Top Banner
artikel penelitian untuk ruangl lingkup jurnal ac- dia di halaman belakang, Account Jurnal Akuntansi, Keuangan dan Perbankan ISSN 2338-9753 Implementasi Standard Akuntansi Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SKA-ETAP) dalam Proses Akuntansi dan Penyusunan Laporan Keu- angan Pada Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Hal 90-96, Nedsal Sixpria Titi Suhartati, Sabar Warsini. Pengaruh Krisis Subprime Mortgage Terhadap Kinerja Keuangan Indi- kator Return Saham Industri Konsumsi Yang Terdaftar di BEI. Hal 97- 106. Ridwan Zulpi Agha Studi Terhadap Implementasi Kurikulum Program Studi Komputerisasi Akuntansi di Indonesia. Hal 107-117, Ali Masjono. Kajian Kualitas Audit Terhadap Kualitas Informasi dalam Laporan Keu- angan. Hal 118-125, Eli Suhayati. Faktor Faktor yang Mempengaruhi Penerimaan Opini Audit Going Con- cern pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Hal 126-135, Sharlita Sara Izzati, Lana Sularto. Analisa Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Pengungkapan Corporate Social Responsilbility pada Perusahaan Farmasi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2013. Hal 136-143, Shinta Nur Amalia, Lana Sularto. Optimalisasi Dana Bergulir dalam Meningkatkan Perekonomian Masyara- kat Miskin (Studi Kasus Dana PNPM Mandiri Perkotaan di Provinsi Su- matera Barat). Hal 144-150, Veriyetmi Wira, Gustati. Apakah Mahasiswa di Kelas Pengauditan Mendukung Penggunaan Cross- word Puzzle?, Hal 151-157, Yanto Darmawan, Yudi Santara Setyapurnama. Pengaruh Anggaran Partisipatip terhadap Kinerja Manajerial dengan Lo- cus of Control sebagai Variabel Moderating (studi Perguruan Tinggi Swasta di Kota Bandung). Hal 158-163, Dena Adilla Gunawan, Ivan A. Setiawan. Profile Demografis Nasabah E-Banking. Hal 164-169, Petrus Hari Kuncoro Seno, Ali Masjono. Volume 1 No 2 Desember 2014 Ruang Lingkup: Account merupakan jurnal yang diterbitkan untuk memberikan ma- sukan bagi pengembangan ilmu pengetahuan dibidang akuntansi, keuangan dan per- bankan. Artikel yang dimuat di jurnal ini merupakan kajian teoritis dan hasil riset terapan dibidang akuntansi, keuangan dan perbankan Redaksi Account menerima artikel penelitian untuk dimuat pada terbitan berikutnya yang sesuai dengan ruang lingkup jurnal account. Kirim artikel anda ke [email protected]. Sesuaikan format tulisan an- da dengan format yang terse- dia di halaman belakang, atau kirim email dengan isi request for format ke email diatas
13

kajian kualitas audit terhadap kualitas informasi dalam laporan ...

Jan 12, 2017

Download

Documents

vuongtu
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: kajian kualitas audit terhadap kualitas informasi dalam laporan ...

Redaksi Account menerima artikel penelitian untuk

dimuat pada terbitan

berikunya yang sesuai dengan ruangl lingkup jurnal ac-

count.

Kirim artikel anda ke

[email protected].

Sesuaikan format tulisan an-

da dengan format yang terse-

dia di halaman belakang, atau kirim email dengan isi

request for format ke email

diatas

Account

Jurnal Akuntansi, Keuangan dan Perbankan

ISSN 2338-9753

Implementasi Standard Akuntansi Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik

(SKA-ETAP) dalam Proses Akuntansi dan Penyusunan Laporan Keu-

angan Pada Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Hal 90-96,

Nedsal Sixpria Titi Suhartati, Sabar Warsini.

Pengaruh Krisis Subprime Mortgage Terhadap Kinerja Keuangan Indi-

kator Return Saham Industri Konsumsi Yang Terdaftar di BEI. Hal 97-

106. Ridwan Zulpi Agha

Studi Terhadap Implementasi Kurikulum Program Studi Komputerisasi

Akuntansi di Indonesia. Hal 107-117, Ali Masjono.

Kajian Kualitas Audit Terhadap Kualitas Informasi dalam Laporan Keu-

angan. Hal 118-125, Eli Suhayati.

Faktor Faktor yang Mempengaruhi Penerimaan Opini Audit Going Con-

cern pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Hal 126-135, Sharlita Sara Izzati, Lana Sularto.

Analisa Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Pengungkapan Corporate

Social Responsilbility pada Perusahaan Farmasi yang Terdaftar di Bursa

Efek Indonesia Periode 2010-2013. Hal 136-143, Shinta Nur Amalia, Lana

Sularto.

Optimalisasi Dana Bergulir dalam Meningkatkan Perekonomian Masyara-

kat Miskin (Studi Kasus Dana PNPM Mandiri Perkotaan di Provinsi Su-

matera Barat). Hal 144-150, Veriyetmi Wira, Gustati.

Apakah Mahasiswa di Kelas Pengauditan Mendukung Penggunaan Cross-

word Puzzle?, Hal 151-157, Yanto Darmawan, Yudi Santara Setyapurnama.

Pengaruh Anggaran Partisipatip terhadap Kinerja Manajerial dengan Lo-

cus of Control sebagai Variabel Moderating (studi Perguruan Tinggi Swasta

di Kota Bandung). Hal 158-163, Dena Adilla Gunawan, Ivan A. Setiawan.

Profile Demografis Nasabah E-Banking. Hal 164-169, Petrus Hari Kuncoro

Seno, Ali Masjono.

Volume 1 No 2 Desember 2014

Ruang Lingkup: Account merupakan jurnal yang diterbitkan untuk memberikan ma-

sukan bagi pengembangan ilmu pengetahuan dibidang akuntansi, keuangan dan per-

bankan. Artikel yang dimuat di jurnal ini merupakan kajian teoritis dan hasil riset

terapan dibidang akuntansi, keuangan dan perbankan

Redaksi Account

menerima artikel penelitian untuk dimuat

pada terbitan berikutnya

yang sesuai dengan ruang lingkup jurnal account.

Kirim artikel anda ke [email protected].

Sesuaikan format tulisan an-da dengan format yang terse-

dia di halaman belakang,

atau kirim email dengan isi request for format ke email

diatas

Page 2: kajian kualitas audit terhadap kualitas informasi dalam laporan ...

Volume 1 No 2 Desember 2014

ISSN 2338-9753

Susunan Redaksi:

Pengarah: Abdillah, Fachrudin Mukhtar, Agus Supriadi, Lenny Brida, Zainal Nur Arifin

Penangung Jawab :

Elly Mirati

Pimpinan Redaksi Ali Masjono

Tim Redaksi:

Agus Purwaji, Titi Suhartati, Petrus Hari Kuncoro Seno, Nur Hasyim, Ah-mad Abror, Bambang Waluyo , Chaterina Somangungsong, Silvia Roza, Supriatnoko

Mitra Bestari:

Dr Cipto Wardoyo SE. M.Pd. M.Si., Ak. CA. (Universitas Negeri Malang) Dr. Lana Sularto SE. M.M.Si. (Universitas Gunadharma) Utami Puji Lestari. Ph.D. (Politeknik Negeri Jakarta

Layout dan sirkulasi : Darwin dan Afriza Wijaya

Artikel yang dimuat di Account, jurnal akuntansi, keuangan dan perbankan berupa

hasil penelitian sesuai dengan ruang lingkup jurnal yang ditulis oleh dosen, praktisi,

mahasiswa, pelaku ekonomi, dan siapa saja yang berminat dalam pengembangan

bidang akuntansi, keuangan dan perbankan.

Tujuan dari penerbitan jurnal ini untuk menyediakan forum khusus untuk publikasi

hasil penelitian bagi para praktisi, dosen atau siapa saja yang berminat. Untuk

menyalurkan berbagai pemikiran baru dan tujuan lainnya yang relevan.

Page 3: kajian kualitas audit terhadap kualitas informasi dalam laporan ...

Volume 1 No 2 Desember 2014

ISSN 2338-9753

Dari Redaksi

Syukur Alhamdulillah, jurusan akuntansi Politeknik Negeri Jakarta dapat mener-

bitkan jurnal ilmiah yang kedua “Account” dengan No ISSN 2338-9753. Dalam

kesempatan terbitan kedua ini (Vol 1 No 2 Edisi Desember 2014) diturunkan tuli-san hasil penelitian para dosen program studi akuntansi, program studi keuangan

dan perbankan konvensional dan syariah dimana pada edisi ini ada sumbangan

artikel dari Perguruan Tinggi lain, redaksi mengucapkan terima kasih atas

partisipasinya.

Pada edisi kedua ini diterbitkan tulisan mengenai implementasi standar Akuntansi

SAK-ETAB, studi implementasi kurikulum program studi komputerisasi, kajian

kualitas informasi dalam laporan keuangan, faktor factor yang mempengaruhi pen-

erimaan opini audit going concern di BEI, Analisis pengaruh kinerja keuangan ter-

hadap pengungkapan Corporate Social Responsibility pada perusahaan farmasi yang

terdaftar di BEI dan beberapa kajian lainnya yang telah tersaji pada terbitan kali ini.

Ucapan terima kasih disampaikan kepada tim editor yang telah bekerja sama da-

lam menyukseskan terbitan kedua ini. Besar harapan dari redaksi bahwa para

dosen dari seluruh Indonesia yang berkepentingan dengan publikasi hasil penelitian

dapat berpartisipasi dengan mengirimkan artikelnya ke redaksi.

Semoga bermanfaat

Depok 1 Desember 2014

Pimpinan Redaksi

Page 4: kajian kualitas audit terhadap kualitas informasi dalam laporan ...

Account: Ely Suhayati

Politeknik Negeri Jakarta, 2014 Halaman 118

Kajian Kualitas Audit Terhadap

Kualitas Informasi dalam Laporan Keuangan

Ely Suhayati

Program Studi Akuntansi, Universitas Komputer Indonesia

[email protected]

Abstract The phenomenon as stated by Anwar Nasution (2007) that the information which is not accurate is the

worthless junk information for decision making. Then Sri Mulyani (2006) states that "there are companies who

do deviantpractices with multiple financial statements such as providing different financial statements to banks

and tax, and criticizing Public Accountant who carelessly make the audit report". The existence of the

phenomenon, the author would like to learn about the problems of Audit Quality on the Quality Information in

Financial Statements.

The research method in this article is analyticdescriptive with qualitative approach. The discussion of

the phenomenon is Audit Quality is a major factor in the practice of auditing, Audit Quality can not actually be

separated with Public Accountant as the executor of the Audit, so that Audit Quality is highly dependent on

judgment and integrity of the public accountanthimself, if the public accountant is a high quality one and does

the job according to his function, it will generate quality information to the Financial Statements.

Keywords : Audit Quality, Quality Information, and Financial Statements

Abstrak Adanya fenomena seperti yang dinyatakan oleh Anwar Nasution (2007) bahwa informasi yang tidak

akurat, adalah informasi sampah yang tidak ada manfaatnya bagi pengambilan keputusan. Kemudian Sri

Mulyani (2006) menyatakan bahwa “ada perusahaan yang melakukan praktek menyimpang dengan membuat

laporan keuangan ganda seperti memberikan laporan keuangan yang berbeda untuk bank dan pajak, serta

mengkritik Akuntan Publik yang asal-asalan membuat laporan audit”. Adanya fenomena, maka penulis ingin

mengkaji tentang permasalahan Kualitas Audit terhadap Kualitas Informasi dalam Laporan Keuangan

Metode penelitian dalam artikel ini adalah deskriptif analitik dengan pendekatan kualitatif. Adapun

pembahasan terhadap fenomena tersebut diatas adalah Kualitas Audit merupakan faktor utama dalam praktek

audit, Kualitas Audit sebenarnya tidak dapat dipisahkan dengan Akuntan Publik sebagai pihak pelaksana dari

Audit, sehingga Kualitas Audit sangat tergantung pada judgement dan integritas dari akuntan publik itu sendiri,

jika akuntan publik adalah seorang yang berkualitas tinggi dan melakukan pekerjaan sesuai dengan fungsinya,

maka akan menghasilkan Informasi yang berkualitas terhadap Laporan Keuangan.

Kata-kata kunci : Kualitas Audit, Informasi yang berkualitas, dan Laporan Keuangan

Pendahuluan

Akuntansi sering disebut juga sebagai

“Bahasanya dunia usaha” karena informasi

ekonomi yang dihasilkan umumnya berbentuk

angka-angka, sedangkan suatu usaha dalam suatu

perusahaan outputnya berupa angka juga.

Perusahaan yang menggunakan informasi secara

efektif akan mendapatkan kesempatan untuk

melakukan sesuatu lebih dahulu (lebih cepat), lebih

benar (efektif) dan lebih murah (efisien) dibanding

pesaingnya, karena informasi merupakan

kebutuhan user sebagai dasar dalam pengambilan

keputusan. Huang et al (1999) menyatakan bahwa

“Informasi yang tidak berkualitas dapat

mengakibatkan keputusan-keputusan yang diambil

oleh user tidak berkualitas sehingga dapat

menimbulkan kerugian.

Senada dengan Huang et al., (1999), Kieso

et al., (2007:3) menyatakan bahwa bila informasi

tidak berkualitas maka investor tidak mempercayai

informasi tersebut dan akibatnya investor akan

mengalokasikan dananya ke investasi lain. Kieso et

al., (2007:1) menyebutkan bahwa Enron, Global

Crossing, Kmart, Worldcom, Williams Cos dan

Xerox diperiksa oleh Securities and Exchange

Commision (SEC) karena adanya informasi yang

tidak berkualitas. Harga saham perusahaan tersebut

turun secara drastis, Enron mengalami

kebangkrutan, dan pasar saham secara keseluruhan

terkena „enronitis‟ yaitu ketidakpercayaan pada

kualitas informasi sehingga menyebabkan

anjloknya pasar saham secara keseluruhan. Kasus-

kasus dunia yang dipublikasikan tersebut dapat

menjadi bukti bahwa kualitas informasi yang buruk

dapat menyebabkan kerugian.

Page 5: kajian kualitas audit terhadap kualitas informasi dalam laporan ...

Account: Ely Suhayati

Politeknik Negeri Jakarta, 2014 Halaman 119

Maka dapat dipahami bahwa informasi

yang berkualitas sangat penting, karena akan

mempengaruhi capital providers dan stakeholder

lain dalam membuat keputusan investasi, maupun

kredit (Beest et al. 2009:3). Selain itu informasi

yang berkualitas tentunya sangat diperlukan

investor untuk menciptakan pasar yang efisien

(Kieso et al., 2007:3).

Latar Belakang

Output dari Akuntansi adalah Laporan

Keuangan, Laporan keuangan merupakan suatu

informasi tentang kinerja suatu perusahaan dalam

satu periode yang menjadi bahan informasi bagi

para pemakainya sebagai salah satu bahan dalam

proses pengambilan keputusan (Sofyan Syafri

Harahap,2007:201). Harus disadari bahwa terdapat

banyak pihak yang akan mengandalkan informasi

dalam laporan keuangan sebagai dasar untuk

pengambilan keputusan, oleh karena itu informasi

dalam laporan keuangan harus berkualitas

(Mahmudi, 2010:9).

Laporan keuangan dikatakan berkualitas

apabila informasi yang disajikan dalam laporan

keuangan tersebut dapat dipahami, memenuhi

kebutuhan pemakainya dalam pengambilan

keputusan, bebas dari pengertian yang

menyesatkan, kesalahan material serta dapat

diandalkan sehingga laporan keuangan tersebut

dapat dibandingkan dengan periode-periode

sebelumnya (Yosefrinaldi,2013).

Laporan keuangan yang buruk dapat

menimbulkan implikasi negatif antara lain: (a)

Menurunkan kepercayaan masyarakat kepada

pengelola dana publik (pemerintah), (b) Investor

akan takut menanamkan modalnya karena laporan

keuangan tidak dapat diprediksi yang berakibat

meningkatnya resiko investasi, (c) Pemberi donor

akan mengurangi atau menghentikan bantuannya,

(d) Kualitas keputusan menjadi buruk, dan (e)

Laporan keuangan tidak dapat mencerminkan

kinerja aktual (Mardiasmo,2002:174).

Untuk mengetahui apakah laporan

keuangan yang telah disusun wajar atau belum

sesuai dengan standar dalam laporan keuangan,

tentunya diperlukan pihak ketiga yang independen

untuk melakukan pemeriksaan (Silviana, 2012).

Seorang akuntan publik dalam

melaksanakan audit bukan hanya semata untuk

kepentingan klien, melainkan juga untuk pihak lain

yang berkepentingan terhadap laporan keuangan

auditan (Simamora, 2000:8).Pihak-pihak lain

perusahaan, yang biasanya terdiri beberapa pihak

seperti: pemilik perusahaan, karyawan, investor,

kreditor, badan pemerintah, organisasi nirlaba,

dan masyarakat(Simamora, 2000:8).

Terdapat banyak faktor yang

mempengaruhi kualitas audit tergantung dari sudut

mana masing-masing pihak memandangnya.

Kualitas audit merupakan hal yang sulit untuk

diukur sehingga membuatnya menjadi suatu hal

yang sensitif bagi perilaku individual yang

melakukan audit. Artikel ini akan mengkaji kualitas

audit salah satu caranya dapat dilihat dari dua sudut

pandang, sudut pandang pertama dapat dilihat dari

orang yang melaksanakan audit dan sudut pandang

yang kedua adalah proses ketika melaksanakan

audit.

Hasil audit yang berkualitas dapat

meningkatkan kredibilitas laporan keuangan, oleh

karena itu laporan keuangan dijadikan dasar untuk

keputusan investasi, investor dapat menuntut

pertanggungjawaban auditor bila terjadi kegagalan

audit yang merugikan investor (Sri wahyuni, 2013).

Menurut Zerni (2009) terdapat potential

conflict of interests antara auditor dan insiders

perusahaan yang diaudit, yang muncul karena klien

ingin merepresentasikan perusahaan dengan baik,

sedangkan auditor harus menyediakan reasonable

assurance atas informasi mengenai kondisi

keuangan perusahaan yang dipresentesikan dengan

wajar.

Tujuan

Berdasarkan latar belakang tersebut maka tujuan

yang ingin dicapai dalam penulisan artikel ini

adalah untuk mengkaji kualitas audit dilihat dari

sudut pandang, orang yang melakukan audit beserta

proses dalam melaksanakan audit, sehingga akan

menghasilkan informasi dalam laporan keuangan

yang berkualitas.

Metode Penelitian Suatu artikel harus memiliki tujuan seperti tujuan

secara umum yaitu untuk memecahkan suatu

masalah, sedangkan tujuan khususnya adalah untuk

mengembangkan dan mengaplikasikan teori, juga

memecahkan masalah berdasarkan teori-teori yang

telah ada. Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai

maka metode penelitian/berdasarkan karakteristik

masalah dalam artikel ini adalah Deskriptif dengan

pendekatan Kualitatif. Deskriptif Kualitatif

merupakan penelitian yang memberikan gambaran

karakteristik variable yang diteliti dalam suatu

situasi dengan memberikan solusi berdasarkan

teori-teori yang sudah ada.

Permasalahan Kualitas audit merupakan faktor utama

dalam praktek audit, Kualitas audit sebenarnya

tidak dapat dipisahkan dengan akuntan publik

Page 6: kajian kualitas audit terhadap kualitas informasi dalam laporan ...

Account: Ely Suhayati

Politeknik Negeri Jakarta, 2014 Halaman 120

sebagai pihak pelaksana dari audit, sehingga

kualitas audit sangat tergantung pada judgement

dan integritas dari akuntan publik itu sendiri, jika

akuntan publik adalah seorang yang berkualitas

tinggi dan melakukan pekerjaan sesuai dengan

fungsinya, maka dia akan menghasilkan output

yang berkualitas pula, karena diasumsikan mampu

mencegah dan mendeteksi praktek – praktek

akuntansi yang dipertanyakan, dan melaporkan

error serta irregularities dalam sistem akuntansi

klien. Tetapi kenyataannya seperti yang

diungkapkan oleh Sri Wahyuni (2013) banyaknya

skandal kegagalan audit telah menimbulkan

pertanyaan, apakah investor masih menganggap

penting kualitas auditor, selanjutnya Sri Mulyani

(2006) menyatakan ”Banyak perusahaan

melakukan praktek menyimpang dengan membuat

laporan keuangan ganda seperti memberikan

laporan keuangan yang berbeda untuk bank dan

pajak serta mengkritik Akuntan Publik yang telah

memberikan pendapat terhadap laporan keuangan

ganda tersebut”, kemudian Anwar Nasution (2006)

mengkritik perilaku Akuntan Publik, dimana beliau

menyatakan ”Banyak kantor akuntan publik yang

asal-asalan membuat laporan audit, banyak

pekerjaan kantor akuntan publik yang hanya

sebagai pembenar penyimpangan yang dilakukan

kliennya”.

Anwar Nasution (2007) menyatakan

bahwa informasi yang tidak akurat, adalah

informasi sampah yang tidak ada manfaatnya bagi

pengambilan keputusan. Kemudian Anwar

Nasution (2007) menjelaskan pula bahwa

akuntabilitas dan transparansi laporan keuangan

dan dunia usaha di Indonesia masih belum

mengalami banyak kemajuan, dikarenakan

lambannya perbaikan sistem informasi akuntansi

nasional. Hal ini menunjukkan bahwa fenomena

mengenai kualitas informasi dalam laporan

keuangan di Indonesia masih belum baik.

Fenomena lain yang menunjukkan kurang

berkualitasnya informasi keuangan adalah masih

banyaknya perusahaan swasta yang laporan SPT

Tahunan PPh Badan-nya tidak sama dengan

laporan keuangan audited, sehingga masih perlu

dilakukan penyelidikan investigasi atas

perusahaan-perusahaan tersebut (Darmin nasution,

2007). Kemudian kasus Great River yang

terindikasi adanya konspirasi dalam penyajian

laporan keuangan perusahaan. Hasil pemeriksaan

menunjukkan adanya indikasi penipuan dalam

penyajian laporan keuangan dimana Bapepam

menemukan kelebihan pencatatan atau

overstatement penyajian account penjualan dan

piutang dalam laporan tersebut (Fuad Rahmany:

2006). Selanjutnya mengenai kasus bank Century

yang merupakan kasus rekayasa akuntansi.

Penilaian tersebut tergambar dari

banyaknya manipulasi pembukuan neraca bank,

sehingga mendapat fasilitas penyertaan modal

sementara sebesar Rp 6.7 triliun (Hasan Bisri:

2012)

Review Pustaka Di dalam Review Pustaka akan dikaji

Kualitas Audit dan Kualitas Informasi dalam

Laporan Keuangan Dalam “Kamus Besar Bahasa

Indonesia” (2008;744) mengartikan kualitas

sebagai berikut:

“Tingkat baik/buruknya sesuatu”

Sedangkan Quality menurut

Wikipedia.com

“Quality is a perceptual, conditional and

somewhat subjective attribute and may be

understood differently by different

people”

Dari kedua definisi tersebut dapat

disimpulkan bahwa kualitas adalah keadaan tentang

tingkat baik/buruknya atau taraf/derajat sesuatu.

Berikutnya pengkajian tentang Audit

Arens, et al (2012 : 4) mendefinisikan auditing

sebagai berikut :

”Auditing is the accumulation and

evaluation of evidence about information

to determine and report on the degree of

correspondence between the information

and established criteria. Auditing should

be done by a competent, independent

person”.

Sukrisno Agoes (2007 : 3) mendefinisikan Auditing

sebagai berikut :

”Suatu pemeriksaan yang dilakukan secara

kritis dan sistematis, oleh pihak yang

independen, terhadap laporan keuangan

yang telah disusun oleh manajemen,

beserta catatan-catatan pembukuan dan

bukti-bukti pendukungnya, dengan tujuan

untuk dapat memberikan pendapat

mengenai kewajaran laporan keuangan

tersebut”.

Dari kedua definisi tersebut dapat

disimpulkan bahwa secara umum auditing adalah

suatu proses sistematis untuk memperoleh dan

mengevaluasi bukti secara objektif mengenai

pernyataan-pernyataan tentang kegiatan dan

kejadian ekonomi. Tujuan dari hal tersebut untuk

menetapkan tingkat kesesuaian antara pernyataan-

pernyataan tersebut dengan kriteria-kriteria yang

telah ditetapkan, serta penyampaian hasil-hasilnya

kepada pemakai yang berkepentingan.

Auditing harus dilakukan secara kritis dan

dipimpin oleh seorang yang mempunyai gelar

Akuntan (registered accountant) dan mempunyai

izin praktik sebagai Akuntan Publik dari Menteri

Keuangan. Pelaksana pemeriksaan haruslah

seorang yang mempunyai pendidikan, pengalaman

Page 7: kajian kualitas audit terhadap kualitas informasi dalam laporan ...

Account: Ely Suhayati

Politeknik Negeri Jakarta, 2014 Halaman 121

dan keahlian di bidang akuntansi, perpajakan,

sistem akuntansi dan pemeriksaan akuntan. Apabila

Akuntan Publik dan staff audit tidak memiliki

keahlian, tidak mungkin pemeriksaan dilakukan

secara kritis (cermat, hati-hati dan waspada

terhadap kemungkinan-kemungkinan terjadinya

penyimpangan atau kesalahan).

Definisi dari Akuntan Publik menurut Sukrisno

Agoes (2007 : 47) menyatakan bahwa :

“Akuntan Publik adalah akuntan yang

memiliki izin dari menteri keuangan atau

pejabat yang berwenang lainnya untuk

menjalankan praktik Akuntan Publik”.

Menurut peraturan Menteri Keuangan Nomor

17/PMK.01/2008 tentang Jasa Akuntan Publik,

menyatakan bahwa :

“Akuntan Publik adalah akuntan yang

telah memperoleh izin dari menteri

keuangan untuk memberikan jasa

sebagaimana diatur dalam peraturan

Menteri Keuangan Nomor

17/PMK.01/2008 tentang Jasa Akuntan

Publik.”

Dari kedua definisi tersebut diatas, maka dapat

disimpulkan bahwa Akuntan Publik adalah

seseorang yang telah memperoleh izin dari menteri

keuangan untuk menjalankan praktik Akuntan

Publik, sebagaimana diatur dalam peraturan

Menteri Keuangan Nomor 17/PMK.01/2008

tentang Jasa Akuntan Publik untuk memenuhi

kebutuhan para pemakai informasi keuangan.

Definisi Kantor Akuntan Publik menurut Peraturan

Menteri Keuangan Nomor 17/PMK.01/2008

tentang Jasa Akuntan Publik menyatakan :

“Kantor Akuntan Publik adalah Badan usaha yang

telah mendapatkan izin dari Menteri Keuangan

sebagai wadah bagi Akuntan Publik dalam

memberikan jasanya”.

Kemudian pengkajian tentang Kualitas Audit

DeAngelo (1981) menyatakan bahwa :

”Audit quality is as the joint probability

that an auditor will both discover and

report a breach in the client‟s accounting

system. The discovery of a misstatement

measures quality in term of auditor‟s

knowledge and ability, while the reporting

of the misstatement is dependent upon the

auditor‟s incentives to disclose”.

Wooten (2003) menyatakan bahwa :

”The term quality audit means different

things to different people. Measuring

audit quality is also problematic. The

outcome of audit quality is not directly or

immediately observable. Audit quality

control procedure attempt to maintain

high standards of control over the process

of an audit, but an audit failure usually

becomes known in the context of a

business failure. When a major company

experiences an audit failure, the business

press will broadcast it. It is imposible to

know the number of poor quality audits

that simply go undetected and

unpublicized. A firm may perform a poor

quality audit but, without knowledge of the

planning and fieldwork, there could be no

indication of it if the financial statements

are not materially misstated. Similarly, if

a poor quality audit were performed and a

material misstatement overlooked, there

may have been no negative repercussion”.

Basuki (2006) menyatakan bahwa :

”Secara teoritis kualitas pekerjaan akuntan

publik biasanya dihubungkan dengan

kualifikasi keahlian, ketepatan waktu

penyelesaian pekerjaan, kecukupan bukti

pemeriksaan yang kompeten pada biaya

yang paling rendah serta sikap

independensinya dengan klien.

Boon & Mc Kinnon (2008) menyatakan bahwa :

“Audit quality is an increasingly

important area of examination”

Kesimpulan dari keempat pendapat

tersebut diatas, kualitas audit diartikan sebagai

probabilitas seorang auditor dapat menemukan dan

melaporkan penyelewengan dalam sistem

akuntansi klien. Probabilitas penemuan

penyelewengan ini akan bergantung pada

kemampuan teknis seorang auditor seperti

pengetahuan, kemampuan, perencanaan audit,

ketepatan waktu penyelesaian pekerjaan,

kecukupan bukti pemeriksaan yang kompeten pada

biaya yang paling rendah, sikap independensi

dengan klien, kesesuaian audit dengan standar

pengauditan, internal control auditee serta review

dari pihak ketiga.

Di dalam praktek audit, mutu merupakan

keutamaan karena KAP tidak akan berkembang

apabila tidak memperhatikan kualitas dari audit,

seperti disampaikan dalam Standar Profesional

Akuntan Publik SPM Seksi 100 Point1:

”Setiap KAP wajib memiliki sistem pengendalian

mutu dan menjelaskan unsur-unsur pengendalian

mutu dan hal-hal yang terkait dengan implementasi

secara efektif sistem tersebut”.

Page 8: kajian kualitas audit terhadap kualitas informasi dalam laporan ...

Account: Ely Suhayati

Politeknik Negeri Jakarta, 2014 Halaman 122

Selanjutnya akan dikaji, kualitas informasi dalam

laporan keuangan, terdapat beberapa pengertian

mengenai Kualitas Laporan Keuangan, diantaranya

adalah sebagai berikut :

Menurut Deddi Nordiawan dan Ayuningtyas

Hertianti (2011:44),

“Kualitas laporan keuangan adalah

ukuran-ukuran normatif yang perlu

diwujudkan dalam informasi akuntansi

sehingga dapat memenuhi tujuannya, agar

dapat meemenuhi kualitas yang

dikehendaki laporan keuangan harus

memenuhi empat karakteristik yaitu

relevan, andal, dapat dibandingkan dan

dapat dipahami.”

Menurut Sofyan Syafri Harahap (2007:146),

“Kualitas laporan keuangan merupakan

kriteria persyaratan laporan akuntansi

keuangan yang dianggap dapat memenuhi

keinginan para pemakai atau pembaca

laporan keuangan”.

Dari kedua pengertian di atas, dapat disimpulkan

bahwa, kualitas informasi dalam laporan keuangan

merupakan ukuran-ukuran yang digunakan agar

informasi yang dihasilkan dapat bermanfaat bagi

penggunanya, yaitu yang memenuhi empat

karakteristik seperti relevan, andal, dapat

dibandingkan dan dapat dipahami, hal tersebut

sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh

(Mc.Leod, 2007:35), Baltzan (2012:217) serta

Romney dan Steinbart (2006:6). Dapat dijelaskan

bahwa informasi mampu membuat suatu perubahan

dalam pengambilan keputusan sesuai dengan tujuan

user (Obaidat et al., 2007:27). Informasi yang

relevan juga merupakan informasi yang secara

signifikan mampu mempengaruhi suatu keputusan

(Moehrle dan Moehrle, 2008:6).Informasi yang

relevan juga merupakan informasi yang memiliki

relevansi jika informasi tersebut berhubungan

dengan masalah yang sedang dihadapi pengguna

(Mc Leod, 2007:43).Sementara itu Kieso et al.

(2007:43) menegaskan bahwa informasi yang

relevan harus memiliki nilai prediksi ke depan

(predictive value), dan memiliki nilai umpan balik

(feedback value).

Kriteria informasi berkualitas lainnya

adalah informasi harus akurat. Informasi yang

akurat adalah informasi yang memiliki tingkat

presisi yang cukup dan mendekati pada kenyataan

(reality) sebenarnya (Eppler, 2003: 68).Tingkat

presisi yang „cukup‟ mendekati kenyataan

disebabkan karena fitur-fitur yang memberikan

kontribusi kepada tingkat akurasi akan menambah

biaya karena itu pengguna seringkali terpaksa

menerima tingkat akurasi kurang dari 100%

(Mc.Leod, 2007:43).

Informasi yang tepat waktu, berkenaan

dengan ketersediaan pengungkapan informasi pada

saat dibutuhkan dalam membuat keputusan yang

berguna (Beest et al, 2009:16). Dijelaskan lebih

lanjut oleh Mc.Leod (2007:43) bahwa informasi

hendaknya tersedia untuk pengambilan keputusan

sebelum situasi yang buruk berkembang atau

hilangnya peluang yang ada, sehingga informasi

yang diperoleh setelah keputusan diambil tidak

akan memiliki nilai yang bermanfaat.

Ditegaskanoleh Moehrle dan Moehrle (2008:8)

bahwa Informasi dikatakan tepat pada waktunya

adalah apabila user menerima informasi melewati

waktu yang dibutuhkan maka informasi yang

diberikan tidak berguna, jika diterima dan diproses

pada waktunya maka hal itu dapat meningkatkan

kegunaan informasi.

Informasi yang lengkap merupakan

informasi yang mencakup semua informasi yang

diperlukan yang disajikan secara tepat (Moehrle

dan Moehrle, 2008:8). Lengkap dalam arti tidak

ada penghilangan informasi yang signifikan atau

tidak ada informasi yang tidak dicantumkan yang

akan menyebabkan informasi menjadi menyesatkan

(Moehrle dan Moehrle, 2008:8). Namun

hendaknya informasi yang diberikan tidak overload

yang dapat memberikan kerugian pada pengguna,

informasi yang lengkap jika memiliki agregasi

yang tepat dan mendukung semua area keputusan

yang akan diambil (Mc.Leod, 2007:43).

Pembahasan Pada setiap profesi sangat penting untuk

menumbuhkan kepercayaan masyarakat terhadap

kualitas jasa yang diberikan profesi tersebut, selain

itu pula profesi yang melayani kepentingan

masyarakat hanya bisa mempertahankan

eksistensinya, jika masyarakat menghargai profesi

yang bersangkutan dan penghargaan tersebut hanya

akan diberikan oleh masyarakat jika ada usaha dari

anggota profesi untuk bekerja dengan penuh

tanggungjawab, seperti menjaga kualitas audit agar

dapat meningkatkan informasi di dalam laporan

keuangan.

Kualitas Audit dalam artikel ini,

ditentukan oleh dua hal, yang pertama yaitu orang

yang melaksanakan audit. Audit harus dilakukan

oleh auditor yang memiliki kompetensi,

profesionalisme dan independensi agar laporan

audit yang dihasilkan handal dan dapat dipercaya

(Mahmudi,2010:37). Dalam menjalankan tugasnya

seorang audit harus memenuhi persyaratan

kemampuan atau keahlian sebagai seorang auditor

(Indra Bastian,2014:26).

Orang yang melaksanakan audit harus

memiliki kompetensi artinya memelihara

pengetahuan dan keahlian profesional yang

dibutuhkan untuk menjamin pemberian jasa

profesional yang kompeten kepada klien atau

pemberi kerja (Ikatan Akuntan Publik

Indonesia,2011:11). Pemeriksa yang ditugasi untuk

melaksanakan pemeriksaan menurut standar

pemeriksaan harus secara kolektif memiliki

pengetahuan tentang standar pemeriksaan yang

dapat diterapkan terhadap jenis pemeriksaan yang

Page 9: kajian kualitas audit terhadap kualitas informasi dalam laporan ...

Account: Ely Suhayati

Politeknik Negeri Jakarta, 2014 Halaman 123

ditugaskan serta memiliki latar belakang

pendidikan, keahlian dan pengalaman untuk

menerapkan pengetahuan tersebut dalam

pemeriksaan yang dilaksanakan (Indra

Bastian,2014:27).

Yang kedua proses pelaksanaan audit. Akuntan

Publik di dalam melakukan audit, harus memenuhi

tiga tahap audit yaitu : tahap perencanaan audit

seperti memahami bussiness clien, pemahaman

struktur pengendalian internal, menetapkan resiko

dst, tahap pelaksanaan audit seperti pengujian

pengendalian internal, pengujian substantif

transaksi dan pengujian detail transaksi, tahap

pelaporan seperti evaluasi dan kesimpulan,

komunikasi dengan klien, penerbitan laporan audit

dst (SK Ketua Umum Ikatan Akuntan Publik

Indonesia Nomor : Kep 0.24/IAPI/ VII/2008)

Nor dan Smith (2009) menyebutkan

bahwa kualitas audit merupakan hal yang sangat

penting, tidak hanya bagi klien ataupun bagi KAP

itu sendiri, tetapi juga bagi publik. Kualitas audit

merupakan elemen fundamental yang menjelaskan

demand untuk jasa audit (Nor dan Smith, 2009).

Kualitas audit tidak didefinisikan dalam

standar auditing. Proses audit secara normal hanya

menghasilkan audit report yang minimal berupa

bentuk standar tetapi tidak berisi informasi yang

lebih banyak mengenai kualitas audit (Zerni,

2009). Selanjutnya Buletin Akuntan Publik (2010)

juga menyatakan bahwa pedoman standar auditing

hanya mengatur apa yang harus dilakukan dalam

audit dan kepatuhan terhadap standar akan

menunjukkan bahwa audit telah dilakukan pada

tingkat kualitas yang dapat diterima.

Oleh karena itu, keadaan tentang tingkat

baik/buruknya laporan keuangan tergantung dari

informasi yang dihasilkan dalam laporan keuangan

suatu perusahaan. Informasi tersebut merupakan

kebutuhan user yang digunakan sebagai dasar

untuk pengambilan keputusan. Menurut Gelinas et

al., (2012:19) “Kualitas informasi merupakan

informasi yang berguna bagi para pengambil

keputusan, pengguna informasi akan menentukan

keputusan yang berkualitas dengan memberikan

penekanan tambahan pada relevansi, ketepatan

waktu, akurasi dan kelengkapan”. Kualitas

informasi memiliki ciri khas yaitu memenuhi atau

bahkan dapat melebihi harapan pelanggan atau

pengguna dari informasi yang tersedia.

Informasi berkualitas sangat penting,

karena akan mempengaruhi capital providers dan

stakeholder lain dalam membuat keputusan

investasi, maupun kredit (Beest et al. 2009:3), dan

sangat diperlukan investor untuk menciptakan

pasar yang efisien (Kieso et al., 2007:3). Oleh

karena itu kriteria yang dibutuhkan agar laporan

keuangan berkualitas, salah satunya adalah laporan

keuangan tersebut harus sudah diaudit oleh kantor

Akuntan Publik. Informasi berkualitas merupakan

kriteria informasi yang berguna untuk pengambilan

keputusan, sehingga apabila karakteristikinformasi

berkualitas (relevan, akurat, lengkap dan tepat

waktu (Mc. Leod, 2007:43)) tidak terpenuhi maka

informasi akuntansi tersebut menjadi tidak berguna

(Kieso et al, 2007: 41).

Kesimpulan Kualitas audit dalam artikel ini, dapat dilihat dari

dua sudut pandang, sudut pandang yang pertama

yaitu dilihat dari orang yang mengerjakan audit,

auditing harus dilakukan secara kritis dimana

pelaksana pemeriksaan haruslah seorang yang

mempunyai pendidikan, pengalaman dan keahlian

di bidang akuntansi, perpajakan, sistem akuntansi

dan pemeriksaan akuntansi, sedangkan untuk sudut

pandang yang kedua bagaimana proses audit

tersebut dilaksanakan, seperti sebelum

dilaksanakan audit dilakukan perencanaan audit

terlebih dahulu seperti memahami business klien,

memahami process business auditee, membuat

audit program, mampu mengaudit sesuai dengan

audit program, ketepatan waktu di dalam

menyelesaikan pekerjaan, cukupnya bukti ketika

melakukan pemeriksaan dengan biaya paling

rendah, kesesuaian dengan standar pengauditan,

melakukan pengecekan terhadap internal control

auditee dan yang terakhir untuk menjaga mutu dari

kantor akuntan public adalah dilakukan review dari

rekan sejawat atau pihak ketiga untuk kantor

akuntan public tersebut, sehingga apabila kedua hal

tersebut dilakukan pada saat mengaudit maka akan

meningkatkan informasi dalam laporan keuangan

karena menghasilkan 4 karakteristik informasi

yaitu relevan, andal, dapat dibandingkan dan dapat

dipahami.

Daftar Pustaka Anwar Nasution. 2007. BPK : Krisis Keuangan

Global harus Jadi pelajaran. Jakarta,

http://www.tempo.co.id/hg/

Ekbis/2007/08/17/brk, 20070817n-

05773.id.html, Jumat 17 Agustus 2007.

Arens, Alvin A., Randal J. Elder., and Mark S.

Beasley. 2012. Auditing & Assurance

Services An integrated Approach.

14th

Edition. Pearson Prentice Hall.

Azhar Susanto. 2004. Sistem Informasi Akuntansi :

Konsep dan pengembangan Berbasis

Komputer. Cetakan Pertama. Lingga Jaya

Bandung.

Beest, Ferdy van, et al. 2009.Quality of Financial

Reporting: measuring qualitative

characteristics. Netherland: Nijmegen

Center for Economics NiCE Working

Paper 09-108 April2009 Institute for

Management Research, Radboud

University Nijmegen, HK Nijmegen.

Buletin Akuntan Publik. 2010. Menjaga

Kepercayaan Atas Kualitas Audit. Edisi

06/TahunII/Juni2010, Hal 26-28.

Basuki, Krisna Yunika Mahardani. 2006. Pengaruh

Tekanan Anggaran Waktu terhadap

Page 10: kajian kualitas audit terhadap kualitas informasi dalam laporan ...

Account: Ely Suhayati

Politeknik Negeri Jakarta, 2014 Halaman 124

Perilaku Disfungsional Auditor dan

Kualitas Audit pada Kantor Akuntan di

Surabaya. Jurnal Maksi. Volume 6 No. 2

Agustus 2006 : 203-223.

Boon, Kym., Jill Mc Kinnon and Philip Ross.

2008. Audit Service Quality in

Compulsory Audit Tendering. Accounting

Research Journal Vol. 21 No. 21 pp 93-

122. Group Publishing Limited.

Baltzan, paige. 2012. Business Driven Information

System. Third Edition. New York : Mc

Graw Hill. International Edition.

Darmin Nasution. 2007. Jangan Tunggu Kami

Datang.

http://majalah.tempointeraktif.com/id/arsi

p/2007/05/21/

WAW/mbm.20070521.WAW123953.id.ht

ml 21 Mei 2007

De Angelo, L.E, 1981. Auditor Size and audit

quality. Journal of Accounting &

Economics.

Deddi Nordiawan & Ayuningtyas hertianti.(2011).

Akuntansi Sektor Publik. Jakarta:Salemba

Empat.

Eppler, M. J. 2003.Managing Information Quality:

Increasing the Value of Information in

Knowledge-Intensive Products and

Processes: Springer.

Ely Suhayati. 2012. Faktor-faktor yang

mempengaruhi Perilaku Disfungsional

Akuntan Publik dan Implikasinya pada

Kualitas Audit. Desertasi. Unpad-2012.

Fuad Rahmany. 2006. Bapepam: Akuntan dan

Great River Terlibat Konspirasi.

www.tempo.co.id. 08 Desember 2006

Gellinas, Ulrich., and Dull, B. Richard. 2012.

Accounting Information System. Ninth

Edition. South Western Cengage

Learning. 5191 Natorp Boulevard Mason,

USA.

Huang, K. T., et al. 1999. Quality Information and

Knowledge. Upper Saddle River New

Jersey 07458 : Prentice Hall PTR.

Hasan Bisri. 2012. Century Kasus Rekayasa

Akuntansi. Akuntanonline, 1 februari 2012

Henry Simamora. 2000, Akuntansi Basis

Pengambilan Keputusan Bisnis, Jakarta:

Salemba Empat.

Institut Akuntan Publik Indonesia. 2011. Standar

Profesional Akuntan Publik, Jakarta :

Salemba Empat.

Indra Bastian. (2014). Audit Sektor

Publik:Pemeriksaan Pertanggungjawaban

Pemerintahan. Edisi ke-3. Jakarta:Salemba

Empat.

Kamus Besar Bahasa Indonesia, PT Gramedia

Pusaka Utama, Edisi Keempat,

Depdiknas, 2008.

Kieso, Donald E.,et al. 2007.Intermediate

Accounting, Twelve Edition, John Wiley

and Sons Inc.

Moehrle Stephen R.,and Moehrle, Jennifer A.

Reynorld. 2008.The Proposed Conceptual

Framework semantics or Sea Change in

financial reporting? , CPA Journal

November 2008: 78. 11; ABI/ INFORM

Global

Mahmudi. (2010). Analisis Laporan Keuangan

Pemerintah Daerah:Panduan Bagi

Eksekutif,DPRD dan Masyarakat Dalam

Pengambilan Keptusan Ekonomi,Sosial dan

Politik.Edisi ke-2.Yogyakarta:UPP STIM

YKPN.

Mardiasmo.(2002). Akuntansi Sektor Publik.

Cetakan ke-4. Yogyakarta:Andi.

Menteri Keuangan Republik Indonesia. Keputusan

Menteri Keuangan (KMK) No.

17/PMK.01/2008 tantang Jasa Akuntan

Publik.

Mc. Leod, Raymond and Schell, George P. 2007.

Management Information Systems, Tenth

Edition, Upper Saddle River New Jersey

07458: Pearson/Prentice Hall

Nor. Mohd nazli Mohd, Smith, Malcom and Ismail.

Zubaidah. 2009. Auditors‟ Perception of

Time Budget Pressure and Reduced Audit

Quality Practices : A Preliminary Study

from Malaysian Context.

www.international conference.com.my

Nur Indriantoro dan Bambang Supomo. 2002.

Metodologi Penelitian Bisnis : Untuk

Akuntansi dan Manajemen. Cetakan

Kedua, BPFE UGM Yogyakarta.

Obaidat, Ahmad. 2007.Accounting Information

Qualitatif Characteristics Gap: Evidence

from Jordan, International Management

Review. Vol 3 No.2

Sri Mulyani dan Anwar Nasution. 2006. Banyak

Perusahaan Buat Laporan Keuangan

Ganda.

TempoInteraktif.com.mhtml:file://F:\cont

ohkasus\ tempointeraktif 15.mht!http://

www.tempointeraktif.com / hg/ek…5 /

8/2008

Sri Wahyuni/Humas UGM-Agung. 2013. Telitu

Kualitas Auditor ; Sri Wahyuni Raih

Doktor. http://ugm.ac.id/id/berita8001

Surat Keputusan Ketua Umum Institut Akuntan

Publik Indonesia Nomor :

KEP.024/IAPI/VII/2008 Tentang

Kebijakan Penentuan Audit Fee

Sofyan Syafri Harahap. 2007. Analisis Kritis atas

Laporan Keuangan. Edisi Kesatu Cetakan

Ketiga. Jakarta: PT. Raya Grafindo

Persada.

Sukrisno Agoes. 2007. Pemeriksaan Akuntan oleh

Kantor Akuntan Publik, Edisi ke Tiga Jilid

1, Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi

Universitas Indonesia.

Page 11: kajian kualitas audit terhadap kualitas informasi dalam laporan ...

Account: Ely Suhayati

Politeknik Negeri Jakarta, 2014 Halaman 125

Silviana. 2012. Pengaruh Komitmen Kepala

Daerah Terhadap Kualitas Laporan

Keuangan Pemerintah Daerah di Provinsi

Jawa Barat. Seminar Nasional Akuntansi

dan Bisnis. ISSN:2252-3936. Universitas

Widyatama.

Tempointeraktif.com. 2006. Banyak Perusahaan

Buat Laporan Keuangan Ganda. mhthml :

file ://F :\contoh kasus tempo interaktif15.

mhtlhttp : //www. tempo interaktif

F.com/hg/ekb 5/8/2008

Wooten, Thomas C. 2003. The CPA Journal

Research About Audit Quality.

Yosefrinaldi. 2013. Pengaruh kapasitas sumber

daya manusia dan pemanfaatan teknologi

informasi terhadap kualitas laporan

keuangan pemerintah daerah dengan

variabel intervening sistem pengendalian

intern pemerintah (studi empiris pada dinas

pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah

Se-Sumatera Barat). Universitas Negeri

Padang :skripsi.

Zerni, Mikko. 2009. Essay on audit Quality. Acta

Univ. Oul.G 39, 2009. ISBN 978-951-42-

9292-7 (PDF)

http://herkules.oulu.fi/isbn978951429292/

Romney, Marshall, and Steinbart, Paul. 2006.

Accounting Information Systems, Tenth Edition.

Upper Saddle River, New Jersey, 07458 : Pearson

Education, Inc.

http://en.wikipedia.org/wiki

Page 12: kajian kualitas audit terhadap kualitas informasi dalam laporan ...

Volume 1 No 2 Desember 2014

ISSN 2338-9753

Format Penulisan Artikel

Judul

Nama Penulis Pertama

Program studi, Nama PT,

alamat email

Nama Penulis Kedua

Program studi, Nama PT,

alamat email

Abstract (bhs Inggris)

Abstrak (bhs Indonesia) Pendahuluan

Latar belakang Tujuan

Permasalahan

Review Pustaka

Metode Penelitian

Pembahasan Kesimpulan

Daftar Pustaka

Ketentuan:

Item Ketentuan

Ukuran kertas A4

Judul : Huruf Time New Roman 14 Point, Centre. Ti-tle Case

Nama Penulis, Nama Program studi, nama Perguruan Tinggi:

Times New Roman 12 Point, Italic

Abstract Bahasa Inggris Time New Roman, Italic 10 point.

Abstrak Bahasa Indonesia Times New Roman, Italic, 10 point

Sub judul Time New Roman, Bold, 11 Point, Title Case

Konten Dua Kolom, Times New Roman, 10 Point, satu spasi dan garis diantara dua kolom

Daftar Pustaka Sesuai standard, lihat contoh di artikel terbitan kali ini.

Jumlah Halaman Maksimum 10 halaman

Tabel dan grafik Wajib menyebutkan judul dan sumbernya

Secara menyeluruh Lihat sample pada terbitan kali ini

Page 13: kajian kualitas audit terhadap kualitas informasi dalam laporan ...

Volume 1 No 2 Desember 2014

ISSN 2338-9753

Diterbitkan oleh Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Jakarta

Jln Prof. Dr. Ir. G.E. Siwabessy. Kampus UI Depok.

Gedung F Lantai 2, Telp 021-7862537, Fax 021-7863537

[email protected]