KALIMAT EFEKTIF, CIRI CIRI, DAN CONTOH KALIMATEFEKTIFKalimat
adalah satuan bahasa berupa kata atau rangkaian kata yang dapat
berdiri sendiri dan menyatakan makna yang lengkap. Kalimat adalah
satuan bahasa terkecil yang mengungkapkan pikiran yang utuh, baik
dengan cara lisan maupun tulisan. Dalam wujud lisan, kalimat
diucapkan dengan suara naik turun, dan keras lembut, disela jeda,
dan diakhiri dengan intonasi akhir. Sedangkan dalam wujud tulisan
berhuruf latin, kalimat dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri
dengan tanda titik. (.), tanda tanya (?) dan tanda seru (!).
Sekurang-kurangnya kalimat dalam ragam resmi, baik lisan maupun
tertulis, harus memiliki sebuah subjek (S) dan sebuah predikat (P).
Kalau tidak memiliki kedua unsur tersebut, pernyataan itu bukanlah
kalimat melainkan hanya sebuah frasa. Itulah yang membedakan frasa
dengan kalimat. Disini, kalimat dibagi menjadi dua, yaitu :Efektif
mengandung pengertian tepat guna, artinya sesuatu akan berguna jika
dipakai pada sasaran yang tepat. Pengertian efektif dalam kalimat
adalah dan ketepatan penggunaan kalimat dan ragam bahasa tertentu
dalam situasi kebahasaan tertentu pula. Beberapa definisi kalimat
efektif menurut beberapa ahli bahasa :1. Kalimat efektif adalah
kalimat yang bukan hanya memenuhi syarat-syarat komunikatif,
gramatikal, dan sintaksis saja, tetapi juga harus hidup, segar,
mudah dipahami, serta sanggup menimbulkan daya khayal pada diri
pembaca.(Rahayu: 2007)2. Kalimat efektif adalah kalimat yang benar
dan jelas sehingga dengan mudah dipahami orang lain secara
tepat.(Akhadiah, Arsjad, dan Ridwan:2001)3. Kalimat efektif adalah
kalimat yang memenuhi kriteria jelas, sesuai dengan kaidah,
ringkas, dan enak dibaca.(Arifin: 1989)4. Kalimat efektif dipahami
sebagai kalimat yang dapat menyampaikan informasi dan informasi
tersebut mudah dipahami oleh pembaca.(Nasucha, Rohmadi, dan
Wahyudi: 2009)5. Kalimat efektif di pahami sebagai sebuah kalimat
yang dapat membantu menjelaskan sesuatu persoalan secara lebih
singkat jelas padat dan mudah di mengerti serta di artikan.(ARIF
HP: 2013) Dari beberapa uraian di atas dapat diambil kata kunci
dari definisi kalimat efektif yaitu sesuai kaidah bahasa, jelas,
dan mudah dipahami. Jadi, kalimat efektif adalah kalimat yang
sesuai dengan kaidah bahasa, jelas, dan mudah dipahami oleh
pendengar atau pembaca.Kalimat efektif syarat-syarat sebagai
berikut:1.secara tepat mewakili pikiran pembicara atau
penulisnya.2.mengemukakan pemahaman yang sama tepatnya antara
pikiran pendengar atau pembaca dengan yang dipikirkan pembaca atau
penulisnya.Ciri-Ciri Kalimat Efektif :
1. KESATUAN GAGASANMemiliki subyek,predikat, serta unsur-unsur
lain ( O/K) yang saling mendukung serta membentuk kesatuan
tunggal.Di dalam keputusan itu merupakan kebijaksanaan yang dapat
membantu keselamatan umum.Kalimat ini tidak memiliki kesatuan
karena tidak didukung subyek. Unsur di dalam keputusan itu bukanlah
subyek, melainkan keterangan. Ciri bahwa unsur itu merupakan
keterangan ditandai oleh keberadaan frase depan di dalam (ini harus
dihilangkan).2. KESEJAJARANMemiliki kesamaan bentukan/imbuhan. Jika
bagian kalimat itu menggunakan kata kerja berimbuhan di-, bagian
kalimat yang lainnya pun harus menggunakan di- pula.Kakak menolong
anak itu dengan dipapahnya ke pinggir jalan.Kalimat tersebut tidak
memiliki kesejajaran antara predikat-predikatnya. Yang satu
menggunakan predikat aktif, yakni imbuhan me-, sedang yang satu
lagi menggunakan predikat pasif, yakni menggunakan imbuhan
di-.Kalimat itu harus diubah :1. Kakak menolong anak itu dengan
memapahnya ke pinggir jalan2. Anak itu ditolong kakak dengan
dipapahnya ke pinggir jalan.3. KEHEMATANKalimat efektif tidak boleh
menggunakan kata-kata yang tidak perlu. Kata-kata yang berlebih.
Penggunaan kata yang berlebih hanya akan mengaburkan maksud
kalimat.Bunga-bunga mawar, anyelir, dan melati sangat
disukainya.Pemakaian kata bunga-bunga dalam kalimat di atas tidak
perlu. Dalam kata mawar,anyelir,dan melati terkandung makna
bunga.Kalimat yang benar adalah:Mawar,anyelir, dan melati sangat
disukainya.4. PENEKANANKalimat yang dipentingkan harus diberi
penekanan.Caranya: Mengubah posisi dalam kalimat, yakni dengan cara
meletakkan bagian yang penting di depan kalimat.Contoh :1. Harapan
kami adalah agar soal ini dapat kita bicarakan lagi pada kesempatan
lain2. Pada kesempatan lain, kami berharap kita dapat membicarakan
lagi soal ini. Menggunakan partikel; penekanan bagian kalimat dapat
menggunakan partikel lah, -pun, dan kah.Contoh :1. Saudaralah yang
harus bertanggung jawab dalam soal itu.2. Kami pun turut dalam
kegiatan itu.3. Bisakah dia menyelesaikannya? Menggunakan repetisi,
yakni dengan mengulang-ulang kata yang dianggap penting.Contoh
:Dalam membina hubungan antara suami istri, antara guru dan murid,
antara orang tua dan anak, antara pemerintah dan rakyat, diperlukan
adanya komunikasi dan sikap saling memahami antara satu dan
lainnya. Menggunakan pertentangan, yakni menggunakan kata yang
bertentangan atau berlawanan makna/maksud dalam bagian kalimat yang
ingin ditegaskan.Contoh :1. Anak itu tidak malas, tetapi rajin.2.
Ia tidak menghendaki perbaikan yang sifatnya parsial, tetapi total
dan menyeluruh.5. KELOGISANKalimat efektif harus mudah dipahami.
Dalam hal ini hubungan unsur-unsur dalam kalimat harus memiliki
hubungan yang logis/masuk akal.Contoh :Waktu dan tempat saya
persilakan.Kalimat ini tidak logis/tidak masuk akal karena waktu
dan tempat adalah benda mati yang tidak dapat dipersilakan. Kalimat
tersebut harus diubah misalnya ;Bapak penceramah, saya persilakan
untuk naik ke podium.Contoh kalimat efektif :1. Saran yang di
kemukakannya kami akan pertimbangkan ( tidak efektif )Seharusnya :
Saran yang dikemukakannya akan kami pertimbangkan.2. Sejak dari
pagi dia bermenung ( tidak efektif )Seharusnya : Sejak pagi dia
bermenung.Sumber :1. http://id.wikipedia.org/wiki/Kalimat2.
http://zaenal-zaeblogs.blogspot.com/2012/04/pengertian-kalimat-efektif.html3.
http://bagus-sistem.blogspot.com/2013/10/tugas-5-dan-tugas-6-bahasa-indonesia-1.htmlhttps://taufikhidayatzein.wordpress.com/2013/11/05/kalimat-efektif-ciri-ciri-dan-contoh-kalimat-efektif/
Kalimat Efektif Pengertian Kalimat EfektifKalimat efektif adalah
kalimat yang mengungkapkan pikiran atau gagasan yang disampaikan
sehingga dapat dipahami dan dimengerti oleh orang lain.Kalimat
efektif syarat-syarat sebagai berikut:1.secara tepat mewakili
pikiran pembicara atau penulisnya.2.mengemukakan pemahaman yang
sama tepatnya antara pikiran pendengar atau pembaca dengan yang
dipikirkan pembaca atau penulisnya.Ciri-Ciri Kalimat
Efektif1.KesepadananSuatu kalimat efektif harus memenuhi unsur
gramatikal yaitu unsur subjek (S), predikat (P), objek (O),
keterangan (K). Di dalam kalimat efektif harus memiliki
keseimbangan dalam pemakaian struktur bahasa.Contoh:Budi (S) pergi
(P) ke kampus (KT).Tidak Menjamakkan SubjekContoh:Tomi pergi ke
kampus, kemudian Tomi pergi ke perpustakaan (tidak efektif)Tomi
pergi ke kampus, kemudian ke perpustakaan (efektif)2.Kecermatan
Dalam Pemilihan dan Penggunaan KataDalam membuat kalimat efektif
jangan sampai menjadi kalimat yang ambigu (menimbulkan tafsiran
ganda).Contoh:Mahasiswa perguruan tinggi yang terkenal itu
mendapatkan hadiah (ambigu dan tidak efektif).Mahasiswa yang kuliah
di perguruan tinggi yang terkenal itu mendapatkan hadiah
(efektif).3.KehematanKehematan dalam kalimat efektif maksudnya
adalah hemat dalam mempergunakan kata, frasa, atau bentuk lain yang
dianggap tidak perlu, tetapi tidak menyalahi kaidah tata bahasa.
Hal ini dikarenakan, penggunaan kata yang berlebih akan mengaburkan
maksud kalimat. Untuk itu, ada beberapa kriteria yang perlu
diperhatikan untuk dapat melakukan penghematan, yaitu:a.
Menghilangkan pengulangan subjek.b. Menghindarkan pemakaian
superordinat pada hiponimi kata.c. Menghindarkan kesinoniman dalam
satu kalimat.d. Tidak menjamakkan kata-kata yang berbentuk
jamak.Contoh:Karena ia tidak diajak, dia tidak ikut belajar bersama
di rumahku. (tidak efektif)Karena tidak diajak, dia tidak ikut
belajar bersama di rumahku. (efektif)Dia sudah menunggumu sejak
dari pagi. (tidak efektif)Dia sudah menunggumu sejak pagi.
(efektif)4.KelogisanKelogisan ialah bahwa ide kalimat itu dapat
dengan mudah dipahami dan penulisannya sesuai dengan ejaan yang
berlaku. Hubungan unsur-unsur dalam kalimat harus memiliki hubungan
yang logis/masuk akal.Contoh:Untuk mempersingkat waktu, kami
teruskan acara ini. (tidak efektif)Untuk menghemat waktu, kami
teruskan acara ini. (efektif)5.Kesatuan atau KepaduanKesatuan atau
kepaduan di sini maksudnya adalah kepaduan pernyataan dalam kalimat
itu, sehingga informasi yang disampaikannya tidak terpecah-pecah.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk menciptakan kepaduan
kalimat, yaitu:a. Kalimat yang padu tidak bertele-tele dan tidak
mencerminkan cara berpikir yang tidak simetris.b. Kalimat yang padu
mempergunakan pola aspek + agen + verbal secara tertib dalam
kalimat-kalimat yang berpredikat pasif persona.c. Kalimat yang padu
tidak perlu menyisipkan sebuah kata seperti daripada atau tentang
antara predikat kata kerja dan objek penderita.Contoh:Kita harus
dapat mengembalikan kepada kepribadian kita orang-orang kota yang
telah terlanjur meninggalkan rasa kemanusiaan itu. (tidak
efektif)Kita harus mengembalikan kepribadian orang-orang kota yang
sudah meninggalkan rasa kemanusiaan. (efektif)Makalah ini membahas
tentang teknologi fiber optik. (tidak efektif)Makalah ini membahas
teknologi fiber optik. (efektif)6.Keparalelan atau
KesajajaranKeparalelan atau kesejajaran adalah kesamaan bentuk kata
atau imbuhan yang digunakan dalam kalimat itu. Jika pertama
menggunakan verba, bentuk kedua juga menggunakan verba. Jika
kalimat pertama menggunakan kata kerja berimbuhan me-, maka kalimat
berikutnya harus menggunakan kata kerja berimbuhan me-
juga.Contoh:Kakak menolong anak itu dengan dipapahnya ke pinggir
jalan. (tidak efektif)Kakak menolong anak itu dengan memapahnya ke
pinggir jalan. (efektif)Anak itu ditolong kakak dengan dipapahnya
ke pinggir jalan. (efektif)Harga sembako dibekukan atau kenaikan
secara luwes. (tidak efektif)Harga sembako dibekukan atau dinaikkan
secara luwes. (efektif)7.KetegasanKetegasan atau penekanan ialah
suatu perlakuan penonjolan terhadap ide pokok dari kalimat. Untuk
membentuk penekanan dalam suatu kalimat, ada beberapa cara,
yaitu:a. Meletakkan kata yang ditonjolkan itu di depan kalimat (di
awal kalimat).Contoh:Harapan kami adalah agar soal ini dapat kita
bicarakan lagi pada kesempatan lain.Pada kesempatan lain, kami
berharap kita dapat membicarakan lagi soal ini. (ketegasan)Presiden
mengharapkan agar rakyat membangun bangsa dan negara ini dengan
kemampuan yang ada pada dirinya.Harapan presiden ialah agar rakyat
membangun bangsa dan negaranya. (ketegasan)b. Membuat urutan kata
yang bertahap.Contoh:Bukan seribu, sejuta, atau seratus, tetapi
berjuta-juta rupiah, telah disumbangkan kepada anak-anak terlantar.
(salah)Bukan seratus, seribu, atau sejuta, tetapi berjuta-juta
rupiah, telah disumbangkan kepada anak-anak terlantar. (benar)c.
Melakukan pengulangan kata (repetisi).Contoh:Cerita itu begitu
menarik, cerita itu sangat mengharukan.d. Melakukan pertentangan
terhadap ide yang ditonjolkan.Contoh:Anak itu bodoh, tetapi
pintar.e. Mempergunakan partikel penekanan (penegasan), seperti:
partikel lah, -pun, dan kah.Contoh:Dapatkah mereka mengerti maksud
perkataanku?Dialah yang harus bertanggung jawab dalam menyelesaikan
tugas ini.
SUMBER:http://dim24.wordpress.com/2010/11/07/pengertian-dan-syarat-kalimat-efektif/
Posted by Zainal Abidin at 8:54 PM
http://zabidin1993.blogspot.com/2013/11/kalimat-efektif.html
Ciri-ciri Kalimat Efektif dan Pengertiannya Kalimat adalah
satuan bahasa terkecil, dalam wujud lisan atau tulisan, yang
mengungkapkan pikiran yang utuh. Jumlah kata dalam sebuah kalimat
yang panjang sebenarnya terbatas selama kalimat itu masih jalan,
artinya masih dapat ditangkap maknanya secara jelas karena susunan
kata, frase dan klausanya teratur. Kesalahan dalam sebuah kalimat
sebenarnya bermula dari kesalahan dalam bernalar. Selanjutnya,
sekurang-kurangnya kalimat dalam ragam resmi, baik lisan maupun
tulisan , harus memiliki subjek (S) dan predikat (p).Pengertian
kalimat Efektif
Kalimat efektif adalah kalimat yang memiliki kemampuan untuk
menimbulkan kembali gagasan-gagasan pada pikiran pendengar atau
pembaca seperti apa yang ada pada pikiran pembicara dan penulis.
Kalimat yang efektif mampu membuat isi atau maksud yang
disampaikannya itu tergambar lengkap dalam pikiran si penerima
(pembaca) persis seperti apa yang disampaikan.
Kesalahan-kesalahan yang fatal sering terjadi pada bagian
kelompok kata yang memiliki keterangan dengan tafsiran pengertian
yang ganda, seperti mahasiswa perguruan tinggi yang terkenal, anak
ibu yang nakal itu dan yang lain-lainnya, yang menyebabkan pembaca
atau pendengar harus menafsirkan arti yang berlainan dengan penulis
atau pembicara. Kalimat dikatakan efektif bila mampu membuat proses
penyampaian dan penerimaan itu berlangsung dengan sempurna).
Kalimat yang efektif adalah kalimat yang memenuhi syarat-syarat
berikut:(1) secara tepat dapat mewakili gagasan atau perasaan
pembicara atau penulis,(2) sanggup menimbulkan gagasan yang sama
tepatnya dalam pikiran pendengar atau pembaca seperti yang
dipikirkan oleh pembicara atau penulis. oleh sebab itu, kalimat
sangat mengutamakan keefektifan informasi sehingga kejelasan
kalimat itu dapat terjamin.
Berdasarkan penjelasan di atas, kalimat efektif yaitu kalimat
yang dapat menyampaikan hasil pemikiran penulis sehingga dapat
dipahami pembaca secara utuh tanpa ada penafsiran yang salah.
Penyampaian hasil pemikiran tersebut harus dalam kalimat yang
baik.
Ciri-ciri Kalimat Efektif
Sebuah kalimat efektif mempunyai ciri-ciri yang khas, yaitu
kesepadanan struktur, keparalelan bentuk, ketegasan makna,
kehematan kata, kecermatan penalaran, kepaduan gagasan, dan
kelogisan bahasa.
Kesepadanan strukturKesepadanan adalah keseimbangan pikiran
(gagasan) dan struktur bahasa yang dipakai . kesepanan kalimat
ditandai oleh kesatuan gagasan yang kompak dan kepaduan pikiran
yang baik.
Ciri-ciri kesepadanan kalimat:Kalimat itu mempunyai subjek dan
predikat dengan jelas.Contoh : Bagi semua mahasiswa perguruan
tinggi ini harus membayar uang kuliah. (salah) Semua mahasiswa
perguruan tinggi ini harus membayar uang kuliah. (benar) Tidak
terdapat subjek yang ganda
Contoh: Soal itu saya kurang jelas.(salah) Soal itu bagi saya
kurang jelas .(benar) Kata penghubung intrakalimat tidak dipakai
pada kalimat tunggal.
Keparalelan BentukKepalalelan adalah kesamaan bentuk kata yang
digunakan dalam kalimat itu. Dalam kalimat yang efektif, gaya
paralelisme menempatkan unsur yang setara dalam konstruksi yang
sama. Selain itu, paralelisme atau kesejajaran bentuk membantu
memberi kejelasan dalam unsur gramatikal dengan memperhatikan
bagian-bagian yang sederajat dalam konstruksi yang sama. Artinya
kalau bentuk pertama menggunakan nomina, bentuk kedua dan bentuk
kedua menggunakan verbal. Dengan kata lain, kalau berawalan me-
sama-sama berawalan me-, berawalan di- sama-sama berawalan di-, dan
kalau berbentuk ke- an sama-sama berbentuk ke-an pula.
Contoh 1 Langkah-langkah tersebut memahami, menghayati dan
pengamalan. Sesudah menghayati dan memahami, pancasila harus
diamalkan.
Bandingkan dengan kalimat:
(1a) langkah-langkah tersebut adalah memahami, menghayati, dan
mengamalkan.(1b) Langkah-langkah tersebut adalah pemahaman,
penghayatan dan
Pengamalan.
(2a) Sesudah dipahami dan dihayati, Pancasila harus
diamalkan.(2b) Sesudah memahami dan menghayati, kita harus
mengamalkannya.
Catatan 1:Pada kalimat (1)dan(2) terdapat ketidakparalelan
bentuk tentang gagasan-gagasan yang sederajat. Pada kalimat (1)
gagasangagasan yang sedarajat adalah kata kerja memahami dan
menghayati dan kata benda pengamalan; sedangkan pada kalimat (2)
gagasan yang sederajat adalah kata kerja aktif me(N)- memahami dan
menghayati kata kerja pasif diamalkan. Agar sebuah kalimat menjadi
efektif, gagasangagasan yang sederajat harus dinyatakan dengan
bentuk yang sama. Jelasnya, jika dalam sebuah kalimat suatu gagasan
dinyatakan dengan kata kerja me(N)- gagasan lain yang sederajat
harus dinyatakan dengan kata kerja me(N) juga. Demikian juga jika
suatu gagasan dinyatakan dengan kata benda pe(N)-an, gagasan lain
yang sederajat harus dinyatakan dengan kata benda pe(N)-an. Jadi
kalimat (1a),(1b),(2a),dan (2b) memiliki keparalelan bentuk.
Kehematan kataYang dimaksud dengan kehematan dalam kalimat
efektif adalah hemat menggunakan kata, frasa, atau bentuk lain yang
dianggap tidak perlu. Kehematan tidak berarti harus menghilangkan
kata-kata yang dapat menambah kejelasan kalimat. Artinya membuang
kata yang memang tidak perlu, sejauh tidak menyalahi kaidah tata
bahasa.
Ada beberapa kriteria yang perlu diperhatikan. Penghematan dapat
dilakukan dengan cara menghilangkan pengulangan subjek.Contoh:
Karena ia tidak belajar, dia tidak naik kelas.(salah) Karena tidak
belajar, dia tidak naik kelas.(benar) Penghematan dapat dilakukan
dengan cara menghindarkan pemakaian super ordinat pada hiponimi
kata.Contoh : Dia memakai kemeja warna merah .(salah) Dia memakai
kemeja merah. (benar) Penghematan dapat dilakukan dengan cara tidak
menjamakkan kata-kata yang berbentuk jamak.Contoh:Para tamu-tamu
para tamuBeberapa orang-orang beberapa orang
Kecermatan PenalaranYang dimaksud dengan cermat adalah bahwa
kalimat itu tidak menimbulkan tafsiran ganda,dan tepat dalam
pilihan kata. Artinya bahwa penafsiran ganda dapat mengakibatkan
ketidakcermatan penalaran. Tafsiran ganda di sebut juga ketaksaan
atau ambiguitas . Ambiguitas atau ketaksaan sering diartikan
sebagai kata yang bermakna ganda mendua arti. Ambiguitas timbul
dalam dalam berbagai variasi ujaran atau bahasa tertulis.
Umpamanya, frase buku sejarah baru dapat ditafsirkan sebagai(1)
buku sejarah itu baru terbit, atau(2) buku berisi sejarah zaman
baru
Tiga bentuk utama ketaksaan, ketiganya berhubungan dengan
fonetik, gramatikal,dan leksikal.
Pemilihan kata yang tidak tepat dapat disebabkan beberapa hal,
antara lain:(a) pemakaian kata tuturKata tutur adalah kata yang
hanya dipakai dalam pergaulan sehari-hari, terutama dalam
percakapa
Contoh: Saya sedang bikin kue.(salah) Saya sedang membuat kue.
(benar)
(b) Pemakaian kata-kata bersinonim Kata-kata bersinonim ada yang
dapat saling menggantikan,ada yang tidak. Adapula kata-kata
bersinonim yang pemakaiannya dibatasi oleh persandingan yang
dilazimkan.
Contoh: Saya suka melihat wayang kulit.(salah) Saya suka
menonton wayang kulit. (benar)
(c)Pemakaian kata-kata yang bernilai rasaKata-kata yang bernilai
rasa hendaknya di pilih secara cermat agar keefektifan penuturan
dapat dicapai dwngan sebaik-baiknya. Salah pilih terhadap yang
bernilai rasa akan menggangu perasaan pembaca .
Contoh: Banyak pahlawan kita yang mati di medan perang.(salah)
Banyak pahlawan kita yang gugur di medan perang.(benar)
(d) Pemakaian kata-kata/istilah istilah asing
Ada kata-kata/istilah istilah asing yang sudah ada padanannya
dalam bahasa Indonesia, ada juga yang belum. Jika sudah ada
padanannya, hendaknya dipakai padanannya, bukan asingnya.
Kata-kata/istilah istilah asing boleh dipakai dengan
pertimbangan sebagai berikut: Lebih cocok karena
konotasinya,misalnya;Kritik --- kecamanDianalisis---diolah Lebih
singkat jika da bandingkan dengan terjemahannya:
eksekusi---pelaksanaan hukuman matiimunisasi-----pengebalan
terhadap penyakit Bersifat internasional,misalnya;
Matematika-------ilmu pastiHydrogen--------- zat air
(e) Pemakaian kata-kata konkret dan abstrak
Kata konkret ialah kata-kata yang menunjuk kapada objek yang
dapat dilihat,didengar,dirasakan,diraba atau dibaca, sedangkan
kata-kata abstrak ialah kata-kata yang menunjuk kepada sifat,konsep
atau gagasan. Oleh karena itu, dalam karangan dipakai kata-kata
konkret sebanyakbanyaknya agar isi karangan itu menjadi lebih
jelas.
(f) Pemakaian kata-kata umum dan khusus
Kata-kata umum adalah kata-kat yang luas ruang lingkupnya,
sedangkan kata kata khususnya adalah kata yang mempunayai ruang
lingkup yang lebih sempit. Untuk keefektifan penuturan sebaiknya
memakai kababta-kata yang lebih sempit. Oleh sebab itu sebaik,
untuk mengefektifkan penuturan lebih tepat dipakai kata-kata khusus
daripada kata-kata umum.
Umum | khusus = Membawa menjinjing menatang,menggotong |
menyandang Pakaian baju, celana, kain | batik, kemeja
(g) Pemakain idiom
Contoh:
Bergantung kepada | tergantung dari
Pada | bergantung dari.
Terdiri atas | terdiri dari
(h) Pemakaian kata-kata lugas
Dalam karangan sebaaiknya memakai kata-kata lugas yaitu kata
yang bersahaja apa adanya, tidak berupa frase yang panjangContoh:
Setelah diberikan penjelasan secara mendalam, mereka tidak lagi
melakukan pengrusakan terhadap took-toko itu.(salah)
Setelah dijelaskan, mereka tidak merusak took-tokoooo
itu.(benar)
Kepaduan gagasanYang dimaksud dengan kepaduan adalah kepaduan
peryataan kalimat, yang menyebabkan kalimat tidak padu adalah:1.
Keterangan yang disisipkan diantara S(subjek) dan Predikat .
Contoh: Pengemudi setelah menyelesaikan tugasnya dapat idtirahat
dan minum kopi yang telah disedikan oleh pelayan. (salah) Setelah
selesai melakukan kegiatan nya, pengemudi dapat istirahat dan dan
minum kopi.
Keterangan aspek seperti akan,harus , telah, belum, masih sedang
dan sebainya, tidak boleh disisipkan pada kata kerja pasif yang
berupa ikatan erat pelaku orang I atau ii dengan pokok kata
kerja.
Contoh:
Selajutnya saya akan uraikan pentingnya bahasa bagi
manusia.(salah) Selanjutnya akan saya uraikan pentingnya bahasa
bagi manusia. (benar)
Posisi unsur- unsur kalimat tidak mengikuti aturan pola kaliimat
bahasa indonesi.
Contoh: Dalam kita menghadapi berbagai-bagai cobaan hidup harus
tetap tabah. (salah) Dalam menghadapi berbagai-bagai cobaan hidup,
kita harus tetap tabah.(benar)
Pemakaian kata depan kepada/bagi diantara P (predikat) dan
O(objek Penderita).
Contoh: Sifa sangat menyayangi kepada kucingnya.(salah) Sifa
sangat sayang kepada kucingnya. (benar)
Kelogisan bahasaKelogisan ialah bahwa ide kalimat itu dapat
diterima oleh akal dan penulisannya sesuai dengan ejaan yang
berlaku.
Contoh: Waktu kami persilakan. Dirgahayu Hari Ulang Tahun
Kemerdekaan RI ke-55
Bandingkan dengan kalimat:
(1a) Bapak Kepala Sekolah kami persilakan!(1b) Waktu kami
serahkan kepada bapak kepala sekolah.
.Kalimat (1) dan (2) memang tidak logis. Ketidaklogisannya
terlihat pada hubungan S dan P nya
Penjelasan Kalimat (1):
Siapakah yang dipersilakan oleh pembawa acara?
Jawabnya: Bapak Dekan, bapak camat, Saudara Ketua, sebagainya
bukan waktu.
Apakah yang diserahkan kepada Bapak Dekan?
Jawabnya: waktu
Jadi, yang dipersilakan oleh pembawa acara tentu saja orang,
bukan benda
Demikian Pembahasan mengenai Kalimat Efektif, mohon koreksi jika
ada salah. Silakan berkomentar untuk kritik dan sarannya. Terima
KasihBaca Juga Macam-macam Morfologis
Sumber Pustaka: Arifin, Zaenal dan Amran Tasai. 2008. Cermat
Berbahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi. Jakarta: Akademi
Pressindo Badulu, J.S. 1994. Inilah Bahasa Indonesia yang Benar.
Jakarta: PT Gramadia Pustaka Utama Chaer, Abdul. 1995. Pengatar
Sematik Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta Depdiknas. 2005.
Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: `Balai Pustaka Djajasudarma,
T . Fatimah.1999.Semantik 1. Bandung: Radika Aditama Keraf, Gorys.
1994. Komposisi. Jakarta: Nusa Indah Pateda, Monsoer. 1996. Sematik
Leksikal. Jakarta: Rineka Cipta Razak,Abdul. Kalimat Efektif.
Jakarta: PT Gramadia Pustaka Utama Soedjito. 1994. Kalimat Efektif.
Bandung: PT Remaja Rosda Karya Ramlan, M. 2001.Sintaksis.
Yokyakarta: CV Karyono
http://www.rumpunnektar.com/2014/02/ciri-ciri-kalimat-efektif-dan.html
Bisa dibuat jadi power point 1. KALIMAT EFEKTIF DISUSUN OLEH:
AYU ANNISA AYU SEKARINI IRMA PUJI LESTARI GENDIS AYUWANDARI LUTHFI
FARID 2. DEFINISI UNSUR CIRI-CIRI DEFINISI KALIMAT EFEKTIF Kalimat
Efektif adalah kalimat yang dapat memberikan kemudahan atau
kejelasan informasi kepada pembaca atau pendengar. KALIMAT 3.
DEFINISI UNSUR CIRI-CIRI UNSUR-UNSUR KALIMAT EFEKTIF Unsur dalam
suatu kalimat terdapat Subjek, Predikat, Objek, Pelengkap,
Keterangan. Atau minimal Subjek dan Predikat. Contoh: Sasa.
(Kalimat Fragmentaris) Sasa belajar. (Kalimat Efektif tidak
lengkap) Sasa belajar bahasa Indonesia. (Kalimat Efektif lengkap)
Sasa belajar bahasa Indonesia di kampus. (Kalimat Efektif lengkap)
KALIMAT 4. DEFINISI UNSUR CIRI-CIRI CIRI-CIRI KALIMAT EFEKTIF
Kesatuan & Kesepadanan Kepaduan Penekanan Ciri Kalimat Efektif
Kesejajaran Kehematan Kelogisan Kevariasian KALIMAT 5. DEFINISI
UNSUR CIRI-CIRI KESATUAN & KESEPADANAN KESATUAN Setiap kalimat
yang baik harus secara jelas memperlihatkan kesaatuan gagagsan dan
mengandung satu pokok permasalahan. CONTOH: Penanaman pohon Akasia
sebagai upaya penghijauan telah dilakukan warga, sebagai tindak
lanjut perda tentang penghijauan. PEMBAHASAN: Terdapat 2 pokok
masalah, supaya efektif diubah menjadi: Penanaman pohon Akasia
sebagai upaya penghijauan telah dilaksanakan warga. Penanaman pohon
Akasia sebagai tindak lanjut perda tentang penghijauan. KALIMAT 6.
DEFINISI UNSUR KESEPADANAN Kesepadanan adalah keseimbangan antara
pikiran dan struktur bahasa yang dipakai. CIRI-CIRI Kalimat Harus
Memilik Subjek dan Predikat yang Jelas SYARAT Kalimat Tidak
Mengandung Subjek Ganda Kalimat Penghubung Interaktif Tidak Dipakai
pada Kalimat Tunggal Predikat Tidak Didahului Kata yang KALIMAT
EFEKTIF 7. DEFINISI UNSUR CIRI-CIRI Kalimat Harus Memiliki Subjek
dan Predikat yang Jelas Kejelasan subjek dan predikat suatu kalimat
dapat dilakukan dengan cara menghindarkan pemakaian kata depan di,
dalam, bagi untuk, pada, sebagai, tentang, mengenai, dan menurut di
depan subjek. CONTOH: Bagi semua mahasiswa perguruan tinggi ini
harus membayar uang kuliah. (Salah) Semua mahasiswa perguruan
tinggi ini harus membayar uang kuliah.(Benar) KALIMAT EFEKTIF 8.
DEFINISI Kalimat Tidak Mengandung Subjek Ganda UNSUR CIRI-CIRI
CONTOH: Pertanyaan itu saya kurang jelas S S PEMBAHASAN: Kalimat
tersebut dapat diperbaiki dengan cara menambahkan bagi diantara
pertanyaan itu dan saya sehingga kalimat yang efektif sebagai
berikut: 1. Pertanyaan itu bagi saya kurang jelas 2. Saya kurang
jelas akan pertanyaan itu. KALIMAT EFEKTIF 9. DEFINISI Kalimat
Penghubung Interaktif Tidak Dipakai pada Kalimat Tunggal UNSUR
CIRI-CIRI CONTOH: Kami datang agak terlambat. Sehingga kami tidak
dapat mengikuti acara pertama. PEMBAHASAN: kami datang agak
terlambat sehingga kami tidak dapat mengikuti acara pertama. Kami
datang terlambat. Oleh karena itu, kami tidak dapat mengikuti acara
pertama. KALIMAT EFEKTIF 10. DEFINISI UNSUR CIRI-CIRI Predikat
Tidak Didahului Kata yang CONTOH: a.Bahasa Indonesia yang berasal
dari bahasa Melayu. b. Sekolah kami yang terletak di depan bioskop
Gunting. PEMBAHASAN: a. Bahasa Indonesia berasal dari bahasa
Melayu. b. Sekolah kami terletak di depan bioskop Gunting KALIMAT
EFEKTIF 11. DEFINISI UNSUR adalah hubungan timbal balik yang baik
dan jelas CIRI-CIRI antara unsur-unsur (kata atau pengelompokan)
yang membentuk kalimat. CONTOH: Permasalahan itu perlu mendapatkan
perhatian dari berbagai pihak sehingga pada masa yang akan datang
tidak ada yang merasa dirugikan. KALIMAT 12. DEFINISI UNSUR
CIRI-CIRI PENEKANAN Penekanan dilakukan untuk memberikan penjelasan
berkaitan dengan hal yang dirasa penting. Adapun cara tersebut
diantaranya sebagai berikut: 1. Mengubah Posisi kalimat Contoh:
Mahasiswa menjawab pertanyaan dosen penguji. Pembahasan: Penekanan
tersebut dapat dilakukan dengan cara mengubah menjadi kalimat
pasif, yaitu Pertanyaan dosen penguji dijawab mahasiswa. KALIMAT
13. DEFINISI UNSUR CIRI-CIRI 2. Menggunakan Pengulangan kata
(Repitisi) Contoh: Pembangunan merupakan proses yang rumit dan
mempunyai banyak dimensi, bukan hanya dimensi ekonomi tetapi juga
dimensi politik, dimensi sosial, dan dimensi budaya. 3. Menggunakan
pertentangan Contoh: Anak itu rajin, tidak malas. 4. Menggunakan
Partikel Penekanan Partikel-partikel yang dimaksud adalah lah, pun,
kah, yang dalam tata bahasa disebut imbuhan. Contoh: Kamipun ikut
dalam kegiatan itu. Bapaklah yang memberikan sambutan itu. KALIMAT
EFEKTIF 14. DEFINISI UNSUR CIRI-CIRI KESEJAJARAN Kalimat efektif
juga harus mengandung kesejajaran antara gagasan yang diungkapkan
dan bentuk bahasa sebagai sarana pengungkapnya. Jenis pembentukan
paralelisme sebagai berikut: Kesejajaran Bentuk Kesejajaran Makna
Kesejajaran Bentuk dan Maknanya KALIMAT 15. DEFINISI UNSUR
CIRI-CIRI KEHEMATAN Contoh: Ia memakai baju warna merah Silakan
naik ke atas ruangan itu Pembahasan: Ia memakai baju merah. Silakan
naik ke ruangan itu! Bentuk Tidak Baku Bantuk Baku Para tamu-tamu
Beberapa orang-orang Beberapa orang/orangorang Para hadirin KALIMAT
Para tamu/tamu-tamu hadirin 16. DEFINISI KELOGISAN UNSUR CIRI-CIRI
Contoh: Kepada Bapak camat waktu dan tempat kami persilakan. Untuk
mempersingkat waktu, kami teruskan acara ini. Pembahasan: Kepada
Bapak camat kami persilakan. Untuk menghemat waktu, kami teruskan
acara ini. KALIMAT 17. DEFINISI KEVARIASIAN UNSUR CIRI-CIRI KALIMAT
Variasi Sinonim Kata Contoh: Dari renungan itu penyair menemukan
suatu makna, suatu realitas baru, suatu kebenaran yang menjiwai
seluruh puisi 18. DEFINISI KESIMPULAN UNSUR CIRI-CIRI Kalimat
efektif adalah kalimat yang dapat mewakili pikiran penulis atau
pembicara secara tepat sehingga pndengar/pembaca dapat memahami
pikiran tersebut dengan mudah, jelas dan lengkap seperti apa yang
dimasud oleh penulis atau pembicaranya. Unsur-unsur dalam kalimat
meliputi : subjek (S), prediket (P), objek (O), pelengkap (Pel),
dan keterangan (Ket). Ciri-ciri kalimat efektif yaitu: Kesepadanan,
keparalelan, ketegasan, kehematan, kecermatan, kepaduan, kelogisan
KALIMAT
Contoh Makalah Bahasa Indonesia Kalimat Efektif 21.33 Ilmu
Pengetahuan & Teknologi 5 comments Download Makalah =Here
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang mana telah
memberikan kami semua kekuatan serta kelancaran dalam menyelesaikan
makalah mata kuliah Bahasa Indonesia yang berjudul Kalimat Efektif
dapat selesai seperti waktu yang telah kami rencanakan. Tersusunnya
makalah ini tentunya tidak lepas dari berbagai pihak yang telah
memberikan bantuan secara materil dan moril, baik secara langsung
maupun tidak langsung. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima
kasih kepada :1. Bapak Tri Budiarta dosen mata kuliah Bahasa
Indonesia Universitas Gunadarma2. Orang tua yang telah memberikan
dukungan dan bantuan kepada penulis sehingga makalah ini dapat
terselesaikan3. Teman-teman yang telah membantu dan memberikan
dorongan semangat agar makalah ini dapat di selesaikanSelain untuk
menambah wawasan dan pengetahuan penyusun, makalah ini disusun
untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia .
Makalah ini membahas tentang kalimat efektif.Tak ada gading yang
tak retak Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan baik dari bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik
konstruktif dari pembaca sangat penyusun harapkan untuk
penyempurnaan makalah-makalah selanjutnya.
Jakarta , Oktoberr 2013
Penyusun
Daftar IsiKata Pengantar iDaftar Isi iiBAB I PENDAHULUANA. Latar
belakang B. Rumusan masalah C. Tujuan pembahasan D. Sistematika
PenulisanE. Manfaat pembahasan BAB II PEMBAHASANA. Pengertian
kalimat efektif B. Ciri-ciri kalimat efektif C. Syarat kalimat
efektif D. Struktur kalimat efektif BAB III PENUTUPA. KesimpulanB.
SaranDaftar Pustaka
BAB IPENDAHULUAN
A. Latar BelakangBahasa adalah alat untuk berkomunikasi yang
digunakan manusia dengan sesama anggota masyarakat lain pemakai
bahasa itu. Bahasa itu berisi pikiran, keinginan, atau perasaan
yang ada pada diri si pembicara atau penulis. Bahasa yang digunakan
itu hendaklah dapat mendukung maksud secara jelas agar apa yang
dipikirkan, diinginkan, atau dirasakan itu dapat diterima oleh
pendengar atau pembaca. Kalimat yang dapat mencapai sasarannya
secara baik disebut dengan kalimat efektif.Kalimat efektif adalah
kalimat yang dapat mengungkapkan gagasan pemakainya secara tepat
dan dapat dipahami oleh pendengar/pembaca secara tepat pula. Kalau
gagasan yang disampaikan sudah tepat, pendengar/pembaca dapat
memahami pikiran tersebut dengan mudah, jelas, dan lengkap seperti
apa yang dimaksud oleh penulis atau pembicaranya. Akan tetapi,
kadang-kadang harapan itu tidak tercapai. Misalnya, ada sebagian
lawan bicara atau pembaca tidak memahami apa maksud yang diucapkan
atau yang dituliskan. Supaya kalimat yang dibuat dapat
mengungkapkan gagasan pemakainya secara tepat, unsur kalimat yang
digunakan harus lengkap dan eksplisit. Artinya, unsur-unsur kalimat
seharusnya ada yang tidak boleh dihilangkan. Sebaliknya,
unsur-unsur yang seharusnya tidak ada tidak perlu dimunculkan.
Kelengkapan dan keeksplisitan semacam itu dapat diukur berdasarkan
keperluan komunikasi dan kesesuaiannya dengan kaidah (Mustakim,
1994:86).Dalam karangan ilmiah sering kita jumpai kalimat-kalimat
yang tidak memenuhi syarat sebagai bahasa ilmiah. Hal ini
disebabkan oleh, antara lain, mungkin kalimat-kalimat yang
dituliskan kabur, kacau, tidak logis, atau bertele-tele. Dengan
adanya kenyataan itu, pembaca sukar mengerti maksud kalimat yang
kita sampaikan karena kalimat tersebut tidak efektif. Berdasarkan
kenyataan inilah penulis tertarik untuk membahas kalimat efektif
dengan segala permasalahannya.
B. Rumusan MasalahAdapun rumusan masalah dari makalah ini adalah
:1. Apa yang dimaksud dengan kalimat efektif?2. Apa ciri-ciri
kalimat efektif?3. Apa syarat yang mendasari kalimat efektif?4.
Bagaimana struktur kalimat efektif?C. Tujuan Pembahasan1. Agar
tidak terjadi kesalahan dalam penggunakan bahasa Indonesia sehingga
menjadi baik dan benar2. Mengetahui apa dan bagaimana penggunaan
kalimat efektif dalam berbahasa3. Menjaga kemurnian bahasa
Indonesia
D. Sistematika PenulisanPenyusunan makalah ini terdiri dari tiga
bagian, yaitu bagian awal, bagian utama, dan bagian akhir. Pada
bagian awal yaitu cover , kata pengantar dan daftar isi. Kemudian
pada bagian utama penulis membagi menjadi tiga bab yaitu :Bab
pertama merupakan pendahuluan yang terdiri dari : 1. Latar
Belakang2. Rumusan Masalah3. Tujuan Penulisan4. Sistematika
Penulisan5. Manfaat PembahasanBab kedua berisi uraian, yang terdiri
dari : Pengertian kalimat efektif, Ciri-ciri kalimat efektif,
Syarat kalimat efektif, dan Struktur kalimat efektif.Bab ketiga
merupakan penutup, yang berisi kesimpulan dari seluruh makalah ini
dan penutup dari penulis.
E. Manfaat Pembahasan1. Manfaat untuk diri sendiri: agar bisa
memahami bagaimana yang dikatakan dengan kalimat efektif.2. Manfaat
untuk kelompok: agar kita bisa menjaga budaya Bahasa Indonesia yang
baik dan mampu menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
BAB IIPEMBAHASAN2.1 Pengertian Kalimat EfektifKalimat efektif
adalah kalimat yang dapat mengungkapkan gagasan penutur/penulisnya
secara tepat sehingga dapat dipahami oleh pendengar/pembaca secara
tepat pula. Efektif dalam hal ini adalah ukuran kalimat yang
memiliki kemampuan menimbulkan gagasan atau pikiran pada pendengar
atau pembaca. Dengan kata lain, kalimat efektif adalah kalimat yang
dapat mewakili pikiran penulis atau pembicara secara tepat sehingga
pendengar/pembaca dapat memahami pikiran tersebut dengan mudah,
jelas dan lengkap seperti apa yang dimaksud oleh penulis atau
pembicaranya.Efektif mengandung pengertian tepat guna, artinya
sesuatu akan berguna jika dipakai pada sasaran yang tepat.
Pengertian efektif dalam kalimat adalah dan ketepatan penggunaan
kalimat dan ragam bahasa tertentu dalam situasi kebahasaan tertentu
pula. Beberapa definisi kalimat efektif menurut beberapa ahli
bahasa :1. Kalimat efektif adalah kalimat yang bukan hanya memenuhi
syarat-syarat komunikatif, gramatikal, dan sintaksis saja, tetapi
juga harus hidup, segar, mudah dipahami, serta sanggup menimbulkan
daya khayal pada diri pembaca. (Rahayu: 2007)2. Kalimat efektif
adalah kalimat yang benar dan jelas sehingga dengan mudah dipahami
orang lain secara tepat. (Akhadiah, Arsjad, dan Ridwan:2001)3.
Kalimat efektif adalah kalimat yang memenuhi kriteria jelas, sesuai
dengan kaidah, ringkas, dan enak dibaca. (Arifin: 1989)4. Kalimat
efektif dipahami sebagai kalimat yang dapat menyampaikan informasi
dan informasi tersebut mudah dipahami oleh pembaca. (Nasucha,
Rohmadi, dan Wahyudi: 2009)5. Kalimat efektif di pahami sebagai
sebuah kalimat yang dapat membantu menjelaskan sesuatu persoalan
secara lebih singkat jelas padat dan mudah di mengerti serta di
artikan. (ARIF HP: 2013)Dari beberapa uraian di atas dapat diambil
kata kunci dari definisi kalimat efektif yaitu sesuai kaidah
bahasa, jelas, dan mudah dipahami. Jadi, kalimat efektif adalah
kalimat yang sesuai dengan kaidah bahasa, jelas, dan mudah dipahami
oleh pendengar atau pembaca.Kalimat efektif syarat-syarat sebagai
berikut:1.secara tepat mewakili pikiran pembicara atau
penulisnya.2.mengemukakan pemahaman yang sama tepatnya antara
pikiran pendengar atau pembaca dengan yang dipikirkan pembaca atau
penulisnya.
2.2. Ciri-ciri Kalimat Efektif 2.2.1. KesejajaranMemiliki
kesamaan bentukan/imbuhan. Jika bagian kalimat itu menggunakan kata
kerja berimbuhan di-, bagian kalimat yang lainnya pun harus
menggunakan di- pula.1. Kakak menolong anak itu dengan dipapahnya
ke pinggir jalan.Kalimat tersebut tidak memiliki kesejajaran antara
predikat-predikatnya. Yang satu menggunakan predikat aktif, yakni
imbuhan me-, sedang yang satu lagi menggunakan predikat pasif,
yakni menggunakan imbuhan di-.Kalimat itu harus diubah :1. Kakak
menolong anak itu dengan memapahnya ke pinggir jalan2. Anak itu
ditolong kakak dengan dipapahnya ke pinggir jalan.2.2.3.
KehematanKalimat efektif tidak boleh menggunakan kata-kata yang
tidak perlu. Kata-kata yang berlebih. Penggunaan kata yang berlebih
hanya akan mengaburkan maksud kalimat.Bunga-bunga mawar, anyelir,
dan melati sangat disukainya.Pemakaian kata bunga-bunga dalam
kalimat di atas tidak perlu. Dalam kata mawar,anyelir,dan melati
terkandung makna bunga.Kalimat yang benar adalah:Mawar,anyelir, dan
melati sangat disukainya.2.2.2. PenekananKalimat yang dipentingkan
harus diberi penekanan.Caranya: Mengubah posisi dalam kalimat,
yakni dengan cara meletakkan bagian yang penting di depan
kalimat.Contoh :1. Harapan kami adalah agar soal ini dapat kita
bicarakan lagi pada kesempatan lain2. Pada kesempatan lain, kami
berharap kita dapat membicarakan lagi soal ini. Menggunakan
partikel; penekanan bagian kalimat dapat menggunakan partikel lah,
-pun, dan kah.Contoh :1. Saudaralah yang harus bertanggung jawab
dalam soal itu.2. Kami pun turut dalam kegiatan itu.3. Bisakah dia
menyelesaikannya? Menggunakan repetisi, yakni dengan
mengulang-ulang kata yang dianggap penting.Contoh :Dalam membina
hubungan antara suami istri, antara guru dan murid, antara orang
tua dan anak, antara pemerintah dan rakyat, diperlukan adanya
komunikasi dan sikap saling memahami antara satu dan lainnya.
Menggunakan pertentangan, yakni menggunakan kata yang bertentangan
atau berlawanan makna/maksud dalam bagian kalimat yang ingin
ditegaskan.Contoh :1. Anak itu tidak malas, tetapi rajin.2. Ia
tidak menghendaki perbaikan yang sifatnya parsial, tetapi total dan
menyeluruh.2.2.5. KelogisanKalimat efektif harus mudah dipahami.
Dalam hal ini hubungan unsur-unsur dalam kalimat harus memiliki
hubungan yang logis/masuk akal.Contoh :Waktu dan tempat saya
persilakan.Kalimat ini tidak logis/tidak masuk akal karena waktu
dan tempat adalah benda mati yang tidak dapat dipersilakan. Kalimat
tersebut harus diubah misalnya ;Bapak penceramah, saya persilakan
untuk naik ke podium.2.2.6. KesepadananYang dimaksud dengan
kesepadanan ialah keseimbangan antara pikiran (gagasan) dan
struktur bahasa yang dipakai. Kesepadanan kalimat ini diperlihatkan
oleh kesatuan gagasan yang kompak dan kepaduan pikiran yang
baik.Kesepadanan kalimat itu memiliki beberapa ciri, seperti
tercantum di bawah ini:* Kalimat itu mempunyai subjek dan predikat
dengan jelas.Ketidakjelasan subjek atau predikat suatu kalimat
tentu saja membuat kalimat itu tidak efektif. Kejelasan subjek dan
predikat suatu kalimat dapat dilakukan dengan menghindarkan
pemakaian kata depan di, dalam bagi untuk, pada, sebagai, tentang,
mengenai, menurut, dan sebagainya di depan subjek.Contoh:a. Bagi
semua mahasiswa perguruan tinggi ini harus membayar uang kuliah.
(Salah)b. Semua mahasiswa perguruan tinggi ini harus membayar uang
kuliah. (Benar)* Tidak terdapat subjek yang ganda.Contoh:a.
Penyusunan laporan itu saya dibantu oleh para dosen.b. Saat itu
saya kurang jelas.Kalimat-kalimat itu dapat diperbaiki dengan cara
berikut :a. Dalam menyusun laporan itu, saya dibantu oleh para
dosen.b. Saat itu bagi saya kurang jelas.* Kalimat penghubung
intrakalimat tidak dipakai pada kalimat tunggal.Contoh:a. Kami
datang agak terlambat. Sehingga kami tidak dapat mengikuti acara
pertama.b. Kakaknya membeli sepeda motor Honda. Sedangkan dia
membeli sepeda motor Suzuki.Perbaikan kalimat-kalimat ini dapat
dilakukan dengan dua cara. Pertama, ubahlah kalimat itu menjadi
kalimat majemuk dan kedua gantilah ungkapan penghubung intrakalimat
menjadi ungkapan penghubung antarkalimat, sebagai berikut:a. kami
datang agak terlambat sehingga kami tidak dapat mengikuti acara
pertama. AtauKami datang terlambat. Oleh karena itu, kami tidak
dapat mengikuti acara pertama.b. Kakaknya membeli sepeda motor
Honda, sedangkan dia membeli sepeda motor Suzuki.Atau Kakaknya
membeli sepeda motor Honda. Akan tetapi, dia membeli sepeda motor
Suzuki.* Predikat kalimat tidak didahului oleh kata yang.Contoh:a.
Bahasa Indonesia yang berasal dari bahasa Melayu.b. Sekolah kami
yang terletak di depan bioskop Gunting.Perbaikannya adalah sebagai
berikut:a. Bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu.b. Sekolah
kami terletak di depan bioskop Gunting.2.2.7. KeparalelanYang
dimaksud dengan keparalelan adalah kesamaan bentuk kata yang
digunakan dalam kalimat itu. Artinya, kalau bentuk pertama
menggunakan nomina. Kalau bentuk pertama menggunakan verba, bentuk
kedua juga menggunakan verba.Contoh:a. Harga minyak dibekukan atau
kenaikan secara luwes.b.Tahap terakhir penyelesaian gedung itu
adalah kegiatan pengecatan tembok, memasang penerangan, pengujian
sistem pembagian air, dan pengaturan tata ruang.Kalimat (a) tidak
mempunyai kesejajaran karena dua bentuk kata yang mewakili predikat
terdiri dari bentuk yang berbeda, yaitu dibekukan dan kenaikan.
Kalimat itu dapat diperbaiki dengan cara menyejajarkan kedua bentuk
itu.Harga minyak dibekukan atau dinaikkan secara luwes.Kalimat (b)
tidak memiliki kesejajaran karena kata yang menduduki predikat
tidak sama bentuknya, yaitu kata pengecatan, memasang,pengujian,
dan pengaturan. Kalimat itu akan baik kalau diubah menjadi predikat
yang nomial, sebagai berikut:Tahap terakhir penyelesaian gedung itu
adalah kegiatan pengecatan tembok, pemasangan penerangan, pengujian
sistem pembagian air, dan pengaturan tata ruang.2.2.8.
KetegasanYang dimaksud dengan ketegasan atau penekanan ialah suatu
perlakuan penonjolan pada ide pokok kalimat. Dalam sebuah kalimat
ada ide yang perlu ditonjolkan. Kalimat itu memberi penekanan atau
penegasan pada penonjolan itu. Ada berbagai cara untuk membentuk
penekanan dalam kalimat. Meletakkan kata yang ditonjolkan itu di
depan kalimat (di awal kalimat).Contoh:Presiden mengharapkan agar
rakyat membangun bangsa dan negara ini dengan kemampuan yang ada
pada dirinya.Penekanannya ialah presiden
mengharapkan.Contoh:Harapan presiden ialah agar rakyat membangun
bangsa dan negaranya.Penekanannya Harapan presiden.Jadi, penekanan
kalimat dapat dilakukan dengan mengubah posisi kalimat. Membuat
urutan kata yang bertahapContoh:Bukan seribu, sejuta, atau seratus,
tetapi berjuta-juta rupiah, telah disumbangkan kepada anak-anak
terlantar.Seharusnya:Bukan seratus, seribu, atau sejuta, tetapi
berjuta-juta rupiah, telah disumbangkan kepada anak-anak terlantar.
Melakukan pengulangan kata (repetisi).Contoh:Saya suka kecantikan
mereka, saya suka akan kelembutan mereka. Melakukan pertentangan
terhadap ide yang ditonjolkanContoh:Anak itu tidak malas dan
curang, tetapi rajin dan jujur. Mempergunakan partikel penekanan
(penegasan).Contoh:Saudaralah yang bertanggung jawab.2.2.9.
Kecermatan dalam Pemilihan dan Penggunaan KataYang dimaksud dengan
cermat adalah bahwa kalimat itu tidak menimbulkan tafsiran
ganda.Dan tepat dalam pilihan kata. Perhatikan kalimat berikut.a.
Mahasiswa perguruan tinggi yang terkenal itu menerima hadiah.b. Dia
menerima uang sebanyak dua puluh lima ribuan.Kalimat (a)
memilikimakna ganda, yaitu siapa yang terkenal, mahasiswa atau
perguran tinggi.Kalimat (b) memiliki makna ganda, yaitu berapa
jumlah uang, seratus ribu rupiah atau dua puluh lima ribu
rupiah.Perhatikan kalimat berikut. Yang diceritakan menceritakan
tentang putra-putri raja, para hulubalang, dan para menteri.Kalimat
ini salah pilihan katanya karena dua kata yang bertentangan, yaitu
diceritakan dan menceritakan. Kalimat itu dapat diubah menjadiYang
diceritakan ialah putra-putri raja, para hulubalang, dan para
menteri.2.2.10 KepaduanYang dimaksud dengan kepaduan ialah kepaduan
ialah kepaduan pernyataan dalam kalimat itu sehingga informasi yang
disampaikannya tidak terpecah-pecah.a.Kalimat yang padu tidak
bertele-tele dan tidak mencerminkan cara berpikir yang
tidaksimetris.Oleh karena itu, kita hindari kalimat yang panjang
dan bertele-tele.Misalnya:Kita harus dapat mengembalikan kepada
kepribadian kita orang-orang kota yang telah terlanjur meninggalkan
rasa kemanusiaan itu dan yang secara tidak sadar bertindak keluar
dari kepribadian manusia Indonesia dari sudut kemanusiaan yang adil
dan beradab
b.Kalimat yang padu mempergunakan pola aspek + agen + verbal
secara tertib dalamkalimat-kalimat yang berpredikat pasif
persona.Contoh:Surat itu saya sudah baca.Saran yang dikemukakannya
kami akan pertimbangkan.Kalimat di atas tidak menunjukkan kepaduan
sebab aspek terletak antara agen dan verbal. Seharusnya kalimat itu
berbentuka. Surat itu sudah saya baca.b. Saran yang dikemukakannya
akan kami pertimbangkan.c.Kalimat yang padu tidak perlu menyisipkan
sebuah kata seperti daripada atau tentangantara predikat kata kerja
dan objek penderita.Perhatikan kalimat ini :a. Mereka membicarakan
daripada kehendak rakyat.b. Makalah ini akan membahas tentang
desain interior pada rumah-rumah adat.Seharusnya:a. Mereka
membicarakan kehendak rakyat.b. Makalah ini akan membahas desain
interior pada rumah-rumah adat.
2.3. Syarat-syarat Kalimat EfektifSyarat-syarat kalimat efektif
adalah sebagai berikut:1. Secara tepat mewakili pikiran pembicara
atau penulisnya.2. Mengemukakan pemahaman yang sama tepatnya antara
pikiran pendengar atau pembaca dengan yang dipikirkan pembaca atau
penulisnya.
2.4. Struktur Kalimat EfektifStruktur kalimat efektif haruslah
benar. Kalimat itu harus memiliki kesatuan bentuk, sebab kesatuan
bentuk itulah yang menjadikan adanya kesatuan arti. Kalimat yang
strukturnya benar tentu memiliki kesatuan bentuk dan sekaligus
kesatuan arti. Sebaliknya kalimat yang strukturnya rusak atau
kacau, tidak menggambarkan kesatuan apa-apa dan merupakan suatu
pernyataan yang salah.Jadi, kalimat efektif selalu memiliki
struktur atau bentuk yang jelas. Setiap unsur yang terdapat di
dalamnya (yang pada umumnya terdiri dari kata) harus menempati
posisi yang jelas dalam hubungan satu sama lain. Kata-kata itu
harus diurutkan berdasarkan aturan-aturan yang sudah dibiasakan.
Tidak boleh menyimpang, aalagi bertentangan. Setiap penyimpangan
biasanya akan menimbulkan kelainan yang tidak dapat diterima oleh
masyarakat pemakai bahasa itu.Misalnya, Anda akan menyatakan Saya
menulis surat buat papa. Efek yang ditimbulkannya akan sangat lain,
bila dikatakan:1. Buat Papa menulis surat saya.2. Surat saya
menulis buat Papa.3. Menuis saya surat buat Papa.4. Papa saya buat
menulis surat.5. Saya Papa buat menulis surat.6. Buat Papa surat
saya menulis.Walaupun kata yang digunakan dalam kalimat itu sama,
namun terdapat kesalahan. Kesalahan itu terjadi karena kata-kata
tersebut (sebagai unsur kalimat) tidak jelas fungsinya. Hubungan
kata yang satu dengan yang lain tidak jelas. Kata-kata itu juga
tidak diurutkan berdasarkan apa yang sudah ditentukan oleh pemakai
bahasa.Demikinlah biasanya yang terjadi akibat penyimpangan
terhadap kebiasaan struktural pemakaian bahasa pada umumnya. Akibat
selanjutnya adalah kekacauan pengertian. Agar hal ini tidak
terjadi, maka si pemakai bahasa selalu berusaha mentaati hokum yag
sudah dibiasakan.
BAB IIIPENUTUP3.1.Kesimpulan Kalimat efektif adalah kalimat yang
dapat mewakili pikiran penulis atau pembicara secara tepat sehingga
pndengar/pembaca dapat memahami pikiran tersebut dengan mudah,
jelas dan lengkap seperti apa yang dimasud oleh penulis atau
pembicaranya. Unsur-unsur dalam kalimat meliputi : subjek (S),
prediket (P), objek (O), pelengkap (Pel), dan keterangan (Ket).
Ciri-ciri kalimat efektif yaitu : Kesepadanan, keparalelan,
ketegasan, kehematan, kecermatan, kepaduan, kelogisan.3.2.SaranPada
kenyataannya, pembuatan makalah ini masih bersifat sangat sederhana
dan simpel. Serta dalam Penyusunan makalah inipun masih memerlukan
kritikan dan saran bagi pembahasan materi tersebut.
Daftar Pustaka
Ali, Lukman dkk. 1991. Petunjuk Praktis Berbahasa Indonesia.
Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.Badudu, J.S. 1983.
Membina Bahasa Indonesia baku. Bandung: Pustaka Prima.Finoza,
Lamuddin. 2002.. Komposisi Bahasa Indonesia. Jakarta: Insan
Mulia.Razak, Abdul. 1985. Kalimat Efektif. Jakarta:
Gramedia.http:////Pengertian, Ciri, dan Penggunaan Kalimat
Efektif.html.http://dayintapinasthika.wordpress.com/2013/01/02/contoh-kalimat-efektif-dan-kalimat-tidak-efektif/http://arifharypurnomo.blogspot.com/2013/10/kalimat-efektif-ciri-ciri-dan-contoh.html