Uji Efektifitas Ekstrak Teki (Cyperus rotundus) sebagai Permen Obat Alternatif Pereda Nyeri Dismenhorea Primer pada Wanita Usia Reproduktif (Talitha R. Nathania*, Rizal K. Asharo, Roksun Nasikhin, Laily Hanifa, Suci N. Marcilia) *Mahasiswa Jurusan Biologi FMIPA Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya Kampus ITS Sukolilo Surabaya Jawa Timur 085646148188 Inti Sari Eksperimen yang telah dilakukan adalah uji efektifitas ekstrak teki (Cyperus rotundus) sebagai permen obat pereda nyeri dismenhorea primer pada wanita usia reproduktif. Eksperimen ini bertujuan untuk membuat permen dari ekstrak rumput teki, uji efek dosis ekstrak rumput teki secara invitro dengan hewan uji mencit betina (Mus musculus), serta menguji efektifitas ekstrak rumput teki (Cyperus rotundus) sebagai alternatif pengobatan desmenhore primer pada wanita usia reproduktif. Sampel rumput teki yang digunakan berasal dari daerah Jemur Sari dengan koordinat 07˚ 20.3522’ LS dan 112˚44.1519’BT. Sampel yang didapatkan, dipreparasi untuk bahan uji dosis secara invitro dan untuk pembuatan permen teki yang selanjutnya digunakan untuk uji organoleptik. Hasil uji secara invitro, menunjukkan tidak ada kerusakan organ pada mencit betina (Mus musculus) sehingga uji organoleptik secara invivo bisa dilaksanakan dengan menggunakan 30 orang panelis. Hasil uji organoleptik kemudian diuji menggunakan uji statistik proporsi dengan uji tiap dosis bisa menyembuhkan dismenhorea primer paling tidak 50% dengan α 5% (CR > 1,645). Hasil uji statistik dosis A (3 gram/butir) menunjukkan nilai -4,02 (H o diterima), dosis B (6 gram/butir) menunjukkan nilai -0,73 (H o diterima), sedangkan dosis C ( 9 gram/butir) menunjukkan nilai 2,45 (H o ditolak). Dosis yang
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Uji Efektifitas Ekstrak Teki (Cyperus rotundus) sebagai Permen Obat Alternatif Pereda
Nyeri Dismenhorea Primer pada Wanita Usia Reproduktif
(Talitha R. Nathania*, Rizal K. Asharo, Roksun Nasikhin, Laily Hanifa, Suci N. Marcilia)
*Mahasiswa Jurusan Biologi FMIPA Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
Kampus ITS Sukolilo Surabaya Jawa Timur 085646148188
Inti Sari
Eksperimen yang telah dilakukan adalah uji efektifitas ekstrak teki (Cyperus rotundus)
sebagai permen obat pereda nyeri dismenhorea primer pada wanita usia reproduktif.
Eksperimen ini bertujuan untuk membuat permen dari ekstrak rumput teki, uji efek dosis
ekstrak rumput teki secara invitro dengan hewan uji mencit betina (Mus musculus), serta
menguji efektifitas ekstrak rumput teki (Cyperus rotundus) sebagai alternatif pengobatan
desmenhore primer pada wanita usia reproduktif. Sampel rumput teki yang digunakan
berasal dari daerah Jemur Sari dengan koordinat 07˚ 20.3522’ LS dan 112˚44.1519’BT.
Sampel yang didapatkan, dipreparasi untuk bahan uji dosis secara invitro dan untuk
pembuatan permen teki yang selanjutnya digunakan untuk uji organoleptik. Hasil uji secara
invitro, menunjukkan tidak ada kerusakan organ pada mencit betina (Mus musculus)
sehingga uji organoleptik secara invivo bisa dilaksanakan dengan menggunakan 30 orang
panelis. Hasil uji organoleptik kemudian diuji menggunakan uji statistik proporsi dengan uji
tiap dosis bisa menyembuhkan dismenhorea primer paling tidak 50% dengan α 5% (CR >
1,645). Hasil uji statistik dosis A (3 gram/butir) menunjukkan nilai -4,02 (Ho diterima), dosis
B (6 gram/butir) menunjukkan nilai -0,73 (Ho diterima), sedangkan dosis C ( 9 gram/butir)
menunjukkan nilai 2,45 (Ho ditolak). Dosis yang paling efektif sebagai permen obat
alternative pereda nyeri desmenhorea primer pada wanita usia reproduktif adalah dosis C (9
gram/butir).
Kata kunci: efektifitas, Cyperus rotundus, desminhorea primer, Uji organoleptik, Uji statistic
Abstract
The experiment was done is effectifity test of Cyperus rotundus extract as medicine
candy of primary dismenhorea palliative painful at women with reproductive age. This
experiment aims to make candy from teki grass (Cyperus rotundus) extract, in vitro dose
effect test using female Mus musculus as a testing animal, and test the evectivity of Cyperus
rotundus extract as medicine candy of primary dismenhorea palliative painful at women with
reproductive age. Teki grass which is used for this experiment is taken from Jemur Sari which
has coordinate 07˚ 20.3522’ LS dan 112˚44.1519’BT. Taken sample is prepared for in vitro
dose test material and medicine candy making which is used for organoleptic test. The result
of in vitro test shows there is no defect at Mus musculus organ so the organoleptic test can be
done by using 30 panelist. The result of organoleptic test is tested by proportion statistic test
with each dose test can cure more than 50% with α 5% (CR>1,645). The statistic test of dose
A (3gram/granul) showed value -4,02 (Ho is received), dose B (6 gram/granul) showed value
-0,73 (Ho is received), whereas dose C (9 gram/granul) showed value 2,45 (Ho ditolak). The
most effective dose as alternative medicine of primary dismenhorea palliative painful at
women with reproductive age is dose C (9 gram/granul)
Setelah uji organoleptik dilaksanakan, langkah selanjutnya adalah uji hipotesis. Berikut hasil uji hipotesis dari ketiga dosis yang dilakukan:
a. Dosis A (3 gram/butir)n = 30P = 50%=0,5x = 4Ho : P = Po
H1 : P > Po
α = 5%, Z95% = 1,645Uji Hipotesis:
T = 4−30.0,5
√30.0,5 .0,5 =
4−15
√7,5 =
−112,75
= -4,02
Uji hipotesis dosis A, menunjukkan value -4,02, yaitu berada di luar daerah penolakan yang berarti Ho diterima dan H1 ditolak. Dosis A tidak bisa menyembuhkan dismenhorea primer paling tidak 50% (Dosis A tidak efektif)
b. Dosis B (6 gram/butir)n = 30P = 50%=0,5
uterususus
2,540 1,645
-0,73 0 1,645
x = 13Ho : P = Po
H1 : P > Po
α = 5%, Z95% = 1,645Uji Hipotesis:
T = 13−30.0,5
√30.0,5 .0,5 =
13−15
√7,5
= −112,75
= -0,73
Uji hipotesis dosis B, menunjukkan value -0,73, yaitu berada di luar daerah penolakan yang berarti Ho diterima dan H1 ditolak. Dosis B tidak bisa menyembuhkan dismenhorea primer paling tidak 50% (Dosis B tidak efektif)
c. Dosis C (9 gram/butir)n = 30P = 50%=0,5x = 22Ho : P = Po
H1 : P > Po
α = 5%, Z95% = 1,645Uji Hipotesis:
T = 22−30.0,5
√30.0,5 .0,5 =
22−15
√7,5
= 7
2,75 = 2,54
Uji hipotesis dosis C, menunjukkan value 2,54, yaitu berada di dalam daerah penolakan yang berarti Ho
ditolak dan H1 diterima. Dosis C bisa menyembuhkan dismenhorea primer paling tidak 50% (Dosis C efektif). Dari ketiga dosis yang diberikan, terbukti bahwa dosis yang paling efektif untuk pereda nyeri dismenhorea primer pada wanita usia reproduktif adalah dosis C (9 gram/butir).