PENETAPAN KADAR VITAMIN C DALAM MINUMANYOU C-1000METODE
YODIMETRI
Hari/tanggal: Jumat, 30 Mei 2014
I. DASAR TEORIMetode titrasi iodimetri adalah titrasi redoks
yang menggunakan larutan standar iodium sebagai titran dalam
suasana netral atau sedikitasam. Titrasi ini diebut juga dengan
titrasi langsung karena dalam prosestitrasi ini I2 berfungsi
sebagai pereaksi.Vitamin C mempunyai rumus C6H8C6dalam bentuk murni
merupakan kristal putih,tak berwarna, tidak bau dan mencair pada
suhu 190-192 C. Senyawa ini bersifat reduktor kuat dan mempunyai
rasa asam. Sifat yang paling utama vitamin C adalah kemampuan
mereduksi yang kuat dan mudah teroksidasi yang dikatalis oleh
beberapa logam terutama.Vitamin C merupakan senyawa yang sangat
mudah larut dalam air, mempunyai sifat asam dan sifat pereduksi
yang kuat. Sifat tersebut terutama disebabkan adanya struktur
radial yang berkonjugasi dengan gugus karbonil dalam cincin lekton.
Bentuk vitamin C yang ada di alam terutama adalah L-asam askorbat,
D-asam askorbat jarang terdapat dialam dan hanya dimiliki 10%
aktivitas vitamin C.Vitamin C merupakan nutrien dan vitamin yang
larut dalam air dan penting untuk kehidupan serta untuk menjaga
kesehatan. Vitamin ini juga dikenal dengan nama kimia dari bentuk
utamanya yaitu asam askorbat. Asam askorbat mempunyai struktur yang
mirip monosakarida, tetapi struktur ini mempunyai beberapa gambaran
yang tidak lazim. Senyawa ini adalah lakton tak jenuh beranggotakan
lima dengan dua gugus hidroksilvpada ikatan ganda duanya. Struktur
enadiol seperti ini jarang ditemukan.Iodimetri merupakan analisis
titrimetri yang secara langsung digunakan untuk zat reduktor atau
natrium tiosulfat dengan menggunakan larutan iodin atau dengan
penambahan larutan baku berlebihan. Kelebihan iodine dititrasi
kembali dengan larutan tiosulfat.(Bassett, 1994).Untuk senyawa yang
mempunyai potensial reduksi yang rendah dapat direaksikan secara
sempurna dalam suasana asam. Adapun indikator yang digunakan dalam
metode ini adalah indikator kanji.Dalam menggunakan metode
iodometri kita menggunakan indikator kanji dimana warna dari sebuah
larutan iodin 0,1 N cukup intens sehingga iodin dapat bertindak
sebagai indikator bagi dirinya sendiri. Iodin juga memberikan warna
ungu atau violet yang intens untuk zat-zat pelarut seperti karbon
tetra korida dan kloroform. Namun demikan larutan dari kanji lebih
umum dipergunakan, karena warna biru gelap dari kompleks iodinkanji
bertindak sebagai suatu tes yang amat sensitif untuk
iodine.(Underwood, 1986).Dalam beberapa proses tak langsung banyak
agen pengoksid yang kuat dapat dianalisis dengan menambahkan kalium
iodida berlebih dan mentitrasi iodin yang dibebaskan. Karena banyak
agen pengoksid yang membutuhkan larutan asam untuk bereaksi dengan
iodin, Natrium tiosulfat biasanya digunakan sebagai
titrannya.(Bassett, 1994).Dalam reaksi redoks harus selalu ada
oksidator dan reduktor, sebab bila suatu unsur bertambah bilangan
oksidasinya (melepaskan electron ), maka harus ada suatu unsur yang
bilangan oksidasinya berkurang atau turun(menangkap electron), jadi
tidak mungkin hanya ada oksidator sajaataupun reduktor saja. Dalam
metoda analisis ini , analat dioksidasikan olehI2 , sehingga I2
tereduksi menjadi ion iodida :A ( Reduktor ) + I2 A( Teroksidasi )
+ 2 I-Iod merupakan oksidator yang tidak terlalu kuat (lemah) ,
sehingga hanya zat-zat yang merupakan reduktor kuat yang dapat
dititrasi. Indikator yang digunakan adalah amilum yang akan
memberikan warna biru pada titik akhirpenitaran .I2 + 2e-
2I-Larutan I2 dibuat dengan melarutkan I2 murni
selanjutnyadistandarisasi dengan Na- tiosulfat. I2 merupakan
oksidator yang bersifat moderat, maka jumlah zat yang dapat
ditentukan secara iodimetri sangat terbatas, beberapa contoh zat
yang sering ditentukan secara iodimetri adalah H2S, ion sulfite,
Sn2+, As3+ atau N2H4. Akan tetapi karena sifatnya yang moderat ini
maka titrasi dengan I2 bersifat lebih selektif dibandingkan dengan
titrasi yang menggunakan titrant oksidator kuat.Pada umumnya
larutan I2 distandarisasi dengan menggunakan standar primer As2O3,
As2O3 dilarutkan dalam natrium hidroksida dan kemudian dinetralkan
dengan penambahan asam. Disebabkan kelarutan iodine dalam air
nilainya kecil maka larutan I2 dibuat dengan melarutkan I2 dalam
larutan KI, dengan demikian dalam keadaan sebenarnya yang dipakai
untuk titrasi adalah larutan I3-.Titrasi iodimetri dilakukan dalam
keadaan netral atau dalam kisaran asam lemah sampai basa lemah.
Pada pH tinggi (basa kuat) maka iodine dapat mengalami reaksi
disproporsionasi menjadi hipoiod.
II. PRINSIP KERJAA. Standarisasi larutan I2 0,0500 N terhadap
As2o3 0,0500 NSampel Arsen Trioksida (As2O3) 0,05 N dititrasi
dengan larutan Iodium ( I2 ) dengan menggunakan indikator amylum 1%
sampai terbentuk warna biru.B. Penetapan Kadar Vitamin C dalam
Minuman You C-1000Sampel (minuman You C-1000) dititrasi dengan
larutan Iodium ( I2 ) dengan menggunakan indikator amylum 1% sampai
terbentuk warna biru.
III. PRINSIP REAKSIA. Standarnisasi Iodium ( I2 ) terhadap Arsen
Trioksida (As2O3)As2O3 + 2 I2 + 2 H2O As2O5 + 4 H+ + 4 I-B.
Penetapan Kadar Vitamin C dengan IodiumC6H8O6 + I2 C6H6O6 + 2I- +
2H+
IV. ALAT DAN REAGENSIAALATREAGENSIA
Erlenmeyer 250 mlBuret dan statifGelas ukur 250 mlGelas beaker
500 mlCorong gelasFiller Pipet volume 10,0 mlPipet volume 5,0
mlBotol semprotNeraca analitikCawan petriArsen Trioksida (As2O3)
0,0500 NAsam Sulfat (H2SO4) 6,0000 NIodium (I2) 0,05NAmilum 1%
b/vYou C-1000Aquadest
V. CARA KERJA
Standarisasi larutan I2 0,0500 N terhadap As2O3 0,0500 N
Disiapkan alat dan bahan Diisi buret dengan larutan I2 0,0500 N
Dipipet 10,0 ml As2O3 0,0500 N masukkan ke dalam labu erlenmeyer
volume 250 ml Ditambahkan 25 ml Aquades Diteteskan 5 tetes
indikator Amilum 1% Titrasi dengan I2 0,0500 N hingga warna berubah
dari tidak berwarna menjadi biru Dibaca dan catat volume yang
tertera pada buret
Penetapan Kadar Vitamin C dalam minuman You C-1000 Disiapkan
alat dan bahan Dimasukkan larutan I2 0,0500 N ke dalam buret
Dipipet 5,0 ml You C-1000 menggunakan pipet volume 5,0 ml
Ditambahkan 25 ml aquadest Ditambahkan 5 tetes indikator Amilum 1%
Dititrasi dengan larutan I2 0,0500 N hingga warna berubah dari
tidak berwarna menjadi biru Dibaca dan catat volume yang tertera
pada buret Dihitung persentase penetapan kadarnya
VI. RUMUS PERHITUNGAN
Perhitungan Normalitas I2N1x V1 = N2 x V2
Perhitungan kadar Vitamin C dalam minuman You C-1000Vitamin C
%b/v =
VII. HASIL PERCOBAAN Titrasi Untuk Standarisasi I2 0,0500 N
TerhadapAs2O3 0,0500 NNOVOLUME PADA BURET (ml)VOLUME TITRAN
(ml)
1.11,70 - 22,8011,10
2.1,50 - 12,3010,80
Penetapan Kadar Vitamin C dalam Minuman You C-1000NOVOLUME PADA
BURET (ml)VOLUME TITRAN (ml)
1.0,00 20,2020,20
VIII. PERHITUNGAN Standarisasi larutan I2 0,0500 N terhadap
As2O3 0,0500 N1. Titrasi ke I Diketahui :V1 = 10,00 mlN1 = 0,0500
NV2 = 11,10 ml
Ditanyakan : N2 = ....? Jawab :N1 x V1 = N2 x V20,0500 x 10,00=
N2x 11,10N2=N2=0,0450 N2. Titrasi ke II Diketahui : V1 = 10,00
mlN1= 0,0500 NV2 = 10,80 ml Ditanyakan : N2 = ....? Jawab :N1 x V1
= N2 x V20,05 x 10,00= N2x 10,80N2=N2=0,0462 N
Normalitas rata-rata As2O3 Nrata-rata = = = 0,0456 N
Penetapan kadar Vitamin C di dalam minuman You C-1000Persentase
kadar Vitamin C di dalam minuman You C-1000Vitamin C %b/v =
= = 0,81%
IX. PERSYARATANPada minuman You C-1000 tertera Vitamin C di
dalamnya 1 gram add 140 ml mempunyai persentase adalah 0,70 %.
X. HASIL DAN KESIMPULANa. HasilFoto hasil percobaan:
Standarisasi
sebelum titrasi setelah titrasi Penetapan Kadar
sebelum titrasi setelah titrasi
b. KesimpulanDari percobaan ini yaitu, persentase penetapan
Vitamn C dalam minuman You C-1000 yang diperoleh adalah 0,81%. Dari
hasil percobaan yang di dapat sesuai dengan persyaratan persentasi
Vitamin C di dalam Minuman You C-1000 yaitu 0,81%.
Mataram, 08 Juni 2014Praktikan Dosen Pembimbing, (Ayu Anulus)
(Ida Bagus Rai Wiadnya, S.Si. M. Si)
7