-
Pemanfaatan Buku Kesehatan Ibu Dan Anak Oleh Ibu Di Palangka
Raya
Persepsi Dan Perilaku Mahasiswa Politeknik Kesehatan Kemenkes
Palangka Raya
Tentang Integritas Akademik
Hubugan Infeksi Cacing Ascaris lumbricoides dengan Status Gizi
Siswa Kelas 3 dan 4
SDN 7 Pahandut Kota Palangkaraya Mei 2013
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Growth Faltering Anak Usia 6-24
Bulan
Di Kota Palangka Raya Kalimantan Tengah
Faktor Iklim Mempengaruhi Kejadian DBD Di Kota Palangka Raya
Tahun 2012
Pengaruh Pijat Bayi Terhadap Kualitas Tidur Bayi
Pengembangan Petunjuk Praktikum Mikrobiologi Pangan untuk
Meningkatkan
Keterampilan Proses Sains pada Mahasiswa Jurusan Gizi
Poltekkes Kemenkes Palangka Raya
Pengetahuan, Sikap Dan Perilaku Tentang Seks Pranikah Terhadap
Pemanfaatan Pusat
Informasi Konseling Kesehatan Reproduksi Remaja (Pik-Krr)
Pada Remaja Di Kota Palangka Raya
Volume III Nomor 6, Agustus 2013
ISSN : 2087 - 9105
-
TIM REDAKSI
Jurnal Ilmiah Forum Kesehatan Politeknik Kesehatan Kementerian
Kesehatan Palangka Raya
Tim Penyunting : Penanggung Jawab : Santhy K. Samuel, S.Pd,
M.Kes
Redaktur : Iis Wahyuningsih, S.Sos
Editor : Vissia Didin Ardiyani, SKM, MKM
Tim Pembantu Penyunting : Penyunting Pelaksana : 1. Erma
Nurjanah Widiastuti, SKM
2. Dwirina Hervilia, SKM, MKM
Pelaksana TU : 1. Deddy Eko Heryanto, ST
2. Daniel, A.Md.Kom 3. Arizal, A.Md
Tim Mitra Bestari : 1. DR. Demsa Simbolon, SKM, MKM Poltekkes
Kemenkes Bengkulu 2. DR. Toto Sudargo, SKM., M.Kes Ilmu Kesehatan
Masyarakat Fakultas
Universitas Gadjah Mada
3. DR. Djenta Saha, S.Kp., MARS Poltekkes Kemenkes Palangka
Raya
Alamat Redaksi : Unit Perpustakaan Politeknik Kesehatan Kemenkes
Palangka Raya
Jalan George Obos No. 32 Palangka Raya 73111- Kalimantan
Tengah
Telepon/Fax : 0536 3230730, 3221768
Email : [email protected],
[email protected] Website :
www.poltekkes-palangkaraya.ac.id
Terbit 2 (dua) kali setahun.
-
ARTIKEL PENELITIAN
1
Pemanfaatan Buku Kesehatan Ibu Dan Anak Oleh Ibu Di Palangka
Raya
Utilization of Mother and Child Book in Palangka Raya
Oktaviani Mahar
Jurusan Kebidanan Politeknik Kesehatan Kemenkes Palangka
Raya
Abstrak. Buku KIA di Puskesmas Kota Palangkaraya, belum
digunakan sebaik-baiknya oleh ibu. Perilaku ibu dalam pemanfaatan
buku KIA ditentukan oleh faktor predisposisi, faktor pendukung dan
faktor pendorong. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis
faktor-faktor yang berhubungan dengan pemanfaatan buku KIA oleh ibu
di Puskesmas Kota Palangkaraya. Penelitian ini observasional
analitik dengan rancangan cross sectional. Jumlah subjek adalah 110
ibu yang memiliki buku KIA periode 1 Januari-31 Desember 2010 di
Puskesmas Kota Palangkaraya. Analisis bivariabel dengan
chi-kuadrat(x2) dan analisis multivariabel dengan regresi logistik
ganda. Hasil penelitian menemukan faktor pendorong yaitu dukungan
tenaga kesehatan (p=0,030) memiliki hubungan dengan pemanfaatan
buku KIA, tetapi dukungan kader kesehatan (p=0,898) dan dukungan
suami/keluarga (p=0,340) tidak memiliki hubungan dengan pemanfaatan
buku KIA. Faktor predisposisi meliputi usia (p=0,589), pendidikan
(p=0,136), pekerjaan (p=0,099), pengetahuan (p=0,234), dan faktor
pendukung meliputi penghasilan keluarga (p=0,156), jarak ke
fasilitas pelayanan kesehatan (p=0,227) tidak berhubungan dengan
pemanfaatan buku KIA. Peluang pemanfaatan buku KIA 39,9% adalah
konstribusi adanya dukungan tenaga kesehatan. Dukungan tenaga
kesehatan (faktor pendorong) terdapat hubungan dengan pemanfaatan
buku KIA. Faktor predisposisi dan faktor pendukung tidak terdapat
hubungan dengan pemanfaatan buku KIA. Peluang pemanfaatan buku KIA
39,9% adalah konstribusi dukungan tenaga kesehatan. Imunisasi TT 2
kali selama kehamilan paling banyak dimanfaatkan oleh ibu. Kata
kunci: Faktor pendorong, faktor pendukung, faktor predisposisi,
pemanfaatan buku KIA Abstract . The owner did not properly utilize
MCH handbook within the Primary Health Center of Palangkaraya
Municipality. Utilization of maternal behavior in MCH handbooks is
determined by predisposing factors, enabling factors and
reinforcing factors. This study was aimed to analyze factors
associated with utilizati on of MCH handbook the Primary Health
Center of Palangkaraya Municipality. This study was an
observational analytic study with cross sectional design. Subject
research was 110 mothers who have MCH handbook within period
January 1st to December 31st, 2010 within the Primary Health
Center, Palangkaraya Municipality. Bivariate analysis was performed
with chi-square ( and multivariate using multiple logistic
regressions.In term of reinforcing factors, the support of health
workers related to the utilization of MCH handbooks (p=0.030), but
support of health cadres (p= 0.898) and the support of husband /
family (p=0.340) showed no statistical significant relationship to
the utilization of MCH handbook. Predisposing factors such as age
(p=0.589), education (p=0.136), employment (p=0.099), knowledge
(p=0.234) and enabling factors such as family income (p value =
0.156), distance home to health care facilities (p=0.227) have no
significant relationship to the utilization of MCH handbook. The
support of health workers gives 39,9% proportions out of total
percentage of the utilization of MCH handbooks. Support health
worker (reinforcing factors) is related to the utilization of MCH
handbooks. Predisposing factors and enabling factors have no
relationship to the utilization of MCH handbook. The support of
health workers gives 39,9% proportions out of total percentage of
the utilization of MCH handbooks. Two times injection of TT
immunization during pregnancy is the most frequently that mothers
do. Keywords: reinforcing factors, enabling factors, predisposing
factors,the utilization of MCH handbook
-
Mahar, Pemanfaatan buku KIA di Palangka Raya
2 Jurnal Forum Kesehatan Volume III Nomor 6, Agustus 2013
Pendahuluan Pemanfaatan buku KIA merupakan salah
satu upaya untuk meningkatkan pelayanan kesehatan ibu dan
anak.1,2Buku KIA merupakan instrumen yang berisi informasi catatan
kesehatan ibu dan anak serta berbagai informasi cara memelihara dan
merawat kesehatan ibu dan anak dapat digunakan untuk pencatatan,
penyuluhan dan komunikasi sehingga diarahkan untuk meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan keluarga tentang kesehatan ibu dan
anak.1,3,4
Bagi yang tidak buta huruf, dengan membaca, memahami isi buku
KIA dan dengan mendengar penjelasan dari tenaga kesehatan dan
dibantu oleh kader kesehatan mengenai informasi yang disebutkan di
atas, dapat membantu ibu dan keluarga dalam memahami kebutuhan dan
masalah kesehatan ibu selama hamil dan persiapan menghadapi masa
persalinan. Ibu dapat melakukan pemeriksaan antenatal secara rutin
sesuai standar, mendapatkan imunisasi TT 2 kali selama kehamilan,
konsumsi tablet Fe dan melahirkan dengan tenaga kesehatan di
fasilitas pelayanan kesehatan.3 Ke lima hal tersebut di atas
merupakan indikator penting sesuai dengan standar pelayanan
antenatal untuk menjamin perlindungan kepada ibu hamil, berupa
deteksi faktor risiko, asuhan pencegahan dan komplikasi sehingga
proses persalinan berjalan normal, optimal dan terpantau, bayi
lahir sehat. Sehingga, akan menurunkan angka kesakitan dan kematian
ibu dan bayi.
Pemanfaatan buku KIA oleh ibu hamil merupakan manifestasi bentuk
perilaku individu dalam bidang kesehatan. Green menganalisis untuk
mengubah perilaku dan lingkungan pada tahap 3 Preceed-Proceed
dengan mempertimbangkan 3 faktor yaitu faktor predisposisi
(predisposing factor), faktor pendukung (enabling factor) dan
faktor pendorong (reinforcing factor).Faktor predisposisi
(predisposing factor) merupakanfaktorfaktor yang cenderung membuat
seseorang untuk melakukan perilaku tertentu, yang terwujud dalam
usia, pendidikan, pekerjaan dan pengetahuan. Perilaku dalam
kesehatan juga ditentukan oleh faktorfaktor pendukung (enabling
factor), antara lain yaitu penghasilan keluarga dan jarak ke
fasilitas pelayanan kesehatan. Selanjutnya, dukungan tenaga
kesehatan, kader kesehatan dan suami/keluarga menjadi faktorfaktor
yang
mendorong (reinforcing factor) perilaku seseorang dalam
kesehatan.5,6
Penelitian melaporkan bahwa pendidikan, pengetahuan,
penghasilan, jarak ke fasilitas pelayanan kesehatan, biaya
transportasi, sikap dan biaya pelayanan merupakan faktor yang
terkait dengan pemanfaatan pelayanan antenatal.7 Faktor yang
mendorong pemanfaatan pelayanan kesehatan adalah perilaku tenaga
kesehatan dan kader kesehatan serta suami/keluarga.8 Peran tenaga
kesehatan dan kader dalam pemanfaatan pelayanan kesehatan meliputi
memberikan pelayanan, membantu dan memberikan penjelasan pada ibu
dan suami tentang informasi kesehatan ibu dan anak.3 Sebuah
penelitian melaporkan, wanita hamil yang kurang menerima informasi
dari tenaga kesehatan kurang memanfaatkan pelayanan antenatal.9
Suami/keluarga juga sangat berperan dalam mendorong ibu dalam
memanfaatkan pelayanan kesehatan. Penelitian melaporkan, ibu yang
memperoleh dukungan baik mempunyai kecenderungan untuk melakukan
kunjungan K4 sesuai standar.10
Metode
Metode penelitian ini adalah observasional analitik dengan
rancangan cross sectional. Subjek penelitian adalah ibu yang
memiliki buku KIA periode 1 Januari-31 Desember 2010 di Puskesmas
Kota Palangkaraya. Jumlah subjek adalah 110 respondendihitung
dengan menggunakanrule of thumb. Teknik pengambilan sampel dengan
menggunakan multistage random sampling. Pengumpulan data
dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan Mei tahun 2012.Jenis
data yang dipergunakan adalah data primer dengan instrumen
pengumpulan data menggunakan kuesioner dan data sekunder dengan
pencatatan pada buku KIA yang dimiliki responden. Data yang
terkumpul dilakukan analisis menggunakan chi-kuadrat(x2)dan
multivariabel dengan regresi logistik ganda.
Hasil
Sebagian besar responden pada usia 20-35 tahun (77,3%%), tingkat
pendidikan menengah (64,5%), ibu tidak bekerja (90%), memiliki
pengetahuan baik (75,5%), penghasilan keluarga UMK (62,7%), jarak
rumah responden ke fasilitas pelayanan kesehatan
-
ARTIKEL PENELITIAN
3
dukungan kader kesehatan baik (50,9%) dan mendapatkan dukungan
suami/keluarga baik
(76,4%).Karakteristik data 110 responden dapat dilihat pada
Tabel 1.
Tabel 1 Karakteristik Data Responden (n=110)
No Variabel n Persentase (%) 1 Usia - < 20 tahun 17 15,4 -
20-35 tahun 85 77,3 - > 35 tahun 8 7,3
2 Pendididkan Ibu - Rendah 28 25,5 - Menengah 71 64,5 - Tinggi
11 10
3 Pekerjaan - Tidak Bekerja 99 90 - Bekerja 11 10
4 Pengetahuan - Kurang 27 24,54 - Baik 83 75,5
5 Penghasilan keluarga - < Upah Minimimun Kota (UMK) 41 37,3
- Upah Minimimun Kota (UMK) 69 62,7
6 Jarak rumah ke fasilitas pelayanan kesehatan - Jauh (> 3
km) 24 21,8 - Dekat (< 3 km ) 86 78,2
7 Dukungan tenaga kesehatan - Kurang 51 46,4 - Baik 59 53,6
8 Dukungan kader kesehatan - Kurang 54 49,1 - Baik 56 50,9
9 Dukungan suami/keluarga - Kurang 26 23,6
- Baik 84 76,4
Dari berbagai faktor pendorong, dukungan
tenaga kesehatan (p=0,030) menunjukkan hubungan bermakna dalam
pemanfaatan buku KIA, tetapi dukungan kader kesehatan (p=0,898) dan
dukungan suami/keluarga (p=0,340) tidak ada hubungan bermakna
terhadap pemanfaatan buku KIA. Analisis hubungan faktor pendorong
dengan pemanfaatan buku KIA dapat dilihat pada Tabel 2. Pada setiap
faktor pendukung tidak menunjukkan hubungan bermakna baik pada
penghasilan keluarga (p=0,156) dan jarak rumah ke fasilitas
pelayanan kesehatan (p=0,227). Pada setiap faktor predisposisi
tidak menunjukkan hubungan bermakna baik pada usia (p=0,589),
pendidikan (p=0,136), pekerjaan (p=0,099) dan
pengetahuan (p=0,234). Hasil uji statistik hanya satu variabel
yang mempunyai hubungan bermakna dengan variabel terikat yaitu
dukungan tenaga kesehatan. Berdasarkan model di atas dapat
diketahui besarnya peluang pemanfaatan buku KIAadalah 39,9% dari
dukungan tenaga kesehatan.Hasil analisis multivariabel untuk
menentukan faktor yang paling menentukan pada pemanfaatan buku KIA
disajikan dalam Tabel 5.
Gambaran dari masing-masing indikator penilaian pemanfaatan buku
KIA, sebagaimana disajikan pada Tabel 6. Indikator pemanfaatan buku
KIA yang paling dimanfaatkan oleh ibu adalah suntikan TT sebesar
92,7%.
-
Mahar, Pemanfaatan buku KIA di Palangka Raya
4 Jurnal Forum Kesehatan Volume III Nomor 6, Agustus 2013
Tabel 2 Hubungan Faktor Pendorong (Reinforcing Factor)dengan
Pemanfaatan Buku KIA (n=110)
Faktor Pendorong (reinforcing
factor) Pemanfaatan Buku KIA
Nilai p Rendah Tinggi n % n %
Dukungan tenaga kesehatan 4,694 0,030* - Kurang 21 19,1 30 27,3
- Baik 13 11,8 46 41,8 Dukungan kader kesehatan 0,016 0,898 -
Kurang 17 15,5 37 33,6 - Baik 17 15,5 39 35,4 Dukungan
suami/keluarga 0,909 0,340 - Kurang 10 9,1 16 14,5 - Baik 24 21,8
60 54,6 Keterangan: Nilai p dihitung berdasarkan uji
chi-kuadrat
Tabel 3 Hubungan Faktor Predisposisi (Predisposing Factor)
dengan Pemanfaatan Buku KIA
Keterangan : diuji dengan menggunakan ujiChi Kuadrat
Tabel 4 Hubungan Faktor Pendukung (Enabling Factor) dengan
Pemanfaatan Buku KIA
Faktor Pendukung (enabling factor) Pemanfaatan Buku KIA
Nilai p Rendah Tinggi Total n % n % n %
Penghasilan keluarga 2,016 0,156 - < Upah Minimimun Kota
(UMK) 16 39 25 61 41 100 - Upah Minimimun Kota (UMK) 18 26,1 51
73,9 69 100 Jarak rumah ke fasilitas pelayanan kesehatan
1,459 0,227
- Jauh (> 3 km) 5 20,8 19 79,2 24 100 - Dekat (< 3 km) 29
33,7 57 66,3 86 100
Keterangan: diuji dengan menggunakan ujiChi Kuadrat
Faktor Predisposisi (prediposing factor)
Pemanfaatan Buku KIA Nilai p Rendah Tinggi Total
n % n % n % Usia 1,059 0,589 - < 20 tahun 7 41,2 10 58,8 17
100 - 20-35 tahun 25 29,4 60 70,6 85 100 - > 35 tahun 2 25 6 75
8 100 Pendidikan Ibu 3,994 0,136 - Rendah 7 25 21 75 28 100 -
Menengah 26 36,6 45 63,4 71 100 - Tinggi 1 9,1 10 90,9 11 100
Pekerjaan 2,724 0,099 - Tidak Bekerja 33 33,3 66 66,7 99 100 -
Bekerja 1 9,1 10 90,9 11 100 Pengetahuan 1,620 0,234 - Kurang 11
40,7 16 59,3 27 100 - Baik 23 27,7 60 72,3 83 100
-
ARTIKEL PENELITIAN
5
Tabel 5 Hubungan Faktor Predisposisi (Predisposing Factor),
Faktor Pendukung (Enabling Factor), Faktor Pendorong (Reinforcing
Factor) dengan Pemanfaatan Buku KIA
Variabel Koefisien (E) SE P value RP (95% CI)
Dukungan tenaga kesehatan 0,883 0,429 0,040* 2,42 (1,04-5,60)
Konstanta -2,176
1,300
Keterangan : Nilai p dihitung berdasarkan uji regresi logistik
ganda
Tabel 6 Distribusi Frekuensi Pemanfaatan Buku KIA (n=110)
No Indikator Pemanfaatan Buku KIA Memanfaatkan Tidak
Memanfaatkan n % n %
1 Ibu yang jumlah kunjungan pada kehamilan terakhir sesuai
standar
52 47,3 58 52,7
2 Ibu yang menerima suntikan TT 2 kali pada kehamilan
terakhir
102 92,7 8 7,8
3 Ibu yang mengkonsumsi tablet Fe setiap hari selama 90 hari 45
40,9 65 59,1 4 Ibu yang melahirkan dengan tenaga kesehatan 97 88,2
13 11,8 5 Ibu yang melahirkan di fasilitas pelayanan kesehatan 34
30,9 76 69,1
Pembahasan
Dari hasil uji statistik dengan chi kuadratternyata dukungan
tenaga kesehatan terdapat hubungan bermakna dengan pemanfaatan buku
KIA.Petugas kesehatan memegang peran penting pada pemanfaatan buku
KIA, karena tenaga kesehatan yang memberikan buku tersebut kepada
ibu. Ibu dapat mengetahui, memahami tentang buku KIA ini sangat
terkait peran tenaga kesehatan dalam menjelaskan kepada ibu tentang
manfaat atau kegunaan buku KIA tersebut. Penggunaan buku KIA secara
efektif dan efisien melalui kemitraan petugas kesehatan dengan
masyarakat.2Untuk menggunakan buku KIA secara benar tidak hanya
difokuskan kepada ibu saja, tapi juga harus kepada tenaga kesehatan
yang memberikan pelayanan.Perilaku tenaga kesehatan terhadap
kesehatan akan mendukung dan memperkuat terbentuknya perilaku
seseorang dalam memanfaatkan buku KIA.11Pemanfaatan buku KIA akan
lebih efektif ketika tenaga kesehatan secara aktif bekerja dalam
kesehatan reproduksi.12,13
Pada penelitian ini hasil uji statistik dengan chi kuadrat
diperoleh hasil bahwa dukungan kader kesehatan ibu tidak terdapat
hubungan bermakna dengan pemanfaatan buku KIA. Ibu dengan dukungan
kader kurang, disebabkan keterbatasan ibu dalam memanfaatkan
pelayanan posyandu dan kemampuan kader yang terbatas dalam
memberikan penyuluhan dan memberikan informasi kepada ibu.
Penelitian melaporkan bahwa peran kader sebagai pelaksana dan
pengelola dalam
kegaiatan posyandu sangat berpengaruh terhadap pemanfaatan buku
KIA. 14
Hasil uji statistik diperoleh hasil bahwa dukungan
suami/keluarga tidak terdapat hubungan bermakna dengan pemanfaatan
buku KIA. Hal ini disebabkan, walaupun ibu tanpa dukungan
suami/keluarga tetapi karena ibu memiliki kesadaran dan mengetahui
manfaat dari buku KIA sehingga mengikuti pesan-pesan yang ada di
buku KIA.
Hasil uji chi kuadrat menunjukkan tidak ada hubungan yang
bermakna antara usia responden dengan pemanfaatan buku KIA.
Disebabkan setiap kelompok usia menerima informasi dari tenaga
kesehatan tentang manfaat dari buku KIA.Di wilayah kajian ditemukan
informasi tentang kesehatan ibu dan anak dapat diperoleh ibu-ibu
melalui pembicaraan informal di lingkungan sekitar rumahnya.
Masyarakat Kota Palangkaraya memiliki kebersamaan yang erat sesuai
dengan falsafah Huma Betang yaitu kebersamaan, dengan adanya
kebersamaan dan saling bertukar informasi menjadi pendorong bagi
ibu untuk memanfaatkan pelayanan kesehatan sesuai pesan pada buku
KIA dan penjelasan dari tenaga kesehatan.Hasil penelitian ini
sejalan dengan penelitian di Bangladesh yang melaporkan bahwa usia
ibu tidak ada hubungan dengan penggunaan buku KIA.12Hasil
penelitian di Padang juga melaporkan, bahwa usia ibu tidak
berhubungan dengan pemanfaatan antental care.15 Penelitian lain
juga menyatakan usia ibu tidak ada hubungan dengan pemanfaatan
penolong dan pelayanan persalinan, tetapi pada kualitas
-
Mahar, Pemanfaatan buku KIA di Palangka Raya
6 Jurnal Forum Kesehatan Volume III Nomor 6, Agustus 2013
pelayanan yang diberikan oleh petugas kesehatan.16,17
Hasil analisis pada penelitian ini menunjukkan tidak terdapat
hubungan bermakna antara pendidikan dengan pemanfaatan buku KIA.
Hal ini disebabkan baik ibu dengan pendidikan tinggi, pendidikan
menengah dan pendidikan rendah mendapatkan informasi dan mengetahui
manfaat buku KIA dari tenaga kesehatan. Perilaku positif untuk
selalu bertukar informasi dan budaya kebersamaan ini, diduga tidak
hanya mempengaruhi usia, tetapi juga pada faktor
pendidikan.Penelitian Murniati juga melaporkan, bahwa pendidikan
ibu tidak berhubungan dengan pemanfaatan pelayanan antenatal.18
Pada penelitian ini ditemukan bahwa tidak terdapat hubungan
bermakna antara pekerjaan terhadap pemanfaatan buku KIA.Hal ini
disebabkan ibu yang bekerja dan ibu yang tidak bekerja mempunyai
akses yang sama mendapatkan informasi tentang manfaat buku KIA.
Informasi tentang kesehatan ibu dan anak diperoleh ibu-ibu melalui
tenaga kesehatan. Perilaku positif untuk selalu bertukar informasi
dan budaya kebersamaan ini, diduga tidak hanya mempengaruhi usia
dan pendidikan, tetapi juga pada pekerjaan. Hasil penelitian ini
sejalan dengan Hazemba juga melaporkan bahwa pekerjaan tidak
berhubungan dengan pemilihan tempat persalinan.17
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam pemanfaatan buku
KIA antara responden yang memiliki pengetahuan kurang dan
pengetahuan baik tidak ada perbedaan. Pada penelitian ini, baik ibu
yang pengetahuan kurang dan pengetahuan baik tidak ada perbedaan
dalam pemanfaatan buku KIA karena sama-sama mendapatkan informasi
dari tenaga kesehatan tentang manfaat buku KIA. Perilaku positif
untuk selalu bertukar informasi dan budaya kebersamaan ini, diduga
tidak hanya mempengaruhi usia, pendidikan, dan pekerjaan tetapi
juga pengetahuan. Penelitian Laksomono juga melaporkan hal yang
sama, bahwa tingkat pengetahuan kader tidak berpengaruh terhadap
pemanfaatan buku KIA oleh kader.14
Dari hasil uji statistik bivariabel diperoleh hasil bahwa
penghasilan keluarga tidak ada hubungan bermakna dengan pemanfaatan
buku KIA. Hal diduga disebabkan di Puskesmas Kota Palangkaraya
memberikan pelayanan gratis baik untuk pemeriksaan kehamilan. Di
Puskesmas
rawat inap juga melayani pertolongan persalinan secara gratis
dan keluarga yang kurang mampu memiliki kartu Jaminan Pemeliharaan
Kesehatan Masyarakat (JAMKESMAS) akan mendapatkan pelayanan secara
gratis. Hal ini membantu ibu dengan penghasilan keluarga yang
-
ARTIKEL PENELITIAN
7
Di Kota Palangkaraya imunisasi TT merupakan standar operasional
pelayanan antenatal yang wajib diberikan kepada ibu hamil, hal ini
disebabkan mengingat masih ada ditemukan bayi dengan tetanus
neonatorum. Hal ini terkait dengan di wilayah Kota Palangkaraya
dengan lebih memilih rumah sebagai tempat persalinandan masih
adanya pemanfaatan pertolongan persalinan tenaga non kesehatan.
Selain itu, kebiasaan memberikan ramuan pada perawatan tali pusat
masih ada di masyarakat Kota Palangkaraya.
Kesimpulan dan Saran Kesimpulan
Pada faktor pendorong hanya dukungan tenaga kesehatan ada
hubungan bermakna dengan pemanfaatan buku KIA. Pada faktor
predisposisi dan faktor pendukung tidak terdapat hubungan bermakna
dengan pemanfaatan buku KIA. Peluang pemanfaatan buku KIA 39,9%
adalah konstribusi adanya dukungan tenaga kesehatan. Imunisasi TT 2
kali selama kehamilan paling banyak dimanfaatkan oleh ibu Saran
Guna meningkatkan pemanfaatan buku KIA sangat dianjurkan kepada
ibu untuk selalu membawa buku KIA pada saat melakukan pemeriksaan
dan kepada petugas kesehatan untuk selalu melakukan sosialisasi,
mengingatkan ibu untuk membawa, membaca buku KIA serta menjelaskan
manfaat dan bagaimana menggunakan buku KIA kepada
ibu/suami/keluarga, kader kesehatan tentang perannya dalam buku KIA
baik pada saat melakukan pemeriksaan atau kegiatan informal. Selain
itu, kader kesehatan untuk selalu mempromosikan buku KIA pada saat
posyandu, melakukan kunjungan rumah dan kegiatan informal. Bagi
Dinas Kesehatan Kota Palangkaraya untuk mendukung tenaga kesehatan
dalam mempromosikan buku KIA, selain itu dalam membuat kebijakan
dan program disesuaikan dengan kebutuhan, kondisi masyarakat Kota
Palangkaraya.
Ucapan Terima Kasih
Ucapan terimakasih kepada Dr Anita Deborah Anwar, dr. SpOG(K),
selaku Ketua Program Studi Magister Kebidanan Universitas
Padjadjaran yang senantiasa membantu, memfasilitasi, dan memberikan
bimbingan selama penulisan artikel ilmiah ini. Kepala Dinas
Kesehatan Provinsi dan Kota
Palangkaraya, Kepala Puskesmas dan rekan-rekan sejawat Bidan di
Puskesmas Kota Palangkaraya dan Politeknik Kesehatan Kementerian
Kesehatan Palangkaraya.
Daftar Pustaka 1. Ernoviana dan Hasanbasri M. Pemanfaatan
buku kesehatan ibu dan anak di dinas kesehatan Kota Sawahlunto.
Yogyakarta; 2006
2. Nakamura Y. Maternal and child health handbook in Japan; 2010
53(4)
3. Departemen Keseharan RI dan JICA. Petunjuk teknis penggunaan
buku kesehatan ibu dan anak. Jakarta: Departemen Kesehatan RI;
2009
4. Departemen Keseharan RI dan JICA. Buku kesehatan ibu dan
anak.Jakarta: Departemen Kesehatan RI; 1997
5. Green LW, Shawna L. Precede-Proceed. [Diunduh tanggal 19 Juli
2012] Tersedia dari: http://www.healthline.com.
6. GreenLW, Rabinowitz P. Preceed-Proceed. [Diunduh tanggal 19
Juli 2012] Tersedia dari: http://www.ctb.ku.edu.com.
7. Ye Y, Yoshida Y, Rashid MH, Sakamoto J. Factor affecting the
utilization of antenatal care services among women in Kham
District, Xiengkhouang Province, Lao PDR. Nagoya J Med; 2010
72(23-33)
8. Notoatmodjo S. Promosi kesehatan dan ilmu perilaku. Jakarta:
PT Rineka Cipta; 2010
9. Erlindawati, Chompikul J, Isaranurug S. Factor related to the
utilization of antenatal care services among pregnant women at
health centers in Aceh Besar District Nanggroe Aceh Darussalam
Province Indonesia. Public Health and Development; 2008 6(2)
10. Simajuntak T. Faktorfaktor yang
berhubungan dengan kunjungan antenatal K4 di Kota Medan Provinsi
Sumatera Utara Tahun 2002. Tesis Universitas Indonesia; 2002
11. Kusumayati A and Nakamura Y. Increased utilization of
maternal health services by mothers using the maternal and child
health handbook in Indonesia; 2007 22(3)
12. Bhuiyan SU, Nakamura Y, Qureshi NA. Study on the development
and assessment
-
Mahar, Pemanfaatan buku KIA di Palangka Raya
8 Jurnal Forum Kesehatan Volume III Nomor 6, Agustus 2013
of maternal and child health handbook in Bangladesh. Journal of
Public Health and Development; 2006 4(2)
13. Nakamura Y. The utilization of MCH Handbook in Japan.
Japanese Journal of Public Health; 2001 48(6)
14. Widagdo L dan Husodo TB. Pemanfaatan buku KIA oleh kader
posyandu: studi pada kader posyandu di wilayah kerja Puskesmas
Kedungadem Kabupaten Bojonegoro. Makara Kesehatan; 2009; 13(1)
15. Agus Y, Horiuchi S. Factors influencing the use of antenatal
care in rural West Sumatra, Indonesia. BioMed Central Pregnancy and
Childbirth; 2012 12(9)
16. Rosmini M. Determinan pemanfaatan pelayanan persalinan oleh
tenaga kesehatan di Kecamatan Cimalaka Kabupaten Sumedang Tahun
2002. Tesis. Universitas Indonesia; 2002
17. Hazemba AN, Siziya S. Choice of place for childbirth:
prevalence and correlates of utilization of health facilities in
Chongwe district, Zambia; Medical Journal of Zambia; 2009 35(2)
18. Murniati. Faktorfaktor yang berhubungan dengan pemanfaatan
pelayanan antenatal oleh ibu hamil Di Kabupaten Aceh
Tenggara. Tesis Pasca Sarjana Ilmu Kesehatan Masyarakat.
Universitas Sumatera Utara; 2007
19. Natsir M. Faktorfaktor yang mempengaruhi kunjungan warga
masyarakat dalam pelayanan kesehatan di wilayah kerja Puskesmas
Palanro Kabupaten Barru. 2008. [Diunduh tanggal 5 Januari 2012]
Tersedia dari: http://www.isjd.pdii.lipi.go.id
20. Sadik MD. Kajian tentang faktorfaktor yang mempengaruhi
pelayanan antenatal di Kecamatan Gunung Sugih Kabupaten Lampung
Tengah Tahun 1996. Tesis Pasca Sarjana Ilmu Kesehatan Masyarakat .
Universitas Indonesia Jakarta; 1996
21. Kementerian Kesehatan RI. Profil kesehatan Indonesia.
Jakarta; 2010
22. Departemen Kesehatan RI. Pedoman pemantauan wilayah setempat
kesehatan ibu dan anak (PWS-KIA). Jakarta: Departemen Kesehatan RI
Direktorat Jenderal Bina Pelayanan Medik; 2009
23. Pusdinakes, WHO, JHPIEGO. Panduan pengajaran asuhan
kebidanan fisiologis bagi dosen diploma 3 kebidanan buku 2 asuhan
antenatal. Jakarta: Pusdinakes; 2003
24.