ASPP-16 1 KAJIAN EMPIRIS TENTANG KEPATUHAN WAJIB PAJAK BADAN DI PERUSAHAAN INDUSTRI PENGOLAHAN DI SURABAYA ELIA MUSTIKASARI Staf Pengajar Fakultas Ekonomi Universitas Airlangga Surabaya ABSTRACT This study was conducted to investigate corporate tax non compliance behavior, especially large and medium size manufacturing industry in Surabaya, East Java. Research design is survey research using questionnaire as instrument. The respondents of the study are tax professionals who have at least 1 year experience as tax professional in the manufacturing industry. Two hundred and thirty three tax professionals of 124 corporates participated in this study. The data was analysed using Structural Equation Modeling (SEM) with Amos version 5. The findings of this study show that, the effect of: (1) attitude toward non compliance behavior on tax professional intention is positive and significant; (2) subjective norm on tax professional intention is negative and significant; (3) moral obligation on tax professional intention is negative and significant; (4) perceived behavioral control on tax professional intention is positive and significant; (5) perceived behavioral control on corporate tax non compliance is negative and significant; (6) tax professional intention on corporate tax non compliance is positive and significant; (7) perceived corporate financial condition on corporate tax non compliance is negative and significant; (8) perceived corporate facilities on corporate tax non compliance is negative and significant; and (9) perceived organizational climate on corporate tax non compliance is negative and significant. Keywords: attitude toward non compliance behavior, subjective norm, moral obligation, perceived behavioral control, tax professional intention, perceived corporate financial condition, perceived corporate facilities, perceived organizational climate, corporate tax non compliance.
41
Embed
KAJIAN EMPIRIS TENTANG KEPATUHAN WAJIB PAJAK BADAN · PDF fileaspp-16 1 kajian empiris tentang kepatuhan wajib pajak badan di perusahaan industri pengolahan di surabaya elia mustikasari
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
ASPP-16 1
KAJIAN EMPIRIS TENTANG KEPATUHAN WAJIB PAJAK BADAN DI PERUSAHAAN INDUSTRI PENGOLAHAN DI SURABAYA
ELIA MUSTIKASARI
Staf Pengajar Fakultas Ekonomi Universitas Airlangga Surabaya
ABSTRACT
This study was conducted to investigate corporate tax non compliance behavior, especially large and medium size manufacturing industry in Surabaya, East Java. Research design is survey research using questionnaire as instrument. The respondents of the study are tax professionals who have at least 1 year experience as tax professional in the manufacturing industry. Two hundred and thirty three tax professionals of 124 corporates participated in this study. The data was analysed using Structural Equation Modeling (SEM) with Amos version 5.
The findings of this study show that, the effect of: (1) attitude toward non compliance behavior on tax professional intention is positive and significant; (2) subjective norm on tax professional intention is negative and significant; (3) moral obligation on tax professional intention is negative and significant; (4) perceived behavioral control on tax professional intention is positive and significant; (5) perceived behavioral control on corporate tax non compliance is negative and significant; (6) tax professional intention on corporate tax non compliance is positive and significant; (7) perceived corporate financial condition on corporate tax non compliance is negative and significant; (8) perceived corporate facilities on corporate tax non compliance is negative and significant; and (9) perceived organizational climate on corporate tax non compliance is negative and significant. Keywords: attitude toward non compliance behavior, subjective norm, moral
(payment compliance), dan (3) kepatuhan pelaporan (reporting compliance). Indikator
ketiga variabel kepatuhan mengacu definisi kepatuhan material pada KMK No.
ASPP-16 17
235/KMK.03/2003 tentang kriteria Wajib Pajak Patuh dalam rangka pengembalian
pendahuluan kelebihan pembayaran pajak (periksa pernyataan nomor 23-30 lampiran:
kuesioner).
3.4 Alat Analisis
Untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini digunakan analisis multivariat
Structural Equation Modeling (SEM) dengan menggunakan program Amos 5. Dengan
menggunakan teknik SEM, peneliti sekaligus bisa melakukan analisis faktor, model
struktural dan analisis jalur.
4. Analisis Hasil Penelitian
4.1 Statistik Deskriptif
Kuesioner didistribusikan ke responden menggunakan tenaga lapangan. Dari
tabel 4.1.1 yang disajikan dalam lampiran dapat dilihat jumlah kuesioner yang
didistribusikan, kembali, dan diolah.
4.2 Hasil pengujian SEM
Hasil pengujian koefisien jalur secara rinci disajikan pada tabel 4.2.1: Estimasi
Parameter Model Struktural dalam lampiran.
4.2.1 Pengujian Hipotesis 1
Hipotesis 1: Sikap Terhadap Ketidakpatuhan Pajak (X1) berpengaruh positif dan
signifikan terhadap Niat Tax Professional untuk Berperilaku Tidak Patuh (Y1) diterima.
Hal ini terlihat dari koefisien jalur yang bertanda positif sebesar 0,100 dengan nilai C.R.
sebesar 60,787 dan probabilitas signifikansi (p) sebesar 0,000 yang lebih kecil dari taraf
signifikansi (α) yang ditentukan sebesar 0,05.
ASPP-16 18
4.2.2 Pengujian Hipotesis 2
Hipotesis 2: Norma Subyektif (X2) berpengaruh negatif dan signifikan terhadap
Niat Tax Professional untuk Berperilaku Tidak Patuh (Y1) diterima. Hal ini terlihat dari
koefisien jalur yang bertanda negatif sebesar -0,124 dengan nilai C.R. sebesar -63,241
dan diperoleh probabilitas signifikansi (p) sebesar 0,000 yang lebih kecil dari taraf
signifikansi (α) yang ditentukan sebesar 0,05.
4.2.3 Pengujian Hipotesis 3
Hipotesis 3: Kewajiban Moral (X3) berpengaruh negatif dan signifikan terhadap
Niat Tax Professional untuk Berperilaku Tidak Patuh (Y1) diterima. Hal ini terlihat dari
koefisien jalur yang bertanda negatif sebesar -0,474 dengan nilai C.R. sebesar -38,512
dan diperoleh probabilitas signifikansi (p) sebesar 0,000 yang lebih kecil dari taraf
signifikansi (α) yang ditentukan sebesar 0,05.
4.2.4 Pengujian Hipotesis 4
Hipotesis 4: Kontrol Keperilakuan yang Dipersepsikan (X4) berpengaruh positif
dan signifikan terhadap Niat Tax Professional untuk Berperilaku Tidak Patuh (Y1)
diterima. Hal ini terlihat dari koefisien jalur yang bertanda positif sebesar 0,920 dengan
nilai C.R. sebesar 24,157 dan diperoleh probabilitas signifikansi (p) sebesar 0,000 yang
lebih kecil dari taraf signifikansi (α) yang ditentukan sebesar 0,05.
4.2.5 Pengujian Hipotesis 5
Hipotesis 5: Kontrol Keperilakuan yang Dipersepsikan (X4) berpengaruh negatif
dan signifikan terhadap Ketidakpatuhan Pajak Badan (Y2) diterima. Hal ini terlihat dari
koefisien jalur yang bertanda negatif sebesar -0,558 dengan nilai C.R. sebesar -19,166
ASPP-16 19
dan diperoleh probabilitas signifikansi (p) sebesar 0,000 yang lebih kecil dari taraf
signifikansi (α) yang ditentukan sebesar 0,05.
4.2.6 Pengujian Hipotesis 6
Hipotesis 6: Niat Tax Professional untuk Berperilaku Tidak Patuh (Y1)
berpengaruh positif dan signifikan terhadap Ketidakpatuhan Pajak Badan (Y2) diterima.
Hal ini terlihat dari koefisien jalur yang bertanda positif sebesar 0,487 dengan nilai C.R.
sebesar 44,241 dan diperoleh probabilitas signifikansi (p) sebesar 0,000 yang lebih kecil
dari taraf signifikansi (α) yang ditentukan sebesar 0,05.
4.2.7 Pengujian Hipotesis 7
Hipotesis 7: Persepsi tentang Kondisi Keuangan Perusahaan (X5) berpengaruh
negatif dan signifikan terhadap Ketidakpatuhan Pajak Badan (Y2) diterima. Hal ini
terlihat dari koefisien jalur yang bertanda negatif sebesar -0,07 dengan nilai C.R.
sebesar -6,396 dan diperoleh probabilitas signifikansi (p) sebesar 0,000 yang lebih kecil
dari taraf signifikansi (α) yang ditentukan sebesar 0,05.
4.2.8 Pengujian Hipotesis 8
Hipotesis 8: Persepsi tentang Fasilitas Perusahaan (X6) berpengaruh negatif
signifikan terhadap Ketidakpatuhan Pajak Badan (Y2) diterima. Hal ini terlihat dari
koefisien jalur yang bertanda negatif sebesar -0,295 dengan nilai C.R. sebesar -23,505
dan diperoleh probabilitas signifikansi (p) sebesar 0,000 yang lebih kecil dari taraf
signifikansi (α) yang ditentukan sebesar 0,05.
4.2.9 Pengujian Hipotesis 9
Hipotesis 9: Persepsi tentang Iklim keorganisasian (X7) berpengaruh negatif dan
signifikan terhadap Ketidakpatuhan Pajak Badan (Y2) diterima. Hal ini terlihat dari
ASPP-16 20
koefisien jalur yang bertanda negatif sebesar -0,604 dengan nilai C.R. sebesar -40,1861
dan diperoleh probabilitas signifikansi (p) sebesar 0,000 yang lebih kecil dari taraf
signifikansi (α) yang ditentukan sebesar 0,05.
5. Penutup
5.1 Simpulan
Simpulan yang bisa ditarik dari hasi kajian ini adalah: (1) tax professional yang
memiliki sikap terhadap ketidakpatuhan positif, niat ketidakpatuhan pajaknya tinggi, (2)
pengaruh orang sekitar (perceived social pressure) yang kuat mempengaruhi niat tax
professional untuk berperilaku patuh, (3) tax professional yang memiliki kewajiban
moral yang tinggi, niat ketidakpatuhan pajaknya rendah atau sebaliknya, (4) semakin
rendah persepsi tax professional atas kontrol yang dimilikinya akan mendorong tax
professional berniat patuh. Di antara variabel bebas sikap yang diteliti, variabel kontrol
keperilakuan yang dipersepsikan mempunyai pengaruh total paling besar terhadap
variabel niat tax professional untuk berperilaku tidak patuh, (5) semakin rendah
persepsi atas kontrol yang dimiliki tax professional maka akan mendorong tax
professional tidak patuh dalam melaksanakan kewajiban perpajakan badan yang
diwakilinya. Kaitan temuan hipotesis 3 yang arahnya terbalik dengan temuan ini
memperkuat pendapat Ajzen (2000) bahwa niat seseorang belum tentu diwujudkan
dalam perilakunya, (6) tax professional yang memiliki niat ketidakpatuhan pajak
rendah, ketidakpatuhan pajaknya rendah atau sebaliknya., (7) jika tax professional
mempunyai persepsi bahwa kondisi keuangan perusahaan baik, maka tax professional
akan patuh dalam menjalankan kewajiban perpajakan perusahaan yang dia wakili, (8)
jika tax professional mempunyai persepsi bahwa fasilitas yang disediakan perusahaan
tinggi atau mencukupi maka ketidakpatuhan pajak badan rendah atau sebaliknya, dan
ASPP-16 21
(9) persepsi iklim keorganisasian yang positif berpengaruh terhadap kepatuhan pajak
badan.
7.2. Saran
Bagi Pemerintah: (1) Pemerintah perlu melakukan tindakan persuasif dengan
melakukan penyuluhan ke WP dengan cara-cara yang lebih simpatik, meningkatkan
peran Complaint Cente), memberikan penghargaan bagi Wajib Pajak patuh dan
memberikan kemudahan pemberian perijinan dalam bidang bisnis, (2) usaha Pemerintah
untuk membatasi kontak langsung antara petugas fiskus dan Wajib Pajak melalui
diterapkannya beberapa sistem berbasis komputer perlu ditingkatkan, dan (3)
meningkatkan peran konsultan pajak dalam membangun perekonomian Indonesia
dengan cara menjalin kerjasama dalam penyuluhan perpajakan.
Bagi manajemen perusahaan disarankan agar memanfaatkan temuan
penelitian ini untuk meningkatkan kepatuhan pajak di lingkungannya, bahwa
iklim keorganisasian, kondisi keuangan dan fasilitas perusahaan terbukti secara
signifikan berpengaruh terhadap ketidakpatuhan wajib pajak badan.
Bagi peneliti yang akan datang disarankan: (1) skop penelitian diperluas
sehingga bisa diketahui perilaku kepatuhan pajak badan seluruh Indonesia dan (2)
meneliti variabel-variabel lain, menerapkan teori lain, atau model lain dengan harapan
menghasilkan temuan yang lebih bermanfaat bagi praktisi dan pengembangan teori
perilaku perpajakan.
DAFTAR PUSTAKA
Allport, G.W., 1935, Attitudes, in C.A. Murchinson (Ed.), A Hand Book of Social
Psichology. Worchester, Mass.: Clark University Press.
ASPP-16 22
Ajzen, Icek, 2002. Constructing a TPB Questionnaire: Conceptual and Methodological Considerations. September (Revised January, 2006).
----------, I., 1991. The Theory of Planned Behavior. Organizational Behavior and
Human Decision Processes, 50 (2). ----------, 1988. From Intentions to Actions. Attitudes, Personality and Behavior.
London, England: Open University Press. ----------, and M. Fishbein, 1980. Understanding Attitudes and Predicting Social
Behavior. Englewood Cliffs, NJ: Prentice Hall. ----------, and Madden, 1986. Prediction of Goal-directed Behavior: Attitudes, Intentions
and Perceived Behavioral Control. Journal of Experimental Social Psychology 22 (5).
Allingham, M.G. and A. Sandmo (1972), Income Tax Evasion: A Theoritical Analysis,
Journal of Public Economics, 1. Anonim, 2004. Mark Up Tagihan Naikkan Bargaining. Harian Jawa Pos, 26 Desember. Anshori, Muslich dan Sri Iswati, 2006. Metodologi Penelitian Kuantitatif. Bahan Ajar.
Surabaya: Fakultas Ekonomi Universitas Airlangga. Azwar, Saifuddin, 1995. Sikap Manusia: Teori dan Pengukurannya. Edisi Ke dua.
Jogjakarta: Pustaka Pelajar Offset. Beck L. and I. Ajzen,1991. Predicting Dishonest Actions Using The Theory of Planned
Behavior. Journal of Research Personality, 25 (3).
Babbie, Earl, 1999. The Basic Social Research. Belmont CA 94002: Wadsworth Publishing Company, An International Thompson Publishing Company.
Baggozzi, R.P., 1992. The Self Regulation of Attitude, Intentions and Behavior. Social
Psychology Quartely, 55. Blanthorne, Cynthia M., 2000. The Role of Opportunity and Beliefs On Tax Evasion: A
Structural Equation Analysis. Dissertation. Arizona State University. Beron, Kurt J. Tauchen, Helen V, and Ann Dryden Witte, 1992. The Effect of Audits
and Socio Economic Variables in Compliance in Joel Slemrod (ed.). Beck, Paul J. Davis, Jon S. and Jung Woon Oh, 1992. Experimental Evidence on
Bobek, D., Richard C. Hatfield, 2003. An Investigation of Theory of Planned Behavior and the Role of Moral Obligation in Tax Compliance. Behavioral Research in Accounting, 15.
Bradley, Cassie Francies, 1994. An Empirical Investigation of Factor Affecting
Corporate Tax Compliance Behavior. Dissertation. The University of Alabama, USA.
Brown, Robert E. and Mazur Mark J., 2003. IRS’s Comprehensive Approach to
Compliance Measurement. National Tax Journal. September 2003. Vol. 56, Iss.: 3.
Chan K. Hung, and Phyllis L.L. Mo, 2002. The Impact of Firm Characteristic on Book-
Tax-Conforming and Book Tax Difference Audit Adjustments. Journal of the American Taxation Association (Fall).
Chong, Vincent K., and Kar Ming Chong, 1997. Strategic Choices, Environmental
Uncertainty and SBU Performance: A Note on The Intervening Role of Management Accounting Systems, Accounting Business Research, 27 (4).
Clotfelter, C., 1983. Tax Evasion and Tax Rates: An Analysis of Individual Return.
Review of Economics ad Statistics, 65. Crispin, Shawn W., 2002. Thailand Turns The Screws, Far Eastern Economic Review,
99. Darmayanti, Theresia Woro, 2004. Pelaksanaan Self Assesment System Menurut Wajib
Pajak (Studi Kasus pada Wajib Pajak Badan Salatiga). Jurnal Ekonomi dan Bisnis. Volume X No. 1, 109 – 128.
Departemen Keuangan Republik Indonesia, 2003. Laporan Hasil Kajian Akademis: Isu-
Isu Pokok Reformasi Kebijakan Perpajakan. ---------, 2004. Nota Keuangan dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)
2004. Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Penanaman Modal Kota Surabaya, 2002. Pokok-
Pokok Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomor 3 Tahun 2002 tentang Retribusi Pelayanan di Bidang Perindustrian, Perdagangan dan Penanaman Modal.
Engel J.F., Blackwell, R.D., dan Miniard, P.W., 1993. Consumer Behavior. Seventh
edition. Orlando, Florida: Dryden Press. Etzioni, A. 1986.Tax Evasion and Perception of Tax Fairness: A Research Note. The
Journal of Applied Behavior Science, 22.
ASPP-16 24
Feltham, Glenn D. and Suzanne M. Paquette, 2002. The Interrelationship Between Estimated Tax Payment and Taxpayer Compliance, The Journal of the American Taxation Association, Vol. 24.
Ferndinand, Augusty, 2002. Structural Equation Modelling Dalam Penelitian
Manajemen. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Fishbein, M. and I Ajzen ,1975. Beleif, Attitude, Intention and Behavior: An
Introduction to Theory and Research. Reading, MA: Addison-Wesley. Fleming, Debra Parker, 1995. Evidence on The Determinant of Taxpayer Compliance
Examination of Effect Witholding Positions, Audit Detection Rates and Penalty Amount on Tax compliance Decisions. Thesis, Nova South Eastern University, USA.
Ghozali, Imam, 2001. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang:
Badan Penerbit Universitas Diponegoro. ______, 2004. Model Persamaan Struktural: Konsep dan Aplikasi dengan Program
Amos Ver. 5.0. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Gunadi, 2002. Indonesian Taxation 2002; A Reference Guide. Jakarta: Multi Utama
Perpajakan Baru, Berita Pajak. Hair, J.F., 1995. Multivariate Data Analysis, 4 th. edition. Tokyo: McGraw Hill
Kogakusha. Hanno, D.M. and G.R. Violette 1996. An Analysis of Moral and Social Influences on
Taxpayer Behavior. Behavioral Research in Accounting, 8 (supplement). Hasseldine, John, and Peggy A. Hite, 2003. Framing Gender and Tax Compliance.
Journal of Economic Psychology, 24. Hite, P., 1988. The Effect of Peer Reporting Behavior on Taxpayer Compliance. The
Journal of American Taxation Association (Spring). Hite, Peggy A., and John Hasseldine, 2003. Tras Practioner Crudentials and The
Incidence of IRS Audit Adjustments, Accounting Horizon, 1. Internal Revenue Service – United States Department of The Treasury, 2005. New IRS
Study Provides Preliminary Tax Gap Estimate. IR-2005-38, www.irs.gov/newsroom/article.
ASPP-16 25
Jones, Sally M., 2000. Principles of Taxation For Business and Investment Planning. United States of America: McGraw-Hill Higher Education.
Joreskog, Karl G. and Dag Sorbom, 1996. LISREL 8; User Reference Guide. United
State of America: Scientific Software International (SSI). Kaplan, S.E., K.J. Newberry and P.M.J. Reckers 1997. On the Visibility of Income Tax
Law Violations. In J.A. Roth and J.T. Scholz, eds. Taxpayer Compliance, Social Science Perspective, 2. Philadelphia, PA: University of Pennsylvania Press.
----------, and P.M.J. Reckers, 1985. A Study of Tax Evasion Judgment. National Tax
Journal, 38 (1).
Karlin, Barbara H., 2003. Tax Research. Second Edition. Upper Saddle River: Prentice Hall.
Keller, Karl Edward Jr., 1998. An Experimental Investigation of How Ethical
Orientations, Tax Rates, Penalty Rates, and Audit Rates Affect Tax Compliance Decisions. Dissertation. The University of Tennesse.
Kerlinger, Fred N., 2003. Asas-Asas Penelitian Behavioral, Terjemahan oleh Landung
R. Simatung dan H.J. Koesoemanto. Edisi Ketiga. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Kim, Chung Kweon, 2002. Does Fairness Matter in Tax Reporting Behavior?, Journal
of Economic Psychology, 23. Kinicki, Angelo, and Robert Kreitner, 2003. Organizational Behavior: Key Concepts,
Skills and Best Practices. International Edition. Mc-Graw Hill Irwin. Kirchler, Erich, Boris Maciejivsky, and Friedrich Schneider, 2003. Everyday
Representations of Tax Avoidance, Tax Evasion, and Tax Flight: Do Legal Differences Matter?. Journal of Economic Psychology, 24.
Kiryanto, 1999. Pengaruh Penerapan Struktur Pengendaliuan Intern Terhadap
Kepatuhan Wajib Pajak Badan dalam Memenuhi Pajak Penghasilannya. Makalah dalam Simposium Nasional Akuntansi II.
Klepper, Steven anda Daniel Nagin, 1989. Tax Compliance and Perceptions of the
Risks of Detection and Criminal Prosecution. Law and Society Review, 23 (2). Lussier, 2005. Malholtra, K., 1996. Marketing Research an Applied Orientation, Second Edition. New
Jrsey: Pentice Hall International Inc.
ASPP-16 26
Magro, Anne M., 1999. Contextual Feature of Tax Decision Making Settings. Journal of the American Taxation Association, 21.
Martin, Joanne, 2002. Organizational Culture: Mapping The Terrain. Thousand Oaks,
London, New Delhi: Sage Publications, International Educational and Professional Publisher.
Mason R., dan L. Calvin, 1984. Public Confidence and Admitted Tax Evasion. National
Tax Journal, Vol. 37. Meixner, Wilda F., and Dennis M. Bline, 1989. Professional and Job Related Attitudes
and the Behaviours They Influence Among Governmental Accountants. Accounting, Auditing, and Accountability Journal , 64 (1).
Musgrave, Richard A., and Peggy B. Musgrave, 1984. Public Finance in Theory and
Practice, Fourth Edition, McGraw Hill International Student Edtion. Parker, D., A.M.S Manstead, S.G. Stradling, 1995. Extending the Theory of Planned
Behavior: The Role of Personal Norm. British Journal of Social Psychology, 34 (2).
Peter, J. Paul and Jerry C. Olson, 1999. Consumer Behavior and Marketing Strategy,
Fifth Edition. Singapore: Irwin/ McGraw-Hill International Edition.
Reckers, P.M.J., D.L Sanders, and R.W. Wyndelts, 1991. An Empirical Investigation of Factors Influencing Tax Practitioners Compliance. Journal of the American Taxation Association, 13.
Robbins, Stephen P., 1990. Organization Theory, Third Edition. Prentice Hall
International Inc. ----------, 2001. Organizational Behavior, Ninth Edition, versi Bahasa Indonesia.
Jakarta: Pearson Education Asia Pte Ltd. dan PT Prenhallindo. Roth, J.A., J.T. Scholz, and A.D. Witte, eds., 1989. Taxpayer Compliance. An Agenda
for Research, 1. Philadelphia, P.A.: Universtity of Pennsylvania Press. Sadhani, Djazoeli, 2005. Menuju Good Governance Melalui Modernisasi Pajak. Bisnis
Indonesia, tanggal 23 Mei 2005. Sahni, 1994. Incorporating Perceptions of Financial Control in Purchase Prediction: An
Empirical Examination of The Theory of Planned Behavior, Advanced in Consumer Research, Vol. 27.
Sanders, D.L and R.W. Wyndelts, 1989. An Examination of Tax Practitioners Decision
Under Uncertaitnty. Advances in Taxation, 3 (11).
ASPP-16 27
Sekaran, Uma, 1992. Research Methods For Business. New York: John Willey and Sons, Inc.
Prentice Hall International Inc. Schisler, D.L., 1994. An Examination of Factors Affecting Tax Preparers
Aggressiveness: A Prospect Theory Approach. Journal of the American Taxation Association, 16, 2.
Shaughnessy, J.J. and E.B. Zechmeister, 1994. Research Methods In Psychology, Third
Edition, USA: McGraw-Hill International Editions. Sharma, Subhash, 1996. Applied Multivariate Techniques, John Wiley and Sons, Inc. Shields, M., I. Solomon and D. Jackson, 1995. Experimental Research on Tax
Professionals Judgement and Decision Making. Tax Research Prospects and Judgement Calls. FL: American Taxation Association.
Siahaan, Fadjar O.P., 2005. Faktor-Faktor yang Memepengaruhi Perilaku kepatuhan
Tax Professional dalam Pelaporan Pajak Badan pada Perusahaan Industri Manufaktur di Surabaya. Disertasi Program Pascasarjana Universitas Airlangga. Tidak Dipublikasikan.
Siegel, Sidney. 1985. Statistik Non Parametrik Untuk Ilmu-Ilmu Sosial. Jakarta:
Gramedia. Slemrod, J., 1989. Complexity, Compliance Cost, and Tax Evasion. An Agenda for
Compliance Research, Vol. 2. Philadelphia: University of Pensylvania Press. Snyder, Wayne, 1985. The Budget Impact on Economic Growth and Stability in
Indonesia. Jurnal Ekonomi dan Keuangan Indonesia, XXXIII (2). Soemitro, Rochmat, 1991. Asas-asas Hukum Perpajakan. Cetakan Pertama. Bandung:
Binacipta. Solimun, 2002. Structural Equation Modelling Lisrel dan Amos. Malang: Universitas
Brawijaya . Solomon, Michael R., 1999. Consumer Behavior: Buying, Having and Being. Fifth
Edition. Singapore: Irwin / McGraw-Hill International Company. Spicer, M., and S. Lundstedt, 1976. Understanding Tax Evasion, Public Finance, 31
(2).. Stone, Eugene, 1978. Research Methods in Organizational Behavior. Glenview,
Illinois: Scott Foreman & Co.
ASPP-16 28
Trivedi, Viswanath Umashanker, 1997. An Experimental Analysis of Impact of
Imperfect Audits on Future Tax Compliance. Dissertation. Arizona State University, USA.
Vermeir, Iris, Patrick Van Kenhove and Hendrik Hendrick 2002. The Influence of Need
for Closure on Consumer’s Choice Behavior, Journal of Economic Psychology, 23.
Violette, G., 1989. Effect of Communication Sanctions on Taxpayer Compliance. The
Journal of American Taxation Association (Fall). Wicks, Andrew C., Shawn L Berman, Thomas M Jones, 1999. The Structure of Optimal
Trust: Moral and Strategic Implications. Academy of Management Review, 24. Witte, A. and Woodbury, 1985. The Effect of Tax Laws and Tax Administration on Tax
Compliance: The Case of the US Individual Income Tax. National Tax Journal (March), 38.
Yursal dan Akhmad Makhfatih, 2000. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penerimaan
Pajak Penghasilan Periode 1970-1998 Melalui Error Correction Model, Berita Pajak , Tahun XXXII (1431).
(www.djapk.depkeu.go.id), 25 Juni 2005 APBN 2004, 2005 dan RAPBN 2006.
Kimia 164 42 206 Agro 171 32 203 Pulp dan Kertas 124 22 146 Hasil Hutan 197 18 215 Alat Angkut 69 11 80 Logam, Mesin dan Perekayasaan 177 15 192 Tekstil 92 8 100 Elektronika dan Aneka 139 11 150 Total 1.133 159 1.292
Sumber : Deperindag Kota Surabaya
Tabel 3.3.1 KLASIFIKASI VARIABEL LATEN DAN VARIABEL INDIKATOR
No Variabel Laten Variabel Indikator
1 Niat tax professional berperilaku tidak
1. Kecenderungan pribadi untuk melakukan ketidakpatuhan pajak
2. Keputusan pribadi untuk melakukan ketidak
ASPP-16 30
No Variabel Laten Variabel Indikator
patuh (Y1) patuhan pajak 2 Ketidakpatuhan
pajak badan (Y2) 1. Ketidakpatuhan penyerahan SPT (filing
EXPLORATORY-TEST UNTUK KUESIONER PENELITIAN DISERTASI
PETUNJUK
ASPP-16 32
Bapak/ Ibu/ Saudara tax professional (ahli/ staf pajak) Yth.,
Dalam rangka penyusunan kuesioner penelitian saya yang mengangkat topik
perpajakan, khususnya kepatuhan pajak, saya berharap Bapak/ Ibu/ Saudara
berkenan untuk berpartisipasi dalam mengisi kuesioner ini.
Bapak/Ibu diminta untuk memilih jawaban yang tersedia dengan memberikan
tanda silang (X) atau menambahkan jawaban pada tempat yang telah
disediakan atas pertanyaan-pertanyaan berikut ini. Hasil dari exploratory-test ini
digunakan untuk keperluan penyusunan disertasi, oleh karena itu kejujuran
dalam pengisian sangat kami harapkan. Untuk menjaga kerahasiaan,
Bapak/Ibu tidak perlu menuliskan identitas pada lembar exploratory-test ini.
PERTANYAAN 1. Asumsikan bahwa Bapak/Ibu seorang Wajib Pajak yang tergolong tidak
patuh, dalam arti Bapak/Ibu mengisi secara tidak benar jumlah pajak yang
terhutang, dan/atau membayar pajak tidak tepat waktu, dan/atau
melaporkan kewajiban perpajakan tidak tepat pada waktunya, dan/atau
Bapak/Ibu lakukan kewajiban perpajakan dengan rasa terpaksa. Menurut
Bapak/Ibu hal-hal apa yang mendorong ketidakpatuhan tersebut?
o agar bisa membayar pajak lebih sedikit
o upaya melakukan restitusi pajak
o sengaja melawan hukum
o perasaan dirugikan oleh sistem perpajakan
o biaya suap yang murah
o lainnya, sebutkan:
2. Dalam memenuhi kewajiban perpajakan, mungkin bapak/ibu dipengaruhi
oleh orang-orang sekitar, baik pengaruh itu bersifat positif atau negatif.
ASPP-16 33
Menurut Bapak/Ibu, siapa saja yang bisa mempengaruhi keputusan
tersebut?
o Teman
o Konsultan pajak
o Petugas pajak
o Lainnya, sebutkan:
3. Asumsikan bahwa Bapak/Ibu berniat untuk tidak patuh dalam memenuhi
kewajiban perpajakan. Menurut Bapak/Ibu hal-hal apa yang bisa
menghambat atau menghalangi keinginan tersebut?
o Kemungkinan diperiksa oleh pihak fiskus
o Kemungkinan dikenai sanksi
o Kemungkinan pelaporan pihak ketiga
o Lainnya, sebutkan:
4. Asumsikan bahwa Bapak/Ibu mempunyai kesempatan untuk melakukan
ketidakpatuhan pajak dengan risiko yang bisa diabaikan, norma manakah
yang berpengaruh menghalangi keinginan tersebut?
o Melanggar etika
o perasaan bersalah
o melanggar prinsip hidup
o Lainnya, sebutkan:
ASPP-16 34
Terima kasih atas kesediaan Bapak/Ibu yang telah meluangkan waktu untuk
mengisi lembar exploratory-test penelitian disertasi ini. Semoga jerih payah
Bapak/Ibu/Saudara bermanfaat untuk pengembangan pengetahuan khususnya
dalam bidang perpajakan di Indonesia.
KUESIONER PENELITIAN Bapak/ Ibu/ Saudara tax professional (ahli/ staf pajak) Yth., Penelitian ini mengangkat topik perpajakan, khususnya kepatuhan pajak. Wajib pajak dikatakan patuh apabila: (1) benar dalam perhitungan pajak terhutang, (2) benar dalam
ASPP-16 35
pengisian formulir SPT, (3) tepat waktu, dan (4) melakukan kewajibannya dengan sukarela (atas kesadaran sendiri) sesuai dengan peraturan perpajakan yang berlaku di Indonesia. Saya berharap Bapak/ Ibu/ Saudara berkenan untuk berpartisipasi dalam mengisi kuesioner ini. Jawaban bisa dituliskan di tempat yang disediakan atau memilih jawaban yang tersedia dengan memberikan tanda silang (X) pada skala 1-7 atas pernyataan berikut ini. Kuesioner ini digunakan untuk keperluan akademis, oleh karena itu kejujuran dalam pengisian sangat saya harapkan. Untuk menjaga kerahasiaan, Bapak/ Ibu/ Saudara tidak perlu menuliskan identitas pada lembar kuesioner ini. Terima kasih atas kesediaan Bapak/Ibu/Saudara meluangkan waktu mengisi lembar kuesioner penelitian disertasi ini. Semoga jerih payah Bapak/Ibu/Saudara bermanfaat untuk pengembangan pengetahuan khususnya dalam bidang perpajakan di Indonesia.
PERTANYAAN A. DATA RESPONDEN
1. Umur tahun
2. Jenis kelamin : L / P (pilih salah satu)
3. Pendidikan terakhir: , jurusan:
4. Pendidikan informal di bidang perpajakan (Brevet, kursus, pelatihan, seminar,
atau workshop):
5. Lama bekerja sebagai tax professional: tahun bulan.
6. Apakah anda pernah mengisi SPT ?
7. Apakah tugas utama anda?
B. KUESIONER PENELITIAN Bagian ini terdiri dari 30 pernyataan. Pernyataan nomor 1- 6 berkaitan satu sama lain. Pernyataan nomor 1 berkaitan dengan pernyataan nomor 2, nomor 3 dengan nomor 4, nomor 5 dengan nomor 6, tetapi pernyataan yang berkaitan ini tidak harus sama skala jawabannya. 1. Sikap saya jika Wajib Pajak (WP) mempertimbangkan hal-hal berikut ini dalam
rangka memenuhi peraturan perpajakan. Sangat tidak Sangat
ASPP-16 36
Setuju Setuju
a. keinginan membayar pajak 1 2 3 4 5 6 7 lebih kecil dari yang seharusnya b. pembentukan dana 1 2 3 4 5 6 7
cadangan untuk pemeriksaan pajak
c. perasaan pemanfaatan 1 2 3 4 5 6 7 pajak yang tidak transparan
d. perasaan dirugikan 1 2 3 4 5 6 7 oleh sistem perpajakan e. biaya suap ke fiskus lebih 1 2 3 4 5 6 7
kecil dibanding dgn pajak yang bisa dihemat
2. Pada kenyataannya, hal-hal berikut ini saya pertimbangkan dalam memenuhi
kewajiban perpajakan perusahaan pada tahun pajak terakhir.
Sangat Tiidak Sangat Dipertimbangkan Dipertimbangkan a. Keinginan membayar pajak 1 2 3 4 5 6 7 lebih kecil dari yang seharusnya b. pembentukan dana 1 2 3 4 5 6 7 cadangan untuk pemeriksaan pajak c. perasaan pemanfaatan 1 2 3 4 5 6 7
pajak yang tidak transparan d. perasaan dirugikan 1 2 3 4 5 6 7 oleh sistem perpajakan e. biaya suap lebih kecil 1 2 3 4 5 6 7 dibanding dengan pajak yang bisa dihemat
3. Pihak-pihak berikut ini pernah mendorong saya untuk tidak mematuhi ketentuan perpajakan.
Sangat tidak Sangat Setuju Setuju
a. teman 1 2 3 4 5 6 7 b. konsultan pajak 1 2 3 4 5 6 7
ASPP-16 37
c. petugas pajak 1 2 3 4 5 6 7
4. Pada kenyataannya, saran-saran pihak-pihak berikut ini saya pertimbangkan
dalam memenuhi kewajiban perpajakan perusahaan pada tahun pajak terakhir.
Sangat Tidak Sangat Dipertimbangkan Dipertimbangkan
a. teman 1 2 3 4 5 6 7 b. konsultan pajak 1 2 3 4 5 6 7 c. petugas pajak 1 2 3 4 5 6 7
5. Sikap saya jika hal-hal berikut ini dipertimbangkan WP dalam keputusannya untuk
mematuhi peraturan perpajakan. Sangat Sangat Setuju Tidak Setuju
a. kemungkinan 1 2 3 4 5 6 7 diperiksa pihak fiskus b. kemungkinan 1 2 3 4 5 6 7 dikenai sanksi c. kemungkinan 1 2 3 4 5 6 7 pelaporan pihak ketiga
6. Pada kenyataannya, saya mempertimbangkan hal-hal berikut ini dalam
memenuhi kewajiban perpajakan perusahaan pada tahun pajak terakhir. Sangat Sangat Dipertimbangkan Tidak Dipertimbangkan
a. kemungkinan 1 2 3 4 5 6 7 diperiksa pihak fiskus b. kemungkinan 1 2 3 4 5 6 7 dikenai sanksi c. kemungkinan 1 2 3 4 5 6 7 pelaporan pihak ke tiga
Sangat Sangat Tidak Setuju Setuju 7. Menurut saya 1 2 3 4 5 6 7 ketidakpatuhan pajak merupakan tindakan yang tidak melanggar etika
ASPP-16 38
8. Saya tidak merasa 1 2 3 4 5 6 7 bersalah ketika saya melakukan ketidak- patuhan pajak 9. Menurut saya 1 2 3 4 5 6 7 ketidakpatuhan pajak merupakan tindakan yang tidak melanggar prinsip hidup saya 10. Sebagai salah satu 1 2 3 4 5 6 7 staf bagian perpajak- an (tax professional) di perusahaan ini, saya pribadi cenderung untuk melakukan ketidakpatuhan pajak pada tahun pajak terakhir 11. Sebagai salah satu 1 2 3 4 5 6 7 staf bagian perpajak- an di perusahaan ini, saya pribadi memutuskan untuk melakukan ketidakpatuhan pajak pada tahun pajak terakhir 12. Arus kas 1 2 3 4 5 6 7 perusahaan tahun pajak terakhir tidak memuaskan 13. Laba sebelum 1 2 3 4 5 6 7 pajak (earning before tax) perusahaan tahun pajak terakhir tidak memuaskan 14. Jumlah tax professional 1 2 3 4 5 6 7 perusahaan
tidak mencukupi
Sangat tidak Sangat
Setuju Setuju
15. Tidak tersedia 1 2 3 4 5 6 7 perpustakaan pajak yang memadai
ASPP-16 39
16. Tidak tersedia sistem 1 2 3 4 5 6 7 informasi yang handal untuk penyusunan laporan keuangan dan perpajakan 17. Wewenang yang 1 2 3 4 5 6 7
diberikan perusahaan tidak sesuai dengan tugas saya.
18. Sistem reward & 1 2 3 4 5 6 7 punishment belum
diterapkan dengan baik di perusahaan.
19. Dalam menjalankan 1 2 3 4 5 6 7 tugas, saya tidak mendapat dukungan dari atasan.
20. Dalam menjalankan 1 2 3 4 5 6 7 tugas, saya tidak mendapat dukungan
dari rekan sesama tax professional
21. Jika saya melakukan 1 2 3 4 5 6 7
kesalahan dalam melaksanakan tugas, saya tidak akan mengha- dapi risiko kinerja (performance risk) yang besar.
22. Dalam memenuhi 1 2 3 4 5 6 7 kewajiban perpajakan perusahaan, saya kurang mempertimbangkan risiko yang akan diterima perusahaan jika saya melakukan kesalahan Pada 2 tahun pajak terakhir, perusahaan telah mengalami hal-hal berikut ini:
Sangat Sangat tidak Setuju Setuju
23. Tidak menerima STP atas 1 2 3 4 5 6 7 denda keterlambatan
ASPP-16 40
penyerahan SPT masa 24. Tidak menerima STP atas 1 2 3 4 5 6 7 denda keterlambatan penyerahan SPT tahunan 25. Tidak menerima STP atas 1 2 3 4 5 6 7 bunga keterlambatan pembayaran pajak terhutang 26. Tidak menerima STP atas 1 2 3 4 5 6 7 denda dan bunga kekurangan pajak yang disetorkan 27. Laporan Keuangan 1 2 3 4 5 6 7 telah diaudit oleh Akuntan Publik yang tidak sedang dikenai sanksi peringatan dan pembekuan oleh DJP 28. Pendapat akuntan publik 1 2 3 4 5 6 7
atas Laporan Keuangan perusahaan adalah Wajar Tanpa Pengecualian atau Wajar dengan Pengecualian tanpa mempengaruhi laba rugi fiskal 29. Koreksi fiskal yang dilakukan 1 2 3 4 5 6 7 pemeriksa pajak untuk semua jenis pajak tidak lebih dari 10% Dalam kurun waktu 10 tahun terakhir, perusahaan tidak pernah: 30. Dijatuhi hukuman 1 2 3 4 5 6 7 karena melakukan tindak pidana bidang perpajakan
>>>>>>>>>>>>Terima kasih<<<<<<<<<<<<
ASPP-16 41
SKP1
NRM 2
NRM 3
NRM 4
MRL 3
MRL 1
SKP 5 SKP 3 SKP2 SKP 4
KTR 3
KTR 1
KTR 2
KEU 1
KEU 2
MRL 2
FAS 2
FAS 1
FAS 3
IKL 2 IKL 3 IKL 4
SKP (X1)
NRM (X2)
FAS (X6)
MRL (X3)
KTR (X4)
KEU (X5)
IKL (X7)
NIA 2 NIA 1
NIA (Y1)
KTP
KTP
KTP KTP (Y2)
KETERANGAN: SKP (X1) : sikap terhadap ketidakpatuhan pajak SKP 1 : membayar pajak lebih kecil SKP 2 : pembentukan dana cadangan SKP 3 : ketidaktransparanan SKP 4 : perasaan dirugikan sistem SKP 5 : biaya suap ke fiskus NRM (X2): norma subyektif NRM 1 : pengaruh teman NRM 2 : pengaruh konsultan pajak NRM 3 : pengaruh petugas pajak NRM 4 : pengaruh pimpinan perusahaan MRL (X3) : kewajiban moral MRL 1 : melanggar etika MRL 2 : perasaan bersalah MRL 3 : prinsip hidup KTR (X4) : kontrol keperilakuan yg dipersepsikan KTR 1 : kemungkinan diperiksa fiskus KTR 2 : kemungkinan dikenai sanksi KTR 3 : kemungkinan pelaporan pihak ke 3 KEU (X5) : persepsi tentang kondisi keuangan KEU 1 : arus kas KEU 2 : laba bersih sebelum pajak FAS (X6) : persepsi tentang fasilitas perusahaan FAS 1 : kecukupan tax professional FAS 2 : perpustakaan FAS 3 : sistem informasi IKL (X7) : persepsi tentang iklim organisasi IKL 1 : struktur IKL 2 : reward & punishment IKL 3 : dukungan IKL : risiko IKL 5 : tanggungjawab NIA (Y1) niat tax professional untuk berperilaku tidak patuh NIA 1 : kecenderungan NIA 2 : keputusan KTP (Y2) : ketidakpatuhan pajak badan KTP 1 : penyerahan SPT KTP 2 : pembayaran KTP 3 : pelaporan H1 – H9 : hipotesis 1 - 9