8/10/2019 Kanal Stenosis
1/12
MODULKANAL STENOSIS
1. DefinisiKanal stenosis adalah suatu kondisi medis di mana kanal tulang belakangmenyempit dan menekan medulla spinalis.
2. WaktuTAHAP I TAHAP II TAHAP III
S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 S8 S9 S10 S11
PROGRAM MAGISTER( Beban dihitung dengan SKS >=40SKS
Pro ram Ma ister Tesis
Pro ram Profesi Bedah
Po ram Bedah DasarPro ram Bedah Saraf
PROGRAM KEPROFESIAN( Beban dihitung berdasarkan Kompetensi )
GOLONGAN PENYAKIT &
KONGENITALICD 10 - Bab XVII
KRANIAL
SPINAL
INEKSIICD 10 - Bab I
NEOPLASMA
ICD 10 - Bab II
Kranium
Supratentorial
Infratentorial
Spinal
Saraf Te i
TRAUMAICD 10 - Bab XIX
Kranial
S inal
Saraf Tepi
DEGENERASIICD 10 - Bab VI & XIII
Spinal
Saraf Tepi
VASKULER
ICD 10 - Bab IX
Intrakranial
S inalFUNGSIONAL
ICD 10 - Bab VI & XXI
Pendidikan spesialisasi bedah saraf terdiri dari 3 tahap, yaitu :1. Tahap Pengayaan (tahap I):
a. Lama pendidikan 2 semester, yaitu semester 4 s/d 5. Peserta didik diberiilmu-ilmu dasar maupun bedah saraf dasar. Dalam tahap ini dapatdipergunakan untuk mengambil program magister.
b. Peserta didik dalam tahap ini disebut Residen I, yaitu di akhir masapendidikan tahap I residen baru mencapai Kompetensi tingkat I. Residensudah harus mengenal kelainan bedah saraf, khususnya semua jenistrauma dan 10 jenis kasus penyakit terbanyak.
2. Tahap Magang (tahap II) :
8/10/2019 Kanal Stenosis
2/12
a. Lama pendidikan 4 semester, yaitu dari semester 6 s/d 9. Peserta didikmulai dilatih melakukan tindakan bedah saraf.
b. Peserta didik dalam tahap ini disebut Residen II, yaitu di ahir masapendidikan tahap II residen telah mencapai Kompetensi tingkat II.Residen sudah harus mampu menangani secara mandiri kasus-kasusgawat darurat bedah saraf, serta mampu mengenal dan merujuk denganbenar kasus-kasus bedah saraf non-emergensi. Minimal 2 operasi.
3. Tahap Mandiri (tahap III) :a. Lama pendidikan 2semester, yaitu dari semester 10 s/d 11. Peserta didik
menyelesaikan pendidikan sampai kompetensi bedah saraf dasar.b. Peserta didik dalam tahap ini disebut Residen III, yaitu di ahir masa
pendidikan tahap III residen telah mencapai kompetensi tingkat III.Residen sudah harus mampu menangani kasus gawat darurat bedahsaraf maupun kasus-kasus bedah saraf yang tergolong kompetensibedah saraf dasar. Minimal 3 operasi.
Kompetensi bedah saraf dasar :
1. Semua jenis penyakit yang diajarkan dalam masa pendidikan sampaimencapai tingkat mandiri (residen boleh mengerjakan operasi sendiri,dengan tetap dalam pengawasan konsulen)
2. Tehnik operasi yang diajarkan sebagai target ahir pendidikan adalahterbatas pada tindakan operasi konvensional yang termasuk dalam IndeksKesulitan 1 dan 2; tehnik operasi sulit yang membutuhkan kemampuanmotoris lebih tinggi dan/ataupun membutuhkan alat-alat operasi canggih,termasuk dalam Indeks Kesulitan 3 dan 4, diajarkan hanya maksimal sampaitingkat magang. Tindakan operasi dalam kelompok ini merupakan kelanjutanpendidikan yang masuk dalam CPD.
JENIS PENYAKIT
ICD
10
TAHA
P I TAHAP II TAHAP IIIIK
1
IK
2
IK
3
IK
4
S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 S8 S9 S10 S11 G M G M G P
Degeneratif . . .
Spinal . . .
Degenerasi diskus intervertebral M 51 . . .
Lumbal M51.9 5 5
Servikal M 50.9 . . . 4
Kanal stenosis 3 1
Kanal Stenosis 2 3
Saraf Perifer . . .
Entrapment syndrome 2 3
KETERANGAN
Tingkat Pengayaan, dalam periode ini Tingkat Kognitif harus dapat mencapai 6 (K6)
Tingkap Magang, dalam periode ini disamping K6, Psikhomotor harus mencapai 2 (P2) dan Afektif mencapai 3
Tingkat Mandiri semua Kategori Bloom harus mencapai maksimal, K6, P5, A5
S : Semester G : Magang M : Mandiri K : Kognitif : A : Afektif P : Psikhomotor
3. Tujuan UmumSetelah menyelesaikan modul kanal stenosispeserta didik diharapkan mampumengenali penyakit kanal stenosis, mampu mengobati penyakit kanalstenosisyang diajarkan sampai level mandiri serta mampu mengatasi kegawatanakut penyakit kanal stenosis.
4. Tujuan Khusus
8/10/2019 Kanal Stenosis
3/12
1. Mampu menerangkan insidensi, patogenesis, dan sitogenesis penyakit kanalstenosis.
2. Mengetahui neuroanatomi, dan neurofisiologi susunan saraf danpembungkusnya.
3. Mengetahui dasar-dasar pemeriksaan klinis maupun pemeriksaan tambahan(neuroradiologi, patologi dan patofisiologi dalam menegakkan penyakit kanalstenosis).
4. Mengetahui pengobatan berbagai jenis penyakit kanal stenosis.5. Mampu menentukan perubahan neurofisiologi karena penyakitkanal
stenosis.6. Mampu menentukan lokasi penyakit kanal stenosis.7. Mampu melakukan pemeriksaan klinis neurologik untuk menegakkan
diagnosa penyakit kanal stenosis.8. Mampu mengetahui diagnosa banding penyakit kanal stenosis.9. Mampu melakukan pemeriksaan tambahan (neuroradiologi) dalam
menegakkan penyakit kanal stenosis).10. Mampu melakukan pengobatan medikamentosa penyakit kanal stenosis.
11. Mampu melakukan tindakan operasi pada penyakit kanal stenosis.12. Mampu mengatasi tindakan pertolongan pertama pada kanal stenosis.13. Mengenali penyulit tindakan bedah pada penyakit kanal stenosis.14. Mengetahui tindak lanjut yang diperlukan.
5. Strategi dan Metoda Pembelajaran
a Pengajaran dan kuliah pengantar kuliah tatap muka 50 menit
b Tinjauan pustaka
Presentasi ilmu dasar 1x telaah kepustakaan
Presentasi kasus 1x
b Diskusi kelompok2x50 menit, Diskusi menyangkutdiagnosis, operasi dan penyulit
d Bedside teaching 6x ronde ruangan
e Bimbingan operasi
Operasi magangMinimal 2 kasus untuk selanjutnyainstruksi/evaluasi post operasi
Operasi mandiriMinimal 3 kasus sebelum dapatmaju ke ujian kompetensi akhirtingkat nasional
6. Persiapan Sesi1. Materi kuliah pengantar berupa kisi-kisi materi yang harus dipelajari dalam
mencapai kompetensi, mencakup:a. Insidensi, patogenesis, dan sitogenesis penyakit kanal stenosis.b. Neuroanatomi, dan neurofisiologi susunan saraf dan pembungkusnya.c. Dasar-dasar pemeriksaan klinis maupun pemeriksaan tambahan
(neuroradiologi, patologi dan patofisiologi dalam menegakkan penyakitkanal stenosis).
d. Pengobatan berbagai jenis penyakit kanal stenosis.e. Perubahan neurofisiologi karena penyakit kanal stenosis.
8/10/2019 Kanal Stenosis
4/12
f. Lokasi penyakit kanal stenosis.g. Pemeriksaan klinis neurologik untuk menegakkan diagnosa penyakit kanal
stenosis.h. Diagnosa banding penyakit kanal stenosis.i. Pemeriksaan tambahan (neuroradiologi) dalam menegakkan penyakit kanal
stenosis.j. Pengobatan medikamentosa penyakit kanal stenosis.k. Tindakan operasi pada penyakit kanal stenosis.l. Tindakan pertolongan pertama pada penyakit kanal stenosis.m. Penyulit tindakan bedah pada penyakit kanal stenosis.n. Tindak lanjut yang diperlukan
2. Audio visual3. Lampu baca x ray
7. Referensi1. Osborn AG, Blasser SI, Salzman KL, Katzman GL, Provenzale J, Castillo M, et
all. Osborn Diagnostic Imaging. Canada : Amirsys/Elsevier. 1st ed. 2004
2. Wilkins RH, Rengachary SS. Neurosurgery. USA : Mc Graw-Hill. 2nd Ed. 19963. Rengachary SS, Wilkins RH. Principles of Neurosurgery. London : Mosby.
19944. Winn HR. Youmans Neurological Surgery. 5th ed. USA : Saunders. 1994
8. Kompetensi
Jenis Kompetensi
TingkatKompetensi
K P A
a
.
Mampu menerangkan insidensi, patogenesis, dan
sitogenesis penyakit kanal stenosis. 6
bMengetahui neuroanatomi, dan neurofisiologisusunan sarafdan pembungkusnya. 6
cMengetahui dasar-dasar pemeriksaan klinis maupunpemeriksaan tambahan (neuroradiologi, patologi danpatofisiologi dalam menegakkan penyakit kanal stenosis.
6
dMengetahui pengobatan berbagai jenis penyakit kanalstenosis.
6
eMampu menentukan perubahan neurofisiologi karenapenyakit kanal stenosis.
6 5 5
f Mampu menentukan lokasi penyakit kanal stenosis. 6 5 5
gMampu melakukan pemeriksaan klinis neurologik untukmenegakkan diagnosa penyakit kanal stenosis.
6 5 5
hMampu mengetahui diagnosa banding penyakit kanal
stenosis.6 5 5
8/10/2019 Kanal Stenosis
5/12
iMampu melakukan pemeriksaan tambahan (neuroradiologi)dalam menegakkan penyakit kanal stenosis.
6 5 5
jMampu melakukan pengobatan medikamentosa penyakitkanal stenosis.
6 5 5
kMampu melakukan tindakan operasi pada penyakit kanalstenosis.
6 5 5
lMampu mengatasi tindakan pertolongan pertama padapenyakit kanal stenosis.
6 5 5
mMengenali penyulit tindakan bedah pada penyakit kanalstenosis.
6 5 5
n Mengetahui tindak lanjut yang diperlukan 6 5 5
9. Gambaran UmumKanal stenosis adalah suatu kondisi medis di mana kanal tulang belakangmenyempit dan menekan sumsum tulang belakang dan saraf. Kanal stenosisdapat terjadi pada daerah servikal, torasik ataupun lumbal. Gejala tergantungpada daerah yang terkena, dapat berupa nyeri punggung, nyeri atau mati rasa,atau kelemahan otot yang intermitten (klaudikasio). Jika gejala ringan makaprogram latihan mungkin merupakan perawatan terbaik awalnya. Latihankekuatan dapat meningkatkan kekuatan otot dan mengembalikan postur. Obatdapat diresepkan untuk mengurangi rasa sakit dan bengkak di tulang belakang.Pada kasus yang berat operasi mungkin diindikasikan.
10. Contoh Kasus
11. Tujuan PembelajaranProses, materi dan metoda pembelajaran yang telah disiapkan bertujuan untukalih pengetahuan, keterampilan dan perilaku yang terkait dengan pencapaiankompetensi dan keterampilan yang diperlukan dalam mengenali danmenatalaksana kelainan kanal stenosis.
12. Metoda Metoda Pembelajaran
1. Tinjauan Pustaka2. Diskusi Kelompok3. Bed side teaching4. Tindakan Operasi Mandiri
a. Peserta didik harus erlebih dahulu melakukan asistensi operasi(magang) sampai mencapai jumlah yang ditentukan, dan kemudianmelakukan instruksi pada spesialis pembimbing. Setelah dinyatakanlulus instruksi, baru diijinkan melakukan operasi mandiri.
b. Operasi mandiri oleh asisten harus selalu ada spesialis supervisoryang akan menilai keseluruhan aspek yang harus dilakukan oleh
asisten terhadap pasien secara mandiri.
8/10/2019 Kanal Stenosis
6/12
c. Residen yang memiliki level tertinggi dalam suatu operasi harusmembuat laporan operasi dengan berpedoman pada daftar tilik,selanjutnya konsulen/supervisor operasi ini akan memeriksa laporanoperasi sesuai daftar tilik dan memberi nilai berdasarkan kelengkapanyang ditetapkan daam daftar tilik.
Metoda Diagnostik1. Pemeriksaan klinis neurologik2. Alat bantu diagnostik
a. Pemeriksaan X ray,b. EMG / EEGc. Alat neuroradiologi lain : CT Scan, MRI
3. Metoda diagnostik yang diajarkan mencakup metode diagnostikkonvensional sesuai ketersediaannya di daerah perifer, tidak semata-mata berorientasi pada alat-alat dianostik canggih.
13. RangkumanKanal stenosis adalah suatu kondisi medis di mana kanal tulang belakang
menyempit dan menekan sumsum tulang belakang dan saraf. Kanal stenosisdapat terjadi pada daerah servikal, torasik ataupun lumbal. Gejala tergantungpada daerah yang terkena, dapat berupa nyeri punggung, nyeri atau mati rasa,atau kelemahan otot yang intermitten (klaudikasio). Jika gejala ringan makaprogram latihan mungkin merupakan perawatan terbaik awalnya. Latihankekuatan dapat meningkatkan kekuatan otot dan mengembalikan postur. Obatdapat diresepkan untuk mengurangi rasa sakit dan bengkak di tulang belakang.Pada kasus yang berat operasi mungkin diindikasikan.
14. Evaluasi Organisasi Evaluasi
1. Evaluasi dilaksanakan di IPDS Bedah Saraf2. Evaluasi dilakukan minimal oleh Pembimbing di IPDS Bedah Saraf3. Evaluasi untuk peserta PPDS Bedah Saraf dilakukan sbb
a. Untuk penguasaan ilmu dasar (pengayaan) dilakukan pada ahir setiapsemester
b. Kemampuan menegakkan diagnosac. Untuk penguasaan kasus dan teknis operasi dilakukan pada setiap
akan dilakukan tindakan / operasi.4. Untuk dokter spesialis bedah lain yang akan mengambil modul-modul
bedah saraf tertentu untuk kepentingan penigkatan kompetensi dalamprogram CPD, waktu disesuaikan pada kodisi yang ada dari modul ini,dengan evaluasi dan tahap penguasaan materi yang dievaluasi sama
ketentuan yang berlaku.
Tahap Evaluasi5. Evaluasi tahap pengayaan dilakukan setelah peseta didik menyelesaikan
aspek kognitif di tahap pengayaan.6. Evaluasi tahap magang dilakukan setelah peserta didik melakukan
sejumlah tindakan operasi Sebagai Asisten I sebagai prasyarat evaluasisesuai dengan jenis penyakit pada submodul
7. Evaluasi tahap mandiri dilakukan setelah peserta didik melakukansejumlah tindakan operasi mandiri sebagai prasyarat evaluasi sesuaidengan jenis penyakit pada submodul
Metode dan Materi Evaluasi1. Ujian Tulis dan Lisan
8/10/2019 Kanal Stenosis
7/12
2. Kemampuan menegakkan diagnosa di poliklinik maupun ruang rawat3. Penilaian kemampuan melakukan tindakan4. Penilaian kemampuan penanganan penderita secara menyeluruh
Hasil Penilaian IPDS
1. Penyelesaian modul harus dapat dicapai dalam kurun waktu yang telahditetapkan2. Penilaian disesuaikan dengan kompetensi akhir yang harus dicapai pada
setiap sub modul ( pengayaan, magang, mandiri )3. Kegagalan dalam 1 aspek harus diulang dalam masa selama stase di
Bagian/Departemen Badah Saraf.
15. Instrumen PenilaianInstrumen penilaian dari setiap kegiatan berupa evaluasi yang dilakukan pada
setiap tahap pendidikan, intrumen yang dipakai adalah :
16. Penuntun Belajar1. Kisi-kisi materi dan buku referensi2. Kisi-kisi materi kelainan kanal stenosis. :
a. Insidensi, patogenesis, dan sitogenesis penyakit kanal stenosis.b. Neuroanatomi, dan neurofisiologisusunan saraf dan pembungkusnya.c. Dasar-dasar pemeriksaan klinis maupun pemeriksaan tambahan
(neuroradiologi, patologi dan patofisiologi dalam menegakkan penyakitkanal stenosis).
d. Pengobatan berbagai jenis penyakit kanal stenosis.
e. Perubahan neurofisiologi karena penyakit kanal stenosis.f. Lokasi penyakit kanal stenosis.g. Pemeriksaan klinis neurologik untuk menegakkan diagnosa penyakit
kanal stenosis.h. Diagnosa banding penyakit kanal stenosis.i. Pemeriksaan tambahan (neuroradiologi) dalam menegakkan penyakit
kanal stenosis.j. Pengobatan medikamentosa penyakit kanal stenosis.k. Tindakan operasi pada penyakit kanal stenosis.l. Tindakan pertolongan pertama pada penyakit kanal stenosis.m. Penyulit tindakan bedah pada penyakit kanal stenosis.n. Tindak lanjut yang diperlukan
1 Kemampuan Inform Concent Instruksi & Bimbingan
2 Penilaian Ilmiah
a. Teori & Penyakit Diskusi dan Ujian
b. Instrument & Penyakit Diskusi dan Ujian
3 Penilaian KecakapanPoliklinik, Bedside teaching & KamarOperasi
4 Penilaian Rehabilitasi
8/10/2019 Kanal Stenosis
8/12
17. Daftar Tilik
RINCIAN DAFTAR TILIKADA
TA TL L
Menentukan indikasi bedah saraf (pliklinik)
1 Uraian tentang keluhan / gejala utama
2 Cara datang (sendiri / rujukan)
3 Kelengkapan riwayat penyakit
* Alasan pertama kali (bila pernah berobat) dan sekarangmembawa ke dokter
* Pengobatan dan tindakan yang pernah diberikan(tempat,waktu, oleh, siapa), serta hasilnya
4 Deskripsi keadaan kulit
* Daerah yang akan dioperasi
* Bekas luka operasi (bila pernah operasi)dan lokalisasi
5 Deskripsi kelainan saraf yang dijumpai
6 Pemeriksaan penunjang
* X-Ray, CT scan, MRI
* Laboratorium darah
7 Hasil konsultasi persiapan operasi
8 Catatan status gizi
9 Obat-obatan yang masih diberikan
10 Inform consent
* Kelainan yang dijumpai
* Apa yang dilakukan, lama perawatan, biaya yang dibutuhkan
* Peraturan rumah sakit untuk pasien maupun keluarga /penunggu
* Prognose penyakit dan apa yang perlu dilakukan setelahpulang
11 Surat pengantar rawat inap
* Lampiran daftar tilik
* Instruksi untuk perawat
* Nama konsulen dan asisten
Admission
1 Kelengkapan administrasi
2 Kelengkapan dokumen sesuai daftar tilik poliklinik
* Status poliklinik
* Hasil pemeriksaan neuroradiologi* Hasil pemeriksaan laboratorium
8/10/2019 Kanal Stenosis
9/12
* Hasil konsultasi persiapan operasi
3 Buat status Medical Record
4 Cek ulang hasil pemeriksaan di poliklinik
* Riwayat penyakit
* Deskripsi keadaan kulit
* Hasil pemeriksaan klinis neurologis
* Status gizi
5 Buat rencana perawatan
* Instruksi perawatan dan pengobatan
Persiapan Operasi
1 Assesment rencana tindakan, operator dan asisten
2 Persiapan alat3 Konsul toleransi operasi
4 Buat daftar operasi
Pra Bedah
1 Konsul anestesi
2 Asisten lapor pada operator
3 Persiapan menjelang operasi
* Pasang infus
* Cuci daerah yang akan dioperasi dengan sabun
* Puasa
* Klisma menjelang ke kamar operasi
* Cek kelengkapan status
* Cek dokumen pendukung
Kamar operasi
1 Dokumen yang disertakan bersama pasien
2 Keadaan pasien
* Terpasang infus
* Persiapan pasien
3 Dilakukan narkose umum
4 Dipasang kateter
5 Posisi pasien diatur sesuai standar
6 Dipasang blanket pemanas
7 Persiapan daerah operasi
* Cuci ulang dengan sabun
* Dibuat marking
8/10/2019 Kanal Stenosis
10/12
* Tindakan a/antiseptik
* Dilakukan penyuntikan anestesi lokal
8 Persiapan alat
Tindakan operasi
1 Pemasangan neuronavigasi
2 Insisi mediana menembus kutis subkutis
3 Otot-otot paravertebra disihkan
4 Dengan jarum steril ditusukkan ke ligamentum interspinosum
5 C-arm intraoperatif
6 Setelah letak kelainan dipastikan, operasi dilanjutkan
7 Dilakukan laminektomi sesuai dengan level kelainan
8 Dilakukan flavektomi dan disektomi secara mikroskopis9 Luka operasi ditutup lapis demi lapis
10 Dressing luka
11 Jumlah perdarahan tercatat
12 Jumlah urin tercatat
13 Jumlah kasa yang dipakai tercatat
14 Jumlah dan jenis instrumen sesuai prosedur dicatat
15 Keadaan pasien pasca bedah dievaluasi
Pasca Bedah
1 Dokumentasi
* Status dan hasil pemeriksaan penunjang dari OK diterimalengkap
* Laporan operasi
* Laporan anestesi
2 Catatan perawatan
* Pemantauan luka operasi
* Pemantauan efek samping
* Pemantauan KU rutin
* Catatan pengobatan
Pemulangan
1 Catatan keadaan pasien
2 Inform consent pada yang merawat
3 Jadwal kontrol dan konsultasi
4 Kelengkapan status dan diagnosa
5 Catatan administrasi & keuangan
8/10/2019 Kanal Stenosis
11/12
18. Materi Baku
Definisi
Kanal stenosis adalah suatu kondisi medis di mana kanal tulang belakangmenyempit dan menekan medulla spinalis.
EpidemiologiInsiden stenosis kanal meningkat pada usia decade kelimadan bervariasi dari1,7% - 9% dari seluruh populasi. Tidak ada perbedaan antara perempuan danlaki-laki. Keadaan ini juga tidak berhubungan dengan pekerjaan dan kebiasaan.
Gejala KlinisKanal stenosis dapat tidak menimbulkan gejala, tetapi dapat pula memberikankeluhan nyeri akibat kompresi. Nyeri yang ditimbulkan bersifat radikular dantergantun pada level stenosis. Pemeriksaan fisik dapat ditemukan deficit motorik
dan sensorik sesuai level yang terkena.
DiagnosisDiagnosis ditegakan berdasarkan pemeriksaan klinis dan pemeriksaan penunjangberupa foto polos, CT Scan, MRI dan mielografi spinal. Selain itu dapat puladilakukan pemeriksaan EMG. Nerve conduction velocity atau somatosensoryevoked potensials.
TatalaksanaTatalaksana pada kasus in adalah berupa operatif dengan cara laminektomidekompresi.
19. Algoritme
8/10/2019 Kanal Stenosis
12/12
20. Kepustakaan1. Osborn AG, Blasser SI, Salzman KL, Katzman GL, Provenzale J, Castillo M, et
all. Osborn Diagnostic Imaging. Canada : Amirsys/Elsevier. 1st ed. 20042. Wilkins RH, Rengachary SS. Neurosurgery. USA : Mc Graw-Hill. 2nd Ed. 19963. Rengachary SS, Wilkins RH. Principles of Neurosurgery. London : Mosby.
19944. Winn HR. Youmans Neurological Surgery. 5th ed. USA : Saunders. 1994
21. PresentasiMateri presentasi disesuaikan dengan penyakit kanal stenosis.
22. ModelModel pembelajaran bisa menggunakan diseksi kadaver.