KAJIAN KANDUNGAN LOGAM BERAT TIMBAL (Pb), KADMIUM (Cd), TEMBAGA (Cu), KROMIUM (Cr) DAN MANGAN (Mn) PADA IKAN TERI KERING (Stolephorus sp.) DI PESISIR TELUK LAMPUNG SECARA SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM (Skripsi) Oleh ANITA SARI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2017
70
Embed
KAJIAN KANDUNGAN LOGAM BERAT TIMBAL (P b), …digilib.unila.ac.id/28625/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · melimpahkan kasih sayang dan kalian selalu dalam lindungan Allah SWT
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
KAJIAN KANDUNGAN LOGAM BERAT TIMBAL (Pb), KADMIUM(Cd), TEMBAGA (Cu), KROMIUM (Cr) DAN MANGAN (Mn) PADA
IKAN TERI KERING (Stolephorus sp.) DI PESISIR TELUK LAMPUNGSECARA SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM
(Skripsi)
Oleh
ANITA SARI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAMUNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG2017
ABSTRAK
KAJIAN KANDUNGAN LOGAM BERAT TIMBAL (Pb), KADMIUM(Cd), TEMBAGA (Cu), KROMIUM (Cr) DAN MANGAN (Mn) PADA
IKAN TERI KERING (Stolephorus sp.) DI PESISIR TELUK LAMPUNGSECARA SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM
Oleh
Anita Sari
Telah dilakukan kajian sebaran logam berat Pb, Cd, Cu, Cr, dan Mn pada ikan terikering (Stolephorus sp.) yang diperoleh dari Pesisir Teluk Lampung. Kajian inibertujuan untuk mengetahui tingkat pencemaran logam berat di Pesisir Teluklampung, dengan cara menganalisis kandungan logam berat yang terakumulasi didalam biota air di perairan tersebut. Ikan teri merupakan salah satu ikan yangmasih banyak dikonsumsi oleh masyarakat ekonomi kelas menengah. Titikpengambilan sampel ikan teri kering yaitu di pengasinan Pulau Pasaran danLempasing. Sampel diberi label sesuai dengan sumber diperolehnya ikan tersebut,yaitu Pulau Sebesi, Selesung dan Legundi. Logam berat dalam sampel dianalisisdengan menggunakan Spektrofotometri Serapan Atom (SSA). Hasil analisis padaketiga sampel (Sebesi, Selesung, dan Legundi) menunjukkan bahwa kadar logamPb antara 0,084-0,114 ppm, logam Cd antara 0,084-0,087 ppm, logam Cu antara0,091-0096 ppm, logam Cr antara 0,063-0,084 ppm, dan logam Mn antara 0,081-0,157 ppm. Berdasarkan hasil analisis pada ketiga sampel tersebut menunjukkanbahwa kadar logam Pb, Cd, Cu, Cr, dan Mn masih berada dibawah batas amanyang ditetapkan oleh Badan Standarisasi Nasional (BSN, 2009) dan BalaiPengawas Obat dan Makanan (BPOM No. 03725/B/SK/89).
Kata Kunci: Kajian kandungan logam berat, Pb, Cd, Cu, Cr, Mn, Ikan TeriKering, (Stolephorus sp.), SSA, Teluk Lampung
ABSTRACT
STUDY OF HEAVY METAL CONTENT LEAD (Pb), CADMIUM (Cd),CHROMIUM (Cr), COPPER (Cu) AND MANGANESE (Mn) IN DRIEDANCHOVY (Stolephorus sp.) AT THE COASTAL BAY OF LAMPUNG
USING ATOMIC ABSORPTION SPECTROPHOTOMETRY
By
Anita Sari
Study on distribution of heavy metal (Pb, Cd, Cu, Cr and Mn) has been done indried enchovy (Stolephorus.sp) obtained from the Coastal Bay of Lampung. Thestudy aims to investigate the level of heavy metal pollution in the Coastal Bay ofLampung by analyzing the content of heavy metal that were accumulated inaquatic biota at these aquatic. Anchovy is one of the fish that is still widelyconsumed by middle class economic society. The dried anchovy that used asample was taken from the marination around of Pasaran and Lempasing Island.The samples were given label according to the source of where the fishs wereobtained, namely as Sebesi, Selesung, and Legundi Island. The heavy metal insamples than analyzed by Atomic Absorption Spectrophotometry method (AAS).The result analysis on the three of samples (Sebesi, Selesung, and Legundi) showthat the content of Pb metal is 0,084-0,114 ppm, Cd metal is 0,084-0,087 ppm, Cumetal is 0,091-0096 ppm, Cr metal is 0,063-0,084 ppm, Cr metal is 0,063-0,084ppm, and Mn metal is 0,081-0,157 ppm. Based on the result of analysis on thethree of samples show that the content of Pb, Cd, Cu, Cr, and Mn metals were stillbelow of the safety limit which set by the National Standardization Agency (BSN,2009) and the Food and Drug Supervisory Agency (BPOM No. 03725/B/SK/89)
Keywords: Study of heavy metal content, Pb, Cd, Cu, Cr, Mn, dried anchovy(Stolephorus sp.), AAS, Lampung Bay
KAJIAN KANDUNGAN LOGAM BERAT TIMBAL (Pb), KADMIUM(Cd), TEMBAGA (Cu), KROMIUM (Cr) DAN MANGAN (Mn) PADA
IKAN TERI KERING (Stolephorus sp.) DI PESISIR TELUK LAMPUNGSECARA SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM
Oleh
Anita Sari
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh GelarSARJANA SAINS
Pada
Jurusan KimiaFakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
UNIVERSITAS LAMPUNGBANDAR LAMPUNG
2017
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Palas Jaya, pada tanggal 03 Oktober
1994, sebagai anak kedua dari tiga bersaudara, putri dari
bapak Saparudin dan ibu Suarni. Jenjang pendidikan diawali
dari Sekolah Dasar (SD) di SDN 1 Palas Jaya, diselesaikan
pada tahun 2006. Sekolah Madrasah Tsanawiyah (MTs) di
MTs Nurul Huda Palas diselesaikan pada tahun 2009, dan Sekolah Menengah
Atas (SMA) di SMA Negeri 1 Kalianda, diselesaikan pada tahun 2012. Tahun
2013, penulis terdaftar sebagai Mahasiswa Jurusan Kimia FMIPA Unila melalui
jalur SBMPTN (Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri).
Pada tahun 2016 Penulis melakukan Praktek Kerja Lapangan di Laboratorium
UPTD BPSMB Teluk, Bandar lampung. Selama menjadi mahasiswa penulis
pernah menjadi asisten praktikum Kimia Dasar jurusan Agribisnis periode
2014/2015 , Kimia Dasar jurusan Agribisnias 2015/2016, Kimia Dasar jurusan
Agroteknologi 2015/2016, Kimia Dasar jurusan Agribisnias 2016/2017, Kimia
Analitik II jurusan Kimia periode 2016/2017, dan Cara-cara Pemisahan jurusan
Kimia periode 2016/2017. Penulis juga aktif di organisasi Himpunan Mahasiswa
Kimia (HIMAKI) FMIPA Unila sebagai Kader Muda Himaki (KAMI) periode
2013/2014, anggota Bidang KPO periode 2014/2015, anggota Bidang PSLH
BEMF periode 2014/2015, dan anggota ROISF Universitas Lampung periode
2013-2016.
Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang dan Segala Pujidan Syukur kepada Allah SWT
Kupersembahkan Karya sederhanaku ini Teruntuk
Kedua Orang tuaku,Bapak Saparudin dan Ibu Suarni yang senantiasa selalu memberikan rasa kasih saayang,cinta, pengorbanan, serta selalu memanjatkan do'a indah untukku. Semoga Allah selalu
melimpahkan kasih sayang dan kalian selalu dalam lindungan Allah SWT
Udaku Ari Saprizal, M.Pd, mbak Ruspita Sari Amd.AK, serta adikku April Salasa Putra
yang telah mendo’akan dan mendukung penuh penulis dalam membuat karya tulis ini
38. Absorbansi Larutan Sampel pada Ikan Teri Legundi ....................... 91
39. Nilai Standar Deviasi Blangko untuk Logam Pb .............................. 92
vi
40. Nilai Standar Deviasi Blangko untuk Logam Cd ............................. 93
41. Nilai Standar Deviasi Blangko untuk Logam Cu ............................. 94
42. Nilai Standar Deviasi Blangko untuk Logam Cr .............................. 95
43. Nilai Standar Deviasi Blangko untuk Logam Mn ............................. 96
44. Nilai Persen Perolehan Kembali (Recovery) Logam Pb.................... 97
45. Nilai Persen Perolehan Kembali (Recovery) Logam Cd ................... 98
46. Nilai Persen Perolehan Kembali (Recovery) Logam Cu ................... 99
47. Nilai Persen Perolehan Kembali (Recovery) Logam Cr.................... 100
48. Nilai Persen Perolehan Kembali (Recovery) Logam Mn .................. 101
49. Nilai M dan M Logam Pb ................................................................ 104
50. Nilai M dan M Logam Cd ................................................................ 105
51. Nilai M dan M Logam Cu ................................................................ 106
52. Nilai M dan M Logam Cr ................................................................ 107
53. Nilai M dan M Logam Mn ............................................................... 108
54. Nilai SD, RSD, dan Persen Perolehan Kembali (Recovery) LogamPb dan Cd .......................................................................................... 109
55. Nilai SD, RSD, dan P ersen Perolehan Kembali (Recovery) LogamCu dan Cr ......................................................................................... 109
56. Nilai SD, RSD, dan Persen Perolehan Kembali (Recovery) LogamMn ..................................................................................................... 109
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1. Ikan Teri ............................................................................................ 21
2. Diagram Sistematik Spektrofotometer Serapan Atom ...................... 24
3. Komponen Spektrofotometer Serapan Atom .................................... 24
4. Sumber Atomisasi ............................................................................. 26
5. Rerata Kandungan Logam Pb pada Ikan Teri .................................. 46
6. Rerata Kandungan Logam Cd pada Ikan Teri .................................. 47
7. Rerata Kandungan Logam Cu pada Ikan Teri .................................. 48
8. Rerata Kandungan Logam Cr pada Ikan Teri ................................... 49
9. Rerata Kandungan Logam Mn pada Ikan Teri .................................. 50
10. Kurva Regresi Larutan Standar ......................................................... 53
1
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Teluk Lampung terletak di bagian selatan pulau Sumatera secara geografis
terletak di Kota Bandar Lampung, Provinsi Lampung. Kota Bandar Lampung
yang terletak pada posisi 5º20’LS - 5º30’LS dan 105º28’BT - 105º37’BT
merupakan suatu wilayah pesisir. Teluk Lampung merupakan teluk terbesar di
Pulau Sumatera dengan luas total wilayah daratannya adalah 127.902 ha, dan luas
perairan adalah 161.178 ha (Helfinalis, 2000). Pesisir Teluk Lampung meliputi
daratan dan perairan, dengan posisi geografis terletak antara 5o25' - 5o59' LS dan
104o56 - 105o45' BT. Teluk Lampung yang memiliki wilayah pantai yang cukup
luas, di sepanjang pantai Teluk Lampung terdapat tiga kecamatan yaitu,
Kecamatan Teluk Betung Selatan, Kecamatan Teluk Betung Barat, dan
Kecamatan Panjang terdiri dari 12 desa (Wiryawan dkk.,1999).
Wilayah pesisir Teluk Lampung merupakan kawasan wilayah yang kaya akan
keragaman hayati seperti terumbu karang, mangrove, ikan, dan biota lain beserta
ekosistemnya yang mempunyai potensi sebagai pendukung pengembangan
kelautan. Secara ekologis habitat alami pesisir menjadi pusat kehidupan dan
tempat berbagai jenis biota laut lainnya, seperti ikan, udang, moluska,
echinodermata dan berbagai jenis rumput laut. Sumber daya kelautan dan
2
perikanan perlu diseimbangkan agar kelestariannya dapat terpelihara dengan baik
sehingga dapat menopang sumber-sumber ekonomi secara lestari. Pesisir Pantai
kota Bandar Lampung merupakan salah satu lokasi yang telah banyak
mengkonversi lahan pantai menjadi kawasan industri, antara lain industri
batubara, pembangkit tenaga listrik, pariwisata, pelabuhan niaga dan pemukiman.
Banyaknya aktivitas yang terjadi di perairan Teluk Lampung berdampak pada
pencemaran perairan Teluk Lampung. Pencemaran adalah peristiwa masuknya
zat, energi, unsur, atau komponen lainnya ke dalam perairan. Pencemaran
tersebut ditandai dengan menurunnya kualitas dan produktivitas perairan karena
pembuangan limbah dari limbah domestik rumah tangga, aktivitas industri,
maupun aktivitas perkapalan (Wijayanti, 2007).
Aktivitas-aktivitas tersebut, baik secara langsung maupun tidak langsung akan
berdampak terhadap keseimbangan ekosistem di kawasan pantai tersebut. Hal ini
disebabkan oleh kerusakan-kerusakan lingkungan laut dari eksploitasi lahan
pantai secara berlebihan. Eksploitasi terbesar adalah pembukaan hutan bakau
(mangrove) yang ditandai dengan adanya abrasi pantai, sedimentasi, intrusi
(pergerakan) air laut. Tekanan lingkungan terhadap perairan ini makin lama
semakin meningkat karena masuknya limbah dari berbagai kegiatan di kawasan-
kawasan yang telah terbangun di wilayah pesisir tersebut. Jenis limbah yang
masuk seperti limbah organik, dan anorganik (sampah) inilah yang menyebabkan
penurunan kualitas lingkungan perairan (Wiryawan dkk., 1999).
Beberapa limbah yang dibuang ke perairan adakalanya berupa limbah B3 (Bahan
Beracun Berbahaya), dimana limbah B3 ini mengandung logam berat seperti
Konsentrasi pengukuran setelah diketahui, maka konsentrasi sebenarnya dari dalam
sampel kering dapat ditentukan dengan persamaan berikut (Siaka,2008).
M=. .
Keterangan :M = Konsentrasi logam dalam sampel (mg/Kg)C = Konsentrasi yang diperoleh dari kurva kalibrasi (ppm)V = Volume larutan sampel (L)B = Bobot sampel (Kg)F = Faktor Pengenceran
5. Validasi Metode
Penelitian ini menggunakan 4 validasi metode diantaranya limit deteksi dan limit
kuantitasi, presisi (ketelitian), akurasi (ketepatan) dan linieritas.
5.1 Limit Deteksi (LoD) dan Limit Kuantitasi (LoQ)
Penentuan nilai LoD dan LoQ untuk logam Pb, Cd, Cr, Cu dan Mn diperoleh dari
pengukuran sampel masing-masing sebanyak 5 kali pengulangan yang selanjutnya hasil
pengukuran diproses dengan metode perhitungan persamaan kurva kalibrasi secara
statistik.
5.2 Presisi
Penentuan presisi dilakukan dengan mengukur konsentrasi sampel dengan 3 kali
pengulangan. Nilai absorbansi yang diperoleh dari hasil analisis tersebut kemudian
ditentukan nilai konsentrasi (kurva kalibrasi), lalu nilai simpangan baku (SD) serta nilai
40
relative standar deviasi (RSD). Metode dengan presisi yang baik ditunjukan dengan
perolehan relatif standar deviasi (RSD) <5 %.
5.3 Akurasi
Penentuan akurasi dilakukan dengan penambahan larutan standar ke dalam larutan
sampel. Akurasi dinyatakan sebagai persen peroleh kembali (recovery) larutan standar
yang ditambahkan. Akurasi ini bertujuan untuk mengetahui kedekatan antara nilai yang
diterima sebagai nilai kebenaran dibandingkan dengan nilai yang diperoleh. Persen
perolehan kembali dapat ditentukan dengan menggunakan Persamaan berikut (AOAC,
1998):
5.3.1 Uji Perolehan kembali Pb
Sebanyak 0,1 mL larutan standar Pb 100 ppm ditambahkan ke dalam labu ukur 50 mL
yang berisi larutan sampel, dihomogenkan dengan menggunakan stirrer, kemudian
ditentukan serapannya.
5.3.2 Uji Perolehan kembali Cd
Sebanyak 0,1 mL larutan standar Cd 100 ppm ditambahkan ke dalam labu ukur 50
mL yang berisi larutan sampel, dihomogenkan dengan menggunakan stirrer, kemudian
ditentukan serapannya.
5.3.3 Uji Perolehan kembali Cu
Sebanyak 0,1 mL larutan standar Cu 100 ppm ditambahkan ke dalam labu ukur 50 mL
yang berisi larutan sampel, dihomogenkan dengan menggunakan stirrer, kemudian
ditentukan serapannya.
41
5.3.4 Uji Perolehan kembali Cr
Sebanyak 0,1 mL larutan standar Cu 100 ppm ditambahkan ke dalam labu ukur 50 mL
yang berisi larutan sampel, dihomogenkan dengan menggunakan stirrer, kemudian
ditentukan serapannya.
5.3.5 Uji Perolehan kembali Mn
Sebanyak 0,2 mL larutan standar Mn 100 ppm ditambahkan ke dalam labu ukur 50 mL
yang berisi larutan sampel, dihomogenkan dengan menggunakan stirrer, kemudian
ditentukan serapannya.
5.4 Linieritas
Uji ini dilakukan dengan membuat kurva kalibrasi standar dari masing-masing logam
dengan lima macam konnsentrasi yaitu untuk standar Pb, Cd, Cu, Cr, dan Mn yaitu 0,01;
0,05; 0,1; 0,15 dan 0,2 ppm. Nilai absorbansi kemudian diproses dengan metode kuadrat
terkecil untuk selanjutnya dapat ditentukan nilai kemiringan (slope), intersep, dan
koefisien korelasinya.
V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut:
1. Hasil analisis rerata kandungan logam Pb pada ikan Legundi sebesar 0,114
ppm, lebin h tinggi dibandingkan dengan ikan Sebesi sebesar 0,084 dan ikan
teri Selesung sebesar 0,093 ppm. Konsentrasi logam berat Pb pada ketiga
sampel ikan masih berada dibawah ambang batas baku mutu logam berat
pada ikan yang ditetapkan oleh Badan Standarisasi Nasional (SNI-7387-
2009) yaitu 0,3 ppm.
2. Hasil analisis rerata kandungan logam Cd pada ikan teri Sebesi sebesar 0,084
ppm, ikan Selesung sebesar 0,084, dan ikan Legundi sebesar 0,087 ppm.
Konsentrasi logam berat Cd pada sampel pada ketiga sampel ikan masih
berada dibawah ambang batas baku mutu logam berat pada ikan yang
ditetapkan oleh Badan Standarisasi Nasional (SNI-7387-2009) yaitu 0,3 ppm.
3. Hasil analisis rerata kandungan logam Cu pada ikan teri Sebesi sebesar 0,094
ppm, ikan Selesung sebesar 0,091, dan ikan Legundi sebesar 0,096 ppm.
Konsentrasi logam berat Cu pada sampel pada ketiga sampel ikan masih
berada dibawah ambang batas baku mutu logam berat pada ikan yang
ditetapkan oleh BPOM No.03725/B/SK/89 yaitu 5 ppm.
63
4. Hasil analisis rerata kandungan logam Cr pada ikan teri Sebesi sebesar 0,084
ppm,lebih tinggi dibandingkan dengan ikan Selesung sebesar 0,063, dan ikan
Legundi sebesar 0,077 ppm. Konsentrasi logam berat Cr pada sampel pada
ketiga sampel ikan masih berada dibawah ambang batas baku mutu logam
berat pada ikan yang ditetapkan oleh BPOM No.03725/B/SK/89 yaitu 2,5
ppm.
5. Hasil analisis rerata kandungan logam Mn pada ikan teri Sebesi sebesar 0,084
ppm,lebih tinggi dibandingkan dengan ikan Selesung sebesar 0,123, dan ikan
Legundi sebesar 0,081 ppm. Konsentrasi logam berat Mn pada sampel pada
ketiga sampel ikan masih berada dibawah ambang batas baku mutu logam
berat pada ikan yang ditetapkan oleh Badan Standarisasi Nasional (SNI-
06.6989.04.2009) yaitu 5 ppm.
B. Saran
Keberadaan logam berat Pb, Cd, Cu, Cr, dan Mn pada ikan memiliki dampak
negatif terhadap kesehatan masyarakat. Untuk selanjutnya perlu dilakukan
pengawasan yang lebih ketat terhadap produk makanan yang beredar di
masyarakat, serta perlu adanya penelitian keberadaan logam berat di perairan
Teluk Lampung.
64
DAFTAR PUSTAKA
Abbas, S, D. 1995. Pakan Ikan Alami. Kanisius.Yogyakarta.
Adawyah, rabiatul. 2008. Pengolahan dan Pengawetan Ikan. Edisi Pertama. PT.Bumi Aksara. Jakarta.
Andreas, Josef W. 2011. Analisis Logam Timbal (Pb) dan Kadmium (Cd) padaIkan Teri Kering (Stolephorus spp.) dan Ikan Asin Tenggiri (Scomberomussp.) di Muara Angke dengan Spektrofotometri Serapan Atom (Skripsi). UI.Depok.
Agency for Toxic Substance and Disease Registry (ATSDR). 2008. ToxicologicalProfile for Chromium. U.S. Department of Health and Human Services.Atlanta.
Agency for Toxic Substance and Disease Registry (ATSDR). 2012. ToxicologicalProfile for Cadmium. U.S. Department of Health and Human Services.Atlanta
AOAC. 1998. Peer Verified Methods Program, Manual on Polices andProcedures. North Frederick Avenue. Gaithersburg.
AOAC. 1998. Peer Verified Methods Program, Manual on Polices andProcedures. Arlington, VA. USA.
Aypa, SM. 1990. Mussel Culture: Regional Seaforming Development andDemonstration. National Inland Fisheries Institute. Bangkok.
Badan Standarisasi Nasional. 1989.SK Dirjen BPOM No. 03725/B/SK/VII/89.BSN. Jakarta.
Badan Standarisasi Nasional. 2006. SNI Penetapan Kadar Logam Berat Timbal(Pb) Pada Peroduk Perikanan. Jakarta.
Badan Standarisasi Nasional. 2009. SNI 06.6989.04:2009. Batas Maksimum
65
Cemaran Logam Berat Dalam Pangan. BSN. Jakarta.
Badan Standarisasi Nasional. 2009. SNI 7387:2009. Batas Maksimum CemaranLogam Berat Dalam Pangan. BSN. Jakarta.
Bewers, J.M., R.A. Duce, T.D. Jicklelis, P.S. Lies, J.M. Miller, A.L. Windom, andR. Wollast. 1990. Land to Ocean Transport of Contamination :Comparissonof River and Atmospheric Fluxes. UNEP Regional Seas Reports and StudiesNo. 114, 2 : 417-446.
Brand, S.J. 1989. The Taxonomicon. Universal Taxonomic Services. TheNetherlands. Zwaag.
Connel dan Miller, 1995, Kimia dan Etoksikologi Pencemaran, diterjemahkanoleh Koestoer, S., hal. 419, Indonesia University Press, Jakarta.
Darmono. 1995. Logam dalam Sistem Biologi Makhluk Hidup. UI Press. Jakarta.
Darmono. 2001. Lingkungan Hidup dan Pencemaran (Hubungannya denganToksikologi Senyawa Logam) UI Press. Jakarta.
Demirel, S., Tuzen, Saracoglu, dan Suylak. 2008. Evaluation of Various DigestionProcedures for Trace Element Contents of Some Food Materials. Journal ofHazardous Materials. 1020-1026.
Dinis, M. dan Antonio, F. 2011. Explosure Assessment to Heavy Metals In theEnvironment. Measures To Eliminate or Reduce the Exposure To CriticalReceptors.
Dreisbach, R. H dan Robertson, W. O. 1994. Handbook of Poisoning Prevention,Diagnosis and Treatment. United State of America. Prentice-HallInternatioal, Inc.
Effendi, H. 2003. Telaah Kualitas Air Bagi Pengelolaan Sumber Daya danLingkungan Perairan. Kanisius. Yogyakarta.
Fardiaz, S., 1992, Polusi Air danudara, Kanisius, Yogyakarta.
Fauzi, R. 2012. PenerapanSanitasi Dan HigienePedagangIkan DiPasarTradisionalKabupatenPurworejo.Fakultaspertanian,UniversitasGadjahmada.Yogyakarta.
Forstner, U. & Wittman, G.T.W. 1983.Metal Pollution In The Aquatic
FAO/WHO. 2004. Summary of Evaluations Performed by the Joint FAO/WHOExpert Committee on Food Additives JECFA (1956-2003). ILSI PressInternational Life Science Institute. Wahington.
Gabriel, J. F. 2001. Fisika Lingkungan. Cetakan Pertama. PenerbitHipokratesJakarta.
GESAMP. 1985. Cadmium, Lead, and Tin in the Marine Environment. Reportsand Studies No. 22. 122p
Harmita. 2004. Buku Ajar Analisis Fisikokimia. UI Press. Jakarta.
Helfinalis. 2000. Aspek Oseonografi Bagi Peruntukan Lahan di Wilayah PantaiTeluk Lampung. PPLO-LIPI. Jakarta.
Hutagalung, H. P. 1991. Pencemaran Laut oleh Logam Berat: Status PencemaranLaut di Indonesia dan Teknik Pemantauanya. P3O-LIPI. Jakarta
Hutomo, M., Burhanuddin, A. Djamalidan S. Martosewojo. 1987.SumberdayaIkan Teri di Indonesia. ProyekStudiPotensiSumberdayaLaut.PusatPenelitiandanPengembanganOseanologi – LIPI. Jakarta. 80 hal.
IARC. 1990. Chromium and Certain Chromium Compounds. In: IARCMonographs on The Evaluation of The Carcinogenic Risk of Chemicals toHumans. Chromium, Nickel, and Welding. IARC monographs, Vol. 49.Lyon, France: World Health Organization International Agency forResearch on Cancer.
IARC. 1993. Cadmium and Certain Cadmium Compounds. In: IARCMonographs on The Evaluation of The Carcinogenic Risk of Chemicals toHumans. Beryllium, Cadmium, Mercury, and Exposures in The GlassManufacturing Industry. IARC monographs, Vol. 58. Lyon, France: WorldHealth Organization International Agency for Research on Cancer, 119-236.
Keputusan Direktur Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan Nomor :0375/B/SK/VII/89 Tentang Batas Maksimal Cemaran Logam dalamMakanan.
Keputusan Menteri Negara Kependudukan dan Lingkungan Hidup. 2004.Keputusan Menteri Negara Kependudukan dan Lingkungan Hiduo No. Kep-51/MNKLH/I/2004 Tentang Pedoman Penetapan Baku Mutu Air Laut.Menteri Negara Kependudukan dan Lingkungan Hidup. Jakarta.
Koestoer, Y. 1995. Kimia danEkotoksikologipencemaran, Terjemahan dari
67
Chemistry and Ecotoxicology of pollution oleh D.W. Connel, UI Press.Jakarta.
Kristianingrum. 2011. Kajian Berbagai Proses Destruksi Sampel dan Efeknya.UNY. Yogyakarta.
Kusnoputranto, H. 2006. Toksikologi Lingkungan, Logam Toksik danBerbahaya. FKM-UI Press dan Pusat Penelitian Sumber Daya ManusiadanLingkungan. Jakarta.
Kusuadi. 2005. Mussel Farming in the State of Sarawak, Malaysia: a FeasibilityStudy. Thesis. The united nations university. Malaysia.
Lovatelli A. 1988. Site selection for mollusc culture.Network of AquacultureCentres in Asia (NACA), NACA-SF/WP/88/8. Bangkok: National InlandFisheries Institute, Kasetsart University Campus Bangkhen.
Lu, C.F. 1995. Toksikologi Dasar. Universitas Indonesia. Jakarta.
Marganof. 2003. Potensi Limbah Udang sebagai Penyerap Logam Berat (Timbal,Kadmium, dan Tembaga) di Perairan. ITB Press. Bandung
Michael, P. 1994. MetodeEkologi untuk Penyelidikan LapangandanLaboratorium. UI Press. Jakarta.
Noor, NM. 2014. Prospek Pengembangan Usaha Budidaya Kerang Hijau (Prenaviridis) di Pulau Pasaran, Bandar Lampung. Jurnal Ilmu Perikanan danSumberdaya Perairan. 241-242.
Notanubun, J. W. 2010. Perbedaan Penggunaan Intensitas Cahaya Lamputerhadap Hasil Tangkapan Bagan Apung di Perairan Selat RosernbergKabupaten Maluku Tenggara Kepulauan Kei (Skripsi). UNSRAT.
Odum, E. P. 1971. Fundamentals of Ecology. W.B. Sounders Company Ltd.Philadelphia.
Palar, H. 1994. Toksikologi dan Pencemaran Lingkungan. Rineka Cipta. Jakarta.
Palar, H. 2005. Pencemaran dan Toksikologi Logam Berat. Rineka Cipta.Jakarta
Pariwono, J.I. (1998) .Kondisi Oseanografi Perairan Pesisir Lampung, ProyekPesisir Publication, Techical Report (Te-99/12-1) Coastal Research Center.UniversitasOf Rhode Island. Jakarta.
Petrucci, Ralph H. 1987. Kimia Dasar Prinsip dan Terapan Modern Jilid 1.Erlangga.Jakarta.
Rai, L. C., Gaur, J. P., Jumar, H. D. 1981. Phycology and Heavy-Metal Pollution.Biol Rev. 56: 99-151
Razak H. 1980. Pengaruh logam berat terhadap lingkungan. Pewarta Oseana : 2.LON-LIPI. Jakarta.
Rohman, A. 2007. Kimia Farmasi Analisis., Pustaka Pelajar Universitas IslamIndonesia. Jakarta. Hal. 298.
Schiavon, M. E. A. H. Pilon. Smits, M. Witrz, R. Hell and Malagoli. 2008.Interactions Between Chromium And Sulfur Metabolism In BarassicaJuncea. Journal Of Environmental Quality. 37 : 1536-1545.
Settle, F. A.1997. Handbook of Instrumental Techniques For AnalyticalChemistry. Prentice-Hall. New Jersey. Hal: 374.
Skoog. D. A., Donald M. West, F. James Holler, Stanley R. Crouch, 2000.Fundamentals of AnalyticalChemistry. Hardcover: 992 pages, Publisher:Brooks Cole.
Slavin, M. 1987. Atomic Absorption Spectroscopy Second Edition. New York.USA.
Sivalinggam, P.M. 1977. Aquaculture of Green Mussel Mytilus Viridis inMalaysia. Aquaculture. 297-312.
Stoeppler, M. 1992. Hazardous Metals in the Environment. Elsevier Science.Publishers B.V. 2. London.
Sunarya, Y. 2007. Kimia Umum. Grafisindo. Bandung.
Svehla. 1985. Analisis Kualitatif Anorganik Makro dan SemiMikro. KalmanMedia Pustaka. Jakarta.
Tarigan, Z. 1990. Prinsip Dasar Metoda Analisa Atomic AbsorptionSpectrophotometer. Majalah Semi Populer, vol. 14. Lembaga IlmuPengetahuan Indonesia. Ambon.
Underwood, E.J. and N.F. Shuttle. 1999. The Mineral Nutrition of Livestock.CABI Publishing. Third ed. London. England. pp. 185 – 212.
Undang-Undang Republik Indonesia No. 23 Tahun 1997. Tentang PengelolaanLingkungan Hidup.
Vandecasteele, C., dan C.B. Block. 1993. Modern Methods for Trace ElementDetermination. John Wileyand Sons Inc. 94. England.
69
Verawati. 2016. Analisis Kualitas Air Laut Di Teluk Lampung. (Tesis). FakultasTeknik Sipil Universitas Lampung.
Wallace, C. 1985. Reproduction, Recruitment and Fragmentation in NineSympatric Spesies of the Coral Genul Acropora.Marbiol.217-233.
Welz, B. dan Michael S. 2005. Atomic Absorption Spectrometry. ThirdCompletely Revised Edition.WILEY-VCH.New York.
Wijayanti. M. H. 2007. KajianKualitasPerairan Di Pantai Kota Bandar LampungBerdasarkanKom-unitasHewanMakrobenthos.TESIS. ProgramPascaSarjana. UniversitasDiponegoro Semarang.
Wiryawan, B., B. Marsden, H.A., Susanto, A.K. Mahi., M. Ahmad., H.Poespitasari. 1999. Atlas Sumberdaya Wilayah Pesisir Lampung. Pemda Tk1 Lampung-CRMP Lampung.