Top Banner
Kajian Polifarmasi Kajian Polifarmasi Ambartyas Niken
22

Kajian Polifarmasi

Dec 27, 2015

Download

Documents

ipd
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Kajian Polifarmasi

Kajian PolifarmasiKajian PolifarmasiAmbartyas Niken

Page 2: Kajian Polifarmasi

Identitas PasienIdentitas Pasien Nama Pasien : Ny. Pailah Usia : 63 tahun Tanggal Lahir : 31 Desember

1948 Jenis Kelamin : Perempuan Alamat : Jakarta Selatan Pendidikan Terakhir : SLTP Pekerjaan : Pensiunan RSCM Suku Bangsa : Jawa Agama : Islam Status Pernikahan : Janda Pembiayaan : ASKES sosial BB/TB : 52 kg / 160 cm IMT : 20.3125 kg/m2

Page 3: Kajian Polifarmasi

Daftar Masalah dan Daftar Masalah dan TatalaksanaTatalaksana

No. Diagnosis Terapi, Dosis, Pembiayaan

1. CHF functional class III

- O2 3 liter/menit dengan nasal kanul

- Bed rest semi fowler

- Furosemid 2x40 mg

- Ascardia 1x80 mg

- Simvastatin 1x20 mg

2. DM tipe II terkontrol dengan insulin- Diet DM 1700 kkal/hari

- Restriksi garam 2 g/hari

3. Dispepsia dengan intake kurang- Omeprazol 1x20 mg

- Domperidone 3x10 mg

4. CAP dd/ TB paru

- O2 3 liter/menit dengan nasal kanul

- Cefotaxime 2x1 g

- Azithromycin 1x500 mg

5. HT dengan HHD- Diet DM 1700 kkal/hari

- Captopril 2x12.5 mg

Page 4: Kajian Polifarmasi

CAP dd/ TB paru dengan infeksi sekunder dengan efusi pleura bilateral

CHF functional class III

Dyspepsia dengan intake kurang

DM tipe II terkontrol dengan insulin

HT dengan HHD

Page 5: Kajian Polifarmasi

KajianKajian

Page 6: Kajian Polifarmasi

FurosemidFurosemidFurosemid termasuk ke dalam golongan

diuretik kuatbekerja dengan cara menghambat

reabsorpsi elektrolit Na+/K+/2Cl- di ansa Henle asendens bagian epitel tebal.

Dengan berkurangnya cairan ekstrasel akibat diuresis, maka aliran darah ginjal menurun dan mengakibatkan meningkatnya reabsorpsi cairan dan elektrolit di tubuli proksimal.

Diuretik kuat juga menyebabkan meningkatnya ekskresi K+ dan kadar asam urat plasma.

Golongan ini digunakan untuk pengobatan simptomatik hiperkalsemia.

Page 7: Kajian Polifarmasi

AbsorpsiMudah diserap melalui saluran cerna.

DistribusiBerikatan dengan protein plasma secara ekstensif, sehingga tidak difiltrasi di glomerulus tetapi cepat disekresi melalui sistem transpor asam organik di tubuli proksimal.

Metabolisme dan ekskresiDiekskresi melalui ginjal dalam bentuk utuh dan konjugasi dengan senyawa sulfhidril terutama sistein dan N-asetil sistein. Sebagian lagi di ekskresi di hati.

Page 8: Kajian Polifarmasi

AscardiaAscardiaMerupakan antitrombotik yang dapat

menghambat agregasi trombosit sehingga menyebabkan terhambatnya pembentukan trombus.

Pada infark miokard akut bermanfaat untuk mencegah kambuhnya miokard infark yang fatal maupun nonfatal.

Efek samping dapat menyebabkan rasa tidak enak di perut, mual, dan perdarahan saluran cerna.

Page 9: Kajian Polifarmasi

SimvastatinSimvastatinEfektif untuk menurunkan

kolesterol.Bekerja dengan cara

menghambat sintesis kolesterol dalam hati dengan menghambat enzim HMG CoA reduktase.

Page 10: Kajian Polifarmasi

AbsorpsiStatin diabsorpsi sebesar 40-75% . Semua obat mengalami metabolisme lintas pertama di hati.

DistribusiSebagian besar terikat protein plasma.

Metabolisme dan ekskresiSebagian besar diekskresi oleh hati ke dalam cairan empedu dan sebagian kecil melalui ginjal

Page 11: Kajian Polifarmasi

Omeprazol (PPI)Omeprazol (PPI)Merupakan prodrug yang

membutuhkan suasana asam untuk aktivasinya.

Setelah diabsorpsi dan masuk ke sirkulasi sistemik obat ini akan berdifusi ke sel parietal lambung, terkumpul di kanalikuli sekretoar dan mengalami aktivasi menjadi bentuk sulfonamid tetrasiklik.

Produksi asam lambung akan terhenti 80-95% setelah penghambatan.1

Page 12: Kajian Polifarmasi

Tablet yang pecah di lambung mengalami aktivasi lalu terikat pada berbagai gugus sulfhidril mucus dan makanan

Bioavaibilitas dari obat ini akan berkurang apabila diberikan bersamaan dengan makanan

Obat ini dimetabolisme di hati oleh sitokrom P450 terutama CYP2C19 dan CYP3A4.1

Page 13: Kajian Polifarmasi

DomperidonDomperidonDomperidon merupakan antagonis

dopamin, yang memblok reseptor D1 dan D2.

Dopamin memfasilitasi aktivitas otot halus gastrointestinal dengan menghambat dopamin pada reseptor D1 dan menghambat pelepasan asetilkolin netral dengan memblok reseptor D2.

Merangsang motilitas saluran cerna bagian atas tanpa mempengaruhi sekresi gastrik, empedu dan pankreas

Peristaltik lambung meningkat sehingga dapat mempercepat pengosongan lambung.

Page 14: Kajian Polifarmasi

Absorpsi◦Per oral: Bioavailabilitas 13-17%.

Rendahnya bioavailabitas sistemik ini disebabkan oleh metabolisme lintas pertama di hati dan metabolisme pada dinding usus. Pengaruh metabolisme pada dinding usus jelas terlihat pada adanya peningkatan bioavailabilitas dari 13% ke 23% jika

◦Per rektal: Bioavailabilitas 12%. 

Page 15: Kajian Polifarmasi

Distribusi91-93% terikat pada protein plasma. Volume distribusi: 5,71 L/kg2

Metabolisme dan ekskresiTerutama di hati (metabolisme lintas pertama). Waktu paruh eliminasi 7-9 jam. Sekitar 30% dari dosis oral diekskresi lewat urine dalam waktu 24 jam. Hampir seluruhnya diekskresi sebagai metabolit. Sisanya diekskresi dalam feses dalam beberapa hari, sekitar 10% sebagai bentuk yang tidak berubah.

Page 16: Kajian Polifarmasi

CefotaximeCefotaximeCefotaxime mengikat satu atau lebih

penicillin-binding protein (PBP) dimana menghambat langkah transpeptidase akhir pada sintesis peptidoglikan dinding sel bakteri, sehingga menghambat biosintesis sel dan menangkap kumpulan dinding sel yang berakhir pada kematian sel bakteri.

Cefotaxime sangat aktif terhadap berbagai kuman gram positif maupun gram negatif aerobik.

Page 17: Kajian Polifarmasi

AbsorpsiCepat di absorpsi (IM); puncak konsentrasi plasma terjadi setelah 30 menit melalui intramuskular (IM) dan 4 jam melalui intravena (IV).

DistribusiSecara luas didistribusikan ke seluruh jaringan dan cairan tubuh dan dapat menembus Blood-Brain Barrier sehingga dapat masuk ke dalam CSF, plasenta, dan ASI.

Mekanisme dan ekskresiSebagian dari cefotaxime dimetabolisme di hati, dimana dikonversi menjadi desasetilsefotaksim. Sebagian besar di ekskresi oleh ginjal melalui urin.

Page 18: Kajian Polifarmasi

AzithromycinAzithromycinEfektif dalam melawan berbagai macam

bakteri seperti Hemophilus influenzae, Streptococcus pneumoniae, Mycoplasma pneumoniae, Staphylococcus aureus, mycobacterium avium, dan lainnya.

Azithromycin mencegah bakteri berkembang dengan cara mengganggu kemampuan mereka dalam membuat protein.

Absorpsi Azithromycin berlangsung cepat, namun terganggu bila diberikan bersama dengan makanan.

Page 19: Kajian Polifarmasi

CaptoprilCaptoprilACE inhibitor merupakan pengobatan yang

digunakan untuk memperlambat aktifitas enzim ACE dimana dapat mengurangi produksi angiotensin II.

ACE inhibitor digunakan untuk mengkontrol tekanan darah, menatalaksana gagal jantung, mencegah stroke dan mencegah kerusakan ginjal pada orang dengan hipertensi atau diabetes.

ACE Inhibitor dapat ditoleransi oleh sebagian besar individu.

Efek samping yang biasa terjadi pada pengguna ACE inhibitor adalah batuk, meningkatnya level potassium dalam darah, tekanan darah rendah, pusing, sakit kepala, kelemahan, dan rash

Page 20: Kajian Polifarmasi

KesimpulanKesimpulanInteraksi yang pertama adalah antara

simvastatin dengan azithromycin. Simvastatin akan meningkatkan level atau efek dari azithromycin dengan P-glycoprotein (MDR1) efflux transporter.

Selanjutanya adalah interaksi antara captopril dengan furosemid. Terdapat sinergisme farmakodinamik antara keduanya namun perlu dikontrol secara teratur karena terdapat resiko untuk terjadinya hipotensi akut dan insufisiensi renal.

Page 21: Kajian Polifarmasi

Intraksi captopril dengan aspirin. Kombinasi ini dapat meningkatkan toksisitas obat yang satu dengan obat lainnya. Dapat berakibat kerusakan fungsi ginjal, biasanya pada orang lanjut usia.

Selanjutnya interaksi antara aspirin dengan furosemid dimana dapat mengurangi serum potassium. Efek maupun interaksi tidak begitu jelas terjadi.

Sedangkan azithromycin dengan domperidone dimana interaksi antara keduanya dapat memperpanjang QTc interval

Page 22: Kajian Polifarmasi

Terima KasihTerima Kasih