JUMLAH PANAS YANG DIPINDAHKAN PADA PROSES PENDINGINAN AIR MINUM DAN KOEFISIEN PRESTASI DARI MESIN PENDINGIN Ir. Waldemar Naibaho, MT ; Parulian Siagian, ST.,MT. Dosen Tetap Program Studi Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas HKBP Nommensen e-mail :[email protected]ABSTRACT In the process of this study, drinking water to a temperature didinginankan cukuprendah, that it has achieved refrigeration machine will stop automatically and the water can be removed from the tank to the dispenser to be drunk. This cooling process, on the outside of the bottom of the tank ridden by pipeline, in this case called the evaporator, the refrigerant flows inside the device serves to absorb heat from the water through the tube wall and the pipe. At the exit of the evaporator is connected to a compressor, which serves to drain the refrigerant, then the refrigerant flows into the condenser and the tool is heat discharged to the outside air, then the refrigerant flowing into the capillary tube to lower the pressure of the refrigerant which then entered into the evaporator. The entire exterior of the drinking water tank insulated to keep the heat from the outside air only a few enter into the drinking water. In this cooling process, the research methods that will be used is an experimental method, wherein the temperature of the water is the independent variable that will be determined later. From these tests it can be concluded that in the cooling process for 35 minutes obtained water temperature 9.8 s / d 14 ° C, the number of average heat energy released from drinking water 163.08 kJ / h, coefficient of average achievement of machinery cooling 2.76, the average heat transfer from the outside air into drinking water 0.3275 kJ / hour. Keyword : Heat Transfer, Coefficient of Performance. 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Air minum yang kondisinya sudah standar temperaturnya dapat dibuat bervariasi, seperti temperatur mendekati titik beku (rendah) dan temperatur mendekati titik didih (tinggi). Untuk membuat air minum bertemperatur rendah maka diperlukan suatu wadah air yang dilengkapi dengan sistem pendingin. Selanjutnya panas dari air minum dipindahkan ke evaporator dan panas tersebut dibawa oleh refrigeran ke kondensor dan selanjutnya dilepas ke udara luar. Sistem pendingin akan berhenti bekerja apabila temperatur air telah mencapai besaran yang ditentukan. Bila air minum yang dingin ingin dikeluarkan dapat dilakukan dengan menekan katupnya sehingga air keluar. 1.2 Rumusan Masalah Proses pendinginan dari air minum ini dapat dirumuskan menjadi masalah penelitian sebagai berikut: Untuk proses pendinginan. 1. Evaporator dari mesin pendingin dibuat disekeliling bagian samping dari tanki air minum dengan ketinggian beberapa cm dari bagian bawahnya dan seluruh bidang bagian luar dari tanki diisolasi, sehingga perpindahan panas dari lingkungan ke air minum diupayakan menuju nol selama proses pendinginan. 2. Setelah air minum mencapai temperatur yang rendah yang ditetapkan, mesin pendingin akan dimatikan secara otomatis oleh alat kontrol otomatik. 1.3 Tujuan Penelitian
20
Embed
JUMLAH PANAS YANG DIPINDAHKAN PADA PROSES ......T A = temperatur fluida yang panas, oC T B = temperatur fluida yang dingin, oC 2o h = koefisien perpindahan panas konveksi, W/ m C 2
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
JUMLAH PANAS YANG DIPINDAHKAN PADA PROSES PENDINGINAN AIR
MINUM
DAN KOEFISIEN PRESTASI DARI MESIN PENDINGIN Ir. Waldemar Naibaho, MT ; Parulian Siagian, ST.,MT.
Gambar 4-4 Kurva Temperatur VS Waktu, hasil pengujian keempat
Gambar 4-5 Kurva Temperatur VS Waktu, hasil pengujian kelima
Pada Gambar 4.1 terlihat bahwa T1 adalah temperatur air pada bagian bawah, dengan jarak 3 cm
dari dasar dan 3 cm dari dinding tabung dengan kata lain memiliki besaran temperatur yang paling
rendah sekitar 10 oC dengan lama pendinginan sekitar 10,5 menit. Sedangkan T2 adalah
temperatur dari air pada jarak 3 cm dari dasar tabung terletak pada sumbu tabungnya yang
memiliki temperatur sekitar 13,5 oC. Dan seperti telah dijelaskan pada halaman terdahulu bahwa
koil pendingin (evaporator) diletakkan pada bagian bawah dari tabung, maka bagian bawah dari
air memiliki temperatur paling rendah karena apabila air dikeluarkan maka temperaturnya adalah
yang paling rendah - jadi sesuai dengan fungsi dari dispenser tersebut.
Sedangkan T3,T4,T5 berada pada bagian atas dari T1 dan T2 dimana koil pendingin (evaporator)
berada dibawahnya, maka sangat sesuai kalau temperaturnya berada diatas T1 dan T2, seperti
terlihat pada grafik tersebut.
Dari Gambar 4.1 dapat dilihat bahwa temperatur T1 sangat bervariasi karena mesin
pendingin hidup pada tahap pertama skitar 10,5 menit dan setelah itu mesin mati sekitar 9 menit
dan pada tahap kedua mesin hidup sekitar 3 menit kemudian mesin mati sekitar 2,5 menit sehingga
proses pendinginan berlangsung tidak kontinu. Dilihat dari temperatur air T1, mula-mula 30 oC
kemudian setelah didinginkan oleh evaporator selama 10,5 menit temperaturnya turun menjadi 10 oC, dan temperatur air T2 turun menjadi 13,5 oC. Sedangkan temperatur T3,T4 dan T5 turun hanya
sedikit yaitu berkisar 29,2 oC atau turun sekitar 1oC.
2. Temperatur air setelah didinginkan selama 35 menit kemudian diaduk
Keadaan air yang didinginkan selama 35 menit kemudian temperaturnya
diukur pada posisi yang telah ditentukan seperti terlihat pada kelima gambar diatas, setelah itu air
diaduk secara merata kemudian keadaan temperaturnya diukur.
Tabel 4.1 Temperatur air mula-mula dan akhir-setelah selama 35 menit didinginkan
kemudian diaduk .
NO Tawal,( OC) Takhir ( OC)
1 30,0 21,4
2 30,0 21,3
3 30,2 21,5
4 30,3 20,5
5 29,7 20,2
Trata-rata 30,04 20,98
Dari Tabel 4.1 terlihat bahwa temperatur akhir rata-rata dari air setelah diaduk turun sekitar
30,04 – 20,98 = 9,06 oC.
3. Jumlah energi panas yang dikeluarkan dari air selama 35 menit
Q = m . cp . (T1 – T2)
Dimana :
Q = jumlah panas yang dikeluarkan dari air, kJ
m = massa air yang didinginkan, kg
= 2,5 kg
cp = kapasita panas jenis pada tekanan konstan, kJ/kg oC
= 4,2 kJ/kg oC
T1 = temperatur air mula-mula, oC
T2 = temperatur air setelah didinginkan selama 35 menit, oC
Tabel 4.2 Jumlah panas yang dikeluarkan dari air tersebut selama 35 menit dapat dilihat
pada tabel berikut.
NO m
(kg)
cp
(kJ/kg oC)
T1
( OC)
T2
( OC)
Q
(kJ)
1 2,5 4,2 30,0 21,4 90,30
2 2,5 4,2 30,0 21,3 91,35
3 2,5 4,2 30,2 21,5 91,35
4 2,5 4,2 30,3 20,5 102,90
5 2,5 4,2 29,7 20,2 99,75
Jumlah panas rata-rata 95,13
Terlihat pada Tabel 4.1 dan Tabel 4.2 bahwa untuk menurunkan temperatur air rata-rata dari
30,04 oC hingga 20,98 oC perlu mengeluarkan panas dari air 95,13 KJ dalam waktu 35 menit
atau 163,08 KJ/ jam
4. Koefisien prestasi dari mesin pendingin (Coefficient of Performance)
Koefisien prestasi = 𝑅𝑒𝑓𝑟𝑖𝑔𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑏𝑒𝑟𝑚𝑎𝑛𝑓𝑎𝑎𝑡
𝐾𝑒𝑟𝑗𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ
Kp = (ℎ1−ℎ4)
(ℎ2−ℎ1)
Dimana :
h1= entalpi dari refrigeran keluar dari koil pendingin (evaporator)/entalpi dari refrigeran masuk
kedalam kompresor, kJ/kg
h2 = entalpi dari refrigeran keluar dari kompresor, entalpi dari refrigeran masuk kedalam
kondensor, kJ/kg
h4 = entalpi dari refrigeran keluar dari kondensor, entalpi dari refrigeran masuk ke pipa kapiler,
kJ/kg
Tabel 4.3 Koefisien prestasi dari mesin pendingin
NO h1
( kJ/kg)
h2
(kJ/kg)
h4
(kJ/kg)
(h1 – h4)
(kJ/kg)
(h2 – h1)
(kJ/kg) Kp
1 241,35 278,40 132,55 108,8 37,05 2,94
2 241,35 278,40 132,55 108,8 37,05 2,94
3 240,75 282,30 137,42 103,3 41,55 2,49
4 240,75 282,30 137,42 103,3 41,55 2,49
5 241,35 278,40 132,55 108,8 37,05 2,94
Koefisien prestari rata-rata dari mesin pendingin = (2,94+2,94+2,49+2,49
+2,94) / 5
Kprata-rata = 2,76
5. Pertambahan panas dari luar tabung kedalam air (q)
q = q1 + 2 q2 , angka 2 menyatakan bahwa ada 2 permukaan yang sama, yaitu permukaan
bawah dan permukaan atas.
- Pertambahan panas dari bagian samping tabung kedalam air (q1)
-
q1 = 𝑇𝑢−𝑇𝑎
1
(ℎ𝑖 𝐴𝑖)+ln
𝑟𝑜𝑟𝑖
2𝜋𝑘1𝐿+ln
𝑟1𝑟𝑖
2𝜋𝑘2𝐿+
1
(ℎ𝑜 𝐴𝑜)
U01 = 1
𝐴0
(ℎ𝑖 𝐴𝑖)+ln
𝑟𝑜𝑟𝑖
2𝜋𝑘1𝐿+ln
𝑟1𝑟𝑖
2𝜋𝑘2𝐿+
1
(ℎ𝑜 𝐴𝑜)
= 1
0,179
154,78 . 0,0794 +ln
0,1015
0,0815 2.3,14 .0,048 .0,157+ln
0,0815
0,08052.3,14 .177 .0,157+
1
114
U01 = 1
(0,0146+0,0104+2,155+0,0088)
= 1
2,1888 = 0,456 W/m2.oC.
Tu = temperatur udara luar rata-rata
Tu = (31,2 + 33,1)/2 = 32,15 C
Ta = temperatur air rata-rata
Ta = (30,0 + 21,4)/2 = 25,7 C
A01 = luas permukaan tegak bagian luar dari isolasi