-
STIE Putra PerdanaIndonesia
STIE Putra PerdanaIndonesia
STIE Putra PerdanaIndonesia
STIE Putra PerdanaIndonesia
Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen danAkuntansi STIE
Putra Perdana Indonesia
Juni 16
InoVasi Volume 13 ; Juni 2016 Page 1040
PENGARUH KONSERVATISME AKUNTANSI, ARUS KAS OPERSIONAL,MODAL
KERJA, DAN SIZE PERUSAHAAN TERHADAP RETURNSAHAM PADA PERUSAHAAN
SEKTOR PERTAMBANGAN YANGTERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN
2009-2013
Suhariyanto
Dosen Tetap pada STIE Putra Perdana Indonesia
ABSTRACT
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh
Konservatisma Akuntansi,
Arus Kas Operasional, Modal Kerja dan Size Perusahaan
berpengaruh terhadap
Return Saham. Dengan asumsi investor bertindak rasional sehingga
aspek
fundamental laporan keuangan menjadi faktor yang utama didalam
pemilihan
pembelian saham. Kontribusi penelitian ini adalah memberikan
masukan kepada
manajemen tentang pentingnya menjaga dan meningkatkan kinerja
dalam rangka
memberikan kepuasan kepada para investor untuk memberikan
harapan akan tingkat
pengembalian investasi yang pada akhirnya dapat menaikan nilai
perusahaan.
Desain penelitian ini bersifat kausalitas dengan unit
analisisnya adalah
perusahaan dari sampel yang diambil dengan teknik purposive
sampling pada
populasi perusahaan pertambangan terdaftar BEI tahun 2009-2013.
Teknik analisis
yang digunakan adalah Regresi linier berganda dengan bantuan
program SPSS 21.0
dan uji hipotesisnya menggunakan uji t.
Hasil dari penelitian ini yaitu : 1). Konservatisma Akuntansi
berpengaruh
positif secara signifikan terhadap Return saham; 2). Arus Kas
Operasional
berpengaruh positif signifikan terhadap Return saham; 3). Modal
Kerja berpengaruh
negatif tidak signifikan terhadap Return saham; 4). Size
Perusahaan berpengaruh
negative tidak signifikan terhadap Return saham.
Kata kunci : Konservatisma Akuntansi, Arus Kas Operasional,
Modal Kerja dan
Size Perusahaan terhadap Return Saham.
-
STIE Putra PerdanaIndonesia
STIE Putra PerdanaIndonesia
STIE Putra PerdanaIndonesia
STIE Putra PerdanaIndonesia
Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan AkuntansiSTIE
Putra Perdana Indonesia
Juni 16
InoVasi Volume 13 ; Juni 2016 Page 1041
PENDAHULUAN
Isu penelitian akuntansi berbasis pasar (Market Accounting
Research”MABAR”)
saat ini, adalah informasi akuntansi yang tercermin dalam
laporan keuangan telah
kehilangan relevansi bagi pihak pemakai laporan keuangan dan
cenderung menurun
dari waktu ke waktu. Sebagai contoh bila suatu perusahaan
mengumumkan laba,
akan tetapi informasi tersebut tidak selalu direspon linear oleh
investor. Fenomena
asimetri informasi akuntansi akan berpengaruh terhadap kecepatan
dan pola
hubungan antara return saham dan kinerja akuntansi pada masa
sekarang dan masa
mendatang.
Signaling theory, menjelaskan bahwa setiap aksi perusahaan yang
disampaikan
ke pasar modal akan mengandung informasi/news bagi para pelaku
di pasar modal.
Peran managemen secara aktif memiliki informasi lebih baik
mengenai kondisi
perusahaan dibandingkan pihak eksternal. Berarti ada
ketergantungan antara kedua
pihak bisa untuk mendapatkan masalah informasi akuntansi
asimetris dengan pihak
lain. Prinsip signaling ini mengajarkan bahwa setiap tindakan
mengandung
informasi.
Industri pertambangan rata-rata harga saham pada sub sektor
pertambangan
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk periode tahun
2009 sampai
degan tahun 2013, lihat (tabel1.1) dibawah ini
Tabel 1.1
Rata-Rata Harga Saham pada Sektor Pertambangan (2009 – 2013)
NO Sub SektorTahun
2009 2010 2011 2012 2013
1 Sub sektor coal mining 7,720 10,773 7,495 5,114 4,144
2 Sub sektor metal and
mineral mining1,917 1,826 1,290 1,140 1,263
3 Sub sektor petrolium and
natural gas production763 688 543 545 711
4 Sub sektor land/store
quarrying63 63 72 73 85
-
STIE Putra PerdanaIndonesia
STIE Putra PerdanaIndonesia
STIE Putra PerdanaIndonesia
STIE Putra PerdanaIndonesia
Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan AkuntansiSTIE
Putra Perdana Indonesia
Juni 16
InoVasi Volume 13 ; Juni 2016 Page 1042
Rata-rata 2,616 3,338 2,350 1,718 1,551
Sumber : Closing price sektor mining di BEI
Berdasarkan rata-rata harga saham dan perkembangan harga saham
pada sektor
pertambangan membuat investor untuk memikirkan kembali tidak
hanya return
tetapi juga terhadap risikonya. Semakin besar return maka
tingkat risiko
berinvestasi semakin besar. Gambaran risiko dan return dari
suatu saham dapat
diperoleh baik berdasarkan data kualitatif maupun kuantitatif1.
Selain itu tahapan
analisa perlu dilakukan investor sebelum memutuskan untuk
membeli,menjual, atau
menahan saham untuk mencapai tingkat return saham optimal yang
diharapkan
(Indriani,2005) 2. Suatu informasi dianggap informatif jika
informasi tersebut
mampu mengubah kepercayaan (beliefs) para pengambil keputusan.
Adanya suatu
informasi yang baru akan membentuk suatukepercayaan yang baru
dikalangan para
investor. Kepercayaan ini akan mengubah harga melalui perubahan
demand dan
supply surat-surat berharga. Dengan kata lain suatu informasi
dikatakan memiliki
kandungan (content) jika pasar menyerap informasi dengan cepat
dan terefleksikan
pada perubahan harga pasar. Informasi yang terdapat dalam
laporan keuangan
tersebut digunakan oleh pihak internal maupun eksternal dalam
mengambil
keputusan.
Para pengguna laporan keuangan seperti investor dan
kreditor,
berkepentingan untuk membantu meramalkan prospek perusahaan pada
masa datang
dan mengevaluasi kinerja pada saat tertentu ( memiliki value
relevance yang baik).
Relevansi nilai yang tercermin itu dirancang untuk menetapkan
manfaat nilai-nilai
akuntansi terhadap penilaian ekuitas perusahaan. Relevansi nilai
merupakan
pelaporan angka- angka akuntansi yang memiliki suatu model
prediksi berkaitan
dengan nilai - nilai pasar sekuritas. Pernyataan Standar
Akuntansi Keuangan
(PSAK) No. 1 (Revisi 2013) Tentang Penyajian Laporan Keuangan,
bahwa tujuan
laporan keuangan tersebut dapat tercapai, apabila perusahaan
menyajikan laporan
keuangan secara lengkap.
1 Kurniawan, D.M., dan Indriantoro, N. 2000. Corporate
Governance in Indonesia.2 Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia.
Vol 2, No.1 : 24-57.
-
STIE Putra PerdanaIndonesia
STIE Putra PerdanaIndonesia
STIE Putra PerdanaIndonesia
STIE Putra PerdanaIndonesia
Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan AkuntansiSTIE
Putra Perdana Indonesia
Juni 16
InoVasi Volume 13 ; Juni 2016 Page 1043
Konservatisme akuntansi didefinisikan sebagai suatu prinsip
kehati-hatian (Lo,
2005). Sehingga apabila terdapat kondisi yang memiliki
kemungkinan menimbulkan
kerugian, biaya atau hutang, maka kerugian, biaya atau hutang
tersebut harus segera
diakui. Sebaliknya, apabila terdapat kondisi yang kemungkinan
menghasilkan laba,
pendapatan, atau aset, maka laba, pendapatan atau aset tersebut
tidak boleh langsung
diakui, sampai kondisi tersebut betul-betul telah terealisasi
(Chariri dan Ghozali,
2003). Perkembangan konsep dalam IFRS digantikan oleh konsep
prudence.
Konsep prudence ketika terjadi laba dan pendapatan atau
menurunnya kewajiban
dan beban, walaupun belum terealisasi tetapi akan diakui jika
memang kriteria
dalam pengakuan tersebut sudah terpenuhi. Pada prinsipnya nilai
dari
konservatisme didapat dari besamya nilai aset bersih yang
understated. Akibatnya,
nilai akrual periodik bersih yang bernilai negatif dan nilai
kumulatif akrual negatif
yang diakumulasikan sepanjang periode dapat digunakan sebagai
ukuran
konservatisme. Pilihan metode akuntansi yang terdapat dalam SAK
akan
berpengaruh terhadap angka yang disajikan dalam laporan
keuangan, sehingga dapat
dikatakan bahwa secara tidak langsung prinsip konservatisme ini
mempengaruhi
hasil dari laporan keuangan tersebut (Sari dan Adhariani, 2009).
Menurut Skousen
dkk (2009 : 284) dan Harahap (2010 : 257), mengemukakan bahwa :
”Laporan arus
kas memberikan informasi yang relevan tentang penerimaan dan
pengeluaran kas
suatu perusahaan pada suatu periode tertentu, dengan
mengklasifikasikan transaksi
pada kegiatan: operasi, investasi dan pembiayaan. Modal kerja
merupakan
masalah pokok dan topik penting yang sering kali dihadapi oleh
perusahaan, karena
hampir semua fokus untuk mengelola modal kerja dan aset lancar
yang merupakan
bagian yang cukup besar dari aset. Modal kerja yang digunakan
dalam penelitian ini
adalah modal kerja dengan konsep kualitatif yaitu kelebihan aset
lancar diatas utang
lancar yang harus dibayar. Jika perusahaan menetapkan modal
kerja yang berlebih
akan menyebabkan perusahaan overlikuid sehingga menimbulkan dana
mengaggur
yang akan mengakibatkan inefisiensi perusahaan, dan membuang
kesempatan
memperoleh laba. Brigham (2006:62) “modal ialah jumlah dari
utang jangka
panjang, saham preferen, dan ekuitas saham biasa, atau mungkin
pos-pos tersebut
plus utang jangka pendek yang dikenakan bunga”. Definisi modal
dalam Standar
-
STIE Putra PerdanaIndonesia
STIE Putra PerdanaIndonesia
STIE Putra PerdanaIndonesia
STIE Putra PerdanaIndonesia
Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan AkuntansiSTIE
Putra Perdana Indonesia
Juni 16
InoVasi Volume 13 ; Juni 2016 Page 1044
Akuntansi Keuangan (:IAI,2009) ”modal adalah hak residual atas
asset perusahaan
setelah dikurangi semua kewajiban”. Size perusahaan bisa diukur
dengan
menggunakan total aset, penjualan, atau modal dari perusahaan
tersebut3. Salah satu
tolok ukur yang menunjukkan besar kecilnya perusahaan adalah
penjualan
mencerminkan bahwa perusahaan relatif lebih stabil dan lebih
mampu menghasilkan
laba dibanding perusahaan dengan total asset yang kecil4.
Penelitan sebelumnya
yang dilakukan oleh Remon Gunanta (2011) hasil analisis regresi
menunjukkan
bahwa konservatisma akuntansi berpengaruh terhadap return saham
perusahaan dan
pengaruh tersebut merupakan pengaruh positif pada perusahaan
manufaktur yang
terdapat di Bursa Efek. Penelitian Juanda (2007) hasil
penelitian ini mendukung
argumen bahwa konservatisma akuntansi merupakan praktik umum
yang dilakukan
perusahaan secara diskresioner. Penelitian Nina dan Suhairi
(2006), Hasilnya
bahwa variabel arus kas operasional tidak berpengaruh terhadap
return saham.
Kemudian penelitian Puspita Indria dkk (2011). Hasil penelitian,
variabel arus kas
operasi dan arus kas pendanaan berpengaruh signifikan terhadap
expected return
saham dan size perusahaan tidak berpengaruh terhadap expected
return saham5.
Nurul Hidayati (2014), Hasil penelitian secara simultan
berpengaruh signifikan
terhadap return saham.
Faktor-faktor yang mempengaruhi return saham sangat komplek akan
tetapi
penelitian ini membatasi hanya faktor-faktor yang terkandung
dalam laporan keuangan
perusahaan meliputi ; Konservatisma akuntansi, Arus Kas
Oparsional, Modal Kerja, dan
Size Perusahaan, dan return saham. Adapun kinerja perusahaan
diteliti dari laporan
keuangan perusahaan pertambangan selama enam tahun dari tahun
2010 sampai dengan
tahun 2013 dengan kriteria pemilihan sampel ditentukan sendiri
oleh penelti, dengan
rumusan masalah peneltian sebagai berikut: 1) Bagaimana
membuktikan pengaruh
konservatisma akuntansi berpengaruh terhadap return saham?;
2)Bagaimana
3 Indriani, 2005,4 Achmad Solechan, “Pengaruh Earning, Manajemen
Laba, IOS, Beta, Size dan Rasio Hutangterhadap Return Saham pada
Perusahaan yang Go Public Di BEI,” Jurnal Akuntansi dan
Auditing,Vol.6:1 (2009), hlm.2.5 Puspita Indria Mei Susilowati dan
Fatimah, Pengaruh Kandungan Informasi Komponen Laporanarus Kas,
Laba Kotor dan Ukuran Perusahaan Terhadap Expected Return Saham
(Survei padaperusahaan Food and Beverage yang terdaftar di BEI
periode 2006-2009),” Jurnal FE UniversitasMulawarman
Banjarmasin,(2011),hlm.1-12.
-
STIE Putra PerdanaIndonesia
STIE Putra PerdanaIndonesia
STIE Putra PerdanaIndonesia
STIE Putra PerdanaIndonesia
Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan AkuntansiSTIE
Putra Perdana Indonesia
Juni 16
InoVasi Volume 13 ; Juni 2016 Page 1045
membuktikan pengaruh arus kas operasional berpengaruh terhadap
return saham?;
3)Bagaimana membuktikan pengaruh modal kerja (working capital)
terhadap return
saham?; 4) Bagaimana membuktikan pengaruh size perusahaan
terhadap Return
saham?. Oleh karena itu tujuan penelitian adalah: 1) Untuk
membuktikan dan menguji
variabel konservatisma akuntansi, berpengaruh secara parsial
terhadap return saham; 2)
Untuk membuktikan dan menguji variabel arus kas operasional,
berpengaruh secara
parsial terhadap return saham; 3) Untuk membuktikan dan menguji
variabel modal kerja,
berpengaruh secara parsial terhadap return saham; 4) Untuk
membuktikan dan menguji
variabel size perusahaan berpengaruh secara parsial terhadap
return saham.
A. TINJAUAN PUSTAKA
1.Teori yang Relavan
Akuntansi berdasarkan PSAK yang diadopsi dari IFRS oleh
Indonesia,
Akuntansi Minyak dan Gas bumi PSAK 29 dihapus dan digantikan
dengan PSAK
No. 64: Aktivitas Eksplorasi dan Evaluasi pada Pertambangan
Sumber Daya
Mineral yang mengadopsi IFRS 6: Exploration for and Evaluation
of Mineral
Resources. PSAK No. 64 tidak lagi memberlakukan penggunaan dari
metode SE
maupun FC. Adapun tujuan PSAK No. 64 adalah untuk menetapkan
pelaporan
keuangan atas eksplorasi dan evaluasi pada pertambangan sumber
daya mineral.
Fokus dalam PSAK ini adalah biaya eksplorasi dan evaluasi dalam
industri
pertambangan sumber daya mineral. Batasan dari pengeluaran
eksplorasi dan
evaluasi adalah pengeluaran yang terjadi setkunelah entitas
memperoleh hak hukum
untuk mengekplorasi suatu wilayah tertentu, dan sebelum
dibuktikan adanya
kelayakan teknis dan komersial atas penambangan sumber daya
mineral yang dapat
membuktikan adanya cadangan terbukti, maupun membuktikan bahwa
dalam aset
tersebut tidak ditemukan cadangan yang komersil. Biaya yang
terjadi atas
pengeluaran eksplorasi dan evaluasi diakui sebagai aset
eksplorasi dan evaluasi
sebesar biaya perolehannya. Pengukuran aset eksplorasi dan
evaluasi diatur dalam
PSAK No. 64 (2011) paragraf 9, namun pernyataan tersebut tidak
mengatur secara
spesifik mengenai pengeluaran apa saja yang dapat dikategorikan
sebagai bagian
dari aset eksplorasi dan evaluasi, karena itu setiap entitas
memiliki kebijakan
akuntansi masing-masing dalam menentukan pengukuran awal aset
eksplorasi dan
-
STIE Putra PerdanaIndonesia
STIE Putra PerdanaIndonesia
STIE Putra PerdanaIndonesia
STIE Putra PerdanaIndonesia
Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan AkuntansiSTIE
Putra Perdana Indonesia
Juni 16
InoVasi Volume 13 ; Juni 2016 Page 1046
evaluasi dan menerapkannya secara konsisten. Setelah pengukuran
awal, entitas
menerapkan salah satu dari model biaya atau model revaluasi atas
pengukuran aset
eksplorasi dan evaluasi selanjutnya.
Bernawati dan Asfianti (2011) 6dan Saputri, 2013) Konservatisme
diartikan
sebagai reaksi kehati-hatian (prudent) terhadap ketidakpastian.
Konservatisme
merupakan salah satu prinsip yang digunakan dalam akuntansi.
Akuntansi
konservatif yaitu merupakan sikap yang diambil oleh akuntan
dalam menghadapi
dua atau lebih alternatif dalam penyusunan laporan keuangan.
(Baridwan, 2002:14).
Wolk et.al, (2001:144) konservatisme akuntansi sebagai usaha
untuk memilih
metoda akuntansi berterima umum yang (a) memperlambat pengakuan
revenues, (b)
mempercepat pengakuan expenses, (c) merendahkan penilaian aset,
dan (d)
meninggikan penilaian utang.. Kiryanto dan Supriyanto (2006) dan
Wijaya (2012)
konservatif akuntani digunakan oleh akuntan dan harus melaporkan
informasi
akuntansi yang terendah dari beberapa kemungkinan nilai untuk
aset dan
pendapatan serta yang tertinggi dari beberapa kemungkinan nilai
kewajiban dan
beban. Konservatisme akuntansi tidak menjadi prinsip yang diatur
dalam standar
akuntansi internasional (IFRS). Hellman (2007) menyatakan bahwa
jika
dibandingkan dengan akuntansi konvensional, IFRS fokus pada
pencatatan yang
lebih relevan sehingga menyebabkan ketergantungan yang semakin
tinggi terhadap
estimasi dan berbagai judgement. Dalam hal ini, kebijakan yang
ditetapkan
menyebabkan semakin berkurangnya penekanan atas penerapan
akuntansi
konservatif secara konsisten dalam pelaporan keuangan
berdasarkan IFRS
(Hellman, 2007). Konservatisma juga diukur menggunakan akrual,
yaitu selisih
antara net income dan cash flow. Net income yang digunakan
adalah net income
sebelum depresiasi dan amortisasi, sedangkan cash flow yang
digunakan adalah
cash flow operasional. Dalam penelitian ini dengan menggunakan
persamaan
sebagai berikut:
1,
1,1,1.1,i,
.
..
ti
ttitit
it
AsetT
CFOAmortBDepBNIKSV
---------(1)
Keteranagan
6 Ekonomika Vol.4, No.1,Juni
-
STIE Putra PerdanaIndonesia
STIE Putra PerdanaIndonesia
STIE Putra PerdanaIndonesia
STIE Putra PerdanaIndonesia
Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan AkuntansiSTIE
Putra Perdana Indonesia
Juni 16
InoVasi Volume 13 ; Juni 2016 Page 1047
KSVit = konservatisme akuntansi padaperusahaan i, pada tahun
t
NIi,t-1 = Net income pada perusahaan i, pada tahun
sebelumnya
B.Depi,t-1 =Beban depresiasi pada perusahaan i, pada tahun
sebelumnya
B.Amort it-1 =Beban amortisasi pada perusahaan i, pada tahun
sebelumnya
T.Aset i,t-1 =Total aset perudsahaan pada perusahaan i, pada
tahun sebelumnya
Dari literature diatas, berarti semakin besar nilai perbandingan
Net Income
sebelum beban penyusutan dan beban amortisasi, dkurangi dengan
jumlah aliran kas
operasional dengan total nilai aset. berarti jumlah rasio
konservatisme akuntansi
suatu perusahaan semakin besar, berarti kinerja keuangan
perusahaan semakin baik.
Hal ini akan direspon oleh pelaku pasar modal. Akibatnya harga
saham perusahaan
meningkat, akibtnya return saham meningkat. Dengan demikian
konservatisme
akuntansi berpengaruh signifikan terhadap return saham
Aktivitas operasi adalah aktivitas penghasil utama pendapatan
perusahaan
(principal revenue-producing activities) dan aktivitas lain yang
bukan merupakan
aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan (Syakur, 2009: 40).
Arus kas dari
aktivitas operasi terutama diperoleh dari aktivitas penghasil
utama pendapatan
entitas. Pada umumnya arus kas tersebut berasal dari transaksi
dan peristiwa lain
yang mempengaruhi penentapan laba atau rugi bersih. Beberapa
contoh arus kas
dari aktivitas operasi menurut PSAK No. 2 paragraf 14 (IAI:
2009) adalah:
a)penerimaan kas dari penjualan barang dan jasa;b) penerimaan
kas dari royalty,fees
, komisi, dan pendapatan lain; c) pembayaran kas kepada pemasok
barang
dan jasa; d) pembayaran kas kepada karyawan; e) penerimaan dan
pembayaran kas
oleh perusahaan asuransi sehubungan dengan klaim, anuitas, dan
manfaat asuransi
lainnya.f) pembayaran kas atau penerimaan kembali (restitusi)
pajak penghasilan
kecuali jika dapat diidentifikasi secara khusus sebagai bagian
dari aktivitas
pendanaan dan investasi; g) Penerimaan dan pembayaran kas dari
kontrak yang
diadakan untuk tujuan transaksi usaha dan perdagangan. Adapun
perubahan Arus
kas dapat dirumuskan sebagai berikut:
DAK i t = AK i t - AK t -17
.. ..................................(2)
Keterangan:
7 Hanafi dkk, Op.cit. hal 113
-
STIE Putra PerdanaIndonesia
STIE Putra PerdanaIndonesia
STIE Putra PerdanaIndonesia
STIE Putra PerdanaIndonesia
Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan AkuntansiSTIE
Putra Perdana Indonesia
Juni 16
InoVasi Volume 13 ; Juni 2016 Page 1048
DAK i t= Perubahan arus kas operasi perusahaan i pada periode
t.
AK i t = Arus kas operasi perusahaan i pada periode t.
AK t – 1 = Arus kas operasi perusahaan periode t-1.
Modal kerja terdiri akun-akun dalam aset lancar seperti kas,
persediaan dan
piutang usaha. Akun akun ini semakin meningkat berarti aset
lancar semakin tinggi,
berarti perusahaan telah memanfaatkan hutang lancar untuk
menghasilkan aset
lancar. Keadaan ini akan berdampak penilaian perusahaan makin
berkinerja baik
dan tumbuh sehat karena liquid semakin baik. Keadaan ini akan
berakibat investor
merasa aman, percaya untuk mendapatkan return saham yang tinggi
sehingga CAR
akan naik. Kepercayaan bagi investor ini akan direspon secara
positif oleh pasar
saham untuk menaikan harga saham sehingga capital gain naik.
Semakin rendah
modal kerja berarti makin tidak liquiditas perusahaan itu
sehinga hutang jangka
pendek tidak terjamin, keadaan ini menyebabkan investor tidak
percaya akan
mendapatkan return saham yang tinggi . Keadaan ini akan direspon
negatif oleh
investor sehingga harga saham turun berakibat capital gain turun
berarti return
saham akan cenderung turun . Hal ini sesuai penjelasan Hanafi
dkk bahwa:
Harga saham akan dipengaruhi inforamsi tentang perusahaan ke
pasar
modal, jika iformasi baik akan berakibat harga saham naik, jika
informasi
negatif akan menyebabkan harga saham turun sehingga return
saham
menurun.8
Dengan demikiam pengaruh modal kerja terhadap return saham
secara signifikan.
Ukuran (size) perusahaan bisa diukur dengan menggunakan total
aset ,
penjualan, atau modal dari perusahaan. Bringham dan Houston
(2001: 119)
mendifinisikan size atau ukuran perusahaan sebagai rata-rata
total penjualan bersih
untuk tahun yang bersangkutan sampai beberapa tahun, ukuran
perusahaan
merupakan karakteristik suatu perusahaan dalam hubungannya
dengan struktur
perusahaan. Menurut Samsul (2006: 146) bahwa total penjualan
suatu perusahaan
dapat dipergunakan untuk mengukur asset turnover. Semakin tinggi
penjualan
semakin tinggi asset turnover nya karena asset turnover
diperoleh dari
perbandingan antara penjualan dibagi dengan total aset . Keadaan
ini akan
8 Hanafi dkk.Op.cit, hal 317.
-
STIE Putra PerdanaIndonesia
STIE Putra PerdanaIndonesia
STIE Putra PerdanaIndonesia
STIE Putra PerdanaIndonesia
Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan AkuntansiSTIE
Putra Perdana Indonesia
Juni 16
InoVasi Volume 13 ; Juni 2016 Page 1049
memberikan informasi positif kepada investor, sehingga harga
saham akan naik
akibatnya capital gain naik. Selain itu semakin tinggi penjualan
yang diimbangi
dengan efisiensi perusahaan akan semakin tinggi laba kotor.
Economies of scale,9adalah tingkatan efisiensi yang tinggi karena
jumlah produksi mendekati kapasitas
maksimal, sehingga harga pokok produksi per unit akan semakin
mengecil.
Menurut Jaquim Silvestre (2003) meberikan penjelasan tentang
economies of scale
bahwa :
Economies of scale, in microeconomics, are the cost advantages
that a
business obtains dua to expansion. They are factors that cause a
producer’s
avarege cost per unit ro fall as scale is increased.
Dengan demikian Size perusahaan berpengaruh terhadap return
saham. Menurut
penelitian Nina dan Suhairi (2006) diperoleh hasil bahwa Size
perusahaan terbukti
berpengaruh terhadap return saham. Penelitian Miswanto (1999)
bahwa Size
perusahaan berpengaruh positif terhadap return saham.
Return saham, menurut Tandelilin (2010,h.102), Return merupakan
salah satu
faktor yang memotivasi investor berinvestasi dan juga merupakan
imbalan atas
keberanian investor menanggung risiko atas investasi yang
dilakukan. Sumber –
sumber return investasi terdiri dari dua komponen utama, yaitu
yield dan capital
gain (loss). Yield merupakan komponen return yang mencerminkan
aliran kas atau
pendapatan yang diperoleh secara priodik dari suatu investasi.
Jika berinvestasi pada
sebuah saham, maka yield ditunjukkan oleh besarnya deviden yang
investor peroleh.
Sedangkan capital gain (loss) sebagai komponen kedua dari return
merupakan
kenaikan (penurunan) harga suatu surat berharga (bisa saham
merupakan surat
hutang jangka panjang) yang bisa memberikan keuntungan atau
kerugian bagi
investor. Jumlah aliran arus kas yang berasal dari penjulan
kembali saham
equivalen dengan jumlah arus dividen yang akan diterima dari
pemegang saham10.
Oleh karena itu, dalam penelitian ini mengabaikan dividen.
Sedangkan capital gain
(loss), merupakan kenaikan atau penurunan harga suatu surat
berharga, yang biasa
memberikan keuntungan (kerugian) bagi investor. Dengan kata lain
capital gain
9 Hhtp: // praptapa.unsued.net/.p.13710 Harianto dkk,2003.
322
-
STIE Putra PerdanaIndonesia
STIE Putra PerdanaIndonesia
STIE Putra PerdanaIndonesia
STIE Putra PerdanaIndonesia
Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan AkuntansiSTIE
Putra Perdana Indonesia
Juni 16
InoVasi Volume 13 ; Juni 2016 Page 1050
(loss) dapat diartikan sebagai perubahan harga sekuritas. Maka
return saham
menurut Samsul (2006:292), dengan rumus sebagai berikut :
P
)P(.
1-t
1-t,,
titi
PR .................................................(4)
Keterangan:
Ri.t = Return sahampada perusahaan i pada tahun t
Pi,t = Harga saham pada perusahaan i periode t
P t - 1 = Harga saham pada perusahaan i pada periode t-1
2. Hasil Penelitian Terdahulu Yang Relevan
Penelitian yang terdahulu merupakan kajian empiris dari hasil
penelitian yang
pernah dilakukan oleh peneliti-peneliti sebelumnya. Penelitian
terdahulu disini
digunakan sebagai acuan untuk memberikan arahan dalam melakukan
penelitian.
Secara rinci dapat dijelaskan dalam ringkasan
-
STIE Putra PerdanaIndonesia
STIE Putra PerdanaIndonesia
STIE Putra PerdanaIndonesia
STIE Putra PerdanaIndonesia
Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan AkuntansiSTIE
Putra Perdana Indonesia
Juni 16
InoVasi Volume 13 ; Juni 2016 Page 1051
Tabel 2.1 : Hasil Penelitian Relevan
No Nama
Peneliti
Judul Penelitian Alat Hasil Penelitian Keterangan
1 Remon
Gananta
2010
Pengaruh
Konservatisma
Akuntansi
terhadap Return
Saham yang
Dimoderasi oleh
Kepemilikan
Instusional pada
perusahaan
manufaktur di
Bursa Efek
Indonesia
Regres
i linier
berga
nda
Konservatisma
akuntansi
berpengaruh positif
terhadap return
saham,
Kepemilikan
konstitusional
menyatakan
berpengaruh positif
konservatisme
akuntansi terhadap
return saham
Kelebihan:
Menggunakan
variabel
moderating
Kekurangan:
Variabel independen
hanya satu variabel
2 Wisnu
Haryo
Pramudy
a
2011
Pengaruh
Konservatisma
Akuntansi
terhadap Return
saham yang
dimoderasi oleh
Komite Audit,
pada Perusahaan
manufaktur di
Bursa Efek
Indonesia
Regres
i linier
berga
nda
Konservatisma
akuntansi
berpengaruh
negatif terhadap
return saham,
dengan
memasukkan
komite audit
sebagai variabel
moderasi,
berpengaruh
hubungan antara
konsorvatisma
akuntansi terhadap
return saham.
Kelebihan:
Menggunakan
variabel moderating
Kekurangan:
Variabel independen
hanya satu variable
-
STIE Putra PerdanaIndonesia
STIE Putra PerdanaIndonesia
STIE Putra PerdanaIndonesia
STIE Putra PerdanaIndonesia
Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan AkuntansiSTIE
Putra Perdana Indonesia
Juni 16
InoVasi Volume 13 ; Juni 2016 Page 1052
3 Nina dan
Suhairi
(2006)
Pengaruh
Kandungan
Informasi
Komponen Arus
Kas,Laba Kotor,
dan Size
Perusahaan
Terhadap Return
Saham
Regre
si
linier
berga
nda
Arus kas tidak
berpengaruh
terhadap return
saham, Size
perusahaan
berpengaruh
terhadap return
saham
Kelebihan :
*Tahun penelitian
selama tiga tahun.
*Hasil penelitian
lebih terfokus kepa
da jenis tekstil dan
automotive
Kekurangan:
*Penelitian hanya
terbatas
perusahaan tekstil
dan outomotive
sehingga hasil tidak
menjadi generalisir
keputusan untuk
semua jenis
perusahaan
4 Penelitia
n oleh
Nurul
Hidayati
Pengaruh
Kandungan
Informasi
Komponen Arus
Kas,Laba Kotor,
dan Size
Perusahaan
Terhadap Return
Saham
Regres
i linier
bergan
da
Hasil penelitian
secara simultan
bahwa variabel arus
kas operasi, arus
kas investasi, arus
kas pendanaan,
laba kotor, size
perusahaan dan
nilai buku (PBV)
berpengaruh
signifikan terhadap
return saham.
Secara parsial arus
kas tidak
Kelebihan:
* Modal kerja yang
digunakan modal
kerja neto.
Kekurangan:
* Tahun penelitihan
terlalu pendek
selama dua tahun.
* jenis perusahaan
terbatas pada
perusahaan
manufaktur
outomotive dan
beverage
-
STIE Putra PerdanaIndonesia
STIE Putra PerdanaIndonesia
STIE Putra PerdanaIndonesia
STIE Putra PerdanaIndonesia
Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan AkuntansiSTIE
Putra Perdana Indonesia
Juni 16
InoVasi Volume 13 ; Juni 2016 Page 1053
berpengaruh
terhadap return
saham , laba kotor
secara parsial
berpengaruh
negatif dan
signifikan terhadap
return saham, size
perusahaan secara
parsial tidak
berpengaruh
signifikan terhadap
return saham.
-
STIE Putra PerdanaIndonesia
STIE Putra PerdanaIndonesia
STIE Putra PerdanaIndonesia
STIE Putra PerdanaIndonesia
Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan AkuntansiSTIE
Putra Perdana Indonesia
Juni 16
InoVasi Volume 13 ; Juni 2016 Page 1054
Tabel 2.2 : Logika Hipotesis Hubungan Antara Variabel Independen
dengan Dependen
Hipetesis Variabel ( X )
Hubungannya
(+/-)
Teori Logika
Akuntansi Literatur Penelitian Terdahulu
Ha 1 Konservatisma Konservatisma FASB
Pro:
Remon Gunanta
(2010)
Akuntansi Positif ( + )
akuntansi
bermanfaat Statement of Kontra:
untuk menghindari
Concept
No.2
Wisnu Haryo
Pramudya
perilaku
oportunistik (2011)
Manajer
Ha 2 Arus Kas Positif ( + ) Cash basis lebih
-
Intermediate: Pro:
Operasional
Penting dari
Accrual Cash flows
Kurniawan dkk
(2000)
basis
- PSAK No.
2 Kontra :
- Agung Juliarto
.2004
- Nina dan Suhairi
.2006
- Ali ( 1994)
Ha 3 Modal Kerja Positif ( + )
Cash -
Conversation
-Dasar –
Dasar Pro
Cycle yang makin Pembelajaan - Ali (1994)
cepat Perusahaan Kontra
- PSAK No.
9
- Agung Juliarto (
2004)
-
STIE Putra PerdanaIndonesia
STIE Putra PerdanaIndonesia
STIE Putra PerdanaIndonesia
STIE Putra PerdanaIndonesia
Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan AkuntansiSTIE
Putra Perdana Indonesia
Juni 16
InoVasi Volume 13 ; Juni 2016 Page 1055
- Nina dan Suhairi (
2006)
Ha 4
Size
Perusahaan Positif ( + )
Economics of
Scale
Teori
akuntansi Pro:
yang makin besar Manajemen
- Nina dan Suhairi.
2006)
Keuangan Kontra:
- Julia Panjaitan
(2004)
Sumber : Olah data literatur ( 2014 )
B. METODE PENELITIAN
1. Model Penelitian
Model penelitian menggambarkan analisa pengaruh variabel
konservatisma
akuntansi, arus kas operasional, modal kerja bersih, size
perusahaan terhadap
variabel return saham (Lihat gambar 1) dibawah in:
Gambar .1 Konsep Penelitian
Konservatisma Akuntansi (X1)
Modal Kerja Bersih (X3)
Arus Kas Operasional (X2)
Size Perusahaan (X4)
Return Saham
-
STIE Putra PerdanaIndonesia
STIE Putra PerdanaIndonesia
STIE Putra PerdanaIndonesia
STIE Putra PerdanaIndonesia
Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan AkuntansiSTIE
Putra Perdana Indonesia
Juni 16
InoVasi Volume 13 ; Juni 2016 Page 1056
2. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan model penelitian diatas disusun hipotesis–hipotesis
alternatif sebagai
berikut:
a. Diduga terdapat pengaruh signifikan konservatisma akuntansi
secara parsial
terhadap return saham pada perusahaan pertambangan yang
terdaftar di
Bursa Efek Indonesia.
b. Diduga terdapat pengaruh signifikan arus kas Operasional
parsial terhadap
return saham pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di
Bursa Efek
Indonesia
c. Diduga terdapat pengaruh signifikan modal kerja secara
parsial terhadap
return saham pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di
Bursa Efek
Indonesia
d. Diduga terdapat pengaruh size perusahaan secara partial
terhadap return
saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa
Efek
Indonesia.
3. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
a. Variabel Independen
1) Konservatisma akuntansi (X1)
Konservatisma akuntansi yang digunakan dalam penelitian ini
merupakan
konservatisma akuntansi akrual yaitu selisih antara net income
dan cash flow
operation. Net income yang digunakan adalah net income sebelum
depresiasi dan
amortisasi, sedangkan cash flow yang digunakan adalah cash flow
operational
dalam laporan keuangan di akhir tahun. Dan konservatisma yang
digunakan
konservatisma akuntansi dari laporan keuangan pertahun kalender
Desember.
Konservatisma akuntansi dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut :
xti
xtxtixtixt
it
AsetT
CFOAmortBDepBNIKSV
,
,,.,i,
.
.. ---------(9)
Keteranagan
KSVit = konservatisme akuntansi padaperusahaan i, pada tahun
t
NIi,t-x = Net income pada perusahaan i, pada tahun
sebelumnya
B.Depi,t-x =Beban depresiasi pada perusahaan i, pada tahun
sebelumnya
-
STIE Putra PerdanaIndonesia
STIE Putra PerdanaIndonesia
STIE Putra PerdanaIndonesia
STIE Putra PerdanaIndonesia
Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan AkuntansiSTIE
Putra Perdana Indonesia
Juni 16
InoVasi Volume 13 ; Juni 2016 Page 1057
B.Amort i,t-x =Beban amortisasi pada perusahaan i, pada tahun
sebelumnya
T.Aset i,t-x = Total aset perudsahaan pada perusahaan i, pada
tahun sebelumnya
Variabel konservatisme akuntansi sebagai variabel independen
merupakan data
normal dengan skala rasio.
2). Arus Kas Operasional ( X2)
Arus kas yang digunakan dalam penelitian ini merupakan arus kas
dari
aktivitas operasional dalam laporan keuangan di akhir tahun. Dan
arus kas
yang digunakan arus kas bersih dari aktivitas operasi dari
laporan keuangan
pertahun kalender Desember. Arus kas operasional dalam
penelitian ini adalah
total cash from operrations.Variabel arus kas sebagai variabel
independen
merupakan data normal dengan skala nominal.
3). Modal kerja ( X3 ).
Modal kerja yang digunakan adalah modal kerja bersih (net
working capital).
Modal kerja diperoleh dari aset lancar dikurangi hutang lancar (
net working
capital) dari laporan keuangan pertahun kalender Desember.
Persamaan modal
kerja dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
itititMK HLAL . ..................................(7)
Keterangan:
MK i t = Modal Kerja (net working capital ) perusahaan i pada
periode t.
AL i t = Aset Lancar perusahaan i pada periode t.
HL i t = Hutang Lancar perusahaan i periode t.
Variabel modal kerja sebagai variabel independen merupakan data
normal dengan
skala nominal.
4). Size Perusahaan (X4)
Size Perusahaan yang digunakan adalah dari penjualan bersih dari
laporan
keuangan pertahun kalender Desember. Size perusahaan dalam
penelitian ini
adalah net sales. Variabel size Perusahaan sebagai variabel
independen
merupakan data normal dengan skala nominal.
-
STIE Putra PerdanaIndonesia
STIE Putra PerdanaIndonesia
STIE Putra PerdanaIndonesia
STIE Putra PerdanaIndonesia
Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan AkuntansiSTIE
Putra Perdana Indonesia
Juni 16
InoVasi Volume 13 ; Juni 2016 Page 1058
b. Variabel dependen (Y)
Variabel dependen yang digunakan adalah Return saham dalam
penelitian ini
adalah capital gain dari Closing price. Return saham mengabaikan
dividen,
dihitung dari rata – rata closing price dalam satu tahun
periode. Return saham
diperoleh dari laporan keuangan perusahaan pertahun kalender
Desember 2010
sampai dengan Desember 2013. Variabel return saham sebagai
variabel dependen
merupakan data rasio dengan persamaan sebagai berikut:
P
)P(
1-t
1-t1
tit
PR ........................................ (8)
Keterangan :
Ri,t+1 = return saham pada perusahaani pada tahun setelah t
Pit = harga saham i (closing price) pada periode t
Pt -1 =harga saham (pada closing price) pada periode t-1
-
STIE Putra PerdanaIndonesia
STIE Putra PerdanaIndonesia
STIE Putra PerdanaIndonesia
STIE Putra PerdanaIndonesia
Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan AkuntansiSTIE
Putra Perdana Indonesia
Juni 16
InoVasi Volume 13 ; Juni 2016 Page 1059
Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel.
No Variabel Dimensi
Skala
Pengukuran
1 Return saham sebagai
variabel
dependen ( Y)
Return saham dalam penelitian ini adalah capital
gain dari Closing price. Return saham
mengabaikan dividen, dihitung dari rata – rata
Return saham dalam satu tahun periode. Return
saham diperoleh dari laporan keuangan
perusahaan pertahun kalender Desember 2008
sampai dengan Desember 2013.
Rasio
2 Konservatisma
Akuntansi (X1)
Net Income yang digunakan dalam penelitihan ini
net income sebelum depresiasi dan amortisasi,
sedangkan Cash Flow yang digunakan ini adalah
cash flow operasional dan total aset laporan
keuangan pertahun kalender Desember
Rasio
3 Arus kas sebagai
variabel independen
( X2)
Arus kas yang digunakan dalam penelitian ini
merupakan arus kas dari aktivitas operasional
dalam laporan keuangan di akhir tahun. Dan arus
kas yang digunakan arus kas bersih dari aktivitas
operasi dari laporan keuangan pertahun kalender
Desember
Nominal
4 Modal kerja
sebagai variabel
independen
(X3)
Modal kerja bersih perusahan manufaktur
merupakan selisih antara aset lancar dengan
hutang lancar (net working capital ) setiap periode
laporan keuangan per Desember
Nominal
5 Size perusahaan
sebagai variabel
independen (X4)
Size Perusahaan yang digunakan adalah
penjualan bersih dari laporan keuangan pertahun
kalender Desember
Nominal
-
STIE Putra PerdanaIndonesia
STIE Putra PerdanaIndonesia
STIE Putra PerdanaIndonesia
STIE Putra PerdanaIndonesia
Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan AkuntansiSTIE
Putra Perdana Indonesia
Juni 16
InoVasi Volume 13 ; Juni 2016 Page 1060
Populasi penelitian ini adalah semua laporan keuangan
perusahaan
pertambangan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia periode tahun
2010 – tahun
2013 dan masih tercatat hingga 31 Desember 2013, serta mempunyai
laporan
keuangan yang berakhir per 31 Desember. Semua jenis data
bersifat kuantitatif dan
sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data
sekunder. Adapun
Penentuan sampelbersifat purposive sampling ini artinya
penentuan sampel dari
populasi yang ada berdasarkan kriteria yang dikehendaki dalam
penelitian.
Penentuan kriteria sampel sebagai berikut : 1)Perusahaan
termasuk kategori industri
Pertambangan berdasarkan klasifikasi yang terdaftar di BEI
sebelum 31 Desember
2010 dan tetap terdaftar sampai tahun 2013.; 2) Perusahaan
listing selama tahun
2010 – 2013; 3) Perusahaan yang tidak mempunyai laba negatif
selama periode
2010-2013; 4) Perusahaan yang tidak mempunyai laba negatif
selama periode 2010-
2013; 5) Perusahaan yang tidak mempunyai laba negatif selama
periode 2010-2013;
6) Perusahaan telah menerbitkan dan mempublikasikan laporan
keungan auditan
dimana didalamnya termasuk laporan arus kas untuk tahun buku
2010-2013;
7)Saham perusahaan aktif diperdagangkan selama tahun
2010-2013.
Penelitian ini menggunakan data sekunder berupa laporan keuangan
perusahaan
pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari 31
Dsember 2010 sampai
dengan 31 Desember 2013. Sumber data penelitian dari Bursa Efek
Indonesia
meliputi: (1) Closing price saham, (2) laporan keuangan tahunan
periode 31
Desember, penelitian buku tentang akuntansi, manjemen keuangan
dan investasi.
Pengolahan data penelitian menggunakan mixcrosof excell dan
sofware program
SPSS 21.00. Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam
model regresi,
variabel pengganggu atau residual memiliki ditribusi normal.
Menurut Ghozali
salah satu cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi
normal atau tidak
yaitu dengan uji Kolmogorov-Sminov, jika nilai K-S menunjukan
angka signifikan
(α) lebih besar dari 0.05 berarti berarti data normal 11. Uji
asumsi klasik,
Menurut Ghozali menyatakan bahwa Uji asumsi klasik klasik
terdiri dari: (1) uji
11 Ghozali,Op.cit, hal 34
-
STIE Putra PerdanaIndonesia
STIE Putra PerdanaIndonesia
STIE Putra PerdanaIndonesia
STIE Putra PerdanaIndonesia
Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan AkuntansiSTIE
Putra Perdana Indonesia
Juni 16
InoVasi Volume 13 ; Juni 2016 Page 1061
autokorelasi, (2) uji heteroskedastisitas, (3) uji
multikolinearitas12. Dalam
pengolahan SPSS for Window release 21.00.
Model analisis yang digunakan dalam penelitian ini merupakan
regresi linear
berganda dengan menggunakan return saham sebagai varaibel
dependen dan
konservatisma akuntansi, arus kas, modal kerja, size perusahaan
sebagai variabel
independen. Model analisis dalam penelitian ini merujuk pada
Ghozali (2006) dapat
dirumuskan sebagai berikut:
RS i, .,+1 = a+log b1KSVit+i + b2AKO i.,t+1 + b3MK i.,t+1 +b4 SP
i.,t+1 + e i.,t+1(9)
Keterangan:
RS it+1 = return sahampada perusahan I pada tahuan setelah t
KSV it+1 = konservatisma akuntansi pada perusahaan I pada
tahun
sebelumnya
AKO it+1 = arus kas operaional pada perusahaan I pada tahun
sebelumnya
MK it+1 = modal kerja( net working capital) pada perusahaan I
pada tahun
sebelumnya
SP it+1 = size perusahaan pada perusahaan I pada tahun
sebelumnya
e it+1 = varaibel ganggauan
a = Kanstanta
b1 –b4 = koefisien varioabel independen
i = perusahaan i
Uji koefisien determinasi digunakan untuk medeteksi kemampuan
suatu
model regresi dalam menjelaskan variasi variabel dependen. Nilai
koefisien
determinasi yang digunakan adalah nilai adjusted koefisien
determinasi (adj R²)
berkisar antara nol sampai satu. Nilai (adj R²) kecil berarti
kemampuan variabel
independen menjelaskan variabel dependen amat terbatas. Selain
itu juga
menggunakan Standar Error of Estimasi (SEE). Makin kecil nilai
SEE akan makin
tepat model regresi dalam memprediksi variabel dependen. Jika
terdapat nilai
-
STIE Putra PerdanaIndonesia
STIE Putra PerdanaIndonesia
STIE Putra PerdanaIndonesia
STIE Putra PerdanaIndonesia
Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan AkuntansiSTIE
Putra Perdana Indonesia
Juni 16
InoVasi Volume 13 ; Juni 2016 Page 1062
adjusted koefisien determinasi (R²) bernilai negatif dianggap
bernilai nol 13. peneliti
menggunakan dengan sofware program SPSS for Window release
21.00
Menurut Ghozali ,”Uji pengaruh simultan digunakan untuk
mengetahui apakah
variabel independen secara bersama-sama mempengaruhi variabel
dependen”14. Uji
F dapat dilakukan dengan menggunakan uji Analysis Of Variance
(ANOVA) dengan
tingkat kepercayaan 95 %, jika hasil hasil uji F diperoleh angka
signifikan lebih
kecil 0.05 berarti variabel independen secara bersama-sama
mempengaruhi variabel
dependen dan layak untuk memprediksi. Jika hasil uji F dipreoleh
angka signifikan
lebih besar 0.05 berarti variabel independen secara bersama-sama
tidak
mempengaruhi variabel dependen dan tidak layak untuk memprediksi
15.Uji Partial
(t-test) Ghozali menjelaskan bahwa ”Uji partial digunakan untuk
melihat pengaruh
masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen”16.
Dengan
indicator angka signifikan, jika hasil perhitungan dengan titik
kritis angka signifikan
sebesar 0.05 dengan tingkat kepercayaan 95 % diperoleh angka
signifikan lebih
tinggi 0.05 berarti suatu variabel independen secara partial
tidak mempengaruhi
variabel dependen dan sebaliknya 17. Analisis data menggunakan
sofware program
SPSS for Window release 21.00.
-
STIE Putra PerdanaIndonesia
STIE Putra PerdanaIndonesia
STIE Putra PerdanaIndonesia
STIE Putra PerdanaIndonesia
Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan AkuntansiSTIE
Putra Perdana Indonesia
Juni 16
InoVasi Volume 13 ; Juni 2016 Page 1063
C. HASIL PENELITIAN
Berdasarkan hasil uji Kolmogorov Smirnov .hasilnya data
berdistribusi
normal (tabel 4.1 ) dibawah ini
Tabel 4.1. Hasil uji Normalitas dan Asumsi klasik
Berdasrkan tabel 4.1 diatas, hasil asumsi klasik, dengan uji
multikoliniearitas,
hasilnya tidak terjadi multikoliniearitas artiya korelasi antar
variable independe
karena nilai tolerance lebih dari 0.1 dan nilai VIF kurang dari
10. Hasil uji
Autokorelasi dari nilai Durbin-Watson.sebesar 1.651, berarti
nilai Du=1.786 dan 4-
Du=2.214, dengan menggunakan nilai berarti dl≤ dw ≤ du :
beararti tidak
berkesimpulan. Hasil uji heteroskedastisitas melalui uji glejser
ini diperoleh angka
signifikansinya di atas tingkat kepercayaan 0,05 artinyta dapat
disimpulkan model
regresi tidak mengandung heteroskedastisitas. Hasil Uji
koefisien determinan,
dengan nilai Adjusted R square (adj R²) sebesar 0.249 artinya
bahwa variabel
dependen dapat dijelaskan variabel independen sebesar 24,9 %
sedangkan sisa
sebesar 75.1 % dijelaskan oleh sebab lain diluar model.
Jenis UjiURAIAN
Nilai
KSV AKO MK SP RS
JUMLAH DATA 40 40 40 40 40
Uji KSSignifikan 0.71
3
0.455 0.438 0.56
6
0.2
Uji
asumsi
klasik
MultikolinieritasTolerance
0.98
2
0.979 0.527 0.53
1
VIF
1.01
8
1.022 1.896 1.88
3
Uji Autokorelasi
R R 2 Adj R2
SEE DW
.541a 0.29
3
0.212 0.035
5
2.05
1
Heteroskedastisita
s
Sign 0.79
6
0.479 0.078 0.32
6
-
STIE Putra PerdanaIndonesia
STIE Putra PerdanaIndonesia
STIE Putra PerdanaIndonesia
STIE Putra PerdanaIndonesia
Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan AkuntansiSTIE
Putra Perdana Indonesia
Juni 16
InoVasi Volume 13 ; Juni 2016 Page 1064
D. PEMBAHASAN
Dari hasil pengujian Uji statistik dengan Uji-t (lihat tabel 4.2
) dibawah ini.
maka dapat dirumuskan persamaan regresi berganda sebagai
berikut:
RS i, .,+1 = 0.028+-0.084 KSVit+i +0.023AKO i.,t+1 -1.8.09MK
i.,t+1 - 2.2.09 SP
i.,t+1 + e i.,t+
Dari persamaan diatas diperoleh informasi sebagai berikut; 1)
Nilai
konstanta persamaan di atas adalah sebesar 0,028 Angka ini
menunjukkan tingkat Return saham (RS) yang diperoleh oleh
perusahaan
bila KSV, AKO, MK dan SP diabaikan.; 2) Variabel
Konservatisme
Akuntansi (KSV) memiliki nilai koefisien regresi sebesar 0,084.
Nilai
koefisien positif menunjukkan bahwa KSV terhadap Return
Saham
berpengaruh positif. Hal ini menggambarkan bahwa jika terjadi
kenaikan
KSV sebesar 1 persen, maka nilai Return Saham (RS) akan
mengalami
peningkatan sebesar 0,084% dengan asumsi variabel independen
yang
lain dianggap konstan; 3) Variabel AKO memiliki nilai koefisien
regresi
positif sebesar 0,023 . Hal ini berarti setiap kenaikan AKO
sebesar 1 %
maka nilai Return Saham (RS) akan mengalami peningkatan
sebesar
0,023 %, begitu pula sebaliknya, dengan asumsi bahwa
variabel
independen yang lain dianggap konstan.;4) Variabel MK memiliki
nilai
koefisien regresi negatif sebesar 0,0000000018 satu satuan,
berarti nilai
koefisien negatif menunjukkan bahwa Modal Kerja berpengaruh
negatif
terhadap Return Saham,.artinya setiap kenaikan MK sebesar 1 satu
satuan
maka nilai Return Saham(RS) akan mengalami penurunan sebesar
-
0,0000000018 satu satuan begitu pula sebaliknya, dengan asumsi
bahwa
variabel independen yang lain dianggap konstan; 5) Variabel SP
memiliki
nilai koefisien regresi negatif yaitu sebesar 0,0000000022 satu
satuan
,berrti nilai koefisien negatif ini menunjukkan bahwa SP
berpengaruh
negatif terhadap Return Saham(RS). Hal ini berarti setiap
kenaikan
tingkat SP sebesar 1satu sataun maka nilai Return Saham(RS)
akan
-
STIE Putra PerdanaIndonesia
STIE Putra PerdanaIndonesia
STIE Putra PerdanaIndonesia
STIE Putra PerdanaIndonesia
Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan AkuntansiSTIE
Putra Perdana Indonesia
Juni 16
InoVasi Volume 13 ; Juni 2016 Page 1065
mengalami penurunan sebesar 0,0000000022 begitu pula
sebaliknya,
dengan asumsi bahwa variabel independen yang lain dianggap
konstan
Tabel 4. 2 Hasil Uji simultnan dan Partial (Uji –t)
Coefficients
Tahun Tingkat Kepercayaan F Sign
2009-2013 95% 4.3431 0.003
Model Nilai T Sign.
B Std. Error
1 (Constant) 0.748 0.344 2.173
KSV -0.05 0.092 -0.08 -0.542
AKO 0.245 0.084 0.97 2.923
MK -0.068 0.119 -0.275 -0.568
SP -0.261 0.129 -0.859 -2.026
Sumber Data: 2009-20013 (diolah)
Berdasarkan tabel 4.2 diatas,Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa
konservatisme berpengaruh terhadap return saham. Hasil
penelitian ini sejalan
dengan penelitian yang dilakukan oleh Remon Gananta (2010)
menyimpulkan
bahwa konservatisme akuntansi berpengaruh positif secara
signifikan terhadap
return saham Perusahaan. Akan tetapi tidak sejalan dengan
penelitian Wisnu
Haryo Pambudya (2011. Hasil uji F (simultan) konsrvatisme
akuntansi berpengaruh
terhadap return saham. Arus kas operasional berpengaruh terhadap
return saham
pada perushaan pertambangan artinya memberikan signal positif
bagi investor
dipasar saham. Hasil penelitian ini sejalan dengan pupsita dkk
(2011), Nurul
Hidayat (2010). Akan tetapi tidak sejalan dengan Nina dan
Suhairi (2006).
Demikian juga secara berasama –sama (simultan) arsu kas
operasional berpengaruh
terhadap return saham, lihat (tabel 4.2). Modal Kerja tidak
berpengaruh terhadap
return saham artinya investor tidak melihat pelaporan modal
kerja tersebut sebagai
informasi yang dapat digunakan untuk pengambilan keputusan
investasinya. Hasil
ini sejalan dengan penelitian Nurul Hidayat (2010). Variabel
size perusahaan tidak
berpengaruh terhadap return saham, Dalam perspektif teori
agensi, agen yang risk
adverse dengan mengalokasikan resources (berinvestasi) dari
investasi yang
-
STIE Putra PerdanaIndonesia
STIE Putra PerdanaIndonesia
STIE Putra PerdanaIndonesia
STIE Putra PerdanaIndonesia
Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan AkuntansiSTIE
Putra Perdana Indonesia
Juni 16
InoVasi Volume 13 ; Juni 2016 Page 1066
propektif ke alternatif investasi yang lebih menguntungkan.
Sehingga dalam teori
agensi ini, bahwa nilai perusahaan akan naik apabila pemilik
perusahaan bisa
mengendalikan perilaku manajemen agar tidak menghamburkan
resources
perusahaan, baik dalam bentuk investasi yang tidak layak maupun
dalam bentuk
shirking. Jika pemilik tidak bisa mengendalikan managemen maka
nilai perusahaan
semkin tidak meningkatkan keuntungan . Dengan demikian,
penerapan nilai
perusahaan belum dapat dijadikan oleh investor secara konsisten
untuk menilai
perusahaan terhadap return saham. Penelitian ini tidak sejalan
dengan hasil
penelitian Muhammad Farhan dan Saqib Sharif (2014), Nurul
Hidayat (2010), Nina
dan Suhairi (2006). Meskipun secara bersama-sama dengan variabel
independen
lainnya size perusahaan berpengaruh terhadap return saham.
Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan pada bab sebelumnya, dalam penelitian ini
dapat
disimpulkan bahwa:
1) Konservatisme Akuntansi berpengaruh terhadap return saham.
Hasil penelitian
ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Remon Gananta
(2010). Akan
tetapi tidak sejalan dengan penelitian Wisnu Haryo Pambudya
(2011). Hasil uji
secara bersama-sama dengan variabel independen lainnya
konservatisme
akuntansi berpengaruh terhadap return saham
2) Arus kas operasional berpengaruh terhadap return saham. Hasil
penelitian ini
sejalan dengan pupsita dkk (2011), Nurul Hidayat (2010) akan
tetapi tidak
sejalan dengan Nina dan Suhairi (2006). Selain itu secara
bersama-sama variabel
arus kas opearesional perusahaan berpengaruh terhadap return
saham
3) Modal Kerja tidak berpengaruh terhadap return saham. Hasil
ini sejalan dengan
penelitian Nurul Hidayat (2010). Meskipun secara bersama-sama
variabel modal
kerja berpengaruh terhadap return saham.
4) Size Perusahaan tidak berpengaruh terhadap return saham.
Peneltian ini tidak
sejalan dengan penelitian Nurul Hidayat (2010), Nina dan Suhairi
(2006).
Meskipun secara bersama-sama dengan variabel independen lainnya
sisze
perusahaan berpengaruh terhadap return saham
Saran
-
STIE Putra PerdanaIndonesia
STIE Putra PerdanaIndonesia
STIE Putra PerdanaIndonesia
STIE Putra PerdanaIndonesia
Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan AkuntansiSTIE
Putra Perdana Indonesia
Juni 16
InoVasi Volume 13 ; Juni 2016 Page 1067
Dalam penelitian ini, Peneliti menyadari bahwa penelitian ini
masih jauh dari
kesempurnaan yang disebabkan keterbatasan waktu dan kemampuan
peneliti. Oleh
sebab itu Peneliti memberikan saran-saran sebagai berikut:
1) Penelitian ini sebaiknya menggunakan data laporan keuangan
perusahaan milik
negara dan swasta perusahaan pertambangan yang terdaftar di
Bursa Efek
Indonesia sehingga hasil penelitian dapat digunakan sebagai
dasar evalausi
pembanding kinerja perusahaan pertambangan milik negara dan
swasta dan
digunakan dalam mengambil keputusan berinvestasi.
2) Emiten (perusahaan) dalam penelitian ini adalah perusahaan
pertambangan,
sehingga hasil-hasilnya tidak dapat digeneralisasi untuk seluruh
perusahaan
yang listing di Bursa Efek Indonesia. Peneliti selanjutnya dapat
dapat
mempertimbngkan Emiten selain emiten pertambangan
dipertimbangkan dalam
penelitian selanjutnya.
3) Periode penelitian relatif pendek, hanya 5 tahun yaitu dari
periode tahun 2009
sampai dengan tahun 2013. Dengan demikian, pengaruh
masing-masing variabel
belum dapat diketahui dalam jangka yang lebih panjang. Peneltian
selanjunya
sebaiknya dengan periode penelitian yang relatif lama
-
STIE Putra PerdanaIndonesia
STIE Putra PerdanaIndonesia
STIE Putra PerdanaIndonesia
STIE Putra PerdanaIndonesia
Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan AkuntansiSTIE
Putra Perdana Indonesia
Juni 16
InoVasi Volume 13 ; Juni 2016 Page 1068
DAFTAR PUSTAKA
Achmad Solechan, “Pengaruh Earning, Manajemen Laba, IOS, Beta,
Size dan
Rasio Hutang terhadap Return Saham pada Perusahaan yang Go
Public Di
BEI,” Jurnal Akuntansi dan Auditing, Vol.6:1 (2009), hlm.2.
Basu, S. 1997. The conservatism principle and the asymetric
timelines of earnings.
Journal of Accounting and Economics 24 (June): 3-37.
Bahaudin, Ahmad, dan Provita W. 2011. “Mekanisme Corporate
Governance
terhadap Konservatisme Akuntansi di Indonesia”. Dinamika Sosial
Ekonomi.
Mei. Volume 7 Nomor 1.
Brigham,Eugene and Ehardt, Michael C (2006) Fina(2006)
Finanncial Management,
TenTenth Edition Orlando: Harcourt College Publisyher.
Biro Pusat Statistik, Statistik Pertambangan Non Minyak dan Gas
Bumi tahun1988,
hal xii.
Chariri, Ghozali. 2003. Teori Akuntansi. Semarang: UNDIP
Daniati, Nina dan Suhairi. 2006. Pengaruh Kandungan Informasi
Komponen
Laporan Arus Kas dan laba bersih terhadap Expected Return
Saham.
Simposium Nasional Akuntansi (Padang).
Givoly, D. and Hayn. 2000. The Changing Time Properties of
Earning, Cash Flows
and Accruals: Has Financial Reporting Become More Conservative?.
Journal
Of Accounting & Economics 29, 287-320.
Ghozali, Imam. 2013. Ekonometrika: Teori, konsep dan aplikasi
dengan SPSS 21.
Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Hanafi, Mamduh M dan Halim, Abdul, 2003. Analisis Laporan
Keuangan,
UPPAMP YKPN, Yogyakarta.
Haniati, Sri dan Fitriany. 2010. Pengaruh Konservatisme terhadap
Asimetri
Informasi dengan Menggunakan Beberapa Model Pengukuran
Konservatisme, Simposium Nasional Akuntansi XIII,
Purwokerto.
-
STIE Putra PerdanaIndonesia
STIE Putra PerdanaIndonesia
STIE Putra PerdanaIndonesia
STIE Putra PerdanaIndonesia
Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan AkuntansiSTIE
Putra Perdana Indonesia
Juni 16
InoVasi Volume 13 ; Juni 2016 Page 1069
Harahap, Sofian Safri, 2010, Analisis Krisis Atas Laporan
Keuangan, Jakarta :
Rajawali Pesada.
H.Salim,Hs, Hukum Pertambangan Indonesia, Edisi Revisi (Jakarta:
PT.
Rajagrafindo Persada, 2005), hal. 44
Hellman, N. (2007).Accounting Conservatism Under IFRS.Working
Paper,
Stockholm School of Economics.
Herliansyah, Yudhi, 2012, “Modul Seminar: Akuntansi Pertambangan
Umum”,
Seminar Akuntansi, Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas
Mercu
Buana.
Ikatan Akuntan Indonesia.2009, Standar Akuntansi Keuangan’
Jakarta:Salemba
Empat.
Indriani, 2005, Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia. Vol 2,
No.1 : 24-57.
Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia. Vol 2, No.1 : 24-57
Juanda, Ahmad. 2007. Pengaruh Risiko Litigasi dan Tipe Strategi
terhadap
Hubungan antara Konflik Kepentingan dan Konservatisme Akuntansi.
Naskah
Publikasi penelitian Keilmuan FE-UMM.
JAKI telah memperoleh akreditasi berdasarkan SK Dirjen DIKTI
NO.
80/DIKTI/Kep/2012 untuk periode 2012-2017.
Kieso, Donald E., Jerry J. Weygandt dan Terry D. Warfield. 2007.
Akuntansi
Intermediate. Jakarta : Erlangga.
Kurniawan, D.M., dan Indriantoro, N. 2000.Corporate Governance
in Indonesia.
Lo, E.W, 2005, Pengaruh Tingkat Kesulitan Keuangan Perusahaan
terhadap
Konservatisme Akuntansi, Simposium Nasional Akuntansi VIII, hal:
396-440.
Pramastuti, Suluh. 2007. Analisis Kebijakan Dividen : Pengujian
Dividend
Signaling Theory dan Rent Extraction Hypothesis (Thesis) . Pasca
Sarjana
Jurusan Manajemen Magister Sains Ilmu -ilmu Manajemen
Universitas Gajah
Mada. Yogyakarta.
-
STIE Putra PerdanaIndonesia
STIE Putra PerdanaIndonesia
STIE Putra PerdanaIndonesia
STIE Putra PerdanaIndonesia
Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan AkuntansiSTIE
Putra Perdana Indonesia
Juni 16
InoVasi Volume 13 ; Juni 2016 Page 1070
Puspita Indria Mei Susilowati dan Fatimah, Pengaruh Kandungan
Informasi
Komponen Laporan arus Kas, Laba Kotor dan Ukuran Perusahaan
Terhadap
Expected Return Saham (Survei pada perusahaan Food and Beverage
yang
terdaftar di BEI periode 2006-2009),” Jurnal FE Universitas
Mulawarman
Banjarmasin,(2011),hlm.1-12.
PSAK 29 tahun 2009 mengenahi Akuntansi Minyak dan Gas Bumi yang
disahkan
oleh Ikatan Akuntan Publik Indonesai pada tanggal 1 Juli
2009.
Penman, S.H, dan Zhang, X.J. 2002. “Accounting Conservatism, the
Quality of
Earnings, and Stock Returns.” The Accounting Review, 77:
237-264
Remon Gunanta, 2010, pengaruh konservatisma akuntansi terhadap
return saham
yang dimoderasi oleh kepemilikan institusional.
Rahmawati, and Suprapti, Anastasia Riani and Seventi, Sri (2010)
model strategi
manajemen laba pada perusahaan publik di bursa efek indonesia:
suatu
pemeriksaan pergeseran klasifikasi serta dampaknya terhadap
kinerja saham,
pemilihan metoda akuntansi, dan pengaturan waktu transaksi.
jurnal
akuntansi,14.
Scott, William R. (2013). Financial Accounting Theory. Sixth
Edition. Canada:
Person Prentice Hall.
Sari, Cynthia dan Desi Adhariani. 2009. Konservatisme Perusahaan
di Indonesia
dan faktor-faktor yang Mempengaruhinya. SNA XII : Ikatan
Akuntansi
Indonesia.
Sari,Cynthia dan Desi Adhariani, 2009. “Konservatisme Akuntansi
dan Faktor-
Faktor Yang Mempengaruhinya.” Makalah SNA XII.
Stice, James D, Earl K. Stice dan F. Fres Skousen, 2009,
Akuntansi Keuangan
Intermediate Accounting, Buku I Edisi 16, Jakarta, Salemba
Empat.
Watts, R.L. 2003. “Conservatism in Accounting Part I:
Explanations and
Implications ”.Journal of Accounting and Economics.