Seminar Nasional Teknik Sipil V Tahun 2015 – UMS ISSN : 2459-9727 T-100 KAJIAN PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI SPASIAL SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK PERENCANAAN TRANSPORTASI (Studi Kasus: Jaringan Jalan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta) Nindyo Cahyo Kresnanto Magister Teknik Sipil - Fakultas Teknik - Universitas Janabadra Jl. Tentara Rakyat Mataram 57 – Yogyakarta Telp: (0274) 543676., Fax: (0274) 543676 Email: [email protected]Abstrak Data sistem jaringan transportasi (jaringan dan simpul trransportasi) merupakan data yang sangat komplek terutama menyangkut masalah multi-moda, melintasi beberapa batas administrasi wilayah, dan setiap stakeholder mempunyai sudut pandang terhadap atribut sistem yang berbeda tergantung kepentingan masing-masing. Data ini juga merupakan data dasar yang dapat digunakan untuk berbagai keperluan, maka rancangan basis datanya harus dibangun untuk dapat memenuhi berbagai kebutuhan yang komplek tersebut. Data utama sistem jaringan transportasi adalah berupa data jaringan jalan (entitas jaringan jalan) dan simpul-simpul transportasi yang memiliki referensi spasial atau referensi lokasi tertentu. Selain bereferensi spasial, data jaringan dan simpul ini terkait juga dengan data-data non-spasial yang melekat pada entitas tersebut. Untuk mengakomodasi masalah koordinasi antara data entitas dan atributnya Sistem Informasi Geografis (SIG) merupakan salah satu perangkat yang dapat digunakan, yang menjadi permasalahan utama adalah bagaimana membangun sebuah basis data spasial untuk keperluan sistem jaringan transportasi yang dapat mewadahi semua keperluan stakeholder yang terkait dengan data tersebut (multi-purpose). Penggunaan Sistem Informasi Geografis (SIG) sebagai suatu sistem pengelolaan data yang terorganisir dewasa ini semakin berkembang pesat. Dan ini telah terbukti di beberapa instansi yang menggunakan SIG sebagai salah suatu sistem pengumpulan dan penggabungan data secara terorganisir dan terpadu. Data spasial yang dibangun akan diterjemahkan ke dalam layer-layer peta digital. Setiap layer mempunyai karateristik spesifik tentang sebuah kelompok obyek (entitas). Untuk keperluan pengelolaan jaringan jalan secara umum dibuat 5 (lima) buah layer standar yaitu: layer untuk jaringan jalan, wilayah administrasi, zona, simpul transportasi, dan tata guna lahan. Akhirnya, rancangan basis data spasial dalam studi ini diharapkan dapat digunakan untuk keperluan analisis dan perencanaan yang terkait dengan sistem jaringan transportasi jalan. Kata kunci: Sistem Informasi Geografis, Basis Data Spasial, Perencanaan Transportasi Pendahuluan Permasalahan transportasi terutama jaringan jalan semakin hari semakin kompleks. Penambahan jumlah demand tanpa penambahan supply (berupa prasarana jaringan jalan) yang cukup akan berakibat masalah yang serius seperti kemacetan. Saat ini, kinerja supply berupa prasarana jaringan jalan belum optimal dikarenakan beberapa hal seperti kondisi yang rusak, pengurangan kapasitas akibat hambatan samping, dsb. Untuk itu diperlukan pengelolaan supply dengan baik. Selain sisi fisik, pengelolaan juga harus didukung dengan data-data yang akurat berupa data karakteristik jaringan jalan yang ada. Sehingga prasarana jalan tersebut dapat dipantau dengan baik. Keberadaan data yang mutakhir juga merupakan dasar utama untuk melakukan analisis-analisis dan perencanaan yang baik. Sehingga perlu sebuah model data untuk keperluan transportasi yang sangat komplek karena ada banyak variasi penggunaan data transportasi (untuk analisis, perencanaan, dan manajemen). Sepeti yang tertuang dalam Peraturan Menteri Perhubungan nomor 14 tahun 2006 tentang Manajemen dan Rekayasa Lalulintas: untuk keperluan pelaksanaan manajemen dan rekayasa lalu lintas di jalan diselenggarakan sistem informasi manajemen dan rekayasa lalu lintas terdiri dari: a. sistem informasi manajemen dan rekayasa lalu lintas nasional; b. Sistem informasi manajemen dan rekayasa lalu lintas provinsi; c. sistem informasi manajemen dan rekayasa lalu lintas kabupaten; dan d. sistem informasi manajemen dan rekayasa lalu lintas kota. Sistem informasi manajemen dan rekayasa lalu lintas meliputi: a. subsistem informasi jaringan jalan dan perlengkapannya; b. subsistem informasi lalu lintas. Sistem informasi manajemen dan rekayasa lalu lintas harus disusun sedemikian rupa sehingga saling terintegrasi dan dimungkinkan dapat diakses oleh pihak ketiga. Sistem Informasi adalah merupakan kombinasi dari kegiatan-kegiatan kerja, manusia, informasi dan teknologi informasi yang dikoordinasikan untuk mewujudkan tujuan dalam suatu organisasi (Alter 1992). Kegiatan-kegiatan kerja yang dimaksud adalah metode-metode yang digunakan manusia dan teknologi dalam melaksanakan pekerjaan dimana
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Seminar Nasional Teknik Sipil V Tahun 2015 – UMS ISSN : 2459-9727
T-100
KAJIAN PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI SPASIAL SISTEM
INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK PERENCANAAN TRANSPORTASI
(Studi Kasus: Jaringan Jalan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta)
Nindyo Cahyo Kresnanto Magister Teknik Sipil - Fakultas Teknik - Universitas Janabadra
Jl. Tentara Rakyat Mataram 57 – Yogyakarta Telp: (0274) 543676., Fax: (0274) 543676