KANKER OVARIUM PENDAHULUAN Dinegara maju, kecuali jepang, kanker ovarium berada pada urutan keenam dari tumor ganas pada wanita setelah karsinoma payudara, kolorektal, servicks uteri, paru dan limfoma.Penyakit ini mempunyai mortilitas tertinggi dari tumor ganas ginekologik. Di indonesia karsinoma ovarium, juga terdapat pada urutan keenam terbanyak dari tumor ganas pada wanita setelah karsinoma serviks, uteri, panyudara, kolorektal, kulit dan limfoma. Pada umumnya kanker ovarium ditemukan pada stadium lanjut. Sebagian besar tumor
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
KANKER OVARIUM
PENDAHULUAN
Dinegara maju, kecuali jepang, kanker ovarium
berada pada urutan keenam dari tumor ganas pada
wanita setelah karsinoma payudara, kolorektal, servicks
uteri, paru dan limfoma.Penyakit ini mempunyai
mortilitas tertinggi dari tumor ganas ginekologik. Di
indonesia karsinoma ovarium, juga terdapat pada urutan
keenam terbanyak dari tumor ganas pada wanita
setelah karsinoma serviks, uteri, panyudara, kolorektal,
kulit dan limfoma.
Pada umumnya kanker ovarium ditemukan pada
stadium lanjut. Sebagian besar tumor membesar dan
menyebar ke organ sekitarnya tanpa keluha. Itulah
sebabnya tumor ini dikenal sebagai penyakit yang
tumbuh diam-diam tapi mematikan ( silent killer).
Dalam manajemen tumor ovarium, baik diagnosis,
penentuan stadium maupun terapi serta evaluasi
respons pengobatan, peranan bedah sangat menonjol.
Walaupun prognosis kanker ovarium umumnya buruk,
namun dengan manajemen bedah yang baik dan
pemberian terapi serta radiasi yang sesuai,harapan
hidup 5 tahun semakin meningkat
EPIDEMIOLOGI DAN ETIOLOGI
Eidemiologi. Di negara maju frekuensi kanker
ovarium merupakan 5% dari seluruh penyakit kanker
yang ada pada wanita. Akan tetapi di jepang yang juga
dikenal sebagai negara maju, kanker dan lebih banyak
berjangkit pada umur 50 thn atau lebih, sedang tomor
yang berasal dari germ cell lebih banyak pada anak-
anak ataupun wanita muda. Teratoma maligna lebih
banyak berjangkit pada wanita kulit hitam. Beberapa
tumor ganas ovarium a ada kaitannya faktor l keluarga.
Etiologi. Penyebab belum diketahui dengan jelas.
Kanker ovarium lebih banyak pada negara industri,
kemungkinan ada kaitannya dengan faktor lingkungan (
polusi udara ). Insiden kanker ovarium pada wanita
jahudi yang lahir di Israel atau Amerika Serikat lebih
tinggi di banding dengan wanita jahudi yang lahir di
negara non-industri. Berkaitan dengan lingkungan ini di
kenal bahan abestos dan bahan kimia lain yang
berbentuk tepung, diduga sebagai bahan karsinogenik.
Faktor makanan mungkin ada kaitannya dengan
meningkatnya kanker ovarium pada imigran wanita
Jepang di Amerika Serikat. Kehamilan di laporkan
mempunyai efek protektif terhadap kanker ovarium.
Meningkatnya insiden kanker ovarium ada kaitanya
dengan faktor kehamilan antara lain jumlah wanita
hamil sedikit, proporsi wanita mandul lebih banyak,
kehamilan pertama pada umur lanjut dan proporsi yang
gagal hamil lebih banyak. Pada populasi wanita
pemakai kontrasepsi oral ataupun suntikan insiden
kanker ovarium juga menurun.
PATOGENESIS
Tumor di ovarium terdiri dari berbagai jenis dan
multikompleks. Hal ini menjadi penyulit dalam
menentukan histogenesis. Cramer dan Welch (1983)
mengajukan teori pertumbuhan kanker ovarium.
Tumor yamg berasal dari epitel, dimulai dengan
adanya inklusi epitel permukaan pada stroma yang
berkembang menjadi kista. Oleh rangsangan hormon
gonadotropik atau estrogen yang tinggi, epitel inklusi
kista mengalami proliferasi dan transformasi maligna.
Akibat pemakaian kontraseptif oral atau kehamian
produksi gonadotrofin menurun dan berkaitan pula
dengan penurunan insiden kanker ovarium.
KLASIFIKASI NEOPLASMA OVARIUM
Klasifikasi tumor ovarium belum ada keseragaman,
manusia tidak ada perbedaan sifat fuindamental.
Menurut international federation of ginecologic a and
obstertrics (FIGO), neoplasma ovarium dibagi dalam 3
kelompok besar sesuai dari jaringan asal tumor dan
kemudian masing-masing kelompok terdiri dari berbagai
spesifikasi sesuai dengan histopatologi.
Berasal dari Epitel permukaanTumor Serosum
Benigna
Kistadenoma dan kistadenoma papiler
Papiloma permukaan ( surface papiloma )
Adenofibroma dan kistadenofibroma papiler
Borderline atau potensial maligna
Kistadenoma dan kistadenoma papiler
Papiloma permukaan ( surface papiloma )
Adenofibroma dan kistadenofibroma papiler
Maligna
Kistadinokarsinoma papiler, adenokarsinoma
papiler dan adenokarsinoma
Karsinoma papiler permukaan ( surface
carcinoma )
Adenofibroma dan kistadenofibroma papiler
maligna
Tumor Musinosom
Benigna
Kistadenoma
Adenofibroma dan kistadenofibroma
Borderline atau potensial maligna
Kistadenoma
Adenofibroma dan kistadenofibroma
Maligna
Adenokarsinoma dan kistadenokarsinoma
Maligna adenofibroma dan kistadenofibroma
Tumor Endometrioid
Benigna
Adenoma dan kistadenoma
Adenofibroma dan kistadenofibroma
Borderline atau potensial maligna
Adenoma dan kistadenoma
Adenofibroma dan kistadenofibroma
Tumor Sel Jernih ( Clear Cell )
Benigna
Bordierline
Maligna
Adenokarsinoma dan karsinoma
Tumor Brenner
Benigna
Bordierline
Maligna
Karsinoma Berdiferensiasi Rendah
Campuran Tumor Epitelial
Unclassified Epithelial Tumors
Tomor Lipoid
Berasal Dari Germ CellDysgerminoma
Endodermal sinus
Karsinoma Embrional
Khoriokarsinoma
Teratoma
Immature
Mature : Soild dan kistik ( Kistadermoid )
Tumor Bentuk Campuran ( Mixced Forms )
Tumor Berasal dari “Sex Cord-Stromal”Tumor Sel Granulosa
Tumor Thecoma-Fibroma
Thecoma
Fibroma
Unclassified
Androblatona, Tumor Sel Steroli- Leydig
Diferensiasi baik
Tubuler
Tubuler dengan lemak : sel Sertoli
Tumor sel Steroli- leydilg
Deferensiasi Sedang
Deferensiasi rendah
Ginandroblastoma
Unclaassfied
Tumor Sekunder ( Metastasis )Tumor Krukenberg.
Tumor Berasal dari Epiyel Permukaan merupakan
golongan terbanyak dan kanker ovarium sebagian besar
( 85% ) berasal dari golongan ini.
1. Tumor Serosum. Tumor ini merupakan golongan
yang sering diantara tumor ovarium. Tumor jinak
dan borderline, biasanya berbentuk kista,
unilokuler, berisi cairan serous. Permukaanya
licin , namun kadang-kadang terdapat papil.
Ukuranya bervariasi, mudah atau sulit digerakan.
Tumor yang mudah bergerak cendrung
mengalami torsio dengan simtom nyeri akut.
Kistadenokarsinoma, jarang torsio dan biasanya
tumor dengan jaringan sekitarnya dan sering
bilateral. Antara kistadenokarsinoma
berdiferensiasi baik, sering sulit di bedakan.Pada
kistadenokarsinoma dijumpai lebih banyak papil
eksofitik ataupun endofitik dan badan
psammoma. Secara mikroskopik, kista jinak
dilapisi selapis epitel atau epitel berlapis semu,
bersilia. Pada yang borderline, epitel
berproliferasi dan atipik, namun tidak melakukan
invasi pada stroma. Mungkin pada stroma
tampak tubulus atau kelenjar ,namun bukan
karena invasi epitel. Konfigurasinya papiler
dengan palpis epitel atipik, tidak teratur , sering
disertai celah yang mirip dengan lumen kelenjar
pada stroma , hialinisasi dan badan psammoma
merupakan karakteristik dari karsinoma papiler.
Adenofibroma dan kistadenofibroma biasanya
bersifat jinak, jarang sekali meligna.
2. Tumor Musinosum. Tumor jinak ataupun yang
borderline hampir selalu dalam bentuk
kistik,mullokuler , dilapisiepitel torak mirip epitel e
ndoserviks ataupun usus dengan sel goblet yang
memproduksi musin yang merupakan isi dari
kista. Subtipe borderline dan invasif lebih mirip
dengan epitel mukosa usus. Histopatologi
kistadenoma borderline dan kistadenokarsinoma
kadang-kadang sulit dibedakan satu sama lain.
Kriteria histopatologi kista adenokarsinoma :
jelas ada invasi sel tumor pada stroma atau sel
epitel atipik terdiri dari 4 lapis atau lebih. Akan
tetapi bila sel atipik hanya terdiri dari 3 lapis,
maka biasanya kelainanini dikategorikan
borderline.
Pseudomiksoma peritonei merupakan komplikasi
yang jarang terjadi. Massa musin yang
mengandung sel neoplasma pada kavum
peritonei. Pertumbuhan ini dapat juga terjadi
apabila pada waktu oprasi sekelompok massa
musin keluar dari kista( repture) dan tertanam
pada peritonem dan tubuh menjadi
pseudomiksoma peritonei.
3. Karsinoma Endometrioid. Kira-kira 20% kanker
ovarium terdiri dari karsinoma endometroid.
Sebagian besar tumor berbentuk solid, dan
disana sini di jumpai kista kecil atau menyerupai
kista. Arsitektur histopatologi mirip dengan
karsinoma endometrium dan sering disertai
metaplasia sel squamosa. Lebih dafi 30%
karsinoma endometrioid di jumpai bersama-sama
dengan adenokarsinoma endometrium.
Endometrioid adenofibroma jarang di jumpai.
4. Karsinoma Sel Jernih . Tumor ini berasal dari
duktus muleri. Pada umumnya tumor berbentuk
solid, tetapi ada juga bagian berbentuk kistik,
warna putih kekuning-kuningan. Arsitektur
histopatologi terdiri dari kelenjar solid dengan
bagian papiler. Sitoplasma sel jernih dan sering
dijumpai hopnail appearance yaitu inti yang
terletak di ujung sel epitel kelenjar atau tubulus.
5. Tumor Brenner. Tumor ini diduga berasal dari
folikel atau Walthard rest sell. Biasanya solid dan
berukuran 5-10 cm dan hampir selalu bersifat
jinak. Tumor ini sering dijumpai insidentil pada
waktu dilakukan histerektomi.
6. Karsinoma tidak berdifirensiasi. Sebagian besar
tumor mungkin berasal dari kistadenokarsinoma
atau karsinoma endometrioid yang tidak
berdiferensiasi. Pada tumor tidak dijumpai ciri-ciri
spesifik baik makroskopik maupun mikroskopis.
Tumor berasal dari Germ CellTumor ini lebih banyak pada anak-anak dan wanita
umur di bawah 30 tahun. Kurang dari 3% kanker
ovarium berasal dari Germ cell.
1. Dysgerminoma.Sering dijumpai bilateral ,solid
dan pada pemotongan mirip dengan ikan
tongkol.Secara histopatologi terdiri dari populasi
sel yang kurang matang, yang berbentuk
polihedral
2. Tumor Sinnus Endodermal. Tumor berasal dari
yock sac dari embrio, berupa jaringan kekuning-
kuningan dengan area perdarahan, nekrosis,
degenerasi gelatin dan kistik. Kira-kira 25% dari
tumor simpainya ruptur. Gambaran
histopatologiknya yaitu berbentuk papiler
dikelilingi sel tumor dan pada bagian sentral
dijumpai juga elmen embrional glomerolus,
kelenjar susu dan sel hati.
3. Karsinoma Embrional. Pernah dianggap sinonim
dengan tumor sinus endodermal, namun
sebenarnya histomorfologinya berbeda.
Karsinoma embrional ovarium mirip dengan testis
yang terdiri dari sel karsinoma anaplastik
tersusun bentuk solid, papiler ataupun kelenjar.
Pada hampir semua karsinoma embrional
dijumpai sel sinsitiotrofoblas yang terisoler. Tumor
ini sering dijumpai pada anak-anak. HCG dan
AFP dalam serum meningkat.
4. Teratoma. Teratoma dibagi dalam Teratoma
solidum dan teratoma kistik yang dikenal dengan
nama populer kista dermoid. Teratoma solid
sering dijumpai maligna , sedang kista dermoid
hampir selalu jinak.
Tumor Berasal dari Seks Cord Stromal.
Kelompok sel gonad yang merupakan asal darisel
granulosa ovarium dan sel leidig testis disebut Sex
Cord Stromal. Tumor yang berasal dari sex cord
stromal adalah tumor yang tumbuh dari satu jenis atau
kombinasi. Kira –kira 10% dari tumor ganas ovarium
berasal dari kelompok ini.
1. Tumor Sel Granulosa-teka. Kira-kira 60% dari
tumor ini terjangkit pada wanita post monopause,
selebihnya pada anak-anak dan dewasa. Tumor
ini juga dikenal sebagai feminizing tumor,
memproduksi estrogen yang membuat penderita”
cepat menjadi wanita”. Arsitektur histopatologinya
bervariasi yaitu populasi sel padat, atau
berbentuk kelenjar dengan ciri khas Exner
bodies. Neoplasma ini dikatagorikan low
malignant. Pada endometrium sering dijumpai
hiperplasia sistika ataupun karsinoma.
2. Androblastoma. Tumor ini memproduksi hormon
androgen yang dapat merubah bentuk penderita
menjadi kelaki-lakian atau disebut juga
masculinizing tumor. Penyakit ini jarang dijumpai.
3. Ginadroblastoma. Merupakan peralihan antara
tumor sel granulosa dan arrhenoblastoma dan
sangat jarang.
4. Fibroma. Fibroma kadang-kadang sulit dibedakan
dengan tekoma. Sering disertai dengan asites
dan hidrotoraks yang dikenal sebagai sindroma
meigh.
Tumor Sekunder (Metastasis). Tumor sekunder
atau metastasis sebagian besr berasal berasal dari
adenokarsinoma gaster atau kolerektal dan karsinoma
payudara yang disebut tumor krukenberg.
Penyebaran. Kangker ovarium menyebar secara
langsung pada jaringan atau organ sekitarnya atau
melalui cairan peritoneum. Tumor sering menyebar
pada lapisan serosa tuba falopi, uterus, veriska
urinaria dan rektum secara langsung. Sel tumor yang