Top Banner
TUGAS REFERAT IMAM TAQWA JUDUL PEMBERIAN INSULIN PADA PENDERITA DM NON CRITICAL ILLNESS
40

k Pemakaian Insulin

Jan 31, 2016

Download

Documents

ncajcba
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: k Pemakaian Insulin

TUGAS REFERAT

IMAM TAQWA

JUDUL

PEMBERIAN INSULIN PADA PENDERITA DM NON CRITICAL ILLNESS

Page 2: k Pemakaian Insulin

PENDAHULUAN

Page 3: k Pemakaian Insulin
Page 4: k Pemakaian Insulin

DEFINISI INSULINInsulin adalah hormon yang dilepaskan

oleh pankreas, yang bertanggung jawab dalam mempertahankan kadar gula darah agar tetap normal. Insulin berfungsi untuk memasukkan gula dari dalam otot ke dalam jaringan sehingga tubuh dapat menghasilkan energi.2

Page 5: k Pemakaian Insulin

SEJARAH DAN FARMAKOKINETIK OBAT INSULIN

Page 6: k Pemakaian Insulin

Kemudian dengan kemajuan teknologi berhasil dibuat insulin manusia dengan teknologi rekayasa genetik yang kemudian dipasarkan pada tahun 1980‐an. Seiring perjalanan waktu, insulin sebagai terapi terus dikembangkan dengan harapan kerjanya dapat menyerupai insulin endogen. Sehingga pada pertengahan tahun 1990‐an diperkenalkan insulin analog pertama dengan kerja cepat.

Page 7: k Pemakaian Insulin

JENIS-JENIS INSULIN

Page 8: k Pemakaian Insulin

Keadaan Memerlukan Insulin Eksogen Semua diabetes tipe 1 memerlukan insulin

eksogen karena produksi insulin oleh sel beta pada kalenjar pankreas tidak ada ataupun hampir tidak ada.

Diabetes tipe 2 mungkin membutuhkan insulin eksogen apabila terapi jenis lain tidak dapat mengendalikan kadar glukosa darah.

Page 9: k Pemakaian Insulin

Segi kerja insulin Insulin

Page 10: k Pemakaian Insulin

Insulin kerja pendek atau cepat sering disebut dengan insulin prandial karena digunakan untuk menurunkan glukosa darah setelah makan,

sedangkan insulin kerja menengah dan panjang sering disebut insulin basal karena digunakan untuk menurunkan glukosa darah dalam keadaan puasa dan sebelum makan

Insulin campuran ini merupakan campuran antara insulin kerja pendek dan kerja menengah (insulin manusia) atau insulin kerja cepat dan kerja menengah (insulin analog).

Page 11: k Pemakaian Insulin
Page 12: k Pemakaian Insulin
Page 13: k Pemakaian Insulin

EFEK INSULIN DAN MANFAAT TERAPI INSULIN

Efek Insulin Sudah lama diketahui bahwa insulin

mempunyai efek metabolik terhadap metabolisme karbohidrat, lipid dan protein. Secara umum insulin bersifat anabolik, yang diantaranya berfungsi untuk memasukkan glukosa ke dalam sel dan mencegah pelepasan glukosa oleh hati, mencegah lipolisis, dan meningkatkan sintesis protein

Page 14: k Pemakaian Insulin

Manfaat Terapi Insulin Berdasarkan berbagai hasil uji klinik, terbukti

bahwa terapi insulin dapat memperbaiki luaran klinik pada pasien dengan hiperglikemia. Hal ini dapat dimengerti karena insulin, di samping dapat memperbaiki status metabolik terutama perbaikan kadar glukosa darah, juga mempunyai efek lain yang menguntungkan bagi pasien.

Page 15: k Pemakaian Insulin

TERAPI INSULIN UNTUK PASIEN DIABETES MELITUS RAWAT JALAN Indikasi Terapi Insulin

Diabetes merupakan penyakit yang progresif, di mana tanpa pengelolaan yang baik pasien mudah mendapatkan komplikasi akut dan kronik. Kendali glikemik yang buruk merupakan salah satu penyebab terpenting terjadinya komplikasi.

Page 16: k Pemakaian Insulin

Karenanya dibutuhkan strategi terapi yang lebih agresif agar kendali glikemik yang baik dapat tercapai, baik dengan obat hipoglikemik oral (OHO) atau kombinasi OHO dan insulin (pada pasien DMT2), maupun dengan terapi insulin saja (misalnya pasien DMT1 atau DMT2).

Page 17: k Pemakaian Insulin
Page 18: k Pemakaian Insulin

Konsep Insulin Basal dan Insulin Prandial Pada orang normal, jumlah insulin yang

disekresi oleh sel beta (insulin endogen) terutama dipengaruhi oleh keadaan puasa dan makan. Pada keadaan puasa atau sebelum makan, sel beta mensekresi insulin pada kadar tertentu yang hampir sama sepanjang waktu puasa dan sebelum makan.

Page 19: k Pemakaian Insulin

BASAL Konsep ini disebut dengan insulin basal, yang

bertujuan untuk mempertahankan kadar glukosa darah puasa atau sebelum makan selalu dalam batas normal (pada orang normal kadar glukosa darah dibawah 100 mg/dL).

Page 20: k Pemakaian Insulin

Prandial Pada setiap kali makan (makan pagi, makan

siang, dan makan malam) ketika glukosa darah naik akibat asupan dari luar, dibutuhkan sejumlah insulin yang disekresikan oleh sel beta secara cepat dalam kadar yang lebih tinggi untuk menekan kadar glukosa darah setelah makan agar tetap dalam batas normal (tidak lebih dari 140 mg/dL).

Page 21: k Pemakaian Insulin

Pada orang diabetes, baik DMT1 maupun DMT2, terjadi kekurangan baik insulin basal maupun insulin prandial endogen.

Berdasarkan konsep ini, sedian insulin eksogen disesuaikan dengan kebutuhan seperti halnya pada orang normal, yaitu insulin basal (yang bekerja menengah atau panjang) dan insulin prandial (yang bekerja pendek/cepat).

Page 22: k Pemakaian Insulin

Memulai dan Alur Pemberian Terapi Insulin

Diabetes Melitus Tipe 1

Page 23: k Pemakaian Insulin

Pada umumnya, dosis insulin yang diberikan pada pasien DMT1 yang baru adalah 0,5 unit/kgBB/hari. Kemudian dosis insulin harian total berdasarkan perhitungan ini, dibagi menjadi 60% bagian yang diberikan dalam bentuk insulin prandial (selanjutnya dibagi tiga, diberikan sebelum makan pagi, makan siang dan makan malam)

Page 24: k Pemakaian Insulin

dan 40% bagian diberikan dalam bentuk insulin basal pada malam hari. Insulin basal yang bekerja intermediet jika diberikan satu kali sebaiknya diberikan malam hari, namun demikian juga bisa diberikan dua kali sehari yaitu pagi dan malam hari.

Page 25: k Pemakaian Insulin

Dosis pemberian insulin tergantung pada kadar gula darah, yaitu :Gula darah           < 60 mg % = 0  unit          < 200 mg % = 5 – 8  unit   200 – 250 mg% =10 – 12 unit     250 - 300 mg% = 15 – 16 unit    300 – 350 mg% = 20 unit           > 350 mg% = 20 – 24 unit

Page 26: k Pemakaian Insulin
Page 27: k Pemakaian Insulin

Diabetes Melitus Tipe 2 Terapi insulin pada pasien DMT2 memang

mempunyai kendala tersendiri, baik berasal dari dokternya maupun dari pasiennya.

Tersedianya berbagai OHO juga menjadi salah satu kendala keterlambatan pemberian terapi insulin, walaupun sebenarnya sudah ada indikasi. Meskipun demikian, tidak semua pasien DMT2 membutuhkan insulin.

Page 28: k Pemakaian Insulin

Prinsip dasar dari tujuan pengelolaan diabetes adalah sasaran glikemik; karenanya keberhasilan segala bentuk terapi adalah tercapainya kendali glikemik (A1C).

Untuk mencapai A1C yang baik, dibutuhkan seni pengobatan untuk mencapai sasaran yang baik dari kadar glukosa darah baik dalam keadaan puasa atau sebelum makan maupun kadar glukosa darah setelah makan

Page 29: k Pemakaian Insulin

kapan memulai terapi insulin pada pasien DMT2??

Page 30: k Pemakaian Insulin

Warning !! Ada pertimbangan khusus untuk pasien

dengan kendali amat buruk disertai katabolisme, misalnya kadar glukosa darah puasa diatas 250 mg/dl, kadar glukosa darah acak diatas 300 mg/dl, A1C >10%, atau gejala diabetes yang nyata (poliuria, polidipsia, dan berat badan menurun), maka terapi insulin dengan kombinasi pola hidup merupakan terapi pilihan.

Page 31: k Pemakaian Insulin

Pasien tersebut mungkin DMT1 yang belum dikenal atau DMT2 dengan defisiensi insulin yang berat. Terapi insulin secara titrasi diberikan sampai sasaran kadar glukosa darah tercapai dengan cepat. Dan setelah gejala‐gejala menghilang dan sasaran glukosa darah tercapai, obat oral dapat ditambahkan dan insulin mungkin bisa dihentikan.

Page 32: k Pemakaian Insulin
Page 33: k Pemakaian Insulin
Page 34: k Pemakaian Insulin

Cara pemberian insulin Insulin kerja singkat : IV, IM, SC Infus ( AA / Glukosa / elektrolit ) Jangan bersama darah ( mengandung enzim

merusak insulin ) Insulin kerja menengah / panjang : Jangan IV karena bahaya emboli. Pemberian insulin secara sliding scale

dimaksudkan agar pemberiannya lebih efisien dan tepat karena didasarkan pada kadar gula darah pasien pada waktu itu. Gula darah diperiksa setiap 6 jam sekali.

Page 35: k Pemakaian Insulin

Tehnik Penyuntikan Insulin • Tips supaya penyuntikan tidak menyakitkan :

gunakan insulin pada suhu kamar; jika menggunakan alkohol, suntik hanya ketika alkohol telah sepenuhnya kering; hindari penyuntikan pada akar rambut, gunakan jarum yang lebih pendek dan diameter lebih kecil, gunakan jarum baru.

• Masukkan jarum dengan gerakan cepat seperti panah melalui kulit. Suntikkan perlahan dan pastikan bahwa plunger (jarum suntik) atau tombol (pen) telah sepenuhnya tertekan.

• Pada penggunaan pen, setelah menekan tombol secara penuh, pasien harus menghitung perlahan sampai 10 sebelum menarik jarum.

Page 36: k Pemakaian Insulin

• Jarum 5mm dan 6mm dapat digunakan oleh setiap pasien dewasa termasuk yang

obesitas dan umumnya tidak memerlukan pengangkatan lipatan kulit. Selain itu sebaiknya diberikan dengan sudut 90 terhadap permukaan kulit.

• Urutan yang optimal : membuat lipatan kulit; suntikkan insulin perlahan pada sudut 90 terhadap permukaan lipatan kulit; setelah plunger sepenuhnya tertekan (pada pen) biarkan jarum di kulit selama 10 detik; menarik jarum dari kulit; melepaskan lipatan kulit; membuang jarum secara aman.

Page 37: k Pemakaian Insulin

• Pasien harus diajarkan untuk memeriksa lokasi injeksi dan mampu mendeteksi lipohipertrofi.

• Tidak boleh menyuntik ke dalam bidang lipohipertrofi sampai jaringan abnormal kembali normal (dapat memakan waktu bulanan sampai tahunan)

• Pasien harus diajarkan skema rotasi yaitu : membagi tempat injeksi ke dalam kuadran ( atau bagian bila menggunakan paha atau bokong), menggunakan satu kuadran per minggu atau bagian harus berjarak minimal 1 cm dari satu sama lain untuk menghindari trauma ulang jaringan.

Page 38: k Pemakaian Insulin
Page 39: k Pemakaian Insulin

Efek samping penggunaan insulin Hipoglikemia Lipoatrofi Lipohipertrofi Alergi sistemik atau lokal Resistensi insulin Edema insulin Sepsis

Page 40: k Pemakaian Insulin

TERIMA KASIH