KARAKTERISASI MORFOLOGI TUMBUHAN MANGROVE DI PANTAI MANGKANG MANGUNHARJO DAN DESA BEDONO DEMAK SEBAGAI SUMBER BELAJAR BERBENTUK HERBARIUM PADA MATA KULIAH SISTEMATIKA TUMBUHAN SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan dalam Ilmu Pendidikan Biologi Oleh : ANI FARIDHATUL KHUSNI NIM : 133811039 FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2018
133
Embed
KARAKTERISASI MORFOLOGI TUMBUHAN MANGROVE DI …eprints.walisongo.ac.id/8619/1/ANI FARIDHATUL KHUSNI___133811039.pdf · karakterisasi morfologi tumbuhan mangrove di pantai mangkang
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
KARAKTERISASI MORFOLOGI TUMBUHAN MANGROVE
DI PANTAI MANGKANG MANGUNHARJO DAN DESA BEDONO
DEMAK SEBAGAI SUMBER BELAJAR BERBENTUK
HERBARIUM PADA MATA KULIAH SISTEMATIKA TUMBUHAN
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
dalam Ilmu Pendidikan Biologi
Oleh :
ANI FARIDHATUL KHUSNI
NIM : 133811039
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2018
.
PERNYATAAN KEASLIAN
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Ani Faridhatul Khusni
NIM : 133811039
Jurusan : Pendidikan Biologi
Menyatakan bahwa skripsi yang berjudul:
KARAKTERISASI MORFOLOGI TUMBUHAN MANGROVE DI
PANTAI MANGKANG MANGUNHARJO DAN DESA BEDONO
DEMAK SEBAGAI SUMBER BELAJAR BERBENTUK
HERBARIUM PADA MATA KULIAH SISTEMATIKA TUMBUHAN
Secara keseluruhan adalah hasil penelitian/karya saya sendiri, kecuali
bagian tertentu yang dirujuk sumbernya.
Semarang, 3 Januari 2018
Pembuat Pernyataan,
Ani Faridhatul Khusni NIM: 133811039
ii
.
KEMENTERIAN AGAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI Jl. Prof. Dr. Hamka Kampus II Ngaliyan Telp. 7601295
Fax. 7615387 Semarang 50185
PENGESAHAN Naskah skripsi berikut ini: Judul : Karakterisasi Morfologi Tumbuhan Mangrove di Pantai Mangkang
Mangunharjo dan Desa Bedono Demak Sebagai Sumber Belajar
Berbentuk Herbarium Pada Mata Kuliah Sistematika Tumbuhan Nama : Ani Faridhatul Khusni NIM : 133811039 Jurusan : Pendidikan Biologi
Telah diujikan dalam sidang munaqasyah oleh Dewan Penguji Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Walisongo dan dapat diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana dalam Ilmu Pendidikan Biologi.
Kepada Yth. Dekan Fakultas Sains dan Teknologi UIN Walisongo Semarang di Semarang Assalamu’alaikum wr. wb. Dengan ini diberitahukan bahwa saya telah melakukan bimbingan, arahan dan koreksi naskah skripsi dengan : Judul : Karakterisasi Morfologi Tumbuhan Mangrove di Pantai
Mangkang Mangunharjo dan Desa Bedono Demak Sebagai Sumber Belajar Berbentuk Herbarium pada Mata Kuliah Sistematika Tumbuhan
Nama : Ani Faridhatul Khusni NIM : 133811039 Jurusan : Pendidikan Biologi Saya memandang bahwa naskah skripsi tersebut sudah dapat diajukan kepada Fakultas Sains dan Teknologi UIN Walisongo untuk diajukan dalam sidang Munaqosyah. Wassalamu’alaikum wr. wb.
Pembimbing I,
Nur Hayati, M.Si NIP : 19761117 200912 2 001
iv
.
NOTA DINAS
Semarang, 3 Januari 2018
Kepada Yth. Dekan Fakultas Sains dan Teknologi UIN Walisongo Semarang di Semarang Assalamu’alaikum wr. wb. Dengan ini diberitahukan bahwa saya telah melakukan bimbingan, arahan dan koreksi naskah skripsi dengan : Judul : Karakterisasi Morfologi Tumbuhan Mangrove di Pantai
Mangkang Mangunharjo dan Desa Bedono Demak Sebagai Sumber Belajar Berbentuk Herbarium pada Mata Kuliah Sistematika Tumbuhan
Nama : Ani Faridhatul Khusni NIM : 133811039 Jurusan : Pendidikan Biologi Saya memandang bahwa naskah skripsi tersebut sudah dapat diajukan kepada Fakultas Sains dan Teknologi UIN Walisongo untuk diajukan dalam sidang Munaqosyah. Wassalamu’alaikum wr. wb.
Pembimbing II,
Kusrinah, M.Si
NIP: 19841218 201101 2 004
v
.
ABSTRAK
Judul : Karakterisasi Morfologi Tumbuhan Mangrove di Pantai
Mangkang Mangunharjo dan Desa Bedono Demak Sebagi Sumber Belajar Berbentuk Herbarium pada Mata Kuliah Sistematika Tumbuhan
Nama : Ani Faridhatul Khusni NIM : 133811039
Tumbuhan Mangrove merupakan tumbuhan lokal yang spesifik
akarnya, karena pada umumnya hanya dijumpai di pantai yang berombak relatif kecil. Mangrove memiliki peran penting sebagai pelindung alami pantai, karena memiliki perakaran yang kokoh sehingga dapat meredam gelombang dan menahan sedimen. Bedono merupakan salah satu desa yang terdapat di Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak. Lokasi ini dipilih sebagai tempat penelitian karena memiliki kekhasan dan keunikan. Pantai Mangunharjo dipilih sebagai lokasi penelitian karena dipengaruhi faktor kimia yang memiliki kecenderungan yang sama yaitu, interaksi lahan terhadap gelombang, maka keduanya perlu adanya penelitian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keragaman morfologi tumbuhan mangrove di pantai Mangkang Mangunharjo dan Desa Bedono Demak. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan teknik eksplorasi dan observasi lapangan. Pengambilan sampel tumbuhan mangrove dilakukan di pantai Mangkang Mangunharjo Semarang dan desa Bedono Demak. Penelitian dilakukan pada bulan januari – april 2017. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini terdapat 2 spesies berasal dari Pantai Mangkang Mangunharjo dengan jenis Avicenia marina, Rhizopora mucronata Sedangkan 5 spesies berasal dari Desa Bedono Demak yaitu, Sonneratia caseolaris, Acanthusilicofiolis, Rhizopora mucronata, Rhizopora apiculata, Avicenia marina. Hasil Secara keseluruhan tumbuhan mangrove di Desa Bedono Demak lebih bervariasi jenisnya dari pada di pantai Mangkang Mangunharjo. Hasil penilaian herbarium secara keseluruhan dari ahli materi, media dan pengguna adalah 91.73% dari indikator kelayakan sehingga dapat dikatakan bahwa desain herbarium yang dibuat sudah layak digunakan sebagai sumber belajar.
Kata Kunci : mangrove, karakter morfologi, karakterisasi, Herbarium
vi
.
TRANSLITERASI ARAB-LATIN
Penulisan transliterasi huruf-huruf Arab Latin dalam skripsi
ini berpedoman pada Surat Keputusan Bersama Menteri Agama dan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan R.I. Nomor: 158/1987 dan Nomor:
0543b/ U/1987. Penyimpangan penulisan kata sandang [al-] disengaja
secara konsisten supaya sesuai teks Arabnya.
t ط a ا z ظ b ب ‘ ع t ت g غ s ث f ف j ج q ق h ح k ك kh خ l ل d د m م z ذ n ن r ر w و z ز h ه s س ‘ ء sy ش y ي s ص d ض
Bacaan Mad: Bacaan Diftong:
ā = a panjang َ ْوا= au ī = i panjang َ ْيا= ai ū = u panjang
vii
.
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayahnya serta shalawat dan salam semoga tercurah
kepada Rasulullah Muhammad SAW. Berkat rahmat, taufik dan hidayah-
Nya yang telah diberikan kepada Peneliti sehingga dapat menyelesaikan
penelitian skripsi yang berjudul “Karakterisasi Morfologi Tumbuhan
Mangrove di Pantai Mangkang Mangunharjo dan Desa Bedono
Demak Sebagi Sumber Belajar Berbentuk Herbarium Pada Mata
Kuliah Sistematika Tumbuhan” Skripsi ini disusun guna memenuhi
tugas dan persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
Biologi Fakultas Sains dan Teknologi UIN Walisongo Semarang.
Proses penyusunan skripsi tidak terlepas dari bantuan,
bimbingan, motivasi, do’a, dan peran serta dari berbagai pihak. Oleh
karena itu, peneliti mengucapkan terimakasih kepada:
1. Prof. Dr. H. Muhibbin, M.Ag., selaku Rektor UIN Walisongo Semarang
2. Dr. H. Ruswan, M.A, selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi.
3. Nur Hayati, M.Si selaku pembimbing I dan Kusrinah, M.Si selaku
pembimbing II yang telah berkenan meluangkan waktu, tenaga, dan
pikiran serta dengan tekun dan sabar memberikan bimbingan dan
pengarahan dalam menyusun skripsi ini.
4. Selaku dewan penguji sidang munaqosyah dalam skripsi ini.
5. Segenap dosen dan staf Fakultas Sains dan Teknologi UIN Walisongo
Semarang yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan
dalam penyusunan skripsi ini.
viii
.
6. Pak Sururi selaku pemilik dan pengelola tumbuhan mangrove di
Mangkang Mangunharjo dan Mas Arif selaku pemilik dan pengelola
tumbuhan mangrove di Desa Bedono Demak.
7. Drs. Agung Purwoko, M.Pd dan Baiq Farhatul Wahidah,
S.Si.,M.Siselaku validator dalam penilaian sumber belajar biologi.
8. Bapak Murihadi dan Ibu Sumijah selaku orang tua Penulis, yang
telah memberikan segalanya baik do’a, semangat, cinta, kasih
sayang, ilmu dan bimbingan, yang tidak dapat tergantikan dengan
apapun.
9. Akhyarudin, Muslikhah, Mustofiyah, selaku kakak kandung penulis
yang selalu memberikan doa dan dukungan.
10. Bapak Kyai H. Amnan Muqoddam beserta Ibu Nyai HJ. Rofiqotul
Makiyyah, AH., selaku pengasuh pondok pesantren Putri Al Hikmah
Tugurejo Tugu Semarang.
11. Rizqi Ananda selaku teman yang selalu memberikan dukungan dan
rela mengorbankan waktunya untuk membantu penulis.
12. Selaku kakak kelas yang bersedia membantu penulis.
13. Sahabat-sahabatku Fara, najikha, yang telah berkenan membantu
penulis
14. Sahabat-sahabat ku dari keluarga Pendidikan Biologi 2013 yang
memberikan kenangan terindah serta pelajaran berharga.
15. Keluarga dari kamar al-Azka yang telah memberikan ilmu,
pengalaman dan manfaat kepada penulis.
ix
.
16. Semua pihak yang tidak dapat Penulis sebutkan satu persatu yang
telah memberikan bantuan, dorongan serta bimbingan sehingga
skripsi ini dapat terselesaikan.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi masih perlu
penyempurnaan baik dari segi isi maupun metodologi. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak sangat Penulis
harapkan guna perbaikan dan penyempurnaan skripsi ini. Penulis
berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca umumnya.
Amin.
Semarang, 3 Januari 2018
Penulis,
Ani Faridhatul Khusni NIM. 133811039
x
.
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ....................................................................... i
PERNYATAAN KEASLIAN............................................................. ii
PENGESAHAN .................................................................................. iii
NOTA DINAS .................................................................................... iv
ABSTRAK ........................................................................................ vi
TRANSLITERASI ARAB-LATIN ................................................... vii
KATA PENGANTAR ........................................................................ viii
DAFTAR ISI ...................................................................................... xi
DAFTAR TABEL .............................................................................. xiv
DAFTAR GAMBAR .......................................................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................... xvii
BAB I: PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ........................................................................ 1
B. Rumusan Masalah .................................................................. 5
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ........................................ 6
BAB II : LANDASAN TEORI
A. Deskripsi Teori ........................................................................ 7
1. Morfologi Tumbuhan ................................................... 7
a. Daun ............................................................................. 7
b. Batang ......................................................................... 8
c. Akar .............................................................................. 8
2. Tumbuhan Mangrove .................................................. 9
3. Macam macam Tumbuhan Mangrove ................. 10
xi
.
a. Avicennia ( paku –paku) ..................................... 10
b. Acrostichum aureum( paku laut) .................... 12
c. Acanthus ( Jeruju)………………… ....................... 12
d. Rhizopora ( Bakau)………………......................... 15
e. Sonneratia sp. ( Bogem)………… ...................... 17
4. Kandungan Mangrove…………………………. ........... 18
5. Asal Kata Mangrove ...................................................... 19
6. Sumber Belajar…… ........................................................ 20
7. Herbarium…………………………………………. ............ . 23
B. Kajian Pustaka .......................................................................... 23
C. Kerangka Berpikir .................................................................. 25
D. Hipotesis ..................................................................................... 26
BAB III: METODOLOGI
A. Jenis dan Pendekatan Penelitian ..................................... 27
B. Tempat dan Waktu Penelitian ......................................... 28
C. Sumber Data .............................................................................. 28
D. Fokus Penelitian ...................................................................... 29
E. Teknik Pengumpulan Data ................................................. 29
F. Uji Keabsahan Data ................................................................ 38
G. Teknik Analisis Data.............................................................. 39
BAB IV: DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA
A. Deskripsi Data .......................................................................... 42
B. Analisis Data ............................................................................. 53
1. Karakter Kualitatif Morfologi tumbuhan mangrove
Yang ada di Mangunharjo ........................................ 53
2. Karakter Kualitatif Morfologi tumbuhan mangrove di Bedono Demak ......................................................... 54
xii
.
C. Desain herbarium karakter morfologi tumbuhan mangrove 71
D. Analisis Sumber Belajar Biologi ...................................... 77
E. Keterbatasan Penelitian……………………………............. 77
BAB V: PENUTUP
A. Kesimpulan. ............................................................................... 81
B. Saran ............................................................................................. 81
Daftar Pustaka
Lampiran-lampiran
Daftar Riwayat Hidup
xiii
.
DAFTAR TABEL
Tabel Judul Halaman
Tabel 1.1 Karakter morfologi yang diamati 28 Tabel 1.2 Karakter morfologi yang diamati 31 Tabel 2.1 Karakter morfologi tumbuhan mangrove yang
ada di Mangunharjo, Semarang 37
Tabel 2.2 Karakter morfologi tumbuhan mangrove yang ada di Bedono Demak
40
Tabel 3.1 Persentase penilaian herbarium Segi materi
68
Tabel 3.2 Persentase penilaian herbarium Segi media
68
Tabel 3.3 Persentase penilaian herbarium Segi pengguna
69
xiv
.
DAFTAR GAMBAR
Gambar Judul halaman
Gambar 1.1 Daun, Bunga, dan buah Avicenia sp. 12 Gambar 1.2 Daun,bunga, dan buah Acanthus sp 14 Gambar 1.3 Daun, bunga, dan buah Rhizoporaapiculata 16 Gambar 1.4 Daun, bunga, dan buah Rhizoporamucronata 17 Gambar 1.5 Daun, bunga, dan buah Sonneratia sp. 18 Gambar 2.1 Daun Rhizoporamucronata dari
Mangunharjo Semarang 49
Gambar 2.2 Daun Avicennia marina dari Mangunharjo Semarang
49
Gambar 2.3 Daun Rhizoporamucronata dari Bedono Demak
50
Gambar 2.4 Daun Sonneratiacaseolaris dari Bedono Demak
50
Gambar 2.5 Daun Rhizoporaapiculata dari Bedono Demak
51
Gambar 2.6 Daun Acanthus ilicifolius dari Bedono Demak
51
Gambar 2.7 Daun Avicennia marina dari Bedono Demak 52 Gambar 3.1 Batang Acanthus ilicifolius dari Bedono
Demak 53
Gambar 3.2 Batang Avicenia marina dari Bedono Demak 53 Gambar 4.1 Akar Avicenia marina dari Mangunharjo
Semarang 54
Gambar 4.2 Akar Rhizoporamucronata dari Bedono Demak
55
Gambar 4.3 Akar Avicenia marina dari Bedono Demak 55 Gambar 4.4 Akar Acanthus ilicifolius dari Bedono Demak 56 Gambar 5.1 Bunga Acanthus ilicifolius dari Bedono
Demak 57
Gambar 5.2 Bunga Avicennia marina dari Bedono Demak 57 Gambar 6.1 Buah Sonneratiacaseolaris dari Bedono
Demak 59
Gambar 6.2 Buah Rhizoporamucronata dari Mangunharjo Semarang
60
Gambar 6.3 Buah Acanthus ilicifolius dari Bedono Demak 60
xv
.
Gambar 7.1 Gambar 7.2 Gambar 7.3 Gambar 7.4 Gambar 7.5 Gambar 7.6 Gambar 7.7
Desain Sampul depan belakang Desain Kata Pengantar dan daftar isi Desain Petunjuk Penggunaan Desain isi herbarium Desain Poster Herbarium Desain Daftar Pustaka Desain Biografi Penulis
62 61 63 64 65 66 67
xvi
.
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Kisi-kisi Instrumen Validasi
Lampiran 2 Surat Pernyataan Ahli Materi
Lampiran 3 Surat Pernyataan Ahli Media
Lampiran 4 Hasil Validasi Ahli Materi
Lampiran 5 Hasil Validasi Ahli Media
Lampiran 6 Daftar Responden Pengguna Herbarium
Lampiran 7 Hasil Penilaian Responden Pengguna Herbarium
Lampiran 8 Angket Responden Pengguna Herbarium
Lampiran 9 Surat Izin Riset
Lampiran 10 Surat Penunjukan Dosen Pembimbing
Lampiran 11 Tabel Sambungan Karakter Kualitatif Morfologi dari
Bedono Demak
Lampiran 12 Dokumentasi Penelitian
xvii
1
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Mangrove merupakan ekosistem yang spesifik karena pada
umumnya hanya dijumpai di pantai yang berombak relatif kecil
(Hogarth, 2007). Tumbuhan mangrove merupakan tipe tumbuhan
yang khas yang terdapat di sepanjang pantai atau muara sungai,
yang dipengaruhi oleh pasang surut air laut (Nontji 2002). Hutan
Mangrove merupakan sumber daya yang dapat pulih dan
pembentuk ekosistem utama pendukung kehidupan yang penting
di wilayah pesisir. Mangrove memiliki peran penting sebagai
pelindung alami pantai karena memiliki perakaran yang kokoh
sehingga dapat meredam gelombang dan menahan sedimen. Salah
satunya, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, Propinsi Jawa
Tengah.
Bedono merupakan salah satu desa yang terdapat di
Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, Propinsi Jawa Tengah. Hasil
penelitian diperoleh bahwa kondisi lahan mangrove di Desa Bedono
Demak dipengaruhi oleh faktor fisik yang mendominasi berupa
penggenangan. Lokasi ini dipilih sebagai tempat penelitian karena
lokasi memiliki kekhasan dan keunikan,yaitu sebuah desa yang
awalnya merupakan kawasan pemukiman penduduk, sawah, dan
tambak, namun saat ini kawasan tersebut berubah menjadi
kawasan perairan dan menenggelamkan sawah, tambak, dan
beberapa desa. Sedangkan pada Mangunharjo dipengaruhi faktor
2
kimia yang memiliki kecenderungan yang sama yaitu interaksi lahan
terhadap gelombang.
Berdasarkan data penelitian Desa Mangunharjo terlihat bahwa
penduduk yang berprofesi sebagai petani mangrove sangat sedikit,
yaitu 6 orang. Berbagai jenis kegiatan yang dilakukan para petani
mangrove antara lain budidaya mangrove dan penanaman dipesisir
pantai, seperti budidaya yang dilakukan dengan mendatangkan
bibit dan pembibitan sendiri sampai mangrove berumur 4 bulan,
dan penanaman mangrove dengan menggunakan perahu untuk
mencapai area pantai (Pramudji, 2003). Kawasan ini Belum banyak
dikenal orang, karena daerah ini belum di jadikan hutan mangrove.
Namun keindahan dan potensinya tidak kalah bagus dibandingkan
dengan kawasan mangrove lainnya. Hal inilah yang menjadikan
Mangunharjo sebagai sasaran tempat wisata yang tepat.
Karakterisasi morfologi ini dilakukan di Desa Bedono Demak dan
Mangkang Mangunharjo, karena belum banyak yang meneliti dan
masih sangat kurang, maka perlu penelitian.
Allah berfirman dalam Al-qur’an surat Thaha ayat 53 sebagai
berikut :
yang telah menjadikan bagimu bumi sebagai hamparan dan yang telah menjadikan bagimu di bumi itu jalan-ja]an, dan menurunkan dari langit air hujan. Maka Kami tumbuhkan
3
dengan air hujan itu berjenis-jenis dari tumbuh-tumbuhan yang bermacam-macam.(Departemen RI, 2006).
Ayat ini menjelaskan tentang kekuasaan Allah yang telah
menurunkan hujan kemudian menumbuhkan beranekaragam
tumbuhan. Selain itu, juga mengeluarkannya dengan berbagai
manfaat, warna, aroma dan bentuk (Al Maraghi, 1993). Allah yang
menciptakan tumbuhan beranekaragam jenisnya. Tumbuhan
Mangrove termasuk tumbuhan yang mudah hidup dan beragam
jenisnya.
Belajar-mengajar sebagai suatu proses merupakan suatu
sistem yang tidak terlepas dari komponen-komponen lain yang
saling berinteraksi di dalamnya. Salah satu komponen dalam proses
tersebut adalah sumber belajar. Sumber belajar itu tidak lain
adalah daya yang bisa dimanfaatkan guna kepentingan belajar-
mengajar, baik secara langsung maupun secara tidak langsung,
sebagian atau secara keseluruhan (Ismail, 2011).
Proses belajar mengajar dalam pendidikan merupakan salah
satu aspek yang sangat dibutuhkan dalam kehidupan manusia.
Proses belajar dapat memberi pengaruh terhadap perkembangan
kemampuan akademis dan psikologis setiap manusia dalam
hidupnya. Belajar merupakan proses interaksi antara peserta didik
dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.
Belajar juga merupakan kegiatan yang melibatkan seseorang dalam
upaya memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai
4
positif dengan memanfaatkan berbagai sumber belajar (Liandiani,
2017).
Metode praktikum merupakan suatu cara penyajian bahwa
pelajaran berlangsung dengan melakukan sebuah percobaan.
Pembelajaran praktikum sangat dibutuhkan untuk mendukung
pemahaman teori yang telah dijelaskan kepada mahasiswa.
Pembelajaran praktikum akan memberikan pengetahuan nyata baik
yang berkaitan dengan teori yang diajarkan ataupun diluar dari
teori tersebut, salah satunya pada mata kuliah sistematika
tumbuhan.
Mata kuliah Sistematika Tumbuhan merupakan mata kuliah
yang membahas berbagai macam karakter morfologi dan kajian
taksonomi dari tumbuhan. Morfologi tumbuhan adalah ilmu botani
yang mempelajari mengenai bentuk kenampakan dari luar
tumbuhan. Sedangkan kajian taksonomi tumbuhan adalah kajian
yang mencakup klasifikasi, identifikasi, tatanama dan kekerabatan
tumbuhan dengan menggunakan karakter morfologi saja (Nur
Hayati, (2015).Karakter morfologi yang diamati adalah karakter
daun, batang dan akarnya, Salah satu usaha yang dapat dilakukan
dalam rangka peningkatan mutu proses hasil belajar mahasiswa
dengan cara mengawetkan tumbuhan untuk dijadikan herbarium.
Herbarium merupakan material pokok yang penting dalam
studi sistematika tumbuhan. Tumbuhan yang dikeringkan dijadikan
sebagai herbarium karena sebagian orang awam belum tahu apa itu
herbarium, dan bagaimana cara membuatnya. Selain, itu herbarium
5
merupakan cara khas dengan material yang diperlukan berupa
ranting, daun , kuncup, kadang – kadang bunga dan buah dalam satu
kesatuan. Material herbarium yang lengkap mengandung ranting,
daun muda dan tua, kuncup bunga muda dan tua,serta buah muda
dan tua . Material herbarium dengan bunga dan buah, jauh lebih
berharga dan biasa disebut herbarium fertil, sedangkan material
herbarium tanaman bunga dan buah disebut herbarium steril. (e-
USU Repository 2005).
Berdasarkan latarbelakang sebelumnya, hal tersebut
mendorong penulis untuk melakukan penelitian dengan judul
“KARAKTERISASI MORFOLOGI TUMBUHAN MANGROVE DI
PANTAI MANGKANG MANGUNHARJO DAN DESA BEDONO
DEMAK SEBAGAI SUMBER BELAJAR BERBENTUK HERBARIUM
PADA MATA KULIAH SISTEMATIKA TUMBUHAN".
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, rumusan masalah yang
dibahas adalah
1. Bagaimana karakterisasi morfologi tumbuhan mangrove di
pantai Mangkang Mangunharjo dan Desa Bedono Demak?
2. Bagaimana kelayakan herbarium sebagai sumber belajar pada
mata kuliah sistematika tumbuhan?
6 C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk:
1. Mengetahui keragaman karakter morfologi mangrove di pantai
Mangkang Mangunharjo dan Desa Bedono Demak
2. Mengetahui kelayakan herbarium sebagai sumber belajar pada
mata kuliah sistematika tumbuhan
D. Manfaat penelitian
1. Memberikan Informasi kepada masyarakat tentang karakter
morfologi tumbuhan mangrove di pantai Mangkang
Mangunharjo dan Desa Bedono Demak
2. Sebagai sumber belajar berbentuk herbarium pada mata kuliah
sistematika tumbuhan
3. Menambah wawasan tentang karakter morfologi tumbuhan
dan penyusunan herbarium
7
7
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Deskripsi teori
1. Morfologi Tumbuhan
Biologi adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang
makhluk hidup, baik manusia, hewan, maupun tumbuhan.
Morfologi adalah studi mengenai bentuk dan perkembangan,
penampilan eksternal tubuhnya dan berbagai organnya.
Morfologi Tumbuhan adalah cabang ilmu Biologi yang
mempelajari tentang bentuk dan susunan luar tubuh tumbuhan
beserta fungsinya dalam kehidupan tumbuhan.
Karakter morfologi merupakan ciri yang umum digunakan
untuk mengklasifikasikan tumbuhan. Morfologi tumbuhan
berdasarkan kesamaan ciri dapat dikelompokkan dalam
kelompok taksa tertentu. Karakter morfologi pada Pteridophyta
dan Spermatopyhta yang dapat diamati adalah semua organ
tumbuhan, yaitu akar, batang, daun, bunga, buah, dan biji beserta
bagian-bagian dan bentuk-bentuknya, sedangkan dalam
penelitian ini yang akan dikarakterisasi hanya organ daun,
batang, dan akar.
a. Daun
Daun merupakan struktur pokok tumbuhan yang
penting. Daun mempunyai fungsi antara lain sebagai resopsi
(pemecahan), mengolah makanan melalui fotosintesis, serta
sebagai alat transpirasi (penguapan air) dan respirasi
8
(pernapasan dan pertukaran gas).Daun sebenarnya adalah
batang yang telah mengalami modifikasi yang kemudian
berbentuk pipih dan juga terdiri dari sel-sel yang dan jaringan
seperti yang terdapat pada batang. Organ pembuat makanan
ini berbentuk pipih lebar, agar dapat melaksanakan tugas
utamanya, yaitu fotosintesis dengan efektif. (Tjitrosomo,2007)
b. Batang
Batang berfungsi untuk membentuk dan menyangga
daun. Daerah pada batang yang menumbuhkan daun disebut
nodus (buku), sedangkan daerah antara dua nodus disebut
internodium (ruas). Berdasarkan kenampakan batang,
tumbuhan dibedakan menjadi tumbuhan yang tidak berbatang
(planta acaulis), seperti lobak (Rhapanus sativus L.), dan sawi
(Brassica juncea L.), dan tumbuhan yang jelas berbatang, yang
terdiri atas batang basah (herbaceus), batang berkayu
(lignosus), batang rumput (calmus), dan batang mendong
(calamus). (Tjitrosomo, 2007)
c. Akar
Akar tidak berfungsi untuk membawa daun, jadi akar
tidak beruas atau berbuku. Fungsi akar ialah untuk
menegakkan berdirinya tumbuhan dan untuk mengisap air
beserta garam-garam dari tanah, dan menyalurkan air ini ke
batang. Akar harus menembus tanah dengan partikel-
9
partikelnya yang keras, maka titik vegetasi pada ujungnya
dilindungi oleh calyptra (tudung akar).
Bagian-bagian akar meliputi leher akar atau pangkal akar
(collum), ujung akar (apex radix), batang akar (corpus radicis),
cabang-cabang akar (radix lateralis), serabut akar (fibrilla
radicalis), dan rambut-rambut akar atau bulu-bulu (pilus
radicalis). Sedangkan sistem perakaran dapat dibedakan menjadi
sistem akar tunggang yang terdapat pada tumbuhan dikotil dan
sistem akar serabut yang terdapat pada tumbuhan monokotil.
Akar tunggang hanya dapat dijumpai pada tumbuhan yang
ditanam dari biji.
2. Tumbuhan Mangrove
Tumbuhan mangrove adalah tipe tumbuhan yang khas
terdapat di sepanjang pantai atau muara sungai, yang telah
menyesuaikan diri dari terpaan ombak yang kuat dengan tingkat
salinitas yang tinggi serta tanah yang senantiasa digenangi air.
Hutan pantai tersebut tumbuh di daerah tropis maupun
subtropics. Istilah mangrove digunakan untuk masyarakat
tumbuh-tumbuhan dari beberapa jenis tumbuhan pantai dan
hutan itu disebut hutan pantai atau pasang surut. (Atmajaya,
1986).
Fungsi mangrove yang terpenting bagi daerah pesisir adalah
menjadi penyambung darah dan laut, serta peredam gejala-gejala
alam yang ditimbulkan oleh perairan , seperti abrasi, gelombang,
10
badai, dan juga menjadi penyangga bagi kehidupan biota lainnya
yang merupakan sumber penghidupan masyarakat sekitarnya.
Tumbuhan mangrove mempunyai daya adaptasi yang khas
sesuai dengan habitat yang dipengaruhi oleh pasang surut dan
salinitas. Adaptasi terhadap genangan air dicerminkan dengan
pembentukan akar napas, akar lutut, akar tunjang, dan
perkecembahan biji pada waktu buah masih menempel di pohon.
Pada umumnya terdapat empat jenis tumbuhan yang
dijumpai di hutan mangrove , yaitu pohon api –api ( Avicennia),
bakau (Rhizopora), Tanjang (Bruguiera), dan Pedada
(Sonneratia). (Tjitrosomo, 2007)
3. Macam – macam tumbuhan mangrove
a. Avicennia (Api-Api)
Klasifikasi :
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnolyophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Lamiales
Famili : Acanthaceae
Genus : Avicenia
Spesies : Avicenia sp.
Deskripsi :
11
Avicennia merupakan pohon mangrove pionir, jadi mudah
sekali dikenal. Tumbuhnya selalu di tepi laut maupun di tepi
sungai. Avicennia merupakan pohon tinggi yang berukuran
sedang sampai besar. Avicennia dikenal pula dengan nama api-
api. Getah yang keluar dari kulit batangnya dilaporkan
mempunyai khasiat sebagai aphrodisiac (pembangkit gairah),
kontraseptif dan obat sakit gigi. Biji mudanya digunakan
sebagai obat untuk mematangkan bisul. Buah dan bijinya
apabila direbus dapat dimakan. Apabila ditumbuk halus dan
dicampur dengan salep dapat menjadi obat luka yang manjur,
terutama luka karena terbakar. Daun muda dan pucuk atau
sirung rasanya sangat enak sebagai lalap atau dibuat sayur
lodeh. Selain itu, abu dari kayu jenis-jenis Avicennia dapat
digunakan sebagai sabun.
12
Gambar 1.1 daun, bunga, buah Avicenia sp. sumber : www.wetlands.or.id diakses 22 september 2017
b. Acrostichum aureum( paku laut )
Jenis ini merupakan tumbuhan paku-pakuan dan
umumnya tumbuh di area hutan mangrove yang terbuka atau
menerima cahaya matahari banyak. Kamu tidak akan sulit
mencarinya karena Acrostichum aureum merupakan satu-
satunya paku-pakuan di hutan mangrove dan tumbuhnya
menggerombol membentuk rumpun, sekalipun kadang-
kadang berdiri terpisah sendiri-sendiri. Tumbuhan yang
tingginya dapat mencapai dua meter ini biasa dimakan
mentah atau disayur ketika masih muda. Rimpangnya yang
telah ditumbuk dapat digunakan untuk menyembuhkan luka
Avicenia marina. Secara keseluruhan di Desa Bedono Demak
lebih variasi jenisnya.
2. Hasil penilaian herbarium secara keseluruhan dari segi materi,
media dan pengguna adalah 91.73% sehingga dapat dikatakan
bahwa desain herbarium yang dibuat sudah baik dan layak
digunakan di lapangan .
B. Saran
Saran yang penulis berikan diantaranya :
1. Karakter morfologi lainnya seperti biji dapat dikaji dalam
penelitian selanjutnya untuk menambah wawasan keilmuan.
82
2. Penelitian mengenai anatomi dan fisologi yang terkandung dalam
daun dan batang tumbuhan mangrove dapat dikaji dalam
penelitian selanjutnya untuk menambah wawasan keilmuan.
3. Hasil penelitian ini dapat dikembangkan dalam penelitian
selanjutnya misalnya penelitian RND sehingga dapat
dipublikasikan kepada mahasiswa dan khalayak umum.
83
Daftar Pustaka
A, N. (2002). Laut Nusantara. Jakarta: Djambatan.
Assidig, A. K. (2008). Kamus Lengkap Biologi. Yogyakarta: Panji Pustaka.
Azwar, S. (1998). Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Cresswell.( 2013).Metode Penelitian. Yogyakarta:Pustaka pelajar
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya, Kudus: Menara Kudus, 1997.
Fachrul, M. F. (2007). Metode Sampling Bioekologi. Jakarta: Bumi Aksara.
Faisal, S. (1982). Metode Penelitian Pendidikan . Surabaya: Usaha Nasional.
Tjitrosoepomo. (2007). Morfologi Tumbuhan . Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Hayati, N. (2015). Taksonomi Tumbuhan. Semarang: CV Karya Abadi.
Hamzah.(2010). Tumbuhan Mangrove.Jakarta :Erlangga
Irawan, B. (2013). Karakterisasi dan Kekerabatan Tumbuhan Mangrove Rhizoporaceae Berdasarkan Morfologi, Anatomi dan Struktur Luar Serbuk Sari. Bandung: Universitas UNPAD.
J, H. P. (2007). The Biology of Mangroves Oxford . New York: University Press.
Kapludin, Y. (2013). Karakterisasi dan Morfologi Keragaman Biota pada Vegetasi Mangrove Dusun Wael Kabupaten Seram Bagian Barat. Ambon : Universitas Darussalam.
Liandiani. (2006). Pengembangan Sumber Belajar. Jakarta: Sunset Kemenag Go Id.
M, I. S. (2011). Strategi pembelajaran agama islam berbasis PAIKEM ( pembelajaran aktif, inovatif, kreatif,efektif, dan menyenangkan). semarang: rasail madia group.
Moleong, L. J. (2005). Metodologi Penelitian Kualitatif Cet X. Bandung : Remaja Rosdakarya.
Odum, E. P. (1993). Dasar - dasar Ekologi Terjemahan Tjahjono Samingan . Yogyakarta: Gadjah Mada University.
Partomihardjo, S. d. (2003). Permulaan alami hutan mangrove Pulau Nusa Kambangan Jawa Tengah . Dalam Jamal et al Proyek Investarisasi dan Karakterisasi sumberdaya Hayati Pusat Penelitian Biologi -LIPI Bogor , 393-402.
Pramudji. (2003). Keanekaragaman Flora di hutan mangrove kawasan pesisir Teluk Mandar, Polewali, Provinsi Sulawesi Selatan . Kajian Pendahuluan Biota, VIII 3 135-142.
Prasad . 1986. Colour. JARQ Vol. 20 (3): 147-153 Growth Diagnosis of Rice Plants by Means of Leaf
Reece, C. N. (2012). Biologi Edisi Kedelapan Jilid 3 terjemahan Damaring Tyas Wulandari.Jakarta:Erlangga.
Ridwan dan Sunarto. 2013. Pengantar Statistik untuk Penelitian, Pendidikan, Sosial, Ekonomi, Komunikasi, dan Bisnis. Bandung: Alfabeta.
Sarwono, J. (2006). Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Sugiyono. (2006). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R n D). Bandung: Alfabeta.
Sunardi, S. d. (2004). Ekologi hutan mangrove di Tumbu -tumbu Lampepi dan Wungkolo, Pulau Wawonji, Sulawesi Tenggara . Dalam Rugayah et al Laporan Teknik Proyek Inventarisasi dan Karakterisasi Sumberdaya Hayati Pusat Peneliti Biologi LIPI Bogor, 71-85.
W, G. (1993, April Ambon). Indonesia's Mangrove An update on remaining area and main management issue. Dalam Seminar Coastal Zone Management of Small Island Ecosystems, pp. 7-10.
Warsito, B. (2008). Teknologi Pembelajaran Landasan dan Aplikasinya. Jakarta: Rineka Cipta.