Karateristik Morfometri Daerah Aliran Sungai Cisadane Daerah Rumpin dan Sekitarnya, Provinsi Bogor Nuryana, Triany, Yudisatrio p-ISSN 0853-7720; e-ISSN 2541-4275, Volume 6, Nomor 2, halaman 182 – 190 Juli 2021 DOI : http://dx.doi.org/10.25105/pdk.v6i2.9524 182 KARAKTERISTIK MORFOMETRI DAERAH ALIRAN SUNGAI CISADANE DAERAH RUMPIN DAN SEKITARNYA, PROVINSI BOGOR Suherman Dwi Nuryana 1 , Novi Triany 1* , Muchamad Hario Yudisatrio 1 Prodi Teknik Geologi, FTKE, Universitas Trisakti, Jakarta 2 Prodi Teknik Geologi, FTKE, Universitas Trisakti, Jakarta 3 Prodi Teknik Geologi, FTKE, Universitas Trisakti, Jakarta *Corresponding author: [email protected]ABSTRAK Provinsi Jawa Barat adalah daerah dengan risiko bencana yang tinggi. Tingginya tingkat risiko tersebut merupakan dampak dari kompleksitas tatanan geologi di daerah ini. Untuk melakukan identifikasi karakter dan bentuk sebuah wilayah dan kaitannya dengan potensi aktivitas tektonik, kita dapat menggunakan analisis morfometri. Kegiatan komparasi terhadap berbagai aspek morfometri pada sejumlah batuan Kuarter dan Tersier tentu akan mengilustrasikan sejumlah proses tektonik. Untuk mengoptimalkan hasil dari penelitian ini, maka digunakan tiga metode penelitian yakni metode studio, lapangan, dan laboratorium. Metode studio digunakan untuk melakukan pengukuran data corak daerah aliran sungai, kerapatan pengaliran dan rasio cabang sungai. Metode lapangan digunakan untuk melakukan pengecekkan lapangan dan mendokumentasikan kondisi lapangan. Sementara itu, metode laboratorium digunakan untuk menghasilkan sinergitas dan keseragaman antara data lapangan dan data studio, sekaligus untuk membuktikan keterkaitan antara setiap faktor geologi yang ditemukan seperti keadaan tektonik di wilayah penelitian, parameter corak daerah aliran sungai, rasio cabang dan kerapatan sungai. Analisis terhadap aspek-aspek tersebut kemudian dijadikan sebagai acuan dalam menentukan tingkat aktivitas tektonik. ABSTRACT West Java Province is an area with high disaster risk. The high level of risk is the impact of geological complexity setting in this area. To identify the character and shape of an area along with its relation to potential tectonic activity, we can utilize morphometric analysis. Comparative activities on various morphometric aspects in a number of Quaternary and Tertiary rocks will provide illustrations of a number of tectonic processes. To optimize the results of this study, three research methods were used, namely studio, field, and laboratory methods. Studio method is used to measure the data of the watershed pattern, flow density and the ratio of river branches. Field method is used to conduct field checks and document field conditions. Laboratory methods are used to produce synergy and uniformity between SEJARAH ARTIKEL Diterima 1 Januari 2021 Revisi 22 Maret 2021 Disetujui 15 Juni 2021 Terbit online 26 Juni 2021 KATA KUNCI Morfometri, Daerah aliran sungai, Aktifitas tektonik KEYWORDS Morphometry, Watershed, Tectonic activities
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Karateristik Morfometri Daerah Aliran Sungai Cisadane Daerah Rumpin dan Sekitarnya, Provinsi Bogor Nuryana, Triany, Yudisatrio
p-ISSN 0853-7720; e-ISSN 2541-4275, Volume 6, Nomor 2, halaman 182 – 190 Juli 2021 DOI : http://dx.doi.org/10.25105/pdk.v6i2.9524
182
KARAKTERISTIK MORFOMETRI DAERAH ALIRAN SUNGAI CISADANE DAERAH RUMPIN DAN SEKITARNYA, PROVINSI BOGOR Suherman Dwi Nuryana1, Novi Triany1*, Muchamad Hario Yudisatrio 1 Prodi Teknik Geologi, FTKE, Universitas Trisakti, Jakarta 2 Prodi Teknik Geologi, FTKE, Universitas Trisakti, Jakarta 3 Prodi Teknik Geologi, FTKE, Universitas Trisakti, Jakarta *Corresponding author: [email protected]
ABSTRAK Provinsi Jawa Barat adalah daerah dengan risiko bencana yang tinggi. Tingginya tingkat risiko tersebut merupakan dampak dari kompleksitas tatanan geologi di daerah ini. Untuk melakukan identifikasi karakter dan bentuk sebuah wilayah dan kaitannya dengan potensi aktivitas tektonik, kita dapat menggunakan analisis morfometri. Kegiatan komparasi terhadap berbagai aspek morfometri pada sejumlah batuan Kuarter dan Tersier tentu akan mengilustrasikan sejumlah proses tektonik. Untuk mengoptimalkan hasil dari penelitian ini, maka digunakan tiga metode penelitian yakni metode studio, lapangan, dan laboratorium. Metode studio digunakan untuk melakukan pengukuran data corak daerah aliran sungai, kerapatan pengaliran dan rasio cabang sungai. Metode lapangan digunakan untuk melakukan pengecekkan lapangan dan mendokumentasikan kondisi lapangan. Sementara itu, metode laboratorium digunakan untuk menghasilkan sinergitas dan keseragaman antara data lapangan dan data studio, sekaligus untuk membuktikan keterkaitan antara setiap faktor geologi yang ditemukan seperti keadaan tektonik di wilayah penelitian, parameter corak daerah aliran sungai, rasio cabang dan kerapatan sungai. Analisis terhadap aspek-aspek tersebut kemudian dijadikan sebagai acuan dalam menentukan tingkat aktivitas tektonik.
ABSTRACT West Java Province is an area with high disaster risk. The high level of risk is the impact of geological complexity setting in this area. To identify the character and shape of an area along with its relation to potential tectonic activity, we can utilize morphometric analysis. Comparative activities on various morphometric aspects in a number of Quaternary and Tertiary rocks will provide illustrations of a number of tectonic processes. To optimize the results of this study, three research methods were used, namely studio, field, and laboratory methods. Studio method is used to measure the data of the watershed pattern, flow density and the ratio of river branches. Field method is used to conduct field checks and document field conditions. Laboratory methods are used to produce synergy and uniformity between
Karateristik Morfometri Daerah Aliran Sungai Cisadane Daerah Rumpin dan Sekitarnya, Provinsi Bogor Nuryana, Triany, Yudisatrio
p-ISSN 0853-7720; e-ISSN 2541-4275, Volume 6, Nomor 2, halaman 182 – 190 Juli 2021 DOI : http://dx.doi.org/10.25105/pdk.v6i2.9524
183
field data and studio data, as well as to prove the relationship between any geological factors found such as tectonic conditions in the research area, watershed pattern parameters, branch ratios and river density. Analyses on these aspects are then used as a reference in determining the level of tectonic activity..
1. PENDAHULUAN
Pulau Jawa berada dalam salah satu lingkup daerah tektonik teraktif di Indonesia. Tingginya aktivitas
tektonik di pulau ini disebabkan oleh eksistensi tumbukan antara Lempeng Samudera Hindia- Australia
dan Lempeng Eurasia. Terjadinya hujaman-hujaman dari Lempeng Samudera terhadap Lempeng benua
tersebut kemudian memunculkan sejumlah fenomena geologis seperti aktivitas vulkanik dan
pembentukan struktur geologi pada permukaan tanah.
Provinsi Jawa Barat adalah daerah dengan risiko bencana yang tinggi. Tingginya tingkat risiko
tersebut merupakan dampak dari kompleksitas tatanan geologi di daerah ini. Aktifitas geologi yang
terjadi di Pulau Jawa, khususnya daerah Provinsi Jawa Barat telah menghasilkan sejumlah zona fisiografi,
yang keudian dapat dikategorisasi berdasarkan faktor morfologis, petrologis dan struktur geologis. Van
Bemmelen (1949), mengkategorikan daerah Provinsi Jawa Barat menjadi empat kelompok zona
fisiografi yaitu zona Bandung, Bogor, dataran pantai Jakarta, dan pegunungan selatan.
Berdasarkan klasifikasi yang dibentuk oleh Martodjojo (1984), terdapat empat kelompok mandala
sedimentasi di Provinsi Jawa Barat yakni mandala paparan kontinen, zona bandung, mandala
sedimentasi banten, dan mandala sedimentasi bogor. Dari empat kelompok mandala sedimentasi
tersebut, penelitian ini mengambil data dari mandala cekungan bogor.
Berdasarkan pendapat Martodjojo (1984), mandala yang menjadi perhatian dalam penelitian ini
telah mengalami sejumlah perubahan yang signifikan seiring waktu, terutama pada zaman tertier-
kuarter. Mandala ini terbentuk dari terjadinya tiga siklus pengendapan yang panjang. Pengendapan yang
pertama dibentuk oleh sedimen laut dalam. Selanjutnya endapan tersebut dilapisi oleh sedimen daratan
yang seiring waktu mengalami perubahan menjadi sedimen laut dangkal, sebelum akhirnya mengalami
pengendapan dari sedimen yang terbentuk oleh aliran gravitasi. Dua siklus pengendapan awal mengali
dari arah utara, sementara siklus pengendapan terakhir berasal dari daerah selatan.
Maksud dari penelitian ini untuk melakukan suatu peninjauan mengidentifikasi DAS melalui suatu
analisis morfometri dan morfotektonik dengan mengedapankan aspek-aspek geologi dan tektonik yang
akan menghasilkan suatu rekomendasi karakteristik DAS berdasarkan analisis dan dapat
mengelompokkan kondisi perubahan daerah berdasarkan tektonik, sehingga dapat dijadikan
5. Ayah dan ibu serta kelurga yang selalu membantu dalam pengerjaan penulisan jurnal ini
7. DAFTAR PUSTAKA 1. Bemmelen, R.W. van. 1949. The Geology of Indonesia Vol.1A, General Geology of Indonesia and
Adjacent Archipelagoes, Government Printing Office, The Hauge, Belanda. 2. Handayani, R. 2000. Morfometri DA Ci Liwung Hulu. Skripsi S1 Geografi. Depok. Jurusan Geografi
FMIPA UI. 3. Horton, R. E. 1945. Erosional Development of Streams and Their Drainage Basin:Hydrophysicaal
Approach to Quantitative Morpholy, Geol. Soc. Am. Bull. 4. Martodjojo, S., 1984. Evolusi Cekungan Bogor Jawa Barat, Disertasi Doktor, ITB, Bandung (Tidak
diterbitkan). 5. Ramdan, H. 2006. Prinsip Dasar Pengelolaan Daerah Aliran Sungai. Laboratorium Ekologi Hutan,
Fakultas Kehutanan Universitas Winaya Mukti. Jatinangor. 6. Sosrodarsono Suyono & Kensaku Takeda, 1993, Hidrologi untuk Pengairan, PT. Pradnya Paramitha,
Jakarta. 7. Sosrodarsono, S dan K Takeda, 2003. Hidrologi Untuk Pengariran. Jakarta. Pradnya Paramita. 8. Soewarno, 1991, Hidrologi Pengukuran dan Pengolahan Data Aliran Sungai (Hidrometri), Nova,
Bandung. 9. Strahler A. N.. 1952. Hypsometric (Area-Altitude) Analysis of Erosional Topology. Geological Society
of America Bulletin 63. 10. Strahler, Arthur N. 1954. Statistical analysis in geomorphic research. The Journal of Geology, Vol. 62
No. 1: 1-25 . (This content downloaded from 154.059.124.102 on October 20, 2016 19:30:50 PM; All use subject to University of Chicago Press Terms and Conditions).
11. Stahler, A N. 1973. Introdution to Physical Geography. 3rd edition. New York. John Willey and Sons Inc.
12. Yudisatrio, Muchamad Hario. 2019. Karakteristik Morfometri Aliran Sungai Cisadane Daerah Rumpin dan Sekitarnya, Provinsi Banten . Tipe Tugas Akhir, Tidak di publikasi.
13. Zuidam, R.A.Van dan F.I. Van Zuidam Cancelado. 1979. Terrain Analysis and Classification Using Aerial Photographs; a Geomorphology Aprroach. ITC Texbook of Photo Interpretation. Netherland, Enschede.
14. Zuidam, R.A. & Zuidam Cancelado, F.I.,1979 and 1985, Terrain Analysis and Classification Using Areal Photographs, A Geomorphologycal Approach, Netherland, Enschede: ITC.