JURNAL PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL SEBAGAI SARANA CROWDFUNDING (Studi tentang Penggunaan Twitter Please Do Your Magic sebagai Sarana Penggalangan Dana melalui Twitter pada Akun @elzahsym) Oleh: Tsany Khoiriyah A D1218045 PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI NONREGULER FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK UNIVERSITAS SEBELASMARET SURAKARTA 2020
22
Embed
JURNAL PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL SEBAGAI SARANA … D1218045.pdf · yang dibuat dengan tujuan untuk mengumpulkan retweets dan likes sebanyak mungkin dengan harapan mendapatkan sorotan
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
JURNAL
PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL SEBAGAI SARANA CROWDFUNDING
(Studi tentang Penggunaan Twitter Please Do Your Magic sebagai Sarana
Penggalangan Dana melalui Twitter pada Akun @elzahsym)
Oleh:
Tsany Khoiriyah A
D1218045
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI NONREGULER
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK
UNIVERSITAS SEBELASMARET
SURAKARTA
2020
2
PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL SEBAGAI SARANA CROWDFUNDING
(Studi tentang Penggunaan Twitter Please Do Your Magic sebagai Sarana
Penggalangan Dana melalui Twitter pada Akun @elzahsym)
Tsany Khoiriyah An Ni’mah
Monika Sri Yuliarti
Program Studi Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik
Universitas Sebelas Maret Surakarta
Abstract
"Twiter, Please Do Your Magic" is a sentence that was widely used in 2019 by
Twitter users. These sentences are often used as keywords for requests for help
among Twitter users. The forms of help requested also range from trivial things such
as retweet requests to donations. A lot of successful fundraisers using this sentence
eventually was used by some people as a mode of fraud. As a result, not all Twitter
users believe in crowdfunding using this phrase. Not all tweets that include the
phrase “Twiter, Please Do Your Magic” have succeeded in getting the engagement
they wanted. One of the successful ones is fundraising belonging to an account called
@elzahsym. Despite having a small following, her "Twiter, Please Do Your Magic"
tweet was able to get high engagement and collect lots of donors. This study aims to
examine and determine what elements are the causes of the success of @elzahsym's
"Twiter, Please Do Your Magic" tweet using the Stimulus-Response theory. The data
collection process in this study was carried out through interviews with informants
who had participated in Elza's fundraising project via Twitter and study of related
documents. The results of this study revealed that the elements that made
@elzahsym's “Twitter Please Do Your Magic” tweet managed to get high
engagement and successfully raised funds via Twitter is the quality of the content of
Elza's fundraising project, the credibility of the crowdfunding project and the
popularity of the project while the factors that encourage individuals to be involved
are: empathy, individual intrinsic motivation and the proximity of the area to the
project initiator.
Keywords: Social Media, Twitter, Crowdfunding
3
Pendahuluan
Perkembangan media sosial di Indonesia terus mengalami peningkatan setiap
tahunnya. Dilansir oleh kompas.com, pengguna aktif media sosial di Indonesia pada
tahun 2020 mencapai 160 juta dengan penetrasi 59 persen dari total populasi
penduduk (Pertiwi, 2020). Bila dibandingkan dengan 2019, pada tahun ini pengguna
aktif media sosial di Indonesia mengalami peningkatan sebanyak 10 juta pengguna
(Haryanto, 2020). Sebanyak 56 persen pengguna internet di Indonesia menggunakan
internet untuk mengakses Twitter (Ramadhan, 2020). Twitter dimanfaatkan sebagai
sarana untuk bertukar pesan, berbagi informasi, dan berdiskusi. Penyebaran informasi
yang cepat dan ringkas menjadi karakteristik utama Twitter (Ratnasari, 2017).
Sifatnya yang conversational memungkinkan adanya interaksi antar sesama pengguna
Twitter.
Twitter juga dimanfaatkan untuk menarik perhatian warganet terhadap suatu
kegiatan atau kampanye yang dilakukan. Salah satunya yang sedang menjadi tren
pada tahun 2019 belakangan ini adalah kalimat “Twitter, Please Do Your Magic”
yang dibuat dengan tujuan untuk mengumpulkan retweets dan likes sebanyak
mungkin dengan harapan mendapatkan sorotan lebih. Tweet yang mengandung
kalimat “Twitter, Please Do Your Magic” biasanya merupakan permintaan bantuan
kepada sesama pengguna Twitter lainnya. Bentuk bantuan yang dibutuhkan pun
beragam. Ada yang membutuhkan bantuan dana untuk penyembuhan penyakit,
membantu ojek online yang mendapat orderan fiktif, mencari orang hilang, hingga
hal sepele seperti permintaan untuk mengedit sebuah foto. Tidak semua tweet yang
menggunakan kalimat “Twitter Please Do Your Magic” berhasil meraih engagement
dan tujuan yang diinginkan. Maraknya modus penipuan yang memanfaatkan empati
dari warganet melalui “Twitter Please Do Your Magic” mengurangi kepercayaan
terhadap setiap aksi donasi yang dilakukan melalui Twitter. Akibatnya, tidak semua
penggalangan dana yang memanfaatkan “Twitter Please Do Your Magic”
memperoleh donasi yang diharapkan.
4
Kehadiran teknologi membuat penggalangan dana menjadi lebih mudah dan
memiliki jangkauan yang lebih luas. Penggalangan dana melalui media sosial terbukti
lebih efektif dan mendapat dukungan yang luar biasa terlebih bila dilakukan saat
terjadi musibah atau bencana yang memakan banyak korban jiwa maupun harta
(Kurniawati & Abidin, 2003). Penggalangan dana online atau yang biasa disebut juga
sebagai crowdfunding merupakan kegiatan menggalang dana dengan memanfaatkan
web 2.0 dan internet yang dapat menciptakan komunikasi yang berkesinambungan
sehingga mampu mendayakan mobilisasi pengguna dalam jumlah besar dari
komunitas web spesifik dalam waktu yang relatif singkat (Tirdanatan dkk., 2014).
Penggalangan dana di Indonesia memiliki potensi yang besar. Masyarakat
Indonesia mempunyai rasa empati yang tinggi dalam hal saling membantu termasuk
gotong royong. Alasan lainnya ialah filantropi masyarakat Indonesia terbilang tinggi
terutama di bidang sosial (Adiansah dkk., 2016). Berdasarkan hasil laporan riset yang
dilakukan oleh Charities Aid Foundation (CAF) dalam CAF World Giving Index
tahun 2019 menyebutkan bahwa Indonesia termasuk dalam 10 besar negara yang
paling murah hati. Sebagian besar donasi berasal dari Asia dan Indonesia menduduki
peringkat atas (CAF World Giving Index, 2019).
Berdasarkan penelitian milik Aulia Fachri berjudul “Media Sosial sebagai
Sarana Pendukung Gerakan Sosial” menemukan fakta bahwa media sosial
memegang peranan penting dalam kesuksesan proyek sosial. Fachri meneliti
mengenai kampanye penggalangan dana pembangunan masjid Tolikara yang digagas
oleh Pandji Pragiwaksono, seorang standup comedian yang berhasil menggerakan
followersnya untuk ikut serta dalah kampanye tersebut. Sebuah penggalangan dana
melalui media sosial akan berhasil apabila komunikasi yang dilakukan efektif, yaitu
bagaimana isi pesan dapat dimengerti oleh komunikan (Fachri, 2016). Hasil
penelitiannya lainnya ialah milik Ghaffar Maulana berjudul “Pemanfaatan Media
Sosial Instagram Sebagai Sarana Penggalangan Dana (Fundraising) Oleh Lembaga
Aksi Cepat Tanggap Aceh” menjelaskan bahwa pemanfaatan media sosial yang
dilakukan oleh lembaga Aksi Cepat Tanggap dinilai ampuh dalam memengaruhi
5
masyarakat untuk berdonasi. Konten yang disampaikan berupa foto, video, dan
caption yang tepat mampu menarik simpati masyarakat. Hal ini dibuktikan dengan
penggalangan dana yang mengalami kenaikan setiap tahunnya (Maulana, 2019).
Pada penelitian ini, penulis menggunakan metode penelitian studi kasus milik
akun bernama @elzahsym yang berhasil menggalang dana menggalang dana
menggunakan “Twitter Please Do Your Magic” untuk seorang ibu yang terkena
kanker. Akun ini dipilih karena berhasil meraih engagement yang tinggi
menggunakan kalimat tersebut sedangkan pada tanggal yang sama, muncul beberapa
tweet “Twitter Please Do Your Magic” namun gagal menarik perhatian pengguna
Twitter seperti yang dapat dilihat pada Gambar 1.2. Tweet “Twitter Please Do Your
Magic” milk @elzahsym mendapatkan 23,2 ribu retweets, 11,5 ribu likes dan 223
balasan seperti yang dapat dilihat pada Gambar 1.3. Berdasarkan pengamatan penulis
melalui website kitabisa.com (2020), kampanye penggalangan dana milik @elzahsym
berhasil menghimpun dana sebesar Rp180.710.950 dari 4.087 donatur. .
Pada penelitian ini menggunakan metode pendekatan kualitatif di mana unsur
yang akan dikaji dalam proses analisis penelitian ini adalah isi tweet yang berperan
sebagai stimulus dan pengguna twitter yang melakukan retweet, like, membalas tweet
“Twitter Please Do Your Magic” milik @elzahsym hingga berdonasi sebagai respon
dari strimulus yang diberikan.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang dituliskan di atas, maka penelitian ini
berfokus pada rumusan masalah sebagai berikut:
1. Unsur apa sajakah yang membuat tweet “Twitter Please Do Your Magic” milik
@elzahsym berhasil mendapatkan engagement yang tinggi dan sukses
menggalang dana melalui Twitter?
2. Faktor apa sajakah yang membuat follower @elzahsym bersedia mengikuti tweet
dengan keyword “Twitter Please Do Your Magic”?
6
Tinjauan Pustaka
1. Komunikasi
Kata komunikasi berasal dari bahasa latin communis, yang memiliki makna
“membuat kebersamaan” atau “membangun kebersamaan antara dua orang atau
lebih”. Communis artinya “berbagi” yang berarti berbagi pemahaman bersama
melalui pertukaran pesan (Soyomukti, 2012). Everett M Rogers mendefinisikan
komunikasi sebagai proses penyampaian suatu ide dari sumber (source) kepada satu
penerima atau lebih dengan tujuan untuk mengubah tingkah laku mereka. Pada tahun
1948, Carl Hoveland mendefinisikan komunikasi sebagai suatu proses individu
mentransmisikan stimulus untuk mengubah perilaku individu yang lain. Lalu pada
tahun berikutnya, Shannon dan Weaver mengartikan komunikasi sebagai sebuah
bentuk interaksi yang saling memengaruhi satu sama lain, sengaja atau tidak
disengaja, dan tidak terbatas pada komunikasi verbal tetapi juga dalam hal ekspresi
muka, lukisan seni dan teknologi (Fachri, 2016).
Cassandra L book dalam bukunya yang berjudul “Human Communinocation”
menyatakan bahwa komunikasi adalah suatu transaksi berupa proses simbolik yang
menghendaki individu mengatur lingkungannya dengan; (a) membangun hubungan
antar sesama manusia, (b) melalui pertukaran informasi, (c) untuk menguatkan sikap
dan perilaku orang lain, (d) dan berusaha mengubahnya. Lasswell mengatakan cara
terbaik untuk menjelaskan definisi komunikasi adalah dengan menjawab pertanyaan
“who says what in which channel with what effect?” (Effendy, 2017). Berdasarkan
definisi milik Lasswell, dapat dikatakan bahwa komunikasi memiliki lima unsur,