1 Abstrak — Tugas akhir ini adalah sebagai salah satu bentuk penelitian tentang kualitas fly ash di wilayah Jawa Timur. Sampel fly ash yang diperoleh sebanyak 16 sampel dari 6 perusahaan. Pada tugas akhir ini dilakukan beberapa uji untuk mengetahui kualitas dari fly ash, uji tersebut meliputi uji fisik, uji kimia serta uji mekanik.Uji fisik yang dilakukan terhadap fly ash diantaranya uji kadar air, kerugian akibat pengapian, kehalusan, konsistensi normal, berat jenis dan spesific surface area. Untuk uji kimia dilakukan uji X-Ray Difractometer, X-Ray Fluorossence serta soluble dari fly ash tersebut. Sementara itu untuk pengujian mekanik dilakukan dengan membuat mortar dan pasta sebanyak 6 metode yang berbahan campuran fly ash yang kemudian diuji tekan, hasil uji tekan tersebut akan dibandingkan dengan mortar dan pasta yang berbahan semen murni sehingga diperoleh indeks kuat tekannya (SAI). Dari hasil uji fisik, kimia, serta mekanik tersebut didapatkan hubungan dari setiap sifat yang dimiliki fly ash. Didapatkan bahwa uji fisik seperti kehalusan dan sifat fisik lainnya mempengaruhi kuat tekan. Tetapi, prosentase CaO dan prosentase soluble fly ash juga mempengaruhi sifat mekaniknya. Dari uji mekanik yang telah dilakukan direkomendasikan memakai metode 2 sesuai ASTM C311-02. dan Metode 1. Kata Kunci: Fly Ash, Spesific Surface Area, X-Ray Difractometer, X-Ray Fluorossence , Soluble. I. PENDAHULUAN Semakin menjamurnya pabrik – pabrik di Indonesia yang beroperasi dengan memanfaatkan energi pembakaran batu bara, semakin banyak pula limbah batu bara yang berupa abu terbang akan dihasilkan. Batu bara tersebut banyak dimanfaatkan oleh industri – industri pembangkit listrik sebagai bahan baku untuk menghasilkan energi listrik, salah satunya yaitu PLTU Paiton yang merupakan PLTU terbesar yang beroperasi di Jawa Timur. Sisa limbah pembakaran batu bara tersebut banyak dimanfaatkan oleh pabrik – pabrik lokal sebagai campuran dalam pembuatan semen. Menurut Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia diperkirakan pada tahun 2014 produksi batubara di Indonesia mencapai 368.9 juta ton dan 25.9% atau 95.5 juta ton dipergunakan untuk kebutuhan domestik [1]. II. METODOLOGI STUDI WAWANCARA 1. Pembuatan kuesioner kepada 6 perusahaan 2. Melakukan wawancara ke narasumber dari 6 perusahaan PENGAMBILAN SAMPEL - Berupa fly ash sebanyak 16 sampel UJI SAMPEL - Berupa fly ash dan semen ANALISA HASIL - Membandingkan hasil uji - Menghitung SAI - Membandingkan metode terbaik dalam penentuan kualitas fly ash KESIMPULAN UJI KIMIA Fly Ash : - Tes XRD, Tes XRF, Tes Insoluble Fly Ash UJI FISIK : - Meliputi Uji Kadar AIr, Kerugian Akibat Pengapian, Kehalusan, Berat Jenis, Spesific Surface Area,Konsistensi Normal Pasta UJI MEKANIK : - Pembuatan sampel berupa mortar dan pasta - Dari 16 jenis fly ash dan 1 semen (kontrol) - Menggunakan enam metode dengan variasi umur 1, 7 dan 28 hari - Uji kuat tekan A. Material Dalam penelitian yang telah dilakukan ini, material atau bahan – bahan yang digunakan adalah sebagai berikut : Fly Ash Sampel fly ash yang digunakan telah dikodekan sebagai berikut : Tabel 2.1 Pemberian Kode Fly Ash No. Kode Sumber Tanggal Pengambilan 1 SB1 PT. Surya Beton Indonesia 26 Oktober 2013 2 SB2 PT. Surya Beton Indonesia 11 November 2013 3 SB3 PT. Surya Beton Indonesia 18 November 2013 4 SB4 PT. Surya Beton Indonesia 23 November 2013 5 VJ1 PT. Varia Usaha Beton (Jepara) 26 Oktober 2013 6 VJ2 PT. Varia Usaha Beton (Jepara) 28 Oktober 2013 7 VP1 PT. Varia Usaha Beton (Paiton) 26 Oktober 2013 8 VP2 PT. Varia Usaha Beton (Paiton) 12 November 2013 9 SI1 PT. Semen Indonesia 8 Januari 2014 10 SI2 PT. Semen Indonesia 18 Februari 2014 11 PE1 PT. Prima Elektrik Power 27 Januari 2014 12 PE2 PT. Prima Elektrik Power 30 Januari 2014 13 KL1 PT. Kertas Leces 24 Januari 2014 14 KL2 PT. Kertas Leces 29 Januari 2014 15 KI1 PT. Kasmaji Inti Utama 7 Januari 2014 16 KI2 PT. Kasmaji Inti Utama 7 Februari 2014 17 OPC PT. Semen Indonesia (untuk kontrol) 2 Januari 2014 Pasir Pasir yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari lumajang dengan berat jenis 2,667 gr/cm 3 , dan digunakan saat pasir tersebut dalam kondisi ssd. Karakteristik Fisik dan Kimia Fly Ash dari Perusahaan Ready Mix Beton dan Limbah Pabrik terhadap Sifat Mekanik Pasta dan Mortar Muhammad Bahrul Ulum, Januarti Jaya Ekaputri, Triwulan Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111 E-mail: [email protected]
6
Embed
Karakteristik Fisik dan Kimia Fly Ash dari Perusahaan ...
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
1
Abstrak — Tugas akhir ini adalah sebagai salah satu bentuk
penelitian tentang kualitas fly ash di wilayah Jawa Timur.
Sampel fly ash yang diperoleh sebanyak 16 sampel dari 6
perusahaan.
Pada tugas akhir ini dilakukan beberapa uji untuk mengetahui
kualitas dari fly ash, uji tersebut meliputi uji fisik, uji kimia serta
uji mekanik.Uji fisik yang dilakukan terhadap fly ash
diantaranya uji kadar air, kerugian akibat pengapian, kehalusan,
konsistensi normal, berat jenis dan spesific surface area. Untuk
uji kimia dilakukan uji X-Ray Difractometer, X-Ray
Fluorossence serta soluble dari fly ash tersebut. Sementara itu
untuk pengujian mekanik dilakukan dengan membuat mortar
dan pasta sebanyak 6 metode yang berbahan campuran fly ash
yang kemudian diuji tekan, hasil uji tekan tersebut akan
dibandingkan dengan mortar dan pasta yang berbahan semen
murni sehingga diperoleh indeks kuat tekannya (SAI).
Dari hasil uji fisik, kimia, serta mekanik tersebut didapatkan
hubungan dari setiap sifat yang dimiliki fly ash. Didapatkan
bahwa uji fisik seperti kehalusan dan sifat fisik lainnya
mempengaruhi kuat tekan. Tetapi, prosentase CaO dan
prosentase soluble fly ash juga mempengaruhi sifat mekaniknya.
Dari uji mekanik yang telah dilakukan direkomendasikan
memakai metode 2 sesuai ASTM C311-02. dan Metode 1.
Kata Kunci: Fly Ash, Spesific Surface Area, X-Ray Difractometer,
X-Ray Fluorossence , Soluble.
I. PENDAHULUAN
Semakin menjamurnya pabrik – pabrik di
Indonesia yang beroperasi dengan memanfaatkan energi
pembakaran batu bara, semakin banyak pula limbah batu
bara yang berupa abu terbang akan dihasilkan. Batu bara
tersebut banyak dimanfaatkan oleh industri – industri
pembangkit listrik sebagai bahan baku untuk menghasilkan
energi listrik, salah satunya yaitu PLTU Paiton yang
merupakan PLTU terbesar yang beroperasi di Jawa Timur.
Sisa limbah pembakaran batu bara tersebut banyak
dimanfaatkan oleh pabrik – pabrik lokal sebagai campuran
dalam pembuatan semen. Menurut Kementerian Energi dan
Sumber Daya Mineral Republik Indonesia diperkirakan
pada tahun 2014 produksi batubara di Indonesia mencapai
368.9 juta ton dan 25.9% atau 95.5 juta ton dipergunakan
untuk kebutuhan domestik [1].
II. METODOLOGI
STUDI WAWANCARA1. Pembuatan kuesioner kepada 6 perusahaan
2. Melakukan wawancara ke narasumber dari 6
perusahaan
PENGAMBILAN SAMPEL- Berupa fly ash sebanyak 16 sampel
UJI SAMPEL- Berupa fly ash dan
semen
ANALISA HASIL- Membandingkan hasil uji
- Menghitung SAI
- Membandingkan metode terbaik dalam
penentuan kualitas fly ash
KESIMPULAN
UJI KIMIA Fly Ash :- Tes XRD, Tes XRF, Tes
Insoluble Fly Ash
UJI FISIK :- Meliputi Uji Kadar AIr, Kerugian
Akibat Pengapian, Kehalusan, Berat
Jenis, Spesific Surface
Area,Konsistensi Normal Pasta
UJI MEKANIK :- Pembuatan sampel berupa mortar dan pasta
- Dari 16 jenis fly ash dan 1 semen (kontrol)
- Menggunakan enam metode dengan variasi
umur 1, 7 dan 28 hari
- Uji kuat tekan
A. Material
Dalam penelitian yang telah dilakukan ini, material atau
bahan – bahan yang digunakan adalah sebagai berikut :
Fly Ash
Sampel fly ash yang digunakan telah dikodekan sebagai
berikut :
Tabel 2.1 Pemberian Kode Fly Ash No. Kode Sumber Tanggal Pengambilan
1 SB1 PT. Surya Beton Indonesia 26 Oktober 2013
2 SB2 PT. Surya Beton Indonesia 11 November 2013
3 SB3 PT. Surya Beton Indonesia 18 November 2013
4 SB4 PT. Surya Beton Indonesia 23 November 2013
5 VJ1 PT. Varia Usaha Beton (Jepara) 26 Oktober 2013
6 VJ2 PT. Varia Usaha Beton (Jepara) 28 Oktober 2013
7 VP1 PT. Varia Usaha Beton (Paiton) 26 Oktober 2013
8 VP2 PT. Varia Usaha Beton (Paiton) 12 November 2013
9 SI1 PT. Semen Indonesia 8 Januari 2014
10 SI2 PT. Semen Indonesia 18 Februari 2014
11 PE1 PT. Prima Elektrik Power 27 Januari 2014
12 PE2 PT. Prima Elektrik Power 30 Januari 2014
13 KL1 PT. Kertas Leces 24 Januari 2014
14 KL2 PT. Kertas Leces 29 Januari 2014
15 KI1 PT. Kasmaji Inti Utama 7 Januari 2014
16 KI2 PT. Kasmaji Inti Utama 7 Februari 2014
17 OPC PT. Semen Indonesia (untuk
kontrol) 2 Januari 2014
Pasir
Pasir yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari
lumajang dengan berat jenis 2,667 gr/cm3, dan digunakan
saat pasir tersebut dalam kondisi ssd.
Karakteristik Fisik dan Kimia Fly Ash dari Perusahaan
Ready Mix Beton dan Limbah Pabrik terhadap Sifat
Mekanik Pasta dan Mortar Muhammad Bahrul Ulum, Januarti Jaya Ekaputri, Triwulan
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember