4 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Sistem Pakar Sistem Pakar adalah aplikasi berbasis komputer yang digunakan untuk menyelesaikan masalah sebagaimana yang dipikirkan oleh pakar (Kusrini, 2008). Pakar yang dimaksud di sini adalah orang yang mempunyai keahlian khusus yang dapat menyelesaikan masalah yang tidak dapat diselesaikan oleh orang awam. Sistem pakar yang mencoba memecahkan masalah yang biasanya hanya bisa dipecahkan oleh seorang pakar, dipandang berhasil ketika mampu mengambil keputusan seperti yang dilakukan oleh pakar aslinya baik dari sisi proses pengambilan keputusannya maupun hasil keputusan yang diperoleh. Sistem pakar terdiri dari 2 bagian pokok, yaitu lingkungan pengembangan (development environment) dan lingkungan konsultasi (consultation environment) (Kusumadewi, 2003). Lingkungan pengembangan digunakan sebagai pembangun sistem pakar baik dari segi pembangun komponen maupun basis pengetahuan. Lingkungan konsultasi digunakan oleh seseorang yang bukan ahli untuk berkonsultasi. Sebuah sistem pakar memiliki 2 komponen masalah utama yaitu basis pengetahuan dan mesin inferensi. Komponen-komponen dan hubungan antar komponen sistem pakar dapat dilihat pada Gambar 1. Sistem Pakar Online..., Jaka Purwa Nugraha, Fakultas Teknik UMP, 2016
16
Embed
KAJIAN PUSTAKA A. Sistem Pakarrepository.ump.ac.id/1037/3/Jaka Purwa Nugraha_BAB II.pdf · formulasi pakan ikan yaitu metode pearson’s square, metode aljabar dan worksheet model.
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
4
BAB IIKAJIAN PUSTAKA
A. Sistem Pakar
Sistem Pakar adalah aplikasi berbasis komputer yang digunakan untuk
menyelesaikan masalah sebagaimana yang dipikirkan oleh pakar (Kusrini,
2008). Pakar yang dimaksud di sini adalah orang yang mempunyai keahlian
khusus yang dapat menyelesaikan masalah yang tidak dapat diselesaikan oleh
orang awam. Sistem pakar yang mencoba memecahkan masalah yang
biasanya hanya bisa dipecahkan oleh seorang pakar, dipandang berhasil
ketika mampu mengambil keputusan seperti yang dilakukan oleh pakar
aslinya baik dari sisi proses pengambilan keputusannya maupun hasil
keputusan yang diperoleh.
Sistem pakar terdiri dari 2 bagian pokok, yaitu lingkungan
pengembangan (development environment) dan lingkungan konsultasi
(consultation environment) (Kusumadewi, 2003). Lingkungan pengembangan
digunakan sebagai pembangun sistem pakar baik dari segi pembangun
komponen maupun basis pengetahuan. Lingkungan konsultasi digunakan oleh
seseorang yang bukan ahli untuk berkonsultasi. Sebuah sistem pakar memiliki
2 komponen masalah utama yaitu basis pengetahuan dan mesin inferensi.
Komponen-komponen dan hubungan antar komponen sistem pakar dapat
dilihat pada Gambar 1.
Sistem Pakar Online..., Jaka Purwa Nugraha, Fakultas Teknik UMP, 2016
5
Gambar 1. Arsitektur Sistem Pakar
B. Basis Pengetahuan
Basis pengetahuan berisi pengetahuan-pengetahuan dalam penyelesaian
masalah, tentu di dalam domain tertentu. Ada 2 bentuk pendekatan basis
pengetahuan yang sangat umum digunakan, yaitu:
1. Penalaran Berbasis Aturan (Rule-Based Reasoning)
Pada penalaran berbasis aturan, pengetahuan direpresentasikan
dengan menggunakan aturan berbentuk: IF-THEN. Bentuk ini digunakan
apabila terdapat sejumlah pengetahuan pakar pada suatu permasalahan
tertentu, dan seorang pakar dapat menyelesaikan masalah tersebut secara
berurutan. Di samping itu, bentuk ini juga digunakan apabila dibutuhkan
penjelasan tentang jejak (langkah-langkah) pencapaian solusi.
2. Penalaran Berbasis Kasus (Case-Based Reasioning)
Pada penalaran berbasis kasus, basis pengetahuan akan berisi
solusi-solusi yang telah dicapai sebelumnya, kemudian akan diturunkan
Sistem Pakar Online..., Jaka Purwa Nugraha, Fakultas Teknik UMP, 2016
6
suatu solusi untuk keadaan yang terjadi sekarang (fakta yang ada).
Bentuk ini digunakan apabila user menginginkan untuk tahu lebih banyak
lagi pada kasus-kasus yang hampir sama (mirip). Selain itu, bentuk ini
juga digunakan apabila terdapat sejumlah situasi atau kasus tertentu
dalam basis pengetahuan (Kusumadewi, 2003).
C. Mesin Inferensi
Mesin inferensi adalah program yang berisi metodologi yang digunakan
untuk melakukan penalaran terhadap informasi-informasi dalam basis
pengetahuan dan blackboard, serta digunakan untuk memformulasikan
konklusi (Kusumadewi, 2003). Ada 3 elemen utama dalam mesin inferensi,
yaitu:
1. Interpreter adalah elemen yang digunakan unuk mengeksekusi item-item
agenda yang terpilih dengan menggunakan aturan-aturan dalam basis
pengetahuan yang sesuai.
2. Scheduler adalah elemen yang digunakan unuk mengontrol agenda.
3. Consistency enforcer adalah elemen yang digunakan unuk memelihara
kekonsistenan dalam merepresentasikan solusi yang bersifat darurat.
Terdapat 2 cara yang dapat digunakan untuk melakukan inferensi,
yaitu:
Sistem Pakar Online..., Jaka Purwa Nugraha, Fakultas Teknik UMP, 2016
7
1. Forward Chaining
Pencocokan fakta atau pernyataan dimulai dari bagian sebelah kiri
(IF dulu). Dengan kata lain, penalaran dimulai dari fakta terlebih dahulu
untuk menguji kebenaran hipotesis.
2. Backward Chaining
Pencocokan fakta atau pernyataan dimulai dari bagian sebelah kanan
(THEN dulu). Dengan kata lain, penalaran dimulai dari hipotesis terlebih
dahulu, dan untuk menguji kebenaran hipotesis tersebut harus dicari fakta-
fakta yang ada dalam basis pengetahuan.
D. Pakan Ikan
Istilah pakan telah lazim dipergunakan untuk menyebut makanan ikan.
Istilah ini dipakai untuk membedakan antara bahan pangan dan makanan,
meskipun keduanya memberikan konotasi sebagai sumber nutrisi (energi)
yang diperlukan oleh organisme hidup.
Pada umumnya bahan pangan tidak dapat langsung dimakan. Bahan ini
dimakan setelah melalui proses pengolahan. Sedangkan makanan merupakan
hasil proses pengolahan bahan pangan yang siap dimakan. Tetapi beberapa
jenis bahan mentah terkadang disebut makanan, misalnya buah-buahan.
Dengan demikian, batasan pengertian antara bahan pangan dan makanan
terkadang agak kabur, sebab secara visual sulit untuk memberikan batasan
Sistem Pakar Online..., Jaka Purwa Nugraha, Fakultas Teknik UMP, 2016
8
pengertian tersebut. Perbedaan keduanya akan terlihat dari perubahan nilai
gizi (sumber nutrisi)nya setelah melalui proses pengolahan.
Bahan pangan merupakan komponen sumber energi yang biasanya
diolah terlebih dahulu sebelum dapat dimakan. Dilihat dari nilai gizinya,
makanan adalah hasil pengolahan dan perbaikan nilai estetis (keindahan) dan
kelayakannya untuk disajikan dan dimakan. Oleh karena itu, pengertian
makanan lebih sering dikaitkan dengan hasil olahan bahan pangan yang biasa
dikonsumsi manusia. Sedangkan hasil olahan bahan pangan yang cenderung
untuk konsumsi hewan dan ikan dinamakan pakan.
Atas dasar asumsi di atas dapatlah diberikan batasan pengertian pakan
ikan. Pakan ikan adalah campuran dari berbagai bahan pangan (biasa disebut
bahan mentah), baik nabati maupun hewani yang diolah sedemikian rupa
sehingga mudah dimakan dan sekaligus merupakan sumber nutrisi bagi ikan
(Djarijah, 1996). Dengan kata lain, pakan ikan adalah makanan yang khusus
dibuat atau diproduksi agar mudah dan tersedia untuk dimakan dan dicerna
dalam proses pencernaan ikan sehingga menghasilkan energi yang dapat
dipergunakan untuk aktivitas hidup. Sedangkan kelebihan energi yang
dihasilkan ini akan disimpan dalam bentuk daging, yaitu untuk pertumbuhan.
E. Formulasi Pakan Ikan
Menurut Akbar (2000), formulasi pakan merupakan rumusan untuk
mendapatkan jumlah bahan baku dan kandungan nutrisi yang akan digunakan
dalam pembuatan pakan. Terdapat beberapa metode untuk menentukan
Sistem Pakar Online..., Jaka Purwa Nugraha, Fakultas Teknik UMP, 2016
9
formulasi pakan ikan yaitu metode pearson’s square, metode aljabar dan
worksheet model.
Proses penentuan formulasi pakan ikan pada penilitian ini
menggunakan metode aljabar. Metode aljabar adalah metode yang
menggunakan persamaan matematika untuk menentukan formulasi pakan
ikan. Proses penentuan formulasi dibedakan berdasarkan jumlah bahan yang
dipakai. Proses penentuan formulasi pakan dapat dilakukan dengan cara
sebagai berikut.
1. Formulasi pakan menggunakan dua bahan baku
Pembuatan pakan yang mengandung protein 50% dengan
menggunakan bahan baku tepung ikan (60% protein) dan tepung beras
(8% protein). Cara menghitungnya adalah sebagai berikut.
a. Berikan X = berat (g) tepung ikan untuk 100 g pakan.
Y = berat (g) tepung beras untuk 100 g pakan.
b. Buat persamaan (1) dan (2)
X + Y = 100 g pakan ................................................................. (1)
0,6 X + 0,08 Y = 50 g protein .................................................... (2)
c. Kalikan persamaan (1) dengan 0,60 untuk mendapatkan persamaan
(3) dan kurangi persamaan (3) dengan persamaan (2)
0,60 X + 0,60 Y = 60 ................................................................. (3)
0,60 X + 0,08 Y = 50 ................................................................. (2) -
0,52 Y = 10
Y = 10/ 0,52 = 19,32 g
Sistem Pakar Online..., Jaka Purwa Nugraha, Fakultas Teknik UMP, 2016
10
d. Gantikan nilai Y dalam persamaan (1) dan hitung nilai X
X + 19, 32 = 100
X = 100 – 19,32
X = 80,77
Jadi tepung ikan yang dibutuhkan untuk membuat 100 g pakan
dengan kandungan protein 50% adalah 80,77 gram, sedangkan tepung
beras yang dibutuhkan sebanyak 19, 32 gram.
2. Formulasi pakan menggunakan lebih dari dua bahan baku
Pembuatan pakan yang mengandung 40% protein dengan
menggunakan bahan baku dari tepung ikan (60% protein), tepung daging/
tulang (40% protein), tepung beras (8% protein), dan tepung jagung
(11% protein). Proporsi tepung ikan dan tepung daging/ tulang = 3 : 1,
sedangkan tepung beras dan tepung jagung = 2 : 1. Tahapan yang
dilakukan adalah sebagai berikut.
a. Kelompokkan bahan-bahan sesuai dengan sumbernya kemudian
hitung rata-rata kandungan proteinnya. Misalnya:
Protein hewani
Tepung ikan = 3 bagian x 60 % = 180 %
Tepung daging/ tulang = 1 bagian x 40 % = 40 % +
Jumlah = 4 bagian = 220 %
Berat rata-rata kandungan protein hewani = 220 % : 4 = 55 %
Sistem Pakar Online..., Jaka Purwa Nugraha, Fakultas Teknik UMP, 2016
11
Protein nabati
Tepung beras = 2 bagian x 8 % = 16 %
Tepung jagung = 1 bagian x 11 % = 11 % +
Jumlah = 3 bagian = 27 %
Berat rata-rata kandungan protein hewani = 27 % : 3 = 9 %
b. Berikan X = berat (g) protein hewani untuk 100 g pakan.
Y = berat (g) protein nabati untuk 100 g pakan.
c. Buat persamaan (1) dan (2)
X + Y = 100 g pakan ................................................. (1)
0,55 X + 0,09 Y = 100 g protein ................................................ (2)
d. Kalikan persamaan (1) dengan 0,55 untuk mendapatkan persamaan
(3) dan kurangi persamaan (3) dengan persamaan (2)
0,55 X + 0,55 Y = 55 ................................................................. (3)
0,55 X + 0,09 Y = 40 ................................................................. (2) -
0,46 Y = 15
Y = 15/ 0,46 = 32,61 g
e. Gantikan nilai Y dalam persamaan (1) dan hitung nilai X
X + 32,61 = 100 g
X = 100 – 32,61
X = 67,39 g
f. Hitung kontribusi setiap bahan baku dalam kelompok sesuai dengan
proporsinya. Hasilnya sebagai berikut.
Protein hewani
Sistem Pakar Online..., Jaka Purwa Nugraha, Fakultas Teknik UMP, 2016
12
Tepung ikan = 3 bagian
= 3/4 x 67,39 g = 50,54 g (50,54 %)
Tepung daging/ tulang = 1 bagian
= 1/4 x 67,39 g = 16,85 g (16,85 %)
Protein nabati
Tepung beras = 2 bagian
= 2/3 x 32,61g = 21,74 g (21,74 %)
Tepung daging/ tulang = 1 bagian
= 1/3 x 32,61 g = 10,87 g (10,87 %)
3. Formulasi pakan menggunakan beberapa jenis bahan baku yang
sudah ditetapkan persentasenya
Berikut ini adalah pembuatan pakan yang mempunyai kandungan
protein 50% dengan menggunakan bahan baku tepung ikan (65%
protein), tepung kedelai (50% protein). Pembuatan pakan ini juga
menggunakan tepung jagung (10% protein) sebanyak 15%, vitamin mix
3% dan mineral 2%. Caranya sebagai berikut.
a. Hitung besarnya jumlah bahan baku yang akan digunakan, seperti
tepung ikan dan tepung kedelai = 100 – (15 + 3 + 2) = 80 g.
b. Hitung jumlah protein yang berasal dari tepung jagung (15 x 0,10 =
1,5 g) dan angka itu dikurangkan pada total protein yang dibutuhkan
dalam pakan (50 g – 1,5 g = 48,5 g).
Sistem Pakar Online..., Jaka Purwa Nugraha, Fakultas Teknik UMP, 2016
13
c. Konversikan jumlah protein yang dibutuhkan dalam bentuk
presentase = 48,5/ 80 x 100 = 60,63%.
d. Berikan X = berat (g) tepung ikan untuk 100 g pakan.
Y = berat (g) tepung kedelai untuk 100 g pakan.
e. Buat persamaan (1) dan (2)
X + Y = 80 g pakan ..................................................... (1)
0,65 X + 0,50 Y= 48,5 g protein ................................................ (2)
f. Kalikan persamaan (1) dengan 0,65 untuk mendapatkan persamaan
(3) dan kurangi persamaan (3) dengan persamaan (2)
0,65 X + 0,65 Y = 52,00 ............................................................ (3)
0,65 X + 0,50 Y = 48,50 ............................................................ (2) -
0,15 Y = 3,50 g
Y = 3,50/ 0,15 = 23,30 g
g. Gantikan nilai Y dalam persamaan (1) dan hitung nilai X
X + 23,30 = 80 g
X = 80 – 23,30
X = 56,70 g
Dengan demikian, untuk menyusun formulasi pakan yang
mengandung protein 50% atau 50 g protein untuk setiap 100 g pakan
dengan bahan baku yang telah ditetapkan berupa tepung jagung 15% (15
g), vitamin mix 3% (3 g), dan mineral 2% (2 g) diperlukan bahan berupa
tepung ikan sebanyak 56,70 g, sedangkan tepung kedelai sebanyak 23,30
g.
Sistem Pakar Online..., Jaka Purwa Nugraha, Fakultas Teknik UMP, 2016
14
F. Dreamweaver CS4
Adobe dreamweaver CS4 adalah salah satu aplikasi untuk membuat
website yang cukup populer. Dengan adobe dreamweaver CS4, dapat dengan
mudah membuat halaman web secara dinamis dan menarik. Adobe
dreamweaver CS4 mendukung pemrograman CSS secara visual, sehingga
tidak perlu menuliskan secara kode-kode CSS untuk mengatur tampilan web.
Selain itu, adobe dreamweaver CS4 juga mendukung pembuatan web dinamis
secara visual, dimana script PHP otomatis akan dituliskan. Dengan demikian,
adobe dreamweaver CS4 adalah perangkat lunak yang mudah digunakan
untuk membangun website walaupun hanya sedikit mengerti tentang CSS dan
PHP (Sulistiyani, 2010).
G. PHP
PHP (Hyper Text Preprocessor) adalah sebuah pemrograman scripting
untuk membuat halaman web yang dinamis (Zaki, 2008). Walaupun dikenal
sebagai bahasa untuk membuat halaman web, tapi PHP sebenarnya juga dapat
digunakan untuk membuat apikasi command line dan juga GUI. Cara kerja
PHP adalah dengan menyelipkannya diantara kode HTML (hypertext markup
language).
Website yang dibuat menggunakan PHP memerlukan software bernama
webserver tempat pemrosesan kode PHP dilakukan. Webserver yang
memiliki software PHP Parser akan memproses input berupa kode PHP dan
menghasilkan output berupa halaman web. PHP bersifat terbuka dan
Sistem Pakar Online..., Jaka Purwa Nugraha, Fakultas Teknik UMP, 2016
15
multiplatform, karenanya dapat dijalankan di banyak merk webserver (seperti
Apache dan IIS). Saat ini, pengguna PHP sangat banyak, diklaim ada lebih
dari 20 juta website yang menggunakan PHP yang dijalankan lebih dari 1 juta
server.
H. Xampp
Menurut Wicaksono (2008) xampp adalah sebuah software yang
berfungsi untuk menjalankan website berbasis PHP dan menggunakan
pengolah data MySQL di komputer lokal. Xampp berperan sebagai webserver
pada komputer. Xampp juga dapat disebut sebuah Cpanel server virtual, yang
dapat membantu melakukan preview sehingga dapat memodifikasi website
tanpa harus online atau terakses dengan internet. Berikut adalah beberapa
paket yang telah disediakan :
1. Apache
2. MySQL
3. FilZilla FTP Server
4. PHP MyAdmin
I. Database SQL Server
Microsoft SQL Server 2005 adalah produk microsoft yang paling
fenomenal setelah sistem operasi Windows 2000 yang diluncurkan beberapa
tahun yang lalu. Sebagai sentral dari fungsi pengelolaan data di dalam
platform Microsoft. Versi terbaru SQL Server yang dirilis bulan November
Sistem Pakar Online..., Jaka Purwa Nugraha, Fakultas Teknik UMP, 2016
16
2005 ini adalah hasil penulisan ulang software secara masif ( sekitar tiga juta
dua baris kode C#). Hal tersebut meliputi peningkatan dan penambahan fitur-
fitur baru yang berlimpah, baik mesin database SQL Server itu sendiri yang
merupakan inti dari software ini, maupun sistem-sistem penunjangnya seperti