Top Banner
PROBLEMATIKA KEHIDUPAN RUMAH TANGGA POLIGAMI DI DESA JEMBAYAT KECAMATAN MARGASARI KABUPATEN TEGAL PROVINSI JAWA TENGAH SKRIPSI DIAJUKAN KEPADA FAKULTAS SYARI’AH UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALI JAGA YOGYAKARTA UNTUK MEMENUHI SYARAT MEMPEROLEH GELAR SARJANA STRATA SATU DALAM HUKUM ISLAM OLEH : EDI HANDOKO 05360053 PEMBIMBING : 1. DRS .H .RATNO LUKITO, MA, DCL. 2. MANSUR, S.Ag., M .Ag. PERBANDINGAN MAZHAB DAN HUKUM FAKULTAS SYARI’AH UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA 2010
48

KABUPATEN TEGAL PROVINSI JAWA TENGAHdigilib.uin-suka.ac.id/5233/1/BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdfb t s| j h kh d z r z s sy s d Tidak dilambangkan be te es (dengan titik di atas) je ha

Apr 24, 2019

Download

Documents

truonganh
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: KABUPATEN TEGAL PROVINSI JAWA TENGAHdigilib.uin-suka.ac.id/5233/1/BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdfb t s| j h kh d z r z s sy s d Tidak dilambangkan be te es (dengan titik di atas) je ha

PROBLEMATIKA KEHIDUPAN RUMAH TANGGA POLIGAMI DI DESA JEMBAYAT KECAMATAN MARGASARI KABUPATEN TEGAL PROVINSI JAWA TENGAH

SKRIPSI

DIAJUKAN KEPADA FAKULTAS SYARI’AH UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALI JAGA YOGYAKARTA

UNTUK MEMENUHI SYARAT MEMPEROLEH GELAR SARJANA STRA TA SATU DALAM HUKUM ISLAM

OLEH :

EDI HANDOKO 05360053

PEMBIMBING :

1. DRS .H .RATNO LUKITO, MA, DCL . 2. MANSUR, S.Ag., M .Ag.

PERBANDINGAN MAZHAB DAN HUKUM FAKULTAS SYARI’AH

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA

2010

Page 2: KABUPATEN TEGAL PROVINSI JAWA TENGAHdigilib.uin-suka.ac.id/5233/1/BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdfb t s| j h kh d z r z s sy s d Tidak dilambangkan be te es (dengan titik di atas) je ha

ii

ABSTRAK

Skripsi ini mengkaji masalah poligami, yaitu pernikahan antara seorang suami dengan dengan lebih dari seorang wanita dalam waktu yang sama .Untuk dapat melakukan poligami suami harus mengajukan permohonan izin ke Pengadilan Agama setempat disertai dengan alasan dan syarat-syarat yang telah ditentukan dalam peraturan perundang-undangan )UUP No .1 Tahun 1974 .(Akan tetapi yang praktek pernikahan poligami yang terjadi pada masyarakat Desa Jembayat Kec .Margasari Kab .Tegal banyak dilakukan tanpa seizing Pengadilan Agama dan tanpa sizing istri pertamanya, dengan berbagai alasan yang tidak sesuai dengan Undang-Undang Perkawinan No .1 Tahun 1974 .

Penelitian dalam rangka skripsi ini bertujuan mengetahui problematika praktek poligami dan faktor yang menyebabkan terjadinya praktek poligami di Desa Jembayat Kec .Margasari Kab Tegal.

Penelitian ini adalah penelitian lapangan, maka metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi dan wawancara, yaitu metode pengumpulan data dengan jalan pengamatan terhadap pelaku poligami, dan dengan tanya jawab yang dilakukan secara sistematis dan berlandaskan pada tujuan penelitian.adapun yang diwawancarai adalh keluarga pelaku poligami dan tokoh masyarakat.

Berdasarkan metode yang digunakan, pada hasil akhir penelitian, penulis menyimpulkan bahwa ada dua problematika praktek poligami yang terjadi di Desa Jembayat Kec .Margasari Kab .Tegal, yakni ketidakadilan dan traumatik bagi keluarga. Ketidakadilan yang terjadi meliputi ketidakadilan dalam hal nafkah dan jatah giliran .Tentu saja hal ini mengakibatkan trauma bagi istri pertama dan anak-anak .Secara psikologis istri menyalahkan diri karena merasa tindakan suaminya berpoligami adalah akibat dari kesalahan dirinya memilih pasangan hidup. Sedangkan faktor -faktor yang menyebabkan terjadinya praktek poligami di Desa Jembayat yakni, faktor internal dan faktor eksternal .Faktor internal terjadi karena rendahnya kesadaran moral para pelaku praktek poligami, serta minimnya tingkat kesadaran tentang lembaga pernikahan .Sementara faktor eksternal ialah faktor yang menjadi penentu bagi tegaknya suatu keluarga .Faktor eksternal terdiri atas faktor ekonomi, faktor lingkungan, dan faktor ikut-ikutan.

Page 3: KABUPATEN TEGAL PROVINSI JAWA TENGAHdigilib.uin-suka.ac.id/5233/1/BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdfb t s| j h kh d z r z s sy s d Tidak dilambangkan be te es (dengan titik di atas) je ha

iii

Drs. H. Ratno Lukito, MA, DCL. Dosen Fakultas Syari’ah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Nota Dinas

Hal :Skripsi Saudara Edi Handoko Kepada Yth. Bapak Dekan Fakultas Syari’ah UIN Sunan Kalijaga di Yogyakarta

Assalamu’alaikum wr.wb.

Setelah membaca, meneliti, dan mengoreksi serta menyarankan perbaikan

seperlunya, maka kami berpendapat bahwa skripsi saudara :

Nama :Edi Handoko

NIM :05360053

Judul Problematika Kehidupan Rumah Tangga Poligami di Desa

Jembayat Kecamatan Margasari Kabupaten Tegal Provinsi Jawa

Tengah

Sudah dapat diajukan untuk memenuhi sebagian sebagian syarat memperoleh

gelar sarjana strata satu dalam jurusan Perbandingan Mazhab dan Hukum

Fakultas Syari’ah Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Dengan ini kami mengharap agar skripsi saudara tersebut di atas untuk segera

dimunaqasyahkan .Untuk itu kami ucapkan terima kasih.

Wassalamu’alaikum wr .wb.

Page 4: KABUPATEN TEGAL PROVINSI JAWA TENGAHdigilib.uin-suka.ac.id/5233/1/BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdfb t s| j h kh d z r z s sy s d Tidak dilambangkan be te es (dengan titik di atas) je ha

iv

Mansur, S.Ag, M.Ag. Dosen Fakultas Syari’ah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Nota Dinas

Hal :Skripsi Saudara Edi Handoko Kepada Yth. Bapak Dekan Fakultas Syari’ah UIN Sunan Kalijaga di Yogyakarta

Assalamu’alaikum wr.wb.

Setelah membaca, meneliti, dan mengoreksi serta menyarankan perbaikan

seperlunya, maka kami berpendapat bahwa skripsi saudara :

Nama :Edi Handoko

NIM :05360053

Judul Problematika Kehidupan Rumah Tangga Poligami di Desa

Jembayat Kecamatan Margasari Kabupaten Tegal Provinsi Jawa

Tengah

Sudah dapat diajukan untuk memenuhi sebagian sebagian syarat memperoleh

gelar sarjana strata satu dalam jurusan Perbandingan Mazhab dan Hukum

Fakultas Syari’ah Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Dengan ini kami mengharap agar skripsi saudara tersebut di atas untuk segera

dimunaqasyahkan .Untuk itu kami ucapkan terima kasih.

Wassalamu’alaikum wr .wb.

Page 5: KABUPATEN TEGAL PROVINSI JAWA TENGAHdigilib.uin-suka.ac.id/5233/1/BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdfb t s| j h kh d z r z s sy s d Tidak dilambangkan be te es (dengan titik di atas) je ha

v

Page 6: KABUPATEN TEGAL PROVINSI JAWA TENGAHdigilib.uin-suka.ac.id/5233/1/BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdfb t s| j h kh d z r z s sy s d Tidak dilambangkan be te es (dengan titik di atas) je ha

vi

MOTTO

ORANG YANG BERUNTUNG ADALAHORANG YANG BERUNTUNG ADALAHORANG YANG BERUNTUNG ADALAHORANG YANG BERUNTUNG ADALAH

ORANG YANG MENJALANI HARI INI LEBIH BAIK DARI HARI KEMARINORANG YANG MENJALANI HARI INI LEBIH BAIK DARI HARI KEMARINORANG YANG MENJALANI HARI INI LEBIH BAIK DARI HARI KEMARINORANG YANG MENJALANI HARI INI LEBIH BAIK DARI HARI KEMARIN

ORANG YANG MERUGIORANG YANG MERUGIORANG YANG MERUGIORANG YANG MERUGI ADALAH ADALAH ADALAH ADALAH

ORANG YANG MENJALANI HARI INI SAMA DENGAN HARI KEMARINORANG YANG MENJALANI HARI INI SAMA DENGAN HARI KEMARINORANG YANG MENJALANI HARI INI SAMA DENGAN HARI KEMARINORANG YANG MENJALANI HARI INI SAMA DENGAN HARI KEMARIN

ORANG YANG CELAKA ADALAHORANG YANG CELAKA ADALAHORANG YANG CELAKA ADALAHORANG YANG CELAKA ADALAH

ORANG YANG MENJALANIORANG YANG MENJALANIORANG YANG MENJALANIORANG YANG MENJALANI HARI INI LEBIH BURUK DARI HARI KEMARIN HARI INI LEBIH BURUK DARI HARI KEMARIN HARI INI LEBIH BURUK DARI HARI KEMARIN HARI INI LEBIH BURUK DARI HARI KEMARIN

KESUKSESAN HANYA DIRAIH OLEH ORANG YANG BERSUNGGUHKESUKSESAN HANYA DIRAIH OLEH ORANG YANG BERSUNGGUHKESUKSESAN HANYA DIRAIH OLEH ORANG YANG BERSUNGGUHKESUKSESAN HANYA DIRAIH OLEH ORANG YANG BERSUNGGUH----SUNGGUHSUNGGUHSUNGGUHSUNGGUH

Page 7: KABUPATEN TEGAL PROVINSI JAWA TENGAHdigilib.uin-suka.ac.id/5233/1/BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdfb t s| j h kh d z r z s sy s d Tidak dilambangkan be te es (dengan titik di atas) je ha

vii

SKRIPSI INI PERSEMBAHKAN KEPADA :

Pertama :

Bapak Syakhroni, Ibunda Mundiroh Ida Aryanti, Ade Fitriyani

n special to beloved Bunda Mimi n Jacinda A. Handoko yang telah menjadikan Kucuran Keringat Dan Do’anya

Sebagai Kekuatan Untuk Menyelesaikan Studi

Kedua :

Almamater Tercinta Jurusan Perbandingan Mazhab dan Hukum

Fakultas Syari’ah Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga

Page 8: KABUPATEN TEGAL PROVINSI JAWA TENGAHdigilib.uin-suka.ac.id/5233/1/BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdfb t s| j h kh d z r z s sy s d Tidak dilambangkan be te es (dengan titik di atas) je ha

viii

KATA PENGANTAR

Dengan mentebut nama Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang .

Segala puja dan puji ke haribaan Allah SWT, atas karunia dan rahmay -Nya yang

telah dilimpahkan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan

baik.

Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Nabi akhir

zaman Muhammad SAW, yang telah membimbing dan membuka pintu umatnya

menuju gerbang kemenangan yakni Islam.

Syukur Alhamdulillah penulis telah dapat menyelesaikan tugas akhir ini .

Meskipun demikian, penulis sadar bahwa skripsi ini tidak akan dapat selesai tanpa

adanya dukungan, bimbingan dan pengarahan serta bantuan dari berbagai pihak

baik langsung maupun tidak langsung .Untuk itu dalam kesempatan ini penulis

ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada yang terhormat :

1. Dekan Fakultas Syari’ah Prof .Drs .Yudian Wahyudi, M.A., Ph.D

beserta para stafnya.

2. Budi Ruhiatudin, S.Sos., M.Hum., selaku Ketua Prodi Perbandingan

Mazhab dan Hukum )PMH( Fakultas Syari’ah UIN Sunan Kalijaga

Yogyakarta.

3. Drs .Ratno Lukito, M.A.,DCL selaku dosen pembimbing I yang telah

menyisihkan waktu, tenaga, dan pikirannya dalam memberikan

bimbingan dan pengarahan konstruktif dalam penulisan dan

penyusunan skripsi ini.

Page 9: KABUPATEN TEGAL PROVINSI JAWA TENGAHdigilib.uin-suka.ac.id/5233/1/BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdfb t s| j h kh d z r z s sy s d Tidak dilambangkan be te es (dengan titik di atas) je ha

ix

4. Mansur, S.Ag.,M.Ag selaku dosen pembimbing II yang telah

memberikan waktu dan motivasi kepada penulis dalam penulisan dan

penyusunan skripsi ini.

5. Bapak Syakhroni, Ibunda Mundiroh, Ida Aryanti, Ade Fitriyani n

special to beloved Bunda Mimi n Jacinda A .Handoko yang senantiasa

mencurahkan kasih sayang dan dorongannya, terima kasih atas

bantuan moril, spiritual maupun materiil kepada penulis sehingga

penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

6. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah

membantu baik secara langsung maupun tidak langsung, semoga

bantuan yang diberikan menjadi amal ibadah di sisi Allah SWT.

Akhirnya, skripsi ini hanyalah sebuah karya sederhana dari seorang insan

kecil yang ingin belajar menuliskan sesuatu .Penulis mohon maaf apabila dalam

penulisan dan penyusunan skripsi ini masih ada kekurangan .Semoga karya

sederhana ini dapat bermanfaat bagi penulis pribadi dan bagi yang membacanya.

Yogyakarta, 25 Juni 2010

EDI HANDOKO

05360053

Page 10: KABUPATEN TEGAL PROVINSI JAWA TENGAHdigilib.uin-suka.ac.id/5233/1/BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdfb t s| j h kh d z r z s sy s d Tidak dilambangkan be te es (dengan titik di atas) je ha

x

PEDOMAN TRANSLITERASI

Penulisan kata-kata Arab yang dipakai dalam penyusunan Skripsi ini

menggunakan pedoman transliterasi dari Keputusan Bersama Menteri Agama dan

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor : 158/1987 dan

0543b/U/1987.

A. Konsonan tunggal

Huruf Arab

Nama Huruf Latin Keterangan

ا

ب

ت

ث

ج

ح

خ

د

ذ

ر

ز

س

ش

ص

ض

Alif

Ba’

Ta’

Sa’

Jim

Ha’

Kha’

Dal

Zal

Ra’

Zai

Sin

Syin

Sad

Dad

tidak dilambangkan

b

t

s|

j

h

kh

d

z

r

z

s

sy

s

d

Tidak dilambangkan

be

te

es (dengan titik di atas)

je

ha (dengan titik di bawah)

ka dan ha

de

zet (dengan titik di atas)

er

zet

es

es dan ye

es (dengan titik di bawah)

de (dengan titik di bawah)

Page 11: KABUPATEN TEGAL PROVINSI JAWA TENGAHdigilib.uin-suka.ac.id/5233/1/BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdfb t s| j h kh d z r z s sy s d Tidak dilambangkan be te es (dengan titik di atas) je ha

xi

ط

ظ

ع

غ

ف

ق

ك

ل

م

ن

و

هـ

ء

ي

Ta’

Za’

‘Ain

Gain

Fa’

Qaf

Kaf

Lam

Mim

Nun

Wawu

Ha’

Hamzah

Ya’

t

z

‘-

g

f

q

k

l

m

n

w

h

’-

y

te (dengan titik di bawah)

zet (dengan titik di bawah)

koma terbalik di atas

ge

ef

qi

ka

‘el

‘em

‘en

we

ha

apostrof

ye

B. Konsonan rangkap karena syaddah ditulis rangkap

"ّ! ل#ّ$%

ditulis ditulis

nazzala. bihinna.

C. Vokal Pendek

( __َ ) أ()َ'

( __ِ ) رِ-,

( __ُ ) /0ُ1

Fathah

Kasrah

Dammah

ditulis ditulis ditulis ditulis ditulis ditulis

A ahmada.

I rafiqa

U Saluha.

Page 12: KABUPATEN TEGAL PROVINSI JAWA TENGAHdigilib.uin-suka.ac.id/5233/1/BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdfb t s| j h kh d z r z s sy s d Tidak dilambangkan be te es (dengan titik di atas) je ha

xii

D. Vokal Panjang

Masing-masing dengan tanda hubung ( - ) di atasnya.

Fathah + Alif 2-

Fathah + Ya’ mati 3456

Kasrah + Ya’ mati :789ق

Dammah + Wawu mati ditulis أ1;ل

ditulis ditulis ditulis ditulis ditulis ditulis ditulis ditulis

a Fala

a tansa

i mitsaq

u usul

E. Vokal Rangkap

Fathah + Ya’ mati ا>!(309

Fathah + Wawu mati =;ق

ditulis ditulis ditulis ditulis

Ai az-Zuhaili

au tauq

F. Ta’ Marbutah di Akhir Kata

Kalau pada kata yang terakhir dengan ta’ marbutah diikuti oleh kata yang

menggunakan kata sandang “al” serta bacaan kedua kata itu terpisah, maka ta’

marbutah itu ditransliterasikan dnegan ha/h.

Contoh : >5?<رو@< ا ditulis Raud}ah al-Jannah.

G. Hamzah

1. Bila terletak di awal kata, maka ditulis berdasarkan bunyi vokal yang

mengiringinya.

ditulis inna إن

Page 13: KABUPATEN TEGAL PROVINSI JAWA TENGAHdigilib.uin-suka.ac.id/5233/1/BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdfb t s| j h kh d z r z s sy s d Tidak dilambangkan be te es (dengan titik di atas) je ha

xiii

2. Bila terletak di akhir kata, maka ditulis dengan lambang apostrof ( ’ ).

ditulis wat}’un وطء

3. Bila terletak di tengah kata dan berada setelah vokal hidup, maka ditulis

sesuai dengan bunyi vokalnya.

BC7%ر ditulis rabâ’îb

4. Bila terletak di tengah kata dan dimatikan, maka ditulis dengan lambang

apostrof ( ’ ).

.DEF6 ditulis ta’khuŜûnaون

H. Kata Sandang Alif + Lam

1. Bila diikuti huruf qamariyah ditulis al.

.ditulis al-Baqarah ا>IJKة

2. Bila diikuti huruf syamsiyah, huruf l diganti dengan huruf syamsiyah

yang bersangkutan.

.’ditulis an-Nisa ا>745ء

Catatan: yang berkaitan dengan ucapan-ucapan bahasa Persi disesuaikan dengan

yang berlaku di sana seperti: Kazi (qadi).

Page 14: KABUPATEN TEGAL PROVINSI JAWA TENGAHdigilib.uin-suka.ac.id/5233/1/BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdfb t s| j h kh d z r z s sy s d Tidak dilambangkan be te es (dengan titik di atas) je ha

xiv

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

ABSTRAKSI................................................................................................... ii

HALAMAN NOTA DINAS........................................................................... iii

HALAMAN PENGESAHAN........................................................................ v

HALAMAN MOTTO .................................................................................... vi

HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................... vii

HALAMAN KATA PENGANTAR.............................................................. viii

HALAMAN TRANSLITERASI ARAB LATIN......................................... x

DAFTAR ISI................................................................................................... xiv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah........................................................... 1

B. Pokok Masalah ......................................................................... 5

C. Tujuan dan Kegunaan .............................................................. 5

D. Telaah Pustaka ......................................................................... 6

E. Kerangka Teoritik .................................................................... 10

F. Metode Penelitian..................................................................... 12

G. Sistematika Pembahasan .......................................................... 15

BAB II TINJAUAN UMUM POLIGAMI

A. Pengertian dan Tujuan Poligami .............................................. 17

B. Syarat Poligami ........................................................................ 20

1. Syarat Poligami dalam Hukum Islam .................................. 20

Page 15: KABUPATEN TEGAL PROVINSI JAWA TENGAHdigilib.uin-suka.ac.id/5233/1/BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdfb t s| j h kh d z r z s sy s d Tidak dilambangkan be te es (dengan titik di atas) je ha

xv

2. Syarat Poligami dalam UUP No .1 Tahun 1974.................. 24

C. Batas Poligami ......................................................................... 26

D. Pandangan Para Ulama tentang Poligami ................................ 28

BAB III SEKILAS TENTANG DESA JEMBAYAT DAN PROBLEMATIKA KEHIDUPAN RUMAH TANGGA POLIGAMI

A. Deskripsi Wilayah Desa Jembayat........................................... 34

1. Kondisi geografis dan Demografis.................................. 34

2. Struktur Organisasi Masyarakat...................................... 37

3. Kondisi Sosial, Budaya, dan Keberagaman .................... 37

B. Problematika Keluarga Praktek Poligami di Desa Jembayat... 39

1. Ketidakadilan .................................................................. 39

2. Membuat Traumatik Bagi Keluarga................................ 41

C. Faktor Penyebab Praktek Poligami di Desa Jembayat ............. 42

1. Faktor Internal ................................................................. 43

2. Faktor Eksternal .............................................................. 44

BAB IV ANALISIS

A. Problematika Praktek Poligami di Desa Jembayat................... 49

B. Faktor Penyebab Praktek Poligami di Desa Jembayat ........ .... 55

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan .............................................................................. 60

B. Saran......................................................................................... 61

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 63

LAMPIRAN

Page 16: KABUPATEN TEGAL PROVINSI JAWA TENGAHdigilib.uin-suka.ac.id/5233/1/BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdfb t s| j h kh d z r z s sy s d Tidak dilambangkan be te es (dengan titik di atas) je ha

xvi

A. Terjemahan ............................................................................... i

B. Biografi Ulama dan Tokoh....................................................... ii

C. Izin Riset................................................................................... iv

D. Peta Desa Jembayat .................................................................. viii

E. Pedoman Wawancara ............................................................... ix

F. Curicculum Vitae...................................................................... x

Page 17: KABUPATEN TEGAL PROVINSI JAWA TENGAHdigilib.uin-suka.ac.id/5233/1/BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdfb t s| j h kh d z r z s sy s d Tidak dilambangkan be te es (dengan titik di atas) je ha

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Fakta sejarah mengatakan bahwa poligami telah dipraktekkan dalam

masyarakat jauh sebelum Islam datang, dan itu telah dianut oleh negara-negara yang

ketika itu tergolong negara yang berkebudayaan maju, seperti Cina, India, Persia,

Mesir Kuno, Arab, Yahudi, serta masyarakat yang berperadaban tinggi meliputi

Eropa Timur dan Barat, seperti Jerman, Austria, Cekoslovia, Swiss, Inggris, Belgia,

Belanda, Norwegia.1

Jadi, secara konsekuensi, Islam tidaklah memulai poligami, tidak

memerintahkan dan juga tidak menganjurkannya, akan tetapi membolehkannya

sampai batas tertentu dan dengan mengeksistensikan syarat tertentu pula, yakni

mampu berbuat adil. Sebagian ulama Islam berpendapat bahwa poligami sudah jelas

dibolehkan secara mutlak, karena perdebatan poligami bukan lagi berkisar tentang

hukumnya, akan tetapi yang jadi pembahasan selanjutnya adalah bagaimana berlaku

adil terhadap istri.

Muhammad Abduh seorang ulama reformis dari Mesir menyatakan bahwa

praktek poligami adalah suatu tindakan yang dilarang atau diharamkan jika tujuannya

1 Musfir Husain Aj-Jahrani, Poligami dari Berbagai Persepsi, Cet.1 (Jakarta: Gema Insani

press, 1996), hlm. 1.

Page 18: KABUPATEN TEGAL PROVINSI JAWA TENGAHdigilib.uin-suka.ac.id/5233/1/BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdfb t s| j h kh d z r z s sy s d Tidak dilambangkan be te es (dengan titik di atas) je ha

2

untuk kesenangan dan hanya pemenuhan kebutuhan seksual saja.2 Jika manusia hanya

memperturutkan hasrat biologis saja, maka harkat kita sebagai manusia tidak berbeda

dengan sifat binatang. Menurut Khoiruddin Nasution perilaku poligami yang

dipraktekkan masyarakat Arab pra Islam lebih sering dilakukan sebagai simbol

kekuatan dan kejantanan.3

Poligami merupakan masalah problematik tersendiri, krusial, dan

kontroversional dalam masyarakat modern di berbagai Negara, khususnya Negara

Indonesia. Fuqaha klasik Imam Syafi’i dan Abu Hanifah berpendapat bahwa laki-laki

boleh berpoligami secara mutlak tanpa persyaratan apapun. Menurut as-Syafi’i

poligami dibolehkan secara mutlak selama jumlahnya tidak melebihi empat orang.

As-Syafi’i tidak menyinggung tentang keadilan maupun hak istri terhadap suaminya

namun menyinggung tentang pergiliran istri-istri, nafkah, dan warisan. Ulama

Hanafiah berpendapat bahwa keadilan suami terhadap istri lebih ditekankan pada

masalah lahiriah, seperti pembagian giliran, makanan, dan pergaulan. Akan tetapi

suami tidak dituntut berlaku adil dalam hal yang berkaitan kepuasan psikis, misalnya

dalam hubungan seks.4

Untuk melihat beberapa ketimpangan sosial dalam masyarakat diperlukan

pembahasan yang lebih spesifik yang bisa diawali dari individu, keluarga, dan

2 Khoiruddin Nasutin, Riba dan Poligami, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar bekerja sama dengan

ACA de MIA, 1996), hlm. 102. 3 Ibid., hlm. 105. 4 Ali Akhmad al-jujawi, Hikmah at-Tasyri wa Falsafatuh, Terjemah Falsafah dan Hukum

Islam, (Semarang: Asy-Syifa’, 1992), hlm. 269.

Page 19: KABUPATEN TEGAL PROVINSI JAWA TENGAHdigilib.uin-suka.ac.id/5233/1/BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdfb t s| j h kh d z r z s sy s d Tidak dilambangkan be te es (dengan titik di atas) je ha

3

masyarakat secara umum. Kenyataan yang terjadi dalam masyarakat Indonesia, justru

ketimpangan sosial itu dimulai dari dalam rumah tangga, diantaranya dengan

malakukan plaksanaan praktek poligami yang tidak proporsional, tidak komunikatif,

lebih jelas lagi praktek poligami yang terjadi justru mengaburkan substansi tujuan

dan prinsip-prinsip dasar dalam pernikahan.

Dengan demikian poligami bisa menjadi sumber konflik dalam kehidupan

keluarga, baik konflik suami istri, para istri maupun konflik anak-anaknya. Hal ini

dikarenakan praktek poligami yang terjadi tidak menerapkan konsep adil

sebagaimana yang diterapkan oleh agama.

Karena itu tujuan ideal pernikahan dalam Islam adalah monogami,5 sebab

dikatakan bahwa untuk perkawinan monogamilah yang mempunyai kemungkinan

untuk mencapai tujuan pernikahan yang diharapkan,6 bahkan lebih jauh lagi adalah

poligami seharusnya dihapuskan, sebab sama sekali bertentangan dengan persamaan

hak antara laki-laki dan perempuan.7

Amina Wadud Muhsin berpendapat bahwa dengan monogami tujuan utama

pernikahan untuk membentuk keluarga yang penuh cinta kasih dan tenteram dapat

dipenuhi. Sementara dalam poligami, hal itu tidak mungkin akan tercapai

5 Khoiruddin Nasutin, Riba dan Poligami, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar bekerja sama dengan

ACA de MIA, 1996), hlm. 83. 6 Kamal Muchtar, Azas-Azas Hukum Islam, Cet.1 (Jakarta: Bulan Bintang, 1974), hlm. 27. 7 Musdah Mulia, Pandangan Islam tentang Poligami, (Jakarta: Lembaga Kajian Agama dan

Jender, Solidaritas Perempuan, The Asia Foundation, 1999), hlm. 33.

Page 20: KABUPATEN TEGAL PROVINSI JAWA TENGAHdigilib.uin-suka.ac.id/5233/1/BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdfb t s| j h kh d z r z s sy s d Tidak dilambangkan be te es (dengan titik di atas) je ha

4

dikarenakan seorang suami atau ayah akan membagi cintanya kepada lebih dari satu

keluarga.8

Fazlur Rahman berpendapat bahwa poligami merupakan pembenaran yang

sifatnya kontekstual secara penerapan, dan manusia tidak bisa berlaku adil terhadap

para istri,9 sedangkan berlaku adil adalah syarat utama dalam poligami. Karena itu

bentuk pernikahan poligami sama sekali tidak dikehendaki, hal ini tentu saja

berimplikasi pada pelarangan poligami.

Berdasarkan hasil observasi, sebagian besar masyarakat Desa Jembayat Kec.

Margasari Kab. Tegal memiliki penghasilan dari bertani, berdagang, Pegawai Negeri

Sipil, dan bekerja di luar daerah. Bagi yang bekerja di luar daerah, banyak yang

melakukan pernikahan poligami secara illegal. Mengenai praktek pernikahan

poligami, ada sebanyak 13 keluarga yang melakukan praktek poligami dengan

berbagai alasan, di mana alasan-alasan tersebut tidak sesuai dengan ketentuan UUP

No. 1 Tahun 1974.

Sebagian masyarakat Desa Jembayat Kec. Margasari. Kab. Tegal dapat

menerima adanya praktek poligami, dan sebagian lainnya tidak dapat menerima

poligami dan tidak sedikit pula yang masih kurang mengetahui tentang poligami.

Data ini menjadi pijakan awal bagi peneliti untuk melakukan penelitian lebih

lanjut yang kemudian dicari relevansinya dengan perkembangan kontemporer

8 Amina Wadud Muhsin, Wanita di Dalam Al-Qur’an, terj. Yaziar Radianti (Bandung:

Pustaka, 1994), hlm. 111. 9 Taufik Adnan Amal, Islam dan Tantangan Modernitas, (Bandung: Mizan, 1994), hlm. 89.

Page 21: KABUPATEN TEGAL PROVINSI JAWA TENGAHdigilib.uin-suka.ac.id/5233/1/BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdfb t s| j h kh d z r z s sy s d Tidak dilambangkan be te es (dengan titik di atas) je ha

5

khususnya di Indonesia, sebab di Indonesia sendiri terdapat undang-undang yang

mengatur memperbolehkan / mengizinkan dilakukannya poligami. Selanjutnya oleh

penulis skripsi ini diberi judul Problematika Kehidupan Rumah Tangga Poligami di

Desa Jembayat Kecamatan Margasari Kabupaten Tegal Provinsi Jawa Tengah.

B. Pokok Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, yang akan menjadi pokok

masalah dalam penyusunan skripsi ini adalah :

1. Problematika apa yang terjadi pada keluarga praktek poligami di Desa Jembayat?

2. Apa faktor terjadinya praktek poligami di Desa Jembayat?

C. Tujuan dan Kegunaan

1. Tujuan

a. Untuk menjelaskan problematika yang terjadi dalam praktek pernikahan

poligami.

b. Untuk menjelaskan faktor apa saja yang yang mempengaruhi terjadinya

praktek pernikahan poligami.

c. Untuk mendiskripsikan latar belakang poligami dikaitkan dengan

perkembangan kontemporer dan perundang-undangan khususnya di

Indonesia.

2. Kegunaan

Page 22: KABUPATEN TEGAL PROVINSI JAWA TENGAHdigilib.uin-suka.ac.id/5233/1/BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdfb t s| j h kh d z r z s sy s d Tidak dilambangkan be te es (dengan titik di atas) je ha

6

a. Hasil studi ini setidaknya dapat dijadikan bahan untuk studi masalah poligami

pada umumnya.

b. Sebagai bahan kajian ulang bagi pemerhati hukum Islam, terutama berkaitan

dengan hukum pernikahan mengenai poligami.

D. Telaah Pustaka

Dari penelitian yang dilakukan penulis, sudah banyak peneliti-peneliti

yang melakukan penelitian mengenai poligami. Adapun hasil penelitian yang pernah

dilakukan oleh para peneliti lainnya dapat ditemui dalam berbagai bentuk, baik

artikel, mini riset, makalah ataupun lainnya. Berikut beberapa penelitian tentang

poligami.

Pertama, skripsi yang disusun oleh Alia Hernis dengan judul "Poligami di

Bawah Tangan di Kecamatan Cibeureum dalam Perspektif Hukum Islam dan Hukum

Positif". Skripsi ini membahas mengenai pelaksanaan poligami di Kecamatan

Cibeureum dan alasan-alasan warga tersebut melakukan poligami yang tidak melalui

prosedur yang diatur dalam perundang-undangan, di mana masyarakat tersebut dalam

melakukan poligami cenderung mengikuti alur para sesepuhnya, termasuk pola

pelaksanaan poligami.10

10 Alia Hernis, Poligami di Bawah Tangan di Kecamatan Cibeureum dalam Perspektif

Hukum Islam dan Hukum Positif, Skripsi tidak diterbitkan, Fakultas Syari’ah Institut Agama Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, (1999).

Page 23: KABUPATEN TEGAL PROVINSI JAWA TENGAHdigilib.uin-suka.ac.id/5233/1/BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdfb t s| j h kh d z r z s sy s d Tidak dilambangkan be te es (dengan titik di atas) je ha

7

Kedua, karya Endah Rahmani berjudul “Pembatalan Perkawinan

Poligami dalam Perspektif Hukum Islam dan Hukum Positif (Studi atas Putusan

Pengadilan Agama Yogyakarta Tahun 1997-1999)”. Skripsi ini membahas mengenai

alasana-alasan hakim dalam memberikan putusan berupa pembatalan pernikahan

poligami. Pembatalan tersebut berdasarkan pada gugatan yang disampaikan oleh

pihak istri yang mengungkapkan alasan suami melakukan poligami tanpa

sepengetahuan istri yang sah dan tidak mengajukan permohonan izin poligami

terlebih dahulu ke Pengadilan Agama.11

Ketiga, karya Erni Ernawati berjudul “Poligami dan Dampaknya dalam

Perspektif Undang-Undang Nomor 01 Tahun 1974 (Studi Kasus di Pengadilan Agam

Jakarta Timur pada Tahun 2000-2003)”. Skripsi ini membahas mengenai dampak

yang timbul di dalam keluarga sebagai akibat poligami dan faktor-faktor yang

menyebabkan terjadinya poligami di Pengadilan Agama Jakarta Timur.12

Keempat, dalam skripsi Muinah Isyati berjudul “Pertimbangan Hakim

dalam Memberikan Izin Poligami (Studi di Pengadilan Agama Wates Tahun 1993-

1996)”. Skripsi ini menjelaskan bahwa ketentuan perundang-undangan yang

menempatkan pertimbangan hakim dalam memberikan keputusan memiliki tujuan

pokok, yaitu agar hakim ketika memeriksa dan memutuskan perkara benar-benar

11 Endah Rahmani, Pembatalan Perkawinan Poligami dalam Perspektif Hukum Islam dan

Hukum Positif (Studi atas putusan Pengadilan Agama Yogyakarta Tahun 1997-1999), Skripsi tidak diterbitkan, Fakultas Syari’ah Institut Agama Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, (2000).

12 Erni Ernawati, Poligami dan Dampaknya dalam Perspektif Undang-Undang Nomor 01

Tahun 1974 (Studi Kasus di Pengadilan Agam Jakarta Timur pada Tahun 2000-2003), Skripsi tidak diterbitkan, Fakultas Syari’ah Institut Agama Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, (2004).

Page 24: KABUPATEN TEGAL PROVINSI JAWA TENGAHdigilib.uin-suka.ac.id/5233/1/BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdfb t s| j h kh d z r z s sy s d Tidak dilambangkan be te es (dengan titik di atas) je ha

8

dapat menegakkan hukum dan keadilan. Putusan yang telah dijatuhkan selayaknya

merefleksikan dimensi keutuhan pertanggungjawaban terhukum, kebenaran dan

keadilan serta pertanggungjawaban kepada Allah SWT.13

Kelima, karya Erni Ma’rifah berjudul “Tinjauan Fiqh Islam Terhadap

Poligami di Kecamatan Paciran Kabupaten Lamongan”. Skripsi ini mengkaji

tentang tinjauan Fiqh Islam terhadap pelaksanaan poligami di Kecamatan Paciran

Kabupten Lamongan, yang mana poligami banyak dilakukan oleh orang-orang yang

bekerja sebagai TKI (Tenaga Kerja Indonesia) di luar negeri, mereka meninggalkan

istri dan anak-anaknya di rumah dan menikah lagi di luar negeri tanpa seizin atau

sepengetahuan istri pertamanya.14

Keenam, skripsi karya M. Fatkhi Subkhi berjudul “Izin Poligami dalam

Masa Iddah”, skripsi ini mengkaji tentang perlu tidaknya seorang suami izin

poligami ke Pengadilan Agama yang istrinya dalam masa ‘iddah talaq raj’i dan

kedudukan wanita yang bertalaq raj’i serta hak-haknya dalam masa iddah.15

Ketujuh, buku yang di tulis oleh Musdah Mulia dengan judul

"Pandangan Islam Tentang Poligami". Buku ini membahas bagaimana Islam

13 Muinah Isyati, Pertimbangan Hakim dalm Memberikan Izin Poligammi (Studi di

Pengadilan Agama Wates Tahun 1993-1996), Skripsi tidak diterbitkan, Fakultas Syari’ah Institut Agama Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, (1998).

14 Erni Ma’rifah, Tinjauan Fiqh Islam Terhadap Poligami di Kecamatan Paciran Kabupaten

Lamongan, Skripsi tidak diterbitkan, Fakultas Syari’ah Institut Agama Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, (1998).

15 M. Fatkhi Subkhi, Izin Poligami dalam Masa Iddah, Skripsi tidak diterbitkan, Fakultas

Syari’ah Institut Agama Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, (2004).

Page 25: KABUPATEN TEGAL PROVINSI JAWA TENGAHdigilib.uin-suka.ac.id/5233/1/BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdfb t s| j h kh d z r z s sy s d Tidak dilambangkan be te es (dengan titik di atas) je ha

9

memandang pernikahan sebagai amanat Allah. Dalam poligami Islam sangat

menekankan keadilan, bukan tanpa alasan kalau ayat yang berisi penjelasan tentang

poligami diturunkan dalam konteks pembicaraan anak yatim. Ada persamaan antara

anak yatim dan perempuan, yaitu bahwa keduanya seringkali manjadi korban dari

perilaku yang tidak adil, dan hak-hak mereka seringkali diabaikan. Menurut Musdah

Mulia poligami hanyalah sebuah pintu darurat kecil yang disiapkan untuk situasi dan

kondisi darurat.16

Delapan, buku yang ditulis oleh Humaidi yang berjudul “Hakekat

Poligami dalam Islam”, beliau mengungkapkan bahwa banyak orang melakukan

poligami, namun tidak terdapat kedamaian, keharmonisan di dalamnya. Hal ini terjadi

karena kondisi rumah tangga yang tidak stabil, terutama hubungan istri yang satu

dengan istri yang lainnya. Hubungan diantara para istri tidak didasari dengan cinta

kasih sebagaimana mestinya, namun didasari dengan perasaan dan fitnah, sehingga

tidak ada keharmonisan dalam rumah tangga tersebut.17

Sembilan, buku yang ditulis oleh Khoiruddin Nasution yang berjudul

“Riba dan Poligami”, mengutip pendapat Muhammad Abduh bahwa kebolehan

poligami sangat tergantung pada kondisi, situasi, dan tuntutan zaman. Karena itu

konteks sejarah tentang turunnya ayat mengenai kebolehan melakukan poligami harus

dibaca secara cermat dan jernih. Dengan kata lain, meski Muhammad Abduh sangat

16 Musdah Mulia, Pandangan Islam Tentang Poligami, (Jakarta: Lembaga Kajian Agama dan

Jender, 1999). 17 Humaidi, Hakekat Poligami dalam Islam, (Surabaya: Usaha Nasional,t.t), hlm. 34.

Page 26: KABUPATEN TEGAL PROVINSI JAWA TENGAHdigilib.uin-suka.ac.id/5233/1/BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdfb t s| j h kh d z r z s sy s d Tidak dilambangkan be te es (dengan titik di atas) je ha

10

keras dalam mengharamkan poligami, tetapi masih ada kemungkinan untuk

melakukannya, yakni manakala ada tuntutan yang benar-benar mengharuskan

seseorang melaksanakannya, larangan atau kebolehan melakukan poligami. Bagi

Muhammad Abduh nampaknya lebih banyak ditentukan oleh tuntutan zaman, yakni

dalam keadaan darurat.18

Adapun skripsi ini membahas tentang praktek poligami di Desa Jembayat

Kecamatan Margasari Kabupaten Tegal Provinsi Jawa Tengah mengingat warga Desa

Jembayat ada yang melakukan poligami dengan berbagai alasan. Dengan demikian,

skripsi ini melengkapi penelitian-penelitian yang sebelumnya.

E. Kerangka Teoritik

Poligami berasal dari kata poli atau polus yang artinya banyak dan

gamein yang berarti kawin. Jadi poligami berarti banyak kawin.19 Dengan demikian,

poligami bermakna pernikahan lebih dari seorang. Ini berlaku untuk wanita maupun

laki-laki. Wanita yang menikahi lebih dari seorang laki-laki disebut poliandri,

sedangkan untuk laki-laki beristri lebih dari satu disebut poligini atau sering disebut

dengan poligami.20 Poligami diakui secara hukum, baik hukum Islam maupun hukum

positif. Pembolehan poligami dalam hukum Islam dan hukum positif didasarkan

18 Khoiruddin Nasution, Riba dan Poligami, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar bekerja sama

dengan ACA de MIA, 1996), hlm. 3. 19 Bibit Suprapto, Liku-Liku Poligami, Cet. 1 (Yogyakarta: Al-Kautsar, 1990), hlm. 75. 20 Majalah Gatra, Poligami Tanpa Basa-Basi, (Jakarta: PT. Era Media Informasi, April 2003),

hlm. 73.

Page 27: KABUPATEN TEGAL PROVINSI JAWA TENGAHdigilib.uin-suka.ac.id/5233/1/BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdfb t s| j h kh d z r z s sy s d Tidak dilambangkan be te es (dengan titik di atas) je ha

11

beberapa alasan yang realistis, sesuai dengan kondisi sosial masyarakat guna lebih

mencegah kemudharatan.

Menurut Soerjono Soekanto, poligami merupakan salah satu dampak

sosial yang terjadi karena adanya benturan antara kekuatan ekspresif dan kekuatan

normatif. Kekuatan ekspresif timbul dari diri manusia yang dipengaruhi oleh

lingkungan sosial, kebudayaan, dan individu. Sedangkan kekuatan normatif berasal

dari luar pribadi manusia, yakni berasal dari lingkungan sosial atau lingkungan

kebudayaan. 21

Pembentukan pola cita masyarakat dalam Islam sangat berbeda dengan

masyarakat bukan Islam. Pola cita masyarakat bukan Islam terbentuk berdasarkan

pengalaman dan pemikiran sosial secara evolusi. Sedangkan pola cita masyarakat

Islam diturunkan oleh Tuhan berupa wahyu dan terbentuk secara revolusi (cepat).22

Penyimpangan dan penyelewengan yang terjadi dalam masyarakat

menurut teori sosial dapat memberi masukan tertentu pada hukum. Faktor sosial yang

menyebabkan masyarakat menyimpang dan memungkinkan terjadinya penyimpangan

adalah karena nilai kaidah yang berlaku sudah tidak dapat menampung kepentingan

masyarakat pada umumnya. Pada dasarnya norma hukum selalu diambil dari faktor-

faktor sosial yang ada dalam keyakinan masyarakat.

21 Soerjono Soekanto, dkk, Pendekatan Sosiologi Terhadap Hukum, (Jakarta: Bina Aksara,

1988), hlm. 45. 22 Sudirman Tebba, Sosiologi Hukum Islam, (Yogyakarta: UII Press, 2003), hlm. 2.

Page 28: KABUPATEN TEGAL PROVINSI JAWA TENGAHdigilib.uin-suka.ac.id/5233/1/BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdfb t s| j h kh d z r z s sy s d Tidak dilambangkan be te es (dengan titik di atas) je ha

12

Al-Qur’an sebagai hukum tertinggi umat Islam telah menempatkan

wanita pada kedudukan yang tinggi dan memberikan hak yang sama dengan kaum

laki-laki. Dalam Islam hubungan suami istri dinyatakan seperti pakaian bagi satu

sama lain. Oleh karena itu Islam mengatur poligami dengan ketat dan memberi

batasan sampai empat orang istri saja, dengan catatan bila suami tidak mampu

barlaku adil terhadap istri-istrinya maka ia hanya boleh menikah dengan satu wanita

saja.

Jadi keberadaan poligami dalam Islam, lebih mempunyai arti sebagai

usaha jalan keluar dan pemecahan masalah daripada menciptakan masalah. Berbicara

tentang poligami bukan berarti mencoba menjawab pertanyaan antara monogami dan

poligami, tetapi lebih merujuk kepada kebutuhan kondisi yang ada.23

Dalam penelitian kali ini penulis memakai pendekatan yuridis dan

pendekatan sosiologis, sehingga dalam mengunakan wacana serta teori-teori penulis

berpijak pada teori yuridis dan sosiologis.

F. Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang penulis lakukan adalah penelitian lapangan (field

research), yaitu penyusun langsung terjun ke lapangan (masyarakat) untuk

dapat mengetahui secara jelas tentang berbagai masalah yang terjadi

23 Khoiruddin Nasution, Riba dan Poligami, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar bekerja sama

dengan ACA de MIA, 1996), hlm. 107.

Page 29: KABUPATEN TEGAL PROVINSI JAWA TENGAHdigilib.uin-suka.ac.id/5233/1/BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdfb t s| j h kh d z r z s sy s d Tidak dilambangkan be te es (dengan titik di atas) je ha

13

mengenai poligami di Desa Jembayat Kecamatan Margasari Kabupaten

Tegal.

2. Sifat Penelitian

Sifat penelitian adalah deskriptif-analitik, yaitu menggambarkan kasus

poligami di Desa Jembayat, sebab akibatnya kemudian penulis

menghubungkan antara institusi keagamaan setempat dengan persoalan

tersebut.24

3. Pendekatan

a. Pendekatan sosiologis, yaitu melihat suatu masalah berdasarkan norma-

norma yang berlaku dalam masyarakat, yakni dengan melihat keadaan

sosial masyarakat tersebut.

b. Pendekatan yuridis, yaitu pendekatan yang mengacu pada peraturan

perundang-undangan yang berlaku di Indonesia.

4. Teknik Pengumpulan Data

Untuk mengumpulkan data yang akurat, penulis menggunakan metode

sebagai berikut :

a. Pengamatan (observasi) yaitu memperoleh data dengan cara

pengamatan secara langsung dan melakukan pencatatan dengan

sistematis terhadap fenomena-fenomena yang sedang diteliti mengenai

poligami.

24 Hadari Nawawi, MetodePenelitian Bidang Sosial, Cet. 7 (Yogyakarta: Gajahmada

University Press, 1995), hlm. 63.

Page 30: KABUPATEN TEGAL PROVINSI JAWA TENGAHdigilib.uin-suka.ac.id/5233/1/BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdfb t s| j h kh d z r z s sy s d Tidak dilambangkan be te es (dengan titik di atas) je ha

14

b. Wawancara (interview) yaitu cara memperoleh data dengan cara

bertanya langsung kepada responden atau informan serta mengajukan

beberapa pertanyaan untuk mendapatkan informasi tentang obyek

yang sedang diteliti. Adapun yang diwawancarai yaitu Kepala Desa,

Ketua KUA, pelaku poligami, keluarga pelaku poligami baik dari

pihak istri maupan suami.

c. Dokumentasi, yaitu mencari data, baik berupa catatan, transkrip, buku,

surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, catatan harian dan lainnya

yang ada kaitannya dengan poligami.

5. Teknik Pengambilan Sampel

Penelitian ini menggunakan teknik Purposive Sampling. Penggunaan

teknik sampel ini mempunyai suatu tujuan atau dilakukan dengan sengaja.

Penggunaan teknik ini senantiasa berdasarkan pada pengetahuan tentang cirri-

ciri tertentu yang telah didapat dari populasi sebelumnya.

Berdasarkan cirri-ciri tersebut kemudian peneliti memilih daerah

kelompok tertentu sebagai sampel.25

6. Metode Analisa Data

a. Metode Induktif

25 Mardalis, Metodologi Penelitian SuatuPendekatan Proposal , (Jakarta: Bumi Aksara,

1995), hlm. 58.

Page 31: KABUPATEN TEGAL PROVINSI JAWA TENGAHdigilib.uin-suka.ac.id/5233/1/BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdfb t s| j h kh d z r z s sy s d Tidak dilambangkan be te es (dengan titik di atas) je ha

15

Metode induktti yaitu pengambilan kesimpulan yang berangkat dari

fakta-fakta yang khusus untuk kemudian ditarik kesimpulan yang

mempunyai sifat umum.26

b. Metode Deduktif

Metode deduktif yaitu menganalisa data yang bersifat umum

kemudian diambil kesimpulan yang bersifat khusus. Dalam hal ini,

persoalan poligami secara umum akan diaplikasikan terhadap

persoalan poligami yang terbatas di Desa Jembayat.

G. Sistematika Pembahasan

Agar penullisan skripsi ini lebih terarah, maka dalam pembahasan skripsi

ini disusun secara sistematika.

Bab pertama, pendahuluan yang berisi hal-hal yang sifatnya mengatur

bentuk-bentuk skripsi, mulai dari latar belakang masalah, pokok masalah, tujuan dan

kegunaan, telaah pustaka, kerangka teoritik, metode penelitiaan, dan sistematika

pembahasan untuk mengarahkan pembaca pada substansi penelitian ini.

Bab kedua mengeksplorasi pengertian, tujuan, syarat, batas poligami yang

di tinjau dari hukum Islam dan UUP No. 1 Tahun 1974, dan pandangan para ulama

mengenai poligami. Uraian ini diletakkan dalam bab kedua dengan maksud untuk

26 Sutrisno Hadi, Metodologi Research, (Yogyakarta: Andi Offset, 1989), hlm. 42.

Page 32: KABUPATEN TEGAL PROVINSI JAWA TENGAHdigilib.uin-suka.ac.id/5233/1/BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdfb t s| j h kh d z r z s sy s d Tidak dilambangkan be te es (dengan titik di atas) je ha

16

mengetahui hukum poligami secara jelas, sehingga dapat dijadikan acuan untuk

melangkah pada bab berikutnya.

Bab ketiga penulis mendeskripsikan gambaran umum masyarakat Desa

Jembayat, problematika keluarga, dan faktor penyebab praktek poligami di Desa

Jembayat.

Bab keempat penulis menganalisis problematika praktek poligami yang

terjadi di Desa Jembayat Kec. Margasari dan faktor penyebab praktek poligami di

desa Jembayat.

Bab kelima, merupakan penutup yang berisi kesimpulan umum dari

skripsi ini secara keseluruhan. Hal ini dimaksudkan sebagai penegasan jawaban atas

pokok permasalahan yang telah dikemukakan. Selain kesimpulan pada bab kelima ini

berisi juga saran-saran yang kemudian diakhiri dengan daftar pustaka sebagai rujukan

serta beberapa lampiran yang dianggap relevan.

Page 33: KABUPATEN TEGAL PROVINSI JAWA TENGAHdigilib.uin-suka.ac.id/5233/1/BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdfb t s| j h kh d z r z s sy s d Tidak dilambangkan be te es (dengan titik di atas) je ha

60

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Secara singkat dan sederhana penelitian yang penulis lakukan

mengenai praktek poigami di Desa Jembayat Kecamatan Margasari

Kabupaten Tegal Provinsi Jawa Tengah dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Ada dua problematika praktek pernikahan poligami yang terjadi di desa

Jembayat Kecamatan Margasari, yakni ketidakadilan dan membuat

traumatik bagi keluarga. Ketidakadilan disini meliputi ketidakadilan dalan

hal nafkah dan jatah giliran, dan segala problematika poligami tersebut

tentu saja menimbulkan trauma bagi keluarga poligami, mulai dari istri

pertama, keluarga istri pertama, terutama anak-anak yang merasa sangat

kecewa terhadap bapaknya.

Hal tersebut terjadi karena pelaku poligami memandang mudah

pernikahan poligami, padahal dalam keenyataannya banyak sekali terjadi

masalah baru yang diakibatkan poligami. Pandangan menganggap mudah

inilah yang menjadi dasar banyaknya kasus poligami yang berakhir

kehancuran keluarga yang pertama.

2. Adapun faktor yang mendorong terjadinya praktek poligami di Desa

Jembayat menurut penulis ada dua, yaitu faktor internal dan faktor

eksternal. Penyebab faktor internal yaitu rendahnya kesadaran moral para

Page 34: KABUPATEN TEGAL PROVINSI JAWA TENGAHdigilib.uin-suka.ac.id/5233/1/BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdfb t s| j h kh d z r z s sy s d Tidak dilambangkan be te es (dengan titik di atas) je ha

62

pelaku praktek poligami, serta minimnya tingkat kesadaran tentang

lembaga pernikahan. Sementara faktor eksternal ialah faktor yang menjadi

penentu bagi tegaknya suatu keluarga. Faktor eksternal terdiri atas faktor

ekonomi, faktor lingkungan, dan faktor ikut-ikutan. Adanya faktor tersebut

di atas secara substansi menunjukan kerapuhan atau tingkat generasi yang

tidak memiliki prinsip yang kokoh. Penyebab kerapuhan tersebut adalah

akibat dari minimnya pengetahuan tentang lembaga pernikahan.

Menurut penulis langkah yang paling tepat melihat kenyataan semacam ini

adalah

a. Melakukan gerakan kesadaran secara menyeluruh, dari tingkat suami,

istri, dan anak-anak dengan cara memperkenalkan UU No.1 tahun

1974.

b. Meratanya pembangunan di setiap daerah, agar tercapai perekonomian

yang seimbang di setiap sektor dan daerah.

B. Saran-Saran

1. Setelah melakukan telaah terhadap problematika poligami di Desa

Jembayat, maka perlu adanya kesadaran masyarakat untuk selalu mentaati

dan berpegang terhadap Undang-Undang No.1 Tahun 1974 mengenai

syarat-syarat dalam melakukan praktek poligami.

2. Ketika seseorang akan melakukan praktek pernikahan poligami maka

benar-benar berfikir dengan matang.

Page 35: KABUPATEN TEGAL PROVINSI JAWA TENGAHdigilib.uin-suka.ac.id/5233/1/BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdfb t s| j h kh d z r z s sy s d Tidak dilambangkan be te es (dengan titik di atas) je ha

62

3. Perlu pemahaman ulang mengenai praktek pernikahan poligami bagi

generasi penerus yang akan melakukan praktek pernikahan poligami

khususnya masyarakat di Desa Jembayat Kecamatan Margasari.

Page 36: KABUPATEN TEGAL PROVINSI JAWA TENGAHdigilib.uin-suka.ac.id/5233/1/BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdfb t s| j h kh d z r z s sy s d Tidak dilambangkan be te es (dengan titik di atas) je ha

63

DAFTAR PUSTAKA

A. AL-QUR’AN DAN ULUM AL-QUR’AN / TAFSIR

Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Qur’an dan Terjemahnya,

Jakarta : Yayasan Penyelenggaraan Penerjemahan Al-Qur’an Depag RI.,1987. Imam Abu Al-Fida Al-Hafiz Ibnu Kasir Al-Dimasqi, Tafsir Al-Qur’an Al-

Azim, Beirut : Maktabah An-Anur Al-Ilmiyah.

Muhammad as-Sabuni, Rawa’I Bayan Fi Tafsir Ayat al-Qur’an, T.tp : Dar al-Qur’an, 1391/1972.

Muhammad Rasyid Rida, Tafsir Al-Manar, Cet. II, Beirut: Dar Al-

Ma’rifah.

B. HADIS DAN ULUMUL HADIS

Abu Dawud, Mukhtasar Sunan Abu Dawud, Bab Talak, Alih bahasa Arifin dkk, Semarang CV Asy Syifa, 1992.

At-Tirmidzi, Sunan At-Tirmidzi, Kitab an-Nikah, Alih bahasa M. zuhri

dkk, Semarang : CV Asy Syifa, 1992.

C. FIQH / USHUL FIQH

A. Hamid Kisyik, Bina Al-Usrah Al-Muslimah: Mausu'ah Al-Zuwaj Al-Islami; Alih Bahasa Ida Nursida, Hikmah Pernikahan Rasulullah SAW, Bandung : Al-Bayan, 1995.

Ahmad Rafiq, Hukum Islam di indonesia, Cet. 2, Jakarta : Raja Grafindo Persada, 1997.

Aisyah Dahlan, Membina Rumah Tangga Bahagia dan Peran Agama

dalam Rumah Tangga Bahagia, Jakarta : Jam’unu 1969. Ali Akhmad al-jujawi, Hikmah at-Tasyri wa Falsafatuh, Terjemah

Falsafah dan Hukum Islam, Semarang : Asy-Syifa’, 1992. Alia Hernis, Poligami di Bawah Tangan di Kecamatan Cibereum,

(Persamaan Hukum Islam dan Hukum positif), skripsi tidak diterbitkan, Yogyakarta : IAON Sunan Kalijaga, 1999.

Page 37: KABUPATEN TEGAL PROVINSI JAWA TENGAHdigilib.uin-suka.ac.id/5233/1/BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdfb t s| j h kh d z r z s sy s d Tidak dilambangkan be te es (dengan titik di atas) je ha

64

Amina Wadud muhsin, Wanita di Dalam Al-Qur’an, terj. Yaziar Radianti,

Bandung : Pustaka, 1994. Amiur Nuruddin dan Azhari Akmal Tarigan, Hukum Perdata Islam di

Indonesia, Cet. I, Jakarta : Kencana, 2004. Anshori Fahmi, Siapa Bilang Poligami Itu Sunnah, Jakarta : pustaka Iman,

2007. Bibit Suprapto, Liku-Liku Poligami, Cet. 1, Yogyakarta : Al-Kautsar,

1990. Djamaluddin Ancok dan Fuad Nashari Suroso, Psikologi Islam,

Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 1994. Endah Rahmani, “Pembatalan Perkawinan Poligami dalam Perspektif

Hukum Islam dan Hukum Positif (Studi atas putusan Pengadilan Agama Yogyakarta Tahun 1997-1999)”, Skripsi tidak diterbitkan, Fakultas Syari’ah Institut Agama Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, (2000).

Erni Ma’rifah, “Tinjauan Fiqh Islam Terhadap Poligami di Kecamatan

Paciran Kabupaten Lamongan” Skripsi tidak diterbitkan, Fakultas Syari’ah Institut Agama Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, (1998).

Fazlur Rahman, Tema Pokok Al-Qur’an, Alih Bahasa: Anas Mahyuddin,

Bandung : Pustaka, 1996. Ghufron A. Mas’adi, Pemikiran Fazlur Rahman tentang Metodologi

Pembaharuan Hukum Islam, Cet. 1, Jakarta : Raja Grafindo Persada, 1997.

Hasbi ash-Shiddiqy, Falsafah Hukum Islam, Jakarta : Bulan Bintang, 1975.

Humaidi, “Hakekat Poligami dalam Islam”, Surabaya : Usaha

Nasional,t.t. Ishak Abdul Hak, Moral dan Kognisi Islam, Bandung : Alfabeta, 1993. Kamal Mukhtar, Asas-Asas Hukum Islam Tentang Perkawinan, Cet.1,

Jakarta : Bulan Bintang, 1974. Khoiruddin Nasution, Perdebatan Sekitar Status Poligami, Mustawa, Vol.

1, Maret 2002. ---------------------------, Riba dan Poligami, Yogyakarta : Pustaka Pelajar

bekerja sama dengan ACA de MIA, 1996.

Page 38: KABUPATEN TEGAL PROVINSI JAWA TENGAHdigilib.uin-suka.ac.id/5233/1/BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdfb t s| j h kh d z r z s sy s d Tidak dilambangkan be te es (dengan titik di atas) je ha

65

-------------------------, Status Wanita di Asia Tenggara : Studi Terhadap

Perundang-Undangan Perkawinan Muslim Kontemporer di Indonesia dan Malaysia, Jakarta: Inis, 2002.

Muhammad Ali As Shobuni, Koreksi terhadap Tuduhan Skandal Poligami Rasulullah SAW, Alih Bahasa Ahwan Mukarram dn Burhan Djamaluddin, Surabaya : Usana Offset Printing.

M. Fatkhi Subkhi, “Izin Poligami dalam Masa Iddah”, Skripsi tidak

diterbitkan, Fakultas Syari’ah Institut Agama Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, (2004).

M. Hasbi ash-Shiddiqy, Syari’at Islam Menjawab Tanggapan Zaman,

Jakarta: Bulan Bintang, 1986. Muhammad Syahrur, Al-Kitab Wa Al-Qur’an Qira’ah Mu’asiroh, Cet.2,

Damaskus : Dar Al-Ahali Li At-Taba’ah Wa An-Nasyr Wa At-Tauzi, 1990. Murthado Munthahari, Hak-Hak Wanita Dalam Islam, Alih Bahasa M.

Mushem, Cet. II, Jakarta : Lentera, 1995. Musdah Mulia, Islam Menggugat Poligami, Jakarta : Gramedia, 2004. ------------------, Pandangan Islam tentang Poligami, Jakarta : Lembaga

Kajian Agama dan Jender, Solidaritas Perempuan, The Asia Foundation, 1999. Nurkholis Majid, Pengesahan Pengertian Sunnah ke Hadis: Implikasinya

dalam pengembangan Syari’ah”, dalam Budhy Munawar Rahman, Kontekstualisme Doktrin Islam dalam Sejarah, cet.2, Jakarta : Yayasan Paramadina, 1995.

Peraturan Pemerintah No.10 Tahun 1983 tentang Izin Perkawinan dan

Perceraian bagi Pegawai Negeri Sipil pasal 4 ayat (1 dan 5), pasal 5 ayat 1. Sayyid Qutb, Fi Zilal al-Qur’an, T.tp : Dar al-Kutub al-‘Ilmiyah, 1996. Sayyid Sabbiq, Fiqh Sunnah; Alih Bahasa Moh. Thalib, Bandung : Al-

Ma’arif, 1996. Sudirman Tebba, Sosiologi Hukum Islam, Yogyakarta : UII Press, 2003. Taufik Adnan Amal, Islam dan Tantangan Modernitas, (Bandung: Mizan,

1994)

Page 39: KABUPATEN TEGAL PROVINSI JAWA TENGAHdigilib.uin-suka.ac.id/5233/1/BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdfb t s| j h kh d z r z s sy s d Tidak dilambangkan be te es (dengan titik di atas) je ha

66

UUP No.1 Tahun 1974, Pasal 1, 3 ayat (1 dan 2), 4 ayat (1 dan 2), 5 ayat (1 dan 2).

Wahbah Zuhaili, “Pembaharuan Ijtihad” dalam Mun’im A. Sirri, Sejarah

Fiqh Islam, Surabaya : Risalah Gusti, 1996.

D. LAIN-LAIN

Cholid Narbuko dan Abu Achmadi, Metodologi Penelitian, cet. 7, Jakarta :

Bumi Aksara, 2005. Erni Ernawati, “Poligami dan Dampaknya dalam Perspektif Undang-

Undang Nomor 01 Tahun 1974 (Studi Kasus di Pengadilan Agam Jakarta Timur pada Tahun 2000-2003)”, Skripsi tidak diterbitkan, Fakultas Syari’ah Institut Agama Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, (2004).

Hadari Nawawi, Metode Penelitian Bidang Sosial, Cet. 7, Yogyakarta :

Gajahmada University Press, 1995. Kompas, Senin 12 September 2002. Kumpulan Tulisan, Wacana Poligami Di Indonesia, Cet.1, Bandung :

Mizan Pustaka, 2005. Luluk Aidah, Praktek Poligami di Desa Kadirejo Kec. Dukun Kab. Gresik

Menurut UUP No. 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan, skripsi sarjana fakultas syari’ah UIN Sunan kalijaga Yogyakarta, 2007.

Muinah Isyati, “Pertimbangan Hakim dalm Memberikan Izin Poligami

(Studi di Pengadilan Agama Wates Tahun 1993-1996)”, Skripsi tidak diterbitkan, Fakultas Syari’ah Institut Agama Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, (1998).

Musfir Husain Aj-Jahrani, Poligami dari Berbagai Persepsi, Jakarta :

Gema Insani press, 1996. Ronny Hanitijo Soemitra, Metodologi Penelitian Hukum, Jakarta : Ghalia

Indonesia, 1983.

Sri Widodo, Perijinan Poligami karena Istri Menderita Epilepsi (Studi Analisa terhadap Keputusan PA Semarang 1991-1995), skripsi tidak diterbitkan, Yogyakarta : ACA De MIA, 1996.

Sutrisno Hadi, Metodologi Research, Yogyakarta : Andi Offset, 1989.

Page 40: KABUPATEN TEGAL PROVINSI JAWA TENGAHdigilib.uin-suka.ac.id/5233/1/BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdfb t s| j h kh d z r z s sy s d Tidak dilambangkan be te es (dengan titik di atas) je ha

67

Suwarsono, Alvin Y. So, Perubahan Sosial dan Pembangunan di Indonesia, Jakarta : LP3ES, 1991.

Soerjono Soekanto, dkk, Pendekatan Sosiologi Terhadap Hukum, Jakarta :

Bina Aksara, 1988.

Page 41: KABUPATEN TEGAL PROVINSI JAWA TENGAHdigilib.uin-suka.ac.id/5233/1/BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdfb t s| j h kh d z r z s sy s d Tidak dilambangkan be te es (dengan titik di atas) je ha

i

LAMPIRAN I

TERJEMAHAN

HAL BAB FOOTNOTE TERJEMAHAN

20 II 34 Dan jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil terhadap )hak-hak (perempuan yatim )bilamana kamu mengawininya(, maka kawinilah wanita-wanita )lain (yang kamu senangi; dua, tiga, atau empat .Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, maka kawinilah seorang saja, atau budak-budak yang kamu miliki .Yang demikian itu adalah lebih dekat kepada tidak berbuat aniaya.

21 II 36 Dan kamu sekali -kali tidak akan dapat berlaku adil diantara istri-istri )mu(, walaupun kamu sangat ingin berbuat demikian, karena itu janganlah kamu terlalu cenderung )kepada yang kamu cintai(, sehingga kamu biarkan yang lain terkatung -katung .Dan jika kamu mengadakan perbaikan dan memelihara diri )dari kecurangan(, maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun LAgi Maha Penyayang.

26 II 44 Aku masuk Islam, sedang aku mempunyai istri delapan, lalu aku beritahukan hal itu kepada Nabi SAW, maka Rasul bersabda :“Pilihlah empat diantara mereka”.

27 II 48 Sesungguhnya Ghailan bin Salamah as-Tsaqafi masuk Islam dan ia punya sepuluh istri pada waktu masih Jahiliyah, dan istri-istrinya itu masuk Islam bersamanya, maka Nabi SAW memerintahkannya memilih empat istri diantaranya.

Page 42: KABUPATEN TEGAL PROVINSI JAWA TENGAHdigilib.uin-suka.ac.id/5233/1/BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdfb t s| j h kh d z r z s sy s d Tidak dilambangkan be te es (dengan titik di atas) je ha

ii

LAMPIRAN II

BIOGRAFI ULAMA DAN TOKOH

1. As-Sayid Sabiq

As-Sayid Sabq lahir pada tahun 1915 .Beliau adalah seorang ulama Mesir

yang memiliki reputasi internasional dibidang fiqh dan dakwah Islam .Karya

as-Sayid Sabiq yang monumental yaitu Fiqh Sunnah, Al Tikami,

2. Fazlur Rahman

Fazlur Rahman lahir pada tahun 1919 di daerah Pakistan .Setelah

menamatkan sekolah menenganh, Fazlur Rahman mengambil bidang studi

Sastra Arab di Departemen Ketimuran dan Universitas Punjab .Pada tahun

1942, Fazlur Rahman berhasil menyelesaikan studinya di Universitas tersebut

dan meraih gelar MA dalam Sastra Arab .Merasa tidak puas dengan pendidikan

di tanah airnya, tahun 1946 beliau melanjutkan studi Doktoralnya ke Oxford

Univercity dan meraih gelar Doktor Filsafat pada tahun 1951.

Fazlur Rahman giat mempelajari bahasa-bahasa barat, sehingga ia

menguasai banyak bahasa, seperti Latin, Yunani, Inggris, perancis,

JermanTurki, Persia, Arab, dan Urdu .Beliau mengajar beberapa saat di Durhan

Univercity Inggris, kemudian menjabat sebagai Associate Professor of

Philosophy di Islamic Studies McGill Univercity Canada .Ada tiga karya besar

yang disusun Fazlur Rahman pada periode awal, yakni Avicenna’s Phsycology

)1958(, Avicenna’s D Anima) 1959(, dan Prophecy in Islam :Phylosophy and

Ortodoxy) 1958 .(Pada periode ke-dua, beliau menulis buku yang berjudul

Islamic Methodologyin History) 1965 .(Pada periode ketiga, Fazlur Rahman

menulis buku The Phylosophy of Mulla Sadra )1975(, Major Tradition) 1983.(

Page 43: KABUPATEN TEGAL PROVINSI JAWA TENGAHdigilib.uin-suka.ac.id/5233/1/BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdfb t s| j h kh d z r z s sy s d Tidak dilambangkan be te es (dengan titik di atas) je ha

iii

3. Hasbi As-Siddieqi

Beliau dilahirkan di Lok semawe )Aceh Utara (pada tanggal 10 Maret

1940 M .Beliau pernah mendalami agama Islam di pondok pesantren sealam 15

tahun di Sumatra, kemudian melanjutkan studinya ke Tawa Timur di

Perguruan Tinggi al -Irsyad Surabaya .Sejak saat itu beliau mulai giat menulis

karya ilmiah dalam bidang agama Islam .Beliau pernah menjadi dosen dan

Dekan Fakultas Syari’ah IAIN Sunan Kalijag Yogyakarta .Karya Hasbi

as-Siddieqi yang terkenal diantaranya, Pengantar Hukum Islam, Pengantar

Ilmu Fiqh Islam, Ilmu -Ilmu Al-Qur’an, Ilmu Kenegaraan dalam Bidang Fiqh

Islam, Pengantar Hukum Muamalah, Filsafat Hukum Islam.

4. Khoiruddin Nasution

Beliau lahir di Simangambat, Tapanuli Selatan, Sumatera Utara pada

tanggal 8 Oktober 1964 .Beliau kuliah S1 di Fakultas Syari’ah IAIN Sunan

Kali Jaga Yogyakarta tahun 1984-1989 .Tahun 1993-1995 beliau mengambil

S2 di McGill Univercity Montreal, Kanada, kemudian mengikuti Program

Pascasarjana IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta tahun 1996, dan dilanjutkan

Sandwich Ph.D program tahun 1999-2000 di McGill Univercity, selesai S3

Pascasarjana IAIN Sunan Kalijaga tahun 2001 .Bulan Agustus 2003 pergi ke

McGill Univercity dalam rangka kerjasama penelitian dengan Dr .Ian S .Butler .

Bulan Oktober 2003 s/d Januari 2004 mengikuti Post-Doct Program di Leiden

Univercity, Leiden Belanda.

Adapun karya yang telah lahir dari Khoiruddin Nasution diantaranya

yakni, Riba dan Poligami :Sebuah Studi atas Pemikiran Muhammad Abduh

(1996), Status Wanita di Asia Tenggara :Studi Terhadap

Perundang-undangan Perkawinan Muslim Kontemporer Indonesia dan

Malaysia (2002), FAzlur Rahman tentang Wanita (2002)

Page 44: KABUPATEN TEGAL PROVINSI JAWA TENGAHdigilib.uin-suka.ac.id/5233/1/BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdfb t s| j h kh d z r z s sy s d Tidak dilambangkan be te es (dengan titik di atas) je ha
Page 45: KABUPATEN TEGAL PROVINSI JAWA TENGAHdigilib.uin-suka.ac.id/5233/1/BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdfb t s| j h kh d z r z s sy s d Tidak dilambangkan be te es (dengan titik di atas) je ha
Page 46: KABUPATEN TEGAL PROVINSI JAWA TENGAHdigilib.uin-suka.ac.id/5233/1/BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdfb t s| j h kh d z r z s sy s d Tidak dilambangkan be te es (dengan titik di atas) je ha
Page 47: KABUPATEN TEGAL PROVINSI JAWA TENGAHdigilib.uin-suka.ac.id/5233/1/BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdfb t s| j h kh d z r z s sy s d Tidak dilambangkan be te es (dengan titik di atas) je ha

ix

LAMPIRAN V

KUESIONER

1. Apa hukum poligami dalam Islam? a. Wajib b. Diperbolehkan c. Sunnah d. Haram

2. Kenapa suami anda melakukan poligami? a. Istri mandul b. Tidak puas dengan satu istri c. Mengikuti Nabi d. Karena jarak

3. Dalam Islam ada ketentuan (syarat) untuk melakukan poligami, yakni mampu berbuat adil, apakah suami anda termasuk orang yang mampu berbuat adil? a. Mampu b. Tidak c. Adil d. Cukup

4. Berapa nafkah yang diberikan suami anda kepada anda (istri pertama) dan istri kedua? a. Istri pertama lebih besar b. Istri kedua lebih besar c. Sama besarnya d. Kadang besar istri pertama kadang besar istri kedua

5. Respon apa yang diberikan keluarga (istri dan anak-anak) anda ketika tahu anda akan berpoligami? a. Menolak b. Pasrah c. Menerima d. Ikhlas

Page 48: KABUPATEN TEGAL PROVINSI JAWA TENGAHdigilib.uin-suka.ac.id/5233/1/BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdfb t s| j h kh d z r z s sy s d Tidak dilambangkan be te es (dengan titik di atas) je ha

x

LAMPIRAN VI

CURRICULUM VITAE

Nama :Edi Handoko

TTL :Tegal, 02 Agustus 1986

Jenis Kelamin :Laki -Laki

Prodi/Fakultas Perbandingan Mazhab dan Hukum

)PMH/(Syari’ah

Nama Orang Tua :

1. Ayah :Sakhroni

2. Ibu : Mundiroh

Pekerjan Orang Tua :Wiraswasta

Tempat Tinggal RT/RW 01/01 Jembayat Margasari Tegal

JaTeng

Latar Belakang Pendidikan :

� SD N 1 Jembayat :1996-2002

� MTs NU Jembayat :2002-2005

� SMA N 1 Balapulang :2005-2010

Pengalaman Organisasi : � MENWA � KOPMA � CEPEDI � INKAI

Yogyakarta, 25 Juni 2010

EDI HANDOKO

05360053