i PERAN KEPALA SEKOLAH SEBAGAI SUPERVISOR DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM DI MTs IBNUL QOYYIM PUTRA BANTUL SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu Pendidikan Islam Disusun Oleh: Weni Nurdiyana NIM: 08410089 JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA 2012
69
Embed
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN ...digilib.uin-suka.ac.id/9981/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdffaktor yang mendukung dan menghambat dalam melaksanakan supervisi
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
i
PERAN KEPALA SEKOLAH SEBAGAI SUPERVISOR
DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM
DI MTs IBNUL QOYYIM PUTRA BANTUL
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta
Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu Pendidikan Islam
Disusun Oleh:
Weni Nurdiyana
NIM: 08410089
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
2012
v
MOTTO
������� �م ���� �����وا ��� ������ إن� ا�
Sesungguhnya Allah tidak akan merubah keadaan suatu kaum, sehingga
mereka merubah keadaan yang ada pada mereka sendiri
(QS. Al- Ra’du : 11)1
1 Departemen Agama RI, Al-Quran Al Karim dan Terjemahnya, (Semarang: PT Karya Toha
Rasa syukur senantiasa penulis panjatkan kepada Sang Khaliq, Allah SWT
yang menguasai seluruh raga, jiwa, pikiran, tindakan, perbuatan, dan ucapan
manusia, termasuk limpahan rahmat kepada penulis sehingga bisa meyelesaikan
karya tulis (Skripsi) ini. Untaian kata terpuji, salam, selalu dihaturkan kepada
Nabi Allah, Muhammad SAW yang selalu menjadi suri tauladan bagi kita semua.
Sungguh mimpi itu akhirnya menjadi nyata, perjuangan melelahkan menyelesaikan
S-1 pada Jurusan Pendidikan Agama Islam, Fakultas Tarbiyah, UIN Sunan Kalijaga
Yogyakarta akhirnya berakhir. Perjuangan ini pada awalnya diliputi banyak kecemasan
yang memungkinkan penulis terhempas pada kegagalan. Satu-persatu, akhirnya bisa
diurai meskipun dengan perjuangan panjang yang tidak efisien.
Karenanya kepada semua pihak yang berjasa pada penulis, disampaikan
ucapan terima kasih :
1. Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
2. Ketua dan Sekretaris Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan
Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
3. Bapak Dra. Sri Sumarni. M. Pd selaku Penasehat Akademik yang masukan
dan saran kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan sekripsi ini.
4. Bapak Drs. H. Sarjono, M. Si selaku Pembimbing Skripsi yang telah banyak
dan sabar memberikan bimbingan, petunjuk, masukan dan saran kepada
penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan sekripsi ini.
viii
5. Segenap Dosen dan karyawan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan
Kalijaga Yogyakarta.
6. Kepala sekolah, guru mata pelajaran SKI, serta segenap guru dan karyawan
MTs Ibnul Qoyyim Putra Bantul yang telah membantu penyelesaian sekripsi
ini.
7. Ayahanda dan ibunda tercinta yang senantiasa mengiringi penulis dengan
do’a, nasihat dan curahan kasih sayang. Terimakasih banyak atas semua
pengorbanannya.
8. Adik-adikku tercinta yang senantiasa memberikan do’a dan dukungan
terimakasih banyak atas perhatiannya.
9. Teman-teman PAI-2 angkatan 2008 yang selalu memberikan inspirasinya
kepada penulis. Terimakasih atas bantuannya, sehingga skripsi ini dapat
terselesaikan.
10. Semua pihak yang telah ikut berjasa dalam penyusunan skripsi ini yang tidak
mungkin disebutkan satu persatu.
Semoga segala jasa baik yang diberikan pada penulis akan mendapatkan
balasan yang lebih baik dari Allah SWT. Penulis menyadari bahwa skripsi ini
penuh dengan kekurangan, karenanya kritik dan saran sangat diharapkan. Semoga
skripsi ini bermanfaat.
Yogyakarta, 19 September 2012
Penyusun
Weni Nurdiyana Nim. 08410089
ix
ABSTRAK
Weni Nurdiyana. Peran Kepala Sekolah Sebagai Supervisor Dalam Pembelajaran SKI di MTs Ibnul Qoyyim Putra. Skripsi. Yogyakarta: Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, 2012. Latar belakang peneleitian ini adalah sekolah memberikan pelayanan pendidikan yang terbaik dengan berbagai cara agar proses belajar-mengajar dapat terlaksana dengan baik, salah satunya dengan supervisi kepala sekolah terhadap guru. Rumusan masalah dari penelitian ini adalah Bagaimana peran kepala sekolah sebagai supervisor dalam pembelajaran; apakah upaya yang dilakukan oleh kepala sekolah dalam melaksanakan supervisi pembelajaran SKI; apa saja faktor yang mendukung dan menghambat dalam melaksanakan supervisi pembelajaran SKI. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui peran kepala sekolah sebagai supervisor dalam pembelajaran SKI di MTs Ibnul QOyyim Putra Bantul; mengetahui upaya yang dilakukan oleh kepala sekolah sebagai supervisor dalam pembelajaran SKI; mengetahui faktor pendukung dan faktor penghambat peran kepala sekolah sebagai supersivor dalam pembelajaran SKI. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Peneliti ini menggunakan pendekatan administrasi pendidikan. Subjek dari penelitian ini adalah Kepala sekolah MTs Ibnul Qoyyim Putra, guru SKI, karyawan. Pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi, wawancara, dokumentasi, Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Peran kepala sekolah sebagai supervisor dalam pembelajaran SKI di MTs Ibnul Qoyyim Putra diantaranya; Membantu guru memahami tujuan pendidikan, membantu guru melihat secara lebih jelas dalam memahami keadaan dan keebutuhan siswa, membantu guru dalam memperkaya pengalaman belajar sehingga suasana pembelajaran bisa menggembirakan anak didik, memberikan leader yang efektif dan demokratis. (2) Upaya yang dilakukan oleh kepala sekolah sebagai supervisor dalam pembelajaran SKI di MTs Ibnul Qoyyim Putra adalah meningkatkan kemampuan guru SKI dalam menyusun program pembelajaran, meningkatkan kemampuan guru SKI dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran. (3) Faktor pendukung kepala sekolah sebagai supervisor dalam pembelajaran SKI di MTs Ibnul Qoyyim Putra meliputi: kerjasama yang baik antara kepala sekolah dengan guru dan siswa, sarana yang menunjang dalam KBM SKI, administrasi yang lengkap. Adapun faktor penghambat kepala sekolah sebagai supervisor dalam pembelajaran SKI meliputi: Waktu yang terbatas dan terbatasnya dana.
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..................................................................................... i
HALAMAN SURAT PERNYATAAN KEASLIAN ..................................... ii
HALAMAN PERSETUJUAN SKRIPSI ....................................................... iii
HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... iv
HALAMAN MOTTO ................................................................................... v
HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................... vi
KATA PENGANTAR .................................................................................. vii
HALAMAN ABSTRAK ............................................................................... ix
HALAMAN DAFTAR ISI ............................................................................ xi
HALAMAN DAFTAR TABEL .................................................................... xii
HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN ............................................................ xiv
BAB I PENDAHULUAN. .......................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah. ................................................................. 1
B. Rumusan Masalah. .......................................................................... 6
C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian. .................................................... 6
D. Kajian Pustaka................................................................................. 7
E. Landasan Teori. .............................................................................. 9
F. Metode Penelitian. ........................................................................... 24
G. Sistematika Pembahasan. ................................................................ 28
BAB IV PENUTUP ...................................................................................... 89
A. Kesimpulan ................................................................................. 91
B. Saran-Saran ................................................................................. 92
C. Kata Penutup ............................................................................... 92
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 94
xii
PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-INDONESIA
Transliterasi yang dipakai dalam skripsi ini adalah pedoman Transliterasi
Arab-Indonesia berdasarkan Surat Keputusan bersama Menteri Agama dan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia tanggal 22 Jauari 1988.
Ara
b
Latin Arab Latin Arab Latin
Q ق z ز ` ا
K ك s س b ب
L ل sy ش t ت
M م sh ص ts ث
N ن d ض j ج
W و t ط h ح
z 2 H ظ kh خ
‘ ع d د ‘ ء
Y ي g غ ż ذ
- f ف r ر
Catatan:
1. Konsonan yang bersyaddah ditulis dengan rangkap
Misalnya ; �ـ=ـ�ر ditulis rabbanâ.
2. Vokal panjang (mad) ;
xiii
Fathah (baris di atas) di tulis â, kasrah (baris di bawah) di tulis î, serta
dammah (baris di depan) ditulis dengan û. Misalnya; >ـ�ر?ـ�ا@ـ ditulis al-
qâri‘ah, Aــ�ـ�آـ�ـC@ا ditulis al-masâkîn, ن�DEـ�ـCا@ـ ditulis al-muflihûn
3. Kata sandang alif + lam (ال)
Bila diikuti oleh huruf qamariyah ditulis al, misalnya ; ـ�ونF�Gا@ـ ditulis al-
kâfirûn. Sedangkan, bila diikuti oleh huruf syamsiyah, huruf lam diganti
dengan huruf yang mengikutinya, misalnya ; ـ�لHا@ـ� ditulis ar-rijâl .
4. Ta’ marbûthah ( ة ).
Bila terletak diakhir kalimat, ditulis h, misalnya; ـ�ة�ا@ـJـ ditulis al-baqarah.
Bila ditengah kalimat ditulis t, misalnya; ـ�لCزآ�ة ا@ـ ditulis zakât al-mâl, atau
.K ditulis sûrat al-Nisâـ�رة ا@=ـ�ـ�ء
5. Penulisan kata dalam kalimat dilakukan menurut tulisannya, Misalnya;
.A ditulis wa huwa khair ar-Râziqînوهـ� Mـ�ـ�ازLــ�
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel I : Struktur Organisasi Sekolah .................................................... 37
Tabel II : Data Guru Ibnul Qoyyim Putra ............................................... 54
Tabel III : Data Nama Karyawan............................................................... 55
Tabel IV : Data Siswa MTs Ibnul Qoyyim Putra ...................................... 56
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran I : Pedoman Pengumpulan Data .......................................... 96
Lampiran II : Catatan Lapangan .......................................................... 100
Lampiran III : Daftar Riwayat Hidup .................................................... 113
Lampiran IV : Bukti Seminar Proposal ................................................. 112
Lampiran V : Kartu Bimbingan Skripsi................................................ 113
Lampiran VI : Surat Izin Penelitian BAPPEDA DIY............................. 114
Lampiran VII : Surat Izin Penelitian BAPPEDA Bantul ......................... 115
Lampiran VIII : Surat Keterangan Pelaksanaan Penelitian ....................... 116
Lampiran IX : Sertifikat Teknologi Informatika dan Komputer ............ 117
Lampiran X : Sertifikat TOEFL ........................................................... 118
Lampiran XI : Sertifikat TOAFL ........................................................... 119
Lampiran XII : Silabus .......................................................................... 120
Lampiran XIII : Program Kerja Tahunan ................................................ 143
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Secara fungsional, pendidikan pada dasarnya ditujukan untuk
menyiapkan manusia menghadapi masa depan agar hidup lebih sejahtera, baik
sebagai individu maupun secara kolektif sebagai warga masyarakat, bangsa
maupun antar bangsa. Bagi pemeluk agama, masa depan mencakup kehidupan di
dunia dan pandangan tentang kehidupan hari kemudian yang bahagia.1
Saat ini dunia pendidikan belum sepenuhnya dapat memenuhi harapan
masyarakat. Fenomena itu ditandai dari rendahnya mutu lulusan, penyelesaian
masalah pendidikan yang tidak tuntas atau cenderung tambal sulam, bahkan
lebih berorientas proyek. Akibatnya, seringkali pendidikan sering
mengecewakan masyarakat. Mereka terus mempertanyakan relevansi pendidikan
dengan kebutuhan masyarakat dalam dinamika kehidupan ekonomi, politik,
sosial, dan budaya. Kualitas lulusan pendidikan kurang sesuai dengan kebutuhan
pasar tenaga kerja dan pembangunan, baik industri, perbankan, telekomunikasi,
maupun pasar tenaga kerja sektor lainya yang cenderung menggugat eksistensi
sekolah. Bahkan SDM yang disiapkan melalui pendidikan sebagai generasi
1 Umaedi, Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah /Madrasah, (Yogyakarta:
Depdikbud, 2005), hal. 1
penerus belum sepenuhnya memuaskan bila dilihat dari segi akhlak, moral, dan
jati diri bangsa dalam kemajemukan budaya bangsa.2
Kondisi tersebut menyebabkan sebagian masyarakat menjadi pesimis
terhadap sekolah. Ada anggapan bahwa pendidikan tidak lagi mampu
menciptakan mobilitas social mereka secara vertical, karena sekolah tidak
menjanjikan pekerjaan yang layak. Sekolah kurang menjamin masa depan anak
yang lebih baik. Sebagaimana diungkapkan, perubahan paradigm baru
pendidikan kepada mutu (quality oriented) merupakan salah satu strategi untuk
mencapai pembinaan keunggulan pribadi anak.3
Tugas guru erat kaitannya dengan peningkatan sumberdaya manusia
melalui sektor pendidikan, oleh karena itu perlu upaya-upaya untuk
meningkatkan mutu guru untuk menjadi tenaga professional. Agar peningkatan
mutu pendidikan dapat berhasil. Sebagaimana dikemukakan Tilaar peningkatan
kualitas pendidikan tergantung banyak hal, terutama mutu gurunya.4
Untuk menjadikan guru sebagai tenaga professional maka perlu diadakan
pembinaan secara terus menerus dan berkesinambungan, dan menjadikan guru
sebagai tenaga kerja perlu diperhatikan, dihargai dan diakui keprofesionalannya.
Dengan diadakanya Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB)
diarahkan untuk dapat memperkecil jarak antara pengetahuan, keterampilan,
2 Ibid., Hal. 245 3 Syarifudin, Manajemen Mutu Terpadu dalam Pendidikan (Jakarta: Grasindo 2002) 4 H. AR. Tilaar, Beberapa Agenda Reformasi Pendidikan Nasional Dalam Prespektif Abad
21. (Magelang: Tera Indonesia, 1999), Hal. 104
kompetensi social dan kepribadian yang guru miliki sekarang dengan apa yang
menjadi tuntutan ke depan berkaitan dengan profesinya itu. Untuk membuat
mereka menjadi professional tidak semata-mata hanya meningkatkan
kompetensinya baik melalui pemberian penataran, pelatihan maupun
memperoleh kesempatan untuk belajar lagi namun perlu juga memperhatikan
guru dari segi yang lain seperti peningkatan disiplin, pemberian motivasi,
pemberian bimbingan melalui supervisi, pemberian insetif, gaji yang layak
dengan keprofesionalnya sehingga memungkinkan guru menjadi puas dalam
bekerja sebagai pendidik.
Kegiatan utama pendidikan di sekolah dalam rangka mewujudkan
tujuannya yakni kegiatan pembelajaran, sehingga seluruh aktivitas organisasi
sekolah bermuara pada pencapaian efisiensi dan efektifitas pembelajaran. Untuk
mewujudkan tujuan tersebut diperlukan peran dari kepala sekolah untuk
mendorong bawahannya/guru-gurunya supaya mengajar lebih professional lagi.
Di samping itu supervisi kepala sekolah sebagai perangsang keinginan
dan daya gerak yang menyebabkan seorang guru bersemangat dalam mengajar
karena adanya pembinaan dari kepala sekolah. Guru yang bersemangat dalam
mengajar terlihat dalam ketekunannya ketika melaksanakan tugas, ulet, minatnya
yang tinggi dalam memecahkan masalah, penuh kreatif dan sebagainya. Hal ini
berdampak pada proses belajar mengajar yang akhirnya mampu menciptakan
pembelajaran yang baik. Keberhasilan guru dalam mengajar karena adanya
supervisi kepala sekolah sehingga guru termotivasi dalam bekerja maka akan
menimbulkan kepuasan kerja dan meningkatkan kualitas pendidikan.
Kegiatan supervisi kepala sekolah akan berpengaruh secara psikologis
terhadap kinerja guru, guru yang puas dengan pemberian supervisi kepala
sekolah dan motivasi kerjanya tinggi maka ia akan bekerja dengan sukarela yang
akhirnya dapat membuat produktivitas pembelajaran meningkat. Tetapi jika guru
kurang puas terhadap pelaksanaan supervisi kepala sekolah maka guru dalam
bekerja kurang bergairah, hal ini mengakibatkan produktivitas guru menurun dan
berakibat proses pembelajaran juga tidak baik.
Keberhasilan sekolah adalah keberhasilan kepala sekolah dalam
bertanggungjawab dan menjalankan tugasnya sebagai pemimpin suatu
organisasi. Sekolah adalah suatu organisasi yang kompleks oleh karena itu
kepala sekolah harus mengarahkan dan mengkoordinasi semua kegiatan
pendidikan terutama terhadap tenaga kependidikan yaitu kepada para guru
sebagai pengajar yang harus menguasai ilmu dan keterampilan yang sesuai
dengan spesifikasi keahlian bidang studinya dan diharapkan mampu
mempersiapkan, melaksanakan pembelajaran dengan baik. Keberhasilan proses
pembelajaran disekolah banyak dipengaruhi faktor kepala sekolah, guru dan
siswa. Oleh karena itu kemampuan dan kualitas guru dalam melaksanakan
kegiatan pembelajaran perlu ditingkatkan dengan pengawasan dan bimbingan
dari kepala sekolah sebagai supervisor pendidikan. Seperti yang sudah berjalan
di MTs Ibnul Qoyyim Putra. Sekolah ini memiliki banyak prestasi akademis
maupun non akademis, diantara peran yang sudah dilakukan kepala sekolah pada
guru SKI adalah melihat proses pembelajaran di kelas, memberikan catatan dari
beberapa aspek diantarannya cara mengajar atau menyampaikan materi guru,
mengkondisikan peserta didik di kelas, cara memberikan evaluasi ringkas atau
mencari feedback dari materi yang disampaikan.
MTs Ibnul Qoyyim Putra sebagai lembaga pendidikan formal yang
memiliki misi menyelenggarakan pendidikan, keterampilan, dan
mengembangkan dasar-dasar tegnologi tepat guna, menjadikan seluruh
komponen sekolah bekerja keras guna terwujudnya misi dengan peran kepala
sekolah sebagai penggerak kearah tujuan tersebut. Problematika sekolah baik
secara teknis maupun non teknis misalnya dalam proses pembelajaran SKI masih
banyak siswa yang mengantuk dan kurang semangat dalam mengikuti pelajaran
seperti ketika guru memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya siswa
mayoritas diam dan ramai sendiri tidak memperhatikan guru saat mengajar,
sekolah memberikan pelayanan pendidikan yang terbaik dengan berbagai cara
agar proses belajar-mengajar dapat terlaksana dengan baik, salah satunya dengan
supervisi kepala sekolah terhadap guru. Hal ini yang medorong penulis
mengadakan penelitian di sekolah ini. Dengan harapan penelitian ini dapat
memberikan gambaran yang jelas bagaimana Peran Kepala Sekolah Sebagai
Supervisor Dalam Pembelajaran SKI di MTs Ibnul Qoyyim Putra.
Bertitik tolak belakang dari uraian di atas maka penulis tertarik untuk
mengadakan penelitian dengan judul “Peran Kepala Sekolah Sebagai Supervisor
Dalam Pembelajaran SKI di MTs Ibnul Qoyyim Putra”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan diatas
maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut:
1. Bagaimana peran kepala sekolah sebagai supervisor dalam pembelajaran
SKI?
2. Apa sajakah upaya yang dilakukan oleh kepala sekolah dalam melaksanakan
supervisi pembelajaran SKI?
3. Apa sajakah faktor yang mendukung dan menghambat dalam melaksanakan
supervisi pembelajaran SKI?
C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
1. Tujuan Peneliptian
a. Mengetahui peran kepala sekolah sebagai supervisor dalam
pembelajaran SKI di MTs Ibnul Qoyyim Putra
b. Mengetahui upaya yang dilakukan oleh kepala sekolah sebagai
supervisor dalam melaksanakan pembelajaran SKI di Mts Ibnul Qoyyim
Putra.
c. Mengetahui faktor pendukung dan faktor penghambat peran kepala
sekolah sebagai supervisor dalam melaksanakan pembelajaran SKI.
2. Kegunaan Penelitian
a. Untuk memberikan sumbangsih ilmu dan pengetahuan yang berkaitan
erat dengan fakultas dan jurusan penulis.
b. Memberikan kontribusi pikiran dan ide ilmiah untuk peran kepala
sekolah sebagai supervisor dalam melaksanakan pembelajaran SKI.
c. Untuk menambah khasanah ilmu pengetahuan dan memperluas
wawasan bagi penulis sebagai praktisi ilmu pendidikan pada
khususnya.
D. Kajian Pustaka
Setelah penulis melakukan telaah pustaka terhadap beberapa skripsi
yang berhubungan dengan skripsi penulis, penulis menemukan skripsi yang
relevan dengan tema penelitian ini diantaranya:
1. Skripsi yang disusun oleh Wita Ristyani, Jurusan Kependidikan Islam
Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, yang berjudul
“Usaha Kepala Sekolah Dalam Melaksanakan Supervisi Klinis (Studi Kasus
di SMA UII Yogyakarta)”, Tahun 2008. Dalam skripsi ini menguraikan
tentang usaha yang dilakukan kepala sekolah dalam melaksanakan supervise
klinis yang subyek penelitianya berada di SMA UII Yogyakarta. Kepala
sekolah berusaha membantu, mengarahkan, membimbing guru dalam bidang
intruksional dan usaha kepala sekolah dalam supervisi klinis di SMA UII
dalam peningkatan kemampuan profesi.5
2. Skripsi yang disusun oleh Ika Fitriyani, Jurusan Pemdidikan Agama Islam,
Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta yang berjudul
“Pelaksanaan Supervisi Pendidikan Sebagai Upaya Pembinaan Kompetensi
Profesional Guru PAI SD di Kabupaten Bantul”, Tahun 2002. Dalam skripsi
ini menguraikan tentang tujuan supervisi, prinsip-prinsip supervisi, dan
pendekatan supervisi yang berhubungan dengan upaya pembinaan dan
peningkatan kompetensi professional guru.6
3. Skripsi yang disusun oleh Marsiyani, Jurusan Kependidikan Islam Fakultas
Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga, yang bejudul “Manajemen Administrasi dan
Supervisi kepala Sekolah di SMA Colombo Sleman Yogyakarta”, Tahun
2009. Dalam skripsi ini menguraikan tentang pelakasanaan manajemen
administrasi dan supervisi dalam meningkatkan kualitas pendidikan di SMA
Kolombo. Kepala sekolah berusaha meningkatkan kualitas pendidikan
sehingga menghasilkan output yang berkualitas dalam pengorganisasian
kepala sekolah membuat struktur tugas kerja yang disetujui para stafnya dan
kepala sekolah berusaha untuk menigkatkan manajemen administrasi dan
supervise dengan mempertimbangkan faktor yang menghambatnya dan
5 Wita Ristyani, “Usaha Kepala Sekolah Dalam Melaksanakan Supervisi Klinis (Studi Kasus
di SMA UII Yogyakarta)”, Skripsi, Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta, 2008. 6 Ika Fitriyani, “ Pelaksanaan Supervisi Pendidikan Sebagai Upaya Pembinaan Kompetensi
Profesional Guru PAI SD di Kabupaten Bantul”, Skripsi, Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta, tahun 2002.
mengikut-sertakan para staf dan TU untuk mengikuti pelatihan-pelatihan
yang dapat membuwat manajemen administrasi yang membuat ketata
usahaan meningkat.7
Dari ketiga peneliti terdahulu, skripsi Wita Ristyani dan Ika Fitriyani,
keduanya tentang tujuan supervisi, prinsip-prinsip supervisi, dan pendekatan
supervisi yang berhubungan dengan upaya pembinaan dan peningkatan
kompetensi professional guru. sedangkan skripsi yang ditulis Marsiyani,
hanya menguraikan tentang pelaksanaan manajemen administrasi dan
supervisi dalam meningkatkan kualitas pendidikan di SMA Kolombo, dari
ketiga skripsi diatas hanya meneliti supervisi secara umum saja, perbedaan
penelitian sebelumnya dengan penulis adalah peneliti terfokus pada supervisi
pembelajaran SKI, selain itu dari segi objek penelitian ini juga berbeda.
E. Landasan Teori
1. Kepala Sekolah
Kepala sekolah adalah tenaga fungsional guru yang diberikan tugas
tambahan untuk memimpin suatu sekolah di mana diselenggarakan proses
belajar mengajar atau tempat di mana terjadi interaksi antara guru yang
memberi pelajaran dan murid yang menerima pelajaran. Kepala sekolah pada
hakekat etimologisnya merupakan padanan dari school principal, yang tugas
7 Marsiyani, “Manajemen Administrasi dan Supervisi kepala Sekolah di SMA Colombo
Sleman Yogyakarta”, Skripsi, Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta, tahun 2009.
kesehariannya menjalankan principalship atau kekepalasekolahan. Istilah
kekepalasekolahan mengandung makna sebagai segala sesuatu yang berkaitan
dengan tugas pokok dan fungsi sebagai kepala sekolah. Penjelasan ini
dipandang penting, karena terdapat beberapa istilah untuk menyebut jabatan
kepala sekolah, seperti administrasi sekolah (school administrator), pimpinan
sekolah (school leader), manajer sekolah(school manajer), dan sebagainya.
Kepala sekolah harus mempunyai kriteria atau kualifikasi umum
sebagai seorang kepala sekolah, yaitu:
a. Memiliki kualifikasi akademik sarjana (S1) atau diploma empat
(D-IV) kependidikan atau non kependidikan pada perguruan tinggi
yang terakreditasi.
b. Pada waktu diangkat sebagai kepala sekolah berusia setinggi-
tingginya 56 tahun.
c. Memiliki pengalaman mengajar sekurang-kurangnya 5 tahun
menurut jenjang sekolah masing-masing, kecuali di Taman Kanak-
Kanak / Raudhatul Athfal (TK / RA) memiliki pengalaman
mengajar sekurang-kurangnya 3 tahun di TK / RA.
d. Memiliki pangkat serendah-rendahnya III/c bagi Pegawai Negeri
Sipil (PNS) dan non PNS disertakan dengan kepangkatan yang
dikeluarkan oleh yayasan atau lembaga yang berwenang.8
Kompetensi Kepala Sekolah Menurut Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional Nomor 13 Tahun 2007 Tanggal 17 April 2007,meliputi:
2007 Mulyasa, Pedoman Manajemen Berbasis Mdrasah, Jakarta: Departemen Agama, 2005 Mulyasa, E, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dan Pendekatan Praktis,
Bandung: Remaja Rosda Karya, 2006. Ngalim Purwanto, M, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2006. Rahmat, Jalaludin, Metode Penelitian Komunikasi: Dilengkapi Contoh Analisis
Statistik, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2005.
Ristyani, Wita, “Usaha Kepala Sekolah Dalam Melaksanakan Supervisi Klinis (Studi Kasus di SMA UII Yogyakarta)”, Skripsi, Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta, 2008.
Sardjuli, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, Solo: Era Intermedia, 2001. Soetopo, Hendiyat dan Wasty, Kepemimpinan dan Supervisi Pendidikan, Jakarta:
Bina Aksara, 1998. Suryabrata, Sumadi, Metodologi Penelitian, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2006. Sutrisno Hadi, Metodologi Research, Yogyakarta: Andi Offest, 2004. Syarifudin, Manajemen Mutu Terpadu dalam Pendidikan, Jakarta: Grasindo 2002. Tilaar, AR, Beberapa Agenda Reformasi Pendidikan Nasional Dalam Prespektif
Abad 21, Magelang: Tera Indonesia, 1999. Tim Redaksi Fokus Media, Undang-undang Guru dan Dosen Bandung: Fokus
Media, 2008. Umaedi, Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah /Sekolah, Yogyakarta:
Depdikbud, 2005.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
PEDOMAN PENGUMPULAN DATA
A. Pedoman Observasi
1. Letak dan keadaan geografis sekolah
2. Sarana dan prasarana sekolah
B. Pedoman Wawancara
1. Kepala sekolah
a. Bagaimana peran kepala sekolah sebagai supervisor pendidikan
dalam pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam ?
1) Apakah kepala sekolah mempunyai program kerja yang terkait
dengan pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam? Jika ya, apa saja
program kerja jangka panjang dan program kerja jangka
pendeknya?
2) Bagaimana realisasi dari program kerja tersebut?
3) Apakah kepala sekolah sebagai supervisor pendidikan berperan
aktif dalam pembelajaran SKI?
4) Apakah kepala sekolah selalu memberikan arahan terhadap guru
SKI dalam mengajar?
5) Apakah kepala sekolah memberikan kebebasan dalam menerapkan
metode secara kreatif dan bervariasi?
6) Apakah kepala sekolah selalu membimbing dan memberi contoh
dalam mengajar dan mengevaluasi?
7) Apakah kepala sekolah memberikan fasilitas dalam pembelajaran
SKI?
8) Bagaimana teknik pengawasan atau supervisi pelaksanaan
program kerja tersebut?
9) Berapa kali dalam sebulan kepala sekolah melaksanakan
supervise?
b. Upaya yang dilakukan oleh kepala sekolah sebagai supervisor pendidikan
dalam pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam?
1) Peningkatan kemampuan guru SKI dalam menyusun program
pembelajaran!
a) Bagaimana upaya kepala sekolah dalam meningkatkan
kemampuan guru SKI mengorganisasiakan pembelajaran?
b) Bagaimana upaya kepala sekolah dalam meningkatkan
kemampuan guru SKI memilih, mengembangkan pendekatan dan
metode serta langkah-langkah pembelajaran?
c) Bagaimana upaya kepala sekolah dalam meningkatkan
kemampuan guru SKI memilih dan memanfaatkan sumber belajar
dan media pembelajaran?
2) Peningkatan kemampuan guru SKI dalam melaksanakan kegiatan
pembelajaran.
a) Bagaimana upaya kepala sekolah dalam meningkatkan
kemampuan guru SKI melaksanakan proses pembelajaran sesuai
dengan rencana yang telah disusun?
b) Bagaimana upaya kepala sekolah dalam meningkatkan
kemampuan guru SKI mengelola kelas dengan baik (mampu
menciptakan iklim pembelajaran yang kondusif dan mampu
mengatur tata ruang kelas pembelajaran)?
c) Bagaimana upaya kepala sekolah dalam meningkatkan
kemampuan guru SKI dalam menerapkan strategi dan metode
pembelajaran secara tepat?
d) Bagaimana upaya kepala sekolah dalam meningkatkan
kemampuan guru SKI dalam memberikan motivasi belajar dengan
baik?
e) Bagaimana upaya kepala sekolah dalam meningkatkan
kemampuan guru SKI mengenal kemampuan anak didik?
f) Bagaimana upaya kepala sekolah dalam meningkatkan
kemampuan guru SKI dalam melaksanakan program remedial dan
pengayaan?
g) Bagaimana upaya kepala sekolah dalam meningkatkan
kemampuan guru SKI dalam memberikan bantuan bagi siswa yang
mengalami kesulitan dalam mengikuti pembelajaran?
c. Apa faktor pendukung dan penghambat kepala sekolah sebagai
supervisor pembelajaran SKI?
2. Guru Sejarah Kebudayaan Islam
a. Apakah kepala sekolah mempunyai program kerja yang terkait dengan
pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam? Jika ya, apa saja program
kerja jangka panjang dan program kerja jangka pendeknya?
b. Bagaimana realisasi dari program kerja tersebut?
c. Apakah kepala sekolah sebagai supervisor pendidikan berperan aktif
dalam pembelajaran SKI?
d. Apakah kepala sekolah selalu memberikan arahan terhadap guru SKI
dalam mengajar?
e. Apakah kepala sekolah memberikan kebebasan dalam menerapkan
metode secara kreatif dan bervariasi?
f. Apakah kepala sekolah selalu membimbing dan memberi contoh
dalam mengajar dan mengevaluasi?
g. Upaya apa saja yang dilakukan oleh kepala sekolah dalam melaksakan
pembelajaran SKI?
h. Fasilitas apa saja yang disediakan kaitanya dengan pelaksanaan
pembelajaran SKI?
C. Pedoman Dokumentasi
1. Letak dan keadaan geografis sekolah
2. Sarana dan prasarana sekolah
3. Visi dan misi sekolah
4. Struktur organisasi sekolah
5. Keadaan guru, karyawan, dan siswa.
Catatan Lapangan I
Metode Pengumpulan Data: Wawancara
Hari/Tanggal : Rabu/ 11 April 2012
Jam : 08.30 WIB
Lokasi/Tempat : MTs Ibnul Qoyyim Putra/Ruang Kepala Sekolah
Sumber Data : Kepsek Bapak Irfan Saifuddin M.Si
Deskripsi Data:
Informasi adalah Kepala Sekolah dan Waka Kurikulum MTs Ibnul Qoyyim Putra. Wawancara kali ini merupakan awal untuk memperoleh data sekolah.
Pertanyaan yang diajukan terkait dengan ijin untuk melakukan penelitian disekolah tersebut, sejarah berdirinya sekolah, visi dan misi sekolah, keadaan siswa dan guru, sarana prasarana, serta nama-nama ski disekolah tersebut.
Dari hasil wawancara tersebut kepala sekolah memberikan ijin kepada peneliti untuk melakukan penelitian, kemudian terkait latar belakang sekolah dan lain-lain, Kepala sekolah meminta peneliti untuk menemui kepala tata usaha dan untuk guru ski di MTs Ibnul Qoyyim Putra ada 1 guru.
Interpretasi:
Kepala sekolah memberikan izin MTs Ibnul Qoyyim Putra sebagai tempat penelitian, kepala sekolah meminta peneliti untuk menemui kepala tata usaha terkait dengan dokumentasi sekolah yaitu Ibu Novianti, S.Pd, kemudian guru ski MTs Ibnul Qoyyim Putra ada satu yaitu Ibu Dra. Iin Quratul Aini.
Catatan Lapangan II
Metode Pengumpulan Data: Wawancara
Hari/Tanggal : Senin/ 16 April 2012
Jam : 08.30 WIB
Lokasi/Tempat : Ruang Tata usaha MTs Ibnul Qoyyim Putra
Sumber Data : Dokumentasi MTs Ibnul Qoyyim Putra
Deskripsi Data:
Informasi adalah kepala Tata Usaha MTs Ibnul Qoyyim Putra. Wawancara kali ini untuk memperoleh informasi tentang data atau dokumentasi sekolah.
Pertanyaan yang diajukan terkait dengan sejarah berdirinya sekolah, profil sekolah, visi dan misi sekolah, struktur organisasi sekolah, keadaan siswa dan guru, sarana dan prasarana sekolah.
Interpretasi:
Kepala Tata Usaha memberikan data-data atau dokumentasi sekolah terkait dengan sejarah berdirinya sekolah, profil sekolah, visi dan misi sekolah, struktur organisasi sekolah, keadaan siswa dan guru, sarana dan prasarana sekolah.
Catatan Lapangan III
Metode Pengumpulan Data: Wawancara
Hari/Tanggal : Kamis/17 Mei 2012
Jam : 10.00 WIB
Lokasi/Tempat : MTs Ibnul Qoyyim Putra/ Ruang Guru
Sumber Data : Ibu Iin Qurotul Aini
Deskripsi Data:
Informasi adalah Ibu Iin Qurotul Aini selaku guru ski. Pertanyaan-pertanyaan yang disampaikan terkait dengan pembelajaran ski
Dari hasil wawancara diketahui bahwa metode yang sering digunakan oleh guru ceramah, Tanya jawab, diskusi dan demontrasi, menurut beliau metode tersebut tepat untuk pembelajaran ski. Sedangkan media yang sering digunakan fasilitas kelas (white board), serta buku paket ski. Kemudian untuk aspek yang dikembangkan kognitif dan afektif karena dari pembelajaran ski itu bisa terjadi peubahan tingkah laku yang lebih baik dari sebelumnya. Secara materi siswa disana sudah menguasai akan tetapi kalau sedang belajar dikelas siswa banyak yang tidur dan sibuk bermain sendiri.
Interpretasi
Metode yang digunakan dalam pembelajaran ski adalah ceramah, Tanya jawab, diskusi serta demonstrasi, sedangkan media yang digunakan white board dan buku paket. Aspek yang lebih ditekankan aspek afektif karena lebih kepada keyakinan dan perubahan tingkah laku yang terwujud dari kesadaran diri. Siswa banyak yang tidur dan sibuk bermain sendiri ketika sedang proses kegiatan belajar mengajar.
Catatan Lapangan IV
Metode Pengumpulan Data: Wawancara
Hari/Tanggal : Selasa/15 Mei 2012
Jam : 10.00 WIB
Lokasi/Tempat : MTs Ibnul Qoyyim Putra/ Ruang Guru
Sumber Data : Bpk Irfan Saifuddin M.Si
Deskripsi Data:
Informasi adalah Bpk Irfan Saifuddin M.Si selaku kepala sekolah. Pertanyaan-pertanyaan yang disampaikan terkait dengan peran kepala sekolah
Dari hasil wawancara diketahui bahwa kepala MTs Ibnul Qoyyim Puta dipegang oleh bpk Irfan Saifuddin. Beliau sudah memenuhi standar kualifikasi kepala sekolah. Secara personal, kepala sekolah memiliki kepribadian dan kemampuan yang tinggi untuk memajukan sekolah, pekerja keras, jujur, disiplin, humanis, dan tegas. Secara social, beliau juga memiliki kemampuan untuk bekerja sama yang kuat. Beliau memiliki beberapa prestasi yang membanggakan.
Interpretasi
Kepala sekolah MTs Ibnul Qoyyim Putra dipegang oleh Bapak Irfan Saifudin, secara akademik beliau sudah memenuhi standar kualifikasi kepala sekolah, beliau adalah kepala sekolah yang memiliki kepribadian dan kemampuan yang tinggi.
Catatan Lapangan V
Metode Pengumpulan Data: Wawancara
Hari/Tanggal : Selasa/15 Mei 2012
Jam : 10.00 WIB
Lokasi/Tempat : MTs Ibnul Qoyyim Putra/ Ruang Guru
Sumber Data : Bpk Irfan Saifuddin M.Si
Deskripsi Data:
Informasi adalah Bpk Irfan Saifuddin M.Si selaku kepala sekolah. Pertanyaan-pertanyaan yang disampaikan terkait dengan peran kepala sekolah
Dari hasil wawancara diketahui program kerja disusun oleh kepala sekolah bersama para guru dan pegawai sekolah. Konsep program kerja kepala tersebut adalah bentuk-bentuk kegiatan yang ditetapkan, bagaimana teknik yang digunakan kepala sekolah dalam merealisasikan kegiatan dan pelaksanaan program kerja kerja tersebut. Program kerja kepala sekolah terbagi menjadi program kerja umum, program kerja kurikulum, program kerja kesiswaan, program kerja sarana dan prasarana, program kerja humas, program kerja keuangan, dan program kerja ke tata usaha. Seluruh program kerja tersebut di maksudkan untuk menunjang kegiatan pokok sekolah, yaitu menyelenggarakan proses belajar mengajar yang kondusif, efektif dan efisien.
Interpretasi
Program kerja disusun oleh kepala sekolah bersama para guru dan pegawai sekolah. Program kepala sekolah terbagi menjadi program kerja umum, program kerja kurikulum, program kerja kesiswaan, program kerja sarana dan prasarana, program kerja humas, program kerja keuangan, dan program kerja ke tata usaha.
Catatan Lapangan VI
Metode Pengumpulan Data: Wawancara
Hari/Tanggal : Senin/21 Mei 2012
Jam : 10.00 WIB
Lokasi/Tempat : MTs Ibnul Qoyyim Putra/ Ruang Guru
Sumber Data : Bpk Irfan Saifuddin M.Si
Deskripsi Data:
Informasi adalah Bpk Irfan Saifuddin M.Si selaku kepala sekolah. Pertanyaan-pertanyaan yang disampaikan terkait dengan peran kepala sekolah
Dari hasil wawancara diketahui bahwa kepala sekolah senantiasa membantu guru memahami tujuan pembelajaran dengan cara melakukan supervisi berupa pengamatan secara langsung dan tidak langsung pada saat guru melaksanakan proses pembelajaran. Pengamatan secara langsung dilakukan oleh kepala sekolah melakukan pengawasan proses pembelajaran SKI, beliau mengawasi ibu Iin Qurotul Aini dari membuka pelajaran sampai menutup pelajaran kepala sekolah duduk dibelakang sambil mengamati proses pembelajaran. Supervisi yang dilakukan kepala sekolah adalah melakukan supervisi pembelajaran dari kemampuan pedagogik, kesesuaian materi yang disampaikan, pengamatan terhadap sikap para siswa dalam pembelajaran, memeriksa RPP, selain kepala sekolah melakukan supervisi kepala sekolah juga memberikan bimbingan dan pengarahan melalui diskusi baik kolektif maupun individu.
Interpretasi
kepala sekolah senantiasa membantu guru memahami tujuan pembelajaran dengan cara melakukan supervisi berupa pengamatan secara langsung dan tidak langsung pada saat guru melaksanakan proses pembelajaran.
Catatan Lapangan VII
Metode Pengumpulan Data: Wawancara
Hari/Tanggal : Kamis/17 Mei 2012
Jam : 10.00 WIB
Lokasi/Tempat : MTs Ibnul Qoyyim Putra/ Ruang Guru
Sumber Data : Ibu Iin Qurotul Aini
Deskripsi Data:
Informasi adalah Ibu Iin Qurotul Aini selaku guru ski. Pertanyaan-pertanyaan yang disampaikan terkait dengan pembelajaran SKI
Dari hasil wawancara diketahui bahwa kepala sekolah menganjurkan kepada guru SKI untuk mengikut sertakan siswa dalam perencanaan pembelajarannya, sehingga guru mengetahui keadaan dan kebutuhan siswanya. Saat pembelajaran guru disarankan untuk mengungkapkan tujuan yang akan dicapai oleh proses pembelajaran. Kepala sekolah memberikan pengarahan bagaimana memperhatikan dan memperlakukan siswa yang tingkat kecerdasan dan pemahaman kognitifnya rendah. Kepala sekolah memberikan kesempatan kepada guru SKI untuk melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi, mengirim guru SKI dalam kegiatan workshop, diklat, MGMP, penataran dan kegiatan profesi guru. Pemberian kesempatan tersebut dilakukan agar pengalaman guru bertambah dan meningkatkan kompetensi guru sehingga dalam melakukan proses pembelajaran yang mendidik dan menyenangkan siswa. Adapun guru yang sedang melanjutkan pendidikannya diantaranya : ibu Atik Malihah, Bapak Tri Nugroho, Bapak Purwadi
Interpretasi
Kepala sekolah memberikan kesempatan kepada guru SKI untuk melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi, mengirim guru SKI dalam kegiatan workshop, diklat, MGMP, penataran dan kegiatan profesi guru. Pemberian
kesempatan tersebut dilakukan agar pengalaman guru bertambah dan meningkatkan kompetensi guru sehingga dalam melakukan proses pembelajaran yang mendidik dan menyenangkan siswa
Catatan Lapangan VIII
Metode Pengumpulan Data: Wawancara
Hari/Tanggal : Senin/21 Mei 2012
Jam : 12.15 WIB
Lokasi/Tempat : MTs Ibnul Qoyyim Putra/ Ruang Guru
Sumber Data : Bpk Irfan Saifuddin M.Si
Deskripsi Data:
Informasi adalah Bpk Irfan Saifuddin M.Si selaku kepala sekolah. Pertanyaan-pertanyaan yang disampaikan terkait dengan peran kepala sekolah
Dari hasil wawancara diketahui bahwa kepala sekolah sebagai pemimpin harus sering mengambil keputusan. Langkah-langkah yang sering dilakukan adalah melalui musyawarah dalam pengambilan keputusan, menciptakan komunikasi yang baik, dan selalu memberikan motivasi serta menciptakan suasana kerja yang kondusif. Kepala sekolah melakukan komunikasi dua arah baik dengan kepala sekolah maupun dengan masyarakat, kepala sekolah menjelaskan kepada warga sekolah maupun masyarakat semua program yang telah, sedang, dan akan dilakukan agar dipahami oleh semua pihak. Kepala sekolah memberikan penghargaan baik berupa materiil maupun immaterial kepada guru, staf yang berprestasi. Kepala sekolah mendorong guru dan staf untuk mengembangkan diri melalui penyediaan buku dan pelatihan, kepala sekolah juaga tidak segan menegur dan memberikan sanksi sesuai dengan tingkat kesalahan agar tujuan sekolah tercapai.
Interpretasi
kepala sekolah sebagai pemimpin harus mengambil keputusan. Langkah-langkah yang sering dilakukan adalah melalui musyawarah dalam pengambilan keputusan, menciptakan komunikasi yang baik, dan selalu memberikan motivasi serta menciptakan suasana kerja yang kondusif.
Catatan Lapangan IX
Metode Pengumpulan Data: Wawancara
Hari/Tanggal : Kamis/17 Mei 2012
Jam : 10.00 WIB
Lokasi/Tempat : MTs Ibnul Qoyyim Putra/ Ruang Guru
Sumber Data : Ibu Iin Qurotul Aini
Deskripsi Data:
Informasi adalah Ibu Iin Qurotul Aini selaku guru ski. Pertanyaan-pertanyaan yang disampaikan terkait dengan peran kepala sekolah
Kepala sekolah dapat menciptakan komunikasi yang baik dan komunikatif dalam menyampaikan segala hal yang terkait dengan kepempinanannya. Beliau sering meminta informasi dan masukan tentang hubungan kerja antara dirinya dengan orang lain. Beliau meminta dikritik apabila ada kesalahan atau kurang pas. Kepala sekolah menciptakan suasana kerja yang penuh kekeluargaan, yaitu adanya saling percaya, saling menghormati, saling menghargai. Komunikasi di sekolah selalu kompak dan solid mengusung keberhasilan sekolah untuk mencapai tujuan sekolah. Kepala sekolah tidak enggan memberikan pujian terhadap hasil kerja yang maksimal dan tidak canggung menyampaikan kritik terhadap hasil kerja yang kurang optimal. Kepala sekolah juga mendorong prestasi sempurna para guru dan staf sesuai dengan kemampuan masing-masing.
Interpretasi
Kepala sekolah mampu meciptakan yang baik dan komunikatif dalam menyampaikan segala hal yang terkait dengan kepempinanannya. Beliau sering meminta informasi dan masukan tentang hubungan kerja antara dirinya dengan orang lain.
Catatan Lapangan X
Metode Pengumpulan Data: Wawancara
Hari/Tanggal : Senin/21 Mei 2012
Jam : 12.15 WIB
Lokasi/Tempat : MTs Ibnul Qoyyim Putra/ Ruang Guru
Sumber Data : Bpk Irfan Saifuddin M.Si
Deskripsi Data:
Informasi adalah Bpk Irfan Saifuddin M.Si selaku kepala sekolah. Pertanyaan-pertanyaan yang disampaikan terkait dengan supervisi kepala sekolah
Dari hasil wawancara kepala sekolah melaksanakan supervisi melalui adanya supervisi kelas. Kepala sekolah memanfaatkan hasil supervisi untuk meningkatkan kinerja guru dan karyawan maupun untuk mengembangkan sekolah. Hasil dari supervisi dikomunikasikan agar menjadi timbak balik bagi kepentingan kualitas guru atau karyawan. Jenis supervisi yang dilakukan kepala sekolah adalah pengawasan yang sudah melekat dengan sendirinya menjadi tugas dan tanggung jawab kepala sekolah dan wakaur. Teknik pengawasan yang dilakukan kepala sekolah meliputi 2 macam, yaitu: pengawasan langsung dan pengawasan tidak langsung.
Interpretasi
kepala sekolah memanfaatkan hasil supervisi untuk meningkatkan kinerja guru dan karyawan maupun untuk mengembangkan sekolah. Teknik pengawasan yang dilakukan kepala sekolah meliputi 2 macam yaitu: pengawasan langsung dan tidak langsung.
Catatan Lapangan IX
Metode Pengumpulan Data: Observasi
Hari/Tanggal : Rabu/24 Oktober 2012
Jam : 09.45 WIB
Lokasi/Tempat : MTs Ibnul Qoyyim Putra/ Dikelas
Sumber Data : Ibu Iin Qurotul Aini
Deskripsi Data:
Informasi adalah Ibu Iin Qurotul Aini selaku guru ski. Pertanyaan-pertanyaan yang disampaikan terkait dengan peran kepala sekolah
Teknik pengawasan yang dilakukan oleh kepala sekolah meliputi teknik pengawasan langsung dan teknik pengawasan tidak langsung. Kepala sekolah menggunakan teknik kunjungan kelas. Di mana kepala sekolah melakukan kunjungan sewaktu-waktu untuk melihat atau mengamati seorang guru yang sedang mengajar. Teknik kunjungan kelas ini dimaksudkan untuk mengamati bagaimana guru mengajar, apakah sudah memenuhi standar professional, mengetahui suasana pembelajaran yang sedang berlangsung. Teknik ini digunakan pada saat beliau melalukan pengawasan terhadap ibu Iin Quratul Aini saat mengajar pelajaran SKI dari membuka pelajaran sampai menutup pelajaran pada tanggal 24 Oktober 2012, beliau duduk dibelakang sambil mengamati proses pembelajaran dan mengevaluasi guru yang sedang mengajar.
Interpretasi
Teknik pengawasan yang dilakukan oleh kepala sekolah meliputi teknik pengawasan langsung dan teknik pengawasan tidak langsung. . Kepala sekolah menggunakan teknik kunjungan kelas. Di mana kepala sekolah melakukan kunjungan sewaktu-waktu untuk melihat atau mengamati seorang guru yang sedang mengajar.
Teknik kunjungan kelas ini dimaksudkan untuk mengamati bagaimana guru mengajar, apakah sudah memenuhi standar professional, mengetahui suasana pembelajaran yang sedang berlangsung. Kepala sekolah kadang melakukan pengawasan tidak langsung masuk kelas, tetapi mengamati dari luar kelas.
1
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : Weni Nurdiyana
Tempat/tanggal lahir : Temanggung, 01 Oktober 1988
Alamat rumah : Jl Kedu Pasar RT 03/03 Kedu,
Temanggung 56252
Nama Ayah : H. Nursaid
Nama Ibu : Hj. Tumirah
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat rumah : Jl. Kedu Pasar RT03/03 Kedu,
Temanggung 56252
Pendidikan : 1. SDN 1 Kedu lulusan tahun 2002
1.SMP Takhassus Alqur’an lulus tahun 2004
2.SMA Takhassus Alqur’an lulusan tahun 2007
3.UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
Demikian Daftar Riwayat hidup ini saya buwa dengan