ANALISA MASS AIR FLOW SENSOR DAN INTAKE AIR TEMPERATURE SENSOR
PADA ISUZU D-MAX
PANDU TRI YUDHAC . 411 . 10 . 0018TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS
SEMARANG
AbstractIn this era of development of science knowledge and
technology is progressing very rapidly . A lot of research and
development conducted in various fields of science and technology ,
especially the development of technology in the automotive field
.Technology in cars today evolved following the market needs
without leaving the safety and comfort of the user . One of the
technologies on existing cars in the system is a fireplace and a
Mass Air Flow Sensor and Intake Air Temperature Sensor . The sensor
works by electrically mechanism . This technology is made to make
the car safer on the fireplace system .In this study will be an
analysis of the technology and the Mass Air Flow Sensor and Intake
Air Temperature Sensor , which is related to the parameters that
affect performance and the Mass Air Flow Sensor and Intake Air
Temperature Sensor . Research on the analysis and the Mass Air Flow
Sensor and Intake Air Temperature Sensor will use the car ISUZU D -
MAX as an object of research .
Keywords: performance analysis, Mass Air Flow Sensor dan Intake
Air Temperature Sensor, ISUZU D-MAX.
PENDAHULUANPada era sekarang ini perkembangan ilmu pengetahun
dan teknologi mengalami kemajuan yang sangat pesat. Banyak
dilakukan pengembangan dan penelitian dalam berbagai bidang ilmu
pengetahuan dan teknologi.Perkembangan teknologi transportasi
sangat cepat terutama dalam bidang otomotif. Pada saat ini inovasi
dalam otomotif semakin memanjakan pemakai, dengan adanya terobosan
teknologi yang terbaru harus mampu memenuhi tuntutan pemakai
(konsumen). Hal ini membuat pemakai lebih mudah, aman dan nyaman
sehingga para konsumen akan merasa puas dari keindahan kendaraan
baik dari bagian eksterior maupun bagian interiornya. Selain itu
juga disertakan perangkat keamanan dan kenyamanan yang lengkap,
yang akan berfungsi optimal, meliputi : rem, suspensi, kemudi, dan
lain sebagainya.Salah satu teknologi bidang otomotif yang saat ini
dikembangkan adalah sistem perapian pada kendaraan. Yaitu sistem
injeksi, Pada sistem perapian injeksi mempunyai keunggulan
dibandingkan sistem perapian karburator, jika pada sistem
karburator lebih boros dalam menggunakan bahan bakar dan tidak bisa
mengatur suhu udara dalam mesin. Sedangkan pada sistem injeksi
lebih efisien dalam penggunaan bahan bakar dan saat temperature dan
tekanan udara berubah maka dia dapat menyesuaikannya. Pada sistem
injeksi tersebut ada komponen yang berguna untuk mengatur suhu pada
sistem perapian tersebut yaitu Mass Air Flow (MAF) Sensor dan
Intake Air Temperature (IAT) Sensor. Komponen tersebut berguna
untuk mengukur aliran udara dan mengukur jumlah udara yang masuk ke
ruang bakar mesin.
METODE
Type Sensor MAFHot Wire
Type Sensor IATNTC (Negative Thermal Coefficient Resistor)
Jumlah Terminal5 (3 Sensor MAF dan 2 Sensor IAT)
Ukuran54,4 mm x 34 mm x 15,5 mm
Berat200 Gram
Berdasarkan latar belakang di atas maka akan dilaksanakan
penelitian terhadap unjuk kerja dari sensor Mass Air Flow dan
sensor Intake Air Temperature, dan pengaruh putaran mesin dan suhu
terhadap perubahan hambatan, arus, dan tegangan pada sensor Mass
Air Flow dan sensor Intake Air Temperature.
PEMBAHASAN
PENJELASAN MAF SENSOR DAN IAT SENSOR PADA ISUZU D-MAX
Layout / tata letak komponen Sensor MAF dan Sensor IAT di sistem
injeksi pada mobil Isuzu D-MAX:
Gambar 1 : Letak Sensor MAF dan Sensor IATMass Air flow sensor
terletak tepat di aliran udara masuk, antara filter udara dan
bagian thorttle tempat yang dapat mengukur udara yang masuk.
Gambar 2 : Sensor MAF dan Sensor IAT3 3.1 SpesifikasiTabel 1.
Spesifikasi Sensor MAF dan Sensor IAT pada Isuzu D-Max
3 3.2 Mass Air Flow SensorPada Isuzu D_MAX Sistem injeksi yang
digunakan adalah tipe mesin 4JJ1-TC. Pada tipe mesin 4JJ1-TC sensor
MAF meter pada mesin tipe 4JJ1-TC Isuzu D_MAX menjadi satu dengan
IAT sensor.Sensor MAF berfungsi untuk mengukur massa aliran udara
yang masuk ke dalam intake manifold. Komponen ini terbuat dari hot
wire platinum. Hot wire platinum dialiri arus oleh ECM, Udara yang
mengalir melewati hotwire platinum merupakan masukan dari sensor
ini. Output sensor ini kemudian dikirim ke ECM untuk dikalkulasi
dengan sensor-sensor lain guna memerintahkan actuator.MAF Sensor
memiliki 5 terminal yaitu; +B, E2G, VG, THA, E2. MAF Sensor
menggunakan 3 terminal yaitu; +B, E2G, VG, sedangkan terminal THA
dan E2 digunakan oleh sensor IAT. Terminal +B sebagai sumber
tegangan. Terminal E2G sebagai massa MAF meter. Terminal VG sebagai
tegangan MAF meter. Terminal THA merupakan tegangan sensor IAT.
Terminal E2 merupakan massa sensor IAT.
Gambar 3: Sensor MAF dan Sensor IAT socket3. 3.2 Menghitung
Tegangan Keluaran Setiap RPM pada Sensor MAF yang Masuk ke ECM
(Vo)3.3 3.3.1 Menghitung Tegangan Masukan Setiap RPM (Vt)Pada MAF
sensor besar tegangan masukan dapat berubah, dan perubahan tersebut
di pengaruhi putaran mesin atau RPM.
Keterangan : = Kecepatan motor (Rad/Sec)Vt = Tegangan masukan
tiap RPM (Volt)Ia = Arus masukan motor (A) (pada beban nol arus
juga nol)Ra = Hambatan jangkar motor (Ohm)K = Fluks
magneticMenghitung Tegangan Keluaran (Vo)
Gambar 4 : Rangkaian dalam Sensor MAFSetelah mengetahui besar
tegangan masukan setiap RPM, tegangan keluaran setiap RPM dapat
diketahui atau di hitung dengan menggunakan gambar rangkaian
diatas.
Keterangan :VOut= Tegangan Keluaran (Volt)Vt= Tegangan masukan
tiap RPM (Volt)RThermistor = Hambatan pada Thermistor (Ohm)RHot
Wire = Hambatan pada Hot Wire (Ohm)RA & RB = Hambatan tiap RPM
(Ohm)
3 3.3 Intake Air Temperature SensorIAT sensor merupakan bagian
dari MAF sensor. IAT Sensor berfungsi untuk mendeteksi suhu udara
yang masuk ke dalam intake manifold. IAT sensor terbuat dari
resistor jenis negative thermal coefficient (NTC). IAT sensor
diberi tegangan 5V dari ECM kemudian IAT sensor akan mengumpan
balik ke ECM lagi. Umpan balik ini yang akan dikalkulasi ECM
sebagai output dari sensor. Dengan resistansi sensor yang tinggi
ECM mendeteksi tegangan yang tinggi pada IAT sensor signal circuit.
Dengan resistansi yang rendah ECM mendeteksi tegangan yang rendah
pada IAT sensor signal circuit. Sensor MAF dan sensor IAT terletak
di saluran intake sebelum Throttle body.Menghitung Tegangan
Keluaran yang Masuk ke ECM pada Sensor IAT (Vo)3 3.3 3.3.1
Menghitung Tegangan Keluaran pada IAT Sensor
Gambar 3.7. Rangakaian Hubungan Sensor IAT dengan ECMDengan
melihat gambar rangkaian diatas tegangan keluaran pada IAT sensor
dapat dihitung mrnggunakan rumus.
Keterangan :Vo = Tegangan Keluaran (Volt)Vin = Tegangan Masukan
dari ECM (Volt)RIAT = Resistansi pada IAT (Ohm)RECM = Resistansi
pada ECM (Ohm)Tegangan keluaran pada IAT Sensor berubah tergantung
pada nilai tahanan pada IAT Sensor, dan nilai tahanan pada IAT
Sensor berubah berdasarkan suhu. Semakin panas suhu pada IAT Sensor
semakin kecil tahan pada IAT Sensor dan tegangan keluaran juga
kecil.Menghitung Arus pada Intake Air Temperature Sensor
(I)Menghitung Arus yang masuk dari ECM ke Sensor (IM)
Keterangan :IM: Arus yang masuk dari ECM ke Sensor (A)Vin:
Tegangan masukan dari ECM (Volt)RECM: Hambatan pada ECM
(Ohm)Menghitung Arus yang Keluar dari Sensor ke ECM (IK)
Keterangan :IK: Arus dari Sensor ke ECM (A)Vout: Tegangan
keluaran pada Sensor (Volt)RIAT: Hambatan pada Sensor (Ohm)
ANALISA MAF SENSOR DAN IAT SENSORDiagram Alir Mass Air Flow
Sensor dan Intake Air Temperature Sensor
Gambar 4.1. Diagram alir MAF Sensor dan IAT SensorPrinsip
KerjaSaat mesin di hidupkan udara yang masuk akan melewati heater.
Heater menyerupai setrika yang di set dengan panas tertentu,
kemudian panas yang di hasilkan heater akan di tiup angin, besarnya
angin yang masuk menentukan perpindahan panas dari heater ke
thermistor. Thermistor akan menghasilkan sinyal berdasarkan
banyaknya panas yang di terima dari heater melalui aliran udara,
semakin panas thermistor, maka semakain tinggi output Voltage yang
di kirim ke ECM.Perhitungan Mass Air Flow SensorPerhitungan
Tegangan KeluaranData dibawah ini berdasarkan pengukuran pada mobil
Isuzu D-Max.RPMVOUT
7001,5
10001,9
15002,4
20002,6
25002,9
30003,7
Tabel Hasil Pengukuran Tegangan Keluaran Setiap RPM yang Masuk
ke ECM
Gambar 4.2. Grafik Tegangan Keluaran Setiap RPM yang Masuk ke
ECMDiketahui :VECM= 5 VoltRa = 2700 OhmI a = 0 A (Pengukuran pada
beban nol arus nol)Ditanyakan : Tegangan Masukan Tiap RPM ( Vt )
?Jawab : Tegangan Masukan pada 700 RPM
rad/sec
Tabel hasil perhitungan tegangan masukan tiap RPMRPMVt
7004,98
10004,92
15004,86
20004,81
25004,97
30004,71
Berdasarkan perhitungan tegangan masukan pada sensor MAF
tegangan masukan berubah pada setiap RPM. Semakin besar RPM maka
semakin kecil tegangan masukannya.Menghitung Tegangan Keluaran Tiap
RPM
Gambar 4.3. Rangkaian dalam Sensor MAFDiketahui :Tabel Nilai
Tegangan Masukan ( Vt )RPMVt
7004,98
10004,92
15004,86
20004,81
25004,97
30004,71
Tabel Nilai Hambatan pada Rangkaian (Berdasarkan
Spesifikasi)RHot Wire1700 Ohm
RThermistor45 Ohm
RA & RBBerubah setiap RPM
RPMRA (Ohm)RB (Ohm)
70036603660
100024302430
150015501550
200011501150
2500910910
3000190190
Tabel Hasil Pengukuran Hambatan RA dan RB
Ditanyakan :Tegangan Keluaran Tiap RPM pada MAF Sensor ( Vout )
?Jawab : Tegangan Keluaran pada 700 RPM, Vo : 1,5 Volt
1,51 VoltSelisih baku tegangan keluaran pada 700 RPM
ltTabel hasil perbandingan Hasil Pengukuran dan Hasil
Perhitungan Tegangan Keluaran tiap RPMBerdasarkan hasil perhitungan
pada Sensor MAF ada selisih dengan hasil pengukuran. Selisih
terbesar ada pada 3000 RPM dengan selisih mencapai 0,37 volt dan
tingkat error yang mencapai 10%. Sedangkan selisih terkecil ada
pada 1500 RPM dengan selisih 0 volt dan tingkat error 0%.
Gambar 4.4. Grafik perbandingan hasil ukur dan hasil hitung pada
Sensor MAFPerhitungan Intake Air Temperature SensorMenghitung
Tegangan Keluaran pada IAT SensorTabel Hasil Pengukuran Resistansi
dan Tegangan Keluaran Setiap Suhu pada Sensor IAT
Gambar 4.5. Grafik Perubahan Resistansi dan Tegangan Terhadap
Suhu pada Sensor IATDiketahui :Vin = 5 VoltRECM = 2700
Ohm(Berdasarkanpengukuran)RIAT = Tabel Pengukuran Resistansi dan
Tegangan Keluaran Setiap Suhu pada Sensor IATDitanyakan : Tegangan
Keluaran Sensor IAT ke ECMJawab : Tegangan Keluaran pada Suhu 100o,
Vo : 0,3 Volt
Selisih baku tegangan keluaran pada suhu 1000
Tabel Perbandingan Hasil Pengukuran dan Hasil Perhitungan Sensor
IAT
Berdasarkan hasil perhitungan pada Sensor IAT ada selisih hasil
perhitungan dengan hasil pengukuran pada tegangan keluaran. Selisih
terbesar mencapai 0,1 volt yang berada pada suhu 100, dan selisih
terkecil berada pada suhu 900 dengan angka selisih 0 volt.
Sedangkan perhitungan error, tingkat error terbesar berada pada
suhu 70o C dengan error yang mencapai 13,33%, dan tingkat error
terkecil terdapat pada suhu 90o C dengan tingkat error 0%.
Gambar Grafik perbandingan hasil ukur dan hasil hitung pada
Sensor IATMenghitung Arus yang masuk dari ECM ke Sensor ( IM
)Diketahui :Vin = 5 VoltRECM= 2700 Ohm (Berdasarkan
pengukuran)Ditanyakan :Arus yang masuk ke sensor (IM)Jawab :
Berdasarkan perhitungan arus masukan pada Sensor IAT besar arus
yang masuk dari ECM ke dalam Sensor IAT adalah 0,0018 A.Menghitung
Arus yang keluar dari Sensor ke ECM (IK)Diketahui :Tabel Hasil
Pengukuran Resistansi dan Tegangan Keluaran Setiap Suhu pada Sensor
IAT
Ditanyakan : Arus yang keluar dari Sensor ke ECM ( IK )Jawab :
Arus yang keluar dari sensor ke ECM pada suhu 100o
Tabel Hasil Perhitungan Besar Arus yang Melewati Sensor IAT
Berdasarkan perhitungan Arus pada Sensor IAT, arus keluaran yang
mengalir dari Sensor ke ECM mempunyai nilai yang berbeda setiap
suhu, Arus terbesar pada suhu 90o C dengan nilai 0,0016 A,
sedangkan arus terkecil pada suhu -20o C dengan nilai 0,0002
A.KESIMPULANSetelah dilakukan pengujian dan analisa pada Tugas
Akhir ini, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :1. Mass Air
Flow Sensor dan Intake Air Temperature Sensor mempunyai nilai
standart berdasarkan pengukuran seperti yang tertera pada tabel
pada bab 4.2. Tegangan masukan pada Sensor MAF berbeda pada setiap
RPM. Semakin besar RPM maka semakin kecil tegangan masukannya,
dapat di lihat pada tabel 4.2.3. Pada kondisi tidak ada beban di
dalam mobil maka arus yang melewati sensor MAF adalah nol ( 0 Amp
).4. Tegangan keluaran pada Sensor MAF berbeda pada setiap RPM.
Semakin besar RPM maka semakin besar pula tegangan keluarannya,
dapat di lihat pada tebel 4.4.5. Pada Sensor IAT besar resistansi
dapat berubah setiap suhu. Semakin tinggi suhu pada sensor maka
nilai resistansi akan semakin kecil, dapat di lihat pada tabel
4.5.6. Pada Sensor IAT dengan berubahnya resistansi di dalam sensor
maka hal tersebut juga mempengaruhi besar tegangan keluaran yang
masuk ke dalam ECM, semakin besar resistansi pada sensor tegangan
keluaran juga akan semakin besar.7. Berdasarkan perhitungan Arus
pada Sensor IAT, arus keluaran yang mengalir dari Sensor ke ECM
mempunyai nilai yang berbeda setiap suhu.
DAFTAR PUSTAKA PT. Astra Motor. 2013. Isuzu Motors Limited.
Jakarta: PT Honda-Astra Motor Training Center William D.Cooper,
(1985), Instrumentasi Elektronik dan Teknik Pengukuran Edisi
Ke-2,hal 148-155) Baharuddin, (2004),Sistem Kendali Kecepatan Motor
DC Berbasis PWM (Pulse Width Modulation),Skripsi,Stimik
Kendari,Sulteng)
https://www.facebook.com/notes/pricearea-mesin-pencari-belanja/perbedaan-kelebihan-dan-kekurangan-sistem-injeksi-dan-karburator/528670037184064
http://rus28.files.wordpress.com/2011/11/efi-modul1.pdf
http://benymekanik.blogspot.com/2012/06/fungsi-ckp-crank-posision-sensor-dan.html