Top Banner
Kamus Kosa Kata Monday, October 12, 2009 A Adagium : Pepatah atau peribahasa Adegan : Bagian dari babak dalam lakon atau bagian dari peristiwa yang ditampilkan dalam sebuah lakon Aforisme : Majas berisi pernyataan tentang kebenaranataupun sikap hidup. Misalnya: Tak kenal maka tak sayang. Agon : Adegan dalam drama atau filmyang menampilkan perbedaan anatara sifat antagonis dengan sifat protagonis. Ahli sastra : Orang yang memiliki pengetahuan luas atau yang menguasai ilmu-ilmu sastra. Aksara : Simbol-simbol grafis yang digunakan untuk melakukan komiunikasi. Aksarawan : Orang yang ahli dalam ilmu tentang menulis dan membaca. Akseptasi : Suatu kata atau istilah yang maknanya telah dikenal secara umum. Akting : Tingkah laku seseorang diatas pentas, radio atau film untuk mengekspresikan karakter tokoh yang dimainkannya. Aktor : Pria yang memainkan suatu tokoh di atas pentas, radio, telefisi atau film. AKtor karakter : Aktor yang dapat mmerankan dengan baik suatu peran yang bertentangan atau berbeda dengan karakter di actor sendiri. AKtor pembantu : Aktor pendukung, yang perannya tidak sebesar dan tidak sepenting tokoh utama.
35

Kamus Kosa Kata.doc

Oct 26, 2015

Download

Documents

ahmadmuhaimin83

Kamus Kosa Kata
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Kamus Kosa Kata.doc

Kamus Kosa Kata

Monday, October 12, 2009

A

Adagium : Pepatah atau peribahasa

Adegan : Bagian dari babak dalam lakon atau bagian dari peristiwa yang ditampilkan dalam sebuah lakon

Aforisme : Majas berisi pernyataan tentang kebenaranataupun sikap hidup. Misalnya: Tak kenal maka tak sayang.

Agon : Adegan dalam drama atau filmyang menampilkan perbedaan anatara sifat antagonis dengan sifat protagonis.

Ahli sastra : Orang yang memiliki pengetahuan luas atau yang menguasai ilmu-ilmu sastra.

Aksara : Simbol-simbol grafis yang digunakan untuk melakukan komiunikasi.

Aksarawan : Orang yang ahli dalam ilmu tentang menulis dan membaca.

Akseptasi : Suatu kata atau istilah yang maknanya telah dikenal secara umum.

Akting : Tingkah laku seseorang diatas pentas, radio atau film untuk mengekspresikan karakter tokoh yang dimainkannya.

Aktor : Pria yang memainkan suatu tokoh di atas pentas, radio, telefisi atau film.

AKtor karakter : Aktor yang dapat mmerankan dengan baik suatu peran yang bertentangan atau berbeda dengan karakter di actor sendiri.

AKtor pembantu : Aktor pendukung, yang perannya tidak sebesar dan tidak sepenting tokoh utama.

Aktor Paratean : Aktor yang sering berganti kostum untuk tampil diatas pentas.

Aktor utama : Aktor yang memegang peran utama atau peran yang tampil penting dalam suatu lakon.

Aktris : Tokoh atau pelaku wanita.

Alegori : Majas perluasan yang menggunakan perbandingan utuh, biasanya berupa cerita singkat yang mengandung kiasan.

Alias : Nama samaran, nama sebutan.

Alihaksara : Pengubaha aksara ke aksara lain.

Page 2: Kamus Kosa Kata.doc

Alihbahasawan : Penerjemah, juru bahasa.

Alkisah : Cerita lama yang dipakai untuk memulai suatu cerita baru yang hendak dibuat atau dibicarakan.

Alur : Rangkaian peristiwa yang terjalin secara sebab akibat dari awal sampai akhir menuju klimaks cerita atau justru sebaliknya.

Alur Antiklimaks : Alur cerita yang dimulai dari peristiwa klimaks atau peristiwa yang menonjol ke peristiwa yang biasa-biasa saja.

Alur Flashback : Alur sorot balik, pengarang mendahulukan akhir cerita sebagai pembuka cerita kemudian menuju awal cerita.

Alur Klimaks : Alur yang dimulai dari suatu peristiwa yang biasa-biasa saja menuju peristiwa yang memuncak.

Alur Kronologis : Alur yang susunan peristiwanya berjalan sesuai susunan atau urutan waktu.

Alur Maju : Alur yang susunan peristiwanya berjalan teratur dari awal hingga akhir cerita.

Alur Mundur : Alur yang menceritakan masa lampau.

Alusi : Majas perbandingan yang menggunakan ungakapan atau istilah yang lazim digunakan orang. Misalnya: Tua-tua keladi makin tua makin jadi.

Amanat : Pesan atau gagasan yang hendak disampaikan oleh pengarang kepada pembacanya yang dituangkan dalam karyanya.

Amsal : Kalimat pendek yang mengajarkan suatu kebaikan. Misalnya: Habis manis sepah dibuang.

Anafora : Majas perulangan kata pertama dari kalimat pertama menjadi kalimat pertama dalam kalimat berikutnya. Misalnya: Benahi dirimu, benahi yang lain, benahi hingga semuanya terbenahi.

Anak Judul : Judul yang mengawali suatu karangan.

Anak Komedi : Pelawak atau pemain komedi.

Anak Panggung : Orang yang hidupnya berprofesi sebagai pemain di panggung pertunjukan.

Anakulaton : Majas yang selalu menggunakan kalimat yang menyimpang dari aturan.

Anakronisme : Menempatan, menghadirkan atau melakukan sesuatu yang sebenarnya tidak sesuai dengan zamannya. Misalnya: Ptih Gajah Mada sedang bermain game computer.

Analisis Bahasa : Menelaah bahasa, biasanya dilakukan oleh pakar bahasa.

Analisis Novel : Menganalisa isi dari sebuah novel.

Analisis Puisi : Menganalisa arti dari sebuah puisi serta menelaah unsur-unsur penting dari sebuah puisi seperti pengulangan kata di depan kalimat, persamaan akhiran vocal dari suatu bait.

Anekdot : Cerita sindiran atau lucu mengenai seseorang atau kehidupan social yang belum tentu

Page 3: Kamus Kosa Kata.doc

kebenarannya.

Angkatan : Generasi, kelompok yang sezaman atau sepaham dalam bidang sastra.

Angkatan ’45 : Suatu angkatan yang lahir pada tahun ’45-an, disebut juga Angkatan Chairil Anwar, yaitu pelopornya.

Anonim : Tanpa nama, kebiasaan pengarang untuk tidak mencantumkan namanya pada karyanya.

Anotase : Catatan yang dibuat oleh pengarang utnuk memberi kritik dan saran hasil karya orang lain.

Anatagonis : Tokoh yang memiliki karakter yang bertentangan dengan tokokh utama. Biasanya, tokoh antagonis ini memiliki sifat dan karakter yang jelek atau buruk.

Anatwacana : Suara dalang yang khas disesuaikan dengan tokoh yang yang sedang dimainkannya.

Antitesis : Majas pertentangan yang menggunakan kata atau frase yang berlawanan. Misalnya: Tua-muda berkumupul dan bergotong royong membersihkan selokan desa.

ANtiklimaks : Suatu majas penegasan yang menyatakan hal yang akan ditegaskan secara berurutan, makin lama, tingkatannya makin menurun. Misalnya: Tak peduli gubernur, bupati, camat, sampai lurah dan kepala desa harus menggunakan uang Negara seefektif mungkin.

Antologi : Kumpulan karya pilihan, baik prosa maupun puisi.

Antonomasia : Majas perbandingan dengan menyebutkan nama lain yang sesuai dengan sifat orang tersebut. Misalnya: Si keras kepala itu tidak pernah mau mengalah.

Apendiks : Lampiran atau tambahan pada akhir buku atau karangan.

Apresisasi Sastra : Suatu kegiatan memahami, menghayati serta menikmati suatu karya sastra baik prosa maupun puisi.

Arsis : Tekanan suara naik, suku kata yang mendapat tekanan pada suatu kaki sajak. Misalnya:

Bukan beta bijak berperi, Pandai mengubah madahan syair. Bukan Beta budak negeri, Mustu menurut undangan mair.

Artis : Pelakon / pelaku seni

Artis tamu : Artis terkenal yang ikut serta dalam suatu pertunjukan, baik layar perak, layar kaca, drama, atau pertunjukan seni ada umumnya.

Artistik : Mempunyai nilai seni atau sifat yang menyeni.

Asindentron : Majas penegasan yang menyatakan beberapa benda, hal, atau keadaan secara berturut-turut tanpa memakai tanda penghubung. Misalnya: Wanita cantik, irama indah.

Asonansi : Perulangan bunyi vocal dalam deretan kata.

Asosiasi : Majas prbandingan antara suatu keadaan yang sesuai dengan keadaan dilukiskan. Misalnya: Wajahnya pucat pasi bagaikan nulan kesiangan.

Page 4: Kamus Kosa Kata.doc

Autobiografi : Suatu karangan tentang pengarangnya sendiri.

Awanama : Sama seperti anonym.

B

Babad : Sama seperti riwayat, sejarah dan tambo.

Babak : Bagian drama yang terdiri dari beberapa adegan atau peristiwa. Biasanya, pergantian babak ditandai perubahan setting, pemberian jeda dengan intermeso music atau perubahan lighting.

Bahasa Klise : Bahasa tiruan yang biasa dipakai sehingga tidak asing didengar atau tidak bermakna lagi untuk pendengarnya.

Bait / strope : Kebulatan arti dan irama dalam karangan berbentuk puisi. Misalnya: Bait pantun, yang terdiri atas empat baris. Gurindam terdiri dua belas bait.

Balada : Sajak tentang kisah yang mengharukan.

Balai Pustaka : Nama penerbit yang didirikan pada tahun 1917, kemudian menjadi nama suatu angkatan dalam dunia sastra, yaitu Angkatan Balai Pustaka.

Bibliografi : Daftar pustaka atau daftar buku.

Bidal : Bahasa kias untuk mengungkapkan perasaan yang sehalus-halusnya sehingga pendengarnya merasa terharu atau terhanyut. Bidal banyak digunakan dalam satra lama.

Biografi : Karangan sejarah hidup seseorang sejak kecil hingga dewasa ataupun hingga meninggal dunia.

Bombas : Ucapan yang sifatnya dilebih-lebihkan, diindah-indahkan, atau diucapkan secara menggebu-gebu.

Bujangga : Pujangga, ahli sastra, penyair yang lagendaris.

Buku Picisan : Karangan picisan; karangan atau buku yang tidak bernilai sastra.

Buku komik : Buku cerita bergambar.

Buku seri : Buku cerita yang dibuat secara berseri atau berjilid.

C

Page 5: Kamus Kosa Kata.doc

Candra : Makna tersirat dari yang tersurat.

Cauda : kauda: tmbahan baris dalam karya sonata karena pengarang belum merasa puas atau belum terselesaikan perasaannya dalam sonata tersebut; ekor sonata.

Cerber : Cerita bersambung: cerita yang disajikan secara berturut-turut atau sebagia-sebagian yang dimuat dalam majalah atau surat kabar.

Cergam : Cerita bergambar: cerita yang disajikan dalam bentuk gambar dan dijelaskan dengan bentuk tulisan secara singkat atay seperlunya.

Cerita berbingkai : Cerita rekaan yang di dalamnya terdapat suatu crita y7ang dituturkan oleh para pelakunya.

Cerita binatang : Fabel: cerita rekaan tentang binatang yang diperlakukan seperti manusia.

Cerita Fantasi : Kisah yang kadang-kadang susah diterima atau dilakoni oleh manusia biasa, bersifat supranatural.

Cerita fiksi : Cerita rekaan yang dibuat oleh pengarang berdasarkan kekuatan imajinasinya atau daya khayalnya. Cerita-cerita tersebut terkadang terjadi dalam kehidupan sebenarnya.

Cerita Ibarat : Cerita untuk menyampaikan ajaran-ajaran moral atau kebenaran dengan menggunakan perbandingan atau parallel.

Cerita Jenaka : Cerita tentang kelucuan tingkah laku tokoh dlam cerita tersebut. Misalnya: Kabayan, Pak Belalang dan Bayan Budiman.

Cerita Nonfiksi : Cerita yang dibuat berdasarkan pristiwa atau kisah nyata.

Cerita Panjang : Cerita yang disusun dengan panjang lebar. Misalnya: Novel dan Roman.

Cerita Panji : Cerita atau hikayat yang dibuat berdasarkan kisah-kisah kepahlawanan suatu kerajaan pada masa silam yang bersifat melegenda. Misalnya: Panji Semirang, Panji Tirta Tilam.

Cerita Pendek : Cerita singakat, situasi dan tokoh digambarkan secara terbatas.

Cerita Pokok : Suatu cerita yang mendahului dan melingkupi crita lain dalam cerita berbingkai.

Cerita Rakyat : Cerita dalam kehidupan rakyat yang diwariskan dari generasi ke generasi secara lisan.

Cerita Rekaan : Sama degan cerita fiksi.

Cerita Sejarah : Cerita yang mengandung nila-nilai sejarah atau cerita yang dilukiskan berdasarkan fakta-fakta sejarah.

Citraan : Cara membentuk gambaran sesuatu seolah-olaj dapat ditangkap dan dinyatakan dengan indra. Misalnya: Gelomang laut itu tak henti-hentinya menampar pantai. ( Seolah-olah gelombang menampar pantai )

Character : Karakter, watak, sifat, serta sikap yang dimiliki oleh tokoh dalam usia lakon.

Characterization : Perwatakan yang dilukiskan oleh pengarang tentang tokoh-tokoh dalam cerita karangan secara jelas.

Page 6: Kamus Kosa Kata.doc

Conflict : Ketegangan yang timbul akibat hal yang saling bertentangan atau ketidakcocokkan antartokoh dalam suatu lakon.

D

Dalang : Orang yang memainkan wayang.

Daya empati : Kemampuan merasakan sesuatu yang dialami oleh orang lain; atau kemampuan merasakan suatu kejadian atau persistiwa tanpa masuk kedalamnya.

Deklamasi : Menampilkan puisi dengan gerak dan seluruh kemmpuan mimic di depan penonton.

Deklamator : Orang yang membaca puisi di depan penonton.

Dekorasi : Tempat utnuk pentas yang dibuat sedemikian rupa sehingga sesuai dengan tempat kejadian yang dituntut dalam naskah.

Dekorator : Orang yang membuat dekorasi.

Denotasi : Makna sebenarnya dalma suatu kata atau dari suatu pernyataan yang diungkapkan.

Denovement : Teknik mengakhiri suatu cerita ( dalam bentuk komedi tragedy atay perenungnya ).

Deskripsi : Karangan berbentuk gambaran tentang suatu keadaan peristiwa atau kejadian, perilaku seseorang degan kata-kata yang jelas sehingga pembaca mendapat gambaran yang jelas.

Dialog : Percakapan dalam lakon antara dua orang atau lebih.

Dialog batin : Dialog atau percakapan antara si pelaku dengan dirinya sendiri untuk mengungkapkan pikiran dan perasaannya.

Degresi : Penyimpangan pokok masalah atau pembicaraan yang sedang dihadapi.

Dinamis : Penuh gerakan, penuh semangat, mudah berubah sesuai dengan keadaan.

Distikon : Puisi baru yang setiap barisnya terdiri dari dua bait.

Dongeng : Cerita yang sepenuhnya merupakan imajinasi atau daya khayal pengarangannya dan yang diceritakannya seluruhnya belum pernah terjadi.

Drama : Karya sastra dalam bentuk dialog untuk ditampilkan di atas panggung pertunjukan.

Drama absurd : Drama yang menyimpang dari hokum drama konvensional, setting, struktur atau alur yang ditampilkan secara tidak teratur.

Drama baca : Drama yang tiadk cocok dtampilkan di atas pentas, tetapi lebih cocok untuk dibaca saja.

Drama Borjouis : Drama yang berlatar belakang kehidupan kaum bangsawan.

Drama domestik : Suatu drama yang menceritakan rakyat biasa.

Page 7: Kamus Kosa Kata.doc

Drama duka-ria : Tragedi-komedi; drama yang diawali oleh kedukaan, namun diakhiri dengan kebahagiaan.

Drama heroic : Drama peniruan bentuk tragedy yang umumnya bertema cinta dan masalah nama baik.

Drama komedi : Drama yang sifatnya selalu ceria dan lucu.

Drama kontemporer : Drama yang dipertunjukkan secara nonrealis, yang tidak biasa ditemukan dalam keadaan sehari-hari.

Drama Liris : Drama dalam bentuk puisi atau drama yang sifatnya puitis.

Drama moralis : Drama yang menampilkan cerita-cerita tema moral kebaikan dan kejahatan, kebanyakan diambil dari tema-tema agama.

Drama rakyat : Drama tradisi: Drama yang hidup dan berkembang dalam masyarakat, biasanya belum tersentuh pengaruh drama modern dari barat. Misalnya: Ranjai.

Drama realis : Drama yang menceritakan tentang kehidupan sehari-hari dan ditampilkan sesuai dengan kenyataan kesehariannya.

Drama ria :Drama yang bersifat menghibur.

Drama Rumah : Drama yang menampilkan cerita-cerita kehidupan rumah tangga.

Drama Satire : Drama sindiran, kebanyakan bersifat komedi.

Drama seri : Drama yng ditampilkan berseri.

Drama Tari : Drama yang ditampilkan melalui tarian-tarian.

Drama Tendens : Drama yang berisikan berbagai masalah social, kepincangan dalam kehidupan bemasyarakat.

Drama tradisional : Drama yang mengungkapkan kehidupan rakyat dan drama ini sangat melekat dalam kehidupan masyarakattertentu dari generasi ke generasi.

Drama tragis : Drama yang menyedihkan atau mengharukan.

Dramatik : Dramatis: segala sesuatu yang bersifat drama, mengarukan atau menyedihkan.

Dramatikus : Seorang ahli drama.

Dramawan : pengarang, pelakon, sutradara yang seluruh hidupnya ditujukan untuk masalah-masalah drama.

Dramatisasi : Segala sesuatu yang ditampilkn seperti pertunjukan drama.

Dramaturg : Ahli drama, pengarang naskah drama.

Dramaturgi : Ilmu atau pengetahuan tentang seluk beluk drama.

Dukacarita : Cerita atau lakon sedih.

Page 8: Kamus Kosa Kata.doc

E

Edisi : Bentuk buku yang diterbitkan pada waktu dan tempat tertentu.

Editor : Orang yang mempunyai keahlian mengedit naskah buku, majalah, bulletin, surat kabar, film, atau naskah televisi.

Edukatif : Sesuatu yang bersifat mendidik.

Esklamasaio : Majas yang menggunakan kata-kata penyerta untuk penegasan. Misalnya: Ah, begitu saja menangis.

Eksposisi : Paparan, karangan berbentuk penjelasan atau pemaparan sehinggapembaca memahami cerita.

Ekspresi : Wajah, atau muka yang tampak ( menamilkan suatu bentuk wajah dan muka dalam suatu lakon ).

Ekspresionisme : Suatu aliran dalam sastra atau seni yang umumnya lebih memntingkan soal-soal kejiwaan dari pada kejadian yang nyata.

Ekstrinsik : Hal-hal luar, factor luar yang memengaruhi factor-faktor dalam.

Ekuivokasi : Penggunaan kata atau istilah yang sama untuk pengertian berlainan. Misalnya: Bisa berarti racun dan bisa berarti mampu mengerjakan.

Elegi : Syair, sajak atau nyanyian yang mengandung ratapan atau ungkapan duka cita.

Enjambemen : Perloncatan baris: baris kalimat yang bertugas untuk menghubungkan bagian yang mendahuluinya dengan bagian berikutnya.

Enumerasio : Suatu majas penegasan yang melukiskan suatu peristiwa agar keseluruhan maksud kalimat lebih luas dan lebih jelas. Misalnya: Gelombang pasang itu melumatkan Maumere, tak ada satu pun tersisa, rumah, pasar, masjid, sekolah dan lainnya lenyap sekaligus.

Epifora : Suatu majas paralelisme yang menempatkan kata atau kelompok kata yang sama pada akhir larik dalam puia secara berulang-ulang. Misalnya:…………………………… Bila kau mau, aku kan datang……………………………….. Bila kau ingin, aku kan datang………………………………. Bila kau ingin, aku kan datang.

Epigon : Orang yang hanya mengikuti pikiran pendahulunya, tidak mempunyai pemikiran dan gagasan sendiri.

Epigram : Syair atau ungkapan pendek yang mendukung gagasan atau peristiwa dan diakhiri pernyataan menarik, biasanya merupakan sindiran; peribahasa yang padat dan penuh mengandung paradox.

Epilog : Bagian penutup karya sastra yang berfungsi menyampaikan intisari cerita atau menafsirkan maksud cerita pada akhir cerita drama.

Episode : Seri cerita; bagian peristiwa yang berdiri sendiri.

Page 9: Kamus Kosa Kata.doc

Erata : Daftar pembetulan kesalahan yang terdapat dalam buku yang sudah tercetak; ralat.

Erotik : Cerita sastra yang lebih menekan pada unsure-unsur keintiman atau masalah birahi.

Esai : Karangan rposa yang mengupas masalah secara sepintas dan padat dari sudut pandang penulisannya secara subjektif.

Esais : Seorang penulis esai.

Etika : Ilmu tentang moral, mengenai baik dan buruk, salah dan benar.

Eufemisme : Majas perbandingan yang mengganti satu pengertian dengan kata lain yang hamper sama untuk menghaluskan maksud.

Evokasi : Seala sesuatu yang bersifat menggugah rasa.

F

Fabel : Cerita tentang kehidupan manusia, yang para pelakunya adalah binatang.

Fantasi : Khayalan, gambaran, angan-angan tentang sesuatu.

Farabel : dongeng tentang binatang atau benda-benda mati yang mengandung nilai pendidikan.

Figur : Idola, orang yang menjadi teladan bagi orang lain, tokoh wujud, bentuk.

Figuran : Tokoh pendukung dalam drama atau film.

Fiksi : Rekaan, Khayalan, tidak sesuai dengan fakta.

Film : Cerita atau lakon yang diwujudkan dengan gambar hidup.

Flashback : Sebuah alur balik.

Flat Character : Watak dasar, watak tunggal yang tidak mengalami perubahan dari awal hingga akhir cerita.

Folklor : Cerita rakyat yang diwariskan secara turun temurun.

Foreshadowing : Membayangkan sesuatu setelah membaca, melihan, mendengar atau merasakan suatu peristiwa atau kejadian yang mengesankan.

Fotografi : Karangan dalam sastra yang merupakan hasil tangkapan sekilas apa yang ditangkap mata.

Fragmen : Cuplikan atau petikan cerita.

G

Page 10: Kamus Kosa Kata.doc

Ganjaran : Karangan yang tidak bersajak; prosa; karangan bebas.

Gaya : Cara pengarang menggunakan bahasa untuk menyajikanperasaan dan pikirannya dalam karya-karyanya.

Gaya Bahasa : Kata-kata kiasan yang digunakan oleh pengarang untuk menghaluskan kata yang digunakan dalam karangannya.

Gazal : Sebuah puisi atau sajak berwujud 8 baris yang tiap baris terakhir menggunakan kata-kata yang sama. Berasal dari Persia.

Generasi : Angkatan; turunan; atau sekelompok orang yang hidup pada kurun waktu tertentu.

Gerak Muka : Gerak pengungkapan perasaan yang terlihat dari raut dan gerak gerik muka.

Gubah : Gubahan; menggubah, menyusun, mencipta karya sastra dari unsur-unsur yang telah ada.

Gurindam : Puisi lama berbentuk dua seuntai, berirama, baris pertama adalah syarat dan baris kedua adalah jawabannya.

Gurit : menggurit; yaitu mengarang tembang atau puisi yang berirama.

Guritan : Karangan yang berbentuk puisi berirama.

H

Harfiah : Bukan arti bebas, arti yang belum mendapatkan tambahan.

Heksa-meter : Baris sajak atau puisi yang bersuku kata enam

Heota-meter : Baris puisi yang bersuku kata tujuh.

Hieroglif : Tulisan abjad Mesir Kuno, terdiri atas 700 gambar dan lambang.

Hikayat : Cerita panjang yang sebagian isinya mungkin terjadi sungguh-sungguh, tetapi terdapat pula hal-hal yang tidak masuk akal.

Himne : Sajak tentang ketuhanan, sajak pujian.

Hiperbola : Majas yang melukiskan suatu peristiwa atau kejadian secara berlebih-lebihan.

Historiografi : Penulisan sejarah; historikus; sejarahwan.

Holografis : Tulisan tangan yang indah.

Homofon : Kata yang pngucapannya sama tetapi ejaan dan lafalnya berbeda. Contoh: Bang dengan Bank.

Homograf : Kata yang ejaannya sama tetapu lafal dan makannya berbeda. Contoh: Mental ( kejiwaan ) dengan mental ( terpelenting ).

Homonim : Kata yang lafal dan ejaannya sama tetapi artinya berbeda. Contoh: Bisa ( mampu )

Page 11: Kamus Kosa Kata.doc

dengan bisa ( racun ).

Humor : Sesuatu yang bersifat lucu yang menghibur.

Humoris : Seorang ahli dalam bidang humor.

Humoristis : Secara humor ( lucu ), atau mengandung sesuatu yang bersifat lucu.

I

Ibarat : Suatu perbandingan terhadap sesuatu.

Idealisme : Karangan yang selalu mengejar kesempurnaan.

Imiah Populer : Karangan ilmiah dalam abhasa yang mudah dibaca serta dipahami msyarakat umum.

Ilustrasi : Lukisan, diagram, foto, atau sesuatu utnuk menjelaskan suatu karangan atau tulisan lainya.

Imajinasi : Kemmampuan membayangkan atau mengkhayalkan sesuatu; menciptakan karya berdasarkan kenyataan atau pengalaman orang lain.

Imrpovisasi : Mempertunjukan sesuatu di depan penonton tanpa persiapan terlwbih dahulu.

Indeks : Daftar kata atau istilah penting dalam buku atau karangan, untuk memberikan informasi tentangnya.

Inspirasi : Seuatu yang datang dalam diri seseorang sehingga menimbulkan semangat berkreasi atau menciptakan karya.

Interprestasi : Penafsiran terhadap sesuatu.

Interupsi : Suatu majas penegasan yang menggunakan kata yang disisipkan di antara kalimat pokok untuk menjelaskna kalimat sebelumnya.

Inveri : Suatu majas yang membalikkan susunan kalimat, subjek didahului predikat.

Irama : Bunyi atau gerak yang berurutan secara teratur.

Ironi : Majas yang menyataka makna bertentangan dengan hal yang sesungguhnya dengan maksud menyindir.

Ironi Dramatik : Informasi yang diberikan kepada penonton melalui ucapan seorang tokoh tentang tokoh dalam peristiwa.

Ironis : Suatu hal yang bersifat ironi.

J

Page 12: Kamus Kosa Kata.doc

Jalan Cerita : Susunan peristiwa yang terdapat dalam suatu karya sastra prosa yang dibuat oleh pengarangnya.

Jnaturan : Cerita yang dibawakan oleh dalang dalam perwainan wayang.

Jargon : Kosakata khusus yang digunakan dalam waktu, tempat, serta bidang tertentu.

Jenaka : Lucu; membangkitkan kelucuan.

Jiplak : Mencontoh sesuai dengan apa yang dilihat, dibaca, atau yang tertulis dalam karya orang lain.

Jontoh : Cerita yang bertaliat kuat dengan adat istiadat.

Judul : Nama yang dipakai untuk menamai suatu karya sastra.

K

Kakafoni : Rangkaian kata yang tidak harmonis, dibuat untuk mencari efek artistic.

Kakofoni : Suara music sumbang, tidak enak didengar.

Kakologi : Bahasa yang menyimpang dari ucapan atau bahasa berlaku.

Kanon : Karya drama yang dianggap ciptaan asli seorang penulis.

Karakter : Lihat character.

Karakterisasi : Lihat Characterization.

Karang : Mengarang, menulis, dan menyusun sebuah cerita, buku, sajak dan karya sastra lainnya.

Karikatur : Gambar yang bersifat sindiran atau olok-olok tentang seorang tokoh atau peristiwa tertentu yang dianggap menarik.

Karikatual : Bersifat olok-olok atau sindiran lucu.

Karikaturis : Pembuat karikatur atau ahli karikatur.

Karmina : Pantun kilat, pantun dua seuntai, baris pertama sebagai sampiran, dan baris kedua sebagai isi yang berupa sindiran dan bersajak a-a.

Karya Sastra : Ciptaan manusia dalam bentuk tulisan yang dapat menimbulkan rasa indah, haru, benci dsb.

Katarsis : Kelegaan emosional setelah mengalami ketegangan atau pertikaian batin akibat kejadian dramatis.

Katastrofa : Penyelesaian akhir suatu drama.

Page 13: Kamus Kosa Kata.doc

Kegiatan sastra : Segala usaha atau pekerjaan yang berhubungan dengan dubia sastra.

Kepala Lakon : Peran utama dalam sebuah lakon.

Kesusastraan : Karangan indah, baik dalam bentuk tulisan atau lisan.

Kisasan : Perumpamaan, ibarat, arti kata yang bukan sebenarnya.

Kisah : Cerita tentang kejadian, riwayat hidup seseorang.

Kit’ah : Puisi berasal dari Arab Parsi yang tiap barisnya terdiri atas 5 bait.

Klasik : Karya sastra tradisional; karya sastra yang kekal.

Klimaks : Majas yang menyatakan beberapa hal berturut-turut yang makin lama makin menghebat.

Koda : Lihat cauda.

Kodeks : Naskah kuno yang dikarang dengan tulisan tangan.

Kolofon : Catatan penulis tentang tanda-tanda penerbitan pada bagian penutup naskah, muali tempat hingga waktu penerbitan.

Komik : Cerita dalam bentuk gambar yang dijelaskan dengan bentuk tulisan.

Konflik : Suatu ketegangan atau pertentangan antartokoh dalam drama maupun karya prosa lainnya.

Konflik Mental : Pertentangan batin tokoh untuk menentukan suatu pilihan dengan berbagai pertimbangan baik buruk.

Konflik social : Pertentangan yang terjadi antartokoh.

Konotasi : Kata yang menimbulkan banyak pemahaman, pikiran.

Kontradisio Interminis : Majas pertentangan dengan penjelasan sebelumnya, berupa pengecualian.

Koreksio : Majas penegasan berupa pembentukan kembali sesuatu yang telah disebutkan sebelumnya.

Kreasi : Sebuah hasil cipta.

Kritik : Tanggapan objektif dari seseorang terhadap karya orang lain dengan menguraikan secara rinci mengenai baik-buruknya atau salah-benarnya.

Kronologi : Ururtan waktu dan sejumlah kejadian atau peristiwa.

Kronologis : Alur Kronologis; Alur yang disusun sesuai dengan urutan kejadian secara teratur.

Kuartin : Saajk empat seuntai, yang terdiri atas empat baris dalam satu bait.

Kuin : Sajak lima seuntai, yang terdiri atas lima baris daalm satu baitnya.

Kutipan : Petikan satu kalimat atau lebih dari karya tulisan orang lain untuk memperkokoh atau

Page 14: Kamus Kosa Kata.doc

memperjelas argument dalam tulisan sendiri.

L

Lakon : Cerita berbentuk percakapan drama, pentas, radio, film; pemeran atau pelaku dalam sebuah cerita.

Laku dramatic : Perwatakan; berperan sesuai dengan karakter atau watak yang dikehendaki tokoh dalam naskah.

Larik : Baris atau bait dalam sajak atau puisi.

Latar : Segala sesuatu yang melingkupi seluruh bagian dalam cerita \, mulai tempat, waktu, suasana, hingga alat.

Lagenda : Cerita lama atau klasik yang masih terus dikenang dan sulit dilupakan; cerita yang selalu dihubungkan dengan sejarah atau asal muasalsuatu kejadian, tempat, lahirnya suatu benda, sejarah tokoh besar dsb.

Lelucon : Penggembira, penggeli hati, sesuatu yang membuat orang tertawa.

Lenong : Drama tradisional dari Jakarta yang diiringi oleh alat music keroncong gambang.

Lirik : Karya Sastra yang berisi curahan perasaan pengarang secara subjektif.

Lirik dramatik ; Cakupan tunggal dramatik.

Liris : Penuh perasaan; emosional.

Literator : Sastrawan, pujangga, pengarang professional.

Litotes : Majas perbandingan yang melukiskan sesuatu dengan kata yang berlawanan artinya dengan kenyataan yang sebenarnya dengan maksud untuk merendahkan diri. Misalnya: Inilah gubuk ( rumah ) kami.

Logat : Dialek, cirri khas berbahasa yang sesuai dengan logat berbicara daerah asal si pembicara.

Logogram : Huruf, lambang, tanda yang melambangkan suatu kata.

M

Madah : Sajak, puisi, syair.

Majas : Gaya bahasa; bahasa berkias.

Majas perbandingan : Majas yang menggunakan perbandingan-perbandingan data melukiskan sesuatu.

Page 15: Kamus Kosa Kata.doc

Majas pertautan : Majas yang melukiskan sesuatu dengan mempertautkan sesuatu dengan yang lainnya.

Majas pertentangan : Majas yang melukiskan sesuatu dengan mempertentangkan sesuatu dengan yang lainnya.

Majas perulangan : Majas yang melukiskan sesuatu dengan cara mengulangi kata, kelompok kata, frase, atau kalimat dengan maksud memberikan penegasan atau penekanan pada sesuatu yang dimaksud.

Makna denotasi : Makna sesungguhnya dan belum mendapat pengertian lain.

Makna konotasi : Makna yang sudah mendapat tambahan baru dalam pengertiannya.

Mantra : Puisi lama yang dianggap dapat mendapatkan kekuatan gaib, Mantra banyak digunakan dukun atau pawang yang diucapkan secara lisan.

Masnawi : Puisi lama yang berasal dari Parsi yang berisi puji-pujian. Irama sajaknya berbarengan dua-dua (a-b atau b-b).

Matra : Bagan yang dipakai dalam penyusunan baris sajak yang berhubungan dengan jumlah, panjang atau tekanan pada kata atau suku kata.

Melonis : Majas yang mengandung pernyataan merendah untuk menekan atau mementingkan hal yang dimaksud agar lebih mengesankan dan bersifat ironis.

Melodrama : permainan drama atau sandiwara yang mendayu-dayu serta mengharukan.

Metafora : majas perbandingan yang diungkapkan secara singat dan padat.

Metonimia : majas yang menggunakan nama lain dalam menyebutkan sesuatu sesuai dengan nama cirri atau nama hal yang ditautkan dengan orang atau benda sebagai penggantinya.

Metrik : Ilmu mengenai Irama atau ritme dalam puisi.

Mimik : Gerak-gerik muka.

Mistik : Segala sesuatu yang dihubungkan dengan masalah ketuhanan, dewa, atau kegaiban.

Mistisme : Aliran dalam sastra yang lebih menonjolkan cerita-cerita mistik.

Mite : Cerita yang mengandung dan berlatar belakang sejarah atau hal yang sudah dipercayai banyak orang bahwa cerita tersebut pernah terjadi dan mengandung hal-hal gaib.

Mitos : Segala sesuatu ayng telah diyakini banyak orang.

Monodrama : Drama yang dimainkan oleh satu orang.

Monolog : Percakapan yang dilakukan seorang diri.

Musikal : Cerita yang ditampilkan dengan menonjolkan musik.

Musikalisasi puisi : Menampilkan puisi dengan jalan memasukan unsure-unsur music secara dominan.

Page 16: Kamus Kosa Kata.doc

N

Nada : Bunyi yang jelas tinggi rendahnya.

Narasi : Cerita; karagan yang terbentuk dari berbagai pristiwa yang saling berkaitan menjadi satu bentuk cerita yang utuh.

Naskah : Karangan yang merupakan karya asli.

Nazam : Puisi yang terdiri dari dua belas larik yang berirama.

Niraksara : Tidak mampu baca dan tulis.

Novel : Karangan yang berbentuk prosa panjang dan mendetail mengenai tokoh-tokoh yang diceritakan di dalamnya.

Novela : Karangan cerita fiksi yang lebih panjang dan kompleks daripada cerpen.

Novelis ; Penulis novel maupun Novela.

Nuansa : Kemampuan menyatakan suatu pergeseran kecil tentang makna atau perasaan.

O

Objektif ;

Oktava :

Oksimoron :

Okupasi :

Opera :

Operet ;

Opini ;

Ortografi :

Otobiografi ;

P

Page 17: Kamus Kosa Kata.doc

Pagelaran ;Pementasan,pertunjukan drama,tari,atau musik

Palindron :Kata atau rangkaian kata,atau bilangan yang dapat dibaca dengan baik dari depan maupun dari belakang.

Pantonim :Pertunjukan dengan gerak tubuh tanpa penggunaan suara

Pantun : Puisi lama yang terikat dengan syarat-syarat tertentu.

Pantut Adat :Pantun yang berisi nilai-nilai yang berlaku dalam masyarakat,biasanya bersifat mendidik.

Pantun Agama :Pantun berisi nilai-nilai agama.

Pantun Berkait : Pantun yang tersusun secara berangkai, saling mengkait anatara bait.

Pantun Dagang :Pantun yang digunakan dalam bidang dan isinya pun mengupas masalah perdagangan

Pantun Jenaka :PAntun berisi cerita-cerita jenaka

Pantun Muda-mudi :Pantun untuk anak muda atau remaja,biasanya berisi cinta kasih dan bersifat humoris

Pantun Modern :Pantun yang barisnya tidak mengandung sampiran.

Pantun Nasihat ;PAntun berisi nasihat,biasanya bersifat mendidik

Pantun Perceraian :Pantun berisi masalah hubungan cinta kasih

Pantun Rantai :Pantun berkait,pantun empat seuntai yang baris ke-2 dan baris ke-4nya menjadi baris ke-1 dan baris ke-3 dalam bait berikutnya.Dan seterusnya

Pantun Sukacita :Pantun berisi kesukaan dan kegembiraan

Pantun Teka-teki :Pantun yang berisi pertanyaan yang harus dijawab oleh pembaca atau pendengar

Pantun Tua :Pantun yang biasa dipakai orang tua,bersifat mendidik,baik dalam hal moral,adat atau agama.

Parabel :Cerita fiksi (rekaan) pendek,yang isinya melukiskan sikap moral dan keagamaan yang menggunakan ibarat atau perbandingan

Paradoks :Suatu majas yang mengandung pertentangan nyata dengan fakta-fakta yang ada

Parafrase :Mengungkapkan kembali suatu penuturan dari suatu bentuk bahasa menjadi bentuk bahasa lain tanpa mengubah makna atau isi yang terkandung dalam bentuk semuala (misalnya mengubah bentuk puisi menjadi bentuk prosa)

Paralelisme :Suatu majas yang diwujudkan dengan cara mengulang suatu kata berkali-kali guna member penjelasa atau penegasan pada kata diulang ataupun maksud yang dipentingkan;perumpamaan yang mengandung nilai tertentu dengan maksud tertentu pula.

Page 18: Kamus Kosa Kata.doc

Pars pro toto ;Majas sinedhoke yang melukiskan sebagian untuk maksud keseluruhan. Misalnya: sudah tiga bulan,dia tidak kelihatan batang - batang kehidupannya

Pastarol :karangan yang melukiskan kehidupan kedesaan yang tentram dan damai

Pelopor :Pelopor sastra:orang yang pertama memulai,merintis jalan:atau menghasilkan suatu karya yang pada masa berikutnya banyak diikuti.

Pemeo : Ucapan yang terkenal dan diulanh-ulang yang berfungsi sebagai semboyan.

Pemeran :Pemain;orang yang memainkan tokoh dalam naskah drama atau film.

Pemeran Utama :Seseorang yang memerankan tokoh utama,tokoh yang paling penting

Pemeran Tambahan :Seseorang memerankan tokoh pendukung

Penokohan :penentuan took,pemilihan tokoh yang dilakukan pengarang dengan meninjau dari segala sudut,mulai dari karakter sampai bentuk fisik tokoh yang hendak dimunculkan dalam karya sastranya

Pentas :Panggung,stage,tempat untuk pertunjukan

Penyair :Ahli puisi;orang yang profesinya sebagai pembuat puisi

Pepatah : Kiasan tetap yang dinyatakan dalam aklimat selesai.

Peribahasa : Kalimat lengkap yang mengungkapkan keadaan atau kelakuan seseorang dengan dengan mengambil perbandingan dengan alam sekitar.

Periodisasi Sastra :Pengelompokan waktu menurut masa tertentu yang didasarkan pada cirri tertentu dari karya-karya yang dihasilkan pada suatu masa

Personifikasi :Majas perbandingan yang melukiskan benda mati seolah-olah bernyawa dan bertingkah laku seperti manusia.Misalnya:buih-buih bermain denagn lincah diatas gelombang bercengkrama dengan angin dan burung camar

Persuasi :ajakan,bujukan;karangan yang berisikan atau ajakan kepada pembaca untuk melakukan sesuatu sesuai dengan harapan penulisnya

Perumpamaan :majas perbandingan yang dilakukan dengan membandingkan dua hal berbeda yang dianggap sama.misalnya:air matanya sudah menganak sungai

Perwatakan :karakterisasi

Pleonasme :majas yang menggunakan kata keterangan yang berlbihan atau menegaskan kata yang sebenernya tidak diperlukan.misalnya:dia naik ke atas dengan tergesa-gesa.(naik ke atas sangat berlebihan karena naik itu sudah pasti keatas.)

Plot :alur(lihat alur)

Point Of View :sudut pandang titik acuan pengarang

Polisendenton :majas penegasa dengan menyebutkan beberapa benda secara berturut-urut

Page 19: Kamus Kosa Kata.doc

menggunakan kata sambung.

Prapustaka :kebudayaan yang belum mengenal baca-tulis

Praterito :majas yang digunakan pengarang untuk menyembunyikan sesuatu kepada pembaca sehingga pembaca harus menerka hal-hal yang disembunyikan pengarang tersebur.

Prawacana :kata pendahuluan,prakata

Prifase :majas perbandingan dengan cara menggantikan kata dengan beberapa kata atau kalimat.

Profil :bentuk,bentuk wajah

Prolegomenia :pengantar kata dalam karangan ilmiah

Prolog :pengantar,kata-kata pendahuluan sebelum dimulainya suatu pertunjukan;kata pembuka

Prosa :karangan bebas atau karangan yang tidak terikat seperti puisi

Prosa baru :kaarya prosa yang ditulis dalam bahasa Indinesia dan meninggalkan bahasa Melayu pasaran

Prosa Berirama :karya prosa yang bernuansa puisi secara kental;disebut juga prosa liris(lirik) atau prosa puintik

Prosa lama :karya prosa yang masih menggunakan bahasa Melayu

Prosa Liris : Prosa yang didalamnya masih terdengar adanya irama.

Prosadi :pengkajian atau penganalisan suatu karya sajak

Protagonis :tokoh utama yang memerankan tingkah laku yang baik dan membawa nilai-nilai kebenaran

Puisi :ragam sastra yang diwujudkan dengan kata-kata atau bahasa yang indah dan padat nilai

Puisi baru :puisi yang lahir pada dunia baru di Indonesia dan telah ditulisa dalam bahasa Indonesia serta mulai meninggalkan cara penulisan puisi lama

Puisi bebas :ouisi yang diungkapkan secara bebas tanpa menghiraukan acuan konvesional yang berlaku dalam penulisan puisi

Puisi berpola :puisi yang larik dan barisnya disusun secara geometris

Puisi Lama :puisi yang mementingkan masalah irama persajakan,sampiran,dan isi serta persajakan abab

Puisi Modern :puisi yang mengutamakan isi dari pada bentuk

Puitisasi :mengubah karya prosa ke dalam bentuk puisi

Pujangga :pengarang sastra

Purisme :aliran yang selalu mempertahankan kemurnian suatu bahasa

Page 20: Kamus Kosa Kata.doc

Q

Quatrain :sejak empat seuntai;puisi baru yang terdiri atas empat baris setiap baitnya

Quint :puisi baru yang tiap-tiap baitnya terdiri atas 5 baris.puisi lima seeuntai

R

:

Radif :rima,penyesuaian bunyi,persajakan

Realisme :suasana cerita yang memuncak,penuh dengan perdebatan dan pertentangan antar tokoh

Repetisi :majas perulangan yang mengemukakan kata-kata yang sama secara berulang-ulang dalam kalimat lainnya untuk menekankan atau memberikan penegasan

Retoris :majas yang menggunakan kalimat Tanya yang tidak memerlukan jawaban

Rima :perulangan bunyi yang sama dalam puisi

Rima Akhir ;rima dengan kata yang berirama pada akhir b aris dalam sebuah puisi

Rima Aliterasi :perulangan bunyi kata yang sama pada awal kata dalam kalimat sebaris

Rima Awal :rima dengan kata berirama pada awal baris dalam sebuah puisi

Rima bebas :rima yang ditetapkan sebagaimana diinginkan pengarangnya dan dianggap bagus olehnay

Rima datar :rima dengan kata berirama pada larik yang sama

Rima Disonansi :rima dengan kata yang berirama pada vocal yang menjadi rangkaian kata dan memberikan kesan bunyi-bunyi berlawanan

Rima Kembar :rima dengan kata yang berirama pada akhir bait berurutan sama dua-dua

Rima Mutlak :rima dengan bunyian yang sama pada seluruh kata

Rima Paruh :rima dengan bunyi sama pada bagian akhir saja

Rima Pasangan :rima kembar

Rima Patah :rima yang satu kata tidak mengikuti rima yang lain tambahannya

Rima Paut :rima yang salah satu katanya tidak mengikuti lima larik yang lain tambahannya

Rima Pecah :rima patah

Page 21: Kamus Kosa Kata.doc

Rima Peluk :rima paut

Rima Rangkai :rima dengan kata berirama pada setiap larik berurutan

Rima Rupa :rima dengan bentuk,tampak serupa,tapi bunyinya berlainan

Rima Salib :rima silang

Rima Sama :rima rangkai

Rima Sejajar :rima dengan sepatah kata yang dipakai berulang-ulang dalam tiap barisnya secara berurutan

Rima Sempurna :rima dengan kata berirama pada seluruh bunyi suku akhir

Rima Serupa :rima rupa

Rima Silang :rima dengan kata berirama pada akhir baris dalam setiap bait secara berselang-selang

Rima Tegak :rima dengan kata berirama pada awal larik-larik yang berlainan

Rima Terbuka :rima dengan kata berirama pada awal larik-larik puisi

Rima Tertutup :rima dengan kata yang berirama pada suku kata akihir yang bersuku tertutup atau berakhir dengan konsonan yang sama

Ritma :irama,pertautan suara tinggi-rendah,keras-lemah,panjang-pendek,yang terjalin secara teratur;tenaga gaib yang menimbulkan berbagai keindahan dan perasaan tertentu kepada manusia

Roman :karangan berbentuk prosa yang panjang dan menceritakan suatu peristiwa secara rinci dan menditail.tokoh-tokohnya dilukiskan secara rinci dari kecil sehingga meninggal dunia,dan mengalamiperubahan nasib

Roman Adat :roman berisikan cerita tentang pertentangan adat,konflik adat

Roman Anak :roman yang berisikan cerita tentang kehidupan anak-anak,biasanya bersifat menghibur,mendidik,serta penuhwejangan dan nasihat

Roman Bertendens :roman bertujuan;roman yang isinya mengandung maksud tertentu

Roman Detektif : roman yang berisikan cerita tentang detektif,spionase,biasanya berisikan kelicikan-kelicikan yang tersembunyi,pencurian,pembunuhan,dan sebagainya

Roman Dewasa :roman yang berisikan cerita tentang pergolakan jiwa yang dialami para tokohnya.

Roma Kejiwaan :roman psikologis,roman yang berisikan cerita tentang pergolakan jiwa yang dialami pada tokohnya

Roman Masyarakat :roman social,roman yang bertema tentang masalah sosial

Roman Perjuangan :roman sejarah,roman yang berisikan tentang cerita tentang perjuangan dan perang melawan penindas

Page 22: Kamus Kosa Kata.doc

Roman Picisan :roman yang tak bernilai sastra dan tak bermutu,kebanyakan berisi cerita yang berbau seksual

Roman Sejarah :roman perjuangan

Roman Wanita :roman yang pelaku utamanya wanita

Romansa :ilmu yang mempelajari bahasa dan kesastraan romawi

Romantik :bersifat romantis

Romantisme :aliran sastra pada abad ke-18 yang mengutamakan masalah perasaan,tindakan spontanitas,aliran drama yang lebih menekankan perasaan,imajinasi,serta emosi sentimental

Rubai :puisi empat seuntai.tiap bait mengandung 4 baris.puisi ini berasal dari arab

S

Sadur :menyadur

Sage : Dongeng yang mengandung unsure sejarah meskipun tidak seluruhnya berdasarkan sejarah.

Sajak :puisi,persamaan bunyi

Sajak Awamatra :sajak yang mantranya tidak teratur,bahkan tanpa mantra

Sajak Gema :sajak yang pada suku kata akhirnya pada setiap barisnya digemakan atau disebutkan pada baris berikutnya,baik berubah jadi arti lain atau tidak berubah arti

Sajak Anak-anak :sajak yang melukiskan kehidupan anak-anak atau bersifat mendidik dan menasihati anak-anak

Sajak kisahan :sajak berbentuk narasi dan melukiskan tentang suatu peristiwa

Sajak Main-main :sajak yang bersifat hiburran

Sajak Peristiwa :sajak yang melukiskan tentang suatu peristiwa

Sajak Prosa :sajak lirik

Sajak SIndiran :sajak yang mengandung sindiran atau kritikan terhadap suatu kejadian yang dianggap tidak wajar atau tidak semestinya terjadi

Sampiran :separuh,bagian dari pantun yang sajaknya sama dengan separuh baris kedua dalam pantun atau puisi lama

Sandiwara :drama,tonnel,teater,atau hanya permainan

Sandiwara Radio :sandiwara atau drama yang direkam dalam audio dan diperdengarkan alat radio

Page 23: Kamus Kosa Kata.doc

Sanjak :karangan pendek dengan bentuk tertentu

Sarakasme :majas sindiran dengan menggunakan kata kasar

Sastra :karya tulis yang indah yang mengandung nilai-nilai moral,pendidikan,dan agama

Sastra Bandingan :analisis karya sastra dengan membandingkannya dengan karya sastra tertentu untuk mencari kemungkinan persamaan,dan penbedaannya

Sastra Daerah :sastra yang dikembangkan di daerah dan diungkapkan dengan menggunakan bahasa daerah tempat sastra tersebut berkembang

Sastra Dunia :karya sastra milik dunia,bersifat universal

Sastra Hiburan :jenis sastra yng bersifat hiburan ringan untuk menghilangkan kejenuhan dan stres

Sastra Indonesia :sastra klasik

Sastra Klasik :sastra lama yang belum terpengaruh sastra asing ,terutama sastra barat

Sastra Kontemporer :sastra masa kini

Sastra Melayu :sastra yang ditulis dalam bahasa melayu

Sastra Modern :sastra Indonesia yang telah banyak dipengaruhi oleh sastra asing

Sastra Nusantara :sastra yang ditulis dalam bahasa daerah tertentu yang tersebar di seluruh pelosok tanah air

Sastra Otonom :sastra yang tidak mengacuh pada sastra lain

Sastra Pelarian :sastra yang isinya menceritakan usaha pembebasan seorang dari penjara,khususnya pada perang dunia 2

Sastra Rakyat :sastra yang berbentuk lagenda,balada,dongeng,teka-teki yang berkembang di tengah kehidupan masnyarakat

Sastra Sejarah : Sastra Indonesia lama yang berhubungan dengan sejarah

Satire :majas sindiran terhadap keadaan seseorang

Sektet :sajak enam seuntai

Seloka : Pantun yang terdiri dari empat baris sebait tetapi persajakannya datar ( aaaa ).

Sentimental : Cepat tersentuh perasaannya, sensitive.

Septin : Puisi 7 seuntai.

Silsilah : Sejarah asal-usul.

Simbolik : Majas yang melukiskan sesuatu dengan mempergunakan benda-benda lain sebagai symbol atau lambang.

Simentri : Suatu majas yang satu kalimat dengan kalimat lainnya sebanding.

Page 24: Kamus Kosa Kata.doc

Simile : Perumpamaan.

Senekdokhe : Majas yang melukiskan sebagian untuk seluruhnya.

Sinisme : Majas yang emnyatakan sindiran secara langsung.

Sinonim : Majas yang menggunakan kata yang sama dan searti.

Situasi : Tahapan atau bagian cerita berupa situasi yang diciptakan pengarang untuk melukiskan keadaan.

Sinopsis : Ringkasan cerita dari berbagai karya sastra.

Skenario : Naskah film.

Soneta : Sajak baru yang berasal dari Italia, berbentuk empat belas baris, terbagi menjadi dua bait pertama yang masing-masing trdiri atas 4 baris, dan 2 bait kedua masing-masing terdiri atas 3 baris.

Suspense : Ketegangan pikiran dan perasaan pembaca setelah dia membaca konflik mental dan konflik social yang terdapat dalam cerita kemudian.

T

Tableau : Tablo; drama yang dipertunjukkan hanya dengan gerak-gerik tanpa dialog.

Talibun : Pantun yang selalu berbaris genap, namun jumlah barisnya lebih dari empat dan ebrirama silang, separuh bait pertama adalah sampiran, separuhnya lagi isi.

Tambo : Cerita tentang sejarah daerah yang bercampur dengan dongeng.

Tamsil : Ibarat, kiasan pendek yang bersajak dan berirama, seperti dalam pantun dan syair.

Tautologi : Majas penegasan dengan mengulang beberapa kali suatu kata dalam kalimat atau menggunakan beberapa kata yang bersinonim berturut-turut dalam sebuah kalimat.

Teater : Tempat pertunjukan drama.

Teater Modern : Teater yang setting, perwatakan, serta hokum aktingnya dilakukan dengan cara formal.

Teater Terbuka : Tempat pertunjukan terbuka, tidak menggunakan stage atau panggung.

Tema : Pokok pikiran yang dapat menjadi dasar bagi keseluruhan cerita yang hendak diciptakannya.

Tersina : Sajak 3 seuntai, sajak yang terdiri atas 3 abris dalam setiap baitnya.

Tokoh : Pemeran atau pemain drama, dsb.

Totem Pro Parte : Seluruhnya untuk sebagian. Menyebutkan keseluruhan, tetapi yang dimaksud

Page 25: Kamus Kosa Kata.doc

haya sebagian saja. Misalnya: Indonesia memenangkan Liga Sepak Bola International.

Tragedi : Kisah atau peristiwa yang menyedihkan dan menyengsarakan.

Tragedi Komedi : Kisah atau peristiwa yang menyedihkan, namun dibalut dengan hal yang membahagiakan.

Trilogi : Kumpulan karangan yang terdiri atas tiga satuan yang saling berhubungan dengan tema bahasan yang sama.

Tropen : Majas yang mempergunakan kata-kata sejajar artinya. Kata-kata tersebut merupakan analogi dari kata lainnya yang bermakna mirip atau hampir semakna.

U

Umum : General; segala sesuatu yang sudah dikenal banyak orang.

Ungkapan : Kiasan tentang keadaan atau kelakuan yang dinyatakan dengan seberapa atau beberapa patah kata.

Utopi : Sesuatu yang bersifat khayal.

V

Veritisme : Gaya pertunjukan drama dengan menghilangkan unsure kepura-puraan ketika melakukan acting.

Volta : Peralihan dari oktaf menjadi sektet ( kesimpulan pada sonata ).

W

Wacana : Karangan utuh yang dibentuk oleh bahasa ayng lengkap.

Watak : Kejiwaan yang dipengaruhi segala tingkah laku dan pikiran manusia.

Wira Carita : Cerita kepahlawanan, atau cerita yang tokoh utamanya adalah seorang kesatria yang gagah berani.

X

Page 26: Kamus Kosa Kata.doc

Xenografi : Ahli membaca tulisan bahasa asing atau naskah kuno atau klasik.

Z

Zaman Sastra : Segala sesuatu yang berhubungan dengan waktu dalam kaitannya dengan masalah sastra.