KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan karuniaNya, sehingga penyusunan makalah ini dapat terselesaikan. Makalahl ini hadir untuk menambah ilmu bagi pembaca dalam upaya meningkatkan sumber daya manusia yang cakap dan terampil. Pada kesempatan kali ini penulisi menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang ikut serta dalam penyelesaian makalah ini. 1
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan
karuniaNya, sehingga penyusunan makalah ini dapat terselesaikan.
Makalahl ini hadir untuk menambah ilmu bagi pembaca dalam upaya
meningkatkan sumber daya manusia yang cakap dan terampil.
Pada kesempatan kali ini penulisi menyampaikan terima kasih kepada
semua pihak yang ikut serta dalam penyelesaian makalah ini.
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Tanaman Kacang Tanah berasal dari Amerika Selatan tepatnya adalah
Brazillia, namunsaat ini telah menyebar ke seluruh dunia yang beriklim tropis
atau subtropis Masuknyakacang tanah ke Indonesia pada abad ke-17
diperkirakan karena dibawa oleh pedagang-pedagang Spanyol,Cina,atau
Portugis sewaktu melakukan pelayarannya dari Meksiko ke Maluku setelah
tahun 1597 Pada tahun 1863 Holle memasukkan Kacang Tanah dari Inggris dan
pada tahun 1864 Scheffer memasukkan pula Kacang Tanah dari Mesir Republik
Rakyat Cina dan India kini merupakan penghasil kacang tanah terbesar dunia.
Dari semua sikas , C. revoluta adalah yang paling populer dalam kultivasi . Hal
ini terlihat di hampir semua kebun raya , di lokasi yang baik beriklim sedang dan
tropis .
Di banyak daerah di dunia , itu sangat dipromosikan secara komersial
sebagai tanaman lanskap . Hal ini juga cukup populer sebagai tanaman bonsai .
Pertama kali dijelaskan pada akhir abad 18 , itu adalah toleran terhadap ringan
sampai suhu agak dingin , asalkan tanah kering . Kerusakan Frost dapat terjadi
pada suhu di bawah -10 ° C ( 14 ° F ) , dan beberapa tanaman sehat telah tumbuh
dengan sedikit perlindungan sejauh utara Nashville , Tennessee dan Newport
News , Virginia , baik di USDA zona 7b . C. revoluta biasanya defoliates di
iklim ini, tetapi biasanya akan flush ( atau tumbuh ) beberapa daun baru pada
musim semi . Memang, bagaimanapun , memerlukan musim panas yang panas
dengan suhu rata-rata 30 hingga 35 ° C ( 86-95 ° F ) untuk pertumbuhan yang
sukses , membuat budidaya luar ruangan mungkin di daerah dingin beriklim
sedang.
Cycas revoluta ( raja sagu , sikas sagu , sagu Jepang) , adalah spesies
gymnosperm dalam keluarga Cycadaceae , asli Jepang selatan. Ini adalah salah
satu dari beberapa spesies yang digunakan untuk produksi sagu , serta tanaman
hias
2
I.2 Tujuan Penulisan
1. Mengenal lebih dekat Kacang Tanah (Arachis hypogea) dalam beberapa
hal seperti sejarah, klasifikiasi, Habitat, reproduksi, siklus hdup dan
manfaat.
2. Mengenal lebih dekat Pakis Sagu (Cycas revoluta) dalam beberapa hal
seperti sejarah, klasifikiasi, Habitat, reproduksi, siklus hdup dan manfaat
3
BAB II
PEMBAHASAN
II.1 Kacang Tanah (Arachis hypogeae L.)
II.1.1 Sejarah Kacang Tanah (Arachis hypogeae)
Kacang tanah merupakan tanaman pangan berupa semak yang berasal
dari Amerika Selatan, tepatnya berasal dari Brazilia. Penanaman pertama kali
dilakukan oleh orang Indian (suku asli bangsa Amerika). Di Benua Amerika
penanaman berkembang yang dilakukan oleh pendatang dari Eropa. Kacang
Tanah ini pertama kali masuk ke Indonesia pada awal abad ke-17, dibawa oleh
pedagang Cina dan Portugis.
Nama lain dari kacang tanah adalah kacang una, suuk, kacang jebrol,
kacang bandung, kacang tuban, kacang kole, kacang banggala. Bahasa
Inggrisnya kacang tanah adalah “peanut” atau “groundnut”.
II.1.2 Klasifikasi Kacang Tanah (Arachis hypogeae)
Kingdom : Plantae atau tumbuh-tumbuhan
Divisi : Spermatophyta atau tumbuhan berbiji
Sub Divisi : Angiospermae atau berbiji tertutup
Klas : Dicotyledoneae atau biji berkeping dua
Ordo : Leguminales
Famili : Papilionaceae
Genus : Arachis
Spesies : Arachis hypogeae L.
Sumber : taksonom tumbuhan Gembong Tjitrosoepomo
4
II.1.3 Karakteristik Kacang Tanah (Arachis hypogeae)
Kacang tanah merupakan tanaman polong-polongan dari family
fabiodeae yang juga merupakan tanaman penting dari keluarga polong-polongan
kedua setelah tanaman kedelai. Kacang tanah merupakan salah satu tanaman
tropic yang tumbuh secara perdu yang memiliki tinggi 30 – 50 cm dan tanaman
yang mengeluarkan daun yang kecil.
Kacang tanah merupakan tanaman pangan berupa semak yang berasal
dari Amerika Selatan, tepatnya berasal dari Brazilia. Penanaman pertama kali
dilakukan oleh orang Indian (suku asli bangsa Amerika). Di Benua Amerika
penanaman berkembang yang dilakukan oleh pendatang dari Eropa. Kacang
Tanah ini pertama kali masuk ke Indonesia pada awal abad ke-17, dibawa oleh
pedagang Cina dan Portugis
II.1.4 Habitat Kacang Tanah (Arachis hypogeae)
Umumnya Kacang Tanah dengan Baik Ketinggian Tempat Ketinggian
penanaman optimum 50 - 500 m dpl, tetapi masih dapat tumbuh di bawah
ketinggian 1.500 m dpl.
Namun bila Kacang Tanah tumbuh dalam keadaan baik, maka sebaiknya hidup
pada :
-Iklim
a. Curah hujan antara 800-1.300 mm/tahun. Hujan yang terlalu keras akan
mengakibatkan bunga sulit terserbuki oleh serangga dan akan meningkatkan
kelembaban di sekitar pertanaman kacang tanah.
b. Suhu udara sekitar 28-320C. Bila suhunya di bawah 100C, pertumbuhan
tanaman akan terhambat, bahkan kerdil.
c. Kelembaban udara berkisar 65-75 %.
d.Penyinaran matahari penuh dibutuhkan, terutama kesuburan daun dan
perkembangan besarnya kacang.
-Media Tanam
a. Jenis tanah yang sesuai adalah tanah gembur / bertekstur ringan dan subur.
b. pH antara 6,0-6,5.
c. Kekurangan air akan menyebabkan tanaman kurus, kerdil, layu dan akhirnya
mati.
5
d. Drainase dan aerasi baik, lahan tidak terlalu becek dan kering baik bagi
pertumbuhan kacang tanah.
II.1.5 Reproduksi Kacang Tanah (Arachis hypogeae)
Biji kacang adalah bukan umbi-umbian, atau akar yang dimanfaatkan
untuk penyimpan makanan melainkan hasil proses generatif (perkawinan antar
putik dan serbuk sari). Bunga harus berada diatas permukaan tanah agar dapat
melakukan penyerbukan hingga menghasilnya calon buah/biji. Jika bunga ada
didalam tanah maka tak mungkin melakukan proses penyerbukan. Setelah putik
mendapatkan serbuk sari, buah kacang akan tumbuh dan menghasilkan biji
kacang yang akan merupakan sarana berkembang lewat proses generatif.
Biji kacang masuk kedalam tanah untuk membantu mendapatkan unsur nitrogin
dengan dibantu oleh sejenis bakteri yang ada dalam tanah sehingga dapat
berkembang lebih efisien. Kelembaban tanah juga sangat dibutuhkan agar buah
kacang tidak mengering sebelum biji siap untuk dapat menghasilkan tanaman
baru.
Proses Pembungaan
Proses pembungaan mengandung sejumlah tahap penting, yang semuanya
harus berhasil dilangsungkan untuk memperoleh hasil akhir yaitu biji. Bunga
pada kacang tanah bertipe menjalar.
Menurut Elisa (2004) tahapan dari pembungaan meliputi :
1. Induksi bunga (evokasi)
Adalah tahap pertama dari proses pembungaan, yaitu suatu tahap ketika
meristem vegetatif diprogram untuk mulai berubah menjadi meristem
reproduktif. Terjadi di dalam sel. Dapat dideteksi secara kimiawi dari
peningkatan sintesis asam nukleat dan protein, yang dibutuhkan dalam
pembelahan dan diferensiasi sel.
2. Inisiasi bunga
Adalah tahap ketika perubahan morfologis menjadi bentuk kuncup reproduktif
mulai dapat terdeteksi secara makroskopis untuk pertama kalinya. Transisi dari
tunas vegetatif menjadi kuncup reproduktif ini dapat dideteksi dari perubahan
bentuk maupun ukuran kuncup, serta proses-proses selanjutnya yang mulai
membentuk organ-organ reproduktif. Menurut Ashari (1998) tanaman keras
ternyata mempunyai periode inisiasi dan pembungaan yang sangat beragam.
6
Pada umumnya periode antara inisiasi dan pembungaan berkaitan dengan sifat
tumbuhnya yang juga dipengaruhi oleh iklim. Kebanyakan tanaman tropis dan
subtropis mempunyai periode inisiasi bunga dan antesis yang sangat singkat.
3. Perkembangan kuncup bunga menuju anthesis (bunga mekar)
Ditandai dengan terjadinya diferensiasi bagian-bagian bunga. Pada tahap ini
terjadi proses megasporogenesis dan mikrosporogenesis untuk penyempurnaan
dan pematangan organ-organ reproduksi jantan dan betina.
4. Anthesis
Merupakan tahap ketika terjadi pemekaran bunga. Biasanya anthesis terjadi
bersamaan dengan masaknya organ reproduksi jantan dan betina, walaupun
dalam kenyataannya tidak selalu demikian. Ada kalanya organ reproduksi, baik
jantan maupun betina, masak sebelum terjadi anthesis, atau bahkan jauh setelah
terjadinya anthesis. Bunga-bunga bertipe dichogamy mencapai kemasakan organ
reproduktif jantan dan betinanya dalam waktu yang tidak bersamaan.
Proses pembuahan
Proses penyerbukan bunga kacang tanah terjadi pada malam hari yaitu
sebelum bunga mekar. Proses penyerbukannya yaitu:
Tabung kelopak bunga tumbuh memanjang kira-kira ukuran 5-7 cm,
setelah mencapai umur dewasa. Ujung tabung kelopak bunga yang semula
menguncup terjadi gerakan spontan karena adanya dorongan dari gerakan
benang sari. Kuncup itu kemudian terkuak bersamaan dengan mekarnya standar
mahkota bunga mengelilingi dan melindungi benang sari, karena adanya getaran
maka serbuk sari berguguran. Di antara sekian banyak serbuk sari yang
berguguran, ada yang jatuh di dalam kemudian masuk melalui tangkai panjang
dan terjadi proses kapilarisasi yaitu serbuk sari menuju pada bakal buah.
Akhirnya terjadi pembuahan.
Tanaman kacang tanah melakukan penyerbukan sendiri. Penyerbukan
silang pada tanaman kacang dapat terjadi tapi dalam jumlah yang sangat rendah.
Setelah terjadi pembuahan, bakal buah tumbuh memanjang dan sisebut
ginofora. Mula-mula ujung ginofora yang runcing mengarah ke atas tapi setelah
tumbuh memanjang, ginofora tadi mengarah ke bawah (positif geotropic) dan
terus ke dalam tanah. Setelah polonh terbentuk maka proses pertumbuhan
ginofora yang memanjang berhenti. Ginofora dapat tumbuh memanjang dan
7
mencapai ukuran 6-17 cm. ginofora itu dapat masuk ke dalam tanah yang tipe
pertumbuhannya tegak, ginofora yang terbentuk panjang. Ginofora yang tidak
dapat masuk menembus tanah, akhirnya tidak dapat menembus polong.
II.1.6 Siklus Hidup Kacang Tanah (Arachis hypogeae)
Kacang Tanah mengalami siklus hidup dimulai dari bijinya yang
mengalam perkecambahan,
Perkecambahan diawali dengan penyerapan air dari lingkungan sekitar
biji, baik tanah, udara, maupun media lainnya. Perubahan yang teramati adalah
membesarnya ukuran biji yang disebut tahap imbibisi (berarti "minum"). Biji
menyerap air dari lingkungan sekelilingnya, baik dari tanah maupun udara
(dalam bentuk embun atau uap air. Efek yang terjadi adalah membesarnya
ukuran biji karena sel-sel embrio membesar) dan biji melunak. Proses ini
murni fisik.
Kehadiran air di dalam sel mengaktifkan sejumlah enzim perkecambahan
awal. Fitohormon asam absisat menurun kadarnya,
sementara giberelin meningkat. Berdasarkan kajian ekspresi gen pada tumbuhan
model Arabidopsis thaliana diketahui bahwa pada perkecambahan lokus-lokus
yang mengatur pemasakan embrio, seperti ABSCISIC ACID INSENSITIVE