8/9/2019 K3 Di Radiologi
1/27
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Pemeriksaan diagnostik radiologi telah menjadi bagian yang tidak dapat
dipisahkan dari kehidupan kita sehari-hari, terutama didalam penatalaksanaan
klinis pasien di dalam pelayanan kesehatan. Sejak ditemukannya sinar X oleh
Roentgen pada tahun 1895 dan kemudian diproduksinya peralatan radiograi
pertama untuk penggunaan diagnostik klinis, prinsip dasar dari radiograi
tidak mengalami perubahan sama sekali, yaitu memproduksi suatu gambar
pada ilm reseptor dengan sumber radiasi dari suatu berkas sinar-X yang
mengalami absorbsi dan attenuasi ketika melalui berbagai organ atau bagian
pada tubuh.
Perkembangan teknologi radiologi telah memberikan banyak sumbangan
tidak hanya dalam perluasan !a!asan ilmu dan kemampuan diagnostik
radiologi, akan tetapi juga dalam proteksi radiasi pada pasien-pasien yang
mengharuskan pemberian radiasi kepada pasen serendah mungkin sesuai
dengan kebutuhan klinis merupakan aspek penting dalam pelayanan
diagnostik radiologi yang perlu mendapat perhatian se"ara kontinu. #arena
selama radiasi sinar-$ menembus bahan%materi terjadi tumbukan oton dengan
atom-atom bahan yang akan menimbulkan ionisasi didalam bahan tersebut,
oleh karena sinar-$ merupakan radiasi pengion, kejadian inilah yang
memungkinkan timbulnya eek radiasi terhadap tubuh, baik yang bersiat non
stokastik , stokastik maupun eek genetik.
&nit pelayanan radiologi merupakan salah satu instalasi penunjang
medik, menggunakan sumber radiasi pengion untuk mendiagnosis adanya
suatu penyakit dalam bentuk gambaran anatomi tubuh yang ditampilkan
dalam ilm radiograi. Pelayanan radiologi harus memperhatikan aspek
keselamatan kerja radiasi. Pemanaatan radiasi dalam bidang kesehatan
terus mengalami peningkatan dari !aktu ke !aktu. Pemanaatan radiasi ini
meliputi tindakan radiodiagnostik, radioterapi dan kedokteran nuklir.
#etiga jenis bidang ini mempunyai sumber radiasi yang spesiikasi isiknya
8/9/2019 K3 Di Radiologi
2/27
berbeda dengan aktor risiko yang berbeda pula. Semua tindakan
pemakaian radiasi, baik untuk diagnostik, terapi maupun kedokteran
nuklir, harus selalu melalui proses justiikasi, limitasi dan optimasi agar
pasien, petugas dan lingkungan di sekitar mendapatkan keuntungan sebesar
mungkin dengan risiko seke"il mungkin.
'alam &ndang ( undang )o. *+ tahun 9 tentang kesehatan kerja
pasal 1+, upaya kesehatan kerja ditujukan untuk melindungi pekerja agar
hidup sehat dan terbebas dari gangguan kesehatan serta pengaruh buruk
yang diakibatkan oleh pekerjaan. /ika memperhatikan isi dari pasal
tersebut maka jelaslah bah!a rumah sakit 0RS termasuk dalam kriteria
tempat kerja dengan berbagai an"aman bahaya yang dapat menimbulkan
dampak kesehatan, tidak hanya terhadap pelaku langsung yang bekerja di
RS, tapi juga terhadap pasien maupun pengunjung RS. 2leh karena itu
pihak pengelola rumah sakit sangat perlu menerapkan upaya kesehatan dan
keselamatan kerja di rumah sakit.
1.2 RUMUSAN MASALAH
Rumusan masalah akan memberikan gambaran mengenai masalah yang
akan dibahas pada bab selanjutnya. 3erdasarkan latar belakang diatas maka
untuk pembahasan selanjutnya akan diuraikan beberapa pokok bahasan yakni
1. 4ambaran umum pelayanan radiologi
. 4ambaran umum mengenai proteksi radiasi proteksi radiasi
*. Penyakit akibat kerja dan akibat radiasi di bagian radiologi
. #esehatan dan keselamatan kerja di radiologi
5. &paya perlindungan dari bahaya an"aman radiasi
+. Sistem anajemen #eselamatan Radiasi
1.3 TUJUAN PENULISAN
6dapun tujuan dari penulisan makalah ini yakni bersumber dari apa yang telah
dirumuskan pada rumusan masalah yaitu 7
1. &ntuk mengetahui dan paham gambaran umum pelayanan radiologi
. &ntuk mengetahui dan paham mengenai proteksi radiasi
*. &ntuk mengetahui dan paham penyakit akibat kerja dan akibat radiasi di bagian
radiologi
8/9/2019 K3 Di Radiologi
3/27
. &ntuk mengetahui dan paham mengenai kesehatan dan keselamatan kerja di
radiologi
5. &ntuk mengetahui dan paham mengenai upaya perlindungan dari bahaya
an"amana radiasi
+. &ntuk mengetahui dan paham mengenai sistem manajemen keselamatan radiasi
1.4 MANFAAT PENULISAN
1. &ntuk Pekerja Radiasi 7 enjaga, memelihara, serta meningkatkan derajat
kesehatan dan keselamatan kerja dengan radiasi pengion.
. &ntuk Pasien 7 enghilangkan rasa kha!atir % takut untuk dilakukan
pemeriksaan radiologi, karena merasa dirinya akan selalu mendapatkan
pelayanan radiologi yang bermutu.3. &ntuk Rumah sakit 7 Produktiitas enaga #erja dapat dipelihara,
dipertahankan dan memungkinkan untuk ditingkatkan
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PELAYANAN RADIOLOGI
Pelayanan bidang radiologi yang merupakan pelayanan penunjang
kesehatan juga perlu menjaga dan meningkatkan mutu pelayanannya
Pelayanan radiologi merupakan pelayanan kesehatan yang menggunakan sinar
pengion ataupun bahan radioakti sehingga penggunaan bahan tersebut
mempunyai dua sisi yang saling berla!anan, yaitu dapat sangat berguna bagi
penegakan diagnosa dan terapi penyakit dan di sisi lain akan sangat berbahaya
8/9/2019 K3 Di Radiologi
4/27
bila penggunaannya tidak tepat dan tidak terkontrol, terlebih lagi bila di lakukan
oleh tenaga yang tidak kompeten atau bukan radiographer.
&ntuk itu setiap pengguna, penguasa ataupun pelaksana pelayanan
radiologi harus senantiasa menjamin mutu pelayanannya yaitu harus tepat dan
aman baik bagi pasien, pekerja maupun lingkungan atau masyarakat sekitarnya.
#ebijakan dan upaya peningkatan mutu pelayanan radiologi pada dasarnya juga
sama seperti kebijakan pelayanan kesehatan umumnya yang mengutamakan
kesehatan dan keselamatan pasen antara lain 7
a. Regulasi peri:inan penyelenggaraan radiologi
b. Standar Pelayanan Radiologi.". Pemantapan jejaring pelayanan radiologi
d. Penyelenggaraan ;uality assuran"e
e. Penetapan dan penerapan berbagai st
8/9/2019 K3 Di Radiologi
5/27
eksterna terlebih dahulu perlu diterangkan mengenai pengertian, ilosopi % alasah
dan tujuan proteksi radiasi.
Proteksi radiasi atau isika kesehatan dan keselamatan radiasi adalah suatu
"abang ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan teknik kesehatan yang perlu
diberikan kepada seseorang atau kelompok orang terhadap kemungkinan
diperolehnya akibat negati dari radiasi pengion.6dapun ilosoi % alsaah
proteksi radiasi adalah analisa atau perhotungan untung rugi yang harus men"akup
keuntungan yang harus diperoleh oleh masyarakat bukan hanya oleh sesorang atau
kelompok .
'engan demikian perlu diperhitungkan anatara resiko dan manaat dari
kegiatan yang menggunakan peralatan dan atau sumber radiasi pengion. &ntuk
proteksi radiasi ditentukan bah!a manaat haruslah jauh lebih besar daripada
resiko yang mungkin diperoleh oleh pekerja radiasi dan masyarakat. &ntuk
maksud tersebut ilosoi % alsaah proteksi radiasi menyatakan bah!a setiap
pemanaatan :at radioakti dan atau sumber radiasi pengion lainnya 7?anya
didasarkan pada a:as manaat dan justiikasi, yang berarti harus ada i:in
pemanaatan dari 36P@@) 0 3adan Penga!as enaga 6tom . Semua
penyinaran harus diusahakan serendah-rendahnaya 6s Ao! 6s Reasonable
6"hieable 06A6R6 dengan mempertimbangkan aktor ekonomi dan sosial dan
dosis e;uialent yang diterima seseorang tidak boleh melampaui )ilai 3atas
'osis 0 )3' yang telah ditetapkan. 6dapun tindakan proteksi radiasi eksterna
adalah tindakan untuk mengupayakan agar tingkat paparan radiasi yang diterima
pekerja radiasi menjadi serendah mungkin.
2.3 PENYAKIT AKIBAT KERJA DAN AKIBAT RADIASI DI RADIOLOGI
Penyakit akibat kerja yang dapat timbul di instalasi radiologi yaitu 7
1. Baktor mesin 7 "edera, trauma, "a"at
. Bisiologik 7 gangguan muskuloskeletal, lo! ba"k pain, ke"elakaan
0ati;ue.
*. Bisik 7 gangguan neuro askular, hearing loss eek radiasi.
. #imia 7 intoksikasi, alergi, kanker.
8/9/2019 K3 Di Radiologi
6/27
5. 3iologik 7 ineksi, alergi.
+. Psikologik 7 stress, dipresi
C. Psikososial 7 konlik, persaingan negati
Penyakit Akibat Radisi
1. Radiodisa!i!is
Peradangan kulit akibat penyinaran lo"al dosis tinggi 0 diatas * s
#emerahan pada kulit, masa tenang * minggu
2. Ka!a"a#
#erusakan mata disis diatas 5 s
asa tenang 5-1 tahun
3. S!$"i%i!as
Penyinaran pada kanntung kelamin ,15 s
Pengurangan kesuburanD kemandula&
4. Si&d"oa "adiasi a#'!
Penyinaran seluruh tubuh 0E1gy sekaligus.laju dosis dandaya tembus
besar.
ual, muntah,demam,rasa lelah,sakit kepala,diare diikuti masa tenang -*
minggu
)yeri perut, diare, pendarahan, anemia, ineksi kematian.
'engan terjadinya eek yang membahayakan maka petugas yang bekerja
di medan radiasi perlu memahami prinsip-prinsip proteksi radiasi sehingga
membatasi akan kemungkinan terjadinya ineksi dan eek stokastik sampai pada
nilai batas yang diterima. Sehingga kita yakin bah!a pekerjaan atau kegiatan yang
berkaitan dengan medis dan penyinaran radiasi dapat dibenarkan.
Pengaruh Radiasi Terhadap Manusia
3ila radiasi mengenai tubuh manusia kemungkinan yang dapat terjadi
adalah radiasi akan berinteraksi dengan tubuh manusia atau radiasi hanya
mele!ati saja. Semua energi radiasi yang terserap di jaringan biologis akan
mun"ul sebagai panas karena adanya peningkatan ibrasi 0getaran atom dan
struktur molekul. Fni merupakan a!al dari perubahan kimia!i yang kemudian
dapat mengakibatkan eek biologis yang merugikan.
8/9/2019 K3 Di Radiologi
7/27
Radiasi yang dipan"arkan oleh radioisotop akan memberikan dampak pada
sel yaitu7
a. E($# Radiasi La&)s'&) *E($# Soa!i#+ G @ek yang dirasakan
langsung oleh pasien yang menerima radiasi, "ontoh 7 kanker,
kemandulan, katarak, dll.
b. E($# G$&$!i# G @ek radiasi yang diterima oleh indiidu akan
di!ariskan kepada keturunannya. Hontoh 7 penyakit keturunan.
". E($# T$"a)o&i# G @ek pada embrio. Hontoh 7 #emunduran mental.
d. E($# S!o#as!i# G @ek yang ke boleh jadiannya timbul akibat ungsi
dosis radiasi dan tidak mengenal dosis ambang. Hontoh 7 kanker, eek
geneti".
e. E($# D$!$"i&is!i# G @ek yang tingkat keparahannya berariasi
menurut dosis dan hanya timbul bila telah mele!ati dosis ambang.
@ek deterministik bisa juga terjadi dalam jangka !aktu yang agak lama
setelah terkena radiasi, dan umumnya tidak berakibat atal. Hontoh
7kemandulan, penurunan FI, sindrom radiasi akut, dll
Jaktu yang dibutuhkan sampai terlihatnya gejala eek somatik sangat
berariasi sehingga dapat dibedakan atas eek segera dan eek tertunda. E($#
s$)$"aadalah kerusakan yang se"ara klinik sudah dapat teramati pada indiidu
terpapar dalam !aktu singkat 0harian sampai mingguan setelah pemaparan,
seperti epilasi 0rontoknya rambut, eritema 0memerahnya kulit, luka bakar dan
penurunan jumlah sel darah. Sedangkan $($# !$"!'&damerupakan eek radiasi
yang baru timbul setelah !aktu yang lama 0bulanan- tahunan setelah terkena
paparan radiasi, seperti katarak dan kanker.
P$&)a"', Radiasi T$",ada- O")a& T'', Ma&'sia1. 2rgan #ulit
@ek deterministik pada kulit bergantung pada besarnya dosis. Paparan
radiasi sekitar -* 4y dapat menimbulkan eek kemerahan 0eritema. Pada
kulit saat dosis sekitar *( 8 4y menyebabkan terjadinya kerontokan rambut
0epilasi dan pengelupasan kulit 0deskuamasi kering dalam !aktu *( + minggu
setelah paparan radiasi.
8/9/2019 K3 Di Radiologi
8/27
Pada dosis yang lebih tinggi, sekitar 1( 4y, akan mengakibatkan
terjadinya pengelupasan kulit disertai dengan pelepuhan dan bernanah 0blister
serta peradangan akibat ineksi pada lapisan dalam kulit 0dermis sekitar ( +
minggu kemudian. #ematian jaringan 0nekrosis timbul dalam !aktu 1 minggu
setelah paparan radiasi dengan dosis lebih besar dari 4y, sebagai akibat dari
kerusakan yang parah pada kulit dan pembuluh darah. 3ila dosis yang di terima
men"apai 5 4y, nekrosis akan terjadi dalam !aktu yang lebih singkat yaitu
sekitar * minggu.
@ek stokastik pada kulit adalah kanker kulit. #eadaan ini, berdasarkan
studi epidemiologi, banyak dijumpai pada para penambang uranium yang
menderita kanker kulit di daerah muka akibat paparan radiasi dari debu
uraniumyang menempel pada muka.
. ata
ata terkena paparan radiasi baik akibat dari radiasi lokal 0akut atau
protraksi maupun paparan radiasi seluruh tubuh. Aensa mata adalah struktur mata
yang paling sensiti terhadap radiasi. #erusakan pada lensa dia!ali dengan
terbentuknya titik-titik kekeruhan atau hilangnya siat transparansi sel serabut
lensa yang mulai dapat dideteksi setelah paparan radiasi sekitar ,5 4y. #erusakan
ini bersiat akumulati dan dapat berkembang sampai terjadi kebutaan akibat
katarak. idak seperti eek deterministik pada umumnya, katarak tidak akan
terjadi beberapa saat setelah paparan, tetapi setelah masa laten berkisar dari +
bulan sampai *5 tahun, dengan rerata sekitar * tahun
*. iroid
iroid atau kelenjar gondok berungsi mengatur proses metabolisme tubuh
melalui hormon tiroksin yang dihasilkannya. #elenjar ini berisiko kerusakan
baik akibat paparan radiasi eksterna maupun radiasi interna. iroid tidak terlalu
peka terhadap radiasi. eskipun demikian bila terjadi inhalasi radioakti yodium
maka akan segera terakumulasi dalam kelenjar tersebut dan mengakibatkan
kerusakan.Paparan radiasi dapat menyebabkan tiroiditis akut dan hipotiroidism.
'osis ambang untuk tiroiditis akut sekitar 4y.
. Paru
8/9/2019 K3 Di Radiologi
9/27
Paru dapat terkena paparan radiasi eksterna dan interna. @ek
deterministik berupa pneumonitis biasanya mulai timbul setelah beberapa minggu
atau bulan.@ek utama adalah pneumonitis interstisial yang dapat diikuti dengan
terjadinya ibrosis sebagai akibat dari rusaknya sel sistim askularisasi kapiler dan
jaringan ikat yang dapat berakhir dengan kematian. #erusakan sel yang
mengakibatkan terjadinya peradangan akut paru ini biasanya terjadi pada dosis
5 ( 15 4y.
Perkembangan tingkat kerusakan sangat bergantung pada olume paru
yang terkena radiasi dan laju dosis. ?al ini juga dapat terjadi setelah inhalasi
partikel radioakti dengan aktiitas tinggi dan !aktu paro pendek. Setelah
inhalasi, distribusi dosis dapat terjadi dalam periode !aktu yang lebih singkat atau
lebih lama, antara lain bergantung pada ukuran partikel dan bentuk kimia!inya.
@ek stokastik berupa kanker paru. #eadaan ini banyak dijumpai pada para
penambang uranium. Selama melakukan aktiitasnya, para pekerja menginhalasi
gas Radon- sebagai hasil luruh dari uranium.
5. 2rgan reproduksi
@ek deterministik pada organ reproduksi atau gonad adalah sterilitas atau
kemandulan. Paparan radiasi pada testis akan mengganggu proses pembentukan
sel sperma yang akhirnya akan mempengaruhi jumlah sel sperma yang akan
dihasilkan. Proses pembentukan sel sperma dia!ali dengan pembelahan sel
stem%induk dalam testis. Sel stem akan membelah dan berdierensiasi sambil
bermigrasi sehingga sel yang terbentuk siap untuk dikeluarkan. 'engan demikian
terdapat sejumlah sel sperma dengan tingkat kematangan yang berbeda, yang
berarti mempunyai tingkat radiosensitiitas yang berbeda pula. 'osis radiasi ,15
4y merupakan dosis ambang sterilitas sementara karena sudah mengakibatkan
terjadinya penurunan jumlah sel sperma selama beberapa minggu. 'osis radiasi
sampai 1 4y menyebabkan kemandulan selama beberapa bulan dan dosis 1( *4y
kondisi steril berlangsung selama 1( tahun. enurut FHRP +, dosis ambang
sterilitas permanen adalah *,5( + 4y.
Pengaruh radiasi pada sel telur sangat bergantung pada usia. Semakin tua
usia, semakin sensiti terhadap radiasi. Selain sterilitas, radiasi dapat
8/9/2019 K3 Di Radiologi
10/27
menyebabkan menopouse dini sebagai akibat dari gangguan hormonal system
reproduksi. 'osis terendah yang diketahui dapat menyebabkan sterilitas
sementara adalah ,+5 4y. 'osis ambang sterilitas menurut FHRP + adalah ,5( +
4y. Pada usia yang lebih muda 0-an, sterilitas permanen terjadi pada dosisyang
lebih tinggi yaitu 1( 15 4y, tetapi pada usia -an dibutuhkan dosis 5( C4y.
@ek stokastik pada sel germinal lebih dikenal dengan eek pe!arisan yang
terjadi karena mutasi pada gen atau kromosom sel pemba!a keturunan 0sel
sperma dan sel telur. Perubahan kode genetik yang terjadi akibat paparan radiasi
akan di!ariskan pada keturunan indiidu terpajan. Penelitian pada he!an dan
tumbuhan menunjukkan bah!a eek yang terjadi berariasi dari ringan hingga
kehilangan ungsi atau kelainan anatomik yang parah bahkan kematian premature.
+. Sistem Pembentukan 'arah
Sumsum tulang sebagai tempat pembentukan sel darah, adalah organ
sasaran paparan radiasi dosis tinggi akan mengakibatkan kematian dalam !aktu
beberapa minggu. ?al ini disebabkan karena terjadinya penurunan se"ara tajam
sel stem%induk pada sumsum tulang. 'osis radiasi seluruh tubuh sekitar ,5 4y
sudah dapat menyebabkan penekanan proses pembentukan sel-sel darah
sehingga jumlah sel darah akan menurun.
#omponen sel darah terdiri dari sel darah merah 0eritrosit, sel darah putih
0lekosit dan sel keping darah 0trombosit. Sel lekosit dapat dibedakan atas sel
limosit dan netroil. Radio sensitiitas dari berbagai jenis sel darah iniberariasi,
sel yang paling sensiti adalah sel limosit dan sel yang paling resisten adalah sel
eritrosit.
/umlah sel limosit menurun dalam !aktu beberapa jam pas"a paparan
radiasi, sedangkan jumlah granulosit dan trombosit juga menurun tetapi
dalam!aktu yang lebih lama, beberapa hari atau minggu. Sementara penurunan
jumlah eritrosit terjadi lebih lambat, beberapa minggu kemudian. Penurunan
jumlah sel limosit absolut%total dapat digunakan untuk memperkirakan tingkat
keparahan yang mungkin diderita seseorang akibat paparan radiasi akut. Pada
dosis yang lebih tinggi, indiidu terpapar umumnya mengalami kematian sebagai
akibat dari ineksi karena terjadinya penurunan jumlah sel lekosit 0limosit dan
8/9/2019 K3 Di Radiologi
11/27
granulosit atau dari pendarahan yang tidak dapat dihentikan karena menurunnya
jumlah trombosit dalam darah.
@ek stokastik pada sumsum tulang adalah leukemia dan kanker sel darah
merah. 3erdasarkan pengamatan pada para korban bom atom di ?iroshima dan
)agasaki, leukemia merupakan eek stokastik tertunda pertama yang terjadi
setelah paparan radiasi seluruh tubuh dengan masa laten sekitar tahun dan
pun"aknya setalah setelah +( C tahun.
C. Sistem Pen"ernaan
3agian dari sistim ini yang paling sensiti terhadap radiasi adalah usus
halus. #erusakan pada saluran pen"ernaan makanan memberikan gejala mual,
muntah, diare, gangguan sistem pen"ernaan dan penyerapan makanan. 'osis
radiasi yang tinggi dapat mengakibatkan kematian karena dehidrasi akibat muntah
dan diare yang parah. @ek stokastik yang timbul berupa kanker pada epitel saluran
pen"ernaan.
8. /anin
@ek paparan radiasi pada janin dalam kandungan sangat bergantung pada
kehamilan pada saat terpapar radiasi. 'osis ambang yang dapat menimbulkan
eek pada janin adalah ,5 4y. Perkembangan janin dalam kandungan dapat
dibagi atas * tahap. ahap pertama yaitu preimplantasi dan implantasi yang
dimulai dari proses pembuahan sampai menempelnya :igot pada dinding
rahim yang terjadi sampai umur kehamilan minggu. Pengaruh radiasi pada tahap
ini menyebabkan kematian janin.
ahap kedua adalah organogenesis pada masa kehamilan (C minggu. @ek yang
mungkin timbul berupa malormasi tubuh dan kematian neonatal. ahap ketiga
adalah tahap etus pada usia kehamilan 8( minggu dengan pengaruh radiasi
berupa retardasi pertumbuhan dan retardasimental. /anin juga berisiko terhadap
eek stokastik dan yang paling besar adalah risiko terjadinya leukemia pada masa
anak-anak.
#emunduran mental diduga terjadi karena salah sambung sel-sel syara di
otak yang menyebabkan penurunan nilai FI. 'osis ambang diperkirakan sekitar
,1 4y untuk usia kehamilan 8 - 15 minggu dan sekitar , - ,+ 4y untuk usia
8/9/2019 K3 Di Radiologi
12/27
kehamilan1+ - 5 minggu. Pekerja !anita yang hamil tetap dapat bekerja selama
dosis radiasi yang mungkin diterimanya harus selalu dikontrol se"ara ketat.
#omisi merekomendasikan pembatasan dosis radiasi yang diterima permukaan
perut !anita hamil tidak lebih dari 1 mS.
@ek stokastik berupa kanker tiroid. ?al ini banyak terjadi sebagai akibat
paparanradiasi tindakan radioterapi 0sampai 5 4y pada kelenjar timus bayi yang
menderita pembesaran kelenjar timus akibat ineksi. Paparan radiasi pada kelenjar
timus yang berada tepat di ba!ah kelenjar tiroid ini menyebabkan kelenjar tiroid
juga terirradiasi !alaupun dengan dosis yang lebih rendah. ?al ini mengakibatkan
indiidu tersebut menderita kanker tiroid setelah de!asa
2.4 KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA DI RADIOLOGI
'einisi #* menurut FA2 (International Labour Organization)yaitu 7 Suatu
upaya untuk mempertahankan dan meningkatkan derajat kesejahtaraan isik,
mental dan sosial yang setinggi-tingginya bagi pekerja di semua jabatan,
pen"egahan penyimpangan kesehatan diantara pekerja yang disebabkan oleh
kondisi pekerjaan, perlindungan pekerja dalam pekerjaannya dari risiko akibat
aktor yang merugikan kesehatan, penempatan dan pemeliharaan pekerja dalam
suatu lingkungan kerja yang diadaptasikan dengan kapabilitas isiologi dan
psikologiK dan diringkaskan sebagai adaptasi pekerjaan kepada manusia dan setiap
manusia kepada jabatannya.
#esehatan dan keselamatan kerja adalah suatu pemikiran dan upaya untuk
menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmaniah maupun rohaniah tenaga
kerja pada khususnya, dan manusia pada umumnya, hasil karya dan budaya untuk
menuju masyarakat adil dan makmur 0Ma&)#'&$)a"a 2//2+
.#eselamatan kerja merupakan rangkaian usaha untuk men"iptakan suasana
kerja yang aman dan tentram bagi para karya!an yang bekerja di perusahaan yang
bersangkutan *S'a0'" 2//1+
#eselamatan kerja adalah kondisi keselamatan yang bebas dari resiko
ke"elakaan dan kerusakan dimana kita bekerja yang men"akup tentang kondisi
8/9/2019 K3 Di Radiologi
13/27
bangunan, kondisi mesin, peralatan keselamatan, dan kondisi pekerja.
*Sia&'&!a# 14+
#esehatan dan #eselamatan #erja adalah suatu kondisi dalam pekerjaan
yang sehat dan aman baik itu bagi pekerjaannya, perusahaan maupun bagi
masyarakat dan lingkungan sekitar pabrik atau tempat kerja tersebut. *Rid%$
Jo,& 153 a&) di#'!i- o%$, Bo S,ia&!osia 2///+
#esehatan dan #eselamatan #erja menunjukkan kepada kondisi-kondisi
isiologis-isikal dan psikologis tenaga kerja yang diakibatkan oleh lingkungan
kerja yang disediakan oleh perusahaan*Ja6#so& 1+
3ekerja pada bagian radiologi haruslah memperhatikan hal-hal yang dapat
mempengaruhi aspek keselamatan dan kesehatan kerja, hal ini disebabkan
spesiikasinya yang memungkinkan terjadinya ke"elakaan apabila peraturan dan
ketelitian tidak menjadi etos kerja. erdapat beberapa hal penting yang harus
diperhatikan, yaitu7
a. #eselamatan terhadap arus listrik
1. 6rde listrik peralatan sinar-$
6rde dilakukan dengan menghubungkan permukaan metal%logam pada
pesa!at sinar-$ ke tanah melalui konduktor tembaga. #onduktor ini bisa berupa7
a. Satu lempeng tembaga yang ditempelkan ke permukaan metal%logam dari
meja pemeriksaan, tuas penyangga tabung, tranormator dan "ontrol "onsoul
dan menghu-bungkannya ke tanah. Perhatikan betul bah!a lempeng logamnya
benar-benar menempel.
b. Satu konduktor bumi yang terdapat pada kabel utama dari pesa!at sinar-$
bergerak 0mobile unit yang terhubung pada bagian akhir dari rangkaianpesa!at yangmembutuhkan arde dan ujung yang lain pada konduktor bumi di
dalam "olokan listrik0pulg so"ket.
Penggunaan kabel pe-nyambung 0e$tention "able atau adaptor akan
meng-hambat kelan"aran kerja dari konduktor bumi dan jangan digunakan,
ke"uali jika tidak terdapat alternati lain. etapi, jika harus menggunakan kabel
penyambung harap diingat ukuran dan besar kabel harus sama dengan kabel
utamanya dan kedua ujungardenya harus benar-benar tersambung dengan baik.
8/9/2019 K3 Di Radiologi
14/27
Periksalah se"ara teratur kabel dan sambungan pada kedua ujung dengan kondisi
seperti di ba!ah ini7
a. #aret pembungkus kabel. /ika terdapat potongan atau kerusakan hendaknya
segera diperbaiki atau diganti.
b. Sambungan antara ujung kabel dan "olokan listrik. #aret pembungkus kabel
hendaknya terlindung di dalam kotak "olokan listrik.
". #otak "olokan listrik. /ika kotak ini retak atau pe"ah hendaknya segera
diganti.
d. &jung arde yang terdapat di dalam "olokan listrik hendaknya terkait dengan
baik. Setiap + bulan teknisi listrik atau petugas yang "akap harus menge"ek
keadaan ini. jika "olokannya putus, maka jangan dimasukkan ke dalam soket
listrik sampai ia benar-benar telah diperbaiki dan aman.
#erusakan dapat di"egah dengan penanganan yang "ermat dan hati-hati
terhadap peralatan sinar-$ dan kabelnya. /angan sampai kabel dalam keadaan
tegang, kusut, menempel pada permukaan yang tajam saat digerakkan.
. Sekering%Buse
Peralatan listrik dilengkapi dengan sekering sebagai alat pengaman untuk
men"egah arus yang tidak sesuai pada saat mele!ati rangkaian. 2leh sebab itu,
sangat penting untuk memasang sekering yang benar nilainya. /ika sekeringnya
tidak berungsi maka sebaiknya ditukar dengan yang lain pada nilai yang sama.
/ika gagal lagi maka terdapat kerusakan pada rangkaian dan harus di"ari sebabnya
serta diperbaiki.
/angan Pernah menaikkan nilai sekering, karena hal ini sangat bahaya
dilakukan. 3eberapa model pesa!at sinar-$ mempunyai "olokan listrik khusus,
biasanya ber!arna merah dan ditandai dengan =hanya sinar-$>. ?al ini jangan
digunakan untuk pemakaian yang lain, karena ia "olokan khusus tanpa sekering.
6lat itu didisain khusus untuk menerima tegangan listrik pada saat eksposi yang
amat sangat rendah, akan tetapi sangat berbahaya bila digunakan dengan tegangan
listrik biasa yang tidak mempunyai peralatan pengaman khusus di dalam pesa!at
sinar-$ nya.
*. Holokan dan soket listrik
8/9/2019 K3 Di Radiologi
15/27
/ika memungkinkan hendaknya semua soket listrik harus punya penghubung
0s!it"h sehingga aliran listrik dapat diputus sebelum "olokan dilepaskan. /angan
pernah men"abut "olokan dengan menarik kabelnya. 'engan "ara mematikan
penghu-bungnya adalah lebih baik, hal itu akan menghindari terjadinya bunga api
pada "olokan dan soket tetap baik. Soket harus terhindar dari air atau "airan dan
jangan ditempatkan pada tempat yang memungkinkan terjadinya per"ikan air atau
air yang mengalir. /ika peralatan kamar gelap seperti tabung iluminator
membutuhkan penghubung listrik, maka kabelnya harus ditempatkan pada posisi
yang aman dan jangan sampai tersentuh petugas yang sedang bekerja.
/ika "olokan atau soket sudah berumur tua atau jika sekering penghubung
tidak mengait dengan baik, maka ujung logam "o-lokannya atau soketnya akan
menjadi panas. #alau hal ini terjadi, hendaknya "olokan atau soketnya harus
diganti !alaupun sebe-narnya disebabkan oleh ukuran kabel yang tidak sesuai
dengan besar arus listrik yang mengalir. 6tau panggillah tenaga yang
berkompeten tentang listrik untuk memperbaikinya.
. Pelindung%pembungkus peralatan
Peralatan yang berisi komponen listrik harus mempunyai pelindung.
Pelindung ini untuk meyakinkan bah!a tidak ada komponen yang terkelupas dan
bisa tersentuh. 3agian ini diran"ang terpisah dengan bagian lain dan mempunyai
pembungkus. Sehingga pembungkusnya harus selalu terlindung dengan baik dan
jika rusak harus dipindahkan setelah semua peralatan listrik =diputus> dan
periksalah semua ujung peralatan, tidak ada yang menempel pada bagian lain.
/ika terdapat kerusakan pada bagian dalam dari peralatan hendaknya yang
mengambil adalah teknisi listrik. 'an semua ujung peralatan harus dalam keadaan
tidak ada arus listrik. Periksa sekering apakah masih melekat ketika pelindung
logam sedang diperbaiki.
5. Pembersihan peralatan
/angan pernah menggunakan air atau lap basah untuk membersihkan
peralatan listrik. 4unakanlah krim pembersih yang tidak mudah terbakar 0non-
lammable seperti krim pembersih =bodi> mobil yang dengan mudah dapat dibeli
di pasar.
8/9/2019 K3 Di Radiologi
16/27
+. Perbaikan peralatan
Perbaikan peralatan harus dilakukan oleh orang terlatih dan mem-punyai
ke"akapan untuk jenis pekerjaan tersebut.
C. #onsleting 0ele"tri"al ire
Peralatan listrik karena kesalahan bisa terjadi konsleting atau kelebihan arus
listrik sehingga menjadi panas yang bisa mengakibatkan kebakaran. /ika asap
atau rasa panas terasa, peralatan yang ada harus diputus dari sambungan listriknya
dengan segera. 6pi yang timbul pada peralatan listrik biasanya tidak "epat
merambat bila penghubung listriknya dimatikan, karena bahannya dibuat dari
yang tidak mudah terbakar. etapi jika api telah menjalar hendaknya dipadamkan
dengan tabung pemadam api yang berisi gas H2 atau bubuk pemadam api.
idak menggunakan air bila terjadi konsleting. Pasir yang kering bisa
digunakan bila tidak terdapat peralatan yang lain. 3ila terjadi kebakaran, panggil
teman untuk memindahkan setiap orang%pasien ke tempat yang aman dan dekat
dengan pintu. #arena untuk men"egah bahaya kebakaran, maka segala serpihan
yang mudah terbakar jangan berada dekat atau di dalam bagian yang mengandung
listrik. &dara harus dapat dengan mudah bertukar pada bagian peralatan tersebut
sehingga tidak terjadi peningkatan panas pada bagian itu.
b. #eselamatan peralatan mekanik
Ruangan untuk pesa!at sinar-$ dan kamar gelap dibuat "ukup besar agar
tidak terjadi ke"elakaan pada radiograer dan pekerja lainnya. Perlu pemeriksaan
barang-barang perabot terletak se"ara aman di dinding, lantai atau atap, #un"i dan
gembok berungsi dengan baik.
ombol dan pembungkus peralatan terletak dengan aman pada posisinya
sehingga tidak ada jari-jari pasien atau radiograer yang tersentuh atau luka akibat
keadaan tersebut. Sekrup atau mur yang lepas harus diganti dengan ukuran yang
sama. Periksa konus dan pembatas sinar-$, apakah tersambung dengan baik ke
tabung sinar-$ dan tabung sinar-$ tersambung dengan baik dengan penyangganya.
". #eselamatan radiasi
Periksa karet Pb yang digunakan untuk meyakinkan tidak adanya sinar-$
yang tembus ketika melakukan pemeriksaan 0terutama pada eksposi yang dekat
8/9/2019 K3 Di Radiologi
17/27
organ%daerah sensiti. /ika karet timbal yang digunakan tidak "ukup tebal, maka
gunakan karet timbal yang lebih tebal sehingga tidak timbul kabut pada ilm hasil.
6pron%Pelindung Pb. Periksalah apron untuk meyakinkan bah!a tidak ada
bagian yang rusak, ingat bah!a bila apron yang digunakan terdapat "elah atau
renggang yang ke"il sekalipun maka tetap harus dilakukan perbaikan atau
pemindahan letak bagian yang rusak tersebut. Aipatan dapat ditekan dan ditempel
dengan lem perekat untuk menghindari terjadinya berbagai pe"ahan pada karet
Pb. /ika bagian yang rusak ini telah diperbaiki, hendaknya diperiksa dengan
menggunakan sinar-$ apakah masih terdapat kebo"oran radiasi.
d. Pengamanan "airan kimia
Hairan kimia untuk pemrosesan ilm adalah bahan yang berbahaya karena
ia dapatmerusak%iritasi kulit dan menyebabkan uap yang berbahaya ketika
terhirup. 2leh sebab itu entilasi yang baik pada kamar gelap adalah kebutuhan
yang mendasar dan jika ingin membuat larutan kimia hendaknya dilakukan di luar
ruangan kamar gelap%udara terbuka. Perlu dingatkan juga pada petugas yang
mengaduk "airan%bubuk pemroses ilm agar berhati-hati ketika menuangkan
"airan%bubuk tersebut ke dalam air karena bisa terper"ik, terhirup atau menempel
pada dinding ruangan dan berakibat larutan menjadi terkontaminasi.
Pakaian pelindung7 sarung tangan karet, masker, apron dan ka"a mata
pelindung harus digunakan ketika mengaduk "airan kimia. angan harus selalu
di"u"i segera setelah bekerja dengan larutan. /ika larutan terper"ik ke !ajah atau
mata maka harus di"u"i dengan air bersih. Penggunaan larutan penetap 0i$er
harus selalu hati-hati karena terdapat kandungan perak 06g. yang bisa
menyebabkan polusi.
2.7. UPAYA PERLINDUNGAN DARI AN8AMAN BAHAYA RADIASI
Radiasi yang digunakan di Radiologi di samping bermanaat untuk
membantu menegakkan diagnosa, juga dapat menimbulkan bahaya bagi pekerja
radiasi dan masyarakat umum yang berada disekitar sumber radiasi tersebut.
3esarnya bahaya radiasi ini ditentukan oleh besarnya radiasi, jarak dari sumber
radiasi, dan ada tidaknya pelindung radiasi.
8/9/2019 K3 Di Radiologi
18/27
6. &paya untuk melindungi pekerja radiasi serta masyarakat umum dari an"aman
bahaya radiasi dapat dilakukan dengan "ara 7
1. endesain ruangan radiasi sedemikian rupa sehingga paparan radiasi tidak
melebihi batas-batas yang dianggap aman.
. elengkapi setiap ruangan radiasi dengan perlengkapan proteksi radiasi
yang tepat dalam jumlah yang "ukup.
*. elengkapi setiap pekerja radiasi dan pekerja lainnya yang karena bidang
pekerjaannya harus berada di sekitar medan radiasi dengan alat monitor
radiasi.
. emakai pesa!at radiasi yang memenuhi persyaratan keamanan radiasi.
5. embuat dan melaksankan prosedur bekerja dengan radiasi yang baik dan
aman.
3. 'esain dan paparan di ruangan radiasi
1. &kuran Ruangan Radiasi
&kuran minimal ruangan radiasi sinar-$ adalah panjang meter,
lebar * meter, tinggi ,8 meter. &kuran tersebut tidak termasuk ruang
operator dan kamar ganti pasien.
. ebal 'inding
ebal dinding suatu ruangan radiasi sinar-$ sedemikian rupa
sehingga penyerapan radiasinya setara dengan penyerapan radiasi dari
timbal setebal mm. ebal dinding yang terbuat dari beton dengan rapat
jenis ,*5 gr%"" adalah 15 "m. ebal dinding yang terbuat dari bata
dengan plester adalah 5 "m.
*. Pintu dan /endela
Pintu serta lobang-lobang yang ada di dinding 0misal lobang stop
kontak, dll harus diberi penahan-penahan radiasi yang setara dengan
mm timbal. 'i depan pintu ruangan radiasi harus ada lampu merah yang
menyala ketika meja kontrol pesa!at dihidupkan.
ujuannya adalah 7
a. &ntuk membedakan ruangan yang mempunyai paparan bahaya radiasi
dengan ruangan yang tidak mempunyai paparan bahaya radiasi.
b. Sebagai indikator peringatan bagi orang lain selain petugas medis
untuk tidak memasuki ruangan karena ada bahaya radiasi di dalam
ruangan tersebut.
8/9/2019 K3 Di Radiologi
19/27
". Sebagai indikator bah!a di dalam ruangan tersebut ada pesa!at
rontgen sedang akti.
d. 'iharapkan ruangan pemeriksaan rontgen selalu tertutup rapat untuk
men"egah bahaya paparan radiasi terhadap orang lain di sekitar
ruangan pemeriksaan rontgen.
/endela di ruangan radiasi letaknya minimal meter dari lantai luar. 3ila
ada jendela yang letaknya kurang dari meter harus diberi penahan radiasi yang
setara dengan mm timbal dan jendela tersebut harus ditutup ketika penyinaran
sedang berlangsung. /endela pengamat di ruang operator harus diberi ka"a
penahan radiasi minimal setara dengan mm timbal.
. Paparan Radiasi
3esarnya paparan radiasi yang masih dianggap aman di ruangan radiasi
dan daerah sekitarnya tergantung kepada pengguna ruangan tersebut. &ntuk
ruangan yang digunakan oleh pekerja radiasi besarnya paparan 1 mR%minggu.
&ntuk ruangan yang digunakan oleh selain pekerja radiasi besarnya paparan 1
mR%minggu.
H. Perlengkapan Proteksi Radiasi
a. Pakaian Proteksi Radiasi 06PR2)
Setiap ruangan radiasi disediakan pakaian proteksi radiasi dalam jumlah
yang "ukup dan ketebalan yang setara dengan ,*5 mm timbal.
b. Sarung tangan timbal
Setiap ruangan luoroskopi konensional harus disediakan sarung tangan
timbal.
". 6lat monitor Radiasia. Bilm 3adge
Setiap pekerja radiasi dan%atau pekerja lainnya yang karena bidang
pekerjaannya harus berada di sekitar medan radiasi diharuskan
memakai ilm badge setiap memulai pekerjaannya setiap hari. Bilm
badge dipakai pada pakaian kerja pada daerah yang diperkirakan
paling banyak menerima radiasi atau pada daerah yang dianggap
8/9/2019 K3 Di Radiologi
20/27
me!akili penerimaan dosis seluruh tubuh seperti dada bagian depan
atau panggul bagian depan.
d. Surey meter
'i unit radiologi harus disediakan alat surey meter yang dapat
digunakan untuk mengukur paparan radiasi di ruangan serta mengukur
kebo"oran alat radiasi.
e. Pesa!at Radiasi
1. #ebo"oran tabung
abung pesa!at rontgen 0tube harus mampu menahan radiasi
sehingga radiasi yang menembusnya tidak melebihi 1 mR per jam
pada jarak 1 meter dari okus pada tegangan maksimum.
. Bilter
Bilter radiasi harus terpasang pada setiap tabung pesa!at rontgen.
*. 'iaragma berkas radiasi
'iaragma berkas radiasi pada suatu pesa!at harus berungsi
dengan baik.#etebalan diragma minimal setara dengan mm timbal.
Posisi berkas sinar diragma harus berhimpit dengan berkas radiasi.
. Peralatan Bluoroskopi
abir louroskopi harus mengandung gelas timbal dengan
ketebalan yang setara dengan mm timbal untuk pesa!at rontgen
berkapasitas maksimum 1 #L atau ,5 mm timbal untuk pesa!at
rontgen berkapasitas maksimum 15 #L. #aret timbal yang
digantungkan pada sisi tabir louroskopi harus mempunyai ketebalan
setara dengan ,5 timbal dengan ukuran 5 $ 5 "m. abung pes!at
rontgen dengan tabir louroskopi harus dihubungkan se"ara permanen
dengan sebuah stop kontak otomatis harus dipasang untuk men"egah
beroperasinya pesa!at apabila pusat berkas radiasi tidak jatuh tepat di
tengah-tengah tabir louroskopi. Semua peralatan louroskopi harus
dilengkapi dengan tombol pengatur !aktu yang memberikan peringatan
dengan bunyi sesudah !aktu penyinaran terlampaui. Penyinaran akan
berakhir jika pengatur !aktu tidak di reset dalam !aktu satu menit.
8/9/2019 K3 Di Radiologi
21/27
. Pemeriksaan #esehatan
Setiap pekerja radiasi harus menjalani pemeriksaan kesehatan
se"ara berkala sedikitnya sekali dalam setahun.
g. #alibrasi Pesa!at Rontgen
Pesa!at rontgen harus dikalibrasi se"ara berkala terutama untuk
memastikan penunjukkan angka-angkanya sesuai dengan keadaan yang
sebenarnya.
h. @kstra Booding
Rumah sakit berke!ajiban menyediakan makanan ekstra puding yang
bergi:i bagi pekerja radiasi untuk meningkatkan daya tahan tubuh
terhadap radiasi.
i. Prosedur #erja di Ruangan Radiasi
1. enghidupkan lampu merah yang berada di atas pintu masuk
ruang pemeriksaan.
. 3erkas sinar langsung tidak boleh mengenai orang lain selain
pasien yang sedang diperiksa.
*. Pada !aktu penyinaran berlangsung, semua yang tidak
berkepentingan berada di luar ruangan pemeriksaan , sedangkan
petugas berada di ruang operator. #e"uali sedang menggunakan
louroskopi maka petugas memakai pakaian proteksi radiasi.
. Jaktu pemeriksaan harus dibuat seke"il mungkin sesuai dengan
kebutuhan.
5. idak menyalakan louroskopi apabila sedang ada pergantian kaset.
+. enghindarkan terjadinya pengulangan oto.
C. 6pabila perlu pada pasien dipasang gonad shield.
8. &kuran berkas sinar harus dibatasi dengan diaragma sehingga
pasien tidak menerima radiasi melebihi dari yang diperlukan.
9. 6pabila ilm atau pasien memerlukan penopang atau bantuan,
sedapat mungkin gunakan penopang atau bantuan mekanik. /ika
tetap diperlukan seseorang untuk membantu pasien atau memegang
ilm selama penyinaran maka ia harus memakai pakaian proteksi
8/9/2019 K3 Di Radiologi
22/27
radiasi dan sarung tangan timbal serta menghindari berkas sinar
langsung dengan "ara berdiri disamping berkas utama.
1. Pemeriksaan radiologi tidak boleh dilakukan tanpa permintaan dari
dokter.
j. Prosedur #erja di Ruang FH& dengan menggunakan obile &nit X-Ray
1. 3erkas sinar langsung tidak boleh mengenai orang lain selain
pasien yang sedang diperiksa.
. Pada !aktu penyinaran berlangsung, semua petugas harus berada
sejauh mungkin dari pasien dan memakai pakaian proteksi radiasi.
*. Jaktu pemeriksaan harus dibuat seke"il mungkin sesuai dengan
kebutuhan.
. enghindarkan terjadinya pengulangan oto.
5. 6pabila perlu pada pasien dipasang gonad shield.
+. &kuran berkas sinar harus dibatasi dengan diaragma sehingga
pasien tidak menerima radiasi melebihi dari yang diperlukan.
C. 6pabila ilm atau pasien memerlukan penopang atau bantuan,
sedapat mungkin gunakan penopang atau bantuan mekanik. /ika
tetap diperlukan seseorang untuk membantu pasien atau memegang
ilm selama penyinaran maka ia harus memakai pakaian proteksi
radiasi dan sarung tangan timbal serta menghindari berkas sinar
langsung dengan "ara berdiri disamping berkas utama.
2.9 SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN RADIASI
enurut Peraturan #epala 3adan Penga!as enaga )uklir )o.8 tahun
11 tentang #eselamatan Radiasi 'alam Penggunaan Pesa!at Sinar-X Radiologi
'iagnostik dan Fnterensinal, keselamatan radiasi sinar-X memiliki beberapa
elemen penting yang diaplikasikan sebagai dasar terbentuknya Sistem anajemen
#eselamatan Radiasi 0S#R diantaranya 7
1. Personil atau pekerja radiasi yang bekerja di Fnstalasi Radiologi 'iagnostik dan
Fnterensional, yang sesuai dengan jenis pesa!at sinar-X yang digunakan dan
tujuan penggunaan, antara lain 7
8/9/2019 K3 Di Radiologi
23/27
a. 'okter Spesialis Radiologi adalah dokter dengan spesialisasi di bidang
radiologi yang menggunakan radiasi pengion dan non pengion untuk
membuat diagnosis dan melakukan terapi interensi
b. Bisika!an edis merupakan tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi
dalam bidang isika medik dan klinik dasar
". Petugas Proteksi Radiasi yang ditunjuk oleh Pemegang F:in dan oleh
36P@@) dinyatakan mampu melaksanakan pekerjaan yang
berhubungan dengan Proteksi Radiasi.
d. Radiograer, tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi dengan
diberikan tugas, !e!enang, dan tanggung ja!ab se"ara penuh untuk
melakukan kegiatan Radiologi 'iagnostik dan Fnterensional
. Pelatihan Proteksi Radiasi, yang diselenggarakan oleh pihak pemegang ijin,
yang paling kurang men"akup materi 7
Pelatihan proteksi radiasi bagi pekerja radiasi beguna agar 7
a. engetahui, memahami dan melaksanakan semua ketentuan keselamatan
radiasi
b. elaksanakan petunjuk pelaksanaan kerja yang telah disusun oleh petugas
proteksi radiasi dengan benar
". elaporkan setiap gangguan kesehatan yang dirasakan dan diduga akibat
penyinaran lebih atau masuknya radioakti ke dalam tubuh.
d. emanaatkan sebaik-baiknya peralatan keselamatan kerja yang tersedia
serta bertindak hati-hati, aman dan disiplin untuk melindungi baik dirinya
sendiri maupun pekerja lain.
e. elaporkan kejadian ke"elakaan bagaimanapun ke"ilnya kepada petugas
proteksi radiasi.
*. Pemantauan kesehatan, dilakukan untuk pekerja radiasi yang dimulai dari
sebelum bekerja, selama bekerja, dan akan memutuskan hubungan kerja.
Sedikitnya pemeriksaan kesehatan dilakukan se"ara berkala sekali dalam satu
tahun. Pemantauan kesehatan bagi pekerja pelaksanaannya dapat melalui
pemeriksaan kesehatan konseling dan atau penatalaksanaan kesehatan pekerja
yang mendapat paparan radiasi berlebih.
. Peralatan protekti radiasi, terdiri dari apron%"elemek 7 yang setara dengan ,
mm 0nol koma dua milimeter Pb, atau ,5 mm 0nol koma duapuluh lima
milimeter Pb untuk Penggunaan pesa!at sinar-X Radiologi 'iagnostik, dan
8/9/2019 K3 Di Radiologi
24/27
,*5 mm 0nol koma tiga puluh lima milimeter Pb, atau ,5 mm 0nol koma lima
milimeter Pb untuk pesa!at sinar-X Radiologi Fnterensional. 'engan
menggunakannya maka sebagian besar dari tubuh dapat terlindungi dari bahaya
radiasi. #a"amata Pb ini terbuat dari timbal dengan daya serap setara dengan 1
mm Pb, yang digunakan untuk melindungi lensa mata, gonad apron 7 setara
dengan , mm 0nol koma dua milimeter Pb, atau ,5 mm 0nol koma
duapuluh lima milimeter Pb untuk Penggunaan pesa!at sinar-X Radiologi
'iagnostik, dan ,*5 mm 0nol koma tiga puluh lima milimeter Pb, atau ,5
mm 0nol koma lima milimeter Pb untuk pesa!at sinar-X Radiologi
Fnterensional. Proteksi ini harus dengan ukuran dan bentuk yang sesuai untuk
men"egah gonad se"ara keseluruhan dari paparan berkas utama. enurut
penelitian daerah gonad merupakan daerah yang paling sensiti terkena paparan
radiasi. Pembatasan dosis, paparan dosis normal untuk setiap indiidu harus
dibatasi baik se"ara total maupun organ dosis ekialen total yang relean, yang
disebabkan oleh kombinasi yang mungkin dari paparan praktek resmi, melebihi
batas dosis yang relean. Sarana%peralatan pemantauan, pemantauan dan
pengukuran harus dilakukan dari parameter yang diperlukan untuk eriikasi
kesesuaian dengan persyaratan standar. Pelatihan, seperti yang berlaku, tempat,
lokasi, desain, konstruksi, perakitan, komisioning, operasi, pemeliharaan dan
dekomisioning sumber dalam praktek yang harus didasarkan pada skil teknikal
yang !ajib, sebagaimana layaknya7
a. mempertimbangkan kode yang disetujui dan standar dan
didokumentasikan pada instrumen yang tepatK
b. didukung oleh itur manajerial dan organisasi yang handal, dengan tujuanmenjamin perlindungan dan keselamatan seluruh sumber kehidupan
". men"akup margin keselamatan yang memadai untuk desain dan
konstruksi dari sumber, dan untuk operasi yang melibatkan
sumbersumber, seperti untuk memastikan kinerja yang handal selama
operasi normal, dengan kualitas akun, redundansi dan inspe"tability,
dengan penekanan pada pen"egahan ke"elakaan, mengurangi
konsekuensinya dan membatasi setiap paparan masa depan
8/9/2019 K3 Di Radiologi
25/27
d. mempertimbangkan perkembangan yang relean dalam kriteria teknis,
serta hasil dari setiap penelitian yang relean pada perlindungan atau
keselamatan dan sebagai pelajaran dari pengalaman
5. Rekaman%'okumentasi, merupakan dokumen yang menyatakan hasil yang
di"apai atau memberi bukti pelaksanaan kegiatan dalam pemanaatan tenaga
nuklir. Penyimpanan dokumen dilakukan dalam jangka !aktu minimal tiga
puluh tahun, terhitung sejak tanggal pemberhentian pekerja yang
bersangkutan. 3eberapa dokumen penting harus disimpen dalam arsip oleh
petugas proteksi radiasi , yaitu 7
a. ?asil pemantauan radiasi daerah kerja yang digunakan untuk
memperkirakan penerimaan dosis perorangan para pekerja radiasi di
daerah tersebut.
b. Hatatan dosis radiasi yang diterima pekerja selama menjalankan tugas
". Aaporan mengenai keadaan ke"elakaan dan tindakan yang diambil dalam
hal terjadi penyinaran akibat ke"elakaan atau keadaan darurat lainnya.
8/9/2019 K3 Di Radiologi
26/27
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
1. Pelayanan bidang radiologi yang merupakan pelayanan penunjang
kesehatan yang menggunakan sinar pengion atau bahan radiakti,
mempunyai dua sisi yang saling berla!anan, yaitu dapat sangat berguna
bagi penegakan diagnosa dan terapi penyakit dan di sisi lain akan sangat
berbahaya bila penggunaannya tidak tepat dan tidak terkontrol.
. indakan proteksi radiasi yang dilakukan tentunya merupakan tindakan
proteksi radiasi terhadap paparan radiasi sinar X, tindakan proteksi adalah
tindakan untuk mengupayakan agar tingkat paparan radiasi yang diterima
pekerja radiasi menjadi serendah mungkin.
*. Penyakit akibat kerja dan akibat radiasi, bukan hanya "edera, trauma,
"a"at, tapi juga dapat menyerang organ dari tubuh manusia
. 3ekerja pada bagian radiologi harus memperhatikan kesehatan dan
keselamatan kerja misalnya terkait dengan penggunaan listrik, penggunaan
radiasi, bahan kimia dan peralatan lainnya
5. Sebagai upaya untuk terhindar dari bahaya radiasi yakni, mendesain
ruangan sesuai dengan aturan, menyiapakan dan menggunakan alat
perlindung diri, serta membuat prosedur tetap dalam melakukan pekerjaan.
+. 'alam sistem manajemen keselamatan radiasi maka diatur mengenai
Personil atau pekerja radiasi yang bekerja harus sesuai klasiikasi, perlu
dilakukan pelatihan Proteksi Radiasi, Pemantauan kesehatan, Peralatan
protekti radiasi dan memiliki Rekaman%'okumentasi
3.2 SARAN
'i bagian radiologi sangat rentan terhadap pan"aran radiasi yang dapat
membahayakan manusia jika tidak dikontrol dengan baik, oleh karena itu setiap
8/9/2019 K3 Di Radiologi
27/27
rumah sakit sangat perlu membuat dan menjalankan prosedur tetap dan beberapa
aturan atau kebijakan lainnya yang dapat men"egah timbulnya penyakit akibat
kerja atau akibat radiasi.
DAFTAR PUSTAKA
6tro.1*.esela!atan ker"a di Instalasi radiologi.6kademi eknik Radiologi7
3ali
6ulia,Ridha.1*.e#ek Radiasi terhadap sel tubuh.http7%%dunia-
radiology.blogspot."om%1*%1%eek-radiasi-terhadap-sel-tubuh.html.
'iakses C )oember 1
36P@@).1.Pelatihan Penyegaran Petugas Proteksi Radiasi./akarta,
http7%%!!!.batan.go.id%pusdiklat%elearning%proteksiradiasi%pengenalanMrad
iasi%-*.ht. 'iakses C )oember 1
'ir. 3ina #esehatan kerja .+. Mana"e!en esehatan dan esela!atan
er"a ($) di Ru!ah %akit, 'epkes, /akarta
?aikal.1*.esela!atandanesehataner"a.http7%%"umasebuahkehidupan.blogsp
ot."om%1*%11%keselamatan-dan-kesehatan-kerja-di.html. 'iakses C
)oember 1
?endra,yuli.11. 3eberapa #aktor yang berhubungan dengan praktik pe!akaian
alat pelindung diri (apd) pada radiogra#er di instalasi radiologi & ru!ah
sakit di kota se!arang.unismuh7semarang
Sari,silia.1. Penge!bangan siste! !ana"e!en kesela!atan radiasi sinar'
di unit ker"a radiologi ru!ah sakit yz tahun
*++.&niersitasFndonesia7'epokimProesiRadiograer.1.esela!atan ker"a radiologi. http7%%"ae-
radiologi.blogspot."om%1%8%keselamatan-kerja-radiologi.html.
'iakses C )oember 1
Noasainto.11..,eberapaPenyakitAkibatRadiasi.http7%%yosainto.!ordpress."om%
11%11%%beberapa-penyakit-akibat-radiasi%.'iakses C )oember 1
http://www.batan.go.id/pusdiklat/elearning/proteksiradiasi/pengenalan_radhttp://www.batan.go.id/pusdiklat/elearning/proteksiradiasi/pengenalan_rad