Top Banner
Sep 30 Hubungan Antara Asam Oksalat dengan Kalsium BAB I Pendahuluan Sebagian besar bahan makanan, yaitu sekitar 96% terdiri dari bahan organik dan air. Sisanya terdiri dari unsur-unsur mineral. Unsur mineral dikenal sebagai zat anorganik, komponen jaringan tubuh, dan komponen cairan tubuh yang bekerja dengan enzim, hormon, vitamin, dan bahan-bahan transpor. Unsur mineral merupakan salah satu komponen yang sangat diperlukan oleh makhluk hidup di samping karbohidrat, lemak, protein, dan vitamin, juga dikenal sebagai zat anorganik atau kadar abu. Sebagai contoh, bila bahan biologis dibakar, semua senyawa organik akan rusak; sebagian besar karbon berubah menjadi gas karbon dioksida (CO2), hidrogen menjadi uap air, dan nitrogen menjadi uap nitrogen (N2). Sebagian besar mineral akan tertinggal dalam bentuk abu dalam bentuk senyawa anorganik sederhana, serta akan terjadi penggabungan antar individu atau dengan oksigen sehingga terbentuk garam anorganik (Davis dan Mertz 1987). Berbagai unsur anorganik (mineral) terdapat dalam bahan biologi, tetapi tidak atau belum semua mineral tersebut terbukti esensial, sehingga ada mineral esensial dan nonesensial. Mineral esensial yaitu mineral yang sangat
168

Kadar oksalat

Mar 10, 2023

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Kadar oksalat

Sep30

Hubungan Antara Asam Oksalat dengan Kalsium

BAB IPendahuluan

Sebagian besar bahan makanan, yaitu sekitar 96% terdiri

dari bahan organik dan air. Sisanya terdiri dari unsur-unsur

mineral. Unsur mineral dikenal sebagai zat anorganik, komponen

jaringan tubuh, dan komponen cairan tubuh yang bekerja dengan

enzim, hormon, vitamin, dan bahan-bahan transpor.

Unsur mineral merupakan salah satu komponen yang sangat

diperlukan oleh makhluk hidup di samping karbohidrat, lemak,

protein, dan vitamin, juga dikenal sebagai zat anorganik atau

kadar abu. Sebagai contoh, bila bahan biologis dibakar, semua

senyawa organik akan rusak; sebagian besar karbon berubah

menjadi gas karbon dioksida (CO2), hidrogen menjadi uap air,

dan nitrogen menjadi uap nitrogen (N2). Sebagian besar

mineral akan tertinggal dalam bentuk abu dalam bentuk senyawa

anorganik sederhana, serta akan terjadi penggabungan antar

individu atau dengan oksigen sehingga terbentuk garam

anorganik (Davis dan Mertz 1987).

Berbagai unsur anorganik (mineral) terdapat dalam bahan

biologi, tetapi tidak atau belum semua mineral tersebut

terbukti esensial, sehingga ada mineral esensial dan

nonesensial. Mineral esensial yaitu mineral yang sangat

Page 2: Kadar oksalat

diperlukan dalam proses fisiologis makhluk hidup untuk

membantu kerja enzim atau pembentukan organ. Unsur-unsur

mineral esensial dalam tubuh terdiri atas dua golongan, yaitu

mineral makro dan mineral mikro. Mineral makro diperlukan

untuk membentuk komponen organ di dalam tubuh. Mineral mikro

yaitu mineral yang diperlukan dalam jumlah sangat sedikit dan

umumnya terdapat dalam jaringan dengan konsentrasi sangat

kecil. Mineral nonesensial adalah logam yang perannya dalam

tubuh makhluk hidup belum diketahui dan kandungannya dalam

jaringan sangat kecil. Bila kandungannya tinggi dapat merusak

organ tubuh makhluk hidup yang bersangkutan. Di samping

mengakibatkan keracunan, logam juga dapat menyebabkan penyakit

defisiensi.

Beberapa unsur mineral berperan penting dalam penyusunan

struktur tubuh, baik untuk perkembangan jaringan keras seperti

tulang dan gigi maupun jaringan lunak seperti hati, ginjal,

dan otak. Dalam tubuh tulang menyimpan kalsium dalam jumlah

yang paling besar dibandingkan dengan mineral-mineral lain.

Kalsium adalah mineral yang paling banyak di dalam tubuh.

BAB II

Tinjauan Pustaka

1.1  Mineral

Page 3: Kadar oksalat

Mineral merupakan bagian dari tubuh yang memegang peranan

penting dalam pemeliharaan fungsi tubuh, baik pada tingkat

sel, jaringan, organ maupun fungsi tubuh secara keseluruhan.

Di samping itu mineral berperan dalam berbagai tahap

metabolisme, terutama bagi kofaktor dalam aktifitas enzim-

enzim. Keseimbangan ion-ion mineral di dalam cairan tubuh

diperlukan untuk untuk pengaturan pekerjaan enzim-enzim

membran sel dan pemeliharaan kepekaan otot dan saraf terhadap

rangsangan(Almatsier, 2009).

Dalam proses pembakaran, bahan-bahan organik terbakar

tetapi zat anorganiknya tidak, karena itulah disebut abu.

Sampai sekarang telah diketahui ada empat belas unsur mineral

yang berbeda jenisnya diperlukan manusia agar memiliki

kesehatan dan pertumbuhan yang baik yang terbagi dalam dua

golongan yaitu makronutrien dan mikronutrien mineral.

2.1.1 Ketersediaan Biologik Mineral

Walaupun bahan makanan mengandung berbagai mineral untuk

keperluan tubuh, namun tidak semuanya dapat dimanfaatkan. Hal

ini dapat bergantung pada ketersediaan

biologiknya(ketersediaan biologik adalah tingkatan zat gizi

yang dimakan yang dapat diabsorpsi oleh tubuh). Sebagian zat

gizi mungkin tidak mudah dilepaskan saat makanan dicerna atau

tidak diabsorpsi dengan baik(Almatsier,2009)

Faktor-faktor yang mempengaruhi ketersediaan biologik mineral, yaitu:

1.      Kebutuhan tubuhTubuh menyerap mineral sesuai dengan kebutuhannya, misalnya

seseorang yang kurang Ca akan menyerap Ca lebih banyak dari

Page 4: Kadar oksalat

pada orang yang kadar Ca nya normal. Wanita dewasa menyerap Fe

lebih banyak dari pada laki-laki dewasa karena kebutuhan Fe

wanita lebih besar dari pada laki-laki.

2.      Derajat Keasaman (pH) sistem pencernaanDerajat keasaman sistem pencernaan mempengaruhi

ketersediaan biologik zat besi. Derajat keasaman yang tinggi

akan meningkatkan penyerapan zat besi, karena keasaman membuat

zat besi Feri (Fe3+) menjadi fero (Fe2+), bentuk yang mudah

diserap oleh sistem pencernaan dan sebaliknya.

3.      Interaksi mineral dengan mineralMineral yang mempunyai berat molekul dan jumlah muatan

(valensi) yang sama bersaing satu sama lain untuk diabsorpsi,

dengan demikian dalam ketersediaan biologiknya. Contohnya

magnesium, kalium, besi dan tembaga yang mempunyai valensi +2.

kalsium yang dimakan terlalu banyak akan menghambat absorpsi

besi, kebanyakan makan seng akan menghambat absorpsi tembaga.

Oleh karena itu, kita harus berhati-hati dalam menggunakan

suplemen mineral tanpa berkonsultasi dengan dokter.

4.      Interaksi vitamin dengan mineralVitamin C meningkatkan absorpsi besi bila dimakan pada

waktu bersamaan. Vitamin D kalsiterol meningkatkan absorpsi

kalsium. Koenzim tiamin (Vit.B1) membutuhkan magnesium untuk

berfungsi secara efisien. Banyak vitamin membutuhkan mineral

untuk melakukan peranannya dalam metabolisme. Misalnya,

koenzim tiamin membutuhkan magnesium untuk berfungsi secara

efisien.

5.      Interaksi serat makanan dengan mineralKetersediaan biologik mineral banyak dipengaruhi oleh

bahan-bahan nonmineral didalam makanan. Asam fitat dalam serat

Page 5: Kadar oksalat

kacang-kacangan dan serealia.Makanan tinggi serat (lebih dari

35 gram sehari) menghambat absorpsi kalsium, zat besi, seng

dan magnesium.

6.      Adanya senyawa-senyawa lainKetersediaan biologik mineral banyak dipengaruhi oleh

bahan-bahan nonmineral di dalam makanan. Asam fitat dalam

serat kacang-kacangan dan serealia serta asam oksalat dalam

bayam mengikat mineral-mineral tertentu sehingga tidak dapat

diabsorpsi.

Faktor-faktor yang mempengaruhi ketersediaan biologik

mineral antara lain:

1.      Interaksi Mineral dengan Mineral

a.      Fungsi Mineral.

Ada tiga fungsi utama mineral yaitu:

1.        Sebagai kompenen utama tubuh (structural element) atau

penyusun kerangka tulang, gigi dan otot-otot. Ca, P, Mg, Fl

dan Si untuk pembentukan dan pertumbuhan gigi sedang P dan

sekolah luar biasa untuk penyusunan protein jaringan.

2.        Merupakan unsur dalam cairan tubuh atau jaringan, sebagai

elektrolit yang mengatur tekanan osmuse (Fluid balance),

menegatur keseimbangan basa asam dan permeabilitas membran.

Contoh adalah Na, K, Cl, Ca dan Mg

3.        Sebagai aktifator atau terkait dalam peranan enzyme dan

hormon.

b.      Klasifikasi Mineral

Menurut jenisnya, klasifikasi mineral dibedakan :

Page 6: Kadar oksalat

1.      Mineral Organik

Adalah mineral yang dibutuhkan serta berguna bagi tubuh kita,

yang dapat kita peroleh melalui makanan yang kita konsumsi

setiap hari seperti nasi, ayam, ikan, telur, sayur-sayuran

serta buah-buahan, atau vitamin tambahan.

2.      Mineral Anorganik

Adalah mineral yang tidak dibutuhkan serta tidak berguna bagi

tubuh kita.Contohnya:Timbal Hitam (Pb), Iron Oxide (Besi

Teroksidasi), Mercuri, Arsenik, Aluminium atau bahan-bahan

kimia hasil dari resapan tanah dan lain.

Menurut bentuknya, klasifikasi mineral dibedakan menjadi 2,

yaitu :

1.      Mineral Makro

Contohnya:

         Natrium

         Klor

         Kalium

         Kalsium

         Fosfor

         Magnesium

         Sulfur

2.      Mineral Mikro

Contohnya:

      Besi

      Seng

      Iodium

      Selenium

      Tembaga

Page 7: Kadar oksalat

      Mangan

      Kromium

      Fluor

2.2.1        Mineral Makro

Mineral makro adalah mineral yang dibituhkan tubuh dengan

jumlah lebih dari 100 mg sehari. Yang termasuk mineral makro

antara lain :

A.    NATRIUM (Na)

Natrium (sodium) adalah kation utama dalam cairan

ekstraselular. 30-40% natrium ada di dalam kerangka tubuh. Di

dalam tubuh, Na terdapat di dalam sel (intraseluler) dan

terutama terdapat dalam cairan di luar sel (cairan

extraseluler). Antara lain cairan saluran cerna, seperti

cairan empedu dan pankreas, mengandung banyak natrium.

Absorpsi dan metabolisme Natrium

Hampir seluruh natrium yang dikonsumsi (3-7 gram sehari)

diabsorbsi, terutama di dalam usus halus. Natrium diabsorbsi

secara pasif (membutuhkan energi). Natrium yang diabsorbsi

dibawa oleh aliran darah keginjal. Disini natrium disaring dan

dikembalikan ke aliran darah dalam jumlah yang cukup untuk

mempertahankan taraf natrium dalam darah. Kelebihan natrium

yang jumlahnya mecapai 90-99% dari yang dikonsumsi,

dikeluarkan melalui urin. Pengeluaran natrium ini diatur oleh

hormon aldosteron, yang dikeluarkan kelenjar adrenal bila

kadar natrium darah menurun. Aldosteron merangsang ginjal

untuk mengabsorbsi kembali natrium. Dalam keadaan normal,

natrium yang dikeluaran melalui urin sejajar dengan jumlah

natrium yang dikonsumsi.

Page 8: Kadar oksalat

Fungsi Na

1. Menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh (ekstrasel).

Na yang mengatur tekanan osmosis yang menjaga cairan tidak

keluar dari darah dan masuk ke dalam sel. Bila jumlah Na di

dalam sel meningkat secara berlebihan, air akan masuk ke dalam

sel, akibatnya sel akan membengkak. Inilah yang menyebabkan

terjadinya pembengkakan dalam jaringan tubuh. Keseimbangan

cairan juga akan terganggu bila seseorang kehilangan natrium.

Air akan memasuki sel untuk mengencerkan Na dalam sel. Cairan

ekstraselular akan menurun. Perubahan ini dapat menurunkan

tekanan darah.

2.      Mejaga keseimbangan asam basa di dalam tubuh.

3. Berperan dalam pengaturan kepekaan otot dan saraf.

Berperan dalam transmisi saraf yang menghasilkan

terjadinya kontaksi otot.

4. Berperan dalam absorpsi glukosa

5. Berperan sebagai alat angkut zat-zat gizi lain melalui

membran, terutama melalui dinding usus

Sumber Na

Garam dapur (NaCl), MSG, kecap, makanan yang diawetkan,

daging, ikan, unggas, susu dan telur

Perkiraan kebutuhan Na

Makanan sehari-hari biasanya cukup mengandung Na yang

dibutuhkan tubuh. Taksiran kebutuhan Na sehari untuk orang

dewasa adalah sebanyak 500mg. Kecukupan gizi yang dianjurkan:

Page 9: Kadar oksalat

2 g NaCl per hari untuk orang dewasa sama dengan kira-kira 5 g

garam dapur.

Akibat Kekurangan Na

Menyebabkan kejang, apatis, dan kehilangan nafsu makan.

Kekurangan Na dapat terjadi sesudah muntah, diare, keringat

berlebihan dan bila menjalankan diet yang sangat terbatas Na.

Akibat Kelebihan Na

Kelebihan Na dapat menimbulkan keracunan yang dalam keadaan

akut menyebabkan edema dan hipertensi. Hal ini dapat diatasi

dengan banyak minum. Kelebihan konsumsi natrium secara terus-

menerus terutama dalam bentuk garam dapur dapat menimbulkan

hipertensi.

B.     KLOR (Cl)

Klor merupakan anion utama cairan ekstraselular. Klor

merupakan 0,15% berat badan. Konsentrasi klor tertinggi adalah

dalam cairan serebrospinal (otak dan sumsum tulang belakang),

lambung dan pankreas yang merupakan komponen asam lambung.

Absorpsi dan Ekskresi klor

Klor hampir seluruhnya diabsorpsi di dalam usus halus dan

diekskresi melalui urin dan keringat. Kehilangan klor

mengikuti kehilangan natrium. Kebanyakan keringat dihalangi

oleh aldosteron yang secara langsung berpengaruh terhadap

kelenjar keringat.

Fungsi Klor

1. Memelihara keseimbangan cairan dan elektrolit.

2. Memelihara suasana asam di dalam lambung.

Page 10: Kadar oksalat

3. Mempertahankan keseimbangan asam basa

Sumber Klor

Garam dapur, makanan hasil laut, daging, susu, telur.

Perkiraan kebutuhan Klor

Kebutuhan minimum klor sehari ditaksir sebanyak 750 mg.

Akibat Kekurangan Klor

Dalam keadaan normal kekurangan klor jarang terjadi.

Kekurangan klor terjadi pada muntah-muntah, diare kronis, dan

keringat berlebih. ASI mengandung lebih banyak klorida dari

pada susu sapi. Bila klorida tidak ditambahkan dalam pembuatan

susu formula bayi, akan terjadi kekurangan klor yang dapat

membawa kematian.

C.    KALIUM (K)

Kalium (potassium) merupakan ion bermuatan positif, kalium

terutama terdapat di dalam sel. Perbandingan natrium dan

kalium di dalam cairan intraselular adalah 1:10, sedangkan di

dalam cairan ekstraselular 28:1. sebanyak 95% kalium tubuh

berada di dalam caian intaselular.

Absorbsi dan Ekskresi

Kalium diabsorpsi dengan mudah dalam usus halus. Sebanyak

80-90% kalium yang dimakan diekskresi melalui urine,

selebihnya dikeluarkan melalui feses dan sedikit melalui

keringat dan cairan lambung. Taraf kalium normal darah

dipelihara oleh ginjal melalui kemampuan menyaring,

mengabsorbsi kembali dan mengeluarkan kalium di bawah pengaruh

aldosteron. Kalium dikeluarkan dalam bentuk ion dengan

Page 11: Kadar oksalat

menggantikan ion natrium melalui mekanisme pertukaran di dalam

tubula ginjal.

Fungsi Kalium

1. Bersama Natrium:  Pemeliharaan keseimbangan cairan dan

elektrolit serta keseimbangan asam basa

2. Bersama Kalsium: berperan dalam transmisi saraf dan

relaksasi otot.

3. Dalam sel: katalisator dalam banyak reaksi biologik

(metabolisme energi, sintesis glikogen, dan protein).

Perkiraan Kebutuhan Kalium

Kebutuhan minimum akan kalium sebanyak 2000 mg sehari.

Sumber Kalium

Daging, ikan, unggas, tepung, buah-buahan dan sayuran

(makanan mentah/segar).

Akibat kekurangan Kalium

Kekurangan kalium karena makanan jarang terjadi, kekurangan

kalium dapat terjadi karena kebanyakan kehilangan melalui

saluran cerna (muntah-muntah, diare kronis, kebanyakan

menggunakan obat pencuci perut/ laxans) atau ginjal

(penggunaan obat-obat deuretik). Kekurangan kalium menyebabkan

lemah, lesu, kehilangan nafsu makan, kelumpuhan, mengigau dan

konstipasi. Jantung akan berdebar detaknya dan menurunkan

kemampuan untuk memompa darah.

Akibat kelebihan Kalium

Page 12: Kadar oksalat

Hiperkalemi akut dapat menyebabkan gagal jantung yang

berakibat kematian. Kelebihan kalium juga dapat terjadi bila

ada gangguan fungsi ginjal.

D.    KALSIUM (Ca)

Kalsium merupakan mineral yang paling banyak terdapat di

dalam tubuh, yaitu 1,5-2% dari berat badan orang dewasa atau

kurang lebih sebanyak 1 kg. Kadar kalsium dalam darah sekitar

10 mg/ 100ml dengan rentang 9-11 mg/ 100ml. Nilai kadar ini

harus dipertahankan agar berfungsi dengan baik. Hormon

paatiroid mengatur kestabilan kadar kalsium ini dengan

meknisme umpan balik. Pembentukan tulang dilakukan dengan

bantuan osteoblas. Sebaliknya, mobilisasi kalsium dari tulang

dilakukan dengan bantuan osteoklas yang merombak tulang dan

melepaskan kalsium untuk dimasukkan ke darah, agar kadar

kalsium darah tetap stabil.

Absorpsi dan Eskresi Kalsium

Dalam keadaan normal sebanyak 30-50% kalsium yang

dikonsumsi diabsorpsi tubuh. Kemampuan absorpsi lebih tinggi

pada masa pertumbuhan, dan menurun pada proses menua.

Kemampuan absorpsi pada laki-laki lebih tinggi dari pada

perempuan pada semua golongan usia. Absorpsi kalsium terutama

terjadi di bagian atas usus halus yaitu duodenum. Kalsium

membutuhkan pH 6 agar dapat berada dalam keadaan terlarut.

Absorpsi kalsium terutama dilakukan secara aktif dengan

menggunakan alat angkut protein-pengikat kalsium. Absorbsi

pasif terjadi pada permukaan saluran cerna. Banyak faktor yang

mempengaruhi absorpsi kalsium. Kalsium hanya bisa diabsorpsi

bila terdapat dalam bentuk larut-air dan tidak mengendap

Page 13: Kadar oksalat

karena unsur makanan lain seperti oksalat. Kalsium yang tidak

diabsorpsi dikeluarkan melalui feses. Jumlah kalsium yang

diekskresi melalui urin mencerminkan jumlah kalsium yang

diabsorpsi.

Faktor-faktor yang meningkatkan Absorpsi Kalsium

1. Pertumbuhan

2. Kehamilan

3. Menyusui

4. Defisiensi kalsium

5. Tingkat aktivitas fisik yang meningkatkan densitas

tulang.

6. Semangkin tinggi kebutuhan dan semakin rendah persediaan

kalsium dalam tubuh semakin efisien absorpsi kalsium.

7. Lemak meningkatkan waktu transit makanan melalui saluran

cerna, dengan demikian memberi waktu lebih banyak untuk

absorbsi kalsium.

8. Absorbsi kalsium lebih baik bila dikonsumsi bersama

dengan makanan.

9. Absorpsi kalsium paling baik terjadi dalam keadaan asam.

Faktor-faktor yang menghambat Absorbsi Kalsium

1. Kekurangan Vitamin D dalam bentuk aktif

2. Asam oksalat

3. Asam fitat

4. Serat

5. Stres mental dan stres fisik

6. Proses menua

Page 14: Kadar oksalat

Fungsi Kalsium

1. Pembentukan Tulang : sebagai bagian integral dari

struktur tulang, sebagai tempat penyimpanan kalsium

2. Pembentukan Gigi

3. Mengatur pembekuan darah

4. Katalisator reaksi-reaksi biologik: absorpsi Vit.12,

ekskresi insulin oleh pankreas, dll

5. Kontraksi otot

6. meningkatkan fungsi transpor membran sel (sebagai

stabilisator membran & transmisi ion melalui membran

organela sel.

7. memperlancar transmisi rangsangan di jaringan saraf

(neurotransmission)

8. mengaktifkan enzim-enzim tertentu antara lain lipase,

ATP-ase

Sumber Kalsium

Susu, keju, kuning telur, kangkung/ sayuran berwarna hijau,

kacang-kacangan dan hasil olahannya, udang.

Angka Kecukupan Kalsium yang Dianjurkan

Angka kecukupan pangan dan gizi LIPI (1998) sebagai berikut:

¨       Bayi                                   : 300-400 mg

¨       Anak-anak                         : 500 mg

¨       Remaja                             : 600-700 mg

¨       Dewasa                             : 500-800 mg

¨       Ibu Hamil & Menyusui       : + 400 mg

Page 15: Kadar oksalat

Akibat Kekurangan Kalsium

Kekurangan kalsium pada masa pertumbuhan dapat menyebabkan

gangguan pertumbuhan. Tulang kurang kuat, mudah bengkok dan

rapuh. Bila terjadi luka, pembekuan darah sangat lambat. Pada

orang dewasa terjadi osteoporosis. Kekurangan kalsium dapat

pula menyebabkan osteomalasia, yang dinamakan juga riketsia

pada orang dewasa dan biasanya terjadi karena kekurangan

vitamin D dan ketidakseimbangan konsumsi kalsium terhadap

fosfor. Mineralisasi matriks tulang terganggu, sehingga

kandungan kalsium di dalam tulang menurun. Kadar kalsium darah

yang sangat rendah dapat menyebabkan tetani atau kejang.

Akibat kelebihan Kalsium

Konsumsi Ca yang berlebihan dapat menyebabkan sulit buang

air besar (konstipasi) dan mengganggua penyerapan mineral

seperti zat besi, seng dan tembaga. Kelebihan Ca dalam jangka

panjang akan meningkatkan risiko terkena hypercalcemia,

pembentukan batu ginjal dan gangguan fungsi ginjal. Oleh

karena itu konsumsi suplemen kalsium jauh di atas kebutuhan

sebaiknya dihindari.

E.     FOSFOR (P)

Fosfor merupakan mineral kedua terbanyak di dalam tubuh,

yaitu 1% dari berat badan. Fosfor di dalam tulang dan gigi

berada dalam perbandingan 1:2 dengan kalsium.

Absorsi dan Metabolisme Fosfor

Fosfor dapat diabsorpsi secara efisiensi sebagai fosfor

bebas di dalam usus setalah dihidrolosis dan dilepas dari

makanan. Bayi dapat menyerap 85-90% fosfor berasal dari air

Page 16: Kadar oksalat

susu ibu (ASI). Sebanyak 65-70% fosfor berasal dari susu sapi

dan 50-70% fosfor berasal dari susunan makanan normal dapat

diabsorpsi oleh anak-anak dan orang dewasa. Bila konsumsi

fosfor rendah, taraf absorpsi dapat mencapai 90% dari konsumsi

fosfor.

Fosfor dihidrolisis dari makanan oleh enzim alkali

fosfatase di dalam mukosa usus halus dan diabsorpsi secara

aktif dan difusi pasif. Absorpsi aktif dibantu oleh bentuk

aktif vitamin D.

Fungsi fosfor

1. Baersama Ca dan Mg berperan dalam pembentukan tulang dan

gigi

2. Mengatur Pengalihan Energi. Dalam metabolisme KH (daur

Krebs) membentuk ATP (adenosin trifosfat) dan ADP

(adenosin difosfat)

3. Absorbsi dan transportasi zat gizi. Mengangkut lemak

hasil penyerapan usus, masuk ke saluran darah dialirkan

ke seluruh tubuh.

4. Bagian dari ikatan tubuh esensial. Merupakan bagian asam

nukleat DNA dan RNA, yaitu senyawa yang membawa faktor

keturunan/ gen yang terdapat dalam inti sel.

5. Pengaturan keseimbangan asam-basa. Fosfat memegang

peranan penting sebagai buffer, untuk mencegah perubahan

tingkat keasaman cairan tubuh. Ini terjadi karena

kemampuan fosfor mengikat tambahan ion hidrogen.

Sumber Fosfor

Page 17: Kadar oksalat

Makanan kaya protein: daging, ikan, telur, Susu, keju, unggas,

kacang-kacangan.

Angka Kecukupan Fosfor yang dianjurkan

Kecukupan fosfor rata-rata sehari untuk Indonesia ditetapkan

sebagai berikut (Widyakarya Pangan dan Gizi LIPI 1993):

¨       Bayi                                         : 200-250

mg

¨       Anak-anak                               : 250-400 mg

¨       Remaja dan dewasa               : 400-500 mg

¨       Ibu hamil dan menyusui          : +200 – +300 mg

Akibat Kekurangan Fosfor

Jarang terjadi kekurangan. Kekurangan bisa terjadi bila

menggunakan obat antasida (untuk menetralkan asam lambung).

Kekurangan fosfor menyebabkan kerusakan tulang/ Mineralisasi

tulang terganggu, pertumbuhan terhambat, rakhitis,

osteomalasia. Gejalanya adalah rasa lelah, kurang nafsu makan

dan kerusakan tulang.

Akibat Kelebihan Fosfor

Kelebihan P Jarang terjadi. Penggunaan fosfor oleh tubuh

salah satunya ditentukan oleh rasio antara kalsium dan fosfor,

yang idealnya bagi remaja dan orang dewasa adalah 1:1

kelebihan fosfor terjadi bila rasio kalsium fosfor lebih kecil

dari ½ atau 1:2 kelebihan fosfor dapat mengganggu penyerapan

mineral seperti tembaga dan seng serta dapat pula memicu

timbulnya hypocalcemia. Bila kadar P darah terlalu tinggi, ion

fosfat akan mengikat kalsium sehingga menimbulkan kejang.

Page 18: Kadar oksalat

F.     MAGNESIUM (Mg)

Magnesium adalah kation nomor dua paling banyak setelah

natrium di dalam cairan interselular. Magnesium dalam tubuh

sebagian besar terdapat dalam tulang dan gigi. Sisanya

merupakan senyawa kompleks dengan Ca dan P. Sisanya terdapat

di dalam otot dan dalam cairan tubuh, baik di dalam sel maupun

di luar sel. Jaringan otot mengandung lebih banyak Mg dari

pada Ca, sedangkan darah mengandung lebih banyak Ca dari pada

Mg. Pada orang sehat, kadar Mg dalam darah mempunyai nilai

konstan.

Absorpsi Magnesium

Magnesium terutama diabsorpsi di dalam usus halus,

kemungkinan dengan bantuan alat angkut aktif dan secara difusi

pasif. Pada konsumsi magnesium yang tinggi hanya sebanyak 30%

magnesium diabsorpsi, sedangkan pada konsumsi rendah sebanyak

60%. Absorpsi magnesium dipengaruhi oleh faktor-faktor yang

sama yang mempengaruhi absorpsi kalsium kecuali vitamin D

tidak berpengaruh. Ekskresi magnesium menurun karena pengaruh

kalsitonin, glukagon dan PTH terhadap resorpsi tubula ginjal.

Fungsi Magnesium

1. Magnesium bertindak di dalam semua sel jaringan lunak

sebagai katalisator dalam reaksi-reaksi biologik.

2. Di dalam sel ekstraselular magnesium berperan dalam

transmisi saraf, kontraksi otot.

3. Magnesium mencegah pembekuan darah, sedangkan Ca

mempercepat pembekuan darah.

Page 19: Kadar oksalat

4. Magnesium berperan mengendorkan otot. Magnesium mencegah

kerusakan gigi dengan cara menahan kalsium di dalam email

gigi.

Sumber Magnesium

Sayuran hijau, Tepung gandum, kakao, kacang-kacangan,

daging, makanan dari laut dan susu

Angka Kecukupan Magnesium

Kecukupan Mg rata-rata sehari untuk Indonesia ditetapkan

sekitar 4,5 mg/kg berat badan (Widyakarya Pangan dan Gizi LIPI

1998). Ini berarti kecukupan untuk orang dewasa laki-laki

adalah 280 mg/hari dan untuk wanita dewasa 250 mg/hari.

Akibat kekurangan magnesium

Kekurangan jarang terjadi karena makanan. Defisiensi pada

alkoholisme dengan sirosis dan penyakit ginjal yang berat.

Penyakit yang menyebabkan muntah-muntah, diare, penggunaan

diuretika (perangsang pengeluaran urin) juga dapat menyebabkan

kekurangan Mg. Kekurangan Mg berat menyebabkan kurang nafsu

makan, gangguan dalam pertumbuhan, mudah tersinggung, gugup,

kejang/tetanus, gangguan sistem saraf pusat, halusinasi, koma

dan gagal jantung.

Akibat Kelebihan Mg

Akibat kelebihan Mg biasanya terjadi pada penyakit gagal

ginjal. Kelebihan magnesim dalam jangka panjang sama dampaknya

dengan kekurangan magnesium yaitu gangguan fungsi saraf

(neurological distrubances). Gejala awal kelebihan magnesium

Page 20: Kadar oksalat

adalah mual, muntah, penurunan tekanan darah, perubahan

elektro kardiografik dan kelambanan refleks.

G.    SULFUR (S)

Sulfur (belerang) terutama terdapat di dalam tulang rawan,

kulit, rambut dan kuku yang banyak mengandung jaringan ikat

yang bersifat kaku.

Sulfur diabsorpsi sebagai bagian dari asam amino atau

sebagai sulfat anorganik. Selain sebagai bagian dari asam

amino metionin dan sistein, sulfur juga merupakan bagian dari

enzim glutation serta berbagai koenzim dan vitamin (B1 dan

biotin), termasuk koenzim A.

Dalam bentuk teroksidasi sulfur dihubungkan dengan

mukopolisakarida yang berperan dalam melarutkan sisa

metabolisme sehingga bisa dikeluarkan melalui urin (terutama

sisa metabolisme hormon steroid dan obat-obat tertentu).

Sulfur sebagai besar diekskresi melalui urin sebagai ion bebas

SO4=. Sulfur juga merupakan salah satu elektrolit intraselular

yang terdapat di dalam plasma dalam konsentrasi rendah.

Kecukupan sehari sulfur tidak ditetapkan dan hingga

sekarang belum diketahui adanya kekurangan sulfur. Kita tidak

akan kekurangan sulfur bila makan cukup mengandung protein.

Fungsi Sulfur

1. Menstabilkan struktur protein. Ikatan sulfida sangat

penting artinya untuk membentuk protein stabil.

2. Berperan dalam mengaktifkan enzim, karena berbagai enzim

membutuhkan gugus sulfurhidril (-SH) yang bebas, untuk

Page 21: Kadar oksalat

melakukan aktivasinya. Dengan demikian sulfur berperan

dalam proses oksidasi-reduksi atau pernafasan jaringan

3. berperan dalam metabolisme energi dengan cara membentuk

senyawa dengan ko-enzim A.

4. Sulfur berfungsi sebagai peredam racun. Gugus sulfur yang

aktif bersenyawa dengan racun itu sehingga menjadi

senyawa yang tidak berbahaya, kemudian dikeluarkan

melalui urin.

Sumber Sulfur

Susu, telur, daging, keju dan kacang-kacangan. Sumer utama

sulfur adalah protein yang mengandung asam amino metionin dan

sistein, baik hewani maupun protein nabati.

2.2.2                  Mineral Mikro

Mineral Mikro merupakan mineral yang jumlah kebutuhannya

kurang dari (<100 mg per hari) atau lebih sedikit di

bandingkan dengan mineral makro.Yang termasuk mineral mikro

antara lain:

A.  Besi

Zat besi merupakan salah satu mineral yang dapat membuat

tubuh sehat Tubuh manusia mengandung lebih kurang 3,5 - 4,5

gram zat besi, di mana dua per tiganya ditemukan di dalam

darah, sementara sisanya ditemukan di dalam hati, sumsum

tulang, otot. Peranannya dalam produksi sel darah merah sudah

sangat terkenal, terutama untuk kaum wanita.

Page 22: Kadar oksalat

Sel darah merah mengandung protein yang bernama hemoglobin,

dan setiap hemoglobin memiliki 4 atom zat besi. Zat besi dalam

hemoglobin inilah yang mengikat oksigen dalam darah pada

paruparu untuk bisa disebarkan ke seluruh tubuh. Setelah

melepas oksigen, hemoglobin kemudian mengikat karbondioksida

(C02) untuk dilepaskan oleh paru-pare. Jadi bisa dibayangkan

pentingnya zat besi untuk individu yang ingin suplai oksigen

dan energi yang tinggi.

Beberapa gejala kekurangan zat besi adalah: kesulitan

bernafas (nafas terengah-engah), jantung yang berdetak lebih

cepat, kelelahan, kesulitan memusatkan perhatian, tidur yang

tidak pulas, sakit saat menstruasi, ujung bibir yang pecah-

pecah, iritasi mata, dan bahkan kerontokan rambut.

Sumber-sumber alami za besi adalah : daging sapi, daging

ayam, dan sayur-sayuran berwarna hijau tua.

B.   Zinc/Seng

Seng adalah salah satu mineral yang dibutuhkan oleh tubuh

dan dikelompokkan dalam golongan trace mineral. Namun bagi

manusia, arti penting zat seng sebenarnya baru terungkap pada

tahun 1956. Fungsi seng terbilang sangat vital bagi

kelangsungan hidup sel-sel tubuh manusia. Salah satunya

sebagai zat perantara bagi lebih 70 macam enzim dan protein

yang ada di tubuh manusia. Enzim sendiri berperan dalam

metabolisme seluruh sel-sel ditubuh manusia, maka jika enzim-

enzim tidak terbentuk sempurna, fungsi sel tubuh akan

terganggu. Selain itu, seng berperan pula dalam proses

pembentukan genetik, yaitu pada DNA (DeoxyribosenucleidAcid).

Page 23: Kadar oksalat

Dengan konsentrasi yang cukup besar dalam tubuh yakni

menempati posisi kedua setelah zat besi, seng dapat mudah

ditemukan pada berbagai jenis makanan yang kaya akan kandungan

protein seperti daging, kacang-kacangan dan polong

polongan.Asupan seng yang dibutuhkan tubuh manusia sebenarnya

sangat sedikit, namun ternyata penyerapan seng oleh tubuh pun

sangatlah kecil. Dari sekitar 4-14 mg/hari jumlah seng yang

dianjurkan untuk dikonsumsi, hanya sekitar 10-40% saja yang

dapat diserap.Kehadiran zat mineral lain yang tinggi dalam

tubuh, seperti zat besi dan tembaga serta adanya kandungan

phytat pada bayam, kangkung dan sayuran lain, ternyata

menghambat penyerapan seng di mukosa usus. Namun, jika zat-zat

tersebut difermentasikan, malah dapat meningkatkan penyerapan

seng. Jika tubuh Anda tidak mendapat suplai seng yang cukup,

biasanya akan muncul tanda-tanda atau gejala.

Berikut adalah tanda-tanda bila mengalami kekurangan seng

menurut U.S. National Library of Medicine :

         Rata-rata pertumbuhan yang lambat.

         Tidak ada selera atau nafsu makan.

         Penyembuhan luka yang lambat, muncul lesi pada kulit dan

infeksi yang tak kunjung sembuh.

         Kelelahan yang hebat.

         Kerontokan pada rambut.

         Ketidaknormalan pada kemampuan mengecap rasa dan mencium

bau.

         Kesulitan dalam melihat dikegelapan.

       Menurunnya produksi hormon pada pria (infertilitas).

Page 24: Kadar oksalat

Kekurangan seng akan mengganggu proses pembentukan sperma

dan perkembangan organ seks primer dan sekunder pada pria.

Kekurangan seng pada pria menyebabkan menurunnya fungsi

testikular (testicular hypofunction) yang berdampak pada

terganggunya proses spermatogenesis dan produksi hormon

testosteron oleh sel-sel Leydig. Testosteron adalah hormon

yang mempengaruhi libido dan ciri-ciri kelamin sekunder laki-

laki. Dalam keadaan normal atau sehat jumlah yang dianjurkan

untuk pria dewasa sebanyak 15 mg per hari, sedangkan wanita 12

mg per hari. Cara aman mendapatkan zat gizi seng adalah dengan

mengonsumsi makanan kaya seng. Makanan yang kadar sengnya

tinggi antara lain kerang, daging sapi, hati, dan rempah/bumbu

makanan (spices). Sumber makanan yang baik adalah keju

cheddar, kepiting, daging kambing muda, kacang tanah, dan

hewan ternak. Selain itu, ada pula beberapa unsur makanan yang

akan menghambat penyerapan seng dalam tubuh, yaitu tinggi

kadar kalsium, asam fitat, dan mineral copper. Untuk itu,

konsumsi makanan penghambat ini perlu dikurangi jumlah dan

frekuensinya.

C.  Yodium/iudium

Jenis mineral ini, selalu dihubung-hubungkan dengan garam.

Bahkan WHO, lembaga kesehatan dunia milik PBB, pernah

mencanangkan gerakan konsumsi garam beryodium di negara

berkembang. Sebenarnya yodium hanyalah mineral yang

'dititipkan' pada garam. Hal ini disebabkan karena sebagian

besar masyarakat di dunia menggunakan garam untuk memasak.

Page 25: Kadar oksalat

Namun, sumber yodium terbesar adalah seafood, seperti: kerang,

udang, rumput laut dan aneka ikan serta hasil olahannya.

Peran yodium bagi tubuh Yodium tergolong sebagai mikro

mineral yang sangat dibutuhkan oleh tubuh. Di dalam tubuh,

yodium sangat dibutuhkan oleh kelenjar tiroid (kelenjar yang

agak besar dan berada di leher depan bagian bawah). Oleh

kelenjar tiroid, yodium digunakan untuk memproduksi tiroksin.

Tiroksin adalah hormon yang mengatur aktivitas berbagai organ,

mengontrol pertumbuhan, membantu proses metabolisme, bahkan

menentukan berapa lama seseorang bertahan untuk hidup.Jika

persediaan yodium di dalam tubuh sangat rendah maka kelenjar

tiroid akan membesar sehingga membentuk benjolan pada leher

yang biasanya disebut penyakit hipotiroid. Meski sama-sama

mengalami pembengkak pada bagian leher, hipotiroid berbeda

dengan penyakit gondok (goitre) yang disebabkan karena

virus.Jika tidak segera diobati, penderita hipotiroid akan

mengalami anemia, sistem pernafasan melemah, penderita

mengalami kejang, sehingga aliran darah ke otak berkurang

sampai akhirnya terjadi gagal jantung. Pada ibu hamil,

kekurangan hormon tiroid, dikhawatikan bayinya akan mengalami

cretenisma, yaitu tinggi badan di bawah ukuran normal (cebol)

yang disertai dengan keterlambatan perkembangan jiwa dan

tingkat kecerdasan. Tanda-tanda lain akibat hipotiroid ialah

kelopak mata tampak lebih cembung, muka kelihatan suram, lesu,

rambut kasar, lidah bengkak dan suara parau.

Kelebihan yodium di dalam tubuh dikenal juga sebagai

hipertiroid. Hipertiroid terjadi karena kelenjar tiroid

terlalu aktif memroduksi hormon tiroksin. Biasanya ditandai

Page 26: Kadar oksalat

gejala mudah cemas, lemah, sensitif terhadap panas, sering

berkeringat, hiperaktif, berat badan menurun, nafsu makan

bertambah, jari-jari tangan bergetar, jantung berdebar-debar,

bola mata menonjol serta denyut nadi bertambah cepat dan tidak

beraturan.Untuk memenuhi kecukupan yodium sebaiknya di dalam

menu sehari-hari sertakan bahan bahan pangan yang berasal dari

laut. Kebutuhan yodium perhari sekitar 1-2 mikrogram per kg

berat badan. Kecukupan yang dianjurkan sekitar 40-120

mikrogram/ hari untuk anak sampai umur 10 tahun, 150

mikrogram/ hari untuk orang dewasa. Untuk wanita hamil dan

menyusui dianjurkan tambahan masing-masing 25 mikrogram dan 50

mikrogram/ hari.

D.  Selenium

Selenium telah menunjukkan diri sebagai salah satu dari

agen-agen antikanker yang lebih kuat. Apabila ia digabungkan

dengan vitamin E, efektivitas keduanya terhadap kanker akan

sangat meningkat. Mereka bersama-sama bekerja sebagai

antikanker yang kuat, sistem antipenuaan yang disebut

glutation peroksidase (GSH). Kombinasi ini membentuk satu

antioksidan yang paten, dan karenanya, pemakan radikal bebas

ini melindungi membran-membran sel dari serangan radikal

bebas. GSH oleh beberapa orang dilukiskan menyerupai miniatur

kekuatan polisi yang mencari dan menghancurkan sel-sel

pemberontak dan radikal-radikal bebas dalam tubuh. Tidak usah

ditanyakan lagi bahwa mereka merupakan senjata penting bagi

tubuh untuk mencegah kanker. Jumlah vitamin E dalam diet

seseorang mempengaruhi kadar GSH di dalam tubuh. Sejumlah

kemampuan murni lainnya yang ditunjukkan oleh selenium:

Page 27: Kadar oksalat

         Selenium meningkatkan efisiensi sehingga DNA dapat

memperbaiki dirinya sendiri. Pada kadar tinggi selenium

bersifat langsung sebagai racun terhadap sel-sel kanker.

         Selenium menghambat pertumbuhan tumor dalam jaringan

payudara manusia.

         Selenium dapat mendeaktivasi toksisitas radiasi di dalam

tubuh.

         Selenium bekerja membersihkan darah dari efek kemoterapi

dan malfungsi liver.

         Selenium merupakan stimulan yang paten bagi sistem

kekebalan.

Jadi betapa pentingnya mineral ini bagi pejuang kanker.

Para ilmuwan telah memperhatikan adanya hubungan langsung

antara insiden kanker dan kadar selenium di dalam tanah di

berbagai negara yang berbeda. Bilamana kadarnya lebih rendah,

insiden kanker pada populasi tersebut meningkat.

E.   Tembaga

a.       Sumber makanan utama : Daging, tiram, kacang-kacangan,

tanaman polong yang dikeringkan, gandum.

b.      Fungsi utama dalam tubuh :

         Komponen enzim

         Pembentukan sel darah merah

         Pembentukan tulang

c.       Akibat Dari Kekurangan & Kelebihan :

Kekurangan : Anemia pada anak-anak yg menderita malnutrisi.

Kelebihan : Pengendapan tembaga dalam otak, kerusakan hati.

d.      Kebutuhan Harian Dewasa :

Page 28: Kadar oksalat

Dibutuhkan 2 miligram. Sistem tubuh pada orang-orang yang

menderita kanker telah didapati kekurangan tembaga. Oleh

karenanya, tembaga tercakup dalam suplemen-suplemen lainnya

disamping mineral-mineral cairan.

F.   Mangan

a.       Sumber makanan utama : Gandum, buah-buahan yg dikeringkan.

b.      Fungsi utama dalam tubuh : Komponen enzim.

c.       Akibat Dari Kekurangan & Kelebihan :

Kekurangan :

         Penurunan berat badan,

         iritasi kulit,

         mual & muntah,

         perubahan warna rambut,

         pertumbuhan rambut yg lambat

Kelebihan : Kerusakan saraf

d.      Kebutuhan Harian Dewasa : Dibutuhkan 3,5 miligram

G.  Chromium

Chromium adalah sejenis mineral mikro yang esensial bagi

tubuh. Esensial dalam hal ini berarti tidak bisa diproduksi

oleh tubuh dan harus didapatkan dari sumber luar (seperti

makanan dan suplementasi). Fungsinya hampir sama dengan

insulin yang diproduksi oleh tubuh yaitu untuk mendorong

glukosa (karbohidrat) ke dalam sel untuk dijadikan energi.

Asupan chromium yang optimal tampaknya menurunkan jumlah

insulin yang diproduksi agar tidak terlalu banyak menjaga

kadar gula darah. Di dalam tubuh manusia dewasa pada umumnya

mengandung 0,4 mg hingga 6 mg Chromium, dengan kadar yang

Page 29: Kadar oksalat

lebih rendah umumnya dimiliki oleh individu yang berusia

lanjut. Dalam beberapa studi kesehatan berdasarkan variasi

geografis (tempat tinggal), ditemukan adanya hubungan yang

kuat antara asupan gizi Chromium dengan penyakit diabetes dan

jantung. Di tempat yang masyarakatnya mengkonsumsi cukup

Chromium, jumlah penderita diabetes dan jantung jauh lebih

sedikit daripada tempat yang masyarakatnya tidak

mengkonsumsikan cukup Chromium. Sumber alami Chromium: Gandum,

kuning telur, bayam, daging sapi, susu dan kacang hijau.

H.  Fluor

Sudah ada kontroversi tentang fluor yang ditambahkan ke

dalam air. Walaupun tidak begitu diperlukan, fluor terbukti

dapat melindungi lubang gigi saat dikonsumsi dalam jumlah

menengah (di bawah 4 mg/l). Fluor bertanggung jawab terhadap

pencegahan kerusakan gigi yang terjadi di Amerika Serikat

mulai pertengahan tahun 1980-an. Tindakan khusus harus

dilakukan saat jumlah fluor yang dikonsumsi oleh anak-anak.

Tingkat fluor diatas 2mg/l dapat merusak pertumbuhan gigi

orang dewasa sebelum menjadi gigi tetap. Sumber fluor di

antaranya adalah air, makanan laut, tanaman, ikan dan makanan

hasil ternak. Sedangkan fungsi fluor di antaranya adalah :

         Untuk pertumbuhan dan pembentukkan struktur gigi.

         Untuk mencegah karies gigi.

Proses metabolisme Mineral MikroDalam proses metabolisme

energi tubuh, mineral-mineral yang diperoleh melalui konsumsi

bahan pangan dalam keseharian ini akan terlibat dalam proses

pengambilan energi dari simpanan glukosa (glycolysis),

Page 30: Kadar oksalat

pengambilan energi dari simpanan lemak (lipolysis),

pengambilan energi dari simpanan protein (proteolysis) serta

juga terlibat dalam pengambilan energi dari phosphocreatine

(PCr). Mineral mikro (Trace Mineral) sangat penting untuk

tubuh manusia. Mineral mikro (trace Mineral) memegang peranan

penting dalam metabolisme tubuh, bertindak sebagai katalisator

dalam berbagai substansi dan juga membantu enzim untuk

melaksanakan kerjanya.

BAB III

KASUS

3.1  Hubungan antara Asam Oksalat dengan Kalsium

Asam oksalat terdapat pada selada, kubis, bunga kol

(terutama brokoli),kacang hijau, buncis dan dalam jumlah

sedikit pada semua sayuran dan buah-buahan.Tapi, asam oksalat

bersama-sama dengan kalsium dalam tubuh manusia membentuk

senyawa yang tak larut dan tak dapat diserap tubuh, dan

mencegah penggunaan kalsium yang juga terdapat dalam produk-

produk yang mengandung oksalat. Lebih dari itu, asam oksalat

dan garamnya yang larut air dapat membahayakan, karena senyawa

tersebut bersifat toksis.

 Asam oksalat(H2C2O4) adalah asam dikarboksilat yang hanya

terdiri dari dua atom C pada masing-masing molekul, sehingga

Page 31: Kadar oksalat

dua gugus karboksilat berada berdampingan. Karena letak gugus

karboksilat yang berdekatan, asam oksalat mempunyai konstanta

dissosiasi yang lebih besar daripada asam-asam organik lain.

Besarnya konstanta disosiasi (K1) = 6,24.10-2 dan K2 = 6,1.10 -

5). Dengan keadaan yang demikian dapat dikatakan asam oksalat

lebih kuat daripada senyawa homolognya dengan rantai atom

karbon lebih panjang. Namun demikian dalam medium asam kuat

(pH <2) proporsi asam oksalat yang terionisasi menurun.

3.2 Sifat-sifat umum Asam Oksalat

 Asam oksalat dalam keadaan murni berupa senyawa kristal,

larut dalam air(8% pada 10 oC) dan larut dalam alkohol. Asam

oksalat membentuk garam netral dengan logam alkali (NaK), yang

larut dalam air (5-25 %), sementara itu dengan logam dari

alkali tanah, termasuk Mg atau dengan logam berat, mempunyai

kelarutan yang sangat kecil dalam air. Jadi kalsium oksalat

secara praktis tidak larut dalam air. Berdasarkan sifat

tersebut asam oksalat digunakan untuk menentukan jumlah

kalsium. Asam oksalat ini terionisasi dalam media asam kuat.

3.3 Bahan Makanan yang Mengandung Asam Oksalat

 Asam oksalat dapat ditemukan dalam bentuk bebas ataupun

dalam bentuk garam. Bentuk yang lebih banyak ditemukan adalah bentuk

garam. Kedua bentuk asam oksalat tersebut terdapat baik dalam

bahan nabati maupun hewani. Jumlah asam oksalat dalam tanaman

lebih besar dari pada hewan. Diantara tanaman yang digunakan

untuk nutrisi manusia dan hewan, atau tanaman yang ditemukan

dalam makanan hewan; yang paling banyak mengandung oksalat adalah

spesies Spinacia, Beta, Atriplex, Rheum, Rumex, Portulaca,

Tetragonia, Amarantus, Musa parasisiaca. Daun teh, daun

Page 32: Kadar oksalat

kelembak dan kakao juga mengandung oksalat cukup banyak.

Demikian juga beberapa spesies mushrooms dan

jamur(Asperegillus niger, Baletus sulfurous, Mucor,

Sclerotinia dan sebagainya.) menghasilkan asam oksalat dalam

jumlah banyak (lebih dari 4-5 gram untuk setiap 100 gram berat

kering), baik dalam bentuk penanaman terisolasi dan dalam

bahan makanan atau makanan ternak dimana jamur tersebut

tumbuh. Distribusi asam oksalat pada bagian-bagian tanaman

tidak merata. Bagian daun umumnya lebih banyak mengandung asam

oksalat dibandingkan dengan tangkai, sedangkan dalam Poligonaceae,

kandungan asam oksalat pada petiole hampir dua kali lebih

besar daripada tangkai. Umumnya daun muda mengandung asam

oksalat lebih sedikit dibandingkan dengan daun tua. Misalnya

pada daun Chenopodiaceae, proporsi asam oksalat dapat

bertambah dua kali lipat selama proses penuaan.

Bahan makanan yang mengandung oksalat dapat

diklasifikasikan menjaditiga kelompok, yaitu;

a.       Produk-produk dimana miliequivalen asam oksalat yang

terkandung jumlahnya 2-7 kali lebih besar daripada kalsium,

seperti bayam, orach,daun beet dan akar beet, sorrel, sorrel

kebun, kelembak dan bubuk kakao. Bahan makanan ini tidak hanya

menyebabkan kalsium yang terkandung didalamnya tak dapat

dimanfaatkan tetapi dengan besarnya asam oksalat yang terkandung

dapat mengendapkan kalsium yang ditambahkan dari produk-produk

lain, atau jika tidak ada kalsium yang ditambahkan, dapat

berpengaruh toksis.

b.      Pada produk-produk seperti kentang, amaranth, gooseberries,

dan currants, asam oksalat dan kalsium terdapat dalam jumlah

Page 33: Kadar oksalat

yang hampir setara (1±0,2), dengan demikian diantara keduanya

saling menetralkan/menghapuskan, olah karena itu tidak

memberikan kalsium yang tersedia bagi tubuh. Tetapi mereka

tidak merngganggu penggunaan kalsium yang diberikan oleh

produk lain dan oleh karena itu tidak menimbulkan pengaruh

anti mineralisasi seperti pada produk kelompok pertama.

c.       Bahan makanan yang meskipun mengandung asam oksalat dalam

jumlah yang cukup banyak, tapi karena pada bahan tersebut kaya akan

kalsium, maka bahan makanan tersebut merupakan sumber kalsium.

Yang termasuk dalam kelompok ini adalah selada, dandelion,

cress, kobis, bunga kol(terutama brokoli), kacang hijau, dan

terutam green peas, koherabbi, block raddish, green turnip,

dan dalam jumlah sedikit pada semua sayuran danbuah-buahan.

3.4 Pengaruh Asam Oksalat terhadap tubuh manusia.

 Asam oksalat bersama-sama dengan kalsium dalam tubuh

manusia membentuk senyawa yang tak larut dan tak dapat diserap

tubuh, hal ini tak hanya mencegah penggunaan kalsium yang juga

terdapat dalam produk-produk yang mengandung oksalat, tetapi

menurunkan CDU dari kalsium yang diberikan oleh bahan pangan

lain. Hal tersebut menekan mineralisasi kerangka dan

mengurangi pertambahan berat badan.Asam oksalat dan garamnya yang

larut air dapat membahayakan, karena senyawa tersebut bersifat

toksis. Pada dosis 4-5 gram asam oksalat atau kaliumoksalat

dapat menyebabkan kematian pada orang dewasa, tetapi biasanya

jumlah yang menyebabkan pengaruh fatal adalah antara 10 dan 15 gram.

Gejala pada pencernaan (pyrosis, abdominal kram, dan muntah-

muntah) dengan cepat diikuti kegagalan peredaran darah dan

pecahnya pembuluh darah inilah yang dapat menyebabkan kematian.

Page 34: Kadar oksalat

1.5  Mengurangi Konsumsi senyawa Asam Oksalat

Karena pengaruh distropik oleh oksalat tergantung pada ratio

molar antara asam oksalat dan kalsium, hal itu dapat dicegah

melalui cara, yaitu :

1.      Menghilangkan oksalat dengan membatasi konsumsi bahan

makanan yang banyak mengandung oksalat yang larut, yaitu

dengan menghindari makan dalam jumlah besar atau juga

menghindari makan dalam jumlah kecil tetapi berulang-ulang.

Mengkombinasikan beberapa makanan yang banyak mengandung

oksalat perlu juga dihindari.

2.      Dengan cara menaikkan supply kalsium yang akan dapat

menetralkan pengaruh dari oksalat.

3.      Memasak bahan makanan yang mengandung asam oksalat hingga

mendidih dan membuang airnya sehingga dapat memperkecil

proporsi asam oksalat dalam bahan makanan

BAB IVPENUTUP

4.1 Kesimpulan

Page 35: Kadar oksalat

Unsur mineral merupakan salah satu komponen yang sangat

diperlukan oleh makhluk hidup di samping karbohidrat, lemak,

protein, dan vitamin. Pencernaannya dipengaruhi tingkatan zat

gizi yang dimakan yang dapat diabsorpsi oleh tubuh. Mineral

diklasifikasikan menjadi mineral organik dan anorganik serta

makro dan mikro.

Mineral memiliki beberapa fungsi diantaranya sebagai

kompenen utama tubuh (structural element) atau penyusun

kerangka tulang, gigi dan otot-otot, unsur dalam cairan tubuh

atau jaringan, dan sebagai aktifator.

Asam oksalat berpengaruh terhadap kalsium dalam tubuh. Asamoksalat terdapat pada makanan nabati maupun hewani. Asamoksalat dapat menghambat fungsi kalsium dalam tubuh.4.2 Saran

1.    Bagi seluruh civitas akademik untuk terus menambah wawasan pengetahuan mengenai mineral.

2.    Kita perlu menjaga keseimbangan asupan nutrisi dan selalu menjaga kesehatan.

3.    Semoga dengan adanya makalah ini baik penyusun maupun pembaca dapat memahami akan pentingnya mineral miro dalam kehiduan sehari-hari.

DAFTAR PUSTAKA

Almatsier, Sunita. 2005. Prinsip Dasar Ilmu Gizi.Jakarta : Gramedia

Pustaka Utama

Almatsier, Sunita. 2001. Prinsip Ilmu Gizi. Jakarta : Gramedia Pustaka

Utama.

Page 36: Kadar oksalat

Almatsier, Sunita.2009. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : Gramedia

Pustaka utama

Behrman,kliegman,alvin. 1999. Ilmu Kesehatan Anak Nelson. Ed 15 Vol. 2.

Jakarta : EGC

Davis, G.K. and W. Mertz. 1987. Copper. p. 301−364. In W. Mertz

(Ed.) Trace Elements in Human and Animal Nutrition. Academic

Press, Inc. San Diego,CA

http://dahlanforum.wordpress.com/2009/04/24/zat-zat-gizi-yang-

dibutuhkan-tubuh/ Diakses 6 Juni 2013

http://reninutrisionist.wordpress.com/2009/05/21/makromineral/

Diakses 6 Juni 2013

http://www.scribd.com/doc/118878683/Tugas-NAl-2-Zat-Anti-Gizi-Dan-

Toksik Diakses 6 Juni 2013

http://www.scribd.com/doc/37660867/Makromineral Diakses 6

Juni 2013

Poedjiati, Anna dan F.M. Titin Supriyanti.2006.Dasar-dasar

Biokimia.Jakarta:UI Press

Tirtawinata. 2006. Makanan Dalam Perspektif Al-Quran dan Ilmu Gizi.

Jakarta : Balai Penerbit FKUI.

Yuniastuti, A. 2008. Gizi dan Kesehatan.Yogyakarta : Graha Ilmu

Page 37: Kadar oksalat

Diposkan 30th September 2013 oleh Blogke IcukK 0

Tambahkan komentar

biokimia

Klasik Kartu Lipat Majalah Mozaik Bilah Sisi Cuplikan Kronologis

1.

Sep

30

Hubungan Antara Asam Oksalatdengan Kalsium

BAB I

Page 38: Kadar oksalat

Pendahuluan

Sebagian besar bahan makanan, yaitu sekitar 96%

terdiri dari bahan organik dan air. Sisanya terdiri dari

unsur-unsur mineral. Unsur mineral dikenal sebagai zat

anorganik, komponen jaringan tubuh, dan komponen cairan

tubuh yang bekerja dengan enzim, hormon, vitamin, dan

bahan-bahan transpor.

Unsur mineral merupakan salah satu komponen yang

sangat diperlukan oleh makhluk hidup di samping

karbohidrat, lemak, protein, dan vitamin, juga dikenal

sebagai zat anorganik atau kadar abu. Sebagai contoh,

bila bahan biologis dibakar, semua senyawa organik akan

rusak; sebagian besar karbon berubah menjadi gas karbon

dioksida (CO2), hidrogen menjadi uap air, dan nitrogen

menjadi uap nitrogen (N2). Sebagian besar mineral akan

tertinggal dalam bentuk abu dalam bentuk senyawa

anorganik sederhana, serta akan terjadi penggabungan

antar individu atau dengan oksigen sehingga terbentuk

garam anorganik (Davis dan Mertz 1987).

Berbagai unsur anorganik (mineral) terdapat dalam

bahan biologi, tetapi tidak atau belum semua mineral

tersebut terbukti esensial, sehingga ada mineral esensial

dan nonesensial. Mineral esensial yaitu mineral yang

sangat diperlukan dalam proses fisiologis makhluk hidup

untuk membantu kerja enzim atau pembentukan organ. Unsur-

unsur mineral esensial dalam tubuh terdiri atas dua

golongan, yaitu mineral makro dan mineral mikro. Mineral

Page 39: Kadar oksalat

makro diperlukan untuk membentuk komponen organ di dalam

tubuh. Mineral mikro yaitu mineral yang diperlukan dalam

jumlah sangat sedikit dan umumnya terdapat dalam jaringan

dengan konsentrasi sangat kecil. Mineral nonesensial

adalah logam yang perannya dalam tubuh makhluk hidup

belum diketahui dan kandungannya dalam jaringan sangat

kecil. Bila kandungannya tinggi dapat merusak organ tubuh

makhluk hidup yang bersangkutan. Di samping mengakibatkan

keracunan, logam juga dapat menyebabkan penyakit

defisiensi.

Beberapa unsur mineral berperan penting dalam

penyusunan struktur tubuh, baik untuk perkembangan

jaringan keras seperti tulang dan gigi maupun jaringan

lunak seperti hati, ginjal, dan otak. Dalam tubuh tulang

menyimpan kalsium dalam jumlah yang paling besar

dibandingkan dengan mineral-mineral lain. Kalsium adalah

mineral yang paling banyak di dalam tubuh.

BAB II

Tinjauan Pustaka

Page 40: Kadar oksalat

1.1  Mineral

Mineral merupakan bagian dari tubuh yang memegang

peranan penting dalam pemeliharaan fungsi tubuh, baik

pada tingkat sel, jaringan, organ maupun fungsi tubuh

secara keseluruhan. Di samping itu mineral berperan dalam

berbagai tahap metabolisme, terutama bagi kofaktor dalam

aktifitas enzim-enzim. Keseimbangan ion-ion mineral di

dalam cairan tubuh diperlukan untuk untuk pengaturan

pekerjaan enzim-enzim membran sel dan pemeliharaan

kepekaan otot dan saraf terhadap rangsangan(Almatsier,

2009).

Dalam proses pembakaran, bahan-bahan organik terbakar

tetapi zat anorganiknya tidak, karena itulah disebut abu.

Sampai sekarang telah diketahui ada empat belas unsur

mineral yang berbeda jenisnya diperlukan manusia agar

memiliki kesehatan dan pertumbuhan yang baik yang terbagi

dalam dua golongan yaitu makronutrien dan mikronutrien

mineral.

2.1.1 Ketersediaan Biologik Mineral

Walaupun bahan makanan mengandung berbagai mineral

untuk keperluan tubuh, namun tidak semuanya dapat

dimanfaatkan. Hal ini dapat bergantung pada ketersediaan

biologiknya(ketersediaan biologik adalah tingkatan zat

gizi yang dimakan yang dapat diabsorpsi oleh tubuh).

Page 41: Kadar oksalat

Sebagian zat gizi mungkin tidak mudah dilepaskan saat

makanan dicerna atau tidak diabsorpsi dengan

baik(Almatsier,2009)

Faktor-faktor yang mempengaruhi ketersediaan biologik mineral, yaitu:

1.      Kebutuhan tubuh

Tubuh menyerap mineral sesuai dengan kebutuhannya,

misalnya seseorang yang kurang Ca akan menyerap Ca lebih

banyak dari pada orang yang kadar Ca nya normal. Wanita

dewasa menyerap Fe lebih banyak dari pada laki-laki

dewasa karena kebutuhan Fe wanita lebih besar dari pada

laki-laki.

2.      Derajat Keasaman (pH) sistem pencernaan

Derajat keasaman sistem pencernaan mempengaruhi

ketersediaan biologik zat besi. Derajat keasaman yang

tinggi akan meningkatkan penyerapan zat besi, karena

keasaman membuat zat besi Feri (Fe3+) menjadi fero (Fe2+),

bentuk yang mudah diserap oleh sistem pencernaan dan

sebaliknya.

3.      Interaksi mineral dengan mineral

Mineral yang mempunyai berat molekul dan jumlah muatan

(valensi) yang sama bersaing satu sama lain untuk

diabsorpsi, dengan demikian dalam ketersediaan

biologiknya. Contohnya magnesium, kalium, besi dan

tembaga yang mempunyai valensi +2. kalsium yang dimakan

terlalu banyak akan menghambat absorpsi besi, kebanyakan

Page 42: Kadar oksalat

makan seng akan menghambat absorpsi tembaga. Oleh karena

itu, kita harus berhati-hati dalam menggunakan suplemen

mineral tanpa berkonsultasi dengan dokter.

4.      Interaksi vitamin dengan mineral

Vitamin C meningkatkan absorpsi besi bila dimakan pada

waktu bersamaan. Vitamin D kalsiterol meningkatkan

absorpsi kalsium. Koenzim tiamin (Vit.B1) membutuhkan

magnesium untuk berfungsi secara efisien. Banyak vitamin

membutuhkan mineral untuk melakukan peranannya dalam

metabolisme. Misalnya, koenzim tiamin membutuhkan

magnesium untuk berfungsi secara efisien.

5.      Interaksi serat makanan dengan mineral

Ketersediaan biologik mineral banyak dipengaruhi oleh

bahan-bahan nonmineral didalam makanan. Asam fitat dalam

serat kacang-kacangan dan serealia.Makanan tinggi serat

(lebih dari 35 gram sehari) menghambat absorpsi kalsium,

zat besi, seng dan magnesium.

6.      Adanya senyawa-senyawa lain

Ketersediaan biologik mineral banyak dipengaruhi oleh

bahan-bahan nonmineral di dalam makanan. Asam fitat dalam

serat kacang-kacangan dan serealia serta asam oksalat

dalam bayam mengikat mineral-mineral tertentu sehingga

tidak dapat diabsorpsi.

Page 43: Kadar oksalat

Faktor-faktor yang mempengaruhi ketersediaan biologik

mineral antara lain:

1.      Interaksi Mineral dengan Mineral

a.      Fungsi Mineral.

Ada tiga fungsi utama mineral yaitu:

1.        Sebagai kompenen utama tubuh (structural element)

atau penyusun kerangka tulang, gigi dan otot-otot. Ca,

P, Mg, Fl dan Si untuk pembentukan dan pertumbuhan

gigi sedang P dan sekolah luar biasa untuk penyusunan

protein jaringan.

2.        Merupakan unsur dalam cairan tubuh atau jaringan,

sebagai elektrolit yang mengatur tekanan osmuse (Fluid

balance), menegatur keseimbangan basa asam dan

permeabilitas membran. Contoh adalah Na, K, Cl, Ca dan

Mg

3.        Sebagai aktifator atau terkait dalam peranan enzyme

dan hormon.

b.      Klasifikasi Mineral

Menurut jenisnya, klasifikasi mineral dibedakan :

1.      Mineral Organik

Page 44: Kadar oksalat

Adalah mineral yang dibutuhkan serta berguna bagi tubuh

kita, yang dapat kita peroleh melalui makanan yang kita

konsumsi setiap hari seperti nasi, ayam, ikan, telur,

sayur-sayuran serta buah-buahan, atau vitamin tambahan.

2.      Mineral Anorganik

Adalah mineral yang tidak dibutuhkan serta tidak berguna

bagi tubuh kita.Contohnya:Timbal Hitam (Pb), Iron Oxide

(Besi Teroksidasi), Mercuri, Arsenik, Aluminium atau

bahan-bahan kimia hasil dari resapan tanah dan lain.

Menurut bentuknya, klasifikasi mineral dibedakan menjadi

2, yaitu :

1.      Mineral Makro

Contohnya:

         Natrium

         Klor

         Kalium

         Kalsium

         Fosfor

         Magnesium

         Sulfur

2.      Mineral Mikro

Contohnya:

      Besi

      Seng

Page 45: Kadar oksalat

      Iodium

      Selenium

      Tembaga

      Mangan

      Kromium

      Fluor

2.2.1        Mineral Makro

Mineral makro adalah mineral yang dibituhkan tubuh

dengan jumlah lebih dari 100 mg sehari. Yang termasuk

mineral makro antara lain :

A.    NATRIUM (Na)

Natrium (sodium) adalah kation utama dalam cairan

ekstraselular. 30-40% natrium ada di dalam kerangka

tubuh. Di dalam tubuh, Na terdapat di dalam sel

(intraseluler) dan terutama terdapat dalam cairan di luar

sel (cairan extraseluler). Antara lain cairan saluran

cerna, seperti cairan empedu dan pankreas, mengandung

banyak natrium.

Absorpsi dan metabolisme Natrium

Hampir seluruh natrium yang dikonsumsi (3-7 gram

sehari) diabsorbsi, terutama di dalam usus halus. Natrium

diabsorbsi secara pasif (membutuhkan energi). Natrium

yang diabsorbsi dibawa oleh aliran darah keginjal. Disini

natrium disaring dan dikembalikan ke aliran darah dalam

jumlah yang cukup untuk mempertahankan taraf natrium

Page 46: Kadar oksalat

dalam darah. Kelebihan natrium yang jumlahnya mecapai 90-

99% dari yang dikonsumsi, dikeluarkan melalui urin.

Pengeluaran natrium ini diatur oleh hormon aldosteron,

yang dikeluarkan kelenjar adrenal bila kadar natrium

darah menurun. Aldosteron merangsang ginjal untuk

mengabsorbsi kembali natrium. Dalam keadaan normal,

natrium yang dikeluaran melalui urin sejajar dengan

jumlah natrium yang dikonsumsi.

Fungsi Na

1. Menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh (ekstrasel).

Na yang mengatur tekanan osmosis yang menjaga cairan

tidak keluar dari darah dan masuk ke dalam sel. Bila

jumlah Na di dalam sel meningkat secara berlebihan, air

akan masuk ke dalam sel, akibatnya sel akan membengkak.

Inilah yang menyebabkan terjadinya pembengkakan dalam

jaringan tubuh. Keseimbangan cairan juga akan terganggu

bila seseorang kehilangan natrium. Air akan memasuki sel

untuk mengencerkan Na dalam sel. Cairan ekstraselular

akan menurun. Perubahan ini dapat menurunkan tekanan

darah.

2.      Mejaga keseimbangan asam basa di dalam tubuh.

3. Berperan dalam pengaturan kepekaan otot dan saraf.

Berperan dalam transmisi saraf yang menghasilkan

terjadinya kontaksi otot.

4. Berperan dalam absorpsi glukosa

Page 47: Kadar oksalat

5. Berperan sebagai alat angkut zat-zat gizi lain

melalui membran, terutama melalui dinding usus

Sumber Na

Garam dapur (NaCl), MSG, kecap, makanan yang

diawetkan, daging, ikan, unggas, susu dan telur

Perkiraan kebutuhan Na

Makanan sehari-hari biasanya cukup mengandung Na yang

dibutuhkan tubuh. Taksiran kebutuhan Na sehari untuk

orang dewasa adalah sebanyak 500mg. Kecukupan gizi yang

dianjurkan: 2 g NaCl per hari untuk orang dewasa sama

dengan kira-kira 5 g garam dapur.

Akibat Kekurangan Na

Menyebabkan kejang, apatis, dan kehilangan nafsu

makan. Kekurangan Na dapat terjadi sesudah muntah, diare,

keringat berlebihan dan bila menjalankan diet yang sangat

terbatas Na.

Akibat Kelebihan Na

Kelebihan Na dapat menimbulkan keracunan yang dalam

keadaan akut menyebabkan edema dan hipertensi. Hal ini

dapat diatasi dengan banyak minum. Kelebihan konsumsi

natrium secara terus-menerus terutama dalam bentuk garam

dapur dapat menimbulkan hipertensi.

B.     KLOR (Cl)

Page 48: Kadar oksalat

Klor merupakan anion utama cairan ekstraselular. Klor

merupakan 0,15% berat badan. Konsentrasi klor tertinggi

adalah dalam cairan serebrospinal (otak dan sumsum tulang

belakang), lambung dan pankreas yang merupakan komponen

asam lambung.

Absorpsi dan Ekskresi klor

Klor hampir seluruhnya diabsorpsi di dalam usus halus

dan diekskresi melalui urin dan keringat. Kehilangan klor

mengikuti kehilangan natrium. Kebanyakan keringat

dihalangi oleh aldosteron yang secara langsung

berpengaruh terhadap kelenjar keringat.

Fungsi Klor

1. Memelihara keseimbangan cairan dan elektrolit.

2. Memelihara suasana asam di dalam lambung.

3. Mempertahankan keseimbangan asam basa

Sumber Klor

Garam dapur, makanan hasil laut, daging, susu, telur.

Perkiraan kebutuhan Klor

Kebutuhan minimum klor sehari ditaksir sebanyak 750

mg.

Akibat Kekurangan Klor

Dalam keadaan normal kekurangan klor jarang terjadi.

Kekurangan klor terjadi pada muntah-muntah, diare kronis,

Page 49: Kadar oksalat

dan keringat berlebih. ASI mengandung lebih banyak

klorida dari pada susu sapi. Bila klorida tidak

ditambahkan dalam pembuatan susu formula bayi, akan

terjadi kekurangan klor yang dapat membawa kematian.

C.    KALIUM (K)

Kalium (potassium) merupakan ion bermuatan positif,

kalium terutama terdapat di dalam sel. Perbandingan

natrium dan kalium di dalam cairan intraselular adalah

1:10, sedangkan di dalam cairan ekstraselular 28:1.

sebanyak 95% kalium tubuh berada di dalam caian

intaselular.

Absorbsi dan Ekskresi

Kalium diabsorpsi dengan mudah dalam usus halus.

Sebanyak 80-90% kalium yang dimakan diekskresi melalui

urine, selebihnya dikeluarkan melalui feses dan sedikit

melalui keringat dan cairan lambung. Taraf kalium normal

darah dipelihara oleh ginjal melalui kemampuan menyaring,

mengabsorbsi kembali dan mengeluarkan kalium di bawah

pengaruh aldosteron. Kalium dikeluarkan dalam bentuk ion

dengan menggantikan ion natrium melalui mekanisme

pertukaran di dalam tubula ginjal.

Fungsi Kalium

1. Bersama Natrium:  Pemeliharaan keseimbangan cairan

dan elektrolit serta keseimbangan asam basa

Page 50: Kadar oksalat

2. Bersama Kalsium: berperan dalam transmisi saraf dan

relaksasi otot.

3. Dalam sel: katalisator dalam banyak reaksi biologik

(metabolisme energi, sintesis glikogen, dan

protein).

Perkiraan Kebutuhan Kalium

Kebutuhan minimum akan kalium sebanyak 2000 mg sehari.

Sumber Kalium

Daging, ikan, unggas, tepung, buah-buahan dan sayuran

(makanan mentah/segar).

Akibat kekurangan Kalium

Kekurangan kalium karena makanan jarang terjadi,

kekurangan kalium dapat terjadi karena kebanyakan

kehilangan melalui saluran cerna (muntah-muntah, diare

kronis, kebanyakan menggunakan obat pencuci perut/

laxans) atau ginjal (penggunaan obat-obat deuretik).

Kekurangan kalium menyebabkan lemah, lesu, kehilangan

nafsu makan, kelumpuhan, mengigau dan konstipasi. Jantung

akan berdebar detaknya dan menurunkan kemampuan untuk

memompa darah.

Akibat kelebihan Kalium

Hiperkalemi akut dapat menyebabkan gagal jantung yang

berakibat kematian. Kelebihan kalium juga dapat terjadi

bila ada gangguan fungsi ginjal.

Page 51: Kadar oksalat

D.    KALSIUM (Ca)

Kalsium merupakan mineral yang paling banyak terdapat

di dalam tubuh, yaitu 1,5-2% dari berat badan orang

dewasa atau kurang lebih sebanyak 1 kg. Kadar kalsium

dalam darah sekitar 10 mg/ 100ml dengan rentang 9-11 mg/

100ml. Nilai kadar ini harus dipertahankan agar berfungsi

dengan baik. Hormon paatiroid mengatur kestabilan kadar

kalsium ini dengan meknisme umpan balik. Pembentukan

tulang dilakukan dengan bantuan osteoblas. Sebaliknya,

mobilisasi kalsium dari tulang dilakukan dengan bantuan

osteoklas yang merombak tulang dan melepaskan kalsium

untuk dimasukkan ke darah, agar kadar kalsium darah tetap

stabil.

Absorpsi dan Eskresi Kalsium

Dalam keadaan normal sebanyak 30-50% kalsium yang

dikonsumsi diabsorpsi tubuh. Kemampuan absorpsi lebih

tinggi pada masa pertumbuhan, dan menurun pada proses

menua. Kemampuan absorpsi pada laki-laki lebih tinggi

dari pada perempuan pada semua golongan usia. Absorpsi

kalsium terutama terjadi di bagian atas usus halus yaitu

duodenum. Kalsium membutuhkan pH 6 agar dapat berada

dalam keadaan terlarut. Absorpsi kalsium terutama

dilakukan secara aktif dengan menggunakan alat angkut

protein-pengikat kalsium. Absorbsi pasif terjadi pada

permukaan saluran cerna. Banyak faktor yang mempengaruhi

absorpsi kalsium. Kalsium hanya bisa diabsorpsi bila

terdapat dalam bentuk larut-air dan tidak mengendap

Page 52: Kadar oksalat

karena unsur makanan lain seperti oksalat. Kalsium yang

tidak diabsorpsi dikeluarkan melalui feses. Jumlah

kalsium yang diekskresi melalui urin mencerminkan jumlah

kalsium yang diabsorpsi.

Faktor-faktor yang meningkatkan Absorpsi Kalsium

1. Pertumbuhan

2. Kehamilan

3. Menyusui

4. Defisiensi kalsium

5. Tingkat aktivitas fisik yang meningkatkan densitas

tulang.

6. Semangkin tinggi kebutuhan dan semakin rendah

persediaan kalsium dalam tubuh semakin efisien

absorpsi kalsium.

7. Lemak meningkatkan waktu transit makanan melalui

saluran cerna, dengan demikian memberi waktu lebih

banyak untuk absorbsi kalsium.

8. Absorbsi kalsium lebih baik bila dikonsumsi bersama

dengan makanan.

9. Absorpsi kalsium paling baik terjadi dalam keadaan

asam.

Faktor-faktor yang menghambat Absorbsi Kalsium

1. Kekurangan Vitamin D dalam bentuk aktif

2. Asam oksalat

3. Asam fitat

4. Serat

Page 53: Kadar oksalat

5. Stres mental dan stres fisik

6. Proses menua

Fungsi Kalsium

1. Pembentukan Tulang : sebagai bagian integral dari

struktur tulang, sebagai tempat penyimpanan kalsium

2. Pembentukan Gigi

3. Mengatur pembekuan darah

4. Katalisator reaksi-reaksi biologik: absorpsi Vit.12,

ekskresi insulin oleh pankreas, dll

5. Kontraksi otot

6. meningkatkan fungsi transpor membran sel (sebagai

stabilisator membran & transmisi ion melalui membran

organela sel.

7. memperlancar transmisi rangsangan di jaringan saraf

(neurotransmission)

8. mengaktifkan enzim-enzim tertentu antara lain

lipase, ATP-ase

Sumber Kalsium

Susu, keju, kuning telur, kangkung/ sayuran berwarna

hijau, kacang-kacangan dan hasil olahannya, udang.

Angka Kecukupan Kalsium yang Dianjurkan

Angka kecukupan pangan dan gizi LIPI (1998) sebagai

berikut:

Page 54: Kadar oksalat

¨       Bayi                                   : 300-400

mg

¨       Anak-anak                         : 500 mg

¨       Remaja                             : 600-700 mg

¨       Dewasa                             : 500-800 mg

¨       Ibu Hamil & Menyusui       : + 400 mg

Akibat Kekurangan Kalsium

Kekurangan kalsium pada masa pertumbuhan dapat

menyebabkan gangguan pertumbuhan. Tulang kurang kuat,

mudah bengkok dan rapuh. Bila terjadi luka, pembekuan

darah sangat lambat. Pada orang dewasa terjadi

osteoporosis. Kekurangan kalsium dapat pula menyebabkan

osteomalasia, yang dinamakan juga riketsia pada orang

dewasa dan biasanya terjadi karena kekurangan vitamin D

dan ketidakseimbangan konsumsi kalsium terhadap fosfor.

Mineralisasi matriks tulang terganggu, sehingga kandungan

kalsium di dalam tulang menurun. Kadar kalsium darah yang

sangat rendah dapat menyebabkan tetani atau kejang.

Akibat kelebihan Kalsium

Konsumsi Ca yang berlebihan dapat menyebabkan sulit

buang air besar (konstipasi) dan mengganggua penyerapan

mineral seperti zat besi, seng dan tembaga. Kelebihan Ca

dalam jangka panjang akan meningkatkan risiko terkena

hypercalcemia, pembentukan batu ginjal dan gangguan

Page 55: Kadar oksalat

fungsi ginjal. Oleh karena itu konsumsi suplemen kalsium

jauh di atas kebutuhan sebaiknya dihindari.

E.     FOSFOR (P)

Fosfor merupakan mineral kedua terbanyak di dalam

tubuh, yaitu 1% dari berat badan. Fosfor di dalam tulang

dan gigi berada dalam perbandingan 1:2 dengan kalsium.

Absorsi dan Metabolisme Fosfor

Fosfor dapat diabsorpsi secara efisiensi sebagai

fosfor bebas di dalam usus setalah dihidrolosis dan

dilepas dari makanan. Bayi dapat menyerap 85-90% fosfor

berasal dari air susu ibu (ASI). Sebanyak 65-70% fosfor

berasal dari susu sapi dan 50-70% fosfor berasal dari

susunan makanan normal dapat diabsorpsi oleh anak-anak

dan orang dewasa. Bila konsumsi fosfor rendah, taraf

absorpsi dapat mencapai 90% dari konsumsi fosfor.

Fosfor dihidrolisis dari makanan oleh enzim alkali

fosfatase di dalam mukosa usus halus dan diabsorpsi

secara aktif dan difusi pasif. Absorpsi aktif dibantu

oleh bentuk aktif vitamin D.

Fungsi fosfor

1. Baersama Ca dan Mg berperan dalam pembentukan tulang

dan gigi

Page 56: Kadar oksalat

2. Mengatur Pengalihan Energi. Dalam metabolisme KH

(daur Krebs) membentuk ATP (adenosin trifosfat) dan

ADP (adenosin difosfat)

3. Absorbsi dan transportasi zat gizi. Mengangkut lemak

hasil penyerapan usus, masuk ke saluran darah

dialirkan ke seluruh tubuh.

4. Bagian dari ikatan tubuh esensial. Merupakan bagian

asam nukleat DNA dan RNA, yaitu senyawa yang membawa

faktor keturunan/ gen yang terdapat dalam inti sel.

5. Pengaturan keseimbangan asam-basa. Fosfat memegang

peranan penting sebagai buffer, untuk mencegah

perubahan tingkat keasaman cairan tubuh. Ini terjadi

karena kemampuan fosfor mengikat tambahan ion

hidrogen.

Sumber Fosfor

Makanan kaya protein: daging, ikan, telur, Susu, keju,

unggas, kacang-kacangan.

Angka Kecukupan Fosfor yang dianjurkan

Kecukupan fosfor rata-rata sehari untuk Indonesia

ditetapkan sebagai berikut (Widyakarya Pangan dan Gizi

LIPI 1993):

¨       Bayi                                         :

200-250 mg

¨       Anak-anak                               : 250-400

mg

Page 57: Kadar oksalat

¨       Remaja dan dewasa               : 400-500 mg

¨       Ibu hamil dan menyusui          : +200 – +300 mg

Akibat Kekurangan Fosfor

Jarang terjadi kekurangan. Kekurangan bisa terjadi

bila menggunakan obat antasida (untuk menetralkan asam

lambung). Kekurangan fosfor menyebabkan kerusakan tulang/

Mineralisasi tulang terganggu, pertumbuhan terhambat,

rakhitis, osteomalasia. Gejalanya adalah rasa lelah,

kurang nafsu makan dan kerusakan tulang.

Akibat Kelebihan Fosfor

Kelebihan P Jarang terjadi. Penggunaan fosfor oleh

tubuh salah satunya ditentukan oleh rasio antara kalsium

dan fosfor, yang idealnya bagi remaja dan orang dewasa

adalah 1:1 kelebihan fosfor terjadi bila rasio kalsium

fosfor lebih kecil dari ½ atau 1:2 kelebihan fosfor dapat

mengganggu penyerapan mineral seperti tembaga dan seng

serta dapat pula memicu timbulnya hypocalcemia. Bila

kadar P darah terlalu tinggi, ion fosfat akan mengikat

kalsium sehingga menimbulkan kejang.

F.     MAGNESIUM (Mg)

Magnesium adalah kation nomor dua paling banyak

setelah natrium di dalam cairan interselular. Magnesium

dalam tubuh sebagian besar terdapat dalam tulang dan

gigi. Sisanya merupakan senyawa kompleks dengan Ca dan P.

Page 58: Kadar oksalat

Sisanya terdapat di dalam otot dan dalam cairan tubuh,

baik di dalam sel maupun di luar sel. Jaringan otot

mengandung lebih banyak Mg dari pada Ca, sedangkan darah

mengandung lebih banyak Ca dari pada Mg. Pada orang

sehat, kadar Mg dalam darah mempunyai nilai konstan.

Absorpsi Magnesium

Magnesium terutama diabsorpsi di dalam usus halus,

kemungkinan dengan bantuan alat angkut aktif dan secara

difusi pasif. Pada konsumsi magnesium yang tinggi hanya

sebanyak 30% magnesium diabsorpsi, sedangkan pada

konsumsi rendah sebanyak 60%. Absorpsi magnesium

dipengaruhi oleh faktor-faktor yang sama yang

mempengaruhi absorpsi kalsium kecuali vitamin D tidak

berpengaruh. Ekskresi magnesium menurun karena pengaruh

kalsitonin, glukagon dan PTH terhadap resorpsi tubula

ginjal.

Fungsi Magnesium

1. Magnesium bertindak di dalam semua sel jaringan

lunak sebagai katalisator dalam reaksi-reaksi

biologik.

2. Di dalam sel ekstraselular magnesium berperan dalam

transmisi saraf, kontraksi otot.

3. Magnesium mencegah pembekuan darah, sedangkan Ca

mempercepat pembekuan darah.

Page 59: Kadar oksalat

4. Magnesium berperan mengendorkan otot. Magnesium

mencegah kerusakan gigi dengan cara menahan kalsium

di dalam email gigi.

Sumber Magnesium

Sayuran hijau, Tepung gandum, kakao, kacang-kacangan,

daging, makanan dari laut dan susu

Angka Kecukupan Magnesium

Kecukupan Mg rata-rata sehari untuk Indonesia

ditetapkan sekitar 4,5 mg/kg berat badan (Widyakarya

Pangan dan Gizi LIPI 1998). Ini berarti kecukupan untuk

orang dewasa laki-laki adalah 280 mg/hari dan untuk

wanita dewasa 250 mg/hari.

Akibat kekurangan magnesium

Kekurangan jarang terjadi karena makanan. Defisiensi

pada alkoholisme dengan sirosis dan penyakit ginjal yang

berat. Penyakit yang menyebabkan muntah-muntah, diare,

penggunaan diuretika (perangsang pengeluaran urin) juga

dapat menyebabkan kekurangan Mg. Kekurangan Mg berat

menyebabkan kurang nafsu makan, gangguan dalam

pertumbuhan, mudah tersinggung, gugup, kejang/tetanus,

gangguan sistem saraf pusat, halusinasi, koma dan gagal

jantung.

Akibat Kelebihan Mg

Page 60: Kadar oksalat

Akibat kelebihan Mg biasanya terjadi pada penyakit

gagal ginjal. Kelebihan magnesim dalam jangka panjang

sama dampaknya dengan kekurangan magnesium yaitu gangguan

fungsi saraf (neurological distrubances). Gejala awal

kelebihan magnesium adalah mual, muntah, penurunan

tekanan darah, perubahan elektro kardiografik dan

kelambanan refleks.

G.    SULFUR (S)

Sulfur (belerang) terutama terdapat di dalam tulang

rawan, kulit, rambut dan kuku yang banyak mengandung

jaringan ikat yang bersifat kaku.

Sulfur diabsorpsi sebagai bagian dari asam amino atau

sebagai sulfat anorganik. Selain sebagai bagian dari asam

amino metionin dan sistein, sulfur juga merupakan bagian

dari enzim glutation serta berbagai koenzim dan vitamin

(B1 dan biotin), termasuk koenzim A.

Dalam bentuk teroksidasi sulfur dihubungkan dengan

mukopolisakarida yang berperan dalam melarutkan sisa

metabolisme sehingga bisa dikeluarkan melalui urin

(terutama sisa metabolisme hormon steroid dan obat-obat

tertentu). Sulfur sebagai besar diekskresi melalui urin

sebagai ion bebas SO4=. Sulfur juga merupakan salah satu

elektrolit intraselular yang terdapat di dalam plasma

dalam konsentrasi rendah.

Page 61: Kadar oksalat

Kecukupan sehari sulfur tidak ditetapkan dan hingga

sekarang belum diketahui adanya kekurangan sulfur. Kita

tidak akan kekurangan sulfur bila makan cukup mengandung

protein.

Fungsi Sulfur

1. Menstabilkan struktur protein. Ikatan sulfida sangat

penting artinya untuk membentuk protein stabil.

2. Berperan dalam mengaktifkan enzim, karena berbagai

enzim membutuhkan gugus sulfurhidril (-SH) yang

bebas, untuk melakukan aktivasinya. Dengan demikian

sulfur berperan dalam proses oksidasi-reduksi atau

pernafasan jaringan

3. berperan dalam metabolisme energi dengan cara

membentuk senyawa dengan ko-enzim A.

4. Sulfur berfungsi sebagai peredam racun. Gugus sulfur

yang aktif bersenyawa dengan racun itu sehingga

menjadi senyawa yang tidak berbahaya, kemudian

dikeluarkan melalui urin.

Sumber Sulfur

Susu, telur, daging, keju dan kacang-kacangan. Sumer

utama sulfur adalah protein yang mengandung asam amino

metionin dan sistein, baik hewani maupun protein nabati.

2.2.2                  Mineral Mikro

Page 62: Kadar oksalat

Mineral Mikro merupakan mineral yang jumlah

kebutuhannya kurang dari (<100 mg per hari) atau lebih

sedikit di bandingkan dengan mineral makro.Yang termasuk

mineral mikro antara lain:

A.  Besi

Zat besi merupakan salah satu mineral yang dapat

membuat tubuh sehat Tubuh manusia mengandung lebih kurang

3,5 - 4,5 gram zat besi, di mana dua per tiganya

ditemukan di dalam darah, sementara sisanya ditemukan di

dalam hati, sumsum tulang, otot. Peranannya dalam

produksi sel darah merah sudah sangat terkenal, terutama

untuk kaum wanita.

Sel darah merah mengandung protein yang bernama

hemoglobin, dan setiap hemoglobin memiliki 4 atom zat

besi. Zat besi dalam hemoglobin inilah yang mengikat

oksigen dalam darah pada paruparu untuk bisa disebarkan

ke seluruh tubuh. Setelah melepas oksigen, hemoglobin

kemudian mengikat karbondioksida (C02) untuk dilepaskan

oleh paru-pare. Jadi bisa dibayangkan pentingnya zat besi

untuk individu yang ingin suplai oksigen dan energi yang

tinggi.

Beberapa gejala kekurangan zat besi adalah: kesulitan

bernafas (nafas terengah-engah), jantung yang berdetak

lebih cepat, kelelahan, kesulitan memusatkan perhatian,

tidur yang tidak pulas, sakit saat menstruasi, ujung

Page 63: Kadar oksalat

bibir yang pecah-pecah, iritasi mata, dan bahkan

kerontokan rambut.

Sumber-sumber alami za besi adalah : daging sapi,

daging ayam, dan sayur-sayuran berwarna hijau tua.

B.   Zinc/Seng

Seng adalah salah satu mineral yang dibutuhkan oleh

tubuh dan dikelompokkan dalam golongan trace mineral.

Namun bagi manusia, arti penting zat seng sebenarnya baru

terungkap pada tahun 1956. Fungsi seng terbilang sangat

vital bagi kelangsungan hidup sel-sel tubuh manusia.

Salah satunya sebagai zat perantara bagi lebih 70 macam

enzim dan protein yang ada di tubuh manusia. Enzim

sendiri berperan dalam metabolisme seluruh sel-sel

ditubuh manusia, maka jika enzim-enzim tidak terbentuk

sempurna, fungsi sel tubuh akan terganggu. Selain itu,

seng berperan pula dalam proses pembentukan genetik,

yaitu pada DNA (DeoxyribosenucleidAcid). Dengan

konsentrasi yang cukup besar dalam tubuh yakni menempati

posisi kedua setelah zat besi, seng dapat mudah ditemukan

pada berbagai jenis makanan yang kaya akan kandungan

protein seperti daging, kacang-kacangan dan polong

polongan.Asupan seng yang dibutuhkan tubuh manusia

sebenarnya sangat sedikit, namun ternyata penyerapan seng

oleh tubuh pun sangatlah kecil. Dari sekitar 4-14 mg/hari

jumlah seng yang dianjurkan untuk dikonsumsi, hanya

sekitar 10-40% saja yang dapat diserap.Kehadiran zat

mineral lain yang tinggi dalam tubuh, seperti zat besi

Page 64: Kadar oksalat

dan tembaga serta adanya kandungan phytat pada bayam,

kangkung dan sayuran lain, ternyata menghambat penyerapan

seng di mukosa usus. Namun, jika zat-zat tersebut

difermentasikan, malah dapat meningkatkan penyerapan

seng. Jika tubuh Anda tidak mendapat suplai seng yang

cukup, biasanya akan muncul tanda-tanda atau gejala.

Berikut adalah tanda-tanda bila mengalami kekurangan

seng menurut U.S. National Library of Medicine :

         Rata-rata pertumbuhan yang lambat.

         Tidak ada selera atau nafsu makan.

         Penyembuhan luka yang lambat, muncul lesi pada kulit

dan infeksi yang tak kunjung sembuh.

         Kelelahan yang hebat.

         Kerontokan pada rambut.

         Ketidaknormalan pada kemampuan mengecap rasa dan

mencium bau.

         Kesulitan dalam melihat dikegelapan.

       Menurunnya produksi hormon pada pria

(infertilitas).

Kekurangan seng akan mengganggu proses pembentukan

sperma dan perkembangan organ seks primer dan sekunder

pada pria. Kekurangan seng pada pria menyebabkan

menurunnya fungsi testikular (testicular hypofunction)

Page 65: Kadar oksalat

yang berdampak pada terganggunya proses spermatogenesis

dan produksi hormon testosteron oleh sel-sel Leydig.

Testosteron adalah hormon yang mempengaruhi libido dan

ciri-ciri kelamin sekunder laki-laki. Dalam keadaan

normal atau sehat jumlah yang dianjurkan untuk pria

dewasa sebanyak 15 mg per hari, sedangkan wanita 12 mg

per hari. Cara aman mendapatkan zat gizi seng adalah

dengan mengonsumsi makanan kaya seng. Makanan yang kadar

sengnya tinggi antara lain kerang, daging sapi, hati, dan

rempah/bumbu makanan (spices). Sumber makanan yang baik

adalah keju cheddar, kepiting, daging kambing muda,

kacang tanah, dan hewan ternak. Selain itu, ada pula

beberapa unsur makanan yang akan menghambat penyerapan

seng dalam tubuh, yaitu tinggi kadar kalsium, asam fitat,

dan mineral copper. Untuk itu, konsumsi makanan

penghambat ini perlu dikurangi jumlah dan frekuensinya.

C.  Yodium/iudium

Jenis mineral ini, selalu dihubung-hubungkan dengan

garam. Bahkan WHO, lembaga kesehatan dunia milik PBB,

pernah mencanangkan gerakan konsumsi garam beryodium di

negara berkembang. Sebenarnya yodium hanyalah mineral

yang 'dititipkan' pada garam. Hal ini disebabkan karena

sebagian besar masyarakat di dunia menggunakan garam

untuk memasak. Namun, sumber yodium terbesar adalah

seafood, seperti: kerang, udang, rumput laut dan aneka

ikan serta hasil olahannya.

Page 66: Kadar oksalat

Peran yodium bagi tubuh Yodium tergolong sebagai mikro

mineral yang sangat dibutuhkan oleh tubuh. Di dalam

tubuh, yodium sangat dibutuhkan oleh kelenjar tiroid

(kelenjar yang agak besar dan berada di leher depan

bagian bawah). Oleh kelenjar tiroid, yodium digunakan

untuk memproduksi tiroksin. Tiroksin adalah hormon yang

mengatur aktivitas berbagai organ, mengontrol

pertumbuhan, membantu proses metabolisme, bahkan

menentukan berapa lama seseorang bertahan untuk

hidup.Jika persediaan yodium di dalam tubuh sangat rendah

maka kelenjar tiroid akan membesar sehingga membentuk

benjolan pada leher yang biasanya disebut penyakit

hipotiroid. Meski sama-sama mengalami pembengkak pada

bagian leher, hipotiroid berbeda dengan penyakit gondok

(goitre) yang disebabkan karena virus.Jika tidak segera

diobati, penderita hipotiroid akan mengalami anemia,

sistem pernafasan melemah, penderita mengalami kejang,

sehingga aliran darah ke otak berkurang sampai akhirnya

terjadi gagal jantung. Pada ibu hamil, kekurangan hormon

tiroid, dikhawatikan bayinya akan mengalami cretenisma,

yaitu tinggi badan di bawah ukuran normal (cebol) yang

disertai dengan keterlambatan perkembangan jiwa dan

tingkat kecerdasan. Tanda-tanda lain akibat hipotiroid

ialah kelopak mata tampak lebih cembung, muka kelihatan

suram, lesu, rambut kasar, lidah bengkak dan suara parau.

Kelebihan yodium di dalam tubuh dikenal juga sebagai

hipertiroid. Hipertiroid terjadi karena kelenjar tiroid

terlalu aktif memroduksi hormon tiroksin. Biasanya

Page 67: Kadar oksalat

ditandai gejala mudah cemas, lemah, sensitif terhadap

panas, sering berkeringat, hiperaktif, berat badan

menurun, nafsu makan bertambah, jari-jari tangan

bergetar, jantung berdebar-debar, bola mata menonjol

serta denyut nadi bertambah cepat dan tidak

beraturan.Untuk memenuhi kecukupan yodium sebaiknya di

dalam menu sehari-hari sertakan bahan bahan pangan yang

berasal dari laut. Kebutuhan yodium perhari sekitar 1-2

mikrogram per kg berat badan. Kecukupan yang dianjurkan

sekitar 40-120 mikrogram/ hari untuk anak sampai umur 10

tahun, 150 mikrogram/ hari untuk orang dewasa. Untuk

wanita hamil dan menyusui dianjurkan tambahan masing-

masing 25 mikrogram dan 50 mikrogram/ hari.

D.  Selenium

Selenium telah menunjukkan diri sebagai salah satu

dari agen-agen antikanker yang lebih kuat. Apabila ia

digabungkan dengan vitamin E, efektivitas keduanya

terhadap kanker akan sangat meningkat. Mereka bersama-

sama bekerja sebagai antikanker yang kuat, sistem

antipenuaan yang disebut glutation peroksidase (GSH).

Kombinasi ini membentuk satu antioksidan yang paten, dan

karenanya, pemakan radikal bebas ini melindungi membran-

membran sel dari serangan radikal bebas. GSH oleh

beberapa orang dilukiskan menyerupai miniatur kekuatan

polisi yang mencari dan menghancurkan sel-sel pemberontak

dan radikal-radikal bebas dalam tubuh. Tidak usah

ditanyakan lagi bahwa mereka merupakan senjata penting

bagi tubuh untuk mencegah kanker. Jumlah vitamin E dalam

Page 68: Kadar oksalat

diet seseorang mempengaruhi kadar GSH di dalam tubuh.

Sejumlah kemampuan murni lainnya yang ditunjukkan oleh

selenium:

         Selenium meningkatkan efisiensi sehingga DNA dapat

memperbaiki dirinya sendiri. Pada kadar tinggi selenium

bersifat langsung sebagai racun terhadap sel-sel kanker.

         Selenium menghambat pertumbuhan tumor dalam jaringan

payudara manusia.

         Selenium dapat mendeaktivasi toksisitas radiasi di

dalam tubuh.

         Selenium bekerja membersihkan darah dari efek

kemoterapi dan malfungsi liver.

         Selenium merupakan stimulan yang paten bagi sistem

kekebalan.

Jadi betapa pentingnya mineral ini bagi pejuang

kanker. Para ilmuwan telah memperhatikan adanya hubungan

langsung antara insiden kanker dan kadar selenium di

dalam tanah di berbagai negara yang berbeda. Bilamana

kadarnya lebih rendah, insiden kanker pada populasi

tersebut meningkat.

E.   Tembaga

a.       Sumber makanan utama : Daging, tiram, kacang-

kacangan, tanaman polong yang dikeringkan, gandum.

b.      Fungsi utama dalam tubuh :

Page 69: Kadar oksalat

         Komponen enzim

         Pembentukan sel darah merah

         Pembentukan tulang

c.       Akibat Dari Kekurangan & Kelebihan :

Kekurangan : Anemia pada anak-anak yg menderita

malnutrisi.

Kelebihan : Pengendapan tembaga dalam otak,

kerusakan hati.

d.      Kebutuhan Harian Dewasa :

Dibutuhkan 2 miligram. Sistem tubuh pada orang-

orang yang menderita kanker telah didapati

kekurangan tembaga. Oleh karenanya, tembaga

tercakup dalam suplemen-suplemen lainnya disamping

mineral-mineral cairan.

F.   Mangan

a.       Sumber makanan utama : Gandum, buah-buahan yg

dikeringkan.

b.      Fungsi utama dalam tubuh : Komponen enzim.

c.       Akibat Dari Kekurangan & Kelebihan :

Kekurangan :

         Penurunan berat badan,

         iritasi kulit,

         mual & muntah,

         perubahan warna rambut,

         pertumbuhan rambut yg lambat

Page 70: Kadar oksalat

Kelebihan : Kerusakan saraf

d.      Kebutuhan Harian Dewasa : Dibutuhkan 3,5 miligram

G.  Chromium

Chromium adalah sejenis mineral mikro yang esensial

bagi tubuh. Esensial dalam hal ini berarti tidak bisa

diproduksi oleh tubuh dan harus didapatkan dari sumber

luar (seperti makanan dan suplementasi). Fungsinya hampir

sama dengan insulin yang diproduksi oleh tubuh yaitu

untuk mendorong glukosa (karbohidrat) ke dalam sel untuk

dijadikan energi. Asupan chromium yang optimal tampaknya

menurunkan jumlah insulin yang diproduksi agar tidak

terlalu banyak menjaga kadar gula darah. Di dalam tubuh

manusia dewasa pada umumnya mengandung 0,4 mg hingga 6 mg

Chromium, dengan kadar yang lebih rendah umumnya dimiliki

oleh individu yang berusia lanjut. Dalam beberapa studi

kesehatan berdasarkan variasi geografis (tempat tinggal),

ditemukan adanya hubungan yang kuat antara asupan gizi

Chromium dengan penyakit diabetes dan jantung. Di tempat

yang masyarakatnya mengkonsumsi cukup Chromium, jumlah

penderita diabetes dan jantung jauh lebih sedikit

daripada tempat yang masyarakatnya tidak mengkonsumsikan

cukup Chromium. Sumber alami Chromium: Gandum, kuning

telur, bayam, daging sapi, susu dan kacang hijau.

H.  Fluor

Page 71: Kadar oksalat

Sudah ada kontroversi tentang fluor yang ditambahkan

ke dalam air. Walaupun tidak begitu diperlukan, fluor

terbukti dapat melindungi lubang gigi saat dikonsumsi

dalam jumlah menengah (di bawah 4 mg/l). Fluor

bertanggung jawab terhadap pencegahan kerusakan gigi yang

terjadi di Amerika Serikat mulai pertengahan tahun 1980-

an. Tindakan khusus harus dilakukan saat jumlah fluor

yang dikonsumsi oleh anak-anak. Tingkat fluor diatas

2mg/l dapat merusak pertumbuhan gigi orang dewasa sebelum

menjadi gigi tetap. Sumber fluor di antaranya adalah air,

makanan laut, tanaman, ikan dan makanan hasil ternak.

Sedangkan fungsi fluor di antaranya adalah :

         Untuk pertumbuhan dan pembentukkan struktur gigi.

         Untuk mencegah karies gigi.

Proses metabolisme Mineral MikroDalam proses

metabolisme energi tubuh, mineral-mineral yang diperoleh

melalui konsumsi bahan pangan dalam keseharian ini akan

terlibat dalam proses pengambilan energi dari simpanan

glukosa (glycolysis), pengambilan energi dari simpanan

lemak (lipolysis), pengambilan energi dari simpanan

protein (proteolysis) serta juga terlibat dalam

pengambilan energi dari phosphocreatine (PCr). Mineral

mikro (Trace Mineral) sangat penting untuk tubuh manusia.

Mineral mikro (trace Mineral) memegang peranan penting

dalam metabolisme tubuh, bertindak sebagai katalisator

dalam berbagai substansi dan juga membantu enzim untuk

melaksanakan kerjanya.

Page 72: Kadar oksalat

BAB III

KASUS

3.1  Hubungan antara Asam Oksalat dengan Kalsium

Asam oksalat terdapat pada selada, kubis, bunga kol

(terutama brokoli),kacang hijau, buncis dan dalam jumlah

sedikit pada semua sayuran dan buah-buahan.Tapi, asam

oksalat bersama-sama dengan kalsium dalam tubuh manusia

membentuk senyawa yang tak larut dan tak dapat diserap

tubuh, dan mencegah penggunaan kalsium yang juga terdapat

dalam produk-produk yang mengandung oksalat. Lebih dari

itu, asam oksalat dan garamnya yang larut air dapat

membahayakan, karena senyawa tersebut bersifat toksis.

 Asam oksalat(H2C2O4) adalah asam dikarboksilat yang

hanya terdiri dari dua atom C pada masing-masing molekul,

sehingga dua gugus karboksilat berada berdampingan.

Karena letak gugus karboksilat yang berdekatan, asam

oksalat mempunyai konstanta dissosiasi yang lebih besar

Page 73: Kadar oksalat

daripada asam-asam organik lain. Besarnya konstanta

disosiasi (K1) = 6,24.10-2 dan K2 = 6,1.10 -5). Dengan

keadaan yang demikian dapat dikatakan asam oksalat lebih

kuat daripada senyawa homolognya dengan rantai atom

karbon lebih panjang. Namun demikian dalam medium asam

kuat (pH <2) proporsi asam oksalat yang terionisasi

menurun.

3.2 Sifat-sifat umum Asam Oksalat

 Asam oksalat dalam keadaan murni berupa senyawa

kristal, larut dalam air(8% pada 10 oC) dan larut dalam

alkohol. Asam oksalat membentuk garam netral dengan logam

alkali (NaK), yang larut dalam air (5-25 %), sementara

itu dengan logam dari alkali tanah, termasuk Mg atau

dengan logam berat, mempunyai kelarutan yang sangat kecil

dalam air. Jadi kalsium oksalat secara praktis

tidak larut dalam air. Berdasarkan sifat tersebut asam

oksalat digunakan untuk menentukan jumlah kalsium. Asam

oksalat ini terionisasi dalam media asam kuat.

3.3 Bahan Makanan yang Mengandung Asam Oksalat

 Asam oksalat dapat ditemukan dalam bentuk bebas

ataupun dalam bentuk garam. Bentuk yang lebih banyak

ditemukan adalah bentuk garam. Kedua bentuk asam oksalat

tersebut terdapat baik dalam bahan nabati maupun hewani.

Jumlah asam oksalat dalam tanaman lebih besar dari pada

hewan. Diantara tanaman yang digunakan untuk nutrisi

manusia dan hewan, atau tanaman yang ditemukan dalam

Page 74: Kadar oksalat

makanan hewan; yang paling banyak mengandung oksalat adalah

spesies Spinacia, Beta, Atriplex, Rheum, Rumex, Portulaca,

Tetragonia, Amarantus, Musa parasisiaca. Daun teh, daun

kelembak dan kakao juga mengandung oksalat cukup banyak.

Demikian juga beberapa spesies mushrooms dan

jamur(Asperegillus niger, Baletus sulfurous, Mucor,

Sclerotinia dan sebagainya.) menghasilkan asam oksalat

dalam jumlah banyak (lebih dari 4-5 gram untuk setiap 100

gram berat kering), baik dalam bentuk penanaman

terisolasi dan dalam bahan makanan atau makanan ternak

dimana jamur tersebut tumbuh. Distribusi asam oksalat

pada bagian-bagian tanaman tidak merata. Bagian daun

umumnya lebih banyak mengandung asam oksalat dibandingkan dengan

tangkai, sedangkan dalam Poligonaceae, kandungan asam

oksalat pada petiole hampir dua kali lebih besar daripada

tangkai. Umumnya daun muda mengandung asam oksalat lebih

sedikit dibandingkan dengan daun tua. Misalnya pada daun

Chenopodiaceae, proporsi asam oksalat dapat bertambah dua

kali lipat selama proses penuaan.

Bahan makanan yang mengandung oksalat dapat

diklasifikasikan menjaditiga kelompok, yaitu;

a.       Produk-produk dimana miliequivalen asam oksalat

yang terkandung jumlahnya 2-7 kali lebih besar

daripada kalsium, seperti bayam, orach,daun beet dan

akar beet, sorrel, sorrel kebun, kelembak dan bubuk

kakao. Bahan makanan ini tidak hanya menyebabkan

Page 75: Kadar oksalat

kalsium yang terkandung didalamnya tak dapat dimanfaatkan

tetapi dengan besarnya asam oksalat yang terkandung dapat

mengendapkan kalsium yang ditambahkan dari produk-

produk lain, atau jika tidak ada kalsium yang

ditambahkan, dapat berpengaruh toksis.

b.      Pada produk-produk seperti kentang, amaranth,

gooseberries, dan currants, asam oksalat dan kalsium

terdapat dalam jumlah yang hampir setara (1±0,2),

dengan demikian diantara keduanya saling

menetralkan/menghapuskan, olah karena itu tidak

memberikan kalsium yang tersedia bagi tubuh. Tetapi

mereka tidak merngganggu penggunaan kalsium yang

diberikan oleh produk lain dan oleh karena itu

tidak menimbulkan pengaruh anti mineralisasi seperti

pada produk kelompok pertama.

c.       Bahan makanan yang meskipun mengandung asam

oksalat dalam jumlah yang cukup banyak, tapi karena pada

bahan tersebut kaya akan kalsium, maka bahan makanan

tersebut merupakan sumber kalsium. Yang termasuk dalam

kelompok ini adalah selada, dandelion, cress, kobis,

bunga kol(terutama brokoli), kacang hijau, dan terutam

green peas, koherabbi, block raddish, green turnip,

dan dalam jumlah sedikit pada semua sayuran danbuah-

buahan.

3.4 Pengaruh Asam Oksalat terhadap tubuh manusia.

 Asam oksalat bersama-sama dengan kalsium dalam tubuh

manusia membentuk senyawa yang tak larut dan tak dapat

diserap tubuh, hal ini tak hanya mencegah penggunaan

Page 76: Kadar oksalat

kalsium yang juga terdapat dalam produk-produk yang

mengandung oksalat, tetapi menurunkan CDU dari kalsium

yang diberikan oleh bahan pangan lain. Hal tersebut

menekan mineralisasi kerangka dan mengurangi pertambahan

berat badan.Asam oksalat dan garamnya yang larut air dapat

membahayakan, karena senyawa tersebut bersifat toksis. Pada

dosis 4-5 gram asam oksalat atau kaliumoksalat dapat

menyebabkan kematian pada orang dewasa, tetapi biasanya

jumlah yang menyebabkan pengaruh fatal adalah antara 10 dan 15

gram. Gejala pada pencernaan (pyrosis, abdominal kram, dan

muntah-muntah) dengan cepat diikuti kegagalan peredaran

darah dan pecahnya pembuluh darah inilah yang dapat menyebabkan

kematian.

1.5  Mengurangi Konsumsi senyawa Asam Oksalat

Karena pengaruh distropik oleh oksalat tergantung

pada ratio molar antara asam oksalat dan kalsium,

hal itu dapat dicegah melalui cara, yaitu :

1.      Menghilangkan oksalat dengan membatasi konsumsi bahan

makanan yang banyak mengandung oksalat yang larut, yaitu

dengan menghindari makan dalam jumlah besar atau juga

menghindari makan dalam jumlah kecil tetapi berulang-

ulang. Mengkombinasikan beberapa makanan yang banyak

mengandung oksalat perlu juga dihindari.

2.      Dengan cara menaikkan supply kalsium yang akan dapat

menetralkan pengaruh dari oksalat.

3.      Memasak bahan makanan yang mengandung asam oksalat hingga

mendidih dan membuang airnya sehingga dapat memperkecil

proporsi asam oksalat dalam bahan makanan

Page 77: Kadar oksalat

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Unsur mineral merupakan salah satu komponen yang

sangat diperlukan oleh makhluk hidup di samping

karbohidrat, lemak, protein, dan vitamin. Pencernaannya

dipengaruhi tingkatan zat gizi yang dimakan yang dapat

Page 78: Kadar oksalat

diabsorpsi oleh tubuh. Mineral diklasifikasikan menjadi

mineral organik dan anorganik serta makro dan mikro.

Mineral memiliki beberapa fungsi diantaranya sebagai

kompenen utama tubuh (structural element) atau penyusun

kerangka tulang, gigi dan otot-otot, unsur dalam cairan

tubuh atau jaringan, dan sebagai aktifator.

Asam oksalat berpengaruh terhadap kalsium dalam tubuh.Asam oksalat terdapat pada makanan nabati maupun hewani.Asam oksalat dapat menghambat fungsi kalsium dalam tubuh.

4.2 Saran

1.    Bagi seluruh civitas akademik untuk terus menambah wawasan pengetahuan mengenai mineral.

2.    Kita perlu menjaga keseimbangan asupan nutrisi dan selalu menjaga kesehatan.

3.    Semoga dengan adanya makalah ini baik penyusun maupunpembaca dapat memahami akan pentingnya mineral miro dalam kehiduan sehari-hari.

DAFTAR PUSTAKA

Page 79: Kadar oksalat

Almatsier, Sunita. 2005. Prinsip Dasar Ilmu Gizi.Jakarta :

Gramedia Pustaka Utama

Almatsier, Sunita. 2001. Prinsip Ilmu Gizi. Jakarta : Gramedia

Pustaka Utama.

Almatsier, Sunita.2009. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta :

Gramedia Pustaka utama

Behrman,kliegman,alvin. 1999. Ilmu Kesehatan Anak Nelson. Ed

15 Vol. 2. Jakarta : EGC

Davis, G.K. and W. Mertz. 1987. Copper. p. 301−364. In W.

Mertz (Ed.) Trace Elements in Human and Animal

Nutrition. Academic Press, Inc. San Diego,CA

http://dahlanforum.wordpress.com/2009/04/24/zat-zat-gizi-

yang-dibutuhkan-tubuh/ Diakses 6 Juni 2013

http://reninutrisionist.wordpress.com/2009/05/21/

makromineral/ Diakses 6 Juni 2013

http://www.scribd.com/doc/118878683/Tugas-NAl-2-Zat-Anti-

Gizi-Dan-Toksik Diakses 6 Juni 2013

http://www.scribd.com/doc/37660867/Makromineral Diakses

6 Juni 2013

Poedjiati, Anna dan F.M. Titin Supriyanti.2006.Dasar-dasar

Biokimia.Jakarta:UI Press

Tirtawinata. 2006. Makanan Dalam Perspektif Al-Quran dan Ilmu Gizi.

Jakarta : Balai Penerbit FKUI.

Page 80: Kadar oksalat

Yuniastuti, A. 2008. Gizi dan Kesehatan.Yogyakarta : Graha

Ilmu

Diposkan 30th September 2013 oleh Blogke IcukK

0

Tambahkan komentar

2.

Page 81: Kadar oksalat

Sep

30

Hubungan Antara Asam Oksalatdengan Kalsium

BAB I

Pendahuluan

Sebagian besar bahan makanan, yaitu sekitar 96%

terdiri dari bahan organik dan air. Sisanya terdiri dari

unsur-unsur mineral. Unsur mineral dikenal sebagai zat

anorganik, komponen jaringan tubuh, dan komponen cairan

tubuh yang bekerja dengan enzim, hormon, vitamin, dan

bahan-bahan transpor.

Unsur mineral merupakan salah satu komponen yang

sangat diperlukan oleh makhluk hidup di samping

karbohidrat, lemak, protein, dan vitamin, juga dikenal

sebagai zat anorganik atau kadar abu. Sebagai contoh,

bila bahan biologis dibakar, semua senyawa organik akan

rusak; sebagian besar karbon berubah menjadi gas karbon

dioksida (CO2), hidrogen menjadi uap air, dan nitrogen

menjadi uap nitrogen (N2). Sebagian besar mineral akan

tertinggal dalam bentuk abu dalam bentuk senyawa

anorganik sederhana, serta akan terjadi penggabungan

Page 82: Kadar oksalat

antar individu atau dengan oksigen sehingga terbentuk

garam anorganik (Davis dan Mertz 1987).

Berbagai unsur anorganik (mineral) terdapat dalam

bahan biologi, tetapi tidak atau belum semua mineral

tersebut terbukti esensial, sehingga ada mineral esensial

dan nonesensial. Mineral esensial yaitu mineral yang

sangat diperlukan dalam proses fisiologis makhluk hidup

untuk membantu kerja enzim atau pembentukan organ. Unsur-

unsur mineral esensial dalam tubuh terdiri atas dua

golongan, yaitu mineral makro dan mineral mikro. Mineral

makro diperlukan untuk membentuk komponen organ di dalam

tubuh. Mineral mikro yaitu mineral yang diperlukan dalam

jumlah sangat sedikit dan umumnya terdapat dalam jaringan

dengan konsentrasi sangat kecil. Mineral nonesensial

adalah logam yang perannya dalam tubuh makhluk hidup

belum diketahui dan kandungannya dalam jaringan sangat

kecil. Bila kandungannya tinggi dapat merusak organ tubuh

makhluk hidup yang bersangkutan. Di samping mengakibatkan

keracunan, logam juga dapat menyebabkan penyakit

defisiensi.

Beberapa unsur mineral berperan penting dalam

penyusunan struktur tubuh, baik untuk perkembangan

jaringan keras seperti tulang dan gigi maupun jaringan

lunak seperti hati, ginjal, dan otak. Dalam tubuh tulang

menyimpan kalsium dalam jumlah yang paling besar

dibandingkan dengan mineral-mineral lain. Kalsium adalah

mineral yang paling banyak di dalam tubuh.

Page 83: Kadar oksalat

BAB II

Tinjauan Pustaka

1.1  Mineral

Mineral merupakan bagian dari tubuh yang memegang

peranan penting dalam pemeliharaan fungsi tubuh, baik

pada tingkat sel, jaringan, organ maupun fungsi tubuh

secara keseluruhan. Di samping itu mineral berperan dalam

berbagai tahap metabolisme, terutama bagi kofaktor dalam

aktifitas enzim-enzim. Keseimbangan ion-ion mineral di

dalam cairan tubuh diperlukan untuk untuk pengaturan

pekerjaan enzim-enzim membran sel dan pemeliharaan

kepekaan otot dan saraf terhadap rangsangan(Almatsier,

2009).

Dalam proses pembakaran, bahan-bahan organik terbakar

tetapi zat anorganiknya tidak, karena itulah disebut abu.

Sampai sekarang telah diketahui ada empat belas unsur

mineral yang berbeda jenisnya diperlukan manusia agar

memiliki kesehatan dan pertumbuhan yang baik yang terbagi

Page 84: Kadar oksalat

dalam dua golongan yaitu makronutrien dan mikronutrien

mineral.

2.1.1 Ketersediaan Biologik Mineral

Walaupun bahan makanan mengandung berbagai mineral

untuk keperluan tubuh, namun tidak semuanya dapat

dimanfaatkan. Hal ini dapat bergantung pada ketersediaan

biologiknya(ketersediaan biologik adalah tingkatan zat

gizi yang dimakan yang dapat diabsorpsi oleh tubuh).

Sebagian zat gizi mungkin tidak mudah dilepaskan saat

makanan dicerna atau tidak diabsorpsi dengan

baik(Almatsier,2009)

Faktor-faktor yang mempengaruhi ketersediaan biologik mineral, yaitu:

1.      Kebutuhan tubuh

Tubuh menyerap mineral sesuai dengan kebutuhannya,

misalnya seseorang yang kurang Ca akan menyerap Ca lebih

banyak dari pada orang yang kadar Ca nya normal. Wanita

dewasa menyerap Fe lebih banyak dari pada laki-laki

dewasa karena kebutuhan Fe wanita lebih besar dari pada

laki-laki.

2.      Derajat Keasaman (pH) sistem pencernaan

Derajat keasaman sistem pencernaan mempengaruhi

ketersediaan biologik zat besi. Derajat keasaman yang

tinggi akan meningkatkan penyerapan zat besi, karena

Page 85: Kadar oksalat

keasaman membuat zat besi Feri (Fe3+) menjadi fero (Fe2+),

bentuk yang mudah diserap oleh sistem pencernaan dan

sebaliknya.

3.      Interaksi mineral dengan mineral

Mineral yang mempunyai berat molekul dan jumlah muatan

(valensi) yang sama bersaing satu sama lain untuk

diabsorpsi, dengan demikian dalam ketersediaan

biologiknya. Contohnya magnesium, kalium, besi dan

tembaga yang mempunyai valensi +2. kalsium yang dimakan

terlalu banyak akan menghambat absorpsi besi, kebanyakan

makan seng akan menghambat absorpsi tembaga. Oleh karena

itu, kita harus berhati-hati dalam menggunakan suplemen

mineral tanpa berkonsultasi dengan dokter.

4.      Interaksi vitamin dengan mineral

Vitamin C meningkatkan absorpsi besi bila dimakan pada

waktu bersamaan. Vitamin D kalsiterol meningkatkan

absorpsi kalsium. Koenzim tiamin (Vit.B1) membutuhkan

magnesium untuk berfungsi secara efisien. Banyak vitamin

membutuhkan mineral untuk melakukan peranannya dalam

metabolisme. Misalnya, koenzim tiamin membutuhkan

magnesium untuk berfungsi secara efisien.

5.      Interaksi serat makanan dengan mineral

Ketersediaan biologik mineral banyak dipengaruhi oleh

bahan-bahan nonmineral didalam makanan. Asam fitat dalam

serat kacang-kacangan dan serealia.Makanan tinggi serat

Page 86: Kadar oksalat

(lebih dari 35 gram sehari) menghambat absorpsi kalsium,

zat besi, seng dan magnesium.

6.      Adanya senyawa-senyawa lain

Ketersediaan biologik mineral banyak dipengaruhi oleh

bahan-bahan nonmineral di dalam makanan. Asam fitat dalam

serat kacang-kacangan dan serealia serta asam oksalat

dalam bayam mengikat mineral-mineral tertentu sehingga

tidak dapat diabsorpsi.

Faktor-faktor yang mempengaruhi ketersediaan biologik

mineral antara lain:

1.      Interaksi Mineral dengan Mineral

a.      Fungsi Mineral.

Ada tiga fungsi utama mineral yaitu:

1.        Sebagai kompenen utama tubuh (structural element)

atau penyusun kerangka tulang, gigi dan otot-otot. Ca,

P, Mg, Fl dan Si untuk pembentukan dan pertumbuhan

gigi sedang P dan sekolah luar biasa untuk penyusunan

protein jaringan.

2.        Merupakan unsur dalam cairan tubuh atau jaringan,

sebagai elektrolit yang mengatur tekanan osmuse (Fluid

balance), menegatur keseimbangan basa asam dan

Page 87: Kadar oksalat

permeabilitas membran. Contoh adalah Na, K, Cl, Ca dan

Mg

3.        Sebagai aktifator atau terkait dalam peranan enzyme

dan hormon.

b.      Klasifikasi Mineral

Menurut jenisnya, klasifikasi mineral dibedakan :

1.      Mineral Organik

Adalah mineral yang dibutuhkan serta berguna bagi tubuh

kita, yang dapat kita peroleh melalui makanan yang kita

konsumsi setiap hari seperti nasi, ayam, ikan, telur,

sayur-sayuran serta buah-buahan, atau vitamin tambahan.

2.      Mineral Anorganik

Adalah mineral yang tidak dibutuhkan serta tidak berguna

bagi tubuh kita.Contohnya:Timbal Hitam (Pb), Iron Oxide

(Besi Teroksidasi), Mercuri, Arsenik, Aluminium atau

bahan-bahan kimia hasil dari resapan tanah dan lain.

Menurut bentuknya, klasifikasi mineral dibedakan menjadi

2, yaitu :

1.      Mineral Makro

Contohnya:

         Natrium

         Klor

         Kalium

Page 88: Kadar oksalat

         Kalsium

         Fosfor

         Magnesium

         Sulfur

2.      Mineral Mikro

Contohnya:

      Besi

      Seng

      Iodium

      Selenium

      Tembaga

      Mangan

      Kromium

      Fluor

2.2.1        Mineral Makro

Mineral makro adalah mineral yang dibituhkan tubuh

dengan jumlah lebih dari 100 mg sehari. Yang termasuk

mineral makro antara lain :

A.    NATRIUM (Na)

Natrium (sodium) adalah kation utama dalam cairan

ekstraselular. 30-40% natrium ada di dalam kerangka

tubuh. Di dalam tubuh, Na terdapat di dalam sel

(intraseluler) dan terutama terdapat dalam cairan di luar

sel (cairan extraseluler). Antara lain cairan saluran

Page 89: Kadar oksalat

cerna, seperti cairan empedu dan pankreas, mengandung

banyak natrium.

Absorpsi dan metabolisme Natrium

Hampir seluruh natrium yang dikonsumsi (3-7 gram

sehari) diabsorbsi, terutama di dalam usus halus. Natrium

diabsorbsi secara pasif (membutuhkan energi). Natrium

yang diabsorbsi dibawa oleh aliran darah keginjal. Disini

natrium disaring dan dikembalikan ke aliran darah dalam

jumlah yang cukup untuk mempertahankan taraf natrium

dalam darah. Kelebihan natrium yang jumlahnya mecapai 90-

99% dari yang dikonsumsi, dikeluarkan melalui urin.

Pengeluaran natrium ini diatur oleh hormon aldosteron,

yang dikeluarkan kelenjar adrenal bila kadar natrium

darah menurun. Aldosteron merangsang ginjal untuk

mengabsorbsi kembali natrium. Dalam keadaan normal,

natrium yang dikeluaran melalui urin sejajar dengan

jumlah natrium yang dikonsumsi.

Fungsi Na

1. Menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh (ekstrasel).

Na yang mengatur tekanan osmosis yang menjaga cairan

tidak keluar dari darah dan masuk ke dalam sel. Bila

jumlah Na di dalam sel meningkat secara berlebihan, air

akan masuk ke dalam sel, akibatnya sel akan membengkak.

Inilah yang menyebabkan terjadinya pembengkakan dalam

jaringan tubuh. Keseimbangan cairan juga akan terganggu

Page 90: Kadar oksalat

bila seseorang kehilangan natrium. Air akan memasuki sel

untuk mengencerkan Na dalam sel. Cairan ekstraselular

akan menurun. Perubahan ini dapat menurunkan tekanan

darah.

2.      Mejaga keseimbangan asam basa di dalam tubuh.

3. Berperan dalam pengaturan kepekaan otot dan saraf.

Berperan dalam transmisi saraf yang menghasilkan

terjadinya kontaksi otot.

4. Berperan dalam absorpsi glukosa

5. Berperan sebagai alat angkut zat-zat gizi lain

melalui membran, terutama melalui dinding usus

Sumber Na

Garam dapur (NaCl), MSG, kecap, makanan yang

diawetkan, daging, ikan, unggas, susu dan telur

Perkiraan kebutuhan Na

Makanan sehari-hari biasanya cukup mengandung Na yang

dibutuhkan tubuh. Taksiran kebutuhan Na sehari untuk

orang dewasa adalah sebanyak 500mg. Kecukupan gizi yang

dianjurkan: 2 g NaCl per hari untuk orang dewasa sama

dengan kira-kira 5 g garam dapur.

Akibat Kekurangan Na

Menyebabkan kejang, apatis, dan kehilangan nafsu

makan. Kekurangan Na dapat terjadi sesudah muntah, diare,

Page 91: Kadar oksalat

keringat berlebihan dan bila menjalankan diet yang sangat

terbatas Na.

Akibat Kelebihan Na

Kelebihan Na dapat menimbulkan keracunan yang dalam

keadaan akut menyebabkan edema dan hipertensi. Hal ini

dapat diatasi dengan banyak minum. Kelebihan konsumsi

natrium secara terus-menerus terutama dalam bentuk garam

dapur dapat menimbulkan hipertensi.

B.     KLOR (Cl)

Klor merupakan anion utama cairan ekstraselular. Klor

merupakan 0,15% berat badan. Konsentrasi klor tertinggi

adalah dalam cairan serebrospinal (otak dan sumsum tulang

belakang), lambung dan pankreas yang merupakan komponen

asam lambung.

Absorpsi dan Ekskresi klor

Klor hampir seluruhnya diabsorpsi di dalam usus halus

dan diekskresi melalui urin dan keringat. Kehilangan klor

mengikuti kehilangan natrium. Kebanyakan keringat

dihalangi oleh aldosteron yang secara langsung

berpengaruh terhadap kelenjar keringat.

Fungsi Klor

1. Memelihara keseimbangan cairan dan elektrolit.

2. Memelihara suasana asam di dalam lambung.

3. Mempertahankan keseimbangan asam basa

Page 92: Kadar oksalat

Sumber Klor

Garam dapur, makanan hasil laut, daging, susu, telur.

Perkiraan kebutuhan Klor

Kebutuhan minimum klor sehari ditaksir sebanyak 750

mg.

Akibat Kekurangan Klor

Dalam keadaan normal kekurangan klor jarang terjadi.

Kekurangan klor terjadi pada muntah-muntah, diare kronis,

dan keringat berlebih. ASI mengandung lebih banyak

klorida dari pada susu sapi. Bila klorida tidak

ditambahkan dalam pembuatan susu formula bayi, akan

terjadi kekurangan klor yang dapat membawa kematian.

C.    KALIUM (K)

Kalium (potassium) merupakan ion bermuatan positif,

kalium terutama terdapat di dalam sel. Perbandingan

natrium dan kalium di dalam cairan intraselular adalah

1:10, sedangkan di dalam cairan ekstraselular 28:1.

sebanyak 95% kalium tubuh berada di dalam caian

intaselular.

Absorbsi dan Ekskresi

Kalium diabsorpsi dengan mudah dalam usus halus.

Sebanyak 80-90% kalium yang dimakan diekskresi melalui

urine, selebihnya dikeluarkan melalui feses dan sedikit

Page 93: Kadar oksalat

melalui keringat dan cairan lambung. Taraf kalium normal

darah dipelihara oleh ginjal melalui kemampuan menyaring,

mengabsorbsi kembali dan mengeluarkan kalium di bawah

pengaruh aldosteron. Kalium dikeluarkan dalam bentuk ion

dengan menggantikan ion natrium melalui mekanisme

pertukaran di dalam tubula ginjal.

Fungsi Kalium

1. Bersama Natrium:  Pemeliharaan keseimbangan cairan

dan elektrolit serta keseimbangan asam basa

2. Bersama Kalsium: berperan dalam transmisi saraf dan

relaksasi otot.

3. Dalam sel: katalisator dalam banyak reaksi biologik

(metabolisme energi, sintesis glikogen, dan

protein).

Perkiraan Kebutuhan Kalium

Kebutuhan minimum akan kalium sebanyak 2000 mg sehari.

Sumber Kalium

Daging, ikan, unggas, tepung, buah-buahan dan sayuran

(makanan mentah/segar).

Akibat kekurangan Kalium

Kekurangan kalium karena makanan jarang terjadi,

kekurangan kalium dapat terjadi karena kebanyakan

kehilangan melalui saluran cerna (muntah-muntah, diare

kronis, kebanyakan menggunakan obat pencuci perut/

Page 94: Kadar oksalat

laxans) atau ginjal (penggunaan obat-obat deuretik).

Kekurangan kalium menyebabkan lemah, lesu, kehilangan

nafsu makan, kelumpuhan, mengigau dan konstipasi. Jantung

akan berdebar detaknya dan menurunkan kemampuan untuk

memompa darah.

Akibat kelebihan Kalium

Hiperkalemi akut dapat menyebabkan gagal jantung yang

berakibat kematian. Kelebihan kalium juga dapat terjadi

bila ada gangguan fungsi ginjal.

D.    KALSIUM (Ca)

Kalsium merupakan mineral yang paling banyak terdapat

di dalam tubuh, yaitu 1,5-2% dari berat badan orang

dewasa atau kurang lebih sebanyak 1 kg. Kadar kalsium

dalam darah sekitar 10 mg/ 100ml dengan rentang 9-11 mg/

100ml. Nilai kadar ini harus dipertahankan agar berfungsi

dengan baik. Hormon paatiroid mengatur kestabilan kadar

kalsium ini dengan meknisme umpan balik. Pembentukan

tulang dilakukan dengan bantuan osteoblas. Sebaliknya,

mobilisasi kalsium dari tulang dilakukan dengan bantuan

osteoklas yang merombak tulang dan melepaskan kalsium

untuk dimasukkan ke darah, agar kadar kalsium darah tetap

stabil.

Absorpsi dan Eskresi Kalsium

Dalam keadaan normal sebanyak 30-50% kalsium yang

dikonsumsi diabsorpsi tubuh. Kemampuan absorpsi lebih

Page 95: Kadar oksalat

tinggi pada masa pertumbuhan, dan menurun pada proses

menua. Kemampuan absorpsi pada laki-laki lebih tinggi

dari pada perempuan pada semua golongan usia. Absorpsi

kalsium terutama terjadi di bagian atas usus halus yaitu

duodenum. Kalsium membutuhkan pH 6 agar dapat berada

dalam keadaan terlarut. Absorpsi kalsium terutama

dilakukan secara aktif dengan menggunakan alat angkut

protein-pengikat kalsium. Absorbsi pasif terjadi pada

permukaan saluran cerna. Banyak faktor yang mempengaruhi

absorpsi kalsium. Kalsium hanya bisa diabsorpsi bila

terdapat dalam bentuk larut-air dan tidak mengendap

karena unsur makanan lain seperti oksalat. Kalsium yang

tidak diabsorpsi dikeluarkan melalui feses. Jumlah

kalsium yang diekskresi melalui urin mencerminkan jumlah

kalsium yang diabsorpsi.

Faktor-faktor yang meningkatkan Absorpsi Kalsium

1. Pertumbuhan

2. Kehamilan

3. Menyusui

4. Defisiensi kalsium

5. Tingkat aktivitas fisik yang meningkatkan densitas

tulang.

6. Semangkin tinggi kebutuhan dan semakin rendah

persediaan kalsium dalam tubuh semakin efisien

absorpsi kalsium.

Page 96: Kadar oksalat

7. Lemak meningkatkan waktu transit makanan melalui

saluran cerna, dengan demikian memberi waktu lebih

banyak untuk absorbsi kalsium.

8. Absorbsi kalsium lebih baik bila dikonsumsi bersama

dengan makanan.

9. Absorpsi kalsium paling baik terjadi dalam keadaan

asam.

Faktor-faktor yang menghambat Absorbsi Kalsium

1. Kekurangan Vitamin D dalam bentuk aktif

2. Asam oksalat

3. Asam fitat

4. Serat

5. Stres mental dan stres fisik

6. Proses menua

Fungsi Kalsium

1. Pembentukan Tulang : sebagai bagian integral dari

struktur tulang, sebagai tempat penyimpanan kalsium

2. Pembentukan Gigi

3. Mengatur pembekuan darah

4. Katalisator reaksi-reaksi biologik: absorpsi Vit.12,

ekskresi insulin oleh pankreas, dll

5. Kontraksi otot

6. meningkatkan fungsi transpor membran sel (sebagai

stabilisator membran & transmisi ion melalui membran

organela sel.

Page 97: Kadar oksalat

7. memperlancar transmisi rangsangan di jaringan saraf

(neurotransmission)

8. mengaktifkan enzim-enzim tertentu antara lain

lipase, ATP-ase

Sumber Kalsium

Susu, keju, kuning telur, kangkung/ sayuran berwarna

hijau, kacang-kacangan dan hasil olahannya, udang.

Angka Kecukupan Kalsium yang Dianjurkan

Angka kecukupan pangan dan gizi LIPI (1998) sebagai

berikut:

¨       Bayi                                   : 300-400

mg

¨       Anak-anak                         : 500 mg

¨       Remaja                             : 600-700 mg

¨       Dewasa                             : 500-800 mg

¨       Ibu Hamil & Menyusui       : + 400 mg

Akibat Kekurangan Kalsium

Kekurangan kalsium pada masa pertumbuhan dapat

menyebabkan gangguan pertumbuhan. Tulang kurang kuat,

mudah bengkok dan rapuh. Bila terjadi luka, pembekuan

darah sangat lambat. Pada orang dewasa terjadi

osteoporosis. Kekurangan kalsium dapat pula menyebabkan

Page 98: Kadar oksalat

osteomalasia, yang dinamakan juga riketsia pada orang

dewasa dan biasanya terjadi karena kekurangan vitamin D

dan ketidakseimbangan konsumsi kalsium terhadap fosfor.

Mineralisasi matriks tulang terganggu, sehingga kandungan

kalsium di dalam tulang menurun. Kadar kalsium darah yang

sangat rendah dapat menyebabkan tetani atau kejang.

Akibat kelebihan Kalsium

Konsumsi Ca yang berlebihan dapat menyebabkan sulit

buang air besar (konstipasi) dan mengganggua penyerapan

mineral seperti zat besi, seng dan tembaga. Kelebihan Ca

dalam jangka panjang akan meningkatkan risiko terkena

hypercalcemia, pembentukan batu ginjal dan gangguan

fungsi ginjal. Oleh karena itu konsumsi suplemen kalsium

jauh di atas kebutuhan sebaiknya dihindari.

E.     FOSFOR (P)

Fosfor merupakan mineral kedua terbanyak di dalam

tubuh, yaitu 1% dari berat badan. Fosfor di dalam tulang

dan gigi berada dalam perbandingan 1:2 dengan kalsium.

Absorsi dan Metabolisme Fosfor

Fosfor dapat diabsorpsi secara efisiensi sebagai

fosfor bebas di dalam usus setalah dihidrolosis dan

dilepas dari makanan. Bayi dapat menyerap 85-90% fosfor

berasal dari air susu ibu (ASI). Sebanyak 65-70% fosfor

berasal dari susu sapi dan 50-70% fosfor berasal dari

susunan makanan normal dapat diabsorpsi oleh anak-anak

Page 99: Kadar oksalat

dan orang dewasa. Bila konsumsi fosfor rendah, taraf

absorpsi dapat mencapai 90% dari konsumsi fosfor.

Fosfor dihidrolisis dari makanan oleh enzim alkali

fosfatase di dalam mukosa usus halus dan diabsorpsi

secara aktif dan difusi pasif. Absorpsi aktif dibantu

oleh bentuk aktif vitamin D.

Fungsi fosfor

1. Baersama Ca dan Mg berperan dalam pembentukan tulang

dan gigi

2. Mengatur Pengalihan Energi. Dalam metabolisme KH

(daur Krebs) membentuk ATP (adenosin trifosfat) dan

ADP (adenosin difosfat)

3. Absorbsi dan transportasi zat gizi. Mengangkut lemak

hasil penyerapan usus, masuk ke saluran darah

dialirkan ke seluruh tubuh.

4. Bagian dari ikatan tubuh esensial. Merupakan bagian

asam nukleat DNA dan RNA, yaitu senyawa yang membawa

faktor keturunan/ gen yang terdapat dalam inti sel.

5. Pengaturan keseimbangan asam-basa. Fosfat memegang

peranan penting sebagai buffer, untuk mencegah

perubahan tingkat keasaman cairan tubuh. Ini terjadi

karena kemampuan fosfor mengikat tambahan ion

hidrogen.

Sumber Fosfor

Page 100: Kadar oksalat

Makanan kaya protein: daging, ikan, telur, Susu, keju,

unggas, kacang-kacangan.

Angka Kecukupan Fosfor yang dianjurkan

Kecukupan fosfor rata-rata sehari untuk Indonesia

ditetapkan sebagai berikut (Widyakarya Pangan dan Gizi

LIPI 1993):

¨       Bayi                                         :

200-250 mg

¨       Anak-anak                               : 250-400

mg

¨       Remaja dan dewasa               : 400-500 mg

¨       Ibu hamil dan menyusui          : +200 – +300 mg

Akibat Kekurangan Fosfor

Jarang terjadi kekurangan. Kekurangan bisa terjadi

bila menggunakan obat antasida (untuk menetralkan asam

lambung). Kekurangan fosfor menyebabkan kerusakan tulang/

Mineralisasi tulang terganggu, pertumbuhan terhambat,

rakhitis, osteomalasia. Gejalanya adalah rasa lelah,

kurang nafsu makan dan kerusakan tulang.

Akibat Kelebihan Fosfor

Kelebihan P Jarang terjadi. Penggunaan fosfor oleh

tubuh salah satunya ditentukan oleh rasio antara kalsium

dan fosfor, yang idealnya bagi remaja dan orang dewasa

Page 101: Kadar oksalat

adalah 1:1 kelebihan fosfor terjadi bila rasio kalsium

fosfor lebih kecil dari ½ atau 1:2 kelebihan fosfor dapat

mengganggu penyerapan mineral seperti tembaga dan seng

serta dapat pula memicu timbulnya hypocalcemia. Bila

kadar P darah terlalu tinggi, ion fosfat akan mengikat

kalsium sehingga menimbulkan kejang.

F.     MAGNESIUM (Mg)

Magnesium adalah kation nomor dua paling banyak

setelah natrium di dalam cairan interselular. Magnesium

dalam tubuh sebagian besar terdapat dalam tulang dan

gigi. Sisanya merupakan senyawa kompleks dengan Ca dan P.

Sisanya terdapat di dalam otot dan dalam cairan tubuh,

baik di dalam sel maupun di luar sel. Jaringan otot

mengandung lebih banyak Mg dari pada Ca, sedangkan darah

mengandung lebih banyak Ca dari pada Mg. Pada orang

sehat, kadar Mg dalam darah mempunyai nilai konstan.

Absorpsi Magnesium

Magnesium terutama diabsorpsi di dalam usus halus,

kemungkinan dengan bantuan alat angkut aktif dan secara

difusi pasif. Pada konsumsi magnesium yang tinggi hanya

sebanyak 30% magnesium diabsorpsi, sedangkan pada

konsumsi rendah sebanyak 60%. Absorpsi magnesium

dipengaruhi oleh faktor-faktor yang sama yang

mempengaruhi absorpsi kalsium kecuali vitamin D tidak

berpengaruh. Ekskresi magnesium menurun karena pengaruh

Page 102: Kadar oksalat

kalsitonin, glukagon dan PTH terhadap resorpsi tubula

ginjal.

Fungsi Magnesium

1. Magnesium bertindak di dalam semua sel jaringan

lunak sebagai katalisator dalam reaksi-reaksi

biologik.

2. Di dalam sel ekstraselular magnesium berperan dalam

transmisi saraf, kontraksi otot.

3. Magnesium mencegah pembekuan darah, sedangkan Ca

mempercepat pembekuan darah.

4. Magnesium berperan mengendorkan otot. Magnesium

mencegah kerusakan gigi dengan cara menahan kalsium

di dalam email gigi.

Sumber Magnesium

Sayuran hijau, Tepung gandum, kakao, kacang-kacangan,

daging, makanan dari laut dan susu

Angka Kecukupan Magnesium

Kecukupan Mg rata-rata sehari untuk Indonesia

ditetapkan sekitar 4,5 mg/kg berat badan (Widyakarya

Pangan dan Gizi LIPI 1998). Ini berarti kecukupan untuk

orang dewasa laki-laki adalah 280 mg/hari dan untuk

wanita dewasa 250 mg/hari.

Akibat kekurangan magnesium

Page 103: Kadar oksalat

Kekurangan jarang terjadi karena makanan. Defisiensi

pada alkoholisme dengan sirosis dan penyakit ginjal yang

berat. Penyakit yang menyebabkan muntah-muntah, diare,

penggunaan diuretika (perangsang pengeluaran urin) juga

dapat menyebabkan kekurangan Mg. Kekurangan Mg berat

menyebabkan kurang nafsu makan, gangguan dalam

pertumbuhan, mudah tersinggung, gugup, kejang/tetanus,

gangguan sistem saraf pusat, halusinasi, koma dan gagal

jantung.

Akibat Kelebihan Mg

Akibat kelebihan Mg biasanya terjadi pada penyakit

gagal ginjal. Kelebihan magnesim dalam jangka panjang

sama dampaknya dengan kekurangan magnesium yaitu gangguan

fungsi saraf (neurological distrubances). Gejala awal

kelebihan magnesium adalah mual, muntah, penurunan

tekanan darah, perubahan elektro kardiografik dan

kelambanan refleks.

G.    SULFUR (S)

Sulfur (belerang) terutama terdapat di dalam tulang

rawan, kulit, rambut dan kuku yang banyak mengandung

jaringan ikat yang bersifat kaku.

Sulfur diabsorpsi sebagai bagian dari asam amino atau

sebagai sulfat anorganik. Selain sebagai bagian dari asam

amino metionin dan sistein, sulfur juga merupakan bagian

Page 104: Kadar oksalat

dari enzim glutation serta berbagai koenzim dan vitamin

(B1 dan biotin), termasuk koenzim A.

Dalam bentuk teroksidasi sulfur dihubungkan dengan

mukopolisakarida yang berperan dalam melarutkan sisa

metabolisme sehingga bisa dikeluarkan melalui urin

(terutama sisa metabolisme hormon steroid dan obat-obat

tertentu). Sulfur sebagai besar diekskresi melalui urin

sebagai ion bebas SO4=. Sulfur juga merupakan salah satu

elektrolit intraselular yang terdapat di dalam plasma

dalam konsentrasi rendah.

Kecukupan sehari sulfur tidak ditetapkan dan hingga

sekarang belum diketahui adanya kekurangan sulfur. Kita

tidak akan kekurangan sulfur bila makan cukup mengandung

protein.

Fungsi Sulfur

1. Menstabilkan struktur protein. Ikatan sulfida sangat

penting artinya untuk membentuk protein stabil.

2. Berperan dalam mengaktifkan enzim, karena berbagai

enzim membutuhkan gugus sulfurhidril (-SH) yang

bebas, untuk melakukan aktivasinya. Dengan demikian

sulfur berperan dalam proses oksidasi-reduksi atau

pernafasan jaringan

3. berperan dalam metabolisme energi dengan cara

membentuk senyawa dengan ko-enzim A.

4. Sulfur berfungsi sebagai peredam racun. Gugus sulfur

yang aktif bersenyawa dengan racun itu sehingga

Page 105: Kadar oksalat

menjadi senyawa yang tidak berbahaya, kemudian

dikeluarkan melalui urin.

Sumber Sulfur

Susu, telur, daging, keju dan kacang-kacangan. Sumer

utama sulfur adalah protein yang mengandung asam amino

metionin dan sistein, baik hewani maupun protein nabati.

2.2.2                  Mineral Mikro

Mineral Mikro merupakan mineral yang jumlah

kebutuhannya kurang dari (<100 mg per hari) atau lebih

sedikit di bandingkan dengan mineral makro.Yang termasuk

mineral mikro antara lain:

A.  Besi

Zat besi merupakan salah satu mineral yang dapat

membuat tubuh sehat Tubuh manusia mengandung lebih kurang

3,5 - 4,5 gram zat besi, di mana dua per tiganya

ditemukan di dalam darah, sementara sisanya ditemukan di

dalam hati, sumsum tulang, otot. Peranannya dalam

produksi sel darah merah sudah sangat terkenal, terutama

untuk kaum wanita.

Sel darah merah mengandung protein yang bernama

hemoglobin, dan setiap hemoglobin memiliki 4 atom zat

Page 106: Kadar oksalat

besi. Zat besi dalam hemoglobin inilah yang mengikat

oksigen dalam darah pada paruparu untuk bisa disebarkan

ke seluruh tubuh. Setelah melepas oksigen, hemoglobin

kemudian mengikat karbondioksida (C02) untuk dilepaskan

oleh paru-pare. Jadi bisa dibayangkan pentingnya zat besi

untuk individu yang ingin suplai oksigen dan energi yang

tinggi.

Beberapa gejala kekurangan zat besi adalah: kesulitan

bernafas (nafas terengah-engah), jantung yang berdetak

lebih cepat, kelelahan, kesulitan memusatkan perhatian,

tidur yang tidak pulas, sakit saat menstruasi, ujung

bibir yang pecah-pecah, iritasi mata, dan bahkan

kerontokan rambut.

Sumber-sumber alami za besi adalah : daging sapi,

daging ayam, dan sayur-sayuran berwarna hijau tua.

B.   Zinc/Seng

Seng adalah salah satu mineral yang dibutuhkan oleh

tubuh dan dikelompokkan dalam golongan trace mineral.

Namun bagi manusia, arti penting zat seng sebenarnya baru

terungkap pada tahun 1956. Fungsi seng terbilang sangat

vital bagi kelangsungan hidup sel-sel tubuh manusia.

Salah satunya sebagai zat perantara bagi lebih 70 macam

enzim dan protein yang ada di tubuh manusia. Enzim

sendiri berperan dalam metabolisme seluruh sel-sel

ditubuh manusia, maka jika enzim-enzim tidak terbentuk

sempurna, fungsi sel tubuh akan terganggu. Selain itu,

seng berperan pula dalam proses pembentukan genetik,

Page 107: Kadar oksalat

yaitu pada DNA (DeoxyribosenucleidAcid). Dengan

konsentrasi yang cukup besar dalam tubuh yakni menempati

posisi kedua setelah zat besi, seng dapat mudah ditemukan

pada berbagai jenis makanan yang kaya akan kandungan

protein seperti daging, kacang-kacangan dan polong

polongan.Asupan seng yang dibutuhkan tubuh manusia

sebenarnya sangat sedikit, namun ternyata penyerapan seng

oleh tubuh pun sangatlah kecil. Dari sekitar 4-14 mg/hari

jumlah seng yang dianjurkan untuk dikonsumsi, hanya

sekitar 10-40% saja yang dapat diserap.Kehadiran zat

mineral lain yang tinggi dalam tubuh, seperti zat besi

dan tembaga serta adanya kandungan phytat pada bayam,

kangkung dan sayuran lain, ternyata menghambat penyerapan

seng di mukosa usus. Namun, jika zat-zat tersebut

difermentasikan, malah dapat meningkatkan penyerapan

seng. Jika tubuh Anda tidak mendapat suplai seng yang

cukup, biasanya akan muncul tanda-tanda atau gejala.

Berikut adalah tanda-tanda bila mengalami kekurangan

seng menurut U.S. National Library of Medicine :

         Rata-rata pertumbuhan yang lambat.

         Tidak ada selera atau nafsu makan.

         Penyembuhan luka yang lambat, muncul lesi pada kulit

dan infeksi yang tak kunjung sembuh.

         Kelelahan yang hebat.

         Kerontokan pada rambut.

Page 108: Kadar oksalat

         Ketidaknormalan pada kemampuan mengecap rasa dan

mencium bau.

         Kesulitan dalam melihat dikegelapan.

       Menurunnya produksi hormon pada pria

(infertilitas).

Kekurangan seng akan mengganggu proses pembentukan

sperma dan perkembangan organ seks primer dan sekunder

pada pria. Kekurangan seng pada pria menyebabkan

menurunnya fungsi testikular (testicular hypofunction)

yang berdampak pada terganggunya proses spermatogenesis

dan produksi hormon testosteron oleh sel-sel Leydig.

Testosteron adalah hormon yang mempengaruhi libido dan

ciri-ciri kelamin sekunder laki-laki. Dalam keadaan

normal atau sehat jumlah yang dianjurkan untuk pria

dewasa sebanyak 15 mg per hari, sedangkan wanita 12 mg

per hari. Cara aman mendapatkan zat gizi seng adalah

dengan mengonsumsi makanan kaya seng. Makanan yang kadar

sengnya tinggi antara lain kerang, daging sapi, hati, dan

rempah/bumbu makanan (spices). Sumber makanan yang baik

adalah keju cheddar, kepiting, daging kambing muda,

kacang tanah, dan hewan ternak. Selain itu, ada pula

beberapa unsur makanan yang akan menghambat penyerapan

seng dalam tubuh, yaitu tinggi kadar kalsium, asam fitat,

dan mineral copper. Untuk itu, konsumsi makanan

penghambat ini perlu dikurangi jumlah dan frekuensinya.

C.  Yodium/iudium

Page 109: Kadar oksalat

Jenis mineral ini, selalu dihubung-hubungkan dengan

garam. Bahkan WHO, lembaga kesehatan dunia milik PBB,

pernah mencanangkan gerakan konsumsi garam beryodium di

negara berkembang. Sebenarnya yodium hanyalah mineral

yang 'dititipkan' pada garam. Hal ini disebabkan karena

sebagian besar masyarakat di dunia menggunakan garam

untuk memasak. Namun, sumber yodium terbesar adalah

seafood, seperti: kerang, udang, rumput laut dan aneka

ikan serta hasil olahannya.

Peran yodium bagi tubuh Yodium tergolong sebagai mikro

mineral yang sangat dibutuhkan oleh tubuh. Di dalam

tubuh, yodium sangat dibutuhkan oleh kelenjar tiroid

(kelenjar yang agak besar dan berada di leher depan

bagian bawah). Oleh kelenjar tiroid, yodium digunakan

untuk memproduksi tiroksin. Tiroksin adalah hormon yang

mengatur aktivitas berbagai organ, mengontrol

pertumbuhan, membantu proses metabolisme, bahkan

menentukan berapa lama seseorang bertahan untuk

hidup.Jika persediaan yodium di dalam tubuh sangat rendah

maka kelenjar tiroid akan membesar sehingga membentuk

benjolan pada leher yang biasanya disebut penyakit

hipotiroid. Meski sama-sama mengalami pembengkak pada

bagian leher, hipotiroid berbeda dengan penyakit gondok

(goitre) yang disebabkan karena virus.Jika tidak segera

diobati, penderita hipotiroid akan mengalami anemia,

sistem pernafasan melemah, penderita mengalami kejang,

sehingga aliran darah ke otak berkurang sampai akhirnya

terjadi gagal jantung. Pada ibu hamil, kekurangan hormon

Page 110: Kadar oksalat

tiroid, dikhawatikan bayinya akan mengalami cretenisma,

yaitu tinggi badan di bawah ukuran normal (cebol) yang

disertai dengan keterlambatan perkembangan jiwa dan

tingkat kecerdasan. Tanda-tanda lain akibat hipotiroid

ialah kelopak mata tampak lebih cembung, muka kelihatan

suram, lesu, rambut kasar, lidah bengkak dan suara parau.

Kelebihan yodium di dalam tubuh dikenal juga sebagai

hipertiroid. Hipertiroid terjadi karena kelenjar tiroid

terlalu aktif memroduksi hormon tiroksin. Biasanya

ditandai gejala mudah cemas, lemah, sensitif terhadap

panas, sering berkeringat, hiperaktif, berat badan

menurun, nafsu makan bertambah, jari-jari tangan

bergetar, jantung berdebar-debar, bola mata menonjol

serta denyut nadi bertambah cepat dan tidak

beraturan.Untuk memenuhi kecukupan yodium sebaiknya di

dalam menu sehari-hari sertakan bahan bahan pangan yang

berasal dari laut. Kebutuhan yodium perhari sekitar 1-2

mikrogram per kg berat badan. Kecukupan yang dianjurkan

sekitar 40-120 mikrogram/ hari untuk anak sampai umur 10

tahun, 150 mikrogram/ hari untuk orang dewasa. Untuk

wanita hamil dan menyusui dianjurkan tambahan masing-

masing 25 mikrogram dan 50 mikrogram/ hari.

D.  Selenium

Selenium telah menunjukkan diri sebagai salah satu

dari agen-agen antikanker yang lebih kuat. Apabila ia

digabungkan dengan vitamin E, efektivitas keduanya

terhadap kanker akan sangat meningkat. Mereka bersama-

Page 111: Kadar oksalat

sama bekerja sebagai antikanker yang kuat, sistem

antipenuaan yang disebut glutation peroksidase (GSH).

Kombinasi ini membentuk satu antioksidan yang paten, dan

karenanya, pemakan radikal bebas ini melindungi membran-

membran sel dari serangan radikal bebas. GSH oleh

beberapa orang dilukiskan menyerupai miniatur kekuatan

polisi yang mencari dan menghancurkan sel-sel pemberontak

dan radikal-radikal bebas dalam tubuh. Tidak usah

ditanyakan lagi bahwa mereka merupakan senjata penting

bagi tubuh untuk mencegah kanker. Jumlah vitamin E dalam

diet seseorang mempengaruhi kadar GSH di dalam tubuh.

Sejumlah kemampuan murni lainnya yang ditunjukkan oleh

selenium:

         Selenium meningkatkan efisiensi sehingga DNA dapat

memperbaiki dirinya sendiri. Pada kadar tinggi selenium

bersifat langsung sebagai racun terhadap sel-sel kanker.

         Selenium menghambat pertumbuhan tumor dalam jaringan

payudara manusia.

         Selenium dapat mendeaktivasi toksisitas radiasi di

dalam tubuh.

         Selenium bekerja membersihkan darah dari efek

kemoterapi dan malfungsi liver.

         Selenium merupakan stimulan yang paten bagi sistem

kekebalan.

Page 112: Kadar oksalat

Jadi betapa pentingnya mineral ini bagi pejuang

kanker. Para ilmuwan telah memperhatikan adanya hubungan

langsung antara insiden kanker dan kadar selenium di

dalam tanah di berbagai negara yang berbeda. Bilamana

kadarnya lebih rendah, insiden kanker pada populasi

tersebut meningkat.

E.   Tembaga

a.       Sumber makanan utama : Daging, tiram, kacang-

kacangan, tanaman polong yang dikeringkan, gandum.

b.      Fungsi utama dalam tubuh :

         Komponen enzim

         Pembentukan sel darah merah

         Pembentukan tulang

c.       Akibat Dari Kekurangan & Kelebihan :

Kekurangan : Anemia pada anak-anak yg menderita

malnutrisi.

Kelebihan : Pengendapan tembaga dalam otak,

kerusakan hati.

d.      Kebutuhan Harian Dewasa :

Dibutuhkan 2 miligram. Sistem tubuh pada orang-

orang yang menderita kanker telah didapati

kekurangan tembaga. Oleh karenanya, tembaga

tercakup dalam suplemen-suplemen lainnya disamping

mineral-mineral cairan.

F.   Mangan

a.       Sumber makanan utama : Gandum, buah-buahan yg

dikeringkan.

Page 113: Kadar oksalat

b.      Fungsi utama dalam tubuh : Komponen enzim.

c.       Akibat Dari Kekurangan & Kelebihan :

Kekurangan :

         Penurunan berat badan,

         iritasi kulit,

         mual & muntah,

         perubahan warna rambut,

         pertumbuhan rambut yg lambat

Kelebihan : Kerusakan saraf

d.      Kebutuhan Harian Dewasa : Dibutuhkan 3,5 miligram

G.  Chromium

Chromium adalah sejenis mineral mikro yang esensial

bagi tubuh. Esensial dalam hal ini berarti tidak bisa

diproduksi oleh tubuh dan harus didapatkan dari sumber

luar (seperti makanan dan suplementasi). Fungsinya hampir

sama dengan insulin yang diproduksi oleh tubuh yaitu

untuk mendorong glukosa (karbohidrat) ke dalam sel untuk

dijadikan energi. Asupan chromium yang optimal tampaknya

menurunkan jumlah insulin yang diproduksi agar tidak

terlalu banyak menjaga kadar gula darah. Di dalam tubuh

manusia dewasa pada umumnya mengandung 0,4 mg hingga 6 mg

Chromium, dengan kadar yang lebih rendah umumnya dimiliki

oleh individu yang berusia lanjut. Dalam beberapa studi

Page 114: Kadar oksalat

kesehatan berdasarkan variasi geografis (tempat tinggal),

ditemukan adanya hubungan yang kuat antara asupan gizi

Chromium dengan penyakit diabetes dan jantung. Di tempat

yang masyarakatnya mengkonsumsi cukup Chromium, jumlah

penderita diabetes dan jantung jauh lebih sedikit

daripada tempat yang masyarakatnya tidak mengkonsumsikan

cukup Chromium. Sumber alami Chromium: Gandum, kuning

telur, bayam, daging sapi, susu dan kacang hijau.

H.  Fluor

Sudah ada kontroversi tentang fluor yang ditambahkan

ke dalam air. Walaupun tidak begitu diperlukan, fluor

terbukti dapat melindungi lubang gigi saat dikonsumsi

dalam jumlah menengah (di bawah 4 mg/l). Fluor

bertanggung jawab terhadap pencegahan kerusakan gigi yang

terjadi di Amerika Serikat mulai pertengahan tahun 1980-

an. Tindakan khusus harus dilakukan saat jumlah fluor

yang dikonsumsi oleh anak-anak. Tingkat fluor diatas

2mg/l dapat merusak pertumbuhan gigi orang dewasa sebelum

menjadi gigi tetap. Sumber fluor di antaranya adalah air,

makanan laut, tanaman, ikan dan makanan hasil ternak.

Sedangkan fungsi fluor di antaranya adalah :

         Untuk pertumbuhan dan pembentukkan struktur gigi.

         Untuk mencegah karies gigi.

Proses metabolisme Mineral MikroDalam proses

metabolisme energi tubuh, mineral-mineral yang diperoleh

melalui konsumsi bahan pangan dalam keseharian ini akan

Page 115: Kadar oksalat

terlibat dalam proses pengambilan energi dari simpanan

glukosa (glycolysis), pengambilan energi dari simpanan

lemak (lipolysis), pengambilan energi dari simpanan

protein (proteolysis) serta juga terlibat dalam

pengambilan energi dari phosphocreatine (PCr). Mineral

mikro (Trace Mineral) sangat penting untuk tubuh manusia.

Mineral mikro (trace Mineral) memegang peranan penting

dalam metabolisme tubuh, bertindak sebagai katalisator

dalam berbagai substansi dan juga membantu enzim untuk

melaksanakan kerjanya.

BAB III

KASUS

3.1  Hubungan antara Asam Oksalat dengan Kalsium

Asam oksalat terdapat pada selada, kubis, bunga kol

(terutama brokoli),kacang hijau, buncis dan dalam jumlah

sedikit pada semua sayuran dan buah-buahan.Tapi, asam

oksalat bersama-sama dengan kalsium dalam tubuh manusia

Page 116: Kadar oksalat

membentuk senyawa yang tak larut dan tak dapat diserap

tubuh, dan mencegah penggunaan kalsium yang juga terdapat

dalam produk-produk yang mengandung oksalat. Lebih dari

itu, asam oksalat dan garamnya yang larut air dapat

membahayakan, karena senyawa tersebut bersifat toksis.

 Asam oksalat(H2C2O4) adalah asam dikarboksilat yang

hanya terdiri dari dua atom C pada masing-masing molekul,

sehingga dua gugus karboksilat berada berdampingan.

Karena letak gugus karboksilat yang berdekatan, asam

oksalat mempunyai konstanta dissosiasi yang lebih besar

daripada asam-asam organik lain. Besarnya konstanta

disosiasi (K1) = 6,24.10-2 dan K2 = 6,1.10 -5). Dengan

keadaan yang demikian dapat dikatakan asam oksalat lebih

kuat daripada senyawa homolognya dengan rantai atom

karbon lebih panjang. Namun demikian dalam medium asam

kuat (pH <2) proporsi asam oksalat yang terionisasi

menurun.

3.2 Sifat-sifat umum Asam Oksalat

 Asam oksalat dalam keadaan murni berupa senyawa

kristal, larut dalam air(8% pada 10 oC) dan larut dalam

alkohol. Asam oksalat membentuk garam netral dengan logam

alkali (NaK), yang larut dalam air (5-25 %), sementara

itu dengan logam dari alkali tanah, termasuk Mg atau

dengan logam berat, mempunyai kelarutan yang sangat kecil

dalam air. Jadi kalsium oksalat secara praktis

tidak larut dalam air. Berdasarkan sifat tersebut asam

Page 117: Kadar oksalat

oksalat digunakan untuk menentukan jumlah kalsium. Asam

oksalat ini terionisasi dalam media asam kuat.

3.3 Bahan Makanan yang Mengandung Asam Oksalat

 Asam oksalat dapat ditemukan dalam bentuk bebas

ataupun dalam bentuk garam. Bentuk yang lebih banyak

ditemukan adalah bentuk garam. Kedua bentuk asam oksalat

tersebut terdapat baik dalam bahan nabati maupun hewani.

Jumlah asam oksalat dalam tanaman lebih besar dari pada

hewan. Diantara tanaman yang digunakan untuk nutrisi

manusia dan hewan, atau tanaman yang ditemukan dalam

makanan hewan; yang paling banyak mengandung oksalat adalah

spesies Spinacia, Beta, Atriplex, Rheum, Rumex, Portulaca,

Tetragonia, Amarantus, Musa parasisiaca. Daun teh, daun

kelembak dan kakao juga mengandung oksalat cukup banyak.

Demikian juga beberapa spesies mushrooms dan

jamur(Asperegillus niger, Baletus sulfurous, Mucor,

Sclerotinia dan sebagainya.) menghasilkan asam oksalat

dalam jumlah banyak (lebih dari 4-5 gram untuk setiap 100

gram berat kering), baik dalam bentuk penanaman

terisolasi dan dalam bahan makanan atau makanan ternak

dimana jamur tersebut tumbuh. Distribusi asam oksalat

pada bagian-bagian tanaman tidak merata. Bagian daun

umumnya lebih banyak mengandung asam oksalat dibandingkan dengan

tangkai, sedangkan dalam Poligonaceae, kandungan asam

oksalat pada petiole hampir dua kali lebih besar daripada

tangkai. Umumnya daun muda mengandung asam oksalat lebih

sedikit dibandingkan dengan daun tua. Misalnya pada daun

Page 118: Kadar oksalat

Chenopodiaceae, proporsi asam oksalat dapat bertambah dua

kali lipat selama proses penuaan.

Bahan makanan yang mengandung oksalat dapat

diklasifikasikan menjaditiga kelompok, yaitu;

a.       Produk-produk dimana miliequivalen asam oksalat

yang terkandung jumlahnya 2-7 kali lebih besar

daripada kalsium, seperti bayam, orach,daun beet dan

akar beet, sorrel, sorrel kebun, kelembak dan bubuk

kakao. Bahan makanan ini tidak hanya menyebabkan

kalsium yang terkandung didalamnya tak dapat dimanfaatkan

tetapi dengan besarnya asam oksalat yang terkandung dapat

mengendapkan kalsium yang ditambahkan dari produk-

produk lain, atau jika tidak ada kalsium yang

ditambahkan, dapat berpengaruh toksis.

b.      Pada produk-produk seperti kentang, amaranth,

gooseberries, dan currants, asam oksalat dan kalsium

terdapat dalam jumlah yang hampir setara (1±0,2),

dengan demikian diantara keduanya saling

menetralkan/menghapuskan, olah karena itu tidak

memberikan kalsium yang tersedia bagi tubuh. Tetapi

mereka tidak merngganggu penggunaan kalsium yang

diberikan oleh produk lain dan oleh karena itu

tidak menimbulkan pengaruh anti mineralisasi seperti

pada produk kelompok pertama.

c.       Bahan makanan yang meskipun mengandung asam

oksalat dalam jumlah yang cukup banyak, tapi karena pada

Page 119: Kadar oksalat

bahan tersebut kaya akan kalsium, maka bahan makanan

tersebut merupakan sumber kalsium. Yang termasuk dalam

kelompok ini adalah selada, dandelion, cress, kobis,

bunga kol(terutama brokoli), kacang hijau, dan terutam

green peas, koherabbi, block raddish, green turnip,

dan dalam jumlah sedikit pada semua sayuran danbuah-

buahan.

3.4 Pengaruh Asam Oksalat terhadap tubuh manusia.

 Asam oksalat bersama-sama dengan kalsium dalam tubuh

manusia membentuk senyawa yang tak larut dan tak dapat

diserap tubuh, hal ini tak hanya mencegah penggunaan

kalsium yang juga terdapat dalam produk-produk yang

mengandung oksalat, tetapi menurunkan CDU dari kalsium

yang diberikan oleh bahan pangan lain. Hal tersebut

menekan mineralisasi kerangka dan mengurangi pertambahan

berat badan.Asam oksalat dan garamnya yang larut air dapat

membahayakan, karena senyawa tersebut bersifat toksis. Pada

dosis 4-5 gram asam oksalat atau kaliumoksalat dapat

menyebabkan kematian pada orang dewasa, tetapi biasanya

jumlah yang menyebabkan pengaruh fatal adalah antara 10 dan 15

gram. Gejala pada pencernaan (pyrosis, abdominal kram, dan

muntah-muntah) dengan cepat diikuti kegagalan peredaran

darah dan pecahnya pembuluh darah inilah yang dapat menyebabkan

kematian.

1.5  Mengurangi Konsumsi senyawa Asam Oksalat

Page 120: Kadar oksalat

Karena pengaruh distropik oleh oksalat tergantung

pada ratio molar antara asam oksalat dan kalsium,

hal itu dapat dicegah melalui cara, yaitu :

1.      Menghilangkan oksalat dengan membatasi konsumsi bahan

makanan yang banyak mengandung oksalat yang larut, yaitu

dengan menghindari makan dalam jumlah besar atau juga

menghindari makan dalam jumlah kecil tetapi berulang-

ulang. Mengkombinasikan beberapa makanan yang banyak

mengandung oksalat perlu juga dihindari.

2.      Dengan cara menaikkan supply kalsium yang akan dapat

menetralkan pengaruh dari oksalat.

3.      Memasak bahan makanan yang mengandung asam oksalat hingga

mendidih dan membuang airnya sehingga dapat memperkecil

proporsi asam oksalat dalam bahan makanan

Page 121: Kadar oksalat

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Unsur mineral merupakan salah satu komponen yang

sangat diperlukan oleh makhluk hidup di samping

karbohidrat, lemak, protein, dan vitamin. Pencernaannya

dipengaruhi tingkatan zat gizi yang dimakan yang dapat

diabsorpsi oleh tubuh. Mineral diklasifikasikan menjadi

mineral organik dan anorganik serta makro dan mikro.

Mineral memiliki beberapa fungsi diantaranya sebagai

kompenen utama tubuh (structural element) atau penyusun

kerangka tulang, gigi dan otot-otot, unsur dalam cairan

tubuh atau jaringan, dan sebagai aktifator.

Asam oksalat berpengaruh terhadap kalsium dalam tubuh.Asam oksalat terdapat pada makanan nabati maupun hewani.Asam oksalat dapat menghambat fungsi kalsium dalam tubuh.

4.2 Saran

1.    Bagi seluruh civitas akademik untuk terus menambah wawasan pengetahuan mengenai mineral.

Page 122: Kadar oksalat

2.    Kita perlu menjaga keseimbangan asupan nutrisi dan selalu menjaga kesehatan.

3.    Semoga dengan adanya makalah ini baik penyusun maupunpembaca dapat memahami akan pentingnya mineral miro dalam kehiduan sehari-hari.

DAFTAR PUSTAKA

Almatsier, Sunita. 2005. Prinsip Dasar Ilmu Gizi.Jakarta :

Gramedia Pustaka Utama

Almatsier, Sunita. 2001. Prinsip Ilmu Gizi. Jakarta : Gramedia

Pustaka Utama.

Almatsier, Sunita.2009. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta :

Gramedia Pustaka utama

Behrman,kliegman,alvin. 1999. Ilmu Kesehatan Anak Nelson. Ed

15 Vol. 2. Jakarta : EGC

Page 123: Kadar oksalat

Davis, G.K. and W. Mertz. 1987. Copper. p. 301−364. In W.

Mertz (Ed.) Trace Elements in Human and Animal

Nutrition. Academic Press, Inc. San Diego,CA

http://dahlanforum.wordpress.com/2009/04/24/zat-zat-gizi-

yang-dibutuhkan-tubuh/ Diakses 6 Juni 2013

http://reninutrisionist.wordpress.com/2009/05/21/

makromineral/ Diakses 6 Juni 2013

http://www.scribd.com/doc/118878683/Tugas-NAl-2-Zat-Anti-

Gizi-Dan-Toksik Diakses 6 Juni 2013

http://www.scribd.com/doc/37660867/Makromineral Diakses

6 Juni 2013

Poedjiati, Anna dan F.M. Titin Supriyanti.2006.Dasar-dasar

Biokimia.Jakarta:UI Press

Tirtawinata. 2006. Makanan Dalam Perspektif Al-Quran dan Ilmu Gizi.

Jakarta : Balai Penerbit FKUI.

Yuniastuti, A. 2008. Gizi dan Kesehatan.Yogyakarta : Graha

Ilmu

Page 124: Kadar oksalat

Diposkan 30th September 2013 oleh Blogke IcukK

0

Tambahkan komentar

3.

Sep

30

Hubungan Antara Asam Oksalatdengan Kalsium

BAB I

Pendahuluan

Page 125: Kadar oksalat

Sebagian besar bahan makanan, yaitu sekitar 96%

terdiri dari bahan organik dan air. Sisanya terdiri dari

unsur-unsur mineral. Unsur mineral dikenal sebagai zat

anorganik, komponen jaringan tubuh, dan komponen cairan

tubuh yang bekerja dengan enzim, hormon, vitamin, dan

bahan-bahan transpor.

Unsur mineral merupakan salah satu komponen yang

sangat diperlukan oleh makhluk hidup di samping

karbohidrat, lemak, protein, dan vitamin, juga dikenal

sebagai zat anorganik atau kadar abu. Sebagai contoh,

bila bahan biologis dibakar, semua senyawa organik akan

rusak; sebagian besar karbon berubah menjadi gas karbon

dioksida (CO2), hidrogen menjadi uap air, dan nitrogen

menjadi uap nitrogen (N2). Sebagian besar mineral akan

tertinggal dalam bentuk abu dalam bentuk senyawa

anorganik sederhana, serta akan terjadi penggabungan

antar individu atau dengan oksigen sehingga terbentuk

garam anorganik (Davis dan Mertz 1987).

Berbagai unsur anorganik (mineral) terdapat dalam

bahan biologi, tetapi tidak atau belum semua mineral

tersebut terbukti esensial, sehingga ada mineral esensial

dan nonesensial. Mineral esensial yaitu mineral yang

sangat diperlukan dalam proses fisiologis makhluk hidup

untuk membantu kerja enzim atau pembentukan organ. Unsur-

unsur mineral esensial dalam tubuh terdiri atas dua

golongan, yaitu mineral makro dan mineral mikro. Mineral

makro diperlukan untuk membentuk komponen organ di dalam

Page 126: Kadar oksalat

tubuh. Mineral mikro yaitu mineral yang diperlukan dalam

jumlah sangat sedikit dan umumnya terdapat dalam jaringan

dengan konsentrasi sangat kecil. Mineral nonesensial

adalah logam yang perannya dalam tubuh makhluk hidup

belum diketahui dan kandungannya dalam jaringan sangat

kecil. Bila kandungannya tinggi dapat merusak organ tubuh

makhluk hidup yang bersangkutan. Di samping mengakibatkan

keracunan, logam juga dapat menyebabkan penyakit

defisiensi.

Beberapa unsur mineral berperan penting dalam

penyusunan struktur tubuh, baik untuk perkembangan

jaringan keras seperti tulang dan gigi maupun jaringan

lunak seperti hati, ginjal, dan otak. Dalam tubuh tulang

menyimpan kalsium dalam jumlah yang paling besar

dibandingkan dengan mineral-mineral lain. Kalsium adalah

mineral yang paling banyak di dalam tubuh.

BAB II

Tinjauan Pustaka

Page 127: Kadar oksalat

1.1  Mineral

Mineral merupakan bagian dari tubuh yang memegang

peranan penting dalam pemeliharaan fungsi tubuh, baik

pada tingkat sel, jaringan, organ maupun fungsi tubuh

secara keseluruhan. Di samping itu mineral berperan dalam

berbagai tahap metabolisme, terutama bagi kofaktor dalam

aktifitas enzim-enzim. Keseimbangan ion-ion mineral di

dalam cairan tubuh diperlukan untuk untuk pengaturan

pekerjaan enzim-enzim membran sel dan pemeliharaan

kepekaan otot dan saraf terhadap rangsangan(Almatsier,

2009).

Dalam proses pembakaran, bahan-bahan organik terbakar

tetapi zat anorganiknya tidak, karena itulah disebut abu.

Sampai sekarang telah diketahui ada empat belas unsur

mineral yang berbeda jenisnya diperlukan manusia agar

memiliki kesehatan dan pertumbuhan yang baik yang terbagi

dalam dua golongan yaitu makronutrien dan mikronutrien

mineral.

2.1.1 Ketersediaan Biologik Mineral

Walaupun bahan makanan mengandung berbagai mineral

untuk keperluan tubuh, namun tidak semuanya dapat

dimanfaatkan. Hal ini dapat bergantung pada ketersediaan

biologiknya(ketersediaan biologik adalah tingkatan zat

gizi yang dimakan yang dapat diabsorpsi oleh tubuh).

Page 128: Kadar oksalat

Sebagian zat gizi mungkin tidak mudah dilepaskan saat

makanan dicerna atau tidak diabsorpsi dengan

baik(Almatsier,2009)

Faktor-faktor yang mempengaruhi ketersediaan biologik mineral, yaitu:

1.      Kebutuhan tubuh

Tubuh menyerap mineral sesuai dengan kebutuhannya,

misalnya seseorang yang kurang Ca akan menyerap Ca lebih

banyak dari pada orang yang kadar Ca nya normal. Wanita

dewasa menyerap Fe lebih banyak dari pada laki-laki

dewasa karena kebutuhan Fe wanita lebih besar dari pada

laki-laki.

2.      Derajat Keasaman (pH) sistem pencernaan

Derajat keasaman sistem pencernaan mempengaruhi

ketersediaan biologik zat besi. Derajat keasaman yang

tinggi akan meningkatkan penyerapan zat besi, karena

keasaman membuat zat besi Feri (Fe3+) menjadi fero (Fe2+),

bentuk yang mudah diserap oleh sistem pencernaan dan

sebaliknya.

3.      Interaksi mineral dengan mineral

Mineral yang mempunyai berat molekul dan jumlah muatan

(valensi) yang sama bersaing satu sama lain untuk

diabsorpsi, dengan demikian dalam ketersediaan

biologiknya. Contohnya magnesium, kalium, besi dan

tembaga yang mempunyai valensi +2. kalsium yang dimakan

terlalu banyak akan menghambat absorpsi besi, kebanyakan

Page 129: Kadar oksalat

makan seng akan menghambat absorpsi tembaga. Oleh karena

itu, kita harus berhati-hati dalam menggunakan suplemen

mineral tanpa berkonsultasi dengan dokter.

4.      Interaksi vitamin dengan mineral

Vitamin C meningkatkan absorpsi besi bila dimakan pada

waktu bersamaan. Vitamin D kalsiterol meningkatkan

absorpsi kalsium. Koenzim tiamin (Vit.B1) membutuhkan

magnesium untuk berfungsi secara efisien. Banyak vitamin

membutuhkan mineral untuk melakukan peranannya dalam

metabolisme. Misalnya, koenzim tiamin membutuhkan

magnesium untuk berfungsi secara efisien.

5.      Interaksi serat makanan dengan mineral

Ketersediaan biologik mineral banyak dipengaruhi oleh

bahan-bahan nonmineral didalam makanan. Asam fitat dalam

serat kacang-kacangan dan serealia.Makanan tinggi serat

(lebih dari 35 gram sehari) menghambat absorpsi kalsium,

zat besi, seng dan magnesium.

6.      Adanya senyawa-senyawa lain

Ketersediaan biologik mineral banyak dipengaruhi oleh

bahan-bahan nonmineral di dalam makanan. Asam fitat dalam

serat kacang-kacangan dan serealia serta asam oksalat

dalam bayam mengikat mineral-mineral tertentu sehingga

tidak dapat diabsorpsi.

Page 130: Kadar oksalat

Faktor-faktor yang mempengaruhi ketersediaan biologik

mineral antara lain:

1.      Interaksi Mineral dengan Mineral

a.      Fungsi Mineral.

Ada tiga fungsi utama mineral yaitu:

1.        Sebagai kompenen utama tubuh (structural element)

atau penyusun kerangka tulang, gigi dan otot-otot. Ca,

P, Mg, Fl dan Si untuk pembentukan dan pertumbuhan

gigi sedang P dan sekolah luar biasa untuk penyusunan

protein jaringan.

2.        Merupakan unsur dalam cairan tubuh atau jaringan,

sebagai elektrolit yang mengatur tekanan osmuse (Fluid

balance), menegatur keseimbangan basa asam dan

permeabilitas membran. Contoh adalah Na, K, Cl, Ca dan

Mg

3.        Sebagai aktifator atau terkait dalam peranan enzyme

dan hormon.

b.      Klasifikasi Mineral

Menurut jenisnya, klasifikasi mineral dibedakan :

1.      Mineral Organik

Page 131: Kadar oksalat

Adalah mineral yang dibutuhkan serta berguna bagi tubuh

kita, yang dapat kita peroleh melalui makanan yang kita

konsumsi setiap hari seperti nasi, ayam, ikan, telur,

sayur-sayuran serta buah-buahan, atau vitamin tambahan.

2.      Mineral Anorganik

Adalah mineral yang tidak dibutuhkan serta tidak berguna

bagi tubuh kita.Contohnya:Timbal Hitam (Pb), Iron Oxide

(Besi Teroksidasi), Mercuri, Arsenik, Aluminium atau

bahan-bahan kimia hasil dari resapan tanah dan lain.

Menurut bentuknya, klasifikasi mineral dibedakan menjadi

2, yaitu :

1.      Mineral Makro

Contohnya:

         Natrium

         Klor

         Kalium

         Kalsium

         Fosfor

         Magnesium

         Sulfur

2.      Mineral Mikro

Contohnya:

      Besi

      Seng

Page 132: Kadar oksalat

      Iodium

      Selenium

      Tembaga

      Mangan

      Kromium

      Fluor

2.2.1        Mineral Makro

Mineral makro adalah mineral yang dibituhkan tubuh

dengan jumlah lebih dari 100 mg sehari. Yang termasuk

mineral makro antara lain :

A.    NATRIUM (Na)

Natrium (sodium) adalah kation utama dalam cairan

ekstraselular. 30-40% natrium ada di dalam kerangka

tubuh. Di dalam tubuh, Na terdapat di dalam sel

(intraseluler) dan terutama terdapat dalam cairan di luar

sel (cairan extraseluler). Antara lain cairan saluran

cerna, seperti cairan empedu dan pankreas, mengandung

banyak natrium.

Absorpsi dan metabolisme Natrium

Hampir seluruh natrium yang dikonsumsi (3-7 gram

sehari) diabsorbsi, terutama di dalam usus halus. Natrium

diabsorbsi secara pasif (membutuhkan energi). Natrium

yang diabsorbsi dibawa oleh aliran darah keginjal. Disini

natrium disaring dan dikembalikan ke aliran darah dalam

jumlah yang cukup untuk mempertahankan taraf natrium

Page 133: Kadar oksalat

dalam darah. Kelebihan natrium yang jumlahnya mecapai 90-

99% dari yang dikonsumsi, dikeluarkan melalui urin.

Pengeluaran natrium ini diatur oleh hormon aldosteron,

yang dikeluarkan kelenjar adrenal bila kadar natrium

darah menurun. Aldosteron merangsang ginjal untuk

mengabsorbsi kembali natrium. Dalam keadaan normal,

natrium yang dikeluaran melalui urin sejajar dengan

jumlah natrium yang dikonsumsi.

Fungsi Na

1. Menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh (ekstrasel).

Na yang mengatur tekanan osmosis yang menjaga cairan

tidak keluar dari darah dan masuk ke dalam sel. Bila

jumlah Na di dalam sel meningkat secara berlebihan, air

akan masuk ke dalam sel, akibatnya sel akan membengkak.

Inilah yang menyebabkan terjadinya pembengkakan dalam

jaringan tubuh. Keseimbangan cairan juga akan terganggu

bila seseorang kehilangan natrium. Air akan memasuki sel

untuk mengencerkan Na dalam sel. Cairan ekstraselular

akan menurun. Perubahan ini dapat menurunkan tekanan

darah.

2.      Mejaga keseimbangan asam basa di dalam tubuh.

3. Berperan dalam pengaturan kepekaan otot dan saraf.

Berperan dalam transmisi saraf yang menghasilkan

terjadinya kontaksi otot.

4. Berperan dalam absorpsi glukosa

Page 134: Kadar oksalat

5. Berperan sebagai alat angkut zat-zat gizi lain

melalui membran, terutama melalui dinding usus

Sumber Na

Garam dapur (NaCl), MSG, kecap, makanan yang

diawetkan, daging, ikan, unggas, susu dan telur

Perkiraan kebutuhan Na

Makanan sehari-hari biasanya cukup mengandung Na yang

dibutuhkan tubuh. Taksiran kebutuhan Na sehari untuk

orang dewasa adalah sebanyak 500mg. Kecukupan gizi yang

dianjurkan: 2 g NaCl per hari untuk orang dewasa sama

dengan kira-kira 5 g garam dapur.

Akibat Kekurangan Na

Menyebabkan kejang, apatis, dan kehilangan nafsu

makan. Kekurangan Na dapat terjadi sesudah muntah, diare,

keringat berlebihan dan bila menjalankan diet yang sangat

terbatas Na.

Akibat Kelebihan Na

Kelebihan Na dapat menimbulkan keracunan yang dalam

keadaan akut menyebabkan edema dan hipertensi. Hal ini

dapat diatasi dengan banyak minum. Kelebihan konsumsi

natrium secara terus-menerus terutama dalam bentuk garam

dapur dapat menimbulkan hipertensi.

B.     KLOR (Cl)

Page 135: Kadar oksalat

Klor merupakan anion utama cairan ekstraselular. Klor

merupakan 0,15% berat badan. Konsentrasi klor tertinggi

adalah dalam cairan serebrospinal (otak dan sumsum tulang

belakang), lambung dan pankreas yang merupakan komponen

asam lambung.

Absorpsi dan Ekskresi klor

Klor hampir seluruhnya diabsorpsi di dalam usus halus

dan diekskresi melalui urin dan keringat. Kehilangan klor

mengikuti kehilangan natrium. Kebanyakan keringat

dihalangi oleh aldosteron yang secara langsung

berpengaruh terhadap kelenjar keringat.

Fungsi Klor

1. Memelihara keseimbangan cairan dan elektrolit.

2. Memelihara suasana asam di dalam lambung.

3. Mempertahankan keseimbangan asam basa

Sumber Klor

Garam dapur, makanan hasil laut, daging, susu, telur.

Perkiraan kebutuhan Klor

Kebutuhan minimum klor sehari ditaksir sebanyak 750

mg.

Akibat Kekurangan Klor

Dalam keadaan normal kekurangan klor jarang terjadi.

Kekurangan klor terjadi pada muntah-muntah, diare kronis,

Page 136: Kadar oksalat

dan keringat berlebih. ASI mengandung lebih banyak

klorida dari pada susu sapi. Bila klorida tidak

ditambahkan dalam pembuatan susu formula bayi, akan

terjadi kekurangan klor yang dapat membawa kematian.

C.    KALIUM (K)

Kalium (potassium) merupakan ion bermuatan positif,

kalium terutama terdapat di dalam sel. Perbandingan

natrium dan kalium di dalam cairan intraselular adalah

1:10, sedangkan di dalam cairan ekstraselular 28:1.

sebanyak 95% kalium tubuh berada di dalam caian

intaselular.

Absorbsi dan Ekskresi

Kalium diabsorpsi dengan mudah dalam usus halus.

Sebanyak 80-90% kalium yang dimakan diekskresi melalui

urine, selebihnya dikeluarkan melalui feses dan sedikit

melalui keringat dan cairan lambung. Taraf kalium normal

darah dipelihara oleh ginjal melalui kemampuan menyaring,

mengabsorbsi kembali dan mengeluarkan kalium di bawah

pengaruh aldosteron. Kalium dikeluarkan dalam bentuk ion

dengan menggantikan ion natrium melalui mekanisme

pertukaran di dalam tubula ginjal.

Fungsi Kalium

1. Bersama Natrium:  Pemeliharaan keseimbangan cairan

dan elektrolit serta keseimbangan asam basa

Page 137: Kadar oksalat

2. Bersama Kalsium: berperan dalam transmisi saraf dan

relaksasi otot.

3. Dalam sel: katalisator dalam banyak reaksi biologik

(metabolisme energi, sintesis glikogen, dan

protein).

Perkiraan Kebutuhan Kalium

Kebutuhan minimum akan kalium sebanyak 2000 mg sehari.

Sumber Kalium

Daging, ikan, unggas, tepung, buah-buahan dan sayuran

(makanan mentah/segar).

Akibat kekurangan Kalium

Kekurangan kalium karena makanan jarang terjadi,

kekurangan kalium dapat terjadi karena kebanyakan

kehilangan melalui saluran cerna (muntah-muntah, diare

kronis, kebanyakan menggunakan obat pencuci perut/

laxans) atau ginjal (penggunaan obat-obat deuretik).

Kekurangan kalium menyebabkan lemah, lesu, kehilangan

nafsu makan, kelumpuhan, mengigau dan konstipasi. Jantung

akan berdebar detaknya dan menurunkan kemampuan untuk

memompa darah.

Akibat kelebihan Kalium

Hiperkalemi akut dapat menyebabkan gagal jantung yang

berakibat kematian. Kelebihan kalium juga dapat terjadi

bila ada gangguan fungsi ginjal.

Page 138: Kadar oksalat

D.    KALSIUM (Ca)

Kalsium merupakan mineral yang paling banyak terdapat

di dalam tubuh, yaitu 1,5-2% dari berat badan orang

dewasa atau kurang lebih sebanyak 1 kg. Kadar kalsium

dalam darah sekitar 10 mg/ 100ml dengan rentang 9-11 mg/

100ml. Nilai kadar ini harus dipertahankan agar berfungsi

dengan baik. Hormon paatiroid mengatur kestabilan kadar

kalsium ini dengan meknisme umpan balik. Pembentukan

tulang dilakukan dengan bantuan osteoblas. Sebaliknya,

mobilisasi kalsium dari tulang dilakukan dengan bantuan

osteoklas yang merombak tulang dan melepaskan kalsium

untuk dimasukkan ke darah, agar kadar kalsium darah tetap

stabil.

Absorpsi dan Eskresi Kalsium

Dalam keadaan normal sebanyak 30-50% kalsium yang

dikonsumsi diabsorpsi tubuh. Kemampuan absorpsi lebih

tinggi pada masa pertumbuhan, dan menurun pada proses

menua. Kemampuan absorpsi pada laki-laki lebih tinggi

dari pada perempuan pada semua golongan usia. Absorpsi

kalsium terutama terjadi di bagian atas usus halus yaitu

duodenum. Kalsium membutuhkan pH 6 agar dapat berada

dalam keadaan terlarut. Absorpsi kalsium terutama

dilakukan secara aktif dengan menggunakan alat angkut

protein-pengikat kalsium. Absorbsi pasif terjadi pada

permukaan saluran cerna. Banyak faktor yang mempengaruhi

absorpsi kalsium. Kalsium hanya bisa diabsorpsi bila

terdapat dalam bentuk larut-air dan tidak mengendap

Page 139: Kadar oksalat

karena unsur makanan lain seperti oksalat. Kalsium yang

tidak diabsorpsi dikeluarkan melalui feses. Jumlah

kalsium yang diekskresi melalui urin mencerminkan jumlah

kalsium yang diabsorpsi.

Faktor-faktor yang meningkatkan Absorpsi Kalsium

1. Pertumbuhan

2. Kehamilan

3. Menyusui

4. Defisiensi kalsium

5. Tingkat aktivitas fisik yang meningkatkan densitas

tulang.

6. Semangkin tinggi kebutuhan dan semakin rendah

persediaan kalsium dalam tubuh semakin efisien

absorpsi kalsium.

7. Lemak meningkatkan waktu transit makanan melalui

saluran cerna, dengan demikian memberi waktu lebih

banyak untuk absorbsi kalsium.

8. Absorbsi kalsium lebih baik bila dikonsumsi bersama

dengan makanan.

9. Absorpsi kalsium paling baik terjadi dalam keadaan

asam.

Faktor-faktor yang menghambat Absorbsi Kalsium

1. Kekurangan Vitamin D dalam bentuk aktif

2. Asam oksalat

3. Asam fitat

4. Serat

Page 140: Kadar oksalat

5. Stres mental dan stres fisik

6. Proses menua

Fungsi Kalsium

1. Pembentukan Tulang : sebagai bagian integral dari

struktur tulang, sebagai tempat penyimpanan kalsium

2. Pembentukan Gigi

3. Mengatur pembekuan darah

4. Katalisator reaksi-reaksi biologik: absorpsi Vit.12,

ekskresi insulin oleh pankreas, dll

5. Kontraksi otot

6. meningkatkan fungsi transpor membran sel (sebagai

stabilisator membran & transmisi ion melalui membran

organela sel.

7. memperlancar transmisi rangsangan di jaringan saraf

(neurotransmission)

8. mengaktifkan enzim-enzim tertentu antara lain

lipase, ATP-ase

Sumber Kalsium

Susu, keju, kuning telur, kangkung/ sayuran berwarna

hijau, kacang-kacangan dan hasil olahannya, udang.

Angka Kecukupan Kalsium yang Dianjurkan

Angka kecukupan pangan dan gizi LIPI (1998) sebagai

berikut:

Page 141: Kadar oksalat

¨       Bayi                                   : 300-400

mg

¨       Anak-anak                         : 500 mg

¨       Remaja                             : 600-700 mg

¨       Dewasa                             : 500-800 mg

¨       Ibu Hamil & Menyusui       : + 400 mg

Akibat Kekurangan Kalsium

Kekurangan kalsium pada masa pertumbuhan dapat

menyebabkan gangguan pertumbuhan. Tulang kurang kuat,

mudah bengkok dan rapuh. Bila terjadi luka, pembekuan

darah sangat lambat. Pada orang dewasa terjadi

osteoporosis. Kekurangan kalsium dapat pula menyebabkan

osteomalasia, yang dinamakan juga riketsia pada orang

dewasa dan biasanya terjadi karena kekurangan vitamin D

dan ketidakseimbangan konsumsi kalsium terhadap fosfor.

Mineralisasi matriks tulang terganggu, sehingga kandungan

kalsium di dalam tulang menurun. Kadar kalsium darah yang

sangat rendah dapat menyebabkan tetani atau kejang.

Akibat kelebihan Kalsium

Konsumsi Ca yang berlebihan dapat menyebabkan sulit

buang air besar (konstipasi) dan mengganggua penyerapan

mineral seperti zat besi, seng dan tembaga. Kelebihan Ca

dalam jangka panjang akan meningkatkan risiko terkena

hypercalcemia, pembentukan batu ginjal dan gangguan

Page 142: Kadar oksalat

fungsi ginjal. Oleh karena itu konsumsi suplemen kalsium

jauh di atas kebutuhan sebaiknya dihindari.

E.     FOSFOR (P)

Fosfor merupakan mineral kedua terbanyak di dalam

tubuh, yaitu 1% dari berat badan. Fosfor di dalam tulang

dan gigi berada dalam perbandingan 1:2 dengan kalsium.

Absorsi dan Metabolisme Fosfor

Fosfor dapat diabsorpsi secara efisiensi sebagai

fosfor bebas di dalam usus setalah dihidrolosis dan

dilepas dari makanan. Bayi dapat menyerap 85-90% fosfor

berasal dari air susu ibu (ASI). Sebanyak 65-70% fosfor

berasal dari susu sapi dan 50-70% fosfor berasal dari

susunan makanan normal dapat diabsorpsi oleh anak-anak

dan orang dewasa. Bila konsumsi fosfor rendah, taraf

absorpsi dapat mencapai 90% dari konsumsi fosfor.

Fosfor dihidrolisis dari makanan oleh enzim alkali

fosfatase di dalam mukosa usus halus dan diabsorpsi

secara aktif dan difusi pasif. Absorpsi aktif dibantu

oleh bentuk aktif vitamin D.

Fungsi fosfor

1. Baersama Ca dan Mg berperan dalam pembentukan tulang

dan gigi

Page 143: Kadar oksalat

2. Mengatur Pengalihan Energi. Dalam metabolisme KH

(daur Krebs) membentuk ATP (adenosin trifosfat) dan

ADP (adenosin difosfat)

3. Absorbsi dan transportasi zat gizi. Mengangkut lemak

hasil penyerapan usus, masuk ke saluran darah

dialirkan ke seluruh tubuh.

4. Bagian dari ikatan tubuh esensial. Merupakan bagian

asam nukleat DNA dan RNA, yaitu senyawa yang membawa

faktor keturunan/ gen yang terdapat dalam inti sel.

5. Pengaturan keseimbangan asam-basa. Fosfat memegang

peranan penting sebagai buffer, untuk mencegah

perubahan tingkat keasaman cairan tubuh. Ini terjadi

karena kemampuan fosfor mengikat tambahan ion

hidrogen.

Sumber Fosfor

Makanan kaya protein: daging, ikan, telur, Susu, keju,

unggas, kacang-kacangan.

Angka Kecukupan Fosfor yang dianjurkan

Kecukupan fosfor rata-rata sehari untuk Indonesia

ditetapkan sebagai berikut (Widyakarya Pangan dan Gizi

LIPI 1993):

¨       Bayi                                         :

200-250 mg

¨       Anak-anak                               : 250-400

mg

Page 144: Kadar oksalat

¨       Remaja dan dewasa               : 400-500 mg

¨       Ibu hamil dan menyusui          : +200 – +300 mg

Akibat Kekurangan Fosfor

Jarang terjadi kekurangan. Kekurangan bisa terjadi

bila menggunakan obat antasida (untuk menetralkan asam

lambung). Kekurangan fosfor menyebabkan kerusakan tulang/

Mineralisasi tulang terganggu, pertumbuhan terhambat,

rakhitis, osteomalasia. Gejalanya adalah rasa lelah,

kurang nafsu makan dan kerusakan tulang.

Akibat Kelebihan Fosfor

Kelebihan P Jarang terjadi. Penggunaan fosfor oleh

tubuh salah satunya ditentukan oleh rasio antara kalsium

dan fosfor, yang idealnya bagi remaja dan orang dewasa

adalah 1:1 kelebihan fosfor terjadi bila rasio kalsium

fosfor lebih kecil dari ½ atau 1:2 kelebihan fosfor dapat

mengganggu penyerapan mineral seperti tembaga dan seng

serta dapat pula memicu timbulnya hypocalcemia. Bila

kadar P darah terlalu tinggi, ion fosfat akan mengikat

kalsium sehingga menimbulkan kejang.

F.     MAGNESIUM (Mg)

Magnesium adalah kation nomor dua paling banyak

setelah natrium di dalam cairan interselular. Magnesium

dalam tubuh sebagian besar terdapat dalam tulang dan

gigi. Sisanya merupakan senyawa kompleks dengan Ca dan P.

Page 145: Kadar oksalat

Sisanya terdapat di dalam otot dan dalam cairan tubuh,

baik di dalam sel maupun di luar sel. Jaringan otot

mengandung lebih banyak Mg dari pada Ca, sedangkan darah

mengandung lebih banyak Ca dari pada Mg. Pada orang

sehat, kadar Mg dalam darah mempunyai nilai konstan.

Absorpsi Magnesium

Magnesium terutama diabsorpsi di dalam usus halus,

kemungkinan dengan bantuan alat angkut aktif dan secara

difusi pasif. Pada konsumsi magnesium yang tinggi hanya

sebanyak 30% magnesium diabsorpsi, sedangkan pada

konsumsi rendah sebanyak 60%. Absorpsi magnesium

dipengaruhi oleh faktor-faktor yang sama yang

mempengaruhi absorpsi kalsium kecuali vitamin D tidak

berpengaruh. Ekskresi magnesium menurun karena pengaruh

kalsitonin, glukagon dan PTH terhadap resorpsi tubula

ginjal.

Fungsi Magnesium

1. Magnesium bertindak di dalam semua sel jaringan

lunak sebagai katalisator dalam reaksi-reaksi

biologik.

2. Di dalam sel ekstraselular magnesium berperan dalam

transmisi saraf, kontraksi otot.

3. Magnesium mencegah pembekuan darah, sedangkan Ca

mempercepat pembekuan darah.

Page 146: Kadar oksalat

4. Magnesium berperan mengendorkan otot. Magnesium

mencegah kerusakan gigi dengan cara menahan kalsium

di dalam email gigi.

Sumber Magnesium

Sayuran hijau, Tepung gandum, kakao, kacang-kacangan,

daging, makanan dari laut dan susu

Angka Kecukupan Magnesium

Kecukupan Mg rata-rata sehari untuk Indonesia

ditetapkan sekitar 4,5 mg/kg berat badan (Widyakarya

Pangan dan Gizi LIPI 1998). Ini berarti kecukupan untuk

orang dewasa laki-laki adalah 280 mg/hari dan untuk

wanita dewasa 250 mg/hari.

Akibat kekurangan magnesium

Kekurangan jarang terjadi karena makanan. Defisiensi

pada alkoholisme dengan sirosis dan penyakit ginjal yang

berat. Penyakit yang menyebabkan muntah-muntah, diare,

penggunaan diuretika (perangsang pengeluaran urin) juga

dapat menyebabkan kekurangan Mg. Kekurangan Mg berat

menyebabkan kurang nafsu makan, gangguan dalam

pertumbuhan, mudah tersinggung, gugup, kejang/tetanus,

gangguan sistem saraf pusat, halusinasi, koma dan gagal

jantung.

Akibat Kelebihan Mg

Page 147: Kadar oksalat

Akibat kelebihan Mg biasanya terjadi pada penyakit

gagal ginjal. Kelebihan magnesim dalam jangka panjang

sama dampaknya dengan kekurangan magnesium yaitu gangguan

fungsi saraf (neurological distrubances). Gejala awal

kelebihan magnesium adalah mual, muntah, penurunan

tekanan darah, perubahan elektro kardiografik dan

kelambanan refleks.

G.    SULFUR (S)

Sulfur (belerang) terutama terdapat di dalam tulang

rawan, kulit, rambut dan kuku yang banyak mengandung

jaringan ikat yang bersifat kaku.

Sulfur diabsorpsi sebagai bagian dari asam amino atau

sebagai sulfat anorganik. Selain sebagai bagian dari asam

amino metionin dan sistein, sulfur juga merupakan bagian

dari enzim glutation serta berbagai koenzim dan vitamin

(B1 dan biotin), termasuk koenzim A.

Dalam bentuk teroksidasi sulfur dihubungkan dengan

mukopolisakarida yang berperan dalam melarutkan sisa

metabolisme sehingga bisa dikeluarkan melalui urin

(terutama sisa metabolisme hormon steroid dan obat-obat

tertentu). Sulfur sebagai besar diekskresi melalui urin

sebagai ion bebas SO4=. Sulfur juga merupakan salah satu

elektrolit intraselular yang terdapat di dalam plasma

dalam konsentrasi rendah.

Page 148: Kadar oksalat

Kecukupan sehari sulfur tidak ditetapkan dan hingga

sekarang belum diketahui adanya kekurangan sulfur. Kita

tidak akan kekurangan sulfur bila makan cukup mengandung

protein.

Fungsi Sulfur

1. Menstabilkan struktur protein. Ikatan sulfida sangat

penting artinya untuk membentuk protein stabil.

2. Berperan dalam mengaktifkan enzim, karena berbagai

enzim membutuhkan gugus sulfurhidril (-SH) yang

bebas, untuk melakukan aktivasinya. Dengan demikian

sulfur berperan dalam proses oksidasi-reduksi atau

pernafasan jaringan

3. berperan dalam metabolisme energi dengan cara

membentuk senyawa dengan ko-enzim A.

4. Sulfur berfungsi sebagai peredam racun. Gugus sulfur

yang aktif bersenyawa dengan racun itu sehingga

menjadi senyawa yang tidak berbahaya, kemudian

dikeluarkan melalui urin.

Sumber Sulfur

Susu, telur, daging, keju dan kacang-kacangan. Sumer

utama sulfur adalah protein yang mengandung asam amino

metionin dan sistein, baik hewani maupun protein nabati.

2.2.2                  Mineral Mikro

Page 149: Kadar oksalat

Mineral Mikro merupakan mineral yang jumlah

kebutuhannya kurang dari (<100 mg per hari) atau lebih

sedikit di bandingkan dengan mineral makro.Yang termasuk

mineral mikro antara lain:

A.  Besi

Zat besi merupakan salah satu mineral yang dapat

membuat tubuh sehat Tubuh manusia mengandung lebih kurang

3,5 - 4,5 gram zat besi, di mana dua per tiganya

ditemukan di dalam darah, sementara sisanya ditemukan di

dalam hati, sumsum tulang, otot. Peranannya dalam

produksi sel darah merah sudah sangat terkenal, terutama

untuk kaum wanita.

Sel darah merah mengandung protein yang bernama

hemoglobin, dan setiap hemoglobin memiliki 4 atom zat

besi. Zat besi dalam hemoglobin inilah yang mengikat

oksigen dalam darah pada paruparu untuk bisa disebarkan

ke seluruh tubuh. Setelah melepas oksigen, hemoglobin

kemudian mengikat karbondioksida (C02) untuk dilepaskan

oleh paru-pare. Jadi bisa dibayangkan pentingnya zat besi

untuk individu yang ingin suplai oksigen dan energi yang

tinggi.

Beberapa gejala kekurangan zat besi adalah: kesulitan

bernafas (nafas terengah-engah), jantung yang berdetak

lebih cepat, kelelahan, kesulitan memusatkan perhatian,

tidur yang tidak pulas, sakit saat menstruasi, ujung

Page 150: Kadar oksalat

bibir yang pecah-pecah, iritasi mata, dan bahkan

kerontokan rambut.

Sumber-sumber alami za besi adalah : daging sapi,

daging ayam, dan sayur-sayuran berwarna hijau tua.

B.   Zinc/Seng

Seng adalah salah satu mineral yang dibutuhkan oleh

tubuh dan dikelompokkan dalam golongan trace mineral.

Namun bagi manusia, arti penting zat seng sebenarnya baru

terungkap pada tahun 1956. Fungsi seng terbilang sangat

vital bagi kelangsungan hidup sel-sel tubuh manusia.

Salah satunya sebagai zat perantara bagi lebih 70 macam

enzim dan protein yang ada di tubuh manusia. Enzim

sendiri berperan dalam metabolisme seluruh sel-sel

ditubuh manusia, maka jika enzim-enzim tidak terbentuk

sempurna, fungsi sel tubuh akan terganggu. Selain itu,

seng berperan pula dalam proses pembentukan genetik,

yaitu pada DNA (DeoxyribosenucleidAcid). Dengan

konsentrasi yang cukup besar dalam tubuh yakni menempati

posisi kedua setelah zat besi, seng dapat mudah ditemukan

pada berbagai jenis makanan yang kaya akan kandungan

protein seperti daging, kacang-kacangan dan polong

polongan.Asupan seng yang dibutuhkan tubuh manusia

sebenarnya sangat sedikit, namun ternyata penyerapan seng

oleh tubuh pun sangatlah kecil. Dari sekitar 4-14 mg/hari

jumlah seng yang dianjurkan untuk dikonsumsi, hanya

sekitar 10-40% saja yang dapat diserap.Kehadiran zat

mineral lain yang tinggi dalam tubuh, seperti zat besi

Page 151: Kadar oksalat

dan tembaga serta adanya kandungan phytat pada bayam,

kangkung dan sayuran lain, ternyata menghambat penyerapan

seng di mukosa usus. Namun, jika zat-zat tersebut

difermentasikan, malah dapat meningkatkan penyerapan

seng. Jika tubuh Anda tidak mendapat suplai seng yang

cukup, biasanya akan muncul tanda-tanda atau gejala.

Berikut adalah tanda-tanda bila mengalami kekurangan

seng menurut U.S. National Library of Medicine :

         Rata-rata pertumbuhan yang lambat.

         Tidak ada selera atau nafsu makan.

         Penyembuhan luka yang lambat, muncul lesi pada kulit

dan infeksi yang tak kunjung sembuh.

         Kelelahan yang hebat.

         Kerontokan pada rambut.

         Ketidaknormalan pada kemampuan mengecap rasa dan

mencium bau.

         Kesulitan dalam melihat dikegelapan.

       Menurunnya produksi hormon pada pria

(infertilitas).

Kekurangan seng akan mengganggu proses pembentukan

sperma dan perkembangan organ seks primer dan sekunder

pada pria. Kekurangan seng pada pria menyebabkan

menurunnya fungsi testikular (testicular hypofunction)

Page 152: Kadar oksalat

yang berdampak pada terganggunya proses spermatogenesis

dan produksi hormon testosteron oleh sel-sel Leydig.

Testosteron adalah hormon yang mempengaruhi libido dan

ciri-ciri kelamin sekunder laki-laki. Dalam keadaan

normal atau sehat jumlah yang dianjurkan untuk pria

dewasa sebanyak 15 mg per hari, sedangkan wanita 12 mg

per hari. Cara aman mendapatkan zat gizi seng adalah

dengan mengonsumsi makanan kaya seng. Makanan yang kadar

sengnya tinggi antara lain kerang, daging sapi, hati, dan

rempah/bumbu makanan (spices). Sumber makanan yang baik

adalah keju cheddar, kepiting, daging kambing muda,

kacang tanah, dan hewan ternak. Selain itu, ada pula

beberapa unsur makanan yang akan menghambat penyerapan

seng dalam tubuh, yaitu tinggi kadar kalsium, asam fitat,

dan mineral copper. Untuk itu, konsumsi makanan

penghambat ini perlu dikurangi jumlah dan frekuensinya.

C.  Yodium/iudium

Jenis mineral ini, selalu dihubung-hubungkan dengan

garam. Bahkan WHO, lembaga kesehatan dunia milik PBB,

pernah mencanangkan gerakan konsumsi garam beryodium di

negara berkembang. Sebenarnya yodium hanyalah mineral

yang 'dititipkan' pada garam. Hal ini disebabkan karena

sebagian besar masyarakat di dunia menggunakan garam

untuk memasak. Namun, sumber yodium terbesar adalah

seafood, seperti: kerang, udang, rumput laut dan aneka

ikan serta hasil olahannya.

Page 153: Kadar oksalat

Peran yodium bagi tubuh Yodium tergolong sebagai mikro

mineral yang sangat dibutuhkan oleh tubuh. Di dalam

tubuh, yodium sangat dibutuhkan oleh kelenjar tiroid

(kelenjar yang agak besar dan berada di leher depan

bagian bawah). Oleh kelenjar tiroid, yodium digunakan

untuk memproduksi tiroksin. Tiroksin adalah hormon yang

mengatur aktivitas berbagai organ, mengontrol

pertumbuhan, membantu proses metabolisme, bahkan

menentukan berapa lama seseorang bertahan untuk

hidup.Jika persediaan yodium di dalam tubuh sangat rendah

maka kelenjar tiroid akan membesar sehingga membentuk

benjolan pada leher yang biasanya disebut penyakit

hipotiroid. Meski sama-sama mengalami pembengkak pada

bagian leher, hipotiroid berbeda dengan penyakit gondok

(goitre) yang disebabkan karena virus.Jika tidak segera

diobati, penderita hipotiroid akan mengalami anemia,

sistem pernafasan melemah, penderita mengalami kejang,

sehingga aliran darah ke otak berkurang sampai akhirnya

terjadi gagal jantung. Pada ibu hamil, kekurangan hormon

tiroid, dikhawatikan bayinya akan mengalami cretenisma,

yaitu tinggi badan di bawah ukuran normal (cebol) yang

disertai dengan keterlambatan perkembangan jiwa dan

tingkat kecerdasan. Tanda-tanda lain akibat hipotiroid

ialah kelopak mata tampak lebih cembung, muka kelihatan

suram, lesu, rambut kasar, lidah bengkak dan suara parau.

Kelebihan yodium di dalam tubuh dikenal juga sebagai

hipertiroid. Hipertiroid terjadi karena kelenjar tiroid

terlalu aktif memroduksi hormon tiroksin. Biasanya

Page 154: Kadar oksalat

ditandai gejala mudah cemas, lemah, sensitif terhadap

panas, sering berkeringat, hiperaktif, berat badan

menurun, nafsu makan bertambah, jari-jari tangan

bergetar, jantung berdebar-debar, bola mata menonjol

serta denyut nadi bertambah cepat dan tidak

beraturan.Untuk memenuhi kecukupan yodium sebaiknya di

dalam menu sehari-hari sertakan bahan bahan pangan yang

berasal dari laut. Kebutuhan yodium perhari sekitar 1-2

mikrogram per kg berat badan. Kecukupan yang dianjurkan

sekitar 40-120 mikrogram/ hari untuk anak sampai umur 10

tahun, 150 mikrogram/ hari untuk orang dewasa. Untuk

wanita hamil dan menyusui dianjurkan tambahan masing-

masing 25 mikrogram dan 50 mikrogram/ hari.

D.  Selenium

Selenium telah menunjukkan diri sebagai salah satu

dari agen-agen antikanker yang lebih kuat. Apabila ia

digabungkan dengan vitamin E, efektivitas keduanya

terhadap kanker akan sangat meningkat. Mereka bersama-

sama bekerja sebagai antikanker yang kuat, sistem

antipenuaan yang disebut glutation peroksidase (GSH).

Kombinasi ini membentuk satu antioksidan yang paten, dan

karenanya, pemakan radikal bebas ini melindungi membran-

membran sel dari serangan radikal bebas. GSH oleh

beberapa orang dilukiskan menyerupai miniatur kekuatan

polisi yang mencari dan menghancurkan sel-sel pemberontak

dan radikal-radikal bebas dalam tubuh. Tidak usah

ditanyakan lagi bahwa mereka merupakan senjata penting

bagi tubuh untuk mencegah kanker. Jumlah vitamin E dalam

Page 155: Kadar oksalat

diet seseorang mempengaruhi kadar GSH di dalam tubuh.

Sejumlah kemampuan murni lainnya yang ditunjukkan oleh

selenium:

         Selenium meningkatkan efisiensi sehingga DNA dapat

memperbaiki dirinya sendiri. Pada kadar tinggi selenium

bersifat langsung sebagai racun terhadap sel-sel kanker.

         Selenium menghambat pertumbuhan tumor dalam jaringan

payudara manusia.

         Selenium dapat mendeaktivasi toksisitas radiasi di

dalam tubuh.

         Selenium bekerja membersihkan darah dari efek

kemoterapi dan malfungsi liver.

         Selenium merupakan stimulan yang paten bagi sistem

kekebalan.

Jadi betapa pentingnya mineral ini bagi pejuang

kanker. Para ilmuwan telah memperhatikan adanya hubungan

langsung antara insiden kanker dan kadar selenium di

dalam tanah di berbagai negara yang berbeda. Bilamana

kadarnya lebih rendah, insiden kanker pada populasi

tersebut meningkat.

E.   Tembaga

a.       Sumber makanan utama : Daging, tiram, kacang-

kacangan, tanaman polong yang dikeringkan, gandum.

b.      Fungsi utama dalam tubuh :

Page 156: Kadar oksalat

         Komponen enzim

         Pembentukan sel darah merah

         Pembentukan tulang

c.       Akibat Dari Kekurangan & Kelebihan :

Kekurangan : Anemia pada anak-anak yg menderita

malnutrisi.

Kelebihan : Pengendapan tembaga dalam otak,

kerusakan hati.

d.      Kebutuhan Harian Dewasa :

Dibutuhkan 2 miligram. Sistem tubuh pada orang-

orang yang menderita kanker telah didapati

kekurangan tembaga. Oleh karenanya, tembaga

tercakup dalam suplemen-suplemen lainnya disamping

mineral-mineral cairan.

F.   Mangan

a.       Sumber makanan utama : Gandum, buah-buahan yg

dikeringkan.

b.      Fungsi utama dalam tubuh : Komponen enzim.

c.       Akibat Dari Kekurangan & Kelebihan :

Kekurangan :

         Penurunan berat badan,

         iritasi kulit,

         mual & muntah,

         perubahan warna rambut,

         pertumbuhan rambut yg lambat

Page 157: Kadar oksalat

Kelebihan : Kerusakan saraf

d.      Kebutuhan Harian Dewasa : Dibutuhkan 3,5 miligram

G.  Chromium

Chromium adalah sejenis mineral mikro yang esensial

bagi tubuh. Esensial dalam hal ini berarti tidak bisa

diproduksi oleh tubuh dan harus didapatkan dari sumber

luar (seperti makanan dan suplementasi). Fungsinya hampir

sama dengan insulin yang diproduksi oleh tubuh yaitu

untuk mendorong glukosa (karbohidrat) ke dalam sel untuk

dijadikan energi. Asupan chromium yang optimal tampaknya

menurunkan jumlah insulin yang diproduksi agar tidak

terlalu banyak menjaga kadar gula darah. Di dalam tubuh

manusia dewasa pada umumnya mengandung 0,4 mg hingga 6 mg

Chromium, dengan kadar yang lebih rendah umumnya dimiliki

oleh individu yang berusia lanjut. Dalam beberapa studi

kesehatan berdasarkan variasi geografis (tempat tinggal),

ditemukan adanya hubungan yang kuat antara asupan gizi

Chromium dengan penyakit diabetes dan jantung. Di tempat

yang masyarakatnya mengkonsumsi cukup Chromium, jumlah

penderita diabetes dan jantung jauh lebih sedikit

daripada tempat yang masyarakatnya tidak mengkonsumsikan

cukup Chromium. Sumber alami Chromium: Gandum, kuning

telur, bayam, daging sapi, susu dan kacang hijau.

H.  Fluor

Page 158: Kadar oksalat

Sudah ada kontroversi tentang fluor yang ditambahkan

ke dalam air. Walaupun tidak begitu diperlukan, fluor

terbukti dapat melindungi lubang gigi saat dikonsumsi

dalam jumlah menengah (di bawah 4 mg/l). Fluor

bertanggung jawab terhadap pencegahan kerusakan gigi yang

terjadi di Amerika Serikat mulai pertengahan tahun 1980-

an. Tindakan khusus harus dilakukan saat jumlah fluor

yang dikonsumsi oleh anak-anak. Tingkat fluor diatas

2mg/l dapat merusak pertumbuhan gigi orang dewasa sebelum

menjadi gigi tetap. Sumber fluor di antaranya adalah air,

makanan laut, tanaman, ikan dan makanan hasil ternak.

Sedangkan fungsi fluor di antaranya adalah :

         Untuk pertumbuhan dan pembentukkan struktur gigi.

         Untuk mencegah karies gigi.

Proses metabolisme Mineral MikroDalam proses

metabolisme energi tubuh, mineral-mineral yang diperoleh

melalui konsumsi bahan pangan dalam keseharian ini akan

terlibat dalam proses pengambilan energi dari simpanan

glukosa (glycolysis), pengambilan energi dari simpanan

lemak (lipolysis), pengambilan energi dari simpanan

protein (proteolysis) serta juga terlibat dalam

pengambilan energi dari phosphocreatine (PCr). Mineral

mikro (Trace Mineral) sangat penting untuk tubuh manusia.

Mineral mikro (trace Mineral) memegang peranan penting

dalam metabolisme tubuh, bertindak sebagai katalisator

dalam berbagai substansi dan juga membantu enzim untuk

melaksanakan kerjanya.

Page 159: Kadar oksalat

BAB III

KASUS

3.1  Hubungan antara Asam Oksalat dengan Kalsium

Asam oksalat terdapat pada selada, kubis, bunga kol

(terutama brokoli),kacang hijau, buncis dan dalam jumlah

sedikit pada semua sayuran dan buah-buahan.Tapi, asam

oksalat bersama-sama dengan kalsium dalam tubuh manusia

membentuk senyawa yang tak larut dan tak dapat diserap

tubuh, dan mencegah penggunaan kalsium yang juga terdapat

dalam produk-produk yang mengandung oksalat. Lebih dari

itu, asam oksalat dan garamnya yang larut air dapat

membahayakan, karena senyawa tersebut bersifat toksis.

 Asam oksalat(H2C2O4) adalah asam dikarboksilat yang

hanya terdiri dari dua atom C pada masing-masing molekul,

sehingga dua gugus karboksilat berada berdampingan.

Karena letak gugus karboksilat yang berdekatan, asam

oksalat mempunyai konstanta dissosiasi yang lebih besar

Page 160: Kadar oksalat

daripada asam-asam organik lain. Besarnya konstanta

disosiasi (K1) = 6,24.10-2 dan K2 = 6,1.10 -5). Dengan

keadaan yang demikian dapat dikatakan asam oksalat lebih

kuat daripada senyawa homolognya dengan rantai atom

karbon lebih panjang. Namun demikian dalam medium asam

kuat (pH <2) proporsi asam oksalat yang terionisasi

menurun.

3.2 Sifat-sifat umum Asam Oksalat

 Asam oksalat dalam keadaan murni berupa senyawa

kristal, larut dalam air(8% pada 10 oC) dan larut dalam

alkohol. Asam oksalat membentuk garam netral dengan logam

alkali (NaK), yang larut dalam air (5-25 %), sementara

itu dengan logam dari alkali tanah, termasuk Mg atau

dengan logam berat, mempunyai kelarutan yang sangat kecil

dalam air. Jadi kalsium oksalat secara praktis

tidak larut dalam air. Berdasarkan sifat tersebut asam

oksalat digunakan untuk menentukan jumlah kalsium. Asam

oksalat ini terionisasi dalam media asam kuat.

3.3 Bahan Makanan yang Mengandung Asam Oksalat

 Asam oksalat dapat ditemukan dalam bentuk bebas

ataupun dalam bentuk garam. Bentuk yang lebih banyak

ditemukan adalah bentuk garam. Kedua bentuk asam oksalat

tersebut terdapat baik dalam bahan nabati maupun hewani.

Jumlah asam oksalat dalam tanaman lebih besar dari pada

hewan. Diantara tanaman yang digunakan untuk nutrisi

manusia dan hewan, atau tanaman yang ditemukan dalam

Page 161: Kadar oksalat

makanan hewan; yang paling banyak mengandung oksalat adalah

spesies Spinacia, Beta, Atriplex, Rheum, Rumex, Portulaca,

Tetragonia, Amarantus, Musa parasisiaca. Daun teh, daun

kelembak dan kakao juga mengandung oksalat cukup banyak.

Demikian juga beberapa spesies mushrooms dan

jamur(Asperegillus niger, Baletus sulfurous, Mucor,

Sclerotinia dan sebagainya.) menghasilkan asam oksalat

dalam jumlah banyak (lebih dari 4-5 gram untuk setiap 100

gram berat kering), baik dalam bentuk penanaman

terisolasi dan dalam bahan makanan atau makanan ternak

dimana jamur tersebut tumbuh. Distribusi asam oksalat

pada bagian-bagian tanaman tidak merata. Bagian daun

umumnya lebih banyak mengandung asam oksalat dibandingkan dengan

tangkai, sedangkan dalam Poligonaceae, kandungan asam

oksalat pada petiole hampir dua kali lebih besar daripada

tangkai. Umumnya daun muda mengandung asam oksalat lebih

sedikit dibandingkan dengan daun tua. Misalnya pada daun

Chenopodiaceae, proporsi asam oksalat dapat bertambah dua

kali lipat selama proses penuaan.

Bahan makanan yang mengandung oksalat dapat

diklasifikasikan menjaditiga kelompok, yaitu;

a.       Produk-produk dimana miliequivalen asam oksalat

yang terkandung jumlahnya 2-7 kali lebih besar

daripada kalsium, seperti bayam, orach,daun beet dan

akar beet, sorrel, sorrel kebun, kelembak dan bubuk

kakao. Bahan makanan ini tidak hanya menyebabkan

Page 162: Kadar oksalat

kalsium yang terkandung didalamnya tak dapat dimanfaatkan

tetapi dengan besarnya asam oksalat yang terkandung dapat

mengendapkan kalsium yang ditambahkan dari produk-

produk lain, atau jika tidak ada kalsium yang

ditambahkan, dapat berpengaruh toksis.

b.      Pada produk-produk seperti kentang, amaranth,

gooseberries, dan currants, asam oksalat dan kalsium

terdapat dalam jumlah yang hampir setara (1±0,2),

dengan demikian diantara keduanya saling

menetralkan/menghapuskan, olah karena itu tidak

memberikan kalsium yang tersedia bagi tubuh. Tetapi

mereka tidak merngganggu penggunaan kalsium yang

diberikan oleh produk lain dan oleh karena itu

tidak menimbulkan pengaruh anti mineralisasi seperti

pada produk kelompok pertama.

c.       Bahan makanan yang meskipun mengandung asam

oksalat dalam jumlah yang cukup banyak, tapi karena pada

bahan tersebut kaya akan kalsium, maka bahan makanan

tersebut merupakan sumber kalsium. Yang termasuk dalam

kelompok ini adalah selada, dandelion, cress, kobis,

bunga kol(terutama brokoli), kacang hijau, dan terutam

green peas, koherabbi, block raddish, green turnip,

dan dalam jumlah sedikit pada semua sayuran danbuah-

buahan.

3.4 Pengaruh Asam Oksalat terhadap tubuh manusia.

 Asam oksalat bersama-sama dengan kalsium dalam tubuh

manusia membentuk senyawa yang tak larut dan tak dapat

diserap tubuh, hal ini tak hanya mencegah penggunaan

Page 163: Kadar oksalat

kalsium yang juga terdapat dalam produk-produk yang

mengandung oksalat, tetapi menurunkan CDU dari kalsium

yang diberikan oleh bahan pangan lain. Hal tersebut

menekan mineralisasi kerangka dan mengurangi pertambahan

berat badan.Asam oksalat dan garamnya yang larut air dapat

membahayakan, karena senyawa tersebut bersifat toksis. Pada

dosis 4-5 gram asam oksalat atau kaliumoksalat dapat

menyebabkan kematian pada orang dewasa, tetapi biasanya

jumlah yang menyebabkan pengaruh fatal adalah antara 10 dan 15

gram. Gejala pada pencernaan (pyrosis, abdominal kram, dan

muntah-muntah) dengan cepat diikuti kegagalan peredaran

darah dan pecahnya pembuluh darah inilah yang dapat menyebabkan

kematian.

1.5  Mengurangi Konsumsi senyawa Asam Oksalat

Karena pengaruh distropik oleh oksalat tergantung

pada ratio molar antara asam oksalat dan kalsium,

hal itu dapat dicegah melalui cara, yaitu :

1.      Menghilangkan oksalat dengan membatasi konsumsi bahan

makanan yang banyak mengandung oksalat yang larut, yaitu

dengan menghindari makan dalam jumlah besar atau juga

menghindari makan dalam jumlah kecil tetapi berulang-

ulang. Mengkombinasikan beberapa makanan yang banyak

mengandung oksalat perlu juga dihindari.

2.      Dengan cara menaikkan supply kalsium yang akan dapat

menetralkan pengaruh dari oksalat.

3.      Memasak bahan makanan yang mengandung asam oksalat hingga

mendidih dan membuang airnya sehingga dapat memperkecil

proporsi asam oksalat dalam bahan makanan

Page 164: Kadar oksalat

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Unsur mineral merupakan salah satu komponen yang

sangat diperlukan oleh makhluk hidup di samping

karbohidrat, lemak, protein, dan vitamin. Pencernaannya

dipengaruhi tingkatan zat gizi yang dimakan yang dapat

Page 165: Kadar oksalat

diabsorpsi oleh tubuh. Mineral diklasifikasikan menjadi

mineral organik dan anorganik serta makro dan mikro.

Mineral memiliki beberapa fungsi diantaranya sebagai

kompenen utama tubuh (structural element) atau penyusun

kerangka tulang, gigi dan otot-otot, unsur dalam cairan

tubuh atau jaringan, dan sebagai aktifator.

Asam oksalat berpengaruh terhadap kalsium dalam tubuh.Asam oksalat terdapat pada makanan nabati maupun hewani.Asam oksalat dapat menghambat fungsi kalsium dalam tubuh.

4.2 Saran

1.    Bagi seluruh civitas akademik untuk terus menambah wawasan pengetahuan mengenai mineral.

2.    Kita perlu menjaga keseimbangan asupan nutrisi dan selalu menjaga kesehatan.

3.    Semoga dengan adanya makalah ini baik penyusun maupunpembaca dapat memahami akan pentingnya mineral miro dalam kehiduan sehari-hari.

DAFTAR PUSTAKA

Page 166: Kadar oksalat

Almatsier, Sunita. 2005. Prinsip Dasar Ilmu Gizi.Jakarta :

Gramedia Pustaka Utama

Almatsier, Sunita. 2001. Prinsip Ilmu Gizi. Jakarta : Gramedia

Pustaka Utama.

Almatsier, Sunita.2009. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta :

Gramedia Pustaka utama

Behrman,kliegman,alvin. 1999. Ilmu Kesehatan Anak Nelson. Ed

15 Vol. 2. Jakarta : EGC

Davis, G.K. and W. Mertz. 1987. Copper. p. 301−364. In W.

Mertz (Ed.) Trace Elements in Human and Animal

Nutrition. Academic Press, Inc. San Diego,CA

http://dahlanforum.wordpress.com/2009/04/24/zat-zat-gizi-

yang-dibutuhkan-tubuh/ Diakses 6 Juni 2013

http://reninutrisionist.wordpress.com/2009/05/21/

makromineral/ Diakses 6 Juni 2013

http://www.scribd.com/doc/118878683/Tugas-NAl-2-Zat-Anti-

Gizi-Dan-Toksik Diakses 6 Juni 2013

http://www.scribd.com/doc/37660867/Makromineral Diakses

6 Juni 2013

Poedjiati, Anna dan F.M. Titin Supriyanti.2006.Dasar-dasar

Biokimia.Jakarta:UI Press

Tirtawinata. 2006. Makanan Dalam Perspektif Al-Quran dan Ilmu Gizi.

Jakarta : Balai Penerbit FKUI.

Page 167: Kadar oksalat

Yuniastuti, A. 2008. Gizi dan Kesehatan.Yogyakarta : Graha

Ilmu

http://blogkeicukk.blogspot.com/2013/09/hubungan-antara-asam-oksalat-dengan.html

Diposkan 30th September 2013 oleh Blogke IcukK

0

Tambahkan komentar

Page 168: Kadar oksalat

Memuat Template Dynamic Views. Diberdayakan oleh Blogger.