LAMPIRAN 1. Beberapa cara perhitungan yang digunakan pada Sirkesnas 2016 1. Perhitungan Indikator Gizi pada Sirkesnas 2016 a. Inisiasi Menyusu Dini (IMD) Cara perhitungan IMD pada Sirkesnas 2016 : b. ASI Eksklusif Cara perhitungan ASI Eksklusif pada Sirkesnas 2016 : c. Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Balita Cara perhitungan capaian indikator PMT balita, Sirkesnas 2016 Persentase balita (6-59 bulan) yang mendapat PMT = Jumlah balita (6-59 bulan) yang mendapat makanan tambahan pada tahun 2015 x 100 Jumlah seluruh balita (6-59 bulan) pada periode waktu yang sama Persentase bayi baru lahir mendapat IMD Jumlah responden yang memiliki anak umur 0-23 bulan yang melakukan IMD = Jumlah seluruh responden yang memiliki anak umur 0-23 bulan x 100 Persentase bayi usia kurang 6 bulan mendapat ASI Eksklusif Jumlah responden yang memiliki anak umur 6-23 bulan yang mendapat ASI Eksklusif = Jumlah seluruh responden yang memiliki anak umur 6-23 bulan x 100 Persentase bayi usia 0-5 bulan mendapat ASI Eksklusif Jumlah responden yang memiliki anak umur 0-5 bulan yang mendapat ASI Eksklusif = Jumlah seluruh responden yang memiliki anak umur 0-5 bulan periode waktu yang sama x 100
51
Embed
Jumlah responden yang - cegahstunting.id fileCara perhitungan Penggunaan Obat Rasional pada Sirkesnas tahun 2016 : ... a = Persentase penggunaan antibiotika pada ISPA non pneumonia
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
LAMPIRAN 1. Beberapa cara perhitungan yang digunakan pada Sirkesnas 2016 1. Perhitungan Indikator Gizi pada Sirkesnas 2016 a. Inisiasi Menyusu Dini (IMD)
Cara perhitungan IMD pada Sirkesnas 2016 :
b. ASI Eksklusif
Cara perhitungan ASI Eksklusif pada Sirkesnas 2016 :
c. Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Balita
Cara perhitungan capaian indikator PMT balita, Sirkesnas 2016
Persentase balita (6-59 bulan) yang mendapat PMT
=
Jumlah balita (6-59 bulan) yang mendapat makanan tambahan pada tahun 2015
x 100
Jumlah seluruh balita (6-59 bulan) pada periode waktu yang sama
Persentase bayi baru lahir mendapat IMD
Jumlah responden yang memiliki anak umur 0-23 bulan yang melakukan IMD = Jumlah seluruh responden yang memiliki anak umur 0-23 bulan
x 100
Persentase bayi usia kurang 6 bulan mendapat ASI Eksklusif
Jumlah responden yang memiliki anak umur 6-23 bulan yang mendapat ASI Eksklusif = Jumlah seluruh responden yang memiliki anak umur 6-23 bulan
x 100
Persentase bayi usia 0-5 bulan mendapat ASI Eksklusif
Jumlah responden yang memiliki anak umur 0-5 bulan yang mendapat ASI Eksklusif = Jumlah seluruh responden yang memiliki anak umur 0-5 bulan periode waktu yang sama
x 100
d. Tablet Tambah Darah (TTD) pada remaja putri
Cara perhitungan indikator TTD pada remaja puteri pada Sirkesnas 2016 :
e. Persentase ibu hamil yang mendapat/membeli TTD
Cara perhitungan indikator persentase ibu hamil yang mendapat/membeli TTD pada
Sirkesnas 2016 :
f. Ibu hamil yang mendapat makanan tambahan
Cara perhitungan indikator persentase ibu hamil yang mendapat makanan tambahan,
Sirkesnas 2016
Persentase remaja puteri mendapat TTD
Jumlah responden Perempuan umur 12-18 tahun belum menikah pada tahun 2015 yang mendapat/membeli TTD = Jumlah seluruh responden perempuan umur 12-18 tahun belum menikah pada periode waktu yang sama
x 100
Persentase ibu hamil mendapat/membeli TTD
Ibu dengan riwayat mendapat TTD minimal 90 tablet selama kehamilan anak terakhir yang lahir pada periode 1 januari 2014 sampai dengan saat survei
= Jumlah seluruh ibu yang pernah bersalin pada periode waktu yang sama
x 100
Persentase ibu hamil yang mendapat makanan tambahan
Jumlah responden perempuan yang mulai hamil pada tahun 2015 yang pernah mendapat makanan tambahan
= Jumlah seluruh responden perempuan yang mulai hamil pada periode waktu yang sama
x 100
2. Perhitungan Indikator Farmasi
a. Ketersediaan Obat dan Vaksin di Puskesmas
Cara perhitungan ketersediaan obat dan vaksin di puskesmas pada Sirkesnas tahun
2016 :
b. Puskesmas yang melakukan pelayanan kefarmasian sesuai standar
Cara perhitungan puskesmas yang melakukan pelayanan kefarmasian sesuai standar
pada Sirkesnas tahun 2016 :
c. Penggunaan Obat Rasional di Puskesmas
Cara perhitungan Penggunaan Obat Rasional pada Sirkesnas tahun 2016 :
Persentase ketersediaan obat dan vaksin di Puskesmas
= Jumlah kumulatif item obat indikator yang tersedia di (n) puskesmas) X 100 (Jumlah Puskesmas X 20 item)
Persentase puskesmas yang melakukan pelayanan kefarmasian sesuai standar (1)
= Jumlah puskesmas yang melakukan pemberian informasi obat dan konseling X 100 Jumlah Puskesmas
Persentase puskesmas yang melakukan pelayanan kefarmasian sesuai standar (2)
= Jumlah puskesmas yang melakukan pemberian informasi obat atau konseling X 100 Jumlah Puskesmas
Persentase Penggunaan Obat Rasional (POR) di Puskesmas
a = Persentase penggunaan antibiotika pada ISPA non pneumonia (angka riil) b = Persentase penggunaan antibiotilka pada diare non spesifik (angka riil) c = Persentase penggunaan injeksi pada myalgia (angka riil) d = rerata item obat per lembar resep x 100%
4
LAMPIRAN 2.
Definisi operasional dan rumus perhitungan indikator program kesehatan ibu menurut Renstra , Sirkesnas 2016
INDIKATOR RENSTRA KEMENKES ANALISIS SIRKESNAS
Persentase
ibu hamil
yang
mendapat
pelayanan
antenatal
minimal 4
kali (K4)
Definisi Operasional
(Jumlah ibu hamil yang memperoleh pelayanan antenatal minimal 4 kali oleh
tenaga kesehatan di wilayah kerja dalam kurun waktu tertentu / Jumlah sasaran
ibu hamil di satu wilayah dalam 1 tahun) x 100%
(Jumlah ibu 10-54 tahun yang saat hamil anak terakhir memperoleh pelayanan antenatal
minimal 4 kali oleh tenaga kesehatan (minimal 1 kali pada trimester 1, minimal 1 kali pada
trimester 2 dan minimal 2 kali pada trimester 3) berdasarkan laporan ibu yang bersalin pada
periode 1 Jan 2014 s.d. saat survei / Total jumlah ibu yang pernah bersalin pada periode 1
Jan 2014 s.d. saat survei) x 100%
Rumus Perhitungan
x 100% x 100%
Persentase
Puskesmas
yang
melaksanak
an Kelas
Ibu Hamil
Definisi Operasional
(Jumlah Puskesmas yang melaksanakan program Kelas Ibu Hamil / Total jumlah
seluruh Puskesmas) x 100%
(Jumlah Puskesmas yang melaksanakan program Kelas Ibu Hamil / Total jumlah seluruh
Puskesmas Terpilih) x 100%
Rumus Perhitungan
x 100% x100%
LAMPIRAN 2.
Definisi operasional dan rumus perhitungan indikator program kesehatan ibu menurut Renstra , Sirkesnas 2016 (lanjutan)
Persentase
Puskesmas
yang
melakukan
orientasi
Program
Perencanaan
Persalinan
dan
Pencegahan
Komplikasi
(P4K)
Definisi Operasional
(Jumlah Puskesmas yang melaksanakan orientasi P4K / Total jumlah seluruh
Puskesmas) x 100%
(Jumlah Puskesmas yang melaksanakan orientasi P4K / Total jumlah seluruh
Puskesmas) x 100%
Rumus Perhitungan
x 100% x 100%
Persentase
persalinan di
fasilitas
pelayanan
kesehatan
Definisi Operasional
(Jumlah ibu bersalin di wilayah Puskesmas yang melaksanakan orientasi P4K /
Total jumlah seluruh Puskesmas) x 100%
(Jumlah Puskesmas yang melaksanakan orientasi P4K / Total jumlah seluruh
Puskesmas) x 100%
Rumus Perhitungan
x 100% x 100%
*) Renstra Kemenkes terdiri atas Renstra Direktorat Bina Kesehatan Ibu dan Ditjen Gizi & KIA
LAMPIRAN 3.
Tabel-tabel Hasil Sirkesnas 2016
1. KESEHATAN IBU
Tabel 2.
Persentase ibu bersalin yang saat hamil anak terakhir melakukan ANC menurut tenaga
kesehatan yang memberikan pelayanan ANC dan karakteristik, SIrkesnas 2016
Karakteristik
Jumlah perempuan 10-54 tahun yang pernah
bersalin
Melakukan ANC Tidak ANC
Total Tenaga pemberi pelayanan ANC
Dokter kandungan
Dokter umum
Bidan Perawat
Kelompok umur 10 - 14 tahun 4 0,0 0,0 100,0 0,0 0,0 100,0 15 - 19 tahun 210 3,8 0,0 87,1 0,0 9,0 100,0 20 - 24 tahun 1276 7,2 0,5 88,4 0,4 3,5 100,0 25 - 29 tahun 1967 14,9 0,4 81,7 0,5 2,5 100,0 30 - 34 tahun 2010 15,2 0,6 81,5 0,5 2,2 100,0 35 - 39 tahun 1292 15,3 0,7 79,6 0,4 3,9 100,0 40 - 44 tahun 497 16,9 1,2 77,9 1,0 3,0 100,0 45 - 49 tahun 48 4,2 0,0 85,4 0,0 10,4 100,0 50 - 54 tahun 11 0,0 0,0 100,0 0,0 0,0 100,0
Catatan : Berdasarkan jumlah puskesmas yang memiliki penanggungjawab kesehatan kerja baik petugas yang khusus menjadi penanggungjawab K3 maupun yang dirangkap (N=201)
Tabel 27
Persentase puskesmas yang memiliki dokter terlatih diagnosis penyakit akibat kerja
berdasarkan karakteristik, Sirkesnas 2016
Karakteristik Puskesmas
Dokter puskesmas yang sudah dilatih diagnosis penyakit akibat kerja
Jumlah puskesmas
Ya,
Pelatihan bersertifikat
Ya,
Pelatihan tidak bersertifikat
Tidak pernah
mendapat pelatihan
Lokasi
- Perkotaan 134 35 (26,1%) 18 (13,4%) 81 (60,4%)
- Perdesaan 69 16 (23,2%) 7 (10,1%) 46 (66,7%)
Puskesmas 203 51 (25,1%) 25 (12,3%) 127 (62,6%)
Catatan: Berdasarkan jumlah puskesmas yang ada komponen tenaga dan laporan (50,8% dari 400,
N=203)
Tabel 28
Persentase puskesmas memiliki petugas selain penanggungjawab K3 terlatih Kesehatan
Kerja berdasarkan karakteristik puskesmas, Sirkesnas 2016
Karakteristik Puskesmas
Petugas puskesmas yang telah dilatih kesehatan kerja (K3) di puskesmas, selain penanggungjawab K3
Catatan: Berdasarkan jumlah puskesmas yang memiliki dana kegiatan K3 di Puskesmas (49,3%, N=100)
Tabel 32
Persentase puskesmas yang memiliki dokumen tertulis Rencana Kerja K3 Tahunan
berdasarkan karakteristik puskesmas, Sirkesnas 2016
Karakteristik Puskesmas Jumlah puskesmas
Dokumen tertulis rencana kerja K3 tahunan di puskesmas
Memiliki Tidak memiliki
Lokasi - Perkotaan 134 66 (49,3%) 68 (50,7%) - Perdesaan 69 28 (40,6%) 41 (59,4%) Puskesmas 203 94 (46,3%) 109 (53,7%) Catatan: Berdasarkan jumlah puskesmas yang ada komponen tenaga dan laporan (50,8% dari 400, N=203)
Tabel 33
Persentase Puskesmas dengan Kewaspadaan Universal di BP Umum
- Perdesaan 71 37 (52,1%) 14 (9,7%) 10 (14,1%) 41 (57,7%) Puskesmas 196 121 (61,7%) 46 (23,5%) 32 (16,3%) 135 (68,9%) Catatan : Berdasarkan jumlah puskesmas yang melakukan komponen kesehatan olahraga
mempunyai tenaga kesehatan olahraga dan membuat laporan kesehatan olahraga (N=196, 49%)
Tabel 49
Distribusi puskesmas menurut kegiatan kesehatan olahraga (penyuluhan masyarakat,
pendataan kelompok olahraga, salah satu) berdasarkan karakteristik puskesmas,
Sirkesnas 2016
Karakteristik Puskesmas Kegiatan kesehatan olahraga di Puskesmas
N Penyuluhan masyarakat
Pendataan kelompok olahraga
Salah satu
Lokasi
- Perkotaan 125 89 (71.2%) 108 (86.4%) 94 (75.2%)
- Perdesaan 71 42 (59.2%) 51 (71.8%) 41 (57.7%)
Puskesmas 196 131 (66.8%) 159 (81.1%) 135 (68.9%)
Catatan : Berdasarkan jumlah puskesmas yang melakukan komponen kesehatan olahraga mempunyai tenaga kesehatan olahraga dan membuat laporan kesehatan olahraga (N=196, 49%)
Tabel 50
Persentase puskesmas menurut keberadaan dan pembinaan Kelompok senam
ibu hamil berdasarkan karakteristik puskesmas, Sirkesnas 2016
Karakteristik puskesmas
N
Kelompok Senam Ibu Hamil
Keberadaan Pembinaan Pembinaan setiap bulan
Lokasi
- Perkotaan 108 86 (79,6%) 84 (97,7%) 71 (84,5%)
- Perdesaan 51 35 (68,6%) 33 (94,3%) 27 (81,8%)
Puskesmas 159 121 (76,1%) 117 (96,7%) 98 (83,8%)
Catatan : N =159, dari jumlah puskesmas yang melakukan pendataan kelompok olahraga
Tabel 51
Persentase puskesmas menurut keberadaan dan pembinaan kelompok jantung sehat
berdasarkan karakteristik puskesmas, Sirkesnas 2016
Karakteristik puskesmas
N
kelompok jantung sehat
Keberadaan pembinaan pembinaan setiap bulan
Lokasi puskesmas
- Perkotaan 108 41 (38,0%) 37 (90,2%) 28 (75,7%)
- Perdesaan 51 14 (27,5%) 13 (92,9%) 11 (84,6%)
Puskesmas 159 55 (34,6% 50 (90,9%) 39 (78,0%)
Catatan : N =159, dari jumlah puskesmas yang melakukan pendataan kelompok olahraga
Tabel 52
Persentase puskesmas menurut keberadaan dan pembinaan kelompok kebugaran
jemaah haji berdasarkan karakteristik puskesmas, Sirkesnas 2016
Karakteristik puskesmas
N
kelompok kebugaran jemaah haji
Keberadaan Pembinaan Pembinaan setiap bulan
Lokasi Puskesmas
- Perkotaan 108 40 (37,0%) 38 (95,0%) 12 (31,6%)
- Perdesaan 51 16 (31,4%) 15 (93,8%) 5 (33,3%)
Puskesmas 159 56 (35,2%) 53 (94,6%) 17 (32.1%)
Catatan : N =159, dari jumlah puskesmas yang melakukan pendataan kelompok olahraga
Tabel 53
Persentase puskesmas menurut keberadaan dan pembinaan kelompok
senam osteoporosis berdasarkan karakteristik puskesmas, Sirkesnas 2016
Karakteristik puskesmas
N
Kelompok senam osteoporosis
Keberadaan Pembinaan Pembinaan setiap
bulan
Lokasi Puskesmas
- Perkotaan 108 28 (25,9%) 27 (96,4%) 24 (88,9%)
- Perdesaan 51 11 (21,6%) 10 (90,9%) 9 (90,0%)
Puskesmas 159 39 (24,5%) 37 (94,9%) 33 (89,2%)
Catatan : N =159, dari jumlah puskesmas yang melakukan pendataan kelompok olahraga
Tabel 54
Persentase puskesmas menurut keberadaan dan pembinaan kelompok
senam asma berdasarkan karakteristik puskesmas, Sirkesnas 2016
Karakteristik puskesmas
N
Kelompok Senam Asma
Keberadaan Pembinaan Pembinaan setiap
bulan
Lokasi puskesmas
- Perkotaan 108 11 (10,2%) 11 (100%) 11 (100%)
- Perdesaan 51 8 (15,7%) 7 (87,5%) 7 (100%)
Puskesmas 159 19 (11,9%) 18 (94,7%) 18 (100%)
Catatan : N =159, dari jumlah puskesmas yang melakukan pendataan kelompok olahraga
Tabel 55
Persentase puskesmas menurut keberadaan dan pembinaan kelompok olahraga
di sekolah berdasarkan karakteristik puskesmas, Sirkesnas 2016
Karakteristik puskesmas
N
Kelompok olahraga di sekolah
Keberadaan Pembinaan Pembinaan setiap
bulan
Lokasi puskesmas
- Perkotaan 108 47 (43,5%) 42 (89,4%) 28 (66,7%)
- Perdesaan 51 20 (39,2%) 17 (85,0%) 8 (47,1%)
Puskesmas 159 67 (42,1%) 59 (88,1%) 36 (61,0%)
Catatan : N =159, dari jumlah puskesmas yang melakukan pendataan kelompok olahraga
Tabel 56
Persentase puskesmas menurut keberadaan dan pembinaan kelompok senam lansia
berdasarkan karakteristik puskesmas, Sirkesnas 2016
Karakteristik puskesmas
N
Kelompok Senam Lansia
Keberadaan Pembinaan Pembinaan setiap bulan
Lokasi puskesmas
- Perkotaan 108 91 (84,3%) 85 (93,4%) 81 (93,5%)
- Perdesaan 51 41 (80,4%) 39 (95,1%) 29 (74,4%)
Puskesmas 159 132 (83,0%) 124 (93,9%) 110 (88,7%)
Catatan : N =159, dari jumlah puskesmas yang melakukan pendataan kelompok olahraga
Tabel 57
Persentase puskesmas menurut keberadaan dan pembinaan kelompok/sanggar
senam aerobik/fitness berdasarkan karakteristik puskesmas, Sirkesnas 2016
Karakteristik puskesmas
N
Kelompok/Sanggar Senam Aerobik/Fitness
Keberadaan Pembinaan Pembinaan setiap bulan
Lokasi puskesmas
- Perkotaan 108 44 (40,7%) 36 (81,8%) 26 (72,2%)
- Perdesaan 51 11 (21,6%) 9 (81,8%) 8 (88,9%)
Puskesmas 159 55 (34,6%) 45 (81,8%) 34 (75,6%)
Catatan: N =159, dari jumlah puskesmas yang melakukan pendataan kelompok olahraga
Tabel 58
Persentase puskesmas menurut keberadaan dan pembinaan kelompok lainnya
berdasarkan karakteristik puskesmas, Sirkesnas 2016
Karakteristik puskesmas
N
Kelompok Lainnya
Keberadaan Pembinaan Pembinaan setiap bulan
Lokasi puskesmas
- Perkotaan 108 34 (31,5%) 27 (79,4%) 22 (81,5%)
- Perdesaan 51 18 (35,3%) 14 (77,8%) 8 (57,1%)
Puskesmas 159 52 (32,7%) 41 (78,8%) 30 (73,2%)
Catatan : N =159, dari jumlah puskesmas yang melakukan pendataan kelompok olahraga
Tabel 59
Persentase puskesmas menurut jenis pelayanan kesehatan olahraga berdasarkan
karakteristik puskesmas, Sirkesnas 2016
Lokasi puskesmas
Pelayanan Kesehatan Olahraga
Keberadaan media informasi
Pemeriksaan kesehatan
Pengukuran kebugaran jasmani
Layanan konsultasi KesOr
Tim Medis P3K Olahraga
Layanan cedera OR Akut
Layanan Kesehatan Event OR
Layaan pemulihan kesehatan
Lokasi puskesmas
Perkotaan 79
(63.2%) 104
(83.2%) 56
(44.8%) 70
(56.0%) 90
(72.0%) 74
(59.2%) 94
(75.2%) 54
(43.2%)
Perdesaan 31
(43.7%) 48
(67.6%) 30
(42.3%) 39
(54.9%) 41
(57.7%) 38
(53.5%) 46
(64.8%) 20
(28.2%)
Puskesmas 110
(56.1%) 152
(77.6%) 86
(43.9%) 109
(55.6%) 131
(66.8%) 112
(57.1%) 140
(71.4%) 74
(37.8%)
Catatan : Berdasarkan jumlah puskesmas yang melakukan komponen kesehatan olahraga mempunyai tenaga kesehatan olahraga dan membuat laporan kesehatan olahraga (N=196, 49%)
Tabel 60
Persentase puskesmas menurut pembuatan laporan bulanan (LBKO)
berdasarkan karakteristik puskesmas, Sirkesnas 2016
Karakteristik puskesmas
N Laporan Bulanan (LBKO)
Lokasi Puskesmas
- Perkotaan 125 117 (93,6%)
- Perdesaan 71 60 (84,5%)
Puskesmas 196 177 (90,3%)
Catatan : Berdasarkan jumlah puskesmas yang melakukan komponen
kesehatan olahraga mempunyai tenaga kesehatan olahraga dan membuat laporan kesehatan olahraga (N=196, 49%)
6. PENYAKIT TIDAK MENULAR
Tabel 61
Proporsi puskesmas dengan ketersediaan tenaga yang dilatih dan pelayanan Clinical Breast
Examination (CBE)/SADANIS berdasarkan karakteristik puskesmas,
Sirkesnas 2016
Karakteristik puskesmas N
Puskesmas
Tenaga Dilatih
SADANIS
Keberadaan Pemeriksaan
SADANIS
n % n %
Lokasi Puskesmas
- Perkotaan 217 98 45,2 80 81,6
- Perdesaan 183 49 26,8 40 81,6
Status Puskesmas
- Perawatan 172 67 39,0 52 77,6
- Non Perawatan 228 80 35,1 68 85,0
Total puskesmas 400 147 36,8 120 81,6
Tabel 62
Proporsi wanita umur ≥20 tahun yang telah melakukan deteksi dini
kanker serviks berdasarkan tempat tinggal, Sirkesnas 2016
Tempat tinggal
Deteksi dini kanker serviks (IVA/Pap’smear)
Ya Tidak Total
n % N % N
Perkotaan 629 8,6 6.689 91,4 7.318
Perdesaan 234 3,2 7.170 96,8 7.404
Total 863 5,9 13.859 94,1 14.722
Tabel 63
Proporsi ketersediaan tenaga dilatih dan pelayanan IVA berdasarkan karakteristik
puskesmas, Sirkesnas 2016
No Karakteristik puskesmas Puskesmas
Ketersediaan tenaga dilatih IVA
Ketersediaan Pelayanan IVA
n % n %
1. Lokasi Puskesmas
Perkotaan 217 171 78,8 150 87,7
Perdesaan 183 93 50,8 69 74,2
2. Status Puskesmas
Perawatan 172 113 65,7 97 85,8
Non Perawatan 228 151 66,2 122 80,8
Total puskesmas 400 264 66,0 219 83,0
Tabel 64
Proporsi wanita umur 30-50 tahun yang melakukan deteksi dini
kanker payudara dan serviks menurut karakteristik populasi, Sirkesnas 2016
Karateristik Populasi
Deteksi dini kanker payudara dan serviks
Ya Tidak Total
Jumlah % Jumlah % Jumlah %
Kelompok umur
30-34 th 35 0,6 5.516 99,4 5.551 100
35-39 th 44 1,0 4.443 99,0 4.487 100
40-44 th 37 1,3 2.766 98,7 2.803 100
45-49 th 26 1,5 1.679 98,5 1.705 100
50 th 4 1,1 374 98,9 378 100
Tempat tinggal Perkotaan 92 1,2 7.358 98,8 7.450 100
Perdesaan 54 0,7 7.420 99,3 7.474 100
Tingkat Pendidikan
Tidak/belum pernah sekolah
1 0,2 518 99,8 519 100
Tidak tamat SD/ MI 15 1,2 1.255 98,8 1.270 100
Tamat SD/MI 36 0,7 4.868 99,3 4.904 100
Tamat SLTP/MTS 19 0,6 3.111 99,4 3.130 100
Tamat SLTA/MA 51 1,4 3.564 98,6 3.615 100
Tamat D1/D2/D3 9 1,4 647 98,6 656 100
Tamat PT 16 1,9 813 98,1 829 100
Pekerjaan PNS/TNI/Polri/BUMN/BUMD
8 1,5 529 98,5 537 100
Pegawai swasta 13 1,3 991 98,7 1.004 100
Wiraswasta 29 2,0 1.450 98,0 1.479 100
Petani 6 0,4 1.439 99,6 1.445 100
Nelayan 0 0,0 20 100,0 20 100
Buruh 6 1,0 624 99,0 630 100
Lainnya 8 1,5 511 98,5 519 100
Tidak bekerja 76 0,8 9.213 99,2 9.289 100
TOTAL 146 1,0 14.778 99,0 14.924 100
Tabel 65
Proporsi wanita 30 - 49 tahun yang pernah diperiksa IVA tahun 2013-2015 berdasarkan
karakteristik puskesmas, Sirkesnas 2016**)
No Karakteristik puskesmas
N Puskesmas
Proporsi Wanita
30 - 49 tahun Diperiksa IVA tahun 2013 –
2015
Jumlah wanita 30-49 tahun yang pernah di
periksa IVA pada tahun 2013-2015?
(lihat dokumen)
Jumlah wanita usia 30-50 tahun di wilayah
kerja puskesmas tahun 2015
1. Lokasi Puskesmas
Perkotaan 125 4,94 97.080 1.965.896
Perdesaan 61 1,22 10.120 826.519
2. Status Puskesmas
Rawat Inap 81 4,61 53.041 1.149.903
Non Perawatan
105 3,30 54.159 1.642.512
Total puskesmas 186 3,84 107.200 2.792.415 **) data puskesmas
Tabel 66
Proporsi wanita 30 - 49 tahun yang pernah diperiksa sadanis tahun 2013-2015,
Sirkesnas 2016**)
No Proporsi wanita
diperiksa SADANIS
N Puskesmas
Proporsi Wanita 30 - 49 tahun
Diperiksa SADANIS tahun 2013 - 2015
Jumlah wanita 30-49 th yang pernah
diperiksa SADANIS pada tahun 2013-
2015? (lihat dokumen)
Jumlah wanita usia 30-50 th di wilayah kerja puskesmas
tahun 2015
1. Lokasi Puskesmas
Perkotaan 77 5,00 98.222 1.965.896
Perdesaan 40 1,63 13.431 826.519
2. Status Puskesmas
Rawat Inap 51 7,43 85.441 1.149.903
Non Perawatan 66 1,60 26.212 1.642.512
Total puskesmas 117 4,00 111.653 2.792.415
**) data puskesmas
Tabel 67
Proporsi waktu pelaksanaan pemeriksaan kesehatan pengemudi berdasarkan
kabupaten/kota, Sirkesnas 2016
Kabupaten/
Kota
Jumlah
kab/kota mempunyai
program kesehatan pengemudi
Waktu pemeriksaan (%)
Hari biasa
Idul Fitri Idul Adha Natal Tahun Baru
Libur sekolah
Kota 16 6,3 93,8 31,3 37,5 50,0 0,0
Kabupaten 31 12,9 90,3 19,4 48,4 35,5 9,7
Total 47 10,6 91,5 23,4 44,7 40,4 6,4
Tabel 68
Persentase keberadaan dan bentuk peraturan KTR berdasarkan kabupaten/kota,
Sirkesnas 2016
Kabupaten/
kota
% kabupaten/ kota dengan
KTR
Bentuk peraturan KTR (%) Jumlah Kabupaten/
kota sampel Perda Pergub Perbup Surat Edaran
Kota 40 (90,9) 65,00 30,00 55,00 42,50 44
Kabupaten 131 (59,5) 47,30 35,10 64,90 32,10 220
Total 64,80 51,50 33,90 62,60 34,50 264
Catatan: Tanpa memperhatikan 8 syarat KTR
Tabel 69
Persentase kabupaten/kota yang menerapkan KTR menurut tempat penerapannya
berdasarkan lokasi kabupaten/kota, Sirkesnas 2016
Kabupaten/
Kota
Tempat penerapan KTR ( % ) Jumlah Kabupaten/kota
sampel tempat kerja
sekolah/
kampus
Faskes tempat bermain
tempat ibadah
tempat umum
angkutan umum
Kota 70,00 65,00 77,50 42,50 45,00 57,50 35,00 40
Kabupaten 57,30 50,40 64,90 13,70 20,60 19,10 10,70 131
Total 60,20 53,80 67,80 20,50 26,30 28,10 16,40 171
Tabel 70
Persentase kabupaten/kota menerapkan KTR menurut lokasi penerapan
berdasarkan lokasi kabupaten/kota, Sirkesnas 2016
Lokasi
Banyaknya lokasi penerapan KTR Jumlah Kabupaten
/kota sampel
Ada di 7 tempat
salah satu dari 7 tempat
Menerapkan diluar dari 7
tempat
Tidak menerapkan
KTR
Kota 29,5 45,5 15,9 9,1 44
Kabupaten 3,2 40,0 16,4 40,5 220
Total 7,6 40,9 16,3 35,2 264
Tabel 71
Prevalensi umur pertama merokok berdasarkan karakteristik
individu, Sirkesnas 2016
Karateristik Populasi 5 - 12 tahun 13 - 15 tahun 16 - 18 tahun 19 + tahun