JURNAL PENLITIAN ANALISIS SEGMENTING TARGETING POSITIONING TERHADAP TINGKAT PENJUALAN PADA PT. MANDALARAYA PILAR SAKTI (TUPPERWARE) SUMEDANG Diajukan untuk menempuh salah satu syarat tugas mata kuliah ekonomi manajerial SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) SEBELAS APRILSUMEDANG
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
JURNAL PENLITIAN
ANALISIS SEGMENTING TARGETING POSITIONING TERHADAP
TINGKAT PENJUALAN PADA PT. MANDALA RAYA PILAR SAKTI
(TUPPERWARE) SUMEDANG
Diajukan untuk menempuh salah satu syarat tugas mata kuliah ekonomi manajerial
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE)
SEBELAS APRIL SUMEDANG
1
7 Sep 2021
ANALISIS SEGMENTING TARGETING POSITIONING TERHADAP
TINGKAT PENJUALAN PADA PT. MANDALA RAYA PILAR SAKTI
Mahasiswa Program Studi S2 Magister Manajmen-Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Sebelas April Sumedang
ABSTRACT:
Fokus penelitian ini untuk menganalisis segmenting, targeting dan positioning terhadap tingkat penjualan Pada PT. Mandala Raya Pilar Sakti (Tapperware Sumedang). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui
bagaimana penerapan segmenting, targeting dan positioning serta upaya – upaya yang dilakukan dalam
pelaksanaan tingkat penjualan serta bagaimmana mengatasi permaslahan pada segmenting, targeting dan positioning Pada PT. Mandala Raya Pilar Sakti (Tapperware Sumedang).. Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif dengan strategi pemasaran sebagai variabel penelitiannya.
Pengumpalan data penelitian dilakukan dengan secara triangulasi (gabungan observasi, wawancara,
dokumentasi). Teknik sample dilakukan dengan teknik purvosive sampling. Yang dijadikan sebagai informan adalah: di PT Mandala Raya Pilar Sakti (Tupperware) Sumedang yang berlokasi di ruko
perumahan angkrek regency no 2 jl. Angkrek, 45621. Untuk subjek penelitian atau informan penelitian
dipilih berdasarkan pada pertimbangan bahwa informan penelitian dapat memberikan informasi yang selengkap-lengkapnya dan relevan dengan tujuan penelitian. Data penelitian dianalisis secara kualitatif
menggunakan model Miles dan Huberman dengan langkah – langkah pengumpulan data, reduksi data,
penyajian data dan penarikan kesimpulan. Cara yang digunakan untuk menguji validitas data adalah teknik
trianggulasi. Startegi pemasaran dianalisis melalui dimensi strategi produk, startegi harga, strategi tempat dan strategi promosi. Hasil penelitian menunjukan bahwa segmenting, targeting dan positioning terhadap
tingkat penjualan yang dilakukan oleh PT. Mandala Raya Pilar Sakti (Tapperware Sumedang) sudah efektif
dimulai dari segmenting berdasarkan geografis yang melakukan pemasarannya di Sumedang Kota, Majalengka dan Kuningan tapi lebih fokus di Sumedang Kota. Demografis semua kalangan menjadi
konsumen namun lebih fokus ke perempuan, ibu rumah tangga. Psikografis berdasarkan kebutuhan
konsumen dan gaya hidup, dan segmen Perilaku Penggunaan dan Pengetahuan yang menjadi fokus konsumen terhadap produk. Pelaksanaan targeting yang memilih Targeting Pemasaran tanpa diferensiasi
yaitu semua kalangan menjadi target pasar perusahaan , hal ini karena produk dari tupperware
menyediakan untuk semua kalangan. Pelaksanaan Positioning berdasarkan atributdan manfaat desain dari
produk tupperware ini sangatlah beragam semua kalangan pun ada, manfaatnya sudah jelas, dan pelayanan yang sangat baik.
Kata Kunci : Segmenting, Targeting dan Positioning
The focus of this research is to analyze segmenting, targeting and positioning on the level of sales at PT. Mandala Raya Pilar Sakti (Tapperware Sumedang). The purpose of this study is to find out how to apply segmenting, targeting and
positioning as well as the efforts made in implementing the level of sales and how to overcome problems in segmenting,
targeting and positioning at PT. Mandala Raya Pilar Sakti (Tapperware Sumedang). The method used in this research is a qualitative research method with marketing strategy as the research variable. Research data collection is done by
triangulation (combined observation, interviews, documentation). The sampling technique was carried out by purvosive
sampling technique. The informants were: PT Mandala Raya Pilar Sakti (Tupperware) Sumedang, which is located in
the shophouse of Angkrek Regency No. 2 Jl. Angkrek, 45621. Research subjects or research informants were selected based on the consideration that research informants could provide complete and relevant information to the research
objectives. The research data was analyzed qualitatively using the Miles and Huberman model with the steps of data
collection, data reduction, data presentation and drawing conclusions. The method used to test the validity of the data is triangulation technique. Marketing strategy is analyzed through the dimensions of product strategy, price strategy, place
strategy and promotion strategy. The results showed that segmenting, targeting and positioning on the level of sales
carried out by PT. Mandala Raya Pilar Sakti (Tapperware Sumedang) has been effective starting from segmenting based
on geography, marketing in Sumedang City, Majalengka and Kuningan but focusing more on Sumedang City. Demographics of all circles become consumers but focus more on women, housewives. Psychographics based on
consumer needs and lifestyle, and Usage Behavior and Knowledge segments that consumers focus on products. The
implementation of targeting that chooses Marketing Targeting without differentiation, namely all groups become the company's target market, this is because products from Tupperware provide for all groups. The implementation of
Positioning based on the attributes and design benefits of this Tupperware product is very diverse, all groups exist, the
benefits are clear, and the service is very good.
Keywords : Segmenting, Targeting and Positioning
3
1. Pendahuluan
Di jaman sekarang, plastik sudah
menjadi bagian keseharian manusia dan
sering menggantikan bahan-bahan tradisional seperti kayu, logam, gelas,
kulit, kertas dan karet. Desain wadahnya
yang menarik serta fungsinya yang
serbaguna menjadi salah satu alasan mengapa plastik digemari oleh
masyarakat.Mulai dari mainan anak-
anak, perabot rumah tangga, perlengkapan kedokteran, peralatan
tulis, bahkan hingga komponen atau
suku cadang kendaraan/peralatan listrik pun terbuat dari plastik. Plastik juga
sudah umum digunakan dalam berbagai
industri dan bisnis.
Berdasarkan survey yang dilakukan oleh Markplus pada tahun 2013 yang
melibatkan 2.150 responden wanita
berusia 16-50 tahun yang terbagi tersebar di sepuluh kota besar di
Indonesia dalampenelitian “Most
Favorite Women Brand 2013”.
Markplus mengadakan penelitian mengenai produk yang menjadi pilihan
perempuan Indonesia dari berbagai
macam kategori dengan menggunakan 50+ merek yang ada. Salah satunya
adalah dalam kategori “Home
Appliances andConsumer Electronics” di dalam jenis Storage Container yang
terpilih adalahTupperware yang menjadi
merek no satu pilihan wanita Indonesia.
Sedang dua yang lainnya adalah Lion star dan Maspion.
Dari semua kegunaan plastik yang bermacam-macam jenis dan bentuk
yaitu, fungsi plastik sebagai wadah
makanan dan minumanlah yang
mendapatkan perhatian terbesar. Namun seiring semakin besarnya kesadaran
masyarakat akan kesehatan, banyak
pertanyaan yang muncul seputar plastik yang aman digunakan sebagai wadah
makanan dan minuman, serta bagaimana
cara mengenalinya agar terhindar dari
efek buruk bagi kesehatan. Dr. Yadi Haryadi, pakar pangan Departemen Ilmu
dan Teknologi Pangan, Institut Pertanian
Bogor, mengemukakan bahwa wadah
plastik yang aman selain memenuhi
standar dari Lembaga berwenang, juga diproduksi oleh perusahaan yang
dipercaya memiliki komitmen untuk
menyediakan produk aman bagi
masyarakat. Persaingan bisnis yang semakin
ketat dewasa ini menuntutpi hak
manajemen suatu perusahaan untuk lebih mengembangkan produk atau jasa
yang dijualnya. Pihak perusahaan
hendaknya mengamati kondisi persaingan bisnis yang selalu
berkembang atau berubah setiap saatnya.
Perusahaan pasti akan dihadapkan pada
banyak tantangan, diantaranya munculnya pesaing-pesaing dengan
bisnis yang serupa. Munculnya pesaing
seringkali membuat pelaku bisnis merasa cemas dan panik, apalagi jika
strategi pesaing jauh lebih bagus dan
matang. Persaing antar perusahaan yang
semakin kompetitif, menjadikan setiap
perusahaan harus lebih sigap dalam
menghadapi kondisi tersebut.Salah satu cara untuk memenangkan persaingan
tersebut adalah dengan cara
meningkatkan kualitas produk atau jasa. Untuk meningkatkan kualitas produk
atau jasa agar sesuai dengan selera
konsumen, perusahaan harus senantiasa
melakukan perbaikan dan inovasi terhadap produk atau jasa tersebut secara
berkelanjutan. Perencanaan produk atau
jasa dan strategi pemasaran yang baik menjadi suatuhal yang saling berkaitan
satus ama lain.Perusahaan harus terus-
menerus mengembangkan inovasi terhadap produk atau jasanya guna
memertahankan dan meningkatkan
penjualan. Hal ini terjadi karena produk
atau jasa yang telah ada selama ini rentan terhadap perubahan
kebutuhan,selera,konsumen,teknologi
baru,serta peningkatan persaingan.
Setelah menghasilkan produk
atau jasa yang baik, maka tugas selanjutnya adalah merencanakan
strategi pemasaran yang tepat untuk
memasarkan produk dan jasa tersebut.
4
Produk atau jasa yang baik tanpa
dilanjutkan dengan pemasaran yang baik akan menjadi kurang berguna di
pasaran. Hasilnya konsumen akan
memutuskan menggunakan produk atau
jasa yang lain atau tidak sama sekali. Disini peranan bagian pemasaran sangat
menentukan dalam meyakinkan
konsumen akan kualitas produk atau jasa yang telah dihasilkan, sehingga
konsumen dapat menerima produk atau
jasa tersebut.
Salah satu keunggulan bersaing
yang harus dimiliki oleh setiap
perusahaan adalah strategi pemasaran yang tepat, penyusunan strategi yang
tepat dan juga analisis pasar yang jitu
diharapkan perusahaan akan memiliki
kekuatan untuk melakukan persaingan. Strategi pemasaran yang tepat bukan
hanya sebatas menyusun bauran
pemasaran sebagai taktik namun lebih dari itu perusahaan juga harus menyusun
strategi agar tetap mampu bersaing di
pasaran, dengan melihat pangsa pasar,
suatu perusahaan bisa mengambil langkah untuk menentukan segmen
mana yang akan dijadikan pasar
potensial dalam penjualan produk atau jasa.
Administration (Amerika), European Food Safety Authority (Eropa), Japan
Food Safety Commision (Jepang),
sehingga selain aman digunakan berkali- kali untuk makanan dan minuman (Food
Grade) juga ramah lingkungan karena
produk Tupperware yang rusak bisa di
daur ulang menjadi produk lain seperti bangku plastik, pot tanaman, tempat
sampah, dan lain sebagainya. Dengan
menyediakan produk plastic kedap udara, yang bias digunakan dalam
jangka waktu yang lama dan ditambah
dengan garansi seumur hidup. Produk Tupperware tidak dapat ditemui di took
atau dimanapun. Melainkan di
distributor dan disebarkan dengan
memanfaatkan tenaga penjual.
Berlokasi di ruko perumahan
angkrek regency no 2 jl. Angkrek, 45621. Didirikan pada Juli tahun 2000
sebagaiprodukrumahtangga yang
berkualitas dan bermanfaat, peminat
Tupperware mayoritas wanita, dan melalui jaringan Wanita inilah
Tupperware berhasil dipasarkan.
Dengandemikian, perusahaan
dapat melanjutkan target pasar yang
akan dijadikan langkah awal dalam mempertahankan kelangsungan hidup
perusahaan. Dengan pemilihan segmen
dan target yang tepat maka perusahaan mendapatkan posisi yang baik dibenak
pelanggan sehingga pelanggan mudah
untuk mengingat produk dan perusahaan tersebut. Dimana dengan
strategi Segmentation, Targeting dan
Positioning (STP) mengarahkan
perusahaan untuk mencapai pasar target yang spesifik termasuk juga dalam
persaingan bisnis pemasaran barang.
Menurut Smith dalam Tjiptono
(2015:150) segmentasi (segmenting)
yaitu upaya mengelompokkan
konsumen berdasarkan kebutuhan.
Tujuannya adalah mengidentifikasi
sekelompok konsumen yang memiliki
kebutuhan yang dapat dipenuhi
dengan produk tunggal tertentu,
sehingga perusahaan dapat
menerapkan upaya pemasaran secara lebih efektif dan ekonomis. Untuk itu
adalah tindakan menilai ketertarikan dan minat dari beragam segmen pasar,
kemudian menentukan segmen pasar
mana yang akan dijadikan sebagai terget pasar.
g. Positioning
Positioning merupakan suatu strategi
produk yang dianggap penting terutama
dalam menumbuhkan persepsi yang positif dan membangun kepercayaan
konsumen terhadap suatu produk
tertentu dimata konsumen. Dan pada
akhirnya, hal tersebut akan menjadi salah satufaktor yang menimbulkan
keputusan pembelian konsumen.
Menurut Tjiptono(2015:71) Positioning adalah cara sebuah produk didefinisikan
oleh konsumen berdasarkan atribut-
atribut penting atau dimana produk ditempatkan dalam benak konsumen
dibandingkan produk-produk saingan.
Menurut Kotler dan Amstrong (2008)
dalam Mauliyansah positioning adalah
tindakan merancang produk, dan bauran
pemasaran agar dapat tercipta kesan tertentu di ingatan konsumen.
Berdasarkan pengertian menurut para
ahli dapat disimpulkan bahwa
positioning adalah tindakan perusahaan
untuk mersncsng produk dan bauran pemsaran agar dapat tercipta kesan
tertentu diingatan konsumen.sehingga
konsumen memahami dan menghargai
apa yang dilakukan perusahaan dalam kaitannya dengan para pesaingnya.
Sebuah produk kadang kala memerlukan
pemosisian (repostioning) kembali produknya di mata konsumen. Hal ini
terjadi ketika masuk pesaing baru yang
diposisikan di sebelah merek yang sudah ada dan menciptakan dampak negatif
terhadap merek yang sudah ada ,
perferensi konsumen berubah, perferensi konsumen baru yang berpotensi
diketemukan, terjadi kesalahan pada
positioning original. Tentunya
melakukan reposisi membawa resiko. Jika salah, akan membawa risiko sangat
besar bagi perusahaan. Untuk
mengurangi kekurangan tersebut, digunakan teknik perceptual mapping
(pemetaan perceptual). Teknik tersebut
digunakan sebelum perusahaan
memutuskan bagaimana akan memosisikan diri kembali. Melalui
teknik ini, perusahaan dapat melihat
secara umum atau menurut persepsinya tentang kedudukan perusahaan
dibandingkan dengan kedudukan para
pesaingnya.
3. Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode
kualitatif. Sugiyono (2020:9)
mengemukakan bahwa metode
penelitian kualitatif adalah metode
penelitian yang berlandaskan pada
filsafat post positivism atau
enterpretif, digunakan untuk
meneliti kondisi obyek yang
alamiah, dimana peneliti adalah
sebagai instrument kunci, teknik
pengumpulan data dilakukan secara
triangulasi (gabunganobservasi,
wawancara, dokumentasi), data yang
diperoleh cenderung data kualitatif,
analisis data
bersifatinduktif/kualitatif, dan hasil
penelitian kualitatif bersifat untuk
memahami makna, memahami
keunikan, mengkonstruksi
fenomena, dan menemukan
hipotesis.
Objek dalam penelitian kualitatif
adalah objek yang alamiah, atau
natural setting, sehingga metode
penelitian ini sering disebut sebagai
metode naturalistic. Obyek alamiah
yang dimaksud adalah obyek yang
berkembang apa adanya, tidak
dimanipulasi oleh peneliti sehingga
kondisi pada saat peneliti memasuki
obyek, setelah berada di obyek dan
setelah keluar dari obyek relative
tidak berubah. Dalam penelitian
kualitatif instrumennya adalah orang
atau human instrument. Untuk dapat
menjadi instrument, maka peneliti
9
harus memiliki bekalteori dan
wawasan yang luas, sehingga
mampu bertanya, menganalisis,
memotret, dan mengkonstruksi
objek yang diteliti menjadi lebih
jelas dan bermakna.
Pada penelitian ini, peneliti
menggunakan metode penelitan
kualitatif dengan pendekatan
studikasus (case studies).
Menurut Sugiyono (2020:6) studi
kasus adalah merupakan salah satu
jenis penelitian kualitatif, dimana
peneliti melakukan eksplorasi secara
mendalam terhadap program,
kejadian, proses, aktivitas terhadap
satu atau lebih orang. Suatu kasus
terikat oleh waktu dan aktivitas dan
peneliti melakukan pengumpulan
data secara mendetail dengan
menggunakan berbagai prosedur
pengumpulan data dan dalam waktu
yang berkesinambungan.
Menurut Wahyuningsih (2013:3)
studi kasus adalah sebuah eksplorasi
dari “suatu sistem yang terikat” atau
“suatukasus/beragamkasus” yang
dari waktu ke waktu melalui
pengumpulan data yang mendalam
serta melibatkan beberapa sumberin
formasi yang “kaya” dalam suatu
konteks.
Dari pengertian di atas, dapat
dipaparkan bahwa penelitian dengan
pendekatan studi kasus adalah
bentuk penelitian yang memusatkan
perhatian pada suatu kasus/subjek
dan mendalami subjek tersebut
dengan menggunakan berbagai
prosedur pengumpulan data dari
waktu ke waktu.
4. Hasil Penelitian Dari hasil wawancara yang
dilaksanakan PT Mandala Raya Pilar
Sakti (Tupperware) Sumedang
melaksanakan strategi STP
(Segmenting, Targeting, Positioning).
1. Segmenting
Menurut Kotler dan Amstrong
(2008:225) segmenting merupakan pembagian pasar menjadi kelompok-
kelompok pembeli yang lebih kecil,
dengan kebutuhan, karakteristik atau
perilaku berbeda yang mungkin memerlukan produk atau bauran
pemasaran tersendiri.
1) Segmentasi Geografis
Menurut Kotler dan Amstrong
(2008:226) Segmentasi geografis
membutuhkan pembagian pasar menjadi berbagai unit geografis seperti negara,
negara bagian, wilayah, kabupaten, kota,
atau bahkan lingkungan sekitar. Suatu
perusahaan mungkin memutuskan untuk beroperasi di satu atau beberapa daerah,
atau beroperasi diseluruh wilayah tetapi
memberikan perhatian pada perbedaan geografis dalam kebutuhan dann
keinginan.
Secara geografis, wilayah manakah
yang menjadi cakupan pemasaran PT
Mandala Raya Pilar Sakti (Tupperware)
Elite Directore Secara geografis yang menjadi cakupan
pemasarannya yaitu Sumedang Utara,
Sumedang Selatan, Paseh, Wado, Cikaramas,
Pasir reungit, Tanjungsiang, Majalengka, Kuningan.
Manager Semua daerah terutama yang belum mengenal
Tupperware
Sumedang?
2) Segmentasi Demografis
Menurut Kotler dan Amstrong
(2008:227) Dalam segmentasi
demografis, membagi pasar menjadi kelompok-kelompok berdasarkan
variable seperti usia, jenis kelamin,
ukuran keluarga, siklus hidup keluarga, pendapatan, pekerjaan, pendidikan,
agama, ras, generasi, dan kebangsaan.
Faktor demografis adalah dasar paling
umum yang digunakan untuk menetapkan segmentasi kelompok
pelanggan.
Secara demografis, yang menjadi segmentasi pasar PT Mandala Raya
Pilar Sakti (Tupperware) Sumedang,
Apakah berdasarkan usia, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, atau
pendapatan?
10
Elite
Director
Untuk semua kalangan
, tapi lebih
memfokuskan kepada
jenis kelamin, karena sebagian besar
konsumennya perempuan.
Manager Semua segmen
3) Segmentasi Psikografis
Menurut Kotler dan Amstrong
(2008:229) Dalam segmentasi
psikografis, membagi pembeli menjadi berbagai kelompok berdasarkan kelas
sosial, gaya hidup, atau karakteristik
kepribadian. Orang-orang di dalam kelompok demografi yang sama bisa
memiliki komposisi psikografis yang
sangat berbeda.
Secara psikografis, bagaimana
segmentasi pasar yang dilakukan oleh
PT Tupperware Sumedang ? Apakah
berdasarkan kelas sosial, gaya hidup, atau karakteristik kepribadian?
4) Segmentasi Tingkah Laku
2. Targeting
Menurut Kotler dan Amstrong (2008:225) targeting adalah penetapan
target pasar (market targeting) terdiri
dari pengevaluasian masing-masing
Menurut Kotler dan Amstrong (2008:230) dalam segmentasi perilaku,
membagi pembeli menjadi beberapa
kelompok berdasarkan pengetahuan, sikap, penggunaan, atau respon terhadap
sebuah produk.
Secara prilaku, bagaimana segmentasi pasar yang dilakukan oleh PT Mandala Raya Pilar Sakti (Tupperware) Sumedang? Apakah berdasarkan pengetahuan, sikap, penggunaan, atau respon terhadap produk?
daya tarik segmen pasar dan memilih satu atau lebih segmen pasar untuk
dimasuki.
Dalam penelitian ini, peneliti mengalisis targeting dengan strategi
pemasaran tanpa diferensiasi . Menurut
Kotler dan Amstrong (2008:238) Pemasaran Tanpa Diferensiasi adalah
perusahaan bisa memutuskan untuk
mengabaikan perbedaan segmen pasar
dan menargetkan keseluruhan pasar dengan satu penawaran. Strategi
pemasaran massa lini terfokus pada
kesamaan kebutuhan konsumen dari pada perbedaanya.
1. Kelompok konsumen yang
seperti apa, yang menjadi
Elite
Director
Pengetahuan, karena
sebagian konsumen sebelum memutuskan
untuk membeli produk
pasti sudah mengetahui
kelebihan kegunaan dan fungsi dari produk
tersebut, jadi dalam
secara perilaku bahwa pengetahuan, sikap dan
penggunaan sudah
menjadi satu keputusan pembelian.
Manager Penggunaan, karena
yang memutuskan
membeli produk ini sebagian besar sudah
mengetahui fungsi dan
penggunaannya
Elite
Director
Menyesuaikan sesuai
dengan kebutuhan yang
dibutuhkan oleh konsumen
Manager Gaya hidup
11
targeting pada pemasaran
PT Tupperware Sumedang?
3. Positioning
2) Harga dan Kualitas
Menurut Kotler dan Amstrong
dalam Mauliansyah (2017:820) strategi
kualitas dan harga sering juga dikatakan
sebagai high quality and high price to good value (kualitas tinggi dan harga
tinggi untuk nilai yang bagus) yang
dikaitkan sebagai harga yang beralasan. Bagaimana PT Tupperware Sumedang
memposisikan diri di benak konsumen
dari segi kualitas dan harga?
Menurut Kotler dan Amstrong dalam Mauliansyah (2017:819)
positioning adalah tindakan merancang
produk, dan bauran pemasaran agar dapat tercipta kesan tertentu diingatan
konsumen.
1) Atribut dan Manfaat
Menurut Kotler dan Amstrong dalam Mauliansyah (2017:820) atribut
dan manfaat pada positioning adalah
yang paling sering digunakan oleh
3) Kegunaan dan Pengguna
berbagai perusahaan di dunia. Atribut manfaat paling sering digunakan adalah
daya tahan, kehandalan, dan
kenyamanan.
Bagaimana PT Tupperware Sumedang memposisikan diri di benak konsumen
dari segi atribut dan manfaat?
Menurut Kotler dan Amstrong dalam Mauliansyah (2017:820)
positioning ini mempresentasikan
bagaimana produk digunakan atau asosiasi merek dengan orang-orang yang
menggunakannya.
Bagaimana PT Tupperware
Sumedang memposisikan diri di
benak konsumen dari segi
kegunaan dan pengguna?
punya penghasilan
sendiri
Manager Benefit produk
Elite
Director
Semua kalangan ,
karena banyak solusi
untuk mendapatkan
produk ini salah
satunya dengan cara arisan, cicilan.
Manager Terutama konsumen
yang loyal dan semua
konsumen bisa
dijadikan sasaran
sesuai dengan kebutuhan karena
Tupperware
menyediakan untuk semua kalangan
Elite Director
Memberikan kualitas yang bagus dan harga
yang sudah ditentukan
dari pusat. Harga untuk
yang sudah menjadi member dikasih harga diskon member
Manager Harganya sangat sesuai dengan manfaat
Elite
Director
Memberikan pelayanan
dan memenuhi kebutuhan yang
dibutuhkan konsumen,
melayani garansi tupperware,
memberikan peluang
bagi wanita untuk
12
diberikan oleh Sapphire City Park
sampai kepada konsumen.
1. Atribut dan Manfaat
Bagaimana pendapat/kesan
Saudara terhadap positioning
(pemposisian diri) yang diberikan PT Tupperware Sumedang dari
segi atribut (cirri khas) dan
manfaat?
4) Pesaing
Menurut Kotler dan Amstrong
dalam Mauliansyah (2017:820)
positioning ini dapat memperlihatkan
perbedaan yang menjadi keunggulan
produk atau jasa yang ditawarkan
dibandingkan dengan yang mampu
ditawarkan oleh competitor.
Bagaimana PT Tupperware
memposisikan diri di benak
2. Kualitas dan Harga
konsumen dari segi pesaing? Bagaimana pendapat Saudara
mengenai harga dan kualitas yang ditawarkan oleh PT Tupperware
Sumedang?
Konsumen
1
“Harganya sesuai
banget dengan kualitas produk
yang diberikan”
Konsumen
2
“Manfaat dan
fungsi dari produk ini sangatlah
terbukti, jadi ya
kalau harganya
lumayanpun kita tidak akan rugi”
Mengenai positioning ini, kami
3. Kegunaan dan Pengguna
Apakah produk/jasa yang
ditawarkan oleh PT Tupperware
Sumedang sesuai dengan yang saudara harapkan?
juga mewawancarai konsumen untuk memastikan bahwa positioning yang
Elite
Director
Dengan cara
mendemokan produk
dari segi kegunaan dan
cara perawatan baik itu
cara penyimpanan dan cara menutup produk.
Manager Sebagai produk
unggulan yang memberikan kegunaan
banyak dari segi fungsinya
Konsumen
1
“Desain produknya
sangat beragam ,
menyesuaikan
untuk semua kalangan,
Pelayanan yang
diberikanpun sangat baik”
Konsumen
2
“Ciri khas dari
produk Tupperware
ini tahan panas,anti
tumpah,dan desainnya lucu- lucu”
Elite
Director
Kita tetap memakai
sesuai aturan yang sudah ditetapkan,
meskipun diluaran sana
banyak memberikan
diskon-diskon tapi itu tidak membuat bertahan lama
Manager Memberikan produk dengan kualitas perabot
rumah tangga terbaik
dari kedap udara, tahan
basi, tahan panas dan cara pemasaran yang
berbeda dari yang lain, adanya garansi
Konsumen
1
“Kami sangat
senang karena sales
13
nya memberikan
cara perawatan baik memakai dan
menyimpan produk secara benar"
Konsumen
2
“Kegunaan dari
produk sangatlah
sesuai yang
diharapkan”
4. Pesaing
Menurut Saudara, apa yang
membuat PT Tupperware Sumedang unggul dari perusahaan
yang sejenis?
A. Mengatasi Masalah pada Pelaksanaan Segmenting, Targeting, Positioning (STP) PT Mandala Raya Pilar Sakti (Tupperware) Sumedang. Bersarkan
observasi terungkap dengan informasi yang diperoleh melalui wawancara,
informan menjelaskan bahwa :
Apa kendala atau permasalahan yang
dialami oleh PT Mandala Raya Pilar
Sakti (Tupperware) Sumedang, dan bagaimana PT Tupperware Sumedang
mengatasi hal tersebut?
Dari wawancara tersebut, informasi
yang di dapat adalah PT Mandala Raya
Pilar Sakti (Tupperware) Sumedang mengalami masalah yaitu sebagian
member tanpa diketahui oleh perusahaan
ada yang memberi harga jauh diatas harga jual dan dimasa pandemi ada
beberapa konsumen member yang
menurun, solusinya kita gunakan strategi menjemput bola datang langsung ke
member/customer, sama sama untuk
memasarkan prduk yang benar agar
mendapatkan peluang agar lebih banyak mendapatkan bonus keuntungan dan
memberikan promo special ramadhan,
promo akhir tahun dan yang akan datang akan diadakan promo special ajaran baru
untuk special edition kids”
B. Analisis Data Hasil Penelitian Berdasarkan hasil wawancara yang
telah diperoleh peneliti dari berbagai informasi yang menjadi informan dalam
penelitian ini dapat diuraikan sebagai
berikut:
1. Pengumpulan Data (Data
Collection)
Data yang diperoleh dari hasil
wawancara dengan Kepala cabang, manager, dan konsumen, juga observasi
langsung. Data tersebut kemudian
dikumpulkan dan diambil bagian-bagian
memasarkan prduk yang benar agar
mendapatkan peluang
agar lebih banyak mendapatkan bonus keuntungan dll.
Manager “Dimasa pandemi ada beberapa konsumen
member yang menurun,
solusinya kita berikan
promo special ramadhan, promo
akkhir tahun dan yang
akan datang akan diadakan promo special
ajaran baru untuk special edition kids”
Konsumen
1
“Produk yang
berkualitas, banyak diskon”
Konsumen
2
“Produk yang
sesuai dengan
harapan,
pembeliannya bisa melalu arisan, atau kredit”
Elite
Directore
Masalah yang dialami
yaitu sebagian member
tanpa diketahui oleh perusahaan ada yang
memberi harga jauh
diatas harga jual,
solusinya kita gunakan strategi menjemput
bola datang langsung
ke member/customer, sama sama untuk
14
pokok permasalahan yaitu strategi
segmenting, targeting, positioning (STP) pada PT Mandala Raya Pilar Sakti
(Tupperware) Sumedang.
Berdasarkan analisis data yang
telah diperoleh dari berbagai infoman
dari kepala cabang, manager , dan konsumen PT Mandala Raya Pilar Sakti
(Tupperware) Sumedang.
2. Reduksi Data (Data Reduction) Data yang diperoleh dari hasil
Tabel 4. 1
wawancara dan observasi langsung pada
PT Mandala Raya Pilar (Tupperware) Sumedang dalam bentuk uraian secara
rinci, kemudian di sederhanakan dan di
fokuskan pada hal-hal yang penting,
yang menjadi pokok penelitian yaitu berkenaan dengan stretegi pemasaran
Segmenting, Targeting dan Positioning
(STP) yang dilakukan PT Mandala Raya Pilar (Tupperware) Sumedang.
15
Reduksi Data No Pertanyaan Hasil Reduksi
1 Segmentasi Geografis
Segmentasi geografis yang
dilakukan oleh PT Mandala
Raya Pilar
Sakti(Tupperware) Sumedang mencakup hampir
sebagian besar kabupaten
Sumedang, Majalengka, dan Kuningan.
2 Segmentasi Demografis
PT Mandala Raya Pilar Sakti (Tupperware) Sumedang
melakukan segmentasi
demografis berdasarkan
semua kalangan tapi lebih memfokuskan kepada jenis
kelamin, karena sebagian
besar konsumennya perempuan.
3 Segmentasi Psikografis
PT Mandala Raya Pilar Sakti (Tupperware) Sumedang
melakukan segmentasi
psikografis dari semua kalngan namun lebih fokus berdasarkan gaya hidup.
4 Segmentasi Perilaku
PT Mandala Raya Pilar Sakti (Tupperware) Sumedang
melakukan segmentasi
perilaku berdasarkan
pengetahuan dan penggunaan
lebih difokuskan.
5 Targeting
Tanpa
Diferensiasi
PT Mandala Raya Pilar Sakti
(Tupperware) Sumedang
menargetkan semua
konsumen bisa dijadikan sasaran sesuai dengan
kebutuhan karena
Tupperware menyediakan untuk semua kalangan.
6 Positioning (Atribut dan
Manfaat)
PT Mandala Raya Pilar Sakti (Tupperware) Sumedang
menonjolkan positioningnya
dari mulai Memberikan
pelayanan dan memenuhi kebutuhan yang dibutuhkan
konsumen, melayani garansi
tupperware, memberikan
peluang bagi wanita untuk punya penghasilan sendiri.
7 Positioning (Harga dan
PT Mandala Raya Pilar Sakti (Tupperware) Sumedang
Kualitas) memberikan kualitas yang
bagus dan harga yang sudah
ditentukan dari pusat yang sesuai dengan kualitas.
8 Positioning
(Kegunaan dan
Pengguna)
PT Mandala Raya Pilar Sakti
(Tupperware) Sumedang dari
segi kegunaan dan pengguna adalah dengan cara
mendemokan produk dari
segi kegunaan dan cara
perawatan baik itu cara
penyimpanan dan cara
menutup produk.
9 Positioning (
Pesaing) PT Mandala Raya Pilar Sakti
(Tupperware) Sumedang dari
segi pesaing memberikan produk dengan kualitas
terbaik pemasaran yang
berbeda dari yang lain, adanya garansi, dan banyak diskon.
5. Kesimplan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang
telah dilakukan mengenai Segmenting, Targeting, Positioning, Pada PT Mandala Raya Pilar Sakti
(Tupperware) Sumedang dapat diambil kesimpulan
senagai berikut :
1. Strategi Segmenting, targeting, dan positionig yang dilakukan oleh PT Mandala Raya Pilar
Sakti (Tupperware) Sumedang sudah efektif.
Dimulai dari segmenting berdasarkan geografis yang melakukan pemasarannya di
Sumedang Kota , Majalengka dan Kuningan
tapi lebih fokus di Sumedang Kota. Demografis semua kalangan menjadi
konsumen namun lebih fokus ke perempuan,
ibu rumah tangga. Psikografis berdasarkan
kebutuhan konsumen dan gaya hidup, dan segmen Perilaku Penggunaan dan
Pengetahuan yang menjadi fokus konsumen
terhadap produk. Pelaksanaan targeting yang memilih Targeting Pemasaran tanpa
diferensiasi yaitu semua kalangan menjadi
target pasar perusahaan , hal ini karena produk dari tupperware menyediakan untuk semua
kalangan. Pelaksanaan Positioning
berdasarkan atributdan manfaat desain dari
produk tupperware ini sangatlah beragam semua kalangan pun ada , manfaatnya sudah
jelas, dan pelayanan yang sangat baik.
16
Berdasarkan harga sesuai dengan kualitas, dan
selalu memberikan diskon kepada para membernya. Berdasarkan kegunaan dan
penggunaan selalu melakukan demo langsung
terhadap produk ke konsumen bagaimana cara perawatan, memakai produk dengan baik dan
benar. Dan yang terakhir berdasarkan pesaing
yaitu Perabot rumah tangga terbaik dari
produk yang kedap udara, tahan basi, tahan panas dan cara pemasaran yang berbeda dari
yang lain, adanya garansi, dan banyak diskon.
2. Dalam pelaksanaan strategi segmenting,
targeting, positioning, PT Mandala Raya Pilar
Sakti (Tupperware) Sumedang mengalami masalah yaitu sebagian member tanpa
diketahui oleh perusahaan ada yang memberi
harga jauh diatas harga jual dan dimasa pandemi ada beberapa konsumen member
yang menurun.
6. Saran Setelah mengemukakan beberapa kesimpulan
selanjutnya akan disampaikan beberapa saran yang
akan digunakan dalam menghadapi permasalahan PT Mandala Raya Pilar Sakti (Tupperware) Sumedang
ialah sebagai berikut:
1. PT Tupperware Sumedang diharapkan dapat
mempertahankan strategi segmenting, targeting, positioning, yang sudah dijalankan
dengan baik dan sesuai dengan apa yang
diharapkan oleh perusahaan, agar perusahaan
dapat menjaga eksitensi nya ditengah banyaknya pesaing di bidang yang sama.
2. PT Tupperware Sumedang diharapkan mampu
menjaga strategi pemasarannya bersama member agar produk yang dipasarkan
membuat konsumen puas dan menjadi pilihan
terbaik untuk setiap konsumen.
7. Daftar Pustaka Buku Referensi
Alma, Buchari. 2018. Manajemen Pemasaran dan
Pemasaran Jasa. Bandung: Alfabeta.
Efendi, Udaya, Dan Setyaningrum. 2015. Prisip-
PrinsipPemasaran. Yogyakarta : Andi
Kotler, Philip. Keller, Kevin L.2014.Manajemen
Pemasaran. Jakarta: Erlangga.
Kotler, Philip. Armstrong, Gary. 2008. Prinsip-
prinsip Pemasaran. Jakarta: Erlangga.
Sugiyono. 2020. Metodologi PenelitianKualitatif.
Bandung: Alfabeta.
Tjiptono, Fandy. 2015. Strategi Pemasaran.
Yogyakarta: CV. Andi Offset.
Tjiptono, Fandy. 2019. Prinsip dan Strategi
Pemasaran. Yogyakarta: CV. Andi Offset.
Wahyuningsih, Sri.2013. Metode penelitian studi
kasus. Madura:UTM Press
ReferensiSkripsi
Diah Tri Wardani (2020)Strategi Segmentasi , Targeting, Dan Positioning (STP) Pada Program
Acara Di Radio Dianswara Purwokerto.
Rosnaina (2018) Strategi Segmentasi , Targeting , Dan Positioning
(STP) Pada Program Acara Di Radio Dianswara
Purwokerto
Takdir (2017)Pengaruh Strategi STP dan Personal Selling Terhadap Peningkatan Penjualan pada
PT.Bumi Sarana Utama di Makassar.
Tika Novi Aliyanti ( 2019) Implementasi Strategi STP
(Segmentasi, Targeting, Positioning) Di PT. Mina Wisata Islami Surabaya.
Yuli Purnamasari (2017)Analisis Strategi
Segmentasi,Targeting Dan Positioning Dalam Meningkatkan Penjualan Baju Muslim Ditinjau
Menurut Perspektif Ekonomi Islam (Studi Kasus Pada
Toko Busana Muslim Aneka Sandang Di
KabupatenTulungagung).
Jurnal
Assauri (2013:170) dalam Mega Mutiara 2017 ,
(Penilaian Kegiatan Pemasaran Berbasis Analisis SWOT Pada Salon Headquarters The Hair & Beauty
Bar Palembang, Poletiknik Negeri Sriwijaya)
Dwi Cahyo Riyanto 2011 , (Strategi Segmenting,
Targeting, Positioning Pada PDAM Surakarta,
17
Universitas Sebelas Maret)
Elperida Sinurat 2018, (Analisis Segmentation,
Targetting, Positioning Terhadap Kinerja Pemasaran Pada PT Bank Sumut Imam Bonjol Medan, Fakultas
Ekonomi Universitas Methodist Indonesia)
Finda Mei Murti 2015, (Analisis Positioning
Smartphone Berdasarkan Persepsi Konsumen
Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa, Fakultas Ekonomi
Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa)
Hari Wijaya dan Hani Sirine 2016 , (Strategi
Segmenting, Targeting, Positioning Serta Strategi
Harga Pada Perusahaan Kecap Blekok Di Cilacap,
Fakultas Ekonomika dan Bisnis UKSW Salatiga)
Kivot Rizqi Kurniawan 2014 , (Analisis Strategi
Pemasaran Batik Al-Waritis Bangkalan Madura,
Fakultas Manajemen STIE Perbanas Surabaya)
Larasaty Dwi Prasetyo, Silcyljeova Moniharapon
Sjendry Loindong, 2017 ( Pengaruh Faktor-Faktor
Segmentasi Demografis Dan Segmentasi Psikografis
Terhadap Keputusan Pembelian Pada Matahari Departement Store Mtc Manado, Fakultas Ekonomi