JURNAL STUDI KUALITATIF FAKTOR KEPUASAN DAN KETIDAKPUASAN WARTAWAN YANG BERTUGAS DI RUANG LOKA WARTA TERHADAP LAYANAN MEDIA RELATIONS HUMAS PEMERINTAH KOTA SURAKARTA Oleh: Laurensia Lantis Dharmastuti D1216035 SKRIPSI Diajukan Guna Memenuhi Persyaratan untuk Mencapai Gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Politik Program Studi Ilmu Komunikasi FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2019
21
Embed
JURNAL STUDI KUALITATIF FAKTOR KEPUASAN DAN … D1216035.pdf · Public Relation are the Public Relation's role as government's spokesperson, press ... informasi dan komunikasi, pemerintah
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
JURNAL
STUDI KUALITATIF FAKTOR KEPUASAN DAN KETIDAKPUASAN
WARTAWAN YANG BERTUGAS DI RUANG LOKA WARTA
TERHADAP LAYANAN MEDIA RELATIONS
HUMAS PEMERINTAH KOTA SURAKARTA
Oleh:
Laurensia Lantis Dharmastuti
D1216035
SKRIPSI
Diajukan Guna Memenuhi Persyaratan untuk Mencapai
Gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Politik
Program Studi Ilmu Komunikasi
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2019
1
Studi Kualitatif Faktor Kepuasan dan Ketidakpuasan Wartawan yang
Bertugas di Ruang Loka Warta Terhadap Layanan Media Relations
Humas Pemerintah Kota Surakarta
Laurensia Lantis Dharmastuti
Nora Nailul Amal
Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik
Universitas Sebelas Maret Surakarta
Abstract
Government Public Relation is the government’s spearhead to
communicate the government’s program and performance. Public relation needs
reporter and media to publish the government's policy; accordingly, good rapport
with media is needed. Media relations is one of the activities of establishing a good
rapport with media in order to obtain positive publication which affects
organization reputation.
The present study was aimed at finding out the underlying factors of
satisfaction and dissatisfaction of journalists who were on duty in Loka Warta
regarding the media relations of Surakarta City Government Public Relation. In
carrying out media relations service, Public Relations of Surakarta City
Government provide services to the journalist in accordance with the specified
public information service edict.
The present study employed qualitative approach. The data of the study
were collected through in-depth interview with 13 journalists who were on duty in
Loka Warta for reporting Surakarta City Government, and 2 Surakarta
Government Public relations. The data of the study were analyzed using interactive
analysis technique proposed by Miles and Huberman, consisting of data reduction,
data display, and drawing of conclusion or verification.
Data analysis result showed that there were journalists' needs that had
been satisfied by the Surakarta Government which become underlying factors of
journalist's satisfaction. There were also journalist' needs that had not been
satisfied by Surakarta Government Public Relation, which become underlying
factors of journalist's dissatisfaction.
The present study concluded that the underlying factors of Loka Warta
journalist's satisfaction towards media relations of Surakarta City Government's
Public Relation are the availability of Loka Warta itself, the facilities provided in
Loka Warta, press gathering activity, press tour activity, and so forth. While, the
underlying factors of Loka Warta journalist's dissatisfaction toward Surakarta City
Public Relation are the Public Relation's role as government's spokesperson, press
conference, press release during press conference, response on information
request, and so forth.
Keywords: factor, journalist's satisfaction, journalist's dissatisfaction, government
public relation, media relation service.
2
Pendahuluan
Pada dasarnya komunikasi sangat berperan penting dalam berbagai bidang
kehidupan manusia, salah satunya pemerintahan. Dengan kemajuan teknologi
informasi dan komunikasi, pemerintah perlu bekerja sama dengan agen komunikasi
untuk meningkatkan kapasitasnya. Komunikasi pemerintahan dilakukan untuk
menyampaikan ide, program, dan gagasan pemerintah kepada masyarakat untuk
mencapai tujuan pemerintah. Di dunia pemerintahan, pihak yang bertugas
menjalankan kegiatan kebijakan publik dan pelayanan publik adalah humas.
Salah satu kegiatan humas pemerintah adalah memberikan berbagai
informasi tentang kebijakan pemerintah yang mengikat rakyat atau masyarakat.
Sejalan dengan perkembangan jaman, tuntutan keterbukaan informasi kepada
publik semakin besar pula. Selain itu, kecepatan arus informasi melalui kemajuan
teknologi informasi akhir-akhir ini menuntut humas pemerintah untuk lebih
proaktif dengan memanfaatkan teknologi dan media massa.
Setiap kegiatan komunikasi harus berdasarkan rencana atau strategi
komunikasi, salah satu elemen dasarnya adalah dengan menentukan metode dan
media yang akan digunakan. Komunikasi yang efektif memerlukan saluran untuk
menyampaikan informasi dan salah satu saluran untuk menyampaikan informasi
adalah melalui media massa.
Media relations merupakan salah satu aktivitas menjalin hubungan baik
dengan media untuk mendapat publikasi positif yang berdampak pada reputasi
organisasi. Pada dasarnya bukan hanya humas dari instansi saja yang membutuhkan
media sebagai mitra penyampai informasi, namun media juga membutuhkan humas
untuk mendapatkan informasi tentang instansi secara resmi, sehingga penyampaian
informasi kepada masyarakat dapat terpercaya, akurat dan lengkap. Kegiatan media
relations itu sendiri meliputi press release, konferensi pers, kunjungan pers, resepsi
pers, peliputan kegiatan dan wawancara pers (Abdulah, 2000: 80-101).
Humas harus dapat menjaga kepuasan wartawan. Kepuasan menunjukkan
bagaimana informasi yang disediakan oleh humas memenuhi persyaratan
permintaan wartawan akan tuntutan informasi. Humas harus mampu menyediakan
informasi-informasi yang dibutuhkan oleh wartawan. Salah satu definisi tentang
3
kepuasan adalah suatu konsep yang biasanya berkenaan dengan kenyamanan, jadi
kepuasan dalam komunikasi berarti merasa nyaman dengan pesan-pesan, media-
media, dan hubungan-hubungan dalam organisasi (Pace & Faules, 2005:165).
Di Surakarta, penelitian tentang kepuasan wartawan terhadap kualitas
layanan public relations pernah dilakukan oleh Sekar Ayu Larasati (2017) dari
Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS). Tujuan penelitian tersebut adalah
untuk mengetahui seberapa besar kepuasan wartawan terhadap kualitas layanan
public relations di Surakarta tahun 2017 dan untuk mengetahui bagaimana
kepuasan wartawan pada masing-masing bidang liputan terhadap kualitas layanan
public relations di Surakarta tahun 2017. Berdasarkan penelitian tentang kepuasan
wartawan terhadap kualitas layanan public relations yang pernah dilakukan oleh
Sekar Ayu Larasati dengan menggunakan metode penelitian kuantitatif, masih
terdapat persentase kepuasan wartawan yang rendah. Rendahnya persentase
kepuasan wartawan tersebut disebabkan oleh layanan media relations yang
diberikan oleh humas masih belum sesuai dengan harapan wartawan.
Terinspirasi dari penelitian tersebut, penulis tertarik untuk melanjutkan
penelitian tersebut dengan menggunakan metode penelitian kualitatif, dengan
harapan hasil penelitian tentang kepuasan wartawan terhadap layanan media
relations dapat menjelaskan kebutuhan-kebutuhan wartawan apa saja yang sudah
dan masih belum dipenuhi oleh humas serta layanan media relations apa saja yang
perlu dipertahankan dan perlu untuk diperbaiki oleh humas. Selain itu, kepuasan
wartawan dinilai penting untuk diteliti agar dapat mengetahui apakah layanan
media relations yang dilakukan oleh humas sudah membuat wartawan merasa
nyaman. Suasana kerja yang nyaman tentu akan dapat mengoptimalkan hasil yang
diinginkan. Dengan wartawan merasa nyaman, maka wartawan akan merasa bahwa
tidak ada tekanan dari manapun dan dari siapapun dalam menghasilkan berita untuk
dipublikasikan ke media. Untuk itu, penulis memberikan judul penelitian “STUDI
KUALITATIF FAKTOR KEPUASAN DAN KETIDAKPUASAN WARTAWAN
YANG BERTUGAS DI RUANG LOKA WARTA TERHADAP LAYANAN
MEDIA RELATIONS HUMAS PEMERINTAH KOTA SURAKARTA”.
4
Rumusan Masalah
1. Apa saja faktor-faktor pembentuk kepuasan wartawan yang bertugas di ruang
loka warta terhadap layanan media relations Humas Pemerintah Kota
Surakarta?
2. Apa saja faktor-faktor pembentuk ketidakpuasan wartawan yang bertugas di
ruang loka warta terhadap layanan media relations Humas Pemerintah Kota
Surakarta?
Telaah Pustaka
1. Humas Pemerintah
Pengertian umum humas pemerintah menurut Pedoman Umum Tata
Kelola Kehumasan di Lingkungan Instansi Pemerintah dalam Peraturan Menteri
Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Tahun 2011
adalah lembaga humas dan/atau praktisi humas pemerintah yang melakukan
fungsi manajemen dalam bidang informasi dan komunikasi yang persuasif,
efektif, dan efisien untuk menciptakan hubungan yang harmonis dengan
publiknya melalui berbagai sarana kehumasan dalam rangka menciptakan citra
dan reputasi yang positif instansi pemerintah.
Di dunia pemerintahan, humas bertugas menjalankan kegiatan
kebijakan publik dan pelayanan publik. Salah satu kegiatan humas pemerintah
dalam bidang kebijakan publik adalah memberikan berbagai informasi tentang
kebijakan pemerintahan yang mengikat rakyat atau masyarakat. Humas
pemerintah juga harus memberikan pelayanan terbaik, dengan birokrasi yang
tidak berbelit-belit untuk memberikan kepuasan kepada rakyat atau masyarakat
sehingga dunia pemerintahan memperoleh citra positif dari rakyat atau publik
(Ardianto, 2011:76).
Humas dalam pemerintahan digunakan untuk mempublikasikan atau
mempromosikan kebijakan-kebijakan pemerintah yang berpengaruh terhadap
masyarakat. Humas pemerintahan dibentuk untuk memberi informasi secara
teratur tentang kebijakan, rencana-rencana, serta hasil-hasil kerja institusi serta
memberi pengertian kepada masyarakat tentang peraturan dan perundang-
5
undangan dan segala sesuatu yang berpengaruh terhadap kehidupan masyarakat
(Kusumastuti, 2002:37).
Enam kriteria yang merangkum kualitas dari seorang praktisi humas yang baik
adalah sebagai berikut:
1. Mampu menghadapi semua orang yang memiliki aneka ragam karakter
dengan baik.
Humas harus mampu dan mau berusaha memahami serta berusaha bersikap
setoleran mungkin kepada setiap orang yang dihadapi tanpa harus menjadi
seorang penakut atau penjilat.
2. Mampu berkomunikasi dengan baik.
Humas harus mampu menjelaskan segala sesuatu dengan jelas dan lugas, baik
secara lisan maupun tertulis, atau bahkan secara visual.
3. Pandai mengorganisir segala sesuatu.
Humas dituntut memiliki kemampuan perencanaan yang prima.
4. Memiliki integritas personal, baik dalam profesi maupun dalam kehidupan
pribadinya.
5. Mempunyai imajinasi.
Humas harus memiliki daya kreatif yang baik sehingga mampu membuat
jurnal internal, menulis naskah untuk film atau video, menyusun rencana
kampanye humas yang rinci dan jelas, serta mampu mencari dan menemukan
cara-cara yang semula tak terbayangkan guna memecahkan berbagai
masalah.
6. Serba tahu.
Humas dituntut untuk memiliki akses informasi yang seluas-luasnya dan
menjadi “manusia super” (Anggoro, 2008:128-129).
2. Media Relations
Pengertian media relations menurut Frank Jefkins adalah usaha untuk
mencapai publikasi atau penyiaran yang maksimum atas suatu pesan atau
informasi humas dalam rangka menciptakan pengetahuan dan pemahaman bagi
khalayak dari organisasi atau perusahaan yang bersangkutan (Jefkins, 2000:98).
6
Target media relations menurut Jefkins adalah pencapaian publikasi
atau penyiaran maksimal atas informasi organisasi. Publikasi yang maksimal
tidak hanya dari sisi jumlah media yang memuat, melainkan juga penyampaian
informasi yang lengkap, serta berada di posisi yang strategis atau mudah dibaca,
didengar atau ditonton oleh pemirsa (Wardhani, 2008:9).
Prinsip kerja media relations yang tepat akan membawa efek yang
sangat besar. Beberapa prinsip umum untuk membina hubungan pers yang baik
menurut Jefkins adalah sebagai berikut:
a. By servicing the media yaitu memberikan pelayanan kepada media.
b. By establishing a reputations for reliability yaitu menegakkan suatu reputasi
agar dapat dipercaya.
c. By supplying good copy yaitu memasok naskah informasi yang baik.
d. By cooperations in providing material yaitu melakukan kerjasama yang baik
dalam menyediakan bahan informasi.
e. By providing verification facilities yaitu penyediaan fasilitas yang memadai.
f. By building personal relationship with the media yaitu membangun hubungan
secara personal dengan media (Jefkins, 1991:95).
Secara rinci, tujuan media relations bagi organisasi adalah sebagai berikut:
a. Untuk memperoleh publisitas seluas mungkin mengenai kegiatan serta
langkah lembaga/organisasi yang baik untuk diketahui umum.
b. Untuk memperoleh tempat dalam pemberitaan media mengenai hal-hal yang
menguntungkan lembaga/organisasi.
c. Untuk memperoleh umpan balik dari masyarakat mengenai upaya dan
kegiatan lembaga/organisasi.
d. Untuk melengkapi data/informasi bagi pimpinan lembaga/organisasi bagi
keperluan pembuatan penilaian (assesment) secara tepat mengenai situasi
atau permasalahan yang mempengaruhi keberhasilan kegiatan
lembaga/perusahaan.
e. Mewujudkan hubungan yang stabil dan berkelanjutan yang dilandasi oleh
rasa saling percaya dan menghormati (Rachmadi, 1882:56).
7
Aktivitas media relations pada umumnya dijalankan oleh humas dengan bentuk-
bentuk kegiatan antara lain sebagai berikut:
a. Pengiriman siaran pers.
b. Menyelenggarakan konferensi pers.
c. Menyelenggarakan media gathering.
d. Menyelenggarakan perjalanan pers.
e. Menyelenggarakan special event.
f. Menyelenggarakan wawancara khusus.
g. Menjadi narasumber media (Wardhani, 2008:14).
Hubungan media relations yang efektif adalah hubungan yang
memberikan benefit atau keuntungan bagi kedua belah pihak. Di satu sisi, media
mendapatkan informasi yang menarik dan di sisi lain perusahaan atau
pemerintah akan mencapai tujuannya dalam menyebarkan informasi berharga
kepada publik yang luas melalui media massa. Bagi organisasi, media massa
mempunyai peranan penting dalam penyebaran informasi/berita kepada
masyarakat juga kepada pemerintah (pejabat-pejabat pemerintah) dan dalam
pembentukan pendapat umum (Rachmadi, 1992:54).
Pers merupakan alat PR yang efektif dan paling murah. PR tidak perlu
mengeluarkan biaya mahal untuk mencetak iklan bahkan membuat film untuk
mempublikasikan sebuah kegiatan. Pers atau media massa memiliki sifat
serempak, dapat menjangkau khalayak luas dan periodik. Beberapa kegiatan
yang dapat dilakukan humas dalam hubungan ini adalah jumpa pers, press tour,
dan press cliping (Hairunnisa, 2015:61-62).
Secara umum, terdapat empat macam acara pers (press events) yaitu sebagai
berikut:
1. Konferensi pers (press conference).
Merupakan sebuah pertemuan para jurnalistik yang sengaja berkumpul untuk
mendapatkan informasi yang berhubungan dengan topik-topik yang sedang
hangat dibicarakan (Jefkins, 1992:119). Konferensi pers bermanfaat bagi
jurnalis karena jurnalis tidak perlu lagi mencari-cari berita atau mengejar
narasumber yang tidak jelas keberadaannya dan mendapatkan bahan
8
pemberitaan dengan mudah. Sedangkan manfaat konferensi pers bagi humas
adalah dapat menyalurkan informasi atau pesan yang ingin disampaikan.
2. Resepsi pers (press reception).
Dalam resepsi pers, para pemburu berita diundang untuk meliput suatu acara,
mendengarkan keterangan-keterangan resmi, atau sekedar bercakap-cakap
dengan tujuan supaya terbangun kedekatan antara pemburu berita dengan
pihak perusahaan atau organisasi yang berperan sebagai penyelenggara acara
(Jefkins, 1992:120). Resepsi pers senantiasa disertai dengan jamuan berupa
makan siang atau makan malam.
3. Kunjungan pers (press visit).
Kegiatan kunjungan pers biasanya dilakukan oleh lembaga-lembaga yang
besar baik lembaga swasta maupun lembaga pemerintah. Dalam kunjungan
pers, para wartawan diajak untuk berkunjung ke suatu lokasi, baik yang
berada di lingkungannya maupun ke tempat atau lokasi yang memiliki kaitan
erat dengan kiprah lembaga tersebut. Kunjungan pers disertai dengan fasilitas
transportasi, jamuan, dan terkadang akomodasi menginap apabila tempatnya
di luar kota atau bahkan di luar negeri (Darmastuti, 2012:181-182).
4. Media release (press release).
Definisi press release menurut Warren adalah sebuah berita yang disusun
oleh sebuah organisasi yang menggambarkan kegiatannya. Press release
dibuat oleh humas mengenai isu atau pengenalan produk dan sosialisasi
kebijakan kepada jurnalis dengan harapan akan dimuat dalam media massa.
Tanpa adanya hubungan baik antara humas dengan media massa, kecil
kemungkinannya berita atau press release dimuat (Hairunnisa, 2015:72-74).
3. Wartawan
Wartawan adalah profesi yang secara teratur melakukan kegiatan
jurnalistik dalam bentuk mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan,
mengolah, dan menyampaikan informasi kepada perusahaan pers atau kantor
berita untuk disiarkan/dipublikasikan kepada masyarakat umum, agar mereka
memperoleh informasi yang benar, tepat, akurat, dan objektif (Adiwidjaja,
9
2002:9). Sedangkan wartawan menurut UU No. 40 Tahun 1999 Pasal 1 ayat 4
adalah orang yang teratur melaksanakan kegiatan jurnalistik.
Tugas wartawan adalah untuk menyajikan berita yang menarik,
mendalam, faktual, aktual, padat dan jelas, serta memiliki daya gerak (vitalisasi),
disajikan dengan gaya bahasa yang hidup dan lincah, sederhana, atau lebih