Mucositis Treatment Using Ozoned Water
Ceren Yildrim, Ozlem Marti Akgun, Erman Atas, Adem Ozdemir, Ozge
acar
Review Jurnal oleh:1Devia Annisa Handoko, 2Bambang Tri
Hartomo1,2Bagian Ilmu Kedokteran Gigi Anak Jurusan Kedokteran Gigi
Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto Jawa Tengah
ABSTRAKMucositis dapat terjadi dengan pasien perawatan
radioterapi dan kemoterapi akibat kerusakan dari siklus regenerasi
sel mukosa. Tingkat kejadian oral mucositis pada pasien kanker anak
adalah sekitar 65%. Tinggi dan cepatnya pergantian sel mukosa,
variabilitas dalam respon imunostimulan dan resistance bertanggung
jawab atas peningkatan kejadian oral mucositis pada anak-anak
dibandingkan dengan orang dewasa. Secara klinis, dimulai dengan
perubahan warna mukosa dan diikuti oleh ulserasi. Rasa sakit yang
dihasilkan dari mucositis mempengaruhi kualitas hidup pasien.
Laporan kasus ini menggambarkan pengobatan mucositis pada pasien 7
tahun menggunakan air ozon.
Case Report : Dentistry of Jenderal Soedirman University1
PENDAHULUANBerbagai pendekatan untuk pengobatan kanker dapat
menyebabkan terjadinya oral mucositis. Dosis obat, frekuensi dari
aplikasi, jenis kanker, dan tingkat tekanan selama aspirasi
immunosuppression sumsum tulang belakang adalah faktor predisposisi
untuk oral mucositis. Pengobatan radiotheraphy untuk kanker kepala
dan kanker leher, kemoterapi intensif, transplantasi sumsum tulang,
leukima, steroid digunakan dalam pengobatan, dehidrasi, kekurangan
gizi, hati dan kegagalan ginjal, meningkatkan resiko terjadinya.
Oral mucositis ditandai dengan erythema, edema, pendarahan,
ulceration dan pembentukan pseudomembran. Selain itu, mukosa
menjadi meradang dan erythematous. Ulcer yang menyakitkan diamati
di seluruh mukosa mulut. Gejala muncul 2-5 hari setelah dimulainya
kemoterapi dan puncaknya setelah 7-14 hari. Jika infeksi tidak
terjadi, gejala mulai meredaSaat ini, pengobatan oral mucositis
terdiri dari mengurangi gejala-gejala dengan menyediakan dukungan
nutrisi yang tepat. Prosedure perawatan pada mulut harus dianggap
sebagai tambahan, diterapkan hanya untuk menyembuhkan oral
mucositis. Salah satu faktor yang paling penting dari perlindungan
dari oral mucositis adalah perawatan kesehatan mulut yang baik dan
berkelanjutan. Dalam laporan kasus ini kami menyajikan pengobatan
anak umur 7 tahun dengan oral mucositis menggunakan air ozonLAPORAN
KASUS Selama pemeriksaan rutin, oral mucositis ditemukan pada
pasien laki-laki umur 7 tahun yang menerima LMB 96, methorezate,
adriamycin, vincristine, cyclophosphamide dan prednisolone untuk
Burkitts lymphoma di GATA Pediatric Oncology Cliinic. Meskipun
pasien diinstruksikan tentang pemeliharaan kebersihan mulut sebelum
kemoterapi awal, mucositis yang menyakitkan menyulitkan pasien dari
menjaga kebersihan mulut atau makan dengan baik. Akibatnya pasien
melemah dan kehilangan berat badan, nilai darahnya juga menurun.
Pasien tidak dapat untuk merespon pengobatan rutin mucositis oleh
karena itu, terapi ozon dicoba sebagai alternative.Gas ozon
berbahaya ketika dihirup oleh karena itu, ozon ditambakan ke air
untuk terapi. Pasien dan keluarga disediakan informasi persetujuan
untuk pengobatan. Sehari setelah memulai pengobatan, pasien
melaporkan nyeri yang berkurang, dan gingiva telah berubah dari
warna ungu menjadi merah. Pada hari ketiga terapi, pasien mulai
makan makanan padat. Setelah 5 hari, mukosa yang meradang membaik.
Pengobatan dilanjutkan selama 7 hari, dan pasien mulai menjaga
kembali kebersihan mulut seperti yang diperintahkan dan makan
teratur. Nilai darah normal juga.
Gambar 1. Kondisi intraoral pasien akibat Oral Mucositis
Gambar 2. Kondisi intraoral pasien akibat Oral Mucositis
Gambar 3. Kondisi intraoral pasien setelah menggunakan air ozon
selama 5 hari
Gambar 4. Kondisi intraoral pasien setelah menggunakan air ozon
selama 5 hariPEMBAHASANOral mucositis adalah salah satu dari efek
toxic dari kemoterapi dan tergantung pada dosis yang didapat.
Kejadian oral mucositis pada pasien kanker anak adalah sekitar 65%.
Yang terpenting dari oral mucositis adalah akumulasi dari
microflora dapat dengan mudah merusak jaringan mulut pasien
immunocompromised. Risiko terjadinya sepsis pada pasien kanker
dengan oral mucositis adalah empat kali dibandingkan pada mereka
yang tidak dengan oral mucositis.Penelitian sebelumnya telah
melaporkan bahwa pathogenesis dari oral mucositis dapat berhubungan
dengan interaksi antara jaringan mulut dan mikroorganisme.
Meningkatkan frekuensi dan kualitas perawatan kebersihan mulut
dapat menunda perkembangan oral mucositis. Konsumsi cairan harus
ditingkatkan dan metode perawatan diri harus diikuti. Pasien harus
disediakan peralatan, informasi, dan pendidikan sesuai dengan
kebutuhan individu. Namun, tidak ada kesepakatan mengenai
profilaksis dan pengobatan oral
mucositis.Chlorhexidine,benzylamine,nistatin, formal saline, garam,
soda telah dicoba sebagai agents antimicrobial untuk pengobaran
oral mucositis. Chlorhexidine menyebabkan penurunan jumlah tingkat
keparahan dari mucositis dan mencegah pembentukan dental plaque,
gingivitis dan infeksi jamur, sehingga dapat digunakan untuk
profilaksis atau pengobatan oral. Cryotherapy, helium-neon laser
hemat energy, atau radiotherapy yang modern pendekatan seperti ini
kecuali pada area rongga mulut dapat dianggap pencegahan dari oral
mucositis.Ozon adalah molekul, yang memiliki aplikasi klinik dalam
kedokteran gigi dan obat-obatan karena memiliki sifat antimicrobial
[bactericidal, viricidal, fungicidal],anti-inflammatory,
biosynthetic [carbohydrate, activator of lipid and protein
metabolism], bioenergetic, antihypoxic, analgesic, dan sifat
hemostatic. Ozon sangat efektif dalam melisiskan bakteri dan jamur.
Serangan ozon membakar sel yang telah kehilangan lapisan enzim
mereka sehingga memastikan bahwa serangan itu ditargetkan pada
sel-sel yang telah ditentukan. Cardoso (2000) menggunakan air ozon
dalam ulkus lambung yang terkait dengan stress. Mereka melaporkan
penurunan yang signifikan dalam kejadian ulcer tipe I, II, dan III.
Bialoszewski (2003) telah melaporkan bahwa penyembuhan luka lebih
cepat ketika ozon digunakan daripada desinfektan lainnya. Ozon juga
membantu mengurangi rasa sakit yang terkait dengan mucositis dan
memungkinkan pemulihan lebih cepat dan kembalinya pasien ke
kegiatan sehari-hari, namun, hanya ada sedikit laporan tentang
penerapan air ozon dalam pengobatan oral mucositis. Disini, kami
melaporkan kasus mucositis pada pasien limfoma Burkitt dirawat
menggunakan air ozon.Dilaporkan bahwa membilas mulut atau rongga
tubuh lainnya dengan air ozon tidak memiliki efek toksik. Bahkan
menelan air ozon tidak memiliki efek negative pada system
pencernaan. Oleh karena itu, kami percaya bahwa air ozon dapat
digunakan sebagai alternative untuk metode pengobtan yang ada,
seperti yang ditunjukkan dalam kasus kami. Dalam waktu 5 hari, rasa
sakit pasien berkurang dan proses penyembuhan oral mucositis
terlihat, dan pasien dapat mengonsumsi makan padat. Pasien ini
mulai mengikuti aturan kebersihan rongga mulut dan memakan nutrisi
yang tepat.
KESIMPULAN Mucositis adalah suatu kondisi yang mempengaruhi
kualitas hidup dan nutrisi pada pasien kanker. Menggunakan metode
pengobatan yang beresiko rendah dan efektif sangat penting karena
mucositis merupakan salah satu efek samping yang paling umum dalam
aplikasi kemoterapi dan radioterapi. Karena mudahnya penggunaan dan
efektivitas, air ozon dapat berfungsi sebagai pengobatan
alternative untuk oral mucositis.
REFERENSI1. Berger AM, Kilroy TJ (1997). Oral complications, In:
DeVita VT, Hellman S, Rosenberg SA, Cancer: Principles and Practice
of Oncology, Edn 6, Lippincott-Raven Publishers, Philedelphia,
2714-25. 2. Wilkes JD (1998). Prevention and treatment of oral
mucositis following cancer chemotherapy. Semin Oncol, 25, 538-51.
3. Dodd MJ, Larson PJ, Dibble SL, et al (1996). Randomized clinical
trial of chlorhexidine versus placebo for prevention of oral
mucositis in patients receiving chemotherapy. Oncol Nurs Fourm. 23,
921-7. 4. Dreizen S (1991). Description and incidence of oral
complications. NCI Monographs, 11-5. 5. Loprinzi CL, Gastineau DA,
Foote RL (1995). Oral complications. In: Abeloff MD, Armitage JO,
Lichter AS, Niederhuber JE, Clinical Oncology, Churchill
Livingstone, Newyork, 741-54. 6. Cheng KKF, Molassiotis A, Chang AM
(2002). An oral care protocol intervention to prevent
chemotherapy-induced oral mucositis in paediatric. cancer patients:
a pilot study. Eur J Oncol Nursing, 6, 66-73. 7. Bonnaure-Mallet M,
Bunetel L, Tricot-Doleux S, et al (1998). Oral complications during
treatment of malignant diseases in childhood: effects of tooth
brushing. Eur J Cancer, 34, 1588-91. 8. Cheng KKF, Molassiotis A,
Chang AM, et al (2001). Evaluation of an oral care protocol
intervention of chemotherapy-induced oral mucositis in paediatric
cancer patients. Eur J Oncol Nursing. 37, 2056-63. 9. Childers NKet
al (1993). Oral complications in children with cancer. Oral Surg
Oral Med Oral Pathol. 75, 41-7.10. Sonis ST (1998). Mucositis as a
biological process: a new hypothesis for the development of
chemotherapy-induced stomatotoxicity. Oral Oncol, 34, 39-43. 11.
Gonzalez-Barca E, Fernandez-Sevilla A, Carratala J, et al (1996).
Prospective study of 288 episodes of bacteremia in neutropenic
cancer patients in a single institution. Eur J Clin Infec Dis, 15,
291-6. 12. Epstein JB, Vickars L, Spinelli J, Reece D (1989).
Efficacy of chlohexidine and nystatine rinses in prevention of oral
complications in leukemia and bone marrow transplantation. Oral
Surg Oral Med Oral Patho, 73, 682-9. 13. Alterio D, Jereczek-Fossa
BA, Fiore MR, Piperno G, Ansarin M, Orecchia R (2007). Cancer
treatment-induced oral mucositis. Anticancer Res, 2007, 1105-25.
14. Jordan L, Beavers K, Foy S (2002). Ozone treatment for
radiotherapy skin reactions: is there an evidence base for
practice? Eur J Oncol Nurs, 6, 220-7. 15. Arora H, Pai KM, Maiya A
et al. (2008). Efficacy of He-Ne Laser in the prevention and
treatment of radiotherapyinduced oral mucositis in oral cancer
patients. Oral Surg Oral Med Oral Pathol Oral Radiol Endod, 105,
180-6. 16. Baysan A, Lynch E (2005). The use of ozone in dentistry
and medicine. Prim Dent Care, 2, 47-52. 17. Baysan A, Lynch E
(2004). Effect of ozone on the oral microbiota and clinical
severity of primary root caries. Am J Dent. 17, 56-60. 18. Baysan
A, Lynch E (2006). The use of ozone in dentistry and medicine. Part
2. Ozone and root caries. Prim Dent Care, 13, 37-41. 19. Shenberg
JE, Blum C (2011). Gaseous and Aqueous Ozone Therapy for Treatment
of Mucositis Secondary to Chemotherapy/Radiotherapy: A Case Report.
The Pain Practitioner. 21, 69-73. 20. Cardoso CC et al .(2000).
Action of ozonized water in preclinical inflammatory models.
Pharmacol Res, 42, 51-4. 21. Biaoszewski D, Kowalewski M (2003).
Superficially, longer, intermittent ozone therapy in the treatment
of the chronic, infected wounds. Ortop Traumatol Rehabil, 5,
652-8.