JTM Vol. XVII No. 1/2010 55 PEMODELAN PERSEBARAN SATURASI AIR DENGAN MENGGUNAKAN METODE FOIL FUNCTION (BULK VOLUME OF WATER) PADA RESERVOIR MINYAK DI LAPANGAN “X” Jovie Yunara 1 , Taufan Marhaendrajana 1 Sari Pemodelan persebaran saturasi air sangat penting dalam simulasi dan pemodelan reservoir, terutama pada perhitungan jumlah minyak awal di tempat (OOIP) dan peramalan kinerja reservoir. Dalam kenyataannya, penentuan persebaran saturasi air tidak mudah, dikarenakan reservoir memiliki karakteristik hubungan saturasi air dengan ketinggian di atas free water level (FWL) yang unik. Sedangkan saturasi air secara statistik dari data sumur tidak memiliki relevansi untuk membandingkan realita fenomena fisik. Beberapa metode yang umum digunakan untuk memodelkan hubungan saturasi air dengan ketinggian di atas FWL adalah metodeLeverett J-Function, FOIL Function (Bulk Volume of Water) dan Lambda Function (effective porosity classes). Metode FOIL function menawarkan opsi yang lebih sederhana dengan memanfaatkan data logging dari beberapa sumur untuk memodelkan saturasi air. FOIL function menggunakan prinsip Bulk Volume of Water (BVW) yang merupakan produk dari saturasi air dan porositas. Satu reservoir akan memiliki karakteristik fungsi BVWterhadap ketinggian di atas FWL. Dengan memanfaatkan hubungan ini, dapat dibuat suatu hubungan antara saturasi air dengan ketingian di atas FWL untuk masing-masing nilai porositas di sebuah reservoir. Penelitian ini membahas penggunaan metode FOIL function untuk persebaran saturasi air di reservoir minyak pada lapangan “X”. Pembahasannya meliputi langkah kerja dalam penggunaan metode FOIL function, seperti analisa log, penentuan konstanta “a” dan “b” yang merupakan parameter dalam FOIL function, pemodelan persebaran saturasi air di model reservoir, dan perhitungan OOIP. Tugas akhir ini juga menunjukkan kelemahan dan kelebihan dari penggunaan metode FOIL Function sehingga dapat menjadi pertimbangan dalam penentuan metode pemodelan persebaran saturasi air sesuai dengan data reservoir yang dimiliki. Kata Kunci : pemodelan reservoir, saturasi air, bulk volume of water, foil function Abstract Water saturation distribution modelling is one of important procedure to do in reservoir modelling and simulation, especially for original oil in place calculation and reservoir performance forecasting. In fact, water saturation modelling is not trivial, because reservoir has unique characterization of water saturation and height above free water level relationship. Besides, water saturation statistically from well data does not have any relevancy to compare with physics phenomena. There are some methods generally used to determine the relation between height above free water level and water saturation such as Leverett J-function, FOIL function (Bulk Volume of Water) and Lambda function (effective porosity classes). FOIL function offers more simple option which only use logging data from several wells. FOIL function uses the principal of Bulk Volume of Water (BVW) which is water saturation and porosity product. A reservoir will have a certain BVW vs height above free water level function. By using this relationship, the water saturation and height above FWL for each porosity in a reservoir can be determined. This research about using FOIL Function method for water saturation distribution modelling in oil reservoir in “X” field. It includes the procedure in using FOIL function, such as log analysis, determining “a” and “b” constant which are the parameters in FOIL function, water saturation distribution modelling in reservoir model, and OOIP calculation. It also discusses about the advantages and disadvantages in using FOIL function method, so it can be consideration in determining water saturation distribution modelling that conforms with the reservoir data. Keywords : reservoir modelling, water saturation, bulk volume of water, foil function 1 ) Program Studi Teknik Perminyakan, Institut Teknologi Bandung Jl. Ganesa No. 10 Bandung 40132, Telp.: +62 22-2504955, Fax.: +62 22-2504955, Email:[email protected]I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu langkah kerja dalam simulasi dan pemodelan reservoir adalah pemodelan persebaran saturasi air di reservoir. Untuk memodelkan saturasi air tersebut dibutuhkan suatu fungsi yang dapat mengambarkan persebaran saturasi air di tiap ketinggian di atas free water level (FWL). Fungsi tersebut lebih dikenal sebagai SwH function. Sebenarnya, data saturasi air dapat diperoleh melalui interpretasi logging. Namun demikian, data ini hanya terbatas pada radius beberapa inch dari lubang sumur. Data ini tidak dapat digunakan sebagai representasi perseberan saturasi air di seluruh reservoir. Dengan demikian, penggunaan data ini untuk perhitungan OOIP menjadi tidak tepat. SwH function merupakan salah satu metode untuk menyebarkan data saturasi air di satu reservoir. Dengan cara ini diharapkan perhitungan OOIP menjadi lebih akurat. Ada beberapa metode yang umumnya digunakan untuk memodelkan fungsi persebaran saturasi air terhadap ketinggian di atas FWL. Metode-metode tersebut diantaranya adalah metode Leverett J-function, Lambda function, dan FOIL function. Persamaan- persamaan tersebut merupakan fungsi matematik
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
JTM Vol. XVII No. 1/2010
55
PEMODELAN PERSEBARAN SATURASI AIR DENGAN
MENGGUNAKAN METODE FOIL FUNCTION (BULK VOLUME OF
WATER) PADA RESERVOIR MINYAK DI LAPANGAN “X”
Jovie Yunara1, Taufan Marhaendrajana
1
Sari Pemodelan persebaran saturasi air sangat penting dalam simulasi dan pemodelan reservoir, terutama pada perhitungan
jumlah minyak awal di tempat (OOIP) dan peramalan kinerja reservoir. Dalam kenyataannya, penentuan persebaran
saturasi air tidak mudah, dikarenakan reservoir memiliki karakteristik hubungan saturasi air dengan ketinggian di atas
free water level (FWL) yang unik. Sedangkan saturasi air secara statistik dari data sumur tidak memiliki relevansi untuk
membandingkan realita fenomena fisik. Beberapa metode yang umum digunakan untuk memodelkan hubungan saturasi
air dengan ketinggian di atas FWL adalah metodeLeverett J-Function, FOIL Function (Bulk Volume of Water) dan
Lambda Function (effective porosity classes). Metode FOIL function menawarkan opsi yang lebih sederhana dengan
memanfaatkan data logging dari beberapa sumur untuk memodelkan saturasi air. FOIL function menggunakan prinsip
Bulk Volume of Water (BVW) yang merupakan produk dari saturasi air dan porositas. Satu reservoir akan memiliki
karakteristik fungsi BVWterhadap ketinggian di atas FWL. Dengan memanfaatkan hubungan ini, dapat dibuat suatu
hubungan antara saturasi air dengan ketingian di atas FWL untuk masing-masing nilai porositas di sebuah reservoir.
Penelitian ini membahas penggunaan metode FOIL function untuk persebaran saturasi air di reservoir minyak pada
lapangan “X”. Pembahasannya meliputi langkah kerja dalam penggunaan metode FOIL function, seperti analisa log,
penentuan konstanta “a” dan “b” yang merupakan parameter dalam FOIL function, pemodelan persebaran saturasi air
di model reservoir, dan perhitungan OOIP. Tugas akhir ini juga menunjukkan kelemahan dan kelebihan dari
penggunaan metode FOIL Function sehingga dapat menjadi pertimbangan dalam penentuan metode pemodelan
persebaran saturasi air sesuai dengan data reservoir yang dimiliki.
Kata Kunci : pemodelan reservoir, saturasi air, bulk volume of water, foil function
Abstract Water saturation distribution modelling is one of important procedure to do in reservoir modelling and simulation,
especially for original oil in place calculation and reservoir performance forecasting. In fact, water saturation modelling
is not trivial, because reservoir has unique characterization of water saturation and height above free water level
relationship. Besides, water saturation statistically from well data does not have any relevancy to compare with physics
phenomena. There are some methods generally used to determine the relation between height above free water level and
water saturation such as Leverett J-function, FOIL function (Bulk Volume of Water) and Lambda function (effective
porosity classes). FOIL function offers more simple option which only use logging data from several wells. FOIL
function uses the principal of Bulk Volume of Water (BVW) which is water saturation and porosity product. A reservoir
will have a certain BVW vs height above free water level function. By using this relationship, the water saturation and
height above FWL for each porosity in a reservoir can be determined. This research about using FOIL Function method
for water saturation distribution modelling in oil reservoir in “X” field. It includes the procedure in using FOIL
function, such as log analysis, determining “a” and “b” constant which are the parameters in FOIL function, water
saturation distribution modelling in reservoir model, and OOIP calculation. It also discusses about the advantages and
disadvantages in using FOIL function method, so it can be consideration in determining water saturation distribution
modelling that conforms with the reservoir data.
Keywords : reservoir modelling, water saturation, bulk volume of water, foil function
1) Program Studi Teknik Perminyakan, Institut Teknologi Bandung