Page 1
JURNAL
ANALISIS PENILAIAN PERSEDIAAN MENGGUNAKAN METODE LABA BRUTO UNTUK MENENTUKAN BEBAN POKOK PENJUALAN
DI UD. BUDI TUKUL
Analysis of Inventory Assessment Using the Gross Profit Method to Determine
Cost of Good Sold in UD. Budi Tukul
Oleh:
CYRILLIA DINDA NOVITASARI
13.1.01.04.0068
Dibimbing oleh :
1. Dr. M. Anas, S.E.,M.M.,M.Si.,Ak.CA
2. Drs. Zainal Arifin, M.M
PENDIDIKAN EKONOMI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI
2017
Simki-Economic Vol. 01 No. 06 Tahun 2017 ISSN : BBBB-BBBB
Page 2
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
Cyrillia Dinda Novitasari| 13.1.01.04.0068 FKIP – Pendidikan Ekonomi
simki.unpkediri.ac.id || 1||
SURAT PERNYATAAN
ARTIKEL SKRIPSI TAHUN 2017
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama Lengkap : Cyrillia Dinda Novitasari
NPM : 13.1.01.04.0068
Telepun/HP : 085 604 183 577
Alamat Surel (Email) : [email protected]
Judul Artikel : Analisis Penilaian Persediaan Menggunakan Metode
Laba Bruto untuk menetukan beban pokok penjualan di
UD Budi Tukul
Fakultas – Program Studi : FKIP / Pendidikan Ekonomi
Nama Perguruan Tinggi : Universitas Nusantara PGRI Kediri
Alamat Perguruan Tinggi : Jl. KH. Achmad Dahlan 76 Kediri
Dengan ini menyatakan bahwa :
a. artikel yang saya tulis merupakan karya saya pribadi (bersama tim penulis) dan
bebas plagiarisme;
b. artikel telah diteliti dan disetujui untuk diterbitkan oleh Dosen Pembimbing I dan II.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari
ditemukan ketidaksesuaian data dengan pernyataan ini dan atau ada tuntutan dari pihak lain,
saya bersedia bertanggungjawab dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Simki-Economic Vol. 01 No. 06 Tahun 2017 ISSN : BBBB-BBBB
Page 3
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
Cyrillia Dinda Novitasari| 13.1.01.04.0068 FKIP – Pendidikan Ekonomi
simki.unpkediri.ac.id || 2||
Analisis Penilaian Persediaan Menggunakan Metode Laba Bruto untuk
menetukan beban pokok penjualan di UD Budi Tukul
Cyrillia Dinda Novitasari
13.1.01.04.0068
FKIP – Pendidikan Ekonomi
[email protected]
Dr. M. Anas, SE., M.M., M.Si. Ak. CA dan Drs. Zainal Arifin, M.M.
UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI
ABSTRAK
Penelitian ini dilatar belakangi oleh masalah yang ada pada perusahaan. Dimana pada
perusahaan tersebut nilai persediaan atau beban pokok penjualan dihitung menggunakan
metode harga pokok rata-rata sederhana (Simple Average) dimana dalam metode ini
ditentukan dengan menghitung rata-ratanya tanpa memperhatikan jumlah barangnya. Apabila
jumlah barang yang dibeli berbeda-beda maka metode ini tidak menghasilkan harga pokok
yang dapat mewakili seluruh persediaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai
persedian dan beban pokok penjualan menggunakan metode laba bruto.
Penelitian ini dilakukan pada UD Budi Tukul yang terletak di jalan Taman Sari
Bobang Kecamatan Semen Kabupaten Kediri. Jenis penelitian yang digunakan adalah expost
facto dengan pendekatan kuantitatif. Metode pengumpulan data menggunakan cara observasi,
interview, dan dokumentasi. Adapun metode yang digunakan untuk menentukan penilaian
persediaan adalah metode laba bruto.
Kesimpulan hasil penetian ini adalah menggunakan rumus beban pokok penjualan
pada tahun 2015-2016 jika ditung menggunakan rumus beban pokok penjualan mengalami
kenaikan dimana pada tahun 2015 beban pokok penjualannya sebesar Rp 217.187.500
sedangkan pada tahun 2016 beban pokok penjualannya sebesar Rp 238.262.500. Dalam
penaksiran penilaian persediaan pada tahun 2015-2016 menggunakan metode laba bruto
mengalami kenaikan dimana pada tahun 2015 nilai persediaan akhir ditaksir sebesar Rp
425.633.200 sedangkan pada tahun 2016 nilai persediaan akhir ditaksir sebesar Rp
460.341.760.Dengan menggunakan metode laba bruto untuk menaksir nilai persediaan maka
apabila terjadi kebakaran atau barang persediaan yang rusak perusahaan masih ada sebagian
catatan-catatan yang diperlukan.
Berdasarkan simpulan hasil penelitian ini, disarankan menggunakan metode dalam
menaksir penilaian persediaan perusahaan. Dengan digunakannya metode laba bruto maka
memudahkan perusahaan dalam menaksir penilaian persediaan. Namun sebaiknya perusahaan
menggunakan metode laba bruto karena memudahkan perusahaan untuk menaksir jumlah
persediaan barang yang rusak karena terbakar. Metode laba bruto juga dapat digunakan bila
sebagian catatan-catatan yang diperlukan masih ada. Selain itu metode laba bruto akan
mempengaruhi nilai rupiah persediaan yang bisa menguntungkan perusahaan tersebut.
KATA KUNCI : Laba Bruto, Penilaian Persediaan, Beban Pokok Penjualan
Simki-Economic Vol. 01 No. 06 Tahun 2017 ISSN : BBBB-BBBB
Page 4
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
Cyrillia Dinda Novitasari| 13.1.01.04.0068 FKIP – Pendidikan Ekonomi
simki.unpkediri.ac.id || 3||
I. LATAR BELAKANG
Di Indonesia sekarang ini
persaingan dunia usaha mengalami
kemajuan yang pesat. Banyak
perusahaan baru yang didirikan
sehingga menyebabkan persaingan
yang semakin ketat. Banyak
perusahaan bersaing untuk
mempertahankan perusahaannya dan
menjadi yang terbaik diantara
perusahaan lainnya. Agar tujuan
tersebut bisa tercapai, setiap
perusahaan bersaing untuk
memperbaiki kekurangan maupun
kelemahan perusahaan tersebut.
Tujuan utama sebuah perusahaan
didirikan yaitu mencari keuntungan
dan selain itu setiap perusahaan
menginginkan usahanya
berkembang.
Semua perusahaan
mempunyai persediaan yang
merupakan investasi terbesar dalam
aktiva lancar. Istilah yang digunakan
perusahaan untuk menunjukkan
barang-barang yang dimiliki
perusahaan dapat dibedakan untuk
usaha dagang dan perusahaan
manufaktur. Istilah persediaan
barang digunakan untuk
menunjukkan barang-barang yang
dimiliki oleh perusahaan untuk dijual
lagi atau digunakan untuk
memproduksi barang-barang yang
akan dijual. Adanya penggolongan
persediaan sesuai dengan jenisnya,
juga sangat penting penilaian
terhadap persediaan itu sendiri.
Penilaian persediaan dianggap
penting, karena secara tidak langsung
penilaian persediaan akan
mempengaruhi kedua laporan
keuangan pokok, yaitu laporan
perhitungan laba rugi dan laporan
posisi keuangan.
Mengingat harga barang yang
dibeli terus menerus berubah dalam
satu periode, maka diperlukan
metode pencatatan untuk mengetahui
nilai persediaan pada akhir periode.
Pencatatan persediaan juga harus
diperhatikan dan dilakukan oleh
perusahaan untuk memperlancar
proses administrasi gudang.
Dasar pokok utama yang
digunakan dalam akuntansi
persediaan adalah harga pokok yang
dirumuskan sebagai harga yang
dibayar atau dipertimbangkan untuk
memperoleh suatu aktiva. Dalam
hubungannya dengan persediaan,
harga pokok adalah jumlah semua
pengeluaran-pengeluaran langsung
atau tidak langsung yang
berhubungan dengan perolehan,
penyiapan dan penempatan
Simki-Economic Vol. 01 No. 06 Tahun 2017 ISSN : BBBB-BBBB
Page 5
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
Cyrillia Dinda Novitasari| 13.1.01.04.0068 FKIP – Pendidikan Ekonomi
simki.unpkediri.ac.id || ||
persediaan tersebut agar dapat dijual
(Baridwan,hal 156).
Menurut Baridwan
(2004:181) Yang dimaksud dengan
penilaian persediaan barang dagang
adalah menentukan nilai persediaan
yang dicantumkan dalam laporan
posisi keuangan. Persediaan akhir
bisa dihitung harga pokoknya
menggunakan beberapa cara
penentuan harga pokok persediaan
akhir, tetapi nilai ini tidak terlalu
nampak dalam laporan posisi
keuangan, jumlah yang ditampilkan
dalam laporan posisi keuangan
tergantung pada metode penilaian
yang digunakan.
Metode taksiran tidak boleh
digunakan untuk menghitung harga
pokok persediaan barang dagangan
untuk kepentingan penyiapan laporan
keuangan tahunan, atau untuk
kepentingan eksternal perusahaan
seperti pemerintah, investor, tetapi
penggunaan metode taksiran hanya
untuk kebutuhan internal perusahaan.
Metode taksiran yang dapat
digunakan untuk menilai persediaan,
terdiri dari metode laba bruto dan
metode penjualan secara eceran.
Beban Pokok Penjualan
merupakan biaya yang dikeluarkan
dalam suatu proses produksi barang
dan jasa yang dapat dihubungkan
secara langsung dengan aktivitas
prosess yang membuat produk
barang dan jasa siap jual.
Pada perusahaan tersebut
nilai persediaan atau beban pokok
penjualan dihitung menggunakan
metode harga pokok rata-rata
sederhana (Simple Average) dimana
dalam metode ini ditentukan dengan
menghitung rata-ratanya tanpa
memperhatikan jumlah barangnya.
Apabila jumlah barang yang dibeli
berbeda-beda maka metode ini tidak
menghasilkan harga pokok yang
dapat mewakili seluruh persediaan.
Perusahaan tersebut bisa
menerapkan metode taksiran salah
satunya metode laba bruto untuk
mengetahui jumlah persediaan dan
beban pokok penjualan yang
dicantumkan dalam laporan posisi
keuangan. Selain itu metode ini akan
mempengaruhi nilai rupiah
persediaan yang bisa menguntungkan
perusahaan tersebut.
Dalam metode laba bruto,
pertama kali harus ditentukan
besarnya persentase laba bruto.
Persentase ini bisa didasarkan pada
penjualan atau beban pokok
penjualan. Biasanya persentase laba
bruto ditentukan dengan
4
Simki-Economic Vol. 01 No. 06 Tahun 2017 ISSN : BBBB-BBBB
Page 6
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
Cyrillia Dinda Novitasari| 13.1.01.04.0068 FKIP – Pendidikan Ekonomi
simki.unpkediri.ac.id || ||
menggunakan data tahun-tahun lalu.
Sesudah persentase laba bruto
diketahui, kemudian dikalikan pada
penjualan dan hasilnya dikurangkan
pada penjualan sehingga dapat
ditentukan jumlah beban pokok
penjualan. Selisih antara beban
pokok penjualan dengan barang-
barang yang tersedia untuk dijual
merupakan persediaan akhir.
Di dalam laporan keuangan,
persediaan merupakan hal penting
karena laporan Rugi/Laba maupun
laporan posisi keuangan tidak dapat
disusun tanpa mengetahui jumlah
persediaan. Kesalahan dalam
penilaian barang akan berakibat
kesalahan dalam menyusun Laporan
Rugi/Laba maupun laporan posisi
keuangan, Jadi jumlah persediaan
bisa diketahui dengan cara penerapan
metode laba bruto. Berdasarkan
uraian tersebut, maka judul dari
penelitian ini adalah “Analisis
Penilaian Persediaan Menggunakan
Metode Laba Bruto untuk
Menentukan Beban Pokok Penjualan
di UD. BUDI TUKUL”
II. METODE
A. Variabel Penelitian
Dalam penelitian ini hanya
terdapat dua variabel penelitian
yaitu variabel bebas
(independent variabel) dan
variabel terikat (dependent
variabel). Rincian dua variabel
yang digunakan dalam penelitian
ini adalah sebagai berikut:
1. Variabel Independen
(Variabel Bebas)
Variabel bebas dalam
penelitian ini adalah
penilaian persediaan.
Indikator dari variabel ini
adalah metode laba bruto.
2. Variabel Dependen
(Variabel Terikat)
Dalam penelitian ini
variabel terikatnya adalah
beban pokok penjualan.
Indikator dalam penelitian
ini adalah persediaan awal
barang dagang, pembelian
bersih, dan persediaan akhir.
B. Jenis dan Pendekatan Penelitian
1. Teknik Penelitian
Adapun teknik atau metode
yang digunakan dalam penelitian
ini adalah expost facto. Teknik
expost facto yaitu metode
penelitian untuk mengungkap data
atau sebab terjadinya suatu gejala
atau masalah yang berhadapan
dengan data atau fakta yang telah
5
Simki-Economic Vol. 01 No. 06 Tahun 2017 ISSN : BBBB-BBBB
Page 7
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
Cyrillia Dinda Novitasari| 13.1.01.04.0068 FKIP – Pendidikan Ekonomi
simki.unpkediri.ac.id || ||
terjadi. Peneliti menggunakan
metode ini karena peneliti
melakukan penelitian yang telah
ada datanya, yaitu tentang data
persediaan dan biaya produksi.
2. Pendekatan Penelitian
Pendekatan penelitian yang
telah digunakan dalam penelitian
ini adalah pendekatan kuantitatif.
Menurut Sugiyono (2012:11),
metode penelitian kuantitatif
adalah metode penelitian yang
berlandaskan pada filsafat
positivisme, digunakan untuk
meneliti pada populasi atau
sampel tertentu, teknik
pengumpulan data umumnya
dilakukan dengan cara random,
pengumpulan data menggunakan
instrumen penelitian, analisis data
bersifat kuantitatif/ statistik
dengan tujuan untuk menguji
hipotesis yang telah ditetapkan
C. Populasi Sampel dan Teknik
Sampel
1. Populasi Penelitian
Menurut Sugiyono
(2012:119), populasi adalah
wilayah generalisasi yang
terdiri atas objek atau subjek
yang mempunyai kualitas dan
karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian
ditarik kesimpulan.
Dalam penelitian ini
populasi yang digunakan
adalah jumlah mebel
berdasarkan jenis produksi
yang ada pada UD. Budi
Tukul yaitu almari, meja
kursi, dan pintu pada tahun
1998-2016
2. Sampel Penelitian
Menurut Sugiyono
(2012:91), sampel adalah
bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki
oleh populasi tersebut.
Dalam penelitian ini
yang dijadikan sampel adalah
almari, meja kursi, dan pintu
di UD. Budi Tukul tahun
2015-2016
3. Teknik Sampling
Menurut Sugiyono
(2012:92), teknik sampling
merupakan teknik
pengambilan sampel.
Teknik sampling yang
digunakan dalam penelitian
ini adalah dengan
menggunakan teknik
purposive sampling. Menurut
Sugiyono (2012:96),
6
Simki-Economic Vol. 01 No. 06 Tahun 2017 ISSN : BBBB-BBBB
Page 8
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
Cyrillia Dinda Novitasari| 13.1.01.04.0068 FKIP – Pendidikan Ekonomi
simki.unpkediri.ac.id || ||
purposive sampling adalah
teknik penentuan sampel
dengan pertimbangan tertentu
yaitu pertimbangan waktu.
D. Instrumen Penelitian dan
Teknik Pengumpulan Data
1. Pengembangan Instrumen
Menurut Nawawi
(2009:60), instrumen
penelitian adalah alat yang
dapat digunakan untuk
mengumpulkan data.
Instrumen yang
digunakan dalam penelitian
ini adalah interview/
wawancara dan dokumentsi.
a. Wawancara/ Interview
Menurut Sugiyono
(2012:137), wawancara
adalah pertemuan dua
orang untuk bertukar
informasi dan ide melalui
tanya jawab, sehingga
dapat dikonstruksikan
makna dalam suatu topik.
Jadi wawancara
adalah sebuah dialog yang
dilakukan oleh dua orang
yang bertukar informasi
dan ide melalui tanya
jawab.
b. Dokumentasi
Menurut Surachman
(2000:134), dokumentasi
dapat diartikan sebagai suatu
laporan tertulis dan peristiwa
yang isinya terdiri atas
penjelasan dan pemikiran
terhadap peristiwa dan ditulis
dengan sengaja untuk
menyimpan data dan
merumuskan keterangan
mengenai peristiwa tersebut.
Data yang dimaksud
seperti data wawancara
dengan pemilik UD. Budi
Tukul
2. Langkah-Langkah Pengumpulan
Data
Adapun langkah-langkah
pengumpulan data dalam
penelitian ini adalah sebagai
berikut:
a. Wawancara
Menurut Sugiyono
(2012:137), wawancara
adalah pertemuan dua orang
untuk bertukar informasi dan
ide melalui tanya jawab,
sehingga dapat
dikonstruksikan makna dalam
suatu topik.
1) Persiapan
a) Menyiapkan daftar
pertanyaan.
7
Simki-Economic Vol. 01 No. 06 Tahun 2017 ISSN : BBBB-BBBB
Page 9
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
Cyrillia Dinda Novitasari| 13.1.01.04.0068 FKIP – Pendidikan Ekonomi
simki.unpkediri.ac.id || ||
b) Menetapkan responden
yang diperkirakan
sebagai sumber
informasi.
c) Menetapkan jadwal
pelaksanaan
wawancara.
2) Pelaksanaan
a) Memilih pertanyaan-
pertanyaan yang benar-
benar terarah dan
dibutuhkan dalam
rangka mengumpulkan
informasi.
b) Mengadakan
wawancara.
b. Dokumentasi
Menurut Surachman
(2000:134), dokumentasi dapat
diartikan sebagai suatu laporan
tertulis dan peristiwa yang
isinya terdiri atas penjelasan
dan pemikiran terhadap
peristiwa dan ditulis dengan
sengaja untuk menyimpan data
dan merumuskan keterangan
mengenai peristiwa tersebut.
1) Mecnari dan mecatat data
2) Mengumpulkan data.
3) Mengolah data dalam
bentuk dokumen.
4) Mengevaluasi data.
E. Teknik Analisis Data
Dengan teknik analisis data
diharapkan dapat
menyederhanakan data dalam
bentuk yang lebih dipahami dan
untuk memecahkan masalah
yang dihadapi perusahaaan,
data-data yang diperoleh
dianalisa dengan langkah-
langkah sebagai berikut:
1. Perhitungan Beban Pokok
Penjualan
Cara menghitung beban
pokok penjualan adalah:
Persediaan Awal Rp xxx
Total pembelian Rp xxx
Jumlah Persediaan tersedia dijual Rp xxx
Persediaan Akhir Rp xxx -
Beban pokok penjualan Rp xxx
Cara menghitung
Persediaan akhir adalah :
Persediaan awal + Pembelian – HPP
2. Dalam menghitung penilaian
persediaan dengan
menggunakan metode laba
bruto dapat menggunakan
rumus:
a) Menghitung laba kotor:
penjualan bersih Rp xxx
beban pokok penjualan (Rp xxx)
Laba Kotor Rp xxx
b) Persentase laba bruto dari
8
Simki-Economic Vol. 01 No. 06 Tahun 2017 ISSN : BBBB-BBBB
Page 10
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
Cyrillia Dinda Novitasari| 13.1.01.04.0068 FKIP – Pendidikan Ekonomi
simki.unpkediri.ac.id || ||
penjualan:
(Laba kotor/penjualan
bersih)x100%
c) Laba bruto
Laba bruto = presentase laba
bruto x Penjualan
d) Penilaian persedian akhir
Persediaan Awal Rp xxx
Pembelian (neto) Rp xxx
Tersedia untuk dijual Rp xxx
Penjualan Rp xxx
Laba Bruto Rp xxx
Taksiran beban pokok penjualan
Rp xxx
Taksiran nilai persediaan akhir
Rp xxx
III. HASIL DAN KESIMPULAN
1. Beban Pokok Penjualan
Perhitungan beban pokok
penjualan berdasarkan yang
dihitung dari persediaan awal,
pembeliaan, dan persediaan
akhir tahun 2015-2016 maka
hasil perhitungan beban pokok
penjualan pada tahun 2015
dimana beban pokok penjualan
ini dihitung dengan Persediaan
Rp460.000.000 ditambah
dengan total pembelian
Rp200.000.000 sehingga
dihasilkan jumlah persediaan
yang tersedia dijual yaitu
Rp660.000.000, kemudian
dikurangi persediaan akhirnya
sebesar Rp442.812.500 dan
dihasilkan beban pokok
penjualan pada tahun 2015
sebesar Rp 217.187.500.
Sedangkan hasil
perhitungan beban pokok
penjualan pada tahun 2016
dimana beban pokok penjualan
ini dihitung dengan Persediaan
Rp498.600.000 ditambah
dengan total pembelian
Rp200.000.000 sehingga
dihasilkan jumlah persediaan
yang tersedia dijual yaitu
Rp698.600.000, kemudian
dikurangi persediaan akhirnya
sebesar Rp451.337.500 dan
dihasilkan beban pokok
penjualan pada tahun 2016
sebesar Rp 238.262.500.
Perhitungan beban pokok
penjualan pada tahun 2015-
2016 jika ditung menggunakan
rumus beban pokok penjualan
mengalami kenaikan dimana
pada tahun 2015 beban pokok
penjualannya sebesar Rp
217.187.500 sedangkan pada
tahun 2016 beban pokok
penjualannya sebesar Rp
238.262.500.
9
Simki-Economic Vol. 01 No. 06 Tahun 2017 ISSN : BBBB-BBBB
Page 11
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
Cyrillia Dinda Novitasari| 13.1.01.04.0068 FKIP – Pendidikan Ekonomi
simki.unpkediri.ac.id || ||
2. Penilaian Persediaan
Dalam menaksir penilaian
persediaan pada tahun 2015-
2016 maka digunakan dengan
metode laba bruto. Dalam
menaksir penilaian persedian
pada tahun 2015 pertama kali
harus menghitung laba kotor
dimana pada perhitungan diatas
laba kotornya Rp15.812.500,
selanjutnya menghitung
presentase laba bruto dan
hasilnya 6,79%, berikutnya
menghitung laba bruto terlebih
dulu untuk mengetahui taksiran
beban pokok penjualan dalam
menaksir nilai persediaan akhir
dimana taksiran nilai
persediaan akhir tersebut Rp
425.633.200.
Sedangkan Dalam
menaksir penilaian persedian
pada tahun 2016 pertama kali
harus menghitung laba kotor
dimana pada perhitungan diatas
laba kotornya Rp10.337.500,
selanjutnya menghitung
presentase laba bruto dan
hasilnya 4,16%, berikutnya
menghitung laba bruto terlebih
dulu untuk mengetahui taksiran
beban pokok penjualan dalam
menaksir nilai persediaan akhir
dimana taksiran nilai
persediaan akhir tersebut Rp
460.341.760.
Dalam penaksiran
penilaian persediaan pada tahun
2015-2016 menggunakan
metode laba bruto mengalami
kenaikan dimana pada tahun
2015 nilai persediaan akhir
ditaksir sebesar Rp 425.633.200
sedangkan pada tahun 2016
nilai persediaan akhir ditaksir
sebesar Rp 460.341.760.
IV. DAFTAR PUSTAKA
Agus Sartono. 2008. Manajemen
Keuangan Teori dan Aplikasi.
Yogyakarta: BPFE
Arikunto, 2010. Prosedur Penelitian
Suatu Pendekatan Praktek.
Jakarta: Rineka Cipta
Baridwan, Zaki, 2004, Intermediate
Accounting, edisi delapan,
Penerbit : BPFE, Yogyakarta
Charles T.Horngren., Walter
T.Harrisonn Jr., Michael A.
Robinson., Thomas
H.Secokusumo. 1998. Akuntansi
di Indonesia Buku Dua. Jakarta :
Salemba Empat
Dwi, Martani., dkk. 2012. Akuntansi
Keuangan Menengah Berbasis
PSAK. Buku 1. Jakarta: Salemba
Empat
Goenawan, Alvina Susantolie, Yunus
Fiscal. 2011. PENGARUH
10
Simki-Economic Vol. 01 No. 06 Tahun 2017 ISSN : BBBB-BBBB
Page 12
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
Cyrillia Dinda Novitasari| 13.1.01.04.0068 FKIP – Pendidikan Ekonomi
simki.unpkediri.ac.id || ||
METODE PENILAIAN
PERSEDIAAN TERHADAP
PENENTUAN HARGA POKOK
PENJUALAN (Study kasus pada
PT. Dirgantara Pancapersada di
Bandar Lampung)
http://jurnal.ubl.ac.id diakses
tanggal 20 April 2016
Hansen & Mowen, 2001, Manajemen
Biaya, Buku II, Terjemahan
benyamin Molan, Penerbit
Salemba Empat, Jakarta
Hendriksen, Eldon, S;
Dialihbahasakan Oleh Herman
Widodo, 2000. “ Teori
Akuntansi”. Edisi Kelima.
Penerbit Prenhallindo. Jakarta.
Indriantoro, Nur., Bambang Supomo,
2009. Metodologi Penelitian
Bisnis untuk Akuntansi dan
Manajemen, Edisi Pertama.
Yogyakarta : BPFE Yogyakarta.
Irmayani, Ade. 2009. Analisis
Akuntansi Persediaan Barang
Dagang pada CV. Kawal Pantai
Bintan
http://jurnal.umrah.ac.id diakses
tanggal 6 Juni 2017
James O Gill Dan Moira Chatton.
2008. Memahami Laporan
Keuangan. Jakarta : PPM
Jerry J.Weygandt., Donald E.Kieso.,
Paul D.Kimmel. (2008).
Accounting Principles Pengantar
Akuntansi. Jakarta : Salemba
Empat.
Kieso, D.E, Weygandt J.J, Warfield,
T.D, 2007. Accounting Principle
Pengantar Akuntansi. Jakarta:
Salemba Empat
Kotler Philip, 2002.” Manajemen
Pemasaran”, Jilid 1, Edisi
Milenium, Jakarta: PT.Prehalindo
Lukman Syamsudin. 2000.
Manajemen Keuangan
Perusahaan. Jakarta : PT Raja
Grafindo Persada.
Moekijat, 2000. Kamus Manajemen ,
Penerbit CV. Mandar Maju,
Bandung
Mukhlasin. 2001. Analisis pemilihan
metode akuntansi persediaan dan
dampaknya terhadap Earning
Price Ratio (EPR)
http://datakata.files.wordpress.com
diakses tanggal 20 April 2016
Nawawi, Hadari. 2009. Metode
Penelitian Bidang Sosial. Jakarta:
Salemba
Empat.
Notoadmojo, Soekidjo. 2005. Metode
Penulisan Skripsi dan Tesis, edisi
revisi. Jakarta: Rineka Cipta
Saepudin,Aep 2013. ANALISIS
PERLAKUAN AKUNTANSI
ATAS PERSEDIAAN BARANG
DAGANGAN PADA PT.
MILLENNIUM PHARMACON
INTERNATIONAL Tbk
PALEMBANG
http://docshare02.dhocshare.tips
diakses tanggal 18 Juli 2017
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian
Kuantitatif Kualitatif dan R&D.
Bandung: Alfabeta.
Surahkmad, Winarno. 2005.
Pengantar Penelitian Ilmiah
Dasar Metode Teknik. Bandung:
Tarsto
11
Simki-Economic Vol. 01 No. 06 Tahun 2017 ISSN : BBBB-BBBB