Top Banner
KAJIAN PEMANFAATAN TUMBUHAN OBAT KELUARGA DI KAMPUNG BABAKAN-CENGAL DESA KARACAK KECAMATAN LEUWILIANG, KABUPATEN BOGOR TRIDHA ARISTANTIA DEPARTEMEN KONSERVASI SUMBERDAYA HUTAN DAN EKOWISATA FAKULTAS KEHUTANAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2012
108

KAJIAN PEMANFAATAN TUMBUHAN OBAT KELUARGA DI … · dari penelitian ini bahwa banyak spesies TOGA yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat Kampung Babakan-Cengal, dengan tingkat pengetahuan

Mar 24, 2019

Download

Documents

ngokiet
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: KAJIAN PEMANFAATAN TUMBUHAN OBAT KELUARGA DI … · dari penelitian ini bahwa banyak spesies TOGA yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat Kampung Babakan-Cengal, dengan tingkat pengetahuan

KAJIAN PEMANFAATAN TUMBUHAN OBAT KELUARGA

DI KAMPUNG BABAKAN-CENGAL DESA KARACAK

KECAMATAN LEUWILIANG, KABUPATEN BOGOR

TRIDHA ARISTANTIA

DEPARTEMEN

KONSERVASI SUMBERDAYA HUTAN DAN EKOWISATA

FAKULTAS KEHUTANAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2012

Page 2: KAJIAN PEMANFAATAN TUMBUHAN OBAT KELUARGA DI … · dari penelitian ini bahwa banyak spesies TOGA yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat Kampung Babakan-Cengal, dengan tingkat pengetahuan

KAJIAN PEMANFAATAN TUMBUHAN OBAT KELUARGA

DI KAMPUNG BABAKAN-CENGAL DESA KARACAK

KECAMATAN LEUWILIANG, KABUPATEN BOGOR

TRIDHA ARISTANTIA

SKRIPSI

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Kehutanan pada

Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata

Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor

DEPARTEMEN

KONSERVASI SUMBERDAYA HUTAN DAN EKOWISATA

FAKULTAS KEHUTANAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2012

Page 3: KAJIAN PEMANFAATAN TUMBUHAN OBAT KELUARGA DI … · dari penelitian ini bahwa banyak spesies TOGA yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat Kampung Babakan-Cengal, dengan tingkat pengetahuan

RINGKASAN

TRIDHA ARISTANTIA. Kajian Pemanfaatan Tumbuhan Obat Keluarga di

Kampung Babakan-Cengal Desa Karacak Kecamatan Leuwiliang, Kabupaten

Bogor. Dibimbing oleh ERVIZAL A.M ZUHUD dan AGUS HIKMAT.

Tumbuhan obat merupakan alternatif bahan obat bagi pemenuhan kesehatan

berbagai kalangan masyarakat di Indonesia. Masyarakat Kampung Babakan-

Cengal telah lama memanfaatkan tumbuhan obat yang terdapat di sekitar

lingkungan rumahnya dalam mengobati penyakit yang dideritanya. Pemanfaatan

tumbuhan berkhasiat obat yang telah dilakukan oleh masyarakat tersebut harus

dilestarikan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji: (1) Potensi tumbuhan

obat di Kampung Babakan-Cengal yang bisa dikembangkan untuk meningkatkan

kesehatan keluarga secara mandiri, dan (2) Pengetahuan, pemanfaatan, dan

kegiatan budidaya tumbuhan obat keluarga (TOGA) di Kampung Babakan-Cengal

sebagai sarana pengobatan dan pemeliharaan kesehatan keluarga.

Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli sampai Agustus 2011 di Kampung

Babakan-Cengal Desa Karacak Kecamatan Leuwiliang, Kabupaten Bogor.

Metode yang digunakan adalah studi pustaka, survei potensi tumbuhan obat

keluarga (TOGA), dan wawancara. Pemilihan responden dilakukan menggunakan

teknik snowball dengan jumlah responden 30 orang. Sedangkan survei potensi

tumbuhan obat dilakukan secara sensus. Analisis data dilakukan secara kuantitatif

dan kualitatif yang selanjutnya dianalisis secara deskriptif.

TOGA di Kampung Babakan-Cengal teridentifikasi sebanyak 88 spesies

dari 41 famili. Zingiberaceae adalah famili yang paling banyak ditemukan yaitu

sebanyak 9 spesies. Herba merupakan habitus tertinggi sebanyak 36 spesies.

Bagian tumbuhan obat di Kampung Babakan-Cengal yang digunakan untuk

pengobatan terdiri atas 15 macam bagian, daun merupakan bagian tumbuhan yang

paling banyak dimanfaatkan oleh masyarakat yaitu sebanyak 52 spesies.

Tumbuhan obat keluarga paling banyak dijumpai di pekarangan, yaitu sebanyak

50 spesies. Kelompok penyakit yang paling banyak dapat diobati oleh tumbuhan

obat keluarga di Kampung Babakan-Cengal adalah penyakit saluran pencernaan,

sebanyak 64 spesies. Pengetahuan masyarakat Kampung Babakan-Cengal

terhadap tumbuhan obat masih cukup tinggi. Sebanyak 60% masyarakat yang

menjadi responden masih membuat obat sendiri secara tradisional dari tumbuhan

obat yang ada di sekitar lingkungan rumah mereka untuk menyembuhkan

penyakit yang mereka derita. Kegiatan budidaya terhadap tumbuhan obat sebagai

bagian dari konsevasi juga menjadi salah satu kegiatan beberapa masyarakat

Kampung Babakan Cengal. Kegiatan budidaya dianggap efektif oleh beberapa

masyarakat, karena dengan membudidayakan tumbuhan obat keluarga dapat

melestarikan dan memudahkan masyarakat dalam pemanfaatannya. Kesimpulan

dari penelitian ini bahwa banyak spesies TOGA yang dapat dimanfaatkan oleh

masyarakat Kampung Babakan-Cengal, dengan tingkat pengetahuan terhadap

TOGA cukup tinggi. Kajian budidaya TOGA cukup efektif untuk konservasi

berbagai spesies TOGA.

Kata kunci: Potensi, Tumbuhan obat, Wawancara, Habitus, Konservasi.

Page 4: KAJIAN PEMANFAATAN TUMBUHAN OBAT KELUARGA DI … · dari penelitian ini bahwa banyak spesies TOGA yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat Kampung Babakan-Cengal, dengan tingkat pengetahuan

SUMMARY

TRIDHA ARISTANTIA. Study of Medicinal Plants Utilization in Babakan-

Cengal Kampong Karacak Village Leuwiliang Sub-district, Bogor Regency.

Under Supervision of ERVIZAL A.M ZUHUD and AGUS HIKMAT.

Medicinal plants are alternative medicine used for treating various illnesses

by a variety of community in Indonesia. In treating illnesses Babakan-Cengal

villagers have long used medicinal plants found in the surrounding neighborhood.

The use of medicinal plants by the community should be conserved. The

Objectives of the research are to look for information about: (1) the potential of

the medicine plants in Babakan-Cengal village that can be developed to improve

the health of the family, and (2) the knowledge, the usages and the cultivation of

family medicined plants in Babakan-Cengal village to treat illnesses and to keep

the families health.

The research was conducted from July to August 2011 in the village of

Kampung Babakan-Cengal Karacak Leuwiliang Sub-District, Bogor Regency.

The method used were literature study, a survey of potential medicinal plant

families (TOGA), and interview. Selection of respondents were conducted to 30

respondents, choice were determined using snowball sampling technique. while

the potential of medicinal plants survey conducted in the census. Quantitative and

qualitative analysis were used to analysis the data, which were descriptive

analysis.

There were as many as 88 species of medical plants from 41 families

identified in Kampung Babakan-Cengal. Family Zingiberaceae was most

commonly found as many as 9 species. Herbs was the most habitus and consist of

36 species. The was 15 parts of medicinal plants used to treat illnesses, and leaves

of 52 species were mostly used. Most of the medicinal plants grow in the yard and

consist of 64 species can be use to cure the digestion illnesses. Knowledge

community Babakan Cengal village of medicinal plants is still high. As many as

60% of respondents still make their own traditional medicines from medicinal

plants that exist in their home environment to cure illnesses they suffered.

Cultivation of medicinal plants as part of conservation is also one of several

community activities-Cengal Babakan village, farming activities are considered

effective by some people, because the cultivation of medicinal plants families can

preserve and facilitate the public in its use. The conclusion of this study that many

species that can be utilized by TOGA Village community-Cengal Babakan, with

the level of knowledge of the TOGA quite high. Cultivation activities was

effective for the conservation of various species of TOGA.

Keywords: Potential, Medicinal plants, Interview, Habitus, Conservation.

Page 5: KAJIAN PEMANFAATAN TUMBUHAN OBAT KELUARGA DI … · dari penelitian ini bahwa banyak spesies TOGA yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat Kampung Babakan-Cengal, dengan tingkat pengetahuan

iii

iii

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul Kajian

Pemanfaatan Tumbuhan Obat Keluarga di Kampung Babakan-Cengal Kecamatan

Leuwiliang, Kabupaten Bogor adalah benar-benar hasil karya saya sendiri dengan

bimbingan dosen pembimbing dan belum pernah digunakan sebagai karya ilmiah

pada perguruan tinggi atau lembaga manapun. Sumber informasi yang berasal

atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain

telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian

akhir skripsi ini.

Bogor, Agustus 2012

Tridha Aristantia

NIM E34070049

Page 6: KAJIAN PEMANFAATAN TUMBUHAN OBAT KELUARGA DI … · dari penelitian ini bahwa banyak spesies TOGA yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat Kampung Babakan-Cengal, dengan tingkat pengetahuan

i

i

Judul Skripsi : Kajian Pemanfaatan Tumbuhan Obat (TOGA) di Kampung

Babakan-Cengal Kecamatan Leuwiliang, Kabupaten Bogor

Nama : Tridha Aristantia

NIM : E34070049

Menyetujui:

Pembimbing I,

Pembimbing II,

Prof. Dr. Ir. Ervizal A.M. Zuhud, MS

NIP. 195906181985031003

Dr. Ir. Agus Hikmat, M.Sc.F

NIP. 196209181989031002

Mengetahui,

Ketua Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata

Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor

Prof. Dr. Ir. Sambas Basuni, MS

NIP. 195809151984031003

Tanggal Lulus :

Page 7: KAJIAN PEMANFAATAN TUMBUHAN OBAT KELUARGA DI … · dari penelitian ini bahwa banyak spesies TOGA yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat Kampung Babakan-Cengal, dengan tingkat pengetahuan

i

i

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim,

Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan

karunia-Nya sehingga karya ilmiah ini dapat diselesaikan. Tema yang dipilih

dalam penelitian yang dilaksanakan pada bulan Juli-Agustus 2011 adalah

pemanfaatan tumbuhan obat keluarga (TOGA) dengan judul Kajian Pemanfaatan

Tumbuhan Obat Keluarga di Kampung Babakan-Cengal Desa Karacak

Kecamatan Leuwiliang, Kabupaten Bogor.

Skripsi ini membahas mengenai potensi tumbuhan obat keluarga yang

terdapat di Kampung Babakan-Cengal, pengetahuan masyarakat Kampung

Babakan-Cengal mengenai tumbuhan obat serta kegiatan budidaya tumbuhan

obat. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Hal ini

semata karena keterbatasan dari penulis. Oleh karena itu, penulis mengharapkan

saran dan kritik yang membangun dari semua pihak demi perbaikan dalam

penulisan selanjutnya.

Akhir kata penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat baik bagi penulis,

pembaca maupun bagi semua pihak yang berkepentingan terutama bagi

masyarakat Kampung Babakan-Cengal Desa Karacak Kecamatan Leuwiliang

Bogor.

Bogor, Agustus 2012

Penulis

Page 8: KAJIAN PEMANFAATAN TUMBUHAN OBAT KELUARGA DI … · dari penelitian ini bahwa banyak spesies TOGA yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat Kampung Babakan-Cengal, dengan tingkat pengetahuan

ii

ii

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Bogor, Jawa Barat pada tanggal 8

Oktober 1989 sebagai anak pertama dari tiga bersaudara

pasangan Sutrisna dan Lidya Herawati. Jenjang pendidikan

formal yang telah dilalui penulis adalah TK Kemala

Bhayangkari 4 Bogor pada tahun 1994-1995, SD Negeri

Purbasari 1 Bogor pada tahun 1995-2001, SMP Negeri 2

Ciomas pada tahun 2001-2004, SMA Negeri 2 Bogor pada

tahun 2004-2007. Pada tahun 2007 penulis diterima di Institut Pertanian Bogor

melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI). Penulis diterima sebagai

mahasiswa Mayor Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata (DKSHE),

Fakultas Kehutanan IPB dengan mengambil program supporting course.

Selama menuntut ilmu di IPB, penulis aktif dalam organisasi Himpunan

Mahasiswa Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata (HIMAKOVA) pada

periode kepengurusan 2008-2010. Di HIMAKOVA penulis tergabung menjadi

anggota Kelompok Pemerhati Flora “Rafflesia” (KPF) dan anggota Biro

Kewirausahaan HIMAKOVA pada periode yang sama.

Praktek Lapang Kehutanan yang pernah diikuti oleh penulis adalah

kegiatan RAFFLESIA di Cagar Alam Rawa Danau, Banten pada tahun 2009;

Praktek Pengenalan Ekosistem Hutan (PPEH) di BKPH Kamojang dan BKPH

Sancang Barat pada tahun 2009; Praktek Pengelolaan Hutan (PPH) di Hutan

Pendidikan Gunung Walat (HPGW) Sukabumi pada tahun 2010; serta Praktek

Kerja Lapang Profesi (PKLP) di Taman Nasional Batang Gadis, Sumatera Utara

pada tahun 2011. Dalam rangka menyelesaikan studi di Jurusan Konservasi

Sumberdaya Hutan dan Ekowisata Fakultas Kehutanan IPB, penulis menyusun

skripsi dengan judul Kajian Pemanfaatan Tumbuhan Obat Keluarga di

Kampung Babakan-Cengal Desa Karacak Kecamatan Leuwiliang,

Kabupaten Bogor di bawah bimbingan Prof. Dr. Ir. Ervizal A.M. Zuhud, MS dan

Dr. Ir. Agus Hikmat, M.Sc.F.

Page 9: KAJIAN PEMANFAATAN TUMBUHAN OBAT KELUARGA DI … · dari penelitian ini bahwa banyak spesies TOGA yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat Kampung Babakan-Cengal, dengan tingkat pengetahuan

iii

iii

UCAPAN TERIMA KASIH

Bismillahirrahmanirrahim,

Dengan segala kerendahan hati dan ketulusan, ucapan terimakasih penulis

sampaikan kepada:

1. Dosen pembimbing Prof. Dr. Ir. Ervizal A.M. Zuhud, MS dan Dr. Ir. Agus

Hikmat, M.Sc.F atas semua nasehat, bimbingan dan bantuannya dalam

penyusunan skripsi ini.

2. Masyarakat Kampung Babakan-Cengal Desa Karacak atas bantuan dan

kerjasamanya selama penulis melakukan penelitian di lapangan.

3. Bapak dan Ibu Dosen Institut Pertanian Bogor yang telah memberikan ilmu

pengetahuan, wawasan, pengajaran dan bimbingan kepada penulis, sehingga

penulis dapat menyelesaikan pendidikan di IPB.

4. Seluruh Staf Tata Usaha Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan

Ekowisata, atas bantuannya selama kuliah dan penyelesaian skripsi.

5. Dr. Ir. Sudarsono Soedomo, MS sebagai dosen penguji yang telah menguji

dan memberikan masukan dalam penyempurnaan skripsi ini.

6. Resti Meilani, S.Hut, M.Si sebagai Ketua sidang yang telah menguji dan

memberikan masukan dalam penyempurnaan skripsi ini.

7. Ir. Edhi Sandra, M.Si sebagai moderator pada saat seminar hasil penelitian.

8. Heni Apriyanti, Muhrina Anggun Sari Hasibuan, Asih Ratnasih. Novitasari,

Neneng Hasanah, Rafina, Diena Nurul Fatimah atas persahabatan,

kebersamaan, kekeluargaan, dukungan, dan bantuan selama kuliah,

penelitian dan penyusunan skripsi sampai selesai.

9. Kawan, sahabat dan saudara seperjuangan di Lab. Konservasi Tumbuhan

Depertemen KSHE atas bantuan, kerjasama, motivasi, saran dan

kebersamaan dengan penulis dalam penyelesaian skripsi ini.

10. Keluarga besar KSHE 44 (Helarctos malayanus 44) atas kebersamaan,

dukungan, kekeluargaan, pengalaman, dan ilmu pengetahuan yang dilalui

bersama-sama.

Page 10: KAJIAN PEMANFAATAN TUMBUHAN OBAT KELUARGA DI … · dari penelitian ini bahwa banyak spesies TOGA yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat Kampung Babakan-Cengal, dengan tingkat pengetahuan

iv

iv

11. Teristimewa Kedua orang tua penulis (Ibu Lidya Herawati dan Bapak

Sutrisna), Riandika Fajar Pratama, dan Trisya Fahriannisa yang telah

memberikan limpahan kasih sayang, doa, motivasi serta dukungan moril dan

material sehingga penulis dapat menyelesaikan pendidikan sarjana.

Semua pihak yang membantu penulis dalam menyelesaikan kuliah,

penelitian dan penulisan skripsi yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang

secara langsung maupun tidak langsung memberikan kontribusi dan bantuannya.

Page 11: KAJIAN PEMANFAATAN TUMBUHAN OBAT KELUARGA DI … · dari penelitian ini bahwa banyak spesies TOGA yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat Kampung Babakan-Cengal, dengan tingkat pengetahuan

v

v

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ................................................................................ i

DAFTAR ISI ............................................................................................... v

DAFTAR TABEL ....................................................................................... vii

DAFTAR GAMBAR .................................................................................. viii

DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................. ix

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang .............................................................................. 1

1.2 Tujuan Penelitian .......................................................................... 2

1.3 Manfaat Penelitian ....................................................................... 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tumbuhan Obat ............................................................................ 3

2.2 Pengetahuan Tradisional dalam Pemanfaatan Tumbuhan Obat ... 4

2.3 Pelayanan Kesehatan .................................................................... 5

2.4 Tumbuahan Obat Keluarga (TOGA) ............................................ 5

2.5 Pekarangan ................................................................................... 6

2.6 Masyarakat Desa .......................................................................... 7

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ........................................................ 9

3.2 Alat dan Bahan Penelitian ............................................................. 9

3.3 Jenis Data yang Dikumpulkan ...................................................... 9

3.4 Metode Penelitian .......................................................................... 10

3.4.1 Tahapan penelitian .............................................................. 10

3.4.2 Metode pengumpulan data .................................................. 11

3.4.3 Analisis data ....................................................................... 12

BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

4.1 Letak dan Luas Kawasan .............................................................. 14

4.2 Topografi, Iklim, dan Tanah ......................................................... 15

4.3 Kondisi Demografi, Sosial dan Ekonomi ...................................... 15

4.4 Sarana dan Prasarana Kesehatan .................................................. 16

Page 12: KAJIAN PEMANFAATAN TUMBUHAN OBAT KELUARGA DI … · dari penelitian ini bahwa banyak spesies TOGA yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat Kampung Babakan-Cengal, dengan tingkat pengetahuan

vi

vi

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Karakteristik Responden ................................................................ 17

5.1.1 Umur responden ................................................................... 17

5.1.2 Tingkat pendidikan............................................................... 17

5.1.3 Mata pencaharian responden ................................................ 18

5.1.4 Pendapatan responden .......................................................... 19

5.2 Keanekaragaman Tumbuhan Obat Kampung Babakan Cengal,

Desa Karacak ............................................................................... 19

5.2.1 Keanekaagaman tumbuhan obat berdasarkan famili............ 20

5.2.2 Keanekaragaman tumbuhan obat berdasarkan habitus ........ 22

5.2.3 Keanekaragaman tumbuhan obat berdasarkan bagian yang

digunakan ............................................................................. 23

5.2.4 Keanekaragaman tumbuhan obat berdasarkan tipe habitat .. 24

5.2.5 Keanekaragaman tumbuhan obat berdasarkan kelompok

Penyakit ............................................................................... 25

5.2.6 Frekuensi perjumpaan spesies tumbuhan obat ..................... 28

5.3 Pengetahuan dan Pemanfaatan Tumbuhan Obat oleh Masyarakat 29

5.4 Budidaya Tumbuhan Obat ............................................................. 35

5.5 Sintesis Pengembangan Tumbuhan Obat Keluarga ...................... 37

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan .................................................................................. 41

6.2 Saran ............................................................................................. 41

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 42

LAMPIRAN ................................................................................................ 47

Page 13: KAJIAN PEMANFAATAN TUMBUHAN OBAT KELUARGA DI … · dari penelitian ini bahwa banyak spesies TOGA yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat Kampung Babakan-Cengal, dengan tingkat pengetahuan

vii

vii

DAFTAR TABEL

No Halaman

1. Jenis dan metode pengumpulan data ....................................................... 9

2. Pemanfaatan lahan/penggunaan lahan di Desa Karacak ......................... 15

3. Mata pencaharian masyarakat Desa Karacak .......................................... 15

4. Tingkat pendidikan masyarakat Desa Karacak ....................................... 16

5. Sarana dan prasarana kesehatan di Desa Karacak .................................. 16

6. Karakteristik kelas umur responden ..................................................... 17

7. Mata pencaharian responden ...................... .......................................... 18

8. Pendapatan total responden ............................................ ........................ 19

9. Frekuensi perjumpaan spesies tumbuhan obat ........................................ 28

10. Tindakan masyarakat Kampung Babakan-Cengal ketika sakit .............. 30

11. Penyakit umum yang sering diobati dengan tumbuhan obat di Kampung

Babakan-Cengal, Desa Karacak ............................................................. 31

Page 14: KAJIAN PEMANFAATAN TUMBUHAN OBAT KELUARGA DI … · dari penelitian ini bahwa banyak spesies TOGA yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat Kampung Babakan-Cengal, dengan tingkat pengetahuan

viii

viii

DAFTAR GAMBAR

No Halaman

1. Denah lokasi penelitian ........................................................................... 14

2. Tingkat pendidikan responden ................................................................ 18

3. Jumlah tumbuhan obat di setiap RT ....................................................... 20

4. Jumlah 10 family tumbuhan obat terbanyak di Kampung Babakan-Cengal 21

5. Tumbuhan obat anggota Zingibeaceae: A) Kapulaga (Amomum

compactum) B) Buah kapulaga ............................................................... 22

6. Jumlah spesies tumbuhan obat keluarga berdasarkan habitus ............... 22

7. Jumlah spesies tumbuhan obat keluarga berdasarkan bagian yang

digunakan .......... ............... ................. .................................................... 23

8. Keanekaragaman tumbuhan obat berdasarkan tipe habitat....................... 25

9. Kelompok penyakit dan jumlah spesies tumbuhan obat yang digunakan

di Kampung Babakan-Cengal ................................ ................................ 26

10. Daun kentut (Paederia scandes (Lour.) Merr.) ...................................... 27

11. Kumis kucing (Orthosiphon stamineus Benth) ....................................... 27

12. Pulutan ( Urena lobata Linn) ....................... ........................................ 28

13. Ramuan tumbuhan obat untuk mengobati penyakit lemah syahwat, darah

Tinggi, ginjal, panas, dan lain-lain .......................................................... 34

14. Contoh simplisia...................................................................................... 34

15. Status budidaya tumbuhan obat ........ ............ ......................................... 35

16. Strategi pengembangan TOGA ............................................................... 37

Page 15: KAJIAN PEMANFAATAN TUMBUHAN OBAT KELUARGA DI … · dari penelitian ini bahwa banyak spesies TOGA yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat Kampung Babakan-Cengal, dengan tingkat pengetahuan

ix

ix

DAFTAR LAMPIRAN

No Halaman

1. Rekapitulasi karakteristik responden penelitian di Kampung Babakan

-Cengal .................................................................................................... 48

2. Famili tumbuhan obat di Kampung Babakan-Cengal ............................... 49

3. Potensi tumbuhan obat berdasarkan manfaat ............................................ 51

4. Frekuensi perjumpaan tumbuhan obat di Kampung Babakan-Cengal ...... 74

5. Tipe habitat tumbuhan obat di Kampung Babakan-Cengal ...................... 82

6. Kelompok penyakit dan jumlah jenis tumbuhan obat yang digunakan

di Kampung Babakan-Cengal ....................................... ........................... 85

7. Penyakit umum masyarakat yang sering diobati dengan tumbuhan obat

pada responden Kampung Babakan-Cengal ............................................ 87

8. Panduan kuisioner masyarakat Kampung Babakan-Cengal ................... 91

Page 16: KAJIAN PEMANFAATAN TUMBUHAN OBAT KELUARGA DI … · dari penelitian ini bahwa banyak spesies TOGA yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat Kampung Babakan-Cengal, dengan tingkat pengetahuan

1

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tumbuhan obat merupakan alternatif bahan obat bagi pemenuhan kesehatan

berbagai kalangan masyarakat di Indonesia. Pengetahuan pemanfaatan tumbuhan

obat ini telah diwariskan secara turun temurun sebagai budaya bangsa dan perlu

terus ditingkatkan, karena berbagai masalah penyakit dapat diobati dengan

memanfaatkan tumbuhan yang ada. Tumbuhan-tumbuhan tersebut dapat ditemui

di hutan, kebun, sawah, atau bahkan di sekitar rumah atau pekarangan.

Pemanfaatan tumbuhan sebagai bahan baku obat cenderung mengalami

peningkatan dengan adanya isu back to nature atau kembali ke alam. Selain

murah dan mudah didapat, obat tradisional yang berasal dari tumbuhan pun

memiliki efek samping yang jauh lebih rendah tingkat bahayanya jika

dibandingkan obat-obatan kimia (obat modern). Hal ini disebabkan efek dari obat

tradisonal bersifat alamiah, tidak sekeras efek dari obat kimia.

Kampung Babakan-Cengal merupakan salah satu kampung yang terdapat di

Desa Karacak Kecamatan Leuwiliang, Kabupaten Bogor. Dalam mengobati

penyakit yang dideritanya masyarakat Kampung Babakan-Cengal telah lama

memanfaatkan tumbuhan obat yang terdapat di sekitar lingkungan rumah mereka.

Pemanfaatan tumbuhan berkhasiat obat yang telah dilakukan oleh masyarakat

tersebut harus dilestarikan.

Sehubungan dengan hal tersebut untuk mengetahui pemanfaatan tumbuhan

obat oleh masyarakat Babakan-Cengal maka diperlukan studi mengenai kajian

pemanfaatan tumbuhan obat keluarga (TOGA) di Kampung Babakan-Cengal

Desa Karacak Kecamatan Leuwiliang, Kabupaten Bogor. Pemanfaatan tumbuhan

obat oleh masyarakat diharapkan dapat memberikan pengaruh positif dan

menumbuhkan motivasi kembali kepada masyarakat untuk menanam dan

mengembangkan tumbuhan obat di pekarangan, yang pada akhirnya dapat

meningkatkan kemandirian dalam pengobatan dan pemeliharaan kesehatan

keluarga atau masyarakat.

Page 17: KAJIAN PEMANFAATAN TUMBUHAN OBAT KELUARGA DI … · dari penelitian ini bahwa banyak spesies TOGA yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat Kampung Babakan-Cengal, dengan tingkat pengetahuan

2

2

1.2 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji:

1. Potensi tumbuhan obat di Kampung Babakan-Cengal yang bisa dikembangkan

untuk meningkatkan kesehatan keluarga secara mandiri.

2. Pengetahuan, pemanfaatan, dan kegiatan konservasi tumbuhan obat oleh

masyarakat Kampung Babakan-Cengal sebagai sarana pengobatan dan

pemeliharaan kesehatan keluarga.

1.3 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi dan bahan

masukan dalam pengembangan tumbuhan obat keluarga (TOGA) melalui peran

serta masyarakat untuk kemandirian masyarakat dalam bidang obat-obatan di

Kampung Babakan-Cengal.

Page 18: KAJIAN PEMANFAATAN TUMBUHAN OBAT KELUARGA DI … · dari penelitian ini bahwa banyak spesies TOGA yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat Kampung Babakan-Cengal, dengan tingkat pengetahuan

3

3

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tumbuhan Obat

Tumbuhan obat adalah semua spesies tumbuhan baik yang sudah ataupun

belum dibudidayakan yang dapat digunakan sebagai tumbuhan obat (Hamid et al.

1991). Tumbuhan obat juga merupakan salah satu komponen penting dalam

pengobatan tradisional yang telah digunakan sejak lama dan memberikan dampak

farmakologi. Pengobatan tradisional secara langsung atau tidak langsung

mempunyai kaitan dengan upaya pelestarian pemanfaatan sumberdaya alam

hayati, khususnya tumbuhan obat (Aliadi et al. 1990).

Zuhud dan Haryanto (1994) mengelompokan tumbuhan berkhasiat obat

sebagai berikut:

a. Tumbuhan obat tradisional, merupakan spesies yang diketahui atau dipercaya

masyarakat memiliki khasiat obat dan telah digunakan sebagai bahan baku

obat tradisional.

b. Tumbuhan obat modern, merupakan spesies tumbuhan yang secara ilmiah

telah dibuktikan mengandung senyawa atau bahan bioaktif berkhasiat obat,

dan penggunaannya dapat dipertanggung jawabkan secara medis.

c. Tumbuhan obat potensial, merupakan spesies tumbuhan yang diduga

mengandung atau memiliki senyawa atau bahan bioaktif obat, tetapi belum

dibuktikan penggunaannya secara ilmiah-medis sebagai bahan obat dan

penggunaannya secara tradisional belum diketahui.

Tumbuhan obat terdiri dari beberapa macam habitus. Habitus berbagai

spesies tumbuhan adalah sebagai berikut (Tjitrosoepomo 1988):

a. Pohon adalah tumbuhan berkayu yang tinggi besar, memiliki suatu batang

yang jelas dan bercabang jauh dari permukaan.

b. Perdu adalah tumbuhan berkayu yang tidak seberapa besar dan bercabang

dekat dengan permukaan, biasanya kurang dari 5-6 meter.

c. Herba adalah tumbuhan tidak berkayu dengan batang lunak dan berair.

d. Liana adalah tumbuhan berkayu dengan batang menjulur/memanjat pada

tumbuhan lain.

Page 19: KAJIAN PEMANFAATAN TUMBUHAN OBAT KELUARGA DI … · dari penelitian ini bahwa banyak spesies TOGA yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat Kampung Babakan-Cengal, dengan tingkat pengetahuan

4

4

e. Semak adalah tumbuhan tidak seberapa besar, batang berkayu, bercabang-

cabang dekat permukaan tanah atau di dalam tanah.

2.2 Pengetahuan Tradisional dalam Pemanfaatan Tumbuhan Obat

Pemanfaatan tumbuhan obat adalah memanfaatkan berbagai spesies

tumbuh-tumbuhan yang tumbuh di sekitar kita dan mempunyai khasiat untuk

bahan pengobatan secara tradisional (Soewito 1989). Dalam pemanfaatan dan

penggunaan tumbuhan berkhasiat obat ini, perlu diketahui secara pasti tata cara

pengkomposisiannya dalam memanfaatkan tumbuhan berkhasiat obat untuk

mengatasi berbagai jenis penyakit secara efektif (Wijayakusuma 2000).

Pengetahuan tradisional atau pengetahuan lokal sering diistilahkan dengan

sebutan kearifan tradisional. Kearifan tradisional adalah semua bentuk

pengetahuan, keyakinan, pemahaman, atau wawasan serta adat kebiasaan atau

etika yang menuntun perilaku manusia dalam kehidupan di dalam komunitas

ekologis (Keraf 2006).

Kearifan tradisional menyangkut pengetahuan, pemahaman adat dan

kebiasaan tentang manusia, alam, dan bagaimana relasi diantara semua penghuni

komunitas ekologis harus dibangun. Keraf (2006) menyebutkan bahwa:

a. Kearifan tradisional adalah milik komunitas bukan individu.

b. Kearifan tradisional lebih bersifat holistik karena menyangkut pengetahuan

dan pemahaman tentang seluruh kehidupan dengan segala relasinya di alam

semesta.

c. Berdasarkan kearifan tradisional, masyarakat juga memahami semua

aktivitasnya sebagai aktivitas moral.

Sistem pengetahuan yang dimiliki masyarakat secara tradisi merupakan

salah satu bagian dari kebudayaan suku bangsa itu sendiri, yang mana melibatkan

hubungan antara manusia dengan lingkungan yang ditentukan oleh kebudayaan

setempat sebagai pengetahuan yang diyakini serta menjadi sistem nilai.

Pengobatan tradisional merupakan salah satu pengetahuan tradisional masyarakat

yaitu semua upaya pengobatan dengan cara lain di luar ilmu kedokteran

berdasarkan pengetahuan yang berakar pada tradisi tertentu dan dilakukan secara

Page 20: KAJIAN PEMANFAATAN TUMBUHAN OBAT KELUARGA DI … · dari penelitian ini bahwa banyak spesies TOGA yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat Kampung Babakan-Cengal, dengan tingkat pengetahuan

5

5

turun temurun, selain itu juga telah teruji memberikan sumbangsihnya terhadap

kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) (Rahayu 2006).

2.3 Pelayanan Kesehatan

Masyarakat tetap memerlukan pengobatan tradisional. Dalam suatu sistem

pelayanan terdapat folk sector dan popular sector (kalangan tradisi) seperti tabib,

dukun, penjual jamu gendong, akupunktur dan sebagainya yang menggunakan

cara dan metode pengobatan di luar standarisasi profesional sektor atau paradigma

kedokteran (Deryanti 2010). Menurut Siswanto (2000) hendaknya terdapat

kemitraan antara folk sector dengan profesional sektor untuk mencapai tujuan

normatif sistem pelayanan kesehatan.

Kelompok-kelompok masyarakat memiliki bentuk perawatan kesehatan

yang berbeda-beda (Kalangie 1994 diacu dalam Suciati 2004). Perilaku kesehatan

seseorang pun berbeda-beda dipengaruhi oleh pengetahuan, kepercayaan, nilai

dan norma dalam lingkup sosialnya, berkenaan pula dengan etiologi, terapi dan

spesies penyakit yang dideritanya.

Departemen Kesehatan (1995) membagi pengobatan tradisional menjadi 4

kelompok yaitu:

a. Pengobatan tradisional yang menggunakan ramuan obat tradisional, seperti

shinse, tabib, battra ramuan, dan jamu gendong.

b. Pengobatan tradisional yang menggunakan keterampilan, seperti akupunturis,

battra patah tulang, battra pijat urut, dan sebagainya.

c. Pengobatan tradisional berdasarkan agama dan kebatinan, seperti kyai.

d. Pengobatan tradisional bersifat magis, seperti paranormal, dukun anti teluh,

dan sebagainya.

Saat ini pengobatan tradisional adalah pelengkap dalam menangani masalah

kesehatan.

2.4 Tumbuhan Obat Keluarga (TOGA)

Tumbuhan Obat Keluarga (TOGA) adalah tumbuhan obat yang ada di

lingkungan tempat tinggal masyarakat yang dimanfaatkan sebagai obat untuk

mengobati penyakit yang diderita masyarakat (Deryanti 2010). Menurut Wakidi

Page 21: KAJIAN PEMANFAATAN TUMBUHAN OBAT KELUARGA DI … · dari penelitian ini bahwa banyak spesies TOGA yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat Kampung Babakan-Cengal, dengan tingkat pengetahuan

6

6

(2003) TOGA ialah Tanaman Obat Keluarga, dahulu disebut sebagai “Apotik

Hidup”, dalam pekarangan atau halaman rumah ditanam beberapa tanaman obat

yang digunakan secara empirik oleh masyarakat untuk mengatasi penyakit atau

keluhan-keluhan yang dideritanya. Beberapa tanaman obat telah dibuktikan efek

farmakologinya pada hewan coba dan beberapa tanaman telah dilakukan uji klinik

tahap awal.

Dalam kondisi tertentu TOGA dapat pula dibuat dengan memanfaatkan pot,

atau benda-benda lain yang dapat dan cocok untuk menumbuhkan tumbuhan yang

berkhasiat obat. Spesies-spesies TOGA yang ditanam harus memiliki kriteria atau

pernyataan sebagai berikut (Deryanti 2010):

a. Tumbuhan tersebut sudah terdapat di daerah pemukiman yang bersangkutan.

b. Tumbuhan mudah dikembangbiakan, tidak perlu cara penanaman khusus dan

tidak memerlukan cara pemeliharaan yang rumit.

c. Dapat dipergunakan untuk keperluan lain, misalnya untuk sumber makanan,

bumbu dapur, kayu bakar, bahan kerajinan tangan dan sebagainya.

d. Dapat diolah menjadi simplisia dengan cara sederhana.

e. Tumbuhan sudah terancam kepunahannya.

2.5 Pekarangan

Pekarangan adalah taman rumah tradisional yang besifat pribadi yang

merupakan sistem terintegrasi dengan hubungan yang erat antara manusia,

tanaman dan hewan (Arifin et al 2009). Pekarangan juga merupakan ruang

terbuka yang sering dimanfaatkan untuk acara kekerabatan dan kegiatan sosial.

Pekarangan mempunyai fungsi yaitu agroforestri, konservasi sumberdaya alam

yang bersifat genetika, tanah dan air, produksi pertanian, serta hubungan sosial

budaya di area pedesaan. Karakteristik dan struktur pekarangan sangat

dipengaruhi oleh lingkungan fisik, sosial, ekonomi, budaya masyarakat setempat,

sifat ekologis tanaman dan jenis hewan.

Salah satu manfaat pekarangan pedesaan adalah sebagai apotik hidup atau

apotik hijau. Tumbuhan yang ditanam adalah tumbuhan obat yang dimanfaatkan

sebagai sarana pengobatan dan usaha menjaga kesehatan keluarga. Usaha

Page 22: KAJIAN PEMANFAATAN TUMBUHAN OBAT KELUARGA DI … · dari penelitian ini bahwa banyak spesies TOGA yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat Kampung Babakan-Cengal, dengan tingkat pengetahuan

7

7

memberdayakan sistem pekarangan sebagai sumberdaya sudah lama menjadi

bagian integrasi dalam usaha tani terpadu masyarakat pedesaan (Wahab 1998).

Fungsi lahan pekarangan yang paling dirasakan manfaatnya adalah

produksi, baik secara subsisten maupun komersial (Karyono 1985 diacu dalam

Bahro 1991). Kedua fungsi tersebut sukar dipisahkan karena berfungsi subsisten

tetapi pada saat lain akan berfungsi komersial. Fungsi komersial ditunjukkan oleh

produksi yang berlebih, atau sengaja dijual untuk dapat membeli komoditi pangan

yang lebih banyak walaupun kualitasnya lebih rendah.

2.6 Masyarakat Desa

Masyarakat adalah sekelompok orang yang hidup bersama dan

menghasilkan kebudayaan (Soekanto 1982). Struktur masyarakat terdiri dari

beberapa unsur yaitu manusia yang hidup bersama, berkumpul dalam waktu yang

cukup lama sehingga terjadi sistem komunikasi dan timbul peraturan yang

mengatur hubungan manusia dengan kelompok tersebut sadar bahwa mereka

merupakan suatu kesatuan dan satu sistem hidup bersama sehingga menimbulkan

kebudayaan (Soekanto 1982).

Masyarakat digolongkan menjadi dua yaitu masyarakat desa dan masyarakat

kota. Masyarakat desa adalah kelompok khusus dari orang-orang yang tinggal

dalam wilayah tertentu, memiliki kebudayaan dan gaya hidup yang sama, sudah

sebagai suatu kesatuan dan dapat bertindak secara kolektif dalam usaha mereka

mencapai tujuan (Soekanto 1982). Sistem kehidupan masyarakat desa biasanya

berkelompok, atas dasar sistem berkeluarga.

Masyarakat desa di Indonesia dapat dipandang sebagai suatu bentuk

masyarakat yang ekonomis terbelakang dan yang harus dikembangkan dengan

berbagai cara (Sajogyo & Sajogyo P 2005). Ciri-ciri kehidupan masyarakat desa

itu salah satunya yaitu selalu menerapkan sistem tolong menolong, aktivitas-

aktivitas tolong menolong itu hidup dalam berbagai macam bentuk masyarakat

desa di Indonesia. Disamping adat istiadat tolong menolong antara warga desa

dalam berbagai macam lapangan aktivitas-aktivitas sosial, baik yang berdasarkan

hubungan tetangga, ataupun hubungan kekerabatan atau lain-lain hubungan yang

Page 23: KAJIAN PEMANFAATAN TUMBUHAN OBAT KELUARGA DI … · dari penelitian ini bahwa banyak spesies TOGA yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat Kampung Babakan-Cengal, dengan tingkat pengetahuan

8

8

berdasarkan efisiensi dan sifat praktis, ada pula aktivitas-aktivitas bekerjasama

yang lain yang secara populer biasanya juga disebut gotong royong

Dasar-dasar dari aktivitas tolong menolong dan gotong royong sebagai suatu

gejala sosial dalam masyarakat desa pertanian telah beberapa kali dianalisa oleh

ahli-ahli ilmu sosial. Selain tolong menolong dan gotong royong, musyawarah

pun merupakan salah satu gejala sosial yang ada pada masyarakat pedesaan,

artinya yaitu bahwa keputusan-keputusan yang diambil dalam rapat tidak

berdasarkan suatu mayoritas yang menganut suatu pendirian tertentu melainkan

seluruh rapat seolah-olah menjadi suatu badan (Sajogyo & Sajogyo P 2005).

Kehidupan masyarakat tradisional adalah kehidupan yang harmoni dengan

alam sekitar, sedangkan masyarakat modern dibentuk oleh jalan pikiran yang

menyatakan bahwa manusia mempunyai hak untuk memanipulasi dan mengubah

alam meskipun dewasa ini masyarakat modern telah meningkat kepeduliannya

terhadap lingkungan dan alam sekitar (Kusumaatmadja 1995).

Page 24: KAJIAN PEMANFAATAN TUMBUHAN OBAT KELUARGA DI … · dari penelitian ini bahwa banyak spesies TOGA yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat Kampung Babakan-Cengal, dengan tingkat pengetahuan

9

9

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2011 sampai dengan Agustus

2011 yang berlokasi di Kampung Babakan-Cengal Desa Karacak Kecamatan

Leuwiliang, Kabupaten Bogor.

3.2 Alat dan Bahan Penelitian

Alat yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kamera, kuisioner, alat tulis,

dan tally sheet. Sedangkan bahan yang digunakan yaitu tumbuhan yang ada di

sekitar lingkungan Kampung Babakan-Cengal, serta dokumen atau laporan yang

telah dilakukan oleh semua instansi yang terkait dengan penelitian ini.

3.3 Jenis Data yang Dikumpulkan

Jenis data yang dikumpulkan adalah spesies tumbuhan obat, habitus, bagian

yang digunakan, khasiat, tipologi habitat, status budidaya, frekuensi perjumpaan,

dan karakteristik responden. Sedangkan data umum berupa kondisi umum lokasi

dan masyarakat. Jenis data yang dikumpulkan dapat disajikan pada Tabel 1.

Tabel 1 Jenis dan metode pengumpulan data

No Jenis data Aspek yang dikaji Sumber Data Metode

1. Kondisi umum

kampung Babakan-

Cengal

1. Letak dan luas

2. Topografi, iklim dan

tanah

3. Kondisi demografi

penduduk, sosial-

ekonomi masyarakat

kampung Babakan-

Cengal

4. Keadaan sarana dan

prasarana untuk

kesehatan

Buku monografi

Desa Cikaracak

Studi

pustaka

2 Potensi tumbuhan obat

keluarga (TOGA) di

Kampung Babakan-

Cengal

Tumbuhan obat : Nama

spesies, ilmiah, famili,

habitus, bagian yang

digunakan, khasiat,

tipologi habitat, status

budidaya, dan frekuensi

perjumpaan

Lingkungan

Kampung

Babakan-Cengal

Observasi

dan survei

lapang dan

studi pustaka

Page 25: KAJIAN PEMANFAATAN TUMBUHAN OBAT KELUARGA DI … · dari penelitian ini bahwa banyak spesies TOGA yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat Kampung Babakan-Cengal, dengan tingkat pengetahuan

10

10

Tabel 1 Jenis dan metode pengumpulan data (lanjutan) No Jenis data Aspek yang dikaji Sumber Data Metode

3 Pengetahuan dan

pemanfaatan

tumbuhan obat

keluarga (TOGA)

oleh masyarakat

1. Karakteristik

masyarakat/responden

2. Spesies tumbuhan obat

yang dikenali dan

dimanfaatkan

3. Pengetahuan kegunaan

spesies tumbuhan obat

yang dimanfaatkan.

4. Spesies tumbuhan

yang dibudidayakan di

lahan milik.

5. Bentuk pemanfaatan

tumbuhan obat.

6. Sumber tumbuhan obat

yang dikonsumsi oleh

masyarakat (hasil

budidaya, dari hutan,

beli).

7. Penyakit yang pernah

dan sering diderita

8. Cara pengobatan

(herbal, beli di

warung, meramu

sendiri)

9. Menu makanan sehari-

hari

Masyarakat

/responden

Wawancara

dan

pengamatan

lapang

3.4 Metode Penelitian

3.4.1 Tahapan penelitian

Tahapan penelitian Potensi Tumbuhan Obat Keluarga (TOGA) dilakukan

secara bertahap, yaitu sebagai berikut:

Tahap I : Mengumpulkan data dan informasi melalui studi literatur, laporan

penyakit masyarakat, internet, dokumen-dokumen yang ada di

puskesmas, kantor desa dan kecamatan.

Tahap II : Survei lapangan dengan melakukan wawancara dengan masyarakat

di Kampung Babakan-Cengal, Desa Karacak.

Tahap III : Survei potensi tumbuhan obat yang ada di Kampung Babakan-

Cengal, Desa Karacak.

Tahap IV : Pengolahan dan analisis data terhadap semua data dan informasi.

Page 26: KAJIAN PEMANFAATAN TUMBUHAN OBAT KELUARGA DI … · dari penelitian ini bahwa banyak spesies TOGA yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat Kampung Babakan-Cengal, dengan tingkat pengetahuan

11

11

3.4.2 Metode pengumpulan data

3.4.2.1 Studi pustaka

Studi pustaka dilakukan pada saat sebelum berangkat ke lokasi penelitian

dan setelah pulang dari lokasi penelitian. Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui

dan mendapatkan informasi dasar mengenai kondisi umum mencakup fisik, biotik

kependudukan dan budaya masyarakat Kampung Babakan-Cengal Desa Karacak

Kecamatan Leuwiliang, Kabupaten Bogor. Pengumpulan data dilakukan dengan

merekapitulasi data-data terbaru dari seluruh sumber literatur yang ada. Data-data

tersebut juga dijadikan acuan atau panduan untuk melengkapi data hasil

pengamatan di lapangan. Selain itu juga dilakukan permintaan izin pada setiap

instansi yang terkait dengan penelitian ini.

3.4.2.2 Survei potensi tumbuhan obat keluarga (TOGA)

Survei potensi tumbuhan obat keluarga (TOGA) dilakukan di halaman

rumah-rumah warga dan daerah sekitarnya seperti sawah, kebun, sekitar sungai

yang ada di Kampung Babakan-Cengal. Pengamatan potensi dilakukan dengan

cara mengidentifikasi TOGA secara sensus, kemudian memisahkannya untuk

setiap Rukun Tetangga (RT), sehingga akan terlihat tempat mana yang memiliki

potensi TOGA yang terbanyak.

3.4.2.3 Wawancara

Wawancara dilakukan secara semi terstruktur dengan menggunakan

kuesioner. Adapun maksud dari semi terstruktur ini adalah kuesioner disajikan

dalam bentuk pertanyaan tertutup dan pertanyaan terbuka. Pemilihan responden

diperoleh dengan menggunakan teknik snowball dengan jumlah responden

dibatasi sampai 30 orang. Responden pertama yang dipilih adalah key person atau

tokoh kunci di kampung tersebut, penentuan responden berikutnya berdasarkan

informasi responden sebelumnya.

3.4.2.4 Identifikasi spesies tumbuhan obat keluarga (TOGA)

Identifikasi dilakukan untuk mengetahui nama ilmiah spesies tumbuhan

obat hasil pengamatan lapang. Identifikasi dilakukan di Laboratorium Konservasi

Tumbuhan, Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata. Buku

yang digunakan untuk mengidentifikasi tumbuhan obat yaitu Heyne jilid I-IV

(1987), Syukur H, Hernani (2002) dan Muhlisah F (1999).

Page 27: KAJIAN PEMANFAATAN TUMBUHAN OBAT KELUARGA DI … · dari penelitian ini bahwa banyak spesies TOGA yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat Kampung Babakan-Cengal, dengan tingkat pengetahuan

12

12

3.4.3 Analisis data

3.4.3.1 Karakteristik masyarakat

Data umum karakteristik masyarakat disusun dan dikelompokkan kedalam

lima karakteristik umum yaitu: (1) umur, (2) pendidikan, (3) jenis kelamin, (4)

mata pencaharian, dan (5) pendapatan.

3.4.3.2 Potensi tumbuhan obat keluarga (TOGA)

Data potensi TOGA hasil identifikasi disusun dan dikelompokkan

berdasarkan (1) spesies dan famili, (2) tipologi hábitat, (3) frekuensi perjumpaan,

(4) klasifikasi berdasarkan kelompok penyakit, (5) klasifikasi berdasarkan bagian

yang digunakan, (6) klasifikasi berdasarkan habitus (perawakan). Data penyakit

masyarakat diperlukan untuk mengetahui potensi tumbuhan obat yang akan

dikembangkan. Data penyakit didapat dari hasil wawancara dengan responden.

3.4.3.3 Persentase tumbuhan obat berdasarkan tipe habitat

Tipe habitat dari tumbuhan yang dimanfaatkan meliputi pekarangan rumah,

kebun, pinggir jalan, sawah, saluran irigasi (selokan), lahan kering, sungai, dan

lain-lain. Untuk menghitung presentase tumbuhan obat berdasarkan habitat

digunakan rumus sebagai berikut:

𝑃𝑟𝑒𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒 𝑡𝑖𝑝𝑒 ℎ𝑎𝑏𝑖𝑡𝑎𝑡 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑒𝑛𝑡𝑢

= 𝑠𝑝𝑒𝑠𝑖𝑒𝑠 𝑡𝑢𝑚𝑏𝑢ℎ𝑎𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑡𝑒𝑚𝑢𝑘𝑎𝑛 𝑑𝑖 ℎ𝑎𝑏𝑖𝑡𝑎𝑡 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑒𝑛𝑡𝑢

𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝑠𝑝𝑒𝑠𝑖𝑒𝑠 𝑑𝑎𝑟𝑖 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝑡𝑖𝑝𝑒 ℎ𝑎𝑏𝑖𝑡𝑎𝑡 × 100%

3.4.3.4 Persentase tumbuhan obat berdasarkan bagian yang digunakan

Pemanfaatan bagian tumbuhan baik itu daun, batang, kulit, buah, bunga, dan

akar juga dihitung persentasenya. Persentase bagian yang dimanfaatkan dihitung

untuk mengetahui berapa besarnya suatu bagian tumbuhan dimanfaatkan terhadap

seluruh bagian tumbuhan yang dimanfaatkan. Untuk menghitungnya digunakan

rumus:

𝑃𝑟𝑒𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒 𝑏𝑎𝑔𝑖𝑎𝑛 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑒𝑛𝑡𝑢 = 𝑏𝑎𝑔𝑖𝑎𝑛 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑒𝑛𝑡𝑢 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑔𝑢𝑛𝑎𝑘𝑎𝑛

𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝑏𝑎𝑔𝑖𝑎𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑔𝑢𝑛𝑎𝑘𝑎𝑛× 100%

Page 28: KAJIAN PEMANFAATAN TUMBUHAN OBAT KELUARGA DI … · dari penelitian ini bahwa banyak spesies TOGA yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat Kampung Babakan-Cengal, dengan tingkat pengetahuan

13

13

3.4.3.5 Persentase tumbuhan obat berdasarkan habitus

Habitus dari tumbuhan yang dimanfaatkan meliputi pohon, semak, perdu

liana dan herba. Persentase habitus merupakan telaah tentang besarnya suatu jenis

habitus digunakan terhadap seluruh habitus yang ada. Untuk menghitungnya

digunakan rumus sebagai berikut:

𝑃𝑟𝑒𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒 ℎ𝑎𝑏𝑖𝑡𝑢𝑠 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑒𝑛𝑡𝑢 = 𝑠𝑝𝑒𝑠𝑖𝑒𝑠 ℎ𝑎𝑏𝑖𝑡𝑢𝑠 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑒𝑛𝑡𝑢

𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝑠𝑝𝑒𝑠𝑖𝑒𝑠× 100%

3.4.3.6 Persentase tumbuhan obat berdasarkan status budidaya

Klasifikasi tumbuhan obat berdasarkan status budidayanya dibagi menjadi

dua kelompok yaitu tumbuhan obat yang dibudidaya masyarakat dan tumbuhan

obat yang tidak dibudidaya masyarakat atau liar. Untuk menghitung presentase

tumbuhan obat berdasarkan status budidaya digunakan rumus sebagai berikut:

𝑃𝑟𝑒𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒 𝑠𝑡𝑎𝑡𝑢𝑠 𝑏𝑢𝑑𝑖𝑑𝑎𝑦𝑎 = 𝑠𝑝𝑒𝑠𝑖𝑒𝑠 𝑏𝑢𝑑𝑖𝑑𝑎𝑦𝑎

𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝑠𝑝𝑒𝑠𝑖𝑒𝑠× 100%

3.4.3.7 Analisis pemanfaatan TOGA oleh masyarakat

Data hasil wawancara dengan masyarakat tentang tumbuhan obat keluarga

diolah dan dikelompokkan ke dalam: (1) karakteristik masyarakat, (2) jenis

penyakit yang pernah diderita oleh masyarakat, (3) spesies tumbuhan obat yang

diketahui dan dimanfaatkan untuk mengobati penyakit, (4) bagian tumbuhan yang

digunakan untuk mengobati penyakit, (5) cara penggunaan tumbuhan obat.

Page 29: KAJIAN PEMANFAATAN TUMBUHAN OBAT KELUARGA DI … · dari penelitian ini bahwa banyak spesies TOGA yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat Kampung Babakan-Cengal, dengan tingkat pengetahuan

14

14

BAB IV

KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

4.1 Letak dan Luas Kawasan

Desa Karacak adalah salah satu desa di wilayah Kecamatan Leuwiliang,

Kabupaten Bogor. Desa Karacak memiliki luasan sekitar 710,023 ha dan masih

didominasi dengan lahan pertanian baik lahan sawah maupun kering (ladang atau

kebun). Desa Karacak terdiri dari 10 RW (Rukun Warga) dan 43 RT (Rukun

Tetangga).

Jarak Desa Karacak ke Pusat Kota Bogor (Terminal Bus Baranangsiang)

relatif jauh yaitu sekitar 42 km. Desa Karacak berbatasan langsung dengan:

Sebelah Utara : Desa Barengkok

Sebelah Timur : Desa Situ Udik

Sebelah Selatan : Desa Karyasari

Sebelah Barat : Desa Cibeber I

Gambar 1 Denah lokasi penelitian.

Sumber : Google Map

Page 30: KAJIAN PEMANFAATAN TUMBUHAN OBAT KELUARGA DI … · dari penelitian ini bahwa banyak spesies TOGA yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat Kampung Babakan-Cengal, dengan tingkat pengetahuan

15

15

4.2 Topografi, Iklim dan Tanah

Topografi Desa Karacak berupa areal persawahan dan tanah darat yang

terletak pada ketinggian 5000 mdpl. Suhu udara rata-rata di Desa Karacak sekitar

370C dengan curah hujan 4683 mm pertahun. Lahan dan tanah di Desa Karacak

dimanfaatkan atau digunakan untuk berbagai keperluan diantaranya untuk

pemukiman, pertanian, perikanan (kolam/empang), bangunan umum, jalan,

lapangan, makam, dan lain-lain (Tabel 2).

Tabel 2 Pemanfaatan lahan/penggunaan lahan di Desa Karacak

No Pemanfaatan Lahan Luas (ha)

1. Pemukiman 36,236

2. Pertanian

- Sawah

- Ladang/Tegal

- Perkebunan

210,714

139,510

270,510

3. Perikanan (Kolam/empang) 31,053

4. Bangunan umum, jalan, lapangan, makam, dan lain-lain 22,0

Jumlah 710,023

Sumber : Desa Karacak (2010)

4.3 Kondisi Demografi, Sosial dan Ekonomi

Kondisi demografi, sosial, ekonomi meliputi jumlah penduduk, mata

pencaharian, tingkat pendidikan dan agama. Jumlah penduduk Desa Karacak

berdasarkan monografi Desa Karacak tahun 2010 yaitu sebanyak 10.862 jiwa

dengan Kepala Keluarga (KK) sebanyak 2855 KK.

Mata pencaharian masyarakat Desa Karacak cukup beragam, diantaranya

petani, buruh tani, pegawai swasta, PNS, pedagang selebihnya montir dan

pengraji. Sebagian besar masyarakat Desa Karacak bermata pencaharian sebagai

petani, yaitu sebanyak 55,9% (Tabel 3).

Tabel 3 Mata pencaharian masyarakat Desa Karacak

No Mata Pencaharian Persentase (%)

1. Petani 55,9

2. Buruh Tani 33,5

3. Pegawai Swasta 0,12

4. PNS 4,8

5. Pedagang 2,8

6. Pengrajin 0,18

7. Peternak 0,24

8. Pembantu Rumah Tangga 2,1

9. Dukun 0,24

10. Pengacara 0,12

Jumlah 100

Sumber : Desa Karacak (2010)

Page 31: KAJIAN PEMANFAATAN TUMBUHAN OBAT KELUARGA DI … · dari penelitian ini bahwa banyak spesies TOGA yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat Kampung Babakan-Cengal, dengan tingkat pengetahuan

16

16

Sedangkan untuk tingkat pendidikan masyarakat Desa Karacak ada yang

hanya lulusan SD, SMP, SMA, dan adapula yang mencapai perguruan tinggi.

Sebagian besar dari masyarakat Desa Karacak hanya tamatan SMA yaitu

sebanyak 41,8%, namun dari 41,8% masyarakat yang bersekolah ditingkatan

SMA hanya 17,7% masyarakat yang berhasil lulus SMA sedangkan sisanya

sebanyak 24,1% masyarakat tidak lulus SMA (Tabel 4).

Tabel 4 Tingkat pendidikan masyarakat Desa Karacak

No Tingkat Pendidikan Presentase (%)

1. SD

- Lulus

- Tidak Lulus

22,1

4,7

2. SMP

- Lulus

- Tidak Lulus

17,0

12,3

3. SMA

- Lulus

- Tidak Lulus

17,7

24,1

4. Perguruan Tinggi 2,1

Jumlah 100

Sumber : Desa Karacak (2010)

4.4 Sarana dan Prasarana Kesehatan

Dalam upaya pelayanan kesehatan pada masyarakat, ketersediaan sarana

kesehatan sangatlah perlu. Ketersediaan sarana dan prasarana kesehatan sangat

mempengaruhi aspek pelayanan kesehatan. Sarana yang tersedia di Kampung

Babakan-Cengal diantaranya dokter umum, dukun bersalin terlatih, dukun

pengobatan alternatif dan dokter praktek, sedangkan prasarana yang tersedia

diantaranya puskesmas pembantu dan posyandu (Tabel 5).

Tabel 5 Sarana dan pasarana kesehatan di Desa Karacak

No Sarana Jumlah

1. Dokter Umum 1

2. Dukun Bersalin Terlatih 4

3. Dukun Pengobatan Alternatif 6

4. Dokter Praktek 1

Prasarana

1. Puskesmas Pembantu 1

2. Posyandu 10

Sumber : Desa Karacak 2010

Page 32: KAJIAN PEMANFAATAN TUMBUHAN OBAT KELUARGA DI … · dari penelitian ini bahwa banyak spesies TOGA yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat Kampung Babakan-Cengal, dengan tingkat pengetahuan

17

17

BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Karakteristik Responden

5.1.1 Umur responden

Wawancara dilakukan terhadap 30 orang di Kampung Babakan-Cengal

Desa Karacak Bogor. Karakteristik masyarakat yang menjadi responden

wawancara terdiri dari laki-laki dan perempuan yang dikelompokan berdasarkan

kelas umur sebagaimana tersaji pada Tabel 6.

Tabel 6 Karakteristik kelas umur responden No Kelompok umur (tahun) Jumlah responden Persentase (%)

1. 16-25 2 6,7

2. 26-35 8 26,7

3. 36-45 9 30

4. 46-55 3 10

5. 56-65 6 20

6. > 66 2 6,7

Jumlah 30 100

Dari Tabel 6 dapat diketahui bahwa jumlah responden terbanyak secara

keseluruhan memiliki kelompok umur antara 36-45 tahun, yaitu sebanyak 9

responden (30%). Hal ini menunjukan bahwa kelompok umur responden masih

termasuk dalam usia produktif (usia kerja). Semakin tua usia semakin menurun

produktifitasnya.

5.1.2 Tingkat pendidikan responden

Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan tingkat pendidikan responden

adalah pendidikan terakhir yang pernah atau telah ditempuh oleh masyarakat

Kampung Babakan-Cengal Desa Karacak Bogor yang menjadi responden.

Sebagian besar masyarakat yang menjadi responden di Kampung Babakan-Cengal

Desa Karacak Bogor hanya tamatan sekolah dasar (SD), namun ada pula sebagian

responden yang tamatan SLTP dan SMA/SMK/STM (Gambar 2).

Page 33: KAJIAN PEMANFAATAN TUMBUHAN OBAT KELUARGA DI … · dari penelitian ini bahwa banyak spesies TOGA yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat Kampung Babakan-Cengal, dengan tingkat pengetahuan

18

18

Gambar 2 Tingkat pendidikan responden.

Dari Gambar 2 dapat dilihat bahwa responden dengan latar belakang

pendidikan tamatan SD memiliki jumlah terbanyak, yaitu sebesar 22 responden

(73,33%). Pendidikan merupakan salah satu aspek penting dalam menunjang

kualitas manusia. Menurut Alikodra (1985) diacu dalam Rosmiati (2010) latar

belakang pendidikan yang rendah dari masyarakat merupakan salah satu faktor

penting terjadinya interaksi dalam masyarakat sekitar dengan sumberdaya yang

terdapat di alam, karena latar belakang pendidikan berpengaruh terhadap pola

pikir dan pola hidup seseorang. Hal ini akan berpengaruh pula pada pandangan

dan pengetahuan responden mengenai tumbuhan obat dan kesehatan keluarga.

5.1.3 Mata pencaharian responden

Mata pencaharian masyarakat Kampung Babakan-Cengal Desa Karacak

Bogor yang menjadi responden terdiri dari petani, wiraswasta yang merupakan

gabungan dari pedagang, buruh, dan pengrajin, dukun/tabib serta ada pula

beberapa responden tidak bekerja yang kebanyakan ibu rumah tangga (Tabel 7).

Tabel 7 Mata pencaharian responden No Mata pencaharian Jumlah responden Persentase (%)

1. Petani 12 40

2. Wiraswasta 6 20

3. Ibu rumah tangga 10 33,33

4. Dukun/tabib 2 6,67

Jumlah 30 100

Berdasarkan Tabel 7 dapat dilihat bahwa sebagian besar responden

bermata pencaharian sebagai seorang petani, yaitu sebesar 12 orang responden

(40%). Hal ini dikarenakan bagi sebagian besar masyarakat Kampung Babakan-

SD

73%

SLTP

17%

SMA/SMK

10%

Tingkat Pendidikan responden

Page 34: KAJIAN PEMANFAATAN TUMBUHAN OBAT KELUARGA DI … · dari penelitian ini bahwa banyak spesies TOGA yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat Kampung Babakan-Cengal, dengan tingkat pengetahuan

19

19

Cengal Desa Karacak Bogor bertani merupakan kebutuhan hidup. Dari 30

responden tersebut, dua diantaranya juga berprofesi sebagai dukun/tabib yang

dipercaya oleh masyarakat Kampung Babakan-Cengal memiliki kemampuan

untuk mengobati orang sakit.

5.1.4 Pendapatan responden

Pendapatan responden merupakan rata-rata pendapatan keseluruhan dari

mata pencahariannya selama sebulan. Pendapatan seluruh responden berkisar

antara Rp.500.000,00 sampai Rp.2.500.000,00 (Tabel 8).

Tabel 8 Pendapatan total responden

No Pendapatan responden (Rp/Bulan) Jumlah

responden Persentase (%)

1. 500.000-1.000.000 19 63,33

2. 1.000.001-1.500.000 6 20

3. 1.500.001-2.000.000 3 10

4. 2.000.001-2.500.000 2 6,67

Jumlah 30 100

Pada Tabel 8 terlihat bahwa rata-rata pendapatan responden Kampung

Babakan-Cengal, Desa Karacak Bogor yaitu berkisar Rp.500.000,00 -

Rp.1.000.000,00. Pendapatan tersebut sebagian besar didapat oleh masyarakat

Kampung Babakan-Cengal Desa Karacak dari hasil bertaninya. Selain

mengandalkan hasil panen dari sawah, masyarakat pun sebagian besar

mengandalkan hasil panen dari tanaman yang memiliki nilai jual tinggi seperti

kapulaga.

5.2 Keanekaragaman Tumbuhan Obat Kampung Babakan-Cengal, Desa

Karacak

Berdasarkan pengamatan lapang ditemukan 88 spesies tumbuhan obat dari

41 famili yang tersebar di Kampung Babakan-Cengal Desa Karacak. Tumbuhan

obat tersebut ditemukan di setiap Rukun Tetangga (RT) yaitu RT 01, RT 02 dan

RT 03. Jumlah seluruh spesies RT 01 yaitu sebanyak 53 spesies, RT 02 yaitu

sebanyak 74 spesies, dan RT 03 yaitu sebanyak 54 spesies. Dari setiap RT

terdapat spesies tumbuhan yang sama dengan RT lainnya, untuk lebih jelas dapat

dilihat pada Gambar 3.

Page 35: KAJIAN PEMANFAATAN TUMBUHAN OBAT KELUARGA DI … · dari penelitian ini bahwa banyak spesies TOGA yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat Kampung Babakan-Cengal, dengan tingkat pengetahuan

20

20

Gambar 3 Jumlah tumbuhan obat di setiap RT.

Rukun Tetangga (RT) yang memiliki jumlah spesies terbanyak yaitu RT

02, hal ini dikarenakan masih banyaknya kebun di RT 02 dan masih banyaknya

masyarakat RT 02 yang membudidaya dan memelihara tumbuhan obat di

pekarangan rumahnya. Daftar potensi tumbuhan obat yang terdapat di Kampung

Babakan-Cengal Desa Karacak Bogor secara rinci disajikan pada Lampiran 3.

5.2.1 Keanekaragaman tumbuhan obat berdasarkan famili

Berdasarkan kelompok familinya, spesies tumbuhan obat keluarga yang ada

di Kampung Babakan-Cengal Desa Karacak dikelompokan ke dalam 41 famili.

Dari semua spesies tumbuhan obat di Kampung Babakan-Cengal, spesies yang

paling mendominasi adalah spesies dari famili Zingiberaceae sebanyak 9 spesies

(10,23%), kemudian Asteraceae dan Solanaceae sebanyak 6 spesies (6,82%)

(Gambar 4). Hal tersebut menunjukan bahwa famili Zingiberaceae, Asteraceae,

dan Solanaceae memiliki keanekaragaman spesies tertinggi dibandingkan dengan

famili lainnya.

RT 01

4 spesies

RT 03

7 spesies

RT 02

23 spesies

7 spesies 3 spesies

5 spesies

39 spesies

Page 36: KAJIAN PEMANFAATAN TUMBUHAN OBAT KELUARGA DI … · dari penelitian ini bahwa banyak spesies TOGA yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat Kampung Babakan-Cengal, dengan tingkat pengetahuan

21

21

Gambar 4 Jumlah 10 famili tumbuhan obat terbanyak di Kampung Babakan-

Cengal.

Banyaknya spesies dari famili Zingiberaceae seperti jahe (Zingiber

officinale), kunyit (Curcuma domestica), kencur (Kaempferia galanga), kapulaga

((Amomum cardamomum), lempuyang wangi (Zingiber aromaticum), temulawak

(Curcuma xanthorrhiza), pacing (Costus speciosus), dan temukunci

(Boesenbergia pandurata) selain dapat dimanfaatkan sebagai tumbuhan obat tapi

juga dapat dimanfaatkan sebagai bumbu dapur dan rempah-rempah, selain itu

spesies ini juga paling mudah dibudidayakan karena tidak memerlukan perawatan

dan pemeliharaan khusus, cara pengolahannya pun secara umum sudah diketahui

masyarakat. Sehingga masyarakat banyak menanam tumbuhan dari famili

Zingiberaceae di kebun maupun pekarangan rumah mereka. Contoh tumbuhan

dari famili Zingiberaceae yang ditanam masyarakat di pekarangan maupun kebun

disajikan pada Gambar 5.

9

6

6

5

5

4

3

3

2

2

0 2 4 6 8 10

Zingiberaceae

Asteraceae

Solanaceae

Myrtaceae

Euphorbiaceae

Rubiaceae

Liliaceae

Poaceae

Lamiaceae

Acanthaceae

Page 37: KAJIAN PEMANFAATAN TUMBUHAN OBAT KELUARGA DI … · dari penelitian ini bahwa banyak spesies TOGA yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat Kampung Babakan-Cengal, dengan tingkat pengetahuan

22

22

(A) (B)

Gambar 5 Tumbuhan obat anggota Zingiberaceae: A) Kapulaga (Amomum

cardamomum) B) Buah kapulaga.

Selain itu famili Asteraceae juga banyak ditemukan di kampung Babakan-

Cengal, famili Asteraceae banyak tersebar di pinggir jalan, kebun, maupun sawah.

Hal tersebut sesuai dengan pernyataan Pudjowati (2006) bahwa famili Asteraceae

merupakan spesies tumbuhan yang mudah untuk dipelihara dan tersebar di

berbagai daerah, serta tumbuh liar di halaman, kebun dan tepi jalan.

5.2.2 Keanekaragaman tumbuhan obat berdasarkan habitus

Berdasarkan habitusnya, tumbuhan obat keluarga yang ditemukan di

Kampung Babakan-Cengal Desa Karacak terdiri atas 5 macam habitus, yaitu

pohon, perdu, herba, semak, dan liana (Gambar 6).

Gambar 6 Jumlah spesies tumbuhan obat keluarga berdasarkan habitus.

Gambar 6 menunjukan bahwa jumlah habitus tumbuhan yang mendominasi

adalah herba, yaitu sebanyak 36 spesies (40,91%), kemudian perdu sebanyak 18

spesies (20.45%), pohon sebanyak 16 spesies (18,18%), semak sebanyak 17

spesies (19,32%), dan liana sebanyak 1 spesies (1,14%). Banyaknya habitus herba

di Kampung Babakan-Cengal Desa Karacak dikarenakan herba merupakan

tumbuhan yang sering dijumpai dan banyak terdapat di lingkungan masyarakat,

16

18

36

17

1

0 10 20 30 40

Pohon

Perdu

Herba

Semak

Liana

Jumlah spesies

Hab

itus

Page 38: KAJIAN PEMANFAATAN TUMBUHAN OBAT KELUARGA DI … · dari penelitian ini bahwa banyak spesies TOGA yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat Kampung Babakan-Cengal, dengan tingkat pengetahuan

23

23

pada umumnya tumbuhan berhabitus herba juga merupakan tumbuhan hasil

budidaya, selain itu penanaman dan perawatannya pun tidak sulit. Selain herba,

tumbuhan berhabitus perdu juga banyak dijumpai di Kampung Babakan-Cengal,

hal ini dikarenakan kondisi lingkungan masyarakat sekitar yang mendukung,

dimana hampir di setiap pekarangan atau kebun banyak ditanami perdu yang

dapat dimanfaatkan oleh masyarakat untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya.

Adanya keanekaragaman bentuk hidup tumbuhan di Kampung Babakan-Cengal

menunjukan kealamian dan mendukung kelestarian plasma nutfah sumberdaya

yang terkandung didalamnya.

5.2.3 Keanekaragaman tumbuhan obat keluarga berdasarkan bagian yang

digunakan

Bagian dari tumbuhan mempunyai peranan masing-masing dalam

menyembuhkan penyakit, ada spesies tertentu yang seluruh bagiannya dapat

digunakan, namun ada juga yang hanya bagian tertentu yang dapat

menyembuhkan. Bagian tumbuhan obat di Kampung Babakan-Cengal Desa

Karacak yang digunakan untuk pengobatan terdiri atas 15 macam bagian, yaitu

daun, akar, buah, kulit batang, batang, biji, seluruh bagian tumbuhan (herba),

bunga, tunas, kulit buah, bonggol, umbi, rimpang dan tangkai (Gambar 7).

Gambar 7 Jumlah spesies tumbuhan obat keluarga berdasarkan bagian yang

digunakan.

4626

19

9

410

16

8

1

3

1

39

11

0 20 40 60

Daun

Akar

buah

Kulit batang

Batang

Biji

Seluruh bagian tumbuhan

Bunga

Tunas

Kulit buah

Bonggol

Umbi

Rimpang

Bokol bunga

Tangkai

jumlah spesies

Bag

ian y

ang d

igunak

an

Page 39: KAJIAN PEMANFAATAN TUMBUHAN OBAT KELUARGA DI … · dari penelitian ini bahwa banyak spesies TOGA yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat Kampung Babakan-Cengal, dengan tingkat pengetahuan

24

24

Penggunaan bagian tumbuhan obat keluarga untuk setiap spesies tumbuhan

tidak sama, ada yang hanya menggunakan bagian tertentu saja seperti daun,

batang, rimpang dan lain lain tapi adapula yang menggunakan seluruh bagian

tumbuhan (herba), hal ini dikarenakan kandungan zat-zat pada tiap bagian

tumbuhan berbeda sehingga manfaatnya pun berbeda. Pada Gambar 7 dapat

dilihat bahwa daun merupakan bagian tumbuhan yang paling banyak

dimanfaatkan oleh masyarakat, yaitu sebanyak 52 spesies (30,77%). Menurut

Zuhud dan Haryanto (1994) pemanfaatan daun, buah, cabang, dan ranting sebagai

bahan mentah dalam pengobatan tradisional tidak menimbulkan gangguan yang

serius terhadap kehidupan tumbuhan, tetapi bila akar, kulit kayu atau seluruh

bagian yang digunakan maka hal tersebut sudah merupakan ancaman bagi

keberadaan spesies tersebut. Menurut Fakhrozi (2009) daun memiliki regenerasi

yang tinggi untuk kembali bertunas dan tidak memberi pengaruh yang besar

terhadap pertumbuhan suatu tumbuhan meskipun daun merupakan tempat

fotosintesis.

Selain daun, bagian tumbuhan yang banyak dimanfaatkan oleh masyarakat

yaitu akar sebanyak 26 spesies ( 15,38%). Pemanfaatan bagian tumbuhan secara

terus menerus terutama pada bagian akar dan batang akan berdampak terhadap

keberadaan spesies tumbuhan tersebut, karena akar dan batang merupakan bagian

yang paling penting bagi tumbuhan untuk bertahan hidup. Untuk menjaga

kelestarian suatu spesies tumbuhan obat maka pemanfaatan tumbuhan obat

tersebut harus diimbangi dengan adanya upaya budidaya atau perbanyakan

tumbuhan-tumbuhan obat tersebut.

5.2.4 Keanekaragaman tumbuhan obat berdasarkan tipe habitat

Berdasarkan tipologi habitat potensi tumbuhan obat di Kampung Babakan-

Cengal Desa Karacak dikelompokan ke dalam 5 tipologi habitat yaitu pekarangan,

kebun, pinggir jalan, pinggir sungai dan sawah. Sebagaimana tersaji pada Gambar

8.

Page 40: KAJIAN PEMANFAATAN TUMBUHAN OBAT KELUARGA DI … · dari penelitian ini bahwa banyak spesies TOGA yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat Kampung Babakan-Cengal, dengan tingkat pengetahuan

25

25

Gambar 8 Keanekaragaman tumbuhan obat berdasarkan tipe habitat.

Berdasarkan pengelompokan tipologi habitat, tumbuhan obat keluarga

paling banyak dijumpai di pekarangan, yaitu sebanyak 50 spesies (43,1%).

Sedangkan kebun hanya ditemukan 33 spesies (28,45%), pinggir jalan sebanyak

19 spesies (16,38%), pinggir sungai sebanyak 8 spesies (6,9%), dan sawah

sebanyak 6 spesies (5,17%). Spesies tumbuhan obat yang terdapat di pekarangan

dan juga kebun sebagian besar merupakan spesies yang sering dimanfaatkan

masyarakat. Banyaknya tumbuhan obat yang dijumpai di pekarangan rumah

maupun di kebun milik masyarakat menunjukan bahwa masih adanya minat

masyarakat untuk membudidayakan tumbuhan obat keluarga. Beberapa contoh

tumbuhan obat yang terdapat di pekarangan diantaranya alpukat (Persea

gratissima), bratawali (Tinospora crispa), Cengkeh (Syzygium aromaticum), daun

sendok (Plantago major), jambu biji (Psidium guajava), jeruk nipis (Citrus

aurantifolia), kumis kucing (Orthosiphon stamineus), kacapiring (Gardenia

augusta), lidah buaya (Aloe vera), mangkokan (Nothopanax scutellarium),

mahkota dewa (Phaleria macrocarpa), pacar air (Impatiens balsamina).

5.2.5 Keanekaragaman tumbuhan obat berdasarkan kelompok penyakit

Potensi tumbuhan obat keluarga di Kampung Babakan-Cengal dibagi ke

dalam 13 kelompok penyakit dan macam penyakitnya didasarkan Nawaningrum

(2004). Kelompok penyakit yang paling banyak dapat diobati oleh tumbuhan obat

keluarga di Kampung Babakan-Cengal adalah penyakit saluran pencernaan,

sebanyak 64 spesies. Spesies tumbuhan yang dapat menyembuhkan penyakit

saluran pencernaan banyak ditemukan karena beberapa masyarakat banyak

menanam spesies tumbuhan tersebut baik dipekarangan maupun dikebun untuk

50

33

19

8

6

0 10 20 30 40 50 60

Pekarangan

Kebun

Pinggir jalan

Pinggir sungai

Sawah

Page 41: KAJIAN PEMANFAATAN TUMBUHAN OBAT KELUARGA DI … · dari penelitian ini bahwa banyak spesies TOGA yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat Kampung Babakan-Cengal, dengan tingkat pengetahuan

26

26

mengobati penyakit dideritanya. Banyaknya tumbuhan obat yang dapat

menyembuhkan penyakit saluran pencernaan itu sesuai dengan penyakit yang

banyak diderita oleh masyarakat Kampung Babakan-Cengal, yaitu penyakit

gangguan pencernaan. Salah satu penyakit pencernaan yang banyak diderita

masyarakat adalah maag. Penyakit maag banyak diderita masyarakat kampung

Babakan-Cengal karena kurang teraturnya pola makan masyarakat. Spesies lain

yang banyak ditemukan di Kampung Babakan-Cengal yaitu spesies tumbuhan

yang dapat menyembuhkan penyakit saluran pembuangan sebanyak 50 spesies.

Klasifikasi kelompok penyakit terbanyak yang bisa diobati berdasarkan jumlah

spesies tumbuhan obat terbanyak disajikan dalam Gambar 9 dan secara rinci

disajikan pada Lampiran 6.

Gambar 9 Kelompok penyakit dan jumlah spesies tumbuhan obat yang

digunakan di Kampung Babakan-Cengal.

Salah satu spesies yang dapat meyembuhkan penyakit saluran pencernaan

disajikan pada Gambar 10 sedangkan contoh spesies yang dapat menyembuhkan

penyakit saluran pembuangan disajikan pada Gambar 11.

64

50

42

38

27

34

41

37

25

20

21

17

6

48

0 10 20 30 40 50 60 70

Penyakit saluran pencernaan

Penyakit saluran pembuangan

Penyakit kulit

Penyakit saluran pernapasan

Penyakit mulut

Penyakit jantung dan pembuluh/peredaran …

Penyakit kepala, demam, dan influenza

Penyakit tulang, otot, sendi dan saraf

Penyakit khusus wanita

Perawatan kehamilan dan persalinan

Pengobatan luka, gigitan ular

Penyakit ginjal, hati

Penyakit mata

Penyakit lainnya

Jumlah spesies

Page 42: KAJIAN PEMANFAATAN TUMBUHAN OBAT KELUARGA DI … · dari penelitian ini bahwa banyak spesies TOGA yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat Kampung Babakan-Cengal, dengan tingkat pengetahuan

27

27

Gambar 10 Daun kentut Gambar 11 Kumis kucing

(Paederia scandens). (Orthosiphon stamineus).

Pada umumnya setiap spesies tumbuhan obat mempunyai kegunaan untuk

menyembuhkan lebih dari satu macam penyakit atau kelompok penyakit, namun

ada juga beberapa spesies yang berkhasiat hanya untuk satu macam penyakit atau

kelompok penyakit. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan

tumbuhan untuk digunakan sebagai obat, yaitu bagian tumbuhan, cara pemanenan,

cara pengolahan, dan aturan pemakaian (dosis) (Arafah 2005). Bagian dari

tumbuhan mempunyai peranan masing-masing dalam menyembuhkan penyakit,

ada spesies yang seluruh bagiannya dapat digunakan untuk menyembuhkan suatu

penyakit, namun adapula yang hanya bagian tertentu yang dapat menyembuhkan

penyakit. Cara pengolahan yang tepat berpengaruh terhadap keefektifan

penggunaan tumbuhan mengobati penyakit. Cara pemanenan perlu diperhatikan

agar mendapatkan bagian yang bermanfaat dalam keadaan baik atau tidak rusak.

Beberapa spesies yang mempunyai banyak kegunaan untuk obat diantaranya

alpukat (Persea gratissima), bawang putih (Allium sativum), daun kentut

(Paederia scandens), kencur (Kaemferia galanga), keladi tikus (Typhonium

divaricatum), lidah mertua (Sansivieria trifasciata), meniran (Phylanthus

urinaria), pulutan (Urena lobata), pepaya (Carica papaya), pisang (Musa

paradisiaca), pegagan (Centella asiatica), sembung (Blumea balsamifera), sirih

(Piper betle), sengugu (Clerodendron serrature), selasih (Ocimum basilicum),

takokak (Solanum torvum) dan temulawak (Curcuma xanthorrhiza). Spesies-

spesies tumbuhan obat tersebut potensial sebagai bahan obat karena selain banyak

berkhasiat untuk bermacam-macam penyakit, tapi juga hampir seluruh bagiannya

Page 43: KAJIAN PEMANFAATAN TUMBUHAN OBAT KELUARGA DI … · dari penelitian ini bahwa banyak spesies TOGA yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat Kampung Babakan-Cengal, dengan tingkat pengetahuan

28

28

dapat digunakan untuk menyembuhkan suatu penyakit. Contoh spesies tumbuhan

yang banyak berkhasiat untuk obat disajikan pada Gambar 12.

Gambar 12 Pulutan (Urena lobata).

Pulutan (Urena lobata) merupakan tumbuhan liar dari family Marvaceae

yang mempunyai khasiat sebagai obat. Pulutan (Urena lobata) ini merupakan

salah satu tumbuhan obat yang memiliki banyak khasiat diantaranya akar

digunakan untuk menyembuhkan penyakit Panas, influenza, radang tonsil,

malaria, rematik, keputihan, kencing keruh, disentri, diare, gangguan pencernaan,

bengkak, muntah darah, kesukaran melahirkan, gondok, bisul, luka berdarah,

tulang patah (frakture), payudara bengka dan gigitan ular sedangkan batangnya

digunakan untuk menyembuhkan penyakit bisul, luka berdarah, gigitan ular dan

bengkak (Hariana 2007). Menurut Hariana (2010) pulutan (Urena lobata)

mengandung bahan kimia seperti zat lendir pada batang dan 13-14% lemak pada

biji. Tumbuhan ini mempunyai rasa manis, tawar dan bersifat sejuk. Bagian yang

sering digunakan adalah akar dan seluruh bagian tumbuhan (herba).

5.2.6 Frekuensi perjumpaan spesies tumbuhan obat

Potensi tumbuhan obat di Kampung Babakan-Cengal Desa Karacak

berdasarkan frekuensi perjumpaan disajikan pada Tabel 9 dan secara rinci

disajikan pada Lampiran 4.

Page 44: KAJIAN PEMANFAATAN TUMBUHAN OBAT KELUARGA DI … · dari penelitian ini bahwa banyak spesies TOGA yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat Kampung Babakan-Cengal, dengan tingkat pengetahuan

29

29

Tabel 9 Frekuensi perjumpaan spesies tumbuhan obat keluarga

No Klasifikasi Nama Tumbuhan Obat 𝐬𝐩𝐞𝐬𝐢𝐞𝐬 𝐓𝐎 Persentase (%)

1. Jarang (1 RT) Bratawali, bawang

putih,cengkeh, daun dewa,

dadap, daun sendok, daun

kentut, jawer kotok, jambu

biji, jarak pagar, jamblang,

jotang, keji beling,

34 38,64

2. Sering (2-3 RT) Alpukat, alang-alang,

beluntas, bandotan, belimbing

manis, bawang merah, cabai

rawit, ciplukan, cabai merah,

harendong, jahe, jeruk nipis,

kumis kucing,

54 61,36

Dari Tabel 9 dapat dilihat bahwa dari 88 spesies tumbuhan obat ada

sebanyak 54 spesies (61,36%) yang sering ditemukan, spesies tersebut ditemukan

di 2-3 RT yang terdapat di Kampung Babakan-Cengal, sedangkan sisanya

sebanyak 34 spesies (38,64%) merupakan spesies yang jarang ditemukan, spesies-

spesies tumbuhan obat tersebut hanya ditemukan di 1 RT saja. Spesies-spesies

yang sering ditemukan sebagian besar merupakan spesies tumbuhan yang sering

digunakan oleh masyarakat baik sebagai obat maupun bumbu dapur.

5.3 Pengetahuan dan Pemanfaatan Tumbuhan Obat oleh Masyarakat

Pengetahuan masyarakat Kampung Babakan-Cengal terhadap tumbuhan

obat masih tinggi, hal ini terlihat dari masih banyaknya masyarakat Kampung

Babakan-Cengal yang masih menggunakan tumbuhan obat yang ada di sekitarnya

untuk mengobati penyakit yang dideritanya. Pengetahuan masyarakat Kampung

Babakan-Cengal mengenai tumbuhan obat diperoleh secara turun menurun.

Dalam penggunaan tumbuhan obat masyarakat Kampung Babakan-Cengal yang

menjadi reponden sebanyak 60% menyatakan bahwa tumbuhan obat berkhasiat

manjur dalam menyembuhkan suatu penyakit. Pandangan masyarakat terhadap

tumbuhan obat keluarga pun positif hampir keseluruhan responden yang

diwawancara berpendapat bahwa penggunaan tumbuhan obat lebih manjur dan

tidak menimbulkan efek samping yang besar, aman dikonsumsi, murah dan

mudah diperoleh, lebih praktis karna tidak perlu beli hanya tinggal mengambil di

sekitar lingkungan rumahnya, dan sangat berguna untuk penanggulangan dini

penyakit yang diderita. Ringannya efek samping dari tumbuhan obat dikarenakan

Page 45: KAJIAN PEMANFAATAN TUMBUHAN OBAT KELUARGA DI … · dari penelitian ini bahwa banyak spesies TOGA yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat Kampung Babakan-Cengal, dengan tingkat pengetahuan

30

30

tubuh manusia relatif lebih gampang menerima obat dari bahan tumbuh-tumbuhan

dibandingkan dengan obat kimiawi (Muhlisah 1999). Namun tidak semua

masyarakat yang menjadi responden menggunakan tumbuhan obat keluarga

sebagai pengobatan dan pemeliharaan kesehatan, ada 40% masyarakat yang

menjadi responden menyatakan bahwa penggunaan tumbuhan obat kurang manjur

untuk menyembuhkan penyakit karena efek dan khasiat tumbuhan obat belum

dirasakan, sehingga beberapa masyarakat tersebut lebih memilih menggunakan

obat-obatan modern dengan alasan lebih cepat efek dan khasiatnya dirasakan,

lebih praktis, tidak repot harus meramu seperti obat tradisonal, dan sudah jelas

dosisnya. Tindakan berobat yang dilakukan oleh masyarakat Kampung Babakan-

Cengal yang menjadi responden disajikan pada Tabel 10.

Tabel 10 Tindakan masyarakat Kampung Babakan-Cengal ketika sakit No Tindakan pengobatan Jumlah responden Persentase (%)

1. Membuat obat sendiri secara tradisional dari

tumbuhan obat di sekitar (meramu sendiri) 18 60

2. Membeli obat warung 9 30

3. Berobat ke puskesmas/klinik/dokter 3 10

Jumlah 30 100

Sebanyak 60% masyarakat yang menjadi responden masih membuat obat

sendiri secara tradisional dari tumbuhan obat yang ada di sekitar lingkungan

rumah mereka seperti pekarangan, kebun, pinggir jalan, dan pinggir sungai untuk

menyembuhkan penyakit yang mereka derita. Masyarakat dengan usia berkisar

antara 60-70 tahun paling sering menggunakan tumbuhan obat untuk mengobati

penyakit yang dideritanya, mereka lebih percaya bahwa dengan menggunakan

tumbuhan obat penyakit yang mereka derita bisa cepat sembuh dan tidak ada efek

sampingnya. Beberapa responden juga menyatakan bahwa pemeliharan dan

pengobatan alami menggunakan tumbuhan obat sudah biasa dilakukan untuk

menyembuhkan penyakit-penyakit yang tergolong ringan seperti pusing, pegal-

pegal, maag, batuk, sakit gigi dan penyakit ringan lainnya. Untuk penyakit yang

tergolong berat biasanya masyarakat menggunakan tumbuhan obat untuk

pengobatan awal sebelum pergi ke puskesmas atau dokter. Disamping

penggunaan obat tradisional sebanyak 30% masyarakat Kampung Babakan-

Cengal yang menjadi responden masih menggunakan obat warung dalam

mengobati penyakit yang dideritanya. Berdasarkan hasil wawancara ada 15

Page 46: KAJIAN PEMANFAATAN TUMBUHAN OBAT KELUARGA DI … · dari penelitian ini bahwa banyak spesies TOGA yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat Kampung Babakan-Cengal, dengan tingkat pengetahuan

31

31

penyakit yang pernah dan sering diderita oleh masyarakat yang menjadi

responden, sebagian besar dai 15 penyakit tersebut diobati menggunakan obat

tradisional. Penyakit yang pernah dan sering diderita oleh masyarakat yang

menjadi responden yang sering diobati dengan tumbuhan obat disajikan pada

Tabel 11 dan secara rinci disajikan pada Lampiran 7.

Tabel 11 Penyakit umum yang sering diobati dengan tumbuhan obat di Kampung

Babakan-Cengal, Desa Karacak

Kelompok

penyakit Nama penyakit

Tumbuhan obat

yang sering

digunakan

Ramuan

Jumlah

responden yang

menyatakan

manjur

Gangguan sistem

atau saluran

pernapasan

Batuk - Akar alang-

alang

Rebus akar

alang-alang yang

masih segar kira-

kira 30-60 g, lalu

minum airnya

1

- Jeruk nipis 1 buah jeruk

nipis diperas

untuk diambil

airnya,lalu airnya

diminum secara

teratur 1 kali

sehari

3

Paru-paru - Ciplukan 9-15 gr seluruh

bagian tunbuhan

direbus dengan 3

gelas air lalu

diminum airnya

1

Asma - Sidaguri 6 gr akar sidagori

dipotong tipis,

ditambah gula,

lalu direbus,

disaring

kemudian

diminum airnya

2

Penyakit jantung

dan peredaran

darah

Tekanan darah

tinggi

(hipertensi)

- Kumis kucing

- Daun sendok

Rebus seluruh

bagian kumis

kucing, 3-4

lembar daun

sendok, rumput

lidah ular dan

minum airnya

2

Penyakit kepala,

demam, dan

influenza

Sakit kepala - Alpukat 3 lembar daun

alpukat direbus,

diminum airnya

10

Demam - Kumis kucing 6 gr akar kumis

kucing direbus

lalu disaring dan

diminum airnya

2

Penyakit mulut Sakit gigi - Putri malu Segenggam putri

malu direbus lalu

airnya dikumur

5

Page 47: KAJIAN PEMANFAATAN TUMBUHAN OBAT KELUARGA DI … · dari penelitian ini bahwa banyak spesies TOGA yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat Kampung Babakan-Cengal, dengan tingkat pengetahuan

32

32

Tabel 11 Penyakit umum yang sering diobati dengan tumbuhan obat di Kampung

Babakan-Cengal, Desa Karacak (lanjutan)

Kelompok

penyakit Nama penyakit

Tumbuhan obat

yang sering

digunakan

Ramuan

Jumlah

responden yang

menyatakan

manjur

Sariawan - Jambu biji 2-3 lembar daun

dan kulit

batangnya

direbus,

diminum airnya

2

- Sirih

1-2 lembar sirih

dikunyah lalu

dibiarkan

sebentar didalam

mulut

4

Penyakit saluran

pembuangan

Diabetes militus

(kencing manis)

- Kacapiring 12 lembar daun

kacapiring

direbus dengan 2

gelas air lalu

diminum airnya

1

Penyakit saluran

pencernaan

Diare - Jambu biji 5 lembar daun

jambu biji

direbus dengan

1,5 liter air lalu

diminum

4

Maag - Bandotan Segenggam

bandotan

direbus lalu

diminum airnya

13

Penyakit otot,

tulang, sendi dan

saraf

Rematik - Jahe 1-2 rimpang jahe

dihaluskan lalu

dicampur cuka

kemudian

dioleskan

6

Sakit pinggang - Sidaguri 5 akar sidaguri

direbus lalu

diminum airnya

4

Pegal-pegal - Jahe 1-2 rimpang jahe

dihaluskan lalu

dioles

3

Kesemutan - Salam

- Sidaguri

- Jahe

2-3 lembar daun

salam dicampur

dengan daun

sidaguri, dan

jahe direbus lalu

airnya diminum

1

Dari Tabel 11 dapat dilihat bahwa penyakit yang banyak dan sering diderita

oleh masyarakat yang menjadi responden adalah penyakit maag dan sakit kepala,

masing-masing sebanyak 13 responden dan 10 responden. Terdapat 9 spesies

tumbuhan obat yang sering digunakan oleh masyarakat untuk mengobati penyakit

Page 48: KAJIAN PEMANFAATAN TUMBUHAN OBAT KELUARGA DI … · dari penelitian ini bahwa banyak spesies TOGA yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat Kampung Babakan-Cengal, dengan tingkat pengetahuan

33

33

maag dan 1 spesies tumbuhan obat yang sering digunakan masyarakat untuk

mengobati sakit kepala. Masing-masing spesies tumbuhan obat yang digunakan

oleh masyarakat tersebut mengalami proses pengolahan yang berbeda, tergantung

dari jenis dan penyakit yang diobati. Tabel 11 juga membuktikan jika penyakit

bisa disembuhkan dengan tumbuhan obat dan kemandirian masyarakat dapat

dilakukan.

Dari 9 spesies tumbuhan obat yang sering digunakan masyarakat untuk

menyembuhkan penyakit maag, bandotan (Ageratum conyzoides) merupakan

tumbuhan obat yang paling banyak digunakan dan paling dianggap manjur oleh

masyarakat atau responden Kampung Babakan-Cengal. Bandotan (Ageratum

conyzoides) merupakan tumbuhan dari famili Asteraceae. Tumbuhan ini

merupakan herba dengan ketinggian 30-80 cm dan mempunyai daya adaptasi

yang tinggi sehingga mudah tumbuh dimana-mana dan sering menjadi gulma

yang merugikan petani, namun dibalik itu bandotan (Ageratum conyzoides) dapat

digunakan juga sebagai obat, pestisida dan herbisida bahkan untuk pupuk dapat

meningkatkan hasil produksi tanaman (Sukamto 2007).

Selain penyakit-penyakit yang tercantum pada Tabel 11, biasanya

masyarakat yang berusia lanjut sering menderita penyakit lemah syahwat.

Penyakit lemah syahwat tersebut biasanya diobati dengan menggunakan ramuan

dari berbagai macam spesies tumbuhan obat yaitu satu batang kayu manis, tiga

biji cengkeh, tiga sampai empat lembar daun sirsak, daun kumis kucing, satu buah

kapulaga, bagian ujung alang-alang, akar pepaya, akar buah aren, meniran, dan

akar pinang. Cara penggunaan semua spesies tersebut yaitu semua spesies tersebut

direbus kemudian diambil airnya dan diminum. Selain untuk mengobati lemah

syahwat, menurut salah satu responden ramuan ini juga dapat digunakan untuk

mengobati berbagai macam jenis penyakit seperti darah tinggi, ginjal, panas, dan

lain-lain. Gambar ramuan disajikan pada Gambar 13.

Page 49: KAJIAN PEMANFAATAN TUMBUHAN OBAT KELUARGA DI … · dari penelitian ini bahwa banyak spesies TOGA yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat Kampung Babakan-Cengal, dengan tingkat pengetahuan

34

34

Gambar 13 Ramuan tumbuhan obat untuk mengobati penyakit lemah syahwat,

darah tinggi, ginjal, panas dan lain-lain.

Pemanfaatan tumbuhan obat tidak hanya terbatas pada bagian tumbuhan

yang masih segar, beberapa masyarakat juga menyimpannya dalam bentuk

kering/simplisia. Salah satu simplisia yang disimpan oleh beberapa masyarakat

yaitu simplisia yang berasal dari campuran spesies-spesies tumbuhan seperti

kencur, jahe, temu kunci, lempuyang, temulawak dan temugiri. Simplisia tersebut

biasanya digunakan masyarakat untuk wanita yang baru saja melahirkan. Cara

penggunaan simplisia yaitu simplisia dicampur dengan beberapa spesies

tumbuhan obat yang masih segar seperti meniran, jawer kotok, jamblang, rane dan

sidagori yang sudah ditumbuk kemudian campuran tersebut ditumbuk kembali

lalu hasil tumbukannya dimakan. Gambar simplisia di sajikan pada Gambar 14.

Gambar 14 Contoh simplisia.

Page 50: KAJIAN PEMANFAATAN TUMBUHAN OBAT KELUARGA DI … · dari penelitian ini bahwa banyak spesies TOGA yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat Kampung Babakan-Cengal, dengan tingkat pengetahuan

35

35

5.4 Budidaya Tumbuhan Obat

Budidaya tumbuhan adalah mengelola pertumbuhan tumbuhan dari mulai

tanam hingga panen serta memenuhi persyaratan tumbuh tanaman yang dikelola

tersebut (MTIC 2002). Budidaya merupakan salah satu upaya penting dalam

menjaga kelestarian manfaat dari suatu spesies tumbuhan obat, dengan demikian

spesies tumbuhan obat yang dibudidayakan dan banyak dimanfaatkan akan tetap

terjaga kelestariannya. Kegiatan budidaya terhadap tumbuhan obat juga menjadi

salah satu kegiatan beberapa masyarakat Kampung Babakan Cengal. Kegiatan

budidaya dianggap efektif oleh beberapa masyarakat, karena menurut mereka

dengan membudidayakan tumbuhan obat keluarga dapat melestarikan dan

memudahkan masyarakat dalam pemanfaatannya. Masyarakat biasanya

membudidayakan tumbuhan-tumbuhan obat tersebut di pekarangan rumah

maupun kebun milik mereka.

Tumbuhan obat yang berada di Kampung Babakan-Cengal berdasarkan

status budidaya dibagi kedalam 2 klasifikasi yaitu tumbuhan obat yang dibudidaya

dan tumbuhan obat yang belum dibudidaya atau liar. Tumbuhan yang dibudidaya

oleh masyarakat merupakan tumbuhan yang sering digunakan. Lahan pekarangan

dan kebun menjadi tempat yang digunakan masyarakat untuk membudidayakan

tumbuhan obat. Di Kampung Babakan-Cengal tumbuhan obat liar paling banyak

ditemukan yaitu sebanyak 57,95% dan sisanya sebanyak 42,05% adalah

tumbuhan obat yang dibudidayakan (Gambar 15).

Gambar 15 Status budidaya tumbuhan obat.

Tumbuhan obat yang biasa dibudidayakan oleh masyarakat Kampung

Babakan-Cengal Desa karacak yaitu tumbuhan obat yang juga bermanfaat sebagai

penghasil bumbu dapur dan penghasil buah-buahan, seperti kapulaga (Amomum

Budidaya

42,05%Liar;

57,95%

Page 51: KAJIAN PEMANFAATAN TUMBUHAN OBAT KELUARGA DI … · dari penelitian ini bahwa banyak spesies TOGA yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat Kampung Babakan-Cengal, dengan tingkat pengetahuan

36

36

cardamomum), kencur (Kaempferia galanga), jahe (Zingiber officinale), kunyit

(Curcuma domestica), bawang merah (Allium cepa), bawang putih (Allium

sativum), alpukat (Persea gratissima), cabai rawit (Capsicum frutescens), cabai

merah (Capsicum annum), jeruk nipis (Citrus aurantifolia), pepaya (Carica

papaya), pisang (Musa Paradisiaca), dan lain-lain. Dari semua tumbuhan obat

yang biasa dibudidayakan oleh masyarakat, kapulaga (Amomum cardamomum)

merupakan tumbuhan obat yang paling banyak dibudidayakan. Beberapa

masyarakat membudidayakan kapulaga tersebut di kebun milik mereka, hal ini

sesuai dengan penyataan Syukur dan Hernani (2002) bahwa lokasi yang baik

untuk penanaman kapulaga antara lain di bawah tegakan hutan atau di tempat

terbuka.

Kapulaga (Amomum cardamomum) banyak dibudidayakan masyarakat

karena selain memiliki banyak manfaat, kapulaga (Amomum cardamomum) juga

mempunyai nilai ekonomis tinggi dan berprospek cerah, selain itu pemeliharaan

tumbuhan ini tidak sulit. Menurut Santoso (1989) salah satu keunggulan lain dari

budidaya kapulaga (Amomum cardamomum) adalah siklus hidup tumbuhan yang

panjang dan dalam setahun dapat dipanen berulang kali. Kapulaga (Amomum

cardamomum) dengan sistem tanam tumpangsari pada populasi 1.400 tanaman

per hektar, akan mampu berproduksi sekitar 2,8 sampai dengan 3 ton buah basah

per tahun. Kapulaga (Amomum cardamomum) sudah mampu berproduksi pada

umur 1,5 tahun setelah tanam dengan bibit anakan yang baik hari. Waktu panen

kapulaga (Amomum cardamomum) di Kampung Babakan-Cengal yaitu setiap 40

hari sekali, hal ini sesuai dengan pernyataan Santoso (1989) bahwa waktu panen

kapulaga (Amomum cardamomum) dapat dilakukan setiap 35-45 hari sekali.

Masyarakat Kampung Babakan-Cengal biasanya memanfaatkan biji

kapulaga untuk dikeringkan lalu dimanfaatkan sebagai rempah dan obat serta

memanfaatkan buah kapulaga untuk diambil minyak atsirinya yang kemudian bisa

digunakan sebagai penyedap atau pengharum makanan. Minyak atsiri tersebut

terdiri dari senyawa sineol, terpen dan terpinol (Syukur dan Hernani 2002). Selain

dimanfaatkan untuk kebutuhan sendiri, biji yang sudah dikeringkan dan minyak

atsiri dari ekstrak buah kapulaga pun biasanya dijual oleh masyarakat untuk

Page 52: KAJIAN PEMANFAATAN TUMBUHAN OBAT KELUARGA DI … · dari penelitian ini bahwa banyak spesies TOGA yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat Kampung Babakan-Cengal, dengan tingkat pengetahuan

37

37

memenuhi kebutuhan hidupnya. Masyarakat biasanya menjual biji kapulaga

kering ke pedagang dengan harga Rp 20.000,- per kg.

Dalam perdagangan internasional, kapulaga (Amomum cardamomum)

dikenal dengan nama false cardamon. Menurut Indo (1989) ekspor kapulaga

(Amomum cardamomum) dari Indonesia hanya dari buah kapulaga. Ekspor

kapulaga (Amomum cardamomum) di Indonesia umumnya ke Singapura dan Cina.

5.5 Sintesis Pengembangan Tumbuhan Obat Keluarga

Dalam pengembangan TOGA dibutuhkan stimulus atau dorongan untuk

membentuk sikap dan prilaku pro konservasi. Sikap dan prilaku pro konservasi ini

diwujudkan dalam 3 kelompok stimulus AMAR (Alamiah, Manfaat, dan Rela).

Ketiga stimulus AMAR digunakan dalam pemilihan spesies TOGA yang akan

menjadi unggulan dalam pengembangan TOGA di Kampung Babakan-Cengal

yang diharapkan dapat meningkatkan pemanfaatan dan budidaya oleh masyarakat

(Gambar 16).

Gambar 16 Strategi pengembangan TOGA.

(Sumber : Modifikasi Zuhud 2007)

1. Stimulus Alamiah

Stimulus alamiah merupakan stimulus yang dipahami oleh masyarakat

tentang bagaimana sifat-sifat alamiah dari tumbuhan dan lingkungan yang ada

disekitarnya. Sebagian besar masyarakat Kampung Babakan-Cengal sudah bisa

membedakan sifat-sifat ekologis tumbuhan, hal tersebut terlihat dari tumbuhan

yang tedapat dilingkungan sekitar. Lahan pekarangan dimanfaatkan masyarakat

untuk ditanami tumbuhan berukuran kecil, tumbuhan tersebut ditanam langsung

Stimulus

Alamiah

Stimulus

Manfaat Prilaku Sikap

Stimulus

Rela

Stimulus

Alamiah

Page 53: KAJIAN PEMANFAATAN TUMBUHAN OBAT KELUARGA DI … · dari penelitian ini bahwa banyak spesies TOGA yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat Kampung Babakan-Cengal, dengan tingkat pengetahuan

38

38

dipekarangan atau melalui pot-pot plastik sebagai media tempat tumbuhnya.

Tumbuhan yang terdapat di pekarangan rata-rata tumbuhan yang dapat digunakan

juga untuk keperluan bumbu dapur seperti bawang merah, bawang putih, cabai

rawit, cabai merah, jeruk nipis, kencur, dan lain-lain. Sedangkan tumbuhan yang

berukuran besar, masyarakat menanamnya dilahan perkebunan.

2. Stimulus manfaat

Stimulus manfaat merupakan dorongan yang paling diminati masyarakat.

Hal ini dikarenakan masyarakat merasakan langsung manfaat dari tumbuhan

tersebut. Selain manfaat kesehatan yang menjadi manfaat utama dari TOGA untuk

masyarakat, TOGA juga memiliki nilai ekonomi. Tumbuhan obat yang memiliki

nilai manfaat ekonomi tinggi diantaranya kapulaga, pisang, alpukat, kelapa, dan

cengkeh. Sedangkan tumbuhan obat yang memiliki nilai manfaat tinggi yaitu

tumbuhan yang sering dimanfaatkan oleh masyarakat untuk mengobati penyakit

yang dideritanya.

3. Stimulus rela

Stimulus rela adalah stimulus yang berkaitan dengan nilai-nilai kebaikan,

terutama ganjaran dari sang pencipta alam, nilai spiritual, nilai agama yang

universal, pahala, kebahagiaan, kearifan, budaya dan tradisional, kepuasan batin,

dan lain sebagainya yang berkaitan dengan kerelaan dalam melakukan sesuatu

(Zuhud 2007). Stimulus rela merupakan stimulus utama dan paling mendasar

yang memiliki nilai paling tinggi. Stimulus rela didorong juga dengan adanya

kepastian akses dalam pemanfaatan TOGA bagi masyarakat. Stimulus kerelaan ini

sudah terbangun pada masyarakat Kampung Babakan-Cengal karena masyarakat

sudah memiliki lahan sendiri sehingga masyarakat memiliki kepastian akses

dalam pemanfaatan tumbuhan obat yang mereka tanam sendiri.

Berdasarkan strategi pengembangan TOGA, TOGA yang merupakan

potensi Kampung Babakan-Cengal (stimulus alamiah), memiliki nilai manfaat

yang penting (stimulus manfaat), dan sudah dibudidayakan dan digunakan

(stimulus rela) yang harus menjadi prioritas dalam pengembangan dan budidaya

diantaranya kapulaga (Amomum cardamomum), jeruk nipis (Citrus aurantifolia),

jahe (Zingiber officinale), alpukat (Persea gratissima), jambu biji (Psidium

guajava), kunyit (Curcuma domestica), bawang merah (Allium cepa).

Page 54: KAJIAN PEMANFAATAN TUMBUHAN OBAT KELUARGA DI … · dari penelitian ini bahwa banyak spesies TOGA yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat Kampung Babakan-Cengal, dengan tingkat pengetahuan

39

39

Selain tiga stimulus itu dimiliki oleh masyarakat, partisipasi aktif seluruh

elemen masyarakat, sistem pembangunan yang terencana dan terintegrasi

memungkinkan pencapaian tujuan pengembangan tumbuhan obat secara

maksimal. Keterlibatan antar insitusi seperti dinas kesehatan, pendidikan,

kehutanan, pertanian, dan perguruan tinggi sangat diperlukan. Dalam konteks

implementasi praktis, masyarakat dapat mengembangkan spesies tumbuhan obat

dengan membudidayakan tumbuhan obat keluarga (TOGA) secara mandiri dan

memanfaatkannya, sehingga akan terwujud prinsip kemandirian dalam

pengobatan keluarga.

Program yang dapat membantu masyarakat dalam upaya pengembangan

tumbuhan obat agar potensi yang ada bisa dimanfaatkan seoptimal mungkin yaitu

dengan kegiatan sebagai berikut :

1. Penyuluhan mengenai pengenalan spesies tumbuhan obat keluarga (TOGA)

serta memberikan pelatihan tumbuhan obat. Pelatihan tumbuhan obat yang

diberikan meliputi pengenalan tumbuhan obat dan pemanfaatannya, membahas

beberapa kasus penyakit dan cara pengobatannya, dan memberikan pelatihan

(demo) cara meracik ramuan tumbuhan obat yang sederhana (skala rumah

tangga)

2. Pembinaan kader TOGA yang nantinya dapat menjadi wadah informasi bagi

masyarakat lainnya untuk berbagi wawasan dan keterampilan yang

berhubungan dengan TOGA.

3. Kunjungan kader TOGA ke kebun percontohan tumbuhan obat yang sudah

maju. Mengenal spesies tumbuhan obat dengan buku panduan didampingi oleh

para pemandu yang berpengalaman di bidangnya. Program kunjungan

tumbuhan obat adalah melihat, memetik, dan belajar menanam aneka

tumbuhan obat pada lahan pekarangan, yang diharapkan masyarakat akan

termotivasi untuk mengembangkan TOGA di pekarangan maupun kebun yang

nantinya selain kesehatan masyarakat meningkat, masyarakat juga dapat

memperoleh nilai ekonomi dari usahanya.

4. Sosialisasi mengenai TOGA melalui pembuatan poster atau iklan-iklan

layanan masyarakat yang berkaitan dengan TOGA dan pemeliharaan kesehatan

Page 55: KAJIAN PEMANFAATAN TUMBUHAN OBAT KELUARGA DI … · dari penelitian ini bahwa banyak spesies TOGA yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat Kampung Babakan-Cengal, dengan tingkat pengetahuan

40

40

secara alami serta memberikan buku lengkap tentang tumbuhan obat yang

berkhasiat agar dapat dipelajari.

5. Diskusi masalah kesehatan dilakukan untuk mengetahui kondisi kesehatan

masyarakat. Selain memberikan solusi kesehatan, dengan adanya diskusi ini

pengetahuan masyarakat bertambah dalam hal tindakan yang harus dilakukan

sebelum mereka sakit (preventif).

Dalam pengembangan nilai ekonomi, pengembangan tumbuhan obat yang

dipilih untuk diterapkan di masyarakat adalah pengembangan tumbuhan obat yang

sederhana. Fokus pengembangan tumbuhan obat dengan skala home industry

diharapkan dapat dilakukan dan berkelanjutan, yang akhirnya dari kegiatan ini

dapat memberikan manfaat yang cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga,

masyarakat sekitar dan berdampak pada kesejahteraan hidup yang lebih baik.

Program yang akan dilaksanakan diharapkan sesuai dengan kebutuhan masyarakat

dan rasa kepemilikan masyarakat terhadap program menjadi lebih tinggi.

Page 56: KAJIAN PEMANFAATAN TUMBUHAN OBAT KELUARGA DI … · dari penelitian ini bahwa banyak spesies TOGA yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat Kampung Babakan-Cengal, dengan tingkat pengetahuan

41

41

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

1. Masyarakat Kampung Babakan-Cengal telah menggunakan tumbuhan obat

secara turun temurun untuk mengobati berbagai macam penyakit, sehingga

tumbuhan obat di Kampung Babakan-Cengal potensial dikembangkan

untuk kemandirian masyarakat. Teridentifikasi sebanyak 88 spesies

tumbuhan obat, dimana Zingiberaceae merupakan famili tertinggi

sebanyak 9 spesies dan herba merupakan habitus tertinggi sebanyak 34

spesies yang ditemukan di kampung tesebut. Tumbuhan obat tersebut

paling banyak ditemukan di pekarangan rumah masyarakat.

2. Pengetahuan masyarakat Kampung Babakan-Cengal terhadap tumbuhan

obat cukup tinggi. Pengetahuan tersebut diperoleh secara turun menurun.

Kegiatan konservasi berupa budidaya tumbuhan obat masih dilakukan oleh

beberapa masyarakat, tumbuhan yang dibudidayakan sebagian besar

tumbuhan obat yang juga bermanfaat sebagai penghasil bumbu dapur dan

penghasil buah-buahan. Pemanfaatan tumbuhan obat oleh masyarakat

tidak hanya terbatas pada bagian tumbuhan yang masih segar tapi juga

dalam bentuk kering/simplisia.

6.2 Saran

1. Diperlukan media seperti buku, kegiatan pendampingan, serta pembinaan

secara terus menerus untuk lebih meningkatkan dan menyambungkan

pengetahuan masyarakat terkini mengenai tumbuhan obat. Masyarakat

diharapkan tetap mempertahankan pemanfaatan tumbuhan obat untuk

mengobati penyakit dan memelihara kesehatannya.

2. Perlu pengembangan tumbuhan obat keluarga (TOGA) dengan jenis

kapulaga, jeruk nipis, jahe, alpukat, jambu biji, kunyit, bawang merah

melalui pembudidayaan dan pemanfaatan oleh masyarakat di kampung

Babakan-Cengal Desa Karacak Bogor secara sistematis dan berkelanjutan,

sehingga juga dapat menjadi sumber mata pencaharian baru bagi

masyarakat.

Page 57: KAJIAN PEMANFAATAN TUMBUHAN OBAT KELUARGA DI … · dari penelitian ini bahwa banyak spesies TOGA yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat Kampung Babakan-Cengal, dengan tingkat pengetahuan

42

42

DAFTAR PUSTAKA

Aliadi A, Sangat H, Roemantyo. 1990. Kaitan pengobatan tradisional dengan

pelestarian pemanfaatan tumbuhan obat. Di dalam: Zuhud EAM, editor.

Pelestarian pemanfaatan tumbuhan obat dari hutan tropis Indonesia.

Bogor: Jurusan Konservasi Sumberdaya Hutan Fakultas Kehutanan IPB -

Yayasan Pembinaan Suaka Alam dan Margasatwa Indonesia.

Arafah D.2005. Studi potensi tumbuhan berguna di kawasan Taman Nasional Bali

Bara [Skripsi]. Bogor: Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan Dan

Ekowisata Fakultas Kehutanan. Institut Pertanian Bogor.

Arifin HS, A Munandar, NHS Arifin dan Kaswanto. 2009. Pemanfaatan

Pekarangan di Pedesaan. Seri II. Departemen Pendidikan Nasional

Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi.

Bahro E. 1991. Keragaan pemanfaatan pekarangan ditinjau dari produktivitas dan

pemenuhan gizi keluarga [Tesis]. Bogor: Program Pascasarjana, Institut

Pertanian Bogor.

Damayanti EK. 1999. Kajian tumbuhan obat berdasarkan kelompok penyakit

penting pada berbagai etnis di Indonesia [skripsi]. Bogor: Departemen

Konservasi Sumberdaya Hutan Dan Ekowisata Fakultas Kehutanan.

Institut Pertanian Bogor.

Deryanti T. 2010. Konservasi tumbuhan obat keluarga (TOGA) untuk kesehatan

masyarakat secara mandiri (studi kasus di Kampung Carangpulang,

Cikarawang, Kecamatan Dramaga, Bogor) [Skripsi]. Bogor: Departemen

Konservasi Sumberdaya Hutan Dan Ekowisata Fakultas Kehutanan.

Institut Pertanian Bogor.

[DepKes] Departemen Kesehatan. 1990. Petunjuk dan Panduan Taman Obat

Keluarga (TOGA). Jakarta: Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan

Makanan.

[DepKes] Departemen Kesehatan. 1995. Taman Obat Keluarga. Jakarta:

Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan.

Fahrozi I. 2009. Etnobotani masyarakat suku melayu tradisional di sekitar Taman

Nasional Bukit Tiga Puluh [Skripsi]. Bogor: Departemen Konservasi

Sumberdaya Hutan Dan Ekowisata Fakultas Kehutanan. Institut Pertanian

Bogor.

Hamid A, Hadad EA, Rostiana O. 1991. Upaya pelestarian tanaman obat di

BALITTRO. Di dalam: Zuhud EAM, editor. Pelestarian pemanfaatan

tumbuhan obat dari hutan tropis Indonesia. Bogor: Jurusan Konservasi

Sumberdaya Hutan Fakultas Kehutanan IPB - Yayasan Pembinaan Suaka

Alam dan Margasatwa Indonesia.

Page 58: KAJIAN PEMANFAATAN TUMBUHAN OBAT KELUARGA DI … · dari penelitian ini bahwa banyak spesies TOGA yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat Kampung Babakan-Cengal, dengan tingkat pengetahuan

43

43

Hariana A. 2007. Tumbuhan Obat dan Khasiat Seri 2. Jakarta: Penebar Swadaya.

Vol 1 No 3. Bogor: UPT Balai Pengembangan Kebun Raya Lembaga

Ilmu Pengetahuan Indonesia.

Hariana A. 2010. Tumbuhan Obat dan Khasiatnya. Jakarta: Penebar Swadaya.

Hendrian, Hadiah JT. 1999. Koleksi Tumbuhan Obat Kebun Raya Bogor. Bogor:

UPT Balai Pengembangan Kebun Raya - LIPI

Heyne K. 1987. Tumbuhan Berguna Indonesis Jilid I-IV (terjemahan Badan

Litbang Kehutanan Jakarta) Cetakkan Pertama. Jakarta: Balai Penenlitian

dan Pengembangan Kehutanan, Departemen Kehutanan.

Indo ABDM. 1989. Kapulaga : Budidaya, Pengelolaan dan Pemasaran. Jakarta:

Penebar Swadaya

Jannah RN. 2010. Uju efektifitas ekstrak daun sirsak ( Annona muricata L)

sebagai pestisida nabati terhadap pengendalian hama tanaman sawi

(Brassica juncea L) [skripsi]. Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan. Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Katno PS. 2010. Tingkat manfaat dan keamanan tanaman obat dan obat

tradisional [Skripsi]. Jogyakarta: Fakultas Farmasi. Universitas Gajah

Mada.

Khasanah U. 2003. Etnobotani suku rubiaceae di Kecamatan Karangploso

Kabupaten Malang [Skripsi]. Malang: Jurusan Biologi fakultas

Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Islam Indonesia

Sudan Malang.

Keraf AS. 2006. Etika Lingkungan. Jakarta: Penerbit Buku Kompas.

Kuntorini EM. 2005. Botani ekonomi suku zingiberaceae sebagai obat tradisional

oleh masyarakat di Kotamadya Banjarbaru. Biosciantiae 2 (1) : 25-36.

Kusumaatmadja S. 1995. Sumbangan Kearifan Tradisional Terhadap Upaya

Pelestarian Lingkungan Hidup: Sebuah Pengantar. Jurnal: Kebudayaan,

Kearifan Tradisional, dan Pelestarian Lingkungan. Centre for Strategic

and international Studies: Jakarta.

Kristina NN, Syahid SF. 2007. Induksi dan regenersi kalus keladi tikus (Typonium

flageliforme.Lodd.) secara in vitro. Jurnal Littri 13 (4) : 142-146.

Malik A, Soediro I, Padmawinata K, Yulinah E. 1993. Pemeriksaan kandungan

kimia dan aktivitas daun Terminalia cattapa Linn. Dan daun Pluchea

indica Less. [Tesis]. Bandung: Sekolah farmasi. Institut Teknologi

Bandung.

Page 59: KAJIAN PEMANFAATAN TUMBUHAN OBAT KELUARGA DI … · dari penelitian ini bahwa banyak spesies TOGA yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat Kampung Babakan-Cengal, dengan tingkat pengetahuan

44

44

Muhlisah F. 1999. Taman Obat Keluarga. Jakarta : Penebar Swadaya.

[MTIC] Martha Tilaar Innovation Center. 2002. Budidaya Secara Organik

Tanaman Obat Rimpang. Jakarta: Penebar Swadaya

Nawangningrum D, Widodo S, Suparta IM, Holil M. 2004. Kajian terhadap

naskah kuna nusantara koleksi Fakultas Ilmu Pengetahuan budaya

Universitas Indonesia : penyakit dan pengobatan ramuan tradisional.

Makara, Sosial Humaniora 8 (2) : 45-53.

Nugraha RB. 2010. Inventarisasi potensi tumbuhan di Taman Hutan Raya Inten

Dewata, Sumedang, Jawa Barat [Skripsi]. Bogor: Departemen Konservasi

Sumberdaya Hutan Dan Ekowisata Fakultas Kehutanan. Institut Pertanian

Bogor.

Oktaviana LM. 2008. Pemanfaatan tradisional tumbuhan obat oleh masyarakat di

sekitar Kawasan cagar Alam Gunung Tilu, Jawa Barat [Skripsi]. Bogor:

Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan Dan Ekowisata Fakultas

Kehutanan. Institut Pertanian Bogor.

Pudjowati P. 2006. Pengenalan ragam tanaman lansekap Asteraceae (Compositae)

[Laporan]. Bogor: Sekolah Pasca Sarjana Departemen Arsitektur Lansekap

Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor.

Rahayu. 2006. Pemanfaatan tumbuhan obat secara tradisional oleh masyarakat

lokal di Pulau Wawoni, Sulawesi Tenggara. Biodiversitas 7 : 245-250.

Rosmiati S. 2010. Pengembangan tumbuhan obat keluarga melalui peran serta

masyarakat (studi kasus di Kampung Gunung Leutik Desa Benteng,

Kecamatan Ciampea Bogor) [Skripsi]. Bogor: Departemen Konservasi

Sumberdaya Hutan Dan Ekowisata Fakultas Kehutanan. Institut Pertanian

Bogor.

Sajogyo, Sajogyo P. 2005. Sosiologi Pedesaan Kumpulan Bacaan Jilid 1.

Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Santoso HB. 1989. Kapulaga. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.

Siswanto. 2000. Opsi kebijakan Medikalisasi Pengobatan Tradisional vs

Pemberdayaan pengobatan Tradisional. Di dalam: Prosiding Makalah

Bebas Poster. Simposium Penelitian Bahan Obat. Kongres Nasional Obat

Tradisional Indonesia. Surabaya.

Suciati R. 2004. Perencanaan program konservasi tumbuhan obat di Taman Hutan

Kampus Leuwikopo Kampus IPB Darmaga [skripsi]. Bogor: Departemen

Konservasi Sumberdaya Hutan Dan Ekowisata Fakultas Kehutanan.

Institut Pertanian Bogor.

Page 60: KAJIAN PEMANFAATAN TUMBUHAN OBAT KELUARGA DI … · dari penelitian ini bahwa banyak spesies TOGA yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat Kampung Babakan-Cengal, dengan tingkat pengetahuan

45

45

Sukamto. 2007. Babadotan (Ageratum conyzoides) tanaman multi fungsi yang

menjadi inang potensial virus tanaman. Wata puslitbangbun 13 (3) : 915-

922.

Soekanto S. 1987. Sosiologi: Suatu Pengantar Edisi Baru Ketiga. Jakarta: CV.

Rajawali.

Soewito DS. 1989. Jaga Raga (Memanfaatkan Khasiat Flora). Jakarta: Stella

Mars.

Syukur H, Hernani. 2002. Budidaya Tanaman Obat Komersial. Jakarta: Penebar

Swadaya.

Tjitrosoepomo G. 1988. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta: Gadjah Mada

University Press.

Tukiman. 2004. Pemanfaatan tumbuhan obat keluarga (TOGA) untuk kesehatan

keluarga. Sumatera : Pendidikan Kesehatan dan Ilmu Perilaku Fakultas

Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara. http://library.usu.ac.id.

(28 Mei 2011).

Utami S, Asmaliyah. 2011. Potensi pemanfaatan tumbuhan di Kabupaten

Lampung Barat dan Kabupaten Tanggamus, Provinsi lampung. Palembang:

Balai Penelitian Kehutanan Palembang.

Wakidi. 2003. Pemasyarakatan tanaman obat keluarga “TOGA” untuk

mendukung penggunaan sendiri “self medication”. Sumatera: Fakultas

Kedokteran Universitas Sumatera utara. http://repository.usu.ac.id. (28 Mei

2011).

Wahab H. 1998. Kajian fungsi pekarangan pedesaan dalam hubungannya dengan

konsentrasi sumberdaya pekarangan petani, Kelurahan sendangtirto,

Sleman. Yogyakarta: Universitas gajah Mada. http://etd.ugm.ac.id. ( 28 Mei

2011)

Wijayakusuma MH. 2000. Tumbuhan Berkhasiat Obat Indonesia. Jakarta:

Prestasi insan Indonesia.

Wijayakusuma MH. 2002. Tanaman Berkhasiat Obat Indonesia. Edisi revisi.

Jakarta: Pustaka

Zuhud EAM. 1994. Hutan tropika Indonesia sebagai sumber keanekaragaman

plasma nutfah tumbuhan obat. Di dalam: Zuhud EAM, editor. Pelestarian

pemanfaatan tumbuhan obat dari hutan tropis Indonesia. Bogor: Jurusan

Konservasi Sumberdaya Hutan Fakultas Kehutanan IPB - Yayasan

Pembinaan Suaka Alam dan Margasatwa Indonesia.

Page 61: KAJIAN PEMANFAATAN TUMBUHAN OBAT KELUARGA DI … · dari penelitian ini bahwa banyak spesies TOGA yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat Kampung Babakan-Cengal, dengan tingkat pengetahuan

46

46

Zuhud EAM, Haryanto. 1994. Pelestarian pemanfaatan keanekaragaman

tumbuhan obat hutan tropika Indonesia. Kerjasama Jurusan Konservasi

Sumberdaya Hutan IPB dan Lembaga Alam Tropika Indonesia (LATIN).

Bogor.

Zuhud EAM. 2007. Tri-Stimulus AMAR Pro-Konservasi. Konservasi

Sumberdaya Hutan dan Ekowisata. Bogor.

Zuhud EAM. 2007. Sikap masyarakat dan ko kedawung (Parkianservasi: suatu

analisis Parkia timoriana (DC) Merr.) sebagai stimulus tumbuhan obat bagi

masyarakat, kasus di Taman Nasional Meru Betiri [Tesis]. Bogor: Program

Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor.

Page 62: KAJIAN PEMANFAATAN TUMBUHAN OBAT KELUARGA DI … · dari penelitian ini bahwa banyak spesies TOGA yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat Kampung Babakan-Cengal, dengan tingkat pengetahuan

47

47

LAMPIRAN

Page 63: KAJIAN PEMANFAATAN TUMBUHAN OBAT KELUARGA DI … · dari penelitian ini bahwa banyak spesies TOGA yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat Kampung Babakan-Cengal, dengan tingkat pengetahuan

48

48

Lampiran 1 Rekapitulasi karakteristik responden penelitian di Kampung Babakan-Cengal Desa Karacak

No Nama Jenis Kelamin Usia Pendidikan Pekerjaan Karakteristik

Jumlah Keluarga Pendapatan (Rp.../Bulan)

1. Bohim L 67 STM Wiraswasta 5 1.500.000

2. Tiah P 60 SD pedagang jamu 8 1.100.000

3. Aan P 22 SD Ibu rumah tangga 3 800.000

4. Eneng P 34 SD Tani 3 600.000

5. Neni P 46 SD Tani 4 600.000

6. Yuyun P 40 SD Tani 5 600.000

7. Arti P 50 SD Ibu rumah tangga 6 2.000.000

8. Tini P 30 SD Ibu rumah tangga 3 500.000

9. Enung P 60 SD Warung 5 1.400.000

10. Enong P 53 SD Tani 7 600.000

11. Titi P 37 SD Ibu rumah tangga 5 650.000

12. Ujang L 42 SLTP Wiraswasta 4 2.500.000

13. Idis L 40 SD Tani 6 600.000

14. Oyan P 35 SD Ibu rumah tangga 5 550.000

15. Karsih P 60 SD Tani 7 750.000

16. Karni P 30 SD Ibu rumah tangga 4 1.200.000

17. Atin P 26 SD Ibu rumah tangga 3 800.000

18. Sahaya P 70 SD Tani 8 600.000

19. Ani P 60 SD Tani 5 650.000

20. Tuti P 33 SD Ibu rumah tangga 4 900.000

21. Riska P 40 SLTP Tani 4 780.000

22. Uun P 30 SD Warung 4 1.800.000

23. Ros P 40 SD Tani 5 900.000

24. Anah P 60 SD Tani 7 600.000

25. Jaenap P 35 SD Ibu rumah tangga 5 500.000

26. Ana P 24 SD Ibu rumah tangga 3 1.200.000

27. Barnas L 40 SLTP Buruh bangunan 4 1.100.000

28. Ili L 54 SLTP Dukun/tabib 6 1.650.000

29. Ewin L 37 SMK wiraswasta 4 2.500.000

30. Anto L 44 SLTP Tani 5 700.000

Page 64: KAJIAN PEMANFAATAN TUMBUHAN OBAT KELUARGA DI … · dari penelitian ini bahwa banyak spesies TOGA yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat Kampung Babakan-Cengal, dengan tingkat pengetahuan

49

49

Lampiran 2 Famili tumbuhan obat di Kampung Babakan-Cengal

No Family Nama spesies

1. Acanthaceae 1. Keji beling (Stachytarpheta mutabilis, Vahl.)

2. Sambiloto (Andrographis paniculata (Burm.f) Ness)

2. Agavaceae 1. Lidah mertua (Sansevieria trifasciata Prain.)

3. Anacardiaceae 1. Kedongdong (Spondias dulcis L.)

4. Annonaceae 1. Sirsak (Annona muricata L.)

5. Amaranthaceae 1. Bayam (Amaranthus tricolor L.)

6. Araliaceae 1. Mangkokan (Nothopanax scutellarium Merr.)

7 Apiaceae 1. Pegagan (Centella asiatica (L.), Urb.)

8. Arecaceae

1. Pinang (Areca catechu L.)

2. Salak (Salacca zalacca (Gaertn.) Voss)

3. Keladi tikus (Typhonium divaricatum (L). Dence.)

9. Asteraceae

1. Beluntas (Pluchea indica (L.) Less.)

2. Bandotan (Ageratum conyzoides L.)

3. Daun dewa (Gynura segetum (Lour.) Merr.)

4. Jotang (Acmella paniculata (Wall. ex DC.)

R.K.Jansen)

5. Sembung (Blumea balsamifera (L.) DC.)

6. Tapak liman (Elephantopus scaber L.)

10. Balsaminaceae 1. Pacar air (Impatiens balsamina L.)

11. Bromeliaceae 1. Nanas merah (Ananas Bracteatus (Lindl.) Schult. &

Schult.f)

12. Caricaceae 1. Pepaya (Carica papaya L.)

13. Combretaceae 1. Ketapang (Terminalia catappa Roxb)

14. Cyperaceae 1. Teki (Cyperus rotundus L.)

15. Euphorbiaceae

1. Jarak pagar (Jatropha curcas L.)

2. Katuk (Sauropus androginus (L.) Merr)

3. Meniran (Phylanthus urinaria L.)

4. Puring (Codiaeum variegatum (L.) BL)

5. Sambang darah (Excoecaria cochinchinensis Lour.)

16. Fabaceae

1. Dadap (Erythrina variegate L.)

2. Kaliandra (Calliandra haematocephala Hassk)

3. Putri malu (Mimosa pudica L.)

17. Labiateae 1. Jawer kotok (Coleus deutellariodes (L.)Benth)

18. Lamiaceae 1. Selasih (Ocimum basilicum L.)

2. Kumis kucing (Orthosiphon stamineus Benth )

19. Lauraceae 1. Alpukat (Persea gratissima Gaertn.)

2. Kayu manis (Cinnamomum burmani (nees) Bl.)

20. Lithraceae 1. Delima (Punica granatum L.)

21. Liliaceae

1. Bawang merah (Allium cepa L.)

2. Bawang putih (Allium sativum L.)

3. Lidah buaya (Aloe vera L.)

4. Suji (Pleomale angustifolia N.E Brown)

22. Malvaceae 1. Pulutan (Urena lobata L.)

23. 2. Sidaguri (Sida rhombifolia L.)

24. Melastomataceae 1. Harendong (senggani) (Melastoma candidum D. Don)

25. Menispermaceae 1. Bratawali (Tinospora crispa Miers. Hook. F.

&Thems.)

26. Moraceae 1. Sukun (Artocarpus communis Forst.)

Page 65: KAJIAN PEMANFAATAN TUMBUHAN OBAT KELUARGA DI … · dari penelitian ini bahwa banyak spesies TOGA yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat Kampung Babakan-Cengal, dengan tingkat pengetahuan

50

50

Lampiran 2 Famili tumbuhan obat di Kampung Babakan-Cengal (lanjutan)

No Famili Nama spesies

27. Musaceae 1. Pisang (Musa Paradisiaca L.)

28. Myrtaceae

1. Cengkeh (Syzygium aromaticum, (L.) Merr.)

2. Jambu biji (Psidium guajava L.)

3. Jamblang (Syzygium cumini (L.) Skeels.)

4. Salam (Syzygium polyanthum Wight Walp)

5. Jambu air (Syzygium aqueum Burm F)

29. Nyctaginaceae 1. Kembang pukul empat (Mirabilis jalava L.)

30. Oleaceae 1. Melati (Jasminum sambac (L.).Ait)

31. Oxalidaceae 1. Calingcing (Oxalis barrelieri L.)

2. Belimbing manis (Averhoa carambola L.)

32. Palmaceae 1. Kelapa (Cocos nucifera, L.)

33. Piperaceae 1. Sirih (Piper betle L.)

34. Plantaginaceae 1. Daun sendok (Plantago major L.)

35. Poaceae

1. Alang-alang (Imperata cylindrica (L.)Beauv.)

2. Padi (Oryza sativa L.)

3. Serai (Cymbopogon nardus (L.) Rendle.)

36. Portulacaceae 1. Som jawa (Talinum paniculatum (Jacq. Gaertn))

37. Rubiaceae

1. Soka (Ixora coccinea L.)

2. Mengkudu (Morinda citrifolia L.)

3. Kacapiring (Gardenia augusta Merr.)

4. Daun kentut (Paederia scandens (Lour.) Merr.)

38. Rutaceae 1. Jeruk nipis (Citrus aurantifolia(Christm&Panz)

Swingle)

39. Salaginellaceae 1. Rane (Selaginella unsinata (Desv.) Spring.)

40. Solanaceae

1. Leunca (Solanum ningrum L.)

2. Takokak (Solanum torvum Sw.)

3. Tomat (Gycopersicum esculentum Mill.)

4. Ciplukan (Physalis peruviana L.)

5. Cabai merah (Capsicum annum L.)

6. Cabai rawit (Capsicum frutescens L.)

41. Thymelaeaceae 1. Mahkota dewa (Phaleria macrocarpa [Scheff.]

Boerl.)

42. Verbenaceae 1. Sengugu (Clerodendron serrature (L.) Spr.)

2. Tembelekan (Lantana camara L.)

43. Zingibeaceae

1. Jahe (Zingiber officinale Rosc)

2. Kunyit (Curcuma domestica Val.)

3. Kapulaga (Amomum cardamomum Soland ex

Maton,)

4. Kunyit hitam (Curcuma caesia Roxb.)

5. Kencur (Kaempferia galanga L.)

6. Lempuyang wangi (Zingiber aromaticum Val.)

7. Pacing (Costus speciosus (Koenig) J.E.Smith)

8. Temu kunci (Boesenbergia pandurata (Roxb.)

Schlechter.)

9. Temu lawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb.)

Page 66: KAJIAN PEMANFAATAN TUMBUHAN OBAT KELUARGA DI … · dari penelitian ini bahwa banyak spesies TOGA yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat Kampung Babakan-Cengal, dengan tingkat pengetahuan

51

51

Lampiran 3 Potensi tumbuhan obat berdasarkan manfaat

No. Nama Tumbuhan

Bagian

yang

digunakan

Manfaat Kandungan

Habitus Umum

Pengetahuan

masyarakat

1. Alpukat (Persea

gratissima Gaertn.)

Daging

buah

Sariawan, kulit muka

kering (Fauzi 2008)

- Saponin, alkaloida, dan

flavonoida (Fauzi 2008)

Pohon

Daun Kencing batu, hipertensi,

sakit kepala, nyeri

lambung, nyeri saraf,

haid tidak teratur,

bengkak saluran

pernafasan (Katno &

Pramono 2010)

Hipertensi, sakit

kepala, sakit pinggang

Biji Sakit gigi, bengkak,

diabetes militus (Fauzi

2008)

Sakit gigi

2. Alang-alang (Imperata

cylindrica (L.)Beauv)

Akar Peluruh air seni, demam,

hepatitis, kencing nanah,

infeksi ginjal , maag

(Heyne 1987)

Batuk, maag, ginjal Arundoin, femanol,

isoarborinol, silindrin,

simiarenol, kompesterol,

stigmasterol, β-sitosterol

(heyne 1987 )

Semak

3. Beluntas (Pluchea indica

(L.) Less.)

Daun Menghilangkan bau

badan, gangguan

pencernaan,

panas/demam, peluruh

keringat, rematik, sakit

pinggang, TBC, sudah

melahirkan (Fauzi 2008)

Luka Alkaloid, minyak atsiri (Fauzi

2008)

Semak

4. Bandotan (Ageratum

conyzoides L.)

Seluruh

bagian

tumbuhan

Demam, maag, malaria,

sakit tenggorokan, diare,

disentri, menyembuhkan

luka, perut kembung ,

gatal (Sukamto 2007)

Diare, maag Asam amino, minyak atsiri

kumarin, ageratochromene,

friederlin, β-sitostenol, stig-

masterol, tanin, sulful,

potassium chlorida

(Dalimartha 2005)

Herba

Page 67: KAJIAN PEMANFAATAN TUMBUHAN OBAT KELUARGA DI … · dari penelitian ini bahwa banyak spesies TOGA yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat Kampung Babakan-Cengal, dengan tingkat pengetahuan

52

52

Lampiran 3 Potensi tumbuhan obat berdasarkan manfaat (lanjutan)

No. Nama Tumbuhan

Bagian

yang

digunakan

Manfaat

Kandungan Habitus Umum

Pengetahuan

masyarakat

5. Belimbing manis

(Averhoa carambola L.)

Bunga Batuk, sariawan - batang : Saponin, tanin,

glucosida, calsium oksalat,

ssulffur, asam format,

peroksidase

Daun : tanin, sulfur, asam

format, peroksidase, calsium

oksalat, kalium sitrat (Fauzi

2008)

Pohon

Daun Sakit perut, gondongan,

rematik

-

Buah Batuk rejan, gusi

berdarah, sariawan, sakit

gigi, jerawat, panu,

hipertensi, kelumpuhan,

radang rektum,

memperbaiki pencernaan

(Fauzi 2008)

Hipertensi, batuk

kering

6. Bratawali (Tinospora

crispa Miers. Hook. F.

&Thems.)

Batang Kudis, demam, peluruh

air seni, rematik (Fauzi

2008)

Rematik Alkaloid, damar lunak, pati,

glikosida, pikroretosid, zat

pahit pikroretin, harsa,

berbarin dan palmatin (Fauzi

2008)

Liana

Daun Kencing manis, luka

(Fauzi 2008)

-

7. Bawang merah ( Allium

cepa L.)

Umbi

Demam pada anak, perut,

kembung, masuk angin,

disentri, hipertensi,

diabetes, kutu air,

bisul/luka, payudara

bengkak/mastitis,

melancarkan air seni

pada anak disertai

demam (Fauzi 2008)

Masuk angin Minyak atsiri, sikloaliin,

metilaliin, dihidroaliin,

flavonglikosida, kuersetin,

saponin, peptida, fitohormon,

vitamin dan zat pati (Fauzi

2008)

Herba

Page 68: KAJIAN PEMANFAATAN TUMBUHAN OBAT KELUARGA DI … · dari penelitian ini bahwa banyak spesies TOGA yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat Kampung Babakan-Cengal, dengan tingkat pengetahuan

53

53

Lampiran 3 Potensi tumbuhan obat berdasarkan manfaat (lanjutan)

No. Nama Tumbuhan

Bagian

yang

digunakan

Manfaat Kandungan Habitus

Umum Pengetahuan

masyarakat

8. Bawang putih (Allium

sativum L)

Umbi Hipertensi, sakit kepala,

flu, disentri, batuk rejan

dan bronchitis, borok,

luka kena benda tajam

dan berkarat, cacingan,

nyeri haid, migran, perut

kembung, bisul yang

baru tumbuh, maag,

asma, batuk, masuk

angin, ambeien,

cantengan, asma, digigit

serangga beracun (Fauzi

2008)

Perut kembung, bisul Protein, lemak, vitamin B1,

vitamin c, kalori, posfor,

kalsium, air, zat aktif awcin,

awn, enzim alinase,

gernanium, sativine, sinistrine,

selenium, scordininnicotinic

acid (Fauzi 2008)

Herba

9. Bayam (Amaranthus

tricolor L.)

Daun Gagal ginjal,

membersihkan darah

sehabis melahirkan,

kurang darah,

memperkuat akar rambut

(Fauzi 2008)

Menguatkan badan Protein, lemak, karbohidrat,

kalium, zat besi, amarantin,

rutin, purin dan vitamin A, B,

dan C (Fauzi 2008)

Herba

Akar Disentri (Fauzi 2008) -

10. Cabai rawit (Capsicum

frutescens L.) Akar Kaki dan tangan lemas

(lumpuh) (Fauzi 2008) - Kapsaisin, Kapsantin,

karotenoid, alkaloid asiri,

resin, minyak menguap,

vitamin A dan C (Fauzi

2008)

Semak

Daun Sakit perut (Fauzi 2008) -

Buah Rematik (Fauzi 2008) -

11. Cengkeh (Syzygium

aromaticum, (L.) Merr.)

Bunga Kolera dan menambah

denyut jantung(Fauzi

2008)

- Minyak atsiri, eugenol, asam

oleanolat, asam gelatolat,

fenilin, karyofilin, resin, dan

gom (Fauzi 2008)

Pohon

Biji Menghitamkan alis mata,

campak(Fauzi 2008)

Lemah syahwat, panas,

menguatkan gigi

Page 69: KAJIAN PEMANFAATAN TUMBUHAN OBAT KELUARGA DI … · dari penelitian ini bahwa banyak spesies TOGA yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat Kampung Babakan-Cengal, dengan tingkat pengetahuan

54

54

Lampiran 3 Potensi tumbuhan obat berdasarkan manfaat (lanjutan)

No. Nama Tumbuhan

Bagian

yang

digunakan

Manfaat

Kandungan Habitus Umum

Pengetahuan

masyarakat

12. Ciplukan (Physalis

peruviana L.)

Akar Obat cacing dan

penurun demam (Heyne

1987)

Maag Herba : Fisalin B, Fisalin D,

Fisalin F, Withangulatin A

Akar : alkaloid

Daun : glikosida flavonoid

(luteolin) (Hariana 2007)

Semak

Daun patah tulang, busung air,

bisul, borok, penguat

jantung, keseleodan

kencing nanah (Heyne

1987)

-

Seluruh

bagian

tumbuhan

Diabetes, sakit perut

(Heyne 1987)

Batuk, paru-paru, sakit

pinggang

13. Cabai merah (Capsicum

annum L.)

Buah Rematik, sariawan, sakit

gigi, influensa dan

meningkatkan nafsu

makan (Fauzi 2008)

- kapsaisin,dihidrokapsaisin,vita

min (A, C),damar, zat warna

kapsantin,

karoten,kapsarubin,zeasantin,k

riptosantin,clan lutein selain

itu juga mengandung mineral,

seperti zat

besi,kalium,kalsium,fosfor,

dan niasin (Fauzi 2008)

Perdu

Daun Mempermudah

persalinan (Fauzi 2008)

-

14. Calingcing (Oxalis

barrelieri

L.)

Daun Sakit perut (diare),

sariawan, peluruh haid

(Wijayakusuma 2002)

- Asam oksalat (Wijayakusuma

2002)

Herba

Seluruh

bagian

tumbuhan

Luka, koreng, gigitan

serangga, biang keringat,

eczema, luka bakar,

bisul, radang mulut,

menghilangkan bau

mulut, pendarahan,

kencing batu

(Wijayakusuma 2002)

-

Page 70: KAJIAN PEMANFAATAN TUMBUHAN OBAT KELUARGA DI … · dari penelitian ini bahwa banyak spesies TOGA yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat Kampung Babakan-Cengal, dengan tingkat pengetahuan

55

55

Lampiran 3 Potensi tumbuhan obat berdasarkan manfaat (lanjutan)

No. Nama Tumbuhan

Bagian

yang

digunakan

Manfaat

Kandungan Habitus Umum

Pengetahuan

masyarakat

15. Daun dewa (Gynura

segetum (Lour.) Merr.)

Daun Panas, menghentikan

pendarahan,

menghilangkan racun,

kanker, hipertensi,

kencing manis (Hendrian

& Hadiah 1999)

Panas Minyak atsiri, saponin,

flavonoida(Hendrian &

Hadiah 1999)

Semak

16. Dadap (Erythrina

variegate L.) Daun Demam, pelancar ASI,

mencegah keguguran,

nifas, pendarahan bagian

dalam, sakit perut (Utami

& Asmaliyah 2011)

Panas dalam, demam Alkaloid, eritradina, eritrina,

eritramina, hipaforina, dan

erisovina (Utami & Asmaliyah

2011)

Pohon

Kulit

batang

Batuk, sariawan (Utami

& Asmaliyah 2011)

-

17. Daun sendok (Plantago

major L.)

Seluruh

bagian

tumbuhan

Melancarkan kencing,

kencing berdarah,

disentri, batuk darah

(Fauzi 2008)

Hipertensi Plantagin, aukubin, asam

ursolik, Beta-si- tosterol, n

hentriakontan, dan

plantagluside yang terdiri dari

methyl D galakturonat, D-

galaktosa, L-arabinosa dan L-

rhammosa.Juga rnengandung

tanin, kalium dan vitamin (B1,

C, A) (Fauzi 2008)

Herba

Daun Mimisan (Fauzi 2008) -

18. Daun kentut (Paederia

scandens (Lour.) Merr.)

Seluruh

bagian

tumbuhan

Radang usus, Bronkhitis,

rematik, tulang patah,

keseleo, kejang, perut

kembung, sakit kuning

(hepatitis), disentri,

batuk, keracunan,

kencing tidak lancar,

luka benturan (Fauzi

2008)

Hepatitis, rematik,

keseleo

Asperuloside (Fauzi 2008) Herba

Page 71: KAJIAN PEMANFAATAN TUMBUHAN OBAT KELUARGA DI … · dari penelitian ini bahwa banyak spesies TOGA yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat Kampung Babakan-Cengal, dengan tingkat pengetahuan

56

56

Lampiran 3 Potensi tumbuhan obat berdasarkan manfaat (lanjutan)

No. Nama Tumbuhan

Bagian

yang

digunakan

Manfaat

Kandungan Habitus Umum

Pengetahuan

masyarakat

19. Delima (Punica

granatum

L.)

Kulit akar Cacingan, batuk, diare - Kulit buah : alkaloid

pelletierene, granatin, betulic

acid, ursolic acid,

isoquercitrin, elligatanin,

resin, triterpenoid, kalsium

oksalat, dan pati. Kulit akar

dan kulit kayu : 20%

elligatanin dan 0,5--1%

senyawa alkaloid

Daun : alkaloid, tanin,

kalsium oksalat, lemak, sulfur,

peroksidase. Jus buah

mengandung asam sitrat, asam

malat, glukosa, fruktosa,

maltosa, vitamin (A, C),

mineral (kalsium, fosfor, zat

besi, magnesium, natrium, dan

kalium), dan tanin

Herba

Bunga Radang gusi,

pendarahan, bronkhitis

-

Daging

buah

menurunkan berat badan,

cacingan, sariawan,

tenggorokan sakit, suara

parau, hipertensi, sering

kencing, rematik, perut

kembung

-

Biji pereda demam,

antitoksik, meredakan

batuk

-

Kulit buah perdarahan (hemostatis),

peluruh cacing usus

(vermifuga), antidiare,

dan antivirus.

-

20. Harendong (Melastoma

malabathricum Auct. non

L.; M. atfine G. Don.)

Daun Keputihan, disentri

basiler, sariawan, diare,

bisul, batuk (Utami &

Asmaliyah 2011)

- saponin, tlavonoida dan tanin

(Utami & Asmaliyah 2011)

Perdu

Akar Menetralkan racun,

kejang, ayan (Utami &

Asmaliyah 2011)

-

Biji Pendarahan rahim

(Utami & Asmaliyah

2011)

-

Page 72: KAJIAN PEMANFAATAN TUMBUHAN OBAT KELUARGA DI … · dari penelitian ini bahwa banyak spesies TOGA yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat Kampung Babakan-Cengal, dengan tingkat pengetahuan

57

57

Lampiran 3 Potensi tumbuhan obat berdasarkan manfaat (lanjutan)

No. Nama Tumbuhan

Bagian

yang

digunakan

Manfaat

Kandungan Habitus Umum

Pengetahuan

masyarakat

21. Jahe (Zingiber officinale

Rosc)

Rimpang Rematik, luka, eksim,

kesemutan, penambah

napsu makan,

memperbaiki pencernaan

(Kuntorini 2005)

Rematik, pegal-pegal,

kesemutan

Minyak atsiri zingiberena

(zingirona), zingiberol,

bisabolena, kurkumen,

gingerol, filandrena, dan resin

pahit (Kuntorini 2005)

Herba

22. Jawer kotok (Coleus

deutellariodes (L.)Benth)

Daun Wasir, terlambat haid,

keputihan, demam,

diebetes millitus,

sembelit, gangguan

pencernaan, cacingan

(Dalimartha 2005)

Luka dalam Minyak atsiri, fenol, tanin,

lemak, phytosterol, lasium

oksalat, dan peptic subtances

(Dalimartha 2005)

Herba

Akar Perut mulas, diare

(Dalimartha 2005)

-

23. Jambu biji (Psidium

guajava L.)

Buah Diabetes militus (Fauzi

2008)

- Tanin, minyak atsiri, asam

ursolat, asam psidiolat, asam

kratogolat, asam oleanolat,

asam guajaverin dan vitamin.

Kandungan buah jambu biji

(100 gr) - Kalori 49 kal -

Vitamin A 25 SI - Vitamin B1

0,02 mg - Vitamin C 87 mg -

Kalsium 14 mg - Hidrat Arang

12,2 gram - Fosfor 28 mg -

Besi 1,1 mg - Protein 0,9 mg -

Lemak 0,3 gram - Air 86 gram

(Fauzi 2008)

Perdu

Daun Maag, diare, mencret,

masuk angin, kencing

berlebihan, prolapsisani,

sariawan, sakit kulit, luka

(Fauzi 2008)

Sariawan, diare

24. Jarak pagar (Jatropha

curcas L.)

Daun Eksim, rematik

(Hendrian & Hadiah

1999)

- α amirin, kompesterol, β, 7 α-

diol, stigmetarol, β-sitoaterol,

iso-viteksin, 7-keto-betasterol

dan HCN (Hendrian & Hadiah

1999)

Perdu

Page 73: KAJIAN PEMANFAATAN TUMBUHAN OBAT KELUARGA DI … · dari penelitian ini bahwa banyak spesies TOGA yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat Kampung Babakan-Cengal, dengan tingkat pengetahuan

58

58

Lampiran 3 Potensi tumbuhan obat berdasarkan manfaat (lanjutan)

No. Nama Tumbuhan

Bagian

yang

digunakan

Manfaat

Kandungan Habitus Umum

Pengetahuan

masyarakat

25. Jamblang (Syzygium

cumini (L.) Skeels.)

Biji Diabetes melitus, diare,

disentri, kembung, nyeri

lambung, keram perut,

keracunan strychnine,

pembesaran limpa

(Hariana 2007)

- minyak asiri, fenol

(methylxanthoxylin), alkaloid

(jambosine), asam organik,

triterpenoid, resin yang

berwarna merah tua

mengandung asam elagat dan

tanin (Hariana 2007)

Pohon

Kulit

batang

Diabetes militus, diare,

sariawan (Hariana 2007)

-

Buah Batuk kronis, asma, nyeri

lambung (Hariana 2007)

-

26. Jotang (Acmella

paniculata (Wall. ex DC.)

R.K.Jansen)

Bunga Sariawan, sakit gigi - Glukosa, vitamin C Herba

27. Jeruk nipis (Citrus

aurantifolia

(Christm&Panz) Swingle)

Buah

Batuk, penurun panas,

pegal linu, menambah

nafsu makan, difteri,

jerawat, pusing kepala,

melangsingkan, influenza

(Muhlisah 1999)

Batuk, jerawat Limonen, linalin asetat, geranil

asetat, asam sitrat, vitamin C,

kalium, fosfor, vitamin B1, zat

besi, fellandren, dan sitral

(Muhlisah 1999)

Perdu

28. Jambu air (Eugenia

aquea Burm)

Kulit

batang

Sariawan (Heyne 1987) - Glukosa, vitamin C (heyne

1987)

Pohon

29. Kumis kucing

(Orthosiphon stamineus

Benth)

Daun Rematik, darah tinggi

(hipertensi), demam,

infeksi saluran kencing

(Dalimartha 2005)

Hipertensi, demam Orthosiphon glikosida, zat

samak, minyak atsiri, minyak

lemak, saponin, sapofonin,

garam kalium, myoinositol

(Dalimartha 2005)

Herba

Page 74: KAJIAN PEMANFAATAN TUMBUHAN OBAT KELUARGA DI … · dari penelitian ini bahwa banyak spesies TOGA yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat Kampung Babakan-Cengal, dengan tingkat pengetahuan

59

59

Lampiran 3 Potensi tumbuhan obat berdasarkan manfaat (lanjutan)

No. Nama Tumbuhan

Bagian

yang

digunakan

Manfaat

Kandungan Habitus Umum

Pengetahuan

masyarakat

30. Keji beling

(Stachytarpheta

mutabilis, Vahl.)

Daun Tumor, lever, ambeien,

diabetes militus, maag

(Utami & Asmaliyah

2011)

- Mengandung unsur-unsur

mineral seperti kalium,

natrium, kalsium dan

beberapa unsur lainnya

(Utami & Asmaliyah 2011)

Semak

31. Kunyit (Curcuma

domestica Val.)

Rimpang Diabetes melitus, usus

buntu, disentri,

keputihan, nyeri haid,

mempelancar asi, haid

tidak lancar,

rematik,encok, maag

(Hendrian & Hadiah

1999)

Diare, maag, sakit gigi,

penambah nafsu makan

kurkuminoid yang terdiri

dari kurkumin,

desmetoksikumin dan

bisdesmetoksikurkumin

(Hendrian & hadiah 1999)

Herba

32. Kapulaga (Amomum

cardamomum Soland ex

Maton,)

Buah Batuk, radang lambung,

bau mulut, radang sendi,

sulit bernapas, gatal

tenggorokan (Kuntorina

2005)

Hipertensi, ginjal, panas minyak atsiri, sineol,

terpineol, borneol, protein,

gula, lemak, silikat,

betakamfer, sebinena,

mirkena, mirtenal, karvona,

terpinil asetat, dan kersik

(Kuntorina 2005)

Herba

Biji Tenggorakan gatal

(Kuntorina 2005)

-

Daun dan

Batang

lemah syahwat

(Kuntorina 2005)

-

33. Kedongdong (Lannea

grandis Engl.)

Kulit

batang,

buah

Mencret, sariawan,

kencing batu 9Heyne

1987)

Melancarkan air kencing,

kencing batu

saponin, flavonoida dan

tanin (Heyne 1987)

Pohon

Page 75: KAJIAN PEMANFAATAN TUMBUHAN OBAT KELUARGA DI … · dari penelitian ini bahwa banyak spesies TOGA yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat Kampung Babakan-Cengal, dengan tingkat pengetahuan

60

60

Lampiran 3 Potensi tumbuhan obat berdasarkan manfaat (lanjutan)

No. Nama Tumbuhan

Bagian

yang

digunakan

Manfaat Kandungan Habitus

Umum Pengetahuan

masyarakat

34.

Kelapa (Cocos nucifera,

L.)

Buah Keracunan, panas dalam,

panas, demam berdarah,

kencing batu,

mengurangi sakit waktu

haid, influenza, cacingan,

uban, ketombe

(Wijayakusuma 2002)

Keracunan Tanin atau antidotum (anti

racun), asam askorbat atau

vitamin C, protein, lemak,

hidrat arang, kalsium atau

potassium, zat besi, fosfor

dan gula yang terdiri dari

glukosa, fruktosa dan

sukrosa (Wijayakusuma

2002)

Pohon

Daun Morbili/campak

(Wijayakusuma 2002) -

35. Kluwih (Artocarpus

altilis (Park.) Fsb.)

Bunga Sakit gigi, sakit kulit

(Kadri 2010) - Flavonoid, stilben, 2-

arilbenzo furanterplenirasi

(Kadri 2010)

Pohon

Daun Sakit gigi, sakit kulit

(Kadri 2010) -

36. Kunyit hitam (Curcuma

caesia Roxb.)

Rimpang Sakit perut, asma,

penyakit kulit,

menambah selera makan

(Kuntorina 2005)

- kurkuminoid yang terdiri

dari kurkumin,

desmetoksikumin dan

bisdesmetoksikurkumin

(Hendrian & hadiah 1999)

Herba

37. Kacapiring (Gardenia

augusta Merr.)

Daun Diabetes militus,

sariawan, demam, sukar

buang air besar (Utami &

Asmaliyah 2011)

Diabetes militus Linalol dan styrolyl (Utami

& Asmaliyah 2011)

Perdu

Page 76: KAJIAN PEMANFAATAN TUMBUHAN OBAT KELUARGA DI … · dari penelitian ini bahwa banyak spesies TOGA yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat Kampung Babakan-Cengal, dengan tingkat pengetahuan

61

61

Lampiran 3 Potensi tumbuhan obat berdasarkan manfaat (lanjutan)

No. Nama Tumbuhan

Bagian

yang

digunakan

Manfaat Kandungan Habitus

Umum Pengetahuan

masyarakat

38. Kayu manis

(Cinnamomum burmani

(nees))

Kulit kayu Mencret, kejang perut,

maag, asam urat,

hipertensi (Syukur &

Hernani 2002)

Lemah syahwat, panas,

hipertensi, ginjal

Minyak atsiri, tanin, damar,

dan lendir (Syukur &

Hernani 2002)

Pohon

39. Kencur (Kaempferia

galanga L.)

Rimpang Radang lambung, radang

anak telinga, influenza

pada bayi, masuk angin,

sakit kepala, batuk,

menghilangkan darah

kotor, diare,

memperlancar haid, mata

pegal, keseleo, lelah

(Kuntorina 2005)

- Pati (4,14 %), mineral

(13,73 %), dan minyak atsiri

(0,02 %) berupa sineol, asam

metil kanil dan penta

dekaan, asam cinnamic,

ethyl aster, asam sinamic,

borneol, kamphene,

paraeumarin, asam anisic,

alkaloid dan gom (Kuntorina

2005)

Herba

40. Kaliandra (Calliandra

haematocephala Hassk)

Daun Luka baru (Heyne 1987) - Protein, tanin (Heyne 1987) Perdu

41. Katuk (Sauropus

androginus (L) Merr)

Daun Frambusia, sembelit,

borok, mempelancar ASI

(Heyne 1987)

- Energi 59 kal, protein 6,4 g,

lemak 1,0 g, hidrat arang 9,9

g, serat 1,5 g, abu 1,7 g,

kalsium 233 mg, fosfor 98

mg, besi 3,5 mg, karoten

10020 mcg (vitamin A), B,

dan C 164 mg, serta air 81 g

(Hariana 2007)

Semak

Page 77: KAJIAN PEMANFAATAN TUMBUHAN OBAT KELUARGA DI … · dari penelitian ini bahwa banyak spesies TOGA yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat Kampung Babakan-Cengal, dengan tingkat pengetahuan

62

62

Lampiran 3 Potensi tumbuhan obat berdasarkan manfaat (lanjutan)

No. Nama Tumbuhan

Bagian

yang

digunakan

Manfaat Kandungan Habitus

Umum Pengetahuan

masyarakat

42. Keladi tikus Typhonium

divaricatum (L). Dence.

Seluruh

bagian

tumbuhan

Borok, luka, koreng,

kanker payudara, paru-

paru, usus besar, rectum,

lever, prostat, ginjal,

leher rahim,tenggorokan,

tulang, leukemia,

menetralisir racun

narkoba (Kristina &

Syahid 2007)

- Alkaloid, saponin, steroid

dan glikosida (Kristina &

Syahid 2007)

Herba

43. Ketapang (Terminalia

catappa Roxb)

Kulit

batang

Peluruh keringat,

melancarkan ASI (Heyne

1987)

- Alkaloid, flavonoid,

saponin, tanin, kuinon,

steroid dan triterpenoid

(Malik et al 2007)

Pohon

Daun Lepra, kudis, rematik,

disentri, sariawan, diare,

sakit kepala, gatal-gatal,

iritasi kulit

(Wijayakusuma 2002)

-

Biji Radang rongga perut

(Heyne 1987)

-

44. Kembang pukul empat

(Mirabilis jalava L.)

Akar Radang sendi, bisul

(Heyne 1987)

- Akar mengandung

betaxanthins. Buah

mengandung zat tepung,

lemak (4,3%), zat asam

lemak (24,4%), zat asam

minyak (46,9%) (Heyne

1987)

Herba

Daun Bisul (Heyne 1987) -

Buah Jerawat (Heyne 1987) -

45 Lempuyang wangi

(Zingiber aromaticum

Val.)

Rimpang Maag, penambah nafsu

makan, pembersih darah,

masuk angin, anemia

(Muhlisah 1999)

Diare, maag, penambah

nafsu makan

Limonen dan Zerumbon

(Muhlisah 1999)

Herba

Page 78: KAJIAN PEMANFAATAN TUMBUHAN OBAT KELUARGA DI … · dari penelitian ini bahwa banyak spesies TOGA yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat Kampung Babakan-Cengal, dengan tingkat pengetahuan

63

63

Lampiran 3 Potensi tumbuhan obat berdasarkan manfaat (lanjutan)

No. Nama Tumbuhan

Bagian

yang

digunakan

Manfaat Kandungan Habitus

Umum Pengetahuan

masyarakat

46. Lidah buaya (Aloe vera

L.)

Daun Penyubur rambut, rambut

rontok, luka bakar, bisul,

kencing darah, wasir

(Muhlisah 1999)

Penyubur rambut, rambut

rontok

Aloin, isobarboloin,

barbaloin, aloe-emodin,

aloenin, aloesin (Muhlisah

1999)

Herba

Bunga siphylis (Muhlisah 1999) -

47. Lidah mertua

(Sansevieria trifasciata

Prain.)

Daun Menangani sick building

syndrome, menyuburkan

rambut, mengobati

diabetes, wasir, hingga

kanker ganas (Hariana

2007)

- Tanin, glucogallin, gallic

acid, ellagic acid, corilagin,

terchebin, chebulagic,

acid,chebulinic acid, -3,6-

digalloylglucose, mucid

acid, phyllembic acid, dan

emblicol (Hariana 2007)

Herba

48. Leunca (Solanum

ningrum L.)

Buah Herves, borok (Hariana

2007)

- Glikosida alkaloid solanin,

zat samak, minyak lemak,

kalsium, zat besi, vitamin A

dan C (Hariana 2007)

Semak

Daun Menurunkan tekanan

darah, melancarkan air

seni (Hariana 2007)

Menurunkan tekanan

darah

49. Mangkokan (Nothopanax

scutellarium Merr.)

Daun Radang payudara, luka,

sukar kencing, rambut

rontok (Hariana 2007)

- kalsium-oksalat,

peroksidase, amygdalin,

fosfor, besi, lemak, protein,

serta vitamin A, B1, dan C

(Hariana 2007)

Perdu

Akar Pembengkakan dan

melancarkan pengeluaran

ASI (Hariana 2007)

-

Page 79: KAJIAN PEMANFAATAN TUMBUHAN OBAT KELUARGA DI … · dari penelitian ini bahwa banyak spesies TOGA yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat Kampung Babakan-Cengal, dengan tingkat pengetahuan

64

64

Lampiran 3 Potensi tumbuhan obat berdasarkan manfaat (lanjutan)

No. Nama Tumbuhan

Bagian

yang

digunakan

Manfaat Kandungan Habitus

Umum Pengetahuan

masyarakat

50. Mengkudu (Morinda

citrifolia L.)

Buah Hipertensi, sakit kuning,

demam, influenza, batuk,

sakit perut (Heyne 1987)

Hipertensi Morinda diol, morindone,

morindin, damnacanthal,

metil asetil, asam kapril dan

sorandiyio (Hariana 2007)

Pohon

51. Mahkota dewa (Phaleria

macrocarpa [Scheff.]

Boerl.)

Daun Psoriaris, eksim, gatal-

gatal (Utami &

Asmaliyah 2011)

- Metil, asetilester dari kapron

danasam-kapril,morindadiol,

dan soranyidiol (Utami &

Asmaliyah 2011)

Perdu

Kulit buah Disentri (Utami &

Asmaliyah 2011)

-

Buah Hipertensi, anti alergi,

menurunkan kadar gula

darah, menurunkan asam

urat(Utami & Asmaliyah

2011)

Lemah syahwat

52. Meniran (Phylanthus

urinaria L.)

Seluruh

bagian

tumbuhan

Lever, bengkak, infeksi

saluran kencing, kencing

batu, kencing nanah,

diare, radang usus,

radang mata meah,

hepatitis, lever, sariawan,

rabun senja (Dalimartha

2005)

Panas, ginjal, hipertensi Hipofilantin, kalium, damar,

tanin (Dalimartha 2005)

Herba

Batang Lever, malaria, ayan,

demam, batuk, disentri,

luka koreng, luka bakar,

jerawat (Dalimartha

2005)

Maag

Page 80: KAJIAN PEMANFAATAN TUMBUHAN OBAT KELUARGA DI … · dari penelitian ini bahwa banyak spesies TOGA yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat Kampung Babakan-Cengal, dengan tingkat pengetahuan

65

65

Lampiran 3 Potensi tumbuhan obat berdasarkan manfaat (lanjutan)

No. Nama Tumbuhan

Bagian

yang

digunakan

Manfaat

Kandungan Habitus Umum

Pengetahuan

masyarakat

Akar Haid berlebihan

(Dalimartha 2005)

Sakit perut

Daun Lever, malaria, ayan,

batuk, haid berlebihan

(Dalimartha 2005)

-

53. Melati (Jasminum sambac

(L).Ait) Daun Bengkak, penguat

rambut, mempercepat

tumbuh rambut, produksi

ASI berlebihan

(Muhlisah 1999)

- Asam format, asam asetat,

linolool, asam salicylat,

benzyl lonalool ester,

methyl linalool ester, benzyl

alkohol, indol, methyl

anthranilate, sesquiterpene,

sesquiterpenalcohol, phytol,

isophytal, phytyalacetate,

hexenyl benzoat, methyl

palmitate, methyl linoletate,

gerenyl-linoloal, jasmone

(Muhlisah 1999)

Semak

Bunga Bengkak, Mata merah,

produksi ASI berlebihan

(Muhlisah 1999)

-

Akar Insomnia (Muhlisah

1999)

-

54. Nanas merah (Ananas

Bracteatus (Lindl.)

Schult. & Schult.f)

Buah Kencing batu (Heyne

1987)

Kencing batu Saponin, alkaloida dan

flavonoida

Herba

Page 81: KAJIAN PEMANFAATAN TUMBUHAN OBAT KELUARGA DI … · dari penelitian ini bahwa banyak spesies TOGA yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat Kampung Babakan-Cengal, dengan tingkat pengetahuan

66

66

Lampiran 3 Potensi tumbuhan obat berdasarkan manfaat (lanjutan)

No. Nama Tumbuhan

Bagian

yang

digunakan

Manfaat

Kandungan Habitus Umum

Pengetahuan

masyarakat

55. Pacar air (Impatiens

balsamina L.)

Biji Pendarahan,meningkatkan fungsi

pencernaan, mempunyai efek

melunakkan massa yang keras

(tumor), antikanker, peluruh

haid, dan mempermudah

persalinan (Utami & Asmaliyah

2011)

- Bunga : Anthocyanins,

cyanidin, delphinidin,

pelargonidin, malvidin,

kaempherol, quercetin.

Akar :Cyanidin mono-

glycoside (Utami &

Asmaliyah 2011)

Herba

Akar Anti radang, peluruh haid, leher

terasa kaku, reumatik, dan sakit

pinggang (Utami & Asmaliyah

2011)

-

Daun penghilang nyeri dan anti radang

(Utami & Asmaliyah 2011)

-

Bunga peluruh haid, abortivum, dan

menghancurkan bekuan darah

(Utami & Asmaliyah 2011)

-

56. Pulutan (Urena lobata

L.)

Akar Panas ,influenza, radang

tonsil,malaria,rematik,Keputihan,

kencing keruh,disentri, diare,

gangguan pencernaan, bengkak,

muntah darah , kesukaran

melahirkan, gondok ,bisul, luka

berdarah, tulang patah (frakture),

payudara bengka , gigitan ular

(hariana 2007)

Ambeien Batang dan daun : zat

lendir,

biji : 13 -14%, lemak

(hariana 2010)

Semak

Seluruh

bagian

tumbuhan

bisul, luka berdarah, gigitan ular,

bengkak (hariana 2007)

-

Page 82: KAJIAN PEMANFAATAN TUMBUHAN OBAT KELUARGA DI … · dari penelitian ini bahwa banyak spesies TOGA yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat Kampung Babakan-Cengal, dengan tingkat pengetahuan

67

67

Lampiran 3 Potensi tumbuhan obat berdasarkan manfaat (lanjutan)

No. Nama Tumbuhan

Bagian

yang

digunakan

Manfaat

Kandungan Habitus Umum

Pengetahuan

masyarakat

57. Pisang (Musa

Paradisiaca L.)

Tunas Kanker perut, pendarahan

usus besar, pendarahan

rahim (Utami &

Asmaliyah 2011)

- Vitamin A, B1, C , lemak ,

mineral (Kalium, chlor,

natrium, magnesium, posfor )

,Karbohidrat , dextrose, air,

sucrose , levulose, zat putih

telut , zat tepung (Utami &

Asmaliyah 2011)

Herba

Buah Lever, ambeien, diare

(Utami & Asmaliyah

2011)

Diare

Batang Mencegah pendarahan

setelah melahirkan,

merapatkan vagina (Utami

& Asmaliyah 2011)

-

Kulit buah Sariawan usus, telinga

bengkak (Utami &

Asmaliyah 2011)

-

Bonggol Cacar air, tenggorokan

bengkak, disentri, amandel

(Utami & Asmaliyah

2011)

-

Page 83: KAJIAN PEMANFAATAN TUMBUHAN OBAT KELUARGA DI … · dari penelitian ini bahwa banyak spesies TOGA yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat Kampung Babakan-Cengal, dengan tingkat pengetahuan

68

68

Lampiran 3 Potensi tumbuhan obat berdasarkan manfaat (lanjutan)

No. Nama Tumbuhan

Bagian

yang

digunakan

Manfaat

Kandungan Habitus Umum

Pengetahuan

masyarakat

58. Pepaya (Carica papaya

L.)

Daun Batu ginjal, hipertensi,

malaria, keputihan,

malnutrisi, sakit perut

waktu haid (Muhlisah

1999)

Diare, hipertensi Daun: enzym papain,

alkaloid karpaino, pseudo-

karpaina, glikosid, karposid

dan saponin, sakarosa,

dekstrosa, dan levulosa.

Buah: Beta karotena, pectin,

d-galaktosa, I-arabinosa,

papain, papayotimin papain,

dan fitokinase.

Biji: glucoside cacirin dan

karpain.

Getah: papain, kemokapain,

lisosim, lipase, glutamin, dan

siklotransferase (Muhlisah

1999)

Herba

Akar Hipertensi, rematik,

gangguan saluran kencing

(Muhlisah 1999)

Hipertensi, panas, ginjal

Buah Melancarkan ASI, rematik,

haid berlebihan,

melancarkan pencernaan

(Muhlisah 1999)

-

59. Putri malu (Mimosa

pudica L.)

Seluruh

bagian

tumbuhan

Penenang, peluruh dahak,

peluruh kencing, batuk,

demam, anti radang

(Dalimartha 2005)

Sakit gigi Tanin, mimosin,asam

pipekolinat (Dalimartha

2005)

Semak

Daun Insomnia (Dalimartha

2005)

-

Akar Bronkhitis, batuk, rematik

(Dalimartha 2005)

-

Page 84: KAJIAN PEMANFAATAN TUMBUHAN OBAT KELUARGA DI … · dari penelitian ini bahwa banyak spesies TOGA yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat Kampung Babakan-Cengal, dengan tingkat pengetahuan

69

69

Lampiran 3 Potensi tumbuhan obat berdasarkan manfaat (lanjutan)

No. Nama Tumbuhan

Bagian

yang

digunakan

Manfaat

Kandungan Habitus Umum

Pengetahuan

masyarakat

60. Pinang (Areca catechu

L.)

Biji Cacingan,perut kembung,

bengkak, rasa penuh di

dada, luka, batuk

berdahak, diare, terlambat

haid, keputihan, beri-beri,

malaria (Utami &

Asmaliyah 2011)

- 0,3-0,6% alkaloid, seperti

Arekolin (C8 H13 NO2),

arekolidine, arekain,

guvakolin, guvasine dan

isoguvasine, red tanin 15%,

lemak 14% (palmitic, oleic,

stearic, caproic, caprylic,

lauric, myristic acid), kanji

dan resin (Utami &

Asmaliyah 2011)

Pohon

Daun Tidak napsu makan., sakit

pinggang (Utami &

Asmaliyah 2011)

Lemah syahwat

61. Pegagan (Centella

asiatica (L), Urb.)

Seluruh

bagian

tumbuhan

Hepatitis, campak, demam,

sakit tenggorokan,

bronkhitis, infeksi dan batu

saluran kencing, mata

merah, wasir, keracunan,

muntah darah, Batuk

darah, mimisan, cacingan,

lepra (Dalimartha 2005)

Batuk, maag Asiaticoside, thankuniside,

isothankuniside,

madecassoside, brahmoside,

brahminoside, brahmic acid,

madasiatic acid, meso-

inositol, centellose,

carotenoids, garam-garam

mineral seperti garam

kalium, natrium, magnesium,

kalsium, besi, vellarine, zat

samak (Dalimartha 2005)

Herba

62. Pacing (Costus speciosus

(Koenig) J.E.Smith)

Seluruh

bagian

tumbuhan

Luka gigitan ular, luka

gigitan serangga, disentri

(Kuntorina 2005)

- Daun : saponin, flavanoida,

dan tanin. Batang juga

mengandung saponin,

flavonoida, dan tanin

Bunga : saponin, flavonoida,

dan senyawa- senyawa

polifenol

Herba

Page 85: KAJIAN PEMANFAATAN TUMBUHAN OBAT KELUARGA DI … · dari penelitian ini bahwa banyak spesies TOGA yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat Kampung Babakan-Cengal, dengan tingkat pengetahuan

70

70

Lampiran 3 Potensi tumbuhan obat berdasarkan manfaat (lanjutan)

No. Nama Tumbuhan

Bagian

yang

digunakan

Manfaat

Kandungan Habitus Umum

Pengetahuan

masyarakat

Daun Radang selaput lendir

mata, menyuburkan

rambut (Kuntorina 2005)

- Biji dan rimpang : diosgenin

(sapogenin steroid),

tigogenin, diosin, grasillin,

sitosterol, metiltriakontan, 8-

hidroksitriakontan-25-on, 5-

alfa -stigmast-9(11)-en-3-

beta-ol-24-

hidroksitriakontan-26-on,

dan 24-

hidroksihentriakontan-27-on

(Kuntorina 2005)

Batang Demam, disentri

(Kuntorina 2005)

-

63. Puring (Codiaeum

variegatum (L) BL)

Daun Sakit perut pada anak,

sukar berkeringat,

menghangatkan perut

(Heyne 1987)

- Tanin (Heyne 1987) Perdu

Akar Perut mulas, sembelit,

kejang lambung, penyakit

saluran kencing (Heyne

1987)

-

Batang Sifilis (Heyne 1987) -

Tangkai Cacingan, nafsu makan

berkurang (Heyne 1987)

-

64. Padi (Oryza sativa L.) Biji Demam, diare, gondongan,

rematik, keseleo, radang

payudara, radang kulit, dan

bisul (Heyne 1987)

- karbohidrat, dextrin,

arabanoxylan, xylan, phytin,

glutelin, enzim (phytase,

lypase, diastase), dan vitamin

B (Heyne 1987)

Herba

Page 86: KAJIAN PEMANFAATAN TUMBUHAN OBAT KELUARGA DI … · dari penelitian ini bahwa banyak spesies TOGA yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat Kampung Babakan-Cengal, dengan tingkat pengetahuan

71

71

Lampiran 3 Potensi tumbuhan obat berdasarkan manfaat (lanjutan)

No. Nama Tumbuhan

Bagian

yang

digunakan

Manfaat

Kandungan Habitus Umum

Pengetahuan

masyarakat

Akar Keringat berlebiban,

berkeringat spontan, dan

filariasis (heyne 1987)

-

65. Rane (Selaginella

unsinata (Desv.) Spring.)

Seluruh

bagian

tumbuhan

Pembersih darah haid,

eksim (Heyne 1987)

Maag, sehabis

melahirkan

Saponin dan tanin (Heyne

1987)

Herba

66. Sirsak (Annona muricata

L. )

Buah Ambeien, sakit kandung

air seni, mencret (Hariana

2007)

- 65 kalori, protein 1 gram,

lemak 0,3 gram, hidrat arang

16,3 gram, kalsium 14

miligram, fosfor 27

miligram, besi 0,6 miligram,

vitamin A 10 SI, vitamin B,

0,07 miligram, vitamin C 20

miligram dan zat air 81,7

persen, tanin, fitosterol, ca-

oksalat clan alakaloid

murisine (Jannah 2010)

Pohon

Daun Sakit pinggang, bisul,

kanker (Hariana 2007)

Masuk angin, kanker,

panas, hipertensi

67. Sambiloto (Andrographis

paniculata ( Burm.f)

Ness)

Daun Tipus, demam, TBC, batuk

rejan, kencing nanah, sakit

kulit (Muhlisah 1999)

- laktone : deoxy-

andrographolide, 14-deoxy-

11, neoandrographolide, 12-

didehydroandrographolide,

dan homoandrograpolide.

Flavonoid :alkane, ketone,

dan aldehyde (Muhlisah

1999)

Herba

Page 87: KAJIAN PEMANFAATAN TUMBUHAN OBAT KELUARGA DI … · dari penelitian ini bahwa banyak spesies TOGA yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat Kampung Babakan-Cengal, dengan tingkat pengetahuan

72

72

Lampiran 3 Potensi tumbuhan obat berdasarkan manfaat (lanjutan)

No. Nama Tumbuhan

Bagian

yang

digunakan

Manfaat

Kandungan Habitus Umum

Pengetahuan

masyarakat

68. Sidaguri (Sida

rhombifolia L.)

Seluruh

bagian

tumbuhan

Influenza, demam, radang

amandel (tonsilitis), difteri,

TBC kelenjar

(scrofuloderma), radang

usus (enteritis), disentri,

sakit kuning (jaundice),

malaria, batu saluran

kencing, sakit lambung,

wasir berdarah, muntah

darah, terlambat haid, dan

cacingan (Dalimartha

2005)

Maag, kesemutan Daun : alkaloid, kalsium

oksalat, tannin, asam amino,

dan minyak atsiri. Batang :

kalsium oksalat dan tannin

Akar : alkaloid, dan steroid

(Dalimartha 2005)

Herba

Akar Influenza, sesak napas

(asma bronkhiale),disentri,

sakit kuning, rematik gout,

sakit gigi,sariawan,digigit

serangga berbisa, susah

buang air besar (sembelit),

terlambat haid, dan bisul

yang tak kunjung sembuh

(Dalimartha 2005)

Asma, sakit pinggang,

rematik

Bunga Luka gigitan serangga

(Dalimartha 2005)

-

69. Sembung (Blumea

balsamifera (L.) DC.)

Daun Luka pukul, gigitan ular

berbisa, bisul, gatal,gatal,

koreng, kejang perut,

masuk angin (Hendrian &

Hadiah 1999)

Sakit pinggang, sehabis

melahirkan

Minyak atsiri, kamfer, cineol,

dimetil eter (Hendrian &

Hadiah 1999)

Perdu

Page 88: KAJIAN PEMANFAATAN TUMBUHAN OBAT KELUARGA DI … · dari penelitian ini bahwa banyak spesies TOGA yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat Kampung Babakan-Cengal, dengan tingkat pengetahuan

73

73

Lampiran 3 Potensi tumbuhan obat berdasarkan manfaat (lanjutan)

No. Nama Tumbuhan

Bagian

yang

digunakan

Manfaat

Kandungan Habitus Umum

Pengetahuan

masyarakat

Akar Menambah selera makan,

menguatkan lambung,

kolera, malaria,demam

menahun (Hendrian &

Hadiah 1999)

-

70. Sirih (Piper betle L.) Daun Sakit mata, eksim, bau

mulut, kulit gatal,

menghilangkan jerawat,

pendarahan gusi, mimisan,

bronkhitis, batuk,

sariawan, luka, keputihan,

sakit jantung, sifilis,

alergi/biduren, diare, sakit

gigi (Muhlisah 1999)

Batuk, sariawan Minyak asiri,hidroksivacikol,

kavicol, kavibetol,

allypyrokatekol, karvakrol,

eugenol, eugenol methyl eter,

p-cymene, cineole,

caryophyllene, cadinene,

estragol, terpenena,

sesquiterpena, fenil propana,

tanin, diastase, gula, pati

(Muhlisah 1999)

Semak

71. Sengugu (Clerodendron

serrature (L.) Spr.)

Seluruh

bagian

tumbuhan

Menjernihkan suara, batuk,

sesak napas (asma),memar,

rematik, bronkhitis, tulang

patah (faktur), bisul, perut

busung, cacingan, malaria,

tenaga setelah melahirkan,;

digigit ular

(Wijayakusuma 2002)

- Daun : kalium, sedikit

natrium, alkaloid, dan

flavonoid flavon.

Kulit batang : triterpenoid,

asam oleanolat, asam

queretaroat, dan asam

serratogenat.

kulit akar : glikosida fenol,

manitol, dan sitosterol

(Wijayakusuma 2002)

Perdu

Page 89: KAJIAN PEMANFAATAN TUMBUHAN OBAT KELUARGA DI … · dari penelitian ini bahwa banyak spesies TOGA yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat Kampung Babakan-Cengal, dengan tingkat pengetahuan

74

74

Lampiran 3 Potensi tumbuhan obat berdasarkan manfaat (lanjutan)

No Nama Tumbuhan

Bagian

yang

digunakan

Manfaat

Kandungan Habitus Umum

Pengetahuan

masyarakat

72. Salak (Salacca zalacca

(Gaertn.) Voss)

Buah Diare (Heyne 1987) - Kalsium, tanin, saponin, dan

flavonoida (Heyne 1987)

Perdu

Daun

muda

(baros)

Panas (Heyne 1987) Panas

73. Suji (Pleomele

angustifolia N.E Brown)

Daun Beri-beri (Heyne 1987) Batuk Saponin dan folifenol (Heyne

1987)

Perdu

Akar Kencing nanah (Heyne

1987)

-

74. Sambang darah/ daun

remek daging

(Excoecaria

cochinchinensis Lour.)

Daun Disentri, menghentikan

pendarahan kettika haid

dan melahirkan (Hendrian

& Hadiah 1999)

- Asam behemat, triterpenoid,

eksokarol, silosterol

(Hendrian & Hadiah 1999)

Perdu

75. Serai (Cymbopogon

nardus (L.) Rendle.)

Daun Batuk, nyeri atau ngilu,

peluruh angin perut,

penambah nafsu makan,

pengobatan pasca

persalinan, penurun panas

dan pereda kejang

(Muhlisah 1999)

Nafsu makan Minyak asiri, geraniol,

citronnelal, eugenol-metil

eter, sitrat, dipenten, eugenol,

kadinen, kadinol, lononen

(Muhlisah 1999)

Semak

Batang Pegal-pegal (Muhlisah

1999)

-

Akar Peluruh air seni, peluruh

keringat, peluruh dahak /

obat batuk, bahan untuk

kumur, dan penghangat

badan (Muhlisah 1999)

-

Page 90: KAJIAN PEMANFAATAN TUMBUHAN OBAT KELUARGA DI … · dari penelitian ini bahwa banyak spesies TOGA yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat Kampung Babakan-Cengal, dengan tingkat pengetahuan

75

75

Lampiran 3 Potensi tumbuhan obat berdasarkan manfaat (lanjutan)

No Nama Tumbuhan

Bagian

yang

digunakan

Manfaat

Kandungan Habitus Umum

Pengetahuan

masyarakat

76. Selasih (Ocimum

basilicum L.)

Daun peluruh kentut, pelururh

haid, peluruh ASI, obat

demam, obat sariawan,

obat mual (Muhlisah 1999)

- 0simen, pinen. terpin hidrat,

sineol, metil kavikol, linalol,

anetol, eugenol, timol,

kamfer (Muhlisah 1999)

Semak

Biji Obat pereda, pelembut

kulit, peluruh air seni,

peluruh keringat, pencahar

(Muhlisah 1999)

-

77. Sukun (Artocarpus

communis Forst.)

Buah Sakit kuning (Heyne 1987) - Saponin, polifenol, asam

hidrosianat, asetilcolin,

tanin, riboflavin, phenol

(Ramadhana 2009)

Pohon

Bunga Sakit gigi (Heyne 1987) -

Daun Hipertensi, asma,

sariawan, infeksi kulit,

pembengkakan limfa

(Heyne 1987)

-

78. Salam (Syzygium

polyanthum Wight Walp)

Daun Mencret, memperbaiki

pencernaan, lemah

lambung, kesemutan

(Dalimartha 2005)

Kesemutan Minyak asiri, tanin,

flavonoid (Dalimartha 2005)

Pohon

79. Soka (Ixora coccinea L.) Kulit

batang

Luka baru (Hariana 2007) - Saponin, flavonoida, dan

tannin (Khasanah 2003)

Perdu

Akar Luka baru (hariana 2007) -

80. Som jawa (Talinum

paniculatum

(Jacq. Gaertn))

Akar Lemah syahwat, banyak

berkeringat, pusing,batuk,

TBC, paru-paru lemah,

nyeri lambung,diare,datang

haid tidak teratur,

keputihan, dan ASI sedikit

(Wijayakusuma 2002)

- Saponin, flavonoida, dan

tanin (Wijayakusuma 2007)

Herba

Page 91: KAJIAN PEMANFAATAN TUMBUHAN OBAT KELUARGA DI … · dari penelitian ini bahwa banyak spesies TOGA yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat Kampung Babakan-Cengal, dengan tingkat pengetahuan

76

76

Lampiran 3 Potensi tumbuhan obat berdasarkan manfaat (lanjutan)

No Nama Tumbuhan

Bagian

yang

digunakan

Manfaat

Kandungan Habitus Umum

Pengetahuan

masyarakat

81. Rambutan (Nephelium

lappaceum L.)

Kulit buah Disentri, demam (Heyne

1987)

- Buah : karbohidrat, protein,

lemak, fosfor, besi, kalsium,

dan vitamin C.

Kulit buah : tanin dan

saponin.

Biji : lemak dan polifenol.

Daun : tanin dan saponin.

Kulit batang : tanin, saponin,

flavonoida, pectic

substances, dan zat besi

(Dalimartha 2005)

Pohon

Kulit

batang

Sariawan (Heyne 1987) -

Daun Diare, menghitamkan

rambut (Heyne 1987)

-

Akar Demam (Heyne 1987) -

Biji Diabetes militus (Heyne

1987)

-

82. Tomat (Gycopersicum

esculentum Mill.)

Buah Wasir, Hiperensi, mata

merah, memar, usus buntu,

lever, jerawat, demam,

radang gusi, gusi berdarah,

sariawan, kurang darah,

meningkatkan nafsu

makan (Wijayakusuma

2002)

- Alkaloid solanin,saponin,

asam folat, asam malat,

asam sitrat, bioflavonoid ,

protein, lemak, gula

(glukosa, fruktosa), adenin,

trigonelin, kholin, tomatin,

mineral ,vitamin (B1, B2,

B6, C, E, likopen, niasin),

(Wijayakusuma 2002)

H

83. Takokak (Solanum

torvum Sw.) Daun Bisul, jantung berdebar,

liver, keropos tulang, sakit

pinggang, jantung berdebar

(Wijayakusuma 2002)

- Chlorogenin, sisalogenone,

torvogenin, vitamin A,

solasonin , neo –

chlorogenine, panicolugenin,

(Wijayakusuma 2002)

Perdu

Page 92: KAJIAN PEMANFAATAN TUMBUHAN OBAT KELUARGA DI … · dari penelitian ini bahwa banyak spesies TOGA yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat Kampung Babakan-Cengal, dengan tingkat pengetahuan

77

77

Lampiran 3 Potensi tumbuhan obat berdasarkan manfaat (lanjutan)

No Nama Tumbuhan

Bagian

yang

digunakan

Manfaat

Kandungan Habitus Umum

Pengetahuan

masyarakat

Buah Wasir, ambeien, asam urat

tinggi, influensa,

melancarkan pencernaan,

pembengkakan,

penetralisir racun (Utami

& Asmaliyah 2011)

Sakit kuning

Akar Panas dalam, sakit

lambung, tidak datang

haid, batuk kronis (Utami

& Asmaliyah 2011)

-

84. Temu kunci

(Boesenbergia pandurata

(Roxb.) Schlechter.)

Rimpang Sariawan, sukar kencing,

perut kembung, kurap,

cacing gelang (Kuntorina

2005)

Batuk, sariawan Minyak asiri (sineol, kamfer,

d-borneol, d-pinen,

sesquiterpene, zingiberen,

kurkumin, zedoarin) dan pati

(Kuntorina 2005)

Herba

85. Tembelekan (Lantana

camara L.)

Daun Batuk, luka, peluruh air

seni, bengkak (Hariana

2007)

- Lantadene A (0,31-0,68%),

lantadene B (0,2%),

lantanolic acid, lantic acid,

humulene (mengandung

minyak menguap 0,16 -

0,2%), Beta-caryophyllene,

gamma-terpidene, alpha-

pinene, p-cymene (Hariana

2007)

Herba

Page 93: KAJIAN PEMANFAATAN TUMBUHAN OBAT KELUARGA DI … · dari penelitian ini bahwa banyak spesies TOGA yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat Kampung Babakan-Cengal, dengan tingkat pengetahuan

78

78

Lampiran 3 Potensi tumbuhan obat berdasarkan manfaat (lanjutan)

No Nama Tumbuhan

Bagian

yang

digunakan

Manfaat

Kandungan Habitus Umum

Pengetahuan

masyarakat

86. Tapak liman

(Elephantopus scaber L.)

Seluruh

bagian

tumbuhan

Disenteri, diare, gigitan

ular, demam, lemah

sahwan (Hariana 2007)

Lemah syahwat Daun: Epifriedelinol, lupeol,

stiqmasterol, triacontan-1-ol,

dotria-contan-1-ol, lupeol

acetate, deoxyelephantopin,

isodeoxyelephantopin,

Bunga: Luteolin-7-glucoside

(Hariana 2007)

Herba

87. Temu lawak (Curcuma

xanthorrhiza, Roxb.)

Rimpang Obat kejang, jerawat,

mencret, kurang nafsu

makan, kurang darah,

cacar air, cacingan, air

susu kurang, sembelit,

kencing darah, radang

ginjal, maag (Dalimartha

2005)

Maag Fraksi pati, kurkunoid,

minyak asiri (Dalimartha

2005)

Semak

88. Teki (Cyperus rotundus

L.)

Rimpang memperlancar menstruasi ,

mengurangi rasa sakit pada

waktu haid, penyakit-

penyakit kewanitaan, obat

sakit perut, obat pencuci

anti keringat (Dalimartha

2005)

- saponin, flavonoid,

terpenoid dan minyak atsiri

(Dalimartha 2005)

Herba

Page 94: KAJIAN PEMANFAATAN TUMBUHAN OBAT KELUARGA DI … · dari penelitian ini bahwa banyak spesies TOGA yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat Kampung Babakan-Cengal, dengan tingkat pengetahuan

79

79

Lampiran 4 Frekuensi perjumpaan tumbuhan obat di Kampung Babakan-Cengal

No. Nama spesies Frekuensi

perjumpaan

Frekuensi

Status

budidaya RT

1

RT

2

RT

3

1. Alpukat (Persea gratissima Gaertn.) 3 v v v B

2. Alang-alang (Imperata cylindrica

(L.)Beauv.)

3 v v v L

3. Beluntas (Pluchea indica (L.) Less.) 3 v v v L

4. Bandotan (Ageratum conyzoides L.) 3 v v v L

5. Belimbing manis (Averhoa carambola) 2 v v B

6. Bratawali (Tinospora crispa Miers.

Hook. F. &Thems.)

1 v L

7. Bawang merah (Allium cepa L.) 2 v v B

8. Bawang putih (Allium sativum L.) 1 v B

9. Bayam (Amaranthus tricolor L.) 1 v L

10. Cabai rawit (Capsicum frutescens L.) 3 v v v B

11. Cengkeh (Syzygium aromaticum, (L.)

Merr.)

1 v B

12. Ciplukan (Physalis peruviana L.) 2 v v L

13. Cabai merah (Capsicum annum L.) 3 v v v B

14. Calingcing (Oxalis barrelieri L.) 3 v v v L

15. Daun dewa (Gynura segetum (Lour.)

Merr.)

1 v L

16. Dadap (Erythrina variegate L.) 1 v L

17. Daun sendok (Plantago major L.) 1 v L

18. Daun kentut (Paederia scandens (Lour.)

Merr.)

1 v L

19 Delima (Punica granatum L.) 1 v L

20. Harendong (senggani) (Melastoma

candidum D. Don)

3 v v v L

21. Jahe (Zingiber officinale Rosc) 2 v v B

22. Jawer kotok (Coleus deutellariodes

(L.)Benth)

1 v L

23. Jambu biji (Psidium guajava L.) 1 v B

24. Jarak pagar (Jatropha curcas L.) 1 v B

25. Jamblang (Syzygium cumini (L.) Skeels.) 1 v L

26. Jotang (Acmella paniculata (Wall. ex

DC.) R.K.Jansen) 1 v L

27. Jeruk nipis (Citrus

aurantifolia(Christm&Panz) Swingle)

3 v v v B

28 Jambu air (Syzygium aqueum Burm F) 3 v v v B

29. Kumis kucing (Orthosiphon stamineus

Benth )

2 v v B

30. Keji beling (Stachytarpheta mutabilis,

Vahl.)

1 v L

31. Kunyit (Curcuma domestica Val.) 2 v v B

Page 95: KAJIAN PEMANFAATAN TUMBUHAN OBAT KELUARGA DI … · dari penelitian ini bahwa banyak spesies TOGA yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat Kampung Babakan-Cengal, dengan tingkat pengetahuan

80

80

Lampiran 4 Frekuensi perjumpaan tumbuhan obat di Kampung Babakan-Cengal

(lanjutan)

No. Nama Spesies Frekuensi

perjumpaan

Frekuensi

Status

Budidaya RT

1

RT

2

RT

3

32. Kapulaga (Amomum cardamomum

Soland ex Maton,)

3 v v v B

33. Kedongdong (Spondias dulcis L.) 1 v B

34. Kelapa (Cocos nucifera, L.) 3 v v v L

35. kluwih (Artocarpus altilis (Park.) Fsb.) 1 v L

36. Kunyit hitam (Curcuma caesia Roxb) 3 v v v B

37. Kacapiring (Gardenia augusta Merr.) 1 v L

38. Kayu manis (Cinnamomum burmani

(Nees) Bl.)

1 v B

39. Kencur (Kaempferia galanga L.) 3 v v v B

40. Kaliandra (Calliandra

haematocephala Hassk)

3 v v v L

41. Katuk (Sauropus androginus (L.) Merr) 2 v v B

42. Keladi tikus (Typhonium divaricatum

(L.). Dence.)

3 v v v L

43. Ketapang (Terminalia

catappa Roxb)

1 v L

44. Kembang pukul empat

(Mirabilis jalava L.)

3 v v v L

45. Lempuyang wangi (Zingiber aromaticum

Val.)

1 v B

46.

.

Lidah buaya (Aloe vera L.) 3 v v v B

47. Lidah mertua (Sansevieria trifasciata

Prain.)

3 v v v B

48. Leunca (Solanum ningrum

L.)

3 v v v L

49. Mangkokan (Nothopanax scutellarium

Merr.)

2 v v L

50. Mengkudu (Morinda citrifolia L.) 2 v v B

51. Mahkota dewa (Phaleria macrocarpa

[Scheff.] Boerl.)

1 v L

52. Meniran (Phylanthus urinaria L.) 1 v L

53. Melati (Jasminum sambac (L.).Ait) 3 v v v L

54. Nanas merah (Ananas Bracteatus (Lindl.)

Schult. & Schult.f)

1 v L

55. Pacar air (Impatiens balsamina L.) 3 v v v L

56. Pulutan (Urena lobata L.) 3 v v v L

57. Pisang (Musa Paradisiaca L.) 3 v v v B

58. Pepaya (Carica papaya L.) 3 v v v B

59. Putri malu (Mimosa pudica L.) 3 v v v L

60. Pinang (Areca catechu L.) 1 v L

61. Pegagan (Centella asiatica (L.), Urb.) 2 v v L

62. Pacing (Costus speciosus (Koenig)

J.E.Smith)

1 v L

63. Puring (Codiaeum variegatum (L.) BL) 3 v v v B

64. Padi (Oryza sativa L.) 3 v v v L

65. Rane (Selaginella unsinata (Desv.)

Spring.)

3 v v v L

Page 96: KAJIAN PEMANFAATAN TUMBUHAN OBAT KELUARGA DI … · dari penelitian ini bahwa banyak spesies TOGA yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat Kampung Babakan-Cengal, dengan tingkat pengetahuan

81

81

Lampiran 4 Frekuensi perjumpaan tumbuhan obat di Kampung Babakan-Cengal

(lanjutan)

No. Nama Spesies Frekuensi

perjumpaan

Frekuensi

Status

Budidaya RT

01

RT

02

RT

03

66. Sirsak (Annona muricata L. ) 1 v B

67. Sambiloto (Andrographis paniculata

( Burm.f) Ness)

1 v L

68. Sidaguri (Sida rhombifolia L.) 3 v v v L

69. Sembung (Blumea balsamifera (L.) DC.) 3 v v v L

70. Sirih (Piper betle L.) 3 v v v B

71. Sengugu (Clerodendron serrature (L.)

Spr.)

2 v v L

72. Salak (Salacca zalacca (Gaertn.) Voss) 1 v L

73. Suji (Pleomale angustifolia N.E Brown) 1 v B

74. Sambang darah (Excoecaria

cochinchinensis Lour.)

1 v L

75. Serai (Cymbopogon nardus (L.) Rendle.) 3 v v v B

76. Selasih (Ocimum basilicum L.) 1 v L

77. Sukun (Artocarpus

communis Forst.)

2 v v L

78. Salam (Syzygium polyanthum Wight Walp) 2 v v B

79 Soka (Ixora coccinea L.) 3 v v v L

80. Som jawa (Talinum

paniculatum

(Jacq. Gaertn))

2 v v L

81. Rambutan (Nephelium

lappaceum L.)

1 v B

82. Tomat (Gycopersicum esculentum Mill.) 3 v v v B

83. Takokak (Solanum torvum Sw.) 1 v L

84. Temu kunci (Boesenbergia pandurata

(Roxb.) Schlechter.)

2 v v B

85. Tembelekan (Lantana camara L.) 3 v v v L

86. Tapak liman (Elephantopus scaber L.) 3 v v v L

87. Temu lawak (Curcuma xanthorrhiza,

Roxb.)

3 v v v B

88. Teki (Cyperus rotundus L.) 3 v v v L

Page 97: KAJIAN PEMANFAATAN TUMBUHAN OBAT KELUARGA DI … · dari penelitian ini bahwa banyak spesies TOGA yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat Kampung Babakan-Cengal, dengan tingkat pengetahuan

82

82

Lampiran 5 Tipe habitat tumbuhan obat di Kampung Babakan-Cengal

No. Nama spesies

Tipe Habitat

PR Kbn PJS PS SW

1. Alpukat (Persea gratissima Gaertn.) v

2. Alang-alang (Imperata cylindrica

(L.)Beauv.)

v v v

3. Beluntas (Pluchea indica (L.) Less.) v

4. Bandotan (Ageratum conyzoides L.) v v v v

5. Belimbing manis (Averhoa carambola L.) v

6. Bratawali (Tinospora crispa Miers. Hook.

F. &Thems.)

v

7. Bawang merah (Allium cepa L.) v

8. Bawang putih (Allium sativum L.) v

9. Bayam (Amaranthus tricolor L.) v

10. Cabai rawit (Capsicum frutescens L.) v

11. Cengkeh (Syzygium aromaticum, (L.)

Merr.)

v

12. Ciplukan (Physalis peruviana L.) v

13. Cabai merah (Capsicum annum L.) v v

14. Calingcing (Oxalis barrelieri L.) v v

15. Daun dewa (Gynura segetum (Lour.)

Merr.)

v

16. Dadap (Erythrina variegate L.) v

17. daun sendok (Plantago major L.) v

18. Daun kentut (Paederia scandens (Lour.)

Merr.)

v

19. Delima (Punica granatum L.) v

20. Harendong (senggani) (Melastoma

candidum D. Don)

v v

21. Jahe (Zingiber officinale Rosc) v v

22. Jawer kotok (Coleus deutellariodes

(L.)Benth)

v

23. Jambu biji (Psidium guajava L.) v

24. Jarak pagar (Jatropha curcas L.) v

25. Jamblang (Syzygium cumini (L.) Skeels.) v

26. Jotang (Acmella paniculata (Wall. ex DC.)

R.K.Jansen) v

27. Jeruk nipis (Citrus

aurantifolia(Christm&Panz) Swingle)

v

28. Jambu air (Syzygium aqueum Burm F) v v

29. Kumis kucing (Orthosiphon stamineus

Benth )

v

30. Keji beling (Stachytarpheta mutabilis,

Vahl.)

v

31. Kunyit (Curcuma domestica Val.) v v

32. Kapulaga (Amomum cardamomum Soland

ex Maton,)

v

33. Kedongdong (Lannea grandis Engl.) v

Page 98: KAJIAN PEMANFAATAN TUMBUHAN OBAT KELUARGA DI … · dari penelitian ini bahwa banyak spesies TOGA yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat Kampung Babakan-Cengal, dengan tingkat pengetahuan

83

83

Lampiran 5 Tipe habitat tumbuhan obat di Kampung Babakan-Cengal (lanjutan)

No. Nama Spesies

Tipe Habitat

PR Kbn PJS PS SW

34. Kelapa (Cocos nucifera, L.) v v

35. kluwih (Artocarpus altilis (Park.) Fsb.) v

36. Kunyit hitam (Curcuma caesia Roxb.) v

37. Kacapiring (Gardenia augusta Merr.) v

38. Kayu manis (Cinnamomum burmani (nees)

Bl.)

v

39. Kencur (Kaempferia galanga L.) v

40. Kaliandra (Calliandra

haematocephala Hassk)

v

41. Katuk (Sauropus androginus (L.) Merr) v v

42. Keladi tikus (Typhonium divaricatum (L.).

Dence.)

v v

43. Ketapang (Terminalia

catappa Roxb)

v

44. Kembang pukul empat

(Mirabilis jalava L.)

v

45. Lempuyang wangi (Zingiber aromaticum

Val.)

v

46. Lidah buaya (Aloe vera L.) v

47. Lidah mertua (Sansevieria trifasciata

Prain.)

v

48. Leunca (Solanum ningrum

L.)

v

49. Mangkokan (Nothopanax scutellarium

Merr.)

v

50. Mengkudu (Morinda citrifolia L.) v

51. Mahkota dewa (Phaleria macrocarpa

[Scheff.] Boerl.)

v

52. Meniran (Phylanthus urinaria L.) v

53 Melati (Jasminum sambac (L.).Ait) v

54. Nanas merah (Ananas Bracteatus (Lindl.)

Schult. & Schult.f)

v

55. Pacar air (Impatiens balsamina L.) v

56. Pulutan (Urena lobata L.) v

57. Pisang (Musa Paradisiaca L.) v

58. Pepaya (Carica papaya L.) v

59. Putri malu (Mimosa pudica L.) v v v

60. Pinang (Areca catechu L.) v

61. Pegagan (Centella asiatica (L.), Urb.) v

62. Pacing (Costus speciosus (Koenig)

J.E.Smith)

v v v

63. Puring (Codiaeum variegatum (L.) BL) v v

64. Padi (Oryza sativa L.) v

65. Rane (Selaginella unsinata (Desv.)

Spring.)

v v

66. Sirsak (Annona muricata L. ) v

67. Sambiloto (Andrographis paniculata

(Burm.f) Ness)

v

68. Sidaguri (Sida rhombifolia L.) v

Page 99: KAJIAN PEMANFAATAN TUMBUHAN OBAT KELUARGA DI … · dari penelitian ini bahwa banyak spesies TOGA yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat Kampung Babakan-Cengal, dengan tingkat pengetahuan

84

84

Lampiran 5 Tipe habitat tumbuhan obat di Kampung Babakan-Cengal (lanjutan)

No. Nama Spesies

Tipe Habitat

PR Kbn PJS PS SW

69. Sembung (Blumea balsamifera (L.)

DC.)

v

70. Sirih (Piper betle L.) v

71. Sengugu (Clerodendron serrature

(L.) Spr.)

v

72. Salak (Salacca zalacca (Gaertn.)

Voss)

v

73. Suji (Pleomale angustifolia N.E

Brown)

v

74. Sambang darah (Excoecaria

cochinchinensis Lour.)

v

75. Serai (Cymbopogon nardus (L.)

Rendle.)

v

76. Selasih (Ocimum basilicum L.) v

77. Sukun (Artocarpus

communis Forst.)

v v

78. Salam (Syzygium polyanthum Wight

Walp)

v v v

79. Soka (Ixora coccinea L.) v

80. Som jawa (Talinum

paniculatum

(Jacq. Gaertn))

v v

81. Rambutan (Nephelium

lappaceum L.)

v

82. Tomat (Gycopersicum esculentum

Mill.)

v

83. Takokak (Solanum torvum Sw.) v

84. Temu kunci (Boesenbergia

pandurata (Roxb.) Schlechter.)

v

85. Tembelekan (Lantana camara L.) v v

86. Tapak liman (Elephantopus scaber

L.)

v

87. Temu lawak (Curcuma

xanthorrhiza, Roxb.)

v

88. Teki (Cyperus rotundus L.) v v

Page 100: KAJIAN PEMANFAATAN TUMBUHAN OBAT KELUARGA DI … · dari penelitian ini bahwa banyak spesies TOGA yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat Kampung Babakan-Cengal, dengan tingkat pengetahuan

85

85

Lampiran 6 Kelompok penyakit dan jumlah spesies tumbuhan obat yang digunakan di

Kampung Babakan-Cengal (Nawangningrum 2004)

No Kelompok penyakit Macam penyakit 𝒔𝒑𝒆𝒔𝒊𝒆𝒔 𝑻𝑶

1. Penyakit saluran pencernaan Maag, usus buntu, masuk angin,

gangguan pencernaan, diare, disentri,

perut kembung, memperbaiki

pencernaan, typus, nyeri lambung,

perut busung, mencret, sakit perut,

pencahar, disentri basiler, berak

darah, radang usus, keram perut,

radang lambung, peluruh

kentut/angin perut,, radang usus ,

kolera, radang rektum, cacingan

64

2. Penyakit saluran pembuangan Infeksi saluran kencing, sakit

kandungan air seni, peluruh keringat,

ambeien, diabetes militus (kencing

manis), sukar kencing, kencing

nanah, kencing batu, peluruh air seni,

wasir, prolapsani (beser), wasir

darah, gangguan saluran kencing,

kencing tidak lancar, sukar buang air

besar, infeksi saluran kencing,

kencing sedikit, sembelit, sulit

berkeringat, kencing darah, keringat

berlebihan

50

3. Penyakit kulit eksim, sakit kulit, bisul, gatal,

koreng, jerawat, campak (morbili),

borok, psoriasis, cacar air, herpes,

kudis, panu, kutu air, lepra,

frambusia, radang kulit, kulit kering

42

4. Penyakit saluran pernapasan TBC, sakit tenggorokan, batuk rejan,

saluran napas membengkak, radang

tenggorokan, bronkhitis, batuk, sesak

napas (asma), paru-paru, batuk darah,

batuk kronis, batuk berdahak, diftera,

mimisan, gondongan, radang saluran

pernapasan

38

5. Penyakit mulut Sariawan, bau mulut, sakit gigi,

pendarahan gusi, gusi berdarah

27

6. Penyakit jantung dan

pembuluh/peredaran darah

hipertensi (tekanan darah tinggi),

hematoma, sakit jantung, radang

dinding pembuluh darah,

tromboangitis (pembekuan), jantung

berdebar-debar, melancarkan

peredaran darah, menghilangkan

darah kotor, leukimia, pembersih

darah, pendarahan, anemia, malaria,

demam berdarah, darah rendah

34

7. Penyakit kepala, demam, dan

influenza

demam,panas, influenza, sakit kepala,

migran, panas dalam

41

8. Penyakit tulang, otot, sendi dan

saraf

rematik, sakit pinggang, encok,

tulang patah, sakit tulang, lumpuh,

keropos tulang, asam urat, keseleo,

pegal linu, kesemutan, kejang

37

Page 101: KAJIAN PEMANFAATAN TUMBUHAN OBAT KELUARGA DI … · dari penelitian ini bahwa banyak spesies TOGA yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat Kampung Babakan-Cengal, dengan tingkat pengetahuan

86

86

Lampiran 6 Kelompok penyakit dan jumlah jenis tumbuhan obat yang digunakan di

Kampung Babakan-Cengal (lanjutan)

No Kelompok penyakit Macam penyakit 𝒔𝒑𝒆𝒔𝒊𝒆𝒔 𝑻𝑶

9. Penyakit khusus wanita Keputihan, radang payudara, nyeri

haid, haid tidak lancar, haid tidak

teratur, peluruh haid, pelancar haid,

haid berlebihan, pendarahan rahim,

tidak datang haid, menghentikan

pendarahan haid, pendarahan rahim,

terlambat haid, kanker payudara,

sakit leher rahim, pembersih darah

haid

25

10. Perawatan kehamilan dan

persalinan

pengobatan sesudah melahirkan,

mempelancar ASI, sukar melahirkan,

memperbanyak air susu, tenaga

setelah melahirkan, kekurangan ASI,

menghentikan pendarah ketika

melahirkan, mempermudah

persalinan, pemacu ASI,

melancarkan darah setelah

melahirkan, ASI berlebihan.

Keguguran

20

11. Pengobatan luka, gigitan ular Luka, luka berdarah, luka pukul, luka

memar, luka benturan, luka bakar,

luka gigitan serangga, gigitan ular,

penutup luka

21

12. Penyakit ginjal, hati Lever, batu ginjal, hepatitis, ginjal

akut, radang ginjal, gagal ginjal

17

13. Penyakit mata Radang selaput lendir mata, mata

merah, sakit mata

6

14. Penyakit lainnya Menghilangkan racun, rambut

rontok, bengkak, menambah napsu

makan, tumor,menghilangkan bau

badan,kanker, suara parau, muntah

darah, anti radang, penghilang nyeri,

antiseptik, kejang, cacingan, sakit

mata, sifilis, alergi, menjernihkan

suara, keracunan, menghitamkan alis

mata, ayan, katarak, malnutrisi,

antikanker, insomnia, muntah darah,

radang anak telinga, mata pegal,

panghangat tubuh, cantengan,

melangsingkan, kurang gizi,

penyubur rambut, radang mata,

kekurangan vitamin C, lamah

syahwan, menghitamkan rambut

48

Page 102: KAJIAN PEMANFAATAN TUMBUHAN OBAT KELUARGA DI … · dari penelitian ini bahwa banyak spesies TOGA yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat Kampung Babakan-Cengal, dengan tingkat pengetahuan

87

87

Lampiran 7 Penyakit umum masyarakat yang sering diobati dengan tumbuhan obat

pada responden Kampung Babakan-Cengal, Desa Karacak

Kelompok

penyakit

Nama

penyakit

Tumbuhan obat

yang sering

digunakan

Cara

penggunaan

Jumlah responden

yang menyatakan

manjur

Gangguan

sistem atau

saluran

pernapasan

Batuk - Akar putri

malu

Sebanyak 10-15

gr akar putri malu

direbus lalu

diminum airnya

1

- Akar alang-

alang

Rebus akar alang-

alang yang masih

segar kira-kira 30-

60 g, lalu minum

airnya

1

- Pegagan Segenggam penuh

pegagan segar

dilumat, diperas,

ditambah air dan

gulalalu diminum.

1

- Ciplukan 9-15 gr seluruh

bagian ciplukan

direbus dengan 4

gelas air, lalu

diminum

1

- Daun sirih 4-5 lembar direbus

dan diminum

airnya

1

- Jeruk nipis 1 buah jeruk nipis

diperis untuk

diambil airnya,lalu

airnya diminum

secara teratur 1

kali sehari selama

3

Paru-paru - Ciplukan 9-15 gr seluruh

bagian ciplukan

direbus dengan 3

gelas air, lalu

diminum

1

Asma - Sidaguri 6 gr akar sidagori

dipotong tipis,

ditambah gula,

lalu direbus,

disaring kemudian

diminum airnya

2

- Kunyit hitam 1-2 buah Rimpang

kunyit hitam

direbus kemudian

airnya diminum

2

Penyakit

jantung dan

peredaran

darah

Tekanan

darah tinggi

(hipertensi)

- Kumis kucing

- Daun sendok

Rebus seluruh

bagian kumis

kucing, daun

sendok dan

rumput lidah ular

lalu saring dan

minum airnya

2

Page 103: KAJIAN PEMANFAATAN TUMBUHAN OBAT KELUARGA DI … · dari penelitian ini bahwa banyak spesies TOGA yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat Kampung Babakan-Cengal, dengan tingkat pengetahuan

88

88

Lampiran 7 Penyakit umum masyarakat yang sering diobati dengan tumbuhan obat pada

responden Kampung Babakan-Cengal, Desa Karacak (lanjutan)

Kelompok

penyakit

Nama

penyakit

Tumbuhan

obat yang

sering

digunakan

Cara

penggunaan

Jumlah responden

yang menyatakan

manjur

- Buah

belimbing

1 atau 2 buah

belimbing diperas,

lalu diminum air

perasannya

2

Penyakit

kepala,

demam, dan

influenza

Sakit kepala - Alpukat 3 lembar daun

alpukat direbus

lalu diminum

airnya

10

Demam - Kumis

kucing

6 gr akar kumis

kucing direbus

lalu disaring dan

diminum airnya

2

Penyakit

mulut

Sakit gigi - Putri malu Segenggam putri

malu direbus lalu

airnya dikumur

5

- Alpukat 3-5 biji alpukat

ditumbuk hingga

menjadi bubuk

lalu bubuk biji

tersebut

ditempelkan pada

gigi yang

berlubang

3

Sariawan - Saga 3-5 lembar daun

saga dicampur

dengan dadap lalu

diremas, diambil

airnya lalu

diminum

2

- Jambu biji 1-2 lembar daun

dan kulit

batangnya direbus

lalu diminum

airnya

2

- Sirih

1-2 lembar sirih

dikunyah lalu

dibiarkan sebentar

didalam mulut

4

- Temu kunci 1-2 lembar

temukunci

dikunyah lalu

dibiarkan sebentar

didalam mulut

2

Penyakit

saluran

pembuangan

Diabetes

militus

(kencing

manis)

- Kacapiring 12 lembar daun

kacapiring

direbus dengan 2

gelas air lalu

diminum airnya

1

Page 104: KAJIAN PEMANFAATAN TUMBUHAN OBAT KELUARGA DI … · dari penelitian ini bahwa banyak spesies TOGA yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat Kampung Babakan-Cengal, dengan tingkat pengetahuan

89

89

Lampiran 7 Penyakit umum masyarakat yang sering diobati dengan tumbuhan obat pada

responden Kampung Babakan-Cengal, Desa Karacak (lanjutan)

Kelompok

penyakit

Nama

penyakit

Tumbuhan

obat yang

sering

digunakan

Cara

penggunaan

Jumlah responden

yang menyatakan

manjur

Penyakit

saluran

pencernaan

Diare - Kunyit

- Bandotan

2-3 buah kunyit

diparut, diambil

airnya, dicampur

dengan air dari

bandotan yang

telah diremas

kemudian

diminum

1

- Lempuyang

- Daun pepaya

Lempuyang

diparut,dicampur

dengan daun

pepaya, diperas,

diseduh, dan

ditambah kuning

telur ayam

kampung lalu

dimium

2

- Jambu biji 5 lembar daun

jambu biji

direbus dengan

1,5 liter air lalu

diminum

4

Maag - Pegagan

- Meniran

- Ciplukan

3 lembar daun

pegagan

dicampur

dengan akar

ciplukan serta

daun dan batang

meniran lalu

direbus dan

diminum airnya

3

- Bandotan Segenggam

bandotan

direbus lalu

diminum airnya

13

- Jambu biji 8 lembar daun

jambu biji yang

masih segar

direbus dengan

1,5 liter air, lalu

diminum

6

- Temu lawak

- Meniran

- Alang-alang

- Kunyit

temulawak

dicampur

dengan meniran,

alang-alang dan

kunyit direbus

lalu diminum

airnya

2

Page 105: KAJIAN PEMANFAATAN TUMBUHAN OBAT KELUARGA DI … · dari penelitian ini bahwa banyak spesies TOGA yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat Kampung Babakan-Cengal, dengan tingkat pengetahuan

90

90

Lampiran 7 Penyakit umum masyarakat yang sering diobati dengan tumbuhan obat pada

responden Kampung Babakan-Cengal, Desa Karacak (lanjutan)

Kelompok

penyakit

Nama

penyakit

Tumbuhan

obat yang

sering

digunakan

Cara

penggunaan

Jumlah responden

yang menyatakan

manjur

Penyakit otot,

tulang, sendi

dan saraf

Rematik - Jahe 1-2 rimpang jahe

dihaluskan lalu

dicampur cuka

kemudian

dioleskan

6

- Sidaguri Seluruh bagian

tumbuhan

sidagori di rebus

lalu diminum

airnya

3

Sakit

pinggang

- Daun

sembung

Daun sembung

dicuci lalu

dipotong-potong,

direbus dan

diminum airnya

3

- Ciplukan

- Daun

alpukat

Seluruh bagian

ciplukan dijemur,

dicampur dengan

daun alpukat,

direbus, dan

diminum airnya

3

- Sidaguri 5 akar sidaguri

direbus lalu

diminum airnya

4

Pegal-pegal - Jahe 1-2 rimpang jahe

dihaluskan lalu

dioles

3

Kesemutan - Salam

- Sidaguri

- Jahe

3 lembar daun

salam dicampur

dengan daun

sidaguri, dan jahe

direbus lalu

airnya diminum

1

Page 106: KAJIAN PEMANFAATAN TUMBUHAN OBAT KELUARGA DI … · dari penelitian ini bahwa banyak spesies TOGA yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat Kampung Babakan-Cengal, dengan tingkat pengetahuan

91

91

Lampiran 8 Panduan kuisioner masyarakat Kampung Babakan-Cengal

1. Data Pribadi

Nama :

Umur :

JenisKelamin :

Pendidikan :

Pekerjaan :

2. Apakah saudara tahu bahwa ada jenis tumbuhan baik yang ada dihutan maupun

dipekarangan yang dapat dipakai untuk obat?

a. mengetahui b. Kurang tahu c. Tidak tahu

3. Pengetahuan tentang tumbuhan obat, pertama kali tahu dari siapa?

a. Turun temurun b. Tetangga/ dukun c. Informasi media

4. Apakah saudara pernah menggunakan tumbuhan obat untuk pengobatan dan

memelihara kesehatan?

a. Ya b. Kadang-kadang c. Tidak

5. Saudara memperoleh tumbuhan obat dari mana?

a. Hutan b. Pekarangan c. kebun d.

lainnya.........

6. Apakah saudara membuat ramuan obat sendiri?

a. Ya b. Kadang-kadang c. Tidak

7. Biasanya dalam memakai obat trdisional, menurut saudara bagaimana khasiat

obat tersebut?

a. Sangat manjur b. Kurang manjur c. Tidak manjur

8. Jenis penyakit apa saja yang sering diderita masyarakat dan jenis tumbuhan obat

apa saja yang sering digunakan?

9. Jika tidak menggunakan tumbuhan obat, apakah saudara juga menggunakan jasa

medis atau obat yang dikemas pabrik dan dijual secara umum?

a. Tidak b. Kadang-kadang c. Ya

10. Jika ya, apakah karena dengan menggunakan jasa medis atau obat yang dijual

secara umum lebih praktis?

a. Tidak b. Kadang-kadang c. Ya

Page 107: KAJIAN PEMANFAATAN TUMBUHAN OBAT KELUARGA DI … · dari penelitian ini bahwa banyak spesies TOGA yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat Kampung Babakan-Cengal, dengan tingkat pengetahuan

92

92

11. Untuk menghindari kerusakan/ kepunahan jenis tumbuhan obat, bila dianjurkan

budidaya tanaman obat apakah saudara berkeinginan untuk

membudidayakannya?

a. Ya b. Tidak tahu c. Tidak

12. Apakah saat sekarang saudara membudidayakan tumbuhan obat?

a. Ya b. Tidak tahu

13. Jika iya, tumbuhan apa yang anda budidaya?..................

14. Apakah ada tumbuhan obat yang digunakan untuk upacara adat? (Ya/ Tidak). Jika

ada sebutkan jenisnya…………………………….

15. Masyarakat desa sini kalau sakit berobat kemana?

a. Dukun/ tabib c. Beli obat warung

b. Puskesmas d. ………………..

16. Jenis tumbuhan obat manakah yang sering digunakan dalam pengobatan dan

memelihara kesehatan? Alasan…………………….

17. Bagaimana pendapat anda mengenai tumbuhan obat keluarga (TOGA)

?................

Page 108: KAJIAN PEMANFAATAN TUMBUHAN OBAT KELUARGA DI … · dari penelitian ini bahwa banyak spesies TOGA yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat Kampung Babakan-Cengal, dengan tingkat pengetahuan

79