Top Banner
Oleh Isriani Hardini, M.A.
35

Kalimatdalambahasaindonesia 130222004347 Phpapp02 131002193507 Phpapp01

Jan 18, 2016

Download

Documents

slide
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Kalimatdalambahasaindonesia 130222004347 Phpapp02 131002193507 Phpapp01

Oleh Isriani Hardini, M.A.

Page 2: Kalimatdalambahasaindonesia 130222004347 Phpapp02 131002193507 Phpapp01

Kalimat adalah satuan bahasa yang dibatasi oleh adanya jeda panjang yang disertai nada akhir turun atau naik.

Kalimat ada yang terdiri atas satu kata, dua kata, tiga kata, empat kata, dan seterusnya.Contoh: Pergi! ; Itu toko, Ia mahasiswa; Ia sedang membaca.

Page 3: Kalimatdalambahasaindonesia 130222004347 Phpapp02 131002193507 Phpapp01

Unsur pembentuk kalimat tersebut dapat berupa kata, frasa, atau klausa.

Kata adalah suatu unit dari suatu bahasa yang mengandung arti, dan terdiri atas satu atau lebih morfem. Contoh: makan, tidur

Frasa adalah satuan gramatik yang terdiri atas dua kata atau lebih yang tidak melampaui batas fungsi unsur klausa. Contoh: kamar tidur, baju biru

Klausa adalah satuan gramatik yang terdiri atas S (Subjek) P (Predikat) baik disertai O (Objek), PEL (Pelengkap), dan KET (Keterangan) atau tidak. Contoh: ia menebang pohon

S P O

Page 4: Kalimatdalambahasaindonesia 130222004347 Phpapp02 131002193507 Phpapp01

Setiap unsur pembentuk kalimat dapat dibeda-bedakan berdasarkan kategori, fungsi, atau perannya dalam kalimat tersebut. Beberapa jenis kategori yang dapat menjadi unsur sebuah kalimat adalah nomina (kata benda), verba (kata kerja), adjektiva (kata sifat), pronomina (kata ganti), numeralia (kata bilangan), adverbial, dan kata tugas seperti preposisi (kata depan), konjungsi (kata penghubung), dan partikel seperti -kah, -lah, -tah, dan pun.

Jika dilihat dari fungsinya, unsur-unsur kalimat terdiri atas subjek, predikat, objek, pelengkap, dan keterangan. Kalimat dikatakan sempurna jika minimal memiliki unsur subjek dan predikat.

Peran semantik yang lazim terdapat dalam suatu kalimat adalah pengalam atau penanggap (experiencer), pelaku (agent), pokok, ciri, sasaran, hasil, peruntung atau pemaslahat (beneficiary), ukuran (measure), alat (instrument), tempat (place), sumber (source), jangkauan (range), penyerta, waktu, dan asal.

Page 5: Kalimatdalambahasaindonesia 130222004347 Phpapp02 131002193507 Phpapp01

Berdasarkan unsur pembentuknya, kalimat terdiri atas sebagai berikut.

1. Kalimat Berklausa: Kalimat yang terdiri atas satuan yang berupa klausa. Maksudnya, dalam kalimat ini terdiri atas S, P, disertai O, Pel, dan K atau tidak. Misalnya: Lembaga itu menerbitkan majalah sastra.

S P O2. Kalimat Tidak Berklausa: Kalimat yang

tidak terdiri atas klausa. Misalnya:Astaga!Selamat malam!

Page 6: Kalimatdalambahasaindonesia 130222004347 Phpapp02 131002193507 Phpapp01

Menurut bentuk, kalimat terdiri atas kalimat tunggal dan kalimat majemuk.

A. KALIMAT TUNGGALKalimat tunggal adalah kalimat yang terdiri atas satu klausa. Pola kalimatnya dibentuk oleh subjek dan predikat. Ada pula yang lebih lengkap lagi, yakni terdiri atas subjek, predikat, objek, dan atau pelengkap. Di samping itu, tidak mustahil terdapat pula unsur yang bukan inti, yaitu keterangan. Contoh: Andi sedang belajar di kelas.

S P KNegara Indonesia berdasarkan Pancasila. S P Pel

Page 7: Kalimatdalambahasaindonesia 130222004347 Phpapp02 131002193507 Phpapp01

Berdasarkan bentuk predikatnya, pola dasar kalimat tunggal dapat dibedakan menjadi lima bagian.

1. Kalimat Berpredikat Nomina Kalimat berpredikat nomina adalah

kalimat yang predikatnya terdiri atas nomina (termasuk pronominal) atau frasa nominal. Kalimat ini disebut juga kalimat ekuatif. Contoh:- Laki-laki itu pencurinya. S P Pola kalimatnya:

Subjek (Frase Nominal)+Predikat (Nomina)

Page 8: Kalimatdalambahasaindonesia 130222004347 Phpapp02 131002193507 Phpapp01

2. Kalimat Berpredikat VerbaKalimat berpredikat verba adalah kalimat yang predikatnya berupa kata kerja (verba) atau frasa verbal. Contoh:a. Mira menulis surat kepada kakaknya. S P O K Pola kalimatnya: Subjek (Nomina)+Predikat(Verba)+Objek(Frase Nominal)

Kalimat berpredikat verba dibagi menjadi 4.a. Kalimat Intransitif Kalimat yang tidak membutuhkan objek atau pelengkap. Contoh: Orang itu berlari dengan kencang.  S P Ket.cara

Page 9: Kalimatdalambahasaindonesia 130222004347 Phpapp02 131002193507 Phpapp01

b. Kalimat EkatransitifKalimat ini terdiri atas tiga unsur inti, yaitu S, P, O. Unsur bukan intinya Keterangan. Misalnya:Polisi sedang mengejar tersangka. S P O

c. Kalimat DwitransitifUnsur inti terdiri atas S, P, O, dan Pel. Kalimat ini memiliki makna benefaktif, bersangkutan dengan verba yang dilakukan untuk orang lain. Contoh:Ibu membelikan adik sepeda baru. S P O1 Pel

Page 10: Kalimatdalambahasaindonesia 130222004347 Phpapp02 131002193507 Phpapp01

d. Kalimat SemitransitifKalimat ini terdiri atas S, P, dan Pel. Contoh:Dina kehilangan tas. S P Pel

Page 11: Kalimatdalambahasaindonesia 130222004347 Phpapp02 131002193507 Phpapp01

3. Kalimat Berpredikat AdjektivaKalimat berpredikat adjektiva adalah kalimat yang predikatnya berupa kata sifat (adjektiva) atau frasa adjektival. Contoh:Adiknya sakit.

S PPola kalimatnya: Subjek (Nomina)+Predikat (Adjektiva)

Rumah Sari sangat besar.

S PPola kalimatnya: Subjek (Frasa Nomina)+Predikat (Frasa Adjektival)

Page 12: Kalimatdalambahasaindonesia 130222004347 Phpapp02 131002193507 Phpapp01

4 。 Kalimat Berpredikat NumeraliaKalimat berpredikat numeralia adalah kalimat yang predikatnya berupa kata bilangan atau frasa bilangan.Contoh :Uangnya banyak. S PPola kalimatnya: Subjek (Nomina)+Predikat (Kata bilangan)

Panjang mobil itu dua meter.

S P Pola kalimatnya: Subjek (Frasa nominal)+Predikat (Frasa

Bilangan) 

Page 13: Kalimatdalambahasaindonesia 130222004347 Phpapp02 131002193507 Phpapp01

5 。 Kalimat Berpredikat Frasa Preposisional Kalimat berpredikat frasa preposisional adalah kalimat yang predikatnya berupa frasa preposisional, yaitu frasa keterangan.

Contoh : - Ibu sedang ke apotek. S P Pola kalimatnya:

Subjek (Nomina)+Predikat (Frasa Preposisional/Frasa Keterangan)

 

Page 14: Kalimatdalambahasaindonesia 130222004347 Phpapp02 131002193507 Phpapp01

B. KALIMAT MAJEMUKKalimat majemuk adalah kalimat yang terdiri atas dua pola kalimat atau dua klausa atau lebih. Kalimat majemuk dapat dibentuk dari beberapa buah kalimat tunggal. Ada beberapa jenis kalimat majemuk di antaranya adalah kalimat majemuk setara, kalimat majemuk bertingkat, dan kalimat majemuk campuran.1. Kalimat Majemuk Setara Kalimat majemuk setara adalah kalimat majemuk yang terdiri atas dua kalimat tunggal atau lebih yang digabungkan dengan kata penghubung yang menunjukkan kesetaraan atau sederajat. Dalam kalimat majemuk setara tidak mempunyai anak kalimat. Kalimat majemuk setara ditandai oleh kata penghubung lalu, dan, kemudian, atau, tetapi, namun, sedangkan, dan melainkan.Contoh: Ayah membaca buku dan ibu menyapu lantai.Saya bingung akan melanjutkan ke UT atau kuliah di perguruan tinggi.Adikku belum bersekolah, tetapi dia sudah dapat membaca.

Page 15: Kalimatdalambahasaindonesia 130222004347 Phpapp02 131002193507 Phpapp01

2. Kalimat Majemuk BertingkatKalimat mejemuk bertingkat, yakni kalimat yang terbentuk apabila hubungan kedua kalimat itu tidak sederajat. Artinya, salah satu bagian kalimatnya menduduki fungsi yang lebih tinggi. Bagian yang lebih tinggi disebut induk kalimat, sedangkan bagian yang lebih rendah disebut anak kalimat. Kalimat majemuk bertingkat ditandai oleh kata penghubung antara lain ketika, sejak, setelah, jika, seandainya, agar, supaya, meskipun, walaupun, seperti, bahwa, karena, dan sehingga. Contoh:1. a. Hari ini tidak hujan. b. Ia akan datang ke pesta itu. Jika hari ini tidak hujan, ia akan datang ke pesta itu.

Anak kalimat induk kalimat 

2. Ketika kami sedang pergi ke supermarket, paman datang.

anak kalimat induk kalimat  

Page 16: Kalimatdalambahasaindonesia 130222004347 Phpapp02 131002193507 Phpapp01

3. Kalimat Majemuk CampuranKalimat majemuk campuran adalah gabungan antara kalimat majemuk setara dengan kalimat majemuk bertingkat. Dalam kalimat majemuk campuran sekurang-kurangnya terdapat tiga inti kalimat atau tiga klausa. Contohnya adalah sebagai berikut. Pekerjaan itu telah selesai ketika kakak datang dan ibu selesai memasak.

Induk kalimat (Klausa inti): Pekerjaan itu telah selesai Anak kalimat 1(klausa bawahan): kakak datang Anak kalimat 2(klausa bawahan): ibu selesai memasak

 

Page 17: Kalimatdalambahasaindonesia 130222004347 Phpapp02 131002193507 Phpapp01

B. Kalimat Menurut Fungsi Berdasarkan fungsinya, kalimat

dibedakan menjadi kalimat berita, kalimat pertanyaan, kalimat perintah, kalimat seru, dan kalimat emfatik.1. Kalimat BeritaKalimat berita (deklaratif/pernyataan) adalah kalimat yang isinya memberitakan sesuatu kepada pembaca atau pendengar. Pada ragam bahasa lisan, bagian akhir kalimat berita ditandai dengan nada menurun. Sementara itu, pada ragam bahasa tulis, bagian akhir kalimatnya ditandai dengan tanda titik.

Page 18: Kalimatdalambahasaindonesia 130222004347 Phpapp02 131002193507 Phpapp01

Bentuk kalimat berita bermacam-macam, bisa berupa kalimat aktif atau pasif, langsung atau tidak langsung, tunggal atau majemuk, dan sebagainya. Kalimat berita dapat berbentuk apa saja, asalkan isinya merupakan pemberitahuan.

Dalam penggunaannya, kalimat berita memiliki beragam tujuan antara lain menyatakan pemberitahuan, laporan, pengharapan, permohonan, perkenalan, undangan, dan sebagainya.

Page 19: Kalimatdalambahasaindonesia 130222004347 Phpapp02 131002193507 Phpapp01

a. Pemberitahuan

Contoh:

- Minggu ini di desa kita akan diadakan kerja bakti.

b. Laporan

Contoh:

- Kami telah melaksanakan tugas tersebut dengan sebaik-baiknya.

c. Pengharapan

Contoh: - Saya sangat berharap kamu dapat lulus ujian lisan nanti.

d. Permohonan

Contoh: - Saya mohon Anda dapat mematuhi peraturan di perusahaan.

e. Perkenalan

Contoh: - Perkenalkan, saya siswa baru di sekolah ini.

- Saya Sari, putri bungsu Pak Aldi. 

f. Undangan

Contoh: - Kami mengundang Saudara untuk hadir dalam acara pernikahan putri kami.

Page 20: Kalimatdalambahasaindonesia 130222004347 Phpapp02 131002193507 Phpapp01

2. Kalimat PertanyaanKalimat pertanyaan (interogatif) adalah kalimat yang isinya menanyakan sesuatu atau seseorang. Kalimat pertanyaan berfungsi untuk menanyakan sesuatu. Kalimat ini memiliki pola intonasi yang berbeda dengan kalimat berita. Perbedaannya terletak pada nada akhirnya. Pola intonasi kalimat berita bernada akhir turun, sedangkan pola intonasi kalimat tanya bernada akhir naik.

Page 21: Kalimatdalambahasaindonesia 130222004347 Phpapp02 131002193507 Phpapp01

Pertanyaan atau kalimat tanya dapat dibentuk dengan berbagai cara. Caranya adalah dengan menggunakan kata tanya, seperti apa, siapa, di mana, ke mana, dari mana, mana, berapa, bagaimana, dan mengapa.

a. Apa : untuk menanyakan benda atau, sesuatu, atau kegiatan

b. Siapa : untuk menanyakan orang

c. Di mana, ke mana, mana: untuk menanyakan arah, letak, atau tempat

d. Berapa : untuk menanyakan jumlah

e. Bagaimana: untuk menanyakan keadaan atau proses

f. Mengapa: untuk menanyakan alasan atau sebab

g. Kapan, bilamana, bila : untuk menanyakan waktu

Page 22: Kalimatdalambahasaindonesia 130222004347 Phpapp02 131002193507 Phpapp01

Contoh kalimat tanya:1. Apa yang kamu bawa?2. Siapa penemu telepon?3. Di mana kamu membeli baju itu?4. Ke mana kamu akan pergi?5. Mengapa kamu datang terlambat?6. Bagaimana keadaan ibumu

sekarang?7. Kapan ayah pergi ke Amerika?8. Bilamana karyawan itu akan

menyelesaikan pekerjaannya?9. Bila Ibu akan pulang dari pasar?

Page 23: Kalimatdalambahasaindonesia 130222004347 Phpapp02 131002193507 Phpapp01

3.Kalimat PerintahKalimat perintah (imperatif) adalah kalimat yang maknanya memberikan perintah untuk melakukan sesuatu. Kalimat perintah dipakai jika penutur ingin menyuruh atau melarang orang melakukan (berbuat) sesuatu. Dalam bentuk tulis, kalimat perintah seringkali dengan tanda seru meskipun tanda titik bisa pula dipakai. Dalam bentuk lisan, nadanya naik pada akhir kalimat.

Page 24: Kalimatdalambahasaindonesia 130222004347 Phpapp02 131002193507 Phpapp01

Berdasarkan struktur kalimatnya, kalimat perintah atau disebut juga kalimat suruh dapat digolongkan menjadi empat golongan, yaitu sebagai berikut.

1. Kalimat Suruh yang Sebenarnya

Kalimat suruh yang sebenarnya ditandai oleh pola intonasi suruh. Apabila P-nya terdiri atas verba yang tidak membutuhkan objek (kata verbal intransitif), bentuk kata verbal itu tetap, hanya partikel –lah dapat ditambahkan pada kata verbal itu untuk menghaluskan perintah.S-nya yang berupa orang kedua boleh dilesapkan boleh tidak. Contoh:

Duduk!Datanglah engkau ke rumahku!Berangkatlah sekarang juga!

Page 25: Kalimatdalambahasaindonesia 130222004347 Phpapp02 131002193507 Phpapp01

Untuk memperhalus suruhan, di samping menambah partikel –lah, kata tolong dapat dipakai di depan kata kerja yang benefaktif, yaitu kata kerja yang menyatakan tindakan yang dimaksudkan bukan untuk kepentingan pelakunya. Contohnya adalah sebagai berikut.

Tolong ambilkan buku itu!Tolong belikan gula setengah kilo di warung!

Page 26: Kalimatdalambahasaindonesia 130222004347 Phpapp02 131002193507 Phpapp01

2.Kalimat PersilakanSelain ditandai oleh pola intonasi suruh, kalimat persilakan ditandai juga oleh penambahan kata silakan yang diletakkan di awal kalimat. S kalimat boleh dilesapkan boleh juga tidak. Contohnya adalah sebagai berikut.

Silakan Bapak duduk di sini!Silakan datang ke rumahku!Silakan beristirahat!

Page 27: Kalimatdalambahasaindonesia 130222004347 Phpapp02 131002193507 Phpapp01

3.Kalimat Ajakan

Kalimat ajakan ini, berdasarkan fungsinya dalam hubungan situasi, juga mengharapkan suatu tanggapan yang berupa tindakan. Perbedaannya, tindakan itu bukan hanya dilakukan oleh orang yang diajak berbicara, melainkan juga oleh orang yang berbicara atau penuturnya. Dengan kata lain, tindakan itu dilakukan oleh kita.

Di samping ditandai oleh pola intonasi suruh, kalimat ini ditandai juga oleh adanya kata-kata ajakan, yaitu kata mari dan ayo yang diletakkan di awal kalimat. Partikel –lah dapat ditambahkan pada kedua kata itu menjadi marilah dan ayolah. S kalimat boleh dilesapkan boleh tidak. Contohnya adalah sebagai berikut.

Mari kita berangkat sekarang!Ayo kita bermain sepeda!

 

Page 28: Kalimatdalambahasaindonesia 130222004347 Phpapp02 131002193507 Phpapp01

4.Kalimat Larangan Kalimat larangan ditandai oleh

adanya kata jangan di awal kalimat. Partikel –lah dapat ditambahkan pada kata tersebut untuk memperhalus larangan. S kalimat boleh dilesapkan boleh tidak. Contohnya adalah sebagai berikut.

Jangan kamu berangkat sendiri! Jangan suka menjahili orang!

 

Page 29: Kalimatdalambahasaindonesia 130222004347 Phpapp02 131002193507 Phpapp01

4.Kalimat SeruKalimat seru (interjektif) adalah kalimat yang mengungkapkan perasaan kagum. Kalimat seru juga digunakan jika penutur ingin mengungkapkan perasaan yang kuat atau hal yang mendadak. Kata seru yang digunakan antara lain adalah wah, aduh, alangkah, dan aduhai.Contoh:

Alangkah indahnya pemandangan ini!Wah, rumahmu bagus sekali!Aduhai merdu sekali suaramu!Aduh, sakit sekali perutku!

     

Page 30: Kalimatdalambahasaindonesia 130222004347 Phpapp02 131002193507 Phpapp01

5. Kalimat EmfatikKalimat yang memberikan penegasan khusus kepada S. Penegasan itu dilakukan dengan:- menambahkan partikel –lah pada S;-menambahkan konjungsi yang ada di belakang S.Dengan penegasan pada S, ada pergeseran makna dan fungsi sintaktik. Contoh:(1) Dia mengambil majalah itu. S P O(2) Dialah yang mengambil majalah itu.

P S

Page 31: Kalimatdalambahasaindonesia 130222004347 Phpapp02 131002193507 Phpapp01

Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mewakili pikiran penulis atau pembicara secara tepat sehingga pendengar/pembaca dapat memahami pikiran tersebut dengan mudah, jelas, dan lengkap seperti apa yang dimaksud oleh penulis atau pembicaranya. Agar kalimat menjadi efektif, kalimat tersebut harus memenuhi syarat-syarat berikut. Kalimat efektif harus memiliki kesatuan

gagasan. Artinya kalimat tersebut memiliki satu ide pokok.Contoh: Keputusan itu merupakan kebijaksanaan yang membantu keselamatan umum.

Page 32: Kalimatdalambahasaindonesia 130222004347 Phpapp02 131002193507 Phpapp01

Kalimat efektif harus memenuhi syarat kesejajaran. Maksudnya, penggunaan bentuk kata atau frase imbuhan yang memiliki kesamaan, baik dalam fungsi maupun bentuknya. Jika bagian kalimat itu menggunakan kata kerja berimbuhan –di, bagian kalimat yang lainnya pun harus menggunakan –di pula.Contoh:

Setelah dimarahi, Andi dipukuli oleh orang itu.

Page 33: Kalimatdalambahasaindonesia 130222004347 Phpapp02 131002193507 Phpapp01

Kalimat efektif harus menggunakan kata dengan hemat.Contoh:

Angkutan-angkutan umum kereta api, bus, dan pesawat selalu dipadati penumpang di saat libur sekolah.

Contoh di atas tidak efektif, semestinya, Angkutan umum selalu dipadati penumpang

di saat libur sekolah.

atau, Kereta api, bus, dan pesawat selalu dipadati

penumpang di saat libur sekolah.

Page 34: Kalimatdalambahasaindonesia 130222004347 Phpapp02 131002193507 Phpapp01

Kalimat efektif harus logis dan dapat diterima oleh akal sehat.Contoh:

*Kambing sedang main hujan.-Kalimat tersebut tidak logis karena kambing takut air. Jadi, tidak mungkin kambing main hujan.Pada kalimat efektif, kata penghubung

dan, sedangkan, atau, karena, sehingga tidak boleh diletakkan di awal kalimat.

Contoh:Dan Saya akan pergi ke kota itu sendirian.

Page 35: Kalimatdalambahasaindonesia 130222004347 Phpapp02 131002193507 Phpapp01

Jika keterangan diletakkan di posisi awal, sesudah keterangan tersebut diberi tanda baca koma (,).Contoh:Minggu lalu, saya dan ayah pergi ke kota.