Top Banner
Jurnal modal kerja Kebutuhan masyarakat yang semakin banyak merupakan akibatdari kebutuhan manusia yang tidak terbatas yang diikuti dengankecanggihan teknologi, sehingga perkembangan dunia usaha semakinmeningkat untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan timbul persainganyang competitive. Perusahaan yang kuat akan bertahan hidup sebaliknyaperusahaan yang tidak mampu bersaing kemungkinan akan dilikuidasi ataumengalami kebangkrutan. Oleh karena itu, untuk dapat menghadapiperubahan yang terjadi, perusahaan tentu saja perlu melaksanakan fungsi-fungsi manajemen, yang diantaranya meliputi perencanaan,pengorganisasian, dan pengendalian secara baik sehingga sasaran utamaperusahaan dapat tercapai. Disamping itu pula perusahaan perlu melakukanpengelolaan modal dengan baik agar tersedia modal yang cukup dalammelaksanakan peningkatan kegiatan operasi, seperti menambah tenagakerja, mesin, dan lain-lain, ataupun dalam perluasan usaha.Untuk melihat kondisi dan perkembangan keuangan suatuperusahaan, biasanya pimpinan perusahaan menyusun laporan keuanganyang menggambarkan kejadian-kejadian atau segala transaksi yang terjadidi perusahaan yang kemudian digunakan untuk menginterpretasi ataumenganalisis terhadap data keuangan perusahaan tersebut. Laporankeuangan yang diterbitkan perusahaan merupakan produk dari prosesakuntansi yang tentunya memiliki karakteristik dan keterbatasan. Laporankeuangan dihasilkan
49

Jurnal modal kerja

Jan 17, 2023

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Jurnal modal kerja

Jurnal modal kerja

Kebutuhan masyarakat yang semakin banyak merupakan

akibatdari kebutuhan manusia yang tidak terbatas yang diikuti

dengankecanggihan teknologi, sehingga perkembangan dunia usaha

semakinmeningkat untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan

timbul persainganyang competitive. Perusahaan yang kuat

akan bertahan hidup sebaliknyaperusahaan yang tidak mampu

bersaing kemungkinan akan dilikuidasi ataumengalami kebangkrutan.

Oleh karena itu, untuk dapat menghadapiperubahan yang terjadi,

perusahaan tentu saja perlu melaksanakan fungsi-fungsi

manajemen, yang diantaranya meliputi

perencanaan,pengorganisasian, dan pengendalian secara baik

sehingga sasaran utamaperusahaan dapat tercapai. Disamping itu

pula perusahaan perlu melakukanpengelolaan modal dengan baik

agar tersedia modal yang cukup dalammelaksanakan

peningkatan kegiatan operasi, seperti menambah tenagakerja,

mesin, dan lain-lain, ataupun dalam perluasan usaha.Untuk melihat

kondisi dan perkembangan keuangan suatuperusahaan, biasanya

pimpinan perusahaan menyusun laporan keuanganyang

menggambarkan kejadian-kejadian atau segala transaksi yang

terjadidi perusahaan yang kemudian digunakan untuk

menginterpretasi ataumenganalisis terhadap data keuangan

perusahaan tersebut. Laporankeuangan yang diterbitkan perusahaan

merupakan produk dari prosesakuntansi yang tentunya memiliki

karakteristik dan keterbatasan. Laporankeuangan dihasilkan

Page 2: Jurnal modal kerja

untuk tujuan tertentu yang berdasarkan pada

PrinsipAkuntansi yang Berlaku Umum. Interpretasi atau

analisis terhadap laporankeuangan perusahaan sangat bermanfaat

bagi penganalisa untuk mengetahuikeadaan dan perkembangan

keuangan perusahaan yang bersangkutan.Salah satu

analisis laporan keuangan adalah analisis laporan sumber

danpenggunaan modal kerja yaitu suatu analisis tentang

darimana sumber-sumber dan penggunaan modal kerja dalam

suatu perusahaan. Modal kerjamerupakan dana yang harus

tersedia dalam perusahaan yang dapatdigunakan untuk

membelanjai kegiatan operasinya sehari-hari, misalnyauntuk

memberikan persekot pembelian bahan mentah, membayar

upahburuh, gaji pegawai, dan sebagainya, dimana uang atau

dana yang telahdikeluarkan itu diharapkan akan dapat kembali

lagi masuk dalamperusahaan dalam waktu yang pendek melalui hasil

penjualan produknya.Dari laporan sumber dan penggunaan

modal kerja ini akanmembantu manajer keuangan dalam

melaksanakan kegiatan perusahaannyadalam hal menentukan jumlah

dana yang harus tersedia dan untuk dapatmelihat asal;

sumber dana itu diperoleh. Selain itu, laporan tersebut

dapatjuga membantu manajer keuangan dalam merencanakan berapa

penggunaandana dengan sebaik-baiknya untuk dapat menghindari

hal-hal yang tidak diinginkan perusahaan sebab apabila

perusahaan kekurangan dana tentuakan sulit berkembang.

Kekurangan modal kerja terus-menerus yang tidak segera

diatasi tentu akan menghambat perusahaan dalam

Page 3: Jurnal modal kerja

mencapaitujuannya.Modal kerja yang akan digunakan

sebaiknya tersedia dalamjumlah yang cukup agar dapat

memberikan keuntungan yang maksimalsehingga suatu

perusahaan bisa beroperasi secara ekonomis dan juga modalkerja

yang cukup dapat menekan biaya perusahaan menjadi

rendah,menunjang segala kegiatan operasi perusahaan

secara teratur. Selain itupemilikan modal kerja yang cukup

akan memberikan beberapa keuntungan,antara lain memungkinkan

perusahaan dapat membayar semuakewajibannya tepat pada

waktunya, memungkinkan perusahaan tersebutuntuk memiliki

persediaan dalam jumlah yang cukup untuk

melayanikonsumen, dan memungkinkan perusahaan tersebut untuk

dapat beroperasidengan lebih efisien karena tidak ada

kesulitan untuk memperoleh barangatau jasa yang

dibutuhkan.Penetapan besarnya modal kerja yang dibutuhkan

olehperusahaan berbeda-beda, salah satunya bergantung pada jenis

perusahaanKebijakan perusahaan dalam mengelola jumlah modal

secara tepat akanmengakibatkan keuntungan, sedangkan akibat

dari penanaman modal kerjayang kurang tepat akan mengakibatkan

kerugian. Agar dapat menilai posisikeuangan suatu perusahaan

dalam menyelesaikan kewajiban-kewajibannya,maka perlu digunakan

alat analisis yang dinamakan rasio likuiditas, artinyarasio yang

memperlihatkan kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban

jangka pendeknya. Dari perhitungan rasio ini diharapkan

dapatmembantu para manajer untuk menilai efektivitas dan

efisiensi modal kerjayang digunakan perusahaan dalam

Page 4: Jurnal modal kerja

menjalankan usahanya. Analisis rasioterhadap modal kerja

perusahaan pun sangat perlu dilakukan untuk mengetahui dan

menginterpretasikan posisi keuangan jangka pendek perusahaan

serta meneliti efisiensi dan penggunaan modal kerja

dalamperusahaan.Apabila jumlah aktiva lancar terlalu kecil,

maka akanmenimbulkan situasi illikuid, sedangkan apabila

jumlah aktiva lancar yangterlalu besar akan berakibat

timbulnya aktiva lancar atau dana yangmenganggur. Semua ini akan

berpengaruh kepada jalannya operasiperusahaan yang pada akhirnya

akan mengurangi keuntungan atau laba yangseharusnya diperoleh

perusahaan pada periode yang bersangkutan.Pengelolaan modal kerja

yang baik selain akan lebih memperlancar aktivitasperusahaan

juga dapat meningkatkan keberhasilan usaha untuk

meraihkeuntungan yang diharapkan.Oleh karena itu,

perusahaan harus hati-hati dalam menanganimasalah

keuangan dalam pengelolaan sumber dan penggunaan modal

kerja.Laporan sumber dan penggunaan modal kerja ini merupakan

suatu laporanyang berguna bagi pihak manajemen perusahaan, para

kreditur, parapemegang saham, dan pihak-pihak lainnya.

Pihak manajemen dan parakreditur jangka pendek terutama

akan tertarik kepada posisi keuanganjangka pendek

(posisi modal kerja) suatu perusahaan termasuk perubahan-

perubahan yang terjadi selama periode itu. Kenaikan dalam

modal kerjamungkin ditunjukkan dalam kas, efek, piutang

maupun dalam persediaanatau adanya penurunan atau

berkurangnya hutang lancar, dan adanya

Page 5: Jurnal modal kerja

kenaikan dalam modal kerja ini akan diinterpretasikan

bergantung kepadasumber-sumber yang menyebabkan kenaikan

tersebut. Apabila seluruhperubahan tersebut semuanya

berasal dari hasil operasi perusahaan, makahal ini akan

dinilai sebagai hal yang amat baik atau

menguntungkandibandingkan dengan kenaikan modal kerja

yang berasal dari pengeluaranhutang jangka panjang.

Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk melakukan

penelitian dengan judul: “Analisis Laporan Sumber danPenggunaan

Modal Kerja dan Tingkat Likuiditas Perusahaan”1.2 Identifikasi

MasalahDalam penyusunan laporan keuangan ini, analisis terhadap

laporankeuangan dilaksanakan dengan menggunakan metode analisis

yangpenekanannya pada analisis sumber dan penggunaan modal kerja

dan rasiolikuiditas. Metode ini sangat membantu

manajemen untuk mengetahuiefisiensi modal kerja yang

digunakan dalam perusahaan.Dari uraian tersebut, penyusun

mengidentifikasi masalah sebagai berikut:1. Bagaimana analisis

laporan sumber dan penggunaan modal kerjaperusahaan pada

perusahaan industri rokok yang go public.2. Bagaimana analisis

tingkat likuiditas perusahaan pada perusahaanindustri rokok yang

go public.1.3 Maksud dan Tujuan PenelitianMaksud penelitian

ini yaitu untuk menganalisis data atau keterangan

yangdiperlukan dalam penulisan karya ilmiah berbentuk skripsi

guna memenuhisyarat dalam menempuh ujian sarjana. Selain itu

maksud dari penelitian iniadalah untuk memahami dan mengetahui

sejauhmana penerapan ilmu yangpenulis pelajari pada

Page 6: Jurnal modal kerja

kenyataannya.Adapun tujuan penelitian yang ingin dicapai

penulis dalam penelitian iniadalah sebagai berikut:1. Untuk

mengetahui hasil analisis laporan sumber dan penggunaan

modalkerja perusahaan pada perusahaan industri rokok yang go

public.2. Untuk mengetahui hasil analisis tingkat

likuiditas perusahaan padaperusahaan industri rokok yang go

public 1.4 Kegunaan PenelitianPenelitian ini diharapkan dapat

berguna baik secara langsungmaupun tidak langsung bagi pihak-

pihak yang berkepentingan anatra lain:1. Bagi penulis

Diharapkan dapat diperoleh pemahaman lebih mendalammengenai

konsep analisis sumber dan penggunaan modal kerja

danhubungannya dengan rasio likuiditas perusahaan.2. Bagi

perusahaan yang diteliti Diharapkan dapat dijadikan sebagai

bahanmasukan dalam melakukan perbaikan-perbaikan, merumuskan

kebijakanserta tindakan-tindakan selanjutnya sehubungan

dengan penggunaananalisis laporan keuangan.3. Bagi rekan-

rekan Diharapkan dapat dijadikan sebagai sumbangan bagidunia

ilmu pengetahuan agar dapat berguna bagi mereka yangmemerlukannya

terutama rekan-rekan mahasiswa.1.5 Kerangka PemikiranStruktur

kekayaan suatu perusahaan erat hubungannya denganstruktur

modalnya. Dengan membandingkan elemen-elemen aktiva

denganelemen-elemen pasiva, kita dapat memperoleh suatu

gambaran tentangkeadaan keuangan suatu perusahaan. Salah

satunya adalah keadaanl i k u i d i t a s s u a t u p e r u s a h a a n p a d a

s a a t t e r t e n t u . Dalam melaksanakan aktivitasnya,

perusahaan harus melakukan evaluasidan pengukuran terhadap

Page 7: Jurnal modal kerja

apa yang telah dilakukannya sehingga perusahaandapat mengambil

keputusan yang lebih baik untuk masa yang akan datangyang

dapat dilihat dari perhitungan rasio. Namun demikian, untuk

dapatmembelanjai aktivitas operasi perusahaan sehari-hari

tersebut perusahaanselalu membutuhkan modal kerja dimana

uang atau dana yang telahdikeluarkan itu diharapkan akan

dapat kembali masuk ke dalam perusahaandalam jangka waktu yang

relatif pendek melalui hasil penjualan produknya.Modal

merupakan salah satu sumber daya yang terbatas, dan setiap

badanusaha membutuhkan modal kerja untuk membelanjai operasinya

sehari-hari,misalnya untuk membeli bahan baku, membayar upah

buruh, gaji pegawai,dan sebagainya. Perusahaan secara umum

harus mempertahankan jumlahmodal kerja yang menguntungkan

yaitu jumlah aktiva lancar yang harus

lebih besar daripada jumlah hutang lancar. Hal ini

dimaksudkan sebagaijaminan kemampuan perusahaan untuk

membayar kewajiban-kewajibanjangka pendeknya.Pernyataan ini

diperkuat oleh Bambang Riyanto (2001;58)

tentangpendefinisian modal kerja berdasarkan konsep

kualitatif:“ Oleh karenanya maka modal kerja menurut

konsep ini adalah sebagiandari aktiva lancar yang benar-

benar dapat digunakan untuk membiayaioperasinya perusahaan

tanpa menganggu likuiditasnya, yaitu yangmerupakan kelebihan

aktiva lancar di atas hutang lancar. Modal kerja

dalampengertian ini sering disebut modal kerja neto (net

working capital).”Pernyataan tersebut menunjukkan bahwa

Page 8: Jurnal modal kerja

apabila perusahaan tidak dapatmempertahankan tingkat modal

kerja yang memuaskan, maka kemungkinansekali perusahaan akan

berada dalam keadaan insolvent (tidak mampumembayar

kewajiban-kewajiban yang sudah jatuh tempo) dan

bahkanmungkin terpaksa harus dilikuidir (bangkrut). Menurut

LukmanSyamsuddin (2005;227) :“Net working capital ini seringkali

digunakan untuk mengukur risiko“technical insolvency”

(ketidakmampuan perusahaan untuk membayar kewajiban-kewajiban

yang segera jatuh tempo). Semakin besar net workingcapital,

semakin likuid keadaan suatu perusahaan dan semakin

kecilkemungkinan perusahaan untuk tidak dapat memenuhi kewajiban-

kewajibanyang segera jatuh tempo.”Untuk dapat mengendalikan net

working capital tersebut maka dapatdilakukan dengan membuat

laporan sumber dan penggunaan modal kerja.Mengenai

penggunaan modal kerja, semakin besar aktiva lancar

dapatmenutup hutang lancar berarti semakin besar kemampuan

perusahaan untuk membayar hutang-hutangnya yang artinya

perusahaan semakin likuid.Tingkat likuiditas perusahaan

hendaknya diikuti oleh penggunaan danasecara efektif

dan efisien, karena apabila terjadi kelebihan dana

yangdisebabkan oleh ketidakefektivan penggunaan dana ini

menunjukkan adanyapengendapan dana yang disebut dengan idle

money, dimana kelebihan dana

ini bukannya menguntungkan perusahaan tetapi malah

merugikan, sebabdana tersebut tidak bisa menambah

keuntungan.Kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban

Page 9: Jurnal modal kerja

keuangannyayang berhubungan dengan pihak luar perusahaan

dinamakan “likuiditasbadan usaha”, sedangkan apabila

berhubungan dengan pihak dalamperusahaan atau proses produksi

dinamakan “likuiditas perusahaan”.Perusahaan yang mampu memenuhi

kewajiban keuangan tepat padawaktunya berarti perusahaan

tersebut dalam keadaan “likuid”, artinyaperusahaan

tersebut mempunyai alat pembayaran ataupun aktiva

lancar yang lebih besar daripada hutang lancar. Sebaliknya,

kalau perusahaan tidak dapat memenuhi pembayaran pada saat

ditagih atau kewajibannya pada saatjatuh tempo, berarti

perusahaan tersebut dalam keadaan “illikuid”.Likuiditas suatu

badan usaha akan mengalami perubahan jika unsur-unsur yang

mempengaruhinya juga mengalami perubahan. Ada dua alat

analisisyang digunakan untuk menganalisis penggunaan modal kerja

yaitu analisissumber dan penggunaan modal kerja dan analisis

rasio keuangan. Laporantentang perubahan modal kerja akan

memberikan gambaran tentangbagaimana manajemen perusahaan

mengelola modal kerjanya yang dapatdilihat dari peningkatan

atau penurunan modal kerja untuk dua periode ataulebih. Dengan

melakukan analisis sumber dan penggunaan modal

kerjaselain dapat melihat perubahan modal kerja yang terjadi

juga dapat bergunauntuk mengetahui bagaimana cara perusahaan

melunasi pinjamannya.Laporan perubahan modal kerja tersebut

sangatlah penting karena beberapaukuran kinerja perusahaan

masih tetap menggunakan komponen modalkerja, yaitu

likuiditas perusahaan.Apabila perusahaan dapat mempertahankan

Page 10: Jurnal modal kerja

suatu kondisi dimanasumber lebih besar daripada penggunaan

modal kerjanya, ini berarti akandiperoleh modal kerja yang

cukup, maka diharapkan likuiditas perusahaanakan meningkat.

Apabila perusahaan mengalami kekurangan modal kerja,keadaan

ini akan mendorong perusahaan mengalami kredit pada

bank,dimana dengan semakin lamanya waktu pinjaman

tersebut maka bebanbunga yang dipikul akan semakin besar

pula sehingga bisa mengakibatkan

mengurangi laba dan akhirnya akan mengurangi kemampuan

perusahaanuntuk melunasi kewajiban yang harus segera

dipenuhi.1.6 Metodologi PenelitianTeknik penelitian yang

akan digunakan penulis bersifat studi komparatif,sedangkan

metode penelitian yang digunakan adalah metode

deskriptif analitis, yaitu metode yang berusaha

mengumpulkan data yang sesuaikeadaan yang sebenarnya,

menyajikan dan menganalisisnya sehingga dapatmemberikan

perbandingan yang cukup jelas mengenai objek yang

ditelitiyang kemudian dapat ditarik suatu kesimpulan.Dalam

menyusun skripsi ini, sumber data yang digunakan penulis

adalahdata sekunder, yaitu data-data yang diperoleh

dari bahan-bahan yangtersedia di buku-buku, dan sumber

lainnya yang berhubungan denganpenelitian ini yang akan

membantu penulis dalam mengolah danmenginterpretasikan data-data

keuangan perusahaan yang diperoleh. Penulisdalam mengumpulkan

data sekunder meliputi teori-teori tentang AnalisisLaporan

Keuangan yang berhubungan dengan masalah yang dibahas,

Page 11: Jurnal modal kerja

yaitutentang Analisis Sumber dan Penggunaan Modal Kerja dan

RasioLikuiditas.Adapun teknik pengumpulan data serta

informasi yang dilakukan olehpenulis dalam penyusunan

skripsi ini yaitu dengan cara sebagai berikut:1. Penelitian

Kepustakaan (Library Research) yaitu suatu metodepenelitian

yang dilakukan untuk memperoleh data yang bersifat teoritisdari

literatur, catatan-catatan kuliah, bahan tulisan lainnya

yang adakaitannya dengan masalah yang diteliti sehingga

dapat dijadikan datasekunder. Tujuan dari penelitian

kepustakaan ini adalah untuk mendapatkan landasan teori dan

berbagai pengertian mengenai masalahyang diteliti.2.

Penelitian Lapangan (Field Research) yaitu suatu metode

penelitianyang digunakan dengan cara melakukan

penelitian secara langsungterhadap masalah yang akan dibahas

yang merupakan objek penelitianuntuk mendapatkan data-data dan

informasi yang diperlukan1.7 Lokasi dan Waktu PenelitianData

yang digunakan dalam penelitian ini adalah data

sekunder, yangdiperoleh dari Bursa Efek Jakarta dan

www.jsx.co.id. Sedangkan waktupenelitian dilakukan mulai

bulan November 2005 sampai dengan Maret2006.

Jurnal efisiensi biayaEFISIENSI BIAYA MELALUI INTEGRASI TIME & MOTIONSTUDY DAN ACTIVITY-BASED COSTINGMonika Kussetya CiptaniDosen Fakultas Ekonomi, Jurusan Akuntansi - Universitas Kristen Petra

Kemajuan perusahaan sebagai organisasi bisnis, membuat aktivitasyang dilakukan oleh perusahaan semakin meningkat. Berbagai macam

Page 12: Jurnal modal kerja

aktivitas dilakukan oleh perusahaan dalam rangka memenuhi apa yangmenjadi kebutuhan dan keinginan customer. Perusahaan berusaha untukmeningkatkan efisiensi aktivitas dan melakukan pengukuran tingkataktivitas yang dilakukan, padahal tingkat kesulitan yang dihadapiperusahaan untuk melakukan pengukuran setiap aktivitas yang dilakukancukup tinggi. Metode time & motion study memberikan solusi bagiperusahaan untuk melakukan pengukuran tingkat aktivitas yangdilakukan. Setiap pergerakan atau perpindahan suatu aktivitasmengkonsumsi waktu dan sumber daya, sehingga terdapat banyak teknikpengukuran time & motion study seperti work sampling, work-unitactivity, time standard dan sebagainya. Dengan berbagai teknikpengukuran tersebut, maka perusahaan akan dapat mengukur tingkatproduktivitas setiap sumber daya yang digunakan dalam menyelesaikanaktivitas. Untuk melengkapi teknik efisiensi biaya pada perusahaan, makaperusahaan perlu melakukan pembebanan biaya yang akurat. Dalam halini metode Activity-Based Costing (ABC) adalah metode yang dianggappaling sesuai untuk diintegrasikan karena metode ABC pada dasarnyamembebankan biaya-biaya tidak langsung berdasarkan aktivitas yangdilakukan oleh perusahaan. Dengan mengintegrasikan metode time &motion study dengan ABC, maka perusahaan akan dapat mengendalikandan mengukur produktivitas serta efisiensi biaya yang dilakukan karenakedua metode tersebut saling melengkapi untuk melakukan aktivitasperusahaan dalam rangka memenuhi kebutuhan dan keinginan customer.Kata kunci: time & motion study, activity-based costing, produktivitas,efisiensi biaya, pembebanan biaya, waktu standar.ABSTRACTOrganizations today have many activities that increase continuously.There are some activities that companies have to do to meet customers’need. Some companies try to increase efficiency in performing theirPeningkatan Produktivitas dan Efisiensi Biaya ………. (Ciptani)Jurusan Ekonomi Akuntansi, Fakultas Ekonomi - Universitas Kristen PetraHttp://Puslit.Petra.Ac.Id/Journals/Accounting/31activities and try to measure activities they do although the difficulties inmeasuring each activities are very high. In this case, time & motion studymethod is one of the solutions to help the company measuring theiractivity. The company’s activity consume time and resources, that is whytime & motion study provides many techniques to measure activity in thecompany, for example: work sampling method, work-unit activity, time

Page 13: Jurnal modal kerja

standard method, etc. Using these techniques, company can measure theproductivity of resources used for every activity. In order to get betterperformance in cost reduction, the company should assign their cost to theproduct resulted. The method used is Activity-Based Costing method (ABCmethod). ABC method gives better result in assigning indirect costs to theproduct because it assigns costs to the product according to their activity.ABC method is the most appropriate method to be integrated with time &motion study method. The integration of the two methods could increasethe ability of a company to measure and to control their productivity andcost efficiency in order to satisfy customers’ demand.Keywords: time & motion study, Activity-Based Costing (ABC),productivity, cost efficiency, cost assigning, time standard..1. PENDAHULUANKeberhasilan setiap organisasi bisnis dewasa ini tergantung padakeberhasilanproses bisnis yang diselaraskan dengan tujuan dan strategiorganisasi perusahaansecara keseluruhan. Lebih jauh lagi, setiap individu yang beradadalam organisasitersebut haruslah mengerti seberapa besar masing-masing individumemahami tujuandan berperan dalam proses pencapaian tujuan, sehingga sangatlahpenting bagi sebuahorganisasi untuk menciptakan kondisi yang memungkinkan dalamrangka pencapaiantujuan utama perusahaan.Untuk mencapai tujuan yang diinginkan, perusahaan haruslahmeningkatkankinerja dari satu periode ke periode berikutnya. Peningkatankinerja tersebut dapatdicapai antara lain dengan melakukan process improvement, yaituaktivitasperusahaan untuk melakukan peningkatan proses yang dapatmemberikan nilaitambah secara terus menerus (Trischler 1996:3). Dengan melakukanprocessimprovement, maka perusahaan akan dapat menciptakan keunggulankompetitifuntuk memenuhi apa yang menjadi keinginan customer (pelanggan).

Page 14: Jurnal modal kerja

Salah satu fokus perhatian dalam menciptakan process improvementadalahmelakukan perencanaan dan pengendalian aktivitas proses bisnisinternal atau prosesproduksi dalam perusahan. Aktivitas proses produksi sangatlahpenting untukdikendalikan, karena dari sanalah peningkatan kinerja perusahaanberasal. Dalammelakukan pengendalian atas setiap aktivitas yang dilakukan olehperusahan untukmemenuhi keinginan dan kepuasan customer, perusahaan melakukanpengukuranatas setiap aktivitas yang ada. Pengukuran terhadap aktivitastersebut dilakukanselain untuk melihat seberapa lama waktu yang dibutuhkan olehperusahaan jugaseberapa banyak tingkat aktivitas yang dilakukan perusahaan untukmenghasilkanproduk yang memenuhi permintaan customer. Melihat pentingnyapengukuran setiapJurnal Akuntansi & Keuangan Vol. 3, No. 1, Mei 2001: 30 - 50Jurusan Ekonomi Akuntansi, Fakultas Ekonomi - Universitas Kristen PetraHttp://Puslit.Petra.Ac.Id/Journals/Accounting/32aktivitas yang dilakukan perusahaan, maka dibutuhkan metodepengukuran yangakurat untuk dapat memberikan informasi yang tepat atas waktuyang dibutuhkandan efisiensi pergerakan setiap aktivitas untuk menghasilkanproduk. Salah satumetode yang digunakan untuk melakukan pengukuran waktu atasaktivitas yangdigunakan adalah dengan metode time & motion study. Dari metodetersebut dapatdilihat pula adanya peningkatan produktivitas atas waktu danpergerakan sumbersumberyang digunakan dibandingkan dengan hasil yang dicapai olehperusahaan.

Page 15: Jurnal modal kerja

Setiap aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan untukmenghasilkan produk yangsesuai dengan keinginan customernya, membawa konsekuensi terhadapbiaya-biayayang dikeluarkan, karena pada dasarnya setiap aktivitas yangdilakukan akanmenimbulkan biaya (Horngren 2000:140). Adanya pengukuran waktudan pergerakansetiap aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan, akan mempermudahdeteksi yangdilakukan mengenai berapa besar biaya yang timbul atas suatuaktivitas. Hubunganyang erat antara waktu yang dibutuhkan untuk melakukan aktivitasdengan biayayang dikeluarkan atas aktivitas yang mengkonsumsi waktu dansumberdaya tersebutdapat dilihat dalam tabel 1 berikut:Tabel 1.Hubungan antara Lamanya Waktu atas Aktivitas yang DilakukandenganBiaya yang MunculAktivitas Normal Aktivitas DipercepatProject Phase Percent of time Time Cost Time CostAnalysis 25.0 % 10 weeks $134,500 4 weeks $ 40,000Design 12.5 % 5 weeks 67,250 2 weeks 20,000Implementation 62.5 % 25 weeks 336,250 10 weeks 100,000Total 100.0 % 40 weeks $538,000 16 weeks $160,000(Sumber : Trischler 1996:3)Menyadari pentingnya informasi yang akurat atas waktu yangdibutuhkan olehsebuah aktivitas dan pergerakan serta biaya yang muncul atasaktivitas yangdilakukan, maka diperlukan suatu sistem pembebanan biaya yangmendukungpemberian informasi yang akurat. Activity-Based Costing merupakan salahsatualternatif pembebanan biaya yang dapat diterapkan untukmemberikan informasi yangakurat atas biaya aktivitas.

Page 16: Jurnal modal kerja

Aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan sangat penting untukdicermati,pengukuran yang baik atas waktu dan pergerakan serta penerapansistem pembebananbiaya atas dasar aktivitas (activity-based costing) akan memberikaninformasimengenai peningkatan produktivitas dan efisiensi biaya yangterjadi pada sebuahperusahaan. Yang menjadi permasalahan adalah bagaimana integrasikedua metodetersebut dikaitkan dengan peningkatan produktivitas dan efisiensibiaya yang dapatmemberikan keunggulan kompetitif bagi perusahaan dalam memenuhiapa yangmenjadi keinginan customer.Peningkatan Produktivitas dan Efisiensi Biaya ………. (Ciptani)Jurusan Ekonomi Akuntansi, Fakultas Ekonomi - Universitas Kristen PetraHttp://Puslit.Petra.Ac.Id/Journals/Accounting/332. PEMBAHASAN2.1 Time & Motion StudyPenggunaan istilah Time & Motion Study, mengacu pada salah satucabang ilmupengetahuan yang berhubungan dengan cara yang sistematik untukmenentukanmetode kerja yang sesuai, menentukan waktu yang dibutuhkan ataspenggunaanmesin atau tenaga manusia untuk menyelesaikan pekerjaan tertentudan menentukanbahan baku yang dibutuhkan agar pekerjaan tersebut dapatdiselesaikan. MenurutMarvin E. Mundel (1994:1), istilah Time & Motion Study itu sendiridapat diartikanatas dua hal :1. Motion StudyAspek motion study terdiri dari deskripsi, analitis sistematis danpengembanganmetode kerja dalam menentukan bahan baku, desain output, proses,alat, tempat

Page 17: Jurnal modal kerja

kerja, dan perlengkapan untuk setiap langkah dalam suatu proses,aktivitasmanusia yang mengerjakan setiap aktivitas itu sendiri. Tujuanmetode motionstudy adalah untuk menentukan atau mendesain metode kerja yangsesuai untukmenyelesaikan sebuah aktivitas.2. Time StudyAspek utama time study terdiri atas keragaman prosedur untukmenentukan lamawaktu yang dibutuhkan dengan standar pengukuran waktu yangditetapkan, untuksetiap aktivitas yang melibatkan manusia, mesin atau kombinasiaktivitas.Metode Time & Motion Study ini pada dasarnya dapat diterapkan kesemua bidangdan fungsi serta aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan. Dalampenerapan Time &Motion Study ini diperlukan tiga asumsi dasar yang harus dipenuhi(Dunner 1994:35)· Secara umum terdapat banyak cara yang bisa dilakukan untukmenyelesaikansuatu perkerjaan, tetapi karena keterbatasan pengetahuan yangdimiliki, biasanyaakan muncul satu metode saja yang lebih dominan.· Metode-metode scientific untuk memecahkan masalah lebih seringdigunakan danmemberikan hasil yang baik dibandingkan metode pemecahan masalahyang tidakbersifat scientific.· Standar pengukuran kinerja atau nilai waktu dari sebuahpekerjaan dapatditentukan dengan baik sehingga memungkinkan manajemen untukmendesainstandar sesuai dengan kondisi yang sesungguhnya.2.1.1 Ruang Lingkup Penerapan Time & Motion StudyDalam metode Time & Motion Study ini, pihak manajemen haruslahmemperhatikan asumsi-asumsi mendasar yang harus digunakan padasetiap teknik

Page 18: Jurnal modal kerja

pengukuran yang dipakai. Dengan kata lain, prosedur-prosedur yangharusdilaksanakan dalam metode time & motion study ini haruslah dilandasipemikiranbahwa setiap aktivitas, pekerjaan ataupun proses selalu adapemecahan terbaik, dandalam pemecahan tiap aktivitas dan proses tersebut, metode yangbersifat scientific(ilmiah) selalu menjadi pemecahan terbaik. Selain hal tersebut,dalam penerapanmetode time & motion study ini juga dilandasi pemikiran bahwa nilaiwaktu dariJurnal Akuntansi & Keuangan Vol. 3, No. 1, Mei 2001: 30 - 50Jurusan Ekonomi Akuntansi, Fakultas Ekonomi - Universitas Kristen PetraHttp://Puslit.Petra.Ac.Id/Journals/Accounting/34sebuah pekerjaan dapat diukur dalam satuan pengukuran yangbersifat konsisten.Dalam hal ini pemecahan terbaik bukanlah berarti menutupkemungkinan penerapanmetode ilmiah lain yang dipandang lebih baik lagi dibandingkanmetode time & motionstudy.Prosedur yang harus dilakukan dalam penerapan metode time & motionstudy initerdiri beberapa langkah-langkah kerja atau prosedur seperti :1. Penentuan tujuanPenentuan tujuan yang dimaksud adalah area pekerjaan atauaktivitas yang harusdiselesaikan dan kriteria yang jelas untuk mengevaluasi areapekerjaan yangdimaksud. Kriteria untuk mengevaluasi tersebut antara lainmeliputi kualitas yanglebih baik, keahlian tenaga kerja yang terbatas, waktu kerja yangmakinberkurang, lebih banyak waktu yang diserap untuk berproduksi,penguranganpenggunaan material dengan harga yang lebih mahal, hasil yanglebih baik dari

Page 19: Jurnal modal kerja

penggunaan material, waktu penggunaan peralatan yang makinsedikit,pengurangan penggunaan valuta asing dalam bertransaksi dansebagainya.2. AnalisisYaitu prosedur memisahkan keseluruhan metode kerja yang digunakandalamlangkah-langkah, subdivisi, kesesuaian dengan lingkup pekerjaan,dan sebagainya.Dalam hal ini keahlian tertentu yang dimiliki oleh tenaga kerjayang melaksanakanpekerjaan tersebut sangat mempengaruhi kinerja aktivitas yangbersangkutan.3. KritisismeYaitu aplikasi terhadap analisis data yang telah dilakukan, danpengecekanterhadap penyusunan langkah untuk menyelesaikan sebuah pekerjaan.4. InovasiFormulasi atas ide-ide baru yang diberikan untuk melaksanakantugas danpekerjaan.5. TesYaitu prosedur evaluasi dengan menggunakan dasar data yang telahdianalisis padalangkah 3 dengan formulasi metode yang diterapkan pada langkah 4denganmengacu pada tujuan yang dirumuskan pada langkah 16. PercobaanYaitu prosedur pengambilan sampel atas aplikasi dari metode yangdigunakan padalangkah 4 dan dievaluasi dengan langkah 5, sehingga bisamemperhitungkan semuavariabel yang bisa diukur dengan menggunakan metode time & motionstudy.7. AplikasiYaitu prosedur terakhir yang diterapkan dan merupakan finalstandardization,instalasi, pengukuran, evaluasi dan penggunaan atas metode yangtelah

Page 20: Jurnal modal kerja

dikembangkan tersebut.Prosedur penggunaan metode time & motion ini pada dasarnya samauntuk semuabidang atau lingkup kerja, baik digunakan didalam kantor, dalamlingkup industripabrik, jasa rumah sakit, industri jasa lainnya bahkan aktivitasyang dilakukan olehpemerintah. Yang berbeda adalah detil metode dan pelaksanaanuntuk masing-masingindustri, serta data yang dirangkum dan digunakan untukmelaksanakan tiapprosedur dalam time & motion study.Peningkatan Produktivitas dan Efisiensi Biaya ………. (Ciptani)Jurusan Ekonomi Akuntansi, Fakultas Ekonomi - Universitas Kristen PetraHttp://Puslit.Petra.Ac.Id/Journals/Accounting/352.1.2 Perubahan dalam Metode KerjaDalam meningkatkan metode kerja, sangatlah penting untukmempertimbangkanhal-hal apa saja yang mengalami perubahan karena adanya perubahanmetode kerja.Bidang-bidang itu antara lain adalah :1. Aktivitas Manusia2. Workstation (alat, lokasi kerja atau layout, peralatan)3. Urutan pekerjaan atau work sequence4. Desain output5. Input yang digunakan yang akan masuk dalam suatu proses.Perubahan yang terjadi pada salah satu area atau bidang di atas(kecuali pada area1), biasanya mengakibatkan perubahan pada bidang atau arealainnya, sehinggaapabila terdapat perubahan desain output, alasan adanya perubahantersebut adalahuntuk mempengaruhi biaya salah satu area di atasnya. Perubahanyang terjadi atasmetode kerja, diklasifikasikan menjadi 3 macam perubahan :§ Perubahan tingkat 1, yaitu perubahan yang terjadi padapergerakan secaraindividual (step by step)

Page 21: Jurnal modal kerja

§ Perubahan tingkat 2 perubahan yang terjadi pada alat (tools)untuk menyesuaikandengan pergerakan secara individual tersebut§ Perubahan tingkat 3 perubahan urutan yang terjadi atasperubahan secaraindividual§ Perubahan tingkat 4 perubahan yang disebabkan karena perubahandesain outputdari satu area ke area yang lain§ Perubahan tingkat 5 perubahan yang disebabkan karena perubahansalah satukarakteristik input yang melalui area 5 (tampak pada gambar)Gambar 1.Klasifikasi Perubahan karena Time & Motion StudyTingkat 1 : perubahan gerak atas individual stepTingkat 2 : perubahan peralatan atau penyesuaian dengan stepTingkat 3 : perubahan jarak perpindahanTingkat 4 : perubahan bentuk desain output yang bergerak di area4Tingkat 5 : perubahan yang disebabkan perbedaan karakteristikinput diarea 5(Sumber: Mundel 1994:39)Jurnal Akuntansi & Keuangan Vol. 3, No. 1, Mei 2001: 30 - 50Jurusan Ekonomi Akuntansi, Fakultas Ekonomi - Universitas Kristen PetraHttp://Puslit.Petra.Ac.Id/Journals/Accounting/362.1.3 Teknik pengukuran dengan Motion StudyTeknik-teknik pengukuran dengan menggunakan Motion Study dapatdikategorikanmenjadi :· Teknik yang digunakan untuk menentukan tingkat perubahan yangdapat dilihatsecara jelas· Teknik yang digunakan untuk menunjukkan unit output, sebagaipenggunaanmetode awal atas penggunaan teknik Motion study kategori Ipenggunaan teknikTime Study.

Page 22: Jurnal modal kerja

· Teknik yang digunakan untuk mengevaluasi aspek manusia dalammenyelesaikanpekerjaanDari ketiga macam kategori tersebut, beberapa teknik memilikitingkat fleksibilitastinggi yang dapat digunakan untuk memenuhi tujuan-tujuan tersebutdiatas. Beberapateknik yang telah dikembangkan dalam motion study dapat dilihat dibawah ini, sesuaidengan tipe pergerakan atau perubahan yang terjadi :1. Teknik kategori 1 bertujuan untuk memilih jenis kelasperubahan, terdiri dariteknik: preliminary possibility guide, detailed possibility guide, work activityanalysis, work sampling, dan memomotion study2. Teknik kategori 2 bertujuan untuk mendeskripsikan outputtertentu yangdihasilkan dari pergerakan, terdiri dari teknik: work-unit analysis,work activityanalysis3. Teknik kategori 3 bertujuan untuk mengevaluasi setiap detildari sebuah pekerjaan,terdiri dari teknik: work activity analysis, work sampling, process-chartproductanalysis, horizontal time bar chart, network diagram, process-chart personanalysis, information flow analysis, operation analysis, multiple-activity analysischart, micromotion analysis, memomotion analysis.Untuk melakukan seleksi atas metode atau teknik mana yang lebihcocok untukdigunakan dalam motion study, terdapat beberapa hal yang harusdilakukan terlebihdahulu misalnya, jika sebuah pekerjan memiliki substantive output,maka teknikdalam kategori pertama yang digunakan terlebih dahulu. Jikasebuah aktivitas yangada tidak dianggap penting dalam melakukan perhitungan outputyang dihasilkan,maka teknik yang bisa diterapkan adalah work-unit analysis, danapabila sebuah

Page 23: Jurnal modal kerja

aktivitas memberikan jasa diatur dengan sebaik-baiknya, makawork-activity analysisdapat dipilih sebagai langkah awal.2.1.4 Teknik-teknik yang dikembangkan dalam Time StudyBanyak orang beranggapan bahwa time study adalah sama denganpengukurankerja (work measurement), padahal kalau diperhatikan lebih jauh,kedua hal tersebutmemiliki perbedaan tertentu. Perbedaan yang tampak tersebutadalah: workmeasurement merupakan istilah umum yang digunakan untuk sistemtertentu, untukmengembangkan numerical coefficient statement dan mengkonversi quantitativestatement untuk setiap pekerjaan yang telah diselesaikan. Sedangkandalam timestudy lebih mengacu dengan sekelompok prosedur work measurementdimana aspekmanusia dilibatkan untuk mengetahui seberapa besar tingkatproduktivitas yangdihasilkan. Selain itu, dalam time study memungkinkan adanyaprosedur yangdigunakan untuk menyesuaikan waktu kerja masing-masing individudengan standarPeningkatan Produktivitas dan Efisiensi Biaya ………. (Ciptani)Jurusan Ekonomi Akuntansi, Fakultas Ekonomi - Universitas Kristen PetraHttp://Puslit.Petra.Ac.Id/Journals/Accounting/37yang telah ditetapkan oleh pihak manajemen. Standar tersebutdinamakan WaktuStandar (Standard Time).Tujuan utama dikembangkannya Waktu Standar adalah membantupenentuanwaktu yang terjadi terutama dalam proses operasi yang terjadidalam siklusmanajemen, yaitu proses penentuan tujuan, perencanaan program,menentukan bebankerja, menentukan sumber-sumber yang dibutuhkan, menentukanotoritas

Page 24: Jurnal modal kerja

penggunaan sumber daya yang dimiliki, melaksanakan aktivitas,membandingkanantara aktivitas dengan rencana semula, evaluasi aktual danrencana, sertamembandingkan tujuan yang ingin dicapai dari aktivitas yangdilakukan. (Mundel1994:5)Waktu standar yang ditetapkan oleh pihak manajemen digunakansebagai koefisiennumerik untuk mengkonversi pernyataan-pernyataan yang bersifatkuantitatif darisetiap beban kerja yang dilakukan ke dalam pernyataan kuantitaifmengenaipenggunaan sumber daya yang digunakan, dalam hal ini seringkalidifokuskan padapenggunaan staf/pekerja sebagai sumber daya. Apabila penggunaansuatu sumber dayatersebut bersamaan waktunya dengan penggunaan staf, maka jumlahsumber dayayang digunakan tersebut dapat ditentukan dari waktu standar yangtelah ditetapkan.Penggunaan waktu standar yang digunakan oleh perusahaanbermanfaat untuk :a. Menentukan permintaan tenaga kerja dan peralatan.Setiap rencana yang dilakukan oleh pihak manajemen untukmenghasilkan outputyang diinginkan haruslah diuji kelayakannya sesuai dengan sumberdaya yangdigunakan. Jika perencanaan yang dilakukan tidak layak, maka baikjumlahoutput yang diinginkan maupun faktor yang mempengaruhi kebutuhanatassumber daya harus diubah. Apabila tenaga kerja dan peralatan yangdibutuhkan(dinyatakan dalam satuan uang) ditambahkan terhadap biayamaterial dan biayaoverhead maka dinamakan biaya standar.b. Membantu mengembangkan metode yang efektif.

Page 25: Jurnal modal kerja

Metode-metode yang dikembangkan yang efektif untuk dikembangkanberfungsiuntuk menentukan berapa banyak jenis peralatan yang bisadioperasikan olehseseorang, dan untuk menjaga keseimbangan pekerjaan para tenagakerja yagmembantu jalannya pergerakan, mengkoordinasi dan menjaga jarak,sertamembandingkan setiap metode yang dilakukan. Dalam hal inipenerapan standaryang konsisten agar mudah disesuaikan dengan dua atau tiga metodeuntukmenyelesaikan suatu pekerjaan.c. Membatasi penggunaan sumber daya para pekerja yang dibutuhkan.Dalam hal ini tandar yang ditetapkan antara lain bermanfaat untukmenyusunpenjadualan aktivitas, untuk menyusun standar upah tenaga kerja,untukmenentukan tujuan pengawasan oleh supervisor, untuk menyediakandasar yangbaik dalam menyusun tarip upah tenaga kerja.d. Membantu membandingkan kinerja dengan perencanaan yang sesuaidengan bebankerja dan penggunaan sumber daya.Untuk memprediksi kinerja sebuah waktu aktivitas, waktu standardapatdigunakan secara maksimal selama waktu standar tersebutmemberikan hubunganyang erat dan saling mempengaruhi terhadap waktu yang dibutuhkandalammenyelesaikan suatu pekerjaan.e. Pengukuran produktivitas secara keseluruhan.Jurnal Akuntansi & Keuangan Vol. 3, No. 1, Mei 2001: 30 - 50Jurusan Ekonomi Akuntansi, Fakultas Ekonomi - Universitas Kristen PetraHttp://Puslit.Petra.Ac.Id/Journals/Accounting/38Produktivitas sebuah organisasi dapat diukur dari perbandinganoutput yang

Page 26: Jurnal modal kerja

dihasilkan secara menyeluruh dengan input yang digunakan padaperiode tertentu.Produktivitas yang diukur bisa meliputi banyak hal, termasukproduktivitas faktorperubahan internal dan produktivitas faktor eksternal. Untukpengukuran tingkatproduktivitas, waktu standar yang ditetapkan haruslah konsistenbahkan jikapengukuran produktivitas total dilakukan baik dalam lingkupaktivitas kecilmaupun kelompok, sehingga akan mempermudah penentuan tingkat upahparapekerja.2.1.5 Penentuan Waktu StandarDalam penetapan waktu standar, pertanyaan yang bisa muncul adalahdalam halpenentuan satuan unit beban kerja dan sumber daya manusia(pekerja) yangdigunakan. Untuk menentukan beban kerja yang dilakukan dalamsatuan unit dapatmelalui perhitungan output secara substantif (berhubungan langsungdengan prosespenciptaan produk kepada customer) maupun secara nonsubstantif(tidak berhubunganlangsung dengan proses penciptaan produk). Sedangkan untukmenentukan besarnyasumberdaya manusia (para pekerja) yang dibutuhkan, haruslahmempertimbangkandasar penyusunan standar yang sesuai dengan kondisi perusahaan,konsistensipengukuran atas waktu kerja melalui waktu standar, dan faktormanusia.Semua teknik time study memerlukan empat jenis data untukmenentukanbesarnya waktu standar. Data tersebut adalah: data waktu kerja(work time),perhitungan waktu pekerjaan atas waktu kerja (work count), rating(variabel untuk

Page 27: Jurnal modal kerja

menyesuaikan waktu kerja dengan sesungguhnya), dan variabelpenambah untukmenyesuaikan waktu standar dengan kondisi manusia yangsesungguhnya. Sehinggadapat dirumuskan sebagai berikut :ST = WT/ WC x M + Adimana:ST = Standar Time = waktu standar yang ditetapkanWT = Work Time = waktu kerja yang dibutuhkanWC = Work Count = perhitungan jumlah pekerjaan/jenisnya yangberkaitan denganwork timeM = Modifier = koefisien variabel, digunakan untuk menyesuaikanwaktu kerjadengan pekerjaan sesungguhnya (rating)A = Additive = koefisien penambah yang digunakan untuk menyesuaikanwaktustandar dengan orang yang sesungguhnyaSesuai dengan persamaan di atas, dalam pengukuran suatupekerjaan, M adalahvariabel sebagai satu kesatuan, sedangkan A merupakan variabelyang secara implisittermasuk dalam WT (waktu kerja).Dalam teknik pengukuran kerja dan time study, pengelompokan tekniktersebutdapat dibedakan menjadi lima kategori sebagai berikut :§ Membutuhkan observasi langsungYaitu teknik direct time study extensive sampling dan intensive sampling§ Membutuhkan catatan atas kinerja masa laluYaitu teknik simple mathematical dan complex mathematicalPeningkatan Produktivitas dan Efisiensi Biaya ………. (Ciptani)Jurusan Ekonomi Akuntansi, Fakultas Ekonomi - Universitas Kristen PetraHttp://Puslit.Petra.Ac.Id/Journals/Accounting/39§ Menggunakan data time study masa laluYaitu teknik predetermined time system, dan standard data system§ Secara tidak langsung terlihat dalam sifat pekerjaannyaYaitu teknik penetapan time standard secara perkiraan§ Melibatkan karyawan dalam pengumpulan data

Page 28: Jurnal modal kerja

Yaitu teknik self-reporting, fractioned professional estimates.Untuk dapat menerapkan teknik time study dengan hasil yang maksimaldanbermanfaat bagi perusahaan secara keseluruhan, maka perludiperhatikan kondisi dansituasi perusahaan yang memungkinkan diterapkannya teknik timestudy, variabelteknik secara detil, unit-of-output dari standar yang sedangdikembangkan, dankemudahan pengukuran atas penyelesaian suatu pekerjaan.Menurut Mundel (1994:67), aktivitas motion and time study adalahaktivitas yangbersifat memberikan nilai bagi perusahaan terutama bila semuaaktivitas time andmotion study tersebut diarahkan pada pencapaian tujuan perusahaansecarakeseluruhan. Tujuan utama yang ingin dicapai oleh pihak manajementersebut lebihberfokus pada hasil yang tercapai atas strategi perusahaan dalammemberdayakansistem yang dimiliki, dimana didalamnya terkait penggunaan sumberdaya manusia,bahan baku, informasi, peralatan dan bahan bakar yang digunakanoleh perusahaandalam aktivitas operasionalnya, sedangkan ukuran efektivitas dariteknik time andmotion study ini adalah seberapa besar sumberdaya yang berhasildihemat atas sebuahaktivitas yang menghasilkan output tertentu.2.2 Activity-Based Costing (ABC)2.2.1 Berkembangnya Sistem Activity-Based Costing (ABC)Aspek pembebanan biaya produksi yang akurat sangat pentingdilakukan oleh suatuperusahaan. Hal ini disebabkan karena dengan adanya pembebananbiaya produksiyang akurat akan mempengaruhi keputusan mengenai penentuan hargajual produkdan besarnya laba yang diinginkan sehingga produk dapat bersaingdi pasaran. Dalam

Page 29: Jurnal modal kerja

sistem akuntansi tradisional, pembebanan biaya produksi dilakukanatas biayalangsung dan tidak langsung yang berhubungan dengan produk.Pembebanan biayaatas biaya langsung tidaklah sulit dilakukan karena biayatersebut dapat ditelusurisecara langsung terhadap produk yang bersangkutan, tetapipembebanan biaya atasbiaya tidak langsung inilah yang sulit dilakukan mengingat sifatbiaya yang tidakdapat ditelusuri dengan mudah ke produk yang dihasilkan.Secara tradisional, pembebanan biaya atas biaya tidak langsungdilakukan denganmenggunakan dasar pembebanan/tarip secara menyeluruh atau perdepartemen. Tetapihal ini banyak menimbulkan masalah karena produk yang dihasilkantidak dapatmencerminkan biaya yang sebenarnya diserap untuk menghasilkanproduk tersebut.Terutama apabila perusahaan memiliki tingkat diferensiasi produkyang tinggi. Akibatadanya pembebanan biaya dengan sistem tradisional tersebut adalahadanya produkundercosting dan produk overcosting. Produk undercosting terjadi bilabiaya produksitidak langsung dibebankan kepada produk terlalu rendah dari biayayang sebenarnyadikonsumsi untuk menghasilkan produk. Sedangkan produk overcostingterjadi bilabiaya produksi tidak langsung dibebankan kepada produk terlalutinggi dari biaya yangsebenarnya dikonsumsi untuk menghasilkan produk.Jurnal Akuntansi & Keuangan Vol. 3, No. 1, Mei 2001: 30 - 50Jurusan Ekonomi Akuntansi, Fakultas Ekonomi - Universitas Kristen PetraHttp://Puslit.Petra.Ac.Id/Journals/Accounting/40Adanya keterbatasan sistem pembebanan biaya produksi tidaklangsung pada sistem

Page 30: Jurnal modal kerja

akuntansi tradisional tersebut mengakibatkan munculnya suatukonsep pembebananbiaya yang baru, yang dikenal dengan Activity Based Costing (ABC).Sistem ABCmerupakan suatu sistem pembebanan biaya berdasarkan aktivitasyang dilakukan olehperusahaan untuk menghasilkan produk. Dengan didorong olehtuntutan untuk lebihdapat bersaing, beberapa perusahaan manufaktur telah mencobauntuk menerapkansistem ABC ini dalam rangka pembebanan biaya produksi yang lebihakurat (Trischler1996:9). Sebagian besar perusahaan manufaktur tersebut dapatdikatakan berhasildalam mengimplementasikan ABC, sehingga perusahaan-perusahaantersebutmemperoleh laba yang besar atas penjualan produk mereka. Kondisitersebut memberiinspirasi bagi organisasi jasa untuk menerapkan sistem ABC diperusahaan jasamereka, sehingga sistem ABC kini tidak asing lagi diterapkan olehperusahaan jasamaupun manufaktur.2.2.2 Pengertian Activity-Based Costing (ABC)Sistem ABC dikembangkan dengan adanya suatu pemikiran bahwasetiap aktivitasyang dilakukan oleh suatu perusahaan mengkonsumsi sumber daya(Horngren2000:142). Disamping itu, sistem ABC juga mendasarkan padapemikiran bahwa akibatatau konsekuensi dari sebuah aktivitas menyebabkan penggunaansumberdaya yangdilakukan oleh perusahaan yang dicatat oleh akuntan sebagai biaya(Gayle 1996:120).ABC melaporkan tingkat besarnya suatu aktivitas mengkonsumsibiaya sebagaimanaperusahaan menggunakan sumberdaya-sumberdaya yang dimilikinya.Pada tabel 2 ini

Page 31: Jurnal modal kerja

diperlihatkan penyerapan biaya atas suatu aktivitas disebabkankarena adanyaperbedaan pergerakan, bahan baku langsung dan metode produksi dandesain produk.Tabel 2.Hubungan antara Pergerakan dengan Biaya.Activity : WeldingEquipment : Welding Machine ICost per InchThickness of metalType of Metal 1/8 Inch ¼ Inch ½ Inch 1 InchType A $1.20 $2.5 $5.20 $11.00Type B $1.50 $3.20 $7.00 $16.00Type C $1.60 $3.50 $7.50 $18.00(Sumber: Morse 1996:185)Hal yang menarik dalam ABC adalah adanya unsur “aktivitas” yangmelekat padasetiap pengertianya. Pengertian aktivitas yang dimaksud dalam ABCadalah sebuahproses atau prosedur yang menyebabkan timbulnya sebuah pekerjaan.Contoh aktivitasadalah memindahkan bahan baku dari gudang ke proses produksi,melakukan set-upatas mesin-mesin produksi, melakukan order pembelian bahan baku,menghubungipemasok untuk barang yang dibutuhkan dalam proses produksi danlain sebagainya.Menurut Horngren (2000:140), pengertian mendasar dari sistem ABCadalah adanyaanalisa terhadap keseluruhan aktivitas-aktivitas yang bertujuanuntukmengidentifikasi adanya hal-hal sebagai berikut :Peningkatan Produktivitas dan Efisiensi Biaya ………. (Ciptani)Jurusan Ekonomi Akuntansi, Fakultas Ekonomi - Universitas Kristen PetraHttp://Puslit.Petra.Ac.Id/Journals/Accounting/41- Aktivitas yang ada dalam tiap-tiap departemen dan sebabtimbulnya aktivitas

Page 32: Jurnal modal kerja

- Dalam kondisi yang bagaimana setiap aktivitas tersebutdilaksanakan- Bagaimana frekuensi masing-masing aktivitas dalampelaksanaannya.- Sumber-sumber yang dikonsumsi untuk melaksanakan masing-masingaktivitas- Faktor-faktor apa yang menjadi penyebab timbulnya aktivitastersebut ataupenggunaan atas sumber daya yang dimiliki oleh perusahaanGambar 2.Konsep Pembebanan Biaya dengan Metode ABC(Sumber: Horngren 2000)Dari gambar 2, dapat dilihat adanya elemen dalam ABC yang cukuppenting yaitu:1. Setiap aktivitas terjadi disebabkan adanya input yangmenyebabkan harusdilakukan suatu aktivitas. Contoh aktivitas pembelian bahan bakutimbul karenaadanya permintaan atas bahan baku.2. Sumber-sumber tersebut dikonsumsi oleh tiap aktivitas. Yangdimaksud dengansumber-sumber adalah semua hal yang dikorbankan atau digunakanolehperusahaan seperti tenaga kerja, masin, peralatan dan fasilitaslain. Kita dapatmelakukan pengukuran atas sumber daya yang digunakan melaluiaktivitas yangterjadi. Sebagi contoh, aktivitas pembelian bahan bakumengkonsumsi waktuseorang pekerja satu jam untuk memproses setiap satu permintaanpembelianbahan baku.3. Setiap aktivitas dihubungkan dengan output atau obyek biayayang dihasilkan olehsuatu unit organisasi.Adanya asumsi bahwa biaya yang dikeluarkan hanya bervariasisesuai denganjumlah unit yang dihasilkan adalah benar untuk beberapa aktivitasyang berhubungan

Page 33: Jurnal modal kerja

dengan jumlah unit yang diproduksi, seperti pembelian bahan bakudari pemasok dansebagainya. Tetapi ternyata banyak biaya yang dikeluarkan yangjustru tidakdipengaruhi dengan jumlah unit barang yang dihasilkan melainkandipengaruhidengan banyaknya transaksi, contohnya setiap saat perusahaanmengeluarkan bahanbaku dari gudang dengan membuat dokumen penggunaan bahan baku.Transaksitersebut mengakibatkan adanya aktivitas overhead produksimeningkat sepertiinspeksi barang, set-up atau penjadualan. Sehingga sisteminformasi dari pusat biayadipengaruhi oleh banyak sedikitnya transaksi, dengan demikianinformasi pembebananbiaya yang dilakukan akan semakin lengkap untuk mendukungpengambilankeputusan.Secara tradisional, akuntan membebankan biaya kepada produk hanyaberpedomanpada banyak sedikitnya jumlah unit yang dihasilkan sebagai satu-satunya faktor yangmenyebabkna biaya dan aktivitas muncul. Akuntan menggunakanvolume-related costJurnal Akuntansi & Keuangan Vol. 3, No. 1, Mei 2001: 30 - 50Jurusan Ekonomi Akuntansi, Fakultas Ekonomi - Universitas Kristen PetraHttp://Puslit.Petra.Ac.Id/Journals/Accounting/42driver untuk membebankan biaya. Setelah ditelusuri ternyatabeberapa biaya danaktivitas yang muncul bukan dipicu oleh jumlah unit yangdiproduksi sehingga tidaksemua biaya overhead yang muncul dipicu oleh jumlah unit yangdiproduksi. Dalamhal ini akuntan harus mengetahui dasar apa yang bisa digunakanuntukmengalokasikan biaya atas aktivitas dan mengetahui cost driver yangrasional (cost

Page 34: Jurnal modal kerja

driver merupakan faktor-faktor yang menyebabkan timbulnya biaya).Dalam sistem ABC, setiap aktivitas yang dilakukan oleh perusahaandapatdigolongkan menjadi beberapa kelompok aktivitas yang berfungsiuntukmengidentifikasi dasar alokasi yang dipilih oleh masing-masingcost driver dari biayayang dikeluarkan atas kelompok-kelompok biaya aktivitas.Penggolongan aktivitastersebut adalah (Hansen 1999:123)a. Unit-Level activityAdalah aktivitas yang dilakukan setiap kali satu unit produkdiproduksi.b. Batch-Level activityAdalah aktivitas yang berhubungan dengan sekelompok (grup) barangatau jasa.c. Product Sustaining (or Service Sustaining) activityAdalah aktivitas yang dilakukan untuk mendukung eksistensi produkyangdihasilkan di pasarand. Facility Sustaining activityAdalah aktivitas yang dilakukan untuk mempertahankan (eksistensi)pabrik dalamberoperasi.Sedangkan pada saat melakukan pembebanan biaya dari tiap kelompokaktivitastersebut, biaya-biaya yang muncul tersebut diklasifikasikansesuai dengan kelompokaktivitasnya, sehingga dalam membebankan biaya, sistem ABC dapatdigambarkandengan dua tahapan, yaitu (Morse 1996:186):1. Aktivitas yang dilakukan untuk memenuhi keinginan customermengkonsumsisumber daya dalam sejumlah uang tertentu2. Biaya setiap sumberdaya yang dikonsumsi oleh setiap aktivitasharus dibebankan keobyek biaya atas dasar unit aktivitas yang dikonsumsi oleh obyekbiaya itu sendiri2.2.3 Perbandingan Metode Tradisional dan Metode ABC

Page 35: Jurnal modal kerja

Dalam membebankan biaya-biaya yang sifatnya tidak langsung, baikmetodetradisional maupun metode ABC sama-sama melalui dua tahapan. Padatahapan yangpertama, biaya-biaya dibebankan ke pusat biaya melalui pembebananlangsung ataumelalui dasar alokasi tertentu seperti luas lantai untuk biayasewa pabrik. PadaPeningkatan Produktivitas dan Efisiensi Biaya ………. (Ciptani)Jurusan Ekonomi Akuntansi, Fakultas Ekonomi - Universitas Kristen PetraHttp://Puslit.Petra.Ac.Id/Journals/Accounting/43tahapan yang kedua terdapat perbedaan, bila digunakan metodepembebanan biayasecara tradisional, berarti biaya dibebankan atas dasar jumlahunit yang diproduksidan biaya tersebut dialokasikan kepada produk berdasarkan jumlahjam mesin ataudasar pembebanan lain yang dipengaruhi oleh banyak sedikitnyajumlah unit yangdiproduksi. Bila digunakan metode ABC, pada tahapan kedua, biayadibebankankepada produk dengan melihat aktivitas yang membentuk produk.Dalam hal ini akanteridentifikasi mana aktivitas yang berubah sesuai denganpertambahan unit produksiyang dihasilkan, dan mana aktivitas yang tidak dipengaruhi olehjumlah unit yangdihasilkan.Penerapan kedua metode pada perusahaan seringkali memilikiperbedaan hasil atasbiaya produk yang dibebankan, terutama untuk perusahaan yangmemproduksi lebihdari satu jenis produk. Hal ini disebabkan adanya kemungkinanproduk undercostingdan produk overcosting yang terjadi pada saat membebankan biaya-biaya.Kemungkinan produk undercosting dan overcosting tersebut bisadisebabkan karena

Page 36: Jurnal modal kerja

adanya keragaman volume produk yang dihasilkan (volume diversity) dankeragamanjenis produk yang dihasilkan oleh perusahaan (product diversity).2.2.4 Kebaikan dan Kelemahan Sistem ABCABC sebagai salah satu metode pembebanan biaya, sudah banyakdikenal danditerapkan oleh banyak perusahaan di Amerika maupun di Indonesia.Beberapakebaikan dari metode ABC sebagai suatu sistem pembebanan biayaini adalah:1. ABC mengatasi adanya distorsi informasi atas biaya produk yangdibebankan yangdihasilkan dari sistem pembebanan biaya tradisional. Dalam halini ABCmendeteksi hubungan sebab akibat antara aktivitas yang timbuldengan cost driver,sehingga dengan memfokuskan pada tiap cost driver yang ada dalamsetiapaktivitas yang muncul dalam perusahaan, manajer dapat mengertipenyebabinefisiensi biaya yang muncul dan melakukan tindakan-tindakankoreksi apabiladiperlukan.2. Sistem ABC lebih memberikan informasi yang akurat mengenaibiaya-biaya yangmuncul dan dibebankan kepada produk, terutama bagi perusahaanyang memilikivolume produksi tinggi dan diversifikasi produk yang beranekaragam. Dalam halini manajer akan mengetahui aktivitas mana yang harusditingkatkan untukmenambah profit bagi perusahaan dan aktivitas mana yangseharusnya dikurangi.3. ABC memampukan manajer untuk melakukan koreksi atas aktivitasyangdilakukan oleh perusahaan sehingga perusahaan akan lebihmenghemat waktuproduksinya.

Page 37: Jurnal modal kerja

4. ABC memberikan data yang akurat bila biaya-biaya yang munculdi setiap aktivitasadalah sejenis dan bersifat proporsional terhadap cost driver yangtelah ditentukan.Disamping memiliki kelebihan-kelebihan, sistem ABC juga memilikikelemahantertentu. Seperti yang diungkapkan oleh Gayle (1996:132),kelemahan metode ABCtersebut adalah sebagai berikut :1. ABC gagal untuk memotivasi manajer dalam melakukan processimprovementkarena dalam ABC tidak diketahui apakah aktivitas tersebut sesuaidengan apayang diinginkan customer atau tidak.2. Manajer membutuhkan waktu yang lama untuk mendeteksi produkapa yangmejadi kebutuhan dan keinginan customer.Jurnal Akuntansi & Keuangan Vol. 3, No. 1, Mei 2001: 30 - 50Jurusan Ekonomi Akuntansi, Fakultas Ekonomi - Universitas Kristen PetraHttp://Puslit.Petra.Ac.Id/Journals/Accounting/443. Dalam metode ABC tidak berfokus pada pengukuran waktu setiapaktivitas yangdilakukan dan tidak terdeteksi adanya efisiensi waktu danproduktivitas prosesproduksi.4. Sistem ABC memungkinkan manajer untuk melakukan penjualan yangrendahkarena ada kemungkinan manajer akan mengeliminasi permintaan yangkecil danberfokus pada permintaan yang besar. Untuk itulah manajermembutuhkananalisis aktivitas yang membentuk produk tersebut.5. ABC tidak memenuhi kriteria prinsip-prinsip akuntansi yangberterima umum,sehingga hanya bisa diterapkan sebagai laporan kepada pihakinternal perusahaandan bukan kepada pihak eksternal perusahaan.

Page 38: Jurnal modal kerja

6. Dalam metode ABC juga tidak terdeteksi adanya keterbatasan-keterbatasansumberdaya yang dimiliki oleh perusahaan, sehingga seringkalimanajer tidakmenyadari keterbatasan sumberdaya yang dimilikinya denganmengoptimalkanpenggunaanya sesuai dengan kebutuhan.2.3 Hubungan antara Time & Motion Study dan ABC dalam RangkaEfisiensiBiaya dan Peningkatan ProduktivitasProduktivitas adalah perbandingan antara nilai barang yangdihasilkan dari suatuaktivitas produksi dengan biaya-biaya yang dikeluarkan untukmenghasilkan barangtersebut dalam suatu periode tertentu. Biasanya pengukurantingkat produktivitastersebut dilakukan dengan membandingkan hasil yang terjadi padaperiode sekarangini dengan periode dasar. Bagi perusahaan manufaktur, pengukurantingkatproduktivitas merupakan hal yang penting dilakukan. Terdapat tigahal penting yangharus diketahui dari pengukuran produktivitas, yaitu:1. Pengukuran produktivitas akan berdampak pada neraca, dimananeraca akanmenunjukkan modal yang harus dipertahankan oleh perusahaan.2. Pengukuran produktivitas akan berdampak pada laporan laba-rugidimana laporanlaba-rugi tersebut menunjukkan hasil aktivitas masa lalu. Aliranbahan baku yangkemudian diproses dalam proses produksi akan berdampak pada keduahal tersebutdi atas.3. Pengukuran produktivitas haruslah memungkinkan untukditerapkan sertafleksibel terhadap perubahan salah satu variabel. Pengukuranproduktivitasseharusnya dapat mencerminkan kondisi perusahaan di masa yangakan datang

Page 39: Jurnal modal kerja

dimana hal ini tidak dapat diketahui dari laporan neraca danlaba-rugi Laba yangdicapai oleh perusahaan mungkin tinggi dan modal yang digunakanberada padakondisi yang baik, tetapi apabila tidak disertai peningkatanproduktivitas makaperusahaan tidak akan bisa bertahan dalam jangka panjang.Pengukuranproduktivitas yang dilakukan oleh perusahaan mencerminkanpeningkatanaktivitas operasional perusahaan terlepas dari kondisiperekonomian secara makro.Pengukuran produktivitas dapat dilakukan dengan mengidentifikasiadanya delapanvariabel :§ Input sumber daya berupa parsial dan modal yang digunakan ataubiaya yangdikorbankan. RIP/1§ Input sumber daya berupa parsial, bahan bakar, peralatan dantenaga kerjalangsung RIP/2Peningkatan Produktivitas dan Efisiensi Biaya ………. (Ciptani)Jurusan Ekonomi Akuntansi, Fakultas Ekonomi - Universitas Kristen PetraHttp://Puslit.Petra.Ac.Id/Journals/Accounting/45§ Input sumber daya berupa parsial, tenaga kerja tidak langsungRIP/3§ Jumlah keseluruhan input sumber daya (Sum RI)§ Output parsial yang memiliki nilai langsung AOP/1§ Output parsial berupa overhead, bahan bakar, peralatan, dantenaga kerjalangsung. AOP/2§ Jumlah keseluruhan output (Sum AO)§ Perhitungan dan pengukuran produktivitas (PROD)Sehingga dapat dirumuskan sebagai berikut:PROD =Sum A O(b)/Sum RI(m)Sum A O(m)/Sum RI (m)dimana:

Page 40: Jurnal modal kerja

m = peride pengukuran dilakukanb = periode dasar (biasanya satu tahun)Menentukan RIP/1 dapat dihitung dari:RIP/1/b = X/1/b x $/1 + X/2/b x $/2……X/N/b x $/NRIP/1/m= X/1/m x $1 + X/2/m x $/2…..X/N/m x $/Ndimana:X/1…X/N = jam kerja dibutuhkan untuk fasilitas 1s/d N$/1….$/N = biaya tetap yang dikeluarkan kecuali bahan bakar,peralatan,tenaga kerja, dihitung per jam operasi dengan menggunakan metodedepresiasi straight line. Hal ini disebabkan karena peralatantersebut tidak mungkin didepresiasi secara penuh.Menentukan RIP/2 dapat dihitung dari:RIP/2/b = $E/b + $T/b + $L/bRIP/2/m = $E/m + $T/m + $L/m x H/m/H/bdimana:$E/b = Biaya bahan bakar H/b adalah jam kerja langsung dalamtahun dasar$ T/b = Biaya peralatan dan pemeliharaan H/m adalah jam kerjalangsungperiode sekarang ini $ L/b = Biaya langsung tenaga kerjaMenentukan RIP/3 dapat dihitung dari:RIP/3/b = biaya aktual yaitu jumlah dari semua kategori/bRIP/3/m = HA/M/m x HR/M/b + HA/S/m HR/S/b…+ HA/Z/m x HR/Z/bdimana:HA adalah jam kerja aktual dikerjakan oleh manajemen (M) padatahun dasarHR/M/b = rata-rata jam kerja manajer dalam dollar dalam 1 tahundasarHR/S/b = rata-rata jam kerja supervisor dalam dollar dalam satutahun dasarMenentukan AOP/1 dan AOP/2, output parsial dan tingkat pertambahannilai outputAOP/1/b = Q1/b [ST1/1 x 1/(6)….ST1/i x i/(6)] …+ QN/b ,…untuksemua produkyang dihasilkanJurnal Akuntansi & Keuangan Vol. 3, No. 1, Mei 2001: 30 - 50Jurusan Ekonomi Akuntansi, Fakultas Ekonomi - Universitas Kristen PetraHttp://Puslit.Petra.Ac.Id/Journals/Accounting/

Page 41: Jurnal modal kerja

46AOP/1/m = Q1/m[ST1 x 1/(6)…+ (ST1/i x i/(6)]….+QN/m,…untuk semuaprodukyang dihasilkandimana:Q1/b = kuantitas produk yang dihasilkan pada tahun dasarST1f/1 = waktu standar untuk satu unit produk yang dihasilkandenganmenggunakan fasilitas 1$1E/b = biaya bahan bakar per jam pada fasilitas 1, pada tahundasar$1L/b = biaya tenaga kerja langsung per jam pada fasilitas satu,pada tahundasarsehingga AOP/1 merupakan jumlah waktu standar untuk setiap produkpada tiapfasilitas dan kemudian masing-masing dikalikan dengan jumlahbiaya bahan-bakar,listrik, dan pemeliharaan yang diserap dalam aktivitas produksi.Dengan pengukuran produktivitas yang terus-menerus makaperusahaan akandapat mendeteksi peningkatan proses produksi yang dilakukan olehperusahaan. Dalamhal ini pengukuran produktivitas dapat diperluas sehingga sesuaidengan kondisiperusahaan yang bersangkutan. Produktivitas juga dapat digunakansebagai dasarpemberian insentif, gaji atau upah kepada para karyawannya.Untuk perusahaan jasa, pengukuran tingkat produktivitas agaksulit tetapibukanlah hal yang tidak mungkin dilakukan. Pada perusahaan jasa,pengukuranproduktivitas terutama bertujuan untuk menentukan tingkatpenyerapan sumberdayayang dimiliki dengan hasil yang diinginkan. Konsep pengukuran inijuga dapatditerapkan untuk mengukur penyerapan biaya tidak langsung padaperusahaan

Page 42: Jurnal modal kerja

manufaktur. Cara pengukurannya dapat dilakukan denganmendeskripsikan strukturpekerjaan-unit, sistem penggunaan personal computer sebagai alatbantu dalammempermudah informasi yang ingin diketahui, penentuan waktustandar denganmenggunakan tenaga manusia dan komputer, penggunaan catatan waktuatas sebuahpekerjaan, penggunaan teknik peramalan untuk mengantisipasiadanya penyimpanganpengukuran produktivitas. Pengukuran produktivitas dapatdilakukan denganmenggunakan formula:PROD =[Sum HE/m] / [ Sum HA/m][Sum HE/m] / [Sum HA/m]atau PROD =[ Sum HE/m][Sum HE/m]dimana:HE = jam kerja yang diserap (pekerjaan x waktu standar)HA = jam kerja aktual/m = periode pengukuran/b = periode dasarPengukuran produktivitas atas aktivitas yang dilakukan olehperusahaanmanufaktur maupun jasa, semakin penting peranannya, terutamakarena informasipeningkatan proses produksi dan penyerapan aktivitas produksitersebut tidak dapatdideteksi dari laporan neraca atau dari laporan laba-rugisehingga perusahaan haruslahmengembangkan sendiri metode pengukurannya. Produktivitas dapatditingkatkanmelalui berbagai macam cara, diantaranya :1. Penggunaan metode Time & Motion study sebagai metode pengukuransecarailmiah atas setiap aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan dalammenghasilkan

Page 43: Jurnal modal kerja

Peningkatan Produktivitas dan Efisiensi Biaya ………. (Ciptani)Jurusan Ekonomi Akuntansi, Fakultas Ekonomi - Universitas Kristen PetraHttp://Puslit.Petra.Ac.Id/Journals/Accounting/47produk bagi customer. Dalam pengukurannya, perusahaan dapatmengembangkankategori pergerakan dalam tingkatan-tingkatan yang lebihkompleks.2. Jika waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu aktivitasproduksi makinbertambah tanpa adanya peningkatan input yang diserap untukmenghasilkanproduk, maka dapat dikatakan produktivitas proses tersebutmeningkat.3. Jika perusahaan menerapkan sistem pembagian keuntungan yangjelas makaproduktivitas seharusnya menunjukkan peningkatan yang baik,karena denganadanya sistem pembagian keuntungan yang jelas maka akan dapatdiketahuipeningkatan produtivitas individu dalam setiap aktivitasnya.Dalam hal ini perludiperhatikan bahwa, apabila pengukuran produktivitas sudahdilakukan denganbenar, maka bila terjadi perubahan dalam metode penentuan biayadepresiasi atauperubahan tingkat upah seharusnya tidak mempengaruhi pengukuranproduktivitas.Peningkatan produktivitas merupakan suatu konsekuensi yang logisdari adanyapengukuran terhadap waktu yang dibutuhkan untuk melakukan suatuaktivitas, jugadari adanya efisensi pergerakan yang terjadi untuk menyelesaikansuatu aktivitas,sehingga dari time & motion study ini, akan membantu perusahaan dalammendeteksiefisiensi waktu, tempat, tenaga dan sumber daya lainnya yangdiperlukan untukmenyelesaikan aktivitas menghasilkan produk.

Page 44: Jurnal modal kerja

Dalam perusahaan, yang telah melakukan pengukuran atas setiapaktivitas yangdilakukannya, sangat penting dilakukan pembebanan biaya yangakurat atas setiapaktivitas yang telah dideteksi dan diukur dengan menggunakan time& motion study.Setelah aktivitas-aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan dalammenghasilkanproduk dideteksi dan diukur, maka hal yang dilakukan olehperusahaan untukselanjutnya adalah bagaimana biaya yang timbul atas setiapaktivitas ini dibebankankepada produk.Salah satu kelemahan metode ABC adalah bahwa dalam metode ABCperusahaantidak dapat mendeteksi adanya pengukuran waktu dan efektivitaspergerakan suatuaktivitas, sehingga dalam metode ABC perusahaan tidak bisamendeteksi adanyapeningkatan produktivitas yang muncul atas sebuah aktivitas.Metode ABC lebihberfokus pada bagaimana perusahaan melakukan pembebanan biaya-biaya yangmuncul atas aktivitas yang dilakukan. Melihat kelemahan tersebut,maka perludilakukan suatu integrasi yang baik antara penggunaan metode time& motion studydengan metode ABC untuk mengukur efisiensi biaya dan peningkatanproduktivitasyang muncul dari keseluruhan aktivitas yang dilakukan olehperusahaan sebagaiorganisasi bisnis.Dengan menerapkan time & motion study berarti perusahaan telahmelakukanserangkaian pengukuran setiap aktivitas yang dilakukannyatermasuk waktu yangdibutuhkan untuk berproduksi dan pergerakan setiap aktivitasmenggunakan sistem

Page 45: Jurnal modal kerja

manual maupun komputer dan berbagai macam alat bantu sehinggamempermudahperpindahan aktivitas dan karena aktivitasnya sudah diatursedemikian rupa makabiaya yang ditimbulkan pun akan lebih efisien. Penggunaan metodeABC dalammembebankan biaya-biaya, pada akhirnya menjadi pilihan yang baikmengingatmetode ini berusaha membebankan biaya secara akurat atas dasaraktivitas yangdilakukan oleh perusahaan. Integrasi antara metode time & motionstudy denganmetode ABC ini akan memberikan informasi yang akurat mengenaipeningkatanJurnal Akuntansi & Keuangan Vol. 3, No. 1, Mei 2001: 30 - 50Jurusan Ekonomi Akuntansi, Fakultas Ekonomi - Universitas Kristen PetraHttp://Puslit.Petra.Ac.Id/Journals/Accounting/48produktivitas dan efisiensi biaya yang timbul sebagai akibat daripengukuran aktivitasdan konsumsi sumberdaya yang terjadi serta pemanfaatanketerbatasan sumberdayayang dimiliki semaksimal mungkin.2.4 Kaitan Time & Motion Study dan ABC dengan Strategic DecisionSejalan dengan arah dan tujuan yang ingin dicapai olehperusahaan, maka setiapperusahaan yang ingin bisa bertahan dalam persaingan haruslahmemiliki tujuanstrategik perusahaan. Tujuan strategik yang ingin dicapaiperusahaan tersebutharuslah dikaitkan atau diselaraskan dengan tujuan jangka pendekdan serangkaianaktivitas yang dilakukan oleh perusahaan. Pada integrasipenerapan metode time &motion study dan metode ABC, perusahaan dapat melakukan pengukuranproduktivitas atas aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan, jugadapat melakukanpembebanan biaya yang akurat atas suatu aktivitas. Tetapipenggunaan kedua

Page 46: Jurnal modal kerja

metode tersebut belum dikaitkan dengan tujuan strategikperusahaan, sehingga tidakdapat secara lengkap memberikan informasi mengenai hal-hal yangbersifat strategik.Untuk dapat memenangkan persaingan pasar, maka perusahaan perlumendeteksiapakah setiap aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan sesuaidengan arahpencapaian tujuan perusahaan dalam jangka panjang yaitu memenuhiapa yangmenjadi keinginan customer. Oleh karena itu perlu dideteksi apakahsetiap aktivitasyang dilakukan menciptakan nilai tambah bagi customer dan manakahaktivitas yangtidak memberikan nilai tambah bagi perusahaan. Untuk mendeteksisetiap aktivitasyang dilakukan oleh perusahaan dalam kaitannya dengan pencapaiantujuan strategikdan pengambilan keputusan strategik, sehingga perlu dilakukanActivity-BasedManagement (ABM).Dalam ABM, perusahaan akan dapat mendeteksi mana diantaraaktivitas-aktivitasyang dilakukan oleh perusahaan yang memiliki (memberikan) nilaitambah bagicustomer. Beberapa dari aktivitas yang terjadi mungkin menyerapwaktu yang lamadan pergerakan yang rumit tetapi jika aktivitas tersebut tidakmemberikan nilaitambah bagi customer, maka sudah selayaknya aktivitas tersebutdihilangkan. Denganmengurangi aktivitas-aktivitas yang tidak memberikan nilai tambahbagi customertersebut, maka perusahaan akan memiliki efisiensi, tenaga, biayadan waktu yanglebih banyak. Contoh aktivitas dalam perusahan manufaktur yangtidak memiliki nilaitambah menurut Morse (1996:184):

Page 47: Jurnal modal kerja

¨ Movement (aktivitas pergerakan) yaitu waktu yang dibutuhkanuntukberpindahnya barang dari satu tempat (workstations) dimana aktivitasbernilaitambah dilakukan¨ Waiting (aktivitas menunggu) yaitu waktu menunggu yang terdapatdiantara(selang) keseluruhan aktivitas yang memiliki nilai tambah¨ Setup (aktivitas penyiapan) yaitu waktu yang dibutuhkan untukmelakukanpersiapan dalam rangka pelaksanaan aktivitas yang memiliki nilaitambah¨ Inspection (aktivitas pemeriksaan) waktu yang dibutuhkan untukmemeriksa,memverifikasi apakah aktivitas yang bernilai tambah tersebuttelah dilaksanakansebaik-baiknya.Dengan melihat dan menganalisis adanya aktivitas yang memilikinilai tambah danaktivitas yang tidak memiliki nilai tambah tersebut, makaperusahaan akan dapatPeningkatan Produktivitas dan Efisiensi Biaya ………. (Ciptani)Jurusan Ekonomi Akuntansi, Fakultas Ekonomi - Universitas Kristen PetraHttp://Puslit.Petra.Ac.Id/Journals/Accounting/49menetapkan tujuan strategik dan menetapkan berbagai tindakanuntuk mencapaitujuan strategik perusahaan.3. KESIMPULANSetiap perusahaan atau organisasi bisnis melakukan sejumlahaktivitas untukmenghasilkan produk yang sesuai dengan keinginan customer.Aktivitas yangdilakukan oleh perusahaan semakin berkembang sesuai denganperkembanganperusahaan itu sendiri, sehingga diperlukan suatu teknikpengukuran aktivitas yangdilakukan oleh perusahaan. Berbagai macam metode pengukuranaktivitas telah

Page 48: Jurnal modal kerja

dikembangkan diantaranya adalah metode time & motion study. Dalammetodepengukuran tersebut setiap pergerakan aktivitas dan waktu yangdibutuhkan untukmelakukan aktivitas diukur dan dideteksi. Metode yangdikembangkan meliputi duakerangka besar yaitu: metode pengukuran pergerakan atauperpindahan (motionstudy) dan metode pengukuran waktu atas suatu aktivitas (time study).Pengukuran pergerakan atas aktivitas dilakukan dengan teknikwork-unit analysis,work activity analysis dan work sampling, process-chart product analysis.Sedangkanpengukuran atas waktu yang dibutuhkan untuk melakukan setiapaktivitas diukurdengan menggunakan direct-time study-extensive, intensive sampling, danpredetermined time studies. Dengan semua teknik pengukuran tersebut,perusahaanakan dapat melakukan pengukuran secara ilmiah dalam tiapaktivitas yang dilakukan,sehingga perusahaan dapat mendeteksi adanya peningkatan efisiensiwaktu dan tenagaatau sumber-sumber yang dikorbankan untuk tiap-tiap aktivitas.Adanya pengukuran yang akurat atas setiap aktivitas akan membantuperusahaandalam menentukan produktivitas setiap aktivitas yang dilakukan.Hal ini tentu sajaakan membuat kondisi perusahaan menjadi baik dalam jangkapanjang. Sedangkanadanya kebutuhan untuk melakukan efisiensi dalam segala aktivitasmendorongperusahaan untuk melakukan pembebanan biaya yang akurat atasaktivitas yangdilakukannya, sehingga perusahaan menerapkan sistem Activity-BasedCosting (ABC).Dalam sistem ABC, biaya –biaya tidak langsung yang timbul dandibebankan kepadaproduk berdasarkan aktivitas yang membentuk produk tersebutsehingga unsur biaya

Page 49: Jurnal modal kerja

produk yang dibebankan semakin akurat. Penggunaan metode Time &Motion Studyyang diintegrasikan dengan metode ABC dalam hal pembebananbiayanya, akanmempengaruhi produktivitas dan efisiensi biaya perusahaan. Denganintegrasi yangsaling melengkapi antara metode time & motion study dan metode ABC,maka dapatmembantu meningkatkan produktivitas perusahaan dan efisiensibiaya yangdikeluarkan oleh perusahaan pada suatu periode.DAFTAR PUSTAKAGayle, Rayburn.L (1996), Cost Accounting: Using A Cost ManagementApproach, sixthedition, Irwin Publishing Company, USA.Hansen, Don.R and Maryanne M.Mowen (1999), Management Accounting,Fifth edition,South-Western Publishing Company, USA.Jurnal Akuntansi & Keuangan Vol. 3, No. 1, Mei 2001: 30 - 50Jurusan Ekonomi Akuntansi, Fakultas Ekonomi - Universitas Kristen PetraHttp://Puslit.Petra.Ac.Id/Journals/Accounting/50Horngren, Charles.T, Stratton and Sundem (2000), Cost Accounting: AManagerialApproach, Tenth edition, Prentice-Hall Publishing Company, USA.Morse, Davis and Graves (1996), Management Accounting: A StrategicApproach, firstedition, South-Western Publishing Company, USA.Mundel, Marvin, E. and David L.Dunner (1994), Motion & Time Study:ImprovingProductivity, Seventh edition, Prentice-Hall Publishing Company,USA.Trischler, William.E, (1996), Understanding & Applying Value-AddedAssesment:Eliminating Business Process Waste, First edition, ASQC Quality-Press,Wisconsin, USA.