Top Banner

of 58

K3 Ruam Kulit (IKKK)

Jul 20, 2015

Download

Documents

Lydia Kosasih
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript

Ariyati Yosi

RUAM KULIT

Makna Ruam Kulit Yang Ada Ruam kulit dapat dijabarkan mengenai : Bentuk Ukuran Susunan Penyebaran dan lokalisasi

Bentuk Ruam Kulit Ruam Kulit : Ruam primer : Ruam kulit yang pertama muncul pada suatu kelainan kulit Belum terpengaruh oleh perjalanan penyakit, manipulasi ataupun pengobatan Biasanya masih khas untuk suatu kelainan kulit

Ruam sekunder : Sudah berubah dari ruam awalnya

Bentuk Ruam Kulit Khas Ruam Primer : Makula, papul, nodulus, nodus, vesikel, bula, pustul, kista, plak, urtika,

Ruam sekunder : Skuama (jarang sebagai ruam primer), krusta, erosi, ulkus, sikatriks

Ruam lain yang sering dijumpai: Eritema, abses, tumor, vegetasi, ekskoriasi, likenifikasi, telangiektasi

Bentuk Ruam Kulit Khas Ruam Primer Makula : Kelainan kulit berbatas tegas Setinggi permukaan kulit, Berupa perubahan warna kulit semata Contoh : melanoderma, leukoderma, purpura, petekie, ekimosis

Ruam Kulit Khas Ruam Primer Papul /papel: Penonjolan diatas permukaan kulit Sirkumskripta Diameter < 5 mm Berisiskan zat padat

Bentuk Ruam Kulit Khas Ruam Primer Nodul / Nodulus: Penonjolan padat diatas permukaan kulit Terletak di kutan atau subkutan Sirkumskripta Diameter 5 10 mm

Bentuk Ruam Kulit Khas Ruam Primer Nodus Penonjolan padat diatas permukaan kulit Terletak di kutan atau subkutan Sirkumskripta Diameter > 10 mm

Bentuk Ruam Kulit Khas Ruam Primer Vesikel Gelembung berisi cairan serum Memiliki atap dan dasar Ukuran < 5 mm Bila berisi darah : vesikel hemoragik

Bentuk Ruam Kulit Khas Ruam Primer Bula Vesikel yang berukuran lebih besar Ukuran > 5 mm Bisa berupa bula hemoragik;, bula purulen, bula hipopion

Bentuk Ruam Kulit Khas Ruam Primer Pustul Vesikel yang berisi nanah

Bentuk Ruam Kulit Khas Ruam Primer Kista Ruangan berdinding dan berisi cairan, sel maupun sisa sel Dinding kista : jaringan ikat, dilapisi sel epitel atau endotel Terbentuk dari kelenjar yang melebar dan tertutup

Ruam Kulit Khas Ruam Primer Plak Seperti papul yang datar Penampang > 10 mm

Bentuk Ruam Kulit Khas Ruam Primer Urtika Edema setempat Timbul mendadak, hilang perlahan-lahan

Bentuk Ruam Kulit Khas Ruam Sekunder Skuama Lapisan stratum korneum yang terlepas dari kulit

Bentuk Ruam Kulit Khas Ruam Sekunder Krusta Cairan badan yang menegering Dapat bercampur dengan jaringan nekrotik dan benda asing (kotoran , obat, dll) Warna beragam : kuning (srum), kuningk kehijauan (pus), kehitaman (darah)

Bentuk Ruam Kulit Khas Ruam Sekunder Erosi Kehilangan jaringan yang tidak melampaui stratum basale Contoh bekas garukan tidak berdarah, tapi keluar cairan serosa

Bentuk Ruam Kulit Khas Ruam Sekunder Ulkus Kehilangan jaringan lebih dari papila dermis Punya tepi, dinding, dasar, isis

Bentuk Ruam Kulit Khas Ruam Sekunder Sikatriks Jaringan tidak utuh Relief tidak normal Permukaan licin Adneksa (-) Bisa atrofik atau hipertrofik bila membesar melebihi batas luka disebut keloid)

Bentuk Ruam Kulit Khas Ruam Lain Eritema Kemerahan karena pelebaran kapiler Reversibel

Bentuk Ruam Kulit Khas Ruam Lain Tumor Benjolan yang berdasarkan pertumbuhan sel atau jaringan Ukuran > 25 mm

Bentuk Ruam Kulit Khas Ruam Lain Vegetasi Penonjolan bulat atau runcing yang menjadi satu

Bentuk Ruam Kulit Khas Ruam Lain Abses Kumpulan nanah dalam jaringan Kutis atau subkutis Batas tidak jelas Terbentuk dari infiltrat radang, dinding abses terbentuk dari jaringan sakit yang belum menjadi nanah

Bentuk Ruam Kulit Khas Ruam Lain Ekskoriasi Kehilangan jaringan sampai ujung papila dermis Keluar darah selain serum

Bentuk Ruam Kulit Khas Ruam Lain Likenifikasi Penebalan kulit Relief kulit makin jelas

Bentuk Ruam Kulit Khas Ruam Lain Telangiektasis Pelebaran pembuluh darah kapiler menetap

Bentuk Ruam Kulit Khas Ruam Lain Fisura / Rhagades Keretakan / belahan kulit epidermis hingga dermis Berbentuk liniar Biasanya nyeri Terjadi karena tarikan jaringan disekitarnya

Bentuk Ruam Kulit Khas Ruam Lain Komedo Ruam khas pada akne Infundibulum folikel rambut yang melebar dan tersumbat oleh keratin dan lipid

Bentuk Ruam Kulit Khas Ruam Lain Purpura / Petekie Ekstavasasi sel darah merah Purpura: besar ; petekie: kecil/haus

Ukuran Ruam Kulit Milier : sebesar kepala jarum pentul Lentikular : sebesar biji jagung Numular : sebesar uang logam Plakat : lebih besar dari numular

Susunan Ruam Kulit Liniar : seperti garis lurus Sirsinar / anular : seperti lingkaran Polisiklik : bentuk pinggiran yang sambung menyambung Korimbiformis : susunan seperti induk ayam yang dikelilingi anak-anaknya

Susunan Ruam KulitLiniar

Sirsinar/anular

Susunan Ruam KulitPolisiklis

Korimbiformis

Penyebaran dan Lokalisasi Khas Ruam Kulit Sirkumskrip : berbatas tegas Difus : tidak berbatas tegas Generalisata : di sebagian besar tubuh Regional : 1 daerah tertentu Universalis : hampir seluruh tubuh (>90%) Soliter : 1 lesi Herpetiformis berkelompok seperti herpes zoster Konfluens : > 2 lesi menjadi satu Diskret : terpisah satu dengan yang lain

Penyebaran dan Lokalisasi Khas Ruam Kulit Serpiginosa : menjalar ke satu jurusan penyembuhan pada bagian yang ditinggalkan Irisformis : eritema bulat lonjong dengan vesikel ditengahnya Simetrik : mengenai 2 belah bagian badan yang sama Bilateral : mengenai kedua belah badan Unilateral : mengenai sebelah badan

Konfluen : > 2 lesi menjadi 1

Herpetiformis

Irisformis

PROSEDUR PEMERIKSAAN PENYAKIT KULIT

Ariyati Yosi

Pendahuluan Penyakit kulit dapat dilihat langsung Bentuk, ukuran, susunan, penyebaran dan lokalisasi mengarahkan anamnesis dan pemeriksaan selanjutnya

Anamnesis Identitas atau anamnesis pribadi : nama, alamat, umur, jenis kelamin, pekerjaan, status perkawinan Tanyakan keluhan utama : Bila pasien ingin berobat untuk ekzema, dokter tidak mengobati penyakit kulit lainnya yang diderita boleh memberi nasehat Keluhan tambahan

Anamnesis KELUHAN UTAMA disusun berdasarkan :Keluhan obyektif + Keluhan Subyektif + Lokalisasi + sudah berapa lama diderita

Keluhan obyektif : keluhan yang saat ini terlihat nyata pada tubuh pasien dinyatakan dengan bahasa pasien sendiri Menurut Domonkos : Bintik : makula milier, purpura, eritem milier Bercak : makula, purpura, eritemBintil : papul, vegetasi, komedo Bentol : urtika

Anamnesis Benjolan / tumor : nodul, tumor, kista Gelembung berisi cairan : vesikel, bula Bisul : abses Sisik : skuama Keropeng : krusta Lecet : erosi, ekskoriasi Borok : ulkus Keropeng : krusta, ulkus Kudis : papul, krusta, ulkus skabies insect bite, prurigo parut: : sikatriks Penebalan kulit : plak, likenifikasi, keratosis

Anamnesis Keluhan subyektif : keluhan yang dirasakan oleh pasien gatal, panas, dingin, mencucuk, menyengat, menjalar, sakit/nyeri/berdenyut, kebas/kesemutan, kurang / tidak berasa, kepekaan kulit berlebihan Lokalisasi : dimana kelainan kulit tersebut dijumpai Sudah berapa lama diderita kelainan yang sekarang Contoh keluhan utama: Bintil-bintil disertai rasa gatal di punggung tangan sudah 3 hari

Anamnesis Penting ditanyakan : Riwayat penyakit Riwayat penggunaan obat penyakit sekarang atau penyakit lain Penyakit keluarga Penyakit lain yang diderita atau pernah diderita Kebiasaan atau makanan tertentu yang berpengaruh Pekerjaan berpengaruh/tidak Riwayat berpergian ke suatu daerah

Anamnesis Riwayat Perjalanan Penyakit : Kronologis waktu ditandai dengan menggunakan garis-garis petunjuk Satu alinea dalam 1 garis petunjuk berisi: keluhan awal manipulasi hasil Apabila lesi mengalami perluasan, dibuat alinea kedua tanpa mengulang rincian pertama Jarak waktu tidak boleh terlalu lama Anamnesis harus mengarah pada diagnosis banding

Anamnesis Contoh RPP: 3 hari yang lalu timbul bintil-bintil disertai rasa gatal dipunggung tangan, lalu oleh pasien diberi balsem, ruam tidak hilang bahkan semakin merah 2 hari yang lalu karena ruam memerah, pasien mengoleskan obat yang dibeli di apotik, rasa gatal dan merah berkurang namun bintil-bintil masih tetap ada 1 hari yang lalu, bintil-bintil semakin banyak, lalu pasien memutuskan untuk berobat ke rumah sakit

Pemeriksaan Umum Keadaan umum Kesadaran Tekanan darah Frekwensi nadi / jantung Frekwensi nafas Temperatur Berat badan

Pemeriksaan Umum Status generalisata Kepala Dada Punggung Abdomen Ekstremitas, dll

Pemeriksaan Fisik Khusus Inspeksi Bila perlu : digunakan kaca pembesar Mutlak : di ruangan dengan cahaya yang terang Dilakukan untuk seluruh tubuh kendala: pasien malu dan merasa tidak perlu perlu penjelasan Perhatikan : ruam bentuk, lokalisasi, warna, ukuran, penyebaran, batas

Palpasi Tanda radang akut, indurasi Fluktuasi Pembesaran kelenjar getah bening

Pemeriksaan Pembantu Tes : Diaskopi : Menekan ruam dengan jari lalu menggeser Bisa dengan bantuan kaca obyek Untuk membedakan eritema dengan purpura / telangiektasis Positif : warna merah hilang (eritema) Negatif : warna merah tidak hilang (purpura / telangiektasis)

Tzanck : Pada lesi bula/veskel Buang atap bula ambil bagian dasarnya Dilihat dibawah mikroskop

Pemeriksaan Pembantu Pemeriksaan langsung untuk skabies : Kerok ruam yang dicurigai terowongan skabies bisa dengan selotip Taruh diatas gelas obyek Tetesi imersi Lihat dibawah mikroskop

Tes tinta untuk mengetahui terowongan skabies : Tetesi ruam yang diduga ada terowongan Biarkan 5 menit hapus Lihat dengan kaca pembesar

Tes sensibilitas: Untuk kusta

Pemeriksaan Pembantu Pemeriksaan lampu Wood Dilakukan di kamar gelap Efluoresensi tertentu untuk kelainan pigmen dan jamur eritrasma (merah bata), hijau (Microsporum pada tinea kapitis, kuning/oranye (tinea versikolor), dll

Tes tinta Gunawan: Untuk mengetahui respon berkeringat pada penderita kusta Pinsil diaplikasikan ke kulit pasien beraktifitas pada ruam kusta: keringat (-)

Tes goresan lilin Untuk mengetahui rua psoriasis Benda tumpul digoreskan ke ruam psoriasis tampak seperti menggores tetesan lilin

Pemeriksaan Pembantu Pemeriksaan Laboratorium rutin : Darah dan urine rutin Kalau perlu: pemeriksaan darah tepi dan kimia darah

Pemeriksaan mikologik : Sediaan lansung dengan KOH Kultur

Tes serologik sifilis, frambusia, dll Biopsi untuk pemeriksaan histopatologik plong (punch), eksisi, cukur

Diagnosis Banding Diagnosi banding dapat ditentukan dari: Kesamaan jenis ruam Kesamaan lokalisasi Kesamaan perjalanan penyakit

Diagnosis Keseluruhan pemeriksaan bertujuan untuk menegakkan diagnosis Diagnosis banding pertama di jadikan sebagai diagnosis sementara atau diagnosis kerja

Rencana Pengobatan / Penatalaksanaan Penatalaksanaan dibagi menjadi: Umum: berisi anjuran, larangan, edukasi pasien agar penyakitnya bisa sembuh dan mencegah penyakitnya kambuh lagi Khusus: penatalaksanaan berupa medikamentosa

Tata Cara Rujukan Rujukan ditujukan bagi kelainan yang : Tidak dapat ditangani Tidak respon terhadap penatalaksanaan yang umum Diluar kompetensi

Rujukan disertai dengan informasi penyakit yang sekarang keluhan utama, riwayat perjalanan penyakit, riwayat pengobatan yang sudah diberikan, hasil-hasil pemeriksaan yang sudah dilakukan mempermudah pasien dan dokter yang merawat selanjutnya

TERIMA KASIH