Top Banner
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR………………………………………………………………1 ABSTRAK…………………………………………………………………………..2 BAB I. PENDAHULUAN…………………………………………………………..3 I.1. Latar belakang I.2. Permasalahan I.3. Maksud dan Tujuan I.4. Lingkup pembahasan I.5. Batasan Masalah I.6. Metodologi penulisan BAB II. 1
50

just go one step

Jan 28, 2023

Download

Documents

Doddy Prasetyo
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: just go one step

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………………………………1

ABSTRAK…………………………………………………………………………..2

BAB I. PENDAHULUAN…………………………………………………………..3

I.1. Latar belakang

I.2. Permasalahan

I.3. Maksud dan Tujuan

I.4. Lingkup pembahasan

I.5. Batasan Masalah

I.6. Metodologi penulisan

BAB II.

1

Page 2: just go one step

KATA PENGANTAR

Sungguh suatu kebahagian buat saya dapat

melaksanakan penulisan skripsi ini, dimana skripsi ini

adalah sebuah hutang yang belum terbayar, dimana

perjalanan hidup seseorang tidak terlepas akan tujuan

besar dalam masa pendidikan. Dalam skripsi ini saya hanya

ingin mencoba membuat perubahan dalam hidup saya, dimana

pengetahuan dan pengalaman menjadi suatu pembelajaran

terhadap diri saya sendiri, keluarga dan orang lain.

Manajemen kontruksi merupakan tema dan konsep pemikiran

awal saya membuat skripsi ini, karena manajemen kontruksi

berperan penting terhadap jalannya suatu kontruksi untuk

mencapai biaya, mutu, dan waktu menjadi lebih baik.

Skripsi ini saya dedikasian untuk orang tua saya

yang sudah berjuang penuh untuk membiayai pendidikan

2

Page 3: just go one step

saya, dan juga untuk yang saya sayangi Istri dan anak-

anak. Terima kasih sudah dapat mengerti dan memahami saya

dalam melaksanakan pembuatan skripsi ini.

ABSTRAK

Pondasi bored pile dan pondasi tiang pancang dengan

hydraulic jack in pile merupakan jenis pondasi yang ideal

digunakan sebagai pondasi jembatan untuk kondisi area

yang mempunyai resiko tinggi. Seperti halnya pelaksanaan

3

Page 4: just go one step

pekerjaan pondasi jembatan the spring di summarecon

serpong dimana area pekerjaan pondasi berdekatan dengan

jalur pipa gas dimana tidak boleh ada aktifitas pekerjaan

yang mempengaruhi kestabilan pipa gas tersebut. Dalam hal

ini pondasi bored pile dan pondasi tiang pancang menjadi

metode yang aman dalam melaksanakan pekerjaan pondasi

jembatan the spring. Kedua metode ini mempunyai kelebihan

dan kekurangan terhadap efisiensi dan efektifitas dalam

pelaksanaannya. Untuk itu saya akan mencoba membuat

perbandingan dari kedua metode tersebut terkait dengan

tercapainya waktu, biaya, dan mutu yang lebih baik.

BAB I

4

Page 5: just go one step

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Dengan bertambah pesatnya pertumbuhan penduduk,

semakin bertumbuh juga permintaan akan kebutuhan sandang

pangan dan papan, kebutuhan masyarakat akan papan inilah

yang kita sebut dengan rumah atau tempat tinggal.

masalah yang terjadi pada saat ini adalah lahan atau area

yang semakin sempit dijakarta. sehingga membuat arah area

pengembangan perumahan kearah pinggir – pinggir kota

Jakarta.

Dalam hal ini saya akan mengungkapkan area

pengembangan yang dilakukan oleh developer summarecon

serpong. Area yang dikembangkan saat ini mencapai 150

hektar. Untuk menciptakan lokasi pemukiman yang ideal

diperlukan master plan yang pemanen dan sesuai oleh

perencanaan elevasi dan koordinat yang strategis baik

dari segi Untuk mewujudkan area pengembangan itu

terdapat pekerjaan jembatan untuk melintasi jalur pipa

gas yang di haruskan dalam pembutan jembatan untuk

proteksi pipa gas, untuk itu saya mencoba untuk

menganalisa pelaksanaan kontruksi jembatan tersebut dari

segi waktu dan biaya.

5

Page 6: just go one step

Pembangunan sarana transpotasi juga mempunyai peranan

penting, sebab disadari makin meningkatnya jumlah pemakai

jalan yang akan menggunakan sarana tersebut. Lancar atau

tidaknya transportasi akan membawa dampak yang cukup besar

terhadap kehidupan masyarakat.

Pembangunan Jembatan the spring ini merupakan jembatan

yang melintasi jalur dan saluran. jembatan ini diharapkan

dapat menjadi sarana dan prasrana yang membawa kemajuan di

berbagai bidang, sehingga dapat meningkatkan pelayanan

transportasi. Mengingat pentingnya pembangunan jembatan

baru untuk meningkatkan sarana transportasi yang ada.

I.2 Permasalahan

Pada pekerjaan struktur jembatan the spring ini

mempunyai kondisi lahan kerja existing yang unik dimana

dalam setiap pekerjaan jembatan baik dari tahap pondasi

hingga upper struktur harus di perhitungkan baik desain

dan metodanya terhadap stabilisasi kondisi pipa gas

bertekanan tinggi ( high pressure pipeline ) yang ada

dibawahnya. Dalam hal ini saya mencoba mempelajar

permasalahan dalam pelaksanaan pekerjaan pondasi, dimana

pondasi jembatan ini hanya bisa dilakukan dengan metode

pondasi bore pile dan pondasi pancang dengan hydraulic

jack in pile, ini dikarenakan kedua metode tersebut masih

6

Page 7: just go one step

aman untuk digunakan. pada pondasi bore pile yang dalam

pelaksanaan memakan waktu lebih lama dan diperkirakan

lebih mahal biayanya dibandingkan dengan menggunakan

pondasi tiang pancang dengan hydraulic jack in pile.

I.3 Maksud Dan Tujuan

Maksud dari pelaksanaan tugas akhir ini adalah

membandingkan penggunaan type pondasi bore pile dengan

pondasi tiang pancang agar dapat mengetahui kelebihan dan

kekuranganya terhadap biaya dan waktu dalam pelaksanaan.

Tujuannya adalah untuk mengaplikasikan ilmu yang

didapat selama perkuliahan serta memenuhi salah satu

persyaratan untuk meraih gelar sarjana strata satu (S-1).

I.4 Lingkup Pembahasan

Pembahasan meliputi :

1. scheduling planning waktu pelaksanaan pekerjaan

pondasi tiang pancang dan pondasi bore pile

2. perhitungan biaya pekerjaan pondasi tiang pancang

dan pondasi bore pile

3. perhitungan kebutuhan tiang pancang sebagai

pengganti tiang bore pile

4. metode kerja yang dilaksanakan terkait efisien dan

efektifitasnya.

7

Page 8: just go one step

5. Membuat data statistic terkait produktivitas alat

wash boring dan hydraulic jack in pile.

6. Membuat perbandingan efisiensi dan efektifitas dari

pelaksanaan pekerjaan pondasi bore pile dan pondasi

tiang pancang menggunakan hydraulic jack in pile.

I.5 Batasan masalah

Dalam penulisan ini penulis tidak mejabarkan

perhitungan perencanaan pondasi hinggga detail

desain dan analisanya.

Tidak membuat perhitungan RAB substruktur dan

upper struktur.

Tidak memperhitungkan biaya diluar area

pekerjaan pondasi.

I.6 Metodologi penulisan

Metodologi yang digunakan dalam penyusunan tugas

akhir ini adalah sebagai berikut:

1. Mengumpulkan data-data yang diperlukan, seperti

data kontrak kerja, gambar site plan, data

pelaksanaan pekerjaan pondasi, produktivitas alat,

dan lain sebagainya dari owner proyek..

2. Studi literature yaitu dengan mempelajari

literature-literatur yang berhubungan dengan

8

Page 9: just go one step

manajemen kontruksi dan perhitungan perencanaan

pondasi, serta produktivitas alat

3. Melakukan perhitungan dengan data – data dan rumus

rumus perhitungan yang mendukung penelitian dan

kajian penulisan skripsi ini.

I.7 Sistematika penulisan

Dibawah ini merupakan sistematika pembahasan ringkas yang

menjadi dasar penulisan skripsi:

BAB I. PENDAHULUAN

Pada Bab ini akan digambarkan secara umum

mengenai latar belakang , maksud dan tujuan,

lingkup pembahasan, batasan masalah, metode

penulisan dan sistematika penulisan.

BAB II. DASAR TEORI

Bab ini memberikan informasi dan pengetahuan

dasar yang terkait dengan penilitian yang akan

dilakukan, walaupun bersifat dasar .

9

Page 10: just go one step

BAB III. ANALISA DATA

Data yang diberikan pada bab ini merupakan data

dari hasil survei yang dilakukan dilapangan. Dari

data ini akan dilakukan pengolahan data untuk

membuat perhitungan sehingga didapat suatu hasil

yang akan digunakan sebagai perbandingan sehingga

didapat efisensi dan efektifitas dari kedua

metode pelaksanaan pekerjaan pondasi jembatan

tersebut.

BABIV. EFISIENSI DAN EFEKTIFITAS DENGAN PERHITUNGAN

Dalam bab ini akan dihitung waktu pelaksanaan

serta membuat perhitungan anggaran biaya dengan

data dan rumus yang sudah dijelaskan secara umum

di BAB III. Dimana perhitungan ini nanti akan

menjadi suatu hasil akhir.

BAB V. PENUTUP

Bab ini memberikan suatu hasil akhir yang dapat

menjadi suatu kesimpulan dan ketetapan dalam

menjabarkan permasalahan efisiensi dan

efektifitas terhadap pekerjaan pondasi tiang

pancang dan hydraulic jack in pile.

10

Page 11: just go one step

BAB II

DASAR TEORI

II.1 Umum

Efisiensi dan efektifitas merupakan dua hal yang di

inginkan dalam suatu pelaksanaan pekerjaan kontruksi,

`dimana dalam penilitian ini akan mempelajari dan

merumuskan efisiensi dan efektifitas pelaksanaan

pekerjaan pondasi bore pile dan pondasi tiang pancang

menggunakan hydraulic jack in pile pada jembatan the

spring summarecon serpong dengan data jembatan sebagai

berikut :

Jembatan the spring summaercon merupakan kontruksi

jembatan yang direncanakan untuk melintasi high pressure

pipeline ( pipa gas bertekanan tinggi) dengan ROW (right

of way ) 20 m dan melintasi saluran utama selebar 10m.

Bentang jembatan = 28 m

Diameter pipa gas = 60 cm ( 24 inchi)

Tebal pipa = 4.859 mm

11

Page 12: just go one step

Bangunan jembatan merupakan kontruksi beton bertulang

dengan tinggi clearance ±3m dan tersusun dari jalan dua

lajur dengan lebar 8.50m, juga terdapat median selebar 5m

, bahu jalan 3m disebelah kiri dan kanan. total lebar

jembatan 28 m.

Efisiensi dan efektifitas pada pelaksnaan pekerjaan

pondasi jembatan the spring ini akan dapat ditentukan

dengan perbandingan anggaran biaya dan waktu yang

diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut.

Sehingga manajemen kontruksi menjadi alat yang

digunakan untuk mengontrol kedua hal tersebut

.

II.1.1 Manajemen Kontruksi

Manajemen kontruksi merupakan rangakaian kegiatan

yang dilakukan untuk dapat mengatur sumber daya yang

terlibat dalam suatu pekerjaan kontruksi, sumber daya

tersebut adalah :

a) Man power ( tenaga kerja )

b) Machiners ( alat dan perlatan )

c) Material ( bahan bahan )

d) Money ( uang )

12

Page 13: just go one step

e) Method (metode )

Kelima sumber daya tersebut merupakan bagian yang tak

pernah lepas dari pelaksanaan suatu pekerjaan kontruksi.

Untuk kelima hal tersebut kita bisa mengatur dan

mengaplikasikannya.

II.1.1.a Man power ( Sumber daya manusia )

Man power merupakan tenaga kerja atau sumber daya manusia

yang terlibat dalam malaksanakan suatu kegiatan kerja.

Sumber daya manusia ini memiliki keahlian dan tanggung

jawab yang berbeda. Seperti yang tedapat dalam suatu

struktur organisasi dimana ada orang yang memimpin dan

ada orang yang dipimpin. Seperti kita lihat dalam contoh

diagram dibawah ini

II.1.1.b Machiners ( Alat dan peralatan )

13

Project managersite manager

supervisor

supervisor

inpector

inpector

inpector

inpector

Page 14: just go one step

Alat dan peralatan merupakan komponen penting dalam

pelaksanaan pekerjaan kontruksi krena berperan penuh

terhadap efektifitas dan efisiensi, alat dan perlatan

bias berupa alat yang konvensional sampai yang modern

dengan tekhnologi tinggi diantaranya adalah ;

Pacul

Sekop

Gerobak

Mesin mixing adukan ( molen )

Excavator

Bulldozer

Tower crane

Hydraulic jack in pile

Drop hammer pile driven

Wash boring

Boogie

Dll

II.1.1c material

Merupakan sumber daya bahan yang menjadi bahan bentuk

fisik yang membuat kontruksi itu selesai dengan fisik

yang dibangun seperti halnya :

Semen

14

Page 15: just go one step

Pasir

Besi

Batu kali

Kayu

Air

Split

dll

II.1.1.d Money (uang )

Uang merupakan sumber daya yang menjadi pemutar arus

pergerakan suatu pelaksanaan proyek dimana uang merupakan

indicator utama efisiensi. Dan uang juga menjadi factor

yang paling utama terkait permodalan.

II.1.1.e Method ( metode )

Metode adalah sebuah cara untuk membuat suatu kegiatan

itu menjadi lebih cepat atau menjadi lebih lambat ini

terkait dengan efektifitas. Dalam hal ini kita dapat

menentukan bahwa pelaksanaan pondasi tiang pancang dengan

hydraulic jak in pile merupakan suatu metode demikian

juga dengan pelaksanaan bore pile dengan wash boring.

Metode hydraulic jack in pile

15

Page 16: just go one step

Jack in pile adalah suatu sistem pemancangan pondasi

tiang yang pelaksanaannya ditekan masuk kedalam tanah

dengan menggunakan dongkrak hidrolis yang diberi beban

Counterweight sehingga tidak menimbulkan getaran. Gaya

tekan dongkrak langsung dapat dibaca melalui manometer

sehingga gaya tekan tiang setiap kedalaman tertentu dapat

diketahui. Pengerjaan dengan menggunakan jack-in pile ini

memiliki keuntungan-keuntungan antara lain, bebas dari

kebisingan/getaran dan polusi serta pondasi tipe ini

cocok digunakan pada daerah perkotaan atau daerah padat

penduduk serta kondisi tertentu seperti pemancangan

pondasi di area jalur pipa gas bertekanan tinggi. Alat

ini mampu memancang pondasi dengan berbagai penampang

mulai dari 200x200 mm sampai 500x500 mm atau juga dapat

untuk spun pile(pipa lingkaran) dengan diameter 300

sampai dengan 600 mm. Mobilisasi mudah. Pada jack-in

pile ini tidak mungkin terjadi keretakan pada kepala

tiang dan juga tidak mungkin terjadi necking (lekukan

pada pondasi) seperti pada sistem bored-,l

Komponen alat :

1. Side piling installation seat (tempat instalasi

tumpukan sisi)

16

Page 17: just go one step

2. Main cabin (kabin utama)

3. Piling platform (peron tumpukan)

4. Pile clamping box (jepitan tiang kotak)

5. Crane (alat pengangkat tiang pancang)

6. Vertical motion mechanism (mekanisme gerak vertikal)

7. Assistant cantilever (asisten penyangga)

Kegiatan siklus Kerja dan Produktivitas alat

Siklus kerja Hydraulic jack-in pile adalah gerakan dari

Hydraulic jack-in pile selama melakukan gerakan untuk

berproduksi adalah sebagai berikut :

a. Mengikat Tiang Pancang Pertama

b. Mengangkat Tiang Pancang Pertama

c. Memutar / Memindahkan Tiang Pancang Pertama (bergerak

secara horizontal)

d. Memasukkan Tiang Pancang Pertama

e. Menekan Tiang Pancang Pertama

17

Page 18: just go one step

f. Pengambilan Tiang Pancang sambungan (Tiang Pancang

Kedua)

g. Pengelasan sambungan

h. Menekan Tiang Pancang sambungan (Tiang Pancang Kedua)

i. Pengambilan Ruyung (Alat bantu untuk menekan Tiang

Pancang sambungan)

j. Menekan Tiang Pancang sambungan (Tiang Pancang Kedua)

k. Bergerak keposisi pemancangan selanjutnya

Produktivitas Alat :

Productivity (m¹/menit) =

Produksi Hydraulic Jack-in pile rata-rata (m¹/menit)

Output : Hasil produksi per siklus (m¹)

Input : Jumlah Alat (pengamatan)

Time : Waktu siklus rata-rata (menit)

18

(output)

(Input * Time)

Page 19: just go one step

Metode wash borring

Wash boring adalah sebuat metode pengeboran yang

dilakukan untuk pekerjaan pondasi bore pile dengan

dibantu media air sebagai sumber pendukung pelaksanaan

pengeboran.

Tahapan pelaksanaannya adalah

a. setting alat

b. Fabrikasi besi

c. Pengeboran

d. cleaning

e. Pemasangan kerangka baja tulangan

f. pengecoran

II.2 Efisiensi pekerjaan pondasi

Efisiensi pekerjaan pondasi ini dapat kita buat menjadi

dua perhitungan. Yaitu perhitungan biaya pelaksanaan

pondasi tiang bor pile dan perhitungan biaya pelaksanaan

pondasi tiang pancang, yang nanti akan dijabarkan manjadi

sebuah rencana anggaran biaya (RAB) dimana semua

19

Page 20: just go one step

perhitungan dan rumus harus sesuai dengan analisa

perhitungan SNI ( Standar Nasional Indonesia ).

Membuat perhitungan kebutuhan material, tenaga kerja,

serta biaya koordinasi dan kebutuhan lainya berdasarkan

kuantitas yang didapat dari gambar kerja.

Berikut analisa perhitungan berdasarkan SNI :

Dibawah ini adalah analasia harga satuan standar dengan

analisa SNI

PEKERJAAN PERSIAPAN

1 m² Pek. Kantor Direksi Keet , dengan lantai plesteran

bahan

Dolken Kayu Ø 8 1.250

btg

Kayu Balok Borneo 0.180 m3

Paku 0.850 Kg

Besi Strip 1.100 Kg

Semen Portland 35.000 Kg

Pasir Pasang 0.150 m3

Pasir Beton 0.100 m3

Koral Beton 0.150 m3

Bata merah kelas I 30.000 bh

20

Page 21: just go one step

Seng Plat 0.250 lbr

Jendela Nako 2.000 bh

Kaca Polos 0.080 m2

Kunci Tanam 0.150 bh

Plywood 4 mm 0.060 lbr

Tenaga

Tukang Kayu 2.000 Oh

Tukang Batu 1.000 Oh

Perkerja 2.000 Oh

Kepala Tukang 0.300 Oh

Mandor 0.050 Oh

1 m² Pembuatan Gudang Semen dan Alat - alat

Dolken Kayu Ø 8 1.700

btg

Kayu Balok Borneo 0.210 m3

Paku 0.300 Kg

Semen Portland 10.500 Kg

Pasir Beton 0.030 m3

21

Page 22: just go one step

Koral Beton 0.050 m3

Seng BJLS 32 1.500

lbr

Tenaga

Tukang Kayu 2.000 Oh

Perkerja 1.000 Oh

Kepala Tukang 0.200 Oh

Mandor 0.050 Oh

Membersihkan Lapangan dan Perataan

Tenaga

Perkerja 0.100 Oh

Mandor 0.050 Oh

1 m² Pembuatan Bedeng Buruh

Bahan

Dolken Kayu Ø 8 1.250

btg

Kayu Balok Borneo 0.186 m3

Paku 0.300 Kg

Semen Portland 18.000 Kg

Pasir Beton 0.030 m3

Koral Beton 0.050 m3

22

Page 23: just go one step

Seng BJLS 32 1.500

lbr

Plywood 4 mm 1.350 lbr

Tenaga

Tukang Kayu 2.000 Oh

Perkerja 1.000 Oh

Kepala Tukang 0.200 Oh

Mandor 0.050 Oh

1 m² Pembuatan Bak Adukan ( 40 x 50 x 20 ) cm

Bahan

Kayu Terentang 0.186 m3

Paku 0.300 Kg

Kayu Kaso 5 / 7 1.000

btg

Tenaga

Tukang Kayu 2.000 Oh

Mandor 0.050 Oh

1 m² Pembuatan Jalan Sementara

Bahan

Batu Belah 5 / 20 0.150 m3

Batu Belah 5 / 7 0.090 m3

Pasir Pasang 0.010 m3

23

Page 24: just go one step

Tenaga

Perkerja 1.000 Oh

Mandor 0.050 Oh

PEKERJAAN TANAH

1 m3 Pek. Galian Tanah Biasa Max Kedalaman 1 m'

Tenaga

Perkerja 0.400 Oh

Tukang Gali Oh

Kepala Tukang Oh

Mandor 0.040 Oh

1 m3 Pek. Galian Tanah Biasa Max Kedalaman 2 m'

Tenaga

Perkerja 0.525 Oh

Tukang Gali Oh

Kepala Tukang Oh

Mandor 0.052 Oh

24

Page 25: just go one step

1 m3 Pek. Galian Tanah Biasa Max Kedalaman 3 m'

Tenaga

Perkerja 0.735 Oh

Tukang Gali - Oh

Kepala Tukang - Oh

Mandor 0.073 Oh

1 m3 Pek. Galian Tanah Keras Max Kedalaman 1 m'

Tenaga

Perkerja 0.625 Oh

Tukang Gali - Oh

Kepala Tukang - Oh

Mandor 0.062 Oh

1 m3 Pek. Galian Tanah Cadas Max Kedalaman 1 m'

Tenaga

Perkerja 1.250 Oh

Tukang Gali - Oh

Kepala Tukang - Oh

Mandor 0.125 Oh

1 m3 Pek. Galian Tanah Lumpur Max Kedalaman 1 m'

Tenaga

Perkerja 0.823 Oh

25

Page 26: just go one step

Tukang Gali - Oh

Kepala Tukang - Oh

Mandor 0.083 Oh

1 m² Pek. Stripping 1 m

Tenaga

Perkerja 0.050 Oh

Tukang Gali - Oh

Kepala Tukang - Oh

Mandor 0.005 Oh

1 m³ Pembuangan Tanah sejauh 150 m

Tenaga

Perkerja 0.192 Oh

Tukang Gali - Oh

Kepala Tukang - Oh

Mandor 0.050 Oh

PEKERJAAN PONDASI

1 m' Pembuatan Tiang Pancang ( 35 x 35 ) cm, Beton

Bertulang

Bahan

Pasir Urug Darat 0.016 m3

26

Page 27: just go one step

Pasir Beton 0.080 m3

Koral Beton 0.125 m3

Semen Portland 49.000 Kg

Besi Beton 34.500 Kg

Kawat Beton 0.700 Kg

Kayu Kaso 5 / 7 0.270 m3

Paku 0.120 Kg

Minyak Bekisting 0.090 lt

Plamuur Tembok 0.200 Kg

Tenaga

Perkerja 0.800 Oh

Tukang Batu 0.500 Oh

Kepala Tukang 0.050 Oh

Mandor 0.040 Oh

PEKERJAAN BETON

1 m³ Membuat Beton 1 Pc : 2 Ps : 3 Kr

Bahan

Semen Portland 232.000Kg

Pasir Beton 0.520 m3

Koral Beton 0.780 m3

Tenaga

Perkerja 1.650 Oh

Tukang Batu 0.250 Oh

27

Page 28: just go one step

Kepala Tukang 0.025 Oh

Mandor 0.080 Oh

1 m³ Membuat Beton Bertulang 1 Pc : 2

Ps : 4 Kr

Bahan

Semen Portland 280.000Kg

Pasir Beton 0.450 m3

Koral Beton 0.900 m3

Tenaga

Perkerja 1.650 Oh

Tukang Batu 0.250 Oh

Kepala Tukang 0.025 Oh

Mandor 0.080 Oh

1 m³ Membuat Beton Bertulang 1 Pc : 2 Ps : 2.5 Kr

Bahan

Semen Portland 352.000Kg

Pasir Beton 0.560 m3

Koral Beton 0.700 m3

Tenaga

Perkerja 1.650 Oh

Tukang Batu 0.250 Oh

Kepala Tukang 0.025 Oh

28

Page 29: just go one step

Mandor 0.080 Oh

1 m³ Membuat Beton Bertulang 1 Pc : 1.5 Ps : 3Kr

Bahan

Semen Portland 357.000Kg

Pasir Beton 0.420

m3

Koral Beton 0.540

m3

Tenaga

Perkerja 1.650 Oh

Tukang Batu 0.250

Oh

Kepala Tukang 0.025 Oh

Mandor 0.080 Oh

1 m³ Membuat Beton Bertulang 1 Pc : 1.5 Ps : 2.5Kr

29

Page 30: just go one step

Bahan

Semen Portland 386.000Kg

Pasir Beton 0.470

m3

Koral Beton 0.780

m3

Tenaga

Perkerja 1.650 Oh

Tukang Batu 0.250

Oh

Kepala Tukang 0.025 Oh

Mandor 0.080 Oh

1 m³ Membuat Beton Bertulang 1 Pc : 1 Ps : 2Kr

Bahan

Semen Portland 479.000Kg

Pasir Beton 0.370

m3

Koral Beton 0.740

m3

Tenaga

Perkerja 1.650 Oh

Tukang Batu 0.250

Oh

30

Page 31: just go one step

Kepala Tukang 0.025 Oh

Mandor 0.080 Oh

1 m³ Membuat Tiang Pancang Prestressed Beton

Bahan

Semen Portland 479.000Kg

Pasir Beton 0.370

m3

Koral Beton 0.740

m3

Rapidrant 2.460

gln

Tenaga

Perkerja 1.650 Oh

Tukang Batu 0.250

Oh

Kepala Tukang 0.025 Oh

Mandor 0.080 Oh

1 m³ Membuat Beton Bertulang 1 Pc : 2Ps : 3 Splt

Bahan

Semen Portland 336.000Kg

31

Page 32: just go one step

Pasir Beton 0.540

m3

Koral Beton 0.810

m3

Tenaga

Perkerja 2.000 Oh

Tukang Batu 0.350

Oh

Kepala Tukang 0.035 Oh

Mandor 1.000 Oh

1 m³ Membuat Beton Bertulang

1 Pc : 2Ps : 4 Splt

Bahan

Semen Portland 291.000Kg

Pasir Beton 0.470

m3

Koral Beton 0.930

m3

Tenaga

Perkerja 2.000 Oh

32

Page 33: just go one step

Tukang Batu 0.350

Oh

Kepala Tukang 0.035 Oh

Mandor 1.000 Oh

1 m³ Membuat Beton Bertulang 1 Pc : 1.5Ps : 3 Splt

Bahan

Semen Portland 367.000Kg

Pasir Beton 0.440

m3

Koral Beton 0.880

m3

Tenaga

Perkerja 2.000 Oh

Tukang Batu 0.350

Oh

Kepala Tukang 0.035 Oh

Mandor 1.000 Oh

1 m³ Membuat Beton Bertulang 1 Pc : 1.5Ps : 2.5

Splt

Bahan

Semen Portland 400.000Kg

33

Page 34: just go one step

Pasir Beton 0.480

m3

Koral Beton 0.800

m3

Tenaga

Perkerja 2.000 Oh

Tukang Batu 0.350

Oh

Kepala Tukang 0.035 Oh

Mandor 1.000 Oh

1 m³ Membuat Beton Bertulang 1 Pc : 1Ps : 1Splt

Bahan

Semen Portland 615.000Kg

Pasir Beton 0.520

m3

Koral Beton 0.520

m3

Tenaga

Perkerja 2.000 Oh

Tukang Batu 0.350

Oh

Kepala Tukang 0.035 Oh

34

Page 35: just go one step

Mandor 1.000 Oh

1 Kg Pembesian dengan Besi Polos atau Besi Ulir

Bahan

Besi Beton 1.050Kg

Kawat Beton 0.015

Kg

Tenaga

Perkerja 0.007 Oh

Tukang Besi 0.007

Oh

Kepala Tukang 0.0007 Oh

Mandor 0.0003 Oh

1 Kg Jaring Kawat Baja

Bahan

Besi Jaring Kawat Baja 1.020Kg

Kawat Beton 0.805Kg

Tenaga

Perkerja 0.025 Oh

35

Page 36: just go one step

Tukang Besi 0.025

Oh

Kepala Tukang 0.0025 Oh

Mandor 0.0015 Oh

Dan efisiensi juga dapat dilihat dari kecepatan suatu

pelaksanaan pekerjaan karena bias menjadi faktor

penghematan biaya operasional.

II.3 Efektifitas pekerjaan pondasi

Efektifitas dalam pelaksanaan suatu pekerjaan pondasi

jembatan ini dapat ditentukan oleh cepat atau lambatnya

suatu prosses pelaksanaan dimana ini semua harus dapat

dilihat dari awal perencanaan sampai pelaksanaan dengan

menggunakan tahapan kerja yang logis dan data

produktivitas suatu item pekerjaan yang ada.

II.3.1 TIME SCHEDULLING

Time scheduling merupakan suatu penjadwalan kerja yang

menjadi rangkaian aktifitas setiap pekerjaan dengan

durasi pelaksanaan item pekerjaan yang dilakukan dengan

ideal.

36

Page 37: just go one step

Yaitu membuat tahapan pekerjaan yang akan dilaksanakan

pada pondasi bore pile dan pondasi tiang pancang:

Pondasi bore pile :

Pekerjaan persiapan

Pembersihan tempat kerja

Pengukuran titik koordinat pondasi ( stake out )

Mobilisasi alat

Setting alat

Pengeboran

Cleaning

Pembesian

Pengecoran

Pengetesan daya dukung dan uji kelayakan tiang

Pondasi tiang pancang :

Pekerjaan persiapan

Pembersihan tempat kerja

Pengukuran titik koordinat pondasi ( stake out )

Mobilisasi alat

Setting alat

Pengadaan material pancang

Pemancangan

Pengetesan daya dukung dan uji kelayakan tiang

37

Page 38: just go one step

Mengendalikan waktu pelaksanaan kontruksi dengan prosedur

:

CPM ( Critical Path Method )

Critical Path method adalah suatu jalur dari

beberapa komponen kegiatan yang mempunyai total

waktu pelaksanaan terlama dan menunjukan kurun

waktu penyelesaian yang tercepat sehingga menjadi

jalur kritis. metode pengendalian waktu dengan

membuat perencanaan schedule agar lebih efisien

dan efektif.

Dalam membuat critical path method dengan

jaringan AOA, harus diketahui terlebih dahulu

perhitungan durasi pelaksanaan kegitan dengan

perhitungan maju dan perhitungan mundur.

Istilah yang digunakan dalam membuat perhingan

maju dan perhitungan mundur

Early start ( ES )yaitu waktu paling awal

sebuah kegiatan dapat dimulai sebelum

kegiatan lainya belum selesai.

38

Page 39: just go one step

Late start ( LS )yaitu waktu paling akhir

sebuah kegiatan dapatdiselesaikan tanpa

memperlambat pelaksanaan proyek>

Early finish ( EF )yaitu waktu paling awal

sebuah kegiatan dapat diselesaikan jika

dimulai pada waktu paling awalnya dan

selesai dengan durasinya.

Late finish (LF) yaitu waktu paling akhir

sebuah kegiatan dapat

dimulai tanpa perlambatan pelaksanaan proyek

Dasar CPM scheduling adalah ;

1. Perencanaan aktivitas proyek

2. Penjadwalan aktivitas proyek

3. Monitoring aktivitas proyek

Visualisasi critical path yang terjadi pada pekerjaan

kontruksi jembatan dengan penjadwalan item pekerjaan

secara logis

39

pengukuran

Fabrikasi besi tulangan

Test

Install besi

Pengecoran

Persiapan

Page 40: just go one step

ES EFLS LFI J

Dimana I dan j adalah notasi jaringan kerja

Dibawah ini adalah contoh

perhitungan maju

6 10B D

0 A 3 3 4 14 F 193 C E 5

5 8 614 m aju

e fa b

c

d

Perhitungan mundur

40

pengeboran

CRITICAL PATH

Page 41: just go one step

Dalam melaksanakan schedulling ini diharuskan membuat

jaringan kerja atau activity on arrow (AOA).

Dalam membuat jaringan kerja diharuskan :

1. Menentukan aktivitas kegiatan

2. Menentukan durasi aktivitas / kegiatan

3. Mendeskripsikan aktivitas

4. Menentukan hubungan yang logis

II.4 Perhitungan jumlah pondasi tiang sebagai pengganti

bore pile

perhitungan dilakukan dengan tahapan sebagai berikut :

1. Perhitungan pembebanan

2. Penentuan dimensi tiang

3. Perhitungan daya dukung tiang

4. Perhitungan jumlah tiang pondasi

Penggunaan tiang pancang dengan diameter 60cm

Data tanah lokasi pondasi terdapat level muka air tanah

1.7 m dan 2 m diasumsikan level mukair tanah berada di

41

7 6 10B 10 D

0 A 3 3 4 14 F 190 3 3 C E 14 5 19

5 8 6mundur 3 8 14d

c

a b e f

Page 42: just go one step

kedalaman 1.5 m

Lapisan bearing ( lapisan pendukung dengan nilai N-

SPT>50blows/feet pada kedalaman 13 – 19.5 m.

Analisa daya dukung menggunakan metode Reese and Wright:

Daya dukung tiang ultimate

Qult = Qb + Qs……………………………………………………………(1)

Qult = Ab qb + As qs

Qa = Qult / SF………………………………………………………………(2)

Dimana :

Qult = Daya dukung tiang ultimate

Qa = Daya dukung tiang yang diizinkan untuk

beban aksial tekan

Qb = Daya dukung ujung tiang ultimate

Qs = Daya dukung friksi tiang ultimate

qb = Point bearing

qs = Friksi

Ab = Luas penampang ujung tiang

As = Luas selimut tiang

SF = Faktor keamanan

42

Page 43: just go one step

Berdasarkan kekuatan bahan tiang.

Menurut peraturan beton Indonesia (PBI), tegangan

tekan beton yang diijinkan yaitu :

σb = 0.33 x f’c

f’c = kekuatan tekan beton karakteristik

= x A ............... (3)

Dimana :

= Kekuatan yang diizinkan pada tiang pancang (kg)

= Kuat tekan izin tiang pancang (kg/cm2)

= Luas penampang efektif tiang pancang (cm2)

Berdasarkan hasil sondir

Untuk tiang pancang end bearing pile :

Quijin = ............. (4)

Untuk tiang friction pile :

Quijin = ............... (5)

Untuk tiang pancang end bearing dan friction pile :

Qtiang= + ........ (6)

43

Page 44: just go one step

Dimana :

Qtiang = Kapasitas daya dukung ijin tiang pancang (kg)

qc = Nilai konis (kg/cm2)

BAB III

ANALISA EFISIENSI DAN EFEKTIFITAS DENGAN DATA

III.1 Efisiensi

44

Page 45: just go one step

Dalam analisa efisiensi ini meliputi perhitungan

yang didasari oleh data data yang didapat dari studi

literature dan data lapangan dimana dapat di bagi dalam

beberapa elemen perhitungan diantaranya adalah :

1 .Rencana Anggaran Biaya pekerjaan pondasi tiang

bore pile

2 .Rencana Anggaran Biaya pekerjaan pondasi tiang

pancang dengan hydraulic jack in pile

III.1.1 Rencana Anggaran Biaya pekerjaan pondasi tiang

bore pile

Dalam melaksanakan perhitungan anggaran biaya ini kita

harus mempunyai data data yang menjadi acuan perhitungan

RAB. Seperti halnya :

Data gambar kerja

Update harga bahan bangunan

Update harga sewa alat

Update upah pekerja

Biaya koordinasi

Analisa harga satuan SNI

Perhitungan biaya :

1. Pengeboran

45

Page 46: just go one step

III.1.2 Rencana Anggaran Biaya pekerjaan pondasi tiang

pancang

Dalam melaksanakan perhitungan anggaran biaya ini kita

harus mempunyai data data yang menjadi acuan perhitungan

RAB. Seperti halnya :

Data gambar kerja

Update harga material pancang precast

Update harga sewa alat

Update upah pekerja

Biaya koordinasi

Analisa harga satuan SNI

46

Page 47: just go one step

VI. Kesimpulan

Dengan menggunakan pondasi tiang pancang dalam

pelaksanaan lebih cepat karena material pondasi adalah

precast, pemancangan lebih cepat menggunakan hydraulic

VII. Daftar pustaka

1. Jonathan f hutchings. Project scheduling handbook ,

dekker media

2. Ir. Isman Tony JustantoMSCE. Manajemen kontruksi

3. Analisa SNI

47

Page 48: just go one step

4. Wiratman & Associates . Detail Engineering Design.

5.

48

Page 49: just go one step

49

Page 50: just go one step

50