Page 1
Jurnal Kesmas
Prima Indonesia
Determinan Kejadian Penyakit TB Paru di Puskesmas Binjai Estate
Hubungan Komunikasi Interpersonal Tenaga Kesehatan dengan
Kepuasan Pasien di Puskesmas Padang Bulan, Medan
Hubungan Pola Konsumsi Makan dengan Kadar HB pada Anak Panti
Asuhan Alkohfi Medan
Analisis Keberadaan Bakteri Coliform pada Penjamah Minuman dan
Peralatannya yang Dipasarkan di Pusat Makanan Kota Medan
Pengaruh Karakteristik, Lingkungan dan Perilaku dengan Kejadian
Malaria di Wilayah Kerja Puskesmas Tanjung Tiram Kecamtan Tanjung
Tiram, Kabupaten Batu Bara tahun 2014
Hubungan Unsafe action dengan Kecelakaan Kerja pada Pekerja
Pemeliharaan Sarana PT.KAI UPT Balai Yasa Pulo Brayan
Vol. 4 No. 1 Januari 2017
ISSN 2355-164X
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS PRIMA INDONESIA
(UNPRI)
Page 2
Pembina
Santy Deasy Siregar, SKM.,M.Kes
(Dekan FKM UNPRI)
Ketua Penyunting
Herbert Wau, SKM., MPH
Penyunting Pelaksana
Frans Yosep Sitepu, SKM., MPH – DinKes Prop. Sumut
Masryna Siagian, SP., M.Si – UNPRI
Rafael Ginting, SKM – UNPRI
Mitra Bestari
Prof. drg. Monang Panjaitan, MS – UNPRI
Prof. Dr. Dra. Irnawati Marsaulina, MS – USU
Prof. dr. R.S. Parhusip, Sp.P – UNPRI
Prof. dr. Oloan S.M Siahaan – UNPRI
Sekretariat
Lenta Friska Purba, S. Kom
Alamat Redaksi :
Fakultas Kesehatan Masyarakat - Universitas Prima Indonesia
Jl. Sekip, Simpang Sikambing, Medan, 20113
Telp. 061 – 457 8870, 457 8890; Email :[email protected]
Vol. 4 No. 1 Januari 2017 ISSN 2355-164X
Page 3
DAFTAR ISI
Determinan Kejadian Penyakit TB Paru di Puskesmas Binjai Estate
Iqbal Zein, Herbert Wau 1
Hubungan Komunikasi Interpersonal Tenaga Kesehatan dengan
Kepuasan Pasien di Puskesmas Padang Bulan, Medan
Suci Wilanda, Mafe Robbi Simanjuntak 14
Hubungan Pola Konsumsi Makan dengan Kadar HB pada Anak Panti
Asuhan Alkohfi Medan
Gusryani Dali Munthe, Santy Siregar 26 26
Analisis Keberadaan Bakteri Coliform pada Penjamah Minuman dan
Peralatannya yang Dipasarkan di Pusat Makanan Kota Medan
Reza Tarigan, Masryna Siagian 37
Pengaruh Karakteristik, Lingkungan dan Perilaku dengan Kejadian
Malaria di Wilayah Kerja Puskesmas Tanjung Tiram Kecamtan Tanjung
Tiram, Kabupaten Batu Bara tahun 2014
Putri Yunita Pane, Wirsal Hasan, Taifik Ashar 50
Hubungan Unsafe action dengan Kecelakaan Kerja pada Pekerja
Pemeliharaan Sarana PT.KAI UPT Balai Yasa Pulo Brayan Endang Sri Mulyani, Rapael Ginting 64
Vol. 4 No. 1 Januari 2017 ISSN 2355-164X
Page 4
PENGANTAR REDAKSI
Jurnal Kesmas Prima Indonesia (JKPI) Volume 4 No 1 Januari 2017
menyajikan berbagai hasil penelitian tentang kesehatan masyarakat. Dalam
penerbitan ini tentu banyak kekurangan disana sini tetapi kritik dan saran yang
membangun dari para pembaca sangatlah diharapkan untuk menambah
kesempurnaan dari Jurnal Kesmas Prima Indonesia ini.
Harapan tentunya akan semakin luasnya jangkauan dari Jurnal Kesmas
Prima Indonesia sebagai suatu wahana informasi ilmiah di bidang kesehatan
masyarakat. Kami sangat berharap dari para pembaca untuk bersedia
menyumbangkan tulisannya agar media komunikasi ilmiah yang kita cintai ini
senantiasa dapat eksis dan berkesinambungan.
Akhirnya, kami sampaikan banyak terima kasih untuk para penulis yang
telah menyumbangkan tulisannya pada edisi perdana ini dan tidak lupa kepada
semua pihak yang sudah membantu proses penerbitan dari Jurnal Kesmas Prima
Indonesia ini sehingga dapat dibaca para pembaca sekalian.
Salam,
Dewan Redaksi
Vol. 4 No. 1 Januari 2017 ISSN 2355-164X
Page 5
PETUNJUK UNTUK PENULIS
1. Jurnal Kesmas Prima Indonesia memuat publikasi karya asli, studi literature,
studi kasus, dan laporan penelitian dalam tema khusus kesehatan masyarakat.
2. Naskah harus belum pernah diterbitkan pada jurnal lain dan redaksi berhak
mengedit hasil tulisan tanpa izin penulis. Naskah ditulis dengan ketentuan
sebagai berikut :
a. Naskah harus diketik menggunakan Ms. Word huruf Times New Roman.
b. Naskah harus disertai dengan abstrak (dalam bahasa Inggris) tidak melebihi
250 kata dan disertai dengan kata – kata kunci yang dapat digunakan untuk
penelusuran.
c. Naskah harus diterima oleh staf redaksi dalam bentuk cetak dan berkas
elektronik.
d. Naskah harus diketik menggunakan jenis huruf Times New Roman (ukuran
12) dengan satu setengah spasi pada kertas A4 (21 x 29.7 cm)dengan batas
Margin 4,4,3,3, dan tidak lebih dari 15 halaman.
e. Artikel penelitian dan studi kasus adalah merupakan makalah laporan hasil
penelitian asli dalam bidang kesehatan maupun cabang ilmunya. Isi makalah
tersusun dalam urutan :Judul, Nama Penulis, Abstract, Pendahuluan (tanpa
sub judul, memuat latar belakang masalah, tujuan serta manfaat penelitian),
Metode, Hasil dan Pembahasan, Kesimpulan dan Saran, serta Daftar
Pustaka. Singkatan dan unit hasil ukuran disesuaikan dengan system
internasional.
f. Tinjauan pustaka berisi artikel review mengenai segala aspek dalam bidang
kesehatan masyarakat yang didasari kepustakaan yang mutakhir. Isi makalah
tersusun dalam urutan :Judul, Nama Penulis, Abstract, Pendahuluan
(tanpa subjudul), Pembahasan (dengan sub judul yang disesuaikan dengan
kebutuhan) dan penutup (atau Kesimpulan dan saran).
Vol. 4 No. 1 Januari 2017 ISSN 2355-164X
Page 6
g. Judul harus diketik dengan huruf capital, nama penulis dan afiliasinya
disertai alamat institusi.
h. Judul Tabel harus diketik di atas table dan judul gambar atau grafik di
bawah gambar atau grafik.
i. Rujukan harus diberi nama sumber yang dirujuk dan tahun sesuai dengan
sistem Harvard.
Vol. 4 No. 1Januari2017 ISSN 2355-164X
Page 7
50
PENGARUH KARAKTERISTIK, LINGKUNGAN DAN PERILAKU DENGAN
KEJADIAN MALARIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TANJUNG
TIRAM KECAMATAN TANJUNG TIRAM
KABUPATEN BATU BARA
TAHUN 2014
Putri Yunita Pane 1, Wirsal Hasan
2, Taufik Ashar
2
1 Alumni Program Pascasarjana IKM FKM – USU, Medan
2 Staf Pengajar IKM FKM – USU, Medan
ABSTRACT
Malaria is one of the infectious diseases which is still health problem globally.
Morbidity and mortality of malaria is fairly significant and endemic in 105
countries.Tanjung Tiram is one of subdistricts located in Batu Bara District and one of the
endemic areas; malaria case began to increase from 2011 to 2013.
The research used observational analytic method with cross sectional design which
analyzed the influence of characteristics, environment, and behavior on the incidence of
malaria in the working area of Tanjung Tiram Puskesmas, Tanjung Tiram Subdistrict,
Batu Bara District, in 2014. The population case was positive malaria case, based on the
medical records at Tanjung Tiram Puskesmas and population control of the inhabitants
who were not affected by malaria. The samples were 54 respondents who were affected by
malaria in case group, and 54 respondents who were not affected by malaria in control
group. The data were gathered by conducting observation and interviews with
questionnaires and analyzed by using chi square test, Exact Fisher test, and multiple
logistic regression tests.
The result of bivatriate analysis showed that there was significant correlation of
occupation, knowledge, mosquito breeding places, habit of going out in the evening, habit
of using mosquito net, and habit of using mosquito killers with the incidence of malaria.
The result of multivatriate analysis showed that the variables of occupation (OR = 1.966,
95% CI = 1.328-2.911) and habit of going out (OR = 8.034, 95% CI = 2.998-21.531) had
the most dominant influence on the incidence of malaria in the working area of Tanjung
Tiram Puskesmas, Tanjung Tiram Subdistrict, particularly at Bagan Dalam Village.
It is recommended that the Health Service of Batu Bara District and its Puskesmas
carry out fogging regularly and increase counseling about malaria. The community should
improve their behavior by wearing covered long sleeves in work and used mosquito nets
and mosquito killers so that they will be prevented from mosquito bites.
Keywords : Influence of Characteristics, Environment, Behavior, Incidence of Malaria
PENDAHULUAN
Malaria merupakan salah satu
penyakit infeksi yang masih menjadi
masalah kesehatan global. Morbiditas
dan mortalitas penyakit malaria
cukup signifikan dan endemis di
105 negara di dunia. Perubahan
kondisi lingkungan berupa global
warming (pemanasan global)
semakin memperburuk kasus malaria
dengan mempercepat pematangan
parasit di dalam tubuh nyamuk,
meningkatkan frekuensi gigitan
Pengaruh Karakteristik Putri, Wirsal & Taufik
Page 8
nyamuk, dan memberikan
kondisi yang
kondusif bagi perkembangan
hidup nyamuk (Soedarto, 2011).
Penyakit malaria disebabkan
oleh parasit protozoa dari Genus
Plasmodium. Empat spesies yang
ditemukan pada manusia adalah
Plasmodium vivax, Plasmodium ovale,
Plasmodium malariae dan
Plasmodium falciparum. Walau
begitu, studi terbaru telah menemukan
suatu spesies Plasmodium baru yang
menyerang primata dan menginfeksi
manusia. Spesies Plasmodium yang
kelima ini dikenali sebagai
Plasmodium knowlesi (Hiswani,
2004).
Malaria masih menjadi
permasalahan kesehatan masyarakat
khususnya terkait dengan resistensi
Plasmodium falciparum terhadap
pengobatan klorokuin. Permasalahan
lainnya yang menyebabkan malaria
masih menjadi beban kesehatan
masyarakat adalah meluasnya daerah
perindukan vektor akibat perubahan
lingkungan, penambahan jumlah
vektor akibat perubahan iklim yang
menyebabkan musim hujan lebih
panjang dari kemarau, dan
peningkatan penularan karena
mobilitas penduduk. Di Sumatera
Utara, dari 33 kabupaten/kota yang
melapor pada tahun 2012 jumlah
penderita malaria klinis sebanyak
27.630 penderita dengan jumlah yang
positif sebanyak 22.981 orang atau
Annual Parasite Insidence (API)
sebesar 1,74 per 1000 penduduk
dengan kasus tertinggi di Kabupaten
Mandailing Natal, Asahan dan Batu
Bara (Profil Kesehatan Indonesia,
2012).
Kabupaten Batubara
merupakan daerah yang masih ada
ditemukan kasus malaria dengan
jumlah 3.548 penderita malaria yang
tersebar di 7 kecamatan. Secara
geografis Kabupaten Batu Bara
terletak antara 2046
’ – 3
026’ LU dan
99005’ – 99
039’ BT dan merupakan
wilayah yang bertopografi relatif datar
dan landai dengan ketinggian 0 – 50 m
dpl (di atas permukaan laut).
Kabupaten Batu Bara beriklim tropis
sebagaimana iklim di Indonesia secara
umumnya dengan temperatur tinggi
dan suhu udara yang tinggi pula
sepanjang tahun, yaitu 230 - 27
0 C,
dengan dua musim yaitu musim hujan
dan musim kemarau. Tingkat curah
hujan adalah 1.702 mm/tahun. Kondisi
wilayah geografis Kabupaten Batu
Bara tersebut mendukung terjadinya
kejadian malaria (Badan Pusat Statisik
Kabupaten Batu Bara, 2013).
Kecamatan Tanjung Tiram
adalah salah satu kecamatan yang
berada di Kabupaten Batu Bara dan
merupakan kecamatan endemis
malaria. Berdasarkan laporan tahunan
Puskesmas Tanjung Tiram pada tahun
2011 tercatat sebanyak 883 orang
penderita malaria, tahun 2012 tercatat
sebanyak 921 orang penderita malaria,
mengalami peningkatan pada tahun
2013 menjadi sebanyak 1455 orang
penderita malaria (Dinas Kesehatan
Batu Bara, 2013).
Penelitian ini mengambil
lokasi di Desa Bagan Dalam
Kelurahan Tanjung Tiram Kecamatan
Tanjung Tiram, dengan pertimbangan
kasus malaria di daerah tersebut masih
tinggi pada periode awal Januari 2013
sampai dengan akhir Desember 2013
berjumlah 347 kasus (Dinas
Kesehatan Kabupaten Batu Bara,
2013). Penggunaan lahan yang berada
di sekitar pemukiman penduduk
seperti sawah, kebun, kolam sebagai
Pengaruh Karakteristik Putri, Wirsal & Taufik
51
Page 9
media perkembangbiakan
vektor malaria memungkinkan
tingginya transmisi malaria. Perilaku
penduduk keluar malam karena
aktifitas sebagai petani dan nelayan
juga merupakan faktor resiko untuk
kejadian malaria.
Perumusan Masalah dalam
penelitian ini yaitu oleh karena
tingginya kasus malaria positif di
wilayah Kabupaten Batu Bara
khususnya Desa Bagan Dalam, maka
perlu dilakukan penelitian bagaiamana
pengaruh karakteristik, lingkungan
dan perilaku terhadap kejadian malaria
di Wilayah Kerja Puskesmas Tanjung
Tiram Kecamatan Tanjung Tiram
Kabupaten Batu Bara.
Tujuan yang ingin dicapai
dalam penelitian ini adalah untuk
menganalisa pengaruh karakteristik,
lingkungan dan perilaku dengan
kejadian malaria dan mengukur
besarnya berbagai faktor yang
berpengaruh terhadap kejadian malaria
di wilayah kerja Puskesmas Tanjung
Tiram Kecamatan Tanjung Tiram
Kabupaten Batu Bara.
KERANGKA KONSEP Variabel Independent Variabel Dependent
Gambar 1. Kerangka Konsep
Penelitian
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian yang
digunakan adalah penelitian
observasional dengan menggunakan
rancangan penelitian case control.
Penelitian akan dilaksanakan
di wilayah kerja Puskesmas Tanjung
Tiram, Desa Bagan Dalam, karena
merupakan desa High Case Insidence
dengan API (Annual Parasite
Insidence) tahun 2013 sebesar 77,40
Perilaku
- Kebiasaan
Diluar Rumah
pada Malam
Hari
- Kebiasaan
Menggunakan
Kelambu
- Kebiasaan
Menggunakan
Obat Anti
Nyamuk
Kasus
Malaria
Lingkungan Dalam
Rumah
- Kawat Kasa
- Langit-langit
- Dinding
Lingkungan Luar
Rumah
- Tempat
Perindukan
Nyamuk
Karakteristik
- Pendidikan
- Pekerjaan
- Pengetahuan
Pengaruh Karakteristik Putri, Wirsal & Taufik
52
Page 10
0/00. Waktu penelitian Mei sampai
dengan ujian komprehensif .
Populasi kasus pada penelitian
ini adalah 347 kasus malaria positif
yang berada di Desa Bagan Dalam dan
populasi control yaitu semua orang
yang dinyatakan bebas malaria yang
bertempat tinggal di desa Bagan
Dalam, Kecamatan Tanjung Tiram,
Kabupaten Batu Bara dan tidak tinggal
serumah dengan kasus, memiliki usia
setara dengan kasus, mempunyai
faktor risiko sama dengan kelompok
kasus. Sampel kasus malaria
berjumlah 54 dan kontrol berjumlah
54, total sampel dalam penelitian ini
adalah 108 sampel.
Data yang telah dilakukan
pengolahannya dengan benar
selanjutnya dianalisa dengan :
a. Analisa Univariat
Analisa univariat ini dilakukan
untuk memperoleh gambaran
distribusi frekwensi subyek penelitian
dan distribusi proporsi kasus dan
kontrol menurut masing-masing
variabel independent (faktor risiko)
yang diteliti.
b. Analisa Bivariat
Analisa bivariat digunakan
untuk mengetahui hubungan faktor
risiko utama dengan kejadian penyakit
(malaria) yang sekaligus menguji
hipotesis penelitian dengan
menggunakan uji Chi Square dan jika
jumlah angka dalam sel kurang dari
lima maka menggunakan uji exact
Fisher’s.
c. Analisa Multivariat
Analisis multivariat dilakukan
dengan tujuan untuk menggambarkan
hubungan antara variabel dependent
dengan variabel independent secara
simultan dalam populasi. Analisis
multivariat dilakukan dengan cara
menghubungkan beberapa variabel
bebas dengan satu variabel terikat
secara bersamaan. Karena variabel
bebas bersifat dikotomis (kategori),
maka analisis yang digunakan regresi
logistic.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hubungan Karakteristik
Responden dengan Kejadian
Malaria
Hubungan karakteristik
responden yang terdiri dari
pendidikan, pekerjaan dan
pengetahuan dengan kejadian malaria
di Wilayah Kerja Puskesmas Tanjung
Tiram Kecamatan Tanjung Tiram
Kabupaten Batu Bara tahun 2014
dapat dijelaskan pada tabel berikut :
Pengaruh Karakteristik Putri, Wirsal & Taufik
53
Page 11
Tabel 1. Tabulasi Silang Hubungan Karakteristik Responden dengan Kejadian
Malaria di Wilayah Kerja Puskesmas Tanjung Tiram Kecamatan Tanjung Tiram
Kabupaten Batu Bara
Karakteristik
Responden
Kejadian Malaria
p
value χ² OR (95%) CI
Kasus
(+)
Kontrol
(-) Total
n % n % n %
Pendidikan
0,679 0,172 0,842 (0,373-
1,899) 1. SD, SMP 36 66,7 38 70,4 74 68,5
2. SMP, SMA 18 33,3 16 29,6 34 31,5
Total 54 100 54 100 108 100
Pekerjaan
0,001 27,509
10,362 (4,061-
26,440) 1. Berisiko 35 64,8 8 14,8 43 39,8
2. Tidak
Berisiko 19 35,2 46 85,2 65 60,2
Total 54 100 54 100 108 100
Pengetahuan
0,012 6,261 0,374 (0,172-
0,814) 1. Baik 21 38,9 34 63,0 55 50,9
2. Kurang Baik 33 61,1 20 37,0 53 49,1
Total 54 100 54 100 108 100
Berdasarkan hasil penelitian
hubungan pendidikan dengan kejadian
malaria menunjukkan bahwa responden
lebih banyak berpendidikan SD, SMP
yaitu 74 orang (68,5%) pada kasus 36
orang (66,7%) sedangkan kontrol 38 orang
(70,4%). Hasil uji statistik dengan uji chi
square menunjukkan bahwa nilai
p=0,679>0,05 yang artinya tidak terdapat
hubungan antara tingkat pendidikan
dengan kejadian malaria di wilayah kerja
Puskesmas Tanjung Tiram Kecamatan
Tanjung Tiram Kabupaten Batu Bara.
Berdasarkan hasil penelitian
hubungan pekerjaan dengan kejadian
malaria menunjukkan bahwa responden
lebih banyak yang memiliki pekerjaan
yang tidak berisiko yaitu sebanyak 65
orang (60,2%) pada kasus 19 orang
(35,2%) dan kontrol 46 orang (85,6%).
Hasil uji statistik dengan uji chi-square
menunjukkan bahwa nilai p=0,001<0,05
yang artinya ada hubungan antara
pekerjaan dengan kejadian malaria di
wilayah kerja Puskesmas Tanjung Tiram
Kecamatan Tanjung Tiram Kabupaten
Batu Bara. Nilai OR yaitu 10,362 CI 95%
4,061<CI<26,440 yang artinya responden
yang memiliki pekerjaan sebagai nelayan,
anak buah kapal, tukang becak mesin dan
berjualan pada malam hari akan berisiko
10,362 kali untuk mengalami kejadian
malaria dibandingkan dengan responden
yang memiliki pekerjaan sebagai ibu
rumah tangga.
Berdasarkan hasil penelitian
hubungan tingkat pengetahuan dengan
kejadian malaria menunjukkan bahwa
responden lebih banyak yang memiliki
tingkat pengetahuan baik yaitu 55
responden (50,9%) pada kasus 21 orang
(38,9%) sedangkan kontrol 34 orang
(63,0%). Hasil uji statistik dengan uji chi-
square menunjukkan bahwa nilai
p=0,012<0,05 yang artinya ada hubungan
antara tingkat pengetahuan dengan
kejadian malaria di wilayah kerja
Puskesmas Tanjung Tiram Kecamatan
Tanjung Tiram Kabupaten Batu Bara.
Nilai OR yaitu 0,374 CI 95%
0,172<CI<0,814 yang artinya responden
yang memiliki tingkat pengetahuan kurang
Pengaruh Karakteristik Putri, Wirsal & Taufik
54
Page 12
baik maka akan berisiko 0,374 kali untuk
mengalami kejadian malaria dibandingkan
dengan responden yang memiliki tingkat
pengetahuan baik.
Hubungan Lingkungan dalam Rumah
dengan Kejadian Malaria
Hubungan lingkungan dalam
rumah yang terdiri dari kawat kasa,
dinding serta langit-lagit dengan kejadian
malaria di Wilayah Kerja Puskesmas
Tanjung Tiram Kecamatan Tanjung Tiram
Kabupaten Batu Bara tahun 2014
dijelaskan sebagai berikut :
Tabel 2. Tabulasi Silang Hubungan Lingkungan Dalam Rumah dengan Kejadian
Malaria di Wilayah Kerja Puskesmas Tanjung Tiram Kecamatan Tanjung Tiram
Kabupaten Batu Bara
Lingkungan
Dalam
Rumah
Kejadian Malaria p
value χ²
OR (95%
CI) Kasus (+) Kontrol (-) Total
n % n % n %
Kawat Kasa
0,270 2,16
0,308 (0,059-
1,598)
1. Ada 2 3,7 6 11,1 8 7,4
2. Tidak Ada 52 96,3 48 88,9 100 92,6
Total 54 100 54 100 108 100
Langit-langit
0,073 4,285
0,259 (0,067-
1,000)
1. Ada 3 5,6 10 18,5 13 12,0
2. Tidak Ada 51 94,4 44 81,5 95 88,0
Total 54 100 54 100 108 100
Dinding
0,206 1,597
0,521 (0,188-
1,447)
1. Rapat 7 13,0 12 22,2 19 17,6
2. Tidak Rapat 47 87,0 42 77,8 89 82,4
Total 54 100 54 100 108 100
Berdasarkan hasil penelitian
hubungan rumah yang memiliki kawat
kasa dengan Kejadian Malaria
menunjukkan bahwa responden lebih
banyak yang memiliki rumah yang tidak
memiliki kawat kasa yaitu sebanyak 100
responden (92,6%) pada kasus 52 orang
(96,3%) sedangkan kontrol 48 orang
(88,9%). Hasil uji statistik dengan uji exact
Fisher’s menunjukkan bahwa nilai
p=0,270>0,05 yang artinya tidak terdapat
hubungan antara rumah yang memiliki
kawat kasa dengan kejadian malaria di
wilayah kerja Puskesmas Tanjung Tiram
Kecamatan Tanjung Tiram Kabupaten
Batu Bara.
Berdasarkan hasil penelitian
hubungan rumah yang memiliki langit-
langit dengan kejadian malaria
menunjukkan bahwa responden lebih
banyak yang memiliki rumah yang tidak
memiliki langit-langit yaitu sebanyak 95
responden (88,0%) pada kasus 51 orang
(94,4%) sedangkan kontrol 44 orang
(81,5%). Hasil uji statistik dengan uji exact
Fisher’s menunjukkan bahwa nilai
p=0,073>0,05 yang artinya tidak terdapat
hubungan antara rumah yang memiliki
langit-langit dengan kejadian malaria di
wilayah kerja Puskesmas Tanjung Tiram
Kecamatan Tanjung Tiram Kabupaten
Batu Bara.
Berdasarkan hasil penelitian
hubungan rumah yang memiliki dinding
dengan Kejadian Malaria menunjukkan
bahwa responden lebih banyak yang
memiliki rumah yang memiliki dinding
yang tidak rapat yaitu sebanyak 89
responden (82,4%) pada kasus 47 orang
(87,0%) sedangkan kontrol 42 orang
Pengaruh Karakteristik Putri, Wirsal & Taufik
55
Page 13
(77,8%). Hasil uji statistik dengan uji chi-
square menunjukkan bahwa nilai
p=0,206>0,05 yang artinya tidak terdapat
hubungan antara rumah yang memiliki
dinding dengan kejadian malaria di
wilayah kerja Puskesmas Tanjung Tiram
Kecamatan Tanjung Tiram Kabupaten
Batu Bara.
Hubungan Lingkungan Luar Rumah
dengan Kejadian Malaria
Hubungan lingkungan luar rumah
yeng terdiri dari tempat perindukan
nyamuk dengan kejadian malaria di
Wilayah Kerja Puskesmas Tanjung Tiram
Kecamatan Tanjung Tiram Kabupaten
Batu Bara tahun 2014 dapat dijelaskan
sebagai berikut :
Tabel 3. Tabulasi Silang Hubungan Lingkungan Luar Rumah dengan Kejadian
Malaria di Wilayah Kerja Puskesmas Tanjung Tiram Kecamatan Tanjung Tiram
Kabupaten Batu Bara
Lingkungan
Luar Rumah
Kejadian Malaria p
value χ²
OR (95%
CI) Kasus (+) Kontrol (-) Total
n % n % n %
Tempat
Perindukan
Nyamuk
0,001 35,53
2,537
(0,885-7,273) 1. Ada 48 88,9 41 75,9 89 82,4
2. Tidak Ada 6 11,1 13 24,1 19 17,6
Total 54 100 54 100 108 100
Berdasarkan hasil penelitian
hubungan rumah yang memiliki tempat
perindukan nyamuk dengan kejadian
malaria menunjukkan bahwa responden
lebih banyak yang memiliki rumah yang
memiliki tempat perindukan nyamuk yaitu
sebanyak 89 responden (88,9%) pada
kasus 48 orang (88,9%) sedangkan kontrol
41 orang (75,9%). Hasil uji statistik
dengan uji chi-square menunjukkan bahwa
nilai p=0,001<0,05 yang artinya ada
hubungan antara rumah yang memiliki
tempat perindukan nyamuk dengan
kejadian malaria di wilayah kerja
Puskesmas Tanjung Tiram Kecamatan
Tanjung Tiram Kabupaten Batu Bara.
Nilai OR yaitu 2,537 CI 95%
0,885<CI<7,273 yang artinya responden
yang memiliki rumah yang terdapat tempat
perindukan nyamuk maka akan berisiko
2,537 kali untuk mengalami kejadian
malaria dibandingkan dengan responden
yang memiliki rumah yang tidak terdapat
tempat perindukan nyamuk.
Hubungan Perilaku Responden dengan
Kejadian Malaria
Hubungan perilaku responden yang
terdiri dari kebiasaan keluar malam,
kebiasaan menggunakan kelambu serta
kebiasaan menggunakan anti nyamuk
dapat dijelaskan sebagai berikut :
Pengaruh Karakteristik Putri, Wirsal & Taufik
56
Page 14
Tabel 4. Tabulasi Silang Hubungan Perilaku Responden dengan Kejadian Malaria di
Wilayah Kerja Puskesmas Tanjung Tiram Kecamatan Tanjung Tiram Kabupaten
Batu Bara
Kebiasaan
Responden
Kejadian Malaria
p
value χ²
OR (95%
CI)
Kasus
(+)
Kontrol
(-) Total
n % n % n %
Kebiasaan Diluar Rumah pada Malam Hari
0,001
45,474
9,775
(3,849-
24,826)
1. Ya 34 63,0 8 14,8 42 38,9
2. Tidak 20 37,0 46 85,2 66 61,1
Total 54 100 54 100 108 100
Kebiasaan Menggunakan Kelambu
0,002
9,818
10,094
(3,012-
34,773)
1. Ya 45 83,3 53 98,1 98 90,7
2. Tidak 9 16,7 1 1,9 10 9,3
Total 54 100 54 100 108 100
Kebiasaan menggunakan Obat Anti Nyamuk
0,001
23,056
15,071
(3,016-
38,324)
1. Ya 35 64,8 52 96,3 87 80,6
2. Tidak 19 35,2 2 3,7 21 19,4
Total 54 100 54 100 108 100
Berdasarkan hasil penelitian
hubungan kebiasaan diluar rumah pada
malam hari dengan Kejadian Malaria
menunjukkan bahwa responden lebih
banyak yang tidak memiliki kebiasaan
keluar di malam hari yaitu sebanyak 66
responden (61,1%) pada kasus 20 orang
(37,0%) sedangkan kontrol 46 orang
(85,2%). Hasil uji statistik dengan uji chi-
square menunjukkan bahwa nilai
p=0,001<0,05 yang artinya ada hubungan
antara kebiasaan keluar rumah di malam
hari dengan kejadian malaria di wilayah
kerja Puskesmas Tanjung Tiram
Kecamatan Tanjung Tiram Kabupaten
Batu Bara. Nilai OR yaitu 9,775 (3,849-
24,826) yang artinya responden yang
memiliki kebiasaan keluar di malam hari
maka akan berisiko 9,775 kali untuk
mengalami Kejadian Malaria dibandingkan
dengan responden yang tidak memiliki
kebiasaan keluar di malam hari.
Berdasarkan hasil penelitian
hubungan kebiasaan menggunakan
kelambu dengan kejadian malaria
menunjukkan bahwa responden lebih
banyak memiliki kebiasaan menggunakan
kelambu yaitu sebanyak 98 responden
(90,7%) pada kasus 45 orang (83,3%)
sedangkan pada kontrol 53 orang (98,1%).
Hasil uji statistik dengan uji chi-square
menunjukkan bahwa nilai p=0,002<0,05
yang artinya ada hubungan antara
kebiasaan menggunakan kelambu dengan
kejadian malaria di wilayah kerja
Puskesmas Tanjung Tiram Kecamatan
Tanjung Tiram Kabupaten Batu Bara.
Nilai OR yaitu 10,094 CI 95%
3,012<CI<34,773 yang artinya responden
yang memiliki kebiasaan tidak
menggunakan kelambu maka akan berisiko
10,094 kali untuk mengalami Kejadian
Malaria dibandingkan dengan responden
yang memiliki kebiasaan menggunakan
kelambu.
Berdasarkan hasil penelitian
hubungan kebiasaan menggunakan obat
anti nyamuk dengan kejadian malaria
menunjukkan bahwa responden lebih
banyak memiliki kebiasaan menggunakan
obat anti nyamuk yaitu sebanyak 87
responden (80,6%) pada kasus 35 orang
(64,8%) sedangkan kontrol 52 orang
(96,3%). Hasil uji statistik dengan uji chi-
Pengaruh Karakteristik Putri, Wirsal & Taufik
57
Page 15
square menunjukkan bahwa nilai
p=0,001<0,05 yang artinya ada hubungan
antara kebiasaan menggunakan obat anti
nyamuk dengan Kejadian Malaria di
wilayah kerja Puskesmas Tanjung Tiram
Kecamatan Tanjung Tiram Kabupaten
Batu Bara. Nilai OR yaitu 15,071 CI 95%
3,016<CI<38,324 yang artinya responden
yang memiliki kebiasaan tidak
menggunakan obat anti nyamuk maka akan
berisiko 15,071 kali untuk mengalami
Kejadian Malaria dibandingkan dengan
responden yang memiliki kebiasaan
menggunakkan obat anti nyamuk.
Analisis Multivariat
Untuk menganalisis pengaruh
karakteristik, lingkungan dan perilaku
dengan kejadian malaria dilakukan analisis
multivariat dengan regresi logistik
berganda yaitu salah satu pendekatan
model statistik untuk menganalisis
pengaruh beberapa variabel independen
(lebih dari satu) terhadap variabel
dependen kategori yang bersifat dikotomi
atau binary. Variabel yang dimasukkan
dalam model prediksi regresi logistik
ganda adalah variabel yang mempunyai
nilai p<0,25 pada analisis bivariatnya yaitu
variabel pekerjaan, pengetahuan, kebiasaan
keluar dimalam hari, kebiasaan
menggunakan kelambu dan kebiasaan
menggunakan anti nyamuk. Selanjutnya
seluruh variabel tersebut dengan metode
enter dimasukkan secara bersama-sama
kemudian variabel yang nilai p>0,05 akan
dikeluarkan satu persatu dari komputer
sehingga dapat variabel yang berpengaruh.
Variabel yang terpilih dalam model akhir
regresi logistik berganda dapat dilihat pada
Tabel berikut :
Tabel 5. Hasil Akhir Uji Regresi Logistik Berganda
Variabel B Sig. OR 95% CI
Pekerjaan 2,676 0,001 1,966 (1,328-2,911)
Kebiasaan keluar rumah pada
malam hari 3,084 0,001 8,034 (2,998-21,531)
Constant -5,445 ,000
Pada tabel diketahui bahwa
variabel pekerjaan dan kebiasaan keluar
rumah pada malam hari memiliki pengaruh
terhadap kejadian malaria di wilayah kerja
Puskesmas Tanjung Tiram Kecamatan
Tanjung Tiram Kabupaten Batu Bara tahun
2014.
Berdasarkan hasil yang diperoleh
bahwa pekerjaan berpengaruh terhadap
kejadian malaria di wilayah kerja
Puskesmas Tanjung Tiram Kecamatan
Tanjung Tiram Kabupaten Batu Bara
dengan nilai p=0,001. Pekerjaan memiliki
nilai OR = 1,966 CI 95% 1,328<CI<2,911
artinya responden yang memiliki tingkat
pekerjaan berisiko akan memiliki peluang
untuk mengalami kejadian malaria
sebanyak 1,966 dibandingkan dengan
responden yang memiliki pekerjaan tidak
berisiko.
Berdasarkan hasil yang diperoleh
bahwa kebiasaan keluar rumah pada
malam hari berpengaruh terhadap kejadian
malaria di wilayah kerja Puskesmas
Tanjung Tiram Kecamatan Tanjung Tiram
Kabupaten Batu Bara dengan nilai
p=0,001 dan merupakan variabel yang
dominan mempengaruhi. Kebiasaan keluar
rumah pada malam hari memiliki nilai OR
= 8,034 CI 95% 2,998<CI<21,531 artinya
responden yang memiliki kebiasaan keluar
rumah pada malam hari akan memiliki
peluang untuk mengalami kejadian
malaria sebanyak 8,034 dibandingkan
dengan responden yang tidak memiliki
kebiasaan keluar rumah pada malam hari.
Model persamaan regresi logistik
berganda yang dapat memprediksi
pekerjaan dan kebiasaan keluar pada
Pengaruh Karakteristik Putri, Wirsal & Taufik
58
Page 16
malam hari memengaruhi kejadian
malaria, adalah sebagai berikut :
P =
P =
P =
Keterangan:
P = Peluang Kejadian Malaria
X1 = Pekerjaan, nilai koefisian
regresi 2,676
X2 = Kebiasaan keluar rumah pada
malam hari, nilai koefisien
regresi 3,084
e = 2,718
Dari persamaan regresi logistik di
atas, dapat diketahui bahwa pekerjaan
yang berisiko dan yang memiliki kebiasaan
keluar rumah pada malam hari akan
memiliki probabilitas sebesar 60,0% untuk
mengalami kejadian malaria sedangkan
pekerjaan yang tidak berisiko dan yang
tidak memiliki kebiasaan keluar rumah
pada malam hari akan memiliki
probabilitas sebesar 40,0% mempengaruhi
kejadian malaria.
KESIMPULAN
1. Variabel yang tidak ada hubungan
dengan kejadian malaria di Wilayah
Kerja Puskesmas Tanjung Tiram
Kecamatan Tanjung Tiram Kabupaten
Batu Bara adalah pendidikan,
keberadaan kawat kasa, langit-langit
dan kerapatan dinding.
2. Variabel yang ada hubungan dengan
kejadian malaria di Wilayah Kerja
Puskesmas Tanjung Tiram Kecamatan
Tanjung Tiram Kabupaten Batu Bara
adalah jenis kelamin, pekerjaan,
pengetahuan, tempat perindukan
nyamuk, kebiasaan keluar rumah,
kebiasaan menggunakan kelambu dan
kebiasaan menggunakan obat anti
nyamuk.
3. Kebiasaan keluar rumah pada malam
hari merupakan variabel yang paling
berpengaruh dengan kejadian malaria
di Wilayah Kerja Puskesmas Tanjung
Tiram Kecamatan Tanjung Tiram
Kabupaten Batu Bara.
SARAN
1. Bagi Institusi
Dalam upaya pencegahan kejadian
malaria serta menurunkan angka
kejadian malaria yang termasuk salah
satu penyakit berbasis lingkungan,
diharapkan kepada Dinas Kesehatan
dan Puskesmas agar melaksanakan
fogging secara berkala, meningkatkan
penyuluhan tentang malaria kepada
masyarakat agar meningkatkan perilaku
menggunakan pakaian berlengan
panjang dan tertutup serta
menggunakan kelambu dan obat anti
nyamuk pada malam hari.
2. Bagi Masyarakat
Diharapkan agar meningkatkan perilaku
menggunakan pakaian berlengan
panjang dan tertutup pada saaat bekerja
untuk melindungi dari gigitan nyamuk
serta menggunakan kelambu dan obat
anti nyamuk pada malam hari.
3. Bagi Penelitian Selanjutnya
Dalam penelitian selanjutnya dapat
diteliti tentang faktor lain yang dapat
menyebabkan malaria seperti suhu,
kelembaban, lingkungan biologi dan
menambah luas wilayah penelitian
sehingga populasi semakin besar dan
meningkatkan kemampuan generalisasi
hasil penelitian.
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pusat Statistik Kabupaten Batu
Bara, 2013. Batu Bara Dalam Angka
Bustan, M.N. 1997. Epidemiologi Penyakit
Tidak Menular. Rineka Cipta Jakarta
Dahlan, S. 2010. Besar Sampel dan Cara
Pengambilan Sampel Dalam
Penelitian Kedokteran dan Kesehatan.
Salemba Medika Jakarta
Darmadi, 2002. Hubungan Kondisi Fisik
Rumah dan Lingkungan Sekitar
Rumah serta Praktik Pencegahan
dengan Kejadian Malaria di Desa
Buaran Kecamatan Mayong
Pengaruh Karakteristik Putri, Wirsal & Taufik
59
Page 17
Kabupaten Jepara. FKM UNDIP.
Semarang
Hiswani, 2004. Gambaran Penyakit Dan
Vektor Malaria Di Indonesia. FKM
USU Medan
Kementerian Kesehatan RI, 2012. Profil
Kesehatan Indonesia, 2012
Notoadmodjo, S. 2007. Promosi
Kesehatan Dan Ilmu Perilaku.PT.
Rineka Cipta. Jakarta
Soedarto, 2011. Malaria: Referensi Mutakhir
Epidemiologi Global, Plasmodium,
Anopheles, Penatalaksanaan Penderita
Malaria. CV. Sagung Seto. Jakarta
Pengaruh Karakteristik Putri, Wirsal & Taufik
60