7/24/2019 Kabin Lubay http://slidepdf.com/reader/full/kabin-lubay 1/48 BAB I TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Hipertensi Hipertensi merupakan suatu keadaan terjadinya peningkatan tekanan darah di mana tekanan darah sistolik mencapai 140 mmHg atau lebih dan / atau tekanan darah diastolik mencapai 90 mmHg atau lebih yang memberi gejala berlanjut pada suatu target organ tubuh sehingga bisa menyebabkan kerusakan lebih berat seperti stroke, penyakit jantung koroner, penyempitan ruang jantung, gagal ginjal, diabetes mellitus, dan lain-lain. 1,2 B. Epidemiologi ata epidemiologi menunjukkan bah!a dengan makin meningkatnya populasi usia lanjut, maka jumlah pasien dengan hipertensi kemungkinan besar juga akan bertambah, di mana baik hipertensi sistolik maupun kombinasi hipertensi sistolik dan diastolik sering timbul pada lebih dari separuh orang yang berusia " #$ tahun. %engendalian tekanan darah dalam dekade terakhir ini hanya mencapai &4' dari seluruh pasien hipertensi. 2 (ampai saat ini, data hipertensi yang lengkap sebagian besar berasal dari negara-negara yang sudah maju. ata dari The National Health and Nutrition Examination Survey )*H*+( menunjukkan bah!a dari tahun 1999-2000, insiden hipertensi pada orang de!asa adalah sekitar 29-&1', yang berarti terdapat $-#$ juta orang hipertensi di merika, dan terjadi peningkatan 1$ juta dari data *H*+( tahun 19-1991 dari seluruh kasus hipertensi, 9$' merupakan kasus hipertensi primer atau hipertensi esensial )tidak diketahui sebabnya. 2 C. Etiologi Hipertensi erdasarkan etiologinya, hipertensi terbagi menjadi dua, yaitu hipertensi primer atau hipertensi esensial dan hipertensi sekunder. (ebanyak 90' merupakan hipertensi esensial dan hanya 10' yang penyebabnya diketahui seperti penyakit ginjal, kelainan pembuluh darah, dan kelainan hormonal. & 1. Hipertensi Primer 1
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
7/24/2019 Kabin Lubay
http://slidepdf.com/reader/full/kabin-lubay 1/48
BAB I
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi Hipertensi
Hipertensi merupakan suatu keadaan terjadinya peningkatan tekanan darah di
mana tekanan darah sistolik mencapai 140 mmHg atau lebih dan / atau tekanan
darah diastolik mencapai 90 mmHg atau lebih yang memberi gejala berlanjut pada
suatu target organ tubuh sehingga bisa menyebabkan kerusakan lebih berat seperti
stroke, penyakit jantung koroner, penyempitan ruang jantung, gagal ginjal, diabetes
mellitus, dan lain-lain.1,2
B. Epidemiologi
ata epidemiologi menunjukkan bah!a dengan makin meningkatnya populasi
usia lanjut, maka jumlah pasien dengan hipertensi kemungkinan besar juga akan
bertambah, di mana baik hipertensi sistolik maupun kombinasi hipertensi sistolik
dan diastolik sering timbul pada lebih dari separuh orang yang berusia " #$ tahun.
%engendalian tekanan darah dalam dekade terakhir ini hanya mencapai &4' dari
seluruh pasien hipertensi.2
(ampai saat ini, data hipertensi yang lengkap sebagian besar berasal dari
negara-negara yang sudah maju. ata dari The National Health and Nutrition
Examination Survey )*H*+( menunjukkan bah!a dari tahun 1999-2000, insiden
hipertensi pada orang de!asa adalah sekitar 29-&1', yang berarti terdapat $-#$
juta orang hipertensi di merika, dan terjadi peningkatan 1$ juta dari data *H*+(
tahun 19-1991 dari seluruh kasus hipertensi, 9$' merupakan kasus hipertensi
primer atau hipertensi esensial )tidak diketahui sebabnya.2
C. Etiologi Hipertensi
erdasarkan etiologinya, hipertensi terbagi menjadi dua, yaitu hipertensi
primer atau hipertensi esensial dan hipertensi sekunder. (ebanyak 90' merupakan
hipertensi esensial dan hanya 10' yang penyebabnya diketahui seperti penyakit
ginjal, kelainan pembuluh darah, dan kelainan hormonal.&
1. Hipertensi Primer
1
7/24/2019 Kabin Lubay
http://slidepdf.com/reader/full/kabin-lubay 2/48
Hipertensi primer atau hipertensi esensial dideinisikan jika penyebab
hipertensi tidak dapat diidentiikasi. etika tidak ada penyebab yang dapat
diidentiikasi, sebagian besar merupakan interaksi yang kompleks antara
genetik dan interaksi lingkungan. iasanya hipertensi primer terjadi pada
usia antara 2$-$$ tahun dan jarang pada usia di ba!ah 20 tahun.4
Hipertensi sering turun temurun dalam suatu keluarga. Hal ini
menunjukkan bah!a aktor genetik memegang peranan penting pada
patogenesis hipertensi primer. anyak karakteristik genetik dari gen-gen ini
yang mempengaruhi keseimbangan natrium, tetapi adanya mutasi-mutasi
genetik yang merubah ekskresi urin, pelepasan nitrit oksida, ekskresi
aldosteron, steroid adrenal, dan angiotensinogen.
2
2. Hipertensi Sekunder
urang dari 10' penderita hipertensi merupakan sekunder dari penyakit
komorbid atau obat-obat tertentu yang dapat meningkatkan tekanan darah.
%ada kebanyakan kasus, disungsi renal akibat penyakit ginjal kronis atau
penyakit reno3askular adalah penyebab sekunder yang paling sering.bat-
obat tertentu, baik secara langsung ataupun tidak, dapat menyebabkan
hipertensi atau memperberat hipertensi dengan menaikkan tekanan darah.$
Tabel . %enyebab Hipertensi yang apat iidentiikasi.$
%enyakit bat
1. %enyakit ginjal kronis
2. Hiperaldosteronisme primer
&. %enyakit reno3askular
4. (indroma Cushing
$. Pheochromocytoma
#. oarktasio aorta
5. %enyakit tiroid atau paratiroid
1. ortikosteroid, 67H
2. +strogen )biasanya pil dengan kadar
estrogen tinggi
&. *(, co8-2 inhibitor
4. enilpropanolamine dan analog
$. 6yclosporin dan 7acrolimus
#. +ritropoetin
5. (ibutramin
. ntidepresan )terutama :enlaa8ine%enyakit ginjal adalah penyebab terbanyak pada hipertensi sekunder.
Hipertensi dapat timbul dari penyakit diabetes neropati, glomeruloneritis, penyakit
tubulus intertisial, dan polikistik ginjal. ebanyakan kasus berhubungan dengan
peningkatan 3olume intra3askular atau peningkatan sistem renin-angiotensin-
alodesteron.#
D. Klasifi!asi Hipertensi
2
7/24/2019 Kabin Lubay
http://slidepdf.com/reader/full/kabin-lubay 3/48
da beberapa klasiikasi dari hipertensi, di antaranya menurut The Seventh
Report of The Joint National Committee on Prevention, etection, Evaluation, and
Treatment of High !lood Pressure );*6 5 sebagai berikut<$
Tabel ". lasiikasi 7ekanan arah =enurut ;*6 5$
lasiikasi 7ekanan arah 7( )mmHg 7 )mmHg
*ormal > 120 dan > 0
%rehipertensi 120 ? 1&9 atau 0 ? 9
Hipertensi derajat 1 140 ? 1$9 atau 90 ? 99
Hipertensi derajat 2 @ 1#0 atau @ 100
7( A 7ekanan arah (istolik, 7 A 7ekanan arah iastolik
=enurut ;*6 5, klasiikasi tekanan darah pada orang de!asa di atas 1 tahun
terbagi menjadi kelompok normal, prehipertensi, hipertensi derajat 1, dan hipertensi
derajat 2.
E. #a!tor $isi!o Hipertensi
aktor risiko hipertensi dapat dibagi menjadi dua, yaitu aktor risiko re3ersibel
)dapat diubah dan ire3ersibel )tidak dapat diubah. aktor risiko ire3ersibel adalah
usia, jenis kelamin, ras, genetik, dan ri!ayat keluarga yang memiliki hipertensi,
sedangkan aktor risiko re3ersibel adalah prehipertensi, berat badan berlebih, kurangakti3itas, konsumsi makanan yang mengandung natrium tinggi, merokok, dan
sindroma metabolik.1
1. Faktor Risiko Ireversibel
a. Bsia
(emakin tua seseorang semakin besar risiko terserang hipertensi karena
arteri semakin kehilangan elastisitasnya. Hipertensi paling sering
dijumpai pada orang berusia &$ tahun atau lebih. %re3alensi hipertensi di
kalangan usia lanjut cukup tinggi yaitu sekitar 40' dengan kematian
sekitar $0' di atas umur #0 tahun. 7ekanan sistolik meningkat sesuai
dengan usia, sedangkan tekanan diastolik tidak berubah mulai dekade ke-
$. Hipertensi sistolik terisolasi merupakan jenis hipertensi yang paling
ditemukan pada orang tua.1
b. ;enis elamin
ila ditinjau perbandingan antara !anita dan pria, terdapat angka yang
cukup ber3ariasi. i ;a!a 7engah didapatkan angka pre3alensi #,0'
&
7/24/2019 Kabin Lubay
http://slidepdf.com/reader/full/kabin-lubay 4/48
untuk pria dan 11,#' untuk !anita. %re3alensi di (umatera arat 1,#'
pria dan 15,4' perempuan, sedangkan daerah perkotaan di ;akarta
didapatkan 14,#' pria dan 1&,5' !anita.
c. CasHipertensi lebih sering terdapat pada ras rika-merika dibandingkan
dengan orang kulit putih, dan pada kedua ras tersebut biasanya lebih
banyak pada golongan sosioekonomi rendah.1
d. Denetik
%eran aktor genetik terhadap timbulnya hipertensi terbukti dengan
ditemukannya kejadian bah!a hipertensi lebih banyak pada kembar
monoEigot daripada heteroEigot.2
e. Ci!ayat eluarga
=enurut *urkhalida, orang-orang dengan sejarah keluarga yang
mempunyai hipertensi lebih sering menderita hipertensi. Ci!ayat
keluarga dekat yang menderita hipertensi mempertinggi risiko terkena
hipertensi, terutama pada hipertensi primer. eluarga yang memiliki
hipertensi dan penyakit jantung meningkatkan risiko hipertensi 2-$ kali
lipat. ;ika kedua orang tua mempunyai hipertensi, kemungkinan
mendapatkan penyakit tersebut #0'.
2. Faktor Risiko Reversibel
a. ebiasaan =erokok
Hubungan antara rokok dengan peningkatan risiko kardio3askular telah
banyak dibuktikan.(elain dari lamanya, risiko merokok terbesar
tergantung pada jumlah rokok yang dihisap per hari. (eseorang yang
merokok lebih dari satu pak rokok sehari menjadi 2 kali lebih rentan
hipertensi dari pada mereka yang tidak merokok.Fat-Eat kimia beracun,
seperti nikotin dan karbon monoksida, yang diisap melalui rokok dan
masuk ke dalam aliran darah dapat merusak lapisan endotel pembuluhdarah arteri dan mengakibatkan proses aterosklerosis dan hipertensi. 1
b. onsumsi Daram
Daram merupakan aktor yang sangat penting dalam patogenesis
hipertensi. Hipertensi hampir tidak pernah ditemukan pada suku bangsa
dengan asupan garam yang minimal. supan garam kurang dari & gram
tiap hari menyebabkan pre3alensi hipertensi yang rendah, sedangkan jika
asupan garam antara $-1$ gram perhari pre3alensi hipertensi meningkat
menjadi 1$-20'. %engaruh asupan terhadap timbulnya hipertensi terjadi
4
7/24/2019 Kabin Lubay
http://slidepdf.com/reader/full/kabin-lubay 5/48
melalui peningkatan 3olume plasma, curah jantung, dan tekanan
darah.Daram menyebabkan penumpukan cairan dalam tubuh, karena
menarik cairan di luar sel agar tidak keluar, sehingga akan meningkatkan
3olume dan tekanan darah. onsumsi garam yang dianjurkan tidak lebih
dari # gram per hari setara dengan 110 mmol natrium atau 2400
mg/hari.1,4
c. onsumsi Gemak ;enuh
ebiasaan konsumsi lemak jenuh erat kaitannya dengan peningkatan
berat badan yang berisiko terjadinya hipertensi.onsumsi lemak jenuh
meningkatkan risiko aterosklerosis yang berkaitan dengan kenaikan
tekanan darah. %enurunan konsumsi lemak jenuh, terutama lemak dalam
makanan yang bersumber dari he!an, dan peningkatan konsumsi lemak
tidak jenuh secukupnya yang berasal dari minyak sayuran, biji-bijian, dan
makanan lain yang bersumber dari tanaman dapat menurunkan tekanan
darah.2
d. %enggunaan ;elantah
;elantah adalah minyak goreng yang sudah lebih dari satu kali dipakai
untuk menggoreng, dan minyak goreng ini merupakan minyak yang telah
rusak. ahan dasar minyak goreng bisa bermacam-macam seperti kelapa,
sa!it, kedelai, jagung dan lain-lain. =eskipun beragam, secara kimia isi
kandungannya sebetulnya tidak jauh berbeda, yakni terdiri dari beraneka
asam lemak jenuh )G; dan asam lemak tidak jenuh )G7;. alam
jumlah kecil terdapat lesitin, cephalin, osatida, sterol, asam lemak
bebas, lilin, pigmen larut lemak, karbohidrat dan protein. Hal yang
menyebabkan berbeda adalah komposisinya. =inyak sa!it mengandung
sekitar 4$,$' G; yang didominasi oleh lemak palmitat dan $4,1' G7;
yang didominasi asam lemak oleat sering juga disebut omega-9. =inyak
kelapa mengadung 0' G; dan 20' G7;. =inyak Eaitun dan minyak
biji bunga matahari hampir 90' komposisinya adalah G7;.
e. ebiasaan =inum =inuman eralkohol
%eminum alkohol berat cenderung hipertensi meskipun mekanisme
timbulnya hipertensi belum diketahui secara pasti. %eningkatan kadar
kortisol serta peningkatan 3olume sel darah merah dan kekentalan darah
merah diduga berperan dalam menaikkan tekanan darah. rang yang
$
7/24/2019 Kabin Lubay
http://slidepdf.com/reader/full/kabin-lubay 6/48
minum alkohol terlalu sering atau terlalu banyak memiliki tekanan yang
lebih tinggi dari pada indi3idu yang tidak minum atau minum sedikit
alkohol.1
. besitasCisiko relati untuk menderita hipertensi pada orang obesitas $ kali lebih
tinggi dibandingkan dengan seorang yang berat badannya normal. %ada
penderita hipertensi ditemukan sekitar 20-&0' memiliki berat badan
lebih. besitas erat kaitannya dengan kegemaran mengkonsumsi
makanan yang mengandung tinggi lemak. besitas meningkatkan risiko
terjadinya hipertensi karena beberapa sebab. =akin besar massa tubuh,
makin banyak darah yang dibutuhkan untuk memasok oksigen dan
makanan ke jaringan tubuh. ni berarti 3olume darah yang beredar
melalui pembuluh darah menjadi meningkat sehingga memberi tekanan
lebih besar pada dinding arteri. elebihan berat badan juga meningkatkan
rekuensi denyut jantung dan kadar insulin dalam darah. %eningkatan
insulin menyebabkan tubuh menahan natrium dan air.1,#
g. lahraga
urangnya akti3itas isik meningkatkan risiko hipertensi karena
meningkatkan risiko kelebihan berat badan. rang yang tidak akti juga
cenderung mempunyai rekuensi denyut jantung yang lebih tinggi
sehingga otot jantungnya harus bekerja lebih keras pada setiap kontraksi.
=akin keras dan sering otot jantung harus memompa, makin besar
tekanan yang dibebankan pada arteri.5
h. (tres
(tres dapat meningkatkan tekanan darah untuk sementara !aktu dan bila
stres sudah hilang, tekanan darah bisa normal kembali. %eristi!a
mendadak menyebabkan stres dapat meningkatkan tekanan darah, namun
akibat stres berkelanjutan yang dapat menimbulkan hipertensi belum
dapat dipastikan. (tres akan meningkatkan resistensi pembuluh darah
perier dan curah jantung sehingga akan menstimulasi akti3itas sara
simpatis. (tres ini dapat berhubungan dengan pekerjaan, kelas sosial,
ekonomi, dan karakteristik personal.2
i. (indroma =etabolik
(indroma metabolik dideinisikan bila terpenuhi tiga kriteria berikut<1
#
7/24/2019 Kabin Lubay
http://slidepdf.com/reader/full/kabin-lubay 7/48
1 Gingkar perut membesar )pria " 100 cm, !anita " 90 cm
2 Dula puasa darah terganggu )normal > 12# md/dl.
& %eningkatan tekanan darah 1&0/$ mmHg, trigliserida plasma 1$0
pembuluh darah dan stimulasi neural, serta dapat dipicu oleh beberapa aktor
meliputi aktor genetik, asupan garam dalam diet, tingkat stres dapat berinteraksi
untuk memunculkan gejala hipertensi.2
%ambar '. %erjalanan alamiah hipertensi primer yang tidak terobati2
%erjalanan penyakit hipertensi esensial berkembang dari hipertensi yang
kadang muncul menjadi hipertensi persisten. (etelah periode asimtomatik yanglama, hipertensi persisten berkembang menjadi hipertensi dengan komplikasi, di
mana kerusakan organ target di aorta dan arteri kecil, jantung, ginjal, retina, dan
susunan sara pusat. %rogresiitas hipertensi dimulai dari prehipertensi pada pasien
umur 10-&0 tahun )dengan meningkatnya curah jantung, kemudian menjadi
hipertensi dini pada pasien umur 20-40 tahun )di mana tahanan perier meningkat,
kemudian menjadi hipertensi pada umur &0-$0 tahun dan akhirnya menjadi
hipertensi dengan komplikasi pada usia 40-#0 tahun.
11
$anpa
%omplikasi
engan
%omplikasi
!ipertensi
maligna
&antung'
hipertropi
gagal
jantung
inark
embuluh
darah'
aneurisma
*tak'
iskemia
thrombosis
perdarahan
+injal'
nerosklreo
sis gagal
ginjal
,ingkungan
!ereditas
re-!ipertensi
!ipertensi ini
!ipertensi .enetap
7/24/2019 Kabin Lubay
http://slidepdf.com/reader/full/kabin-lubay 12/48
%. (anifestasi Klinis Hipertensi
=enurut +liEabeth ;. 6or!in, sebagian besar hipertensi tanpa disertai gejala
yang mencolok. nset hipertensi yang bertahap sering disebut silent %iller .
Hipertensi dapat muncul setelah setahun atau ditemukan saat sudah terjadi
komplikasi. %eningkatan tekanan darah yang berkepanjangan akan merusak
pembuluh darah yang ada disebagian besar tubuh. %ada beberapa organ seperti
jantung, ginjal, otak dan mata, akan mengalami kerusakan. Dagal jantung, inark
miokard, gagal ginjal, stroke dan gangguan penglihatan adalah konsekuensi yang
umum dari hipertensi.9
etika gejala spesiik muncul hal ini berhubungan dengan kerusakan 3askuler
pada organ yang mendapatkan aliran darah dari pembuluh darah tersebut. (ebagai
contoh, adanya angina adalah dampak dari hipertensi terhadap jantung. %erubahan
patologi pada ginjal akan ditandai dengan nokturia. Dejala serebro3askuler dapat
timbul berupa<9
1. *yeri kepala saat terjaga, kadang-kadang disertai mual dan muntah, akibat
tekanan darah intrakranium.
2. %englihatan kabur akibat kerusakan retina karena hipertensi.
&. yunan langkah tidak mantap karena kerusakan susunan sara.
4. *okturia karena peningkatan aliran darah ginjal dan iltrasi glomerolus.
kibatnya pasien sering terjaga pada malam hari.
$. +dema dependen akibat peningkatan tekanan kapiler.
#. elemahan anggota gerak, bicara pelo, atau penurunan kesadaran akibat
kerusakan pembuluh darah otak.
ikenal juga krisis hipertensi yaitu suatu keadaan peningkatan tekanan darah
yang mendadak )sistolik @ 10 mmHg dan atau diastolik @ 120 mmHg, pada
penderita hipertensi yang membutuh kan penanganan segera. risis hipertensi dibagi
menjadi<$
. Hipertensi Dar)rat * Emergency Hypertension+
enaikan tekanan darah mendadak )sistolik @ 10 mm Hg dan / atau
diastolik @ 120 mm Hg yang disertai kerusakan organ target yang progresi,
sehingga tekanan darah harus diturunkan segera, dalam hitungan menit
sampai jam.
". Hipertensi (endada! *Urgency Hypertension+
12
7/24/2019 Kabin Lubay
http://slidepdf.com/reader/full/kabin-lubay 13/48
enaikan tekanan darah mendadak )sistolik @ 10 mm Hg dan / atau
diastolik @ 120 mm Hg yang tidak disertai kerusakan organ target.
%enurunan tekanan darah pada keadaan ini dapat dilaksanakan dalam kurun
!aktu 24-4 jam.
=aniestasi klinis krisis hipertensi yaitu gejala organ target yang terganggu, di
antaranya gejala neurologis )sakit kepala, hilang atau kabur penglihatan, kejang,
gangguan kesadaran, gejala mata )unduskopi berupa perdarahan retina, eksudat
retina, dan edema papil, gejala kardio3askular )nyeri dada, sesak naas akibat
edema paru, serta gejala ginjal )aEotemia, proteinuria, oliguria, di samping sakit
kepala dan nyeri tengkuk pada kenaikan tekanan darah umumnya.
Hipertensi emergensi biasanya dialami oleh penderita hipertensi yang tidak
meminum obat atau minum obat antihipertensi tidak teratur, kehamilan, penggunaan
*%F, penderita dengan rangsangan simpatis yang tinggi seperti luka berat,
phaeochromocytoma, penyakit kolagen, penyakit 3askular, dan trauma kepala, serta
penderita hipertensi dengan penyakit parenkim ginjal.$
H. Diagnosis Hipertensiiagnosis krisis hipertensi harus ditegakkan sedini mungkin karena hasil terapi
tergantung kepada tindakan yang cepat dan tepat. 7idak perlu menunggu hasil
pemeriksaan yang menyeluruh !alaupun dengan data-data yang minimal kita sudah
dapat mendiagnosis suatu krisis hipertensi. =enurut (lamet (uyono, e3aluasi pasien
hipertensi mempunyai tiga tujuan yaitu sebagai berikut<
a. =engidentiikasi penyebab hipertensi.
b. =enilai adanya kerusakan organ target dan penyakit kardio3askular, beratnya
penyakit, serta respon terhadap pengobatan.
1&
7/24/2019 Kabin Lubay
http://slidepdf.com/reader/full/kabin-lubay 14/48
c. =engidentiikasi adanya aktor risiko kardio3askuler yang lain atau penyakit
penyerta, yang ikut menentukan prognosis dan ikut menentukan panduan
pengobatan.
. Anamnesis
Hal yang penting ditanyakan dalam menganamnesis pasien adalah sebagai
berikut<#
a. Ci!ayat hipertensi, lama, dan beratnya. b. bat anti hipertensi yang digunakan dan kepatuhannya.c. Bsia, sering pada usia &0 ? 50 tahun.d. Dejala sistem sara )sakit kepala, pusing, perubahan mental, ansietas .e. Dejala sistem ginjal ) gross hematuria, jumlah urin berkurang . Dejala sistem kardio3askular )adanya gagal jantung kongesti dan oedem
paru.g. Ci!ayat penyakit glomerulonerosis, pieloneritis.h. Ci!ayat kehamilan, tanda- tanda eklampsia.i. Ci!ayat hipertensi dalam keluarga. j. %erubahan aktiitas atau kebiasaan )seperti merokok, konsumsi makanan,
ri!ayat dan aktor psikososial lingkungan keluarga, pekerjaan, dan lain-
lain.
". Pemeri!saan #isi!
%ada pemeriksaan isik harus diperhatikan bentuk tubuh, termasuk berat dan
tinggi badan. %ada pemeriksaan a!al, tekanan darah diukur pada kedua lengan, dan
lebih baik dikukur pada posisi terlentang, duduk, dan berdiri untuk menge3aluasi
hipotensi postural. %alpasi denyut nadi di keempat ekstremitas. ilakukan palpasi
leher untuk mempalpasi dari pembesaran tiroid dan penilaian terhadap tanda
hipotiroid atau hipertiroid. %emeriksaan pada pembuluh darah dapat dilakukan
dengan unduskopi, auskultasi untuk mencari bruit pada arteri karotis. Cetina
merupakan jaringan yang arteri dan arteriolnya dapat diperiksa dengan seksama.
(eiring dengan peningkatan derajat beratnya hipertensi dan penyakit aterosklerosis,
pada pemeriksaan unduskopi dapat ditemukan peningkatan rele8 cahaya arteriol,
hemoragik, eksudat, dan papiledema. %emeriksaan pada jantung dapat ditemukan
pengerasan dari bunyi jantung ke-2 karena penutuan dari katup aorta dan (4 gallop.
%embesaran jantung kiri dapat dideteksi dengan iktus kordis yang bergeser ke arah
lateral. #
&. Pemeri!saan Pen)n-ang
14
7/24/2019 Kabin Lubay
http://slidepdf.com/reader/full/kabin-lubay 15/48
%emeriksaan penunjang yang dilakukan untuk membantu menegakkan
diagnosis adalah sebagai berikut<$
a. %emeriksaan laboratorium a!al, yaitu urinalisis, hemoglobin, hematokrit,
ureum, kreatinin, gula darah, elektrolit, serta proil lipid )termasuk HG
kolesterol, GG kolesterol, dan trigliserida.
b. %emeriksaan penunjang, yaitu elektrokardiograi dan oto thorak.
c. %emeriksaan tambahan termasuk pengukuran ekskresi albumin atau
albumin / kreatinin rasio.
d. %emeriksaan penunjang lain bila memungkinkan< 67 scan kepala,
ekokardiogram, ultrasonogram.
onirmasi dari hipertensi berdasarkan pada pemeriksaan a!al, dan pemeriksaan pada dua kali follo&'up dengan setidaknya dua kali pengukuran pada
setiap kali follo&'up. $
1$
7/24/2019 Kabin Lubay
http://slidepdf.com/reader/full/kabin-lubay 16/48
%ambar ,. lgoritma iagnosis Hipertensi11
I. Penatala!sanaan Hipertensi
. Penatala!sanaan Nonfarma!ologis
%endekatan nonarmakologis merupakan penanganan a!al sebelum
penambahan obat-obatan hipertensi, di samping perlu diperhatikan oleh seorang
yang sedang dalam terapi obat. (edangkan pasien hipertensi yang terkontrol,
pendekatan nonarmakologis ini dapat membantu pengurangan dosis obat pada
sebagian penderita. leh karena itu, modiikasi gaya hidup merupakan hal yang
penting diperhatikan, karena berperan dalam keberhasilan penanganan hipertensi.11
%endekatan nonarmakologis dibedakan menjadi beberapa hal berikut<11
a. enurunkan !aktor risiko yang menyebabkan aterosklerosis
=enurut 6or!in, berhenti merokok penting untuk mengurangi eek jangka
panjang hipertensi karena asap rokok diketahui menurunkan aliran darah ke berbagai
organ dan dapat meningkatkan beban kerja jantung. (elain itu pengurangan makanan berlemak dapat menurunkan risiko aterosklerosis.%enderita hipertensi dianjurkan
untuk berhenti merokok dan mengurangi asupan alkohol. erdasarkan hasil
penelitian eksperimental, sampai pengurangan sekitar 10 kg berat badan
berhubungan langsung dengan penurunan tekanan darah rata-rata 2-& mmHg per kg
berat badan. 11
b. "la#raga dan aktivitas !isik
(elain untuk menjaga berat badan tetap normal, olahraga dan akti3itas isik
teratur bermanaat untuk mengatur tekanan darah dan menjaga kebugaran tubuh.
1#
7/24/2019 Kabin Lubay
http://slidepdf.com/reader/full/kabin-lubay 17/48
7/24/2019 Kabin Lubay
http://slidepdf.com/reader/full/kabin-lubay 18/48
• ;ika hasil latihan menunjukkan penurunan tekanan darah, maka dosis
obat yang sedang digunakan sebaiknya dilakukan penyesuaian
)pengurangan.
c) Peruba#an pola makan**
1 =engurangi asupan garam
%ada hipertensi derajat , pengurangan asupan garam dan upaya
penurunan berat badan dapat digunakan sebagai langkah a!al
pengobatan hipertensi. *asihat pengurangan asupan garam harus
memperhatikan kebiasaan makan pasien, dengan memperhitungkan
jenis makanan tertentu yang banyak mengandung garam. %embatasan
asupan garam sampai #0 mmol per hari, berarti tidak menambahkan
garam pada !aktu makan, memasak tanpa garam, menghindari
makanan yang sudah diasinkan, dan menggunakan mentega yang
bebas garam. 6ara tersebut diatas akan sulit dilaksanakan karena akan
mengurangi asupan garam secara ketat dan akan mengurangi
kebiasaan makan pasien secara drastis.
2 iet rendah lemak jenuh
Gemak dalam diet meningkatkan risiko terjadinya aterosklerosis yang
berkaitan dengan kenaikan tekanan darah. %enurunan konsumsi
lemak jenuh, terutama lemak dalam makanan yang bersumber dari
he!an dan peningkatan konsumsi lemak tidak jenuh secukupnya
yang berasal dari minyak sayuran, biji-bijian dan makanan lain yang
bersumber dari tanaman dapat menurunkan tekanan darah.
& =emperbanyak konsumsi sayuran, buah-buahan dan susu rendah
lemak.
eberapa penelitian menunjukkan bah!a beberapa mineral
bermanaat mengatasi hipertensi. alium dibuktikan erat kaitannya
dengan penurunan tekanan darah arteri dan mengurangi risiko
terjadinya stroke. (elain itu, mengkonsumsi kalsium dan magnesium
bermanaat dalam penurunan tekanan darah. anyak konsumsi sayur-
sayuran dan buah-buahan mengandung banyak mineral, seperti
seledri, kol, jamur )banyak mengandung kalium, kacang-kacangan
)banyak mengandung magnesium. (edangkan susu dan produk susu