Tinjauan Pustaka DIAGNOSIS DAN TATALAKSANA ARTRITIS GOUT
JOURNAL READING
Amitriptyline and aerobic exercise oramitriptyline alone in the
treatment of chronicmigraine: a randomized comparative studyOleh
:Selvi Sulistia Ningsih, S.Ked
Pembimbing :dr. Hasymi Hanafiah, Sp.SSMF NEUROLOGI RS. DR. M.
YUNUS BENGKULUFAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS
BENGKULU20151
Amitriptyline and aerobic exercise oramitriptyline alone in the
treatment of chronicmigraine: a randomized comparative study
Michelle Dias Santos Santiago, Deusvenir de Souza Carvalho,
Alberto Alain Gabbai, Mariana MachadoPereira Pinto, Andrea Regina
Correa Moutran, Thais Rodrigues Villa
Departamento de Neurologia e Neurocirurgia, Universidade Federal
de So Paulo, Sao Paulo SP, Brazil.Correspondence: Thais Rodrigues
Villa; Rua Dr. Bacelar 231, cj. 17; 04026-000 So Paulo SP, Brasil;
E-mail: [email protected] of interest: There is no
conflict of interest to declare.Received 17 March 2014; Received in
final form 11 July 2014; Accepted 31 July
2014.2PENDAHULUAN3PendahuluanMigrain kronis adalah penyakit yang
melumpuhkan, berdampak negatif pada kemampuan individu untuk
melakukan aktivitas sehari-hari pada 2% hingga 3% dari populasi
umum dan prevalensi 5% dari populasi di Brasil. 85% dari pasien ini
telah menonaktifkan serangan, menggunakan pengobatan
profilaksis.4Dalam migrain episodik, amitriptyline telah digunakan
sebagai profilaksis terapi dalam 45 tahun terakhir, dan umumnya
diterima sebagai obat yang efektif. Selain mengurangi frekuensi,
durasi dan intensitas serangan sakit kepala, terapi dengan
amitriptyline dapat meningkatkan respon terhadap pengobatan akut,
mengurangi kecacatan, dan mengurangi pengeluaran ekonomi.Penggunaan
amitriptyline untuk pengobatan migrain mengakibatkan pengurangan
50% dalam frekuensi sakit kepala.55Selain terapi obat profilaksis,
beberapa penelitian telah menunjukkan manfaat dari intervensi
non-farmakologis seperti latihan aerobik.Latihan intensitas sedang
dan dilakukan secara teratur dapat meningkatkan relaksasi otot,
meningkatkan kebugaran kardiovaskular dan juga mengurangi
frekuensi, intensitas dan durasi serangan sakit kepala. Hipotesis,
mekanisme dengan berolahraga dapat mengurangi sakit kepala termasuk
penurunan sensitisasi perifer dan penurunan aktivasi jalur
penghambatan.6Penelitian dimana latihan diawasi oleh terapis fisik
menunjukkan hasil pasien yang lebih tinggi. Namun, bahkan
penelitian tanpa pengawasan, dengan latihan dilakukan di rumah,
hasil positif telah dilaporkan. Meskipun temuan positif, penelitian
ini menunjukkan beberapa keterbatasan yaitu kurangnya kelompok
kontrol dan jumlah subjek diakhir penelitian.7PenelitianTujuan
Untuk membandingkan kombinasi amitriptyline dan latihan aerobik
dengan amitriptyline saja dalam pengobatan profilaksis pasien
dengan migrain kronis, Penelitian ini dengan Rendomized Controlled
Open Label Trial (RCT) Parameter yang dievaluasi: frekuensi,
intensitas dan durasi sakit kepala, penggunaan obat analgesik per
hari, indeks massa tubuh (BMI), skor Beck Depression Inventory
(BDI) dan Beck Anxiety Inventory (BAI).
8METODEPenelitian ini selama periode 2 tahun (Juni 2010 sampai
Juni 2012), pasien yang baru dirawat dan keluar dari Divisi
Investigasi dan Pengobatan Sakit Kepala (DITH) dari Universidade
Federal de So Paulo (Unifesp).Kedua jenis kelamin, berusia antara
18 dan 50 tahun, semua didiagnosis dengan migrain kronis dengan
kriteria The International Classification of headache Disorders
(ICHD-II, 2004), dimasukkan dalam studi.
9KRITERIA INKLUSIPasien yang didiagnosis dengan migrain
kronisPemeriksaan jantung dan saraf normal,Yang belum berlatih
olahraga selama minimal 3 bulan.
10KRITERIA EKSLUSISebelumnya, ditahun yang lalu pernah
menggunakan pengobatan yang bekerja pada sistem saraf pusat,
termasuk pencegahan migrain, sistemik lainnya, neurologis dan
gangguan kejiwaan, Ketidakmampuan untuk memahami perintah verbal
dan untuk melakukan latihan aerobik, Tidak patuh pada pengobatan
selama penelitian.
11EVALUASI NEUROLOGISPasien dengan pengobatan berlebih
diinstruksikan untuk menyingkirkan semua analgesik dan terapi
abortif dengan pemberian naproxen sodium 550 mg maksimal 2 minggu
dan diarahkan latihan fisik (non farmakologik)12EVALUASI
PSIKOLOGISPasien diinstruksikan untuk mengisi skor Beck Depression
Inventory (BDI) dan Beck Anxiety Inventory (BAI). Setelah dilakukan
evaluasi neurologis dan psikologis pasien secara acak, lalu
digunakan computer generated untuk merandom nomor, kemudian dibagi
menjadi dua kelompok.
13Amitriptyline saja pasien menggunakan amitriptyline (25 mg /
hari);Amitriptyline dan latihan aerobik pasien menggunakan
amitriptyline (25 mg / hari) dikombinasikan dengan latihan
aerobik.
PEMBAGIAN KELOMPOK14LATIHAN AEROBIKDalam program latihan aerobik
pasien diinstruksikan untuk berjalan cepat di luar ruangan selama
40 menit Frekuensi 3 kali/minggu selama 12 minggu berturut-turut
dan setiap hariMengisi kuesioner sakit kepala. Semua pasien
menerima instruksi tertulis dan melakukan sesi pelatihan dengan
fisioterapis.
15INSTRUMEN YANG DIGUNAKANKelompok amitriptylin dan latihan
aerobik kuesioner sakit kepala, leaflet tentang latihan pemanasan,
lembar kerja untuk jam latihan, skala Borg dan pengukuran denyut
jantung pada awal dan akhir latihan fisik (berjalan cepat).Kelompok
amitriptyline sendiri kuesioner sakit kepala.
16PARAMETER YANG DIEVALUASIParameter berikut dievaluasi: sakit
kepala frekuensi (Hari / bulan), intensitas sakit kepala 1
(ringan), 2 (moderat), dan 3 (berat), durasi / hari sakit kepala
(6h, 12h, 18h, 24h), penggunaan obat analgesik (hari / bulan),
indeks massa tubuh, Beck Depression Inventory dan Beck Anxiety
Inventory pada awal dan di akhir bulan ke-3.Pasien juga dinilai
perminggu dengan panggilan telepon dan memberitahukan peneliti
tentang perubahan yang terjadi.17ANALISIS STATISTIKUntuk analisis
statistik, digunakan t-test StudentSignifikan adalah p 0,05.
Minitab adalah statistik Software yang digunakan.18HASILEnam puluh
pasien diacak untuk penelitian, 30 orang pada kelompok
amitriptyline saja dan 30 orang pada kelompok amitriptyline dengan
latihan aerobikDalam kelompok amitriptyline saja, 4 orang menarik
diri dari penelitian karena tidak menggunakan obat dengan benar
atau tidak bisa mentoleransi efek samping obat (mengantuk dan mulut
kering) Kelompok amitriptyline dengan latihan aerobik 6 orang
menarik diri karena ketidakpatuhan terhadap latihan fisik yang
diusulkan.
19HASILPerbandingan rata-rata usia, jenis kelamin, dan onset
migrain antara kelompok ditunjukkan pada Tabel 1.
20HASILPada akhir penelitian berjumlah lima puluh pasien.Pada
parameter yang dievaluasi, diamati penurunan frekuensi sakit kepala
(P = 0,001), durasi serangan sakit kepala (p = 0,001), intensitas
sedang (p = 0,048), indeks massa tubuh (p = 0,006), Beck Depression
Inventory (p = 0,001) dan Beck Anxiety Inventory (p = 0,001) antara
kelompok amitriptyline saja (N = 26) dan kelompok amitriptyline
dengan latihan aerobik (N = 24), seperti yang dirangkum pada Tabel
2.
21
22DISKUSIPenelitian ini menunjukkan bahwa terapi profilaksis
kombinasi dari obat amitriptyline dengan pengobatan
non-farmakologis latihan aerobik efektif sebagai terapi pencegahan
dibandingkan dengan amitriptyline saja.Tidak ada konsensus dalam
literatur tentang bagaimana pasien dengan migrain kronis harus
diinstruksikan untuk melakukan latihan aerobik, sehingga parameter
intensitas, frekuensi dan durasi latihan berdasarkan pada parameter
digunakan untuk pda populasi yang sehat.
23DISKUSILatihan rutin aerobik tampaknya menguntungkan pasien
dengan migrainManfaat ini bisa berhubungan dengan peningkatan
produksi beta-endorphins atau perubahan kadar oksida nitrat selama
latihan aerobik.Penelitian terkontrol dibutuhkan untuk menentukan
frekuensi dan intensitas latihan yang optimal.
24DISKUSIPenelitian menunjukkan perbedaan intensitas nyeri antar
kelompok dan penelitian ini juga menunjukkan penurunan yang
signifikan pada kelompok yang dievaluasi.Meskipun temuan penurunan
intensitas, durasi dan frekuensi sakit kepala pada orang yang aktif
secara fisik, ada juga beberapa penelitian tentang pengaruh yang
nyata dari latihan pada pasien dengan sakit kepala
25DISKUSIObesitas merupakan faktor risiko untuk terjadinya
migrain kronik. Disamping meningkatkan berat badan, kelompok
amitriptyline saja dapat mengurangi frekuensi serangan sakit
kepala. Hasil dari kombinasi amitriptyline dan latihan aerobik
tidak meningkatkan indeks massa tubuh, oleh karena itu, selain
menghasilkan khasiat/efficacy lebih besar untuk pencegahan sakit
kepala, olahraga juga dapat mencegah dampak buruk dari kenaikan
berat badan yang berhubungan dengan penggunaan
amitriptyline.26KESIMPULANTerapi dengan amitriptyline efektif
sebagai pengobatan profilaksis untuk pasien dengan migrain kronis,
namun kombinasi amitriptyline dan latihan aerobik dihasilkan
pengurangan yang lebih besar pada frekuensi, durasi dan intensitas
sakit kepala, indeks massa tubuh , Beck Depression Inventory dan
Skor Beck Anxiety Inventory.
27DAFTAR PUSTAKADiener H-C, Dodick DW, Goadsby PJ, Lipton RB,
Olesen J, Silberstein SD. Chronic migraine: classification,
characteristics and treatment. Nat Rev Neurol. 2012;8(3):162-71.
http://dx.doi.org/10.1038/nrneurol. 2012.13 Aurora SK, Kulthia A,
Barrodale PM. Mechanism of chronic migraine. Curr Pain Headache
Rep. 2011;15(1):57-63. http://dx.doi.org/10.1007/ s11916-010-0165-z
Queiroz LP, Peres MFP, Kowacs F, Piovesan EJ, Ciciarelli MC, Souza
JA et al. Chronic daily headache in Brazil: a nationwide
population-based study. Cephalalgia. 2008;28(12):1264-9.
http://dx.doi.org/10.1111/ j.1468-2982.2008.01670.x Mercante JPP,
Bernik MA, Zukerman-Guendler V, Zukerman E, Kuczynski E, Peres F.
Comorbidade psiquitrica diminui a qualidade de vida de pacientes
com enxaqueca crnica. Arq Neuropsiquiatr. 2007;65(3B):880-4.
http://dx.doi.org/10.1590/s0004- 282x2007000500031 Bordini CA.
Tratamento profiltico. In: Speciali JG, Silva WF, editores.
Cefalias. So Paulo: Lemos; 2002. p. 90-101. Silberstein SD, Goadsby
PJ. Migraine: preventive treatment. Cephalalgia.
2002;22(7):491-512. http://dx.doi.org/10.1046/j.1468-
2982.2002.00386.x Modi S, Lowder DM. Medications for migraine
prophylaxis. Am Fam Physician. 2006;73(1):72-8. Gomersall JD,
Stuart A. Amitriptyline in migraine prophylaxis. Changes in pattern
of attacks during a controlled clinical trial. J Neurol Neurosurg
Psychiatry. 1973;36(4):684-90. http://dx.doi.org/
10.1136/jnnp.36.4.684 Bulut S, Berilgen MS, Baran A, Tekatas A,
Atmaca M, Mungen B. Venlafaxine versus amitriptyline in the
prophylactic treatment of migraine: randomized, double-blind,
crossover study. Clin Neurol Neurosurg. 2004;107(1):44-8.
http://dx.doi.org/10.1016/j.clineuro. 2004.03.004 Smitherman TA,
Walters AB, Maizels M, Penzien DB. The use of antidepressants for
headache prophylaxis. CNS Neurosci Ther. 2011;17(5):462-9.
http://dx.doi.org/10.1111/j.1755-5949.2010.00170.x28DAFTAR
PUSTAKABusch V, Gaul C. Exercise in migraine therapy: is there any
evidence for efficacy? A critical review. Headache.
2008;48(6):890-9. http://dx.
doi.org/10.1111/j.1526-4610.2007.01045.x Domingues RB, Teixeira AL,
Domingues SA. Physical practice is associated with functional
disability in medical students with migraine. Arq Neuropsiquiatr.
2011;69(1):39-43. http://dx.doi.org/
10.1590/s0004-282x2011000100009 Darabaneanu S, Overath CH, Rubin D,
Luthje S, Sye W, Niederberger U et al. Aerobic exercise as a
therapy option for migraine: a pilot study. Int J Sports Med.
2011;32(6):455-560. http://dx.doi.org/ 10.1055/s-0030-1269928
Dittrich SM, Gunther V, Franz G, Burtscher M, Holzner B, Kopp M.
Aerobic exercise with relaxation: influence on pain and
psychological well-being in female migraine patients. Clin J Sport
Med. 2008;18(4):363-5.
http://dx.doi.org/10.1097/JSM.0b013e31817efac9
Fernandes-de-las-Peas C. Physical therapy and exercise in headache.
Cephalalgia. 2008;28(1 Suppl):S36-8. http://dx.doi.org/10.1111/
j.1468-2982.2008.01618.x Headache Classification Subcomitte of the
Internacional Headache Society. The international classification of
headache disorders. Cephalalgia. 2004;24(Suppl s1):36-9.
http://dx.doi.org/10.1111/ j.1468-2982.2003.00824.x American
College of Sports and Medicine. ACMs Guideline for exercise testing
and prescription. 7th ed. Baltimore: Lippincott Willians and
Wilkins; 2006. Borg GVA, Noble BJ. Perceived exertion. In: JN
Wilmore, editor. Exercise and sport sciences reviews. New York:
Academic Press; 1974. Bigal ME, Lipton RB, Holland PR, Goadsby PJ.
Obesity, migraine, and chronic migraine: possible mechanisms of
interaction. Neurology. 2007;68(21):1851-61.
http://dx.doi.org/10.1212/01.wnl.0000262045. 11646.b129DAFTAR
PUSTAKABusch V, Gaul C. Exercise in migraine therapy: is there any
evidence for efficacy? A critical review. Headache.
2008;48(6):890-9. http://dx.
doi.org/10.1111/j.1526-4610.2007.01045.x Domingues RB, Teixeira AL,
Domingues SA. Physical practice is associated with functional
disability in medical students with migraine. Arq Neuropsiquiatr.
2011;69(1):39-43. http://dx.doi.org/
10.1590/s0004-282x2011000100009 Darabaneanu S, Overath CH, Rubin D,
Luthje S, Sye W, Niederberger U et al. Aerobic exercise as a
therapy option for migraine: a pilot study. Int J Sports Med.
2011;32(6):455-560. http://dx.doi.org/ 10.1055/s-0030-1269928
Dittrich SM, Gunther V, Franz G, Burtscher M, Holzner B, Kopp M.
Aerobic exercise with relaxation: influence on pain and
psychological well-being in female migraine patients. Clin J Sport
Med. 2008;18(4):363-5.
http://dx.doi.org/10.1097/JSM.0b013e31817efac9
Fernandes-de-las-Peas C. Physical therapy and exercise in headache.
Cephalalgia. 2008;28(1 Suppl):S36-8. http://dx.doi.org/10.1111/
j.1468-2982.2008.01618.x Headache Classification Subcomitte of the
Internacional Headache Society. The international classification of
headache disorders. Cephalalgia. 2004;24(Suppl s1):36-9.
http://dx.doi.org/10.1111/ j.1468-2982.2003.00824.x American
College of Sports and Medicine. ACMs Guideline for exercise testing
and prescription. 7th ed. Baltimore: Lippincott Willians and
Wilkins; 2006. Borg GVA, Noble BJ. Perceived exertion. In: JN
Wilmore, editor. Exercise and sport sciences reviews. New York:
Academic Press; 1974. Bigal ME, Lipton RB, Holland PR, Goadsby PJ.
Obesity, migraine, and chronic migraine: possible mechanisms of
interaction. Neurology. 2007;68(21):1851-61.
http://dx.doi.org/10.1212/01.wnl.0000262045. 11646.b130TERIMA
KASIH31