Journal Reading & Critical Appraisal Efficacy and safty of
terbinafine hydrochloride 1% cream vs eberconazole nitrate 1% cream
in localised tinea corporis and tinea cruris
Journal Reading & Critical AppraisalEfficacy and safety of
terbinafine hydrochloride 1% cream vs eberconazole nitrate 1% cream
in localised tinea corporis and tinea crurisOleh: Bayu Zeva
Wirasakti, S.KedPembimbing: dr. Trijanto Agoeng Noegroho, M. Kes,
Sp. KK
Stase Penyakit Kulit dan KelaminRSUD Wonosari/FKUII 2014About
the JournalAuthors: Choudhary SV, Aghi T, Bisati S.Departement of
Dermatology, Jawaharlal Nehru Medical College, Sawangi, Wardha,
Maharashtra, IndiaIndian Dermatology Online Journal April-june 2014
volume 5- Issue 2Key Words: Dermatophytosis, eberconazole nitrate
1% cream, terbinafine hydrocloride 1% cream
PendahuluanDermatophytosis adalah infeksi jamur superfisial pada
kulit yang disebabkan oleh jamur jenis trichophyton,
epidermophyton, dan jenis microsporum. Tinea corporis dan tinea
cruris adalah dermatophytosis pada daerah kulit halus dan pangkal
pahaContdPreparat topikal dengan bioavailabilitas topikal yang baik
biasanya menjadi pilihan pertama pada pengobatan dermatophytosis
lokalEfikasi obat ini sangat baik dengan waktu terapi menjadi lebih
singkat dan efek sampingnya sangat sedikitMudah digunakan,
kepatuhan pasien meningkat, kekambuhannya minimal dan respon
terapinya bagusContdAntifungal topikal terbaru semacam
eberconazole. Sertaconazole, luliconazole, dsb., berasal dari obat
antifungal golongan azoleEberconazole adalah obat fungistatik
topikal spektrum luas terbaru yang merupakan turunan dari imidazole
dengan cara kerja menginhibisi lanosterol 14-demethylaseEfektif
mengobati dermatophytosis, candidiasis, dan infeksi akibat
Malassezzia furfurContdTerbinafine hydrochloride merupakan salah
satu obat fungisidal kelompok allylamine spektrum luasObat ini
menghambat biosintesis fungal sterol pada tahap awal. Obat ini juga
menghambat squalene epoxidase yang menyebabkan akumulasi
intraselular dari squalene toksik dan kematian sel jamur Tujuan
penelitianUntuk mempelajari dan membandingkan efikasi dan keamanan
dari terbinafine hydrochloride 1% krim dan eberconazole nitrate 1%
krim pada tinea corporis dan cruris lokal.Metode dan BahanPasien di
acak setelah memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi dan dibagi
menjadi dua kelompok.Kelompok A (diberikan krim Terbinafine 1%
selama 3 minggu) dan kelompok B (diberikan krim eberconazole 1%
selama 3 minggu).Besar sampel sebanyak 30 pasien yang dibagi
masing-masing 15 pasien setiap kelompoknyaCara penilaianPengawasan
dan penilaian berdasarkan perkembangan klinisPemeriksaan KOH dan
kultur dilakukan seminggu sekali selama tiga minggu masa penelitian
untuk menilai kesembuhan penyakitnyaHasil penelitianSetelah
dilakukan penelitian pada kedua kelompok ditemukan bahwa krim
eberconazole nitrate 1% lebih efektif dibandingkan krim terbinafine
hydrochloride 1% pada akhir minggu pertama (Non-Significant (NS); P
= 0.608, 1.00), kedua (NS; P = 0.291,0.55) dan ketiga (P =
1.00,1.00) dengan perbedaan klinis yang tidak terlalu
signifikanPada kedua kelompok secara klinis tidak tercatat adanya
efek samping lokal kesimpulanObat fungistatik terbaru krim
eberconazole nitrate 1% sama efektifnya dengan obat fungisidal krim
terbinafine hydrochloride 1%Kedua jenis obat menunjukkan
tolerabilitas yang sama tanpa adanya efek sampingCritical
Appraisal
Contd
Contd
Contd
Matur Nuwun