Page 1
Sep30
Hubungan Antara Asam Oksalat dengan Kalsium
BAB IPendahuluan
Sebagian besar bahan makanan, yaitu sekitar 96% terdiri
dari bahan organik dan air. Sisanya terdiri dari unsur-unsur
mineral. Unsur mineral dikenal sebagai zat anorganik, komponen
jaringan tubuh, dan komponen cairan tubuh yang bekerja dengan
enzim, hormon, vitamin, dan bahan-bahan transpor.
Unsur mineral merupakan salah satu komponen yang sangat
diperlukan oleh makhluk hidup di samping karbohidrat, lemak,
protein, dan vitamin, juga dikenal sebagai zat anorganik atau
kadar abu. Sebagai contoh, bila bahan biologis dibakar, semua
senyawa organik akan rusak; sebagian besar karbon berubah
menjadi gas karbon dioksida (CO2), hidrogen menjadi uap air,
dan nitrogen menjadi uap nitrogen (N2). Sebagian besar
mineral akan tertinggal dalam bentuk abu dalam bentuk senyawa
anorganik sederhana, serta akan terjadi penggabungan antar
individu atau dengan oksigen sehingga terbentuk garam
anorganik (Davis dan Mertz 1987).
Berbagai unsur anorganik (mineral) terdapat dalam bahan
biologi, tetapi tidak atau belum semua mineral tersebut
terbukti esensial, sehingga ada mineral esensial dan
nonesensial. Mineral esensial yaitu mineral yang sangat
Page 2
diperlukan dalam proses fisiologis makhluk hidup untuk
membantu kerja enzim atau pembentukan organ. Unsur-unsur
mineral esensial dalam tubuh terdiri atas dua golongan, yaitu
mineral makro dan mineral mikro. Mineral makro diperlukan
untuk membentuk komponen organ di dalam tubuh. Mineral mikro
yaitu mineral yang diperlukan dalam jumlah sangat sedikit dan
umumnya terdapat dalam jaringan dengan konsentrasi sangat
kecil. Mineral nonesensial adalah logam yang perannya dalam
tubuh makhluk hidup belum diketahui dan kandungannya dalam
jaringan sangat kecil. Bila kandungannya tinggi dapat merusak
organ tubuh makhluk hidup yang bersangkutan. Di samping
mengakibatkan keracunan, logam juga dapat menyebabkan penyakit
defisiensi.
Beberapa unsur mineral berperan penting dalam penyusunan
struktur tubuh, baik untuk perkembangan jaringan keras seperti
tulang dan gigi maupun jaringan lunak seperti hati, ginjal,
dan otak. Dalam tubuh tulang menyimpan kalsium dalam jumlah
yang paling besar dibandingkan dengan mineral-mineral lain.
Kalsium adalah mineral yang paling banyak di dalam tubuh.
BAB II
Tinjauan Pustaka
1.1 Mineral
Page 3
Mineral merupakan bagian dari tubuh yang memegang peranan
penting dalam pemeliharaan fungsi tubuh, baik pada tingkat
sel, jaringan, organ maupun fungsi tubuh secara keseluruhan.
Di samping itu mineral berperan dalam berbagai tahap
metabolisme, terutama bagi kofaktor dalam aktifitas enzim-
enzim. Keseimbangan ion-ion mineral di dalam cairan tubuh
diperlukan untuk untuk pengaturan pekerjaan enzim-enzim
membran sel dan pemeliharaan kepekaan otot dan saraf terhadap
rangsangan(Almatsier, 2009).
Dalam proses pembakaran, bahan-bahan organik terbakar
tetapi zat anorganiknya tidak, karena itulah disebut abu.
Sampai sekarang telah diketahui ada empat belas unsur mineral
yang berbeda jenisnya diperlukan manusia agar memiliki
kesehatan dan pertumbuhan yang baik yang terbagi dalam dua
golongan yaitu makronutrien dan mikronutrien mineral.
2.1.1 Ketersediaan Biologik Mineral
Walaupun bahan makanan mengandung berbagai mineral untuk
keperluan tubuh, namun tidak semuanya dapat dimanfaatkan. Hal
ini dapat bergantung pada ketersediaan
biologiknya(ketersediaan biologik adalah tingkatan zat gizi
yang dimakan yang dapat diabsorpsi oleh tubuh). Sebagian zat
gizi mungkin tidak mudah dilepaskan saat makanan dicerna atau
tidak diabsorpsi dengan baik(Almatsier,2009)
Faktor-faktor yang mempengaruhi ketersediaan biologik mineral, yaitu:
1. Kebutuhan tubuhTubuh menyerap mineral sesuai dengan kebutuhannya, misalnya
seseorang yang kurang Ca akan menyerap Ca lebih banyak dari
Page 4
pada orang yang kadar Ca nya normal. Wanita dewasa menyerap Fe
lebih banyak dari pada laki-laki dewasa karena kebutuhan Fe
wanita lebih besar dari pada laki-laki.
2. Derajat Keasaman (pH) sistem pencernaanDerajat keasaman sistem pencernaan mempengaruhi
ketersediaan biologik zat besi. Derajat keasaman yang tinggi
akan meningkatkan penyerapan zat besi, karena keasaman membuat
zat besi Feri (Fe3+) menjadi fero (Fe2+), bentuk yang mudah
diserap oleh sistem pencernaan dan sebaliknya.
3. Interaksi mineral dengan mineralMineral yang mempunyai berat molekul dan jumlah muatan
(valensi) yang sama bersaing satu sama lain untuk diabsorpsi,
dengan demikian dalam ketersediaan biologiknya. Contohnya
magnesium, kalium, besi dan tembaga yang mempunyai valensi +2.
kalsium yang dimakan terlalu banyak akan menghambat absorpsi
besi, kebanyakan makan seng akan menghambat absorpsi tembaga.
Oleh karena itu, kita harus berhati-hati dalam menggunakan
suplemen mineral tanpa berkonsultasi dengan dokter.
4. Interaksi vitamin dengan mineralVitamin C meningkatkan absorpsi besi bila dimakan pada
waktu bersamaan. Vitamin D kalsiterol meningkatkan absorpsi
kalsium. Koenzim tiamin (Vit.B1) membutuhkan magnesium untuk
berfungsi secara efisien. Banyak vitamin membutuhkan mineral
untuk melakukan peranannya dalam metabolisme. Misalnya,
koenzim tiamin membutuhkan magnesium untuk berfungsi secara
efisien.
5. Interaksi serat makanan dengan mineralKetersediaan biologik mineral banyak dipengaruhi oleh
bahan-bahan nonmineral didalam makanan. Asam fitat dalam serat
Page 5
kacang-kacangan dan serealia.Makanan tinggi serat (lebih dari
35 gram sehari) menghambat absorpsi kalsium, zat besi, seng
dan magnesium.
6. Adanya senyawa-senyawa lainKetersediaan biologik mineral banyak dipengaruhi oleh
bahan-bahan nonmineral di dalam makanan. Asam fitat dalam
serat kacang-kacangan dan serealia serta asam oksalat dalam
bayam mengikat mineral-mineral tertentu sehingga tidak dapat
diabsorpsi.
Faktor-faktor yang mempengaruhi ketersediaan biologik
mineral antara lain:
1. Interaksi Mineral dengan Mineral
a. Fungsi Mineral.
Ada tiga fungsi utama mineral yaitu:
1. Sebagai kompenen utama tubuh (structural element) atau
penyusun kerangka tulang, gigi dan otot-otot. Ca, P, Mg, Fl
dan Si untuk pembentukan dan pertumbuhan gigi sedang P dan
sekolah luar biasa untuk penyusunan protein jaringan.
2. Merupakan unsur dalam cairan tubuh atau jaringan, sebagai
elektrolit yang mengatur tekanan osmuse (Fluid balance),
menegatur keseimbangan basa asam dan permeabilitas membran.
Contoh adalah Na, K, Cl, Ca dan Mg
3. Sebagai aktifator atau terkait dalam peranan enzyme dan
hormon.
b. Klasifikasi Mineral
Menurut jenisnya, klasifikasi mineral dibedakan :
Page 6
1. Mineral Organik
Adalah mineral yang dibutuhkan serta berguna bagi tubuh kita,
yang dapat kita peroleh melalui makanan yang kita konsumsi
setiap hari seperti nasi, ayam, ikan, telur, sayur-sayuran
serta buah-buahan, atau vitamin tambahan.
2. Mineral Anorganik
Adalah mineral yang tidak dibutuhkan serta tidak berguna bagi
tubuh kita.Contohnya:Timbal Hitam (Pb), Iron Oxide (Besi
Teroksidasi), Mercuri, Arsenik, Aluminium atau bahan-bahan
kimia hasil dari resapan tanah dan lain.
Menurut bentuknya, klasifikasi mineral dibedakan menjadi 2,
yaitu :
1. Mineral Makro
Contohnya:
Natrium
Klor
Kalium
Kalsium
Fosfor
Magnesium
Sulfur
2. Mineral Mikro
Contohnya:
Besi
Seng
Iodium
Selenium
Tembaga
Page 7
Mangan
Kromium
Fluor
2.2.1 Mineral Makro
Mineral makro adalah mineral yang dibituhkan tubuh dengan
jumlah lebih dari 100 mg sehari. Yang termasuk mineral makro
antara lain :
A. NATRIUM (Na)
Natrium (sodium) adalah kation utama dalam cairan
ekstraselular. 30-40% natrium ada di dalam kerangka tubuh. Di
dalam tubuh, Na terdapat di dalam sel (intraseluler) dan
terutama terdapat dalam cairan di luar sel (cairan
extraseluler). Antara lain cairan saluran cerna, seperti
cairan empedu dan pankreas, mengandung banyak natrium.
Absorpsi dan metabolisme Natrium
Hampir seluruh natrium yang dikonsumsi (3-7 gram sehari)
diabsorbsi, terutama di dalam usus halus. Natrium diabsorbsi
secara pasif (membutuhkan energi). Natrium yang diabsorbsi
dibawa oleh aliran darah keginjal. Disini natrium disaring dan
dikembalikan ke aliran darah dalam jumlah yang cukup untuk
mempertahankan taraf natrium dalam darah. Kelebihan natrium
yang jumlahnya mecapai 90-99% dari yang dikonsumsi,
dikeluarkan melalui urin. Pengeluaran natrium ini diatur oleh
hormon aldosteron, yang dikeluarkan kelenjar adrenal bila
kadar natrium darah menurun. Aldosteron merangsang ginjal
untuk mengabsorbsi kembali natrium. Dalam keadaan normal,
natrium yang dikeluaran melalui urin sejajar dengan jumlah
natrium yang dikonsumsi.
Page 8
Fungsi Na
1. Menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh (ekstrasel).
Na yang mengatur tekanan osmosis yang menjaga cairan tidak
keluar dari darah dan masuk ke dalam sel. Bila jumlah Na di
dalam sel meningkat secara berlebihan, air akan masuk ke dalam
sel, akibatnya sel akan membengkak. Inilah yang menyebabkan
terjadinya pembengkakan dalam jaringan tubuh. Keseimbangan
cairan juga akan terganggu bila seseorang kehilangan natrium.
Air akan memasuki sel untuk mengencerkan Na dalam sel. Cairan
ekstraselular akan menurun. Perubahan ini dapat menurunkan
tekanan darah.
2. Mejaga keseimbangan asam basa di dalam tubuh.
3. Berperan dalam pengaturan kepekaan otot dan saraf.
Berperan dalam transmisi saraf yang menghasilkan
terjadinya kontaksi otot.
4. Berperan dalam absorpsi glukosa
5. Berperan sebagai alat angkut zat-zat gizi lain melalui
membran, terutama melalui dinding usus
Sumber Na
Garam dapur (NaCl), MSG, kecap, makanan yang diawetkan,
daging, ikan, unggas, susu dan telur
Perkiraan kebutuhan Na
Makanan sehari-hari biasanya cukup mengandung Na yang
dibutuhkan tubuh. Taksiran kebutuhan Na sehari untuk orang
dewasa adalah sebanyak 500mg. Kecukupan gizi yang dianjurkan:
Page 9
2 g NaCl per hari untuk orang dewasa sama dengan kira-kira 5 g
garam dapur.
Akibat Kekurangan Na
Menyebabkan kejang, apatis, dan kehilangan nafsu makan.
Kekurangan Na dapat terjadi sesudah muntah, diare, keringat
berlebihan dan bila menjalankan diet yang sangat terbatas Na.
Akibat Kelebihan Na
Kelebihan Na dapat menimbulkan keracunan yang dalam keadaan
akut menyebabkan edema dan hipertensi. Hal ini dapat diatasi
dengan banyak minum. Kelebihan konsumsi natrium secara terus-
menerus terutama dalam bentuk garam dapur dapat menimbulkan
hipertensi.
B. KLOR (Cl)
Klor merupakan anion utama cairan ekstraselular. Klor
merupakan 0,15% berat badan. Konsentrasi klor tertinggi adalah
dalam cairan serebrospinal (otak dan sumsum tulang belakang),
lambung dan pankreas yang merupakan komponen asam lambung.
Absorpsi dan Ekskresi klor
Klor hampir seluruhnya diabsorpsi di dalam usus halus dan
diekskresi melalui urin dan keringat. Kehilangan klor
mengikuti kehilangan natrium. Kebanyakan keringat dihalangi
oleh aldosteron yang secara langsung berpengaruh terhadap
kelenjar keringat.
Fungsi Klor
1. Memelihara keseimbangan cairan dan elektrolit.
2. Memelihara suasana asam di dalam lambung.
Page 10
3. Mempertahankan keseimbangan asam basa
Sumber Klor
Garam dapur, makanan hasil laut, daging, susu, telur.
Perkiraan kebutuhan Klor
Kebutuhan minimum klor sehari ditaksir sebanyak 750 mg.
Akibat Kekurangan Klor
Dalam keadaan normal kekurangan klor jarang terjadi.
Kekurangan klor terjadi pada muntah-muntah, diare kronis, dan
keringat berlebih. ASI mengandung lebih banyak klorida dari
pada susu sapi. Bila klorida tidak ditambahkan dalam pembuatan
susu formula bayi, akan terjadi kekurangan klor yang dapat
membawa kematian.
C. KALIUM (K)
Kalium (potassium) merupakan ion bermuatan positif, kalium
terutama terdapat di dalam sel. Perbandingan natrium dan
kalium di dalam cairan intraselular adalah 1:10, sedangkan di
dalam cairan ekstraselular 28:1. sebanyak 95% kalium tubuh
berada di dalam caian intaselular.
Absorbsi dan Ekskresi
Kalium diabsorpsi dengan mudah dalam usus halus. Sebanyak
80-90% kalium yang dimakan diekskresi melalui urine,
selebihnya dikeluarkan melalui feses dan sedikit melalui
keringat dan cairan lambung. Taraf kalium normal darah
dipelihara oleh ginjal melalui kemampuan menyaring,
mengabsorbsi kembali dan mengeluarkan kalium di bawah pengaruh
aldosteron. Kalium dikeluarkan dalam bentuk ion dengan
Page 11
menggantikan ion natrium melalui mekanisme pertukaran di dalam
tubula ginjal.
Fungsi Kalium
1. Bersama Natrium: Pemeliharaan keseimbangan cairan dan
elektrolit serta keseimbangan asam basa
2. Bersama Kalsium: berperan dalam transmisi saraf dan
relaksasi otot.
3. Dalam sel: katalisator dalam banyak reaksi biologik
(metabolisme energi, sintesis glikogen, dan protein).
Perkiraan Kebutuhan Kalium
Kebutuhan minimum akan kalium sebanyak 2000 mg sehari.
Sumber Kalium
Daging, ikan, unggas, tepung, buah-buahan dan sayuran
(makanan mentah/segar).
Akibat kekurangan Kalium
Kekurangan kalium karena makanan jarang terjadi, kekurangan
kalium dapat terjadi karena kebanyakan kehilangan melalui
saluran cerna (muntah-muntah, diare kronis, kebanyakan
menggunakan obat pencuci perut/ laxans) atau ginjal
(penggunaan obat-obat deuretik). Kekurangan kalium menyebabkan
lemah, lesu, kehilangan nafsu makan, kelumpuhan, mengigau dan
konstipasi. Jantung akan berdebar detaknya dan menurunkan
kemampuan untuk memompa darah.
Akibat kelebihan Kalium
Page 12
Hiperkalemi akut dapat menyebabkan gagal jantung yang
berakibat kematian. Kelebihan kalium juga dapat terjadi bila
ada gangguan fungsi ginjal.
D. KALSIUM (Ca)
Kalsium merupakan mineral yang paling banyak terdapat di
dalam tubuh, yaitu 1,5-2% dari berat badan orang dewasa atau
kurang lebih sebanyak 1 kg. Kadar kalsium dalam darah sekitar
10 mg/ 100ml dengan rentang 9-11 mg/ 100ml. Nilai kadar ini
harus dipertahankan agar berfungsi dengan baik. Hormon
paatiroid mengatur kestabilan kadar kalsium ini dengan
meknisme umpan balik. Pembentukan tulang dilakukan dengan
bantuan osteoblas. Sebaliknya, mobilisasi kalsium dari tulang
dilakukan dengan bantuan osteoklas yang merombak tulang dan
melepaskan kalsium untuk dimasukkan ke darah, agar kadar
kalsium darah tetap stabil.
Absorpsi dan Eskresi Kalsium
Dalam keadaan normal sebanyak 30-50% kalsium yang
dikonsumsi diabsorpsi tubuh. Kemampuan absorpsi lebih tinggi
pada masa pertumbuhan, dan menurun pada proses menua.
Kemampuan absorpsi pada laki-laki lebih tinggi dari pada
perempuan pada semua golongan usia. Absorpsi kalsium terutama
terjadi di bagian atas usus halus yaitu duodenum. Kalsium
membutuhkan pH 6 agar dapat berada dalam keadaan terlarut.
Absorpsi kalsium terutama dilakukan secara aktif dengan
menggunakan alat angkut protein-pengikat kalsium. Absorbsi
pasif terjadi pada permukaan saluran cerna. Banyak faktor yang
mempengaruhi absorpsi kalsium. Kalsium hanya bisa diabsorpsi
bila terdapat dalam bentuk larut-air dan tidak mengendap
Page 13
karena unsur makanan lain seperti oksalat. Kalsium yang tidak
diabsorpsi dikeluarkan melalui feses. Jumlah kalsium yang
diekskresi melalui urin mencerminkan jumlah kalsium yang
diabsorpsi.
Faktor-faktor yang meningkatkan Absorpsi Kalsium
1. Pertumbuhan
2. Kehamilan
3. Menyusui
4. Defisiensi kalsium
5. Tingkat aktivitas fisik yang meningkatkan densitas
tulang.
6. Semangkin tinggi kebutuhan dan semakin rendah persediaan
kalsium dalam tubuh semakin efisien absorpsi kalsium.
7. Lemak meningkatkan waktu transit makanan melalui saluran
cerna, dengan demikian memberi waktu lebih banyak untuk
absorbsi kalsium.
8. Absorbsi kalsium lebih baik bila dikonsumsi bersama
dengan makanan.
9. Absorpsi kalsium paling baik terjadi dalam keadaan asam.
Faktor-faktor yang menghambat Absorbsi Kalsium
1. Kekurangan Vitamin D dalam bentuk aktif
2. Asam oksalat
3. Asam fitat
4. Serat
5. Stres mental dan stres fisik
6. Proses menua
Page 14
Fungsi Kalsium
1. Pembentukan Tulang : sebagai bagian integral dari
struktur tulang, sebagai tempat penyimpanan kalsium
2. Pembentukan Gigi
3. Mengatur pembekuan darah
4. Katalisator reaksi-reaksi biologik: absorpsi Vit.12,
ekskresi insulin oleh pankreas, dll
5. Kontraksi otot
6. meningkatkan fungsi transpor membran sel (sebagai
stabilisator membran & transmisi ion melalui membran
organela sel.
7. memperlancar transmisi rangsangan di jaringan saraf
(neurotransmission)
8. mengaktifkan enzim-enzim tertentu antara lain lipase,
ATP-ase
Sumber Kalsium
Susu, keju, kuning telur, kangkung/ sayuran berwarna hijau,
kacang-kacangan dan hasil olahannya, udang.
Angka Kecukupan Kalsium yang Dianjurkan
Angka kecukupan pangan dan gizi LIPI (1998) sebagai berikut:
¨ Bayi : 300-400 mg
¨ Anak-anak : 500 mg
¨ Remaja : 600-700 mg
¨ Dewasa : 500-800 mg
¨ Ibu Hamil & Menyusui : + 400 mg
Page 15
Akibat Kekurangan Kalsium
Kekurangan kalsium pada masa pertumbuhan dapat menyebabkan
gangguan pertumbuhan. Tulang kurang kuat, mudah bengkok dan
rapuh. Bila terjadi luka, pembekuan darah sangat lambat. Pada
orang dewasa terjadi osteoporosis. Kekurangan kalsium dapat
pula menyebabkan osteomalasia, yang dinamakan juga riketsia
pada orang dewasa dan biasanya terjadi karena kekurangan
vitamin D dan ketidakseimbangan konsumsi kalsium terhadap
fosfor. Mineralisasi matriks tulang terganggu, sehingga
kandungan kalsium di dalam tulang menurun. Kadar kalsium darah
yang sangat rendah dapat menyebabkan tetani atau kejang.
Akibat kelebihan Kalsium
Konsumsi Ca yang berlebihan dapat menyebabkan sulit buang
air besar (konstipasi) dan mengganggua penyerapan mineral
seperti zat besi, seng dan tembaga. Kelebihan Ca dalam jangka
panjang akan meningkatkan risiko terkena hypercalcemia,
pembentukan batu ginjal dan gangguan fungsi ginjal. Oleh
karena itu konsumsi suplemen kalsium jauh di atas kebutuhan
sebaiknya dihindari.
E. FOSFOR (P)
Fosfor merupakan mineral kedua terbanyak di dalam tubuh,
yaitu 1% dari berat badan. Fosfor di dalam tulang dan gigi
berada dalam perbandingan 1:2 dengan kalsium.
Absorsi dan Metabolisme Fosfor
Fosfor dapat diabsorpsi secara efisiensi sebagai fosfor
bebas di dalam usus setalah dihidrolosis dan dilepas dari
makanan. Bayi dapat menyerap 85-90% fosfor berasal dari air
Page 16
susu ibu (ASI). Sebanyak 65-70% fosfor berasal dari susu sapi
dan 50-70% fosfor berasal dari susunan makanan normal dapat
diabsorpsi oleh anak-anak dan orang dewasa. Bila konsumsi
fosfor rendah, taraf absorpsi dapat mencapai 90% dari konsumsi
fosfor.
Fosfor dihidrolisis dari makanan oleh enzim alkali
fosfatase di dalam mukosa usus halus dan diabsorpsi secara
aktif dan difusi pasif. Absorpsi aktif dibantu oleh bentuk
aktif vitamin D.
Fungsi fosfor
1. Baersama Ca dan Mg berperan dalam pembentukan tulang dan
gigi
2. Mengatur Pengalihan Energi. Dalam metabolisme KH (daur
Krebs) membentuk ATP (adenosin trifosfat) dan ADP
(adenosin difosfat)
3. Absorbsi dan transportasi zat gizi. Mengangkut lemak
hasil penyerapan usus, masuk ke saluran darah dialirkan
ke seluruh tubuh.
4. Bagian dari ikatan tubuh esensial. Merupakan bagian asam
nukleat DNA dan RNA, yaitu senyawa yang membawa faktor
keturunan/ gen yang terdapat dalam inti sel.
5. Pengaturan keseimbangan asam-basa. Fosfat memegang
peranan penting sebagai buffer, untuk mencegah perubahan
tingkat keasaman cairan tubuh. Ini terjadi karena
kemampuan fosfor mengikat tambahan ion hidrogen.
Sumber Fosfor
Page 17
Makanan kaya protein: daging, ikan, telur, Susu, keju, unggas,
kacang-kacangan.
Angka Kecukupan Fosfor yang dianjurkan
Kecukupan fosfor rata-rata sehari untuk Indonesia ditetapkan
sebagai berikut (Widyakarya Pangan dan Gizi LIPI 1993):
¨ Bayi : 200-250
mg
¨ Anak-anak : 250-400 mg
¨ Remaja dan dewasa : 400-500 mg
¨ Ibu hamil dan menyusui : +200 – +300 mg
Akibat Kekurangan Fosfor
Jarang terjadi kekurangan. Kekurangan bisa terjadi bila
menggunakan obat antasida (untuk menetralkan asam lambung).
Kekurangan fosfor menyebabkan kerusakan tulang/ Mineralisasi
tulang terganggu, pertumbuhan terhambat, rakhitis,
osteomalasia. Gejalanya adalah rasa lelah, kurang nafsu makan
dan kerusakan tulang.
Akibat Kelebihan Fosfor
Kelebihan P Jarang terjadi. Penggunaan fosfor oleh tubuh
salah satunya ditentukan oleh rasio antara kalsium dan fosfor,
yang idealnya bagi remaja dan orang dewasa adalah 1:1
kelebihan fosfor terjadi bila rasio kalsium fosfor lebih kecil
dari ½ atau 1:2 kelebihan fosfor dapat mengganggu penyerapan
mineral seperti tembaga dan seng serta dapat pula memicu
timbulnya hypocalcemia. Bila kadar P darah terlalu tinggi, ion
fosfat akan mengikat kalsium sehingga menimbulkan kejang.
Page 18
F. MAGNESIUM (Mg)
Magnesium adalah kation nomor dua paling banyak setelah
natrium di dalam cairan interselular. Magnesium dalam tubuh
sebagian besar terdapat dalam tulang dan gigi. Sisanya
merupakan senyawa kompleks dengan Ca dan P. Sisanya terdapat
di dalam otot dan dalam cairan tubuh, baik di dalam sel maupun
di luar sel. Jaringan otot mengandung lebih banyak Mg dari
pada Ca, sedangkan darah mengandung lebih banyak Ca dari pada
Mg. Pada orang sehat, kadar Mg dalam darah mempunyai nilai
konstan.
Absorpsi Magnesium
Magnesium terutama diabsorpsi di dalam usus halus,
kemungkinan dengan bantuan alat angkut aktif dan secara difusi
pasif. Pada konsumsi magnesium yang tinggi hanya sebanyak 30%
magnesium diabsorpsi, sedangkan pada konsumsi rendah sebanyak
60%. Absorpsi magnesium dipengaruhi oleh faktor-faktor yang
sama yang mempengaruhi absorpsi kalsium kecuali vitamin D
tidak berpengaruh. Ekskresi magnesium menurun karena pengaruh
kalsitonin, glukagon dan PTH terhadap resorpsi tubula ginjal.
Fungsi Magnesium
1. Magnesium bertindak di dalam semua sel jaringan lunak
sebagai katalisator dalam reaksi-reaksi biologik.
2. Di dalam sel ekstraselular magnesium berperan dalam
transmisi saraf, kontraksi otot.
3. Magnesium mencegah pembekuan darah, sedangkan Ca
mempercepat pembekuan darah.
Page 19
4. Magnesium berperan mengendorkan otot. Magnesium mencegah
kerusakan gigi dengan cara menahan kalsium di dalam email
gigi.
Sumber Magnesium
Sayuran hijau, Tepung gandum, kakao, kacang-kacangan,
daging, makanan dari laut dan susu
Angka Kecukupan Magnesium
Kecukupan Mg rata-rata sehari untuk Indonesia ditetapkan
sekitar 4,5 mg/kg berat badan (Widyakarya Pangan dan Gizi LIPI
1998). Ini berarti kecukupan untuk orang dewasa laki-laki
adalah 280 mg/hari dan untuk wanita dewasa 250 mg/hari.
Akibat kekurangan magnesium
Kekurangan jarang terjadi karena makanan. Defisiensi pada
alkoholisme dengan sirosis dan penyakit ginjal yang berat.
Penyakit yang menyebabkan muntah-muntah, diare, penggunaan
diuretika (perangsang pengeluaran urin) juga dapat menyebabkan
kekurangan Mg. Kekurangan Mg berat menyebabkan kurang nafsu
makan, gangguan dalam pertumbuhan, mudah tersinggung, gugup,
kejang/tetanus, gangguan sistem saraf pusat, halusinasi, koma
dan gagal jantung.
Akibat Kelebihan Mg
Akibat kelebihan Mg biasanya terjadi pada penyakit gagal
ginjal. Kelebihan magnesim dalam jangka panjang sama dampaknya
dengan kekurangan magnesium yaitu gangguan fungsi saraf
(neurological distrubances). Gejala awal kelebihan magnesium
Page 20
adalah mual, muntah, penurunan tekanan darah, perubahan
elektro kardiografik dan kelambanan refleks.
G. SULFUR (S)
Sulfur (belerang) terutama terdapat di dalam tulang rawan,
kulit, rambut dan kuku yang banyak mengandung jaringan ikat
yang bersifat kaku.
Sulfur diabsorpsi sebagai bagian dari asam amino atau
sebagai sulfat anorganik. Selain sebagai bagian dari asam
amino metionin dan sistein, sulfur juga merupakan bagian dari
enzim glutation serta berbagai koenzim dan vitamin (B1 dan
biotin), termasuk koenzim A.
Dalam bentuk teroksidasi sulfur dihubungkan dengan
mukopolisakarida yang berperan dalam melarutkan sisa
metabolisme sehingga bisa dikeluarkan melalui urin (terutama
sisa metabolisme hormon steroid dan obat-obat tertentu).
Sulfur sebagai besar diekskresi melalui urin sebagai ion bebas
SO4=. Sulfur juga merupakan salah satu elektrolit intraselular
yang terdapat di dalam plasma dalam konsentrasi rendah.
Kecukupan sehari sulfur tidak ditetapkan dan hingga
sekarang belum diketahui adanya kekurangan sulfur. Kita tidak
akan kekurangan sulfur bila makan cukup mengandung protein.
Fungsi Sulfur
1. Menstabilkan struktur protein. Ikatan sulfida sangat
penting artinya untuk membentuk protein stabil.
2. Berperan dalam mengaktifkan enzim, karena berbagai enzim
membutuhkan gugus sulfurhidril (-SH) yang bebas, untuk
Page 21
melakukan aktivasinya. Dengan demikian sulfur berperan
dalam proses oksidasi-reduksi atau pernafasan jaringan
3. berperan dalam metabolisme energi dengan cara membentuk
senyawa dengan ko-enzim A.
4. Sulfur berfungsi sebagai peredam racun. Gugus sulfur yang
aktif bersenyawa dengan racun itu sehingga menjadi
senyawa yang tidak berbahaya, kemudian dikeluarkan
melalui urin.
Sumber Sulfur
Susu, telur, daging, keju dan kacang-kacangan. Sumer utama
sulfur adalah protein yang mengandung asam amino metionin dan
sistein, baik hewani maupun protein nabati.
2.2.2 Mineral Mikro
Mineral Mikro merupakan mineral yang jumlah kebutuhannya
kurang dari (<100 mg per hari) atau lebih sedikit di
bandingkan dengan mineral makro.Yang termasuk mineral mikro
antara lain:
A. Besi
Zat besi merupakan salah satu mineral yang dapat membuat
tubuh sehat Tubuh manusia mengandung lebih kurang 3,5 - 4,5
gram zat besi, di mana dua per tiganya ditemukan di dalam
darah, sementara sisanya ditemukan di dalam hati, sumsum
tulang, otot. Peranannya dalam produksi sel darah merah sudah
sangat terkenal, terutama untuk kaum wanita.
Page 22
Sel darah merah mengandung protein yang bernama hemoglobin,
dan setiap hemoglobin memiliki 4 atom zat besi. Zat besi dalam
hemoglobin inilah yang mengikat oksigen dalam darah pada
paruparu untuk bisa disebarkan ke seluruh tubuh. Setelah
melepas oksigen, hemoglobin kemudian mengikat karbondioksida
(C02) untuk dilepaskan oleh paru-pare. Jadi bisa dibayangkan
pentingnya zat besi untuk individu yang ingin suplai oksigen
dan energi yang tinggi.
Beberapa gejala kekurangan zat besi adalah: kesulitan
bernafas (nafas terengah-engah), jantung yang berdetak lebih
cepat, kelelahan, kesulitan memusatkan perhatian, tidur yang
tidak pulas, sakit saat menstruasi, ujung bibir yang pecah-
pecah, iritasi mata, dan bahkan kerontokan rambut.
Sumber-sumber alami za besi adalah : daging sapi, daging
ayam, dan sayur-sayuran berwarna hijau tua.
B. Zinc/Seng
Seng adalah salah satu mineral yang dibutuhkan oleh tubuh
dan dikelompokkan dalam golongan trace mineral. Namun bagi
manusia, arti penting zat seng sebenarnya baru terungkap pada
tahun 1956. Fungsi seng terbilang sangat vital bagi
kelangsungan hidup sel-sel tubuh manusia. Salah satunya
sebagai zat perantara bagi lebih 70 macam enzim dan protein
yang ada di tubuh manusia. Enzim sendiri berperan dalam
metabolisme seluruh sel-sel ditubuh manusia, maka jika enzim-
enzim tidak terbentuk sempurna, fungsi sel tubuh akan
terganggu. Selain itu, seng berperan pula dalam proses
pembentukan genetik, yaitu pada DNA (DeoxyribosenucleidAcid).
Page 23
Dengan konsentrasi yang cukup besar dalam tubuh yakni
menempati posisi kedua setelah zat besi, seng dapat mudah
ditemukan pada berbagai jenis makanan yang kaya akan kandungan
protein seperti daging, kacang-kacangan dan polong
polongan.Asupan seng yang dibutuhkan tubuh manusia sebenarnya
sangat sedikit, namun ternyata penyerapan seng oleh tubuh pun
sangatlah kecil. Dari sekitar 4-14 mg/hari jumlah seng yang
dianjurkan untuk dikonsumsi, hanya sekitar 10-40% saja yang
dapat diserap.Kehadiran zat mineral lain yang tinggi dalam
tubuh, seperti zat besi dan tembaga serta adanya kandungan
phytat pada bayam, kangkung dan sayuran lain, ternyata
menghambat penyerapan seng di mukosa usus. Namun, jika zat-zat
tersebut difermentasikan, malah dapat meningkatkan penyerapan
seng. Jika tubuh Anda tidak mendapat suplai seng yang cukup,
biasanya akan muncul tanda-tanda atau gejala.
Berikut adalah tanda-tanda bila mengalami kekurangan seng
menurut U.S. National Library of Medicine :
Rata-rata pertumbuhan yang lambat.
Tidak ada selera atau nafsu makan.
Penyembuhan luka yang lambat, muncul lesi pada kulit dan
infeksi yang tak kunjung sembuh.
Kelelahan yang hebat.
Kerontokan pada rambut.
Ketidaknormalan pada kemampuan mengecap rasa dan mencium
bau.
Kesulitan dalam melihat dikegelapan.
Menurunnya produksi hormon pada pria (infertilitas).
Page 24
Kekurangan seng akan mengganggu proses pembentukan sperma
dan perkembangan organ seks primer dan sekunder pada pria.
Kekurangan seng pada pria menyebabkan menurunnya fungsi
testikular (testicular hypofunction) yang berdampak pada
terganggunya proses spermatogenesis dan produksi hormon
testosteron oleh sel-sel Leydig. Testosteron adalah hormon
yang mempengaruhi libido dan ciri-ciri kelamin sekunder laki-
laki. Dalam keadaan normal atau sehat jumlah yang dianjurkan
untuk pria dewasa sebanyak 15 mg per hari, sedangkan wanita 12
mg per hari. Cara aman mendapatkan zat gizi seng adalah dengan
mengonsumsi makanan kaya seng. Makanan yang kadar sengnya
tinggi antara lain kerang, daging sapi, hati, dan rempah/bumbu
makanan (spices). Sumber makanan yang baik adalah keju
cheddar, kepiting, daging kambing muda, kacang tanah, dan
hewan ternak. Selain itu, ada pula beberapa unsur makanan yang
akan menghambat penyerapan seng dalam tubuh, yaitu tinggi
kadar kalsium, asam fitat, dan mineral copper. Untuk itu,
konsumsi makanan penghambat ini perlu dikurangi jumlah dan
frekuensinya.
C. Yodium/iudium
Jenis mineral ini, selalu dihubung-hubungkan dengan garam.
Bahkan WHO, lembaga kesehatan dunia milik PBB, pernah
mencanangkan gerakan konsumsi garam beryodium di negara
berkembang. Sebenarnya yodium hanyalah mineral yang
'dititipkan' pada garam. Hal ini disebabkan karena sebagian
besar masyarakat di dunia menggunakan garam untuk memasak.
Page 25
Namun, sumber yodium terbesar adalah seafood, seperti: kerang,
udang, rumput laut dan aneka ikan serta hasil olahannya.
Peran yodium bagi tubuh Yodium tergolong sebagai mikro
mineral yang sangat dibutuhkan oleh tubuh. Di dalam tubuh,
yodium sangat dibutuhkan oleh kelenjar tiroid (kelenjar yang
agak besar dan berada di leher depan bagian bawah). Oleh
kelenjar tiroid, yodium digunakan untuk memproduksi tiroksin.
Tiroksin adalah hormon yang mengatur aktivitas berbagai organ,
mengontrol pertumbuhan, membantu proses metabolisme, bahkan
menentukan berapa lama seseorang bertahan untuk hidup.Jika
persediaan yodium di dalam tubuh sangat rendah maka kelenjar
tiroid akan membesar sehingga membentuk benjolan pada leher
yang biasanya disebut penyakit hipotiroid. Meski sama-sama
mengalami pembengkak pada bagian leher, hipotiroid berbeda
dengan penyakit gondok (goitre) yang disebabkan karena
virus.Jika tidak segera diobati, penderita hipotiroid akan
mengalami anemia, sistem pernafasan melemah, penderita
mengalami kejang, sehingga aliran darah ke otak berkurang
sampai akhirnya terjadi gagal jantung. Pada ibu hamil,
kekurangan hormon tiroid, dikhawatikan bayinya akan mengalami
cretenisma, yaitu tinggi badan di bawah ukuran normal (cebol)
yang disertai dengan keterlambatan perkembangan jiwa dan
tingkat kecerdasan. Tanda-tanda lain akibat hipotiroid ialah
kelopak mata tampak lebih cembung, muka kelihatan suram, lesu,
rambut kasar, lidah bengkak dan suara parau.
Kelebihan yodium di dalam tubuh dikenal juga sebagai
hipertiroid. Hipertiroid terjadi karena kelenjar tiroid
terlalu aktif memroduksi hormon tiroksin. Biasanya ditandai
Page 26
gejala mudah cemas, lemah, sensitif terhadap panas, sering
berkeringat, hiperaktif, berat badan menurun, nafsu makan
bertambah, jari-jari tangan bergetar, jantung berdebar-debar,
bola mata menonjol serta denyut nadi bertambah cepat dan tidak
beraturan.Untuk memenuhi kecukupan yodium sebaiknya di dalam
menu sehari-hari sertakan bahan bahan pangan yang berasal dari
laut. Kebutuhan yodium perhari sekitar 1-2 mikrogram per kg
berat badan. Kecukupan yang dianjurkan sekitar 40-120
mikrogram/ hari untuk anak sampai umur 10 tahun, 150
mikrogram/ hari untuk orang dewasa. Untuk wanita hamil dan
menyusui dianjurkan tambahan masing-masing 25 mikrogram dan 50
mikrogram/ hari.
D. Selenium
Selenium telah menunjukkan diri sebagai salah satu dari
agen-agen antikanker yang lebih kuat. Apabila ia digabungkan
dengan vitamin E, efektivitas keduanya terhadap kanker akan
sangat meningkat. Mereka bersama-sama bekerja sebagai
antikanker yang kuat, sistem antipenuaan yang disebut
glutation peroksidase (GSH). Kombinasi ini membentuk satu
antioksidan yang paten, dan karenanya, pemakan radikal bebas
ini melindungi membran-membran sel dari serangan radikal
bebas. GSH oleh beberapa orang dilukiskan menyerupai miniatur
kekuatan polisi yang mencari dan menghancurkan sel-sel
pemberontak dan radikal-radikal bebas dalam tubuh. Tidak usah
ditanyakan lagi bahwa mereka merupakan senjata penting bagi
tubuh untuk mencegah kanker. Jumlah vitamin E dalam diet
seseorang mempengaruhi kadar GSH di dalam tubuh. Sejumlah
kemampuan murni lainnya yang ditunjukkan oleh selenium:
Page 27
Selenium meningkatkan efisiensi sehingga DNA dapat
memperbaiki dirinya sendiri. Pada kadar tinggi selenium
bersifat langsung sebagai racun terhadap sel-sel kanker.
Selenium menghambat pertumbuhan tumor dalam jaringan
payudara manusia.
Selenium dapat mendeaktivasi toksisitas radiasi di dalam
tubuh.
Selenium bekerja membersihkan darah dari efek kemoterapi
dan malfungsi liver.
Selenium merupakan stimulan yang paten bagi sistem
kekebalan.
Jadi betapa pentingnya mineral ini bagi pejuang kanker.
Para ilmuwan telah memperhatikan adanya hubungan langsung
antara insiden kanker dan kadar selenium di dalam tanah di
berbagai negara yang berbeda. Bilamana kadarnya lebih rendah,
insiden kanker pada populasi tersebut meningkat.
E. Tembaga
a. Sumber makanan utama : Daging, tiram, kacang-kacangan,
tanaman polong yang dikeringkan, gandum.
b. Fungsi utama dalam tubuh :
Komponen enzim
Pembentukan sel darah merah
Pembentukan tulang
c. Akibat Dari Kekurangan & Kelebihan :
Kekurangan : Anemia pada anak-anak yg menderita malnutrisi.
Kelebihan : Pengendapan tembaga dalam otak, kerusakan hati.
d. Kebutuhan Harian Dewasa :
Page 28
Dibutuhkan 2 miligram. Sistem tubuh pada orang-orang yang
menderita kanker telah didapati kekurangan tembaga. Oleh
karenanya, tembaga tercakup dalam suplemen-suplemen lainnya
disamping mineral-mineral cairan.
F. Mangan
a. Sumber makanan utama : Gandum, buah-buahan yg dikeringkan.
b. Fungsi utama dalam tubuh : Komponen enzim.
c. Akibat Dari Kekurangan & Kelebihan :
Kekurangan :
Penurunan berat badan,
iritasi kulit,
mual & muntah,
perubahan warna rambut,
pertumbuhan rambut yg lambat
Kelebihan : Kerusakan saraf
d. Kebutuhan Harian Dewasa : Dibutuhkan 3,5 miligram
G. Chromium
Chromium adalah sejenis mineral mikro yang esensial bagi
tubuh. Esensial dalam hal ini berarti tidak bisa diproduksi
oleh tubuh dan harus didapatkan dari sumber luar (seperti
makanan dan suplementasi). Fungsinya hampir sama dengan
insulin yang diproduksi oleh tubuh yaitu untuk mendorong
glukosa (karbohidrat) ke dalam sel untuk dijadikan energi.
Asupan chromium yang optimal tampaknya menurunkan jumlah
insulin yang diproduksi agar tidak terlalu banyak menjaga
kadar gula darah. Di dalam tubuh manusia dewasa pada umumnya
mengandung 0,4 mg hingga 6 mg Chromium, dengan kadar yang
Page 29
lebih rendah umumnya dimiliki oleh individu yang berusia
lanjut. Dalam beberapa studi kesehatan berdasarkan variasi
geografis (tempat tinggal), ditemukan adanya hubungan yang
kuat antara asupan gizi Chromium dengan penyakit diabetes dan
jantung. Di tempat yang masyarakatnya mengkonsumsi cukup
Chromium, jumlah penderita diabetes dan jantung jauh lebih
sedikit daripada tempat yang masyarakatnya tidak
mengkonsumsikan cukup Chromium. Sumber alami Chromium: Gandum,
kuning telur, bayam, daging sapi, susu dan kacang hijau.
H. Fluor
Sudah ada kontroversi tentang fluor yang ditambahkan ke
dalam air. Walaupun tidak begitu diperlukan, fluor terbukti
dapat melindungi lubang gigi saat dikonsumsi dalam jumlah
menengah (di bawah 4 mg/l). Fluor bertanggung jawab terhadap
pencegahan kerusakan gigi yang terjadi di Amerika Serikat
mulai pertengahan tahun 1980-an. Tindakan khusus harus
dilakukan saat jumlah fluor yang dikonsumsi oleh anak-anak.
Tingkat fluor diatas 2mg/l dapat merusak pertumbuhan gigi
orang dewasa sebelum menjadi gigi tetap. Sumber fluor di
antaranya adalah air, makanan laut, tanaman, ikan dan makanan
hasil ternak. Sedangkan fungsi fluor di antaranya adalah :
Untuk pertumbuhan dan pembentukkan struktur gigi.
Untuk mencegah karies gigi.
Proses metabolisme Mineral MikroDalam proses metabolisme
energi tubuh, mineral-mineral yang diperoleh melalui konsumsi
bahan pangan dalam keseharian ini akan terlibat dalam proses
pengambilan energi dari simpanan glukosa (glycolysis),
Page 30
pengambilan energi dari simpanan lemak (lipolysis),
pengambilan energi dari simpanan protein (proteolysis) serta
juga terlibat dalam pengambilan energi dari phosphocreatine
(PCr). Mineral mikro (Trace Mineral) sangat penting untuk
tubuh manusia. Mineral mikro (trace Mineral) memegang peranan
penting dalam metabolisme tubuh, bertindak sebagai katalisator
dalam berbagai substansi dan juga membantu enzim untuk
melaksanakan kerjanya.
BAB III
KASUS
3.1 Hubungan antara Asam Oksalat dengan Kalsium
Asam oksalat terdapat pada selada, kubis, bunga kol
(terutama brokoli),kacang hijau, buncis dan dalam jumlah
sedikit pada semua sayuran dan buah-buahan.Tapi, asam oksalat
bersama-sama dengan kalsium dalam tubuh manusia membentuk
senyawa yang tak larut dan tak dapat diserap tubuh, dan
mencegah penggunaan kalsium yang juga terdapat dalam produk-
produk yang mengandung oksalat. Lebih dari itu, asam oksalat
dan garamnya yang larut air dapat membahayakan, karena senyawa
tersebut bersifat toksis.
Asam oksalat(H2C2O4) adalah asam dikarboksilat yang hanya
terdiri dari dua atom C pada masing-masing molekul, sehingga
Page 31
dua gugus karboksilat berada berdampingan. Karena letak gugus
karboksilat yang berdekatan, asam oksalat mempunyai konstanta
dissosiasi yang lebih besar daripada asam-asam organik lain.
Besarnya konstanta disosiasi (K1) = 6,24.10-2 dan K2 = 6,1.10 -
5). Dengan keadaan yang demikian dapat dikatakan asam oksalat
lebih kuat daripada senyawa homolognya dengan rantai atom
karbon lebih panjang. Namun demikian dalam medium asam kuat
(pH <2) proporsi asam oksalat yang terionisasi menurun.
3.2 Sifat-sifat umum Asam Oksalat
Asam oksalat dalam keadaan murni berupa senyawa kristal,
larut dalam air(8% pada 10 oC) dan larut dalam alkohol. Asam
oksalat membentuk garam netral dengan logam alkali (NaK), yang
larut dalam air (5-25 %), sementara itu dengan logam dari
alkali tanah, termasuk Mg atau dengan logam berat, mempunyai
kelarutan yang sangat kecil dalam air. Jadi kalsium oksalat
secara praktis tidak larut dalam air. Berdasarkan sifat
tersebut asam oksalat digunakan untuk menentukan jumlah
kalsium. Asam oksalat ini terionisasi dalam media asam kuat.
3.3 Bahan Makanan yang Mengandung Asam Oksalat
Asam oksalat dapat ditemukan dalam bentuk bebas ataupun
dalam bentuk garam. Bentuk yang lebih banyak ditemukan adalah bentuk
garam. Kedua bentuk asam oksalat tersebut terdapat baik dalam
bahan nabati maupun hewani. Jumlah asam oksalat dalam tanaman
lebih besar dari pada hewan. Diantara tanaman yang digunakan
untuk nutrisi manusia dan hewan, atau tanaman yang ditemukan
dalam makanan hewan; yang paling banyak mengandung oksalat adalah
spesies Spinacia, Beta, Atriplex, Rheum, Rumex, Portulaca,
Tetragonia, Amarantus, Musa parasisiaca. Daun teh, daun
Page 32
kelembak dan kakao juga mengandung oksalat cukup banyak.
Demikian juga beberapa spesies mushrooms dan
jamur(Asperegillus niger, Baletus sulfurous, Mucor,
Sclerotinia dan sebagainya.) menghasilkan asam oksalat dalam
jumlah banyak (lebih dari 4-5 gram untuk setiap 100 gram berat
kering), baik dalam bentuk penanaman terisolasi dan dalam
bahan makanan atau makanan ternak dimana jamur tersebut
tumbuh. Distribusi asam oksalat pada bagian-bagian tanaman
tidak merata. Bagian daun umumnya lebih banyak mengandung asam
oksalat dibandingkan dengan tangkai, sedangkan dalam Poligonaceae,
kandungan asam oksalat pada petiole hampir dua kali lebih
besar daripada tangkai. Umumnya daun muda mengandung asam
oksalat lebih sedikit dibandingkan dengan daun tua. Misalnya
pada daun Chenopodiaceae, proporsi asam oksalat dapat
bertambah dua kali lipat selama proses penuaan.
Bahan makanan yang mengandung oksalat dapat
diklasifikasikan menjaditiga kelompok, yaitu;
a. Produk-produk dimana miliequivalen asam oksalat yang
terkandung jumlahnya 2-7 kali lebih besar daripada kalsium,
seperti bayam, orach,daun beet dan akar beet, sorrel, sorrel
kebun, kelembak dan bubuk kakao. Bahan makanan ini tidak hanya
menyebabkan kalsium yang terkandung didalamnya tak dapat
dimanfaatkan tetapi dengan besarnya asam oksalat yang terkandung
dapat mengendapkan kalsium yang ditambahkan dari produk-produk
lain, atau jika tidak ada kalsium yang ditambahkan, dapat
berpengaruh toksis.
b. Pada produk-produk seperti kentang, amaranth, gooseberries,
dan currants, asam oksalat dan kalsium terdapat dalam jumlah
Page 33
yang hampir setara (1±0,2), dengan demikian diantara keduanya
saling menetralkan/menghapuskan, olah karena itu tidak
memberikan kalsium yang tersedia bagi tubuh. Tetapi mereka
tidak merngganggu penggunaan kalsium yang diberikan oleh
produk lain dan oleh karena itu tidak menimbulkan pengaruh
anti mineralisasi seperti pada produk kelompok pertama.
c. Bahan makanan yang meskipun mengandung asam oksalat dalam
jumlah yang cukup banyak, tapi karena pada bahan tersebut kaya akan
kalsium, maka bahan makanan tersebut merupakan sumber kalsium.
Yang termasuk dalam kelompok ini adalah selada, dandelion,
cress, kobis, bunga kol(terutama brokoli), kacang hijau, dan
terutam green peas, koherabbi, block raddish, green turnip,
dan dalam jumlah sedikit pada semua sayuran danbuah-buahan.
3.4 Pengaruh Asam Oksalat terhadap tubuh manusia.
Asam oksalat bersama-sama dengan kalsium dalam tubuh
manusia membentuk senyawa yang tak larut dan tak dapat diserap
tubuh, hal ini tak hanya mencegah penggunaan kalsium yang juga
terdapat dalam produk-produk yang mengandung oksalat, tetapi
menurunkan CDU dari kalsium yang diberikan oleh bahan pangan
lain. Hal tersebut menekan mineralisasi kerangka dan
mengurangi pertambahan berat badan.Asam oksalat dan garamnya yang
larut air dapat membahayakan, karena senyawa tersebut bersifat
toksis. Pada dosis 4-5 gram asam oksalat atau kaliumoksalat
dapat menyebabkan kematian pada orang dewasa, tetapi biasanya
jumlah yang menyebabkan pengaruh fatal adalah antara 10 dan 15 gram.
Gejala pada pencernaan (pyrosis, abdominal kram, dan muntah-
muntah) dengan cepat diikuti kegagalan peredaran darah dan
pecahnya pembuluh darah inilah yang dapat menyebabkan kematian.
Page 34
1.5 Mengurangi Konsumsi senyawa Asam Oksalat
Karena pengaruh distropik oleh oksalat tergantung pada ratio
molar antara asam oksalat dan kalsium, hal itu dapat dicegah
melalui cara, yaitu :
1. Menghilangkan oksalat dengan membatasi konsumsi bahan
makanan yang banyak mengandung oksalat yang larut, yaitu
dengan menghindari makan dalam jumlah besar atau juga
menghindari makan dalam jumlah kecil tetapi berulang-ulang.
Mengkombinasikan beberapa makanan yang banyak mengandung
oksalat perlu juga dihindari.
2. Dengan cara menaikkan supply kalsium yang akan dapat
menetralkan pengaruh dari oksalat.
3. Memasak bahan makanan yang mengandung asam oksalat hingga
mendidih dan membuang airnya sehingga dapat memperkecil
proporsi asam oksalat dalam bahan makanan
BAB IVPENUTUP
4.1 Kesimpulan
Page 35
Unsur mineral merupakan salah satu komponen yang sangat
diperlukan oleh makhluk hidup di samping karbohidrat, lemak,
protein, dan vitamin. Pencernaannya dipengaruhi tingkatan zat
gizi yang dimakan yang dapat diabsorpsi oleh tubuh. Mineral
diklasifikasikan menjadi mineral organik dan anorganik serta
makro dan mikro.
Mineral memiliki beberapa fungsi diantaranya sebagai
kompenen utama tubuh (structural element) atau penyusun
kerangka tulang, gigi dan otot-otot, unsur dalam cairan tubuh
atau jaringan, dan sebagai aktifator.
Asam oksalat berpengaruh terhadap kalsium dalam tubuh. Asamoksalat terdapat pada makanan nabati maupun hewani. Asamoksalat dapat menghambat fungsi kalsium dalam tubuh.4.2 Saran
1. Bagi seluruh civitas akademik untuk terus menambah wawasan pengetahuan mengenai mineral.
2. Kita perlu menjaga keseimbangan asupan nutrisi dan selalu menjaga kesehatan.
3. Semoga dengan adanya makalah ini baik penyusun maupun pembaca dapat memahami akan pentingnya mineral miro dalam kehiduan sehari-hari.
DAFTAR PUSTAKA
Almatsier, Sunita. 2005. Prinsip Dasar Ilmu Gizi.Jakarta : Gramedia
Pustaka Utama
Almatsier, Sunita. 2001. Prinsip Ilmu Gizi. Jakarta : Gramedia Pustaka
Utama.
Page 36
Almatsier, Sunita.2009. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : Gramedia
Pustaka utama
Behrman,kliegman,alvin. 1999. Ilmu Kesehatan Anak Nelson. Ed 15 Vol. 2.
Jakarta : EGC
Davis, G.K. and W. Mertz. 1987. Copper. p. 301−364. In W. Mertz
(Ed.) Trace Elements in Human and Animal Nutrition. Academic
Press, Inc. San Diego,CA
http://dahlanforum.wordpress.com/2009/04/24/zat-zat-gizi-yang-
dibutuhkan-tubuh/ Diakses 6 Juni 2013
http://reninutrisionist.wordpress.com/2009/05/21/makromineral/
Diakses 6 Juni 2013
http://www.scribd.com/doc/118878683/Tugas-NAl-2-Zat-Anti-Gizi-Dan-
Toksik Diakses 6 Juni 2013
http://www.scribd.com/doc/37660867/Makromineral Diakses 6
Juni 2013
Poedjiati, Anna dan F.M. Titin Supriyanti.2006.Dasar-dasar
Biokimia.Jakarta:UI Press
Tirtawinata. 2006. Makanan Dalam Perspektif Al-Quran dan Ilmu Gizi.
Jakarta : Balai Penerbit FKUI.
Yuniastuti, A. 2008. Gizi dan Kesehatan.Yogyakarta : Graha Ilmu
Page 37
Diposkan 30th September 2013 oleh Blogke IcukK 0
Tambahkan komentar
biokimia
Klasik Kartu Lipat Majalah Mozaik Bilah Sisi Cuplikan Kronologis
1.
Sep
30
Hubungan Antara Asam Oksalatdengan Kalsium
BAB I
Page 38
Pendahuluan
Sebagian besar bahan makanan, yaitu sekitar 96%
terdiri dari bahan organik dan air. Sisanya terdiri dari
unsur-unsur mineral. Unsur mineral dikenal sebagai zat
anorganik, komponen jaringan tubuh, dan komponen cairan
tubuh yang bekerja dengan enzim, hormon, vitamin, dan
bahan-bahan transpor.
Unsur mineral merupakan salah satu komponen yang
sangat diperlukan oleh makhluk hidup di samping
karbohidrat, lemak, protein, dan vitamin, juga dikenal
sebagai zat anorganik atau kadar abu. Sebagai contoh,
bila bahan biologis dibakar, semua senyawa organik akan
rusak; sebagian besar karbon berubah menjadi gas karbon
dioksida (CO2), hidrogen menjadi uap air, dan nitrogen
menjadi uap nitrogen (N2). Sebagian besar mineral akan
tertinggal dalam bentuk abu dalam bentuk senyawa
anorganik sederhana, serta akan terjadi penggabungan
antar individu atau dengan oksigen sehingga terbentuk
garam anorganik (Davis dan Mertz 1987).
Berbagai unsur anorganik (mineral) terdapat dalam
bahan biologi, tetapi tidak atau belum semua mineral
tersebut terbukti esensial, sehingga ada mineral esensial
dan nonesensial. Mineral esensial yaitu mineral yang
sangat diperlukan dalam proses fisiologis makhluk hidup
untuk membantu kerja enzim atau pembentukan organ. Unsur-
unsur mineral esensial dalam tubuh terdiri atas dua
golongan, yaitu mineral makro dan mineral mikro. Mineral
Page 39
makro diperlukan untuk membentuk komponen organ di dalam
tubuh. Mineral mikro yaitu mineral yang diperlukan dalam
jumlah sangat sedikit dan umumnya terdapat dalam jaringan
dengan konsentrasi sangat kecil. Mineral nonesensial
adalah logam yang perannya dalam tubuh makhluk hidup
belum diketahui dan kandungannya dalam jaringan sangat
kecil. Bila kandungannya tinggi dapat merusak organ tubuh
makhluk hidup yang bersangkutan. Di samping mengakibatkan
keracunan, logam juga dapat menyebabkan penyakit
defisiensi.
Beberapa unsur mineral berperan penting dalam
penyusunan struktur tubuh, baik untuk perkembangan
jaringan keras seperti tulang dan gigi maupun jaringan
lunak seperti hati, ginjal, dan otak. Dalam tubuh tulang
menyimpan kalsium dalam jumlah yang paling besar
dibandingkan dengan mineral-mineral lain. Kalsium adalah
mineral yang paling banyak di dalam tubuh.
BAB II
Tinjauan Pustaka
Page 40
1.1 Mineral
Mineral merupakan bagian dari tubuh yang memegang
peranan penting dalam pemeliharaan fungsi tubuh, baik
pada tingkat sel, jaringan, organ maupun fungsi tubuh
secara keseluruhan. Di samping itu mineral berperan dalam
berbagai tahap metabolisme, terutama bagi kofaktor dalam
aktifitas enzim-enzim. Keseimbangan ion-ion mineral di
dalam cairan tubuh diperlukan untuk untuk pengaturan
pekerjaan enzim-enzim membran sel dan pemeliharaan
kepekaan otot dan saraf terhadap rangsangan(Almatsier,
2009).
Dalam proses pembakaran, bahan-bahan organik terbakar
tetapi zat anorganiknya tidak, karena itulah disebut abu.
Sampai sekarang telah diketahui ada empat belas unsur
mineral yang berbeda jenisnya diperlukan manusia agar
memiliki kesehatan dan pertumbuhan yang baik yang terbagi
dalam dua golongan yaitu makronutrien dan mikronutrien
mineral.
2.1.1 Ketersediaan Biologik Mineral
Walaupun bahan makanan mengandung berbagai mineral
untuk keperluan tubuh, namun tidak semuanya dapat
dimanfaatkan. Hal ini dapat bergantung pada ketersediaan
biologiknya(ketersediaan biologik adalah tingkatan zat
gizi yang dimakan yang dapat diabsorpsi oleh tubuh).
Page 41
Sebagian zat gizi mungkin tidak mudah dilepaskan saat
makanan dicerna atau tidak diabsorpsi dengan
baik(Almatsier,2009)
Faktor-faktor yang mempengaruhi ketersediaan biologik mineral, yaitu:
1. Kebutuhan tubuh
Tubuh menyerap mineral sesuai dengan kebutuhannya,
misalnya seseorang yang kurang Ca akan menyerap Ca lebih
banyak dari pada orang yang kadar Ca nya normal. Wanita
dewasa menyerap Fe lebih banyak dari pada laki-laki
dewasa karena kebutuhan Fe wanita lebih besar dari pada
laki-laki.
2. Derajat Keasaman (pH) sistem pencernaan
Derajat keasaman sistem pencernaan mempengaruhi
ketersediaan biologik zat besi. Derajat keasaman yang
tinggi akan meningkatkan penyerapan zat besi, karena
keasaman membuat zat besi Feri (Fe3+) menjadi fero (Fe2+),
bentuk yang mudah diserap oleh sistem pencernaan dan
sebaliknya.
3. Interaksi mineral dengan mineral
Mineral yang mempunyai berat molekul dan jumlah muatan
(valensi) yang sama bersaing satu sama lain untuk
diabsorpsi, dengan demikian dalam ketersediaan
biologiknya. Contohnya magnesium, kalium, besi dan
tembaga yang mempunyai valensi +2. kalsium yang dimakan
terlalu banyak akan menghambat absorpsi besi, kebanyakan
Page 42
makan seng akan menghambat absorpsi tembaga. Oleh karena
itu, kita harus berhati-hati dalam menggunakan suplemen
mineral tanpa berkonsultasi dengan dokter.
4. Interaksi vitamin dengan mineral
Vitamin C meningkatkan absorpsi besi bila dimakan pada
waktu bersamaan. Vitamin D kalsiterol meningkatkan
absorpsi kalsium. Koenzim tiamin (Vit.B1) membutuhkan
magnesium untuk berfungsi secara efisien. Banyak vitamin
membutuhkan mineral untuk melakukan peranannya dalam
metabolisme. Misalnya, koenzim tiamin membutuhkan
magnesium untuk berfungsi secara efisien.
5. Interaksi serat makanan dengan mineral
Ketersediaan biologik mineral banyak dipengaruhi oleh
bahan-bahan nonmineral didalam makanan. Asam fitat dalam
serat kacang-kacangan dan serealia.Makanan tinggi serat
(lebih dari 35 gram sehari) menghambat absorpsi kalsium,
zat besi, seng dan magnesium.
6. Adanya senyawa-senyawa lain
Ketersediaan biologik mineral banyak dipengaruhi oleh
bahan-bahan nonmineral di dalam makanan. Asam fitat dalam
serat kacang-kacangan dan serealia serta asam oksalat
dalam bayam mengikat mineral-mineral tertentu sehingga
tidak dapat diabsorpsi.
Page 43
Faktor-faktor yang mempengaruhi ketersediaan biologik
mineral antara lain:
1. Interaksi Mineral dengan Mineral
a. Fungsi Mineral.
Ada tiga fungsi utama mineral yaitu:
1. Sebagai kompenen utama tubuh (structural element)
atau penyusun kerangka tulang, gigi dan otot-otot. Ca,
P, Mg, Fl dan Si untuk pembentukan dan pertumbuhan
gigi sedang P dan sekolah luar biasa untuk penyusunan
protein jaringan.
2. Merupakan unsur dalam cairan tubuh atau jaringan,
sebagai elektrolit yang mengatur tekanan osmuse (Fluid
balance), menegatur keseimbangan basa asam dan
permeabilitas membran. Contoh adalah Na, K, Cl, Ca dan
Mg
3. Sebagai aktifator atau terkait dalam peranan enzyme
dan hormon.
b. Klasifikasi Mineral
Menurut jenisnya, klasifikasi mineral dibedakan :
1. Mineral Organik
Page 44
Adalah mineral yang dibutuhkan serta berguna bagi tubuh
kita, yang dapat kita peroleh melalui makanan yang kita
konsumsi setiap hari seperti nasi, ayam, ikan, telur,
sayur-sayuran serta buah-buahan, atau vitamin tambahan.
2. Mineral Anorganik
Adalah mineral yang tidak dibutuhkan serta tidak berguna
bagi tubuh kita.Contohnya:Timbal Hitam (Pb), Iron Oxide
(Besi Teroksidasi), Mercuri, Arsenik, Aluminium atau
bahan-bahan kimia hasil dari resapan tanah dan lain.
Menurut bentuknya, klasifikasi mineral dibedakan menjadi
2, yaitu :
1. Mineral Makro
Contohnya:
Natrium
Klor
Kalium
Kalsium
Fosfor
Magnesium
Sulfur
2. Mineral Mikro
Contohnya:
Besi
Seng
Page 45
Iodium
Selenium
Tembaga
Mangan
Kromium
Fluor
2.2.1 Mineral Makro
Mineral makro adalah mineral yang dibituhkan tubuh
dengan jumlah lebih dari 100 mg sehari. Yang termasuk
mineral makro antara lain :
A. NATRIUM (Na)
Natrium (sodium) adalah kation utama dalam cairan
ekstraselular. 30-40% natrium ada di dalam kerangka
tubuh. Di dalam tubuh, Na terdapat di dalam sel
(intraseluler) dan terutama terdapat dalam cairan di luar
sel (cairan extraseluler). Antara lain cairan saluran
cerna, seperti cairan empedu dan pankreas, mengandung
banyak natrium.
Absorpsi dan metabolisme Natrium
Hampir seluruh natrium yang dikonsumsi (3-7 gram
sehari) diabsorbsi, terutama di dalam usus halus. Natrium
diabsorbsi secara pasif (membutuhkan energi). Natrium
yang diabsorbsi dibawa oleh aliran darah keginjal. Disini
natrium disaring dan dikembalikan ke aliran darah dalam
jumlah yang cukup untuk mempertahankan taraf natrium
Page 46
dalam darah. Kelebihan natrium yang jumlahnya mecapai 90-
99% dari yang dikonsumsi, dikeluarkan melalui urin.
Pengeluaran natrium ini diatur oleh hormon aldosteron,
yang dikeluarkan kelenjar adrenal bila kadar natrium
darah menurun. Aldosteron merangsang ginjal untuk
mengabsorbsi kembali natrium. Dalam keadaan normal,
natrium yang dikeluaran melalui urin sejajar dengan
jumlah natrium yang dikonsumsi.
Fungsi Na
1. Menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh (ekstrasel).
Na yang mengatur tekanan osmosis yang menjaga cairan
tidak keluar dari darah dan masuk ke dalam sel. Bila
jumlah Na di dalam sel meningkat secara berlebihan, air
akan masuk ke dalam sel, akibatnya sel akan membengkak.
Inilah yang menyebabkan terjadinya pembengkakan dalam
jaringan tubuh. Keseimbangan cairan juga akan terganggu
bila seseorang kehilangan natrium. Air akan memasuki sel
untuk mengencerkan Na dalam sel. Cairan ekstraselular
akan menurun. Perubahan ini dapat menurunkan tekanan
darah.
2. Mejaga keseimbangan asam basa di dalam tubuh.
3. Berperan dalam pengaturan kepekaan otot dan saraf.
Berperan dalam transmisi saraf yang menghasilkan
terjadinya kontaksi otot.
4. Berperan dalam absorpsi glukosa
Page 47
5. Berperan sebagai alat angkut zat-zat gizi lain
melalui membran, terutama melalui dinding usus
Sumber Na
Garam dapur (NaCl), MSG, kecap, makanan yang
diawetkan, daging, ikan, unggas, susu dan telur
Perkiraan kebutuhan Na
Makanan sehari-hari biasanya cukup mengandung Na yang
dibutuhkan tubuh. Taksiran kebutuhan Na sehari untuk
orang dewasa adalah sebanyak 500mg. Kecukupan gizi yang
dianjurkan: 2 g NaCl per hari untuk orang dewasa sama
dengan kira-kira 5 g garam dapur.
Akibat Kekurangan Na
Menyebabkan kejang, apatis, dan kehilangan nafsu
makan. Kekurangan Na dapat terjadi sesudah muntah, diare,
keringat berlebihan dan bila menjalankan diet yang sangat
terbatas Na.
Akibat Kelebihan Na
Kelebihan Na dapat menimbulkan keracunan yang dalam
keadaan akut menyebabkan edema dan hipertensi. Hal ini
dapat diatasi dengan banyak minum. Kelebihan konsumsi
natrium secara terus-menerus terutama dalam bentuk garam
dapur dapat menimbulkan hipertensi.
B. KLOR (Cl)
Page 48
Klor merupakan anion utama cairan ekstraselular. Klor
merupakan 0,15% berat badan. Konsentrasi klor tertinggi
adalah dalam cairan serebrospinal (otak dan sumsum tulang
belakang), lambung dan pankreas yang merupakan komponen
asam lambung.
Absorpsi dan Ekskresi klor
Klor hampir seluruhnya diabsorpsi di dalam usus halus
dan diekskresi melalui urin dan keringat. Kehilangan klor
mengikuti kehilangan natrium. Kebanyakan keringat
dihalangi oleh aldosteron yang secara langsung
berpengaruh terhadap kelenjar keringat.
Fungsi Klor
1. Memelihara keseimbangan cairan dan elektrolit.
2. Memelihara suasana asam di dalam lambung.
3. Mempertahankan keseimbangan asam basa
Sumber Klor
Garam dapur, makanan hasil laut, daging, susu, telur.
Perkiraan kebutuhan Klor
Kebutuhan minimum klor sehari ditaksir sebanyak 750
mg.
Akibat Kekurangan Klor
Dalam keadaan normal kekurangan klor jarang terjadi.
Kekurangan klor terjadi pada muntah-muntah, diare kronis,
Page 49
dan keringat berlebih. ASI mengandung lebih banyak
klorida dari pada susu sapi. Bila klorida tidak
ditambahkan dalam pembuatan susu formula bayi, akan
terjadi kekurangan klor yang dapat membawa kematian.
C. KALIUM (K)
Kalium (potassium) merupakan ion bermuatan positif,
kalium terutama terdapat di dalam sel. Perbandingan
natrium dan kalium di dalam cairan intraselular adalah
1:10, sedangkan di dalam cairan ekstraselular 28:1.
sebanyak 95% kalium tubuh berada di dalam caian
intaselular.
Absorbsi dan Ekskresi
Kalium diabsorpsi dengan mudah dalam usus halus.
Sebanyak 80-90% kalium yang dimakan diekskresi melalui
urine, selebihnya dikeluarkan melalui feses dan sedikit
melalui keringat dan cairan lambung. Taraf kalium normal
darah dipelihara oleh ginjal melalui kemampuan menyaring,
mengabsorbsi kembali dan mengeluarkan kalium di bawah
pengaruh aldosteron. Kalium dikeluarkan dalam bentuk ion
dengan menggantikan ion natrium melalui mekanisme
pertukaran di dalam tubula ginjal.
Fungsi Kalium
1. Bersama Natrium: Pemeliharaan keseimbangan cairan
dan elektrolit serta keseimbangan asam basa
Page 50
2. Bersama Kalsium: berperan dalam transmisi saraf dan
relaksasi otot.
3. Dalam sel: katalisator dalam banyak reaksi biologik
(metabolisme energi, sintesis glikogen, dan
protein).
Perkiraan Kebutuhan Kalium
Kebutuhan minimum akan kalium sebanyak 2000 mg sehari.
Sumber Kalium
Daging, ikan, unggas, tepung, buah-buahan dan sayuran
(makanan mentah/segar).
Akibat kekurangan Kalium
Kekurangan kalium karena makanan jarang terjadi,
kekurangan kalium dapat terjadi karena kebanyakan
kehilangan melalui saluran cerna (muntah-muntah, diare
kronis, kebanyakan menggunakan obat pencuci perut/
laxans) atau ginjal (penggunaan obat-obat deuretik).
Kekurangan kalium menyebabkan lemah, lesu, kehilangan
nafsu makan, kelumpuhan, mengigau dan konstipasi. Jantung
akan berdebar detaknya dan menurunkan kemampuan untuk
memompa darah.
Akibat kelebihan Kalium
Hiperkalemi akut dapat menyebabkan gagal jantung yang
berakibat kematian. Kelebihan kalium juga dapat terjadi
bila ada gangguan fungsi ginjal.
Page 51
D. KALSIUM (Ca)
Kalsium merupakan mineral yang paling banyak terdapat
di dalam tubuh, yaitu 1,5-2% dari berat badan orang
dewasa atau kurang lebih sebanyak 1 kg. Kadar kalsium
dalam darah sekitar 10 mg/ 100ml dengan rentang 9-11 mg/
100ml. Nilai kadar ini harus dipertahankan agar berfungsi
dengan baik. Hormon paatiroid mengatur kestabilan kadar
kalsium ini dengan meknisme umpan balik. Pembentukan
tulang dilakukan dengan bantuan osteoblas. Sebaliknya,
mobilisasi kalsium dari tulang dilakukan dengan bantuan
osteoklas yang merombak tulang dan melepaskan kalsium
untuk dimasukkan ke darah, agar kadar kalsium darah tetap
stabil.
Absorpsi dan Eskresi Kalsium
Dalam keadaan normal sebanyak 30-50% kalsium yang
dikonsumsi diabsorpsi tubuh. Kemampuan absorpsi lebih
tinggi pada masa pertumbuhan, dan menurun pada proses
menua. Kemampuan absorpsi pada laki-laki lebih tinggi
dari pada perempuan pada semua golongan usia. Absorpsi
kalsium terutama terjadi di bagian atas usus halus yaitu
duodenum. Kalsium membutuhkan pH 6 agar dapat berada
dalam keadaan terlarut. Absorpsi kalsium terutama
dilakukan secara aktif dengan menggunakan alat angkut
protein-pengikat kalsium. Absorbsi pasif terjadi pada
permukaan saluran cerna. Banyak faktor yang mempengaruhi
absorpsi kalsium. Kalsium hanya bisa diabsorpsi bila
terdapat dalam bentuk larut-air dan tidak mengendap
Page 52
karena unsur makanan lain seperti oksalat. Kalsium yang
tidak diabsorpsi dikeluarkan melalui feses. Jumlah
kalsium yang diekskresi melalui urin mencerminkan jumlah
kalsium yang diabsorpsi.
Faktor-faktor yang meningkatkan Absorpsi Kalsium
1. Pertumbuhan
2. Kehamilan
3. Menyusui
4. Defisiensi kalsium
5. Tingkat aktivitas fisik yang meningkatkan densitas
tulang.
6. Semangkin tinggi kebutuhan dan semakin rendah
persediaan kalsium dalam tubuh semakin efisien
absorpsi kalsium.
7. Lemak meningkatkan waktu transit makanan melalui
saluran cerna, dengan demikian memberi waktu lebih
banyak untuk absorbsi kalsium.
8. Absorbsi kalsium lebih baik bila dikonsumsi bersama
dengan makanan.
9. Absorpsi kalsium paling baik terjadi dalam keadaan
asam.
Faktor-faktor yang menghambat Absorbsi Kalsium
1. Kekurangan Vitamin D dalam bentuk aktif
2. Asam oksalat
3. Asam fitat
4. Serat
Page 53
5. Stres mental dan stres fisik
6. Proses menua
Fungsi Kalsium
1. Pembentukan Tulang : sebagai bagian integral dari
struktur tulang, sebagai tempat penyimpanan kalsium
2. Pembentukan Gigi
3. Mengatur pembekuan darah
4. Katalisator reaksi-reaksi biologik: absorpsi Vit.12,
ekskresi insulin oleh pankreas, dll
5. Kontraksi otot
6. meningkatkan fungsi transpor membran sel (sebagai
stabilisator membran & transmisi ion melalui membran
organela sel.
7. memperlancar transmisi rangsangan di jaringan saraf
(neurotransmission)
8. mengaktifkan enzim-enzim tertentu antara lain
lipase, ATP-ase
Sumber Kalsium
Susu, keju, kuning telur, kangkung/ sayuran berwarna
hijau, kacang-kacangan dan hasil olahannya, udang.
Angka Kecukupan Kalsium yang Dianjurkan
Angka kecukupan pangan dan gizi LIPI (1998) sebagai
berikut:
Page 54
¨ Bayi : 300-400
mg
¨ Anak-anak : 500 mg
¨ Remaja : 600-700 mg
¨ Dewasa : 500-800 mg
¨ Ibu Hamil & Menyusui : + 400 mg
Akibat Kekurangan Kalsium
Kekurangan kalsium pada masa pertumbuhan dapat
menyebabkan gangguan pertumbuhan. Tulang kurang kuat,
mudah bengkok dan rapuh. Bila terjadi luka, pembekuan
darah sangat lambat. Pada orang dewasa terjadi
osteoporosis. Kekurangan kalsium dapat pula menyebabkan
osteomalasia, yang dinamakan juga riketsia pada orang
dewasa dan biasanya terjadi karena kekurangan vitamin D
dan ketidakseimbangan konsumsi kalsium terhadap fosfor.
Mineralisasi matriks tulang terganggu, sehingga kandungan
kalsium di dalam tulang menurun. Kadar kalsium darah yang
sangat rendah dapat menyebabkan tetani atau kejang.
Akibat kelebihan Kalsium
Konsumsi Ca yang berlebihan dapat menyebabkan sulit
buang air besar (konstipasi) dan mengganggua penyerapan
mineral seperti zat besi, seng dan tembaga. Kelebihan Ca
dalam jangka panjang akan meningkatkan risiko terkena
hypercalcemia, pembentukan batu ginjal dan gangguan
Page 55
fungsi ginjal. Oleh karena itu konsumsi suplemen kalsium
jauh di atas kebutuhan sebaiknya dihindari.
E. FOSFOR (P)
Fosfor merupakan mineral kedua terbanyak di dalam
tubuh, yaitu 1% dari berat badan. Fosfor di dalam tulang
dan gigi berada dalam perbandingan 1:2 dengan kalsium.
Absorsi dan Metabolisme Fosfor
Fosfor dapat diabsorpsi secara efisiensi sebagai
fosfor bebas di dalam usus setalah dihidrolosis dan
dilepas dari makanan. Bayi dapat menyerap 85-90% fosfor
berasal dari air susu ibu (ASI). Sebanyak 65-70% fosfor
berasal dari susu sapi dan 50-70% fosfor berasal dari
susunan makanan normal dapat diabsorpsi oleh anak-anak
dan orang dewasa. Bila konsumsi fosfor rendah, taraf
absorpsi dapat mencapai 90% dari konsumsi fosfor.
Fosfor dihidrolisis dari makanan oleh enzim alkali
fosfatase di dalam mukosa usus halus dan diabsorpsi
secara aktif dan difusi pasif. Absorpsi aktif dibantu
oleh bentuk aktif vitamin D.
Fungsi fosfor
1. Baersama Ca dan Mg berperan dalam pembentukan tulang
dan gigi
Page 56
2. Mengatur Pengalihan Energi. Dalam metabolisme KH
(daur Krebs) membentuk ATP (adenosin trifosfat) dan
ADP (adenosin difosfat)
3. Absorbsi dan transportasi zat gizi. Mengangkut lemak
hasil penyerapan usus, masuk ke saluran darah
dialirkan ke seluruh tubuh.
4. Bagian dari ikatan tubuh esensial. Merupakan bagian
asam nukleat DNA dan RNA, yaitu senyawa yang membawa
faktor keturunan/ gen yang terdapat dalam inti sel.
5. Pengaturan keseimbangan asam-basa. Fosfat memegang
peranan penting sebagai buffer, untuk mencegah
perubahan tingkat keasaman cairan tubuh. Ini terjadi
karena kemampuan fosfor mengikat tambahan ion
hidrogen.
Sumber Fosfor
Makanan kaya protein: daging, ikan, telur, Susu, keju,
unggas, kacang-kacangan.
Angka Kecukupan Fosfor yang dianjurkan
Kecukupan fosfor rata-rata sehari untuk Indonesia
ditetapkan sebagai berikut (Widyakarya Pangan dan Gizi
LIPI 1993):
¨ Bayi :
200-250 mg
¨ Anak-anak : 250-400
mg
Page 57
¨ Remaja dan dewasa : 400-500 mg
¨ Ibu hamil dan menyusui : +200 – +300 mg
Akibat Kekurangan Fosfor
Jarang terjadi kekurangan. Kekurangan bisa terjadi
bila menggunakan obat antasida (untuk menetralkan asam
lambung). Kekurangan fosfor menyebabkan kerusakan tulang/
Mineralisasi tulang terganggu, pertumbuhan terhambat,
rakhitis, osteomalasia. Gejalanya adalah rasa lelah,
kurang nafsu makan dan kerusakan tulang.
Akibat Kelebihan Fosfor
Kelebihan P Jarang terjadi. Penggunaan fosfor oleh
tubuh salah satunya ditentukan oleh rasio antara kalsium
dan fosfor, yang idealnya bagi remaja dan orang dewasa
adalah 1:1 kelebihan fosfor terjadi bila rasio kalsium
fosfor lebih kecil dari ½ atau 1:2 kelebihan fosfor dapat
mengganggu penyerapan mineral seperti tembaga dan seng
serta dapat pula memicu timbulnya hypocalcemia. Bila
kadar P darah terlalu tinggi, ion fosfat akan mengikat
kalsium sehingga menimbulkan kejang.
F. MAGNESIUM (Mg)
Magnesium adalah kation nomor dua paling banyak
setelah natrium di dalam cairan interselular. Magnesium
dalam tubuh sebagian besar terdapat dalam tulang dan
gigi. Sisanya merupakan senyawa kompleks dengan Ca dan P.
Page 58
Sisanya terdapat di dalam otot dan dalam cairan tubuh,
baik di dalam sel maupun di luar sel. Jaringan otot
mengandung lebih banyak Mg dari pada Ca, sedangkan darah
mengandung lebih banyak Ca dari pada Mg. Pada orang
sehat, kadar Mg dalam darah mempunyai nilai konstan.
Absorpsi Magnesium
Magnesium terutama diabsorpsi di dalam usus halus,
kemungkinan dengan bantuan alat angkut aktif dan secara
difusi pasif. Pada konsumsi magnesium yang tinggi hanya
sebanyak 30% magnesium diabsorpsi, sedangkan pada
konsumsi rendah sebanyak 60%. Absorpsi magnesium
dipengaruhi oleh faktor-faktor yang sama yang
mempengaruhi absorpsi kalsium kecuali vitamin D tidak
berpengaruh. Ekskresi magnesium menurun karena pengaruh
kalsitonin, glukagon dan PTH terhadap resorpsi tubula
ginjal.
Fungsi Magnesium
1. Magnesium bertindak di dalam semua sel jaringan
lunak sebagai katalisator dalam reaksi-reaksi
biologik.
2. Di dalam sel ekstraselular magnesium berperan dalam
transmisi saraf, kontraksi otot.
3. Magnesium mencegah pembekuan darah, sedangkan Ca
mempercepat pembekuan darah.
Page 59
4. Magnesium berperan mengendorkan otot. Magnesium
mencegah kerusakan gigi dengan cara menahan kalsium
di dalam email gigi.
Sumber Magnesium
Sayuran hijau, Tepung gandum, kakao, kacang-kacangan,
daging, makanan dari laut dan susu
Angka Kecukupan Magnesium
Kecukupan Mg rata-rata sehari untuk Indonesia
ditetapkan sekitar 4,5 mg/kg berat badan (Widyakarya
Pangan dan Gizi LIPI 1998). Ini berarti kecukupan untuk
orang dewasa laki-laki adalah 280 mg/hari dan untuk
wanita dewasa 250 mg/hari.
Akibat kekurangan magnesium
Kekurangan jarang terjadi karena makanan. Defisiensi
pada alkoholisme dengan sirosis dan penyakit ginjal yang
berat. Penyakit yang menyebabkan muntah-muntah, diare,
penggunaan diuretika (perangsang pengeluaran urin) juga
dapat menyebabkan kekurangan Mg. Kekurangan Mg berat
menyebabkan kurang nafsu makan, gangguan dalam
pertumbuhan, mudah tersinggung, gugup, kejang/tetanus,
gangguan sistem saraf pusat, halusinasi, koma dan gagal
jantung.
Akibat Kelebihan Mg
Page 60
Akibat kelebihan Mg biasanya terjadi pada penyakit
gagal ginjal. Kelebihan magnesim dalam jangka panjang
sama dampaknya dengan kekurangan magnesium yaitu gangguan
fungsi saraf (neurological distrubances). Gejala awal
kelebihan magnesium adalah mual, muntah, penurunan
tekanan darah, perubahan elektro kardiografik dan
kelambanan refleks.
G. SULFUR (S)
Sulfur (belerang) terutama terdapat di dalam tulang
rawan, kulit, rambut dan kuku yang banyak mengandung
jaringan ikat yang bersifat kaku.
Sulfur diabsorpsi sebagai bagian dari asam amino atau
sebagai sulfat anorganik. Selain sebagai bagian dari asam
amino metionin dan sistein, sulfur juga merupakan bagian
dari enzim glutation serta berbagai koenzim dan vitamin
(B1 dan biotin), termasuk koenzim A.
Dalam bentuk teroksidasi sulfur dihubungkan dengan
mukopolisakarida yang berperan dalam melarutkan sisa
metabolisme sehingga bisa dikeluarkan melalui urin
(terutama sisa metabolisme hormon steroid dan obat-obat
tertentu). Sulfur sebagai besar diekskresi melalui urin
sebagai ion bebas SO4=. Sulfur juga merupakan salah satu
elektrolit intraselular yang terdapat di dalam plasma
dalam konsentrasi rendah.
Page 61
Kecukupan sehari sulfur tidak ditetapkan dan hingga
sekarang belum diketahui adanya kekurangan sulfur. Kita
tidak akan kekurangan sulfur bila makan cukup mengandung
protein.
Fungsi Sulfur
1. Menstabilkan struktur protein. Ikatan sulfida sangat
penting artinya untuk membentuk protein stabil.
2. Berperan dalam mengaktifkan enzim, karena berbagai
enzim membutuhkan gugus sulfurhidril (-SH) yang
bebas, untuk melakukan aktivasinya. Dengan demikian
sulfur berperan dalam proses oksidasi-reduksi atau
pernafasan jaringan
3. berperan dalam metabolisme energi dengan cara
membentuk senyawa dengan ko-enzim A.
4. Sulfur berfungsi sebagai peredam racun. Gugus sulfur
yang aktif bersenyawa dengan racun itu sehingga
menjadi senyawa yang tidak berbahaya, kemudian
dikeluarkan melalui urin.
Sumber Sulfur
Susu, telur, daging, keju dan kacang-kacangan. Sumer
utama sulfur adalah protein yang mengandung asam amino
metionin dan sistein, baik hewani maupun protein nabati.
2.2.2 Mineral Mikro
Page 62
Mineral Mikro merupakan mineral yang jumlah
kebutuhannya kurang dari (<100 mg per hari) atau lebih
sedikit di bandingkan dengan mineral makro.Yang termasuk
mineral mikro antara lain:
A. Besi
Zat besi merupakan salah satu mineral yang dapat
membuat tubuh sehat Tubuh manusia mengandung lebih kurang
3,5 - 4,5 gram zat besi, di mana dua per tiganya
ditemukan di dalam darah, sementara sisanya ditemukan di
dalam hati, sumsum tulang, otot. Peranannya dalam
produksi sel darah merah sudah sangat terkenal, terutama
untuk kaum wanita.
Sel darah merah mengandung protein yang bernama
hemoglobin, dan setiap hemoglobin memiliki 4 atom zat
besi. Zat besi dalam hemoglobin inilah yang mengikat
oksigen dalam darah pada paruparu untuk bisa disebarkan
ke seluruh tubuh. Setelah melepas oksigen, hemoglobin
kemudian mengikat karbondioksida (C02) untuk dilepaskan
oleh paru-pare. Jadi bisa dibayangkan pentingnya zat besi
untuk individu yang ingin suplai oksigen dan energi yang
tinggi.
Beberapa gejala kekurangan zat besi adalah: kesulitan
bernafas (nafas terengah-engah), jantung yang berdetak
lebih cepat, kelelahan, kesulitan memusatkan perhatian,
tidur yang tidak pulas, sakit saat menstruasi, ujung
Page 63
bibir yang pecah-pecah, iritasi mata, dan bahkan
kerontokan rambut.
Sumber-sumber alami za besi adalah : daging sapi,
daging ayam, dan sayur-sayuran berwarna hijau tua.
B. Zinc/Seng
Seng adalah salah satu mineral yang dibutuhkan oleh
tubuh dan dikelompokkan dalam golongan trace mineral.
Namun bagi manusia, arti penting zat seng sebenarnya baru
terungkap pada tahun 1956. Fungsi seng terbilang sangat
vital bagi kelangsungan hidup sel-sel tubuh manusia.
Salah satunya sebagai zat perantara bagi lebih 70 macam
enzim dan protein yang ada di tubuh manusia. Enzim
sendiri berperan dalam metabolisme seluruh sel-sel
ditubuh manusia, maka jika enzim-enzim tidak terbentuk
sempurna, fungsi sel tubuh akan terganggu. Selain itu,
seng berperan pula dalam proses pembentukan genetik,
yaitu pada DNA (DeoxyribosenucleidAcid). Dengan
konsentrasi yang cukup besar dalam tubuh yakni menempati
posisi kedua setelah zat besi, seng dapat mudah ditemukan
pada berbagai jenis makanan yang kaya akan kandungan
protein seperti daging, kacang-kacangan dan polong
polongan.Asupan seng yang dibutuhkan tubuh manusia
sebenarnya sangat sedikit, namun ternyata penyerapan seng
oleh tubuh pun sangatlah kecil. Dari sekitar 4-14 mg/hari
jumlah seng yang dianjurkan untuk dikonsumsi, hanya
sekitar 10-40% saja yang dapat diserap.Kehadiran zat
mineral lain yang tinggi dalam tubuh, seperti zat besi
Page 64
dan tembaga serta adanya kandungan phytat pada bayam,
kangkung dan sayuran lain, ternyata menghambat penyerapan
seng di mukosa usus. Namun, jika zat-zat tersebut
difermentasikan, malah dapat meningkatkan penyerapan
seng. Jika tubuh Anda tidak mendapat suplai seng yang
cukup, biasanya akan muncul tanda-tanda atau gejala.
Berikut adalah tanda-tanda bila mengalami kekurangan
seng menurut U.S. National Library of Medicine :
Rata-rata pertumbuhan yang lambat.
Tidak ada selera atau nafsu makan.
Penyembuhan luka yang lambat, muncul lesi pada kulit
dan infeksi yang tak kunjung sembuh.
Kelelahan yang hebat.
Kerontokan pada rambut.
Ketidaknormalan pada kemampuan mengecap rasa dan
mencium bau.
Kesulitan dalam melihat dikegelapan.
Menurunnya produksi hormon pada pria
(infertilitas).
Kekurangan seng akan mengganggu proses pembentukan
sperma dan perkembangan organ seks primer dan sekunder
pada pria. Kekurangan seng pada pria menyebabkan
menurunnya fungsi testikular (testicular hypofunction)
Page 65
yang berdampak pada terganggunya proses spermatogenesis
dan produksi hormon testosteron oleh sel-sel Leydig.
Testosteron adalah hormon yang mempengaruhi libido dan
ciri-ciri kelamin sekunder laki-laki. Dalam keadaan
normal atau sehat jumlah yang dianjurkan untuk pria
dewasa sebanyak 15 mg per hari, sedangkan wanita 12 mg
per hari. Cara aman mendapatkan zat gizi seng adalah
dengan mengonsumsi makanan kaya seng. Makanan yang kadar
sengnya tinggi antara lain kerang, daging sapi, hati, dan
rempah/bumbu makanan (spices). Sumber makanan yang baik
adalah keju cheddar, kepiting, daging kambing muda,
kacang tanah, dan hewan ternak. Selain itu, ada pula
beberapa unsur makanan yang akan menghambat penyerapan
seng dalam tubuh, yaitu tinggi kadar kalsium, asam fitat,
dan mineral copper. Untuk itu, konsumsi makanan
penghambat ini perlu dikurangi jumlah dan frekuensinya.
C. Yodium/iudium
Jenis mineral ini, selalu dihubung-hubungkan dengan
garam. Bahkan WHO, lembaga kesehatan dunia milik PBB,
pernah mencanangkan gerakan konsumsi garam beryodium di
negara berkembang. Sebenarnya yodium hanyalah mineral
yang 'dititipkan' pada garam. Hal ini disebabkan karena
sebagian besar masyarakat di dunia menggunakan garam
untuk memasak. Namun, sumber yodium terbesar adalah
seafood, seperti: kerang, udang, rumput laut dan aneka
ikan serta hasil olahannya.
Page 66
Peran yodium bagi tubuh Yodium tergolong sebagai mikro
mineral yang sangat dibutuhkan oleh tubuh. Di dalam
tubuh, yodium sangat dibutuhkan oleh kelenjar tiroid
(kelenjar yang agak besar dan berada di leher depan
bagian bawah). Oleh kelenjar tiroid, yodium digunakan
untuk memproduksi tiroksin. Tiroksin adalah hormon yang
mengatur aktivitas berbagai organ, mengontrol
pertumbuhan, membantu proses metabolisme, bahkan
menentukan berapa lama seseorang bertahan untuk
hidup.Jika persediaan yodium di dalam tubuh sangat rendah
maka kelenjar tiroid akan membesar sehingga membentuk
benjolan pada leher yang biasanya disebut penyakit
hipotiroid. Meski sama-sama mengalami pembengkak pada
bagian leher, hipotiroid berbeda dengan penyakit gondok
(goitre) yang disebabkan karena virus.Jika tidak segera
diobati, penderita hipotiroid akan mengalami anemia,
sistem pernafasan melemah, penderita mengalami kejang,
sehingga aliran darah ke otak berkurang sampai akhirnya
terjadi gagal jantung. Pada ibu hamil, kekurangan hormon
tiroid, dikhawatikan bayinya akan mengalami cretenisma,
yaitu tinggi badan di bawah ukuran normal (cebol) yang
disertai dengan keterlambatan perkembangan jiwa dan
tingkat kecerdasan. Tanda-tanda lain akibat hipotiroid
ialah kelopak mata tampak lebih cembung, muka kelihatan
suram, lesu, rambut kasar, lidah bengkak dan suara parau.
Kelebihan yodium di dalam tubuh dikenal juga sebagai
hipertiroid. Hipertiroid terjadi karena kelenjar tiroid
terlalu aktif memroduksi hormon tiroksin. Biasanya
Page 67
ditandai gejala mudah cemas, lemah, sensitif terhadap
panas, sering berkeringat, hiperaktif, berat badan
menurun, nafsu makan bertambah, jari-jari tangan
bergetar, jantung berdebar-debar, bola mata menonjol
serta denyut nadi bertambah cepat dan tidak
beraturan.Untuk memenuhi kecukupan yodium sebaiknya di
dalam menu sehari-hari sertakan bahan bahan pangan yang
berasal dari laut. Kebutuhan yodium perhari sekitar 1-2
mikrogram per kg berat badan. Kecukupan yang dianjurkan
sekitar 40-120 mikrogram/ hari untuk anak sampai umur 10
tahun, 150 mikrogram/ hari untuk orang dewasa. Untuk
wanita hamil dan menyusui dianjurkan tambahan masing-
masing 25 mikrogram dan 50 mikrogram/ hari.
D. Selenium
Selenium telah menunjukkan diri sebagai salah satu
dari agen-agen antikanker yang lebih kuat. Apabila ia
digabungkan dengan vitamin E, efektivitas keduanya
terhadap kanker akan sangat meningkat. Mereka bersama-
sama bekerja sebagai antikanker yang kuat, sistem
antipenuaan yang disebut glutation peroksidase (GSH).
Kombinasi ini membentuk satu antioksidan yang paten, dan
karenanya, pemakan radikal bebas ini melindungi membran-
membran sel dari serangan radikal bebas. GSH oleh
beberapa orang dilukiskan menyerupai miniatur kekuatan
polisi yang mencari dan menghancurkan sel-sel pemberontak
dan radikal-radikal bebas dalam tubuh. Tidak usah
ditanyakan lagi bahwa mereka merupakan senjata penting
bagi tubuh untuk mencegah kanker. Jumlah vitamin E dalam
Page 68
diet seseorang mempengaruhi kadar GSH di dalam tubuh.
Sejumlah kemampuan murni lainnya yang ditunjukkan oleh
selenium:
Selenium meningkatkan efisiensi sehingga DNA dapat
memperbaiki dirinya sendiri. Pada kadar tinggi selenium
bersifat langsung sebagai racun terhadap sel-sel kanker.
Selenium menghambat pertumbuhan tumor dalam jaringan
payudara manusia.
Selenium dapat mendeaktivasi toksisitas radiasi di
dalam tubuh.
Selenium bekerja membersihkan darah dari efek
kemoterapi dan malfungsi liver.
Selenium merupakan stimulan yang paten bagi sistem
kekebalan.
Jadi betapa pentingnya mineral ini bagi pejuang
kanker. Para ilmuwan telah memperhatikan adanya hubungan
langsung antara insiden kanker dan kadar selenium di
dalam tanah di berbagai negara yang berbeda. Bilamana
kadarnya lebih rendah, insiden kanker pada populasi
tersebut meningkat.
E. Tembaga
a. Sumber makanan utama : Daging, tiram, kacang-
kacangan, tanaman polong yang dikeringkan, gandum.
b. Fungsi utama dalam tubuh :
Page 69
Komponen enzim
Pembentukan sel darah merah
Pembentukan tulang
c. Akibat Dari Kekurangan & Kelebihan :
Kekurangan : Anemia pada anak-anak yg menderita
malnutrisi.
Kelebihan : Pengendapan tembaga dalam otak,
kerusakan hati.
d. Kebutuhan Harian Dewasa :
Dibutuhkan 2 miligram. Sistem tubuh pada orang-
orang yang menderita kanker telah didapati
kekurangan tembaga. Oleh karenanya, tembaga
tercakup dalam suplemen-suplemen lainnya disamping
mineral-mineral cairan.
F. Mangan
a. Sumber makanan utama : Gandum, buah-buahan yg
dikeringkan.
b. Fungsi utama dalam tubuh : Komponen enzim.
c. Akibat Dari Kekurangan & Kelebihan :
Kekurangan :
Penurunan berat badan,
iritasi kulit,
mual & muntah,
perubahan warna rambut,
pertumbuhan rambut yg lambat
Page 70
Kelebihan : Kerusakan saraf
d. Kebutuhan Harian Dewasa : Dibutuhkan 3,5 miligram
G. Chromium
Chromium adalah sejenis mineral mikro yang esensial
bagi tubuh. Esensial dalam hal ini berarti tidak bisa
diproduksi oleh tubuh dan harus didapatkan dari sumber
luar (seperti makanan dan suplementasi). Fungsinya hampir
sama dengan insulin yang diproduksi oleh tubuh yaitu
untuk mendorong glukosa (karbohidrat) ke dalam sel untuk
dijadikan energi. Asupan chromium yang optimal tampaknya
menurunkan jumlah insulin yang diproduksi agar tidak
terlalu banyak menjaga kadar gula darah. Di dalam tubuh
manusia dewasa pada umumnya mengandung 0,4 mg hingga 6 mg
Chromium, dengan kadar yang lebih rendah umumnya dimiliki
oleh individu yang berusia lanjut. Dalam beberapa studi
kesehatan berdasarkan variasi geografis (tempat tinggal),
ditemukan adanya hubungan yang kuat antara asupan gizi
Chromium dengan penyakit diabetes dan jantung. Di tempat
yang masyarakatnya mengkonsumsi cukup Chromium, jumlah
penderita diabetes dan jantung jauh lebih sedikit
daripada tempat yang masyarakatnya tidak mengkonsumsikan
cukup Chromium. Sumber alami Chromium: Gandum, kuning
telur, bayam, daging sapi, susu dan kacang hijau.
H. Fluor
Page 71
Sudah ada kontroversi tentang fluor yang ditambahkan
ke dalam air. Walaupun tidak begitu diperlukan, fluor
terbukti dapat melindungi lubang gigi saat dikonsumsi
dalam jumlah menengah (di bawah 4 mg/l). Fluor
bertanggung jawab terhadap pencegahan kerusakan gigi yang
terjadi di Amerika Serikat mulai pertengahan tahun 1980-
an. Tindakan khusus harus dilakukan saat jumlah fluor
yang dikonsumsi oleh anak-anak. Tingkat fluor diatas
2mg/l dapat merusak pertumbuhan gigi orang dewasa sebelum
menjadi gigi tetap. Sumber fluor di antaranya adalah air,
makanan laut, tanaman, ikan dan makanan hasil ternak.
Sedangkan fungsi fluor di antaranya adalah :
Untuk pertumbuhan dan pembentukkan struktur gigi.
Untuk mencegah karies gigi.
Proses metabolisme Mineral MikroDalam proses
metabolisme energi tubuh, mineral-mineral yang diperoleh
melalui konsumsi bahan pangan dalam keseharian ini akan
terlibat dalam proses pengambilan energi dari simpanan
glukosa (glycolysis), pengambilan energi dari simpanan
lemak (lipolysis), pengambilan energi dari simpanan
protein (proteolysis) serta juga terlibat dalam
pengambilan energi dari phosphocreatine (PCr). Mineral
mikro (Trace Mineral) sangat penting untuk tubuh manusia.
Mineral mikro (trace Mineral) memegang peranan penting
dalam metabolisme tubuh, bertindak sebagai katalisator
dalam berbagai substansi dan juga membantu enzim untuk
melaksanakan kerjanya.
Page 72
BAB III
KASUS
3.1 Hubungan antara Asam Oksalat dengan Kalsium
Asam oksalat terdapat pada selada, kubis, bunga kol
(terutama brokoli),kacang hijau, buncis dan dalam jumlah
sedikit pada semua sayuran dan buah-buahan.Tapi, asam
oksalat bersama-sama dengan kalsium dalam tubuh manusia
membentuk senyawa yang tak larut dan tak dapat diserap
tubuh, dan mencegah penggunaan kalsium yang juga terdapat
dalam produk-produk yang mengandung oksalat. Lebih dari
itu, asam oksalat dan garamnya yang larut air dapat
membahayakan, karena senyawa tersebut bersifat toksis.
Asam oksalat(H2C2O4) adalah asam dikarboksilat yang
hanya terdiri dari dua atom C pada masing-masing molekul,
sehingga dua gugus karboksilat berada berdampingan.
Karena letak gugus karboksilat yang berdekatan, asam
oksalat mempunyai konstanta dissosiasi yang lebih besar
Page 73
daripada asam-asam organik lain. Besarnya konstanta
disosiasi (K1) = 6,24.10-2 dan K2 = 6,1.10 -5). Dengan
keadaan yang demikian dapat dikatakan asam oksalat lebih
kuat daripada senyawa homolognya dengan rantai atom
karbon lebih panjang. Namun demikian dalam medium asam
kuat (pH <2) proporsi asam oksalat yang terionisasi
menurun.
3.2 Sifat-sifat umum Asam Oksalat
Asam oksalat dalam keadaan murni berupa senyawa
kristal, larut dalam air(8% pada 10 oC) dan larut dalam
alkohol. Asam oksalat membentuk garam netral dengan logam
alkali (NaK), yang larut dalam air (5-25 %), sementara
itu dengan logam dari alkali tanah, termasuk Mg atau
dengan logam berat, mempunyai kelarutan yang sangat kecil
dalam air. Jadi kalsium oksalat secara praktis
tidak larut dalam air. Berdasarkan sifat tersebut asam
oksalat digunakan untuk menentukan jumlah kalsium. Asam
oksalat ini terionisasi dalam media asam kuat.
3.3 Bahan Makanan yang Mengandung Asam Oksalat
Asam oksalat dapat ditemukan dalam bentuk bebas
ataupun dalam bentuk garam. Bentuk yang lebih banyak
ditemukan adalah bentuk garam. Kedua bentuk asam oksalat
tersebut terdapat baik dalam bahan nabati maupun hewani.
Jumlah asam oksalat dalam tanaman lebih besar dari pada
hewan. Diantara tanaman yang digunakan untuk nutrisi
manusia dan hewan, atau tanaman yang ditemukan dalam
Page 74
makanan hewan; yang paling banyak mengandung oksalat adalah
spesies Spinacia, Beta, Atriplex, Rheum, Rumex, Portulaca,
Tetragonia, Amarantus, Musa parasisiaca. Daun teh, daun
kelembak dan kakao juga mengandung oksalat cukup banyak.
Demikian juga beberapa spesies mushrooms dan
jamur(Asperegillus niger, Baletus sulfurous, Mucor,
Sclerotinia dan sebagainya.) menghasilkan asam oksalat
dalam jumlah banyak (lebih dari 4-5 gram untuk setiap 100
gram berat kering), baik dalam bentuk penanaman
terisolasi dan dalam bahan makanan atau makanan ternak
dimana jamur tersebut tumbuh. Distribusi asam oksalat
pada bagian-bagian tanaman tidak merata. Bagian daun
umumnya lebih banyak mengandung asam oksalat dibandingkan dengan
tangkai, sedangkan dalam Poligonaceae, kandungan asam
oksalat pada petiole hampir dua kali lebih besar daripada
tangkai. Umumnya daun muda mengandung asam oksalat lebih
sedikit dibandingkan dengan daun tua. Misalnya pada daun
Chenopodiaceae, proporsi asam oksalat dapat bertambah dua
kali lipat selama proses penuaan.
Bahan makanan yang mengandung oksalat dapat
diklasifikasikan menjaditiga kelompok, yaitu;
a. Produk-produk dimana miliequivalen asam oksalat
yang terkandung jumlahnya 2-7 kali lebih besar
daripada kalsium, seperti bayam, orach,daun beet dan
akar beet, sorrel, sorrel kebun, kelembak dan bubuk
kakao. Bahan makanan ini tidak hanya menyebabkan
Page 75
kalsium yang terkandung didalamnya tak dapat dimanfaatkan
tetapi dengan besarnya asam oksalat yang terkandung dapat
mengendapkan kalsium yang ditambahkan dari produk-
produk lain, atau jika tidak ada kalsium yang
ditambahkan, dapat berpengaruh toksis.
b. Pada produk-produk seperti kentang, amaranth,
gooseberries, dan currants, asam oksalat dan kalsium
terdapat dalam jumlah yang hampir setara (1±0,2),
dengan demikian diantara keduanya saling
menetralkan/menghapuskan, olah karena itu tidak
memberikan kalsium yang tersedia bagi tubuh. Tetapi
mereka tidak merngganggu penggunaan kalsium yang
diberikan oleh produk lain dan oleh karena itu
tidak menimbulkan pengaruh anti mineralisasi seperti
pada produk kelompok pertama.
c. Bahan makanan yang meskipun mengandung asam
oksalat dalam jumlah yang cukup banyak, tapi karena pada
bahan tersebut kaya akan kalsium, maka bahan makanan
tersebut merupakan sumber kalsium. Yang termasuk dalam
kelompok ini adalah selada, dandelion, cress, kobis,
bunga kol(terutama brokoli), kacang hijau, dan terutam
green peas, koherabbi, block raddish, green turnip,
dan dalam jumlah sedikit pada semua sayuran danbuah-
buahan.
3.4 Pengaruh Asam Oksalat terhadap tubuh manusia.
Asam oksalat bersama-sama dengan kalsium dalam tubuh
manusia membentuk senyawa yang tak larut dan tak dapat
diserap tubuh, hal ini tak hanya mencegah penggunaan
Page 76
kalsium yang juga terdapat dalam produk-produk yang
mengandung oksalat, tetapi menurunkan CDU dari kalsium
yang diberikan oleh bahan pangan lain. Hal tersebut
menekan mineralisasi kerangka dan mengurangi pertambahan
berat badan.Asam oksalat dan garamnya yang larut air dapat
membahayakan, karena senyawa tersebut bersifat toksis. Pada
dosis 4-5 gram asam oksalat atau kaliumoksalat dapat
menyebabkan kematian pada orang dewasa, tetapi biasanya
jumlah yang menyebabkan pengaruh fatal adalah antara 10 dan 15
gram. Gejala pada pencernaan (pyrosis, abdominal kram, dan
muntah-muntah) dengan cepat diikuti kegagalan peredaran
darah dan pecahnya pembuluh darah inilah yang dapat menyebabkan
kematian.
1.5 Mengurangi Konsumsi senyawa Asam Oksalat
Karena pengaruh distropik oleh oksalat tergantung
pada ratio molar antara asam oksalat dan kalsium,
hal itu dapat dicegah melalui cara, yaitu :
1. Menghilangkan oksalat dengan membatasi konsumsi bahan
makanan yang banyak mengandung oksalat yang larut, yaitu
dengan menghindari makan dalam jumlah besar atau juga
menghindari makan dalam jumlah kecil tetapi berulang-
ulang. Mengkombinasikan beberapa makanan yang banyak
mengandung oksalat perlu juga dihindari.
2. Dengan cara menaikkan supply kalsium yang akan dapat
menetralkan pengaruh dari oksalat.
3. Memasak bahan makanan yang mengandung asam oksalat hingga
mendidih dan membuang airnya sehingga dapat memperkecil
proporsi asam oksalat dalam bahan makanan
Page 77
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Unsur mineral merupakan salah satu komponen yang
sangat diperlukan oleh makhluk hidup di samping
karbohidrat, lemak, protein, dan vitamin. Pencernaannya
dipengaruhi tingkatan zat gizi yang dimakan yang dapat
Page 78
diabsorpsi oleh tubuh. Mineral diklasifikasikan menjadi
mineral organik dan anorganik serta makro dan mikro.
Mineral memiliki beberapa fungsi diantaranya sebagai
kompenen utama tubuh (structural element) atau penyusun
kerangka tulang, gigi dan otot-otot, unsur dalam cairan
tubuh atau jaringan, dan sebagai aktifator.
Asam oksalat berpengaruh terhadap kalsium dalam tubuh.Asam oksalat terdapat pada makanan nabati maupun hewani.Asam oksalat dapat menghambat fungsi kalsium dalam tubuh.
4.2 Saran
1. Bagi seluruh civitas akademik untuk terus menambah wawasan pengetahuan mengenai mineral.
2. Kita perlu menjaga keseimbangan asupan nutrisi dan selalu menjaga kesehatan.
3. Semoga dengan adanya makalah ini baik penyusun maupunpembaca dapat memahami akan pentingnya mineral miro dalam kehiduan sehari-hari.
DAFTAR PUSTAKA
Page 79
Almatsier, Sunita. 2005. Prinsip Dasar Ilmu Gizi.Jakarta :
Gramedia Pustaka Utama
Almatsier, Sunita. 2001. Prinsip Ilmu Gizi. Jakarta : Gramedia
Pustaka Utama.
Almatsier, Sunita.2009. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta :
Gramedia Pustaka utama
Behrman,kliegman,alvin. 1999. Ilmu Kesehatan Anak Nelson. Ed
15 Vol. 2. Jakarta : EGC
Davis, G.K. and W. Mertz. 1987. Copper. p. 301−364. In W.
Mertz (Ed.) Trace Elements in Human and Animal
Nutrition. Academic Press, Inc. San Diego,CA
http://dahlanforum.wordpress.com/2009/04/24/zat-zat-gizi-
yang-dibutuhkan-tubuh/ Diakses 6 Juni 2013
http://reninutrisionist.wordpress.com/2009/05/21/
makromineral/ Diakses 6 Juni 2013
http://www.scribd.com/doc/118878683/Tugas-NAl-2-Zat-Anti-
Gizi-Dan-Toksik Diakses 6 Juni 2013
http://www.scribd.com/doc/37660867/Makromineral Diakses
6 Juni 2013
Poedjiati, Anna dan F.M. Titin Supriyanti.2006.Dasar-dasar
Biokimia.Jakarta:UI Press
Tirtawinata. 2006. Makanan Dalam Perspektif Al-Quran dan Ilmu Gizi.
Jakarta : Balai Penerbit FKUI.
Page 80
Yuniastuti, A. 2008. Gizi dan Kesehatan.Yogyakarta : Graha
Ilmu
Diposkan 30th September 2013 oleh Blogke IcukK
0
Tambahkan komentar
2.
Page 81
Sep
30
Hubungan Antara Asam Oksalatdengan Kalsium
BAB I
Pendahuluan
Sebagian besar bahan makanan, yaitu sekitar 96%
terdiri dari bahan organik dan air. Sisanya terdiri dari
unsur-unsur mineral. Unsur mineral dikenal sebagai zat
anorganik, komponen jaringan tubuh, dan komponen cairan
tubuh yang bekerja dengan enzim, hormon, vitamin, dan
bahan-bahan transpor.
Unsur mineral merupakan salah satu komponen yang
sangat diperlukan oleh makhluk hidup di samping
karbohidrat, lemak, protein, dan vitamin, juga dikenal
sebagai zat anorganik atau kadar abu. Sebagai contoh,
bila bahan biologis dibakar, semua senyawa organik akan
rusak; sebagian besar karbon berubah menjadi gas karbon
dioksida (CO2), hidrogen menjadi uap air, dan nitrogen
menjadi uap nitrogen (N2). Sebagian besar mineral akan
tertinggal dalam bentuk abu dalam bentuk senyawa
anorganik sederhana, serta akan terjadi penggabungan
Page 82
antar individu atau dengan oksigen sehingga terbentuk
garam anorganik (Davis dan Mertz 1987).
Berbagai unsur anorganik (mineral) terdapat dalam
bahan biologi, tetapi tidak atau belum semua mineral
tersebut terbukti esensial, sehingga ada mineral esensial
dan nonesensial. Mineral esensial yaitu mineral yang
sangat diperlukan dalam proses fisiologis makhluk hidup
untuk membantu kerja enzim atau pembentukan organ. Unsur-
unsur mineral esensial dalam tubuh terdiri atas dua
golongan, yaitu mineral makro dan mineral mikro. Mineral
makro diperlukan untuk membentuk komponen organ di dalam
tubuh. Mineral mikro yaitu mineral yang diperlukan dalam
jumlah sangat sedikit dan umumnya terdapat dalam jaringan
dengan konsentrasi sangat kecil. Mineral nonesensial
adalah logam yang perannya dalam tubuh makhluk hidup
belum diketahui dan kandungannya dalam jaringan sangat
kecil. Bila kandungannya tinggi dapat merusak organ tubuh
makhluk hidup yang bersangkutan. Di samping mengakibatkan
keracunan, logam juga dapat menyebabkan penyakit
defisiensi.
Beberapa unsur mineral berperan penting dalam
penyusunan struktur tubuh, baik untuk perkembangan
jaringan keras seperti tulang dan gigi maupun jaringan
lunak seperti hati, ginjal, dan otak. Dalam tubuh tulang
menyimpan kalsium dalam jumlah yang paling besar
dibandingkan dengan mineral-mineral lain. Kalsium adalah
mineral yang paling banyak di dalam tubuh.
Page 83
BAB II
Tinjauan Pustaka
1.1 Mineral
Mineral merupakan bagian dari tubuh yang memegang
peranan penting dalam pemeliharaan fungsi tubuh, baik
pada tingkat sel, jaringan, organ maupun fungsi tubuh
secara keseluruhan. Di samping itu mineral berperan dalam
berbagai tahap metabolisme, terutama bagi kofaktor dalam
aktifitas enzim-enzim. Keseimbangan ion-ion mineral di
dalam cairan tubuh diperlukan untuk untuk pengaturan
pekerjaan enzim-enzim membran sel dan pemeliharaan
kepekaan otot dan saraf terhadap rangsangan(Almatsier,
2009).
Dalam proses pembakaran, bahan-bahan organik terbakar
tetapi zat anorganiknya tidak, karena itulah disebut abu.
Sampai sekarang telah diketahui ada empat belas unsur
mineral yang berbeda jenisnya diperlukan manusia agar
memiliki kesehatan dan pertumbuhan yang baik yang terbagi
Page 84
dalam dua golongan yaitu makronutrien dan mikronutrien
mineral.
2.1.1 Ketersediaan Biologik Mineral
Walaupun bahan makanan mengandung berbagai mineral
untuk keperluan tubuh, namun tidak semuanya dapat
dimanfaatkan. Hal ini dapat bergantung pada ketersediaan
biologiknya(ketersediaan biologik adalah tingkatan zat
gizi yang dimakan yang dapat diabsorpsi oleh tubuh).
Sebagian zat gizi mungkin tidak mudah dilepaskan saat
makanan dicerna atau tidak diabsorpsi dengan
baik(Almatsier,2009)
Faktor-faktor yang mempengaruhi ketersediaan biologik mineral, yaitu:
1. Kebutuhan tubuh
Tubuh menyerap mineral sesuai dengan kebutuhannya,
misalnya seseorang yang kurang Ca akan menyerap Ca lebih
banyak dari pada orang yang kadar Ca nya normal. Wanita
dewasa menyerap Fe lebih banyak dari pada laki-laki
dewasa karena kebutuhan Fe wanita lebih besar dari pada
laki-laki.
2. Derajat Keasaman (pH) sistem pencernaan
Derajat keasaman sistem pencernaan mempengaruhi
ketersediaan biologik zat besi. Derajat keasaman yang
tinggi akan meningkatkan penyerapan zat besi, karena
Page 85
keasaman membuat zat besi Feri (Fe3+) menjadi fero (Fe2+),
bentuk yang mudah diserap oleh sistem pencernaan dan
sebaliknya.
3. Interaksi mineral dengan mineral
Mineral yang mempunyai berat molekul dan jumlah muatan
(valensi) yang sama bersaing satu sama lain untuk
diabsorpsi, dengan demikian dalam ketersediaan
biologiknya. Contohnya magnesium, kalium, besi dan
tembaga yang mempunyai valensi +2. kalsium yang dimakan
terlalu banyak akan menghambat absorpsi besi, kebanyakan
makan seng akan menghambat absorpsi tembaga. Oleh karena
itu, kita harus berhati-hati dalam menggunakan suplemen
mineral tanpa berkonsultasi dengan dokter.
4. Interaksi vitamin dengan mineral
Vitamin C meningkatkan absorpsi besi bila dimakan pada
waktu bersamaan. Vitamin D kalsiterol meningkatkan
absorpsi kalsium. Koenzim tiamin (Vit.B1) membutuhkan
magnesium untuk berfungsi secara efisien. Banyak vitamin
membutuhkan mineral untuk melakukan peranannya dalam
metabolisme. Misalnya, koenzim tiamin membutuhkan
magnesium untuk berfungsi secara efisien.
5. Interaksi serat makanan dengan mineral
Ketersediaan biologik mineral banyak dipengaruhi oleh
bahan-bahan nonmineral didalam makanan. Asam fitat dalam
serat kacang-kacangan dan serealia.Makanan tinggi serat
Page 86
(lebih dari 35 gram sehari) menghambat absorpsi kalsium,
zat besi, seng dan magnesium.
6. Adanya senyawa-senyawa lain
Ketersediaan biologik mineral banyak dipengaruhi oleh
bahan-bahan nonmineral di dalam makanan. Asam fitat dalam
serat kacang-kacangan dan serealia serta asam oksalat
dalam bayam mengikat mineral-mineral tertentu sehingga
tidak dapat diabsorpsi.
Faktor-faktor yang mempengaruhi ketersediaan biologik
mineral antara lain:
1. Interaksi Mineral dengan Mineral
a. Fungsi Mineral.
Ada tiga fungsi utama mineral yaitu:
1. Sebagai kompenen utama tubuh (structural element)
atau penyusun kerangka tulang, gigi dan otot-otot. Ca,
P, Mg, Fl dan Si untuk pembentukan dan pertumbuhan
gigi sedang P dan sekolah luar biasa untuk penyusunan
protein jaringan.
2. Merupakan unsur dalam cairan tubuh atau jaringan,
sebagai elektrolit yang mengatur tekanan osmuse (Fluid
balance), menegatur keseimbangan basa asam dan
Page 87
permeabilitas membran. Contoh adalah Na, K, Cl, Ca dan
Mg
3. Sebagai aktifator atau terkait dalam peranan enzyme
dan hormon.
b. Klasifikasi Mineral
Menurut jenisnya, klasifikasi mineral dibedakan :
1. Mineral Organik
Adalah mineral yang dibutuhkan serta berguna bagi tubuh
kita, yang dapat kita peroleh melalui makanan yang kita
konsumsi setiap hari seperti nasi, ayam, ikan, telur,
sayur-sayuran serta buah-buahan, atau vitamin tambahan.
2. Mineral Anorganik
Adalah mineral yang tidak dibutuhkan serta tidak berguna
bagi tubuh kita.Contohnya:Timbal Hitam (Pb), Iron Oxide
(Besi Teroksidasi), Mercuri, Arsenik, Aluminium atau
bahan-bahan kimia hasil dari resapan tanah dan lain.
Menurut bentuknya, klasifikasi mineral dibedakan menjadi
2, yaitu :
1. Mineral Makro
Contohnya:
Natrium
Klor
Kalium
Page 88
Kalsium
Fosfor
Magnesium
Sulfur
2. Mineral Mikro
Contohnya:
Besi
Seng
Iodium
Selenium
Tembaga
Mangan
Kromium
Fluor
2.2.1 Mineral Makro
Mineral makro adalah mineral yang dibituhkan tubuh
dengan jumlah lebih dari 100 mg sehari. Yang termasuk
mineral makro antara lain :
A. NATRIUM (Na)
Natrium (sodium) adalah kation utama dalam cairan
ekstraselular. 30-40% natrium ada di dalam kerangka
tubuh. Di dalam tubuh, Na terdapat di dalam sel
(intraseluler) dan terutama terdapat dalam cairan di luar
sel (cairan extraseluler). Antara lain cairan saluran
Page 89
cerna, seperti cairan empedu dan pankreas, mengandung
banyak natrium.
Absorpsi dan metabolisme Natrium
Hampir seluruh natrium yang dikonsumsi (3-7 gram
sehari) diabsorbsi, terutama di dalam usus halus. Natrium
diabsorbsi secara pasif (membutuhkan energi). Natrium
yang diabsorbsi dibawa oleh aliran darah keginjal. Disini
natrium disaring dan dikembalikan ke aliran darah dalam
jumlah yang cukup untuk mempertahankan taraf natrium
dalam darah. Kelebihan natrium yang jumlahnya mecapai 90-
99% dari yang dikonsumsi, dikeluarkan melalui urin.
Pengeluaran natrium ini diatur oleh hormon aldosteron,
yang dikeluarkan kelenjar adrenal bila kadar natrium
darah menurun. Aldosteron merangsang ginjal untuk
mengabsorbsi kembali natrium. Dalam keadaan normal,
natrium yang dikeluaran melalui urin sejajar dengan
jumlah natrium yang dikonsumsi.
Fungsi Na
1. Menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh (ekstrasel).
Na yang mengatur tekanan osmosis yang menjaga cairan
tidak keluar dari darah dan masuk ke dalam sel. Bila
jumlah Na di dalam sel meningkat secara berlebihan, air
akan masuk ke dalam sel, akibatnya sel akan membengkak.
Inilah yang menyebabkan terjadinya pembengkakan dalam
jaringan tubuh. Keseimbangan cairan juga akan terganggu
Page 90
bila seseorang kehilangan natrium. Air akan memasuki sel
untuk mengencerkan Na dalam sel. Cairan ekstraselular
akan menurun. Perubahan ini dapat menurunkan tekanan
darah.
2. Mejaga keseimbangan asam basa di dalam tubuh.
3. Berperan dalam pengaturan kepekaan otot dan saraf.
Berperan dalam transmisi saraf yang menghasilkan
terjadinya kontaksi otot.
4. Berperan dalam absorpsi glukosa
5. Berperan sebagai alat angkut zat-zat gizi lain
melalui membran, terutama melalui dinding usus
Sumber Na
Garam dapur (NaCl), MSG, kecap, makanan yang
diawetkan, daging, ikan, unggas, susu dan telur
Perkiraan kebutuhan Na
Makanan sehari-hari biasanya cukup mengandung Na yang
dibutuhkan tubuh. Taksiran kebutuhan Na sehari untuk
orang dewasa adalah sebanyak 500mg. Kecukupan gizi yang
dianjurkan: 2 g NaCl per hari untuk orang dewasa sama
dengan kira-kira 5 g garam dapur.
Akibat Kekurangan Na
Menyebabkan kejang, apatis, dan kehilangan nafsu
makan. Kekurangan Na dapat terjadi sesudah muntah, diare,
Page 91
keringat berlebihan dan bila menjalankan diet yang sangat
terbatas Na.
Akibat Kelebihan Na
Kelebihan Na dapat menimbulkan keracunan yang dalam
keadaan akut menyebabkan edema dan hipertensi. Hal ini
dapat diatasi dengan banyak minum. Kelebihan konsumsi
natrium secara terus-menerus terutama dalam bentuk garam
dapur dapat menimbulkan hipertensi.
B. KLOR (Cl)
Klor merupakan anion utama cairan ekstraselular. Klor
merupakan 0,15% berat badan. Konsentrasi klor tertinggi
adalah dalam cairan serebrospinal (otak dan sumsum tulang
belakang), lambung dan pankreas yang merupakan komponen
asam lambung.
Absorpsi dan Ekskresi klor
Klor hampir seluruhnya diabsorpsi di dalam usus halus
dan diekskresi melalui urin dan keringat. Kehilangan klor
mengikuti kehilangan natrium. Kebanyakan keringat
dihalangi oleh aldosteron yang secara langsung
berpengaruh terhadap kelenjar keringat.
Fungsi Klor
1. Memelihara keseimbangan cairan dan elektrolit.
2. Memelihara suasana asam di dalam lambung.
3. Mempertahankan keseimbangan asam basa
Page 92
Sumber Klor
Garam dapur, makanan hasil laut, daging, susu, telur.
Perkiraan kebutuhan Klor
Kebutuhan minimum klor sehari ditaksir sebanyak 750
mg.
Akibat Kekurangan Klor
Dalam keadaan normal kekurangan klor jarang terjadi.
Kekurangan klor terjadi pada muntah-muntah, diare kronis,
dan keringat berlebih. ASI mengandung lebih banyak
klorida dari pada susu sapi. Bila klorida tidak
ditambahkan dalam pembuatan susu formula bayi, akan
terjadi kekurangan klor yang dapat membawa kematian.
C. KALIUM (K)
Kalium (potassium) merupakan ion bermuatan positif,
kalium terutama terdapat di dalam sel. Perbandingan
natrium dan kalium di dalam cairan intraselular adalah
1:10, sedangkan di dalam cairan ekstraselular 28:1.
sebanyak 95% kalium tubuh berada di dalam caian
intaselular.
Absorbsi dan Ekskresi
Kalium diabsorpsi dengan mudah dalam usus halus.
Sebanyak 80-90% kalium yang dimakan diekskresi melalui
urine, selebihnya dikeluarkan melalui feses dan sedikit
Page 93
melalui keringat dan cairan lambung. Taraf kalium normal
darah dipelihara oleh ginjal melalui kemampuan menyaring,
mengabsorbsi kembali dan mengeluarkan kalium di bawah
pengaruh aldosteron. Kalium dikeluarkan dalam bentuk ion
dengan menggantikan ion natrium melalui mekanisme
pertukaran di dalam tubula ginjal.
Fungsi Kalium
1. Bersama Natrium: Pemeliharaan keseimbangan cairan
dan elektrolit serta keseimbangan asam basa
2. Bersama Kalsium: berperan dalam transmisi saraf dan
relaksasi otot.
3. Dalam sel: katalisator dalam banyak reaksi biologik
(metabolisme energi, sintesis glikogen, dan
protein).
Perkiraan Kebutuhan Kalium
Kebutuhan minimum akan kalium sebanyak 2000 mg sehari.
Sumber Kalium
Daging, ikan, unggas, tepung, buah-buahan dan sayuran
(makanan mentah/segar).
Akibat kekurangan Kalium
Kekurangan kalium karena makanan jarang terjadi,
kekurangan kalium dapat terjadi karena kebanyakan
kehilangan melalui saluran cerna (muntah-muntah, diare
kronis, kebanyakan menggunakan obat pencuci perut/
Page 94
laxans) atau ginjal (penggunaan obat-obat deuretik).
Kekurangan kalium menyebabkan lemah, lesu, kehilangan
nafsu makan, kelumpuhan, mengigau dan konstipasi. Jantung
akan berdebar detaknya dan menurunkan kemampuan untuk
memompa darah.
Akibat kelebihan Kalium
Hiperkalemi akut dapat menyebabkan gagal jantung yang
berakibat kematian. Kelebihan kalium juga dapat terjadi
bila ada gangguan fungsi ginjal.
D. KALSIUM (Ca)
Kalsium merupakan mineral yang paling banyak terdapat
di dalam tubuh, yaitu 1,5-2% dari berat badan orang
dewasa atau kurang lebih sebanyak 1 kg. Kadar kalsium
dalam darah sekitar 10 mg/ 100ml dengan rentang 9-11 mg/
100ml. Nilai kadar ini harus dipertahankan agar berfungsi
dengan baik. Hormon paatiroid mengatur kestabilan kadar
kalsium ini dengan meknisme umpan balik. Pembentukan
tulang dilakukan dengan bantuan osteoblas. Sebaliknya,
mobilisasi kalsium dari tulang dilakukan dengan bantuan
osteoklas yang merombak tulang dan melepaskan kalsium
untuk dimasukkan ke darah, agar kadar kalsium darah tetap
stabil.
Absorpsi dan Eskresi Kalsium
Dalam keadaan normal sebanyak 30-50% kalsium yang
dikonsumsi diabsorpsi tubuh. Kemampuan absorpsi lebih
Page 95
tinggi pada masa pertumbuhan, dan menurun pada proses
menua. Kemampuan absorpsi pada laki-laki lebih tinggi
dari pada perempuan pada semua golongan usia. Absorpsi
kalsium terutama terjadi di bagian atas usus halus yaitu
duodenum. Kalsium membutuhkan pH 6 agar dapat berada
dalam keadaan terlarut. Absorpsi kalsium terutama
dilakukan secara aktif dengan menggunakan alat angkut
protein-pengikat kalsium. Absorbsi pasif terjadi pada
permukaan saluran cerna. Banyak faktor yang mempengaruhi
absorpsi kalsium. Kalsium hanya bisa diabsorpsi bila
terdapat dalam bentuk larut-air dan tidak mengendap
karena unsur makanan lain seperti oksalat. Kalsium yang
tidak diabsorpsi dikeluarkan melalui feses. Jumlah
kalsium yang diekskresi melalui urin mencerminkan jumlah
kalsium yang diabsorpsi.
Faktor-faktor yang meningkatkan Absorpsi Kalsium
1. Pertumbuhan
2. Kehamilan
3. Menyusui
4. Defisiensi kalsium
5. Tingkat aktivitas fisik yang meningkatkan densitas
tulang.
6. Semangkin tinggi kebutuhan dan semakin rendah
persediaan kalsium dalam tubuh semakin efisien
absorpsi kalsium.
Page 96
7. Lemak meningkatkan waktu transit makanan melalui
saluran cerna, dengan demikian memberi waktu lebih
banyak untuk absorbsi kalsium.
8. Absorbsi kalsium lebih baik bila dikonsumsi bersama
dengan makanan.
9. Absorpsi kalsium paling baik terjadi dalam keadaan
asam.
Faktor-faktor yang menghambat Absorbsi Kalsium
1. Kekurangan Vitamin D dalam bentuk aktif
2. Asam oksalat
3. Asam fitat
4. Serat
5. Stres mental dan stres fisik
6. Proses menua
Fungsi Kalsium
1. Pembentukan Tulang : sebagai bagian integral dari
struktur tulang, sebagai tempat penyimpanan kalsium
2. Pembentukan Gigi
3. Mengatur pembekuan darah
4. Katalisator reaksi-reaksi biologik: absorpsi Vit.12,
ekskresi insulin oleh pankreas, dll
5. Kontraksi otot
6. meningkatkan fungsi transpor membran sel (sebagai
stabilisator membran & transmisi ion melalui membran
organela sel.
Page 97
7. memperlancar transmisi rangsangan di jaringan saraf
(neurotransmission)
8. mengaktifkan enzim-enzim tertentu antara lain
lipase, ATP-ase
Sumber Kalsium
Susu, keju, kuning telur, kangkung/ sayuran berwarna
hijau, kacang-kacangan dan hasil olahannya, udang.
Angka Kecukupan Kalsium yang Dianjurkan
Angka kecukupan pangan dan gizi LIPI (1998) sebagai
berikut:
¨ Bayi : 300-400
mg
¨ Anak-anak : 500 mg
¨ Remaja : 600-700 mg
¨ Dewasa : 500-800 mg
¨ Ibu Hamil & Menyusui : + 400 mg
Akibat Kekurangan Kalsium
Kekurangan kalsium pada masa pertumbuhan dapat
menyebabkan gangguan pertumbuhan. Tulang kurang kuat,
mudah bengkok dan rapuh. Bila terjadi luka, pembekuan
darah sangat lambat. Pada orang dewasa terjadi
osteoporosis. Kekurangan kalsium dapat pula menyebabkan
Page 98
osteomalasia, yang dinamakan juga riketsia pada orang
dewasa dan biasanya terjadi karena kekurangan vitamin D
dan ketidakseimbangan konsumsi kalsium terhadap fosfor.
Mineralisasi matriks tulang terganggu, sehingga kandungan
kalsium di dalam tulang menurun. Kadar kalsium darah yang
sangat rendah dapat menyebabkan tetani atau kejang.
Akibat kelebihan Kalsium
Konsumsi Ca yang berlebihan dapat menyebabkan sulit
buang air besar (konstipasi) dan mengganggua penyerapan
mineral seperti zat besi, seng dan tembaga. Kelebihan Ca
dalam jangka panjang akan meningkatkan risiko terkena
hypercalcemia, pembentukan batu ginjal dan gangguan
fungsi ginjal. Oleh karena itu konsumsi suplemen kalsium
jauh di atas kebutuhan sebaiknya dihindari.
E. FOSFOR (P)
Fosfor merupakan mineral kedua terbanyak di dalam
tubuh, yaitu 1% dari berat badan. Fosfor di dalam tulang
dan gigi berada dalam perbandingan 1:2 dengan kalsium.
Absorsi dan Metabolisme Fosfor
Fosfor dapat diabsorpsi secara efisiensi sebagai
fosfor bebas di dalam usus setalah dihidrolosis dan
dilepas dari makanan. Bayi dapat menyerap 85-90% fosfor
berasal dari air susu ibu (ASI). Sebanyak 65-70% fosfor
berasal dari susu sapi dan 50-70% fosfor berasal dari
susunan makanan normal dapat diabsorpsi oleh anak-anak
Page 99
dan orang dewasa. Bila konsumsi fosfor rendah, taraf
absorpsi dapat mencapai 90% dari konsumsi fosfor.
Fosfor dihidrolisis dari makanan oleh enzim alkali
fosfatase di dalam mukosa usus halus dan diabsorpsi
secara aktif dan difusi pasif. Absorpsi aktif dibantu
oleh bentuk aktif vitamin D.
Fungsi fosfor
1. Baersama Ca dan Mg berperan dalam pembentukan tulang
dan gigi
2. Mengatur Pengalihan Energi. Dalam metabolisme KH
(daur Krebs) membentuk ATP (adenosin trifosfat) dan
ADP (adenosin difosfat)
3. Absorbsi dan transportasi zat gizi. Mengangkut lemak
hasil penyerapan usus, masuk ke saluran darah
dialirkan ke seluruh tubuh.
4. Bagian dari ikatan tubuh esensial. Merupakan bagian
asam nukleat DNA dan RNA, yaitu senyawa yang membawa
faktor keturunan/ gen yang terdapat dalam inti sel.
5. Pengaturan keseimbangan asam-basa. Fosfat memegang
peranan penting sebagai buffer, untuk mencegah
perubahan tingkat keasaman cairan tubuh. Ini terjadi
karena kemampuan fosfor mengikat tambahan ion
hidrogen.
Sumber Fosfor
Page 100
Makanan kaya protein: daging, ikan, telur, Susu, keju,
unggas, kacang-kacangan.
Angka Kecukupan Fosfor yang dianjurkan
Kecukupan fosfor rata-rata sehari untuk Indonesia
ditetapkan sebagai berikut (Widyakarya Pangan dan Gizi
LIPI 1993):
¨ Bayi :
200-250 mg
¨ Anak-anak : 250-400
mg
¨ Remaja dan dewasa : 400-500 mg
¨ Ibu hamil dan menyusui : +200 – +300 mg
Akibat Kekurangan Fosfor
Jarang terjadi kekurangan. Kekurangan bisa terjadi
bila menggunakan obat antasida (untuk menetralkan asam
lambung). Kekurangan fosfor menyebabkan kerusakan tulang/
Mineralisasi tulang terganggu, pertumbuhan terhambat,
rakhitis, osteomalasia. Gejalanya adalah rasa lelah,
kurang nafsu makan dan kerusakan tulang.
Akibat Kelebihan Fosfor
Kelebihan P Jarang terjadi. Penggunaan fosfor oleh
tubuh salah satunya ditentukan oleh rasio antara kalsium
dan fosfor, yang idealnya bagi remaja dan orang dewasa
Page 101
adalah 1:1 kelebihan fosfor terjadi bila rasio kalsium
fosfor lebih kecil dari ½ atau 1:2 kelebihan fosfor dapat
mengganggu penyerapan mineral seperti tembaga dan seng
serta dapat pula memicu timbulnya hypocalcemia. Bila
kadar P darah terlalu tinggi, ion fosfat akan mengikat
kalsium sehingga menimbulkan kejang.
F. MAGNESIUM (Mg)
Magnesium adalah kation nomor dua paling banyak
setelah natrium di dalam cairan interselular. Magnesium
dalam tubuh sebagian besar terdapat dalam tulang dan
gigi. Sisanya merupakan senyawa kompleks dengan Ca dan P.
Sisanya terdapat di dalam otot dan dalam cairan tubuh,
baik di dalam sel maupun di luar sel. Jaringan otot
mengandung lebih banyak Mg dari pada Ca, sedangkan darah
mengandung lebih banyak Ca dari pada Mg. Pada orang
sehat, kadar Mg dalam darah mempunyai nilai konstan.
Absorpsi Magnesium
Magnesium terutama diabsorpsi di dalam usus halus,
kemungkinan dengan bantuan alat angkut aktif dan secara
difusi pasif. Pada konsumsi magnesium yang tinggi hanya
sebanyak 30% magnesium diabsorpsi, sedangkan pada
konsumsi rendah sebanyak 60%. Absorpsi magnesium
dipengaruhi oleh faktor-faktor yang sama yang
mempengaruhi absorpsi kalsium kecuali vitamin D tidak
berpengaruh. Ekskresi magnesium menurun karena pengaruh
Page 102
kalsitonin, glukagon dan PTH terhadap resorpsi tubula
ginjal.
Fungsi Magnesium
1. Magnesium bertindak di dalam semua sel jaringan
lunak sebagai katalisator dalam reaksi-reaksi
biologik.
2. Di dalam sel ekstraselular magnesium berperan dalam
transmisi saraf, kontraksi otot.
3. Magnesium mencegah pembekuan darah, sedangkan Ca
mempercepat pembekuan darah.
4. Magnesium berperan mengendorkan otot. Magnesium
mencegah kerusakan gigi dengan cara menahan kalsium
di dalam email gigi.
Sumber Magnesium
Sayuran hijau, Tepung gandum, kakao, kacang-kacangan,
daging, makanan dari laut dan susu
Angka Kecukupan Magnesium
Kecukupan Mg rata-rata sehari untuk Indonesia
ditetapkan sekitar 4,5 mg/kg berat badan (Widyakarya
Pangan dan Gizi LIPI 1998). Ini berarti kecukupan untuk
orang dewasa laki-laki adalah 280 mg/hari dan untuk
wanita dewasa 250 mg/hari.
Akibat kekurangan magnesium
Page 103
Kekurangan jarang terjadi karena makanan. Defisiensi
pada alkoholisme dengan sirosis dan penyakit ginjal yang
berat. Penyakit yang menyebabkan muntah-muntah, diare,
penggunaan diuretika (perangsang pengeluaran urin) juga
dapat menyebabkan kekurangan Mg. Kekurangan Mg berat
menyebabkan kurang nafsu makan, gangguan dalam
pertumbuhan, mudah tersinggung, gugup, kejang/tetanus,
gangguan sistem saraf pusat, halusinasi, koma dan gagal
jantung.
Akibat Kelebihan Mg
Akibat kelebihan Mg biasanya terjadi pada penyakit
gagal ginjal. Kelebihan magnesim dalam jangka panjang
sama dampaknya dengan kekurangan magnesium yaitu gangguan
fungsi saraf (neurological distrubances). Gejala awal
kelebihan magnesium adalah mual, muntah, penurunan
tekanan darah, perubahan elektro kardiografik dan
kelambanan refleks.
G. SULFUR (S)
Sulfur (belerang) terutama terdapat di dalam tulang
rawan, kulit, rambut dan kuku yang banyak mengandung
jaringan ikat yang bersifat kaku.
Sulfur diabsorpsi sebagai bagian dari asam amino atau
sebagai sulfat anorganik. Selain sebagai bagian dari asam
amino metionin dan sistein, sulfur juga merupakan bagian
Page 104
dari enzim glutation serta berbagai koenzim dan vitamin
(B1 dan biotin), termasuk koenzim A.
Dalam bentuk teroksidasi sulfur dihubungkan dengan
mukopolisakarida yang berperan dalam melarutkan sisa
metabolisme sehingga bisa dikeluarkan melalui urin
(terutama sisa metabolisme hormon steroid dan obat-obat
tertentu). Sulfur sebagai besar diekskresi melalui urin
sebagai ion bebas SO4=. Sulfur juga merupakan salah satu
elektrolit intraselular yang terdapat di dalam plasma
dalam konsentrasi rendah.
Kecukupan sehari sulfur tidak ditetapkan dan hingga
sekarang belum diketahui adanya kekurangan sulfur. Kita
tidak akan kekurangan sulfur bila makan cukup mengandung
protein.
Fungsi Sulfur
1. Menstabilkan struktur protein. Ikatan sulfida sangat
penting artinya untuk membentuk protein stabil.
2. Berperan dalam mengaktifkan enzim, karena berbagai
enzim membutuhkan gugus sulfurhidril (-SH) yang
bebas, untuk melakukan aktivasinya. Dengan demikian
sulfur berperan dalam proses oksidasi-reduksi atau
pernafasan jaringan
3. berperan dalam metabolisme energi dengan cara
membentuk senyawa dengan ko-enzim A.
4. Sulfur berfungsi sebagai peredam racun. Gugus sulfur
yang aktif bersenyawa dengan racun itu sehingga
Page 105
menjadi senyawa yang tidak berbahaya, kemudian
dikeluarkan melalui urin.
Sumber Sulfur
Susu, telur, daging, keju dan kacang-kacangan. Sumer
utama sulfur adalah protein yang mengandung asam amino
metionin dan sistein, baik hewani maupun protein nabati.
2.2.2 Mineral Mikro
Mineral Mikro merupakan mineral yang jumlah
kebutuhannya kurang dari (<100 mg per hari) atau lebih
sedikit di bandingkan dengan mineral makro.Yang termasuk
mineral mikro antara lain:
A. Besi
Zat besi merupakan salah satu mineral yang dapat
membuat tubuh sehat Tubuh manusia mengandung lebih kurang
3,5 - 4,5 gram zat besi, di mana dua per tiganya
ditemukan di dalam darah, sementara sisanya ditemukan di
dalam hati, sumsum tulang, otot. Peranannya dalam
produksi sel darah merah sudah sangat terkenal, terutama
untuk kaum wanita.
Sel darah merah mengandung protein yang bernama
hemoglobin, dan setiap hemoglobin memiliki 4 atom zat
Page 106
besi. Zat besi dalam hemoglobin inilah yang mengikat
oksigen dalam darah pada paruparu untuk bisa disebarkan
ke seluruh tubuh. Setelah melepas oksigen, hemoglobin
kemudian mengikat karbondioksida (C02) untuk dilepaskan
oleh paru-pare. Jadi bisa dibayangkan pentingnya zat besi
untuk individu yang ingin suplai oksigen dan energi yang
tinggi.
Beberapa gejala kekurangan zat besi adalah: kesulitan
bernafas (nafas terengah-engah), jantung yang berdetak
lebih cepat, kelelahan, kesulitan memusatkan perhatian,
tidur yang tidak pulas, sakit saat menstruasi, ujung
bibir yang pecah-pecah, iritasi mata, dan bahkan
kerontokan rambut.
Sumber-sumber alami za besi adalah : daging sapi,
daging ayam, dan sayur-sayuran berwarna hijau tua.
B. Zinc/Seng
Seng adalah salah satu mineral yang dibutuhkan oleh
tubuh dan dikelompokkan dalam golongan trace mineral.
Namun bagi manusia, arti penting zat seng sebenarnya baru
terungkap pada tahun 1956. Fungsi seng terbilang sangat
vital bagi kelangsungan hidup sel-sel tubuh manusia.
Salah satunya sebagai zat perantara bagi lebih 70 macam
enzim dan protein yang ada di tubuh manusia. Enzim
sendiri berperan dalam metabolisme seluruh sel-sel
ditubuh manusia, maka jika enzim-enzim tidak terbentuk
sempurna, fungsi sel tubuh akan terganggu. Selain itu,
seng berperan pula dalam proses pembentukan genetik,
Page 107
yaitu pada DNA (DeoxyribosenucleidAcid). Dengan
konsentrasi yang cukup besar dalam tubuh yakni menempati
posisi kedua setelah zat besi, seng dapat mudah ditemukan
pada berbagai jenis makanan yang kaya akan kandungan
protein seperti daging, kacang-kacangan dan polong
polongan.Asupan seng yang dibutuhkan tubuh manusia
sebenarnya sangat sedikit, namun ternyata penyerapan seng
oleh tubuh pun sangatlah kecil. Dari sekitar 4-14 mg/hari
jumlah seng yang dianjurkan untuk dikonsumsi, hanya
sekitar 10-40% saja yang dapat diserap.Kehadiran zat
mineral lain yang tinggi dalam tubuh, seperti zat besi
dan tembaga serta adanya kandungan phytat pada bayam,
kangkung dan sayuran lain, ternyata menghambat penyerapan
seng di mukosa usus. Namun, jika zat-zat tersebut
difermentasikan, malah dapat meningkatkan penyerapan
seng. Jika tubuh Anda tidak mendapat suplai seng yang
cukup, biasanya akan muncul tanda-tanda atau gejala.
Berikut adalah tanda-tanda bila mengalami kekurangan
seng menurut U.S. National Library of Medicine :
Rata-rata pertumbuhan yang lambat.
Tidak ada selera atau nafsu makan.
Penyembuhan luka yang lambat, muncul lesi pada kulit
dan infeksi yang tak kunjung sembuh.
Kelelahan yang hebat.
Kerontokan pada rambut.
Page 108
Ketidaknormalan pada kemampuan mengecap rasa dan
mencium bau.
Kesulitan dalam melihat dikegelapan.
Menurunnya produksi hormon pada pria
(infertilitas).
Kekurangan seng akan mengganggu proses pembentukan
sperma dan perkembangan organ seks primer dan sekunder
pada pria. Kekurangan seng pada pria menyebabkan
menurunnya fungsi testikular (testicular hypofunction)
yang berdampak pada terganggunya proses spermatogenesis
dan produksi hormon testosteron oleh sel-sel Leydig.
Testosteron adalah hormon yang mempengaruhi libido dan
ciri-ciri kelamin sekunder laki-laki. Dalam keadaan
normal atau sehat jumlah yang dianjurkan untuk pria
dewasa sebanyak 15 mg per hari, sedangkan wanita 12 mg
per hari. Cara aman mendapatkan zat gizi seng adalah
dengan mengonsumsi makanan kaya seng. Makanan yang kadar
sengnya tinggi antara lain kerang, daging sapi, hati, dan
rempah/bumbu makanan (spices). Sumber makanan yang baik
adalah keju cheddar, kepiting, daging kambing muda,
kacang tanah, dan hewan ternak. Selain itu, ada pula
beberapa unsur makanan yang akan menghambat penyerapan
seng dalam tubuh, yaitu tinggi kadar kalsium, asam fitat,
dan mineral copper. Untuk itu, konsumsi makanan
penghambat ini perlu dikurangi jumlah dan frekuensinya.
C. Yodium/iudium
Page 109
Jenis mineral ini, selalu dihubung-hubungkan dengan
garam. Bahkan WHO, lembaga kesehatan dunia milik PBB,
pernah mencanangkan gerakan konsumsi garam beryodium di
negara berkembang. Sebenarnya yodium hanyalah mineral
yang 'dititipkan' pada garam. Hal ini disebabkan karena
sebagian besar masyarakat di dunia menggunakan garam
untuk memasak. Namun, sumber yodium terbesar adalah
seafood, seperti: kerang, udang, rumput laut dan aneka
ikan serta hasil olahannya.
Peran yodium bagi tubuh Yodium tergolong sebagai mikro
mineral yang sangat dibutuhkan oleh tubuh. Di dalam
tubuh, yodium sangat dibutuhkan oleh kelenjar tiroid
(kelenjar yang agak besar dan berada di leher depan
bagian bawah). Oleh kelenjar tiroid, yodium digunakan
untuk memproduksi tiroksin. Tiroksin adalah hormon yang
mengatur aktivitas berbagai organ, mengontrol
pertumbuhan, membantu proses metabolisme, bahkan
menentukan berapa lama seseorang bertahan untuk
hidup.Jika persediaan yodium di dalam tubuh sangat rendah
maka kelenjar tiroid akan membesar sehingga membentuk
benjolan pada leher yang biasanya disebut penyakit
hipotiroid. Meski sama-sama mengalami pembengkak pada
bagian leher, hipotiroid berbeda dengan penyakit gondok
(goitre) yang disebabkan karena virus.Jika tidak segera
diobati, penderita hipotiroid akan mengalami anemia,
sistem pernafasan melemah, penderita mengalami kejang,
sehingga aliran darah ke otak berkurang sampai akhirnya
terjadi gagal jantung. Pada ibu hamil, kekurangan hormon
Page 110
tiroid, dikhawatikan bayinya akan mengalami cretenisma,
yaitu tinggi badan di bawah ukuran normal (cebol) yang
disertai dengan keterlambatan perkembangan jiwa dan
tingkat kecerdasan. Tanda-tanda lain akibat hipotiroid
ialah kelopak mata tampak lebih cembung, muka kelihatan
suram, lesu, rambut kasar, lidah bengkak dan suara parau.
Kelebihan yodium di dalam tubuh dikenal juga sebagai
hipertiroid. Hipertiroid terjadi karena kelenjar tiroid
terlalu aktif memroduksi hormon tiroksin. Biasanya
ditandai gejala mudah cemas, lemah, sensitif terhadap
panas, sering berkeringat, hiperaktif, berat badan
menurun, nafsu makan bertambah, jari-jari tangan
bergetar, jantung berdebar-debar, bola mata menonjol
serta denyut nadi bertambah cepat dan tidak
beraturan.Untuk memenuhi kecukupan yodium sebaiknya di
dalam menu sehari-hari sertakan bahan bahan pangan yang
berasal dari laut. Kebutuhan yodium perhari sekitar 1-2
mikrogram per kg berat badan. Kecukupan yang dianjurkan
sekitar 40-120 mikrogram/ hari untuk anak sampai umur 10
tahun, 150 mikrogram/ hari untuk orang dewasa. Untuk
wanita hamil dan menyusui dianjurkan tambahan masing-
masing 25 mikrogram dan 50 mikrogram/ hari.
D. Selenium
Selenium telah menunjukkan diri sebagai salah satu
dari agen-agen antikanker yang lebih kuat. Apabila ia
digabungkan dengan vitamin E, efektivitas keduanya
terhadap kanker akan sangat meningkat. Mereka bersama-
Page 111
sama bekerja sebagai antikanker yang kuat, sistem
antipenuaan yang disebut glutation peroksidase (GSH).
Kombinasi ini membentuk satu antioksidan yang paten, dan
karenanya, pemakan radikal bebas ini melindungi membran-
membran sel dari serangan radikal bebas. GSH oleh
beberapa orang dilukiskan menyerupai miniatur kekuatan
polisi yang mencari dan menghancurkan sel-sel pemberontak
dan radikal-radikal bebas dalam tubuh. Tidak usah
ditanyakan lagi bahwa mereka merupakan senjata penting
bagi tubuh untuk mencegah kanker. Jumlah vitamin E dalam
diet seseorang mempengaruhi kadar GSH di dalam tubuh.
Sejumlah kemampuan murni lainnya yang ditunjukkan oleh
selenium:
Selenium meningkatkan efisiensi sehingga DNA dapat
memperbaiki dirinya sendiri. Pada kadar tinggi selenium
bersifat langsung sebagai racun terhadap sel-sel kanker.
Selenium menghambat pertumbuhan tumor dalam jaringan
payudara manusia.
Selenium dapat mendeaktivasi toksisitas radiasi di
dalam tubuh.
Selenium bekerja membersihkan darah dari efek
kemoterapi dan malfungsi liver.
Selenium merupakan stimulan yang paten bagi sistem
kekebalan.
Page 112
Jadi betapa pentingnya mineral ini bagi pejuang
kanker. Para ilmuwan telah memperhatikan adanya hubungan
langsung antara insiden kanker dan kadar selenium di
dalam tanah di berbagai negara yang berbeda. Bilamana
kadarnya lebih rendah, insiden kanker pada populasi
tersebut meningkat.
E. Tembaga
a. Sumber makanan utama : Daging, tiram, kacang-
kacangan, tanaman polong yang dikeringkan, gandum.
b. Fungsi utama dalam tubuh :
Komponen enzim
Pembentukan sel darah merah
Pembentukan tulang
c. Akibat Dari Kekurangan & Kelebihan :
Kekurangan : Anemia pada anak-anak yg menderita
malnutrisi.
Kelebihan : Pengendapan tembaga dalam otak,
kerusakan hati.
d. Kebutuhan Harian Dewasa :
Dibutuhkan 2 miligram. Sistem tubuh pada orang-
orang yang menderita kanker telah didapati
kekurangan tembaga. Oleh karenanya, tembaga
tercakup dalam suplemen-suplemen lainnya disamping
mineral-mineral cairan.
F. Mangan
a. Sumber makanan utama : Gandum, buah-buahan yg
dikeringkan.
Page 113
b. Fungsi utama dalam tubuh : Komponen enzim.
c. Akibat Dari Kekurangan & Kelebihan :
Kekurangan :
Penurunan berat badan,
iritasi kulit,
mual & muntah,
perubahan warna rambut,
pertumbuhan rambut yg lambat
Kelebihan : Kerusakan saraf
d. Kebutuhan Harian Dewasa : Dibutuhkan 3,5 miligram
G. Chromium
Chromium adalah sejenis mineral mikro yang esensial
bagi tubuh. Esensial dalam hal ini berarti tidak bisa
diproduksi oleh tubuh dan harus didapatkan dari sumber
luar (seperti makanan dan suplementasi). Fungsinya hampir
sama dengan insulin yang diproduksi oleh tubuh yaitu
untuk mendorong glukosa (karbohidrat) ke dalam sel untuk
dijadikan energi. Asupan chromium yang optimal tampaknya
menurunkan jumlah insulin yang diproduksi agar tidak
terlalu banyak menjaga kadar gula darah. Di dalam tubuh
manusia dewasa pada umumnya mengandung 0,4 mg hingga 6 mg
Chromium, dengan kadar yang lebih rendah umumnya dimiliki
oleh individu yang berusia lanjut. Dalam beberapa studi
Page 114
kesehatan berdasarkan variasi geografis (tempat tinggal),
ditemukan adanya hubungan yang kuat antara asupan gizi
Chromium dengan penyakit diabetes dan jantung. Di tempat
yang masyarakatnya mengkonsumsi cukup Chromium, jumlah
penderita diabetes dan jantung jauh lebih sedikit
daripada tempat yang masyarakatnya tidak mengkonsumsikan
cukup Chromium. Sumber alami Chromium: Gandum, kuning
telur, bayam, daging sapi, susu dan kacang hijau.
H. Fluor
Sudah ada kontroversi tentang fluor yang ditambahkan
ke dalam air. Walaupun tidak begitu diperlukan, fluor
terbukti dapat melindungi lubang gigi saat dikonsumsi
dalam jumlah menengah (di bawah 4 mg/l). Fluor
bertanggung jawab terhadap pencegahan kerusakan gigi yang
terjadi di Amerika Serikat mulai pertengahan tahun 1980-
an. Tindakan khusus harus dilakukan saat jumlah fluor
yang dikonsumsi oleh anak-anak. Tingkat fluor diatas
2mg/l dapat merusak pertumbuhan gigi orang dewasa sebelum
menjadi gigi tetap. Sumber fluor di antaranya adalah air,
makanan laut, tanaman, ikan dan makanan hasil ternak.
Sedangkan fungsi fluor di antaranya adalah :
Untuk pertumbuhan dan pembentukkan struktur gigi.
Untuk mencegah karies gigi.
Proses metabolisme Mineral MikroDalam proses
metabolisme energi tubuh, mineral-mineral yang diperoleh
melalui konsumsi bahan pangan dalam keseharian ini akan
Page 115
terlibat dalam proses pengambilan energi dari simpanan
glukosa (glycolysis), pengambilan energi dari simpanan
lemak (lipolysis), pengambilan energi dari simpanan
protein (proteolysis) serta juga terlibat dalam
pengambilan energi dari phosphocreatine (PCr). Mineral
mikro (Trace Mineral) sangat penting untuk tubuh manusia.
Mineral mikro (trace Mineral) memegang peranan penting
dalam metabolisme tubuh, bertindak sebagai katalisator
dalam berbagai substansi dan juga membantu enzim untuk
melaksanakan kerjanya.
BAB III
KASUS
3.1 Hubungan antara Asam Oksalat dengan Kalsium
Asam oksalat terdapat pada selada, kubis, bunga kol
(terutama brokoli),kacang hijau, buncis dan dalam jumlah
sedikit pada semua sayuran dan buah-buahan.Tapi, asam
oksalat bersama-sama dengan kalsium dalam tubuh manusia
Page 116
membentuk senyawa yang tak larut dan tak dapat diserap
tubuh, dan mencegah penggunaan kalsium yang juga terdapat
dalam produk-produk yang mengandung oksalat. Lebih dari
itu, asam oksalat dan garamnya yang larut air dapat
membahayakan, karena senyawa tersebut bersifat toksis.
Asam oksalat(H2C2O4) adalah asam dikarboksilat yang
hanya terdiri dari dua atom C pada masing-masing molekul,
sehingga dua gugus karboksilat berada berdampingan.
Karena letak gugus karboksilat yang berdekatan, asam
oksalat mempunyai konstanta dissosiasi yang lebih besar
daripada asam-asam organik lain. Besarnya konstanta
disosiasi (K1) = 6,24.10-2 dan K2 = 6,1.10 -5). Dengan
keadaan yang demikian dapat dikatakan asam oksalat lebih
kuat daripada senyawa homolognya dengan rantai atom
karbon lebih panjang. Namun demikian dalam medium asam
kuat (pH <2) proporsi asam oksalat yang terionisasi
menurun.
3.2 Sifat-sifat umum Asam Oksalat
Asam oksalat dalam keadaan murni berupa senyawa
kristal, larut dalam air(8% pada 10 oC) dan larut dalam
alkohol. Asam oksalat membentuk garam netral dengan logam
alkali (NaK), yang larut dalam air (5-25 %), sementara
itu dengan logam dari alkali tanah, termasuk Mg atau
dengan logam berat, mempunyai kelarutan yang sangat kecil
dalam air. Jadi kalsium oksalat secara praktis
tidak larut dalam air. Berdasarkan sifat tersebut asam
Page 117
oksalat digunakan untuk menentukan jumlah kalsium. Asam
oksalat ini terionisasi dalam media asam kuat.
3.3 Bahan Makanan yang Mengandung Asam Oksalat
Asam oksalat dapat ditemukan dalam bentuk bebas
ataupun dalam bentuk garam. Bentuk yang lebih banyak
ditemukan adalah bentuk garam. Kedua bentuk asam oksalat
tersebut terdapat baik dalam bahan nabati maupun hewani.
Jumlah asam oksalat dalam tanaman lebih besar dari pada
hewan. Diantara tanaman yang digunakan untuk nutrisi
manusia dan hewan, atau tanaman yang ditemukan dalam
makanan hewan; yang paling banyak mengandung oksalat adalah
spesies Spinacia, Beta, Atriplex, Rheum, Rumex, Portulaca,
Tetragonia, Amarantus, Musa parasisiaca. Daun teh, daun
kelembak dan kakao juga mengandung oksalat cukup banyak.
Demikian juga beberapa spesies mushrooms dan
jamur(Asperegillus niger, Baletus sulfurous, Mucor,
Sclerotinia dan sebagainya.) menghasilkan asam oksalat
dalam jumlah banyak (lebih dari 4-5 gram untuk setiap 100
gram berat kering), baik dalam bentuk penanaman
terisolasi dan dalam bahan makanan atau makanan ternak
dimana jamur tersebut tumbuh. Distribusi asam oksalat
pada bagian-bagian tanaman tidak merata. Bagian daun
umumnya lebih banyak mengandung asam oksalat dibandingkan dengan
tangkai, sedangkan dalam Poligonaceae, kandungan asam
oksalat pada petiole hampir dua kali lebih besar daripada
tangkai. Umumnya daun muda mengandung asam oksalat lebih
sedikit dibandingkan dengan daun tua. Misalnya pada daun
Page 118
Chenopodiaceae, proporsi asam oksalat dapat bertambah dua
kali lipat selama proses penuaan.
Bahan makanan yang mengandung oksalat dapat
diklasifikasikan menjaditiga kelompok, yaitu;
a. Produk-produk dimana miliequivalen asam oksalat
yang terkandung jumlahnya 2-7 kali lebih besar
daripada kalsium, seperti bayam, orach,daun beet dan
akar beet, sorrel, sorrel kebun, kelembak dan bubuk
kakao. Bahan makanan ini tidak hanya menyebabkan
kalsium yang terkandung didalamnya tak dapat dimanfaatkan
tetapi dengan besarnya asam oksalat yang terkandung dapat
mengendapkan kalsium yang ditambahkan dari produk-
produk lain, atau jika tidak ada kalsium yang
ditambahkan, dapat berpengaruh toksis.
b. Pada produk-produk seperti kentang, amaranth,
gooseberries, dan currants, asam oksalat dan kalsium
terdapat dalam jumlah yang hampir setara (1±0,2),
dengan demikian diantara keduanya saling
menetralkan/menghapuskan, olah karena itu tidak
memberikan kalsium yang tersedia bagi tubuh. Tetapi
mereka tidak merngganggu penggunaan kalsium yang
diberikan oleh produk lain dan oleh karena itu
tidak menimbulkan pengaruh anti mineralisasi seperti
pada produk kelompok pertama.
c. Bahan makanan yang meskipun mengandung asam
oksalat dalam jumlah yang cukup banyak, tapi karena pada
Page 119
bahan tersebut kaya akan kalsium, maka bahan makanan
tersebut merupakan sumber kalsium. Yang termasuk dalam
kelompok ini adalah selada, dandelion, cress, kobis,
bunga kol(terutama brokoli), kacang hijau, dan terutam
green peas, koherabbi, block raddish, green turnip,
dan dalam jumlah sedikit pada semua sayuran danbuah-
buahan.
3.4 Pengaruh Asam Oksalat terhadap tubuh manusia.
Asam oksalat bersama-sama dengan kalsium dalam tubuh
manusia membentuk senyawa yang tak larut dan tak dapat
diserap tubuh, hal ini tak hanya mencegah penggunaan
kalsium yang juga terdapat dalam produk-produk yang
mengandung oksalat, tetapi menurunkan CDU dari kalsium
yang diberikan oleh bahan pangan lain. Hal tersebut
menekan mineralisasi kerangka dan mengurangi pertambahan
berat badan.Asam oksalat dan garamnya yang larut air dapat
membahayakan, karena senyawa tersebut bersifat toksis. Pada
dosis 4-5 gram asam oksalat atau kaliumoksalat dapat
menyebabkan kematian pada orang dewasa, tetapi biasanya
jumlah yang menyebabkan pengaruh fatal adalah antara 10 dan 15
gram. Gejala pada pencernaan (pyrosis, abdominal kram, dan
muntah-muntah) dengan cepat diikuti kegagalan peredaran
darah dan pecahnya pembuluh darah inilah yang dapat menyebabkan
kematian.
1.5 Mengurangi Konsumsi senyawa Asam Oksalat
Page 120
Karena pengaruh distropik oleh oksalat tergantung
pada ratio molar antara asam oksalat dan kalsium,
hal itu dapat dicegah melalui cara, yaitu :
1. Menghilangkan oksalat dengan membatasi konsumsi bahan
makanan yang banyak mengandung oksalat yang larut, yaitu
dengan menghindari makan dalam jumlah besar atau juga
menghindari makan dalam jumlah kecil tetapi berulang-
ulang. Mengkombinasikan beberapa makanan yang banyak
mengandung oksalat perlu juga dihindari.
2. Dengan cara menaikkan supply kalsium yang akan dapat
menetralkan pengaruh dari oksalat.
3. Memasak bahan makanan yang mengandung asam oksalat hingga
mendidih dan membuang airnya sehingga dapat memperkecil
proporsi asam oksalat dalam bahan makanan
Page 121
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Unsur mineral merupakan salah satu komponen yang
sangat diperlukan oleh makhluk hidup di samping
karbohidrat, lemak, protein, dan vitamin. Pencernaannya
dipengaruhi tingkatan zat gizi yang dimakan yang dapat
diabsorpsi oleh tubuh. Mineral diklasifikasikan menjadi
mineral organik dan anorganik serta makro dan mikro.
Mineral memiliki beberapa fungsi diantaranya sebagai
kompenen utama tubuh (structural element) atau penyusun
kerangka tulang, gigi dan otot-otot, unsur dalam cairan
tubuh atau jaringan, dan sebagai aktifator.
Asam oksalat berpengaruh terhadap kalsium dalam tubuh.Asam oksalat terdapat pada makanan nabati maupun hewani.Asam oksalat dapat menghambat fungsi kalsium dalam tubuh.
4.2 Saran
1. Bagi seluruh civitas akademik untuk terus menambah wawasan pengetahuan mengenai mineral.
Page 122
2. Kita perlu menjaga keseimbangan asupan nutrisi dan selalu menjaga kesehatan.
3. Semoga dengan adanya makalah ini baik penyusun maupunpembaca dapat memahami akan pentingnya mineral miro dalam kehiduan sehari-hari.
DAFTAR PUSTAKA
Almatsier, Sunita. 2005. Prinsip Dasar Ilmu Gizi.Jakarta :
Gramedia Pustaka Utama
Almatsier, Sunita. 2001. Prinsip Ilmu Gizi. Jakarta : Gramedia
Pustaka Utama.
Almatsier, Sunita.2009. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta :
Gramedia Pustaka utama
Behrman,kliegman,alvin. 1999. Ilmu Kesehatan Anak Nelson. Ed
15 Vol. 2. Jakarta : EGC
Page 123
Davis, G.K. and W. Mertz. 1987. Copper. p. 301−364. In W.
Mertz (Ed.) Trace Elements in Human and Animal
Nutrition. Academic Press, Inc. San Diego,CA
http://dahlanforum.wordpress.com/2009/04/24/zat-zat-gizi-
yang-dibutuhkan-tubuh/ Diakses 6 Juni 2013
http://reninutrisionist.wordpress.com/2009/05/21/
makromineral/ Diakses 6 Juni 2013
http://www.scribd.com/doc/118878683/Tugas-NAl-2-Zat-Anti-
Gizi-Dan-Toksik Diakses 6 Juni 2013
http://www.scribd.com/doc/37660867/Makromineral Diakses
6 Juni 2013
Poedjiati, Anna dan F.M. Titin Supriyanti.2006.Dasar-dasar
Biokimia.Jakarta:UI Press
Tirtawinata. 2006. Makanan Dalam Perspektif Al-Quran dan Ilmu Gizi.
Jakarta : Balai Penerbit FKUI.
Yuniastuti, A. 2008. Gizi dan Kesehatan.Yogyakarta : Graha
Ilmu
Page 124
Diposkan 30th September 2013 oleh Blogke IcukK
0
Tambahkan komentar
3.
Sep
30
Hubungan Antara Asam Oksalatdengan Kalsium
BAB I
Pendahuluan
Page 125
Sebagian besar bahan makanan, yaitu sekitar 96%
terdiri dari bahan organik dan air. Sisanya terdiri dari
unsur-unsur mineral. Unsur mineral dikenal sebagai zat
anorganik, komponen jaringan tubuh, dan komponen cairan
tubuh yang bekerja dengan enzim, hormon, vitamin, dan
bahan-bahan transpor.
Unsur mineral merupakan salah satu komponen yang
sangat diperlukan oleh makhluk hidup di samping
karbohidrat, lemak, protein, dan vitamin, juga dikenal
sebagai zat anorganik atau kadar abu. Sebagai contoh,
bila bahan biologis dibakar, semua senyawa organik akan
rusak; sebagian besar karbon berubah menjadi gas karbon
dioksida (CO2), hidrogen menjadi uap air, dan nitrogen
menjadi uap nitrogen (N2). Sebagian besar mineral akan
tertinggal dalam bentuk abu dalam bentuk senyawa
anorganik sederhana, serta akan terjadi penggabungan
antar individu atau dengan oksigen sehingga terbentuk
garam anorganik (Davis dan Mertz 1987).
Berbagai unsur anorganik (mineral) terdapat dalam
bahan biologi, tetapi tidak atau belum semua mineral
tersebut terbukti esensial, sehingga ada mineral esensial
dan nonesensial. Mineral esensial yaitu mineral yang
sangat diperlukan dalam proses fisiologis makhluk hidup
untuk membantu kerja enzim atau pembentukan organ. Unsur-
unsur mineral esensial dalam tubuh terdiri atas dua
golongan, yaitu mineral makro dan mineral mikro. Mineral
makro diperlukan untuk membentuk komponen organ di dalam
Page 126
tubuh. Mineral mikro yaitu mineral yang diperlukan dalam
jumlah sangat sedikit dan umumnya terdapat dalam jaringan
dengan konsentrasi sangat kecil. Mineral nonesensial
adalah logam yang perannya dalam tubuh makhluk hidup
belum diketahui dan kandungannya dalam jaringan sangat
kecil. Bila kandungannya tinggi dapat merusak organ tubuh
makhluk hidup yang bersangkutan. Di samping mengakibatkan
keracunan, logam juga dapat menyebabkan penyakit
defisiensi.
Beberapa unsur mineral berperan penting dalam
penyusunan struktur tubuh, baik untuk perkembangan
jaringan keras seperti tulang dan gigi maupun jaringan
lunak seperti hati, ginjal, dan otak. Dalam tubuh tulang
menyimpan kalsium dalam jumlah yang paling besar
dibandingkan dengan mineral-mineral lain. Kalsium adalah
mineral yang paling banyak di dalam tubuh.
BAB II
Tinjauan Pustaka
Page 127
1.1 Mineral
Mineral merupakan bagian dari tubuh yang memegang
peranan penting dalam pemeliharaan fungsi tubuh, baik
pada tingkat sel, jaringan, organ maupun fungsi tubuh
secara keseluruhan. Di samping itu mineral berperan dalam
berbagai tahap metabolisme, terutama bagi kofaktor dalam
aktifitas enzim-enzim. Keseimbangan ion-ion mineral di
dalam cairan tubuh diperlukan untuk untuk pengaturan
pekerjaan enzim-enzim membran sel dan pemeliharaan
kepekaan otot dan saraf terhadap rangsangan(Almatsier,
2009).
Dalam proses pembakaran, bahan-bahan organik terbakar
tetapi zat anorganiknya tidak, karena itulah disebut abu.
Sampai sekarang telah diketahui ada empat belas unsur
mineral yang berbeda jenisnya diperlukan manusia agar
memiliki kesehatan dan pertumbuhan yang baik yang terbagi
dalam dua golongan yaitu makronutrien dan mikronutrien
mineral.
2.1.1 Ketersediaan Biologik Mineral
Walaupun bahan makanan mengandung berbagai mineral
untuk keperluan tubuh, namun tidak semuanya dapat
dimanfaatkan. Hal ini dapat bergantung pada ketersediaan
biologiknya(ketersediaan biologik adalah tingkatan zat
gizi yang dimakan yang dapat diabsorpsi oleh tubuh).
Page 128
Sebagian zat gizi mungkin tidak mudah dilepaskan saat
makanan dicerna atau tidak diabsorpsi dengan
baik(Almatsier,2009)
Faktor-faktor yang mempengaruhi ketersediaan biologik mineral, yaitu:
1. Kebutuhan tubuh
Tubuh menyerap mineral sesuai dengan kebutuhannya,
misalnya seseorang yang kurang Ca akan menyerap Ca lebih
banyak dari pada orang yang kadar Ca nya normal. Wanita
dewasa menyerap Fe lebih banyak dari pada laki-laki
dewasa karena kebutuhan Fe wanita lebih besar dari pada
laki-laki.
2. Derajat Keasaman (pH) sistem pencernaan
Derajat keasaman sistem pencernaan mempengaruhi
ketersediaan biologik zat besi. Derajat keasaman yang
tinggi akan meningkatkan penyerapan zat besi, karena
keasaman membuat zat besi Feri (Fe3+) menjadi fero (Fe2+),
bentuk yang mudah diserap oleh sistem pencernaan dan
sebaliknya.
3. Interaksi mineral dengan mineral
Mineral yang mempunyai berat molekul dan jumlah muatan
(valensi) yang sama bersaing satu sama lain untuk
diabsorpsi, dengan demikian dalam ketersediaan
biologiknya. Contohnya magnesium, kalium, besi dan
tembaga yang mempunyai valensi +2. kalsium yang dimakan
terlalu banyak akan menghambat absorpsi besi, kebanyakan
Page 129
makan seng akan menghambat absorpsi tembaga. Oleh karena
itu, kita harus berhati-hati dalam menggunakan suplemen
mineral tanpa berkonsultasi dengan dokter.
4. Interaksi vitamin dengan mineral
Vitamin C meningkatkan absorpsi besi bila dimakan pada
waktu bersamaan. Vitamin D kalsiterol meningkatkan
absorpsi kalsium. Koenzim tiamin (Vit.B1) membutuhkan
magnesium untuk berfungsi secara efisien. Banyak vitamin
membutuhkan mineral untuk melakukan peranannya dalam
metabolisme. Misalnya, koenzim tiamin membutuhkan
magnesium untuk berfungsi secara efisien.
5. Interaksi serat makanan dengan mineral
Ketersediaan biologik mineral banyak dipengaruhi oleh
bahan-bahan nonmineral didalam makanan. Asam fitat dalam
serat kacang-kacangan dan serealia.Makanan tinggi serat
(lebih dari 35 gram sehari) menghambat absorpsi kalsium,
zat besi, seng dan magnesium.
6. Adanya senyawa-senyawa lain
Ketersediaan biologik mineral banyak dipengaruhi oleh
bahan-bahan nonmineral di dalam makanan. Asam fitat dalam
serat kacang-kacangan dan serealia serta asam oksalat
dalam bayam mengikat mineral-mineral tertentu sehingga
tidak dapat diabsorpsi.
Page 130
Faktor-faktor yang mempengaruhi ketersediaan biologik
mineral antara lain:
1. Interaksi Mineral dengan Mineral
a. Fungsi Mineral.
Ada tiga fungsi utama mineral yaitu:
1. Sebagai kompenen utama tubuh (structural element)
atau penyusun kerangka tulang, gigi dan otot-otot. Ca,
P, Mg, Fl dan Si untuk pembentukan dan pertumbuhan
gigi sedang P dan sekolah luar biasa untuk penyusunan
protein jaringan.
2. Merupakan unsur dalam cairan tubuh atau jaringan,
sebagai elektrolit yang mengatur tekanan osmuse (Fluid
balance), menegatur keseimbangan basa asam dan
permeabilitas membran. Contoh adalah Na, K, Cl, Ca dan
Mg
3. Sebagai aktifator atau terkait dalam peranan enzyme
dan hormon.
b. Klasifikasi Mineral
Menurut jenisnya, klasifikasi mineral dibedakan :
1. Mineral Organik
Page 131
Adalah mineral yang dibutuhkan serta berguna bagi tubuh
kita, yang dapat kita peroleh melalui makanan yang kita
konsumsi setiap hari seperti nasi, ayam, ikan, telur,
sayur-sayuran serta buah-buahan, atau vitamin tambahan.
2. Mineral Anorganik
Adalah mineral yang tidak dibutuhkan serta tidak berguna
bagi tubuh kita.Contohnya:Timbal Hitam (Pb), Iron Oxide
(Besi Teroksidasi), Mercuri, Arsenik, Aluminium atau
bahan-bahan kimia hasil dari resapan tanah dan lain.
Menurut bentuknya, klasifikasi mineral dibedakan menjadi
2, yaitu :
1. Mineral Makro
Contohnya:
Natrium
Klor
Kalium
Kalsium
Fosfor
Magnesium
Sulfur
2. Mineral Mikro
Contohnya:
Besi
Seng
Page 132
Iodium
Selenium
Tembaga
Mangan
Kromium
Fluor
2.2.1 Mineral Makro
Mineral makro adalah mineral yang dibituhkan tubuh
dengan jumlah lebih dari 100 mg sehari. Yang termasuk
mineral makro antara lain :
A. NATRIUM (Na)
Natrium (sodium) adalah kation utama dalam cairan
ekstraselular. 30-40% natrium ada di dalam kerangka
tubuh. Di dalam tubuh, Na terdapat di dalam sel
(intraseluler) dan terutama terdapat dalam cairan di luar
sel (cairan extraseluler). Antara lain cairan saluran
cerna, seperti cairan empedu dan pankreas, mengandung
banyak natrium.
Absorpsi dan metabolisme Natrium
Hampir seluruh natrium yang dikonsumsi (3-7 gram
sehari) diabsorbsi, terutama di dalam usus halus. Natrium
diabsorbsi secara pasif (membutuhkan energi). Natrium
yang diabsorbsi dibawa oleh aliran darah keginjal. Disini
natrium disaring dan dikembalikan ke aliran darah dalam
jumlah yang cukup untuk mempertahankan taraf natrium
Page 133
dalam darah. Kelebihan natrium yang jumlahnya mecapai 90-
99% dari yang dikonsumsi, dikeluarkan melalui urin.
Pengeluaran natrium ini diatur oleh hormon aldosteron,
yang dikeluarkan kelenjar adrenal bila kadar natrium
darah menurun. Aldosteron merangsang ginjal untuk
mengabsorbsi kembali natrium. Dalam keadaan normal,
natrium yang dikeluaran melalui urin sejajar dengan
jumlah natrium yang dikonsumsi.
Fungsi Na
1. Menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh (ekstrasel).
Na yang mengatur tekanan osmosis yang menjaga cairan
tidak keluar dari darah dan masuk ke dalam sel. Bila
jumlah Na di dalam sel meningkat secara berlebihan, air
akan masuk ke dalam sel, akibatnya sel akan membengkak.
Inilah yang menyebabkan terjadinya pembengkakan dalam
jaringan tubuh. Keseimbangan cairan juga akan terganggu
bila seseorang kehilangan natrium. Air akan memasuki sel
untuk mengencerkan Na dalam sel. Cairan ekstraselular
akan menurun. Perubahan ini dapat menurunkan tekanan
darah.
2. Mejaga keseimbangan asam basa di dalam tubuh.
3. Berperan dalam pengaturan kepekaan otot dan saraf.
Berperan dalam transmisi saraf yang menghasilkan
terjadinya kontaksi otot.
4. Berperan dalam absorpsi glukosa
Page 134
5. Berperan sebagai alat angkut zat-zat gizi lain
melalui membran, terutama melalui dinding usus
Sumber Na
Garam dapur (NaCl), MSG, kecap, makanan yang
diawetkan, daging, ikan, unggas, susu dan telur
Perkiraan kebutuhan Na
Makanan sehari-hari biasanya cukup mengandung Na yang
dibutuhkan tubuh. Taksiran kebutuhan Na sehari untuk
orang dewasa adalah sebanyak 500mg. Kecukupan gizi yang
dianjurkan: 2 g NaCl per hari untuk orang dewasa sama
dengan kira-kira 5 g garam dapur.
Akibat Kekurangan Na
Menyebabkan kejang, apatis, dan kehilangan nafsu
makan. Kekurangan Na dapat terjadi sesudah muntah, diare,
keringat berlebihan dan bila menjalankan diet yang sangat
terbatas Na.
Akibat Kelebihan Na
Kelebihan Na dapat menimbulkan keracunan yang dalam
keadaan akut menyebabkan edema dan hipertensi. Hal ini
dapat diatasi dengan banyak minum. Kelebihan konsumsi
natrium secara terus-menerus terutama dalam bentuk garam
dapur dapat menimbulkan hipertensi.
B. KLOR (Cl)
Page 135
Klor merupakan anion utama cairan ekstraselular. Klor
merupakan 0,15% berat badan. Konsentrasi klor tertinggi
adalah dalam cairan serebrospinal (otak dan sumsum tulang
belakang), lambung dan pankreas yang merupakan komponen
asam lambung.
Absorpsi dan Ekskresi klor
Klor hampir seluruhnya diabsorpsi di dalam usus halus
dan diekskresi melalui urin dan keringat. Kehilangan klor
mengikuti kehilangan natrium. Kebanyakan keringat
dihalangi oleh aldosteron yang secara langsung
berpengaruh terhadap kelenjar keringat.
Fungsi Klor
1. Memelihara keseimbangan cairan dan elektrolit.
2. Memelihara suasana asam di dalam lambung.
3. Mempertahankan keseimbangan asam basa
Sumber Klor
Garam dapur, makanan hasil laut, daging, susu, telur.
Perkiraan kebutuhan Klor
Kebutuhan minimum klor sehari ditaksir sebanyak 750
mg.
Akibat Kekurangan Klor
Dalam keadaan normal kekurangan klor jarang terjadi.
Kekurangan klor terjadi pada muntah-muntah, diare kronis,
Page 136
dan keringat berlebih. ASI mengandung lebih banyak
klorida dari pada susu sapi. Bila klorida tidak
ditambahkan dalam pembuatan susu formula bayi, akan
terjadi kekurangan klor yang dapat membawa kematian.
C. KALIUM (K)
Kalium (potassium) merupakan ion bermuatan positif,
kalium terutama terdapat di dalam sel. Perbandingan
natrium dan kalium di dalam cairan intraselular adalah
1:10, sedangkan di dalam cairan ekstraselular 28:1.
sebanyak 95% kalium tubuh berada di dalam caian
intaselular.
Absorbsi dan Ekskresi
Kalium diabsorpsi dengan mudah dalam usus halus.
Sebanyak 80-90% kalium yang dimakan diekskresi melalui
urine, selebihnya dikeluarkan melalui feses dan sedikit
melalui keringat dan cairan lambung. Taraf kalium normal
darah dipelihara oleh ginjal melalui kemampuan menyaring,
mengabsorbsi kembali dan mengeluarkan kalium di bawah
pengaruh aldosteron. Kalium dikeluarkan dalam bentuk ion
dengan menggantikan ion natrium melalui mekanisme
pertukaran di dalam tubula ginjal.
Fungsi Kalium
1. Bersama Natrium: Pemeliharaan keseimbangan cairan
dan elektrolit serta keseimbangan asam basa
Page 137
2. Bersama Kalsium: berperan dalam transmisi saraf dan
relaksasi otot.
3. Dalam sel: katalisator dalam banyak reaksi biologik
(metabolisme energi, sintesis glikogen, dan
protein).
Perkiraan Kebutuhan Kalium
Kebutuhan minimum akan kalium sebanyak 2000 mg sehari.
Sumber Kalium
Daging, ikan, unggas, tepung, buah-buahan dan sayuran
(makanan mentah/segar).
Akibat kekurangan Kalium
Kekurangan kalium karena makanan jarang terjadi,
kekurangan kalium dapat terjadi karena kebanyakan
kehilangan melalui saluran cerna (muntah-muntah, diare
kronis, kebanyakan menggunakan obat pencuci perut/
laxans) atau ginjal (penggunaan obat-obat deuretik).
Kekurangan kalium menyebabkan lemah, lesu, kehilangan
nafsu makan, kelumpuhan, mengigau dan konstipasi. Jantung
akan berdebar detaknya dan menurunkan kemampuan untuk
memompa darah.
Akibat kelebihan Kalium
Hiperkalemi akut dapat menyebabkan gagal jantung yang
berakibat kematian. Kelebihan kalium juga dapat terjadi
bila ada gangguan fungsi ginjal.
Page 138
D. KALSIUM (Ca)
Kalsium merupakan mineral yang paling banyak terdapat
di dalam tubuh, yaitu 1,5-2% dari berat badan orang
dewasa atau kurang lebih sebanyak 1 kg. Kadar kalsium
dalam darah sekitar 10 mg/ 100ml dengan rentang 9-11 mg/
100ml. Nilai kadar ini harus dipertahankan agar berfungsi
dengan baik. Hormon paatiroid mengatur kestabilan kadar
kalsium ini dengan meknisme umpan balik. Pembentukan
tulang dilakukan dengan bantuan osteoblas. Sebaliknya,
mobilisasi kalsium dari tulang dilakukan dengan bantuan
osteoklas yang merombak tulang dan melepaskan kalsium
untuk dimasukkan ke darah, agar kadar kalsium darah tetap
stabil.
Absorpsi dan Eskresi Kalsium
Dalam keadaan normal sebanyak 30-50% kalsium yang
dikonsumsi diabsorpsi tubuh. Kemampuan absorpsi lebih
tinggi pada masa pertumbuhan, dan menurun pada proses
menua. Kemampuan absorpsi pada laki-laki lebih tinggi
dari pada perempuan pada semua golongan usia. Absorpsi
kalsium terutama terjadi di bagian atas usus halus yaitu
duodenum. Kalsium membutuhkan pH 6 agar dapat berada
dalam keadaan terlarut. Absorpsi kalsium terutama
dilakukan secara aktif dengan menggunakan alat angkut
protein-pengikat kalsium. Absorbsi pasif terjadi pada
permukaan saluran cerna. Banyak faktor yang mempengaruhi
absorpsi kalsium. Kalsium hanya bisa diabsorpsi bila
terdapat dalam bentuk larut-air dan tidak mengendap
Page 139
karena unsur makanan lain seperti oksalat. Kalsium yang
tidak diabsorpsi dikeluarkan melalui feses. Jumlah
kalsium yang diekskresi melalui urin mencerminkan jumlah
kalsium yang diabsorpsi.
Faktor-faktor yang meningkatkan Absorpsi Kalsium
1. Pertumbuhan
2. Kehamilan
3. Menyusui
4. Defisiensi kalsium
5. Tingkat aktivitas fisik yang meningkatkan densitas
tulang.
6. Semangkin tinggi kebutuhan dan semakin rendah
persediaan kalsium dalam tubuh semakin efisien
absorpsi kalsium.
7. Lemak meningkatkan waktu transit makanan melalui
saluran cerna, dengan demikian memberi waktu lebih
banyak untuk absorbsi kalsium.
8. Absorbsi kalsium lebih baik bila dikonsumsi bersama
dengan makanan.
9. Absorpsi kalsium paling baik terjadi dalam keadaan
asam.
Faktor-faktor yang menghambat Absorbsi Kalsium
1. Kekurangan Vitamin D dalam bentuk aktif
2. Asam oksalat
3. Asam fitat
4. Serat
Page 140
5. Stres mental dan stres fisik
6. Proses menua
Fungsi Kalsium
1. Pembentukan Tulang : sebagai bagian integral dari
struktur tulang, sebagai tempat penyimpanan kalsium
2. Pembentukan Gigi
3. Mengatur pembekuan darah
4. Katalisator reaksi-reaksi biologik: absorpsi Vit.12,
ekskresi insulin oleh pankreas, dll
5. Kontraksi otot
6. meningkatkan fungsi transpor membran sel (sebagai
stabilisator membran & transmisi ion melalui membran
organela sel.
7. memperlancar transmisi rangsangan di jaringan saraf
(neurotransmission)
8. mengaktifkan enzim-enzim tertentu antara lain
lipase, ATP-ase
Sumber Kalsium
Susu, keju, kuning telur, kangkung/ sayuran berwarna
hijau, kacang-kacangan dan hasil olahannya, udang.
Angka Kecukupan Kalsium yang Dianjurkan
Angka kecukupan pangan dan gizi LIPI (1998) sebagai
berikut:
Page 141
¨ Bayi : 300-400
mg
¨ Anak-anak : 500 mg
¨ Remaja : 600-700 mg
¨ Dewasa : 500-800 mg
¨ Ibu Hamil & Menyusui : + 400 mg
Akibat Kekurangan Kalsium
Kekurangan kalsium pada masa pertumbuhan dapat
menyebabkan gangguan pertumbuhan. Tulang kurang kuat,
mudah bengkok dan rapuh. Bila terjadi luka, pembekuan
darah sangat lambat. Pada orang dewasa terjadi
osteoporosis. Kekurangan kalsium dapat pula menyebabkan
osteomalasia, yang dinamakan juga riketsia pada orang
dewasa dan biasanya terjadi karena kekurangan vitamin D
dan ketidakseimbangan konsumsi kalsium terhadap fosfor.
Mineralisasi matriks tulang terganggu, sehingga kandungan
kalsium di dalam tulang menurun. Kadar kalsium darah yang
sangat rendah dapat menyebabkan tetani atau kejang.
Akibat kelebihan Kalsium
Konsumsi Ca yang berlebihan dapat menyebabkan sulit
buang air besar (konstipasi) dan mengganggua penyerapan
mineral seperti zat besi, seng dan tembaga. Kelebihan Ca
dalam jangka panjang akan meningkatkan risiko terkena
hypercalcemia, pembentukan batu ginjal dan gangguan
Page 142
fungsi ginjal. Oleh karena itu konsumsi suplemen kalsium
jauh di atas kebutuhan sebaiknya dihindari.
E. FOSFOR (P)
Fosfor merupakan mineral kedua terbanyak di dalam
tubuh, yaitu 1% dari berat badan. Fosfor di dalam tulang
dan gigi berada dalam perbandingan 1:2 dengan kalsium.
Absorsi dan Metabolisme Fosfor
Fosfor dapat diabsorpsi secara efisiensi sebagai
fosfor bebas di dalam usus setalah dihidrolosis dan
dilepas dari makanan. Bayi dapat menyerap 85-90% fosfor
berasal dari air susu ibu (ASI). Sebanyak 65-70% fosfor
berasal dari susu sapi dan 50-70% fosfor berasal dari
susunan makanan normal dapat diabsorpsi oleh anak-anak
dan orang dewasa. Bila konsumsi fosfor rendah, taraf
absorpsi dapat mencapai 90% dari konsumsi fosfor.
Fosfor dihidrolisis dari makanan oleh enzim alkali
fosfatase di dalam mukosa usus halus dan diabsorpsi
secara aktif dan difusi pasif. Absorpsi aktif dibantu
oleh bentuk aktif vitamin D.
Fungsi fosfor
1. Baersama Ca dan Mg berperan dalam pembentukan tulang
dan gigi
Page 143
2. Mengatur Pengalihan Energi. Dalam metabolisme KH
(daur Krebs) membentuk ATP (adenosin trifosfat) dan
ADP (adenosin difosfat)
3. Absorbsi dan transportasi zat gizi. Mengangkut lemak
hasil penyerapan usus, masuk ke saluran darah
dialirkan ke seluruh tubuh.
4. Bagian dari ikatan tubuh esensial. Merupakan bagian
asam nukleat DNA dan RNA, yaitu senyawa yang membawa
faktor keturunan/ gen yang terdapat dalam inti sel.
5. Pengaturan keseimbangan asam-basa. Fosfat memegang
peranan penting sebagai buffer, untuk mencegah
perubahan tingkat keasaman cairan tubuh. Ini terjadi
karena kemampuan fosfor mengikat tambahan ion
hidrogen.
Sumber Fosfor
Makanan kaya protein: daging, ikan, telur, Susu, keju,
unggas, kacang-kacangan.
Angka Kecukupan Fosfor yang dianjurkan
Kecukupan fosfor rata-rata sehari untuk Indonesia
ditetapkan sebagai berikut (Widyakarya Pangan dan Gizi
LIPI 1993):
¨ Bayi :
200-250 mg
¨ Anak-anak : 250-400
mg
Page 144
¨ Remaja dan dewasa : 400-500 mg
¨ Ibu hamil dan menyusui : +200 – +300 mg
Akibat Kekurangan Fosfor
Jarang terjadi kekurangan. Kekurangan bisa terjadi
bila menggunakan obat antasida (untuk menetralkan asam
lambung). Kekurangan fosfor menyebabkan kerusakan tulang/
Mineralisasi tulang terganggu, pertumbuhan terhambat,
rakhitis, osteomalasia. Gejalanya adalah rasa lelah,
kurang nafsu makan dan kerusakan tulang.
Akibat Kelebihan Fosfor
Kelebihan P Jarang terjadi. Penggunaan fosfor oleh
tubuh salah satunya ditentukan oleh rasio antara kalsium
dan fosfor, yang idealnya bagi remaja dan orang dewasa
adalah 1:1 kelebihan fosfor terjadi bila rasio kalsium
fosfor lebih kecil dari ½ atau 1:2 kelebihan fosfor dapat
mengganggu penyerapan mineral seperti tembaga dan seng
serta dapat pula memicu timbulnya hypocalcemia. Bila
kadar P darah terlalu tinggi, ion fosfat akan mengikat
kalsium sehingga menimbulkan kejang.
F. MAGNESIUM (Mg)
Magnesium adalah kation nomor dua paling banyak
setelah natrium di dalam cairan interselular. Magnesium
dalam tubuh sebagian besar terdapat dalam tulang dan
gigi. Sisanya merupakan senyawa kompleks dengan Ca dan P.
Page 145
Sisanya terdapat di dalam otot dan dalam cairan tubuh,
baik di dalam sel maupun di luar sel. Jaringan otot
mengandung lebih banyak Mg dari pada Ca, sedangkan darah
mengandung lebih banyak Ca dari pada Mg. Pada orang
sehat, kadar Mg dalam darah mempunyai nilai konstan.
Absorpsi Magnesium
Magnesium terutama diabsorpsi di dalam usus halus,
kemungkinan dengan bantuan alat angkut aktif dan secara
difusi pasif. Pada konsumsi magnesium yang tinggi hanya
sebanyak 30% magnesium diabsorpsi, sedangkan pada
konsumsi rendah sebanyak 60%. Absorpsi magnesium
dipengaruhi oleh faktor-faktor yang sama yang
mempengaruhi absorpsi kalsium kecuali vitamin D tidak
berpengaruh. Ekskresi magnesium menurun karena pengaruh
kalsitonin, glukagon dan PTH terhadap resorpsi tubula
ginjal.
Fungsi Magnesium
1. Magnesium bertindak di dalam semua sel jaringan
lunak sebagai katalisator dalam reaksi-reaksi
biologik.
2. Di dalam sel ekstraselular magnesium berperan dalam
transmisi saraf, kontraksi otot.
3. Magnesium mencegah pembekuan darah, sedangkan Ca
mempercepat pembekuan darah.
Page 146
4. Magnesium berperan mengendorkan otot. Magnesium
mencegah kerusakan gigi dengan cara menahan kalsium
di dalam email gigi.
Sumber Magnesium
Sayuran hijau, Tepung gandum, kakao, kacang-kacangan,
daging, makanan dari laut dan susu
Angka Kecukupan Magnesium
Kecukupan Mg rata-rata sehari untuk Indonesia
ditetapkan sekitar 4,5 mg/kg berat badan (Widyakarya
Pangan dan Gizi LIPI 1998). Ini berarti kecukupan untuk
orang dewasa laki-laki adalah 280 mg/hari dan untuk
wanita dewasa 250 mg/hari.
Akibat kekurangan magnesium
Kekurangan jarang terjadi karena makanan. Defisiensi
pada alkoholisme dengan sirosis dan penyakit ginjal yang
berat. Penyakit yang menyebabkan muntah-muntah, diare,
penggunaan diuretika (perangsang pengeluaran urin) juga
dapat menyebabkan kekurangan Mg. Kekurangan Mg berat
menyebabkan kurang nafsu makan, gangguan dalam
pertumbuhan, mudah tersinggung, gugup, kejang/tetanus,
gangguan sistem saraf pusat, halusinasi, koma dan gagal
jantung.
Akibat Kelebihan Mg
Page 147
Akibat kelebihan Mg biasanya terjadi pada penyakit
gagal ginjal. Kelebihan magnesim dalam jangka panjang
sama dampaknya dengan kekurangan magnesium yaitu gangguan
fungsi saraf (neurological distrubances). Gejala awal
kelebihan magnesium adalah mual, muntah, penurunan
tekanan darah, perubahan elektro kardiografik dan
kelambanan refleks.
G. SULFUR (S)
Sulfur (belerang) terutama terdapat di dalam tulang
rawan, kulit, rambut dan kuku yang banyak mengandung
jaringan ikat yang bersifat kaku.
Sulfur diabsorpsi sebagai bagian dari asam amino atau
sebagai sulfat anorganik. Selain sebagai bagian dari asam
amino metionin dan sistein, sulfur juga merupakan bagian
dari enzim glutation serta berbagai koenzim dan vitamin
(B1 dan biotin), termasuk koenzim A.
Dalam bentuk teroksidasi sulfur dihubungkan dengan
mukopolisakarida yang berperan dalam melarutkan sisa
metabolisme sehingga bisa dikeluarkan melalui urin
(terutama sisa metabolisme hormon steroid dan obat-obat
tertentu). Sulfur sebagai besar diekskresi melalui urin
sebagai ion bebas SO4=. Sulfur juga merupakan salah satu
elektrolit intraselular yang terdapat di dalam plasma
dalam konsentrasi rendah.
Page 148
Kecukupan sehari sulfur tidak ditetapkan dan hingga
sekarang belum diketahui adanya kekurangan sulfur. Kita
tidak akan kekurangan sulfur bila makan cukup mengandung
protein.
Fungsi Sulfur
1. Menstabilkan struktur protein. Ikatan sulfida sangat
penting artinya untuk membentuk protein stabil.
2. Berperan dalam mengaktifkan enzim, karena berbagai
enzim membutuhkan gugus sulfurhidril (-SH) yang
bebas, untuk melakukan aktivasinya. Dengan demikian
sulfur berperan dalam proses oksidasi-reduksi atau
pernafasan jaringan
3. berperan dalam metabolisme energi dengan cara
membentuk senyawa dengan ko-enzim A.
4. Sulfur berfungsi sebagai peredam racun. Gugus sulfur
yang aktif bersenyawa dengan racun itu sehingga
menjadi senyawa yang tidak berbahaya, kemudian
dikeluarkan melalui urin.
Sumber Sulfur
Susu, telur, daging, keju dan kacang-kacangan. Sumer
utama sulfur adalah protein yang mengandung asam amino
metionin dan sistein, baik hewani maupun protein nabati.
2.2.2 Mineral Mikro
Page 149
Mineral Mikro merupakan mineral yang jumlah
kebutuhannya kurang dari (<100 mg per hari) atau lebih
sedikit di bandingkan dengan mineral makro.Yang termasuk
mineral mikro antara lain:
A. Besi
Zat besi merupakan salah satu mineral yang dapat
membuat tubuh sehat Tubuh manusia mengandung lebih kurang
3,5 - 4,5 gram zat besi, di mana dua per tiganya
ditemukan di dalam darah, sementara sisanya ditemukan di
dalam hati, sumsum tulang, otot. Peranannya dalam
produksi sel darah merah sudah sangat terkenal, terutama
untuk kaum wanita.
Sel darah merah mengandung protein yang bernama
hemoglobin, dan setiap hemoglobin memiliki 4 atom zat
besi. Zat besi dalam hemoglobin inilah yang mengikat
oksigen dalam darah pada paruparu untuk bisa disebarkan
ke seluruh tubuh. Setelah melepas oksigen, hemoglobin
kemudian mengikat karbondioksida (C02) untuk dilepaskan
oleh paru-pare. Jadi bisa dibayangkan pentingnya zat besi
untuk individu yang ingin suplai oksigen dan energi yang
tinggi.
Beberapa gejala kekurangan zat besi adalah: kesulitan
bernafas (nafas terengah-engah), jantung yang berdetak
lebih cepat, kelelahan, kesulitan memusatkan perhatian,
tidur yang tidak pulas, sakit saat menstruasi, ujung
Page 150
bibir yang pecah-pecah, iritasi mata, dan bahkan
kerontokan rambut.
Sumber-sumber alami za besi adalah : daging sapi,
daging ayam, dan sayur-sayuran berwarna hijau tua.
B. Zinc/Seng
Seng adalah salah satu mineral yang dibutuhkan oleh
tubuh dan dikelompokkan dalam golongan trace mineral.
Namun bagi manusia, arti penting zat seng sebenarnya baru
terungkap pada tahun 1956. Fungsi seng terbilang sangat
vital bagi kelangsungan hidup sel-sel tubuh manusia.
Salah satunya sebagai zat perantara bagi lebih 70 macam
enzim dan protein yang ada di tubuh manusia. Enzim
sendiri berperan dalam metabolisme seluruh sel-sel
ditubuh manusia, maka jika enzim-enzim tidak terbentuk
sempurna, fungsi sel tubuh akan terganggu. Selain itu,
seng berperan pula dalam proses pembentukan genetik,
yaitu pada DNA (DeoxyribosenucleidAcid). Dengan
konsentrasi yang cukup besar dalam tubuh yakni menempati
posisi kedua setelah zat besi, seng dapat mudah ditemukan
pada berbagai jenis makanan yang kaya akan kandungan
protein seperti daging, kacang-kacangan dan polong
polongan.Asupan seng yang dibutuhkan tubuh manusia
sebenarnya sangat sedikit, namun ternyata penyerapan seng
oleh tubuh pun sangatlah kecil. Dari sekitar 4-14 mg/hari
jumlah seng yang dianjurkan untuk dikonsumsi, hanya
sekitar 10-40% saja yang dapat diserap.Kehadiran zat
mineral lain yang tinggi dalam tubuh, seperti zat besi
Page 151
dan tembaga serta adanya kandungan phytat pada bayam,
kangkung dan sayuran lain, ternyata menghambat penyerapan
seng di mukosa usus. Namun, jika zat-zat tersebut
difermentasikan, malah dapat meningkatkan penyerapan
seng. Jika tubuh Anda tidak mendapat suplai seng yang
cukup, biasanya akan muncul tanda-tanda atau gejala.
Berikut adalah tanda-tanda bila mengalami kekurangan
seng menurut U.S. National Library of Medicine :
Rata-rata pertumbuhan yang lambat.
Tidak ada selera atau nafsu makan.
Penyembuhan luka yang lambat, muncul lesi pada kulit
dan infeksi yang tak kunjung sembuh.
Kelelahan yang hebat.
Kerontokan pada rambut.
Ketidaknormalan pada kemampuan mengecap rasa dan
mencium bau.
Kesulitan dalam melihat dikegelapan.
Menurunnya produksi hormon pada pria
(infertilitas).
Kekurangan seng akan mengganggu proses pembentukan
sperma dan perkembangan organ seks primer dan sekunder
pada pria. Kekurangan seng pada pria menyebabkan
menurunnya fungsi testikular (testicular hypofunction)
Page 152
yang berdampak pada terganggunya proses spermatogenesis
dan produksi hormon testosteron oleh sel-sel Leydig.
Testosteron adalah hormon yang mempengaruhi libido dan
ciri-ciri kelamin sekunder laki-laki. Dalam keadaan
normal atau sehat jumlah yang dianjurkan untuk pria
dewasa sebanyak 15 mg per hari, sedangkan wanita 12 mg
per hari. Cara aman mendapatkan zat gizi seng adalah
dengan mengonsumsi makanan kaya seng. Makanan yang kadar
sengnya tinggi antara lain kerang, daging sapi, hati, dan
rempah/bumbu makanan (spices). Sumber makanan yang baik
adalah keju cheddar, kepiting, daging kambing muda,
kacang tanah, dan hewan ternak. Selain itu, ada pula
beberapa unsur makanan yang akan menghambat penyerapan
seng dalam tubuh, yaitu tinggi kadar kalsium, asam fitat,
dan mineral copper. Untuk itu, konsumsi makanan
penghambat ini perlu dikurangi jumlah dan frekuensinya.
C. Yodium/iudium
Jenis mineral ini, selalu dihubung-hubungkan dengan
garam. Bahkan WHO, lembaga kesehatan dunia milik PBB,
pernah mencanangkan gerakan konsumsi garam beryodium di
negara berkembang. Sebenarnya yodium hanyalah mineral
yang 'dititipkan' pada garam. Hal ini disebabkan karena
sebagian besar masyarakat di dunia menggunakan garam
untuk memasak. Namun, sumber yodium terbesar adalah
seafood, seperti: kerang, udang, rumput laut dan aneka
ikan serta hasil olahannya.
Page 153
Peran yodium bagi tubuh Yodium tergolong sebagai mikro
mineral yang sangat dibutuhkan oleh tubuh. Di dalam
tubuh, yodium sangat dibutuhkan oleh kelenjar tiroid
(kelenjar yang agak besar dan berada di leher depan
bagian bawah). Oleh kelenjar tiroid, yodium digunakan
untuk memproduksi tiroksin. Tiroksin adalah hormon yang
mengatur aktivitas berbagai organ, mengontrol
pertumbuhan, membantu proses metabolisme, bahkan
menentukan berapa lama seseorang bertahan untuk
hidup.Jika persediaan yodium di dalam tubuh sangat rendah
maka kelenjar tiroid akan membesar sehingga membentuk
benjolan pada leher yang biasanya disebut penyakit
hipotiroid. Meski sama-sama mengalami pembengkak pada
bagian leher, hipotiroid berbeda dengan penyakit gondok
(goitre) yang disebabkan karena virus.Jika tidak segera
diobati, penderita hipotiroid akan mengalami anemia,
sistem pernafasan melemah, penderita mengalami kejang,
sehingga aliran darah ke otak berkurang sampai akhirnya
terjadi gagal jantung. Pada ibu hamil, kekurangan hormon
tiroid, dikhawatikan bayinya akan mengalami cretenisma,
yaitu tinggi badan di bawah ukuran normal (cebol) yang
disertai dengan keterlambatan perkembangan jiwa dan
tingkat kecerdasan. Tanda-tanda lain akibat hipotiroid
ialah kelopak mata tampak lebih cembung, muka kelihatan
suram, lesu, rambut kasar, lidah bengkak dan suara parau.
Kelebihan yodium di dalam tubuh dikenal juga sebagai
hipertiroid. Hipertiroid terjadi karena kelenjar tiroid
terlalu aktif memroduksi hormon tiroksin. Biasanya
Page 154
ditandai gejala mudah cemas, lemah, sensitif terhadap
panas, sering berkeringat, hiperaktif, berat badan
menurun, nafsu makan bertambah, jari-jari tangan
bergetar, jantung berdebar-debar, bola mata menonjol
serta denyut nadi bertambah cepat dan tidak
beraturan.Untuk memenuhi kecukupan yodium sebaiknya di
dalam menu sehari-hari sertakan bahan bahan pangan yang
berasal dari laut. Kebutuhan yodium perhari sekitar 1-2
mikrogram per kg berat badan. Kecukupan yang dianjurkan
sekitar 40-120 mikrogram/ hari untuk anak sampai umur 10
tahun, 150 mikrogram/ hari untuk orang dewasa. Untuk
wanita hamil dan menyusui dianjurkan tambahan masing-
masing 25 mikrogram dan 50 mikrogram/ hari.
D. Selenium
Selenium telah menunjukkan diri sebagai salah satu
dari agen-agen antikanker yang lebih kuat. Apabila ia
digabungkan dengan vitamin E, efektivitas keduanya
terhadap kanker akan sangat meningkat. Mereka bersama-
sama bekerja sebagai antikanker yang kuat, sistem
antipenuaan yang disebut glutation peroksidase (GSH).
Kombinasi ini membentuk satu antioksidan yang paten, dan
karenanya, pemakan radikal bebas ini melindungi membran-
membran sel dari serangan radikal bebas. GSH oleh
beberapa orang dilukiskan menyerupai miniatur kekuatan
polisi yang mencari dan menghancurkan sel-sel pemberontak
dan radikal-radikal bebas dalam tubuh. Tidak usah
ditanyakan lagi bahwa mereka merupakan senjata penting
bagi tubuh untuk mencegah kanker. Jumlah vitamin E dalam
Page 155
diet seseorang mempengaruhi kadar GSH di dalam tubuh.
Sejumlah kemampuan murni lainnya yang ditunjukkan oleh
selenium:
Selenium meningkatkan efisiensi sehingga DNA dapat
memperbaiki dirinya sendiri. Pada kadar tinggi selenium
bersifat langsung sebagai racun terhadap sel-sel kanker.
Selenium menghambat pertumbuhan tumor dalam jaringan
payudara manusia.
Selenium dapat mendeaktivasi toksisitas radiasi di
dalam tubuh.
Selenium bekerja membersihkan darah dari efek
kemoterapi dan malfungsi liver.
Selenium merupakan stimulan yang paten bagi sistem
kekebalan.
Jadi betapa pentingnya mineral ini bagi pejuang
kanker. Para ilmuwan telah memperhatikan adanya hubungan
langsung antara insiden kanker dan kadar selenium di
dalam tanah di berbagai negara yang berbeda. Bilamana
kadarnya lebih rendah, insiden kanker pada populasi
tersebut meningkat.
E. Tembaga
a. Sumber makanan utama : Daging, tiram, kacang-
kacangan, tanaman polong yang dikeringkan, gandum.
b. Fungsi utama dalam tubuh :
Page 156
Komponen enzim
Pembentukan sel darah merah
Pembentukan tulang
c. Akibat Dari Kekurangan & Kelebihan :
Kekurangan : Anemia pada anak-anak yg menderita
malnutrisi.
Kelebihan : Pengendapan tembaga dalam otak,
kerusakan hati.
d. Kebutuhan Harian Dewasa :
Dibutuhkan 2 miligram. Sistem tubuh pada orang-
orang yang menderita kanker telah didapati
kekurangan tembaga. Oleh karenanya, tembaga
tercakup dalam suplemen-suplemen lainnya disamping
mineral-mineral cairan.
F. Mangan
a. Sumber makanan utama : Gandum, buah-buahan yg
dikeringkan.
b. Fungsi utama dalam tubuh : Komponen enzim.
c. Akibat Dari Kekurangan & Kelebihan :
Kekurangan :
Penurunan berat badan,
iritasi kulit,
mual & muntah,
perubahan warna rambut,
pertumbuhan rambut yg lambat
Page 157
Kelebihan : Kerusakan saraf
d. Kebutuhan Harian Dewasa : Dibutuhkan 3,5 miligram
G. Chromium
Chromium adalah sejenis mineral mikro yang esensial
bagi tubuh. Esensial dalam hal ini berarti tidak bisa
diproduksi oleh tubuh dan harus didapatkan dari sumber
luar (seperti makanan dan suplementasi). Fungsinya hampir
sama dengan insulin yang diproduksi oleh tubuh yaitu
untuk mendorong glukosa (karbohidrat) ke dalam sel untuk
dijadikan energi. Asupan chromium yang optimal tampaknya
menurunkan jumlah insulin yang diproduksi agar tidak
terlalu banyak menjaga kadar gula darah. Di dalam tubuh
manusia dewasa pada umumnya mengandung 0,4 mg hingga 6 mg
Chromium, dengan kadar yang lebih rendah umumnya dimiliki
oleh individu yang berusia lanjut. Dalam beberapa studi
kesehatan berdasarkan variasi geografis (tempat tinggal),
ditemukan adanya hubungan yang kuat antara asupan gizi
Chromium dengan penyakit diabetes dan jantung. Di tempat
yang masyarakatnya mengkonsumsi cukup Chromium, jumlah
penderita diabetes dan jantung jauh lebih sedikit
daripada tempat yang masyarakatnya tidak mengkonsumsikan
cukup Chromium. Sumber alami Chromium: Gandum, kuning
telur, bayam, daging sapi, susu dan kacang hijau.
H. Fluor
Page 158
Sudah ada kontroversi tentang fluor yang ditambahkan
ke dalam air. Walaupun tidak begitu diperlukan, fluor
terbukti dapat melindungi lubang gigi saat dikonsumsi
dalam jumlah menengah (di bawah 4 mg/l). Fluor
bertanggung jawab terhadap pencegahan kerusakan gigi yang
terjadi di Amerika Serikat mulai pertengahan tahun 1980-
an. Tindakan khusus harus dilakukan saat jumlah fluor
yang dikonsumsi oleh anak-anak. Tingkat fluor diatas
2mg/l dapat merusak pertumbuhan gigi orang dewasa sebelum
menjadi gigi tetap. Sumber fluor di antaranya adalah air,
makanan laut, tanaman, ikan dan makanan hasil ternak.
Sedangkan fungsi fluor di antaranya adalah :
Untuk pertumbuhan dan pembentukkan struktur gigi.
Untuk mencegah karies gigi.
Proses metabolisme Mineral MikroDalam proses
metabolisme energi tubuh, mineral-mineral yang diperoleh
melalui konsumsi bahan pangan dalam keseharian ini akan
terlibat dalam proses pengambilan energi dari simpanan
glukosa (glycolysis), pengambilan energi dari simpanan
lemak (lipolysis), pengambilan energi dari simpanan
protein (proteolysis) serta juga terlibat dalam
pengambilan energi dari phosphocreatine (PCr). Mineral
mikro (Trace Mineral) sangat penting untuk tubuh manusia.
Mineral mikro (trace Mineral) memegang peranan penting
dalam metabolisme tubuh, bertindak sebagai katalisator
dalam berbagai substansi dan juga membantu enzim untuk
melaksanakan kerjanya.
Page 159
BAB III
KASUS
3.1 Hubungan antara Asam Oksalat dengan Kalsium
Asam oksalat terdapat pada selada, kubis, bunga kol
(terutama brokoli),kacang hijau, buncis dan dalam jumlah
sedikit pada semua sayuran dan buah-buahan.Tapi, asam
oksalat bersama-sama dengan kalsium dalam tubuh manusia
membentuk senyawa yang tak larut dan tak dapat diserap
tubuh, dan mencegah penggunaan kalsium yang juga terdapat
dalam produk-produk yang mengandung oksalat. Lebih dari
itu, asam oksalat dan garamnya yang larut air dapat
membahayakan, karena senyawa tersebut bersifat toksis.
Asam oksalat(H2C2O4) adalah asam dikarboksilat yang
hanya terdiri dari dua atom C pada masing-masing molekul,
sehingga dua gugus karboksilat berada berdampingan.
Karena letak gugus karboksilat yang berdekatan, asam
oksalat mempunyai konstanta dissosiasi yang lebih besar
Page 160
daripada asam-asam organik lain. Besarnya konstanta
disosiasi (K1) = 6,24.10-2 dan K2 = 6,1.10 -5). Dengan
keadaan yang demikian dapat dikatakan asam oksalat lebih
kuat daripada senyawa homolognya dengan rantai atom
karbon lebih panjang. Namun demikian dalam medium asam
kuat (pH <2) proporsi asam oksalat yang terionisasi
menurun.
3.2 Sifat-sifat umum Asam Oksalat
Asam oksalat dalam keadaan murni berupa senyawa
kristal, larut dalam air(8% pada 10 oC) dan larut dalam
alkohol. Asam oksalat membentuk garam netral dengan logam
alkali (NaK), yang larut dalam air (5-25 %), sementara
itu dengan logam dari alkali tanah, termasuk Mg atau
dengan logam berat, mempunyai kelarutan yang sangat kecil
dalam air. Jadi kalsium oksalat secara praktis
tidak larut dalam air. Berdasarkan sifat tersebut asam
oksalat digunakan untuk menentukan jumlah kalsium. Asam
oksalat ini terionisasi dalam media asam kuat.
3.3 Bahan Makanan yang Mengandung Asam Oksalat
Asam oksalat dapat ditemukan dalam bentuk bebas
ataupun dalam bentuk garam. Bentuk yang lebih banyak
ditemukan adalah bentuk garam. Kedua bentuk asam oksalat
tersebut terdapat baik dalam bahan nabati maupun hewani.
Jumlah asam oksalat dalam tanaman lebih besar dari pada
hewan. Diantara tanaman yang digunakan untuk nutrisi
manusia dan hewan, atau tanaman yang ditemukan dalam
Page 161
makanan hewan; yang paling banyak mengandung oksalat adalah
spesies Spinacia, Beta, Atriplex, Rheum, Rumex, Portulaca,
Tetragonia, Amarantus, Musa parasisiaca. Daun teh, daun
kelembak dan kakao juga mengandung oksalat cukup banyak.
Demikian juga beberapa spesies mushrooms dan
jamur(Asperegillus niger, Baletus sulfurous, Mucor,
Sclerotinia dan sebagainya.) menghasilkan asam oksalat
dalam jumlah banyak (lebih dari 4-5 gram untuk setiap 100
gram berat kering), baik dalam bentuk penanaman
terisolasi dan dalam bahan makanan atau makanan ternak
dimana jamur tersebut tumbuh. Distribusi asam oksalat
pada bagian-bagian tanaman tidak merata. Bagian daun
umumnya lebih banyak mengandung asam oksalat dibandingkan dengan
tangkai, sedangkan dalam Poligonaceae, kandungan asam
oksalat pada petiole hampir dua kali lebih besar daripada
tangkai. Umumnya daun muda mengandung asam oksalat lebih
sedikit dibandingkan dengan daun tua. Misalnya pada daun
Chenopodiaceae, proporsi asam oksalat dapat bertambah dua
kali lipat selama proses penuaan.
Bahan makanan yang mengandung oksalat dapat
diklasifikasikan menjaditiga kelompok, yaitu;
a. Produk-produk dimana miliequivalen asam oksalat
yang terkandung jumlahnya 2-7 kali lebih besar
daripada kalsium, seperti bayam, orach,daun beet dan
akar beet, sorrel, sorrel kebun, kelembak dan bubuk
kakao. Bahan makanan ini tidak hanya menyebabkan
Page 162
kalsium yang terkandung didalamnya tak dapat dimanfaatkan
tetapi dengan besarnya asam oksalat yang terkandung dapat
mengendapkan kalsium yang ditambahkan dari produk-
produk lain, atau jika tidak ada kalsium yang
ditambahkan, dapat berpengaruh toksis.
b. Pada produk-produk seperti kentang, amaranth,
gooseberries, dan currants, asam oksalat dan kalsium
terdapat dalam jumlah yang hampir setara (1±0,2),
dengan demikian diantara keduanya saling
menetralkan/menghapuskan, olah karena itu tidak
memberikan kalsium yang tersedia bagi tubuh. Tetapi
mereka tidak merngganggu penggunaan kalsium yang
diberikan oleh produk lain dan oleh karena itu
tidak menimbulkan pengaruh anti mineralisasi seperti
pada produk kelompok pertama.
c. Bahan makanan yang meskipun mengandung asam
oksalat dalam jumlah yang cukup banyak, tapi karena pada
bahan tersebut kaya akan kalsium, maka bahan makanan
tersebut merupakan sumber kalsium. Yang termasuk dalam
kelompok ini adalah selada, dandelion, cress, kobis,
bunga kol(terutama brokoli), kacang hijau, dan terutam
green peas, koherabbi, block raddish, green turnip,
dan dalam jumlah sedikit pada semua sayuran danbuah-
buahan.
3.4 Pengaruh Asam Oksalat terhadap tubuh manusia.
Asam oksalat bersama-sama dengan kalsium dalam tubuh
manusia membentuk senyawa yang tak larut dan tak dapat
diserap tubuh, hal ini tak hanya mencegah penggunaan
Page 163
kalsium yang juga terdapat dalam produk-produk yang
mengandung oksalat, tetapi menurunkan CDU dari kalsium
yang diberikan oleh bahan pangan lain. Hal tersebut
menekan mineralisasi kerangka dan mengurangi pertambahan
berat badan.Asam oksalat dan garamnya yang larut air dapat
membahayakan, karena senyawa tersebut bersifat toksis. Pada
dosis 4-5 gram asam oksalat atau kaliumoksalat dapat
menyebabkan kematian pada orang dewasa, tetapi biasanya
jumlah yang menyebabkan pengaruh fatal adalah antara 10 dan 15
gram. Gejala pada pencernaan (pyrosis, abdominal kram, dan
muntah-muntah) dengan cepat diikuti kegagalan peredaran
darah dan pecahnya pembuluh darah inilah yang dapat menyebabkan
kematian.
1.5 Mengurangi Konsumsi senyawa Asam Oksalat
Karena pengaruh distropik oleh oksalat tergantung
pada ratio molar antara asam oksalat dan kalsium,
hal itu dapat dicegah melalui cara, yaitu :
1. Menghilangkan oksalat dengan membatasi konsumsi bahan
makanan yang banyak mengandung oksalat yang larut, yaitu
dengan menghindari makan dalam jumlah besar atau juga
menghindari makan dalam jumlah kecil tetapi berulang-
ulang. Mengkombinasikan beberapa makanan yang banyak
mengandung oksalat perlu juga dihindari.
2. Dengan cara menaikkan supply kalsium yang akan dapat
menetralkan pengaruh dari oksalat.
3. Memasak bahan makanan yang mengandung asam oksalat hingga
mendidih dan membuang airnya sehingga dapat memperkecil
proporsi asam oksalat dalam bahan makanan
Page 164
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Unsur mineral merupakan salah satu komponen yang
sangat diperlukan oleh makhluk hidup di samping
karbohidrat, lemak, protein, dan vitamin. Pencernaannya
dipengaruhi tingkatan zat gizi yang dimakan yang dapat
Page 165
diabsorpsi oleh tubuh. Mineral diklasifikasikan menjadi
mineral organik dan anorganik serta makro dan mikro.
Mineral memiliki beberapa fungsi diantaranya sebagai
kompenen utama tubuh (structural element) atau penyusun
kerangka tulang, gigi dan otot-otot, unsur dalam cairan
tubuh atau jaringan, dan sebagai aktifator.
Asam oksalat berpengaruh terhadap kalsium dalam tubuh.Asam oksalat terdapat pada makanan nabati maupun hewani.Asam oksalat dapat menghambat fungsi kalsium dalam tubuh.
4.2 Saran
1. Bagi seluruh civitas akademik untuk terus menambah wawasan pengetahuan mengenai mineral.
2. Kita perlu menjaga keseimbangan asupan nutrisi dan selalu menjaga kesehatan.
3. Semoga dengan adanya makalah ini baik penyusun maupunpembaca dapat memahami akan pentingnya mineral miro dalam kehiduan sehari-hari.
DAFTAR PUSTAKA
Page 166
Almatsier, Sunita. 2005. Prinsip Dasar Ilmu Gizi.Jakarta :
Gramedia Pustaka Utama
Almatsier, Sunita. 2001. Prinsip Ilmu Gizi. Jakarta : Gramedia
Pustaka Utama.
Almatsier, Sunita.2009. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta :
Gramedia Pustaka utama
Behrman,kliegman,alvin. 1999. Ilmu Kesehatan Anak Nelson. Ed
15 Vol. 2. Jakarta : EGC
Davis, G.K. and W. Mertz. 1987. Copper. p. 301−364. In W.
Mertz (Ed.) Trace Elements in Human and Animal
Nutrition. Academic Press, Inc. San Diego,CA
http://dahlanforum.wordpress.com/2009/04/24/zat-zat-gizi-
yang-dibutuhkan-tubuh/ Diakses 6 Juni 2013
http://reninutrisionist.wordpress.com/2009/05/21/
makromineral/ Diakses 6 Juni 2013
http://www.scribd.com/doc/118878683/Tugas-NAl-2-Zat-Anti-
Gizi-Dan-Toksik Diakses 6 Juni 2013
http://www.scribd.com/doc/37660867/Makromineral Diakses
6 Juni 2013
Poedjiati, Anna dan F.M. Titin Supriyanti.2006.Dasar-dasar
Biokimia.Jakarta:UI Press
Tirtawinata. 2006. Makanan Dalam Perspektif Al-Quran dan Ilmu Gizi.
Jakarta : Balai Penerbit FKUI.
Page 167
Yuniastuti, A. 2008. Gizi dan Kesehatan.Yogyakarta : Graha
Ilmu
http://blogkeicukk.blogspot.com/2013/09/hubungan-antara-asam-oksalat-dengan.html
Diposkan 30th September 2013 oleh Blogke IcukK
0
Tambahkan komentar
Page 168
Memuat Template Dynamic Views. Diberdayakan oleh Blogger.