Journal of Pediatric Dentistry, p.92-96/Vol 3/issue 3/Sep-Dec 2015 BAGIAN ILMU KEDOKTERAN GIGI ANAK FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS HASANUDDIN Terjemahan Jurnal 26 November 2015 EFEK BERBAGAI MINUMAN KESEHATAN ANAK PADA STAINBILITAS DARI BAHAN RESTORASI GIGI ESTETIK : PENELITIAN IN VITRO (Effects of different children health drinks on stainability of anterior tooth colored restorative materials:An in vitro study) K. M. Sangeetha, B. Srinivasa Sagar, V. V. Subba Reddy, Rashmi Chour, Rohan Talathi, dan Sasalawad Shilpa Nama : Ince Tien Ayu Nilam Kusuma Stambuk : J111 11 149 Pembimbing : drg. Hendrastuti Handayani, M. Kes Tgl Baca : Kamis, 26 November 2015 Tempat : RS. Gigi dan Mulut drg. Hj. Halimah Daeng Sikati Sumber : Journal of Pediatric Dentistry, p.92-96/Vol 3/issue 3/Sep-Dec 2015 DIBACAKAN SEBAGAI SALAH SATU TUGAS KEPANITERAAN KLINIK BAGIAN ILMU KEDOKTERAN GIGI ANAK Ince Tien Ayu Nilam Kusuma Maulana/ J111 11 149
17
Embed
Journal Translated IKGA Ince Tien Ayu Nilam Kusuma Maulana
EFEK BERBAGAI MINUMAN KESEHATAN ANAK PADA STAINBILITAS DARI BAHAN RESTORASI GIGI ESTETIK : PENELITIAN IN VITRO(Effects of different children health drinks on stainability of anterior tooth colored restorative materials:An in vitro study)
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Journal of Pediatric Dentistry, p.92-96/Vol 3/issue 3/Sep-Dec 2015
BAGIAN ILMU KEDOKTERAN GIGI ANAKFAKULTAS KEDOKTERAN GIGIUNIVERSITAS HASANUDDIN
Terjemahan Jurnal26 November 2015
EFEK BERBAGAI MINUMAN KESEHATAN ANAK PADA STAINBILITAS DARI BAHAN RESTORASI GIGI ESTETIK : PENELITIAN IN VITRO
(Effects of different children health drinks on stainability of anterior tooth colored restorative materials:An in vitro study)
K. M. Sangeetha, B. Srinivasa Sagar, V. V. Subba Reddy, Rashmi Chour, Rohan Talathi, dan Sasalawad Shilpa
Nama : Ince Tien Ayu Nilam Kusuma
Stambuk : J111 11 149
Pembimbing : drg. Hendrastuti Handayani, M. Kes
Tgl Baca : Kamis, 26 November 2015
Tempat : RS. Gigi dan Mulut drg. Hj. Halimah Daeng Sikati
Sumber : Journal of Pediatric Dentistry, p.92-96/Vol 3/issue 3/Sep-Dec 2015DIBACAKAN SEBAGAI SALAH SATU TUGAS KEPANITERAAN KLINIK
BAGIAN ILMU KEDOKTERAN GIGI ANAK FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
UNIVERSITAS HASANUDDINMAKASSAR
2015
Ince Tien Ayu Nilam Kusuma Maulana/ J111 11 149
Journal of Pediatric Dentistry, p.92-96/Vol 3/issue 3/Sep-Dec 2015
EFEK MINUMAN KESEHATAN ANAK YANG BERBEDA PADA STAINBILITAS DARI BAHAN RESTORASI ANTERIOR SEWARNA GIGI :
PENELITIAN IN VITRO(Effects of different children health drinks on stainability of anterior tooth colored
restorative materials: An in vitro study)K.M. Sangeetha, B. Srinivasa Sagar, V. V. Subba Reddy, Rashmi Chour, Rohan Talathi,
dan Sasalawad Shilpa
ABSTRAK:
Tujuan dari penelitian in vitro adalah untuk mengevaluasi berbagai stainbilitas warna
bahan restoratif material anterior sewarna gigi terhadap minuman kesehatan anak.
Secara total, 168 spesimen berbentuk bulat dengan dimensi diameter 12 mm dan 1.2
mm ketebalan dipersiapkan dari kompomer (Dyract), resin modified glass ionomer
(Vitremer), resin komposit (Filtek Z350). Setiap kelompok terdiri dari 56 spesimen
dari tiap bahan yang dibagi menjadi tujuh subkelompok. Setiap subkelompok disimpan
dalam larutan yang berbeda (air suling, susu, susu dengan gula dan bournvita, susu
dengan gula dan horlicks, susu dengan gula dan boost, susu dengan gula dan complan,
susu dengan gula dan maltova) selama 48 jam. Pengukuran perubahan warna dilakukan
menggunakan spektrofotometer (Minolta, CM-3301d) baik sebelum dan setelah
perlakuan. Nilai rerata untuk tiap kelompok (ΔE*) dikalkulasikan, dan perbandingan
antara minuman kesehatan dan bahan dilakukan menggunakan ANOVA satu arah,
perbandingan antara bahan dilakukan dengan uji Tukey post hoc. Tingkat signifikansi
untuk semua uji dipilih pada P< 0.001. resin komposit menunjukkan resistensi stain
tertinggi, dan resin modified glass ionomer menunjukkan resistensi stain terrendah.
Untuk semua bahan, paparan terhadap bournvita dan boost menghasilkan perubahan
warna pada tingkat tinggi dibanding paparan terhadap maltova, horlicks, susu, dan air
suling. Semua pengujian terhadap minuman kesehatan tidak menunjukkan efek yang
dapat terlihat terhadap estetika bahan restoratif yang diteliti.
Kata kunci : stabilitas warna, minuman kesehatan, bahan restoratif.
Ince Tien Ayu Nilam Kusuma Maulana/ J111 11 149
Journal of Pediatric Dentistry, p.92-96/Vol 3/issue 3/Sep-Dec 2015
PENDAHULUAN:
Anak merasa lebih gembira ketika memiliki senyum yang lebar pada wajah mereka.
Saat ini, penampilan yang baik merupakan suatu perhatian utama. Tampilan memiliki
kaitan yang erat dengan penerimaan sosial dan keberhasilan profesional. Amalgam
telah diajarkan selama beberapa dekade sebagai bahan restorasi terbaik untuk restorasi
pada molar sulung. Permintaan pasien untuk estetik yang lebih baik dan ketakutan
orang tua terhadap potensial efek yang merugikan dari merkuri pada kesehatan dan
polusi dari lingkungan, memotivasi pabrik produk kedokteran gigi untuk
mengembangkan alternatif amalgam. Penolakan terhadap restorasi amalgam menjadi
lebih nyata dengan pengenalan berbagai bahan restoratif estetik.
Bahan restoratif sewarna gigi tersedia dalam berbagai bentuk dengan sifat fisikal
dan warna yang berbeda. Semen Glass ionomer (GICs), resin modified glass ionomer
(RMGIC), kompomer dan resin komposit merupakan pilihan bahan untuk restorasi
direk estetik, tetapi GICs cenderung kurang dipilih dibanding bahan dengan bahan
dasar resin dan lemah terhadap abrasi maupun resistensi terhadap fraktur.
Pada kompomer dalam bidang kedokteran gigi pediatrik, resin modified glass
ionomer dan komposit, merupakan bahan dengan estetik yang memuaskan yang telah
menyebabkan perubahan besar konsep praktek saat ini. Bahan sewarna gigi ini
digunakan untuk restorasi pada daerah yang mengalami kerusakan, dan juga
meningkatkan kualitas senyum dengan merubah warna gigi dan pembentukan kembali
dari gigi yang memiliki bentuk yang cacat.
Diskolorisasi merupakan kegagalan estetik utama dari restorasi direk sewarna gigi,
yang diakibatkan dari perubahan warna permukaan, perubahan warna tepi karena
kebocoran mikro, perubahan morfologi permukaan akibat keausan, dan diskolorisasi
internal bahan. Kebanyakan dari penelitian hingga saat ini mendeteksi bahwa anggur
merah, kopi, dan teh mempengaruhi perubahan warna. Namun diantara ketiga
minuman ini, kebanyakan merupakan minuman orang dewasa yang jarang diminum
oleh anak-anak. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi efek
dari berbagai minuman kesehatan anak terhadap diskolorisasi dari berbagai tipe bahan
Ince Tien Ayu Nilam Kusuma Maulana/ J111 11 149
Journal of Pediatric Dentistry, p.92-96/Vol 3/issue 3/Sep-Dec 2015
restoratif estetik anterior. Perkiraan warna dalam bidang kedokteran gigi dapat
dilaksanakan dalam dua kategori, visual dan instrumental.
Kolorimetri instrumental berpotensial dapat menghilangkan kesalahan subjektif
dalam penilaian warna. Kolorimetri bersifat lebih terperinci dalam mengukur sedikit
perbedaan pada objek berwarna pada permukaan datar dibanding dengan menggunakan
mata telanjang. Dalam mengukur sedikit perbedaan pada objek berwarna pada
Journal of Pediatric Dentistry, p.92-96/Vol 3/issue 3/Sep-Dec 2015
Bahan Restoratif:
Kompomer (Dyract, Dentsply Caulk, Germany) dengan shade A3. Resin-modified
GIC (RMGIC) (Vitremer, 3M Dental Products, St Paul. MN) dengan shade A3. Resin
komposit Micro-hybrid (Filtek Z350, 3M Dental Products, St Paul. USA) dengan
shade A3.
Persiapan Spesimen:
Tiga cetakan logam kuningan bulat dengan lubang berdiameter 12 mm dan
ketebalan 1.2 mm digunakan untuk membuat spesimen. Dipersiapkan 56 spesimen
berbentuk bulat dari tiap bahan dengan dimensi diameter 12 mm dan ketebalan 1.2
mm. spesimen dibuat berdasarkan instruksi pabrik dari tiap bahan dan dipolish dengan
polishing disks (Sof Lex, 3M, St Paul, USA). Setelah polishing, sampel dibilas,
dikeringkan dengan kertas tisu, dan dilaksanakan pengukuran warna awal. Minuman
kesehatan (uji larutan) dipersiapkan berdasarkan instruksi pabrik dengan kuantitas
secangkir susu (125 ml).
Tujuh larutan yang digunakan adalah air suling (kontrol), susu (M), susu (125 ml)
dengan gula (10g), bournvita (Bu) (20 g), susu (125 ml) dengan gula (10 g) dan
horlicks (H) (30 g), susu (125 ml) dengan gula (10 g) dan boost (Bo) (20 g), susu (125
ml) dengan (10 g) dan complan (C) (33 g), susu (125 ml) dengan gula (10 g), dan
maltova (Ma) (15 g).
Semua specimen dipaparkan selama 48 jam pada suhu ruang pada uji larutan dan
kemudian sampel disikat dengan sikat gigi berbulu lembut selama 3 menit. Sikat gigi
baru digunakan untuk tiap kelompok dan penyikatan dilakukan oleh satu operator.
Spesimen dicuci dan dikeringkan dengan kertas tisu.
Pengukuran Perubahan Warna:
Warna spesimen diukur menggunakan spektrofotometer (Minolta, CM-3301d)
sebelum dan setelah terpapar dengan minuman kesehatan. Stabilitas warna dievaluasi
dengan penentuan perubahan warna (ΔE*) antara evaluasi warna akhir (F) dan evaluasi
warna awal (O), menggunakan sistem pengukuran CIE L * a*b. Nilai rerata (ΔE*)
Ince Tien Ayu Nilam Kusuma Maulana/ J111 11 149
Journal of Pediatric Dentistry, p.92-96/Vol 3/issue 3/Sep-Dec 2015
diperkirakan untuk tiap subkelompok dan perbandingan antara minuman kesehatan dan
bahan dilakukan dengan menggunakan ANOVA satu arah. Perbandingan antar bahan
dilakukan dengan uji Tukey post hoc. Tingkat signifikansi untuk semua uji dipilih pada
P <0.001. Semua analisis statistika dilakukan menggunakan software statistika SPSS
untuk Windows, versi 12.0.1.
HASIL
Diantara ketiga bahan restoratif yang diuji, resin modified glass ionomer (vitremer)
menunjukkan perubahan warna paling banyak yang diikuti dengan kompomer (Dyract)
dan resin komposit (FiltekZ350). Terdapat perbedaan yang amat signifikan terhadap
tiga kelompok bahan restoratif secara statistika (P < 0.001) [ tabel 2, gambar 1].
Tabel 2. Tabel ini menunjukkan perbandingan multipel dari tiga bahan restorasi yang diuji RMGIC (vitremer) menunjukkan perubahan warna terbesar yang diikuti oleh Compomer (Dyract) dan Resin composite (Filtek Z350). dimana P < 0.001
1 1.53 0.26 1.63 0.55 1.52 0.26 0.81 NS -2 1.94 0.35 2.17 0.53 1.62 0.15 0.03 II dan III3 3.03 0.45 3.20 0.47 2.62 0.18 0.02 S II dan III4 2.21 0.43 2.31 0.42 1.74 0.28 0.02 S II dan III5 2.97 0.28 3.15 0.90 2.63 0.43 0.23 NS -6 2.36 0.49 2.91 0.26 2.25 0.37 0.005 S I dan II, II dan
III7 2.30 0.39 2.73 0.62 2.08 0.42 0.04 S II dan III
DISKUSI
Banyak bubuk minuman kesehatan yang tersedia di pasaran. Pilihan bergantung
pada pada kebutuhan nutrisi yang diperlukan oleh anak dan rasa yang ditambahkan di
dalamnya. Oleh karena itu, salah satu efek samping dari minuman kesehatan adalah
dapat menyebabkan perubahan pada warna restorasi yang sewarna gigi. Karena hal ini,
penggunaan agen yang tidak menginduksi staining dari jenis ini merupakan hal yang
penting untuk diketahui.
Perubahan warna dapat disebabkan oleh adanya stain pada permukaan, stainpada
tepi yang berasal dari kebocoran mikro, dan penurunan kondisi substansi internal.
Diskolorisasi jugadianggap berasal dari akhiran servikal, prosedur finishing dan
polishing, dan keretakan permukaan atau tekanan molekular. Banyak penelitian telah
mengevaluasi efek dari cola, jus anggur, teh, kopi, dst. Namun, efek dari minuman
kesehatan yang digunakan dalam penelitian ini belum pernah dilaporkan.
Ince Tien Ayu Nilam Kusuma Maulana/ J111 11 149
Journal of Pediatric Dentistry, p.92-96/Vol 3/issue 3/Sep-Dec 2015
Dalam memperkirakan perbedaan kromatik, secara umum dua sistem warna
digunakan. Sistem warna Munsell dan Standard Commission International de
L’Eclairage (CIE Lab).Pada penelitian ini, sistem warna CIE Lab digunakan untuk
memperkirakan stabilitas warna karena sistem warna ini dapat dilakukan perubahan
data spektrofotometer menjadi bentuk sistem penjelasan warna secara numerik yang
hampir seragam. Pada sistem penjelasan warna secara numerik L * mengidikasikan
kecerahan, a* menindikasikan (merah-hijaui), dan b* mengindikasikan (kuning-biru)
yang secara khromatik mengkoordinasikan arah warna yang ditunjukkan.
Perkiraan kuantitatif dari perbedaan warna (ΔE) dengan colorimetermemiliki
keuntungan seperti dapat dilakukan berulang, sensitivitas, dan objektivitas, terlepas
dari beberapa keterbatasan Pada prinsipnya, jika bahan memiliki kestabilan warna
secara menyeluruh, tidak ada perbedaan warna yang dapat dideteksi sebelumnya, dan
setelah terpapar dengan lingkungan uji (ΔE = 0). Berbagai penelitian telah melaporkan
ambang batas yang berbeda dari nilai perbedaan warna diatas dari kemampuan mata
manusia untuk menilai perubahan warna yang dapat terlihat. Nilai ΔE sebesar 3.7 atau
kurang dianggap dapat diterima secara klinis.
Nilai ΔE didapatkan dapat diterima untuk semua bahan yang diuji (Fuji IX, Fuji II
LC, Dyract Extra, and Filtek Z250) dengan pengecualian pada RMGIC (Fuji II LC)
ketika disimpan pada larutan yang berbeda (air suling, susu cokelat, cola, jus anggur)
selama 24 jam. Oleh karena itu, penggunaan RMGIC harus dihindari pada restorasi
anterior pada anak karena alasan estetik. Penelitian ini menunjukkan bahwa kompomer