LAPORAN KEMAJUAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT DANA BOPTN 2015 KAJIAN GEOLOGI SITUS GUNUNG PENANGGUNGAN Tim Pengabdi: Dr. Ir. Amien Widodo, M.S (Teknik Geofisika/FTSP/ITS) I Putu Krishna Wijaya, ST., M.Eng (Teknik Geofisika/FTSP) LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 201
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
LAPORAN KEMAJUAN
PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
DANA BOPTN 2015
KAJIAN GEOLOGI
SITUS GUNUNG PENANGGUNGAN
Tim Pengabdi:
Dr. Ir. Amien Widodo, M.S (Teknik Geofisika/FTSP/ITS)
I Putu Krishna Wijaya, ST., M.Eng (Teknik Geofisika/FTSP)
LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA 201
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN KEMAJUAN PROGRAM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
DANA LOKAL ITS
1. Judul Pengabdian : Kajian Geologi Situs Gunung Penanggungan
2. Ketua Tim
a. Nama : Dr. Ir. Amien Widodo, M.S
b. NIP : 195910101988031002
c. Pangkat / Golongan : IV a
d. Jabatan Fungsional : Lektor Kepala
e. Jurusan : Teknik Geofisika
f. Fakultas : Teknik Sipil dan Perencaaan
g. Alamat Kantor : Gedung Teknik Geomatika, FTSP ITS, Kampus ITS
Sukolilo
h. Telp / HP / Fax : 031-5953475/031-5953476
NO Nama Lengkap NIP Fakultas/Jurusan Instansi/
Perguruan Tinggi
1. I Putu Krishna
Wijaya, ST., M.Eng 3700201405001 FTSP/T.Geofisika ITS
3. Dana dan Waktu
a. Jangka Waktu program diusulkan : 1 tahun
b. Biaya yang diusulkan : Rp. 25.000.000,-
c. Biaya yang disetujui tahun 1 : 16.000.000,-
Menyetujui, Surabaya,10 Oktober 2015
Ketua Jurusan Ketua tim pengabdi
Dr. Ayi Syaeful Bahri, Dr. Ir. Amien Widodo, M.S
NIP. 196909061997021001 NIP. 195910101988031002
Ketua LPPM,
Prof.Dr.Ir.Adi Soeprijanto, MT
NIP. 19640405199021001
DAFTAR ISI
Halaman Pengesahan
Ringkasan
Prakata
Daftar Isi
Daftar Tabel
Daftar Gambar
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Perumusan Konsep dan Strategi Kegiatan
1.3 Tujuan, Manfaat dan Dampak Kegiatan yang diharapkan
1.4 Target Luaran
BAB II STRATEGI, RENCANA KEGIATAN
3.1 Strategi
3.2 Rencana Kegiatan
3.3 Keberlanjutan
BAB III CAPAIAN SEMENTARA
3.1 Kemajuan pelaksanaan pengabdian
3.2 Hasil pengabdian dan luaran yang telah diperoleh
3.3 Tahap yang masih harus diselesaikan
3.4 Kendala dan Solusi
BAB IV KESIMPULAN SEMENTARA DAN RENCANA SELANJUTNYA
DAFTAR PUSTAKA
Lampiran I Daftar Capaian
RINGKASAN
Gunung Penanggungan memiliki nilai sejarah tinggi karena pada bagian lerengnya
banyak ditemukan berbagai peninggalan purbakala, berupa candi, pertapaan, maupun petirtaan
dari periode Hindu-Buddha di Jawa Timur. Penelitian-penelitian yang telah dilakukan pada Situs
Gunung Penanggungan sebagian besar merupakan penelitian arkeologi. Sejauh ini penulis belum
menemukan artikel atau tulisan ilmiah yang membahas Situs Gunung Penanggungan dari sudut
pandang geologi. Padahal salah satu cabang ilmu geologi, yaitu geoarkeologi merupakan salah
satu ilmu aplikasi geologi yang dapat membantu memecahkan permasalahan arkeologi.
Secara fisiografi Gunung Penanggungan termasuk ke dalam fisiografi busur vulkanik
kuarter. Berdasarkan geologi regional situs Gunung Penanggungan terdiri atas satu formasi
batuan yaitu Formasi Qvn. Formasi ini tersusun atas breksi gunungapi, lava, tuf, breksi tufan,
aglomerat dan lahar hasil erupsi Gunung Penanggungan.
Metode penelitian meliputi tahap pra-lapangan, lapangan dan pasca lapangan. Tahap pra-
lapangan berupa pengumpulan data sekunder (peta topografi, citra satelit, DEM, dan peta geologi
regional). Tahap lapangan meliputi pengumpulan data primer berupa pengamatan geologi,
struktur geologi, geomorfologi, pembuatan stratigrafi terukur (measuring section) pada
singkapan (outcrop), dan deskripsi situs-situs bangunan candi. Tahap pasca lapangan meliputi
analisis dan sintesa data serta pembuatan laporan.
Sebagian besar material yang digunakan pada bangunan candi berasal dari batuan yang
berada di sekitar candi yang berupa lava andesit vesikuler, dan breksi andesit. Adanya indikasi
keterdapatan ruangan di bagian bawah bangunan candi pada Candi Putri, dan kenampakan
punden berundak dalam skala yang cukup luas pada Candi Gapura I dan II menjadikan situs
Gunung Penanggungan menarik untuk diteliti lebih lanjut. Salah satunya menggunakan metode
geofisika, terutama georadar untuk mengetahui kondisi bawah permukaan candi secara lebih
utuh dan jelas.
Kata kunci : Geologi, Geoarkeologi, Stratigrafi, Situs Gunung Penanggungan
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam sejarah kerajaan-kerajaan Hindu di Jawa Timur, Gunung Penanggungan adalah
sebuah gunung yang penting (Daldjoeni, 1984; Satyana, 2007). Kerajaan-kerajaan yang pernah
ada di Jawa Timur misalnya: Medang, Kahuripan, Jenggala, Kediri, Singhasari, dan Majapahit
juga mengelilingi Gunung Penanggungan. Setiap kali ada kekacauan di wilayah kerajaan-
kerajaan itu, maka Gunung Penanggungan sering dijadikan tempat mengungsi sambil mengatur
strategi. Gunung Penanggungan juga menjadi tempat pemakaman pembesar-pembesar Medang
dan Kahuripan (Satyana, 2007).
Gunung Penanggungan, merupakan gunung berapi yang sedang tidur atau sedang dalam
keadaan tidak aktif. Gunung yang memiliki ketinggian 1653 M dari atas permukaan laut ini
terletak di kabupaten Mojokerto dan berada pada satu kluster dengan gunung Arjuno dan
Welirang (http://id.wikipedia.org/wiki/Gunung_Penanggungan). Gunung ini memiliki nilai
sejarah tinggi karena di bagian lerengnya banyak ditemukan berbagai peninggalan purbakala,
berupa candi, pertapaan, maupun petirtaan dari periode Hindu-Buddha di Jawa Timur. Pada
masa itu gunung ini dikenal sebagai Gunung Pawitra, yang memiliki arti sebagai kabut, karena
memiliki puncak yang runcing dan berkabut. Setidaknya terdapat 81 bangunan candi yang
pernah berdiri di kawasan lereng Penanggungan. Dari angka tahun yang ditemukan di beberapa
bangunan candinya, diketahui bahwa bangunan-bangunan tersebut didirikan antara abad X
Masehi (Pemandian Jalatundo, 977 M) sampai dengan abad XVI Masehi.
Semua peninggalan bersejarah yang terdapat di kawasan Penanggungan ditemukan pada
tahun 1920 an, saat terjadi kebakaran hutan yang hebat di lereng gunung tersebut. Dari kejadian
itu pula, benda-benda dari masa kejayaan Majapahit ikut banyak ditemukan beserta situs
arkeologi dan ribuan artefak lainnya yang tersebar di lembah dan lereng sisi barat dan utara
Penanggungan bisa terungkap.
Penelitian-penelitian yang telah dilakukan pada Situs Gunung Penanggungan sebagian besar
merupakan penelitian arkeologi. Sejauh ini penulis belum menemukan artikel atau tulisan ilmiah
yang membahas Situs Gunung Penanggungan dari sudut pandang geologi. Padahal salah satu
cabang ilmu geologi, yaitu geo-arkeologi merupakan salah satu ilmu aplikasi geologi yang dapat