Page 1
KARAKTERISASI KUANTITATIF MORFOLOGI TUMBUHAN
MANGROVE JENIS Sonneratia alba DI PANTAI NEGERI TULEHU
KECAMATAN SALAHUTU KABUPATEN MALUKU TENGAH
SKRIPSI
Ditulis Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana
Pendidikan (S.Pd) Pada Jurusan Pendidikan Biologi
FIFI DAYANTI SINAGA
NIM : 170302032
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
AMBON
2021
Page 2
i
PENGESAHAN SKRIPSI
JUDUL : KARAKTERISASI KUANTITATIF MORFOLOGI
TUMBUHAN MANGROVE JENIS Sonneratia alba DI
PANTAI NEGERI TULEHU KECAMATAN SALAHUTU
KABUPATEN MALUKU TENGAH
NAMA : Fifi Dayanti Sinaga
NIM : 170302032
JURUSAN/KELAS : Pendidikan Biologi/B
FAKULTAS : ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN IAIN AMBON
Telah diuji dan dipertahankan dalam bidang Munaqasyah yang diselenggarakan pada
Hari Tanggal, Bulan Oktober Tahun 2020 dan dinyatakan dapat diterima sebagai
salah satu syarat unuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) dalam Ilmu
Pendidikan Biologi.
DEWAN MUNAQASYAH
PEMBIMBING I : Dr. Nur Alim Natsir, M.Si (…………………..)
PEMBIMBING II : Sarty Imkari, M.Pd (………………......)
PENGUJI I : Dr Muhammad Rijal, M.Pd (…………………..)
PENGUJI II : Laila Sahubauwa, M.Pd (…………………..)
Diketahui Oleh : Disahkan Oleh :
Ketua Jurusan Pendidikan Biologi Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah
Dan
IAIN Ambon Keguruan IAIN Ambon
Surati, S.Pd, M.Pd Dr. Samad Umarella, M.Pd
NIP. 197002282003122001 NIP.196507061992031003
Page 3
ii
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : FIFI DAYANTI SINAGA
Nim : 170302032
Program Studi : Pendidikan Biologi
Menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar merupakan karya sendiri. Jika di
temukan di kemudian hari terbukti bahwa skripsi ini merupakan duplikat, tiruan,
plagiat secara keseluruhan, maka skripsi dan gelar yang di peroleh batal dengan
hukum.
Ambon, September, 2021
Yang Menyatakan
FIFI DAYANTI SINAGA
Nim. 170302032
Page 4
iii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
Seseorang Bertindak Tanpa Ilmu Ibarat Berpergian Tanpa Petunjuk.
Dan Sudah Banyak Yang Tau Kalau Orang Seperti Itu Kiranya Akan
Hancur, Bukan Selamat
(Hasan Al Bashri)
PERSEMBAHAN
..“Dengan segala kerendahan hati skripsi ini
kupersembahkan kepada ayahanda tercinta Saharudin
Sinaga dan ibunda tersayang Misna Wagola beserta
keluarga tersayang telah berjuang, mendo’akan dan selalu
memberikan kasih sayang tanpa batas”..
“”””Teruntuk Almamaterku tericinta Fakultas Ilmu tarbiyah
Dan Keguruan Institut Agama Islam Negeri Ambon di
mana penulis menuntut ilmu dan menulis kisah selama
proses studiku hingga sampai di Titikini””””
Page 5
iv
ABSTRAK
FIFI DAYANTI SINAGA. NIM, 170302032. Dosen Pembimbing I. Dr. Nur
Alim Natsir, M.Sidan Pembimbing II. Sarty Imkari, M.Pd. Judul “Karakterisasi
Kuantitatif Morfologi Tumbuhan Mangrove Jenis Sonneratia alba Di Pantai Negeri
Tulehu Kecamatan Salahutu Kabupaten Maluku Tengah”. Program Studi Pendidikan
Biologi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Ambon, 2021.
Mangrove adalah jenis tumbuhan tropis maupun subtropis yang mampu
bertahan hidup pada kadar salinitas air yang relatif tinggi dan substrat berlumpur.
Mangrove terdiri dari beberapa bagian seperti akar, batang, dan daun. Pada daerah
dekat akar terdapat daerah disebut mintakat perakaran yaitu daerah tanah dimana
kondisi lingkungan untuk jasad mikro dipengaruhi oleh akar tanaman. Tujuan
penelitian adalah untuk mengetahui karakterisasi kuantitatif morfologi tumbuhan
mangrove jenis Sonneratia alba di pantai Negeri Tulehu Kecamatan Salahutu
Kabupaten Maluku Tengah.
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif melalui pengamatan
dan perhitungan langsung secara in situ terhadap ukuran morfologi spesies mangrove
jenis Sonneratia alba di lapangan. Teknik Sampling atau pengambilan sampel
mangrove dilakukan dengan pemilihan langsung Sampling. Sampel yang digunakan
adalah semua organ tubuh mangrove Sonneratia alba seperti daun, batang, akar, buah
dan bunga.
Hasil penelitian menunjukan bahwa pengukuran karakteristik daun dan batang
tumbuhan mangrove jenis Sonneratia alba ditemukan bahwa daun terpanjang terletak
pada stasiun III dengan panjang 8,5 cm dan daun terlebar terletak pada pada stasiun I
dengan lebar 5,4 cm. Sedangkan pengukuran batang memiliki keliling lingkaran
tertinggi pada stasiun III = 148 cm dan memiliki diameter 47,134 cm, dan jenis
batang terendah ditemukan di stasiun I yaitu 120,3 cm dan memiliki diameter 38,312
cm. Adapun pengukuran karakteristik akar, buah dan bunga tumbuhan mangrove
jenis Sonneratia alba dapat dilihat bahwa akar terpanjang terletak pada stasiun I =
20,2 cm dengan rata-rata 6,73%, dan akar terpendek terletak pada stasiun III = 11 cm
dengan nilai rata-rata 3,66%. Karakteristik jenis buah terpanjang terletak pada stasiun
III = 1,7 cm dengan nilai rata-rata 0,56%, dan jenis buah terpendek terletak pada
stasiun II = 1,2 cm dengan nilai rata-rata 0,4%. Sedangkan karakteristik jenis bunga
terpanjang terletak pada stasiun III = 4,3 cm dengan nilai rata-rata 1,43%, dan
karakteristik jenis bunga terpendek terletak pada stasiun II = 3 cm dengan nilai rata-
rata 1% terendah.
Kata Kunci. Karakterisasi, Kuantitatif, Morfologi Mengrove Jenis Sonneratia alba
Page 6
v
KATA PENGANTAR
Tiada kata yang indah dan sempurna selain ungkapan pujian dan rasa syukur
kehadirat Allah SWT. Atas segala nikmat yang diberikan kepada penulis berupa
nikmat kesehatan, kesempatan, dan kekuatan sehingga peneliti dan penulisan ini
dapat terselesaikan. Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada baginda
Rasulullah SAW yang telah membawa kita semua dari alam kegelapan menuju
cahaya yang terang benderang sekarang ini.
Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang
sedalam-dalamnya kepada semua pihak yang telah memberi bantuan, berupa arahan,
nasehat, bimbingan, dan dorongan selama penulis menyelesaikan skripsi ini. Oleh
karena itu, atas segala bantuan yang telah diberikan kepada penulis, maka penulis
menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada mereka semua terutama
kepada:
1. Kepada Ayahanda tercinta Saharudin Sinaga dan ibu tersayang Misna Wagola
dan segenap keluarga tercinta penuh keikhlasan memberikan do’a, motivasi,
dan memberikan bantuan moril maupun materil yang tak terhingga demi
terselesaikannya skripsi ini.
2. DR. Zainal Abidin Rahawarin, M.Si selaku Rektor IAIN Ambon beserta
wakil Rektor I Bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga Dr. Ismail
Tuanany, MM, Wakil Rektor II, Bidang Administrasi Umum, dan
Page 7
vi
Perencanaan Keuangan Dr. Husin Wattimena, M.Si dan Wakil Rektor III
Bidang Kemahasiswaan dan Kerja Sama Lembaga Dr. M. Faqih Seknun,
M.Pd.I
3. Dr. Ridhwan Latuapo, M.Pd.I selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah IAIN
Ambon, Dr. Hj. St Jumaeda, M.Pd.I selaku Wakil Dekan I, Corneli Pary,
M.Pd selaku Wakil Dekan II, dan Dr. Muhajir Abdurahman, M.Pd.I selaku
Wakil Dekan III.
4. Surati, S.Pd.,M.Pd selaku Ketua Program Studi Pendidikan Biologi dan
Abajaidun Mahulauw, M.Biotech selaku Sekretaris Program Studi Pendidikan
Biologi.
5. Dr. Nur Alim Natsir., M.Si, selaku Pembimbing I dan Sarti Imkary, M.Pd
selaku Pembimbing II yang telah membimbing dan meluangkan waktu tenaga
dan pikiran di sela-sela kesibukannya untuk memberikan bimbingan dan
arahan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
6. Dr. Muhammad Rijal, M.Pd, selaku Penguji I dan Laila Sahubauwa, M.Pd
selaku Penguji II, yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk
mengoreksi, memberikan masukan yang sifatnya membangun.
7. Rosmawati T, S.Pi, M.Sisebagai Penasehat Akademik yang telah memberikan
bimbingan dan arahan selama perkuliahan berlangsung.
8. Bapak dan Ibu Dosen maupun Asisten Dosen serta seluruh Pegawai di
lingkungan kampus Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ambon, khususnya
di lingkup Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan atas segala asuhan,
Page 8
vii
bimbingan, dan ilmu pengetahuan dan Pelayanan yang baik dalam proses
perkuliahan.
9. Seluruh ustad dan ustazah Ma’had Al-jami’ah IAIN Ambon yang telah
memberikan pembinan terkait dengan ilmu-ilmu agama.
10. Teruntuk adik-adikku tercinta Lili Sinaga dan Tety Juhrina Sinaga yang selalu
memberikan doa dan motivasinya untuk penulis sehingga penulis bisa
menyelesaikan skripsi ini.
11. Teman-teman angkatan 2017 khususnya kelas Bio B 2017 yang saya tidak
sempat menyebutkan namanya satu persatu yang selalu menemani penulis
selama perkuliahan.
Terima kasih atas kebersamaannya selama ini, canda dan tawa takkan terlupakan.
Akhir kata penulis mengucapakan permohonan maaf atas segala kekhilafan kepada
semua pihak baik disengaja maupun tidak disengaja. Semoga bantuan, bimbingan,
dan petunjuk yang telah diberikan oleh semua pihak tersebut insya Allah akan
memperoleh imbalan yang setimpal dari Allah SWT, Amin.
Ambon, 2021
Penulis,
Fifi Dayanti Sinaga
DAFTAR ISI
Page 9
viii
Halaman
HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i
PENGESAHAN PEMBIMBING .................................................................. ii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................. iii
ABSTRAK ...................................................................................................... iv
KATA PENGANTAR ................................................................................... v
DAFTAR ISI ................................................................................................... viii
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xiii
BAB I : PENDAHULUAN ............................................................................ 1
A. Latar Belakang ............................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ......................................................................... 6
C. Tujuan Penelitian .......................................................................... 6
D. Manfaat Penelitian ........................................................................ 6
E. Definisi Operasional ..................................................................... 7
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA ................................................................ 8
A. Tumbuhan Mangrove ................................................................... 8
B. Ciri-Ciri Ekosistem Mangrove ..................................................... 10
C. Habitat Tumbuhan Mangrove ...................................................... 11
D. Karakteristik, Habitat dan Morfologi Mangrove Sonneratia alba 12
E. Fungsi Hutan Mangrove ............................................................... 14
F. Faktor fisika dan kimia perairan ................................................... 15
BAB III : METODE PENELITIAN ............................................................ 19
A. Tipe Penelitian .............................................................................. 19
B. Waktu dan Tempat Penelitian ...................................................... 19
C. Alat dan Bahan .............................................................................. 19
D. Prosedur Penelitian ....................................................................... 20
E. Analisis Data ................................................................................. 22
BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN .................................................... 23
Page 10
ix
A. Hasil ............................................................................................. 23
B. Pembahasan .................................................................................. 27
BAB V PENUTUP ......................................................................................... 31
A. Kesimpulan ................................................................................... 31
B. Penutup ......................................................................................... 32
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 33
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. 35
Page 11
x
DAFTAR TABEL
Tabel Judul Halaman
3.1 Alat dan fungsinya . ...................................................................... 16
2.2 Bahan dan Fungsinya ................................................................... 17
4.1 Data Karakteristik Kuantitatif Daun Morfologi Tumbuhan Mengrove
Jenis Sonneratia alba .................................................................... 21
4.2 Data Karakteristik Kuantitatif Batang Morfologi Tumbuhan Mengrove
Jenis Sonneratia alba .................................................................... 22
4.3 Data Karakteristik Kuantitatif Akar Morfologi Tumbuhan Mengrove
Jenis Sonneratia alba .................................................................... 22
4.4. Data Karakteristik Kuantitatif Buah Morfologi Tumbuhan Mengrove
Jenis Sonneratia alba .................................................................... 23
4.5. Data Karakteristik Kuantitatif Bunga Morfologi Tumbuhan Mengrove
Jenis Sonneratia alba .................................................................... 23
Page 12
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar Judul Halaman
2.1 Sonneratia alba ............................................................................ 13
Page 13
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Judul Halaman
1. Lokasi penelitian tiap stasiun di pantai Negeri Tulehu .................. 30
2. Alat dan bahan, dan proses pengamatan karakterisasi morfologi
tumbuhan mangrove............................................................ ........... 31
3. Surat izin penelitian ....................................................................... 32
4. Surat Telah Melaksanakan Penelitian ........................................... 33
Page 14
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Mangrove adalah jenis tumbuhan tropis maupun subtropis yang mampu
bertahan hidup pada kadar salinitas air yang relatif tinggi dan substrat berlumpur1.
Mangrove terdiri dari beberapa bagian seperti akar, batang, dan daun. Daerah dekat
akar terdapat daerah disebut mintakat perakaran yaitu daerah tanah dimana kondisi
lingkungan untuk jasad mikro dipengaruhi oleh akar tanaman. yaitu pertumbuhan
bakteri dipengaruhi oleh persenyawaan yang dibebaskan dari akar 2.
Mangrove merupakan tanaman hasil dari kegiatan budidaya atau diambil dari
alam. Mangrove menjadi salah satu solusi yang sangat penting untuk mengatasi
berbagai jenis masalah lingkungan terutama untuk mengatasi kerusakan lingkungan
yang disebabkan oleh rusaknya habitat untuk hewan. Kerusakan ini tidak hanya
berdampak untuk hewan tapi juga untuk manusia. Mangrove telah menjadi pelindung
lingkungan yang sangat besar3. Mangrove memiliki karakter morfologi yang unik
sebagai bentuk adaptasi terhadap kondisi lingkungan tempat tumbuhnya.
Bentuk morfologi akar, buah, dan anatomi pada tumbuhan mangrove
merupakan karakter taksonomi yang khusus pada tumbuhan ini. Hal ini berarti bahwa
1Wantasen, A.S. 2013.Kondisi Kualitas Perairan Dan Substrat Dasar Sebagai Faktor
Pendukung Aktivitas Pertumbuhan Mangrove DiPantai Pesisir Desa Basaan I, Kabupaten Minahasa
Tenggara. Jurnal Ilmiah Platax. Vol. 1: 4 2Islami, T., dan W.H. Utomo., 1995. Hubungan Tanah, Air, dan Tanaman. Penerbit Ikip
Semarang Press, Semarang. 3 Ana, C. 2015. 12 Manfaat Hutan Mangrove bagi Keidupan Manusia. Diakses pada januari,
2021.https://manfaat.co.id/manfaat-hutan-mangrove.html.
Page 15
2
bentuk morfologi ketiga karakter tersebut selalu ada pada tumbuhan mangrove dan
secara genetik diturunkan dari satu generasi kegenerasi berikutnya sehingga macam-
macam tipe akar seperti akar tunjang, akar pensil, akar papan, dan akar lutut
merupakan bentuk karakter morfologi yang cukup valid sebagai penanda jenis
tertentu pada mangrove.
Mangrove mempunyai kecenderungan membentuk kerapatan dan keragaman
struktur tegakan yang berperan sebagai perangkap endapan dan perlindungan
terhadap erosipantai. Sedimen dan biomassa tumbuhan mempunyai kaitan erat dalam
memelihara efisiensi dan berperan sebagai penyangga antara laut dan daratan.
Disamping itu memiliki kapasitasnya sebagai penyerap energi gelombang dan
menghambat intrusi air laut ke daratan. Di pesisir pantai, mangrove biasanya tumbuh
dan hidup berkelompok membentuk suatu ekosistem besar seperti hutan yang terdiri
dari satu jenis sampai beberapa jenis yang disebut dengan hutan mangrove.
Hutan mangrove adalah salah satu jenis hutan yang banyak ditemukan pada
kawasan pesisir pantai dengan struktur tanah berlumpur dan/atau padat. Secara
bioekologis, hutan mangrove mempunyai peranan yang penting dalam ekosistem
pantai yaitu sebagai penyediaan bahan organik, tempat asuhan (nursery ground),
tempat bertelur (spawning ground), dan tempat berlindung berbagai biota laut, serta
sebagai pelindung pantai dari aktivitas gelombang4. Hutan mangrove berada di daerah
pesisir antara laut dan darat. Sehingga memungkinkan banyak faktor alam yang dapat
4Wantasen, A.S. 2013. Kondisi Kualitas Perairan Dan Substrat Dasar Sebagai Faktor
Pendukung Aktivitas Pertumbuhan Mangrove DiPantai Pesisir Desa Basaan I, Kabupaten Minahasa
Tenggara. Jurnal Ilmiah Platax. Vol. 1: 4
Page 16
3
mempengaruhi struktur hutan mangrove. Faktor alam tersebut antara lain cahaya,
angin, salinitas, kondisi tanah, pasang surut air dan polusi sampah organik maupun
anorganik5.
Kondisi tanah berlumpur sangat baik sebagai media tumbuh sebagian besar
jenisspesies mangrove di Indonesia. Rhizopora mucronata dan Avicennia marina
merupakan dua contoh spesies yang berkembang dengan baik pada tipe tanah
tersebut. Sementara itu, spesies seperti Rhizopora stylosa tumbuh baik pada media
tanah berpasir. Spesies mangrove juga dupat tumbuh pada media pantai berbatu
seperti misalnya R. stylosa dan Sonneratia alba.
Pasang surut air laut telah membentuk formasi atau zona hutan mangrove.
Pada wilayah selalu tergenang yaitu pada bagian depan biasanya ditumbuhi Avicennia
alba dan Sonneratia alba pada media tumbuh pasir, sementara pada substrat
berlumpur bagian depan didominasi oleh Rhizopra mucronata. Areal yang
digenangi oleh pasang sedang adalah jenis-jenis Rhizopora atau yang dikenal dengan
bakau. Spesies ini antara lain Rhizopora mucronata, Rhizopora stylosa, dan
Rhizopora apiculata6. Hutan mangrove ini tumbuh khususnya pada tempat-tempat
yang terjadi pelumpuran dan akumulasi bahan organik. Baik di teluk-teluk yang
terlindung dari gempuran ombak, maupun sekitar muarasungai yang mana air
melambat dan mengendapkan lumpur yang dibawanya dari hulu. Faktor kondisi tanah
5Habdiansyah, P., Lovadi, I., dan Linda, R. 2015. Profil Vegetasi Mangrove Desa Sebubus
Kecamatan Paloh Kabupaten Sambas. Universitas Tanjungpura. Jurnal Vol.4 (2) : 9 – 17
6Noor, R., M. Khazali,I.N.N. Suryadiputra. 1999. Panduan Pengenalan Mangrove di
Indonesia. Ditjen PHKA,WI ± PI. Bogor.
Page 17
4
dan pasang surut perairan yang mempengaruhi pertumbuhan mangrove menjadikan
Indonesia salah satu Negara kepulauan yang banyak ditumbuhi mangrove sepanjang
pesisir pantai dengan berbagai jenis dan substrat berbeda.
Indonesia memiliki ekosistem mangrove terluas di dunia serta memiliki
keanekaragaman hayati yang paling tinggi. Dengan panjang garis pantai sebesar
95,181 km2, Indonesia mempunyai luas mangrove sebesar 3.489.140,68 Ha (tahun
2015). Jumlah ini setara dengan 23% ekosistem mangrove dunia yaitu dari total luas
16.530.000 Ha. Dari luas mangrove di Indonesia, diketahui seluas 1.671.140,75 Ha
dalam kondisi baik, sedangkan areal sisanya seluas 1.817.999,93 Ha sisanya dalam
kondisi rusak7.
Jenis mangrove yang tercatat mencapai 158 jenis, terdiri dari 89 jenis pohon,
5 jenis palem, 19 jenis liana, 44 jenis epifit dan 1 jenis sikas8. Luas hutan mangrove
di Maluku mencapai ± 1,19 juta ha dan tersebar luas di seluruh pulau, serta terdiri
dari 40 jenis pohon dari 24 suku. Di Pulau Ambon khususnya perairan Teluk Ambon
luas hutan mangrove mencapai ± 52 ha dengan tingkat kerusakan diperkirakan 10-15
%. Salah satu lokasi pada pulau ambon yang banyak ditumbuhi mangrove dengan
berbagai jenis dan karakteristik morfologinya yaitu di Pantai Negeri Tulehu
Kecamatan Salahutu Kabupaten Maluku Tengah.
7Kementerian lingkungan hidup dan kehutanan, 2017.miliki 23% ekosistem mangrove dunia,
indonesia tuan rumah konferensi internasional mangrove 2017 diakses pada tanggal 27 januari 2021.
http://ppid.menlhk.go.id/siaran_pers/browse/561 8Bengen, DG. 1999. Pedoman Teknis Pengenalan dan Pengelolaan Ekosistem
Mangrove.Bogor : Pusat Kajian Sumber Daya Pesisir dan Lautan. Institut Pertanian Bogor
Page 18
5
Negeri Tulehu merupakan salah satu Negeri yang terletak di Kecamatan
Salahutu Kabupaten Maluku Tengah. Negeri Tulehu memiliki zona intertidal dengan
kondisi pantai yang agak landai bila dibandingkan dengan pesisir pantai lain di
daerah sekitar dengan tingkat distribusi kehidupan organisme yang sangat besar
sehingga manusia akan lebih mudah melakukan penelitian dan pengamatan secara
langsung selama air surut tanpa melakukan peralatan khusus. Hal ini disebabkan
karena Negeri Tulehu terletak di daerah pesisir yang memiliki pantai dengan kondisi
fisik berpasir dan berbatu serta memiliki sumberdaya hayati laut seperti mangrove,
alga, mollusca dan lain-lain.
Berdasarkan penjelasan yang telah dipaparkan serta penelitian yang pernah
dilakukan sebelumnya, kajian terkait karakterisasi kuantitatif morfologi tumbuhan
mangrove belum banyak dilakukan sehingga, saya tertarik untuk melakukan
penelitian di Pantai Negeri Tulehu Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah
dengan memanfaatkan mangrove jenis Sonneratia alba yang berada pada pesisir
pantai di lokasi tersebut sekaligus menjadi objek dalam penelitian ini.
B. Rumusan Masalah
Masalah yang akan diteliti dalam penelitian ini yaitu bagaimana karakterisasi
kuantitatif morfologi tumbuhan mangrove jenis Sonneratia alba di pantai Negeri
Tulehu Kecamatan Salahutu Kabupaten Maluku Tengah?
Page 19
6
C. Tujuan Penelitian
Mengetahui karakterisasi kuantitatif morfologi tumbuhan mangrove jenis
Sonneratia alba di pantai Negeri Tulehu Kecamatan Salahutu Kabupaten Maluku
Tengah.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi :
1. Peneliti
a. Memperoleh informasi tentang karakteristik kuantitatif morfologi
tumbuhan mangrove jenis Sonneratia alba di Pantai Negeri Tulehu
Kecamatan Salahutu Kabupaten Maluku Tengah
b. Memperoleh informasi tentang jenis jenis mangrove yang terdapat di
Pantai Negeri Tulehu Kecamatan Salahutu Kabupaten Maluku Tengah.
2. Masyarakat
Memberikan informasi tentang karakteristik kuantitatif morfologi tumbuhan
mangrove jenis Sonneratia albadi pantai Negeri Tulehu Kecamatan Salahutu
Kabupaten Maluku Tengah.
3. Dunia Pendidikan
a. Referensi ilmiah pada mata kuliah Biologi Laut khususnya dalam
pengembangan materi pembelajaran yang berkaitan dengan konsep
morfologi tumbuhan mangrove.
Page 20
7
b. Dapat dijadikan sebagai bahan data lanjutan dan pendukung bagi para
peneliti maupun bagi para mahasiswa yang melakukan penelitian lanjut
tentang tumbuhan mangrove.
E. Definisi Operasional
Agar tidak menimbulkan penafsiran yang keliru terhadap judul penelitian ini,
maka dijelaskan sebagai berikut:
1. Tumbuhan mangrove adalah tumbuhan khas yang terdapat di sepanjang
pantai atau muara sungai (daerah estuari), yang dipengaruhi oleh pasang
surut air laut.
2. Karakterisasi kuantitatif adalah pengamatan karakter kuantitatif tumbuhan
mangrove Sonneratia alba meliputi panjang, lebar, diameter dan keliling.
3. Morfologi mangrove adalah bagian tubuh mangrove yang dapat dilihat
dari luar seperti daun, batang, akar, buah, bunga dan biji
Page 21
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif melalui pengamatan
dan perhitungan langsung secara in situ terhadap ukuran morfologi spesies mangrove
jenis Sonneratia alba di lapangan yang bertujuan untuk mengetahui karakterisasi
kuantitatif morfologi tumbuhan mangrove di pantai Negeri Tulehu Kecamatan
Salahutu Kabupaten Maluku Tengah.
B. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini telah dilaksanakan di pantai Negeri Tulehu Kecamatan Salahutu
Kabupaten Maluku Tengah yang berlangsung selama satu bulan, dimulai dari 1 Juli
sampai 1 Agustus 2021. Tempat penelitian yaitu di pesisir pantai Negeri Tulehu
Kecamatan Salahutu Kabupaten Maluku Tengah.
C. Alat dan Bahan
Tabel 3.1 Alat dan fungsinya No Nama Alat Fungsi
1 Mistar Untuk pengukuran panjang dan lebar
2 Pita meter Pengukuran keliling dan diameter
3 Cutter Alat pemotong
4 Kamera digital Keperluan dokumentasi
5 Kertas label Sebagai penanda jenis sampel
6 Thermometer Untuk mengecek kondisi suhu
7 GPS Mengetahui titik lokasi penelitian
8 Plastik Wadah untuk peletakan sampel
9 Alat tulis Menulis data hasil pengamatan dan pengukuran
Page 22
20
Tabel 3.2Bahan dan fungsinya No Bahan Fungsi
1 Mangrove Sonneratia alba Objek penelitian
D. Prosedur Kerja
1. Penentuan Lokasi Penelitian
Penentuan lokasi penelitian dilakukan dengan pengamatan di sepanjang perairan
tulehu dengan pertimbangan di lokasi tersebut memiliki mangrove dari jenis
Sonneratia albayang masih tumbuh subur. Lokasi yang dipilih berada pada tiga
stasiun lokasi penelitian stasiun 1,2 dan 3.
2. Teknik Observasi
Sebelum dilakukan penelitian, terlebih dahulu dilakukan pengamatan lapangan
yang meliputi keseluruhan kawasan hutan, dengan tujuan untuk mengetahui luas
objek penelitian dan melihat keadaan fisiognomi dan komposisi tegakan hutan
serta keadaan pasang surut daerah tersebut. Selanjutnya dibuat jalur penelitian
pada kawasan tersebut
3. Teknik Sampling
Teknik sampling atau pengambilan sampel mangrove dilakukan dengan
pemilihan langsung. Sampel yang digunakan adalah semua organ tubuh mangrove
Sonneratia alba seperti daun dan batangnya saja.
a. Sampel daun
Pengambilan sampel dilakukan dengan mengambil bagian daun tumbuhan
mangrovedari setiap jenis secara kebutuhan dengan ciri daun mangrove
Page 23
21
yangmasih segar dan tidak terlalu muda. Sampel diletakan dalam plastik dan
diberi label setiap jenis mangrove untuk selanjutnya diukur panjang dan lebar
daun.
b. Sampel batang
Sampel yang digunakan adalah semua batang tumbuhan mangrove Sonneratia
alba yang besar dan sudah dewasa yang ditemukan dilokasi. Sebelum diukur
sampel diberi label atau penanda jenis batang mangrove untuk membedakan
setiap ukuran batang dari setiap sampel mangrove dilokasi.
c. Sampel buah, bunga dan biji
Sampel diambil langsung masing masing satu dari setiap tumbuhan mangrove
Sonneratia alba yang terdapat pada lokasi secara acak atau purposive sampling.
Sampel kemudian diletakan ke dalam plastik untuk selanjutnya di ukur panjang,
lebar dan diameternya.
d. Sampel akar
Sampel akar mangrove Sonneratia alba yang akan diukur harus dalam keadaan
tidak rusak atau terpotong ujung akarnya. Sampel kemudian diukur secara
langsung pada saat air surut dengan menggunakan mistar atau meteran.
4. Teknik Karakterisasi
Karakterisasi dalam penelitian ini adalah dengan mengamati karakter atau sifat
sifat yang dimiliki oleh tumbuhan mangrove Sonneratia alba secara kuantitatif
dengan perhitungan dilokasi, meliputi :
a. Panjang dan lebar daun, bunga, buah dan biji
Page 24
22
1) Semua sampel daun, bunga, buah dan biji yang diambil dikeluarkan dari
plastik
2) Menghitung panjang dan lebar daun, bunga, buah dan biji mangrove
tersebut menggunakan mistar
3) Amati dan catat hasilnya
b. Keliling dan diameter batang
Semua batang mangrove dilokasi diukur keliling dan diameter batang
menggunakan pita meter, hitung dan catat hasilnya
c. Panjang dan diameter akar
E. Analisis Data
Data yang diperoleh akan dihitung dan dianalisis dengan analisis deskriptif.
Deskriptif bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai subjek penelitian
berdasarkan data dari variabel yang diperoleh dari kelompok subjek yang diteliti19
.
Data yang diperoleh setelah pengamatan dan perhitungan di lokasi kemudian
dideskripsikan dalam bentuk tabel dan uraian naratif yang sistematik.
19
Azwar,Saifudin, Metode Penelitian, Cet. 1, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1998
Page 25
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat di simpulkan sebagai
berikut:
1. Berdasarkan pengukuran karakteristik daun dan batang tumbuhan mangrove
jenis Sonneratia alba ditemukan bahwa daun terpanjang terletak pada stasiun
III dengan panjang 8,5 cm dan daun terlebar terletak pada pada stasiun I
dengan lebar 5,4 cm. Sedangkan pengukuran batang memiliki keliling
lingkaran tertinggi pada stasiun 3 = 148 cm dan memiliki diameter 47,134 cm,
dan jenis batang terrendah ditemukan di stasiun I yaitu 120,3 cm dan memiliki
diameter 38,312 cm.
2. Berdasarkan pengukuran karakteristik akar, buah dan bunga tumbuhan
mangrove jenis Sonneratia alba dapat dilihat bahwa akar terpanjang terletak
pada stasiun I = 20,2 cm dengan rata-rata 6,73%, dan akar terpendek terletak
pada stasiun III = 11 cm dengan nilai rata-rata 3,66%. Adapun jenis buah
terpanjang terletak pada stasiun III = 1,7 cm dengan nilai rata-rata 0,56%, dan
jenis buah terpendek terletak pada stasiun II = 1,2 cm dengan nilai rata-rata
0,4%. Adapun karakteristik jenis bunga terpanjang terletak pada stasiun III =
4,3 cm dengan nilai rata-rata 1,43%, dan karakteristik jenis bunga terpendek
terletak pada stasiun II = 3 cm dengan nilai rata-rata 1%.
Page 26
31
B. Saran
Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang kelimpahan dan keragaman
tumbuhan mangrove jenis sonneratia albadan analisis unsur hara C, N dan Pdi pantai
Negeri Tulehu Kecamatan Salahutu Kabupaten Maluku Tengah
Page 27
DAFTAR PUSTAKA
Ana, C. 2015. 12 Manfaat Hutan Mangrove bagi Kehidupan Manusia. Diakses pada
januari, 2021.https://manfaat.co.id/manfaat-hutan-mangrove.html
Annisa, A.I. 2021. Identifikasi Tumbuhan Mangrove Di Sungai Tallo Kota Makassar
Sulawesi Selatan. Skripsi.Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Arief (2003) dalam Dewi, R. 2017.Laju Dekomposisi Serasah Daun Sonneratia Alba
Dan Analisis Unsur Hara C, N Dan P Diperairan Desa Sei Sakat
Kecamatan Panai Hilir Kabupaten Labuhanbatu Provinsi Sumatera Utara.
Skripsi. Universitas Sumatera Utara. Hal 39
Azwar, Saifudin, 1998. Metode Penelitian, Cet. 1, Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Bengen,DG. 1999.Pedoman Teknis Pengenalan dan Pengelolaan Ekosistem
Mangrove. Bogor: Pusat Kajian Sumber Daya Pesisir dan Lautan, Institut
Pertanian Bogor
Cahyanto, T Dan Kuraesin, R. 2013. Struktur Vegetasi Mangrove Di Pantai Muara
Marunda Kota Administrasi Jakarta Utara Provonsi Dki Jakarta. Vol Vii
No. 2. Issn 1979-8911
Desyanaputri. 2016. 13 Manfaat Tanaman Bakau untuk Lingkungan dan Kesehatan.
Diakses pada februari 24 2021.https://manfaat.co.id/manfaat-tanaman-bakau
Dewi, R. 2017. Laju Dekomposisi Serasah Daun Sonneratia Alba Dan Analisis
Unsur Hara C, N Dan P Diperairan Desa Sei Sakat Kecamatan Panai Hilir
Kabupaten Labuhanbatu Provinsi Sumate. Skripsi. Universitas Sumatera
Utara. Hal 15-17
Fahmi, M.A.F. 2014. Identifikasi Tumbuhan Mangrove Di Sungai Tallo Kota
Makassar Sulawesi Selatan. Skripsi.Universitas Islam Negeri Alauddin
Makassar
Habdiansyah, P., Lovadi, I., dan Linda, R. 2015. Profil Vegetasi Mangrove Desa
Sebubus Kecamatan Paloh Kabupaten Sambas. Universitas Tanjungpura.
Jurnal Vol.4 (2) : 9 – 17
Page 28
33
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Tulehu,_Salahutu,_Maluku_Tengah diakses pada
tanggal 1 September 2020
Iman, A.N. 2014. Kesesuaian Lahan Untuk Perencanaan Rehabilitasi Mangrove
Dengan Pendekatan Analisis Elevasi Di Kuri Caddi, Kabupaten Maros.
Skripsi. Universitas Hasanuddin Makassar. Hal 6-7
Imran, A, dan Efendi, I. 2016. Inventarisasi Mangrove Di Pesisir Pantai Cemara
Lombok Barat. JUPE. Volume 1 ISSN 2548-5555
Indriyani. R.V. 2018. Pola Distribusi Populasi Sonneratia Alba Smith Di Pantai Bilik
Taman Nasional Baluran. Skripsi. Universitas Jember. Hal 4
Islami. T.,dan W. H. Utomo. 1995. Hubungan Tanah, Air, dan Tanaman. Penerbit
Ikip Semarang Press, Semarang
Kementerian lingkungan hidup dan kehutanan, 2017.miliki 23% ekosistem mangrove
dunia, indonesia tuan rumah konferensi internasional mangrove 2017 diakses
pada tanggal 27 januari 2021.
http://ppid.menlhk.go.id/siaran_pers/browse/561
Kurniawan, Hoki, A. Mulyadi, dan Thamrin. 2014. The Growth Rate Of Propagul
Rhizophora Mucronata On The Intensity Of Tubes Various Shade In The
Concong Village In Indragiri Hilir Regency Riau Province. Pekanbaru:
Universitas Riau
Latifah, S. 2005. Analisis vegetasi hutan alam. Artikel Ilmiah. Jurusan Kehutanan
Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara.
Mony, A.K. 2016. Pelaksanaan Abda’u Terhadap Nilai Agama Di Desa Tulehu
Kecamatan Salahutu Kabupaten Maluku Tengah. Jurnal Fikratuna. Vol 8 No
1
Noor, R., M. Khazali. I.N.N.dan Suryadiputra. 1999. Panduan Pengenalan
Mangrove di Indonesia. Ditjen PHKA,WI ± PI. Bogor.
Page 29
34
Noor, Y.R., Khazali, M., Suryadiputra, I.N.N. 2006. Panduan Pengenalan Mangrove
di Indonesia. Bogor (ID):PHKA/WI-IP.
Romimohtarto, K. Dan S. Juwana. 2001. Biologi Laut. Ilmu Pengetahuan Tentang
Biota Laut. Penerbit Djambatan. Jakarta
Tumangger, B.S., Fitriani. 2019. Identifikasi dan Karateristik Jenis Akar Mangrove
Berdasarkan Kondisi Tanah dan Salinitas Air Laut di Kuala Langsa. Jurnal
Biologica Samudra. Vol. 1, No.1. 1 (1): 009-016
Wahyu, R.Y.A., Vincentius, A., Yohanista, M. 2021. Hubungan Karakteristik
Dominansi Mangrove Dengan Keanekaragaman Jenis Dan Jumlah Produksi
Ikan Di Pesisir Wolomarang Kabupaten Sikka.Jurnal Ilmu Kelautan Dan
Perikanan Vol.03, No.01. Eissn : 2723-0031
Wantasen, A.S. 2013. Kondisi Kualitas Perairan Dan Substrat Dasar Sebagai Faktor
Pendukung Aktivitas Pertumbuhan Mangrove DiPantai Pesisir Desa Basaan
I, Kabupaten Minahasa Tenggara. Jurnal Ilmiah Platax. Vol. 1: 4
Page 30
35
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiaran 1. Lokasi Penelitian Tiap Stasiun di Pantai Negeri Tulehu
Gambar 1. Alat dan Bahan
Gambar 2. Tempat Penelitian Stasiun I
Gambar 3. Tempat Penelitian Stasiun II
Page 31
36
Gambar 4. Tempat Penelitian Stasiun III
Lampiran 2. Alat dan Bahan, dan Proses Pengamatan Karakteristik Morfologi
Tumbuhan Mangrove
Gambar 5. Proses pengukuran pada batang
Gambar 6. Proses pengukuran pada daun
Page 32
37
Gambar 7. Proses Pengukuran pada akar
Gambar 8. Proses pengukuran pada buah
Gambar 5 Proses pengukuran pada bunga
Page 33
38
Lampiran 3. Surat Izin Penelitian
Page 34
39
Lampiran 4. Surat Telah Melaksanakan Penelitian