8 BAB II KAJIAN TEORETIS 2.1 Hakikat Pembinaan Olahraga 2.1.1 Pengertian Pembinaan Pembinaan berasal dari kata “bina” yang mendapat awalan pe - dan akhiran -an, yang berarti bangun/bangunan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia pembinaan berarti membina, memperbaharui atau proses, perbuatan, cara membina, usaha, tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara berdaya guna dan berhasil guna untuk memperoleh hasil yang lebih baik. Secara umum pembinaan diartikan sebagai usaha untuk memberi pengarahan dan bimbingan guna mencapai suatu tujuan tertentu. Pembinaan merupakan hal umum yang digunakan untuk meningkatkan pengetahuan, sikap, kecakapan dibidang pendidikan, ekonomi, sosial, kemasyarakatan dan lainnya. Pembinaan menekankan pada pendekatan praktis, pengembangan sikap, kemampuan dan kecakapan. Pada umumnya pembinaan terjadi melalui proses melepaskan hal-hal yang bersifat menghambat, dan mempelajari pengetahuan dengan kecakapan baru yang dapat meningkatkan taraf hidup dan kerja yang lebih baik. Pembinaan tersebut menyangkut kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pembiayaan, koordinasi, pelaksanaan, dan pengawasan suatu pekerjaan untuk mencapai tujuan hasil yang maksimal. Dalam definisi tersebut secara implicit mengandung suatu interpretasi bahwa pembinaan adalah segala usaha dan kegiatan mengenai perencanaan, pengorganisasian, pembiayaan, koordinasi, pelaksanaan, dan pengawasan suatu pekerjaan dalam mencapai tujuan hasil yang maksimal. Seperti yang diungkapkan
21
Embed
KAJIAN TEORETIS - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/67/3/2013-2-86205-121410101-bab2-10012014025721.pdf · pembangunan (pengembangan) dan penyempurnaan serta penemuan hal-hal baru.
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
8
BAB II
KAJIAN TEORETIS
2.1 Hakikat Pembinaan Olahraga
2.1.1 Pengertian Pembinaan
Pembinaan berasal dari kata “bina” yang mendapat awalan pe- dan akhiran
-an, yang berarti bangun/bangunan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
pembinaan berarti membina, memperbaharui atau proses, perbuatan, cara
membina, usaha, tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara berdaya guna dan
berhasil guna untuk memperoleh hasil yang lebih baik. Secara umum pembinaan
diartikan sebagai usaha untuk memberi pengarahan dan bimbingan guna mencapai
suatu tujuan tertentu. Pembinaan merupakan hal umum yang digunakan untuk
meningkatkan pengetahuan, sikap, kecakapan dibidang pendidikan, ekonomi,
sosial, kemasyarakatan dan lainnya. Pembinaan menekankan pada pendekatan
praktis, pengembangan sikap, kemampuan dan kecakapan.
Pada umumnya pembinaan terjadi melalui proses melepaskan hal-hal yang
bersifat menghambat, dan mempelajari pengetahuan dengan kecakapan baru yang
dapat meningkatkan taraf hidup dan kerja yang lebih baik. Pembinaan tersebut
menyangkut kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pembiayaan, koordinasi,
pelaksanaan, dan pengawasan suatu pekerjaan untuk mencapai tujuan hasil yang
maksimal. Dalam definisi tersebut secara implicit mengandung suatu interpretasi
bahwa pembinaan adalah segala usaha dan kegiatan mengenai perencanaan,
pengorganisasian, pembiayaan, koordinasi, pelaksanaan, dan pengawasan suatu
pekerjaan dalam mencapai tujuan hasil yang maksimal. Seperti yang diungkapkan
9
oleh Widjaja (1998):
Pembinaan adalah suatu proses atau pengembangan yang mencakup urutan-urutan pengertian, diawali dengan mendirikan, membutuhkan, memeliharapertumbuhan tersebut yang diserta dengan usaha-usaha perbaikan,penyempurnaan, dan mengembangkannya.
Untuk menghindari kepentingan individu dengan kepentingan organisasi,
maka diperlukan pembianaan yang bermuatan suatu tugas yakni meningkatkan
disiplin dan motivasi yang disebut dengan mendirikan sehingga menjadi suatu
kebutuhan yang akhirnya memelihara atas apa yang didapat dengan melakukan
berbagai perbaikan ke hal yang jauh lebih baik. Merujuk pada definisi di atas, jika
diinterpretasikan lebih jauh, maka pembinaan didasarkan atas suatu consensus
yang baku dan memiliki sifat berlaku untuk semua. Pembinaan merupakan suatu
perangkat sistem yang harus dijalankan secara fungsional untuk menjamin
bertahannya sistem tersebut hingga mencapai tujuan yang diharapkan.
Poerwadarminta dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia (1996:327)
bahwa “pembinaan adalah pembangunan atau pembaharauan”. Poerwadarminta
memberikan pemahaman bahwa dalam aktivitas pembinaan terdapat kegiatan
pembangunan (pengembangan) dan penyempurnaan serta penemuan hal-hal baru.
Dengan kata lain, aktivitas pembinaan senantiasa bersifat dinamik progresif dan
bahkan inovatif.
Salah satu definisi, pembinaan adalah suatu proses atau pengembangan
yang mencakup urutan–urutan pengertian, diawali dengan mendirikan,
menumbuhkan, memelihara pertumbuhan tersebut yang disertai usaha–usaha
perbaikan, menyempurnakan, dan mengembangkannya (Widjaja, 1988).
Dalam definisi tersebut secara implisit mengandung suatu interpretasi
10
bahwa pembinaan adalah segala usaha dan kegiatan mengenai perencanaan,
pengorganisasian, pembiayaan, koordinasi, pelaksanaan, dan pengawasan suatu
pekerjaan untuk mencapai tujuan dengan hasil yang maksimal. Untuk
menghindari bias kepentingan individu dengan kepentingan organisasi, maka
diperlukan pembinaan yang bermuatan suatu tugas, yakni meningkatkan disiplin
dan motivasi. Masyarakat mengartikan peningkatan kepedulian untuk turut
berpartisipasi dalam pembangunan sehingga pembinaan berfungsi untuk
meningkatkan rasa kebangsaan dan disiplin kerja yang tinggi untuk mencapai
tujuan pembangunan nasional.
Aktivitas pembinaan yang mengandung unsur-unsur mempertahankan,
menyempurnakan dan pembaharuan dengan sifat-sifat dinamik, progresif, dan
inovatif, dapat berjalan dengan baik bila dilaksanakan berdasarkan perencanaan
yang matang. Hal ini sejalan dengan apa yang diungkapkan Merill (1981:217)
bahwa pembinaan merupakan suatu usaha vang dilaksanakan berdasarkan
perencanaan tertentu agar pengetahuan, sikap dan keterampilan sasaran
pembinaan (subyek) dapat meningkat.
Tujuan untuk meningkatkan ketiga domain tersebut di atas memberikan
pemahaman kepada kita bahwa pembinaan juga mengandung dimensi
pengembangan. Kedua kegiatan itu hampir tidak mempunvai perbedaan, karena
keduanya mengandung unsur mempertahankan dan menyempurnakan.
Untuk membedakan keduanya, sebagian para ahli berpendapat
“Pembinaan dimaksudkan atau diperuntukkan pada manusia, sedangkan
pengembangan diperuntukan pada organisasi”. Walaupun demikian, keduanya
11
tetap mengandung unsur mempertahankan dan menyempurnakan serta bersifat
dinamis, progresif dan inovatif. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa keduanya
mempunyai substansi yang sama, sehingga menjadi jelas bahwa aktivitas
pembinaan, juga mengandung dimensi pengembangan.
Thoha (1999:244) mengemukakan pula bahwa ada dua unsur yang
terdapat dalam pengertian itu, yakni pembinaan merupakan suatu tindakan,
proses, atau pernyataan dari suatu tujuan dan kedua pembinaan menunjukan
perbaikan atas sesuatu.
Permasalahan yang dapat diajukan adalah titik berat dari makna
pembinaan itu sendiri yang dapat diartikan sebagai proses atau materi upaya
pembinaan. Dari penjelasan di atas, menggambarkan bahwa pembinaan
merupakan suatu proses untuk mempertahankan, menyempurnakan dan
mengembangkan berbagai tindakan. Sedangkan materi pembinaan hanyalah salah
situ bagian dari proses. Hal ini dapat dipahami sebab pembinaan juga merupakan
sebuah cara atau prosedur yang ditempuh dalam pencapaian tujuan. Proses dan
kegiatan itu sendiri bersifat dinamis, progresif dan inovatif. Karena itu dapat
disimpulkan bahwa pembinaan adalah suatu proses, tindakan dan kegiatan yang
dilaksanakan budasarkan percncanaan tertentu dengan maksud untuk
mempertahankan, meningkatkan, menyempurnakan dan mengembangkan
tindakan, proses serta hasil yang telah kita capai. Dengan demikian jelas
pembinaan yang dimaksudkan di sini juga mengandung dimensi pengembangan
sehingga dalam uraian selanjutnya akan digunakan istilah pembinaan, atau
keduanya dipakai secara bersamaan.
12
Pembinaan adalah sebuah konsep populer dalam sistem organisasi
birokrasi di Indonesia. Sering didengar istilah konsep aparatur negara, pembinaan
pegawai negeri sipil, pembinaan karier, pembinaan masyarakat terasing,
pembinaan remaja, pembinaan masyarakat desa, dan sebagainya. Konsep ini
dianggap penting sebab sangat menentukan kesinambungan tujuan pembangunan
nasional dan stabilitas nasional.
Pembinaan adalah suatu proses hasil atau pertanyaan menjadi lebih baik,
dalam hal ini mewujudkan adanya perubahan, kemajuan, peningkatan,
pertumbuhan, evaluasi atau berbagai kemungkinan atas sesuatu Thoha
(1999:243). Pembinaan juga merupakan suatu proses atau pengembangan yang
mencakup urutan-urutan pengertian, diawali dengan mendirikan, membutuhkan,
memelihara pertumbuhan tersebut yang disertai usaha-usaha perbaikan,
menyempurnakan dan mengembangkannya.
Berhubungan dengan hal ini, menurut Poerwadarminta dalam
http://repository.upi.edu/operator/upload/ssdt06081588chapter2.pdf, menyatakan
bahwa “pembinaan adalah yang dilakukan secara sadar, terencana, teratur dan
terarah untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan keterampilan subjek dengan
tindakan pengarahan dan pengawasan untuk mencapai tujuan”.
Dari beberapa definisi di atas, jelas bagi kita maksud dari pembinaan itu
sendiri dan pembinaan tersebut bermuara pada adanya perubahan ke arah yang
lebih baik dari sebelumnya, yang diawali dengan kegiatan perencanaan,
pengorganisasian, pembiayaan, koordinasi, pelaksanaan, dan pengawasan
(Santoso, 2010:139).
13
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pembinaan adalah suatu yang
dilakukan demi mencapai perubahan dengan usaha yang sangat keras demi hasil
yang lebih baik pula.
Di samping itu juga pembinaan ini harus dilakukan semaksimal mungkin,
karena hal ini memiliki pengaruh bagi kelompok belajar atau peserta yang di
didik. Seperti yang di katakan oleh Coakley & White (dalam Rusli 2002:38)
“Dalam studinya terhadap remaja di inggris, menemukan bahwa keterlibatan
dalam program olahraga masyarakat, dipengaruhi oleh pengalaman-pengalaman
masa lalu, pada waktu pelajaran Penjas di sekolah. Pengalaman negatif dalam
pendidikan jasmani, biasanya terpaku pada masalah kebosanan dan keterbatasan
pilihan, dihinggapi perasaan bodoh atau tidak mampu, serta adanya penilaian
negatif, berupa ejekan dari teman sebaya.”
Dari beberapa penjelasan tentang pembinaan di atas, jelas bagi kita
maksud pembinaan itu sendiri dan pembinaan tersebut bermuara pada adanya
perubahan kearah yang lebih baik dari sebelumnya, yang diawali dengan kegiatan
perencanaan, pengorganisasian, pembiayaan, koordinasi dan pengawasan suatu
pekerjaan untuk mencapai tujuan dengan hasil yang lebih baik.
2.1.2 Pengertian Olahraga
Pengertian olahraga menurut Jayawardana (2010:1) merupakan
kemampuan dasar yang dimiliki manusia yang bisa dikembangkan dan dilatih
untuk kepentingan kesehatan bagi dirinya.
Hal tersebut menunjukkan bahwa olahraga itu mungkin sama tuanya
dengan keberadaan manusia itu sendiri. Olahraga memiliki tujuan dan cara-cara
14
yang berguna untuk meningkatkan kemampuan manusia dalam beradaptasi
dengan alam dan lingkungan tempat tinggalnya.
Secara umum banyak sekali manfaat yang kita peroleh dari berolahraga.
Berolahraga secara teratur akan menjaga kesehatan dan meningkatkan kebugaran
tubuh. Aliran darah menjadi lancar sehingga proses pengangkutan nutrisi ke
seluruh jaringan tubuh menjadi lancar pula. Begitu pula halnya dengan suplai
oksigen ke otak menjadi lebih cepat dan banyak sehingga membantu dalam
meningkatkan konsentrasi dan kejernihan berpikir.
Bahkan Daniel Landers, seorang profesor pendidikan olahraga dari
Arizona State University, menemukan manfaat lain olahraga untuk otak manusia.
Menurut Daniel Landers, (dalam Jawardana, 2010:28-29) manfaat olahraga bagi
otak alah sebagai berikut :
a. Meningkatkan kemampuan otak
Latihan Fisik yang rutin dapat meningkatkan konsentrasi, kreativitas dan
kesehatan mental. Karena olahraga dapat meningkatkan jumlah oksigen
dalam darah dan mempercepat aliran darah menuju otak. Para ahli percaya
bahwa hal-hal itu dapat mendorong reaksi fisik dan mental yang lebih baik.
b. Membantu menunda proses penuaan
Riset membuktikan bahwa latihan sederhana seperti jalan kaki secara teratur
dapat membantu mengurangi penurunan mental pada wanita di atas 65 tahun.
Semakin sering dan lama mereka melakukannya, penurunan mental pun kian
lambat.
c. Mengurangi stres
15
Olahraga dapat mengurangi kegelisahan. Bahkan lebih jauh lagi, bisa
membantu kita mengendalikan amarah. Latihan aerobik dapat meningkatkan
kemampuan jantung dan membuat kita lebih cepat mengatasi stres. Aktivitas
seperti jalan kaki, berenang, bersepeda dan lari merupakan cara terbaik
mengurangi stres.
d. Menaikkan daya tahan tubuh
Olahraga yang dilakukan secara rutin meskipun tidak terlalu lama atau
olahraga yang dilakukan dengan santai dapat meningkatkan zat-zat kimia
dalam otak seperti adrenalin, serotonim, dopamin dan endrofin. Zat-zat kimia
tersebut memiliki fungsi yang berkaitan dengan daya tahan tubuh.
e. Memperbaiki kepercayaan diri
Umumnya semakin mahir seseorang dalam suatu jenis aktivitas, kepercayaan
dirinya pun akan meningkat. Bahkan suatu riset membuktikan bahwa remaja
yang aktif berolahraga merasa lebih percaya diri dibandingkan dengan teman-
temannya yang tidak melakukan olahraga.
Dalam bukunya Jawardana (2010:29-30) menyatakan bahwa berdasarkan
tujuannya, olahraga mempunyai empat tujuan dasar yaitu pencegahan,
pengobatan, pemulihan dan peningkatan kesehatan. Secara lebih rinci dijelaskan
bahwa, tujuan dasar olahraga yaitu :
a. Pencegahan penyakit
Bagaimanapun juga mencegah lebih baik daripada mengobati. Itulah slogan
kesehatan yang sering kita kenal. Salah satu cara untuk mencegah agar tubuh
16
tidak mudah sakit yaitu dengan cara berolahraga dengan teratur serta
memakan makanan yang mengandung nutrisi yang seimbang
b. Pengobatan penyakit
Olahraga dapat membantu proses penyembuhan penyakit kardiovaskular,
kencing manis, rematik, asma, keropos tulang dan sebagainya. Peredaran
darah orang yang berolahraga lebih lancar sehingga racun yang menumpuk
dalam tubuh cepat dikeluarkan.
c. Pemulihan rasa sakit
Olahraga membantu dalam proses pemulihan dari sakit. Berolahraga secara
teratur dapat meningkatkan imunitas tubuh, sehingga tubuh tidak rentan
terhadap organisme patogen. Olahraga juga perlu dilakukan oleh penyandang
cacat agar organ tubuh yang cacat tersebut dapat cepat pulih atau normal
kembali. Bahkan, beberapa penderita cacat tubuh dapat menunjukkan prestasi
yang sangat baik di bidang olahraga tertentu.
d. Peningkatan kesehatan
Orang yang bebas dari penyakit belum tentu dinyatakan sehat. Sehat atau
tidaknya seseorang dapat dilihat dari kebugarannya. Latihan fisik yang teratur
dan terukur, disertai dengan makan makanan yang bergizi, akan sangat
membantu menjaga dan meningkatkan kebugaran seseorang. Kebugaran itu
ditandai oleh daya tahan jantung, otot, kelenturan tubuh, proporsi tubuh,
kecepatan gerak, kelincahan, denyut nadi dan lain sebagainya.
Olah raga merupakan suatu aktivitas yang dapat memberikan manfaat
kepada masyarakat. Aktivitasnya yang bila dilakukan dengan benar dan tetapi,
17
akan menghasilkan hidup yang berkualitas. Olah raga juga dapat dibentuk dan
disusun sebagai kegiatan pembelajaran, oleh karena itu, Pendidikan Luar Sekolah
harus mampu memberikan suatu kontribusi yang dapat menjadikan kegiatan olah
raga yang bersifat edukatif. Sehingga Kelompok Belajar Olah Raga (KBO) harus
mampu ditinjau dari aspek keilmuan Pendidikan Luar Sekolah. Pelaksanaan
program Kelompok Belajar Olah Raga (KBO) sebagai suatu pendekatan kegiatan
pembelajaran pada Pendidikan Luar Sekolah dalam rangka meningkatkan
kesadaran olah raga.
2.1.3 Program Pembinaan Olahraga
Program merupakan salah satu komponen yang dapat menjalankan sebuah
sistem. Demikian halnya dengan sistem pembinaan olahraga, sudah seharusnya
memiliki sebuah program yang mampu menunjang keberlangsungan sistem
tersebut.
Dari penjelasan tentang pengertian program dan pengertian olahraga maka
dapat disimpulkan bahwa program dalam pembinaan olahraga yang terpenting
adalah melakukan latihan secara rutin, teratur dan tentu saja harus terbimbing.
Selain latihan rutin, bentuk latihan yang kerap dijalani para anggota tim
Kelompok Belajar Olahraga adalah dengan mengadakan sparing (bertandang dan
bertanding di desa/kelurahan lain yang memiliki komunitas olahraga). Meski
belum memiliki catatan gemilang, keikutsertaan sebuah Kelompok Belajar
Olahraga dalam turnamen dalam dan antar kabupaten, mengisyaratkan bahwa
warga belajar dianggap telah siap untuk berinteraksi tanpa perlu rendah diri.
18
Dalam dunia olahraga terdapat beberapa cabang olahraga yang dapat
dijadikan sebagai pembinaan. Sehingga dalam penentuan cabang olahraga yang
dapat dibina melalui kelompok belajar olahraga, dapat dilakukan melalui
penelusuran minat serta bakat dan antusias masyarakat terhadap sebuah cabang
olahraga. Hal ini dilakukan agar pelaksanaan kegiatan dalam sebuah Kelompok
Belajar Olahraga dapat terlaksana secara optimal karena adanya dukungan dari
masyarakat itu sendiri.
Program keolahragaan yang dapat dilakukan melalui kelompok belajar
olahraga antara lain meliputi : cabang olahraga Bola Voli, cabang olahraga sepak