di dunia dan merupakan penyebab utama kematian.

Meirta Yolanda Sitepu : Karakteristik Penderita Tb Paru Relapse Yang Berobat Di Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru (Bp4) Medan Tahun 2000-2007, 2009. USU Repository © 2009

Pada tahap awal penderita minum obat setiap hari dengan pengawasan

langsung oleh PMO.Hal ini untuk mencegah terjadinya kekebalan terhadap

rifampisin. Bila tahap intensif dilakukan dengan benar maka penderita menular

menjadi tidak menular dalam kurun waktu 2 minggu.

b. Tahap Lanjutan

Pada tahap ini penderita mendapat obat dalam jangka waktu yang lebih lama

dan jenis obat yang lebih sedikit untuk mencegah terjadinya kekambuhan.

2.7.2. Kategori Pengobatan

WHO dan IUATLD (International Union Againts Tuberculosis and Lung

Diseases) merekomendasikan panduan OAT standar, yaitu :

a. Kategori – 1(2HRZE/4H3R3)

Tahap intensif terdiri dari Isoniazid (H), Rimfampisin (R), Pirazinamid (Z)

dan Ethambutol (E). Obat-obat tersebut diberikan setiap hari selama 2 bulan

(2HRZE). Kemudian diteruskan dengan tahap lanjutan yang terdiri Isoniazid (H) dan

Rifampisin (R), diberikan tiga kali dalam seminggu selama 4 bulan (4H3R3).

Obat ini diberikan untuk :

i. Penderita baru TB Paru BTA positif.

ii. Penderita TB Paru BTA negatif Rontgen positif yang “Sakit Berat”.

iii. Penderita TB Ekstra Paru Berat.

b. Kategori – 2 (2HRZES/HRZE/5H3R3E3)

Tahap intensif diberikan selama 3 bulan, yang terdiri dari 2 bulan dengan

Isoniazid (H), Rifampisin (R), Pirazinamid (Z), Etambutol (E) dan suntikan

Page 30: KARAKTERISTIK PENDERITA TB PARU RELAPSE YANG BEROBAT … · Tuberkulosis (TB) Paru masih menjadi masalah kesehatan baik di Indonesia maupun di dunia dan merupakan penyebab utama kematian.

Meirta Yolanda Sitepu : Karakteristik Penderita Tb Paru Relapse Yang Berobat Di Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru (Bp4) Medan Tahun 2000-2007, 2009. USU Repository © 2009

Streptomisin setiap hari, lanjutkan 1 bulan dengan Isoniazid (H), Rifampisin (R),

Pirazinamid (Z) dan Ethambutol (E) setiap hari. Setelah itu diteruskan dengan tahap

lanjutan selama 5 bulan dengan HRE yang diberikan tiga kali dalam seminggu. Obat

ini diberikan untuk :

i. Penderita kambuh (relaps).

ii. Penderita Gagal (failure).

iii. Penderita dengan pengobatan setelah lalai (after default).

c. Kategori – 3 (2HRZ/4H3R3)

Tahap intensif terdiri dari HRZ diberikan setiap 2 bulan (2HRZ) diteruskan

dengan tahap terdiri dari HR selama 4 bulan diberikan 3 kali seminggu (4H3R3).

Obat ini diberikan untuk :

i. Penderita baru BTA negatif dan rontgen positif sakit ringan.

ii. Penderita ekstra paru ringan yaitu TB kelenjar limfe (limfadenitis), pleuritis

eksudative unilateral, TB kulit, TB tulang (kecuali tulang belakang), sendi dan

kelenjar adrenal.

d. OAT Sisipan (HRZE)

Bila pada akhir tahap intensif dari pengobatan kategori 1 atau kategori 2, hasil

pemeriksaan dahak masih tetap BTA positif, diberikan obat sisipan (HRZE) setiap

hari selama 1 bulan.

2.7.3. Hasil Akhir Pengobatan

Hasil pengobatan seseorang penderita dapat dikategorikan sebagai berikut :

Page 31: KARAKTERISTIK PENDERITA TB PARU RELAPSE YANG BEROBAT … · Tuberkulosis (TB) Paru masih menjadi masalah kesehatan baik di Indonesia maupun di dunia dan merupakan penyebab utama kematian.

Meirta Yolanda Sitepu : Karakteristik Penderita Tb Paru Relapse Yang Berobat Di Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru (Bp4) Medan Tahun 2000-2007, 2009. USU Repository © 2009

a. Sembuh adalah penderita BTA positif yang telah menyelesaikan

pengobatannya secara lengkap dan pemeriksaan ulang dahak pada dua kali

yang berurutan hasilnya BTA negatif.

b. Pengobatan lengkap yaitu penderita yang telah menyelesaikan

penggobatannya secara lengkap tetapi tidak ada hasil pemeriksaan dahak

ulang.

c. Meninggal adalah penderita yang dalam masa pengobatan diketahui

meninggal karena sebab apapun.

d. Gagal adalah penderita BTA positif pada akhir pengobatan dengan sisipan,

pada akhir bulan ke 5 (kategori 1) dan akhir penggobatan.

e. Default (Drop out) adalah penderita yang tidak mengambil obat 2 bulan

berturut-turut atau lebih sebelum penggobatan selesai.

f. Pindah adalah penderita yang berobat pindah ke kabupaten / kota lain.3,21,22

2.7.4. Pengawas Menelan Obat (PMO)

Salah satu dari komponan DOTS adalah penggobatan OAT jangka pendek

dengan pengawasan langsung oleh Pengawas Menelan Obat (PMO). Untuk menjamin

keteraturan pengobatan diperlukan seorang PMO.

a. Persyaratan PMO

i. Dipercaya dan disetujui oleh petugas kesehatan maupun penderita.

ii. Tinggal dekat dengan penderita.

iii. Membantu penderita dengan sukarela.

iv. Bersedia dilatih atau mendapat penyuluhan bersama dengan penderita.

Page 32: KARAKTERISTIK PENDERITA TB PARU RELAPSE YANG BEROBAT … · Tuberkulosis (TB) Paru masih menjadi masalah kesehatan baik di Indonesia maupun di dunia dan merupakan penyebab utama kematian.

Meirta Yolanda Sitepu : Karakteristik Penderita Tb Paru Relapse Yang Berobat Di Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru (Bp4) Medan Tahun 2000-2007, 2009. USU Repository © 2009

b. Tugas-tugas PMO

i. Melakukan pengawasan minum obat.

ii. Memberikan dorongan agar penderita berobat secara teratur.

iii. Mengingatkan jadwal pemeriksaan ulang dahak.

iv. Memastikan penderita benar-benar meminum obat.

v. Mengenali efek samping obat dan menasehati penderita agar tetap mau

menelan obat.

vi. Merujuk penderita bila efek samping semakin berat.

vii. Melakukan kunjungan rumah dan menganjurkan anggota keluarga untuk

memeriksakan dahak bila ditemui gejala TB Paru.23

2.8. Epidemiologi TB Paru Relapse

2.8.1. Distribusi Frekuensi Penderita TB Paru Relapse

a. Orang

Resiko Penularan setiap tahun (Annual Risk of Tuberculosis Infection =

ARTI) di Indonesia dianggap cukup tinggi dan bervariasi antara 1-2%. Pada daerah

dengan ARTI sebesar 1%, berarti setiap tahun diantara 1000 penduduk, 10 orang

akan terinfeksi. Sebagian besar dari orang yang terinfeksi tidak akan menjadi TB

Paru, hanya 10% dari yang terinfeksi akan menjadi penderita TB Paru.22

Penyakit TB Paru dapat menyerang semua golongan umur dan jenis kelamin.

Page 33: KARAKTERISTIK PENDERITA TB PARU RELAPSE YANG BEROBAT … · Tuberkulosis (TB) Paru masih menjadi masalah kesehatan baik di Indonesia maupun di dunia dan merupakan penyebab utama kematian.

Meirta Yolanda Sitepu : Karakteristik Penderita Tb Paru Relapse Yang Berobat Di Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru (Bp4) Medan Tahun 2000-2007, 2009. USU Repository © 2009

Penelitian yang dilakukan oleh Gea (2005) menemukan, bahwa penderita TB Paru di

Puskesmas Gunungsitoli tahun 2005-2007 yang paling banyak adalah laki-laki yaitu

334 orang (63,6%).24

b. Tempat

Data WHO menunjukkan bahwa Indonesia adalah penyumbang kasus

tuberkulosis terbesar ketiga di dunia. Sekitar 40% beban tuberkulosis didunia terjadi

dinegara Asia Tenggara yang tergabung dalam koordinasi WHO yaitu SEARO (South

East Asia Regional Office). SEARO meliputi Negara Bangladesh, India, Indonesia,

Myanmar, Nepal, Srilanka, Thailand, dan Pakistan.25,26

Berdasarkan data cakupan program TB di Dinas Kesehatan Propinsi Sumatera

Utara tahun 2006, tercatat prevalensi TB Paru Relapse sebanyak 215 orang,

sedangkan Kabupaten/Kota di Sumatera Utara yang paling banyak kasus TB Paru

Relapse yaitu Simalungun sebanyak 25 orang.12

c. Waktu

Di Indonesia penyakit tuberkulosis masih merupakan masalah kesehatan

masyarakat. Menurut hasil Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 2001

tuberkulosis merupakan salah satu dari lima penyebab kematian utama di Indonesia.27

Penelitian yang dilakukan oleh Karolina (2007) menemukan, bahwa Penderita

TB Paru di Rumah Sakit Umum Kabanjahe pada tahun 2001 sebanyak 50 orang.

Tahun 2002 sebanyak 76 orang.Tahun 2003 sebanyak 52 orang. Tahun 2004

sebanyak 92 orang dan pada tahun 2005 sebanyak 98 orang. Hal ini menunjukkan

Page 34: KARAKTERISTIK PENDERITA TB PARU RELAPSE YANG BEROBAT … · Tuberkulosis (TB) Paru masih menjadi masalah kesehatan baik di Indonesia maupun di dunia dan merupakan penyebab utama kematian.

Meirta Yolanda Sitepu : Karakteristik Penderita Tb Paru Relapse Yang Berobat Di Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru (Bp4) Medan Tahun 2000-2007, 2009. USU Repository © 2009

bahwa penyakit tuberkulosis paru tidak dipengaruhi oleh waktu, karena terjadinya

peningkatan kasus penderita TB Paru dari tahun ke tahun. 28

2.8.2. Faktor Determinan TB Paru Relapse

a. Host

i. Umur

TB Paru dapat terjadi pada semua golongan umur, baik pada bayi atau anak-

anak, orang dewasa maupun manula. Beberapa penelitian menunjukkan

kecenderungan penderita TB terdapat pada kelompok umur produktif (15-55 tahun).

Penelitian Suryanto, A (2001) di Rumah Sakit Umum Pusat Kariadi Semarang pada

periode bulan Juli-Desember 1998 menemukan 347 penderita TB Paru dengan kasus

kambuh (relapse) sebanyak 9 orang (9,4%) berumur 15-55 tahun.29

ii. Jenis Kelamin

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa laki-laki lebih sering terkena TB

Paru dibandingkan perempuan. Hal ini terjadi karena laki-laki memiliki aktivitas yang

lebih tinggi dibandingkan perempuan sehingga kemungkinan terpapar lebih besar

pada laki-laki. Selain itu kebiasaan merokok dan mengkonsumsi alkohol pada laki-

laki dapat menurunkan daya tahan tubuh sehingga mudah terkena TB Paru.19,25

Data cakupan TB di Sumatera Utara tahun 2006, tercatat bahwa penderita TB

Paru Relapse yang paling banyak adalah jenis kelamin laki-laki yaitu 163 orang

(75,8%).12

iii. Pekerjaan

Page 35: KARAKTERISTIK PENDERITA TB PARU RELAPSE YANG BEROBAT … · Tuberkulosis (TB) Paru masih menjadi masalah kesehatan baik di Indonesia maupun di dunia dan merupakan penyebab utama kematian.

Meirta Yolanda Sitepu : Karakteristik Penderita Tb Paru Relapse Yang Berobat Di Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru (Bp4) Medan Tahun 2000-2007, 2009. USU Repository © 2009

Faktor lingkungan kerja mempengaruhi seseorang untuk terserang suatu

penyakit atau tidak. Seseorang yang bekerja pada lingkungan kerja yang buruk seperti

supir, tukang becak, orang yang sering terpapar debu, polusi asap, dan lain-lain lebih

gampang untuk terkena penyakit TB Paru dibandingkan dengan orang yang sehari-

hari bekerja di kantor.26,30

iv. Sosial Ekonomi

Masyarakat dari golongan sosial ekonomi lemah lebih sering terinfeksi TB

Paru. Keadaan kemiskinan mengarah kepada perumahan yang terlampau padat dan

kondisi kerja yang buruk serta terjadinya malnutrisi yaitu gizi kurang yang dapat

menurunkan daya tahan tubuh, sehingga dapat memudahkan terjadinya infeksi

penyakit menular.31,32

v. Gizi

Orang yang mudah tertular kuman TB Paru adalah mereka yang kekurangan

gizi dan kondisi fisiknya lemah.17 Keadaan malnutrisi (kekurangan kalori, protein,

dan zat besi) akan mempengaruhi daya tahan tubuh sehingga akan menurunkan

resistensi terhadap berbagai penyakit termasuk TB Paru. Faktor ini sangat penting

kepada masyarakat di Negara miskin, baik pada orang dewasa maupun anak-anak.30

vi. Faktor Toksik

Page 36: KARAKTERISTIK PENDERITA TB PARU RELAPSE YANG BEROBAT … · Tuberkulosis (TB) Paru masih menjadi masalah kesehatan baik di Indonesia maupun di dunia dan merupakan penyebab utama kematian.

Meirta Yolanda Sitepu : Karakteristik Penderita Tb Paru Relapse Yang Berobat Di Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru (Bp4) Medan Tahun 2000-2007, 2009. USU Repository © 2009

Merokok tembakau dan minum banyak alkohol merupakan faktor-faktor

penting yang dapat menurunkan daya tahan tubuh, selain itu obat-obatan

kotikosteroid dan imunosupresan juga dapat menurunkan kekebalan tubuh.

Mereka yang merokok 3-4 kali lebih sering terinfeksi TB Paru dari pada yang

tidak merokok. Selain itu kebiasaan merokok juga meningkatkan angka kematian

akibat TB Paru sebesar 2,8 kali.31

vii. Penyakit lain

Pada negara-negara dengan prevalensi TB yang tinggi, seperti Indonesia maka

setidaknya 50% atau lebih para penduduk dewasanya telah terinfeksi kuman TB Paru

dan di dalam tubuhnya terdapat kuman TB dalam keadaan dormant. Mereka tidak

menjadi sakit karena daya tahan tubuh yang baik. Bila daya tahan tubuh menurun

atau rusak karena AIDS, maka penyakit TB Paru akan muncul. Kecepatan

perkembangan TB Paru menginfeksi lebih cepat dan mudah pada orang yang terkena

AIDS.16

b. Agent

Penyebab TB Paru adalah Mycobacterium tuberkulosis, sejenis kuman

berbentuk batang dengan ukuran panjang 1-4 µm dan tebal 0,3-0,6 µm. Spesies yang

dapat menginfeksi manusia adalah Mycobacterium bovis, Mycobacterium kansasii,

dan Mycobacterium intrasellulare. Sebagian besar kuman terdiri dari asam lemak

Page 37: KARAKTERISTIK PENDERITA TB PARU RELAPSE YANG BEROBAT … · Tuberkulosis (TB) Paru masih menjadi masalah kesehatan baik di Indonesia maupun di dunia dan merupakan penyebab utama kematian.

Meirta Yolanda Sitepu : Karakteristik Penderita Tb Paru Relapse Yang Berobat Di Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru (Bp4) Medan Tahun 2000-2007, 2009. USU Repository © 2009

(lipid). Lipid ini yang membuat kuman lebih tahan terhadap asam dan lemak serta

gangguan kimia dan fisik.33

Sifat kuman ini adalah aerob, mudah mati pada air mendidih (5 menit pada

suhu 80ºC, 20 menit pada suhu 60ºC atau pasteurisasi), mudah mati dengan sinar

matahari, tahan hidup berbulan-bulan pada suhu kamar yang lembab. Kuman lebih

menyenangi jaringan yang tinggi kandungan oksigennya. 16,33

c. Environment

i. Padat Penghuni

Perumahan yang terlalu padat penghuninya dalam suatu ruangan dapat

memudahkan terjadinya penularan penyakit terhadap penghuni yang lainnya terutama

tuberkulosis. Luas bangunan yang tidak sebanding dengan jumlah penghuninya akan

mengakibatkan overcrowded.34

ii. Ventilasi

Ventilasi rumah berfungsi untuk menjaga agar aliran udara didalam rumah

tetap segar dan dalam kelembaban yang optimum serta membebaskan udara ruangan

dari bakteri patogen. Untuk luas ventilasi alamiah yang permanen minimal 10% dari

luas lantai.

iii. Kelembaban

Kelembaban merupakan media yang baik untuk bakteri-bakteri patogen

(bakteri penyebab penyakit) untuk pertumbuhannya. Kelembaban udara yang

memenuhi syarat rumah sehat yaitu 50%-75%.

Page 38: KARAKTERISTIK PENDERITA TB PARU RELAPSE YANG BEROBAT … · Tuberkulosis (TB) Paru masih menjadi masalah kesehatan baik di Indonesia maupun di dunia dan merupakan penyebab utama kematian.

Meirta Yolanda Sitepu : Karakteristik Penderita Tb Paru Relapse Yang Berobat Di Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru (Bp4) Medan Tahun 2000-2007, 2009. USU Repository © 2009

iv. Temperatur

Keadaan temperature ruangan yang nyaman tergantung kepada ukuran

ventilasi. Ventilasi yang baik akan menghasilkan udara yang nyaman yaitu 18ºC-

20ºC.35,36

v. Pencahayaan

Rumah yang sehat memerlukan cahaya yang cukup, tidak kurang dan tidak

terlalu banyak. Kurangnya cahaya yang masuk ke dalam ruangan, terutama cahaya

matahari di samping kurang nyaman, juga merupakan media atau tempat yang baik

untuk hidup dan berkembangnya bibit-bibit penyakit. 34,35

2.9. Pencegahan Tuberkulosis Paru

2.9.1. Pencegahan Pertama

a. Kebersihan lingkungan

i. Mengurangi tingkat kepadatan penduduk/penghuni rumah/overcrowding.

ii. Ventilasi harus baik

iii. Pendidikan kesehatan berupa : penyuluhan kepada masyarakat akan akibat

yang ditimbulkan bila meludah disembarangan tempat.

b. Meningkatkan daya tahan tubuh

i. Makan makanan yang mengandung 4 sehat 5 sempurna/makanan seimbang

ii. Tidur teratur dan cukup serta olah raga di udara yang segar

iii. Peningkatan kekebalan tubuh dengan vaksinasi BCG

2.9.2. Pencegahan Kedua

Page 39: KARAKTERISTIK PENDERITA TB PARU RELAPSE YANG BEROBAT … · Tuberkulosis (TB) Paru masih menjadi masalah kesehatan baik di Indonesia maupun di dunia dan merupakan penyebab utama kematian.

Meirta Yolanda Sitepu : Karakteristik Penderita Tb Paru Relapse Yang Berobat Di Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru (Bp4) Medan Tahun 2000-2007, 2009. USU Repository © 2009

a. Penemuan kasus (Case finding) yaitu menemukan kasus atau penderita TB Paru

baik secara aktif yaitu mencari penderita TB Paru di masyarakat maupun secara

pasif menunggu penderita TB Paru yang dating ke fasilitas kesehatan.

b. Memberikan pengobatan yang adekuat dengan hasil pemeriksaan sputum.

c. Sterilisasi sputum dengan cara menjemur kasur, seprai, pakaian di bawah sinar

matahari langsung.

2.9.3. Pencegahan Ketiga

a. Memperpanjang sistem pengobatan yang diberikan.

b. Memberikan makanan yang tinggi kalori dan tinggi protein, karena penurunan

berat badan.15,16

BAB 3

KERANGKA KONSEP

Page 40: KARAKTERISTIK PENDERITA TB PARU RELAPSE YANG BEROBAT … · Tuberkulosis (TB) Paru masih menjadi masalah kesehatan baik di Indonesia maupun di dunia dan merupakan penyebab utama kematian.

Meirta Yolanda Sitepu : Karakteristik Penderita Tb Paru Relapse Yang Berobat Di Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru (Bp4) Medan Tahun 2000-2007, 2009. USU Repository © 2009

3.1. Kerangka Konsep

Penderita TB Paru Relapse 1. Sosiodemografi

a. Umur b. Jenis Kelamin c. Agama d. Suku e. Pendidikan f. Pekerjaan g. Status perkawinan

2. Pengawas Menelan Obat (PMO) 3. Kepatuhan berobat 4. Konversi sputum 5. Tempat berobat terdahulu 6. Hasil akhir pengobatan

3.2. Defenisi Operasional

3.2.1. Penderita TB Paru Relapse adalah penderita TB Paru yang sebelumnya pernah

mendapatkan pengobatan tuberkulosis atau pengobatan lengkap, kemudian

datang kembali lagi berobat dengan hasil pemeriksaan dahak (BTA+/Basil

Tahan Asam) sesuai dengan yang tercatat dalam kartu status di BP4 Medan

3.2.2. Umur adalah usia penderita TB Paru Relapse saat berobat sesuai dengan yang

tercatat pada kartu status yaitu: 12

1.15 – 55 tahun (usia produktif) 2. > 55 tahun (usia non produktif)

24

Page 41: KARAKTERISTIK PENDERITA TB PARU RELAPSE YANG BEROBAT … · Tuberkulosis (TB) Paru masih menjadi masalah kesehatan baik di Indonesia maupun di dunia dan merupakan penyebab utama kematian.

Meirta Yolanda Sitepu : Karakteristik Penderita Tb Paru Relapse Yang Berobat Di Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru (Bp4) Medan Tahun 2000-2007, 2009. USU Repository © 2009

3.2.3. Jenis Kelamin adalah ciri khas (organ reproduksi) yang dimiliki penderita

sesuai dengan yang tercatat dalam kartu status, yang dibedakan atas:

1. Laki-laki 2. Perempuan

3.2.4. Agama adalah keyakinan yang dimiliki oleh penderita sesuai dengan yang

tercatat dalam kartu status, dibagi atas:

1. Islam 2. Kristen Katolik 3. Kristen Protestan 4. Hindu 5. Budha

3.2.5. Suku adalah ras atau etnik yang melekat pada diri penderita sesuai dengan

yang tercatat dalam kartu status, dikelompokkan atas:

1. Melayu 2. Jawa 3. Batak 4. Mandailing 5. Aceh 6. Nias 7. Karo

3.2.6. Pendidikan adalah jenjang pendidikan formal yang pernah ditempuh oleh

penderita sesuai dengan yang tercatat dalam kartu status, dikelompokkan atas:

1. Tidak sekolah/tidak tamat SD 2. SD/sederajat 3. SLTP/Sederajat 4. SLTA/Sederajat 5. Akademi/PT

3.2.7. Pekerjaan adalah kegiatan rutin yang dilakukan sehari-hari diluar rumah

sesuai dengan yang tercatat dalam kartu status, dikelompokkan atas:

Page 42: KARAKTERISTIK PENDERITA TB PARU RELAPSE YANG BEROBAT … · Tuberkulosis (TB) Paru masih menjadi masalah kesehatan baik di Indonesia maupun di dunia dan merupakan penyebab utama kematian.

Meirta Yolanda Sitepu : Karakteristik Penderita Tb Paru Relapse Yang Berobat Di Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru (Bp4) Medan Tahun 2000-2007, 2009. USU Repository © 2009

1. PNS/TNI/POLRI/Pensiunan 2. Wiraswasta 3. Petani,supir,tukang 4. Ibu rumah tangga 5. Pelajar/Mahasiswa

3.2.8. Status Perkawinan adalah identitas seseorang tentang kehidupan perkawinan

sesuai dengan yang tercatat dalam kartu status, yaitu:

1. Kawin 2. Belum kawin

3.2.9. PMO adalah orang yang ditunjuk oleh petugas kesehatan sebagai pengawas

penderita agar menelan obatnya secara teratur setiap hari, dengan kategori:

1. Petugas kesehatan 2. Keluarga (suami/istri,orang tua,anak,saudara,cucu)

3.2.10. Kepatuhan Berobat adalah ketaatan penderita dalam keteraturan meminum

obat secara terus-menerus sampai akhir pengobatan yang tercatat pada kartu

status, dengan kategori:

1. Patuh (aktif mengambil obat sesuai dengan tanggal perjanjian) 2. Tidak Patuh (lebih dari 2 kali tidak pernah mengambil obat)

3.2.11. Konversi Sputum Tahap Intensif adalah perubahan hasil pemeriksaan sputum

penderita TB Paru Relapse dari BTA positif menjadi negatif 1 minggu

sebelum selesai tahap pengobatan intensif, dengan kategori:

1. Ada konversi 2. Tidak konversi

Page 43: KARAKTERISTIK PENDERITA TB PARU RELAPSE YANG BEROBAT … · Tuberkulosis (TB) Paru masih menjadi masalah kesehatan baik di Indonesia maupun di dunia dan merupakan penyebab utama kematian.

Meirta Yolanda Sitepu : Karakteristik Penderita Tb Paru Relapse Yang Berobat Di Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru (Bp4) Medan Tahun 2000-2007, 2009. USU Repository © 2009

3.2.12. Konversi Sputum Tahap Lanjutan adalah perubahan hasil pemeriksaan

sputum penderita TB Paru Relapse dari BTA positif menjadi negatif sebelum

akhir tahap pengobatan lanjutan, dengan kategori:

1.Ada konversi 2.Tidak konversi

3.2.13. Tempat Berobat terdahulu adalah lokasi di mana penderita sebelumnya pernah

berobat, dengan kategori:

1. RSU (Rumah Sakit Umum) 2. Puskesmas 3. BP4 4. Lain-lain

3.2.14. Hasil Akhir Pengobatan adalah hasil akhir dari pengobatan TB Paru Relapse

sesuai dengan yang tercatat dalam kartu status, dikelompokkan atas:

1. Sembuh 2. Pengobatan lengkap 3. Meninggal 4. Gagal 5. Defaulted/drop out 6. Pindah

Page 44: KARAKTERISTIK PENDERITA TB PARU RELAPSE YANG BEROBAT … · Tuberkulosis (TB) Paru masih menjadi masalah kesehatan baik di Indonesia maupun di dunia dan merupakan penyebab utama kematian.

Meirta Yolanda Sitepu : Karakteristik Penderita Tb Paru Relapse Yang Berobat Di Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru (Bp4) Medan Tahun 2000-2007, 2009. USU Repository © 2009

BAB 4

METODE PENELITIAN

4.1. Jenis Penelitian

Penelitian yang dilakukan bersifat deskriptif dengan menggunakan desain

Case Series.

4.2. Lokasi dan Waktu Penelitian

4.2.1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di BP4 (Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru)

Medan. Pemilihan lokasi ini didasari atas pertimbangan bahwa BP4 Medan

merupakan salah satu UPT Dinas Kesehatan Propinsi Sumatera Utara dan belum

pernah dilakukan penelitian tentang Karakteristik Penderita TB Paru Relapse.

4.2.2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan mulai bulan Mei 2008 – Desember 2008, dengan

kegiatan sebagai berikut : melakukan survei awal, konsul proposal, seminar proposal,

perbaikan proposal, kumpul data, analisa data, penulisan skripsi, ujian skripsi, dan

perbaikan skripsi.

4.3. Populasi dan Sampel

Page 45: KARAKTERISTIK PENDERITA TB PARU RELAPSE YANG BEROBAT … · Tuberkulosis (TB) Paru masih menjadi masalah kesehatan baik di Indonesia maupun di dunia dan merupakan penyebab utama kematian.

Meirta Yolanda Sitepu : Karakteristik Penderita Tb Paru Relapse Yang Berobat Di Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru (Bp4) Medan Tahun 2000-2007, 2009. USU Repository © 2009

4.3.1. Populasi adalah semua data penderita TB Paru Relapse yang berobat di BP4

Medan tahun 2000-2007 yaitu sebanyak 111 orang.

4.3.2. Sampel adalah semua data penderita TB Paru Relapse yang berobat di BP4

Medan tahun 2000- 2007, dimana besar sampel adalah sama dengan jumlah

populasi (Total Sampling). Selama penelitian 3 Penderita TB Paru Relapse

tidak di ikutkan karena meninggal sebelum akhir pengobatan tahap intensif.

4.4. Metode Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan adalah yang sebelumnya diperoleh dari pencatatan

petugas BP4 Medan yang terdapat dalam kartu status penderita TB Paru Relapse,

kemudian data dicatat dan ditabulasi.

4.5. Teknik Analisa Data

Data yang diperoleh diolah dengan menggunakan bantuan komputer program

SPSS (Statistical Product and Service Solution) kemudian dianalisa statistik dengan

menggunakan uji Chi-square dan Anova. Hasilnya disajikan dalam bentuk tabel

distribusi frekuensi, tabulasi silang, grafik garis, diagram pie dan diagram bar.

28

Page 46: KARAKTERISTIK PENDERITA TB PARU RELAPSE YANG BEROBAT … · Tuberkulosis (TB) Paru masih menjadi masalah kesehatan baik di Indonesia maupun di dunia dan merupakan penyebab utama kematian.

Meirta Yolanda Sitepu : Karakteristik Penderita Tb Paru Relapse Yang Berobat Di Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru (Bp4) Medan Tahun 2000-2007, 2009. USU Repository © 2009

BAB 5 HASIL PENELITIAN

5.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru (BP4) Medan merupakan unit

pelaksana teknis Dinas Kesehatan Propinsi Sumatera Utara yang memberikan

pelayanan kesehatan paru kepada masyarakat secara menyeluruh dan terpadu dalam

satu wilayah kerja. Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru (BP4) ini terletak di Jalan

Asrama dengan luas wilayah kerja adalah 71.680,68 Km2 yang meliputi Propinsi

Sumatera Utara atau sesuai dengan kewenangan dan kedudukan yang di berikan oleh

Dinas Kesehatan Propinsi Sumatera Utara.14

5.2. Tenaga Kesehatan Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru (BP4) Medan

Jumlah tenaga kesehatan yang bekerja di Balai Pengobatan Penyakit Paru-

Paru (BP4) Medan tahun 2007 adalah sebagai berikut :

Tabel 5.1. Distribusi Tenaga Kesehatan di Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru (BP4) Medan Tahun 2007

Page 47: KARAKTERISTIK PENDERITA TB PARU RELAPSE YANG BEROBAT … · Tuberkulosis (TB) Paru masih menjadi masalah kesehatan baik di Indonesia maupun di dunia dan merupakan penyebab utama kematian.

Meirta Yolanda Sitepu : Karakteristik Penderita Tb Paru Relapse Yang Berobat Di Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru (Bp4) Medan Tahun 2000-2007, 2009. USU Repository © 2009

No Tenaga Kesehatan Jumlah 1 Dokter Spesialis Paru 2 2 Dokter Umum 6 3 SPK 16 4 AKPER 8 5 AKBID/Bidan 2 6 APRO/Penata Rontgen 5 7 Petugas Lab 5 8 ATEM/Tenaga Elekto Medik 2 9 Apoteker 6

10 Petugas Gizi 2 11 SKM 1 12 Non Medis 18

Total 73 Sumber : Profil BP4 Medan Tahun 2007

Tabel 5.1. dapat dilihat bahwa jumlah tenaga kesehatan yang bekerja di

Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru (BP4) Medan sebanyak 73 orang, paling

banyak adalah tenaga non medis sebanyak 18 orang dan paling sedikit adalah sarjana

kesehatan masyarakat (SKM) sebanyak 1 orang.

5.3. Proporsi Penderita TB Paru Relapse Berdasarkan Tahun

Hasil Penelitian tentang karakteristik penderita TB Paru Relapse yang berobat

di Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru (BP4) Medan tahun 2000-2007, diperoleh

distribusi berdasarkan tahun adalah sebagai berikut :

Tabel 5.2. Distribusi Proporsi Penderita TB Paru Relapse Berdasarkan Tahun Yang Berobat di Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru (BP4) Medan Tahun 2000-2007

No Tahun f Proporsi (%) 1 2000 26 23,4 2 2001 21 19,0 3 2002 18 16,2 4 2003 15 13,5 5 2004 9 8,1 6 2005 4 3,6

30

Page 48: KARAKTERISTIK PENDERITA TB PARU RELAPSE YANG BEROBAT … · Tuberkulosis (TB) Paru masih menjadi masalah kesehatan baik di Indonesia maupun di dunia dan merupakan penyebab utama kematian.

Meirta Yolanda Sitepu : Karakteristik Penderita Tb Paru Relapse Yang Berobat Di Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru (Bp4) Medan Tahun 2000-2007, 2009. USU Repository © 2009

7 2006 13 11,7 8 2007 5 4,5

Total 111 100

Tabel 5.2. dapat dilihat bahwa proporsi penderita TB Paru Relapse yang

berobat di Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru (BP4) Medan pada tahun 2000

sebanyak 26 orang (23,4%), kemudian menurun pada tahun 2001 sebanyak 21 orang

(19,0%), menurun lagi pada tahun 2002 sebanyak 18 orang (16,2%), kemudian

menurun kembali pada tahun 2003 sebanyak 15 orang (13,5%), dan menurun lagi

pada tahun 2004 sebanyak 9 orang (8,1%), menurun kembali pada tahun 2005

sebanyak 4 orang (3,6%), kemudian terjadi peningkatan pada tahun 2006 sebanyak 13

orang (11,7%), dan menurun kembali pada tahun 2007 sebanyak 5 orang (4,5%).

Berdasarkan metode Least Squares dengan rumus y = a + bx, didapat trend

frekuensi penderita TB Paru Relapse tahun 2000-2007 dengan persamaan garis lurus

y = 26,464-2,7976x yang menunjukkan adanya penurunan.

5.4. Sosiodemografi Penderita TB Paru Relapse

Hasil penelitian tentang karakteristik penderita TB Paru Relapse yang

berobat di Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru (BP4) Medan tahun 2000-2007,

diperoleh distribusi berdasarkan sosiodemografi adalah sebagai berikut :

Tabel 5.3. Distribusi Proporsi Penderita TB Paru Relapse Berdasarkan Sosiodemografi di Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru (BP4) Medan Tahun 2000-2007

No Sosiodemografi f Proporsi (%) 1 Umur

15-55 tahun > 55 tahun

103 8

92,8 7,2

Page 49: KARAKTERISTIK PENDERITA TB PARU RELAPSE YANG BEROBAT … · Tuberkulosis (TB) Paru masih menjadi masalah kesehatan baik di Indonesia maupun di dunia dan merupakan penyebab utama kematian.

Meirta Yolanda Sitepu : Karakteristik Penderita Tb Paru Relapse Yang Berobat Di Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru (Bp4) Medan Tahun 2000-2007, 2009. USU Repository © 2009

Total 111 100

2 Jenis Kelamin

Laki-laki Perempuan

72 39

64,9 35,1

Total 111 100 3 Agama

Islam Kristen Khatolik Kristen Protestan

70 13 28

63,1 11,7 25,2

Total 111 100 4 Suku

Melayu Jawa Batak Mandailing Nias Karo

7

49 35 9 3 8

6,3

44,1 31,5 8,1 2,7 7,3

Total 111 100 5 Pendidikan

Tidak Sekolah/Tidak tamat SD SD/Sederajat SLTP/Sederajat SLTA/Sederajat Akademik/PT

5

18 40 37 11

4,5

16,2 36,0 33,3 10

Total 111 100 6 Pekerjaan

PNS/TNI/POLRI/Pensiunan Wiraswasta Petani,supir,tukang Ibu Rumah Tangga Pelajar/Mahasiswa

3

53 26 18 11

2,7

47,7 23,4 16,2 10

Total 111 100 7 Status Perkawinan

Kawin Belum Kawin

78 33

70,3 29,7

Total 111 100

Dari tabel 5.3. dapat dilihat bahwa proporsi penderita TB Paru Relapse

berdasarkan sosiodemografi yang berobat di Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru

Page 50: KARAKTERISTIK PENDERITA TB PARU RELAPSE YANG BEROBAT … · Tuberkulosis (TB) Paru masih menjadi masalah kesehatan baik di Indonesia maupun di dunia dan merupakan penyebab utama kematian.

Meirta Yolanda Sitepu : Karakteristik Penderita Tb Paru Relapse Yang Berobat Di Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru (Bp4) Medan Tahun 2000-2007, 2009. USU Repository © 2009

(BP4) Medan tahun 2000-2007 yaitu menurut kelompok umur paling banyak adalah

pada umur produktif (15-55 tahun) sebanyak 103 orang (92,8%) sedangkan yang

paling sedikit adalah pada kelompok umur > 55 tahun sebanyak 8 orang (7,2%).

Menurut jenis kelamin paling banyak terdapat pada jenis kelamin laki-laki

sebanyak 72 orang (64,9%) dan perempuan sebanyak 39 orang (35,1%).

Menurut agama paling banyak adalah agama Islam sebanyak 70 orang

(63,1%) dan paling sedikit adalah agama Kristen Khatolik sebanyak 13 orang

(11,7%).

Menurut suku paling banyak adalah suku Jawa sebanyak 49 orang (44,1%)

dan paling sedikit adalah suku Nias sebanyak 3 orang (2,7%).

Menurut tingkat pendidikan paling banyak adalah tingkat pendidikan

SLTP/Sederajat sebanyak 40 orang (36,0%) dan paling sedikit adalah yang tidak

sekolah/Tidak tamat SD sebanyak 5 orang (4,5%).

Menurut pekerjaan paling banyak adalah wiraswasta sebanyak 53 orang

(47,7%) sedangkan paling sedikit adalah PNS/TNI/POLRI/Pensiunan sebanyak 3

orang (2,7%).

Menurut status perkawinan paling banyak memiliki status kawin sebanyak

78 orang (70,3%) sedangkan paling sedikit memiliki status belum kawin sebanyak 33

orang (29,7%).

5.4.1. Pengawas Menelan Obat (PMO) Penderita TB Paru Relapse

Hasil penelitian tentang karakteristik penderita TB Paru Relapse yang

berobat di Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru (BP4) Medan tahun 2000-2007,

Page 51: KARAKTERISTIK PENDERITA TB PARU RELAPSE YANG BEROBAT … · Tuberkulosis (TB) Paru masih menjadi masalah kesehatan baik di Indonesia maupun di dunia dan merupakan penyebab utama kematian.

Meirta Yolanda Sitepu : Karakteristik Penderita Tb Paru Relapse Yang Berobat Di Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru (Bp4) Medan Tahun 2000-2007, 2009. USU Repository © 2009

diperoleh distribusi berdasarkan pengawas menelan obat (PMO) adalah sebagai

berikut :

Tabel 5.4. Distribusi Proporsi Penderita TB Paru Relapse Berdasarkan Pengawas Menelan Obat (PMO) di Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru (BP4) Medan Tahun 2000-2007

No Pengawas Menelan Obat

(PMO) f Proporsi (%)

1 2

Petugas Kesehatan Keluarga

14 97

12,6 87,4

Total 111 100

Tabel 5.4. dapat dilihat bahwa proporsi penderita TB Paru Relapse yang

berobat di Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru (BP4) Medan tahun 2000-2007

berdasarkan Pengawas Menelan Obat (PMO) paling banyak adalah Pengawas

Menelan Obat (PMO) keluarga sebanyak 97 orang (87,4%) dan yang paling sedikit

adalah Pengawas Menelan Obat (PMO) petugas kesehatan sebanyak 14 orang

(12,6%).

5.4.2. Kepatuhan Berobat Penderita TB Paru Relapse

Hasil penelitian tentang karakteristik penderita TB Paru Relapse yang

berobat di Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru (BP4) Medan tahun 2000-2007,

diperoleh distribusi berdasarkan kepatuhan berobat adalah sebagai berikut :

Tabel 5.5. Distribusi Proporsi Penderita TB Paru Relapse Berdasarkan Kepatuhan Berobat di Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru (BP4) Medan tahun 2000-2007

No Kepatuhan Berobat f Proporsi (%) 1 2

Patuh Tidak Patuh

88 23

79,3 20,7

Total 111 100

Page 52: KARAKTERISTIK PENDERITA TB PARU RELAPSE YANG BEROBAT … · Tuberkulosis (TB) Paru masih menjadi masalah kesehatan baik di Indonesia maupun di dunia dan merupakan penyebab utama kematian.

Meirta Yolanda Sitepu : Karakteristik Penderita Tb Paru Relapse Yang Berobat Di Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru (Bp4) Medan Tahun 2000-2007, 2009. USU Repository © 2009

Tabel 5.5. dapat dilihat bahwa proporsi penderita TB Paru Relapse yang

berobat di Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru (BP4) Medan tahun 2000-2007

berdasarkan kepatuhan berobat paling banyak yang patuh yaitu sebanyak 88 orang

(79,3%) dan paling sedikit yang tidak patuh yaitu sebanyak 23 orang (20,7%).

5.4.3. Konversi Sputum Pada Tahap Intensif dan Tahap Lanjutan Penderita TB Paru Relapse

Hasil penelitian tentang karakteristik penderita TB Paru Relapse yang

berobat di Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru (BP4) Medan tahun 2000-2007,

diperoleh distribusi berdasarkan konversi sputum pada tahap intensif dan tahap

lanjutan adalah sebagai berikut :

Tabel 5.6. Distribusi Proporsi Penderita TB Paru Relapse Berdasarkan

Konversi Sputum Tahap Intensif dan Lanjutan di Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru (BP4) Medan Tahun 2000-2007

No Konversi Sputum f Proporsi (%) 1 Tahap Intensif

Konversi Tidak Konversi

88 20

81,5 18,5

Total 108 100 2 Tahap Lanjutan

Konversi Tidak Konversi

94 14

87,0 13,0

Total 108 100

Tabel 5.6. dapat dilihat bahwa dari 111 penderita TB Paru Relapse yang

berobat di Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru (BP4) Medan tahun 2000-2007

berdasarkan konversi sputum hanya terdapat 108 orang yang berada pada tahap

intensif dan lanjutan, dimana 3 orang penderita yang meninggal disebabkan oleh

Page 53: KARAKTERISTIK PENDERITA TB PARU RELAPSE YANG BEROBAT … · Tuberkulosis (TB) Paru masih menjadi masalah kesehatan baik di Indonesia maupun di dunia dan merupakan penyebab utama kematian.

Meirta Yolanda Sitepu : Karakteristik Penderita Tb Paru Relapse Yang Berobat Di Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru (Bp4) Medan Tahun 2000-2007, 2009. USU Repository © 2009

karena penyakit DM (Diabetes Melitus) dan gagal ginjal sehingga penderita yang

meninggal tidak sampai menyelesaikan tahap pengobatan intensifnya.

Proporsi penderita TB Paru Relapse yang mengalami konversi pada tahap

intensif sebanyak 88 orang (81,5%) dan yang tidak mengalami konversi sebanyak 20

orang (18,0%) sedangkan pada tahap lanjutan penderita yang mengalami konversi

sebanyak 94 orang (87,0%) dan yang tidak mengalami konversi sebanyak 14 orang

13,0%.

5.4.4. Tempat Berobat Terdahulu Penderita TB Paru Relapse

Hasil penelitian tentang karakteristik penderita TB Paru Relapse yang

berobat di Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru (BP4) Medan tahun 2000-2007,

diperoleh distribusi berdasarkan tempat berobat dahulu adalah sebagai berikut :

Tabel 5.7. Distribusi Proporsi Penderita TB Paru Relapse Berdasarkan Tempat Berobat Terdahulu di Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru (BP4) Medan Tahun 2000-2007

No Tempat Berobat Terdahulu f % 1 RSU 12 10,8 2 Puskesmas 78 70,3 3 BP4 21 18,9 Total 111 100

Tabel 5.7. dapat dilihat bahwa proporsi penderita TB Paru Relapse yang

berobat di Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru (BP4) Medan tahun 2000-2007

berdasarkan tempat berobat terdahulu paling banyak dari puskesmas sebanyak 78

orang (70,3%). Dan yang paling sedikit dari RSU sebanyak 12 orang (10,8%).

5.4.5. Hasil Akhir Pengobatan Penderita TB Paru Relapse

Page 54: KARAKTERISTIK PENDERITA TB PARU RELAPSE YANG BEROBAT … · Tuberkulosis (TB) Paru masih menjadi masalah kesehatan baik di Indonesia maupun di dunia dan merupakan penyebab utama kematian.

Meirta Yolanda Sitepu : Karakteristik Penderita Tb Paru Relapse Yang Berobat Di Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru (Bp4) Medan Tahun 2000-2007, 2009. USU Repository © 2009

Hasil penelitian tentang karakteristik penderita TB Paru Relapse yang

berobat di Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru (BP4) Medan tahun 2000-2007,

diperoleh distribusi berdasarkan hasil akhir pengobatan adalah sebagai berikut :

Tabel 5.8. Distribusi Proporsi Penderita TB Paru Relapse Berdasarkan Hasil Akhir Pengobatan di Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru (BP4) Medan Tahun 2000-2007

No Hasil Akhir Pengobatan f % 1 Sembuh/Pengobatan Lengkap 84 75,7 2 Defaulted/DO atau Gagal 24 21,6 3 Meninggal 3 2,7 Total 111 100

Tabel 5.8. dapat dilihat bahwa proporsi penderita TB Paru Relapse yang

berobat di Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru (BP4) Medan tahun 2000-2007

berdasarkan hasil akhir pengobatan terbanyak adalah penderita yang

sembuh/pengobatan lengkap sebanyak 84 orang (75,7%), penderita yang

defaulted/DO atau gagal sebanyak 24 orang (21,6%). Dan yang meninggal sebanyak

3 orang (2,7%) yang tidak sampai menyelesaikan tahap pengobatan intensifnya,

dimana 1 orang penderita yang meninggal disebabkan oleh karena penyakit DM

(Diabetes Melitus), sedangkan 2 orang lainnya disebabkan oleh karena penyakit gagal

ginjal.

5.5. Analisa Statistik

5.5.1. Proporsi Konversi Sputum Tahap Intensif Berdasarkan Hasil Akhir Pengobatan

Page 55: KARAKTERISTIK PENDERITA TB PARU RELAPSE YANG BEROBAT … · Tuberkulosis (TB) Paru masih menjadi masalah kesehatan baik di Indonesia maupun di dunia dan merupakan penyebab utama kematian.

Meirta Yolanda Sitepu : Karakteristik Penderita Tb Paru Relapse Yang Berobat Di Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru (Bp4) Medan Tahun 2000-2007, 2009. USU Repository © 2009

Berdasarkan hasil analisa statistik proporsi konversi sputum tahap intensif

berdasarkan hasil akhir pengobatan penderita TB Paru Relapse di Balai Pengobatan

Penyakit Paru-Paru (BP4) Medan Tahun 2000-2007 adalah sebagai berikut :

Tabel 5.9. Distribusi Proporsi Konversi Sputum Tahap Intensif Berdasarkan Hasil Akhir Pengobatan Penderita TB Paru Relapse di Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru (BP4) Medan Tahun 2000-2007

No Hasil Akhir Pengobatan

Konversi Sputum Tahap Intensif Total

Konversi Tidak Konversi f % f % f %

1 Sembuh/Pengobatan lengkap 84 100 0 0 84 100 2 Defaulted/DO atau Gagal 4 16,7 20 83,3 24 100

χ2=85,909 df = 1 p = 0,000

Tabel 5.9. dapat dilihat bahwa dari 84 orang penderita TB Paru Relapse

yang sembuh/pengobatan lengkap semuanya 100% mengalami konversi pada tahap

intensif. Sedangkan dari 24 orang penderita yang defaulted/DO atau gagal sebanyak 4

orang (16,7%) mengalami konversi pada tahap intensif dan yang tidak mengalami

konversi sebanyak 20 orang (83,3%).

Berdasarkan hasil analisa statistik uji Exact Fisher’s diperoleh nilai

(p<0,05), berarti dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan proporsi konversi sputum

tahap intensif berdasarkan hasil akhir pengobatan.

5.5.2. Proporsi Konversi Sputum Tahap Lanjutan Berdasarkan Hasil Akhir

Pengobatan

Berdasarkan hasil analisa statistik proporsi konversi sputum tahap lanjutan

berdasarkan hasil akhir pengobatan penderita TB Paru Relapse di Balai Pengobatan

Penyakit Paru-Paru (BP4) Medan Tahun 2000-2007 adalah sebagai berikut :

Page 56: KARAKTERISTIK PENDERITA TB PARU RELAPSE YANG BEROBAT … · Tuberkulosis (TB) Paru masih menjadi masalah kesehatan baik di Indonesia maupun di dunia dan merupakan penyebab utama kematian.

Meirta Yolanda Sitepu : Karakteristik Penderita Tb Paru Relapse Yang Berobat Di Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru (Bp4) Medan Tahun 2000-2007, 2009. USU Repository © 2009

Tabel 5.10. Distribusi Proporsi Konversi Sputum Berdasarkan Hasil Akhir Pengobatan Penderita TB Paru Relapse di Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru (BP4) Medan Tahun 2000-2007

No Hasil Akhir Pengobatan

Konversi Sputum Tahap Lanjutan Total

Konversi Tidak Konversi f % f % f %

1 Sembuh/Pengobatan lengkap 84 100 0 0 84 100 2 Defaulted/DO atau Gagal 10 41,7 14 58,3 24 100

χ2=56,298 df = 1 p = 0,000 Dari tabel 5.10. dapat dilihat bahwa dari 84 orang penderita TB Paru Relapse

yang sembuh/pengobatan lengkap semuanya 100% mengalami konversi pada tahap

lanjutan. Sedangkan dari 24 orang penderita yang defaulted/DO atau gagal sebanyak

10 orang (41,7%) yang mengalami konversi pada tahap lanjutan dan yang tidak

mengalami konversi sebanyak 14 orang (58,3%).

Berdasarkan hasil analisa statistik uji Exact Fisher’s diperoleh nilai

(p<0,05), berarti dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan proporsi konversi sputum

tahap lanjutan berdasarkan hasil akhir pengobatan.

5.5.3. Proporsi Umur Berdasarkan Hasil Akhir Pengobatan

Berdasarkan hasil analisa statistik proporsi umur berdasarkan hasil akhir

pengobatan penderita TB Paru Relapse di Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru

(BP4) Medan tahun 2000-2007 adalah sebagai berikut :

Tabel 5.11. Distribusi Proporsi Umur Berdasarkan Hasil Akhir Pengobatan Penderita TB Paru Relapse di Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru (BP4) Medan Tahun 2000-2007

No Hasil Akhir Pengobatan Umur

15-55 tahun > 55 tahun Total f % f % f %

Page 57: KARAKTERISTIK PENDERITA TB PARU RELAPSE YANG BEROBAT … · Tuberkulosis (TB) Paru masih menjadi masalah kesehatan baik di Indonesia maupun di dunia dan merupakan penyebab utama kematian.

Meirta Yolanda Sitepu : Karakteristik Penderita Tb Paru Relapse Yang Berobat Di Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru (Bp4) Medan Tahun 2000-2007, 2009. USU Repository © 2009

1 Sembuh/Pengobatan lengkap 78 92,9 6 7,1 84 100 2 Defaulted/DO atau Gagal 22 91,7 2 8,3 24 100

χ2 = 0,039 df = 1 p = 1,000

Tabel 5.11. dapat dilihat bahwa dari 84 orang penderita TB Paru Relapse

yang sembuh/pengobatan lengkap sebanyak 78 orang (92,9%) pada umur 15-55 tahun

dan 6 orang (7,1%) pada umur > 55 tahun. Sedangkan dari 24 orang penderita TB

Paru Relapse yang mengalami defaulted/DO atau gagal sebanyak 22 orang (91,7%)

pada umur 15-55 tahun dan 2 orang (8,3%) pada umur >55 tahun.

Berdasarkan hasil analisa statistik uji Exact Fisher’s diperoleh nilai

(p>0,05), berarti dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan proporsi konversi

sputum tahap lanjutan berdasarkan hasil akhir pengobatan.

5.5.4. Proporsi Jenis Kelamin Berdasarkan Hasil Akhir Pengobatan

Berdasarkan hasil analisa statistik proporsi jenis kelamin berdasarkan hasil

akhir pengobatan penderita TB Paru Relapse di Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru

(BP4) Medan tahun 2000-2007 adalah sebagai berikut :

Tabel 5.12. Distribusi Proporsi Jenis Kelamin Berdasarkan Hasil Akhir Pengobatan Penderita TB Paru Relapse di Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru (BP4) Medan Tahun 2000-2007

No Hasil Akhir Pengobatan Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan Total

Page 58: KARAKTERISTIK PENDERITA TB PARU RELAPSE YANG BEROBAT … · Tuberkulosis (TB) Paru masih menjadi masalah kesehatan baik di Indonesia maupun di dunia dan merupakan penyebab utama kematian.

Meirta Yolanda Sitepu : Karakteristik Penderita Tb Paru Relapse Yang Berobat Di Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru (Bp4) Medan Tahun 2000-2007, 2009. USU Repository © 2009

f % f % f % 1 Sembuh/Pengobatan lengkap 55 65,5 29 34,5 84 100 2 Defaulted/DO atau Gagal 15 62,5 9 37,5 24 100

χ2 = 0,073 df = 1 p = 0,788

Tabel 5.12. dapat dilihat bahwa dari 84 orang penderita TB Paru Relapse

yang sembuh/pengobatan lengkap sebanyak 55 orang (65,5%) terdapat pada laki-laki

dan 29 orang (34,5%) pada perempuan. Sedangkan dari 24 orang penderita TB Paru

Relapse yang defaulted/DO atau gagal sebanyak 15 orang (62,5%) terdapat pada laki-

laki dan 9 orang (37,5%) pada perempuan.

Berdasarkan hasil analisa statistik uji Chi Square diperoleh nilai (p>0,05),

berarti dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan proporsi jenis kelamin

berdasarkan hasil akhir pengobatan.

5.5.5. Proporsi Kepatuhan Berobat Berdasarkan Hasil Akhir Pengobatan

Berdasarkan hasil analisa statistik proporsi kepatuhan berobat berdasarkan

hasil akhir pengobatan penderita TB Paru Relapse di Balai Pengobatan Penyakit

Paru-Paru (BP4) Medan tahun 2000-2007 adalah sebagai berikut :

Tabel 5.13. Distribusi Proporsi Kepatuhan Berobat Berdasarkan Hasil Akhir Pengobatan Penderita TB Paru Relapse di Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru (BP4) Medan Tahun 2000-2007

No Hasil Akhir Pengobatan Kepatuhan Berobat

Page 59: KARAKTERISTIK PENDERITA TB PARU RELAPSE YANG BEROBAT … · Tuberkulosis (TB) Paru masih menjadi masalah kesehatan baik di Indonesia maupun di dunia dan merupakan penyebab utama kematian.

Meirta Yolanda Sitepu : Karakteristik Penderita Tb Paru Relapse Yang Berobat Di Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru (Bp4) Medan Tahun 2000-2007, 2009. USU Repository © 2009

Patuh Tidak Patuh Total f % f % f %

1 Sembuh/Pengobatan lengkap 84 100 0 0 84 100 2 Defaulted/DO atau Gagal 2 8,3 22 91,7 24 100

χ2 = 96,698 df = 1 p = 0,000

Tabel 5.13. dapat dilihat bahwa dari 84 orang penderita TB Paru Relapse

yang sembuh/pengobatan lengkap semuanya 100% patuh, sedangkan dari 24 orang

penderita TB Paru Relapse yang defaulted/DO atau gagal sebanyak 2 orang (8,3%)

patuh dan 22 orang (91,7%) tidak patuh.

Berdasarkan hasil analisa statistik uji Exact Fisher’s diperoleh nilai

(p<0,05), berarti dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan proporsi kepatuhan berobat

berdasarkan hasil akhir pengobatan.

5.5.6. Proporsi Pengawas Menelan Obat (PMO) Berdasarkan Hasil Akhir

Pengobatan

Berdasarkan hasil analisa statistik proporsi pengawas menelan obat (PMO)

berdasarkan hasil akhir pengobatan penderita TB Paru Relapse di Balai Pengobatan

Penyakit Paru-Paru (BP4) Medan tahun 2000-2007 adalah sebagai berikut :

Tabel 5.14. Distribusi Proporsi Pengawas Menelan Obat (PMO) Berdasarkan

Hasil Akhir Pengobatan di Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru (BP4) Medan Tahun 2000-2007

Page 60: KARAKTERISTIK PENDERITA TB PARU RELAPSE YANG BEROBAT … · Tuberkulosis (TB) Paru masih menjadi masalah kesehatan baik di Indonesia maupun di dunia dan merupakan penyebab utama kematian.

Meirta Yolanda Sitepu : Karakteristik Penderita Tb Paru Relapse Yang Berobat Di Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru (Bp4) Medan Tahun 2000-2007, 2009. USU Repository © 2009

No Hasil Akhir Pengobatan

Pengawas Menelan Obat Petugas

Kesehatan Keluarga Total

f % f % f % 1 Sembuh/Pengobatan lengkap 11 13,1 73 86,9 84 100 2 Defaulted/DO atau Gagal 1 4,2 23 95,8 24 100

χ2 = 1,507 df = 1 p = 0,293

Tabel 5.14. dapat dilihat bahwa dari 84 orang penderita TB Paru Relapse

yang sembuh/pengobatan lengkap sebanyak 73 orang (86,9%) yang Pengawas

Menelan Obat (PMO) keluarga dan 11 orang (13,1%) yang Pengawas Menelan Obat

(PMO) petugas kesehatan. Dan dari 24 orang yang defaulted/DO atau gagal sebanyak

23 orang (95,8%) yang Pengawas Menelan Obat (PMO) keluarga.

Berdasarkan hasil analisa statistik uji Exact Fisher’s diperoleh nilai

(p>0,05), berarti dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan proporsi pengawas

menelan obat berdasarkan hasil akhir pengobatan

5.5.7. Proporsi Menelan Obat (PMO) Berdasarkan Kepatuhan Berobat

Berdasarkan hasil analisa statistik proporsi Pengawas Menelan Obat (PMO)

berdasarkan hasil akhir pengobatan penderita TB Paru Relapse di Balai Pengobatan

Penyakit Paru-Paru (BP4) Medan tahun 2000-2007 adalah sebagai berikut :

Tabel 5.15. Distribusi Proporsi Pengawas Menelan Obat (PMO) Berdasarkan Kepatuhan Berobat di Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru (BP4) Medan Tahun 2000-2007

Page 61: KARAKTERISTIK PENDERITA TB PARU RELAPSE YANG BEROBAT … · Tuberkulosis (TB) Paru masih menjadi masalah kesehatan baik di Indonesia maupun di dunia dan merupakan penyebab utama kematian.

Meirta Yolanda Sitepu : Karakteristik Penderita Tb Paru Relapse Yang Berobat Di Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru (Bp4) Medan Tahun 2000-2007, 2009. USU Repository © 2009

No Pengawas Menelan Obat Kepatuhan Berobat

Patuh Tidak Patuh Total f % f % f %

1 Petugas Kesehatan 12 85,7 2 14,3 14 100 2 Keluarga 76 78,4 21 21,6 97 100

χ2 = 0,404 df = 1 p = 0,730

Dari tabel 5.15. dapat dilihat bahwa dari 14 orang penderita TB Paru Relapse

yang Pengawas Menelan Obat (PMO) petugas kesehatan sebanyak 12 orang (85,7%)

patuh dalam berobat dan 2 orang (14,3%) tidak patuh, sedangkan dari 97 orang

penderita TB Paru Relapse yang Pengawas Menelan Obat (PMO) keluarga sebanyak

76 orang (78,4%) patuh dalam berobat dan 21 orang (21,6%) tidak patuh.

Berdasarkan hasil analisa statistik uji Exact Fisher’s diperoleh nilai (p>0,05),

berarti dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan proporsi Pengawas Menelan

Obat (PMO) berdasarkan kepatuhan berobat.

BAB 6 PEMBAHASAN

6.1. Penderita TB Paru Relapse dan Kecenderungan Berdasarkan Tahun

Page 62: KARAKTERISTIK PENDERITA TB PARU RELAPSE YANG BEROBAT … · Tuberkulosis (TB) Paru masih menjadi masalah kesehatan baik di Indonesia maupun di dunia dan merupakan penyebab utama kematian.

Meirta Yolanda Sitepu : Karakteristik Penderita Tb Paru Relapse Yang Berobat Di Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru (Bp4) Medan Tahun 2000-2007, 2009. USU Repository © 2009

26

21

18

15

9

45

13

y = 26.46-2.80x

0

5

10

15

20

25

30

2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007

Tahun

Frek

uens

i

Gambar 6.1. Diagram Bar dan Garis Proporsi Penderita TB Paru Relapse

Berdasarkan Tahun di Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru (BP4) Medan Tahun 2000-2007

Gambar 6.1. dapat dilihat bahwa proporsi penderita TB Paru Relapse yang

berobat di Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru (BP4) Medan tahun 2000-2007

mengalami penurunan setiap tahunnya. Proporsi penderita TB Paru Relapse tertinggi

pada tahun 2000 sebanyak 26 kasus (23,4%) dan terendah pada tahun 2007 sebanyak

5 kasus (4,5%).

Berdasarkan metode Least Squares dengan rumus y = a + bx, didapat trend

dari frekuensi penderita TB Paru Relapse yang berobat di Balai Pengobatan Penyakit

Paru-Paru (BP4) Medan tahun 2000-2007 dengan persamaan garis lurus

y = 26,46-2,80x menunjukkan adanya penurunan. Hal ini terjadi karena adanya

komitmen dari Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru (BP4) Medan untuk melakukan

kegiatan pemberantasan dan penanggulangan penyakit TB Paru setiap tahunnya. 45

Page 63: KARAKTERISTIK PENDERITA TB PARU RELAPSE YANG BEROBAT … · Tuberkulosis (TB) Paru masih menjadi masalah kesehatan baik di Indonesia maupun di dunia dan merupakan penyebab utama kematian.

Meirta Yolanda Sitepu : Karakteristik Penderita Tb Paru Relapse Yang Berobat Di Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru (Bp4) Medan Tahun 2000-2007, 2009. USU Repository © 2009

6.2. Sosiodemografi Penderita TB Paru Relapse

6.2.1. Umur

Gambar 6.2. Diagram Pie Distribusi Proporsi Penderita TB Paru Relapse

Berdasarkan Umur di Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru (BP4) Medan Tahun 2000-2007

Gambar 6.2. dapat dilihat bahwa proporsi tertinggi penderita TB Paru

Relapse berdasarkan umur adalah penderita dengan kelompok umur 15-55 tahun

sebesar 92,8% sedangkan proporsi terendah pada kelompok umur > 55 tahun sebesar

7,2%.

Hal ini dapat diasumsikan karena kelompok umur 15-55 tahun adalah

kelompok usia produktif yang mempunyai mobilitas yang sangat tinggi sehingga

kemungkinan untuk terpapar kuman Mycobacterium tuberculosis paru lebih besar,

selain itu reaktifan endogen (aktif kembali basil yang telah ada dalam tubuh)

cenderung terjadi pada usia produktif.

Proporsi Umur Penderita TB Paru Relapse

7.2%

92.8%

15-55 tahun > 55 tahun

Page 64: KARAKTERISTIK PENDERITA TB PARU RELAPSE YANG BEROBAT … · Tuberkulosis (TB) Paru masih menjadi masalah kesehatan baik di Indonesia maupun di dunia dan merupakan penyebab utama kematian.

Meirta Yolanda Sitepu : Karakteristik Penderita Tb Paru Relapse Yang Berobat Di Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru (Bp4) Medan Tahun 2000-2007, 2009. USU Repository © 2009

WHO (1995) menyatakan bahwa di negara berkembang 75 % penderita TB

Paru terjadi pada kelompok usia produktif (15-50) tahun.16

Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan Bismark Gea (2005) di

Puskesmas Gunungsitoli dengan desain Case Series yang memperoleh hasil proporsi

tertinggi penderita TB Paru terdapat pada kelompok umur 15-55 tahun sebesar 75%.25

6.2.2. Jenis Kelamin

Gambar 6.3. Diagram Pie Distribusi Proporsi Penderita TB Paru Relapse

Berdasarkan Jenis Kelamin di Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru (BP4) Medan Tahun 2000-2007

Gambar 6.3. dapat dilihat bahwa proporsi tertinggi penderita TB Paru

Relapse berdasarkan jenis kelamin adalah jenis kelamin laki-laki sebesar 64,9% dan

proporsi terendah pada jenis kelamin perempuan sebesar 35,1%.

Hal ini disebabkan karena laki-laki memiliki mobilitas yang lebih tinggi

dibandingkan perempuan sehingga kemungkinan untuk terpapar kuman penyebab TB

Proporsi Jenis Kelamin Penderita TB Paru Relapse

35.1%

64.9%

Laki-laki Perempuan

Page 65: KARAKTERISTIK PENDERITA TB PARU RELAPSE YANG BEROBAT … · Tuberkulosis (TB) Paru masih menjadi masalah kesehatan baik di Indonesia maupun di dunia dan merupakan penyebab utama kematian.

Meirta Yolanda Sitepu : Karakteristik Penderita Tb Paru Relapse Yang Berobat Di Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru (Bp4) Medan Tahun 2000-2007, 2009. USU Repository © 2009

Paru lebih besar , selain itu kebiasaan laki-laki mengkonsumsi rokok , dan minum

alkohol dapat menurunkan sistem kekebalan tubuh.2

Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan Karolina Surbakti (2007) di

Puskesmas Kabanjahe dengan desain Case Series yang memperoleh hasil proporsi

tertinggi terdapat pada jenis kelamin laki-laki sebesar 67,5%.29

6.2.3. Agama

Gambar 6.4. Diagram Pie Distribusi Proporsi Penderita TB Paru Relapse

Berdasarkan Agama di Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru (BP4) Medan Tahun 2000-2007

Gambar 6.4. dapat dilihat bahwa proporsi tertinggi penderita TB Paru

Relapse berdasarkan agama adalah agama Islam sebesar 63,1% dan proporsi terendah

adalah Kristen Khatolik sebesar 11,7%.

Proporsi Agama Penderita TB Paru Relapse

11.7%

25.2% 63.1%

Islam Kristen Protestan Kristen Khatolik

Page 66: KARAKTERISTIK PENDERITA TB PARU RELAPSE YANG BEROBAT … · Tuberkulosis (TB) Paru masih menjadi masalah kesehatan baik di Indonesia maupun di dunia dan merupakan penyebab utama kematian.

Meirta Yolanda Sitepu : Karakteristik Penderita Tb Paru Relapse Yang Berobat Di Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru (Bp4) Medan Tahun 2000-2007, 2009. USU Repository © 2009

Hal ini diasumsikan karena penderita TB Paru Relapse yang datang

berkunjung berobat ke Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru (BP4) Medan paling

banyak beragama Islam.14

6.2.4. Suku

Gambar 6.5. Diagram Pie Distribusi Proporsi Penderita TB Paru Relapse

Berdasarkan Suku di Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru (BP4) Medan Tahun 2000-2007

Gambar 6.5. dapat dilihat bahwa proporsi tertinggi penderita TB Paru

Relapse berdasarkan suku adalah suku Jawa sebesar 44,1% dan proporsi terendah

terdapat pada suku Nias sebesar 2,7%.

Hal ini belum bisa menunjukkan bahwa terdapat perbedaan penderita TB

Paru Relapse berdasarkan suku, tetapi dapat disebabkan karena proporsi penderita TB

Paru Relapse yang datang berkunjung berobat ke Balai Pengobatan Penyakit Paru-

Paru (BP4) Medan paling banyak adalah suku Jawa.

Proporsi Suku Penderita TB Paru Relapse

31.5%

44.1% 8.1%

7.3% 6.3% 2.7%

Jawa Batak Mandailing Karo Melayu Nias

Page 67: KARAKTERISTIK PENDERITA TB PARU RELAPSE YANG BEROBAT … · Tuberkulosis (TB) Paru masih menjadi masalah kesehatan baik di Indonesia maupun di dunia dan merupakan penyebab utama kematian.

Meirta Yolanda Sitepu : Karakteristik Penderita Tb Paru Relapse Yang Berobat Di Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru (Bp4) Medan Tahun 2000-2007, 2009. USU Repository © 2009

6.2.5. Pendidikan

Gambar 6.6. Diagram Pie Distribusi Proporsi Penderita TB Paru Relapse

Berdasarkan Pendidikan di Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru BP4 Medan Tahun 2000-2007

Gambar 6.6. dapat dilihat bahwa proporsi tertinggi penderita TB Paru

Relapse dengan tingkat pendidikan SLTP/sederajat sebesar 36,0% dan proporsi

terendah terdapat pada tingkat pendidikan tidak sekolah/tidak tamat SD sebesar 4,5%.

Tingkat pendidikan sangat berpengaruh terhadap kemampuan penderita

untuk menerima informasi tentang penyakit, terutama TB Paru. Kurangnya informasi

tentang penyakit TB Paru menyebabkan kurangnya pengertian penderita terhadap

penyakit dan bahayanya sehingga menyebabkan berkurangnya kepatuhan penderita

terhadap pengobatan atau berhenti berobat bila gejala penyakit tidak dirasakan lagi. 17

Proporsi Pendidikan Penderita TB Paru Relapse

33.3%

16.2%

10% 4.5%

36.0%

SLTP/Sederajat SLTA/Sederajat SD/Sederajat Akademi/PT Tidak Sekolah/Tidak tamat SD

Page 68: KARAKTERISTIK PENDERITA TB PARU RELAPSE YANG BEROBAT … · Tuberkulosis (TB) Paru masih menjadi masalah kesehatan baik di Indonesia maupun di dunia dan merupakan penyebab utama kematian.

Meirta Yolanda Sitepu : Karakteristik Penderita Tb Paru Relapse Yang Berobat Di Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru (Bp4) Medan Tahun 2000-2007, 2009. USU Repository © 2009

Penelitian yang dilakukan Turno Junaidi (2001) di Wilayah Kerja Puskesmas

Mutiara Kabupaten Pidie dengan desain Cross Sectional yang memperoleh hasil

proporsi tertinggi terdapat pada tingkat pendidikan SLTP sebesar 66,67%.36

6.2.6. Pekerjaan

Gambar 6.7. Diagram Pie Distribusi Proporsi Penderita TB Paru Relapse

Berdasarkan Pekerjaan di Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru (BP4) Medan Tahun 2000-2007

Gambar 6.7. dapat dilihat bahwa proporsi tertinggi penderita TB Paru

Relapse terdapat pada wiraswasta sebesar 47,7%, kemudian petani,supir,tukang

sebesar 23,4% dan proporsi terendah adalah PNS/TNI/POLRI/Pensiunan sebesar

2,7%.

Hal ini dapat diasumsikan bahwa seseorang yang terinfeksi TB Paru bukan

karena dipengaruhi oleh tingkat aktifitas pekerjaan yang tinggi tetapi dapat juga

dipengaruhi dari lingkungan tempat tinggal seperti : kelembaban rumah, keadaan

Proporsi Pekerjaan Penderita TB Paru Relapse

2.7% 10%

16.2%

23.4%

47.7%

Wiraswasta Petani,supir,tukang IRT Pelajar/Mahasiswa PNS/TNI/POLRI/Pensiunan

Page 69: KARAKTERISTIK PENDERITA TB PARU RELAPSE YANG BEROBAT … · Tuberkulosis (TB) Paru masih menjadi masalah kesehatan baik di Indonesia maupun di dunia dan merupakan penyebab utama kematian.

Meirta Yolanda Sitepu : Karakteristik Penderita Tb Paru Relapse Yang Berobat Di Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru (Bp4) Medan Tahun 2000-2007, 2009. USU Repository © 2009

ventilasi rumah, keadaan jendela rumah, serta pencahayaan alami yang masuk ke

ruangan rumah.

Penelitian yang dilakukan oleh Turno Junaidi di Puskesmas Mutiara

Kabupaten Pidie dengan desain Cross Sectional yang memperoleh hasil proporsi

tertinggi Penderita TB Paru berdasarkan sanitasi perumahan 57,78% tidak memenuhi

syarat kesehatan.

Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan Domen Silalahi (2005) di

Dinas Kesehatan Kota PematangSiantar dengan desain Case Series yang memperoleh

hasil proporsi tertinggi terdapat pada pekerja wiraswasta sebesar 28,1%.41

6.2.7. Status Perkawinan

Gambar 6.8. Diagram Pie Distribusi Proporsi Penderita TB Paru Relapse

Berdasarkan Status Perkawinan di Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru (BP4) Medan Tahun 2000-2007

Proporsi Status Perkawinan Penderita TB Paru Relapse

70.3%

29.7%

Kawin Belum Kawin

Page 70: KARAKTERISTIK PENDERITA TB PARU RELAPSE YANG BEROBAT … · Tuberkulosis (TB) Paru masih menjadi masalah kesehatan baik di Indonesia maupun di dunia dan merupakan penyebab utama kematian.

Meirta Yolanda Sitepu : Karakteristik Penderita Tb Paru Relapse Yang Berobat Di Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru (Bp4) Medan Tahun 2000-2007, 2009. USU Repository © 2009

Gambar 6.8. dapat dilihat bahwa proporsi tertinggi penderita TB Paru

Relapse terdapat pada status kawin sebesar 70,3% dan proporsi terendah terdapat

pada status belum kawin sebesar 29,7%.

Hal ini dapat diasumsikan bahwa tingginya proporsi penderita TB Paru

Relapse pada status kawin jika dikaitkan dengan umur penderita disebabkan oleh

karena banyaknya penderita yang menikah >15 tahun hal itu dapat dilihat dari

tingginya proporsi umur 15-55 tahun.

Kontak intensif pada orang yang kawin memiliki resiko untuk terkena

penyakit TB Paru, karena penderita TB Paru akan menularkan penyakit pada anggota

keluarga sendiri. Oleh sebab itu penderita TB Paru sebaiknya di tempatkan dikamar

yang terpisah serta melakukan pengobatan secara tuntas dan adekuat agar tidak terjadi

penularan pada anggota keluarga. 17

Penelitian yang dilakukan oleh Vevi Hairani (2006) di Puskesmas Pantai

Cermin dengan desain Case Series yang memperoleh hasil proporsi tertinggi terdapat

pada status kawin sebesar 87,5%.39

6.2.8. Pengawas Menelan Obat (PMO)

Page 71: KARAKTERISTIK PENDERITA TB PARU RELAPSE YANG BEROBAT … · Tuberkulosis (TB) Paru masih menjadi masalah kesehatan baik di Indonesia maupun di dunia dan merupakan penyebab utama kematian.

Meirta Yolanda Sitepu : Karakteristik Penderita Tb Paru Relapse Yang Berobat Di Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru (Bp4) Medan Tahun 2000-2007, 2009. USU Repository © 2009

Gambar 6.9. Diagram Pie Distribusi Proporsi Penderita TB Paru Relapse

Berdasarkan Pengawas Menelan Obat (PMO) di Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru (BP4) Medan Tahun 2000-2007

Gambar 6.9. dapat dilihat bahwa proporsi tertinggi penderita TB Paru

Relapse yang berperan sebagai Pengawas Menelan Obat (PMO) adalah keluarga

sebesar 87,4%, sedangkan petugas kesehatan sebesar 12,6%.

Hal ini diasumsikan karena keluarga lebih dekat dan mempunyai waktu

banyak untuk bertemu, sedangkan petugas kesehatan lebih sedikit waktu untuk

bertemu dan jarak rumah dengan penderita yang sangat jauh.

Penelitian yang dilakukan Karolina Surbakti (2007) di Puskesmas Kabanjahe

dengan desain Case Series yang memperoleh hasil proporsi tertinggi terdapat pada

Pengawas Menelan Obat (PMO) keluarga sebesar 81,7%.29

6.2.9. Kepatuhan Berobat

Proporsi Pengawas Menelan Obat Penderita TB Paru Relapse

87.4%

12.6%

Keluarga Petugas Kesehatan

Page 72: KARAKTERISTIK PENDERITA TB PARU RELAPSE YANG BEROBAT … · Tuberkulosis (TB) Paru masih menjadi masalah kesehatan baik di Indonesia maupun di dunia dan merupakan penyebab utama kematian.

Meirta Yolanda Sitepu : Karakteristik Penderita Tb Paru Relapse Yang Berobat Di Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru (Bp4) Medan Tahun 2000-2007, 2009. USU Repository © 2009

Gambar 6.10. Diagram Pie Distribusi Proporsi Penderita TB Paru Relapse

Berdasarkan Kepatuhan Berobat di Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru (BP4) Medan Tahun 2000-2007

Gambar 6.10. dapat dilihat bahwa proporsi tertinggi penderita TB Paru

Relapse berdasarkan kepatuhan berobat adalah patuh sebesar 79,3%, sedangkan yang

tidak patuh sebesar 20,7%.

Hal ini sesuai dengan strategi DOTS yang melibatkan PMO, untuk

menjamin kepatuhan penderita menelan obat secara teratur yang dilakukan dengan

pengawasan langsung oleh seorang pengawas menelan obat.40

Penelitian Seri W (2003) di Puskesmas Perawatan Pangkalan Brandan

Kabupaten Langkat dengan desain Case Series yang memperoleh hasil proporsi

tertinggi terdapat pada penderita yang patuh menjalani pengobatan sebesar 87,9%.40

6.2.10. Konversi Sputum

Proporsi Kepatuhan Berobat Penderita TB Paru Relapse

79.3%

20.7%

Patuh Tidak Patuh

Page 73: KARAKTERISTIK PENDERITA TB PARU RELAPSE YANG BEROBAT … · Tuberkulosis (TB) Paru masih menjadi masalah kesehatan baik di Indonesia maupun di dunia dan merupakan penyebab utama kematian.

Meirta Yolanda Sitepu : Karakteristik Penderita Tb Paru Relapse Yang Berobat Di Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru (Bp4) Medan Tahun 2000-2007, 2009. USU Repository © 2009

Gambar 6.11. Diagram Pie Distribusi Proporsi Penderita TB Paru Relapse

Berdasarkan Konversi Sputum Tahap Intensif dan Lanjutan di Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru (BP4) Medan Tahun 2000-2007

Gambar 6.11. dapat dilihat bahwa proporsi tertinggi penderita TB Paru

Relapse yang mengalami konversi pada tahap intensif sebesar 81,5% dan yang

mengalami konversi pada tahap lanjutan sebesar 87,0%.

Tingginya konversi sputum ini berhubungan erat dengan kepatuhan

penderita menelan obat secara teratur dan terus menerus. Hal ini menunjukkan bahwa

angka konversi sudah memenuhi target nasional dimana target angka konversi

sebesar 80%.16

Penelitian yang dilakukan Vevi Hairani (2006) di Puskesmas Pantai Cermin

dengan desain Case Series yang memperoleh hasil proporsi tertinggi terdapat pada

penderita yang mengalami konversi pada tahap lanjutan sebesar 100%.39

81.5 87

13 18.5

0 10 20 30 40 50 60 70 80 90

100

Intensif Lanjutan

Konversi Tidak Konversi

Page 74: KARAKTERISTIK PENDERITA TB PARU RELAPSE YANG BEROBAT … · Tuberkulosis (TB) Paru masih menjadi masalah kesehatan baik di Indonesia maupun di dunia dan merupakan penyebab utama kematian.

Meirta Yolanda Sitepu : Karakteristik Penderita Tb Paru Relapse Yang Berobat Di Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru (Bp4) Medan Tahun 2000-2007, 2009. USU Repository © 2009

6.2.11. Tempat Berobat Terdahulu

Gambar 6.12. Diagram Pie Distribusi Proporsi Penderita TB Paru Relapse

Berdasarkan Tempat Berobat Dahulu di Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru (BP4) Medan Tahun 2000-2007

Gambar 6.12. dapat dilihat bahwa proporsi terbesar penderita TB Paru

Relapse berobat di Puskesmas sebesar 70,3%, kemudian BP4 sebesar 18,9% dan

proporsi terkecil adalah RSU sebesar 10,8%.

Hal ini diasumsikan bahwa penderita TB Paru Relapse yang sebelumnya

berobat di Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru (BP4) Medan tersebut mayoritas

sudah pernah berobat dan mendapatkan pengobatan tuberkulosis paru.

6.2.12. Hasil Akhir Pengobatan

Proporsi Tempat Berobat Dahulu Penderita TB Paru Relapse

70.3%

10.8%

18.9%

Puskesmas BP4 RSU

Page 75: KARAKTERISTIK PENDERITA TB PARU RELAPSE YANG BEROBAT … · Tuberkulosis (TB) Paru masih menjadi masalah kesehatan baik di Indonesia maupun di dunia dan merupakan penyebab utama kematian.

Meirta Yolanda Sitepu : Karakteristik Penderita Tb Paru Relapse Yang Berobat Di Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru (Bp4) Medan Tahun 2000-2007, 2009. USU Repository © 2009

Gambar 6.13. Diagram Pie Distribusi Proporsi Penderita TB Paru Relapse

Berdasarkan Hasil Akhir Pengobatan di Balai Pengobatan Penyakit Paru –Paru (BP4) Medan Tahun 2000-2007

Gambar 6.13. dapat dilihat bahwa proporsi tertinggi penderita TB Paru

Relapse dengan hasil akhir pengobatan adalah sembuh/pengobatan lengkap sebesar

75,7%, dan terendah yang meninggal sebesar 2,7%.

Hal ini menunjukkan bahwa besarnya keinginan penderita untuk sembuh

dari penyakit TB Paru, selain itu hal ini juga di dukung oleh karena kepatuhan

penderita dalam menjalani pengobatan secara teratur dan peran serta dari Pengawas

Menelan Obat (PMO). 23

Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan Tujuan M, (2003) di

Puskesmas Bangko Kabupaten Maringin dengan desain Case Series yang

memperoleh hasil proporsi tertinggi terdapat pada sembuh/pengobatan lengkap

sebesar 90,2%.42

Proporsi Hasil Akhir Pengobatan Penderita TB Paru Relapse

75,7%

21.6%

2,7%

Sembuh/Pengobatan Lengkap Defaulted/DO atau Gagal Meninggal

Page 76: KARAKTERISTIK PENDERITA TB PARU RELAPSE YANG BEROBAT … · Tuberkulosis (TB) Paru masih menjadi masalah kesehatan baik di Indonesia maupun di dunia dan merupakan penyebab utama kematian.

Meirta Yolanda Sitepu : Karakteristik Penderita Tb Paru Relapse Yang Berobat Di Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru (Bp4) Medan Tahun 2000-2007, 2009. USU Repository © 2009

6.3. Konversi Sputum Tahap Intensif Berdasarkan Hasil Akhir Pengobatan

Gambar 6.14. Diagram Bar Proporsi Konversi Sputum Tahap Intensif

Berdasarkan Hasil Akhir Pengobatan Penderita TB Paru Relapse di Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru (BP4) Medan Tahun 2000-2007

Gambar 6.14. dapat dilihat bahwa proporsi penderita TB Paru Relapse yang

sembuh/pengobatan lengkap semuanya 100% mengalami konversi pada tahap

intensif, sedangkan proporsi penderita TB Paru Relapse yang defaulted/DO atau

gagal sebanyak 16,7% mengalami konversi pada tahap intensif dan yang tidak

konversi sebanyak 83,3%.

Berdasarkan hasil analisa statistik uji Exact Fisher’s di peroleh nilai

(p<0,05) ada perbedaan proporsi konversi sputum tahap intensif berdasarkan hasil

akhir pengobatan artinya proporsi penderita TB Paru Relapse yang mengalami

100

16.7

83.3

0 0

20

40

60

80

100

Sembuh/Pengobatan Lengkap Defaulted/DO atau gagal

Konversi Tidak Konversi

Page 77: KARAKTERISTIK PENDERITA TB PARU RELAPSE YANG BEROBAT … · Tuberkulosis (TB) Paru masih menjadi masalah kesehatan baik di Indonesia maupun di dunia dan merupakan penyebab utama kematian.

Meirta Yolanda Sitepu : Karakteristik Penderita Tb Paru Relapse Yang Berobat Di Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru (Bp4) Medan Tahun 2000-2007, 2009. USU Repository © 2009

konversi pada tahap intensif dengan hasil akhir pengobatan sembuh/pengobatan

lengkap lebih besar dibandingkan penderita yang defaulted/DO atau gagal.

6.4. Konversi Sputum Tahap Lanjutan Berdasarkan Hasil Akhir Pengobatan

Gambar 6.15. Diagram Bar Proporsi Konversi Sputum Tahap Lanjutan

Berdasarkan Hasil Akhir Pengobatan Penderita TB Paru Relapse di Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru (BP4) Medan Tahun 2000-2007

Gambar 6.15. dapat dilihat bahwa proporsi penderita TB Paru Relapse yang

sembuh/pengobatan lengkap semuanya 100% mengalami konversi pada tahap

lanjutan, sedangkan proporsi penderita TB Paru Relapse yang defaulted/DO atau

gagal sebanyak 41,7% mengalami konversi pada tahap lanjutan dan yang tidak

konversi sebanyak 58,3%.

Berdasarkan hasil analisa statistik uji Exact Fisher’s di peroleh nilai

(p<0,05) ada perbedaan proporsi konversi sputum tahap lanjutan berdasarkan hasil

100

41.7

58.3

0 0

20

40

60

80

100

Sembuh/Pengobatan Lengkap Defaulted/DO atau gagal

Konversi Tidak Konversi

Page 78: KARAKTERISTIK PENDERITA TB PARU RELAPSE YANG BEROBAT … · Tuberkulosis (TB) Paru masih menjadi masalah kesehatan baik di Indonesia maupun di dunia dan merupakan penyebab utama kematian.

Meirta Yolanda Sitepu : Karakteristik Penderita Tb Paru Relapse Yang Berobat Di Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru (Bp4) Medan Tahun 2000-2007, 2009. USU Repository © 2009

akhir pengobatan artinya proporsi penderita TB Paru Relapse yang mengalami

konversi pada tahap intensif dengan hasil akhir pengobatan sembuh/pengobatan

lengkap lebih besar dibandingkan penderita yang defaulted/DO atau gagal.

6.4. Umur Berdasarkan Hasil Akhir Pengobatan

Gambar 6.16. Diagram Bar Proporsi Umur Berdasarkan Hasil Akhir

Pengobatan Penderita TB Paru Relapse di Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru (BP4) Medan Tahun 2000-2007

Gambar 6.16. dapat dilihat bahwa proporsi penderita TB Paru Relapse yang

sembuh/pengobatan lengkap sebesar 92,9% pada umur 15-55 tahun dan pada umur >

55 tahun sebesar 7,1%, sedangkan proporsi penderita TB Paru Relapse yang

defaulted/DO atau gagal sebesar 91,7% pada umur 15-55 tahun sedangkan pada umur

> 55 tahun sebesar 8,3%.

Berdasarkan hasil analisa statistik uji Exact Fisher’s di peroleh nilai

(p>0,05) tidak ada perbedaan proporsi umur berdasarkan hasil akhir pengobatan.

92.9 91.7

8.3 7.1

0 10 20 30 40 50 60 70 80 90

100

Sembuh/Pengobatan Lengkap Defaulted/DO atau gagal

15-55 Tahun > 55 Tahun

Page 79: KARAKTERISTIK PENDERITA TB PARU RELAPSE YANG BEROBAT … · Tuberkulosis (TB) Paru masih menjadi masalah kesehatan baik di Indonesia maupun di dunia dan merupakan penyebab utama kematian.

Meirta Yolanda Sitepu : Karakteristik Penderita Tb Paru Relapse Yang Berobat Di Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru (Bp4) Medan Tahun 2000-2007, 2009. USU Repository © 2009

Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan Karolina Surbakti (2007) di

Puskesmas Kabanjahe dengan desain Case Series yang memperoleh hasil bahwa

tidak ada perbedaan proporsi umur berdasarkan hasil akhir pengobatan..29

6.5. Jenis Kelamin Berdasarkan Hasil Akhir Pengobatan

Gambar 6.17. Diagram Bar Proporsi Jenis Kelamin Berdasarkan Hasil Akhir

Pengobatan Penderita TB Paru Relapse di Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru (BP4) Medan Tahun 2000-2007

Dari gambar 6.17. dapat dilihat bahwa proporsi penderita TB paru Relapse

yang sembuh/pengobatan lengkap sebesar 65,5% pada laki-laki dan 31,5% pada

perempuan, sedangkan penderita TB Paru Relapse yang defaulted/DO atau gagal

sebesar 62,5% pada laki-laki dan 37,5% pada perempuan.

Berdasarkan hasil analisa statistik uji Chi Square di peroleh nilai (p>0,05)

tidak ada perbedaan proporsi jenis kelamin berdasarkan hasil akhir pengobatan.

65.5 62.5

37.5 34.5

0 10 20 30 40 50 60 70 80 90

100

Sembuh/Pengobatan Lengkap Defaulted/DO atau gagal

Laki-laki Perempuan

Page 80: KARAKTERISTIK PENDERITA TB PARU RELAPSE YANG BEROBAT … · Tuberkulosis (TB) Paru masih menjadi masalah kesehatan baik di Indonesia maupun di dunia dan merupakan penyebab utama kematian.

Meirta Yolanda Sitepu : Karakteristik Penderita Tb Paru Relapse Yang Berobat Di Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru (Bp4) Medan Tahun 2000-2007, 2009. USU Repository © 2009

Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan Domen Silalahi (2005) di

Dinas Kesehatan Kota PematangSiantar dengan desain Case Series yang memperoleh

hasil bahwa tidak ada perbedaan proporsi jenis kelamin berdasarkan hasil akhir

pengobatan.41

6.6. Kepatuhan Berobat Berdasarkan Hasil Akhir Pengobatan

Gambar 6.18. Diagram Bar Proporsi Kepatuhan Berobat Berdasarkan Hasil

Akhir Pengobatan di Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru (BP4) Medan Tahun 2000-2007

Gambar 6.18. dapat dilihat bahwa proporsi penderita TB Paru Relapse yang

sembuh/pengobatan lengkap 100% patuh, sedangkan penderita yang defaulted/DO

atau gagal sebesar 91,7% tidak patuh dan 8,3% patuh.

Berdasarkan hasil analisa statistik uji Exact Fisher’s diperoleh nilai

(p<0,05) ada perbedaan proporsi kepatuhan berobat berdasarkan hasil akhir

pengobatan artinya proporsi penderita TB Paru Relapse yang patuh berobat dengan

100

8.3

91.7

0 0

10 20 30 40 50 60 70 80 90

100

Sembuh/Pengobatan Lengkap Defaulted/DO atau gagal

Patuh Tidak Patuh

Page 81: KARAKTERISTIK PENDERITA TB PARU RELAPSE YANG BEROBAT … · Tuberkulosis (TB) Paru masih menjadi masalah kesehatan baik di Indonesia maupun di dunia dan merupakan penyebab utama kematian.

Meirta Yolanda Sitepu : Karakteristik Penderita Tb Paru Relapse Yang Berobat Di Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru (Bp4) Medan Tahun 2000-2007, 2009. USU Repository © 2009

hasil akhir sembuh/pengobatan lengkap lebih besar dibandingkan penderita yang

defaulted/DO atau gagal .

Hal ini diasumsikan bahwa pada umumnya penderita TB Paru yang sembuh

adalah penderita yang patuh dalam mengikuti panduan obat yang diberikan dalam

waktu yang lama (6-8 bulan).

Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan Bismark Gea (2005) di

Puskesmas Gunungsitoli dengan desain Case Series yang memperoleh hasil bahwa

ada perbedaan proporsi kepatuhan berobat berdasarkan hasil akhir pengobatan. 25

6.7. Pengawas Menelan Obat (PMO) Berdasarkan Hasil Akhir Pengobatan

Page 82: KARAKTERISTIK PENDERITA TB PARU RELAPSE YANG BEROBAT … · Tuberkulosis (TB) Paru masih menjadi masalah kesehatan baik di Indonesia maupun di dunia dan merupakan penyebab utama kematian.

Meirta Yolanda Sitepu : Karakteristik Penderita Tb Paru Relapse Yang Berobat Di Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru (Bp4) Medan Tahun 2000-2007, 2009. USU Repository © 2009

Gambar 6.19. Diagram Bar Proporsi Pengawas Menelan Obat (PMO)

Berdasarkan Hasil Akhir Pengobatan di Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru (BP4) Medan Tahun 2000-2007

Gambar 6.19. dapat dilihat bahwa proporsi penderita TB Paru Relapse yang

sembuh/pengobatan lengkap sebesar 86,9% yang Pengawas Menelan Obat (PMO)

keluarga dan 13,1% Pengawas Menelan Obat (PMO) petugas kesehatan, sedangkan

penderita yang defaulted/DO atau gagal sebesar 95,8% yang Pengawas Menelan Obat

(PMO) keluarga dan 4,2% Pengawas Menelan Obat (PMO) petugas kesehatan.

Berdasarkan hasil analisa statistik dengan uji Exact Fisher diperoleh nilai

(p>0,05) tidak ada perbedaan proporsi Pengawas Menelan Obat (PMO) berdasarkan

hasil akhir pengobatan.

Keterlibatan Pengawas Menelan Obat (PMO) dalam pengobatan TB Paru

dapat meningkatkan keberhasilan pengobatan TB Paru yang terlihat dari

meningkatnya angka konversi dan kesembuhan.24

13.1 4.2

95.8 86.9

0 10 20 30 40 50 60 70 80 90

100

Sembuh/Pengobatan Lengkap Defaulted/DO atau gagal

Petugas Kesehatan Keluarga

Page 83: KARAKTERISTIK PENDERITA TB PARU RELAPSE YANG BEROBAT … · Tuberkulosis (TB) Paru masih menjadi masalah kesehatan baik di Indonesia maupun di dunia dan merupakan penyebab utama kematian.

Meirta Yolanda Sitepu : Karakteristik Penderita Tb Paru Relapse Yang Berobat Di Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru (Bp4) Medan Tahun 2000-2007, 2009. USU Repository © 2009

Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan Vevi Hairani (2006) di

Puskesmas Pantai cermin dengan desain Case Series yang memperoleh hasil bahwa

tidak ada perbedaan proporsi Pengawas Menelan Obat berdasarkan hasil akhir

pengobatan.39

6.8. Pengawas Menelan Obat (PMO) Berdasarkan Kepatuhan Berobat

85.7

14.3

78.4

21.6

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

Patuh Tidak Patuh

Petugas Kesehatan Keluarga

Gambar 6.20. Diagram Bar Proporsi Pengawas Menelan Obat (PMO) Berdasarkan Kepatuhan Berobat di Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru (BP4) Medan Tahun 2000-2007

Dari Gambar 6.20. dapat dilihat bahwa proporsi penderita TB Paru Relapse

yang patuh sebesar 85,7% yang Pengawas Menelan Obat (PMO) keluarga dan 78,4%

yang Pengawas Menelan Obat (PMO) petugas kesehatan, sedangkan penderita TB

Paru Relapse yang tidak patuh sebesar 14,3% yang Pengawas Menelan Obat (PMO)

petugas kesehatan dan 21,6% yang Pengawas menelan Obat (PMO) berasal dari

keluarga.

Page 84: KARAKTERISTIK PENDERITA TB PARU RELAPSE YANG BEROBAT … · Tuberkulosis (TB) Paru masih menjadi masalah kesehatan baik di Indonesia maupun di dunia dan merupakan penyebab utama kematian.

Meirta Yolanda Sitepu : Karakteristik Penderita Tb Paru Relapse Yang Berobat Di Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru (Bp4) Medan Tahun 2000-2007, 2009. USU Repository © 2009

Berdasarkan hasil analisa statistik uji Exact Fisher’s diperoleh nilai (p>0,05)

tidak ada perbedaan proporsi Pengawas Menelan Obat (PMO) berdasarkan kepatuhan

berobat.

Hal ini dapat diasumsikan bahwa antara Pengawas Menelan Obat (PMO) yang

berasal dari petugas kesehatan dengan Pengawas Menelan Obat (PMO) yang berasal

dari keluarga sama-sama paham dalam memberikan pengobatan TB Paru hal itu

terlihat dari meningkatnya angka kepatuhan penderita dalam pengobatan TB Paru.

Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Bismark Gea (2005) di

puskesmas Gunungsitoli dengan desain Case Series yang memperoleh hasil bahwa

tidak ada perbedaan proporsi Pengawas Menelan Obat (PMO) berdasarkan kepatuhan

berobat.

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

Page 85: KARAKTERISTIK PENDERITA TB PARU RELAPSE YANG BEROBAT … · Tuberkulosis (TB) Paru masih menjadi masalah kesehatan baik di Indonesia maupun di dunia dan merupakan penyebab utama kematian.

Meirta Yolanda Sitepu : Karakteristik Penderita Tb Paru Relapse Yang Berobat Di Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru (Bp4) Medan Tahun 2000-2007, 2009. USU Repository © 2009

7.1. Kesimpulan

7.1.1. Trend penderita TB Paru Relapse yang berobat di Balai Pengobatan Penyakit

Paru-Paru (BP4) Medan tahun 2000-2007 cenderung menurun dengan

persamaan garis y = 26,46-2,80x.

7.1.2. Proporsi tertinggi berdasarkan sosiodemografi pada umur 15-55 tahun sebesar

92,8%, jenis kelamin laki-laki sebesar 64,9%, agama Islam sebesar 63,1%,

suku Jawa sebesar 44,1%, pendidikan SLTP/Sederajat sebesar 36,0%,

pekerjaan wiraswasta sebesar 47,7%, status perkawinan kawin sebesar 70,3%.

7.1.3. Proporsi tertinggi berdasarkan Pengawas Menelan Obat (PMO) adalah

keluarga sebesar 87,4%.

7.1.4. Proporsi tertinggi berdasarkan tempat berobat terdahulu adalah puskesmas

sebesar 70,3%.

7.1.5. Proporsi tertinggi berdasarkan hasil akhir pengobatan adalah

sembuh/pengobatan lengkap sebesar 75,7%.

7.1.6. Proporsi tertinggi berdasarkan konversi sputum tahap intensif dan tahap

lanjutan adalah yang mengalami konversi masing-masing sebesar 81,5% dan

87,0%.

7.1.7. Proporsi tertinggi berdasarkan kepatuhan berobat adalah patuh sebesar 79,3%.

7.1.8. Tidak ada perbedaan proporsi antara umur, jenis kelamin, Pengawas Menelan

Obat (PMO) berdasarkan hasil akhir pengobatan.

67

Page 86: KARAKTERISTIK PENDERITA TB PARU RELAPSE YANG BEROBAT … · Tuberkulosis (TB) Paru masih menjadi masalah kesehatan baik di Indonesia maupun di dunia dan merupakan penyebab utama kematian.

Meirta Yolanda Sitepu : Karakteristik Penderita Tb Paru Relapse Yang Berobat Di Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru (Bp4) Medan Tahun 2000-2007, 2009. USU Repository © 2009

7.1.9. Ada perbedaan proporsi konversi sputum tahap intensif berdasarkan hasil akhir

pengobatan artinya proporsi penderita TB Paru Relapse yang mengalami

konversi pada tahap intensif dengan hasil akhir sembuh/pengobatan lengkap

lebih besar dibandingkan penderita yang defaulted/DO atau gagal.

7.1.10. Ada perbedaan proporsi konversi sputum tahap lanjutan berdasarkan hasil

akhir pengobatan artinya proporsi penderita TB Paru Relapse yang mengalami

konversi pada tahap lanjutan dengan hasil akhir sembuh/pengobatan lengkap

lebih besar dibandingkan penderita yang defaulted/DO atau gagal.

7.1.11. Ada perbedaan proporsi kepatuhan berobat berdasarkan hasil akhir

pengobatan artinya proporsi penderita TB Paru Relapse yang patuh berobat

dengan hasil akhir sembuh/pengobatan lengkap lebih besar dibandingkan

penderita yang defaulted/DO atau gagal..

7.1.12. Tidak ada perbedaan proporsi Pengawas Menelan Obat (PMO) berdasarkan

kepatuhan berobat.

7.2. Saran

Kepada pihak Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru (BP4) Medan agar

melakukan penyuluhan kepada penderita dan Pengawas Menelan Obat (PMO)

supaya penderita dapat menjalani pengobatan secara teratur sampai sembuh

Page 87: KARAKTERISTIK PENDERITA TB PARU RELAPSE YANG BEROBAT … · Tuberkulosis (TB) Paru masih menjadi masalah kesehatan baik di Indonesia maupun di dunia dan merupakan penyebab utama kematian.

Meirta Yolanda Sitepu : Karakteristik Penderita Tb Paru Relapse Yang Berobat Di Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru (Bp4) Medan Tahun 2000-2007, 2009. USU Repository © 2009

DAFTAR PUSTAKA

1. Buku Undang-undang Kesehatan RI Nomor 32 Tahun 1992. Fokusmedia, Jakarta.

2. Noor, N.N. 2006. Pengantar Epidemiologi Penyakit Menular. Cetakan Kedua.

Rineka Cipta, Jakarta. 3. Aditama TY, 2002. Tuberkulosis, Diagnosa, Terapi dan Masalahnya. Yayasan

Penerbitan Ikatan Dokter Indonesia, Edisi IV. Jakarta.

4. PPTI (Persatuan Pemberantasan Tuberkulosis Indonesia), 2006. Jurnal TBC Vol III

5. Anonim, 2005. Pusat Informasi Penyakit Infeksi Khususnya HIV/AIDS :

Tuberkulosis, http://www.infeksi.com/hiv/. Jakarta

6. Amiruddin, R. 2006. Faktor Risiko Kegagalan Konfersi TB, http://ridwanamiruddin.wordpress.com

. Jakarta.

7. Naraian Jay, P, 2002. Tuberculosis Epidemiology and Control. WHO. New Delhi India.

8. Yunus, F, dkk, 2002. Pulmunologi Klinik. Penerbit Universitas Indonesia,

Jakarta. 9. Agus, 2006. Bab 1 Tuberkulosis Kedaruratan Global. WHO, Jakarta

10. Purwanta, 2005. Ciri-ciri Pengawas Menelan Obat Minum Obat Yang Di Harapkan Oleh Penderita Tuberkulosis Paru Di Daerah Urban dan Rural Di Yogyakarta.Fakultas Kedokteran UGM, Yogyakarta.

http://www.koalisi.org/dokumen/dokumen4092.pdf

11. Dinkes Jawa Timur 2006. Jatim penyumbang TB Kedua Di Indonesia. Dinas

Kesehatan Jawa Timur. Jawa Timur 12. Dinkes Propinsi Sumatera Utara, 2006. Rekapitulasi TB-07 Perkabupaten kota. 13. Dinkes Kota Medan, 2006. Profil Kesehatan Kota Medan Tahun 2006. Dinkes

Kota Medan, Medan.

Page 88: KARAKTERISTIK PENDERITA TB PARU RELAPSE YANG BEROBAT … · Tuberkulosis (TB) Paru masih menjadi masalah kesehatan baik di Indonesia maupun di dunia dan merupakan penyebab utama kematian.

Meirta Yolanda Sitepu : Karakteristik Penderita Tb Paru Relapse Yang Berobat Di Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru (Bp4) Medan Tahun 2000-2007, 2009. USU Repository © 2009

14. Laporan Tahunan BP4 (Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru) Medan,

2006. 15. Zulkarnain, 2005. Analisis Drug Resistance Dan Multi Drug Resistance

Tuberculosis Previously Treated Cases Dengan Strategi Dots Di Kabupaten Deli Serdang Tahun 2004. Tesis FKM USU Medan.

16. Depkes RI, 2006. Pedoman Nasional Penanggulangan Tuberkulosis.Edisi 2.

Cetakan Pertama. Jakarta. 17. Aditama TY, 2005. Tuberkulosis Paru : Masalah dan Penanggulangannya.

Penerbit Universitas Indonesia, Jakarta. 18. Alsagaff, Hood, 2005. Dasar-Dasar Ilmu Penyakit Paru. Air Langga University

Press, Cetakan Ke-3. Jakarta. 19. Alfian, U. 2005. Tuberkulosis. Penerbit Binarupa Aksara, Jakarta.

20. Starck, E Jhon, dkk, 1990. Manual Ilmu Penyakit Paru. Penerbit Binarupa, Jakarta.

21. Rab, T, 1996. Ilmu Penyakit Paru. Editor Sandy Qlintang. Hipokrates, Jakarta.

22. Anonim, 2003. The Global Plan to Stop Tuberculosis, Stop TB Partnership.

WHO, Geneva. 23. Depkes RI, 2002. Pedoman Nasional Penanggulangan Tuberkulosis. Cetakan

Ke-8. Jakarta. 24. -------------, 2000. Panduan Pengawas Menelan Obat (PMO) TBC. Dirjen PPM

dan PLP. Jakarta. 25. Gea, B, 2005. Karakteristik Penderita TB Paru di Puskesmas Gunungsitoli

Periode 2000-2004.Skripsi FKM USU Medan. 26. Jurnal PPTI, 2005. Seminar Pemberantasan Penyakit Tuberkulosis.

27. Cropton, Jhon, dkk, 2002. Tuberkulosis Klinis. Widya Medika, Edisi 2. Jakarta.

28. Depkes RI, 2002.Survei Kesehatan Rumah Tangga. Vol 2, Jakarta

Page 89: KARAKTERISTIK PENDERITA TB PARU RELAPSE YANG BEROBAT … · Tuberkulosis (TB) Paru masih menjadi masalah kesehatan baik di Indonesia maupun di dunia dan merupakan penyebab utama kematian.

Meirta Yolanda Sitepu : Karakteristik Penderita Tb Paru Relapse Yang Berobat Di Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru (Bp4) Medan Tahun 2000-2007, 2009. USU Repository © 2009

29. Karolina, 2007. Karakteristik Penderita Tuberkulosis Paru BTA Positif Yang Selesai Mengikuti Program Program Pengobatan Strategi DOTS di Puskesmas Kabanjahe Kabupaten Karo Tahun 2005-2007.Skripsi FKM USU Medan.

30. Suryanto, A, 2001. Kepekaan Mikrobakterium Tuberkulosis Terhadap Obat

Anti Tuberkulosis di RSUP Kariadi. Badan Litbang Kesehatan. Jakarta 31. Amin, Muhammad, dkk, 1989. Pengantar Ilmu Penyakit Paru. Airlangga

University Press, Surabaya. 32. Meryani G, 1999. Kesalahan Dalam Pemeriksaan Sputum BTA Pada

Program Penanggulangan TB. Media Penelitian Dan Pengembangan Kesehatan, Vol.IX no. 3. Jakarta.

33. Soeparman, 2002. Ilmu Penyakit Dalam. Balai Penerbit FKUI, Jilid II. Jakarta. 34. Bonita, R, dkk, 1997. Dasar-dasar Epidemiologi. Penerbit Gajah Mada

University Press, Yogyakarta. 35. Notoadmodjo, 2003. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Rieneka Cipta, Cetakan Ke-

2. Jakarta. 36. Junaidi, T, 2001. Hubungan Sanitasi Perumahan Dan Tingkat Pengetahuan

Dengan Kejadian Kasus Tuberkulosis Paru Di Wilayah Kerja Puskesmas Mutiara Kabupaten Pidie Tahun 2001. Skripsi FKM USU Medan

37. Depkes RI, 1999. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor

829/Menkes/SK/VII/1999 Tentang Persyaratan Kesehatan Perumahan. Dirjen PPM dan PLP, Jakarta.

38. ------------- , 1999. Petunjuk Teknis Penyuluhan Program Penyehatan

Lingkungan Bagi Petugas Puskesmas. Cetakan ke-2, Dirjen PPM dan PLP. Jakarta.

39. Vevi Hairani, 2006. Gambaran Epidemiologi Penderita Tuberkulosis Paru

Yang Datang Berobat Ke Puskesmas Pantai Cermin Kecamatan Pantai Cermin Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2004-2005. Skripsi FKM USU. Medan

Page 90: KARAKTERISTIK PENDERITA TB PARU RELAPSE YANG BEROBAT … · Tuberkulosis (TB) Paru masih menjadi masalah kesehatan baik di Indonesia maupun di dunia dan merupakan penyebab utama kematian.

Meirta Yolanda Sitepu : Karakteristik Penderita Tb Paru Relapse Yang Berobat Di Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru (Bp4) Medan Tahun 2000-2007, 2009. USU Repository © 2009

40. Wahyuni, S, 2003. Karakteristik Penderita TB Paru Yang Berobat Dengan Menggunakan Strategi DOTS dan Keberhasilannya di Puskesmas Perawatan Pangkalan Brandan Kabupaten Langkat tahun 2000-2002. Skripsi FKM USU. Medan

41. Domen, S, 2005. Karakteristik Penderita TB Paru Dewasa Yang Berobat

Dengan Strategi DOTS Di Puskesmas Wilayah Kerja Dinas Kesehatan Kota PematangSiantar Tahun 2000-2004. Skripsi FKM USU. Medan

42. Tujuan, M, 2003. Study Epidemiologi dan Pelaksana Program Pengobatan

TB Paru di Puskesmas Bangko Kabupaten Maringin Tahun 1999-2002. Skripsi FKM USU. Medan

Page 91: KARAKTERISTIK PENDERITA TB PARU RELAPSE YANG BEROBAT … · Tuberkulosis (TB) Paru masih menjadi masalah kesehatan baik di Indonesia maupun di dunia dan merupakan penyebab utama kematian.

Meirta Yolanda Sitepu : Karakteristik Penderita Tb Paru Relapse Yang Berobat Di Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru (Bp4) Medan Tahun 2000-2007, 2009. USU Repository © 2009

Tahun

Membuat Trend (Kecenderungan)

Metode Least Square atau Metode Kuadrat Terkecil

Dengan memakai rumus → y = a + bx

Jumlah Penderita TB Paru Relapse di Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru (BP4)

Medan

Tanda Dalam Kode (X) X2 Y XY

2000 1 1 26 26

2001 2 4 21 42

2002 3 9 18 54

2003 4 16 15 60

2004 5 25 9 45

2005 6 36 4 24

2006 7 49 13 91

2007 8 64 5 40

8 36 111 382 204

N = 8 ∑X = 36 ∑Y = 111 ∑XY = 382 ∑X2 = 204

Page 92: KARAKTERISTIK PENDERITA TB PARU RELAPSE YANG BEROBAT … · Tuberkulosis (TB) Paru masih menjadi masalah kesehatan baik di Indonesia maupun di dunia dan merupakan penyebab utama kematian.

Meirta Yolanda Sitepu : Karakteristik Penderita Tb Paru Relapse Yang Berobat Di Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru (Bp4) Medan Tahun 2000-2007, 2009. USU Repository © 2009

(1) ∑Y = Na + b∑X (2) ∑XY = a∑X + b∑X2

111= 8a + 36b x9 999= 72a + 324b 382= 36a + 204b x2 764= 72a + 408b 235= -84b

b = -235

84 b = - 2,80 111= 8a + 36b 111= 8a + 36(-2.7976) 111= 8a − 100.7136 8a = 211.7136 a = 26,46 Berdasarkan rumus least Square di dapat persamaan garis: y = a + bx → y = 26,46−2,80x

Page 93: KARAKTERISTIK PENDERITA TB PARU RELAPSE YANG BEROBAT … · Tuberkulosis (TB) Paru masih menjadi masalah kesehatan baik di Indonesia maupun di dunia dan merupakan penyebab utama kematian.

Meirta Yolanda Sitepu : Karakteristik Penderita Tb Paru Relapse Yang Berobat Di Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru (Bp4) Medan Tahun 2000-2007, 2009. USU Repository © 2009

Page 94: KARAKTERISTIK PENDERITA TB PARU RELAPSE YANG BEROBAT … · Tuberkulosis (TB) Paru masih menjadi masalah kesehatan baik di Indonesia maupun di dunia dan merupakan penyebab utama kematian.

Meirta Yolanda Sitepu : Karakteristik Penderita Tb Paru Relapse Yang Berobat Di Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru (Bp4) Medan Tahun 2000-2007, 2009. USU Repository © 2009

DATA RESPONDEN KARAKTERISTIK PENDERITA TB PARU RELAPSE YANG BEROBAT DI BALAI PENGOBATAN PENYAKIT

PARU-PARU (BP4) MEDAN TAHUN 2000-2007

NO UMUR UMURK JK AGAMA SUKU DIDIK KERJA STATUS PMO PATUH TEMPAT HASIL INTENSIF LANJUTAN 1 39 1 1 1 2 4 2 1 2 2 3 2 2 2 2 25 1 1 1 4 4 1 2 2 1 2 1 1 1 3 63 2 1 3 3 1 2 1 2 1 3 1 1 1 4 35 1 1 1 2 4 4 1 2 1 2 3 5 31 1 2 1 4 3 2 2 2 2 2 2 1 2 6 65 2 1 3 3 2 3 1 2 1 2 1 1 1 7 37 1 1 2 3 4 2 1 2 2 2 2 1 2 8 37 1 2 2 3 4 4 2 1 1 2 1 1 1 9 45 1 2 1 2 2 4 1 2 1 3 1 1 1 10 30 1 2 1 2 3 2 2 1 2 2 2 2 2 11 39 1 1 3 3 3 3 1 2 1 3 1 1 1 12 53 1 1 2 3 2 2 1 2 1 2 1 1 1 13 17 1 1 1 2 4 5 2 2 1 2 1 1 1 14 37 1 1 1 2 3 2 1 2 1 1 1 1 1 15 26 1 2 1 1 4 2 2 1 1 2 3 16 21 1 2 1 1 4 4 1 2 1 2 1 1 1 17 24 1 1 1 2 3 3 1 2 2 2 2 2 2 18 64 2 1 1 2 1 3 1 2 1 1 1 1 1 19 38 1 1 1 4 4 2 1 2 1 1 1 1 1 20 22 1 2 2 3 5 5 2 2 1 2 1 1 1 21 22 1 1 3 3 5 5 2 1 1 2 1 1 1 22 37 1 1 3 3 3 2 1 2 1 2 1 1 1 23 33 1 1 3 3 3 2 1 2 2 2 2 1 2

Page 95: KARAKTERISTIK PENDERITA TB PARU RELAPSE YANG BEROBAT … · Tuberkulosis (TB) Paru masih menjadi masalah kesehatan baik di Indonesia maupun di dunia dan merupakan penyebab utama kematian.

Meirta Yolanda Sitepu : Karakteristik Penderita Tb Paru Relapse Yang Berobat Di Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru (Bp4) Medan Tahun 2000-2007, 2009. USU Repository © 2009

24 24 1 2 3 3 5 5 2 2 1 2 1 1 1 25 27 1 2 1 2 4 2 2 1 1 2 1 1 1 26 50 1 1 1 2 2 3 1 2 1 2 1 1 1 27 35 1 2 3 3 4 4 1 2 1 1 1 1 1 28 47 1 2 1 1 3 3 1 1 1 2 1 1 1 29 24 1 1 2 3 4 3 2 1 1 2 1 1 1 30 25 1 1 1 2 4 3 2 2 1 2 1 1 1 31 52 1 2 3 6 2 4 1 2 2 2 2 2 2 32 46 1 1 3 3 3 2 1 2 1 2 1 1 1 33 44 1 2 1 2 4 2 1 2 1 2 1 1 1 34 18 1 1 2 3 5 5 2 1 1 3 1 1 1 35 29 1 2 1 2 4 2 1 2 1 2 1 1 1 36 28 1 1 3 6 4 3 2 1 1 1 1 1 1 37 20 1 1 1 3 4 2 2 2 1 1 1 1 1 38 43 1 1 3 6 3 2 1 2 1 2 1 1 1 39 45 1 1 1 4 5 1 1 1 1 1 1 1 1 40 57 2 2 1 2 2 4 1 2 2 2 2 2 2 41 54 1 1 3 3 1 3 1 2 1 2 1 1 1 42 44 1 1 3 6 3 2 1 1 1 2 1 1 1 43 44 1 1 3 3 3 2 1 2 1 2 1 1 1 44 55 1 2 1 2 2 4 1 2 1 2 1 1 1 45 22 1 2 1 2 4 2 1 2 1 2 1 1 1 46 33 1 1 1 2 4 3 2 2 1 2 1 1 1 47 30 1 2 2 3 4 4 1 2 1 2 1 1 1 48 44 1 2 2 3 4 2 1 2 1 2 1 1 1 49 30 1 1 3 3 3 2 1 1 1 2 1 1 1 50 45 1 2 1 2 3 2 1 2 1 2 1 1 1 51 49 1 1 1 1 2 3 1 2 1 1 1 1 1 52 23 1 2 3 5 4 2 2 2 1 2 1 1 1 53 45 1 2 1 6 2 2 1 2 1 2 1 1 1 54 53 1 1 1 2 2 3 1 1 1 2 1 1 1

Page 96: KARAKTERISTIK PENDERITA TB PARU RELAPSE YANG BEROBAT … · Tuberkulosis (TB) Paru masih menjadi masalah kesehatan baik di Indonesia maupun di dunia dan merupakan penyebab utama kematian.

Meirta Yolanda Sitepu : Karakteristik Penderita Tb Paru Relapse Yang Berobat Di Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru (Bp4) Medan Tahun 2000-2007, 2009. USU Repository © 2009

55 55 1 1 1 2 1 3 1 1 2 2 3 56 41 1 1 1 2 3 3 1 2 2 3 2 2 2 57 26 1 2 1 2 3 4 1 2 1 3 1 1 1 58 50 1 1 1 4 2 2 1 2 1 3 1 1 1 59 40 1 2 1 4 3 4 1 2 1 3 1 1 1 60 28 1 2 3 3 4 2 1 2 1 2 1 1 1 61 47 1 1 1 2 3 2 1 2 2 2 2 2 1 62 21 1 1 1 2 5 5 2 2 1 2 1 1 1 63 32 1 2 1 2 3 4 1 2 1 2 1 1 1 64 61 2 2 1 2 2 2 1 2 2 3 2 1 1 65 53 1 1 1 2 2 3 1 2 1 3 1 1 1 66 24 1 2 3 3 4 2 2 2 1 3 1 1 1 67 43 1 1 3 3 3 2 1 2 2 3 2 2 1 68 55 1 1 1 2 2 2 1 2 1 3 1 1 1 69 30 1 1 3 5 4 1 2 2 1 3 1 1 1 70 50 1 1 1 2 2 2 1 2 1 3 1 1 1 71 24 1 2 2 3 4 2 2 2 1 2 1 1 1 72 55 1 2 1 2 2 4 1 2 2 2 2 2 2 73 34 1 1 1 4 4 2 1 2 1 2 1 1 1 74 45 1 1 1 2 3 2 1 2 1 2 1 1 1 75 53 1 1 1 4 3 2 1 2 1 2 2 2 1 76 75 2 1 3 3 1 3 1 2 1 2 1 1 1 77 21 1 2 1 1 5 5 2 2 1 2 1 1 1 78 21 1 2 1 2 5 5 2 2 2 3 2 2 2 79 36 1 1 1 2 3 2 1 2 1 2 1 1 1 80 58 2 1 1 6 3 2 1 2 1 2 1 1 1 81 22 1 1 1 2 5 5 2 2 2 1 2 2 2 82 32 1 1 3 3 4 3 2 2 2 1 2 2 1 83 54 1 1 1 1 3 2 1 2 1 3 1 1 1 84 42 1 1 3 3 3 2 1 2 1 2 1 1 1 85 20 1 1 1 2 4 2 2 2 1 3 1 1 1

Page 97: KARAKTERISTIK PENDERITA TB PARU RELAPSE YANG BEROBAT … · Tuberkulosis (TB) Paru masih menjadi masalah kesehatan baik di Indonesia maupun di dunia dan merupakan penyebab utama kematian.

Meirta Yolanda Sitepu : Karakteristik Penderita Tb Paru Relapse Yang Berobat Di Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru (Bp4) Medan Tahun 2000-2007, 2009. USU Repository © 2009

86 52 1 1 1 1 3 2 1 2 1 2 1 1 1 87 34 1 1 2 3 4 2 2 2 1 2 2 2 1 88 40 1 2 1 4 4 4 1 2 1 2 1 1 1 89 19 1 1 1 2 4 3 2 2 1 2 1 1 1 90 50 1 1 2 3 2 2 1 2 1 2 1 1 1 91 22 1 2 2 3 5 5 2 2 1 2 1 1 1 92 29 1 1 1 2 3 3 1 2 1 2 1 1 1 93 40 1 1 1 2 3 4 1 2 2 3 2 2 2 94 24 1 1 1 2 4 2 2 2 1 2 1 1 1 95 25 1 1 3 6 4 2 2 2 1 2 1 1 1 96 47 1 1 1 6 3 3 1 2 2 2 2 2 2 97 37 1 2 2 3 4 4 1 2 1 3 1 1 1 98 48 1 2 1 2 3 2 1 2 1 2 1 1 1 99 39 1 1 1 2 3 2 1 2 1 1 1 1 1

100 33 1 2 1 2 4 4 1 2 2 1 2 2 1 101 39 1 1 3 5 3 3 1 2 1 2 1 1 1 102 20 1 1 3 3 5 5 2 2 1 2 1 1 1 103 33 1 1 1 2 3 3 1 2 2 2 2 2 1 104 25 1 2 1 2 4 2 2 2 1 2 1 1 1 105 56 2 1 1 2 2 3 1 2 1 2 1 1 1 106 36 1 1 3 3 3 2 1 2 1 2 1 1 1 107 34 1 2 1 2 3 4 1 2 2 2 2 2 1 108 36 1 1 1 2 3 2 1 2 1 2 1 1 1 109 40 1 1 1 2 3 3 1 2 1 2 1 1 1 110 39 1 1 1 2 3 3 1 2 2 2 2 2 1 111 28 1 1 1 3 3 2 1 2 1 2 1 1 1

Page 98: KARAKTERISTIK PENDERITA TB PARU RELAPSE YANG BEROBAT … · Tuberkulosis (TB) Paru masih menjadi masalah kesehatan baik di Indonesia maupun di dunia dan merupakan penyebab utama kematian.

Meirta Yolanda Sitepu : Karakteristik Penderita Tb Paru Relapse Yang Berobat Di Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru (Bp4) Medan Tahun 2000-2007, 2009. USU Repository © 2009

MASTER DATA 111 RESPONDEN

NO UMUR UMURK JK AGAMA SUKU DIDIK KERJA STATUS PMO PATUH TEMPAT HASIL INTENSIF LANJUTAN 1 39 1 1 1 2 4 2 1 2 2 3 2 2 2 2 25 1 1 1 4 4 1 2 2 1 2 1 1 1 3 63 2 1 3 3 1 2 1 2 1 3 1 1 1 4 35 1 1 1 2 4 4 1 2 1 2 3 5 31 1 2 1 4 3 2 2 2 2 2 2 1 2 6 65 2 1 3 3 2 3 1 2 1 2 1 1 1 7 37 1 1 2 3 4 2 1 2 2 2 2 1 2 8 37 1 2 2 3 4 4 2 1 1 2 1 1 1 9 45 1 2 1 2 2 4 1 2 1 3 1 1 1 10 30 1 2 1 2 3 2 2 1 2 2 2 2 2 11 39 1 1 3 3 3 3 1 2 1 3 1 1 1 12 53 1 1 2 3 2 2 1 2 1 2 1 1 1 13 17 1 1 1 2 4 5 2 2 1 2 1 1 1 14 37 1 1 1 2 3 2 1 2 1 1 1 1 1 15 26 1 2 1 1 4 2 2 1 1 2 3 16 21 1 2 1 1 4 4 1 2 1 2 1 1 1 17 24 1 1 1 2 3 3 1 2 2 2 2 2 2 18 64 2 1 1 2 1 3 1 2 1 1 1 1 1 19 38 1 1 1 4 4 2 1 2 1 1 1 1 1 20 22 1 2 2 3 5 5 2 2 1 2 1 1 1 21 22 1 1 3 3 5 5 2 1 1 2 1 1 1 22 37 1 1 3 3 3 2 1 2 1 2 1 1 1 23 33 1 1 3 3 3 2 1 2 2 2 2 1 2 24 24 1 2 3 3 5 5 2 2 1 2 1 1 1 25 27 1 2 1 2 4 2 2 1 1 2 1 1 1 26 50 1 1 1 2 2 3 1 2 1 2 1 1 1 27 35 1 2 3 3 4 4 1 2 1 1 1 1 1 28 47 1 2 1 1 3 3 1 1 1 2 1 1 1

Page 99: KARAKTERISTIK PENDERITA TB PARU RELAPSE YANG BEROBAT … · Tuberkulosis (TB) Paru masih menjadi masalah kesehatan baik di Indonesia maupun di dunia dan merupakan penyebab utama kematian.

Meirta Yolanda Sitepu : Karakteristik Penderita Tb Paru Relapse Yang Berobat Di Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru (Bp4) Medan Tahun 2000-2007, 2009. USU Repository © 2009

29 24 1 1 2 3 4 3 2 1 1 2 1 1 1 30 25 1 1 1 2 4 3 2 2 1 2 1 1 1 31 52 1 2 3 6 2 4 1 2 2 2 2 2 2 32 46 1 1 3 3 3 2 1 2 1 2 1 1 1 33 44 1 2 1 2 4 2 1 2 1 2 1 1 1 34 18 1 1 2 3 5 5 2 1 1 3 1 1 1 35 29 1 2 1 2 4 2 1 2 1 2 1 1 1 36 28 1 1 3 6 4 3 2 1 1 1 1 1 1 37 20 1 1 1 3 4 2 2 2 1 1 1 1 1 38 43 1 1 3 6 3 2 1 2 1 2 1 1 1 39 45 1 1 1 4 5 1 1 1 1 1 1 1 1 40 57 2 2 1 2 2 4 1 2 2 2 2 2 2 41 54 1 1 3 3 1 3 1 2 1 2 1 1 1 42 44 1 1 3 6 3 2 1 1 1 2 1 1 1 43 44 1 1 3 3 3 2 1 2 1 2 1 1 1 44 55 1 2 1 2 2 4 1 2 1 2 1 1 1 45 22 1 2 1 2 4 2 1 2 1 2 1 1 1 46 33 1 1 1 2 4 3 2 2 1 2 1 1 1 47 30 1 2 2 3 4 4 1 2 1 2 1 1 1 48 44 1 2 2 3 4 2 1 2 1 2 1 1 1 49 30 1 1 3 3 3 2 1 1 1 2 1 1 1 50 45 1 2 1 2 3 2 1 2 1 2 1 1 1 51 49 1 1 1 1 2 3 1 2 1 1 1 1 1 52 23 1 2 3 5 4 2 2 2 1 2 1 1 1 53 45 1 2 1 6 2 2 1 2 1 2 1 1 1 54 53 1 1 1 2 2 3 1 1 1 2 1 1 1 55 55 1 1 1 2 1 3 1 1 2 2 3 56 41 1 1 1 2 3 3 1 2 2 3 2 2 2 57 26 1 2 1 2 3 4 1 2 1 3 1 1 1 58 50 1 1 1 4 2 2 1 2 1 3 1 1 1 59 40 1 2 1 4 3 4 1 2 1 3 1 1 1

Page 100: KARAKTERISTIK PENDERITA TB PARU RELAPSE YANG BEROBAT … · Tuberkulosis (TB) Paru masih menjadi masalah kesehatan baik di Indonesia maupun di dunia dan merupakan penyebab utama kematian.

Meirta Yolanda Sitepu : Karakteristik Penderita Tb Paru Relapse Yang Berobat Di Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru (Bp4) Medan Tahun 2000-2007, 2009. USU Repository © 2009

60 28 1 2 3 3 4 2 1 2 1 2 1 1 1 61 47 1 1 1 2 3 2 1 2 2 2 2 2 1 62 21 1 1 1 2 5 5 2 2 1 2 1 1 1 63 32 1 2 1 2 3 4 1 2 1 2 1 1 1 64 61 2 2 1 2 2 2 1 2 2 3 2 1 1 65 53 1 1 1 2 2 3 1 2 1 3 1 1 1 66 24 1 2 3 3 4 2 2 2 1 3 1 1 1 67 43 1 1 3 3 3 2 1 2 2 3 2 2 1 68 55 1 1 1 2 2 2 1 2 1 3 1 1 1 69 30 1 1 3 5 4 1 2 2 1 3 1 1 1 70 50 1 1 1 2 2 2 1 2 1 3 1 1 1 71 24 1 2 2 3 4 2 2 2 1 2 1 1 1 72 55 1 2 1 2 2 4 1 2 2 2 2 2 2 73 34 1 1 1 4 4 2 1 2 1 2 1 1 1 74 45 1 1 1 2 3 2 1 2 1 2 1 1 1 75 53 1 1 1 4 3 2 1 2 1 2 2 2 1 76 75 2 1 3 3 1 3 1 2 1 2 1 1 1 77 21 1 2 1 1 5 5 2 2 1 2 1 1 1 78 21 1 2 1 2 5 5 2 2 2 3 2 2 2 79 36 1 1 1 2 3 2 1 2 1 2 1 1 1 80 58 2 1 1 6 3 2 1 2 1 2 1 1 1 81 22 1 1 1 2 5 5 2 2 2 1 2 2 2 82 32 1 1 3 3 4 3 2 2 2 1 2 2 1 83 54 1 1 1 1 3 2 1 2 1 3 1 1 1 84 42 1 1 3 3 3 2 1 2 1 2 1 1 1 85 20 1 1 1 2 4 2 2 2 1 3 1 1 1 86 52 1 1 1 1 3 2 1 2 1 2 1 1 1 87 34 1 1 2 3 4 2 2 2 1 2 2 2 1 88 40 1 2 1 4 4 4 1 2 1 2 1 1 1 89 19 1 1 1 2 4 3 2 2 1 2 1 1 1 90 50 1 1 2 3 2 2 1 2 1 2 1 1 1

Page 101: KARAKTERISTIK PENDERITA TB PARU RELAPSE YANG BEROBAT … · Tuberkulosis (TB) Paru masih menjadi masalah kesehatan baik di Indonesia maupun di dunia dan merupakan penyebab utama kematian.

Meirta Yolanda Sitepu : Karakteristik Penderita Tb Paru Relapse Yang Berobat Di Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru (Bp4) Medan Tahun 2000-2007, 2009. USU Repository © 2009

91 22 1 2 2 3 5 5 2 2 1 2 1 1 1 92 29 1 1 1 2 3 3 1 2 1 2 1 1 1 93 40 1 1 1 2 3 4 1 2 2 3 2 2 2 94 24 1 1 1 2 4 2 2 2 1 2 1 1 1 95 25 1 1 3 6 4 2 2 2 1 2 1 1 1 96 47 1 1 1 6 3 3 1 2 2 2 2 2 2 97 37 1 2 2 3 4 4 1 2 1 3 1 1 1 98 48 1 2 1 2 3 2 1 2 1 2 1 1 1 99 39 1 1 1 2 3 2 1 2 1 1 1 1 1

100 33 1 2 1 2 4 4 1 2 2 1 2 2 1 101 39 1 1 3 5 3 3 1 2 1 2 1 1 1 102 20 1 1 3 3 5 5 2 2 1 2 1 1 1 103 33 1 1 1 2 3 3 1 2 2 2 2 2 1 104 25 1 2 1 2 4 2 2 2 1 2 1 1 1 105 56 2 1 1 2 2 3 1 2 1 2 1 1 1 106 36 1 1 3 3 3 2 1 2 1 2 1 1 1 107 34 1 2 1 2 3 4 1 2 2 2 2 2 1 108 36 1 1 1 2 3 2 1 2 1 2 1 1 1 109 40 1 1 1 2 3 3 1 2 1 2 1 1 1 110 39 1 1 1 2 3 3 1 2 2 2 2 2 1 111 28 1 1 1 3 3 2 1 2 1 2 1 1 1

Page 102: KARAKTERISTIK PENDERITA TB PARU RELAPSE YANG BEROBAT … · Tuberkulosis (TB) Paru masih menjadi masalah kesehatan baik di Indonesia maupun di dunia dan merupakan penyebab utama kematian.

Meirta Yolanda Sitepu : Karakteristik Penderita Tb Paru Relapse Yang Berobat Di Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru (Bp4) Medan Tahun 2000-2007, 2009. USU Repository © 2009

Frequency Table

UMUR RESPONDEN

103 92.8 92.8 92.88 7.2 7.2 100.0

111 100.0 100.0

15-55 TAHUN> 55 TAHUNTotal

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

JENIS KELAMIN RESPONDEN

72 64.9 64.9 64.939 35.1 35.1 100.0

111 100.0 100.0

LAKI-LAKIPEREMPUANTotal

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

AGAMA RESPONDEN

70 63.1 63.1 63.113 11.7 11.7 74.828 25.2 25.2 100.0

111 100.0 100.0

ISLAMKRISTEN KHATOLIKKRISTEN PROTESTANTotal

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

SUKU RESPONDEN

7 6.3 6.3 6.349 44.1 44.1 50.535 31.5 31.5 82.0

9 8.1 8.1 90.13 2.7 2.7 92.88 7.2 7.2 100.0

111 100.0 100.0

MELAYUJAWABATAKMANDAILINGNIASKAROTotal

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

Page 103: KARAKTERISTIK PENDERITA TB PARU RELAPSE YANG BEROBAT … · Tuberkulosis (TB) Paru masih menjadi masalah kesehatan baik di Indonesia maupun di dunia dan merupakan penyebab utama kematian.

Meirta Yolanda Sitepu : Karakteristik Penderita Tb Paru Relapse Yang Berobat Di Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru (Bp4) Medan Tahun 2000-2007, 2009. USU Repository © 2009

PENDIDIKAN RESPONDEN

5 4.5 4.5 4.5

18 16.2 16.2 20.740 36.0 36.0 56.837 33.3 33.3 90.111 9.9 9.9 100.0

111 100.0 100.0

TIDAK SEKOLAH/TIDAKTAMAT SDSD/SEDERAJATSLTP/SEDERAJATSLTA/SEDERAJATAKADEMI/PTTotal

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

PEKERJAAN RESPONDEN

3 2.7 2.7 2.7

53 47.7 47.7 50.526 23.4 23.4 73.918 16.2 16.2 90.111 9.9 9.9 100.0

111 100.0 100.0

PNS/TNI/POLRI/PENSIUNANWIRASWASTAPETANI,SUPIR,TUKANGIRTPELAJAR/MAHASISWATotal

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

STATUS PERKAWINAN RESPONDEN

78 70.3 70.3 70.333 29.7 29.7 100.0

111 100.0 100.0

KAWINBELUM KAWINTotal

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

PMO

14 12.6 12.6 12.697 87.4 87.4 100.0

111 100.0 100.0

PETUGAS KESEHATANKELUARGATotal

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

Page 104: KARAKTERISTIK PENDERITA TB PARU RELAPSE YANG BEROBAT … · Tuberkulosis (TB) Paru masih menjadi masalah kesehatan baik di Indonesia maupun di dunia dan merupakan penyebab utama kematian.

Meirta Yolanda Sitepu : Karakteristik Penderita Tb Paru Relapse Yang Berobat Di Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru (Bp4) Medan Tahun 2000-2007, 2009. USU Repository © 2009

KEPATUHAN BEROBAT

88 79.3 79.3 79.323 20.7 20.7 100.0

111 100.0 100.0

PATUHTIDAK PATUHTotal

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

KONVERSI SPUTUM INTENSIF

88 79.3 81.5 81.520 18.0 18.5 100.0

108 97.3 100.03 2.7

111 100.0

KONVERSITIDAK KONVERSITotal

Valid

SystemMissingTotal

Frequency Percent Valid PercentCumulative

Percent

KONVERSI SPUTUM LANJUTAN

94 84.7 87.0 87.014 12.6 13.0 100.0

108 97.3 100.03 2.7

111 100.0

KONVERSITIDAK KONVERSITotal

Valid

SystemMissingTotal

Frequency Percent Valid PercentCumulative

Percent

TEMPAT BEROBAT TERDAHULU

12 10.8 10.8 10.878 70.3 70.3 81.121 18.9 18.9 100.0

111 100.0 100.0

RSUPUSKESMASBP4Total

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

Page 105: KARAKTERISTIK PENDERITA TB PARU RELAPSE YANG BEROBAT … · Tuberkulosis (TB) Paru masih menjadi masalah kesehatan baik di Indonesia maupun di dunia dan merupakan penyebab utama kematian.

Meirta Yolanda Sitepu : Karakteristik Penderita Tb Paru Relapse Yang Berobat Di Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru (Bp4) Medan Tahun 2000-2007, 2009. USU Repository © 2009

HASIL AKHIR PENGOBATAN

84 75.7 75.7 75.7

24 21.6 21.6 97.3

3 2.7 2.7 100.0111 100.0 100.0

SEMBUH/PENGOBATANLENGKAPDEFAULTED/DO ATAUGAGALMENINGGALTotal

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

Crosstabs

Case Processing Summary

108 97.3% 3 2.7% 111 100.0%

HASIL AKHIRPENGOBATAN *KONVERSI SPUTUMINTENSIF

N Percent N Percent N PercentValid Missing Total

Cases

Page 106: KARAKTERISTIK PENDERITA TB PARU RELAPSE YANG BEROBAT … · Tuberkulosis (TB) Paru masih menjadi masalah kesehatan baik di Indonesia maupun di dunia dan merupakan penyebab utama kematian.

Meirta Yolanda Sitepu : Karakteristik Penderita Tb Paru Relapse Yang Berobat Di Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru (Bp4) Medan Tahun 2000-2007, 2009. USU Repository © 2009

HASIL AKHIR PENGOBATAN * KONVERSI SPUTUM INTENSIF Crosstabulation

84 0 8468.4 15.6 84.0

100.0% .0% 100.0%

95.5% .0% 77.8%

77.8% .0% 77.8%4 20 24

19.6 4.4 24.0

16.7% 83.3% 100.0%

4.5% 100.0% 22.2%

3.7% 18.5% 22.2%88 20 108

88.0 20.0 108.0

81.5% 18.5% 100.0%

100.0% 100.0% 100.0%

81.5% 18.5% 100.0%

CountExpected Count% within HASIL AKHIRPENGOBATAN% within KONVERSISPUTUM INTENSIF% of TotalCountExpected Count% within HASIL AKHIRPENGOBATAN% within KONVERSISPUTUM INTENSIF% of TotalCountExpected Count% within HASIL AKHIRPENGOBATAN% within KONVERSISPUTUM INTENSIF% of Total

SEMBUH/PENGOBATANLENGKAP

DEFAULTED/DO ATAUGAGAL

HASIL AKHIRPENGOBATAN

Total

KONVERSITIDAK

KONVERSI

KONVERSI SPUTUMINTENSIF

Total

Chi-Square Tests

85.909b 1 .000 .000 .00080.475 1 .00081.873 1 .000 .000 .000

.000 .000

85.114c

1 .000 .000 .000 .000

108

Pearson Chi-SquareContinuity Correctiona

Likelihood RatioFisher's Exact TestLinear-by-LinearAssociationN of Valid Cases

Value dfAsymp. Sig.

(2-sided)Exact Sig.(2-sided)

Exact Sig.(1-sided)

PointProbability

Computed only for a 2x2 tablea.

1 cells (25.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 4.44.b.

The standardized statistic is 9.226.c.

Page 107: KARAKTERISTIK PENDERITA TB PARU RELAPSE YANG BEROBAT … · Tuberkulosis (TB) Paru masih menjadi masalah kesehatan baik di Indonesia maupun di dunia dan merupakan penyebab utama kematian.

Meirta Yolanda Sitepu : Karakteristik Penderita Tb Paru Relapse Yang Berobat Di Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru (Bp4) Medan Tahun 2000-2007, 2009. USU Repository © 2009

Crosstabs

Case Processing Summary

108 97.3% 3 2.7% 111 100.0%

HASIL AKHIRPENGOBATAN *KONVERSI SPUTUMLANJUTAN

N Percent N Percent N PercentValid Missing Total

Cases

HASIL AKHIR PENGOBATAN * KONVERSI SPUTUM LANJUTAN Crosstabulation

84 0 8473.1 10.9 84.0

100.0% .0% 100.0%

89.4% .0% 77.8%

77.8% .0% 77.8%10 14 24

20.9 3.1 24.0

41.7% 58.3% 100.0%

10.6% 100.0% 22.2%

9.3% 13.0% 22.2%94 14 108

94.0 14.0 108.0

87.0% 13.0% 100.0%

100.0% 100.0% 100.0%

87.0% 13.0% 100.0%

CountExpected Count% within HASIL AKHIRPENGOBATAN% within KONVERSISPUTUM LANJUTAN% of TotalCountExpected Count% within HASIL AKHIRPENGOBATAN% within KONVERSISPUTUM LANJUTAN% of TotalCountExpected Count% within HASIL AKHIRPENGOBATAN% within KONVERSISPUTUM LANJUTAN% of Total

SEMBUH/PENGOBATANLENGKAP

DEFAULTED/DO ATAUGAGAL

HASIL AKHIRPENGOBATAN

Total

KONVERSITIDAK

KONVERSI

KONVERSI SPUTUMLANJUTAN

Total

Page 108: KARAKTERISTIK PENDERITA TB PARU RELAPSE YANG BEROBAT … · Tuberkulosis (TB) Paru masih menjadi masalah kesehatan baik di Indonesia maupun di dunia dan merupakan penyebab utama kematian.

Meirta Yolanda Sitepu : Karakteristik Penderita Tb Paru Relapse Yang Berobat Di Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru (Bp4) Medan Tahun 2000-2007, 2009. USU Repository © 2009

Chi-Square Tests

56.298b 1 .000 .000 .00051.246 1 .00050.706 1 .000 .000 .000

.000 .000

55.777c

1 .000 .000 .000 .000

108

Pearson Chi-SquareContinuity Correctiona

Likelihood RatioFisher's Exact TestLinear-by-LinearAssociationN of Valid Cases

Value dfAsymp. Sig.

(2-sided)Exact Sig.(2-sided)

Exact Sig.(1-sided)

PointProbability

Computed only for a 2x2 tablea.

1 cells (25.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 3.11.b.

The standardized statistic is 7.468.c.

Crosstabs

Case Processing Summary

108 97.3% 3 2.7% 111 100.0%HASIL AKHIRPENGOBATAN *UMUR RESPONDEN

N Percent N Percent N PercentValid Missing Total

Cases

Page 109: KARAKTERISTIK PENDERITA TB PARU RELAPSE YANG BEROBAT … · Tuberkulosis (TB) Paru masih menjadi masalah kesehatan baik di Indonesia maupun di dunia dan merupakan penyebab utama kematian.

Meirta Yolanda Sitepu : Karakteristik Penderita Tb Paru Relapse Yang Berobat Di Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru (Bp4) Medan Tahun 2000-2007, 2009. USU Repository © 2009

HASIL AKHIR PENGOBATAN * UMUR RESPONDEN Crosstabulation

78 6 8477.8 6.2 84.0

92.9% 7.1% 100.0%

78.0% 75.0% 77.8%

72.2% 5.6% 77.8%22 2 24

22.2 1.8 24.0

91.7% 8.3% 100.0%

22.0% 25.0% 22.2%

20.4% 1.9% 22.2%100 8 108

100.0 8.0 108.0

92.6% 7.4% 100.0%

100.0% 100.0% 100.0%

92.6% 7.4% 100.0%

CountExpected Count% within HASIL AKHIRPENGOBATAN% within UMURRESPONDEN% of TotalCountExpected Count% within HASIL AKHIRPENGOBATAN% within UMURRESPONDEN% of TotalCountExpected Count% within HASIL AKHIRPENGOBATAN% within UMURRESPONDEN% of Total

SEMBUH/PENGOBATANLENGKAP

DEFAULTED/DO ATAUGAGAL

HASIL AKHIRPENGOBATAN

Total

15-55 TAHUN > 55 TAHUNUMUR RESPONDEN

Total

Chi-Square Tests

.039b 1 .844 1.000 .567

.000 1 1.000

.038 1 .846 1.000 .5671.000 .567

.038c

1 .845 1.000 .567 .319

108

Pearson Chi-SquareContinuity Correctiona

Likelihood RatioFisher's Exact TestLinear-by-LinearAssociationN of Valid Cases

Value dfAsymp. Sig.

(2-sided)Exact Sig.(2-sided)

Exact Sig.(1-sided)

PointProbability

Computed only for a 2x2 tablea.

1 cells (25.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 1.78.b.

The standardized statistic is .195.c.

Page 110: KARAKTERISTIK PENDERITA TB PARU RELAPSE YANG BEROBAT … · Tuberkulosis (TB) Paru masih menjadi masalah kesehatan baik di Indonesia maupun di dunia dan merupakan penyebab utama kematian.

Meirta Yolanda Sitepu : Karakteristik Penderita Tb Paru Relapse Yang Berobat Di Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru (Bp4) Medan Tahun 2000-2007, 2009. USU Repository © 2009

Crosstabs

Case Processing Summary

108 97.3% 3 2.7% 111 100.0%HASIL AKHIRPENGOBATAN * JENISKELAMIN RESPONDEN

N Percent N Percent N PercentValid Missing Total

Cases

HASIL AKHIR PENGOBATAN * JENIS KELAMIN RESPONDEN Crosstabulation

55 29 8454.4 29.6 84.0

65.5% 34.5% 100.0%

78.6% 76.3% 77.8%

50.9% 26.9% 77.8%15 9 24

15.6 8.4 24.0

62.5% 37.5% 100.0%

21.4% 23.7% 22.2%

13.9% 8.3% 22.2%70 38 108

70.0 38.0 108.0

64.8% 35.2% 100.0%

100.0% 100.0% 100.0%

64.8% 35.2% 100.0%

CountExpected Count% within HASIL AKHIRPENGOBATAN% within JENISKELAMIN RESPONDEN% of TotalCountExpected Count% within HASIL AKHIRPENGOBATAN% within JENISKELAMIN RESPONDEN% of TotalCountExpected Count% within HASIL AKHIRPENGOBATAN% within JENISKELAMIN RESPONDEN% of Total

SEMBUH/PENGOBATANLENGKAP

DEFAULTED/DO ATAUGAGAL

HASIL AKHIRPENGOBATAN

Total

LAKI-LAKI PEREMPUAN

JENIS KELAMINRESPONDEN

Total

Page 111: KARAKTERISTIK PENDERITA TB PARU RELAPSE YANG BEROBAT … · Tuberkulosis (TB) Paru masih menjadi masalah kesehatan baik di Indonesia maupun di dunia dan merupakan penyebab utama kematian.

Meirta Yolanda Sitepu : Karakteristik Penderita Tb Paru Relapse Yang Berobat Di Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru (Bp4) Medan Tahun 2000-2007, 2009. USU Repository © 2009

Chi-Square Tests

.073b 1 .788 .812 .484

.001 1 .979

.072 1 .788 .812 .484.812 .484

.072c

1 .789 .812 .484 .183

108

Pearson Chi-SquareContinuity Correctiona

Likelihood RatioFisher's Exact TestLinear-by-LinearAssociationN of Valid Cases

Value dfAsymp. Sig.

(2-sided)Exact Sig.(2-sided)

Exact Sig.(1-sided)

PointProbability

Computed only for a 2x2 tablea.

0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 8.44.b.

The standardized statistic is .268.c.

Page 112: KARAKTERISTIK PENDERITA TB PARU RELAPSE YANG BEROBAT … · Tuberkulosis (TB) Paru masih menjadi masalah kesehatan baik di Indonesia maupun di dunia dan merupakan penyebab utama kematian.

Meirta Yolanda Sitepu : Karakteristik Penderita Tb Paru Relapse Yang Berobat Di Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru (Bp4) Medan Tahun 2000-2007, 2009. USU Repository © 2009

Crosstabs

Case Processing Summary

108 97.3% 3 2.7% 111 100.0%HASIL AKHIRPENGOBATAN *KEPATUHAN BEROBAT

N Percent N Percent N PercentValid Missing Total

Cases

HASIL AKHIR PENGOBATAN * KEPATUHAN BEROBAT Crosstabulation

84 0 8466.9 17.1 84.0

100.0% .0% 100.0%

97.7% .0% 77.8%

77.8% .0% 77.8%2 22 24

19.1 4.9 24.0

8.3% 91.7% 100.0%

2.3% 100.0% 22.2%

1.9% 20.4% 22.2%86 22 108

86.0 22.0 108.0

79.6% 20.4% 100.0%

100.0% 100.0% 100.0%

79.6% 20.4% 100.0%

CountExpected Count% within HASIL AKHIRPENGOBATAN% within KEPATUHANBEROBAT% of TotalCountExpected Count% within HASIL AKHIRPENGOBATAN% within KEPATUHANBEROBAT% of TotalCountExpected Count% within HASIL AKHIRPENGOBATAN% within KEPATUHANBEROBAT% of Total

SEMBUH/PENGOBATANLENGKAP

DEFAULTED/DO ATAUGAGAL

HASIL AKHIRPENGOBATAN

Total

PATUH TIDAK PATUHKEPATUHAN BEROBAT

Total

Page 113: KARAKTERISTIK PENDERITA TB PARU RELAPSE YANG BEROBAT … · Tuberkulosis (TB) Paru masih menjadi masalah kesehatan baik di Indonesia maupun di dunia dan merupakan penyebab utama kematian.

Meirta Yolanda Sitepu : Karakteristik Penderita Tb Paru Relapse Yang Berobat Di Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru (Bp4) Medan Tahun 2000-2007, 2009. USU Repository © 2009

Chi-Square Tests

96.698b 1 .000 .000 .00091.129 1 .00095.419 1 .000 .000 .000

.000 .000

95.802c

1 .000 .000 .000 .000

108

Pearson Chi-SquareContinuity Correctiona

Likelihood RatioFisher's Exact TestLinear-by-LinearAssociationN of Valid Cases

Value dfAsymp. Sig.

(2-sided)Exact Sig.(2-sided)

Exact Sig.(1-sided)

PointProbability

Computed only for a 2x2 tablea.

1 cells (25.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 4.89.b.

The standardized statistic is 9.788.c.

Page 114: KARAKTERISTIK PENDERITA TB PARU RELAPSE YANG BEROBAT … · Tuberkulosis (TB) Paru masih menjadi masalah kesehatan baik di Indonesia maupun di dunia dan merupakan penyebab utama kematian.

Meirta Yolanda Sitepu : Karakteristik Penderita Tb Paru Relapse Yang Berobat Di Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru (Bp4) Medan Tahun 2000-2007, 2009. USU Repository © 2009

Crosstabs

Case Processing Summary

108 97.3% 3 2.7% 111 100.0%HASIL AKHIRPENGOBATAN * PMO

N Percent N Percent N PercentValid Missing Total

Cases

HASIL AKHIR PENGOBATAN * PMO Crosstabulation

11 73 849.3 74.7 84.0

13.1% 86.9% 100.0%

91.7% 76.0% 77.8%10.2% 67.6% 77.8%

1 23 242.7 21.3 24.0

4.2% 95.8% 100.0%

8.3% 24.0% 22.2%.9% 21.3% 22.2%

12 96 10812.0 96.0 108.0

11.1% 88.9% 100.0%

100.0% 100.0% 100.0%11.1% 88.9% 100.0%

CountExpected Count% within HASIL AKHIRPENGOBATAN% within PMO% of TotalCountExpected Count% within HASIL AKHIRPENGOBATAN% within PMO% of TotalCountExpected Count% within HASIL AKHIRPENGOBATAN% within PMO% of Total

SEMBUH/PENGOBATANLENGKAP

DEFAULTED/DO ATAUGAGAL

HASIL AKHIRPENGOBATAN

Total

PETUGASKESEHATAN KELUARGA

PMO

Total

Page 115: KARAKTERISTIK PENDERITA TB PARU RELAPSE YANG BEROBAT … · Tuberkulosis (TB) Paru masih menjadi masalah kesehatan baik di Indonesia maupun di dunia dan merupakan penyebab utama kematian.

Meirta Yolanda Sitepu : Karakteristik Penderita Tb Paru Relapse Yang Berobat Di Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru (Bp4) Medan Tahun 2000-2007, 2009. USU Repository © 2009

Chi-Square Tests

1.507b 1 .220 .293 .200.738 1 .390

1.817 1 .178 .293 .200.293 .200

1.493c

1 .222 .293 .200 .160

108

Pearson Chi-SquareContinuity Correctiona

Likelihood RatioFisher's Exact TestLinear-by-LinearAssociationN of Valid Cases

Value dfAsymp. Sig.

(2-sided)Exact Sig.(2-sided)

Exact Sig.(1-sided)

PointProbability

Computed only for a 2x2 tablea.

1 cells (25.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 2.67.b.

The standardized statistic is 1.222.c.

Page 116: KARAKTERISTIK PENDERITA TB PARU RELAPSE YANG BEROBAT … · Tuberkulosis (TB) Paru masih menjadi masalah kesehatan baik di Indonesia maupun di dunia dan merupakan penyebab utama kematian.

Meirta Yolanda Sitepu : Karakteristik Penderita Tb Paru Relapse Yang Berobat Di Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru (Bp4) Medan Tahun 2000-2007, 2009. USU Repository © 2009

Crosstabs

Case Processing Summary

111 100.0% 0 .0% 111 100.0%PMO * KEPATUHANBEROBAT

N Percent N Percent N PercentValid Missing Total

Cases

PMO * KEPATUHAN BEROBAT Crosstabulation

12 2 1411.1 2.9 14.0

85.7% 14.3% 100.0%

13.6% 8.7% 12.6%

10.8% 1.8% 12.6%76 21 97

76.9 20.1 97.078.4% 21.6% 100.0%

86.4% 91.3% 87.4%

68.5% 18.9% 87.4%88 23 111

88.0 23.0 111.079.3% 20.7% 100.0%

100.0% 100.0% 100.0%

79.3% 20.7% 100.0%

CountExpected Count% within PMO% within KEPATUHANBEROBAT% of TotalCountExpected Count% within PMO% within KEPATUHANBEROBAT% of TotalCountExpected Count% within PMO% within KEPATUHANBEROBAT% of Total

PETUGAS KESEHATAN

KELUARGA

PMO

Total

PATUH TIDAK PATUHKEPATUHAN BEROBAT

Total

Page 117: KARAKTERISTIK PENDERITA TB PARU RELAPSE YANG BEROBAT … · Tuberkulosis (TB) Paru masih menjadi masalah kesehatan baik di Indonesia maupun di dunia dan merupakan penyebab utama kematian.

Meirta Yolanda Sitepu : Karakteristik Penderita Tb Paru Relapse Yang Berobat Di Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru (Bp4) Medan Tahun 2000-2007, 2009. USU Repository © 2009